BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang · PDF filelingkungan pengendapan dari foraminifera...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang · PDF filelingkungan pengendapan dari foraminifera...
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik mengenai geologi terutama
mengenai sifat/karakteristik suatu reservoir sangat penting dalam tahapan
eksploitasi suatu lapangan minyak bumi. Hal ini tidak terlepas dari permasalah
yang ditemukan pada lapangan ini antara lain tatanan reservoir yang cukup rumit
secara geologi dan terjadinya penurunan produksi minyak. Selain itu, semakin
sulitnya peluang untuk mencari daerah eksplorasi baru maupun penambahan
sumur sisipan merupakan masalah lain yang harus dihadapi saat ini. Oleh sebab
itu perlu dilakukan usaha-usaha untuk mempertahankan bahkan meningkatkan
laju produksi dari lapangan-lapangan minyak yang telah ada, dengan cara
penambahan sumur baru, melakukan pengambilan minyak dengan metode
sekunder (Improved Oil Recovery) atau metode yang lebih tinggi (Enhanced Oil
Recovery) seperti metode injeksi air atau uap.
Lapangan Pungut adalah salahsatu lapangan minyak yang cukup besar di
Cekungan Sumatera Tengah dengan perkiraan kandungan minyak di tempat
sebesar 202 juta barel minyak. Lapangan ini ditemukan pada bulan Juni 1951 dan
mulai diproduksi pada bulan oktober 1957. Puncak produksi minyak terjadi pada
bulan Maret 1974 sebesar 11.665 Bbl/hari, lalu mengalami penurunan dari tahun
ke tahun. Produksi minyak rata-rata sekarang sebesar 2.000 Bbl/hari. Penurunan
laju produksi ini salah satunya diakibatkan oleh berkurangnya tekanan reservoir
dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, dengan tekanan awal reservoir sebesar
1020 psig menjadi sekitar 350 psig, mendekati tekanan bubble point dilapangan
ini sekitar 313 psig. Penurunan tekanan reservoir ini sangat berpengaruh terhadap
produksi minyak yang terus menurun.
Reservoir pada lapangan Pungut ini merupakan penyusun dari Formasi
Bekasap yang penamaannya terdiri dari batupasir A, B, C dan D. Untuk
mengoptimalkan produksi dari reservoir tersebut maka diperlukan suatu kajian
lebih mendalam mengenai kondisi geologi bawah permukaan dan karakteristik
2
reservoir, yang melibatkan stratigrafi, geometri, proses pengendapan, fasies
maupun lingkungan pengendapannya.
I.2 Peneliti Terdahulu
Suatu tim terpadu antara Bekasap AMT, RMT PT. Chevron Pacific
Indonesia dan Lemigas telah melakukan penelitian bawah permukaan di lapangan
minyak Pungut untuk mengevaluasi potensi pengambilan minyak dengan metode
lanjutan (Enhanced Oil Recovery). Darwin Kadar (1998) telah melakukan
penelitian awal mengenai kerangka stratigrafi sikuen yang melibatkan umur dan
lingkungan pengendapan dari foraminifera sedangkan Pujiarko dan Denison
(1999) melakukan penelitian stratigrafi sikuen terhadap reservoir-nya dari batuan
inti bor sumur Pungut-01. Selain itu, Potter (1999) juga melakukan penelitian
evaluasi formasi dari sumur yang berjumlah 34 sumur, sedangkan Arif (1999)
melakukan penelitian terhadap seismiknya. Penelitian berdasarkan data-data
tersebut di atas telah memberikan gambaran umum mengenai kerangka struktur
geologi, stratigrafi sikuen, lingkungan pengendapan dan juga kualitas reservoir
dari Formasi Bekasap dan Bangko di lapangan minyak Pungut.
Keterbatasan data pada saat itu menyebabkan hasil penelitian ini masih
memberikan ketidakpastian tentang heterogeneitas reservoir dan distribusi
fasiesnya. Oleh karena itu diperlukan suatu studi lebih lanjut di daerah penelitian
untuk lebih memahami karakteristik reservoir terutama pada lapisan batupasir
serpihan di Formasi Bekasap seiring dengan adanya penambahan data batuan inti
dan jumlah sumur yang ada saat ini.
I.3 Masalah Penelitian
Penelitian ini dilakukan sehubungan ditemukannya beberapa masalah yang
ada di lapangan minyak Pungut. Permasalahan tersebut terutama berhubungan
dengan distribusi fasies dan heterogeneitas reservoir dari Formasi Bekasap.
Masalah lain juga timbul dari sisi produksi sumur vertikal yang tidak optimal dan
respon dari injeksi air yang tidak sesuai rencana sehingga mekanisme
pendorongan minyak berjalan kurang sempurna. Masalah-masalah tersebut
berdampak terhadap menurunnya produksi minyak di lapangan ini.
3
Melalui penelitian ini diharapkan permasalahan yang disebutkan diatas
dapat dipecahkan dengan baik sehingga hasilnya bisa digunakan untuk membantu
mengoptimalkan produksi minyak yang ada sekarang.
