BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB,...

19
Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010 1 BAB I PENDAHULUAN Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama setiap individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta. Keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan oleh kontribusi dari semua sektor, berdasarkan fungsi dan peranannya masing-masing. Pembangunan berwawasan kesehatan mengandung makna bahwa setiap pembangunan harus berkontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010 memuat berbagai data tentang kesehatan, yang meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan, dan sumber daya kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang berhubungan dengan kesehatan seperti data kependudukan dan data lingkungan. Keseluruhan data yang ada merupakan gambaran tingkat pencapaian penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan yang diukur melalui Indikator Indonesia Sehat dan Indikator Kinerja SPM bidang Kesehatan. Tujuan utama diterbitkannya Profil Kesehatan ini adalah agar diperoleh gambaran keadaan kesehatan di Kabupaten Kebumen dan sarana untuk mengevaluasi pencapaian pembangunan kesehatan, khususnya untuk tahun 2010. Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010 ini terdiri dari 6 (enam) bab, yaitu : Bab I : Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang tujuan penyusunan Profil Kesehatan Bab II : Gambaran Umum. Bab ini menyajikan gambaran umum dalam hal Keadaan Geografi, Keadaan Demografi, Keadaan Lingkungan dan Keadaan Perilaku Masyarakat di Kabupaten Kebumen Bab III : Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator keberhasilan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tahun 2010 yang mencakup tentang angka kematian, angka kesakitan, dan keadaan status gizi Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini merupakan penggambaran dari upaya Pelayanan Kesehatan Dasar, Pembinaan Kesehatan Lingkungan, dan Perbaikan Gizi Masyarakat Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang Keadaan Sarana Kesehatan, Tenaga Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan dan Sarana Informasi Kesehatan Bab VI Penutup

Transcript of BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB,...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

1

BAB I

PENDAHULUAN

Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama setiap individu, keluarga,

masyarakat, pemerintah dan swasta. Keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan

oleh kontribusi dari semua sektor, berdasarkan fungsi dan peranannya masing-masing.

Pembangunan berwawasan kesehatan mengandung makna bahwa setiap pembangunan

harus berkontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat, baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010 memuat berbagai data tentang

kesehatan, yang meliputi derajat kesehatan, upaya kesehatan, dan sumber daya

kesehatan. Profil kesehatan juga menyajikan data pendukung lain yang berhubungan

dengan kesehatan seperti data kependudukan dan data lingkungan. Keseluruhan data

yang ada merupakan gambaran tingkat pencapaian penyelenggaraan pelayanan

kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan yang

diukur melalui Indikator Indonesia Sehat dan Indikator Kinerja SPM bidang Kesehatan.

Tujuan utama diterbitkannya Profil Kesehatan ini adalah agar diperoleh gambaran

keadaan kesehatan di Kabupaten Kebumen dan sarana untuk mengevaluasi pencapaian

pembangunan kesehatan, khususnya untuk tahun 2010.

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010 ini terdiri dari 6 (enam) bab,

yaitu :

Bab I : Pendahuluan. Bab ini menyajikan tentang tujuan penyusunan Profil

Kesehatan

Bab II : Gambaran Umum. Bab ini menyajikan gambaran umum dalam hal

Keadaan Geografi, Keadaan Demografi, Keadaan Lingkungan dan

Keadaan Perilaku Masyarakat di Kabupaten Kebumen

Bab III : Situasi Derajat Kesehatan. Bab ini berisi uraian tentang indikator

keberhasilan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tahun 2010 yang

mencakup tentang angka kematian, angka kesakitan, dan keadaan status

gizi

Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan. Bab ini merupakan penggambaran dari upaya

Pelayanan Kesehatan Dasar, Pembinaan Kesehatan Lingkungan, dan

Perbaikan Gizi Masyarakat

Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan. Bab ini menguraikan tentang Keadaan

Sarana Kesehatan, Tenaga Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan dan

Sarana Informasi Kesehatan

Bab VI Penutup

Page 2: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

2

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Keadaan Geografi

Kabupaten Kebumen mempunyai luas wilayah 128.111,50 hektar atau

1.281,11 km2, terletak pada posisi garis lintang 70 27’ - 70 50’ LS dan 1090 22’ – 1090

50’ BT dengan batas – batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Barat : Kabupaten Cilacap dan Banyumas

Sebelah Timur : Kabupaten Purworejo

Sebelah Utara : Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia

Kabupaten Kebumen merupakan daerah lintas jalur selatan Pulau Jawa

dengan topografi 70% merupakan daerah pegunungan dan 30% lainnya merupakan

daerah dataran rendah dan pantai dengan ketinggian permukaan tanah dan air laut

berkisar 5-91 meter. Sebagian besar wilayah terletak pada ketinggian di bawah 40

meter. Pada umumnya yang mempunyai ketinggian di atas 50 meter berada di wilayah

Kabupaten Kebumen sebelah Utara bagian barat (Sempor 66 meter dan Karanggayam

91 meter).

