INDOSIAR PEDULI SEBAGAI KONSEP PUBLIC RELATIONSrepository.fisip-untirta.ac.id/981/1/KEGIATAN...
Transcript of INDOSIAR PEDULI SEBAGAI KONSEP PUBLIC RELATIONSrepository.fisip-untirta.ac.id/981/1/KEGIATAN...
KEGIATAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
“INDOSIAR PEDULI” SEBAGAI KONSEP PUBLIC RELATIONS
PT. INDOSIAR VISUAL MANDIRI
(Studi pada kegiatan “Operasi Katarak Gratis“ di Jakarta)
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Ilmu Humas
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh:
IRHAS ABDUL AZIS
NIM. 6662111181
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2018
i
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Belajar tanpa berpikir itu tidaklah berguna
Tapi berpikir tampa belajar itu sangatlah berbahaya
(I.r Soekarno, Presiden pertama Indoneisa 1901-1970)
Untuk bebas tidak hanya membuang satu rantai
Tetapi untuk hidup dalam rasa saling menghargai
dan memperbesar kebebasan orang lain
(Nelson Mandela, Politikus dari Afrika Selatan 1918-2013)
Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia,
Tetapi hanya kamu sendiri yang menangis
Dan pada kematianmu semua orang menangis sedih
Tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum
(Mahatma Gandhi, Politikus dari India 1869-1948)
Skripsi ini kupersembahkan:
Ayah dan Ibu dan seluruh keluarga besarku
orang yang selalu membantu dan menyemangatiku
dosen pembimbing dan juga untuk alamamaterku
v
ABSTRAK
Irhas Abdul Azis. NIM. 6662111181. Skripsi. Kegiatan Corporate Social
Responsibility “Índosiar Peduli” Sebagai Konsep Public Relations P.T
Indosiar Visual Mandiri. Pembimbing I: Uliviana Restu H, S.Sos, M.Si dan
Pembimbing II: Ronny Yudhi Septa Priana, S.Ikom, M.Si
Corporate Social Responsibility adalah suatu komitmen tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap stakeholders karena dapat menciptakan hubungan yang
positif. Apakah kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilaksanakan
Indosiar merupakan konsep dari Public Relations Indosiar. Penelitian ini berusaha
untuk menggambarkan bagaimana kegiatan Corporate Social Responsibility
Indosiar Peduli dapat dijadikan konsep peran public relations Relationship, Back
up management, Good image maker dan Communicator pada PT.Indosiar Visual
Mandiri. Penelitian ini menggunakan teori Stakeholder dan konsep peran public
relation menurut Rosady Ruslan. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Karena tujuan pokok dari
penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan memberikan penjelasan apakah
kegiatan Corporate Social Responsibility merupakan penerapan dari konsep peran
Public Relations. Sampel yang diambil tiga orang yang terdiri dari satu informan
kunci, satu penerima bantuan dan satu karyawan Indosiar. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil
penelitian memperlihatkan bahwa kegiatan CSR Indosiar Peduli berupa Operasi
katarak gratis merupakan penerapan dari konsep peran Public Relation Indosiar
yang dijelaskan Rosady Ruslan yaitu, Relationship, Back Up Management, Good
Image Maker, dan Communicator.
Kata Kunci : Kegiatan CSR Indosiar Peduli, P.T Indosiar Visual
Mandiri. Konsep Public Relation Rosady Ruslan.
vi
ABSTRACT
Irhas Abdul Azis. NIM. 6662111181. Thesis. Corporate Social Responsibility
Activities “Indosiar Peduli” As The Concept Of Public Relations P.T Indosiar
Visual Mandiri. Supervisor I: Uliviana Restu H, S.Sos, M.Si and Advisor II:
Ronny Yudhi Septa Priana, S.Ikom, M.Si
Corporate Social Responsibility is a commitment of corporate social
responsibility to stakeholders because it can create a positive relationship.
Whether Indosiar's Corporate Social Responsibility activities is a concept of
Public Relations Indosiar. This research seeks to illustrate how Indosiar Peduli
Corporate Social Responsibility activities can be used as a concept of public
relations roles Relationship, Back up management, Good image maker and
Communicator at PT.Indosiar Visual Mandiri. This research uses Stakeholder
theory and concept of public relations role according to Rosady Ruslan. The
research method used is descriptive method with qualitative approach. Because
the main purpose of this study is to describe and explain whether the activities of
Corporate Social Responsibility is the application of the concept of Public
Relations role. Samples taken by three people consisting of one key informant, one
beneficiary and one employee Indosiar. Data collection techniques used are by
interview, observation and documentation. The results showed that CSR activities
Indosiar Peduli Free cataract surgery is the application of the concept of public
relations Indosiar roles described Rosady Ruslan namely, Relationship, Back Up
Management, Good Image Maker, and Communicator.
Keywords: CSR Activities Indosiar Peduli, P.T Indosiar Visual Mandiri. Rosady
Ruslan Public Relations Concept.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul “Kegiatan
Corporate Social Responsibility “Indosiar Peduli” sebagai konsep Public Relations
P.T Indosiar Visual Mandiri “studi pada kegiatan operasi katarak gratis di jakarta”
Selama proses penulisan skripsi ini tentunya banyak sekali menerima
bantuan, bimbingan, dorongan, support, dan nasihat dari berbagai pihak, sehingga
skripsi penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia, kemudahan dan hidayah Nya.
2. Bapak Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa beserta staff dan jajarannya
3. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa beserta staff dan jajarannya.
4. Ibu Dr. Rahmi Winagsih,M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa beserta staff
dan jajarannya.
viii
5. Ibu Uliviana Restu, S.Sos.,M.Si. selaku pembimbing I yang telah
memberikan arahan, bimbingan, dan masukan positif kepada penulis dalam
menyusun skripsi ini.
6. Bapak Ronny Yudhi Septa Priana, S.I.Kom, M.Si. selaku pembimbing II
yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan masukan positif kepada
penulis dalam menyusun skripsi ini.
7. Bapak Rangga Galura Gumelar , Dipl. Ing., M.Si. selaku Dosen Akademik
selama menjalankan studi saat berada dikampus. Terimakasih saran dan
bimbingan selama peneliti masuk kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini
8. Seluruh dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama peneliti duduk
dibangku perkuliahaan.
9. Kedua orang tuaku yang selalu aku banggakan,Atko Chaniago dan Rindang
Sutanti yang selalu memberi motivasi, mendoakan, serta memberikan
dukungan moril maupun materil agar peneliti dapat menyelesaikan skripsi.
10. Kepada adikku tersayang Riska Nuramalia, Muhammad Khairul Fadli dan
Fiasal Abdul Rachman serta kakekku Paimin yang turut memberikan
dukungan dan doa agar peneliti dapat menyelesaikan skripsi.
11. Seseorang yang luar biasa Novi Astuti yang selalu menyemangati, dan
memberi support agar peneliti dapat menyelesaikan skripsi
12. Bapak Gufroni Sakaril selaku narasumber. Terimakasih atas ketersediaannya
memberikan informasi dan jawaban pada penelitian ini sehingga peneliti
dapat menyelesaikan skripsi ini.
ix
13. Bapak Juanda selaku narasumber. Terimakasih atas ketersediaannya
memberikan jawaban pada penelitian ini sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
14. Bapak Thoyib selaku narasumber. Terimakasih atas ketersediaannya
memberikan jawaban pada penelitian ini sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini.
15. Teman- teman Humas C 2011. Abel, Ade, Agung, Amanda, Dina, Fairus,
Fauzul,Gima, Hari, Helmi, Ifat, Irene, Ismah, Laras, Lifah, Mitha, Mutia,
Neni, Noni, Nurjanah, Puti, Reza Ali, Resty, Seftian, Tanya, Rifki, Yudi ,
Tiara, Nia, Ema, Arin, Nana dan Zahra. Terimakasih atas saran, motivasi,
bantuan, doa, dukungan serta kebersamaan selama ini sehingga peneliti bisa
menyelesaikan skripsi ini.
16. Teman-teman Komunikasi 2011 yang selalu memberi saran dan dukungan.
17. Teman-teman angkatan 2011 yang selalu memberikan saran, dukungan dan
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
18. Pihak-pihak yang telah membantu peneliti tetapi tidak dapat peneliti sebutkan
satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
dikarenakan keterbatasan wawasan peneliti. Oleh karena itu, peneliti dengan rendah
hati memohon maaf atas kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam skripsi ini,
peneliti berharap kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
peneliti ini.
x
Akhir kata, peneliti berharap skripsi ini dapat berguna dan dapat menambah
ilmu pengetahuan serta wawasan bagi siapa pun yang membacanya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Serang, Januari 2018
Irhas Abdul Azis
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENYATAAN ORISINALITAS ....................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
ABSTRAK ............................................................................................................ v
ABSTRACT ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL.................................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
1.3 Identifikasi Masalah .................................................................................... 7
1.4 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 8
1.5.1 Manfaat Teoritis ................................................................................. 8
1.5.2 Manfaat Praktis .................................................................................. 8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Public Relation ............................................................................................ 9
2.1.1 Definisi Public Relation ..................................................................... 9
2.1.2 Tujuan Utama Public Relation .......................................................... 10
2.1.3 Fungsi Public Relation ....................................................................... 12
2.1.3 Fungsi Public Relation Media .......................................................... 14
2.2 Peran Public Relation .................................................................................. 16
2.2.1 Communicator ................................................................................... 17
xii
2.2.2 Relationship ....................................................................................... 19
2.2.3 Back Up Management ........................................................................ 20
2.2.4 Good Image Maker ............................................................................ 21
2.3 Khalayak Public Relation ............................................................................ 25
2.4 Corporate Social Responsibility .................................................................. 27
2.5 Teori Stakeholder ........................................................................................ 31
2.6 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 40
2.7 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian.............................................................. 47
3.2 Paradigma Penelitian ................................................................................... 48
3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 49
3.4 Informan Penelitian ..................................................................................... 52
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ........................................................ 54
3.6 Keabsahan Data ........................................................................................... 56
3.7 Lokasi Penelitian ......................................................................................... 57
3.8 Jadwal Penelitian ......................................................................................... 58
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ......................................................................... 59
4.1.1 Indosiar Peduli ................................................................................... 59
4.1.2 P.T Indosiar Visual Mandiri .............................................................. 62
4.1.3 Logo Indosiar Peduli dan Indosiar .................................................... 67
4.1.3 Visi, Misi dan Moto Indosiar ............................................................. 68
4.1.4 Strategi Usaha Perusahaan P.T Indosiar Visual Mandiri ................... 69
4.1.5 Struktur Organisasi dan Jobdesk Public Relation Indosiar ............... 70
4.1.6 Corporate Social Responsibility Indosiar Peduli ............................... 72
4.2 Deskripsi Data Penelitian ............................................................................ 74
4.2.1 Profil Informan Kunci ........................................................................ 76
xiii
4.2.2 Profil Informan Pendukung ............................................................... 77
4.3 Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan .................................................. 77
4.3.1 Relationship ................................................................................ 77
4.3.2 Back Up Management ................................................................. 81
4.3.3 Good Image Maker ..................................................................... 82
4.3.4 Communicator ............................................................................ 85
4.3.5 Pembahasan ................................................................................ 89
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 92
5.2 Saran ........................................................................................................... 94
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Kriteria kepuasan stakeholders ............................................................ 26
Tabel 1.2 Penelitian Sejenis ................................................................................... 45
Tabel 1.3 Jadwal Penelitian.................................................................................... 58
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Klasifikasi Teori stakeholders ......................................................... 39
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir .............................................................................. 41
Gambar 2.3 Logo Indosiar Peduli .......................................................................... 67
Gambar 2.4 Logo Lama Indosiar ........................................................................... 68
Gambar 2.5 Logo Baru Indosiar............................................................................. 68
Gambar 2.6 Struktur Organisasi corporate secretary Indosiar .............................. 72
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Surat Permohonan Izin Mencari Data
LAMPIRAN 2 Absensi Bimbingan Skripsi
LAMPIRAN 3 Biodata Informan
LAMPIRAN 4 Peryataan Kesediaan Menjadi Informan
LAMPIRAN 5 Draft Wawancara
LAMPIRAN 6 Transkip Wawancara Informan
LAMPIRAN 7 Dokumentasi Penelitian
LAMPIRAN 8 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Public Relations menurut International Public Relations Association
(IPRA) dalam Rumanti PR merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang
direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi,
lembaga-lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan
membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada
hubungan dan diduga akan ada kaitannya, dengan cara menilai opini publik
mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan
ketatalaksanaan, guna mencapai kerja sama yang lebih produktif, dan untuk
memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan
yang terencana dan tersebar luas.1 Public Relation (PR) juga berfungsi sebagai
manajemen yang mengevaluasi publik, memperkenalkan berbagai kebijakan dan
prosedur dari suatu individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan
dalam membuat perencanaan, dan melaksanakan suatu program kerja dalam
upaya memperoleh pengertian dan pengakuan publik.
Menurut Cutlip konsep Public Relation (PR) pada dasarnya mengarah
pada gagasan komunikasi dua arah , menekankan pada konsep reciprocity (timbal
balik) dan relationship (hubungan).2 Konsep public relations mulai menekankan
1 Rumanti, Maria Assumpta. 2005. Dasar-dasar Public Relations. Teori dan Praktik. Jakarta. Grasindo. Hal 11 2 Center, Cutlip.1994. Effective Public Relations.Pretentice Hall International. Hal 6
2
pentingnya usaha-usaha untuk membangun saling pemahaman atau pengertian
antara organisasi dan publik. Public Relation (PR) berfungsi membantu organisasi
melakukan penyesuaian terhadap lingkungan tempat organisasi tersebut
beroperasi. Penyesuaian organisasi mengisyaratkan sebuah fungsi yang berada
pada level manajemen perusahaan, peranan mempengaruhi kebijakan perusahaan.
Konsep ini menekankan pentingnya tindakan-tindakan perbaikan yang harus
dilakukan organisasi disamping usaha-usaha untuk berkomunikasi. Ada empat
konsep besar peran PR menurut Rosady Ruslan yaitu, sebagai communicator atau
penghubung antara organisasi dengan lembaga yang mewakili dengan publiknya,
membina relationship yaitu berupa membina hubungan yang positif dan saling
menguntungkan dengan pihak publiknya, peranan back up management yaitu
sebagai pendukung dalam fungsi manajemen organisasi atau perusahaan,
membentuk Coorporate Image (Good Image Maker) artinya fungsi peranan PR
dalam lembaga berupaya dalam membentuk dan menciptakan citra bagi organisasi
atau lembaganya.3
Fungsi pokok public relations yaitu usaha menciptakan hubungan yang
harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus
menciptakan opini public sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input
bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan4. Sedangkan Tujuan public
relation adalah menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik
3 Ruslan, Rosady. 2012. Manajemen Public R elations & Media Komunikasi. Rajawali Pers. Jakarta. Hal 26 4 Nurjaman, Kadar dan Umam,Khaerul. 2012. Komunikasi & Public Relation. CV Pustaka Setia.Bandung. Hal 31
3
eksternal atau masyarakat dan konsumen.5 Salah satu cara untuk mencapai ini
adalah melakukan kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik,
kepercayaan,saling pengertian, dan citra yang baik dari publik atau masyarakat
pada umumnya. Kegiatan ini bisa dicapai dengan cara menyelenggarakan
corporate social responsibility terhadap publik eksternal perusahaan.6Oleh karena
itu CSR dianggap penting untuk membangun citra dan reputasi positif perusahaan.
Pelaksanaan CSR bertujuan untuk membina hubungan baik dengan seluruh public
perusahaan, sekaligus sebagai wadah untuk peningkatan citra, pembentukan
reputasi perusahaan dan memperbaiki pertumbuhan ekonomi melalui hubungan
timbal balik dan meraih kepercayaan.7
CSR pada dasarnya adalah kegiatan yang ingin menjalankan bisnis dengan
lebih bermartabat, walaupun kegiatan ini terlihat seperti mengurangi profit
perusahaan. Perusahaan seharusnya menjalankan bisnis tidak semata untuk
profitability (keuntungan) melainkan lebih dari itu, sustainability
(kesinambungan). Pemikiran dalam menjalankan bisnis yang bukan sekedar untuk
mencari profit semata, masih minim dimiliki oleh sebagian pelaku bisnis di
Indonesia. Padahal, justru faktor kesinambungan tadi yang sangat menentukan
masa depan sebuah perusahaan. Melaksanakan kegiatan yang dapat menarik
perhatian dari publik bukan hal yang mudah, PR memerlukan strategi dan taktik
yang tepat agar perusahaan terus terjaga eksistensinya. Salah satu strategi PR yang
5 Ruslan,Rosady. 2012. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Rajawali Pers. Jakarta. Hal 28 6 Nurjaman, Kadar dan Umam,Khaerul. 2012. Komunikasi & Public Relation. CV Pustaka Setia.Bandung. Hal 113-115 7 Scott M,Cultip, Allen H.Center and Glen M. Brown. 2000. Effective public relations, 8th edition. New Jersey. Hal 140
4
dilakukan dalam rangka mempertahankan reputasi perusahaan dimata publiknya
adalah dengan melakukan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility).
Kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh MNC Group yang dekerja sama
dengan Yayasan Jalinan Kasih (YJK). Pada awalnya YJK dibentuk dan fokus
untuk memberikan pelayanan di bidang kesehatan. Saat ini akan berkembang dan
merambah ke bidang pendidikan. Sejalan dengan visi perusahaan, maka kegiatan
sosial yang dilakukan baik oleh Perseroan maupun YJK harus dengan kecepatan
dan kualitas yang baik serta berjalan secara sinergi. Operasi massal katarak di
Malang dan Sukabumi, Operasi massal bibir sumbing di Cirebon, Medan,
Surabaya, Prabumulih, Gombong, Semarang, Jabodetabek, Sukabumi, Pontianak,
Yogyakarta dan Jambi. Operasi massal hernia di Gombong, Jawa Tengah – RS
PKU Muhammadiyah Gombong. MNC Group mempunyai Visi Menjadi grup
media dan multimedia yang terintegrasi, dengan fokus pada penyiaran televisi dan
konten berkualitas yang disiarkan melalui teknologi yang tepat untuk memenuhi
kebutuhan pasar. Misi Memberikan konsep hiburan keluarga terlengkap dan
menjadi sumber berita dan informasi terpercaya di Indonesia.8
Berbeda dengan MNC Group yang hanya menjalankan kegiatan sosial
bantuan kemanusiaan tanpa merujuk pada visi dan misi perusahaan. P.T Indosiar
Visual Mandiri atau yang baisa lebih dikenal dengan Indosiar menjalankan
kegiatan sosial bantuan kemanusiaan ini merujuk kepada salah satu misi
INDOSIAR yaitu Kemanusiaan dengan memelihara lingkungan sekitar dengan
8 http://mnc.co.id/about-us/id
5
baik dan juga dasar Negara Republik Indonesia, Pancasila, dan alenia ke-4
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, serta didorong oleh keinginan luhur
untuk turut serta mewujudkan bangsa yang mandiri dan sejahtera, maka perseroan
tidak berhenti pada pencarian keuntungan finansial semata, tetapi juga berupaya
memberikan sumbangsih bagi masyarakat banyak sesuai dengan tanggung jawab
sosial perusahaan. Indosiar juga mendapatkan beberapa award untuk kegiatan
corporate social responsibility yaitu, Rekor MURI operasi katarak terbanyak pada
tahun 2016 9 dan juga Asia Responsible Entrepreneurship Award (AREA) pada
tahun 2015 kategori Health Promotion.10
Wujud tanggung jawab sosial perseroan dimulai sejak awal pendirian,
berangkat dari lingkungan sekitar dan terus berkembang hingga menggapai
seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Sebagai media penyampai
informasi yang memiliki kemampuan menjangkau jutaan pemirsa secara cepat
pada saat yang bersamaan, Perseroan senantiasa merasa terpanggil untuk
memberikan kontribusi lebih bagi masyarakat Indonesia. Dengan dana yang
berasal dari perseroan dan kedermawanan sosial masyarakat yang digalang oleh
perseroan sebagai wujud kepedulian sosial serta bagian dari fungsi dan peran
sosial media massa, perseroan menyelenggarakan tiga program, yaitu: Peduli
Kasih, Kita Peduli, dan Peduli Komunitas di bawah payung Indosiar Peduli. Demi
menjaga transparansi dan akuntabilitas.