I.4 Lokasi dan Objek Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di lapangan Pungut yang termasuk dalam Blok
Rokan, Kontrak Bagi Hasil antara BPMigas dan PT. Chevron Pacific Indonesia.
Secara administratif, lapangan ini termasuk dalam kabupaten Bengkalis, sekitar 60
km arah baratlaut dari kota Pekanbaru, ibukota propinsi Riau (gambar I.1).
Gambar I.1 Lokasi penelitian lapangan Pungut, yang termasuk daerah operasi PT.
Chevron Pacific Indonesia.
Objek penelitian pada kajian yang akan dilakukan adalah suatu lapisan
reservoir batupasir serpihan (shalysand) dari Formasi Bekasap, dimana objek data
yang akan diamati meliputi batuan inti bor (core), rekaman lubang bor (log) dan
penampang seismik 3D. Contoh model log sumur yang terdapat di lapangan
Pungut dengan objek penelitian reservoir batupasir B dan C serta hubungannya
secara stratigrafi regional dalam Cekungan Sumatera Tengah, dapat dilihat pada
gambar I.2.
Banda Aceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
PalembangN
SUMATRASUMATRA
Banda Aceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
PalembangNN
SUMATRASUMATRA
UDURI
Banda Aceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
PalembangN
SUMATRASUMATRA
Banda Aceh
Medan
Pekanbaru
Padang
Jambi
PalembangNN
SUMATRASUMATRA
UUDURI
4
Gambar I.2. Posisi Formasi Bekasap dalam stratigrafi regional Cekungan Sumatera
Tengah, dan contoh model log lapisan reservoir B dan C di lapangan Pungut.
I.5 Tujuan dan Batasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. mengetahui lebih detil sifat/karakter reservoir Bekasap lapisan B dan C
terutama fasies dan lingkungan pengendapan,
2. mengetahui penyebaran dan kualitas reservoir serta pengaruhnya terhadap
efesiensi injeksi air,
3. membuat perencanaan eksploitasi hidrokarbon untuk pengembangan lapangan
Pungut.
GR_1
GAPI0 200
2650
2700
2750
2800
2850
2900
2633.0
DEPTHFEET
WIR
E.LIT
H_1
msflOHMM0.2 2000
LLS_1
OHMM0.2 2000
LLD_1
OHMM0.2 2000
Top Bekasap Fm
B Sand
C Sand
D-1 Sand
D-2 Sand
D-3 Sand
Top Bangko Fm
B
C
Stratigrafi regional
Stratigrafi daerah penelitian
GR_1
GAPI0 200
2650
2700
2750
2800
2850
2900
2633.0
DEPTHFEET
WIR
E.LIT
H_1
msflOHMM0.2 2000
LLS_1
OHMM0.2 2000
LLD_1
OHMM0.2 2000
Top Bekasap Fm
B Sand
C Sand
D-1 Sand
D-2 Sand
D-3 Sand
Top Bangko Fm
B
C
Stratigrafi regional
Stratigrafi daerah penelitian
5
Reservoir Formasi Bekasap yang akan dikaji terdiri dari beberapa lapisan
reservoir batupasir dengan ketebalan antara 30-50 kaki. Untuk membatasi masalah
maka penelitian hanya difokuskan pada analisis karakterisasi reservoir Formasi
Bekasap lapisan B dan C yang diketahui sebagai batupasir dengan kualitas rendah
sampai sedang (shalysand reservoir) dengan pertimbangan bahwa reservoir ini
masih mempunyai potensi hidrokarbon yang cukup besar dan belum maksimal
diproduksi sampai sekarang. Hal ini terlihat dari data produksi yang menunjukkan
bahwa hasil tes perforasi pada interval reservoir B dan C umumnya mempunyai
laju fluida yang rendah.
I.6 Asumsi
Terdapat beberapa asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Reflektor seismik mencerminkan batas waktu/perlapisan batuan dan dapat
digunakan sebagai data untuk interpretasi stratigrafi sikuen terhadap Formasi
Bekasap di lapangan Pungut.
2. Nilai log GR mencerminkan tekstur dari batuan sedimen.
3. Kualitas reservoir mencerminkan storage capacity (kapasitas tampungan) dan
deliverability berhubungan dengan porositas dan permeabilitas batuan.
4. Data produksi dapat digunakan sebagai merupakan validator terhadap model
geologi.
Asumsi-asumsi tersebut di atas merupakan anggapan dasar yang
digunakan dalam penelitian ini.
I.7 Hipotesis Kerja
Hipotesis kerja dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Reservoir batupasir serpihan Formasi Bekasap diendapkan pada lingkungan
Estuarin (Delta) dan dalam kondisi trangresi (trangressive system tract).
2. Heterogeneitas reservoir dilapangan Pungut dikontrol oleh lingkungan
pengendapan.
Hipotesis tersebut diatas akan diuji kebenarannya berdasarkan metode
penelitian yang digunakan dalam kajian ini.
6
I.8 Metodologi
Metode penelitian yang pertama digunakan dalam penelitian merupakan
pendekatan statis dimana data yang dipakai adalah data geologi, geofisika dan
petrofisik (evaluasi formasi) yang relatif tidak berubah, kemudian data tersebut di
analisis untuk mendapatkan karakte