Secara klimatologi curah hujan di Kabupaten Kebumen rata-rata 239 mm/bulan

dengan hari hujan rata-rata 8 hari. Suhu terendah terjadi di stasiun pemantauan

Wadaslintang pada bulan Agustus dengan suhu sekitar 15,60 0C tercatat dengan rata-

rata kelembaban udara setahun 82,00 % dan kecepatan angin 1,31 meter/detik.

Sedangkan pada stasiun pemantauan Sempor suhu terendah 21,20 0C terjadi pada

bulan Agustus dengan rata-rata kelembaban udara setahun 80,00 % dan kecepatan

angin 2,37 meter/detik.

Secara administratif Kabupaten Kebumen terbagi menjadi 26 Kecamatan yang

terdiri dari 449 desa dan 11 kelurahan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan

Karanggayam dengan luas wilayah 10.929,00 Ha atau 109,29 km2. Jarak terjauh dari

Ibukota kabupaten ke ibukota kecamatan adalah Kecamatan Ayah (37 Km).

Analogi pembagian dan pemanfaatan lahan di Kabupaten Kebumen dirinci

sebagai berikut : tanah sawah 39.831,00 hektar atau sekitar 31,09 % dan tanah kering

88.280,50 hektar atau 68,91 %. Sedangkan tanah yang digunakan untuk bangunan

dan sekitarnya seluas 35.931,00 Ha atau 28,05 persen.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

3

Gambar 1 Peta Wilayah Kabupaten Kebumen

B. Keadaan Demografi

Masalah utama kependudukan di Indonesia pada dasarnya meliputi tiga hal

pokok yaitu jumlah penduduk yang besar, persebaran penduduk yang kurang merata

serta komposisi penduduk yang kurang menguntungkan dimana proporsi penduduk

berusia muda masih relatif tinggi yang berimplikasi pada Rasio Beban Tanggungan

(RBT).

Jumlah penduduk Kabupaten Kebumen sampai dengan tahun 2010 adalah

1.258.947 jiwa (BPS Kebumen) yang tersebar di 26 kecamatan, dengan 326.388

rumah tangga/KK atau rata-rata 3 jiwa per rumah tangga. Namun persebaran tersebut

tidak merata, hal tersebut disebabkan karena konsentrasi penduduk berbeda pada

tiap kecamatan. Tingkat kepadatan penduduk mencapai 983/ km2 dengan tingkat

kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Kebumen sebesar 2.959 jiwa/km2

sedangkan yang terendah adalah di Kecamatan Sadang sebesar 368 jiwa/km2.

Komposisi penduduk menurut kelompok umur dapat menggambarkan

tinggi/rendahnya tingkat kelahiran. Selain itu komposisi penduduk juga mencerminkan

Rasio Beban Tanggungan (Dependency Ratio) yaitu perbandingan antara penduduk

umur nonproduktif (umur 0 – 14 tahun + umur 65 tahun keatas) dengan penduduk

produktif (umur 15 – 64 tahun). Tingginya Dependency Ratio mencerminkan besarnya

beban tanggungan pemerintah secara ekonomi di wilayahnya. Rasio Beban

Tanggungan untuk Kabupaten Kebumen tahun 2010 sebesar 59,15 % , dengan

penduduk sebesar 1.258.947 jiwa yang terdiri dari 791039 jiwa penduduk usia

produktif (15-64 tahun) , 371659 jiwa penduduk anak-anak dan remaja (usia 0-14

Page 4: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

4

tahun), 96249 Jiwa penduduk lanjut usia ( > 65 Tahun ). Hal ini memberi gambaran

terhadap besarnya beban tanggungan ekonomi dalam masyarakat.

Gambar 2 Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kabupaten Kebumen Tahun 2010

Selain itu, data tentang tingkat pendidikan yang ditamatkan merupakan

indikator pokok kualitas pendidikan formal. Pada tahun 2010 Kabupaten Kebumen

persentase penduduk yang telah menempuh pendidikan setingkat sarjana (D-IV/S-

1/S-2/S-3) sebesar 10.418 laki-laki dan sebesar 8.187 perempuan.

C. Keadaan Lingkungan

1. Rumah Sehat & Rumah Bebas Jentik

Rumah sehat merupakan bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat

kesehatan, yaitu bangunan yang memiliki jamban yan sehat, sarana air bersih,

tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah

yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat

dari tanah. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bidang Pengendalian Masalah

Kesehatan dari sebanyak 112.018 (36,77 %) rumah yang diperiksa dan dilaporkan

oleh Petugas Sanitasi Puskesmas se-Kabupaten Kebumen, sebanyak 76.447 atau

sekitar 68,25 % yang dinyatakan sehat, sudah melebihi target SPM yaitu sebesar

65 %.

