BAB I PENDAHULUAN -...
-
Upload
phungkhanh -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
1.1.1 Isu Perkembangan Properti di DIY
Jogjakarta semakin istimewa. Kekuatan brand “Jogja” di industri
properti merupakan salah satu kota atau daerah paling potensial untuk
berinvestasi. Aglomerasi perkotaan yang tumbuh pesat membuat industri
properti di kota ini semakin menggiurkan investor untuk membuka lahan
perumahan di semua sudut arah perkembangan kotanya. Tahun 2013 ini,
Jogja mulai “panen” berbagai macam pembangkit lingkungan, misalnya
munculnya puluhan hotel baru, rencana pembuatan bandara kelas
internasional Kulonprogo, pelabuhan berkelas nasional, serta makin
maraknya institusi pendidikan dengan kampus terpadunya, dan hadirnya
Apartemen, Kondotel, serta Mall di beberapa sudut strategis Jogja.
Wilayah selatan (Bantul), ditopang akses jalan lingkar, membuat
kawasan tersebut akan menjadi lebih hidup dari segi ekonomi dan bisnis
serta memiliki potensi untuk tempat tinggal serta investasi. Sisi selatan
Jogja yang masih asri dengan banyaknya persawahan serta tempat
berkumpulnya sentra-sentra industri kerajinan dan ditunjang dengan
tingkat permukiman yang tidak terlalu crowded dan bising menjadi daya
tarik bagi para pengembang untuk membuka lahan baru di sana.
(http://www.rumahjogjaindonesia.com/isi-majalah/kawasan-baru-jogja-
di-tahun-baru-2013-bagian1.html)
2
Bergesernya pola penyebaran perumahan ini, juga mengikuti arah
dari perluasan kota. Kebijakan pemerintah mengembangkan daerah
pinggiran menjadi daya tarik tersendiri dalam bisnis properti.
(http://www.rumahjogjaindonesia.com/isi-majalah/kawasan-baru-jogja-
di-tahun-baru-2013-bagian3.html)
1.1.2 Data-Data Kependudukan di DIY
Tabel 1.1 Data Kependudukan (KK) DIY tahun 2006-2010
Sumber : http://www.pip2bdiy.org/sigperkim/penduduk.php
Tabel 1.2 Data Kependudukan (Kepadatan) DIY tahun 2006-2011
Sumber : http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/
demografipendudukjkel.php?ia=34&is=37
3
Tabel 1.3 Data Kependudukan (Total) DIY tahun 2006-2011
Sumber : http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/
demografipendudukjkel.php?ia=34&is=37
1.1.3 Perumahan dan Ruko
Ruko adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat untuk
membuka usaha sekaligus dijadikan sebagai tempat tinggal. Bagian lantai
atas untuk rumah tinggal sedangkan lantai bawah dipakai untuk berbisnis.
Namun ada pula yang memakai tempat ini khusus untuk menjalankan
kegiatan bisnis saja.
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana
4
lingkungan yaitu kelengkapan dasar fisik lingkungan, misalnya
penyediaan air minum, pembuangan sampah, tersedianya listrik, telepon,
jalan, yang memungkinkan lingkungan pemukiman berfungsi sebagaimana
mestinya.
1.1.4 Masyarakat kota dan Pinggiran kota
Masyarakat kota dan masyarakat pinggiran kota merupakan
simbiosis yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Perkembangan
kota dan pinggiran kota secara tidak langsung dapat mempengaruhi pola
kehidupan masyarakatnya. Demikian pula sebaliknya, perkembangan
kebutuhan dan pola hidup masyarakatnya dapat memacu pertumbuhan
fisik. Permasalahan utama dalam perkembangan kota dan pinggiran kota
adalah semakin meningkatnya aktifitas dan akumulasi penduduk menuntut
penyediaan ruang, sarana dan prasarana baru. Sebagai implikasinya adalah
perubahan dan pertumbuhan bangunan serta sarana dan prasarananya yang
ditandai dengan perubahan penggunaan lahan menjadi lahan terbangun.