9 http://showbiz.liputan6.com/read/2407881/indosiar-pecahkan-rekor-muri-operasi-katarak-terbanyak 10 http://indosiar.com:8080/pedulikasih/gallery/indosiar-melalui-csr-peduli-kasih-terima-penghargaan-area-2015
6
Ada tiga kegiatan CSR didalam Indosiar peduli yaitu, peduli kasih, kita
peduli dan peduli komunitas. Peduli kasih yang dibentuk pada September 2000,
Peduli Kasih adalah kelompok kerja yang memiliki tujuan khusus mengetuk hati
pemirsa untuk ikut membantu masyarakat kurang mampu yang membutuhkan
uluran tangan dalam biaya operasi dan pengobatan berbagai penyakit. Dengan
dana yang berasal dari perseroan dan kedermawanan sosial masyarakat (filantropi)
yang digalang oleh perseroan sebagai wujud kepedulian sosial serta bagian dari
fungsi dan peran sosial media massa, Peduli Kasih membiayai antara lain:
operasi jantung, hernia, kolostomi, hipospadia, atresia ani, gondok, katarak,
dan bibir sumbing. Biaya kegiatan operasional Peduli Kasih tidak diambil dari
dana yang terhimpun, namun ditanggung sepenuhnya oleh perseroan.11
Dengan
adanya kegiatan CSR yang berkesinambungan ini akan memberikan pemahaman
yang menyeluruh bagi masyarakat pada Indosiar sebagai perusahaan media yang
peduli terhadap kemanusiaan. Konsep public relation pada kegiatan CSR yang
tepat dapat menjadi benefit bagi perusahaan untuk jangka panjang agar
terciptanya hubungan yang baik antara perusahaan dengan publiknya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “Kegiatan Corporate Social Responsibility Indosiar Peduli Sebagai
Konsep Public Relations PT.Indosiar Visual Mandiri”
11 Peduli kasih. 2009. Sejarah Peduli Kasih. http://legacy.indosiar.com/pedulikasih/sejarah. 2 Maret 2016
7
1.3 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan permasalahan diatas, penulisan ini bertujuan untuk :
1. Bagaimana Konsep Relationship dalam kegiatan Corporate Social
Responsibility Indosiar Peduli pada P.T Indosiar Visual Mandiri?
2. Bagaimana Konsep Back Up Management dalam kegiatan Corporate
Social Responsibility Indosiar Peduli pada P.T Indosiar Visual Mandiri?
3. Bagaimana Konsep Good Image Maker dalam kegiatan Corporate Social
Responsibility Indosiar Peduli pada P.T Indosiar Visual Mandiri?
4. Bagaimana Konsep Communicator dalam kegiatan Corporate Social
Responsibility Indosiar Peduli pada P.T Indosiar Visual Mandiri?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun beberapa tujuan penelitian yang ingin dicapai dari hasil penelitian
ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui proses Relationship dalam kegiatan Corporate
Social Responsibility Indosiar Peduli pada P.T Indosiar Visual
Mandiri?
2. Untuk mengetahui proses Back Up Management dalam kegiatan
Corporate Social Responsibility Indosiar Peduli pada P.T Indosiar
Visual Mandiri?
3. Untuk mengetahui proses Good Image Maker dalam kegiatan
Corporate Social Responsibility Indosiar Peduli pada P.T Indosiar
Visual Mandiri?
8
4. Untuk mengetahui proses Communicator dalam kegiatan Corporate
Social Responsibility Indosiar Peduli pada P.T Indosiar Visual
Mandiri?
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Kegunaan penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap ilmu komunikasi khususnya mengenai kajian tentang
pentingnya konsep public relation pada perusahaan khususnya kegiatan Corporate
Social Responsibility (CSR). Menerapkan ilmu yang diterima peneliti selama
menjadi mahasiswa komunikasi FISIP Untirta serta menambah cakrawala
pengetahuan dan wawasan peneliti tentang kegiatan corporate social
responsibility indosiar peduli sebagai konsep public relations.
1.5.2 Manfaat Praktis
Dalam kegunaan praktis, hasil penelitian diharapkan berguna bagi
masyarakat perusahaan dan pemerintah maupun lembaga terkait lainnya,
khususnya pada konsep public relation dalam kegiatan CSR yang diterapkan
perusahaan. Peneliti berusaha menggambarkan pentingnya konsep public
relation ini, dimana hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan informasi
dan evaluasi serta memecahkan masalah praktis yang hadir disekitar.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Public Relations (PR)
2.1.1 Definisi Public Relation
Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengidentifikasikan,
menetapkan, dan memelihara hubungan saling menguntungkan antara organisasi
dan segala lapisan masyarakat yang menentukan keberhasilan atau kegagalan
public relations.12
Public relations merupakan wujud tanggung jawab dan sikap
tanggap dalam kebijakan dan informasi demi kepentingan utama lembaga
bersangkutan dan masyarakatnya.13
Dalam Public Relation terdapat suatu usaha
untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara satu badan dengan publiknya,
usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga
akan timbul opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup
perusahaan itu. Dengan ini Public Relation dapat mewujudkan hal-hal yang
positif tentang apa yang telah direncanakan dan dilaksanakan.
Dalam lingkungan bisnis yang berubah, PR ditempatkan pada platform
yang lebih tinggi. Kebutuhan perusahaan yang berkembang tidak hanya
mengembangkan produk atau jasa, tetapi membina hubungan positif dan konsisten
dengan pihak-pihak yang terlibat dengan organisasi. Penting untuk perusahaan
dan PR melakukan kegiatan yang berhubungan langsung dengan pihak internal
maupun eksternal perusahaan, sebagai contoh dengan mengadakan kegiatan CSR.
12 Scoot M. Cultip, Allen H.Center, dan Glen M.Broom. 1995. Effective Public Relations 6th edition. Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice-Hall. Inc, hal 3 13 Kadar nurjaman,Khaerul umam. 2012. Komunikasi & public relation. cv pustaka setia. Bandung. hal 103
10
PR juga harus didukung oleh berbagai pihak agar berkembang dan berfungsi
optimal.14
2.1.2Tujuan Utama Public Relation
Tujuan utama dari public relations itu sendiri adalah untuk mempengaruhi
perilaku orang secara individu ataupun kelompok saat saling berhubungan
melalui dialog dengan semua golongan, serta persepsi, sikap dan opininya
terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan.15
Jefkins mendefinisikan tujuan public relations adalah sebagai berikut:
Pertama, mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya
kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan. Kedua, meningkatkan
bobot kualitas para calon pegawai. Ketiga, menyebarluaskan cerita sukses yang
telah dicapai perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan
pengakuan. Keempat, memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta
membuka pangsa pasar baru. Kelima, mempersiapkan dan mengkondisikan
masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru
atau saham tambahan. Keenam, memperbaiki hubungan antara perusahaan dan
masyarakatnya, berkaitan dengan terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan
kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik
perusahaan.
14E.B.Hutapea. 2000. Public Relations Sebagai Fungsi Manajemen. Majalah WIDYA Agustus 2000. no. 179, Tahun XVII. 15 Toni Greener. 2000. Public Relations dan Pembentukan Citranya. Cetakan Ketiga. 2002. Bumi Aksara. Jakarta. Hal 46
11
Ketujuh, mendidik konsumen agar lebih efektif dan mengerti dalam
memanfaatkan produk-produk perusahaan. Kedelapan, meyakinkan masyarakat
bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu
krisis. Kesembilan, meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam
menghadapi resiko pengambil alihan oleh pihak lain. Kesepuluh, menciptakan
identitas perusahaan yang baru. Kesebelas, menyebarluaskan informasi mengenai
aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan
sosial sehari-hari. Keduabelas, Mendukung keterlibatan perusahaan sebagai
sponsor dari suatu acara.
Ketigabelas, memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami
kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang
bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah
yang merugikan. Keempatbelas, menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang
telah dilakukan perushaan agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu
mengutamakan kualitas dalam berbagai hal. 16
Secara keseluruhan, tujuan public
relation adalah menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan
kesetiaan public terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Selain itu
public relation bertujuan untuk menciptakan, membina, dan memelihara sikap
budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi pada satu pihak dan
dengan public pada pihak lain dengan komunikasi yang harmonis dan timbal
balik.17
16 Kadar nurjaman,Khaerul umam. 2012. Komunikasi & public relation. cv pustaka setia. Bandung. hal 113 17
Rumanti, Maria Assumpta Sr, 2002, Dasar-dasar Public Relation Teori dan Praktik, PT. Grafindo, Jakarta. Hal 7
12
2.1.3 Fungsi Public Relation
Public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam
organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan
benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh
kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi
tersebut. Dalam menjelaskan fungsi public relation terdapat beberapa gambaran
tentang fungsi public relation, yaitu sebagai berikut:
Pertama, kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan,
saling pengertian, dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
Kedua, memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan
menguntungkan semua pihak. Ketiga, unsur penting dalam manajemen guna
mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan
organisasi atau perusahaan. Organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana
yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas yang bisa
dicapai secara optimal. Keempat, usaha menciptakan hubungan yang harmonis
antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini
publik sebagai efeknya, yang sangat berguna bagi input untuk organisasi atau
perusahaan yang bersangkutan. 18
18 Kadar nurjaman,Khaerul umam. 2012. Komunikasi & public relation. cv pustaka setia. Bandung. hal 115
13
Rachmadi dalam bukunya Public Relations menyatakan fungsi pokok
public relations adalah mengatur lalu lintas, sirkulasi informasi internal dan
eksternal, dengan memberikan informasi maupun penjelasan seluas mungkin
terhadap publik mengenai kebijakan, program, serta tindakan-tindakan lembaga
atau organisasinya agar dipahami sehingga memperoleh public support dan public
acceptance.19
Dapat disimpulkan bahwa public relations lebih berorientasi pada
pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih
baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Akan
tetapi, jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar
merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan,
budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka
terhadap karyawan, diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam
meningkatkan kinerjanya.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah
memelihara, mempertahankan komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam
menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya
masalah. Salah satu fungsi public relation adalah membina hubungan baik dengan
publiknya. CSR yang dilakukan ini adalah sebagai salah satu fungsi PR yang
dilakukan oleh PR Indosiar. Adapun kegiatan yang dilakukan, yaitu dengan
membina hubungan baik dengan melakukan kegiatan kemanusiaan bagi
masyarakat yang membutuhkan. Dengan dilakukan kegiatan kemanusian ini maka
19 F.Rachmadi. 1992. Public Relations dalam Teori dan Praktek. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal 22
14
kebutuhan masyarakat terhadap bantuan kemanusiaan dapat terpenuhi dengan
baik. Agar tujuan akhir dari perusahaan akan tercapai dengan sempurna.
2.1.4 Fungsi Public Relations Media
Public Relations pada media massa atau disebut juga Corporate Secretary adalah
posisi senior di perusahaan swasta atau organisasi public, yang biasanya dalam
bentuk posisi manajerial atau yang di atas. Seorang Corporate Secretary harus
menjaga segala informasi mengenai perusahaan sebelum informasi tersebut
disampaikan ke masyarakat. Bagi seorang Corporate Secretary “Secret is Most
Important”. Corporate Secretary memiliki peranan kunci dalam pelaksanaan
Corporate Governance, khususnya pada perusahaan publik dan emiten di bursa.
Ini tidak dapat dipungkiri karena posisi dan tugas yang dipikul Corporate
Secretary sangat strategis dan menentukan. Namun, di Indonesia banyak
masyarakat sebagai stakeholders perusahaan, termasuk perusahaan itu sendiri,
belum menyadari strategisnya peranan dan fungsi Corporate Secretary. Pada
dasarnya seseorang company secretary memiliki 4 tugas utama, yaitu: Office of
The Board, Memastikan ketersediaan informasi dalam pengambilan keputusan
oleh dewan komisaris dan dewan direksi dan memastikan kehadiran peserta rapat.
Compliance, menyampaikan semua kebijakan dan peraturan perusahaan terhadap
seluruh staf perusahaan. Investor Relations, memastikan informasi diterima oleh
Dewan Direksi dan Dewan Komisaris tepat waktu dan menjalin komunikasi yang
baik dengan seluruh pemegang saham. Corporate Communications, membantu
pelaksanaan program perusahaan dan membangun citra positif perusahaan.
15
Dari sisi governance structure, fungsi Corporate Secretary merupakan
kepanjangan fungsi Direksi dalam menjalankan fungsi komunikasi. Pedoman
Umum GCG 2006 yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance
menetapkan lima fungsi direksi, yaitu: kepengurusan, manajemen risiko,
pengendalian internal, komunikasi dan tanggung jawab sosial. Masuk dalam
fungsi komunikasi tersebut, terdapat peran Corporate Secretary, yaitu untuk
memastikan kelancaran komunikasi antara perusahaan dengan pemangku
kepentingan, serta menjamin tersedianya informasi yang boleh diakses oleh
stakeholders sesuai dengan kebutuhan yang wajar dari stakeholders. Corporate
Secretary bertanggung jawab kepada Direksi dan laporan pelaksanaan tugasnya
juga disampaikan kepada Dewan Komisaris.20
Berikut merupakan tugas pokok dari seorang corporate secretary :
Pertama, memberikan masukan dari aspek hukum kepada Direksi,
berkaitan dengan operasionalisasi dan pengembangan usaha perusahaan. Kedua,
mengkoordinasikan pengurusan izin-izin usaha perusahaan. Ketiga,
menyelenggarakan data base dan penyimpanan dokumen asli perusahaan.
Keempat, membangun jaringan kerjasama yang saling menguntungkan
dengan berbagai pihak stake holder. Kelima, mengupayakan kelancaran
pelaksanaan agenda direksi. Keenam, mengkomunikasikan kebijakan perusahaan
dan atau pemerintah kepada pihak internal dan eksternal. Ketujuh, mengelola dan
mengembangkan sistem informasi perusahaan. Kedelapan, memelihara dan
mengembangkan sistem manajemen mutu perusahaan. Kesembilan, menyiapkan
20 Mario D. German. 1994. Corporate Secretary. E-Z Legal Forms
16
laporan perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku. Kesepuluh,
mengkoordinasikan bahan-bahan laporan untuk Rapat Komisaris dan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS). Kesebelas, merumuskan Sasaran Mutu Unit
Kerja dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang merupakan penjabaran dari Kebijakan
Mutu, dan Sasaran Mutu Perusahaan yang telah ditetapkan. Keduabelas,
melaksanakan kegiatan kesekretariatan perusahaan. Ketigabelas, menyiapkan
laporan kegiatan Sekretaris Perusahaan secara benar dan tepat waktu.
2.2 Peran Public Relation
Peran public relation dalam setiap organisasi sangat strategis. Public
relation menjadi jembatan komunikasi yang menghubungkan antara
organisasi/perusahaan dengan berbagai komponen stakeholders. Melalui
manajemen public relation yang secara sistematis dan konsisten, organisasi akan
mendapatkan pencitraan positif di hadapan stakeholders. Sekilas, ungkapan
diatas, terkesan mudah, mungkin pula klise. Namun dalam prakteknya, hal ini
bukan merupakan sesuatu yang gampang, tantangan yang dialami seorang public
relation sangat berat. Oleh karena itu kemampuan serta kompetensi pribadi,
menjadi faktor yang sangat penting, disamping yang tidak kalah penting adalah
dukungan dari lingkungan organisasi/perusahaan. Pejabat public relation (PRO
Manager) dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen perusahaan, yang secara
17
garis besar aktivitas utamanya berperan sebagai.21
Comunicator, Relationship,
Back up Management dan good image maker.
2.2.1 Communicator
Communicator yang artinya, kemampuan sebagai komunikator baik secara
langsung maupun tidak langsung. Melalui media cetak/elektronik dan lisan (spoke
person) atau tatap muka dan sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai
mediator dan persuader. Sebagai komunikator bagi organisasi, public relation
harus memenuhi serangkaian persyaratan. Pertama, PR harus memiliki
kemampuan berkomunikasi (ability to communicate). Disini, public relation
tidak hanya pandai berkomunikasi lisan, tapi juga harus mampu berkomunikasi
melalui tulisan. Sekedar contoh, bagaimana seorang public relation harus mampu
membuat siaran pers, menulis artikel untuk media masa baik artikel features atau
opini, merancang atau menerbitkan media internal dan sebagainya. Semua ini
merupakan perwujudan komunikasi melalui tulisan yang harus dipahami pula
praktisi PR.
Kedua, menyangkut kemampuan managerial atau kepemimpinan. Public
relation harus memiliki kemampuan mengantisipasi berbagai masalah dalam dan
luar organisasi, termasuk kemampuan untuk menyusun rencana kegiatan dan
mengimplementasikannya dengan baik. Ketiga, kemampuan bergaul atau
membina relasi. Relasi yang dijaring akan terwujud kalau public relation
21 Rosady Ruslan. 2012. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Rajawali Pers. Jakarta. Hal 26
18
memiliki keluwesan dalam bergaul serta memiliki kemampuan berkomunikasi
dengan berbagai kalangan yang berbeda latar belakangnya. Keempat, kredibilitas
dan integritas. Seorang public relation harus dapat diandalkan dan dipercaya oleh
pihak lain, dan dapat diterima sebagai orang yang memiliki kepribadian utuh atau
jujur. Kelima, yang tidak kalah penting adalah menyangkut ide dan kreativitas.
Seorang public relation harus memiliki imajinasi untuk
menjelaskan/menganalisis berbagai fenomena yang terjadi. Sementara itu PR pun
harus berani mengambil keputusan yang cermat dan tepat. Karena itu, penguasaan
pengetahuan melalui berbagai aktivitas pendidikan, pelatihan sangat penting bagi
seorang public relation. Dengan memahami berbagai hal yang disebutkan itu,
peran public relation sebagai komunikator organisasi akan terwujud. Hal lain
yang sangat penting untuk diperhatikan adalah perlunya kemauan untuk terus-
menerus menimba ilmu melalui proses belajar yang teratur, tak hanya puas
dengan apa yang telah diperoleh melalui pendidikan formal. Sebaliknya, PR
berupaya untuk terus-menerus mengasah kemampuan intelektualitasnya melalui
berbagai forum: misalkan melalui diskusi, seminar, ataupun melalui kegiatan
belajar mandiri. Dengan demikian, sebagai seorang komunikator organisasi akan
tampil semakin kuat dan meyakinkan dihadapan seluruh
komponen stakeholders yang menjadi target utama dari aktivitas komunikasi
kehumasan. Bertindak sebagai Communicator, yaitu dalam sebuah kegiatan
komunikasi dalam sebuah organisasi pada perusahaan, prosesnya berlangsung
dalam dua arah timbal balik (two way traffic reciprocal communication), dalam
komunikasi ini fungsi PR adalah sebagai penyebaran informasi, di lain pihak
19
komunikasi berlangsung dalam bentuk penyampaian pesan dalam menciptakan
opini publik (Public Opinion).
2.2.2 Relationship
Relationship artinya, kemampuan peran PR, dalam membangun hubungan
yang positif antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan publik
eksternal. Juga berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan,
kerja sama dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut. Relationship artinya,
kemampuan peran PR, dalam membangun hubungan yang positif antara lembaga
yang diwakilinya dengan publik internal dan publik eksternal. Public relations
juga berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerja sama
dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut. Membangun dan membina
hubungan (Relationship) yang positif yang baik dengan pihak publik sebagai
target sasaran, yaitu publik internal dan publik eksternal khususnya dalam
menciptakan saling mempercayai (mutual understanding) dan saling memperoleh
manfaat bersama (mutual symbiosis) antara lembaga/organisasi perusahaan dan
publiknya. Membangun dan membina hubungan (Relationship) yang positif yang
baik dengan pihak publik sebagai target sasaran, yaitu publik internal dan publik
eksternal khususnya dalam menciptakan saling mempercayai (mutual
understanding) dan saling memperoleh manfaat bersama (mutual
symbiosis) antara lembaga/organisasi perusahaan dan publiknya.
20
2.2.3 Back Up Management
Back up Management yaitu melaksanakan dukungan manajemen atau
menunjang kegiatan lain, seperti manajemen promosi, pemasaran, operasional,
personalia. Untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok
perusahaan/organisasi. Peranan back up management dan sebelumnya dijelaskan
bahwa fungsi Public Relations melekat pada fungsi manajemen, berarti tidak
dapat dipisahkan dengan manajemen. Untuk mencapai tujuan tersebut dalam
fungsi manajemen tersebut melalui tahapan yang dikenal dengan POAC yaitu :
1. Planning (perancangan)
2. Organizing (pengorganisasian)
3. Actualiting (penggiatan)
4. Controlling (Pengawasan)
Dalam aktivitas atau operasional, PR tersebut terkenal dengan penemuan
fakta, perencanaan, pengkomunikasian, pemantauan, serta pengevaluasian,
dalam perencanaan tersebut melihat sejauh mana perencanaan tersebut itu
berjalan sesuai dengan yang dikehendaki, dikoordinasi dan
mengkoordinasikan, serta bagaimana dalam pelaksanaannya, dan dalam
pencapaiannya, serta apa hasil yang telah diperolehnya. Kemampuan untuk
melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti
bagian manajemen promosi, pemasaran, operasional dan personalia.
21
2.2.4 Good Image Maker
Good Image Maker yang artinya, menciptakan citra atau publikasi yang
positif merupakan prestasi. Reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi
aktivitas PR dalam melaksanakan manajemen kehumasan membangun citra atau
nama baik lembaga organisasi dan produk yang diwakilkannya. Menciptakan citra
perusahaan atau lembaga (corporate image) yang merupakan tujuuan akhir dari
suatu aktivitas program kerja PR untuk keperluan publikasi maupun untuk
promosi. Peranan PR mencakup bidang yang luas menyangkut hubungan dengan
berbagai pihak dan tidak hanya sekedar berbentuk relations arti sempit,
karena personal relations mempunyai peranan yang cukup besar dalam cara kerja
PR. Menciptakan citra perusahaan atau lembaga (corporate image) yang
merupakan tujuuan akhir dari suatu aktivitas program kerja PR untuk keperluan
publikasi maupun untuk promosi.