Kompilasi data yang terkumpul pada tahun 2010, dari 95.819 rumah yang

diperiksa, sebanyak 63.405 rumah bebas jentik, dengan angka bebas jentik (ABJ)

mencapai 66,17 %. Target SPM dalam pelayanan pengendalian vektor pada

rumah/ bangunan bebas jentik nyamuk Aedes adalah sebesar 95 %, karenanya

perlu lebih ditingkatkan lagi program penyehatan lingkungan dan pemukiman

-

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

0-4 5-14 15-44 45-64 >=65

58.358

133.838

291.269

107.550

44.569 54.695

124.768

282.261

109.959

51.680

Ju

mla

h P

en

du

du

k

Komposisi Umur

Laki - laki

Perempuan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

5

2. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM)

Hal yang tak kalah pentingnya dalam mendukung perekonomian khususnya

sektor pariwisata serta peningkatan derajat kesehatan yang optimal di Kabupaten

Kebumen adalah tersedianya Tempat Pengelolaan Makanan yang memenuhi

standar layak hygiene dan sanitasi.

Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TUPM) merupakan suatu sarana

yang dikunjungi banyak orang dan berpotensi menjadi tempat persebaran

penyakit. TUPM meliputi terminal, pasar, tempat ibadah, stasiun, tempat rekreasi,

hotel, restoran, depot, dll. TUPM yang sehat adalah yang memenuhi syarat

kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana

pembuangan air limbah (SPAL), ventilasi yang baik, luas lantai/ruangan yang

sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang yang

memadai.

Berdasarkan data yang diperoleh, dari 1787 TUPM yang ada di Kabupaten

Kebumen, yang diperiksa berjumlah 811 dan yang masuk kategori sehat berjumlah

527 (64,98%).

3. Akses Terhadap Air Bersih

Sumber air bersih yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut air

kemasan, ledeng, pompa, sumur terlindung, sumur tidak terlindung, air sungai, air

hujan dan lainnya. Pada tahun 2010, dari jumlah keluarga yang ada (326.388)

yang berhasil diperiksa sebanyak 124.143 (38,04 %) keluarga. Dari keluarga yang

diperiksa tersebut, yang dapat mengakses air bersih sebanyak 110.501 (89,01 %)

keluarga, dengan rincian berturut-turut menggunakan SGL 82.993 (66,85 %),

Ledeng 4.790 (3,86 %), Lainnya 16.477 (13,27 %), SPT 4.677 (3,77 %), PAH

1.323 (1,19 %) dan kemasan 241 (0,19 %).

Berdasarkan laporan dari Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas

Kesehatan Kabupaten Kebumen, cakupan akses air bersih selama 3 tahun terakhir

mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 tercatat 74,04 %, tahun 2009 77,63 %

,pada tahun 2010 menjadi 89,01 %.

Gambar 3 Cakupan Air Bersih di Kabupaten Kebumen tahun 2008 - 2010

74,04

77,63

89,01

70

75

80

85

90

2008 2009 2010

Prosentase

Page 6: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

6

4. Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar

Kepemilikan sarana sanitasi dasar yang dimiliki oleh keluarga meliputi

Persediaan Air Bersih (PAB), jamban, tempat sampah, dan Pengelolaan Air Limbah

(PAL). Dari 326.388 KK yang ada, data menunjukkan kepemilikan air bersih adalah

110.501 KK (89 %), Jamban 87.676 (70,62%), dan Pengelolaan Air Limbah 68.688

(55,33%).

D. Keadaan Perilaku Masyarakat

Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh

terhadap derajat kesehatan masyarakat, digunakan indikator Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS).

1. Rumah Tangga Sehat

Data yang diperoleh dari Seksi Kesehatan Lingkungan menunjukkan bahwa

di Kabupaten Kebumen terdapat Rumah Tangga Sehat sebesar 76.447 (68,25 %)

dari 112.018 rumah tangga yang diperiksa.

2. ASI Eksklusif

Manfaat Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi meliputi aspek gizi, aspek imunologik,

aspek psikologik, aspek kecerdasan, aspek neurologik, aspek ekonomik maupun

aspek penundaan kehamilan. Selain itu, ASI juga dapat melindungi bayi dari

sindroma kematian mendadak (Sudden Infant Death Syndrome / SIDS). Di

Kabupaten Kebumen, dari seluruh bayi yang ada yaitu jumlah bayi yang diberi ASI

eksklusif sebesar 4.742 (45,80 %), masih jauh dari target SPM yaitu 80 %.

3. Posyandu

Peran serta masyarakat dalam mewujudkan peningkatan derajat kesehatan

masyarakat amatlah penting. Wujud nyata bentuk peran serta masyarakat antara

lain muncul dan berkembangnya Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM), misalnya Posyandu. Sebagai indikator peran aktif masyarakat melalui

pengembangan UKBM digunakan persentase desa yang memiliki Posyandu.

Posyandu merupakan wahana kesehatan bersumberdaya masyarakat yang

memberikan layanan 5 kegiatan utama (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare)

dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat).

Kesadaran dan peran aktif masyarakat Kabupaten Kebumen dalam posyandu

tidak terlepas dari dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen barsama

instansi terkait dari lintas sektor yang saling bersinergi mendorong meningkatnya

jumlah posyandu yang sebelumnya berada pada level Pratama dan Madya,

meningkat menjadi Purnama dan Mandiri.

