BAB I PENDAHULUAN - · PDF filepemodelan matematika. Model matematika adalah himpunan dari...

download BAB I PENDAHULUAN -  · PDF filepemodelan matematika. Model matematika adalah himpunan dari rumus dan atau ... Salah satu model matematika untuk pertumbuhan populasi adalah model

If you can't read please download the document

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - · PDF filepemodelan matematika. Model matematika adalah himpunan dari...

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah

    Manusia tidak lepas dari berbagai macam permasalahan dalam kehidupan di

    dunia. Permasalahan permasalahan tersebut menyangkut berbagai aspek, dimana

    dalam penyelesaiannya diperlukan sebuah pemahaman melalui suatu metode dan

    ilmu bantu tertentu. Salah satu ilmu bantu yang dapat digunakan adalah

    matematika.

    Matematika merupakan alat untuk menyederhanakan penyajian dan

    pemahaman masalah. Matematika mempunyai bahasa dan aturan yang jelas,

    sistematis dan keterkaitan antar konsep yang kuat. Oleh karena itu, banyak

    permasalahan di luar bidang matematika yang bisa diselesaikan dengan mudah

    menggunakan matematika. Salah satu cabang dari ilmu matematika adalah

    pemodelan matematika. Model matematika adalah himpunan dari rumus dan atau

    persamaan berdasarkan fenomena nyata dan dibuat dengan harapan bisa

    merepresentasikan dengan baik fenomena nyata tersebut menurut ilmu yang

    melatarbelakanginya. Melalui model matematika, matematika berusaha

    merepresentasikan berbagai fenomena yang terjadi di alam ini. Dalam

    perkembangannya, model matematika telah digunakan dalam ilmu fisika, biologi,

    kesehatan dan bahkan ilmu-ilmu sosial.

    Salah satu persoalan paling penting di dunia adalah proyeksi populasi.

    Ukuran dan pertumbuhan populasi dalam suatu negara secara langsung

    mempengaruhi keadaan ekonomi, politik, budaya, pendidikan dan lingkungan dari

    negara tersebut dan menentukan eksplorasi dan kebutuhan sumber daya alam.

    Tidak ada yang ingin menunggu sampai sumber daya ini habis karena ledakan

    populasi.

    Dengan dibentuknya sebuah model matematika, proyeksi populasi tiap

    tahun dapat dilakukan berdasar data sensus penduduk yang sudah ada, sehingga

    tidak perlu melaksanakan sensus penduduk tiap tahun. Pemerintah dan sektor

    perusahaan selalu membutuhkan gambaran akurat tentang ukuran yang akan

  • 2

    datang dari bermacam entitas seperti populasi, sumber daya, kebutuhan dan

    konsumsi untuk perencanaan kegiatan.

    Salah satu model matematika untuk pertumbuhan populasi adalah model

    logistik pertumbuhan populasi (model Verhults). Model ini memasukkan batas

    untuk populasinya sehingga jumlah populasi dengan model ini tidak akan tumbuh

    secara tak terhingga. Laju pertumbuhan penduduk akan terbatas akan ketersediaan

    makanan, tempat tinggal, dan sumber hidup lainnya. Dengan asumsi tersebut,

    jumlah populasi dengan model ini akan selalu terbatas pada suatu nilai tertentu.

    Pada masa tertentu jumlah populasi akan mendekati titik kesetimbangan

    (equilibrium), pada titik ini jumlah kelahiran dan kematian dianggap sama. Laju

    pertumbuhan, yaitu nilai yang menggambarkan daya tumbuh suatu populasi

    diasumsikan positif, karena mengingat setiap populasi memiliki potensi untuk

    berkembang biak.

    Indonesia adalah Negara besar dengan jumlah penduduk yang banyak. Agar

    tidak terjadi ledakan populasi yang dapat menimbulkan bencana, maka diperlukan

    perencanaan untuk pengendalian jumlah populasi, salah satunya bisa dimulai

    dengan memprediksi pertumbuhan populasi penduduk Indonesia.

    Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul Penerapan

    Model Verhults pada Populasi Penduduk Indonesia.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, permasalahan yang akan

    dibahas dalam penelitian ini adalah :

    Bagaimana memprediksi jumlah populasi menggunakan model logistik

    pertumbuhan populasi?

    Bagaimana menentukan daya tampung dan laju pertumbuhan intrinsik

    berdasarkan model logistik pertumbuhan populasi ?

    1.3 Batasan Masalah

    Adapun batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    Model pertumbuhan populasi yang dibahas adalah model logistik

    pertumbuhan populasi Verhulst.

  • 3

    1.4 Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah :

    Mengetahui hasil prediksi populasi berdasarkan perhitungan model logistik

    pertumbuhan populasi (Verhulst).

    Menentukan daya tampung dan laju pertumbuhan intrinsik dari suatu populasi

    menggunakan model logistik pertumbuhan populasi (model Verhults).

    1.5 Metode Penelitian

    Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan teoritis, dimana penulis

    menganalisa jurnal, mengeksplor apa yang ada didalam jurnal dan kemudian

    menarik kesimpulan dari penelitian ini.