Diperlukan Strategi public relations untuk menjadi good image maker
yaitu dalam hubungannya dengan pembentukan citra perusahaan, tidak lepas dari
tujuan public relations dalam melaksanakan fungsi-fungsinya sehingga dapat
dikatakan bahwa berhasil atau tidaknya public relations dalam melaksanakan
fungsinya akan mempengaruhi pelaksanaan dari strategi public relations dalam
membentuk citra. Keberhasilan kegiatan yang dilakukan oleh public relations
dalam melaksanakan rencana membentuk citra, merupakan suatu strategi yang
digunakan oleh public relations dalam mencapai suatu tujuan yang dikehendaki
oleh perusahaan yaitu citra positif, ditandai dengan adanya respon yang baik,
22
saling mempercayai, saling menguntungkan dan saling pengertian antara
perusahaan dengan publiknya. Citra yang positif dari publik akan selalu
memberikan keuntungan dalam jangka panjang terhadap perusahaan, sehingga
perusahaan harus selalu menjaga citra tersebut agar tidak merosot atau jatuh di
mata publiknya.
Alasan citra positif yang ditetapkan menjadi tujuan perusahaan tersebut,
karena dengan terbentuknya citra positif terhadap perusahaan diharapkan pesan-
pesan yang disampaikan oleh perusahaan yang ditujukan kepada publiknya akan
mudah diterima, sehingga dapat menimbulkan efek terhadap publik sesuai dengan
tujuan disampaikannya pesan. Dengan kata lain terbentuknya citra positif terhadap
perusahaan akan menghasilkan dampak positif yang berkesinambungan bagi
seluruh produk atau jasa yang dihasilkannya. Dalam pencapaian citra postif dari
publik, yang perlu diperhatikan adalah pada tahap penentuan tujuan dalam
membentuk perencanaan, hal ini berkaitan dengan komponen-komponen yang
hendak digunakan dalam pelaksanaan rencana tersebut. Dengan adanya
kesesuaian antara komponen-komponen dengan tujuan rencana maka akan
membuat pencapaian tujuan tersebut berjalan dengan efektif. Sehingga bisa
dikatakan bahwa efektifitas suatu strategi public relations ditentukan pada tahap
perencanaannya. Dalam perencanaan hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
Tujuan dan maksud perencanaan yang akan dibuat pelaksana rencana, waktu yang
tepat untuk mulai melaksanakan rencana tersebut , besarnya biaya yang
diperlukan, antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya kendala dalam
pelaksanaannya.
23
Pelaksanaan perencanaan mencapai tujuan citra posisif perusahaan,
diperlukan adanya teknik komunikasi yang tepat agar efektif dalam
menyampaikan pesan kepada publik. Komunikasi yang pada prinsipnya adalah
penyampaian pesan untuk dapat menimbulkan dampak atau efek tertentu pada
publik sasaran (komunikan) sehingga penggunaan teknik komunikasi harus
memperhatikan publik sasaran agar dapat merekayasa jiwa publiknya
(komunikan) sehubungan dengan perubahan sikap, pandangan dan perilaku
tertentu sesuai dengan keinginan perusahaan.
Sedangkan peran public relation menurut Dozier & Broom yang
dikemukakan oleh Rosady Ruslan dalam bukunya yang berjudul Manajemen
Humas dan Manajemen Komunikasi, membagi peran public relation menjadi
empat kategori yaitu:22
Kategori pertama, expert presciber yaitu sebagai praktisi
public relation yang berpengalaman dalam memiliki kemampuan yang tinggi
dapat membantu mencari solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan
publiknya. Kategori kedua, communication facilitator dalam hal ini praktisi public
relation bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak
manajemen perusahaan yang bersangkutan, sekaligus harus mampu menjelaskan
kembali keinginan kebijakan, dan harapan perusahaan kepada pihak publiknya.
Kategori ketiga, Problem Solving Process Facilitator, peranan praktisi public
relation dalam hal proses pemecahan masalah ini merupakan bagian dalam
membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat hingga mengambil
22 Ruslan (a), ibid, Hal. 20-21
24
tindakan eksekusi atau keputusan dalam mengahadapi persoalan atau krisis yang
tengah dialami secara rasional dan professional.
Kategori keempat, communication technician berbeda dengan tiga peranan
public relation yang lainnya, terkait dengan fungsi dan peranan manajemen
perusahaan. Peranan communication technician ini sebagai journalist in resident,
yang menyediakan layanan teknis komunikasi dan sistem komunikasi. Dalam
organisasi atau perusahaan yang tergantung dari masing-masing bagian atau
tingkatan, yaitu secara teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi.
Didalam menjalankan fungsi dan perannya seorang PR dituntut untuk memiliki
empat kemampuan yaitu:23
Pertama, memiliki kemampuan mengamati dan
menganalisis suatu persoalan berdasarkan fakta di lapangan, perencanaan kerja,
komunikasi dan mampu mengevaluasi suatu problematika yang dihadapinya.
Kedua, kemampuan untuk menarik perhatian, melalui berbagai kegiatan publikasi
yang kreatif, inovatif, dinamis dan menarik bagi publiknya sebagai target sasaran.
Ketiga, kemampuan untuk mempengaruhi pendapat umum, melalui kekuatan PR
dalam merekayasa pandangan atau opini publik yang searah dengan kebijakan
organisasi/instansi yang diwakilinya itu dalam posisi yang saling menguntungkan.
Keempat, kemampuan PR di dalam menjalin suasana saling percaya, toleransi,
saling menghargai, good will dengan berbagai pihak baik publik internal maupun
publik eksternal. Begitu juga dalam melaksanakan perannya, PR sebagai
komunikator atau spoke person perusahaan diharapkan bisa menjadi wakil dari
suatu perusahaan yang dapat mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan perusahaan
23Ruslan (a), opcit, Hal. 132
25
pada media, agar media dapat membantu perusahaan dalam mempertahankan citra
dan reputasi yang positif dari masyarakat. PR adalah fungsi yang melekat dan
tidak terlepas dari manajemen suatu organisasi. Tujuannya dalah membentuk
good will (itikad baik), tolerance (toleransi), mutual simbyosis (saling kerja
sama), mutual confidence (saling mempercayai), mutual understanding (saling
pengertian), mutual appreciation (saling menghargai), serta untuk memperoleh
opini publik yang menguntungkan, citra dan reputasi positif berdasarkan prinsip-
prinsip hubungan harmonis, baik hubungan ke dalam maupun ke luar.24
2.3 Khalayak Public Relations
Khalayak yang dimaksud didalam dunia public relations adalah
sekelompok orang yang menjadi sasaran kegiatan public relations. Dalam
kegiatan public relations khalayak dapat dibedakan menjadi dua, yaitu publik
internal dan publik eksternal.25
Rosady Ruslan menambahkan, public relation
menjadi mata, telinga, serta tangan kanan bagi top management perusahaan.
Ruang lingkup tugasnya meliputi, membina hubungan keluar (external
relations).26
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dengan khalayak
eksternal seperti publik umum (masyarakat), konsumen, mitra usaha, investor dan
distributor. Khalayak public relation memiliki persepsi atas lembaga atau
perusahaan yang diwakili oleh public relation tersebut. Khalayak mengenali
perusahaan melalui tanda-tanda atau simbol-simbol yang melekat pada
24 Drs.Onong Uchjana Effendy, M.A.2009. Human Relations & PR dalam Management. Mandar Maju. Bandung. Hal.65 25 Freser P. Seitel. 1995. The Practise Of Public Relations. 6th Ed. Prentice Hall Inc. New Jersey. Hal 8 26 Rosady Ruslan. 2012. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Rajawali Pers. Jakarta. Hal 24-25
26
perusahaan sehingga dapat terbentuk identitas perusahaan yang pada akhirnya
dapat membentuk reputasi dan citra perusaha di mata khalayak. Yosal Iriantara
berpendapat khalayak sasaran komunikasi juga disebut sebagai stakeholder.
Sedangkan Rhenald Khasali mengatakan stakeholder sebagai “setiap
kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai
peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan”. Menurut Wheelen dan
Hunger masing-masing stakeholder memiliki kriterianya masing-masing dalam
menentukan seberapa baik kinerja sebuah perusahaan. Rhenald Kasali membuat
daftar yang menunjukkan kriteria kepuasan masing-masing stakeholder sebagai
berikut.27
Stakeholders Kriteria kepuasan
1. Pemegang Saham Prestasi Keuangan
2. Karyawan Kepuasan kerja, gaji, supervise
3. Konsumen Kualitas,pelayanan, lokasi, harga
4. Kreditor Creditworthiness
5. Komunitas Kontribusi terhadap komunitas
6. Pemasok Transaksi yang memuaskan
7. Pemerintah Kepatuhan terhadap hukum
Tabel 2.1 Kriteria kepuasan stakeholders
27 Yosal Iriantara. 2014. Manajemen Strategis Public Relations. Graha Indonesia. Jakarta. Hal 47
27
Menurut tabel yang digambarkan oleh Rhenald Khasali salah satu
stakeholder pada program CSR ini adalah komunitas atau masyarakat sekitar. Hal
ini menggambarkan bagaimana perusahaan memberikan kontribusinya berupa
kepedulian kepada masyarakat sekitar untuk dapat memperbaiki keadaan atau
taraf hidupnya. Kepedulian yang tinggi kepada masyarakat inilah yang dinilai
oleh masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang menguntungkan bagi mereka.
Tentunya kegiatan yang sejalan dengan visi, misi dan reputasi perusahaan, salah
satunya adalah kegiatan CSR.
2.4 Corporate Social Responsibility (CSR)
Pada dasarnya, CSR merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap para
pemangku kepentingan (stakeholders), dan juga tanggung jawab perusahaan
terhadap para pemegang saham (shareholders). Secara global bahwa CSR adalah
suatu komitmen tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang
saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, dimana ada
argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus
mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya
keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial
dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
Defenisi CSR menurut Edi Suharto, adalah “kepedulian perusahaan yang
menyisihkan sebagian keuntungannya (profit) bagi kepentingan pembangunan
28
manusia (people) dan lingkungan secara berkelanjutan berdasarkan prosedur
(procedure) yang tepat dan profesional”. Defenisi CSR menurut Ismail Solihin
adalah, “salah satu dari bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku
kepentingan (stakeholders)”.
Di Indonesia, CSR lebih dikenal dengan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan (TJSL) sebagaimana yang sudah termuat dalam UUPT. Dengan
keberadaan UUPT tersebut membuat kegiatan atau program TJSL menjadi wajib.
Ketentuan itu terdapat dalam Pasal 74 Ayat (1). Konsep CSR juga telah banyak
berkembang di negara lain dan Indonesia mengadopsi CSR yang awalnya
berkembang di negara kapitalis karena menilai hal ini perlu diatur mengingat
semakin besarnya jumlah perusahaan di Indonesia yang menjalankan CSR
setengah hati disertai kerusakan lingkungan yang semakin parah. Jika melihat
sasaran CSR yang memperhatikan aspek lingkungan dan sosial maka kedua aspek
tersebut yang memiliki kecenderungan sebagai latar belakang pengaturan CSR di
Indonesia yang lebih dikenal dengan TJSL.28
Jumlah penderita katarak di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara atau
mencapai 1,5 persen dari penduduk Indonesia. Katarak menjadi penyebab utama
kebutaan, dengan penambahan penderita kebutaan katarak sebanyak 0,1 persen
atau sekitar 210.000 jiwa per tahun. Katarak merupakan penyebab utama
gangguan penglihatan dan kebutaan di Indonesia dan di dunia. Dari semua
kebutaan pada masyaraka, lebih dari 50% disebabkan oleh katarak. Padahal
28Bisdan Sigalingging. 2011. Corporate Social Responsibility. http://bisdan-sigalingging.blogspot.co.id/2011/07/tentang-corporate-social-responsibility.html. 4 Maret 2016
29
katarak dapat disembuhkan melalui operasi dengan biaya yang tidak terlalu mahal
dan sudah dijamin oleh BPJS. Jadi yang terpenting adalah kesadaran dan
kemauan dari masyarakat akan pentingnya kesehatan mata sehingga mau
memeriksakan kesehatan matanya ke fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat,
kata Menkes Nila F. Moeloek pada acara Bakti Sosial Operasi Katarak dalam
rangka Hari Ulang Tahun Indosiar ke 21.
Katarak merupakan proses degeneratif yang sangat dipengaruhi oleh faktor
usia, oleh karena itu kasus ini akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya
jumlah lanjut usia. Walaupun katarak juga dapat diderita oleh bayi dan anak, yang
disebabkan oleh proses dalam kandungan seperti infeksi dan malnutrisi selama
usia anak-anak, namun kasus ini sangat jarang dijumpai. Menkes menegaskan
bahwa pemerintah telah menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit. Hal ini juga diperkuat dengan
pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional bagi masyarakat miskin termasuk untuk
operasi katarak. Pelayanan Kesehatan Mata diselenggarakan mulai dari pelayanan
kesehatan primer di Puskesmas dan pelayanan rujukan di Rumah Sakit. Di
samping itu kita juga memiliki Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM) di 10
provinsi yang juga dapat melayani operasi katarak, terangnya.
Hasil survei kebutaan di Indonesia dengan menggunakan metode Rapid
Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) yang baru dilakukan di 3 provinsi
(NTB, Jabar dan Sulsel) tahun 2013 -2014 didapatkan prevalensi kebutaan pada
masyarakat usia > 50 tahun rata-rata di 3 provinsi tersebut adalah 3,2 % dengan
30
penyebab utama adalah katarak (71%). Diperkirakan setiap tahun kasus baru buta
katarak akan selalu bertambah sebesar 0,1% dari jumlah penduduk atau kira-kira
250.000 orang/tahun. Sementara itu kemampuan kita untuk melakukan operasi
katarak setiap tahun diperkirakan baru mencapai 180.000/tahun sehingga setiap
tahun selalu bertambah backlog katarak sebesar lebih kurang 70.000. Jika kita
tidak segera mengatasi backlog katarak ini maka angka kebutaan di Indonesia
semakin lama akan semakin tinggi, tegas Menkes.
Besarnya pasien katarak disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
adalah karena akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mata masih
terbatas terutama di daerah-daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan yang
belum memiliki fasilitas pelayanan kesehatan dan SDM kesehatan yang memadai
termasuk keberadaan dokter spesialis mata. Kementerian Kesehatan telah
menyusun Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan
Kebutaan dan Rencana Aksi Nasional untuk Penanggulangan Gangguan
Penglihatan dan Kebutaan. Upaya ini sejalan dengan komitmen global Vision
2020: The Right to Sight yang dicanangkan oleh WHO, bahwa pada tahun 2020
diharapkan setiap penduduk mempunyai hak untuk dapat melihat secara optimal.
Pada tahun ini Indonesia juga telah membentuk Komite Mata Nasional
untuk penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan. Komite Mata ini
merupakan wadah koordinasi antara semua pihak yang terkait dalam upaya
kesehatan mata baik dari unsur Pemerintah, swasta dan masyarakat. Komite ini
diharapkan dapat membantu Pemerintah dalam upaya untuk penanggulangan
gangguan penglihatan dan kebutaan sampai ke daerah-daerah. Pada kesempatan
31
tersebut Menkes menyampaikan penghargaan kepada semua pihak yang terlibat
dan berpartisipasi dalam penyelenggaraan kegiatan bakti sosial operasi katarak
pada hari ini. Bakti sosial operasi katarak yang dilakukan serentak di 21 kota ini
tentu akan memberi dampak yang besar terhadap upaya penurunan kebutaan.29
2.5 Teori Stakeholder
Teori stakeholder memberikan pengetahuan teoritis dasar bagi public
relations untuk memahami bagaimana individu, kelompok, dan organisasi
eksternal memengaruhi aktivitas organisasi tempat dia bekerja. Cakupan
stakeholder lebih luas daripada publik. Teori ini menjelaskan proses membangun
relasi yang dilakukan organisasi dengan para aktor di sekitar yang terkait dengan
operasional organisasi sehari-hari. Teori ini dikembangkan oleh Edward Freeman
pada 1984, yang dimaksudkan menawarkan pendekatan pragmatis untuk
mendorong organisasi memahami stakeholder-nya agar dapat mencapai kondisi
terbaik, Freeman menyebut kondisi terbaik ini sebagai “superior perfomance”.
Freeman berpendapat bahwa tanggung jawab sosial organisasi terkait dengan
stakeholder. Hanya dengan melaksanakan tanggung jawab sosialnya, organisasi
tersebut dimungkinkan memperoleh keuntungan.30
Teori ini pada awalnya muncul karena adanya perkembangan kesadaran
dan pemahaman bahwa perusahaan memiliki stakeholder, yaitu pihak-pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan. Ide bahwa perusahaan memiliki stakeholder
29 www.depkes.go.id 2/2 2-08-2017 30 Kriyantono, Rachmat. 2014. Teori Public Relations Perspektif barat dan lokal. Kencana. Jakarta. Hal 57
32
ini kemudian menjadi hal yang banyak dibicarakan dalam literatur-literatur
manajemem baik akademis maupun profesional. Studi yang pertama kali
mengemukakan mengenai stakeholder adalah Strategic Management: A
Stakeholder Approach oleh Freeman (1984). Sejak itu banyak sekali studi yang
membahas mengenai konsep stakeholder. Konsep tanggung jawab sosial
perusahaan telah mulai dikenal sejak awal 1970, yang secara umum dikenal
dengan stakeholder theory artinya sebagai kumpulan kebijakan dan praktik yang
berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan ketentuan hukum,
penghargaan masyarakat dan lingkungan, serta komitmen dunia usaha untuk
berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan. Stakeholder theory
dimulai dengan asumsi bahwa nilai secara eksplisit dan tak dipungkiri merupakan
bagian dari kegiatan usaha (Freeman dkk., 2004).
Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang
hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus memberikan
manfaat bagi stakeholder (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier,
pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain). Dengan demikian, keberadaan
suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh
stakeholder kepada perusahaan tersebut (Ghozali & Chariri, 2007). Deegan (2004)
menyatakan bahwa stakeholder theory adalah "Teori yang menyatakan bahwa
semua stakeholder memunyai hak memperoleh informasi mengenai aktivitas
perusahaan yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan mereka. Para
stakeholder juga dapat memilih untuk tidak menggunakan informasi tersebut dan
tidak dapat memainkan peran secara langsung dalam suatu perusahaan."
33
Budimanta, Prasetijo, & Rudito (2008) menyatakan bahwa terdapat dua
bentuk dalam pendekatan stakeholder yaitu old-corporate relation dan new-
corporate relation. Old-corporate relation menekankan pada bentuk pelaksanaan
aktivitas perusahaan secara terpisah, yang menunjukkan bahwa tidak terdapat
kesatuan di antara fungsi dalam sebuah perusahaan ketika melakukan
pekerjaannya. Hubungan perusahaan dengan pihak di luar perusahaan juga
bersifat jangka pendek dan hanya sebatas hubungan transaksional saja tanpa ada
kerjasama untuk menciptakan kebermanfaatan bersama. Pendekatan old-corporate
relation ini dapat menimbulkan konflik karena perusahaan memisahkan diri
dengan para stakeholder baik yang berasal dari dalam perusahaan dan dari luar
perusahaan.
Sedangkan, pendekatan new-corporate relation menekankan kolaborasi
antara perusahaan dengan seluruh stakeholder sehingga perusahaan bukan hanya
menempatkan dirinya sebagai bagian yang bekerja secara sendiri dalam sistem
sosial masyarakat. Hubungan perusahaan dengan stakeholder di dalam perusahaan
dibangun berdasarkan konsep kebermanfaatannya yang membangun kerjasama
dalam menciptakan kesinambungan usaha perusahaan, sedangkan hubungan
dengan stakeholder di luar perusahaan didasarkan pada hubungan yang bersifat
fungsional yang bertumpu pada kemitraan. Perusahaan selain menghimpun
kekayaan juga berusaha bersama-sama membangun kualitas kehidupan dengan
stakeholder di luar perusahaan.
34
Dari perspektif public relations, menutip Bussy (2008: 4816), Mainardes,
dkk (2011: 233), Heath (2005: 809), dan Pesqueux dan Damak-Ayadi (2005: 9),
teori stakeholder ini sering digunakan dalam tiga pendekatan teori:
1. Teori Stakeholder Deskriptif
Pendekatan deskriptif pada intinya menyatakan bahwa, stakeholder secara
sederhana merupakan deskripsi yang realitas mengenai bagaimana sebuah
perusahaan beroperasi. Teori stakeholder dalam pendekatan deskriptif, bertujuan
untuk memahami bagaimana manajer menangani kepentingan stakeholder dengan
tetap menjalankan kepentingan perusahaan. Manajer dituntut untuk mengarahkan
energi mereka terhadap seluruh pemangku kepentingan, tidak hanya terhadap
pemilik perusahaan saja.