Berdasarkan data yang dilaporkan, jumlah Posyandu yang ada di Kabupaten

Kebumen pada tahun 2010 sebanyak 2.082 buah posyandu dengan rincian

sebagai berikut :

- Pratama : 185 posyandu

- Madya : 570 posyandu

- Purnama : 902 posyandu

Page 7: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

7

- Mandiri : 425 posyandu

Gambar 4 Posyandu Menurut Strata Di Kabupaten Kebumen Tahun 2010

185

570

902

425

Pratama

Madya

Purnama

Mandiri

Page 8: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

8

BAB III

SITUASI DERAJAT KESEHATAN

A. Mortalitas

Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam

masyarakat dari waktu ke waktu. Selain itu, kejadian kematian juga dapat digunakan

sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program

pembangunan kesehatan lainnya.

1. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi di Kabupaten Kebumen pada tahun 2010 ini mengalami

penurunan dibandingkan Angka Kematian Bayi pada tahun 2009. AKB 2009

adalah sebesar 11,5 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan AKB pada tahun 2010

adalah sebesar 11 per 1000 kelahiran hidup.

Terjadinya penurunan angka kematian bayi merupakan indikasi terjadinya

peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebagai salah satu wujud keberhasilan

pembangunan di bidang kesehatan. Hal tersebut merupakan respon positif dari

upaya pemerintah untuk mendekatkan masyarakat dengan sarana dan tenaga

kesehatan.

2. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)

Pada tahun 2010 terjadi penurunan Angka Kematian Ibu di Kabupaten

Kebumen dari 83,78 menjadi 66,41 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab

kematian ibu diantaranya perdarahan, eklamsia, pre eklamsi berat dan paru.

Menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dari tahun ke tahun menggambarkan

semakin membaiknya tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan

kesehatan ibu, serta kondisi kesehatan lingkungan, dan tingkat pelayanan

kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan

dan masa nifas

4 August 2010 Dinas Kesehatan Kab. Kebumen 4

W

SADANG

KARANGSAMBUN

PADU RESO

PONCO WARN O

ALIA N

BONOR OWO

MIRIT

AMBA L1BULUSPESANTR EN1

KLIR ONG1

ADIMULYO

KUW ARASAN

PURING

AYAH1

AYAH2

ROW OK ELE

SEMP OR2

KARANGGAYAMII

Buayan

Petanahan BLS IIAmbal II

Kutowinangun

Sruweng

Sempor I

GMB I

GMB II

Karanganyar

PrembunKBM II

KBM I

KBM III

Karanggaram I

Klirong II

Pejagoan

N

E

S

w

Pemetaan Kematian Maternal

Kabupaten Kebumen Tahun 2009 dan 2010

+

+

+

+

+

++

++

+

+ ++

+ +

AMBA L1

KLIR ONG1

PetanahanBLS II

Kutowinangun

Klirong II

+

+

+

+

SadangTidak ada kematian

Ada kematian 2009

Ada kematian 2010

Ada kematian 2009 & 2010

Gambar 3.1 Jumlah Kematian Ibu Maternal Di Wilayah Puskesmas Kabupaten Kebumen Tahun 2010

Page 9: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

9

B. MORBIDITAS

1. Penyakit Menular

Penyakit menular yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen

tahun 2010 antara lain adalah penyakit Malaria, TB Paru, HIV/AIDS, dan Infeksi

Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

a. Penyakit Malaria

Di Indonesia diperkirakan setiap tahunnya terdapat 15 juta penderita malaria

dan 30.000 orang diantaranya meninggal dunia (Survei Kesehatan Rumah

Tangga/SKRT, 1995). Terjadinya peningkatan kasus diakibatkan antara lain

adanya perubahan lingkungan seperti penambangan pasir yang memperluas

genangan air sebagai tempat perindukan nyamuk penular malaria, penebangan

hutan bakau, mobilitas penduduk dari Pulau Jawa ke luar Jawa yang sebagian

besar masih merupakan daerah endemis malaria dan obat malaria yang resisten

yang semakin meluas.

Perkembangan penyakit Malaria ini dipantau melalui Annual Parasite Incidence

(API). Kasus Malaria klinis di Kabupaten Kebumen pada tahun 2010 sebanyak

3.771 orang dengan kasus positif sebesar 191 orang. Kecamatan yang

melaporkan kasus malaria positif terbanyak adalah Kecamatan Rowokele

sebanyak 48 kasus.

b. Penyakit TB Paru

Menurut hasil Surkesnas 2001, TB Paru menempati urutan ke 3 penyebab

kematian umum, selain menyerang paru, Tuberkulosis dapat menyerang organ

lain (extra pulmonary). Dari data yang berhasil dikumpulkan menunjukkan kasus

BTA (+) pada kohort 2008 sebanyak 552 orang, dan yang telah sembuh (catatan

kohort mulai bulan Januari – Desember 2008) sebanyak 493 orang (89,15%)

c. Penyakit HIV & AIDS

Penyakit HIV/AIDS telah menjadi pandemi di semua kawasan dan beberapa

tahun terakhir ini telah menunjukan peningkatan yang sangat mengkhawatirkan,

meskipun berbagai upaya pencegahan & penanggulangan terus dilakukan.