Upaya pengelolaan pembangunan perkotaan dan pinggiran
perkotaan tidak terpisahkan dari lahan yang harus dimanfaatkannya
sehingga harus selalu mengacu pada kebijakan penataan ruang kawasan
yang dinamis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Kebutuhan
tersebut adalah agar semua anggota masyarakat dapat menghuni kota yang
layak huni, berkeadilan sosial, sejahtera, berkembang secara berkelanjutan
sesuai dengan potensi serta saling memperkuat dalam mewujudkan
pengembangan wilayah yang serasi dan seimbang, yang dilaksanakan oleh
para pemangku secara bersama-sama.
Mengenal lebih jauh tentang ruko, sejarah. Tentang suku Hokkian,
kaum China perantau. Sebagian besar suku ini berasal dari Propinsi Fujian,
terutama pesisir Zhangzhou dan Quanzhou, sebuah kota pelabuhan dan
perdagangan. Mereka membelah laut, menyabung nasib, mendulang
peruntungan, hingga sampai ke nusantara. Kaum perantau ini lalu
5
bermukim dengan membawa budaya dari negeri asal yang kita sebut
Kawasan Pecinan. Mereka telah terbiasa tinggal di sebuah rumah kecil
memanjang, tiam-chu julukannya, berarti rumah dan toko, atau ruko.
Tipologi ruangnya persegi empat, bermuka kecil, mengalur
panjang ke belakang. Terdiri satu atau dua lantai untuk berdagang
sekaligus berhuni. Area tengah bangunan terdapat cim-chay (sumur
dalam) dan (tian-jiang) berarti sumur langit, identik dengan courtyard di
masa kini. Secara ekologis, berfungsi sebagai ventilasi udara dan
masuknya sinar matahari, juga tempat penampungan air yang berasal dari
air sumur dan air hujan. Ruangan ini juga berguna sebagai dapur, ruang
makan, hingga arena berkumpulnya anggota keluarga. Di tiam-chu ini juga
terdapat altar leluhur sekaligus tempat peyimpanan abu, representasi
anggota keluarga yang telah meninggal. Dalam skala sosial, ruko
tradisional ini kerap berperan sebagai ajang perkumpulan warga, terutama
jika pemiliknya orang terpandang atau mempunyai jabatan tertentu dalam
struktur masyarakat.
Seiring perubahan iklim politik dan sosial, masyarakat Tionghoa
yang hidup berkoloni, akhirnya „keluar‟ dari Pecinan, membaur dengan
warga pribumi. Ruko pun mengalami pergeseran fungsi dan makna, kini
lebih banyak berfungsi sebagai toko saja atau gudang. Masyarakat di luar
etnis Tionghoa ikut membangun ruko, karena bentuknya yang efisien,
yang di masa modern ini lalu berkembang, juga berfungsi sebagai tempat
berkantor, atau lazim disebut rukan (rumah kantor).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Permasalahan Umum
Jalan Parangtritis Km 2 merupakan daerah pinggiran kota
Yogyakarta yang berbatasan dengan Bantul. Daerah tersebut terdapat
banyak rumah tinggal, hotel, kantor dan pusat perbelanjaan, strategis untuk
hotel atau tempat usaha atau rumah tinggal , diantaranya:
6
1) Bagaimana merencanakan serta merancang ruko dan perumahan
dengan fungsi yang kompleks yang mampu menampung berbagai
kegiatan sehingga terintegrasi secara baik dan benar.
2) Melakukan survei-survei yang berkenaan dengan kondisi
eksisting lahan, dan analisa-analisa yang diperlukan.
3) Mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan
penggunaan ruko dan perumahan yang ada sekarang, kemudian
melakukan analisa-analisa yang diperlukan.
4) Bagaimana menciptakan bangunan yang sesuai dengan kegiatan
yang diwadahi dengan kaedah-kaedah konsep tropis kotemporer.