2. Teori Stakeholder Instrumental
Teori stakeholder dalam pendekatan instrumental menyatakan bahwa, salah satu
strategi pihak manajemen perusahaan untuk menghasilkan kinerja perusahaan
yang lebih baik adalah dengan memperhatikan para pemangku kepentingan. Hal
ini didukung oleh bukti empiris yang diungkapkan oleh Lawrence & Weber
(2008), yang menunjukkan bahwa setidaknya lebih dari 450 perusahaan yang
menyatakan komitmennya terhadap pemangku kepentingan dalam laporan
tahunnya memiliki kinerja keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan
perusahaan yang tidak memiliki komitmen. Pendekatan instrumental bertujuan
untuk mempelajari konsekuensi yang ditanggung perusahaan, dengan melihat dari
35
pengelolaan hubungan stakeholder dan berbagai tujuan tata kelola perusahaan
yang telah dicapai.
3. Teori Stakeholder Normatif
Teori stakeholder dalam pendekatan normatif menyatakan bahwa setiap orang
atau kelompok yang telah memberikan kontribusi terhadap nilai suatu perusahaan
memiliki hak moral untuk menerima imbalan (rewards) dari perusahaan, dan hal
ini menjadi suatu kewajiban bagi manajemen untuk memenuhi apa yang menjadi
hak para pemangku kepentingan. Pendekatan normatif juga bertujuan untuk
mengidentifikasi pedoman moral atau filosofis terkait dengan aktivitas ataupun
manajemen perusahaan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa stakeholder teori merupakan
suatu teori yang mempertimbangkan kepentingan kelompok stakeholder yang
dapat memengaruhi strategi perusahaan. Pertimbangan tersebut memunyai
kekuatan karena stakeholder adalah bagian perusahaan yang memiliki pengaruh
dalam pemakaian sumber ekonomi yang digunakan dalam aktivitas perusahaan.
Strategi stakeholder bukan hanya kinerja dalam finansial namun juga kinerja
sosial yang diterapkan oleh perusahaan. Corporate Sosial Responsibility
merupakan strategi perusahaan untuk memuaskan keinginan para stakeholder,
makin baik pengungkapan Corporate Sosial Responsibility yang dilakukan
perusahaan maka stakeholder akan makin terpuaskan dan akan memberikan
dukungan penuh kepada perusahaan atas segala aktivitasnya yang bertujuan
menaikkan kinerja dan mencapai laba.
36
Stakeholder theory mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang
hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat
bagi stakeholder-nya (pemegang saham, kreditur, konsumen, supplier,
pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain). Dengan demikian, keberadaan
suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh dukungan yang diberikan oleh
stakeholder kepada perusahaan tersebut (Ghozali & Chariri, 2007). Gray, dkk.,
(1995) dalam Ghozali & Chariri (2007) menyatakan bahwa kelangsungan hidup
perusahaan tergantung pada dukungan stakeholders dan dukungan tersebut harus
dicari, sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut.
Teori Stakeholder Freeman (1984) mendefinisikan stakeholder seperti sebuah
kelompok atau individual yang dapat memberi dampak atau terkena dampak oleh
hasil tujuan perusahaan. Stakeholders adalah para pemangku kepentingan, yaitu
pihak atau kelompok yang berkepentingan, baik langsung maupun tidak langsung,
terhadap eksistensi atau aktivitas perusahaan, dan karenanya kelompok tersebut
memengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh perusahaan. Stakeholder termasuk di
dalamnya yaitu stockholders, creditors, employees, customers, suppliers, public
interest groups, dan govermental bodies.
Stakeholder pada dasarnya dapat mengendalikan atau memiliki
kemampuan untuk memengaruhi pemakaian sumber-sumber ekonomi yang
digunakan perusahaan. Oleh karena itu, power stakeholder ditentukan oleh besar
kecilnya power yang dimiliki stakeholder atas sumber tersebut. Power tersebut
dapat berupa kemampuan untuk membatasi pemakaian sumber ekonomi yang
terbatas (modal dan tenaga kerja), akses terhadap media yang berpengaruh,
37
kemampuan untuk mengatur perusahaan, atau kemampuan untuk memengaruhi
konsumsi atas barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan (Ghozali & Chariri,
2007). Roberts (1992) memaparkan bahwa perkembangan konsep stakeholder
dibagi menjadi tiga yaitu model perencanaan perusahaan, kebijakan bisnis dan
corporate social responsibility. Pengungkapan tanggung jawab sosial dan
lingkungan merupakan bagian dari komunikasi antara perusahaan dengan
stakeholder-nya. Oleh karena itu, ketika stakeholder mengendalikan sumber
ekonomi yang penting bagi perusahaan, maka perusahaan akan bereaksi dengan
cara yang memuaskan keinginan stakeholder (Ghozali & Chariri, 2007).
Teori stakeholder secara eksplisit mempertimbangkan akan dampak
kebijakan pengungkapan perusahaan ketika ada perbedaan kelompok stakeholder
dalam sebuah perusahaan. Pengungkapan informasi oleh perusahaan dijadikan
alat manajemen untuk mengelola kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh
berbagai kelompok (stakeholders). Oleh karena itu, manajemen mengungkapkan
informasi tanggung jawab sosial dan lingkungan ini dalam rangka mengelola
stakeholder agar perusahaan mendapatkan dukungan dari mereka. Dukungan
tersebut dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Teori
stakeholder menyatakan bahwa perusahaan memiliki pihak-pihak yang memiliki
kepentingan terhadap perusahaan. Pihak-pihak ini dapat meliputi investor dan
pihak-pihak non investor seperti pelanggan, karyawan, pemasok, masyarakat
sekitar, dan pemerintah Menurut teori ini, perusahaan memiliki kontrak dengan
stakeholder-nya.
38
Pengertian teori stakeholder menurut Freeman dan Reed adalah
sekelompok orang atau individu yang diidentifikasikan dapat mempengaruhi
kegiatan perusahaan ataupun dapat dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan. De Wit
dan Meyer berpendapat bahwa para pemegang saham, para pekerja, para supplier,
bank, para customer, pemerintah, dan komunitas memegang peranan penting
dalam organisasi (berperan sebagai stakeholder), untuk itu korporasi harus
memperhitungkan semua kepentingan dan nilai-nilai dari para stakeholder-nya.31
Manajer diharapkan dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang dianggap penting
oleh stakeholder mereka, dan melaporkan aktivitas-aktivitas tersebut. Artinya
perusahaan perlu menerapkan tanggung jawabnya terhadap para stakeholdernya
dan juga menerapkan good corporate governance.
Teori ini juga menyatakan perusahaan akan memilih secara sukarela dalam
pengungkapan informasi kinerja lingkungan, sosial, dan intelektual mereka,
melebihi dan diatas permintaan wajibnya, untuk memenuhi ekspektasi
sesungguhnya atau yang diakui oleh stakeholder. Tujuan utamanya adalah
membantu manajer korporasi untuk mengerti lingkungan stakeholder mereka dan
melakukan pengelolaan dengan lebih efektif diantara keberadaan hubungan-
hubungan dilingkungan perusahaan mereka serta menolong manajer korporasi
dalam meningkatkan nilai dari dampak aktivitas-aktivitas mereka dan
meminimalkan kerugian bagi stakeholder-nya. Lebih lanjut lagi menurut Helena
dan Therése, masyarakat merupakan stakeholder terpenting bagi perusahaan dan
media memegang peranan penting dalam mengkomunikasikan aktivitas-aktivitas
31 Kriyantono, Rachmat. 2014. Teori Public Relations Perspektif barat dan lokal. Kencana. Jakarta. Hal 61
39
perusahaan kepada para stakeholder. Media juga memiliki kekuatan untuk
memebeberkan informasi perusahaan, apabila perusahaan melakukan tindakan
yang tidak pantas, maka media akan membeberkan keburukan perusahaan
tersebut. Sehingga perusahaan perlu menerapkan prinsip good corporate
governance dan corporate social responsibility untuk menjaga reputasi
dihadapanstakeholder-nya.
Dibawah ini merupakan bagan klasifikasi stakeholder perusahaan
Gambar 2.1 Klasifikasi stakeholders
40
2.6 Kerangka Berpikir
Public Relation adalah fungsi manajemen untuk membangun dan menjaga
hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan berbagai
publiknya yang menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi tersebut. Jadi
seorang Public Relation harus mempunyai konsep agar tercapainya tujuan dari
kegiatan yang dilakukan seorang Public Relations.
Permasalahan yang terjadi di Indosiar yang menarik untuk diteliti adalah
Kegiatan Corporate Social Responsibility sebagai konsep Public Relations.
Konsep Public Relations yang baik merupakan salah satu pilar dalam membangun
atau mempertahankan reputasi perusahaan yang baik. Citra yang dimiliki oleh
Indosiar sudah cukup baik, Citra yang baik bermunculan karena berbagai faktor,
salah satunya dengan seringnya memberikan bantuan kemanusiaan melalui
kegiatan CSR kita peduli dan peduli kasih.
Dengan adanya acara tersendiri untuk membantu masyarakat yang terkena
musibah menjadi kemudahan tersendiri bagi Indosiar untuk menciptakan citra
positif. Citra yang baik dalam perusahaan merupakan salah satu faktor penting
dalam Peran PR yang disampaikan Rosady Ruslan. Menurut Rosady Ruslan
seorang Public Relation mempunyai konsep 4 (empat) garis besar yang harus
dilakukan agar tercapainya tujuan kegiatan Public Relations dan tujuan bersama
perusahaan. Berikut kerangka berpikir penelitian ini :
41
Bagan 1: Kerangka Berpikir Penelitian
Menurut konsep PR Rosady Ruslan pada tahun 2012 Pejabat Public
Relation (PRO Manager) dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen perusahaan,
yang secara garis besar aktivitas utamanya berperan sebagai.32
Comunicator,
Relationship, Back up Management dan good image maker. Comunicator yang
artinya, kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung maupun tidak
langsung. Melalui media cetak/elektronik dan lisan (spoke person) atau tatap
32 Rosady Ruslan. 2012. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Rajawali Pers. Jakarta. Hal 26
Peran Public
Relation
sebagai
Relationship
-Kemampuan
untuk
membangun
hubungan positif
antara
perusahaan
dengan publik
internal &
eksternal
Peran Public
Relation
Sebagai Good
image maker
-Kemampuan
untuk
menciptakan
citra atau
publikasi yang
positif bagi
perusahaan
Peran Public
Relation
sebagai Back up
management
-Kemampuan
untuk
melakukan
kegiatan
dukungan
manajemen
untuk mencapai
tujuan pokok
perusahaan
Peran Public
Relation
Sebagai
Communicator
-Kemampuan
untuk menjadi
komunikator
yang baik
melalui media
cetak,elektronik
maupun lisan
-Mediator
-Persuader
Kegiatan CSR untuk penerima bantuan,publik
perusahaan & masyarakat
(Operasi Katarak Gratis)
42
muka dan sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai mediator dan
persuader. Relationship artinya, kemampuan peran PR, dalam membangun
hubungan yang positif antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal
dan publik eksternal. Juga berupaya menciptakan saling pengertian, kepercayaan,
dukungan, kerja sama dan toleransi antara kedua belah pihak tersebut.
Back up Management yaitu melaksanakan dukungan manajemen atau
menunjang kegiatan lain, seperti manajemen promosi, pemasaran, operasional,
personalia,. Untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu kerangka tujuan pokok
perusahaan/organisasi. Good Image Maker yang artinya, menciptakan citra atau
publikasi yang positif merupakan prestasi. Dari konsep inilah tercipta kegiatan
Corporate Social Responsibility untuk melaksanakan konsep PR yang dikatakan
Rosady Ruslan, dan kemudian hasil dari kegiatan CSR ini adalah opini positif
atau image positif untuk perusahaan, agar perusahaan mampu menjaga
eksistensinya dalam jangka panjang.
2.7 Penelitian Terdahulu
Pada Penelitian terdahulu yang pertama diteliti oleh Febrina Permata
Puteri dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2012,
pada penelitian ini yang berjudul “Implementasi Corporate Social Responsibility
Dalam Mempertahankan Citra” peneliti fokus pada masalah bagaimanakah
implementasi program CSR di PT. Angkasa Pura 1 Adisutjipto Yogyakarta pada
program PKBL dalam mempertahankan citra. Penelitian ini tidak menggunakan
teori, dan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, yang menerapkan
43
Studi Kasus, Wawancara, Observasi dan Dokumentasi. Hasil atau hipotesis yang
didapat pada penelitian ini adalah Implementasi CSR melalui program PKBL
berdampak positif dan juga efektif dalam mempertahankan citra positif di
PT.Angkasa Pura 1 Adisutjipto Yogyakarta selaku BUMN.
Pada penelitian terdahulu yang kedua diteliti oleh Risdiana dari
Universitas Indonesia pada tahun 2009, penelitian yang berjudul “Analisis Peran
Humas Pada Pelaksanaan Kegiatan CSR dalam rangka mempertahankan reputasi
METRO TV” berfokus pada masalah bagaimana peran dan kontribusi PR pada
kegiatan CSR “Beasiswa pendidikan “ yang diberikan METRO TV serta
bagaimana publik menilai Reputasi METRO TV.
Penelitian ini tidak menggunakan teori, metode yang digunakan kualitatif
deskriptif, dan menerapkan Studi Kasus, Wawancara, Observasi, Dokumentasi.
Hipotesis atau hasil penelitian ini adalah Peran dan strategi PR sangat strategis
pada kegiatan CSR Perusahaan dan juga Metro tv dinilai publik sebagai televisi
berita yang peduli pada publiknya. Penelitian terdahulu yang ketiga diteliti oleh
Novie Ayu Mariana dari Universitas Indonesia pada tahun 2012, judul penelitian
ini adalah “Peran dan Strategi Public Relations Melalui Corporate Social
Responsibility” peneliti fokus pada masalah Bagaimana Peran dan Strategi Public
Relations Melalui Corporate Social Responsibility Pengembangan Pendidikan
dengan “Dari BNI Syariah untuk Indonesia yang lebih cerdas”. Penelitian ini tidak
menggunakan teori, dan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif,
yang menerapkan Studi Kasus, Wawancara, Observasi dan Dokumentasi.
44
Hasil atau hipotesis yang pada penelitian ini adalah komunikasi sangat
penting dalam pembentukan reputasi dan juga dalam pengelolaan CSR sangat
penting adanya peran PR di dalamnya. Perencanaan strategis PR dalam kegiatan
CSR dapat memberikan reputasi positif kepada perusahaan.
Peneliti menyimpulkan bahwa dari tiga penelitian terdahulu memiliki
persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu sama – sama
berfokus pada kegiatan CSR untuk mempertahankan eksistensi, citra dan reputasi
perusahaan. Sedangkan perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah
bagaimana kegiatan Corporate Social Responsibility INDOSIAR PEDULI
sebagai konsep Public Relations P.T Indosiar Visual Mandiri dan penelitian ini
menggunakan konsep PR Rosady Ruslan dan teori stakeholders untuk
memperkuat penelitian ini.
45
Tabel 1.1 Tabel Penelitian Terdahulu
No Nama Febrina Permata
Puteri
(Universitas
Islam Negeri
Sunan Kalijaga
Yogyakarta
2012)
Risdiana
(Universitas
Indonesia 2009)
Novie Ayu
Mariana
(Universitas
Indonesia 2012)
Irhas Abdul Azis
(Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa
2017)
1. Judul Implementasi
Corporate
Social
Responsibility
Dalam
Mempertahanka
n Citra
Analisis Peran
Humas Pada
Pelaksanaan
Kegiatan CSR
dalam rangka
mempertahanka
n reputasi
METRO TV
Peran dan Strategi
Public Relations
Melalui
Corporate Social
Responsibility
Kegiatan Corporate
Social
Responsibility
Indosiar Peduli
Sebagai Konsep
Public Relations P.T
Indosiar Visual
Mandiri
2. Masalah Bagaimanakah
implementasi
program CSR di
PT. Angkasa
Pura 1
Adisutjipto
Yogyakarta
pada program
PKBL dalam
mempertahanka
n citra
Bagaimana
Peran dan
Kontribusi PR
pada kegiatan
CSR “Beasiswa
pendidikan “
yang diberikan
METRO TV
serta bagaimana
publik menilai
Reputasi
METRO TV
Bagaimana Peran
dan Strategi
Public Relations
Melalui
Corporate Social
Responsibility
Pengembangan
Pendidikan
dengan “Dari BNI
Syariah untuk
Indonesia yang
lebih cerdas”
Bagaimana
Kegiatan Corporate
Social
Responsibility
Indosiar Peduli
Sebagai Konsep
Public RelationsP.T
Indosiar Visual
Mandiri
46
3. Teori - - - Teori Stakeholder
4 Metode Kualitatif
Deskriptif, Studi
Kasus,
Wawancara,
Observasi,
Dokumentasi
Kualitatif
Deskriptif, Studi
Kasus,
Wawancara,
Observasi,
Dokumentasi
Kualitatif
Deskriptif, Studi
Kasus,
Wawancara,
Observasi,
Dokumentasi,
Kualitatif Deskriptif,
Studi Kasus,
Wawancara,
Observasi,
Dokumentasi
5 Hipotesis
/Hasil
Penelitia
n
Implementasi
CSR melalui
program PKBL
berdampak
positif dan juga
efektif dalam
mempertahanka
n citra positif di
PT.Angkasa
Pura 1
Adisutjipto
Yogyakarta
selaku BUMN
Peran dan
strategi PR
sangat strategis
pada kegiatan
CSR Perusahaan
dan juga Metro
tv dinilai publik
sebagai televisi
berita yang
peduli pada
publiknya.
Komunikasi
sangat penting
dalam
pembentukan
reputasi dan juga
dalam
pengelolaan CSR
sangat penting
adanya peran PR
di dalamnya.
Perencanaan
strategis PR dalam
kegiatan CSR
dapat memberikan
reputasi positif
kepada
perusahaan.
-
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian
Metodologi adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk
mendekat problem dan mencari jawaban. Dengan kata lain, metodologi adalah
suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian.33
Dalam penyusunan
tugas akhir ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif,
karena penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai sesuatu yang sedang berlangsung
dengan cara membandingkan antara landasaan teori dengan keadaan aktual di
lapangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan
wawancara mendalam (In-depth Interview), dimana penelitiannya bersifat
subjektif bersifat institusi dan masyarakat. Institusi dan masyarakat sebagai
instrumen dalam penelitian ini sangat bersinggungan langsung dengan peneliti.
Data-data yang didapatkan berupa makna bukan angka-angka karena desain yang
digunakan adalah desain kualitatif.
Dengan digunakan pendekatan kualitatif, maka data yang didapat dalam
penelitian ini akan lebih lengkap serta lebih mendalam sehingga tujuan penelitian
ini dapat tercapai, dan dapat ditemukan data yang bersifat proses kerja,
perkembangan suatu kegiatan, deskripsi yang luas dan mendalam, perasaan,
33 Mulyana, Deddy. 2009. Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar. Bandung. Remaja Rosdakarya. Hal 115
48
norma, keyakinan, sikap mental, etos kerja dan budaya yang dianut seorang
maupun sekelompok orang dalam lingkungan kerjanya.
3.2 Paradigma Penelitian
Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu
distruktur (bagian dan hubungannya) atau bagaimana bagian-bagian berfungsi
(perilaku yang didalamnya ada konteks khusus atau dimensi waktu). Baker (1992)
dalam „paradigms: The Business of Discovering the future’. Mendefinisikan
paradigma sebagai „seperangkat aturan (tertulis atau tidak tertulis) yang
melakukan dua hal: (1) hal itu membangun dan mendefinisikan batas-batas; dan
(2) hal itu menceritakan kepada anda bagaimana seharusnya melakukan sesuatu di
dalam batas-batas itu agar bisa berhasil.34
Penelitian pada hakekatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan
kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar
kebenaran dilakukan oleh para filosof, peneliti, maupun oleh para praktisi melalui
model – model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma.
Paradigma menurut Bogdan dan Biklen adalah kumpulan longgar dari sejumlah
asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara
berfikir dan penelitian. Dalam penelitian kualitatif “teori” lebih ditempatkan pada
garis yang digunakan dibidang sosiologi dan antropologi dan mirip dengan istilah
paradigma (Ritzer, dalam Bogdan & Biklen, 1982).35
34 Lexy J. Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal 49 35 Bogdan, R C & Biklen, S K. 1982. Qualitatuve Research For eduucation, Introduction to Thery and Methods. Allyn and Bacon. Boston. Hal 32
49
Paradigma adalah kumpulan tentang asumsi, konsep, atau proposisi yang
secara logis dipakai peneliti. Peneliti yang bagus menyadari tentang dasar teori
mereka dan menggunakannya untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis
data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan paradigma penelitian Post-
positivisme, peneliti mencoba memperoleh gambaran lebih mendalam lagi.
Aliran ini juga melihat realitas sebagai hal yang memang ada dalam kenyataan
sesuai dengan hukum alam, namun menurut aliran ini adalah mustahil bagi
manusia (peneliti) untuk melihat realitas secara benar. Secara epistimologis
hubungan manusia antara periset dan obyek yang diteliti tidak dipisahkan. Suatu
kebenaran tidak mungkin bisa ditangkap apabila periset berada dibelakang layar,
tanpa terlibat dengan obyeknya secara langsung.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Penulis dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data berupa
penggumpulan data yaitu metode wawancara, observasi, dan studi kepustakaan.