semakin tingginya mobilitas penduduk antarwilayah, semakin mudahnya

komunikasi antarwilayah, semakin menyebarnya sentra-sentra pembangunan

ekonomi di Indonesia, meningkatnya perilaku seksual yang tidak aman, dan

meningkatnya penyalahgunaan NAPZA melalui suntikan ternyata secara

simultan telah memperbesar tingkat risiko dalam penyebaran terhadap HIV/AIDS.

Tahun 2010 ditemukan 12 kasus HIV dan 15 kasus AIDS, dengan komposisi

umur mayoritas pada usia produktif. Keberadaan penderita HIV & AIDS

bagaikan fenomena gunung es, dimana jumlah penderita yang ditemukan jauh

lebih sedikit dari penderita yang sebenarnya ada. Sehingga tidak menutup

kemungkinan jumlah penderita HIV & AIDS di Kabupeten Kebumen jauh lebih

besar lagi. Diperlukan upaya bersama dalam pemberantasan penyakit HIV &

Page 10: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

10

AIDS, yang tidak saja ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan

tetapi juga diarahkan pada upaya pencegahan pada orang yang beresiko melalui

VCT (Voluntary Conseling and Test) ataupun PICT (Provider Inisiative Conseling

and Test).

d. Penyakit Kusta

Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri

Mycobacterium leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat menyebabkan

Kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf,

anggota gerak, dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan dengan adanya

kondisi sebagai berikut :

a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa

b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa

dan kelemahan/kelumpuhan otot.

c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA Positif).

Di Kabupaten Kebumen, masih terdapat 8 penderita kusta, dimana

seluruhnya sudah keluar dari pengobatan (RFT/ Release From Treatment)

2. Penyakit Menular yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)

PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas/ditekan dengan

pelaksanaan program imunisasi, pada profil kesehatan ini akan dibahas penyakit

tetanus neonatorum, campak, diferi, dan polio

a. Tetanus Neonatorum

Pada tahun 2010 masih terdapat 1 kasus Tetanus Neonatorum, tepatnya di

wilayah kerja Puskesmas Buayan. Penanganan kasus Tetanus Neonatorum

memang tidak mudah namun bisa dicegah. Upaya pencegahannya melalui

pertolongan persalinan yang higienis ditunjang dengan imunisasi TT pada ibu

hamil.

b. Campak

Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar

biasa (KLB). Sepanjang tahun 2010 ditemukan jumlah kasus campak sebanyak

58 kasus. Adapun cakupan pemberian imunisasi campak selama 3 tahun

terakhir mengalami peningkatan, tercatat sebesar 19.468 bayi (97,34 %) pada

tahun 2008, 8.109 (97,69 %) pada tahun 2009 dan sebesar 20.567 (100,58 %)

pada tahun 2010 dari jumlah sasaran sebesar 20.449 bayi.

c. Difteri

Penyakit Difteri disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae

yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala

sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan

tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran

pernafasan.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

11

Difteri termasuk penyakit menular yang kasusnya relatif rendah. Rendahnya

kasus difteri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi. Di Kabupaten

Kebumen selama kurun waktu 2010 tidak ditemukan kasus difteri.

d. Polio

Polio merupakan salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam PD3I

yang disebabkan oleh virus yang menyerang sistem syaraf higga penderita

mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak

berumur 0-3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala,

mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan. Sedangkan AFP merupakan

kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa

penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan.

Penemuan kasus AFP di Kabupaten Kebumen berdasarkan hasil pelacakan

pada tahun 2010 ini, terdapat 6 kecamatan yang terserang dengan jumlah

penderita sebanyak 10 penderita AFP dengan rate sebesar 2,69 per 100.000

anak umur < 15 tahun.

3. Penyakit Potensi KLB / Wabah

a. Demam Berdarah Dengue

Jumlah kasus DBD di Kabupaten Kebumen selama kurun waktu 2010 adalah

sebanyak 132 kasus. Upaya pencegahan dan pemberantasan DBD dititik

beratkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta

dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3 M), pemantauan Angka Bebas

Jentik (ABJ) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga.

b. Diare

Penyakit diare masih merupakan salah satu penyebab kematian bayi dan

balita. Jumlah kasus diare pada balita di Kabupaten Kebumen pada tahun 2010

yang dilaporkan adalah sebanyak 547.143 kasus dari kasus diare yang ada.

c. Filariasis

Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria,

yang terdiri dari Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Penyakit

ini menginfeksi jaringan limfe (getah bening). Filariasis menular melalui gigitan

nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Dalam tubuh manusia,

cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe

sehingga menyebabkan pembengkakan di lengan dan organ genital.