1.2.2 Permasalahan Khusus
Bagaimana merancang bangunan Real Estate di kawasan sub-
urban, perbatasan antara Yogyakarta-Bantul dengan pendekatan Desain
Bangunan Tropis Kotemporer.
1.3 Maksud dan Tujuan Perencanaan
1.3.1 Tujuan Umum
Adapun maksud dan tujuan dari proyek ini adalah :
1) Menyediakan sebuah tempat yang secara khusus mengakomodasi
konsumen atau pengguna, dengan memberikan tempat untuk kerja dan
hunian serta penataan lingkungan sekitar yang nyaman.
2) Memperkecil kemacetan kendaraan yang diakibatkan oleh penggunaan
kendaraan bermotor milik pribadi yang sudah berlebihan.
3) Merencanakan ruko dan perumahan di kawasan sub-urban sebagai
komplek perumahan dan komplek ruko yang dapat menjadi satu kesatuan
sehingga tercipta keintegrasian dengan linkungan sekitarnya.
4) Menyediakan lahan parkir yang luas untuk ruko, akses yang nyaman di
sekitar kompleks ruko dan perumahan.
7
1.3.2 Tujuan Khusus
Mendapatkan konsep perancangan bangunan Real Estate dengan
menggunakan syarat pendekatan Sistem Desain Bangunan Tropis
Kotemporer.
1.4 Sasaran
1.4.1 Sasaran Umum
Menyusun dan merumuskan konsep perencanaan dan
perancangan bangunan real estate di kawasan sub-urban, perbatasan antara
Yogyakarta dengan Bantul melalui:
a. Identifikasi jenis aktivitas atau kegiatan di daerah sub-urban,
Yogyakarta-Bantul.
b. Identifikasi karakteristik tiap kegiatan
c. Identifikasi karakteristik pelaku kegiatan
d. Identifikasi karakteristik kawasan
e. Identifikasi tapak dan site
f. Identifikasi fungsi ruang dan bangunan
g. Identifikasi kebutuhan ruang dari jenis, jumlah dan besaran ruang
yang dibutuhkan oleh masing-masing kegiatan
1.4.2 Sasaran Khusus
Menyusun dan merumuskan konsep perancangan bangunan real
estate di kawasan sub-urban, perbatasan antara Yogyakarta dan Bantul
melalui :
a. Memahami prinsip bangunan tropis kotemporer
b. Menerapkan prinsip desain tropis kotemporer dalam sistem
bangunan berupa:
Ruang-ruang yang mampu mewadahi aneka ragam kegiatan
Ruang yang mampu mewadahi tempat usaha
Ruang yang mampu menampilkan kenyamanan
Ruang yang dapat mendukung berlangsungnya kegiatan tersebut
8
1.5 Lingkup Pembahasan
Yang menjadi lingkup pembahasan dalam bangunan ini adalah
sebagai berikut :
1) Menyangkut masalah pemilihan site, dimana site berada pada kawasan
sub urban Yogyakarta-Bantul yang dilakukan adalah bangunan yang
memfasilitasi kegiatan yang terdapat didalamnya.
2) Perancangan mengikuti standar ukuran ruangan terhadap masing-
masing kegiatan pada ruko dan perumahan.
3) Untuk mempelajari dan menerapkan standar ruang dan pola sirkulasi
bagi para penggguna atau konsumen serta fasilitas dengan berbagai
kepentingan dan tujuan kegiatan di dalam bangunan.
4) Pembahasan proyek pada ruko dan perumahan yang dikaitkan dengan
fungsi kegiatan di dalamnya.