Beberapa diantaranya mengenai teknik pengumpulan data, yaitu:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui secara langsung dari
narasumbernya, diamati, dan dicatat untuk pertama kalinya. Dalam
penelitian ini, data primer merupakan data utama yang berkaitan dengan
kegiatan corporate social responsibility indosiar peduli sebagai konsep
public relation P.T Indosiar Visual Mandiri.
50
Data tersebut diperoleh dari :
1. Metode wawancara
Adalah suatu teknik untuk memperoleh data dengan mengadakan
wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berkompeten untuk memberikan
informasi atau data yang dibutuhkan. Menurut Koentjaraningrat, percakapan
dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu
pewawancara (interviewer) sebagai orang yang mengajukan pertanyaan data yang
diwawancarai (interviewee) sebagai orang yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu.
Wawancara mendalam (depth interview) merupakan data primer yang
peneliti coba lakukan. Adapun yang akan di wawancara didalam penelitian ini
adalah Humas INDOSIAR dan juga penerima bantuan.
2. Metode observasi
Observasi merupakan dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya
dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi. Observasi sebagai tehnik pengambilan data
mempunyai ciri yang lebih spesifik bila dibanding dengan tehnik wawancara. Jika
wawancara selalu berkomunikasi dengan manusia maka observasi tidak terbatas
pada manusia tetapi juga objek-objek alam yang lain.36
Pada pengamatan ini tahapan yang dilakukan meliputi, pengamatan secara
umum mengenai hal-hal yang sekiranya ada kaitannya dengan masalah yang
diteliti, setelah itu dimulai dengan mengidentifikasi aspek-aspek yang menjadi
36 Basrowi , suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Rineka Cipta. Jakarta. Hal 94
51
pusat perhatian, kemudian dilakukan dengan pembatasan objek pengamatan dan
dilakukan dengan pencatatan. Cara atau mettode tersebut pada umumnya ditandai
dengan pengamatan tentang apa yang benar-benar dilaukan oleh individu dan
membuat pencatatan-pencatatan secara subjektif mengena apa yang diamati.
Dengan mencatat tingkah laku dan eksperesi mereka yang timbul secara wajar,
tehnik observasi menjamin proses pengukuran iu tanpa merusak atau mengganggu
kegiatan-kegiatan dari kelompok atau individu yang diamati. 37
Dengan hasil
observasi yang akan dilampirkan di dalam penelitian ini, yaitu melakukan
observasi langsung ke INDOSIAR
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari buku serta materi tertulis
yang relevan dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, data sekunder
merupakan data yang diperoleh melalui studi kepustakaan baik berupa
dokumen atau arsip-arsip tertulis lainnya. Dan data sekunder yang lain
yang dimaksud adalah dokumentasi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah instrumen pengumpulan data yang sering digunakan
dalam berbagai metode pengumpulan data. Tujuannya untuk mendapatkan
informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data. Dokumentasi adalah
kegiatan menghimpun, mengolah, menyeleksi, dan menganalisis kemudian
mengevaluasi seluruh data, informasi dan dokumen tentang suatu kegiatan,
37 Ibid hal 95
52
peristiwa, atau pekerjaan tertentu yang dipublikasikan baik melalui media
elektronik maupun cetak dan kemudian secara teratur dan sistematis
Dokumentasi adalah teknik terakhir dalam pengumpulan data sekunder yang
bersifat tercetak (printed) yang bertujuan untuk melengkapi data-data tambahan
penelitian, seperti foto-foto kegiatan yang berkaitan dengan mewawancarai
narasumber, surat keterangan penelitian, surat ketersediaan sebagai informan,
serta tulisan-tulisan dan sebagainya.
3.4 Informan Penelitian
Penelitian ini menggunakan theory-based/operational construct sampling
sebagai teknik pemilihan informan. Informan akan dipilih dengan kriteria tertentu,
berdasarkan teori atau konstruksi operasional sesuai dengan tujuan penelitian.
Hal ini dilakukan agar informan dapat mewakili (bersifat representative
terhadap subjek yang diteliti).38
Informan yang dipilih terbagi menjadi dua secara
internal dan eksternal. Teknik pemilihan informan yang dilakukan adalah bersifat
purposive, yaitu pemilihan informan dilakukan dengan sengaja melalui
pertimbangan dan alasan bahwa informan dianggap mampu dan kompeten dalam
memberikan informasi yang akan dilakukan oleh peneliti secara menyeluruh.
Kriteria sampel informan adalah:
1. Subjek yang telah cukup lama dan intensif dengan kegiatan public
relation berupa corporate social responsibility yang menjadi
informasi, subjek juga terlibat cukup lama dengan kegiatan dan
38 Kristi Poerwandari. 2001. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia. LPSP3, Fakultas Psikologi UI. Depok. Hal 61
53
lingkungan corporate social responsibility. Biasanya subjek sudah
hafal dengan semua kegiatan ini dikarenakan subjek adalah kepala
public relation di Indosiar.
2. Subjek yang masih terlibat secara penuh/aktif pada lingkungan atau
kegiatan corporate social responsibility yang menjadi perhatian
peneliti. Mereka yang sudah tidak aktif, biasanya informasinya terbatas
dan kurang akurat, kecuali jika peneliti ingin menggali informasi
tentang mereka.
3. Subjek mempunyai cukup banyak waktu atau kesempatan untuk
diwawancarai.
4. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung diolah atau
dipersiapkan terlebih dahulu. Persyaratan ini cukup penting, terutama
bagi peneliti pemula, dan berkaitan dengan upaya untuk memperoleh
informasi yang lebih actual.
5. Subjek ini juga akan bermanfaat ketika peneiliti bertanya tentang
relationship dan good image maker, karena relationship itu terjalin
kepada dua belah pihak yaitu perusahaan dan masyarakat sedangkan
good image maker bisa dinilai dari seberapa baiknya citra atau
gambaran yang terbentuk dari mata masyarakat tentang perusahaan.
54
Dengan pertimbangan di atas peneliti memilih Dua informan yang dapat
mewakili kriteria diatas :
1. PR Indosiar (Bapak Gufron Sakaril)
2. Karyawan Indosiar (Bapak Juanda)
3. Penerima bantuan (Bapak Thoyib)
4. Penerima bantuan (Ibu Kasiyem)
5. Penerima bantuan (Bapak Paimin)
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Data yang telah diperolah dan terkumpul secara komprehensif selanjutnya
dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti menganalisis dengan menerapkan aplikasi
terkonsep, yaitu melakukan penafsiran dengan menggunakan tataran ilmiah atau
logika. Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensistesikannya, mencari dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.39
Data yang telah diperolah dan terkumpul secara komprehensif selanjutnya
dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti menganalisis dengan menerapkan aplikasi
terkonsep, yaitu melakukan penafsiran dengan menggunakan tataran ilmiah atau
logika. Adapun penjabaran analisis data, yaitu: 40
39 Bogdan, R C & Biklen, S K . Qualitatuve Research For eduucation. Introduction to Thery and Methods. Boston : Allyn and Bacon. 1982 40
Matthew B. Milles dan A Michael Huberman, 1992, Analisis Data Kualitatif: Penerjemah Tjejep
Rohendi Rosidi, Universitas Indonesia Press, Jakarta, hlm.25
55
a. Data reduction (reduksi data)
Data yang diperoleh dilapangan jumlahnya tiga orang, untuk
itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting dan dicari tema dan polanya. Dalam penelitian ini tema
dari data yang diperlukan seputar kegiatan csr dan konsep pr
relationship, back up management, good image maker dan
communicator..
b. Data display (penyajian data)
Penyajian data merupakan upaya penyusunan, pengumpulan
informasi ke dalam suatu matrik atau konfigurasi yang mudah
dipahami. Penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori dan lainnya. Dalam penelitian
kualitatif, yang paling sering digunakan dalam menyajikan data adalah
dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian data dilakukan dengan
menyederhanakan informasi yang kompleks ke dalam suatu bentuk
yang lebih mudah untuk dipahami.
c. Conclusion drawing/verivication
Langkah terakhir dalam proses analisis data adalah penarikan
kesimpulan verifikasi terhadap data-data yang ada. Data inilah yang
kemudian disusun ke dalam satuan-satuan, kemudian dikategorikan
sesuai dengan masalah-masalahnya. Data tersebut dihubungkan dan
56
dibandingkan antara satu sama lain sehingga mudah ditarik
kesimpulan sebagai jawaban dari sikap permasalahan yang ada.41
Dikarenakan penelitian ini bersifat deskriptif, maka peneliti akan
menjabarkan hasil penelitian dalam bentuk kata-kata dan gambaran, bukan angka-
angka. Dalam metode penelitian kualitatif, temuan atau data yang dinyatakan
valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
3.6 Keabsahan Data
Dalam metode penelitian kualitatif, hasil temuan atau data yang telah
diperoleh peneliti dapat dinyatakan valid apabila hasil temuan atau data yang
diperoleh dan dikemukakan peneliti sesuai dengan temuan atau data yang
sebenarnya terjadi pada objek yang diteliti. Demikian halnya dengan penelitian
mengenai kegiatan CSR sebagai konsep Public Relations P.T Indosiar Visual
Mandiri. Penelitian ini dianggap valid apabila hasil temuan yang diperoleh sesuai
atau sama dengan yang sebenarnya terjadi pada objek penelitian. Untuk itu
diperlukan keabsahan data.
Untuk menguji validitas data dalam penelitian mengenai kegiatan
Corporate Social Responsibility sebagai konsep Public Relations P.T Indosiar
Visual Mandiri, peneliti menggunakan cara uji kredibilitas atau kepercayaan
terhadap data yang dilakukan dengan menggunakan Teknik Triangulasi Data,
yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain
41
Matthew B. Milles dan A Michael Huberman, 1992, Analisis Data Kualitatif: Penerjemah Tjejep
Rohendi Rosidi, Universitas Indonesia Press, Jakarta, hlm.25
57
diluar data untuk keperluan pengecekkan atau sebagai pembanding terhadap data
itu.42
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua teknik triangulasi data yaitu
triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Dalam melakukan triangulasi sumber,
peneliti mengecek kebenaran data kepada sumber lain. Misalnya data yang
diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan informan kunci (key informan),
yaitu PR Indosiar, dicek kembali dengan melakukan wawancara dengan informan-
informan pendukung yaitu, Karyawan Indosiar dan Penerima bantuan.
Selain itu, pada triangulasi teknik dilakukan dengan teknik yang berbeda.
Misalnya data yang peneliti dapatkan melalui teknik wawancara mengenai konsep
public relations pada pelaksanaan kegiatan Indosiar Peduli sebagai kegiatan CSR,
kemudian dicek atau disesuaikan dengan menggunakan teknik observasi. Jika
dalam proses pengecekkan tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka
peneliti akan melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data untuk
memastikan data mana yang sekiranya lebih tepat dan benar.
3.7 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih adalah kantor pusat INDOSIAR sebagai
tempat penelitian mengenai “Kegiatan Corporate Social Responsibility sebagai
konsep public Relation P.T Indosiar Visual Mandiri”.
42
Lexy J. Moleong.2007, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, hlm.178
58
3.8 Jadwal Penelitian
Tabel 1.2
Uraian
Kegiatan
Januari Februari Maret April
Persiapan Pengumpulan
data
Sumber Informasi
Penyusunan
BAB I-III
59
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1 Indosiar Peduli
Strategi Progresif CSR Indosiar Keputusan manajemen PT Indosiar Visual
Mandiri untuk menjalankan program-program CSR secara berkelanjutan pada
dasarnya merupakan keputusan yang rasional. Hal mana telah ditunjukkan dan
diwujudkan oleh PT Indosiar Visual Mandiri dengan menjalankan fungsi media
penyiaran televisi yang digunakan perseroan dalam melaksanakan 3 program
besar yang memberikan manfaat kepada seluruh anak bangsa melalui program:
a. Peduli Kasih
Peduli Kasih Program ini dibentuk pada September 2000 dan merupakan
kelompok kerja yang memiliki tujuan khusus yaitu, mengetuk hati pemirsa untuk
ikut membantu masyarakat kurang mampu yang mem- butuhkan uluran tangan
dalam biaya operasi dan pengobatan berbagai penyakit. Dengan dana yang berasal
dari perseroan dan kedermawanan sosial masyarakat (filantropi) yang digalang
oleh perse- roan sebagi wujud kepedulian sosial serta bagian dari fungsi dan peran
sosial media penyiaran tele- visi. Program peduli kasih telah menjalankan
fungsinya dengan baik dimana kegiatan-kegiatan secara nyata dan langsung dapat
dirasakan oleh masyarakat melalui berbagai pembiayaan, antara lain: Operasi
Jantung, Hernia, Kolostomi, Katarak, Bibir Sumbing, disamping itu juga melalui
60
kegiatan Peduli Kasih telah mendistribusikan beragam alat bantu berupa : Alat
Bantu Dengar, Ortopedik, dan Kacamata. Dari seluruh fungsi yang dilakukan
secara maksimal dari program Peduli Kasih ini, maka hingga akhir tahun 2012,
Peduli Kasih telah mem- bantu penyembuhan bagi pasien dengan bermacam
penyakit berjumlah 8.339 pasien, sehingga jumlah total pasien keseluruhan yang
telah dibantu me- lalui program Peduli Kasih adalah sebesar 41.172 pasien. Dari
jumlah tersebut diatas, kegiatan pedu- li kasih sampai dengan tahun 2016 telah
memberi- kan manfaat sosial bagi masyarakat melalui pen- gobatan gratis
berbagai jenis penyakit sehingga jumlah pasien yang telah diobati melalui bantuan
sosial CSR perseroan Indosiar ini adalah sebanyak 118.500 pasien. 43
b. Kita Peduli
Kita Peduli Manajemen Indosiar tidak hanya berhenti pada kegiatan Peduli
kasih saja, tetapi atas keberhasilan program Peduli Kasih tersebut, perseroan
memiliki komitmen dan kepedulian yang kuat untuk melayani dan membantu
masyarakat terutama dalam hal memberikan bantuan bencana alam serta
meringankan penderitaan masyarakat pasca bencana Program kita peduli pertama
kami dimunculkan sekitar tahun 2001, dimana tujuan didirikannya adalah untuk
memberikan respon cepat setiap bencana alam yang mungkin terjadi di Indonesia.
Awal dimulainya kegiatan Kita Peduli ini adalah ditandai dengan pemberian
bantuan disaat Daerah Bengkulu dihantam gempa bumi pada tahun 2001, dimana
perseroan merespon secara cepat menyalurkan bantuan, baik dari perseroan
43 Peduli kasih. 2009. Sejarah Peduli Kasih. http://legacy.indosiar.com/pedulikasih/sejarah. 28 Desember 2016
61
maupun dari kedermawanan sosial masyarakat (filantropi) berupa makanan, obat-
obatan, selimut, alat pen- erangan, dan lain sebagainya. Disamping bantuan-
bantuan tersebut, perseroan juga tanggap dalam masa pemulihan pada daerah
bencana dengan memberikan bantuan berupa pembangunan dan perbaikan
infrastruktur. Berkat kerjasama yang baik antara Tim Kita Peduli dengan berbagai
Institusi Pendidikan, Lembaga Swadaya Masyarakat, Satuan Koordinasi
Pelaksana (Stakorlak) pemerintah daerah setempat dan berbagai tim sukarelawan,
sehingga penyaluran bantuan dapat terlaksana dengan baik sesuai tujuan yang
diinginkan oleh perseroan.
c. Peduli Komunitas
Peduli Komunitas Sebuah inovasi secara terus menerus dilakukan oleh
perseroan Indosiar yang mana keberhasilan program Peduli Kasih dan Kita
Peduli, manajemen Indosiar menunjukkan sebuah kepedulian yang nyata bagi
masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Hal ini terlihat, dimana
manajemen Indosiar memahami secara baik dan benar Dasar Negara Republik
Indonesia yang diamanatkan dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
aliena ke-4, yaitu : “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah
Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
62
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia”.
4.1.2 P.T Indosiar Visual Mandiri
PT.Indosiar Visual Mandiri dipilih oleh peneliti, karena Indosiar dalam 3
tahun terakhir memperlihatkan kemajuan yang sangat pesat sebagai televisi
swasta, ini dibuktikan Indosiar pernah menjadi televisi nomer 1 di tahun 2016
berdasarkan rating program ACNielsen dan juga Indosiar mendapatkan Rekor
MURI untuk Corporate Social Responsibility (CSR). Dengan konsistensinya
Indosiar menjadi televisi swasta yang besar harus didukung oleh konsep Humas
yang benar.
PT Indosiar Visual Mandiri awalnya didirikan dan dikuasai oleh Grup
Salim dan Agung Laksono melalui PT Indosiar Karya Media Tbk (waktu itu
bernama PT Indonusa Karya Media) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
(dahulu Bursa Efek Jakarta). Pada 30 Juni 2001, Grup Salim mengambil alih
sebagian saham PT Indonusa Karya Media dari Agung Laksono dan mengubah
namanya menjadi PT Indosiar Karya Media Tbk. Pada 13 Mei 2011, mayoritas
saham PT Indosiar Karya Media Tbk dibeli oleh PT Elang Mahkota Teknologi
Tbk, pemilik SCTV, menjadikan kedua stasiun televisi berada dalam satu
pengendalian. PT Indosiar Visual Mandiri adalah stasiun televisi swasta ke-5 yang
63
ada di Indonesia. PT Indosiar Visual Mandiri atau yang lebih dikenal dengan
Indosiar berhasil mendapatkan izin operasional dari pemerintah pada tanggal 19
Juli 1991 berdasarkan pada akta perseroan terbatas No. 165 yang didirikan di
Indonesia setelah RCTI, SCTV, TPI dan Antv. TVRI diajak bekerjasama oleh
pihak Indosiar, karena pada saat itu hak siar televisi di Indonesia dipegang oleh
TVRI. Wakil dari Indosiar pada waktu itu adalah Direktur Utama Indosiar Bapak
Anky Handoko dengan wakil dari TVRI Bapak Aziz Husein menandatangani
kerja sama pada tanggal 7 Desember 1994 di Jakarta dan Indosiar mulai
mengudara (On-Air) secara penuh sebagai televisi.
Usai melakukan uji transmisi, jaringan stasiun swasta Indosiar langsung
melakukan siaran pra-perdana selama 24 hari, mulai tanggal 18 Desember 1994
sampai 10 januari 1995. Sehari menjelang siaran resmi nasional, siaran pra-
perdana disiarkan kepada masyarakat yang dapat ditangkap oleh 8 kota besar di
Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar,
Ujung pandang, dan Medan. Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya pada
tanggal 11 Januari 1995 Indosiar mengudara secara nasional tepat pada hari yang
sama setelah Menteri Penerangan RI yaitu Bapak Harmoko yang meresmikan
Indosiar di kantor pusat Indosiar, Jl Damai No.11 Daan Mogot Jakarta Barat.
Sehingga pada tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi atau hari ulang tahun
Indosiar. Pada awal kegiatan penyiarannya, Indosiar merupakan perusahaan
televisi pertama di Indonesia yang menggunakan sistem peralatan teknologi
digital sehingga dapat menyajikan kualitas gambar yang lebih baik.
64
Indosiar merupakan televisi pertama di Indonesia yang memperkenalkan
sistem NICAM (Near Instamously Companded Auto Multiplex) yaitu teknologi
yang memberikan gambar yang sangat jernih dan tanpa desis sehingga seperti
memiliki kualitas Compact Disc di televisi. Pada dasarnya sistem NICAM ini
memberikan kenyamanan kepada para penonton yang menonton Indosiar di
rumah. Maksud dan tujuan didirikannya PT Indosiar Visual Mandiri adalah
menjalankan usaha dalam bidang jasa media komunikasi dalam bentuk informasi,
pendidikan, hiburan dan usaha periklanan serta turut mencerdaskan bangsa.
Namun, sejak awal berdirinya, Indosiar lebih berkonsentrasi sebagai sebuah TV
hiburan (entertain), kendati seperti itu tetap tidak menegasikan perannya sebagai
TV yang memiliki fungsi di bidang pendidikan (education) dan informasi.
Sejak mengudara pertama kali pada 11 Januari 1995 dengan tagline-nya
”Indosiar memang untuk Anda”, Indosiar kini diakui sebagai salah satu saluran
FTA nasional terkemuka yang berfokus pada kelompok berpengasilan menengah
ke rendah. Indosiar disiarkan melalui 33 stasiun transmisi yang mencakup lebih
dari 180 juta penduduk. Indosiar dikenal sebagai saluran televisi dengan
kemampuan pemilihan program yang menarik, baik program lokal maupun
program produksi sendiri (in-house), yang terutama didukung oleh fasilitas studio
yang memadai. Program populer Indosiar meliputi antara lain, Dangdut
D‟Academy Asia dan Stand Up Comedi Academy.44
44 http://www.emtek.co.id/business/media?locale=id_ID
65
Berkecimpung dalam lingkungan yang sangat kompetitif dengan
perubahan yang kian cepat bergulir, Indosiar terus berupaya meningkatkan
kemampuan kreatifitas dan inovasi dalam menciptakan program acaranya agar
lebih tanggap terhadap kebutuhan pasar dan langkah-langkah kompetitor sambil
terus mengikuti perubahan selera, keinginan dan perilaku penonton Indonesia
yang majemuk. Untuk media lain yang bisa digapai, Indosiar memfasilitaskan
penontonnya dan para netters situs indosiar.com, dan hadir dalam jaringan internet
sejak 1996 dan sampai sekarang telah menjalani banyak pengembangan pada
layanan interaktif. Bisnis dibidang media elektronik masih membukukan daya
tariknya tersendiri, terbukti dengan pencapaian pangsa pasar belanja iklan yang
cukup besar di sektor televisi yaitu sekitar 60%.45
Televisi merupakan bentuk hiburan yang murah sekaligus media yang
paling efektif dalam menayangkan iklan secara visual berikut suara untuk
menjangkau konsumen yang luas. Dalam peta persaingan pasar media saat ini
yang tidak hanya terdiri dari media konvensional, tetapi juga media berbasis
online, sinema/bioskop, ponsel, dsb. TV masih memimpin dengan presentasinya
yang masih tinggi dibandingkan media lainnya, yaitu mencapai 94% dari populasi
rumah tangga di 10 kota besar (data Nielsen Indonesia, Maret 2010). Indosiar
adalah stasiun televisi pertama di Indonesia yang pernah mencatatkan sahamnya
di Bursa Efek Jakarta tahun 2001 dan Bursa Efek Surabaya 2003.