Di Kabupaten Kebumen, sepanjang tahun 2010 tidak ditemukan kasus

filariasis, dimana jumlah ini menurun dibanding tahun 2009 tercatat ada 3

kasus.

C. Status Gizi

Status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain

bayi dengan Berat Badan Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi Wanita Usia

Subur Kurang Energi Protein (WUS KEP)

Page 12: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

12

1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

Berat Badan Lahir Rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu

faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR

dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena premature atau BBLR karena Intra

Uterine Growth Retardation (IUGR), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat

badannya kurang. Berdasarkan data jumlah bayi lahir dengan BBLR sebanyak

2,32 % (489 bayi) dari 21.081 bayi lahir hidup. Tahun 2008 persentase bayi

dengan BBLR di Kabupaten Kebumen adalah 1,3 % (267 bayi) dari 19.999 bayi

lahir hidup. Sedangkan pada tahun 2009 dari 17.903

. 2. Status Gizi Balita

Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan

tingkat kesejahteraan masyarakat. Body Mass Index (BMI) atau yang dikenal

dengan Index Berat Badan adalah salah satu teknik yang digunakan dalam

penilaian status gizi balita. Cara memperoleh nilai BMI dilakukan dengan

pengukuran tubuh (BB, TB) atau anthropometri untuk dibandingkan dengan umur,

misalnya : BB/U atau TB/U. Angka yang paling sering digunakan adalah indeks

Berat Badan menurut Umur (BB/U). Adapun hasil perhitungan yang diperoleh

dikategorikan ke dalam 4 kelompok yaitu: gizi lebih (z-score > +2 SD); gizi baik (z-

score –2 SD sampai +2 SD); gizi kurang (z-score < -2 SD sampai –3 SD);dan gizi

buruk (z-score < -3SD).

Jumlah balita gizi buruk di Kabupaten Kebumen pada tahun 2010 adalah 42

balita dari 90.793 balita yang ada. Sementara itu, berdasarkan penimbangan balita

yang dilakukan selama tahun 2010, ternyata terdapat balita BGM sebesar 1.022

balita (1,48 %), terjadi penurunan dibandingkan tahun 2009 hanya terdapat 1,53

% dari jumlah balita.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

13

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

A. Pelayanan Kesehatan Dasar

Tujuan pokok upaya kesehatan adalah meningkatkan pemerataan dan mutu

upaya kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna seerta terjangkau oleh

segenap anggota masyarakat. Sasaran program ini adalah tersedianya pelayanan

kesehatan dasar dan rujukan, baik oleh pemerintah maupun swasta yang didukung

oleh pesatnya kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.

Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat

penting dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Pemberian

pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat diharapkan mampu mengatasi

sebagian besar masalah kesehatan masyarakat. Berbagai pelayanan kesehatan dasar

yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi

Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi

dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami ibu bisa berpengaruh

pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan

bayi dan anaknya.

a. Pelayanan Antenatal

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan

profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan

dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya. Hasil pelayanan

antenatal dapat dilihat dari cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut

akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah

melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk

mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran

ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai standar serta

paling sedikit empat kali kunjungan (sekali pada trimester pertama, sekali pada

trimester kedua, dan dua kali pada trimester ketiga). Angka ini dapat

dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil.

Gambaran persentase cakupan pelayanan K4 Kabupaten Kebumen pada tahun

2010 sebesar (95,02 %) dari seluruh ibu hamil sebanyak 21.240 orang.

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi

Kebidanan

Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar

terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak

dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan

(profesional). Hasil pengumpulan data di Kabupaten Kebumen pada tahun 2010

menunjukkan bahwa persentase cakupan persalinan dengan pertolongan

tenaga kesehatan sebesar 96,18 %.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

14

Seksi Kesehatan Ibu dan Anak telah melakukan berbagai pelatihan untuk

tenaga bidan diantaranya adalah pelatihan APN (Asuhan Persalinan Normal)

untuk selalu memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang handal dengan

kompetensi kebidanan.

c. Ibu Hamil Risiko Tinggi yang Dirujuk

Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh bidan di desa dan puskesmas,

beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus risiko tinggi (risti) dan

memerlukan pelayanan kesehatan rujukan.

Jumlah ibu hamil risti di Kabupaten Kebumen tahun 2010 sebesar 4.471,

dengan risti dirujuk sebesar 95,22 %.

