BAB I PENDAHULUAN...drama televisi dalam setiap hari nya menayangkan sinema dengan judul yang...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN...drama televisi dalam setiap hari nya menayangkan sinema dengan judul yang...
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Program
“Drama tergolong format hiburan dalam media televisi populer disebut
sinetron (sinema elektronik) atau televisi play, teledrama, sandiwara televisi,
opera sabun atau telenovela” (Latief & Utud, 2017a:151)
Menurut Sutisno (Latief & Utud, 2017a:152) drama adalah format yang
paling kompleks dibanding dengan format lainnya. Selain harus memperhatikan
aspek tata tulis naskah media televisi, format drama juga harus mendapat
perhatian dalam aspek dramaturgi sebagai jiwa suatu drama. Kompleksitas format
ini sebenarnya amat dibantu oleh karakteristik media televisi. Pada prinsipnya
dengan kombinasi penerapan tata tulis naskah televisi yang tepat, pemilihan
angle, dan jenis shoot yang tepat aspek dramatik dari naskah yang ditulis dapat
memenuhi dengan sempurna.
Pandangan secara sederhana program drama didefinisikan sebagai
pertunjukan siaran televisi yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau
karakter seseorang atau beberapa tokoh yang diperankan oleh pemain yang
melibatkan konflik dan emosi yang dihasilkan dari proses imajinasi seseorang
atau sekelompok orang yang dituangkan dalam bentuk cerita dengan berbagai
karakter yang diperankan oleh beberapa orang yang berinteraksi satu sama lainnya
untuk menyampaikan pesan – pesan yang ada dalam cerita.
2
Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan drama televisi adalah
menyajikan sebuah hiburan dalam bentuk sinetron atau FTV (film televisi) yang
menyajikan cerita mengenai kehidupan seseorang ataupun karakter tokoh dalam
naskah, merupakan format yang kompleks karena selain memperhatikan aspek
penulisan naskah, dramaturgi, konflik, drama televisi juga sangat memperhatikan
tata pengambilan gambar sesuai karakter dari televisi itu sendiri. Mengenai tugas
akhir, penulis memilih dan menetapkan program drama sebagai karya produksi
program televisi.
Drama televisi yang penulis produksi yaitu drama atau FTV harian lepas,
dengan memiliki karakter, nilai, dan makna, yang ingin disampaikan dalam drama
ini ialah sebuah pesan moral seorang anak yang selalu berusaha memberikan yang
terbaik untuk keluarganya, walaupun ia sangat berat menjalani nya karena tidak
sesuai dengan prinsip keluarga nya yang religius ia selalu menutupi pekerjaannya,
hingga pada akhirnya ia mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan prinsip
keluarganya. Dan cerita ini berakhir happy ending. Terkait dengan target audiens
yaitu ibu rumah tangga. Drama televisi ini penulis kemas sebagai drama keluarga
karena cerita keseluruhan menceritakan kehidupan sehari –hari seorang, ibu, adik,
dan kaka. Yang mengalami kisah setelah kepergian seorang ayah.
Mengangkat program drama televisi dengan genre religi yang diberi judul “
ZAHRA ”. Dengan memproduksi karya drama televisi bertemakan drama sosial.
Hal yang mendasari penulis mengambil drama televisi yaitu atas
pengamatan lingkungan dunia kerja penulis sebagai SPG event, penulis
mengamati kehidupan SPG event seorang wanita yang hingga saat ini harus
memiliki penampilan yang menarik, memakai pakaian yang sexy dan memang
3
sudah menjadi SOP, namun hal itu memunculkan keresahan penulis terhadap
SPG, karena tidak hanya berpenampilan yang menarik, tetapi juga harus mampu
menarik pelanggan terutama lelaki, yang tidak jarang para SPG digoda. Tentu ini
menjadi sebuah basic story dalam konsep drama televisi ini.