45 http://www.emtek.co.id/business/media?locale=id_ID
66
Restrukturisasi perusahaan yang ditempuh pada akhir tahun 2004
membawa Indosiar secara resmi menjadi anak perusahaan PT Indosiar Karya
Media Tbk, sebuah perusahaan induk operasional usaha penyiaran televisi yang
memiliki potensi besar untuk mengeksplorasi berbagai peluang diversifikasi
usaha. Kemudian Indosiar melakukan restrukturisasi Perseroan termasuk
penghapusan pencatatan saham (delisting) dan go private ada 30 November 2004.
Pada tahun 2013, induk perusahaan Indosiar, PT Indosiar Karya Mandiri Tbk
(IDKM) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCM) melakukan penggabungan
perusahaan untuk meningkatkan sinergi dan efisiensi dalam pengmbangan bisnis.
Dengan penggabungan tersebut, IDKM melebur ke dalam SCM, selanjutnya SCM
menjadi induk perusahaan Indosiar terhitung sejak 1 Mei 2013.46
Kemudian SCM mendirikan IEG (PT Indonesia Entertainmen Grup), IEG
merupakan sub-perusahaan induk dari bisnis produksi dan distribusi konten SCM.
Dan IEG mendirikan IEP (PT Indonesia Entertainmen Produksi) pada tahun 2015
sebagai salah satu anak perusahaan. IEP berfokus pada pengelolaan produksi
program unggulan in-house untuk saluran FTA (Free-to-Air) nasional milik
Emtek (SCTV dan Indosiar). Beberapa program IEP yang berhasil memperoleh
rating tinggi adalah D‟Academy, Infotainment Awards, SCTV Music Awards dan
Bintang Pantura.47
Indosiar terletak di Jalan Damai No. 11 daan Mogot, Jakarta
barat.
46 http://www.indosiar.com/about 47 http://www.emtek.co.id/business/media?locale=id_I
67
4.1.3 Logo Indosiar Peduli dan Indosiar
Logo indosiar peduli terbentuk dari kegiatan sosial indosiar yaitu : peduli
kasih, kita peduli dan peduli komunitas yang bernaung langsung dibawah
indosiar. Namun pihak indosiar menggabungkan ketiga kegiatan sosial tersebut
menjadi satu nama yaitu: indosiar peduli yang didalamnya terdapat kita peduli,
peduli kasih dan peduli komunitas. Bentuk dari logo ini sangat simple yaitu
berupa tulisan indosiar peduli akan tetapi pada huruf o dalam kata indosiar diganti
dengan lambang cinta yang melambangkan kasih sayang dan peduli sesama.
Didalam lambang cinta terdapat tiga kegiatan sosial sebelumnya yaitu peduli
kasih, kita peduli dan peduli komunitas.
Logo Indosiar pada awalnya menggunakan logo yang mirip dengan Television
Broadcasts Limited, Hongkong karena Indosiar dalam kenyataan yang sebenarnya
banyak menyiarkan drama Asia dari Hongkong dan Korea. Logo yang sekarang
digunakan kembali oleh Indosiar awalnya digunakan pada tahun 1995-2007.
Namun logo tersebut menimbulkan kontroversi karena logo tersebut sebagai logo
on-air di sebelah kiri atas layar TV tabung disinyalir merusak layar TV tabung
pada saat itu. Akibatnya layar-layar pada TV tabung di bagian pojok kiri atas jadi
berbekas logo Indosiar, apabila diganti ke channel lain. Namun sejak tahun 2012,
68
logo tersebut kembali digunakan. Akan tetapi, logo tersebut diberi efek
mengkilap.48
Tahun 2007 – 2012
Tahun 1995 - 2007 dan 2012 - sekarang
4.1.3 Visi,Misi dan Motto Indosiar
4.1.3.1 Visi Indosiar
Menjadi stasiun televisi terkemuka dengan tayangan berkualitas yang
bersumber pada in-house production, kreatifitas dan sumber daya manusia yang
handal.
48 www.indosiar.com
69
4.1.3.2 Misi Indosiar
- Futuristik
Berorientasi pada kemajuan dengan terobosan yang inovatif.
- Inovatif
Menjadi trendsetter dengan inde yang inovatif.
-Kepuasan
Memprioritaskan kepuasan stakeholder
-Kemanusiaan
Memelihara lingkungan sekitar dengan baik.
4.1.3.3 Motto Indosiar
Motto Indosiar yaitu ”Memang Untuk Anda”. Motto tersebut dibuat
dengan tujuan agar Indosiar selalu dekat dengan masyarakat melalui tayangan
program-program menarik yang semata-mata memuaskan keinginan mereka. Ini
merupakan wujud segmentasi yang ingin dicapai Indosiar untuk semuanya,
artinya siaran Indosiar diperuntukan bagi segala usia dan lapisan masyarakat.
4.1.4 Strategi Usaha perusahaan PT. Indosiar Visual Mandiri
Berbagai strategi usaha yang telah dipersiapkan oleh Indosiar dalam
mempertahankan dan mengupayakan peningkatan, antara lain :
- Membangun stasiun transmisi terbaru di kota-kota yang memiliki potensi cukup
besar.
- Mengembangkan peralatan dan fasilitas yang mendukung penyiaran.
- Melakukan program pelatihan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya
70
Manusia (SDM).
- Membentuk kreativitas sistem kerja yang dapat mengahasilkan produksi
program acara drama dan non-drama.
- Melakukan pendekatan kemanusiaan melalui berbagai macam kegiatan sosial.
- Menjalin komitmen dalam kepemimpinan.
4.1.5 Struktur Organisasi dan Jobdesk Public Relations Indosiar
PT. Indosiar Visual Mandiri memiliki struktur organisasi yang sifatnya
“Top to Bottom” yang dikendalikan oleh Presiden Komisaris Utama yaitu Eko
Santoso Soepardjo yang dibantu oleh 6 komisaris yaitu Amir Effendi Siregar,
Teuku Iskandar, Benny Setiawan Santoso, Mohamad Jusuf Hamka, Hartono
Saputra Jaya Nyoto dan Andru B. Subowo. Keenam komisaris tersebut
membawahi direktur utama/direktur produksi yaitu Handoko. Direktur utama
dibantu oleh 3 direktur lain ( Piong P. Darma sebagai Direktur Accounting &
Finance, Harry Pramono sebagai Direktur Program, Marketing & Sales dan
Nurhadi Purwosaputro sebagai Direktur Perseroan ) bawahi 7 departement yaitu
Corporate Secretary Department, Information Technology Department, General &
Technical Department, Finance & Accounting Department, Sales Marketing &
Programme Department, News Department dan Production Department. Public
Relation Departement atau yang biasa disebut Corporate Secretary Department
mempunyai tugas sebagai berikut :
71
- Corporate Secretary Department
Departement ini bertugas mendata dan memberikan input secara penuh
atas segala hal yang berkaitan dengan acara-acara yang akan ditayangkan oleh
indosiar, serta menangani administrasi perusahaan, termasuk dalam hal surat
menyurat. Corporate Secretary membawahi 5 sections yaitu :
a. Public Relations Section
Bertugas menciptakan image positif perusahaan kepada masyarakat luas, menjadi
komunikator perusahaan, menjadi juru bicara ( spoken person ) perusahaan
sehubungan dengan kebijakan-kebijakan yang dijalankan, menginformasikan
acara-acara dan kegiatan-kegiatan perusahaan kepada publik, melaksanakan
kegiatan internal dan eksternal perusahaan.
b. Investor & Government Relations
Bertugas menangani segala hal yang berkaitan dengan saham-saham
perusahaan dan menjalin hubungan dengan pemerintah, seperti mengikuti rapat-
rapat yang diselenggarakan oleh lembaga pemerintahan, menerima kunjungan
pejabat sipil maupun militer, mengurus perizinan dll.
c. Cencorship Board Section
Bertugas melakukan sensor terhadap materi program yang ditayangkan
oleh Indosiar.
72
d. Research Development Section
Bertugas melakukan riset terhadap section sesuai dengan kebutuhan
program acara-acara.
e. Legal Section
Bertugas mengumpulkan materi program yang ada dan memproses materi
tersebut menjadi suatu program. Departement ini juga bertugas sebagai
departement hukum yang memeriksa dan menangani hukum terkait perusahaan.
Gambar 1: Bagan Struktur Organisasi Corporate Secretary Indosiar
4.1.6 Corporate Social Responsibility Indosiar peduli
Tingginya angka kebutaan di Indonesia diantaranya disebabkan oleh
katarak. Yang dimaksud dengan katarak adalah kondisi lensa mata yang
berselaput dan rabun. Banyak faktor yang menyebabkan penyakit ini. Selain
karena bertambahnya usia, beberapa orang lahir dengan katarak bawaan atau
PRESIDENT DIRECTOR
CORPORATE SECRETARY
& LEGAL AFFAIRS
GUFRONI SAKARIL
LEGAL AFFAIRS RESEARCH
DEVELOPMENT
SECTION
PUBLIC
RELATIONS
INVESTOR &
GOVERNMENT
RELATIONS
CENCORSHIP
BOARD
SECTION
73
mengalaminya saat masa kanak-kanak. Radikal bebas seperti asap dan sinar
ultraviolet juga dapat menyebabkan katarak. 19 Maret 2016 Peduli Kasih Indosiar
bekerjasama dengan PERDAMI (Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia),
memberikan operasi katarak gratis untuk warga kurang mampu.
Kegiatan ini tiga bulan sekali secara rutin diselenggarakan bertempat di
RSCM Kirana. Pada kesempatan ini pasien yang dioperasi sebanyak 53 pasien.
Operasi ini berjalan sukses, pasien yang mendapat bantuan mengucapkan
terimakasih kepada pemirsa Indosiar atas donasi yang disumbangkan melalui
kegiatan Peduli Kasih.Membuka tahun 2016, Peduli Kasih Indosiar membiayai
operasi katarak rutin bagi warga JABODETABEK di RSCM Kirana, Jakarta.
Kegiatan rutin yang tujuannya untuk menanggulangi dan mengurangi angka
kebutaan akibat katarak ini dilaksanakan setiap dua bulansekali.Gejala katarak
berupa penglihatan yang kabur seperti terhalang kabut lambat laun akan menjadi
kebutaan. Mahalnya biaya pengobatan katarak menjadi kendala warga kurang
mampuuntuksembuh.
Kegiatan yang turut melibatkan PERDAMI (Persatuan Dokter Spesialis
Mata Indonesia) sebagai tim dokter tersebut mendapat antusiasme tinggi dari
warga penderita katarak. Sebelum tindakan operasi, para pasien terlebih dulu
harus mendaftarkan diri dan melewati proses screening. Antrian pasien sudah
dibuka pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 20.00WIB. Tercatat sebanyak
10 dokter spesialis mata ikut serta dalam kegiatan tersebut. Total pasien terbantu
berjumlah 71 orang dengan usia beragam, mulai dari yang termuda yaitu 27 tahun
74
sampai dengan usia 80 tahun. Peduli Kasih Indosiar berbagi dengan para penderita
buta katarak yang tidak mampu dengan menggelar bakti sosial operasi katarak
serentak di 21 Kota. Kegiatan hasil kerja sama BRIMOB POLRI dan PERDAMI
(Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia) ini dilaksanakan dalam rangka
menyambut HUT 21 Indosiar pada tanggal 11 Januari 2016.
Kegiatan yang berlangsung tanggal 8-9 Januari 2016 tersebut berhasil
memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) kategori Operasi Katarak
di Lokasi dan Jumlah Terbanyak. Selain di Kota Jakarta, pelaksanaan kegiatan
diadakan di Kota Depok, Pelabuhan Ratu, Bogor, Banten, Indramayu, Semarang,
Solo, Jogyakarta, Pasuruan, Malang, Aceh, Medan, Padang, Palembang, Riau,
Pontianak, Tanah Grogot, Lombok, Makassar dan Manado. RS Bhayangkara R.
Said Sukanto yang menjadi lokasi bakti sosial menyatakan dari 53 pasien yang
melakukanscreening, terdapat 46 orang yang lolos menjalani tindakan operasi
mata katarak.
4.2 Deskripsi Data Penelitian
Peneliti akan menguraikan data dan hasil penelitian tentang permasalahan
yang telah dirumuskan pada Bab 1, yaitu Kegiatan corporate social responsibility
Indosiar Peduli sebagai konsep public P.T Indosiar visual Mandiri (Studi pada
kegiatan operasi katarak gratis di jakarta). Hasil penelitian ini diperoleh dengan
teknik wawancara secara mendalam dengan informan sebagai bentuk pencarian
data dan Observasi langsung kelapangan yang kemudian peneliti analisis. Analisis
ini sendiri terfokus pada public relation indosiar dan kegiatan corporate social
75
responsibility, yang dikaitkan kepada beberapa unsur atau identifikasi masalah.
Peneliti memililih public relation indosiar sebagai informan kunci, agar penelitian
ini lebih objektif dan akurat, peneliti mencari informasi-informasi tambahan
dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan untuk melihat
langsung bagaiamana kegiatan corporate social responsibility indosiar peduli
sebagai konsep public relation P.T Indosiar Visual Mandiri. Selain itu juga
peneliti melakukan wawancara seorang penerima bantuan guna memperoleh data
pendukung mengenai kegiatan corporate social responsibility dan kosep public
relation good image maker dan relationship.
Peneliti ini juga menggunakan metode kualitatif untuk melihat kondisi
alami dari suatu studi kasus. Pendekatan ini bertujuan memperoleh pemahaman
dan menggambarkan realitas yang kompleks. Penelitian kualitatif merupakan
prosedur penelitian yang menghasilkan data-data yang deskripstif berupa kata-
kata tertulis atau lisan didasari oleh orang atau perilaku yang diamati.
Pendekatannya diarahkan kepada latar dan individu secara utuh.
Untuk tahap analisis yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat daftar
pertanyaan untuk wawancara, pengumpulan data dan analisis data yang dilakukan
sendiri oleh peneliti. Untuk dapat mengetahui sejauhmana informasi yang
diberikan informan peneliti menggunakan beberapa tahap pertama menyusun draft
pertanyaan wawancara berdasarkan dari unsur-unsur kredibilitas yang akan
ditanyakan kepada narasumber atau informan. Kedua melakukan wawancara
dengan public relation indosiar, penerima bantuan dan karyawan indosiar. Semua
informasi tersebut peneliti pilih berdasarkan teknik purposive sampling. Ketiga,
76
melakukan observasi langsung kelapangan untuk melengkapi data-data yang
berhubungan dengan penelitian. Keempat, menganalisa hasil data wawancara
yang telah dilakukan agar pembahasan lebih sistematis dan terarah maka peneliti
membagi kedalam 3 pembahasan yaitu, Profil Informan, Analisis Deskriptif
Informan dan Pembahasan.
4.2.1 Profil Informan Kunci
Drs Gufroni Sakaril,. MM lulus dengan gelar Sarjana dari Komunikasi
Massa Pendidikan Universitas Sebelas Maret dan Magister Manajemen dari
Universitas Mercu Buana. Dia lebih dari 13 tahun pengalaman di Humas dan
Kepala Humas PT. Indosiar Visual Mandiri selama 10 tahun. Dia juga memiliki
pengalaman mengajar Public Relations di beberapa universitas terkemuka di
Jakarta seperti Paramadina, Mercu Buana, Tarumanagara, Esa Unggul dan lain-
lain.
Dia juga melakukan banyak pelatihan dan seminar tentang komunikasi,
perencanaan media strategis, berbicara di depan umum, negosiasi, lobi, advokasi,
hubungan menulis publik, dasar-dasar humas, publikasi dan lain-lain Beberapa
lembaga telah menjadi kliennya yaitu Departemen Sosial, Departemen
Komunikasi dan Informasi, Pemerintah Daerah Batam, Pemda DKI, Universitas
Jenderal Soedirman, Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka University, Media
Universitas Nusantara, Universitas Sebelas Maret, dan Fakultas Ekonomi LPM
Universitas Indonesia. Saat ini, ia aktif di beberapa organisasi sosial, sebagai
77
Ketua Penyandang Cacat Organisasi Indonesia, Sekretaris Jenderal Indonesia-
Amerika Education Foundation dan sering melayani di komite event nasional.
4.2.2 Informan pendukung
Staff Public Relations bernama bapak R.Enda Juanda yang berumur 46
tahun yang tinggal di jalan mardani cempaka putih. Bapak Enda juga ikut dalam
berbagai kegiatan Public Relations contohnya CSR. Penerima bantuan Pria
lansia yang bernama Bapak Toyib berumur 74 tahun yang sudah tidak bekerja
dan tinggal di jalan penjernihan dalam, penerima bantuan yang kedua ibu
kasiyem wanita lansia 73 tahun yang juga tidak bekerja dan tinggal dijalan
cempaka 3, penerima bantuan yang ketiga bapak paimin pria lansia yang
berumur 72 tahun yang tidak bekerja dan tinggal di jalan jiban. Selanjutnya data-
data yang diperoleh peneliti dari hasil observasi dan wawancara
dikategorisasikan sesuai dengan identifikasi masalah. Kemudian dianalisa
dengan jelas sehingga dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian mengenai
kegiatan corporate social responsibility”indosiar peduli” sebagai konsep public
relations P.T Indosiar Visual Mandiri.
4.3 Analisis Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.3.1. Relationship
Relationship yang baik merupakan tujuan utama seorang Public Relations.
Seorang Public Relations harus mampu membuat hubungan yang baik kepada
internal maupun eksternal perusahaan. Eksternal dalam hal ini adalah masyarakat
dan publik perusahaan. Salah satu strategi hubungan (Relationship) baik yang
78
dibina adalah, dengan membuat program kegiatan sesuai dengan kebutuhan
publiknya. Diperlukan pemikiran yang mendalam dan strategi yang jitu juga
kreativitas yang baik agar tercipta hubungan yang harmonis antara kedua belah
pihak. Strategi tersebut adalah dengan melaksanakan CSR Operasi Katarak Gratis
yang ditunjukkan pada masyarakat yang menderita penyakit katarak dan juga
tidak mampu untuk berobat. Ini bukan saja menjadi Relationship yang baik antara
indosiar dengan pasien tapi ini merupakan Relationship Indosiar dengan
masyarakat yang mengetahui atau melihat kegiatan ini, dan kegiatan ini juga
membuat image positif indosiar dimata masyarakat.
Pemberian pengobatan gratis ini ditunjukkan kepada masyarakat diseluruh
Indonesia yang menderita penyakit katarak dan tidak mampu untuk berobat,
dengan kriteria yang sudah ditetapkan tim peduli kasih. Hal ini dilakukan untuk
menciptakan saling pengertian, kepercayaan, dukungan, kerjasama dan toleransi
yang tinggi antara kedua belah pihak. Dalam pelaksanaan kegiatan ini INDOSIAR
bekerja sama dengan rumah sakit, dokter dan juga dinas kesehatan untuk
memberikan informasi terkait masyarakat yang menderita katarak. Hal ini
dilakukan karena INDOSIAR berusaha untuk mencari solusi permasalahan yang
dihadapi komunitas atau individu agar dapat teratasi dan terselesaikan dengan
baik. Pemberian operasi katarak gratis ini merupakan aspek yang berkaitan
dengan kemanusiaan. Karena tanggung jawab sosial merupakan hal yang menjadi
perhatian penting bagi INDOSIAR. Hal ini diperkuat dengan perspektif public
relations pada teori stakeholders normatif, yaitu untuk membangun hubungan atau
membangun relasi bisa didasarkan landasan yang etis dan prinsip filosofis
79
organisasi, seperti mengembangkan tanggung jawab sosial organisasi contohnya
CSR. Manfaat dengan diadakan program pengobatan katarak ini bisa dilihat dari
dua sisi. Bila dilihat dari sisi perusahaan, masyarakat menjadi lebih tahu bentuk
tanggung jawab sosial perusahaan. Sehingga menumbuhkan kepercayaan publik
dan penerimaan publik yang positif bagi perusahaan. Sedangkan dilihat dari sisi
masyarakat akan membantu penderita penyakit katarak untuk sembuh. Dengan
diadakan kegiatan pengobatan katarak ini akan menciptakan hubungan
(Relationship) yang kondusif dan harmonis antara perusahaan dan masyarakat
yang melakukan kegiatan CSR ini maupun yang menyaksikan yang merupakan
wahana interaksi perusahaan dengan masyarakat.