2. Pelayanan Keluarga Berencana

Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) menurut hasil pengumpulan data BPPKB

pada tahun 2010 sebesar 212.534 sedangkan yang menjadi peserta KB aktif

sebesar 2.514 orang ( 1,18 %). Adapun jenis kontrasepsi yang digunakan oleh

peserta KB aktif adalah IUD 104 orang , MOP/MOW 19 orang , Implant 543 orang,

suntik 1373 orang, pil 328 orang, dan kondom 147 orang, dengan proporsi masing-

masing alat kontrasepsi tersebut sebagai berikut :

Gambar 4.1 Prosentase Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan oleh Peserta KB Aktif di Kabupaten Kebumen Tahun 2010

3. Pelayanan Imunisasi

Pencapaian Universal Child Imunization (UCI) pada dasarnya merupakan

suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan

imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan wilayah

tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat digambarkan besarnya tingkat

kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I Pelayanan imunisasi bayi

mencakup vaksinasi BCG, DPT (3 kali), Polio (4 kali), Hepatitis B (3 kali) dan

4%1%

21%

55%

13%6%

IUD MOP/MOW IMPLANT SUNTIK PIL KONDOM

Page 15: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

15

Campak (1 kali) yang dilakukan melalui pelayanan rutin di posyandu dan fasilitas

pelayanan kesehatan lainnya. Adapun cakupan pelayanan imunisasi bayi di

Kabupaten Kebumen pada tahun 2010 adalah : BCG sebesar 109,58 %, DPT 1

106,13 %, DPT 3 104,53 %, Polio 4 99,40 %, Campak 100,58 %. Sedangkan

jumlah desa/kelurahan yang telah mencapai UCI adalah 460 desa/kelurahan dari

460 desa/kelurahan yang ada (100 %).

B. Pembinaan Kesehatan Lingkungan

Upaya peningkatan kualitas lingkungan yang dilakukan untuk memperkecil

risiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan akibat dari lingkungan yang

kurang sehat, dilakukan antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada

institusi yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan mencakup

pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas

sanitasi dasar. Data menunjukkan bahwa pada tahun 2010 dari 6722 institusi yang

dibina kesehatan lingkungannya yang ada, sebanyak 3.616 unit (53,79 %) sarana

yang telah dibina, yang meliputi 502 unit (74,37 %) sarana kesehatan, 935 unit (59,27

%) sarana pendidikan, 1689 unit (44,04 %) sarana ibadah, 471 unit (62,91 %)

perkantoran, dan 19 (24,35 %) buah sarana lain yang dibina.

C. Perbaikan Gizi Masyarakat

Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan untuk

menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan

gizi sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah Kekurangan Kalori Protein,

Kekurangan Vitamin A, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium, dan anemia zat besi

1. Pemantauan Pertumbuhan Balita

Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan

penimbangan di posyandu secara rutin setiap bulan. Data tahun 2010

menunjukkan jumlah balita yang ada 90.793 balita dan yang ditimbang 68.973

(75,97 %), dengan hasil penimbangan jumlah balita dengan berat badan naik

sebanyak 49.900 (72,35 %). Sementara itu balita dengan status penimbangan di

bawah garis merah (BGM) sebesar 1.022 (1,48 %)

2. Pemberian Kapsul Vitamin A

Cakupan pemberian kapsul vitamin A 2 kali pada bulan Februari dan Agustus

untuk anak balita pada tahun 2010 adalah 70.253 (99,19 %).

3. Pemberian Tablet Besi

Pada tahun 2010, ibu hamil yang ada sebesar 23.876 dan yang mendapatkan

pemberian 90 tablet besi adalah 22.237 (99,48 %) bumil. Cakupan pemberian

tablet Fe ini sudah melebihi target, oleh karena itu petugas kesehatan harus selalu

memberikan motivasi agar tablet besi tersebut benar-benar diminum oleh ibu hamil

untuk mencegah terjadinya anemia ibu hamil

Page 16: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

16

BAB V

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

A. SARANA KESEHATAN

1. Puskesmas

Dari 35 puskesmas yang berada di wilayah Kabupaten Kebumen, 7

puskesmas adalah puskesmas perawatan, yaitu Puskesmas Ayah I, Puskesmas

Prembun, Puskesmas Karanganyar, Puskesmas Gombong I, Puskesmas Ambal I,

Puskesmas Karangsambung dan Puskesmas Kutowinangun.

Secara konseptual, puskesmas menganut konsep wilayah dan diharapkan

dapat melayani sasaran penduduk rata-rata 30.000 jiwa. Dengan jumlah penduduk

1.258.947 jiwa, berarti 1 puskesmas di Kabupaten Kebumen rata-rata melayani

35.000 jiwa. Sedangkan rasio puskesmas pembantu dengan puskesmas adalah 1:

artinya setiap 1 puskesmas didukung 1-2 puskesmas pembantu dalam

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Tabel 5.1 berikut memperlihatkan 10 puskesmas dengan total kunjungan

paling banyak :

No Puskesmas Jumlah Kunjungan

1 Kebumen I 61.953

2 Gombong I 46.235

3 Kutowinangun 44.426

4 Adimulyo 41.608

5 Kebumen II 41.453

6 Buayan 33.211

7 Bulus Pesantren II 32.760

8 Kuwarasan 32.536

9 Alian 31.085

10 Puring 30.798

Tabel 5.1 Sepuluh Puskesmas Dengan Total Kunjungan Paling Banyak

2. Rumah Sakit

Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana Rumah Sakit

(RS) antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya

diukur dari jumlah RS dan tempat tidurnya serta rasio terhadap jumlah penduduk.