Konsep perencanaan dan perancangan bangunan real estate melalui
pendekatan sistem desain tropis kotemporer, meliputi seluruh elemen
bangunan meliputi aspek:
1.5.1 Arsitektural
1.5.1.1 Eksterior
Kondisi tapak
Bentuk Bangunan
Struktur dan Konstruksi bangunan
Karakter bangunan dan ruang
Sirkulasi
Suasana
1.5.1.2 Interior
Fungsi bangunan
Program ruang
9
Kegiatan Bentuk ruang
Sirkulasi
Suasana
1.5.2 Non Arsitektural
a. Karakter pelaku kegiatan, baik individu maupun kelompok di dalam
real estate
b. Karakteristik tiap kegiatan atau aktivitas yang diwadahi
1.6 Metode Pembahasan
1.6.1 Pencarian Data
a. Studi Literatur
Memperoleh data-data empirik dan teoritik serta persyaratan dan
standar dalam perencanaan dan perancangan bangunan real estate
serta karakteristik dan persyaratan bangunan tropis kotemporer
melalui referensi pustaka maupun internet.
b. Studi Kasus
Membandingkan contoh-contoh bangunan real estate yang sudah ada
serta bangunan yang menerapkan prinsip tropis kotemporer dalam
desainnya, untuk melihat dan mempelajari persyaratan dan fungsi
dalam perancangan bangunan real estate.
c. Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan dengan cara mengumpulkan data
melalui tinjauan langsung ke lapangan untuk memperoleh data fisik
lokasi tapak/site, serta untuk mengetahui kondisi kawasan sekitar
site.
d. Browsing Internet
Mencari literatur contoh bangunan, persyaratan bangunan, dan
informasi-informasi lain mengenai bangunan real estate melalui
situs-situs internet yang berkaitan.
10
1.6.2 Analisis Data
Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari berbagai studi,
meliputi:
a. Pemilihan tapak
b. Kebutuhan ruang
c. Pendekatan besaran ruang
d. Program ruang
e. Sirkulasi ruang dalam
f. Sirkulasi ruang luar
g. Konfigurasi massa bangunan
h. Penampilan bangunan
i. Ruang luar (eksterior dan landscape)
j. Struktur dan sistem bangunan
k. Penerapan Sistem Desain Bangunan Tropis Kotemporer
1.6.3 Pendekatan dan Perumusan Konsep Perencanaan dan Perancangan
Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari berbagai
studi dan melakukan pendekatan Sistem Desain Bangunan Tropis
Kotemporer untuk mendapatkan konsep perencanaan dan perancangan
bangunan Real Estate.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB 1 Pendahuluan
Memaparkan latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan, sasaran,
lingkup pembahasan, metode pembahasan, keaslian penulisan dan
kerangka berfikir dari isi dan tema pembahasan.
BAB 2 Tinjauan Pustaka
Memaparkan tinjauan teoritis dan faktual sebagai penjelasan prinsip-
prinsip utama dalam persyaratan standar sebuah bangunan Real Estate,
Penjelasan Tentang Real Estate, dan karakteristik Real Estate pada sistem
11
bangunannya untuk dipelajari dan diterapkan dalam perencanaan dan
perancangan Real Estate ini.
BAB 3 Tinjauan Khusus
Memaparkan tinjauan spesifik sebagai pendukung pendekatan konsep
tropis kotemporer ke dalam bangunan real estate.
BAB 4 Analisis dan Pendekatan Konsep Perencanaan dan Perancangan
Mengolah data dan informasi yang diperoleh dari pencarian data untuk
dianalisis dan diuraikan berdasarkan berbagai tinjauan yang telah
dilakukan untuk membuat pendekatan konsep perencanaan dan
perancangan bangunan Real Estate dengan pendekatan Desain Bangunan
Tropis Kotemporer.
BAB 5 Konsep Perencanaan dan Perancangan
Berisi perumusan mengenai perencanaan dan perancangan desain
bangunan Real Estate, analisis lokasi, program ruang, dan sistem
bangunan dengan pendekatan Desain Bangunan Tropis Kotemporer.
12
1.8 Kerangka Berfikir
Diagram 1.1 Kerangka Berfikir
Sumber : Analisa Penulis