Peran PR Indosiar dalam kemampuannya membina hubungan baik dengan
masyarakat sekitar adalah dengan melakukan kegiatan CSR. Jenis kegiatan CSR
yang dilakukan beragam. Seperti pengobatan gratis, bantuan bencana alam dan
operasi katarak gratis. Seperti apa yang dikatakan oleh PR Indosiar bapak Gufroni
sakaril :
“CSR yang kita lakukan banyak, contohnya saja Operasi katarak, pengobatan
gratis dan juga bantuan bencana alam itu merupakan kegiatan CSR kita yang
banyak dilakukan untuk masyarakat”
Alasan paling mendasar melakukan kegiatan operasi katarak ini adalah untuk
membantu masyarakat yang menderita katarak tetapi tidak mampu untuk berobat
dan juga ikut mendukung program pemerintah “Indonesia bebas Katarak”. Bapak
Gufroni sakaril juga berkata bahwa :
80
“Operasi katarak gratis ini diberikan kepada masyarakat yang tergolong
tidak mampu yang berada didalam data kita jadi ada tim peduli kasih yang
mendata terlebih dahulu”
Banyak operasi katarak gratis yang dilakukan Indosiar, PR menilai secara
keseluruhan bahwa kegiatan CSR ini sangat efektif bagi konsep relationship
antara Indosiar dengan masyarakat atau publik eksternal perusahaan karena dapat
menciptakan opini atau citra positif serta efektif juga membantu masyarakat yang
sedang sakit. Menurut PR Indosiar kegiatan ini efektif seperti yang
disampaikannya :
“Menurut saya sih kegiatan ini cukup efektif dalam menjaga hubungan
dengan masyarakat atau stakeholders, karena kalau kita beritikad baik kepada
masyarakat responsnya juga akan baik bisa citra positif bisa juga hubungan yang
baik”
Dalam pelaksanaan kegiatan operasi katarak ini PR bekerja sama dengan tim
Peduli kasih, rumah sakit dan dokter yang dipilih dan memperoleh informasi
melalui kerja sama juga dengan dinas kesehatan setempat.Ini dilakukan agar
kegiatan yang dilakukan tepat pada sasaran dan tidak disalahgunakan. PR Indosiar
mengatakan :
”Kita memberikan operasi katarak gratis ini tersebar diseluruh indonesia
dengan pasien berjumlah 2016 orang, kegiatan ini bekerja sama dengan tim
peduli kasih, rumah sakit, dokter dan dinas kesehatan”
Rosady ruslan pernah mengatakan bahwa seorang Public Relation harus
mempunyai kemampuan membina Relationship yang baik agar dapat terciptanya
saling pengertian dan percaya antara perusahaan dengan masyarakat.49
Peran PR
dalam relationship bukan hanya sekedar csr masal, tetapi PR Indosiar bapak
49 Rosady Ruslan. 2012. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Rajawali Pers. Jakarta. Hal 27
81
Gufroni sakaril dan seluruh staffnya melayani dengan baik masayarakat yang
meminta bantuan kepada Indosiar secara individu. Dengan kedekatan secara
langsung dengan masyarakat inilah yang akan menciptakan relationship yang baik
dan kuat. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa PR Indosiar sudah melakukan
peran sebagai relationship yang baik, ini juga didasarkan karena ketika peneliti
bertanya kepada salah satu penerima bantuan peneliti merasakan bahwa respon
dari mereka sangat baik kepada Indosiar maupun PR. Ini menunjukkan sudah
terbentuknya Relationship yang baik antara penerima bantuan dan Indosiar.
4.3.2 Back Up Management
PR berperan sebagai back up management, dalam kegiatan ini yaitu
dengan melakukan kegiatan operasional dari pembuatan konsep sampai dengan
terlaksananya kegiatan operasi katarak ini. PR bertugas membuat konsep kegiatan
CSR yang merupakan implementasi dari visi dan misi perusahaan. PR membuat
konsep operasi katarak gratis, menentukan jumlah pasien, memberi dan
menyebarluaskan info.
Strategi yang dilakukan pihak PR Indosiar untuk Back up management PR
Indosiar menggunakan komunikasi dua arah terhadap jajaran management untuk
melaksanakan kegiatan CSR ini agar terciptanya komunikasi yang harmonis.
Dalam hal penyebarluasan informasi mengenai kegiatan CSR ini juga PR
membantu tugas Management dengan mengundang pers dan mengadakan press
release untuk kegiatan CSR agar informasinya lebih cepat sampai kepada
masyarakat.
82
Pada saat melaksanakan kegiatan yang dilakukan dalam Back up
management oleh PR Indosiar yaitu, mengadakan rapat direksi atau manajemen
yang berfungsi untuk mengetahui dan menyampaikan informasi untuk segala
aspek kegiatan yang diadakan, menanyakan progressnya, membantu secara teknis
apabila diperlukan dan juga membantu menyebarluaskan informasi ke
management,direksi dan masyarakat.
PR Indosiar melaksanakan perannya pada pelaksanaan CSR operasi katarak
ini sebagai Back Up Management keterlibatan PR adalah perumusan konsep
bersama, penyebarluasan informasi dan mengikutsertakan media. Menurut bapak
Gufroni sakaril selaku PR Indosiar mengatakan :
“Kalo disini PR itu memberikan masukan tentang konsep kegiatan,
menyebarluaskan informasi dan juga memfollow up kegiatan kepada media”
Konsep Back up management yang dilakukan sudah baik ini dikuatkan
dengan pendapat Rosady ruslan tentang peran PR, menurutnya PR itu harus
mampu menunjang kegiatan manajemen untuk membantu meraih tujuan
perusahaan. Dengan mengadakan rapat direksi, mendengarkan saran dan memberi
saran PR Indosiar membantu management untuk mencapai tujuan perusahaan.
4.3.3 Good Image Maker
Mempunyai citra yang baik merupakan keinginan dari INDOSIAR,
berasal dari pengertian yang tepat mengenai citra sebagai stimulus adanya
pengelolaan upaya yang perlu dilaksanakan. Ketepatan pengertian citra agar
INDOSIAR dapat menetapkan upaya dalam mewujudkannya dan mendorong
prioritas pelaksanaan kegiatan operasi katarak gratis ini. Menurut Frank Jefkins
83
Citra adalah kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai
hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Jadi masyarakat juga memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang positif terhadap INDOSIAR dalam kegiatan
pengobatan katarak gratis ini.
Dalam hal ini PR indosiar sudah mempunyai konsep good image maker
dalam kegiatan kemanusiaan ini, PR indosiar melihat ada peluang membuat image
positif dari kegiatan ini, karena hal itulah PR indosiar terlibat dalam pembuatan
konsep perencanaan kegiatan ini, agar image positif indosiar akan terlihat oleh
khalayak. Misalnya dalam pelaksanaan nanti harus ada flyer, spanduk dll untuk
terciptanya image positif indosiar, dan juga karyawan yang datang memakai
seragam indosiar. Kegiatan ini akan direkan atau diliput oleh media, dalam hal ini
PR memperlihatkan Indosiar sebagai perusahaan yang baik dimata khalayak
karena memperlihatkan kegiatan yang baik untuk masyarakat yang membutuhkan.
Tugas utama seorang PR adalah membangun citra perusahaan yang positif
dan mempertahankannya, tidak mudah memang untuk melakukan ini karena
menyangkut perusahaan, dan khalayak, oleh karena itu seorang PR harus
mempunyai strategi yang tepat untuk menciptakan citra perusahaan yang positif.
Citra positif adalah tujuan utama yang hendak dicapai oleh INDOSIAR. Hal ini
membuat INDOSIAR memahami sekali perlunya memberikan perhatian cukup
untuk mempertahankan reputasi positif dimata masyarakat dengan diadakannya
kegiatan pengobatan katarak gratis.
84
Good image maker adalah sesuatu yang menjadi tujuan utama Public
Relation oleh karena itu perlu adanya susunan kegiatan atau acara yang baik agar
berdampak positif bagi perusahaan. Dalam kegiatan CSR ini inti dari kegiatannya
adalah mebangun hubungan baik antara perusahaan dan masyarakat dan juga
terbentuknya citra positif perusahaan dimata masyarakat. Pada kegiatan ini PR
Indosiar memasang spanduk,flyering dll agar kegiatan ini bisa dilihat banyak
orang dan juga ada wartawan yang bertugas dalam kegiatan ini. Ketika dilihat
masyarakat luas melalui berita spanduk dll image positif perusahaan akan tercipta
dengan sendirinya karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang sangat positif.
Dengan kata lain PR sudah mampu melaksanakan perannya sebagai Good
image maker. PR Indosiar berpendapat kegiatan CSR bantuan kemanusiaan ini
adalah sebagai salah satu cara untuk mempertahankan dan menciptakan citra dan
juga reputasi positif perusahaan dimata publiknya. Bila dikatikan dengan citra dan
reputasi perusahaan, CSR merupakan salah satu kegiatan yang memberikan
kontribusi yang dapat mempertahankan atau bahkan menciptakan citra dan
reputasi positif. Seperti yang disampaikan oleh PR Indosiar :
“Kita ini kan perusahaan jadi engga berjalan sendiri, jadi kita harus bisa
melihat dan membantu masyarakat sekitar, Kegiatan CSR ini adalah salah satu
cara Indosiar menunjukkan bentuk perusahaan yang melakukan tanggung jawab
sosisal pada masyarakat”
85
Kegiatan CSR ini mendapat respon yang positif dari masyarakat, bahkan
ketika ditanya sang penerima bantuan berkata Indosiar adalah TV yang baik.
Menurut pendapat masyarakat sekitar penerima bantuan juga menganggap
Indosiar TV yang peduli, berarti suatu image yang positif sudah terbentuk akibat
dari kegiatan CSR ini. Bapak Toyib selaku penerima bantuan berpendapat tentang
Indosiar :
“Indosiar menurut saya itu TV yang baik mas, soalnya mau membantu
orang susah kaya saya apalagi saya tidak mempunyai biaya untuk berobat,
pokoknya Indosiar itu TV yang baik.”
Ketika sudah terbentuknya citra positif dimasyarakat PR Indosiar sudah
berhasil melakukan perannya sebagai good image maker. Dengan begitu akan
terciptanya keuntungan perusahaan dalam jangka yang panjang, ini juga
disampaikan oleh Rosady ruslan dalam bukunya Management dan public relation
(2012) Peran PR adalah menciptakan citra positif untuk perusahaan, citra positif
merupakan benefit jangka panjang untuk perusahaan yang sangat baik demi
mempertahankan dan menumbuhkembangkan perusahaan.
4.3.4 Communicator
Praktisi humas harus bertindak sebagai komunikator atau mediator, untuk
membantu pihak manajemen INDOSIAR yang bersangkutan, sekaligus harus
mampu menjelaskan kembali keinginan kebijakan, dan harapan INDOSIAR
kepada pemilik publiknya. Kemampuan untuk menarik perhatian, melalui
86
berbagai kegiatan publikasi yang kreatif, inovatif, dinamis dan menarik bagi
publiknya sebagai target sasaran.
Hal ini merupakan sesuatu yang harus terus menerus dilakukan oleh PR
Indosiar agar masyarakat juga dengan terus menerus memberikan dukungan yang
selalu positif kepada INDOSIAR. Salah satu komunikasi yang dilakukan PR
dengan publiknya adalah melakukan kegiatan CSR kemanusiaan untuk dapat
membantu masyarakat. PR juga harus menginformasikan, mengkomunikasikan
dan menekankan kepada masyarakat bahwa tolong menolong itu sangat
diperlukan untuk tercapainya masyarakat yang harmonis.
PR juga mengkomunikasikan kegiatan CSR operasi katarak gratis ini
kepada masyarakat. Informasi yang diberikan kepada masyarakat tersebut
dilakukan melalui media above the line (ATL) contohnya diinformasikan melalui
website indosiar dan peduli kasih, melalui radio dan juga disiarkan di Indosiar
sedangkan informasi melalui media below the line (BTL) contohnya seperti tim
peduli kasih turun kelapangan memberikan informasi terkait. Sehingga publik
mengetahui kegiatan operasi katarak ini secara luas. Disamping itu juga PR
berfungsi untuk mengidentifikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan opini,
persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang diwakilinya.
PR Indosiar juga bertindak sebagai Communicator, yaitu dalam sebuah
kegiatan komunikasi dalam sebuah organisasi pada perusaan, prosesnya
berlangsung dalam dua arah timbal balik (two way traffic
reciprocal communication), dalam komunikasi kegiatan ini fungsi PR Indosiar
87
adalah sebagai penyebaran informasi, di lain pihak komunikasi berlangsung dalam
bentuk penyampaian pesan dalam menciptakan opini publik (Public Opinion).
Public Relations tidak hanya pandai berkomunikasi lisan, tapi juga harus
mampu berkomunikasi melalui tulisan. Sekedar contoh, bagaimana seorang
Public Relations harus mampu membuat siaran pers, menulis artikel untuk media
massa baik artikel features atau opini, merancang atau menerbitkan media internal
dan sebagainya. Dalam kegiatan CSR ini praktisi humas indosiar melakukan
beberapa kegiatan untuk menyebarluaskan informasi tentang kegiatan CSR ini,
contohnya Pr indosiar membuat artikel di web yang diwakilkan oleh tim peduli
kasih dihalaman web indosiar dan juga PR indosiar menyebarluaskan informasi
internal melalui jaringan perusahaan.
PR indosiar mempunyai hubungan yang baik dengan berbagai macam
awak media, ini yang membuat komunikasi antara PR dan pers berjalan
harmonis,bahkan tidak jarang PR mengajak pers atau awak media bertemu di luar
ruang kerja agar terjalin hubungan yang baik dan kuat. Dalam kegiatan CSR ini
PR indosiar berkomunikasi dengan awak media dengan cara melakukan press
release dan juga mengajak beberapa awak media bertemu diruang jam kerja untuk
berkomunikasi dan wawancaran secara santai.
PR selalu membina hubungan baik dengan setiap awak media dan
memperluas jaringan yang dimiliki. Kegiatan yang diliput oleh media adalah
kegiatan yang sifatnya penting atau kegiatan yang besar. Bapak gufroni sakaril
menyampaikan :
88
“PR itu harus memiliki jaringan yang luas kepada media agar lebih
mudah berkomunikasi”
Hubungan yang baik dengan media dengan menghadiri acara yang mereka
undang dan juga mengadakan press gathering agar lebih mempererat hubungan
antara perusahaan dengan media lain. Tujuannya adalah agar media dapat
membentuk tulisan positif tentang perusahaan. Bapak Gufroni sakaril juga
mengatakan :
“Untuk mensosialisasikan program CSR yang dijalankan kepada
stakeholder Indosiar,media dan juga masyarakat”
Komunikasi yang dilakukan PR dalam mengkomunikasikan kegiatan operasi
katarak ini kepada publik adalah dengan berkoordinasi dengan tim peduli kasih
dan juga dengan memanfaatkan media lain. Bapak Gufroni sakaril menjelaskan :
“Kita berkoordinasi dengan tim peduli kasih karena dia yang tahu lebih
spesifik dan juga kita bekerjasama dengan media agar informasinya tersebar
luas”.
Peran PR sebagai komunikator akan terlihat, PR INDOSIAR telah
menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya sebagai komunikator. Hal ini
seperti yang diungkapkan oleh Rosady Ruslan50
, artinya kemampuan sebagai
komunikator baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui media
cetak/elektronik dan lisan atau tatap muka dan sebagainya. Disamping itu juga
bertindak sebagai mediator dan persuader. Dalam kemampuannya sebagai
komunikator
50 Rosady Ruslan. 2012. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Rajawali Pers. Jakarta.
89
4.3.5 Pembahasan
Corporate social responsibility merupakan kegiatan yang tepat untuk
penerapan konsep public relations sebagai relationship, back up management,
good image maker dan communicator. Konsep public relations yang berperan
sebagai relationship dapat dilihat dari kemampuan public relations P.T Indosiar
Visual Mandiri bapak Gufroni Sakaril membangun relasi terhadap media dan
publik eksternalnya. Kemampuan PR untuk menganalisa kebutuhan publik
eksternalnya dan mampu membaca kebutuhan publik sudah baik karena sudah
bisa menciptakan relasi yang positif antara perusahaan dan publik eksternalnya
dengan kegiatan CSR. Teori stakeholder normatif juga menguatkan kemampuan
PR untuk membangun relasi, dalam teori stakeholder normatif yaitu untuk
merancang suatu regulasi tata cara membangun relasi yang didasarkan landasan
etis dan prinsip filosofis organisasi, seperti mengembangkan tanggung jawab
sosial organisasi.51
Tanggung jawab sosial organisasi bisa dilakukan public
relations dengan membuat kegiatan csr.
Dalam kegiatan corporate social responsibility ini public relations P.T
Indosiar Visual Mandiri bapak Gufroni Sakaril juga menerapkan kosep peran PR
sebagai back up management, ini bisa dilihat dari peran PR dalam membantu
manajemen dalam pembuatan konsep kegiatan csr yang sesuai dengan visi dan
misi perusahaan. PR Indosiar juga membantu manajemen dalam mempengaruhi
keputusan direksi, dan menyebarluaskan informasi baik kedalam maupun keluar
51 Kriyantono, Rachmat. 2014. Teori Public Relations Perspektif barat dan lokal. Kencana. Jakarta. Hal 58
90
perusahaan, dalam garis besarnya PR Indosiar membantu manajemen dengan
melaksanakan fungsi planning,organizing,actuating dan juga controlling(POAC)
dalam kegiatan CSR ini. Peranan PR Indosiar sebagai back up management yang
dilakukan pada kegiatan CSR ini juga diperkuat pernyataan Rosady ruslan yaitu,
peran PR dalam back up management adalah untuk melaksanakan dukungan
manajemen atau menunjang kegiatan lain, seperti manajemen prodi, pemasaran,
operasional, personalia dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam
suatu kerangka tujuan pokok perusahaan.
Tujuan utama seorang public relations adalah menciptakan citra positif
perusahaan, citra positif merupakan hasil persepsi individu tentang perusahaan.
Corporate social responsibility merupakan cara untuk mendapatkan citra positif
perusahaan, citra perusahaan terbentuk karena penilaian stakeholder kepada
perusahaan. PR Indosiar menyadari ini agar terbentuk penilaian yang positif
kepada Indosiar, pada saat pelaksanaan kegiatan CSR semua karyawan yang hadir
dan bertugas diwajibkan memakai seragam Indosiar dan juga harus ada baliho
atau spanduk Indosiar. Inisiatif PR ini mampu membuat penerima bantuan dan
publik yang melaksanakan atau menyaksikan kegiatan CSR memberi nilai positif
kepada Indosiar. Nilai-nilai positif itulah yang kemudian menjadi citra positif
perusahaan. Ketika citra positif perusahaan sudah terbentuk melalui kegiatan CSR
ini maka PR Indosiar telah berhasil berperan menjadi good image maker pada
kegiatan CSR yang dilaksankan.
PR bukan hanya sebagai communicator namun juga mediator. Salah satu
komunikasi yang dilakukan PR dengan publiknya adalah dengan melakukan
91
kegiatan CSR, PR juga memberi dan menyebarluaskan informasi kepada
masyarakat tentang pentingnya operasi katarak, PR juga berperan mempengaruhi
pendapat umum tentang perusahaan dengan melaksanakan kegiatan CSR. Menjadi
communicator yang baik merupakan dasar kemampuan atau peranan seorang
public relations. PR Indosiar sudah melakukan konsep peran PR sebagai
communicator, ini diperkuat juga oleh Rosady Ruslan tentang konsep PR sebagai
Communicator yaitu, kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung
maupun tidak langsung, melalui media cetak/elektronik dan lisan atau tatap muka
dan sebagainya. Disamping itu juga bertindak sebagai mediator dan persuader
dalam kemampuannya sebagai komunikator.52
Konsep Public Relations sebagai back up management kemudian berperan
menjadi communicator setelah itu PR berperan sebagai good image maker dan
yang terakhir PR berperan sebagai relationship merupakan konsep yang saling
terhubung dan tujuan utamanya adalah melekatnya citra positif perusahaan akibat
dampak dari kegiatan CSR. Dapat disimpulkan bahwa PR Indosiar melakukan
sebagian besar peran yang hampir sama dengan konsep PR dari Rosady Ruslan,
ini membuktikan bahwa secara tidak langsung PR Indosiar melakukan tugasnya
dengan baik karena mampu menerapkan konsep peran PR Rosady Ruslan pada
kegiatan CSR. Citra atau reputasi positif yang akan diterima perusahaan jika
melakukan konsep PR yang disampaikan Rosady Ruslan.
52 Rosady Ruslan. 2012. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Rajawali Pers. Jakarta.
92
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan mengenai Kegiatan
Corporate Social Responsibility Indosiar Peduli sebagai konsep Public
Relations P.T Indosiar Visual Mandiri studi pada kegiatan “operasi katarak
gratis”. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam hal konsep peran PR sebagai relationship indosiar sudah
melakukannya dengan baik itu dibuktikan dengan terciptanya hubungan
yang baik antara publik dan indosiar setelah melaksanakan kegiatan csr.