Jumlah seluruh RS di Kabupaten Kebumen pada tahun 2010 adalah 10 buah

dengan jumlah TT (tempat tidur) sebanyak 781.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

17

3. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber

daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat

(UKBM) diantaranya adalah posyandu, PKD, Pos Obat Desa (POD). Jumlah

posyandu di Kabupaten Kebumen menurut hasil kompilasi data dari puskesmas

pada tahun 2010 berjumlah 2.082 buah. PKD merupakan salah satu bentuk peran

serta masyarakat dalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan melalui

penyediaan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak

termasuk keluarga berencana. Pada tahun 2010, jumlah PKD yang ada di

Kabupaten Kebumen adalah 250 buah.

B. TENAGA KESEHATAN

Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Kebumen Tahun 2010 adalah sebesar

2.143 orang yang tersebar di puskesmas 1.165 orang, Dinas Kesehatan 40 orang, RS

(termasuk RS swasta yang melaporkan datanya ke dinas kesehatan) 909 orang, serta

33 orang di sarana kesehatan lain dan istitusi diknakes lain.

Adapun jumlah SDM kesehatan dibedakan menurut 7 kelompok, yaitu medis ,

perawat-bidan, farmasi, gizi, teknis medis, sanitasi, dan kesehatan masyarakat. Dari

gambar 5, nampak bahwa SDM kesehatan didominasi oleh perawat-bidan yang

jumlahnya mencapai 1.488 orang.

Gambar 5.1 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kategori Di Kabupaten Kebumen 2010

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Pembiayaan kesehatan bersumber dari pemerintah dan masyarakat.

Anggaran pemerintah bersumber dari APBN, PHLN (Pinjaman/Hibah Luar Negeri),

dan APBD. Total anggaran kesehatan pada tahun 2010 adalah sebesar Rp.

64.830.318.325 dimana 82,85 % berasal dari APBD II Kabupaten Kebumen.

216

1.488

79

131

135 60

41

MEDIS PERAWAT & BIDANFARMASI GIZITEKNISI MEDIS SANITASIKESMAS

Page 18: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

18

Sementara dana APBN yang dikelola oleh kabupaten Kebumen melalui dinas

kesehatan adalah sebesar Rp. 53.712.116.825

D. SARANA INFORMASI KESEHATAN

Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Kantor Pengolah Data Elektronik

(KPDE) telah menyediakan sarana dan prasarana untuk akses internet bagi seluruh

satuan kerja di lingkungan pemkab Kebumen. Dinas Kesehatan melalui website www.

kesehatan.kebumenkab.go.id dalam upaya untuk menginformasikan hal-hal yang

berkaitan dengan tugas dan kegiatannya, telah berperan aktif dalam mengisi halaman

tersebut dengan meng-up load dan meng-up date data.

Gambar 5.2 Web site resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen

Tahun 2010 Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen meluncurkan Program

SIMPUS. Program ini merupakan aplikasi perangkat lunak berbasis produk Microsoft

Windows® yang dirancang khusus untuk tujuan mendukung efisiensi dan integritas

pengelolaan data pelayanan individu kepada masyarakat secara terintegrasi, serta

mendukung implementasi e- Government, karena aplikasi ini nantinya diharapkan

dapat langsung berintegrasi dengan aplikasi lainnya. Dalam menghadapi perubahan

perubahan yang terjadi serta menunjang suksesnya implementasi otonomi daerah

khususnya bidang kesehatan maka dibutuhkan Sistem Informasi pendukung yang

memungkinkan terlaksananya birokrasi yang efektif dan efisien. SIMPUS merupakan

suatu sistem yang menyediakan dukungan informasi bagi proses pengambilan

keputusan disetiap jenjang administrasi kesehatan. Manfaat SIMPUS tidak lepas dari

manfaat e-Government yaitu ; meningkatkan efisiensi birokrasi, meningkatkan kualitas

layanan publik, meningkatkan partisipasi dan peran publik, meningkatkan kualitas

demokrasi, meningkatkan komunikasi publik, serta sarana penyebarluasan informasi

secara luas.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN · PDF fileSebagai indikator peran aktif masyarakat melalui ... (KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan P2 Diare) dilakukan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat)

Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen Tahun 2010

19

BAB VI

PENUTUP

Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan

organisasi dalam pelaksanaan manajemen. Oleh karena itu penyediaan data dan

informasi yang berkualitas sangat dibutuhkan sebagai masukan dalam proses

pengambilan keputusan. Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melalui

penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Perlu disadari bahwa sistem informasi

kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi

kesehatan secara optimal. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang

disajikan dalam Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen yang diterbitkan saat ini yang

belum sesuai dengan harapan. Namun demikian, diharapkan Profil Kesehatan Kabupaten

Kebumen dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang

seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai. Selain itu juga

diharapkan merupakan salah satu publikasi data dan informasi yang meliputi data capaian

Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam rangka penyusunan Profil Kesehatan Tahun 2010 ini.