    1.6 Sistematika Penulisan

    Adapun sistematika yang dipakai dalam penyusunan studi literatur ini,

    adalah sebagai berikut :

    BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan masalah, Batasan

    Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan dan

    Kerangka Berfikir dari studi literatur.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini akan menguraikan dasar teori yang akan digunakan dalam

    penyusunan studi literatur, yang meliputi Persamaan Diferensial dan Model

    Pertumbuhan Populasi (model eksponensial pertumbuhan populasi (model

    Malthus) dan model logistik pertumbuhan populasi (Verhulst)).

    BAB III

    Bab ini merupakan bab pembahasan yang merupakan aplikasi teori yaitu

    model logistik pertumbuhan populasi (model Verhults) menggunakan studi kasus

    pertumbuhan populasi Indonesia.

    BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

    Dalam bab ini, berisi kesimpulan dan saran yang merupakan hasil yang

    telah didapatkan.

  • 4

    DAFTAR PUSTAKA

    1.7 Kerangka Berfikir

    Ledakan pertumbuhan populasi manusia dan penggunaan sumberdaya

    secara besar-besaran merupakan penyebab utama kerusakan lingkungan. Kedua

    kekuatan utama yang mempengaruhi pertumbuhan populasi, yaitu angka kelahiran

    dan angka kematian, dapat diukur dan digunakan untuk memprediksi bagaimana

    ukuran populasi akan berubah menurut waktu.

    Model eksponensial pertumbuhan populasi menjelaskan suatu pertumbuhan

    populasi ideal dalam lingkungan yang tidak terbatas. Model ini memprediksi

    bahwa semakin besar suatu populasi akan semakin cepat populasi tersebut

    tumbuh. Namun, pertumbuhan eksponensial tidak dapat dipertahankan tanpa batas

    dalam populasi apapun. Model logistik, merupakan model yang lebih realistis

    membatasi pertumbuhan dengan menyertakan daya tampung, ukuran populasi

    yang dapat didukung oleh sumberdaya yang tersedia.

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Persamaan Diferensial

    Banyak hukum-hukum alam yang mendasari perubahan-perubahan di alam

    ini dinyatakan dalam bentuk persamaan yang memuat laju perubahan dari suatu

    kuantitas, yang tak lain adalah berupa persamaan diferensial.

    Persaman diferensial adalah suatu persamaan yang memuat satu atau

    beberapa turunan dari suatu fungsi, dengan satu atau lebih peubah yang tak

    diketahui. Jika fungsi yang tidak diketahui itu hanya bergantung pada satu peubah

    saja, maka persamaan diferensial tersebut dinamakan persamaan diferensial biasa.

    Sedangkan jika fungsinya bergantung pada dua atau lebih peubah, maka

    persamaan diferensial tersebut dinamakan persamaan diferensial parsial.

    Orde dari persamaan diferensial didefinisikan sebagai orde turunan

    tertinggi yang terkandung pada persamaan tersebut. Persamaan diferensial orde

  • 5

    pertama hanya mengandung . bentuk umum dari persamaan diferensial pertama

    dapat dituliskan sebagai ,, = 0, atau biasa di tulis = (,). Arti

    fisis diferensial adalah, laju perubahan sebuah peubah terhadap peubah lain.

    Banyak kegunaan praktis persamaan diferensial biasa dapat diturunkan

    kedalam bentuk

    = () ...(2.1)

    dengan manipulasi aljabar murni. Maka dapat diintegralkan kedua sisi terhadap ,

    diperoleh

    = + (2.2)

    Dikiri dapat dapat diubah kepada sebagai variabel dari pengintegralan. Dengan

    kalkulus, = , maka

    = + (2.3)

    Jika dan adalah fungsi kontinu, integral di (2.3) ada, dan dengan

    mengevaluasinya diperoleh solusi umum dari (2.1). Metode penyelesaian

    persamaan direfensial biasa ini disebut metode variabel terpisah , dan (2.1)

    disebut persamaan terpisah , karena di (2.3) variabel sekarang terpisah : hanya

    muncul dikanan dan hanya dikiri. [6]

    2.2 Model Pertumbuhan Populasi

    Kedua kekuatan utama yang mempengaruhi pertumbuhan populasi, yaitu

    angka kelahiran dan angka kematian, dapat diukur dan digunakan untuk

    memprediksi bagaimana ukuran populasi akan berubah menurut waktu. [8]

    2.2.1 Model Eksponensial

    Model eksponensial merupakan model pertumbuhan yang sangat sederhana.

    Model eksponensial pertumbuhan populasi menjelaskan suatu populasi ideal

    dalam lingkungan yang tidak terbatas. Pada model ini individu berkembang tidak

    dibatasi oleh lingkungan seperti kompetisi dan keterbatasan akan suplai makanan.

    Laju perubahan populasi dapat dihitung jika banyaknya kelahiran, kematian dan

    migrasi diketahui.

    Prediksi bahwa jumlah populasi akan tumbuh secara eksponensial pertama

    kali dicetuskan oleh Malthus (1798) [1]. Populasi yang tumbuh secara

  • 6

    eksponensial pertama kali diamati terjadi di alam bebas. Dinamika populasi dapat

    di aproksimasi dengan model ini hanya untuk periode waktu yang pendek saja.

    Mengasumsikan bahwa laju pertumbuhan populasi terhadap waktu

    berbanding lurus dengan jumlah populasi yang ada. [2]

    Misalkan () menyatakan jumlah populas