1.2. Kegunaan Program
Dalam menghasilkan sebuah karya program drama televisi. Penulis
mempersiapkan konsep serta mengkaji dalam setiap produksi sebuah program
mulai dari strategi program, yang meliputi perencanaan program, produksi
program, eksekusi program, pengawasan dan evaluasi program. Namun ada
beberapa aspek yang perlu di perhatikan kembali yaitu, kegunaan khalayak,
kegunaan praktis, dan kegunaan akademis :
1.2.1. Kegunaan Khalayak
Menyajikan program drama televisi, yang diangkat dari ide atau gagasan
cerita yang dekat dengan masyarakat, sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat.
Dalam karya ini penulis ingin menyampaikan pesan kepada khalayak bahwa
perjuangan seorang anak yang membantu ekonomi keluarga dengan menjadi SPG
dan rela melepas hijabnya, demi pendidikan adik serta ekonomi keluarganya.
Karena khalayak sebagai penerima informasi atau pesan-pesan media, lingkungan
sosial sebagai salah satu faktor yang memengaruhi individu, nilai, norma-norma
dan keyakinan dalam kelompoknnya.
4
1.2.2. Kegunaan Praktis
Hasil karya drama televisi yang berjudul “ ZAHRA ” ini sebagai refrensi
Untuk para mahasiswa ataupun para praktisi dalam merancang program drama
televisi baik secara konten, penyutradaraan, dan sinematografi.
1.2.3. Kegunaan Akademis
Laporan produksi ini dijadikan sebagai refrensi dalam menyusun desain
produksi tugas akhir bagi para mahasiswa, untuk kebutuhan akademik dalam
menyiapkan akreditasi program studi,dan sebagai bahan pertimbangan kelulusan
program diploma tiga (DIII) jurusan penyiaran akademi komunikasi bina sarana
informatika.
1.3. Refrensi Audio Visual
1. Sinema Indosiar
Sinema Indosiar, menghadirkan kisah tentang kehidupan yang dapat
dipetik hikmah serta nilai moralnya. Dibintangi oleh aktor dan aktris papan
atas Indonesia. Yang menjadi refrensi penulis dalam program ini adalah
drama televisi dalam setiap hari nya menayangkan sinema dengan judul
yang berbeda, atau harian lepas. Selain itu sinema indosiar ini
menghadirkan banyak kisah keluarga yang dikemas dalam drama sosial.
Dan dari kedua hal ini yang menjadi refrensi dalam drama televisi zahra.
2. Kesempurnaan Cinta Net TV
Serial ini mengisahkan tentang seorang pria yang juga sosok ayah --
yang berjuang menghadapi hidupnya yang berat. Ia ditinggal mati oleh istri
tercintanya dan harus menghidupi serta memberikan pengajaran kepada
5
kedua anaknya. Nama pria itu adalah Satria (Dimas Seto). Pada awalnya,
kisah kehidupan Satria, istri dan anak-anaknya sangat bahagia dan saling
mencintai.
Serial drama kesempurnaan cinta net tv, adalah drama series yang
tayang setiap episode nya, dan dalam teknis pengambilan gambar unsur
sinematografi yang tentu menjadi refrensi dalam produksi drama televisi
zahra. Karena pada dasarnya penulis ingin mengemas secara menarik dan
memiliki nilai tersendiri, terlebih dari unsur sinematografi nya.
3. Ayat – Ayat Cinta 2
Film ini merupakan kelanjutan dari film sebelumnya bercerita Fahri
Abdullah (Fedi Nuril) saat ini hidup sendiri di Edinburgh, bersama
asistennya Hulusi (Pandji Pragiwaksono). Fahri telah kehilangan Aisha
tujuh bulan lalu, saat Aisha menjadi sukarelawan di jalur Gaza. Sejak saat
itu Fahri tidak pernah lagi mendengar kabar tentang Aisha.
Dengan nilai - nilai sosial yang disampaikan oleh fahri terhadap
lingkungan disekitar hidupnya, bagaimana toleransi antara umat beragama.
Penulis menjadikan film ayat-ayat cinta 2 sebagai refrensi dalam konsep ide
cerita, Naskah ini sendiri bercerita tentang Zahra yang terlahir dari keluarga
religius bekerja sebagai SPG ( sales promotion girl ) event untuk membantu
ekonomi keluarga dan pendidikan adiknya.