PR indosiar juga menyadari relationship itu sangatlah dibutuhkan
perusahaan agar terciptanya hubungan yang positif antara indosiar
dengan publiknya.
2. Public relations indosiar sudah melakukan perannya sebagai back up
management pada kegiatan corporate social responsibility “operasi
katarak gratis”. Ini bisa dilihat dengan PR indosiar melakukan hal-hal
yang membantu management dalam mencapai misi perusahaan
khususnya lewat csr contohnya yaitu dengan mengadakan rapat
kegiatan, membantu merumuskan konsep csr dan juga menyebarluaskan
informasi.
93
3. Keinginan indosiar untuk mempunyai citra yang baik pada masyarakat
sekitar berasal dari pengertian yang tepat megenai citra sebagai stimulus
adanya pengelolaan upaya yang perlu dilaksanakan. PR indosiar
menetapkan upaya dalam mewujudkannya dan mendorong terlaksananya
kegiatan CSR ini.Peran PR indosiar sebagai good image maker bisa
terwujud karena PR indosiar juga melakukan aktivitas pembentukam
image positif pada pelaksanaan CSR salah satu contohnya yaitu dengan
memasang spanduk, pemberitahuan kegiatan melalui berbagai media dan
juga pihak indosiar yang datang menggunakan seragam indosiar jadi
akan terbentuk citra dimana indosiar adalah perusahaan yang baik.
4. Peran public relations sebagai communicator, dalam hal ini PR indosiar
bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu
management indosiar. Dalam hal ini PR indosiar mampu melakukan
komunikasi yang dibuat melalui informasi yang disampaikan diberbagai
media. PR indosiar juga membuat opini positif perusahaan dengan
membuat informasi positif tentang kegiatan csr dan indosiar.
94
5.2 Saran
Dalam sebuah penelitian, seorang peneliti harus mampu memberikan suatu
masukan berupa saran-saran yang bermanfaat bagi penelitian ini. Adapun
saran-saran yang peneliti berikan adalah sebagai berikut:
1. Untuk pihak perusahaan
a. Didalam perusahaan perlu adanya komuniksi yang baik dan intensif,
peneliti melihat dalam bagian PR Indosiar belum memilikinya
karena divisi csr dipisah dari divisi humas di indosiar divisi csr
dibuat khusus yaitu peduli kasih, harusnya divisi csr berada didalam
divisi PR untuk memudahkan komunikasi yang baik dan intensif.
2. Untuk penelitian selanjutnya
Adapun beberapa saran yang perlu diperhatikan bagi peneliti selanjutnya
yang tertarik meneliti tentang konsep public relations pada kegiatan
indosiar peduli sebagai corporate social responsibility adalah:
a. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber
maupun referensi terkait dengan konsep public relations pada
kegiatan indosiar peduli sebagai corporate social responsibility agar
hasil penelitian selanjutnya dapat lebih baik dan lebih lengkap lagi.
b. Peneliti selanjutnya diharapkan lebih mempersiapkan diri dalam
proses pengambilan dan pengumpulan data agar penelitian
selanjutnya dapat berjalan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ruslan,Rosady. 2012. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi.
Rajawali Pers.Jakarta.
Nurjaman, Kadar dan Umam,Khaerul. 2012. Komunikasi & Public Relation. CV
Pustaka Setia.Bandung.
Kriyantoro, Rachmat. 2014. Teori Public Relations Perspektif Barat & Lokal.
Kencana. Jakarta
Butterick, Keith. 2014. Pengantar Public Relations. Rajagrafindo Persada. Jakarta
Toni Greener. 2000. Public Relations dan Pembentukan Citranya. Cetakan
Ketiga. 2002. Bumi Aksara. Jakarta.
E.B.Hutapea. 2000. Public Relations Sebagai Fungsi Manajemen. Majalah
WIDYA Agustus 2000. no. 179, Tahun XVII
F.Rachmadi. 1992. Public Relations dalam Teori dan Praktek. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Drs.Onong Uchjana Effendy, M.A.2009. Human Relations & PR dalam
Management. Mandar Maju. Bandung.
Yosal Iriantara. 2014. Manajemen Strategis Public Relations. Graha Indonesia.
Jakarta.
Lexy J. Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Agus Salim.2001. Teori dan paradigma Penelitian Sosial. PT. Tiara Wacana
Yogya. Yogyakarta.
Sugiyono, Prof. Dr. 2009. Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif.
Bandung. Alfabeta.
Burhan Bunguin. 2013. Penelitian Kualitatif. Kencana. Bandung
Matthew B. Milles dan A Michael Huberman, 1992, Analisis Data Kualitatif:
Penerjemah Tjejep Rohendi Rosidi, Universitas Indonesia Press, Jakarta
Mario D. German. 1994. Corporate Secretary. E-Z Legal Forms
LAMPIRAN
Draft wawancara
Kegiatan Corporate Social Responsibility “Indosiar Peduli” sebagai konsep
Public Relations P.T Indosiar Visual Mandiri
Pedoman Observasi
1. Bagaimana Konsep Relationship dalam kegiatan Corporate Social
Responsibility Indosiar Peduli pada P.T Indosiar Visual Mandiri?
2. Bagaimana Konsep Back Up Management dalam kegiatan Corporate
Social Responsibility Indosiar Peduli pada P.T Indosiar Visual Mandiri?
3. Bagaimana Konsep Good Image Maker dalam kegiatan Corporate Social
Responsibility Indosiar Peduli pada P.T Indosiar Visual Mandiri?
4. Bagaimana Konsep Communicator dalam kegiatan Corporate Social
Responsibility Indosiar Peduli pada P.T Indosiar Visual Mandiri?
Pedoman Wawancara
1. Konsep Relationship pada kegiatan Corporate Social Responsibility
1. Siapa saja publik INDOSIAR?
2. Siapa saja kompetitor INDOSIAR?
3. Bagaimana cara bapak melihat situasi internal dan eksternal perusahaan?
4. Bagaimana cara bapak menciptakan relasi yang positif pada internal dan
eksternal perusahaan?
5. Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk meenciptakan atau menjaga relasi
positif khususnya eksternal perusahaan?
6. Apa saja kegiatan CSR di INDOSIAR?
7. Bagaimana bentuk kegiatan CSR di INDOSIAR “Operasi katarak”?
8. Mengapa INDOSIAR mengadakan kegiatan CSR tentang bantuan
kemanusiaan ini?
9. Bisakah Anda jelaskan secara detil bentuk pelaksanaan kegiatan CSR bantuan
kemanusiaan ini?
10. Efektifkah kegiatan CSR dalam bentuk bantuan kemanusiaan ini?
11. Apakah anda mengetahui, bagaimana bentuk hubungan antara perusahaan
dengan publiknya?
12. Menurut Anda apakah PR sudah melakukan atau mengupayakan hubungan
yang baik dengan publiknya dalam hal ini warga sekitar?
13. Menurut Anda apakah salah satu kegiatan untuk mengupayakan hubungan
baik dengan warga sekitar dengan melakukan kegiatan CSR?
14. Menurut Anda seberapa penting dilaksanakannya kegiatan CSR bagi sebuah
perusahaan?
15. Menurut Anda apa untungnya bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan
CSR ini?
16. Apakah pendapat anda tentang CSR yang dilakukan PR INDOSIAR?
17. Menurut anda bagaimana perasaan anda ketika menjadi wakil dari
perusahaan dalam pemberian bantuan kemanusiaan tersebut?
18. Apa yang menjadi kendala dalam kegiatan CSR ini?
19. Apa yang menjadi kekurangan dan kelemahan dalam kegiatan CSR ini?
20. Apa manfaat dalam melakukan CSR ini dari sudut pandang perusahaan
maupun publik?
2. Konsep Back Up Management pada kegiatan Corporate Social
Responsibility
1. Sebutkan bagian-bagian dalam divisi humas indosiar?
2. Apakah didalamnya terdapat divisi CSR ?
3. Sejauh mana peran PR di INDOSIAR dalam manajemen?
4. Kegiatan apa saja yang dilakukan bersama manajemen untuk mencapai tujuan
utama perusahaan?
5. Seberapa besar /seberapa jauh keterlibatan PR dalam pelaksanaan CSR
ini?
6. Menurut Anda seberapa penting pelaksanaan kegiatan CSR ini untuk
Masyarakat?
7. Pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam kegiatan CSR ini?
8. Apa yang melatarbelakangi dalam melakukan kegiatan CSR tersebut?
9. Apakah PR bekerja sama dengan management dalam kegiatan CSR ini?
10. Bagaimana cara PR membantu tugas management pada kegiatan CSR ini?
11. Bagaimana peran management pada kegiatan CSR ini?
12. Apakah management menerapkan fungsi POAC pada kegiatan CSR ini?
13. Sebutkan contoh penerapan fungsi POAC dalam kegiatan CSR ini?
14. Apakah anda mengetahui kalau kegiatan yang dilakukan demi mencapai
tujuan perusahaan?
15. Apakah anda bisa menyebutkan kegiatan yang dilakukan demi mencapai
tujuan perusahaan?
16. Apakah menurut anda kegiatan CSR dapat memantu perusahaan mencapai
tujuannya?
3. Konsep Good Image Maker pada kegiatan Corporate Social Responsibility
1. Menurut Anda apakah image perusahaan itu?
2. Menurut Anda sekarang ini bagaimana image INDOSIAR di mata publiknya?
3. Menurut Anda adakah kaitan antara pelaksanaan kegiatan CSR terhadap
upaya mempertahankan atau menciptakan image positif perusahaan?
4. Menurut Anda sampai sejauh mana PR INDOSIAR dalam memberikan citra
yang baik kepada publiknya?
5. Apakah dalam setiap kegiatan INDOSIAR selalu melibatkan media?
6. Mengapa INDOSIAR memerlukan media dalam setiap pelaksanaannya?
7. Dalam pelaksanaan CSR ini sampai sejauh mana keterlibatan media dalam
memberikan dan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat?
8. Informasi-informasi apa saja yang diberikan PR kepada pihak media terkait
dengan kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan oleh INDOSIAR?
9. Menurut anda apa yang menyebabkan INDOSIAR berbeda dengan televisi
swasta lainnya?
10. Menurut Anda apa yang membuat image INDOSIAR begitu baik di mata
masyarakat?
11. Menurut Anda bagaimana PR bisa membantu perusahaan untuk membangun
image yang ada di INDOSIAR?
12. Strategi apa saja yang dilakukan INDOSIAR dalam rangka mempertahankan
image perusahaannya?
13. Langkah-langkah apa yang dilakukan PR dalam rangka mempertahankan
image perusahaan?
14. Menurut anda apakah PR sudah berupaya untuk menciptakan image positif
perusahaan?
15. Kegiatan apa saja yang dibuat PR untuk menciptakan image positif
perusahaan?
16. Menurut anda setelah dilaksanakan kegiatan CSR ini bagaimanakan image
indosiar?
17. Menurut anda apakah PR indosiar sudah berhubungan dengan baik dengan
media lain?
18. Menurut anda apakah pemberitaan tentang Indosiar di media lain sudah
mencerminkan citra positif?
19. Apakah PR secara konsisten membangun citra positif perusahaan?
20. Menurut anda Indosiar terkenal sebagai televisi apa?
4. Konsep Communicator pada kegiatan Corporate Social Responsibility
1. Apa yang dilakukan PR dalam menjaga konsistennya sebagai televisi yang
baik?
2. Apakah PR memiliki wewenang dalam menentukan kebijakan yang terkait
dengan informasi-informasi yang akan ditayangkan kepada public untuk
menjaga konsistensi tersebut?
3. Menurut anda apakah identitas yang dimiliki oleh INDOSIAR memkberikan
pengaruh yang besar terhadap identitas grup?
4. Bagaimana peran PR dalam melakukan transparansi komunikasi yang ada
kepada masyarakat?
5. Sampai sejauh mana masyarakat dapat mengetahui informasi-informasi
mengenai INDOSIAR?
6. Menurut anda apakah komunikasi yang dilakukan PR sudah sesuai dengan
yang diinginkan perusahaan?
7. Apakah Indosiar memiliki ciri khas yang berbeda dibandingkan dengan
televisi yang lainnya?
8. Pernahkah anda menemukan informasi tentang kegiatan yang dilakukan
indosiar di media lain?
9. Media apa saja yang memuat kegiatan Indosiar?
10. Menurut anda melalui media apa saja PR indosiar berkomunikasi?
TRANSKIP WAWANCARA INFORMAN
(Gufroni Sakaril)
1. Siapa saja publik INDOSIAR?
Jawaban : Public indosiar ya, eksternal atau internal? Internal ka nada karyawan
manajemen komisaris dan grup jadi semua kalau eksternal banyak pemerintah,kpi,
kominfo, dpr kamucari sendirilah pokoknya semua yang terlibat yang besar besar.
2. Siapa saja kompetitor INDOSIAR?
Jawaban : Kalau berbicara competitor kan berarti pesaing, jadi competitor
indosiar seluruh televisi ,itu termasuk yang di grup juga ya walaupun kan kalau di
grup sifatnya saling membantu tapi untuk menjadi televisi yang besar harus
mampu selalu berada diatas
3. Bagaimana cara bapak melihat situasi internal dan eksternal perusahaan?
Jawaban : Ya melakukan analisa situasi,bisa internal ngomong ngomong
,diskusi, rapat eksternal rapat juga ketemu orang juga.
4. Bagaimana cara bapak menciptakan relasi yang positif pada internal dan
eksternal perusahaan?
Jawaban : Ya harus menggunakan strategi, strategi menjalin hubungan baik
dengan stakeholder intinya si kepada human relation. Jadi kalau human relation
itu kan hubungan baik dengan sesama manusia, itu bisa untuk internal dan
eksternal
5. Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk menciptakan atau menjaga relasi
positif khususnya eksternal perusahaan?
Jawaban : Kegiatan untuk menciptakan relasi positif eksternal,kita bisa
berkunjung,menyelenggarakan acara,atau mengikuti acara mereka menghadiri
undangan mereka. Csr yang pasti itu.
6. Apa saja kegiatan CSR di INDOSIAR?
Jawaban : Banyak ya kegiatannya, tapi yang lebih utama csr di indosiar ini
tentang bantuan kemanusiaan
7. Bagaimana bentuk kegiatan CSR di INDOSIAR “Operasi katarak”?
Jawaban : Bentuknya kita memberikan operasi secara gratis kepada masyarakat
yang kurang mampu yang ada di data kami dan sudah layak dibantu menurut
kami
8. Mengapa INDOSIAR mengadakan kegiatan CSR tentang bantuan
kemanusiaan ini?
Jawaban : Karena secara umum yang masih dibutuhkan adalah bantuan
kemanusiaan kan masih banyak yang membutuhkan, intinya gini yang sakit
banyak dan juga mereka ga mampu jadi kita bantu. Ini juga ada didalam salah satu
misi indosiar
9. Bisakah Anda jelaskan secara detil bentuk pelaksanaan kegiatan CSR bantuan
kemanusiaan ini?
Jawaban : Kalau bentuknya kita koordinasi dengan pihak rumah sakit dulu
mendata pasien dan kemudian bekerja sama dengan pihak pihak yang akan terlibat
dalam csr tersebut,kemudian baru melaksanakan kegiatannya
10. Efektifkah kegiatan CSR dalam bentuk bantuan kemanusiaan ini?
Jawaban : Efektif kegiatan csr dalam bentuk kemanusiaan. Karena tadi seperti
yang saya bilang Human Relations
11. Sebutkan bagian-bagian dalam divisi humas indosiar?
Jawaban : Government relation, media relation, protokoler ya cuman itu bisa mix
gitu karena dikerjakan bareng bareng.
12. Apakah didalamnya terdapat divisi CSR ?
Jawaban : Csrnya misah dia dipeduli kasih, dulu memang iya gabung Cuma
sekarang sudah gabung dengan sctv dan grup jadi dibikin sendiri, tapi Public
Relations masih ikut campur dalam csr.
13. Sejauh mana peran PR di INDOSIAR dalam manajemen?
Jawaban : Ya perannya yang pasti jadi fasilitator komunikasi kedua tadi berperan
sebagai istilahnya menjadi problem solver, berikutnya perencaan dan eksekusi itu
ada peduli kasih,kita lebih ke komunikasi problem solver sama tekhnisnya press
release paling.
14. Kegiatan apa saja yang dilakukan bersama manajemen untuk mencapai tujuan
utama perusahaan?
Jawaban : Yang mana nih csr atau apa? Ya lebih ke inilah memberi masukan
ketika rapat, kemudian mewakili manajemen menghadiri undangan undangan dari
pemerintah atau organisasi, kemudian menjadi protokoler, bantu bikin press
release juga bisa atau menyebarkan informasi
15. Seberapa besar /seberapa jauh keterlibatan PR dalam pelaksanaan CSR
ini?
Jawaban : Fungsi komunikasi dan juga kita turun kelapangan untuk menciptakan
hubungan yang baik.
16. Menurut Anda seberapa penting pelaksanaan kegiatan CSR ini untuk
masyarakat?
Jawaban : Sangat Penting kegiatan csr, karena dampaknya jangka panjang
17. Pihak-pihak mana saja yang terlibat dalam kegiatan CSR ini?
Jawaban : Banyak pihak internal atau eksternal?internal banyak seperti pr,news
dari eksternal ada dokter rumah sakit, masyarakat, tergantung programnya kan
beda tempat beda program.
18. Apa yang melatarbelakangi dalam melakukan kegiatan CSR tersebut?
Jawaban : Ya tadi pertama masyarakat Indonesia banyak yang membutuhkan
kalau dari internal sendiri indosiar butuh kegiatan yang bisa mendapatkan image
dan reputasi yang baik.
19. Menurut Anda apakah image perusahaan itu?
Jawaban : Image itu pandangan masyarakat
20. Menurut Anda sekarang ini bagaimana image INDOSIAR di mata publiknya?
Jawaban : Image indosiar sekarang sudah bagus menurut saya.
21. Menurut Anda adakah kaitan antara pelaksanaan kegiatan CSR terhadap
upaya mempertahankan atau menciptakan image positif perusahaan?
Ada kaitannya csr dan image positif perusahaan karena CSR itu kan kegiatan yang
baik maka dampaknya akan baik pula
22. Menurut Anda sampai sejauh mana PR INDOSIAR dalam memberikan citra
yang baik kepada publiknya?
Jawaban : Ya itu tugas utama si sebenernya , ya melalui berbagai macam
kegiatan yang utama adalah membangun komunikasi yang harmonis antara public
internal dan eksternal.
23. Apakah dalam setiap kegiatan INDOSIAR selalu melibatkan media?
Jawaban : Iya selalu melibatkan media kalau kegiatannya penting atau besar
24. Mengapa INDOSIAR memerlukan media dalam setiap pelaksanaannya?
Jawaban : Yang besar kegiatannya iyalah , kan salah satunya image positif bisa
terbentuk melalui media.
25. Dalam pelaksanaan CSR ini sampai sejauh mana keterlibatan media dalam
memberikan dan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat?
Jawaban : Ya media yang satu grup aja
banyak,indosiar,sctv,ochannel,liputan6.com belum lagi media lainnya seperti
infotainment.
26. Informasi-informasi apa saja yang diberikan PR kepada pihak media terkait
dengan kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan oleh INDOSIAR?
Jawaban : Kadang kadang press release dan liputan kadang release saja
tergantung situasi dan kondisi.
27. Menurut anda apa yang menyebabkan INDOSIAR berbeda dengan televisi
swasta lainnya?
Jawaban : Sebenarnya yang bikin beda itu kita kental dengan msuk indonesia
contohnya dangdut dan juga CSR kita peduli itu dari dulu bahkan sempat dapat
penghargaan
28. Menurut Anda apa yang membuat image INDOSIAR begitu baik di mata
masyarakat?
Jawaban : Karena strateginya tepat dalam menciptakan citra positif, contohnya
kegiatan CSR itu sangat membantu dalam menciptakan citra positif
29. Menurut Anda bagaimana PR bisa membantu perusahaan untuk membangun
image yang ada di INDOSIAR?
Jawaban : PR itu tugas utamanya kan menciptakan atau membangun image
positif untuk perusahaan, jadi PR harus melakukan kegiatan kegiatan yang positif
agar membantu membangun image yang baik dan jangan lupa itu harus ada
beritanya.
30. Strategi apa saja yang dilakukan INDOSIAR dalam rangka mempertahankan
image perusahaannya?
Jawaban : Kalau untuk mempertahankan image paling menciptakan hubungan
baik dan melakukan kegiatan yang sifatnya positif CSR bisa menjadi contoh.
31. Langkah-langkah apa yang dilakukan PR dalam rangka mempertahankan
image perusahaan?
Jawaban : Ya ini aja lebih meningkatkan menjaga konsistensi dari penayangan
program berkualitas dan mempertahankan hubungan dengan stakeholder
32. Apa yang dilakukan PR dalam menjaga konsistennya sebagai televisi yang
baik?
Jawaban : Menjaga konsistensi dengan program atau kegiatan yang positif.
33. Apakah PR memiliki wewenang dalam menentukan kebijakan yang terkait
dengan informasi-informasi yang akan ditayangkan kepada public untuk
menjaga konsistensi tersebut?
Jawaban : Iya pr memiliki wewenang. Karena kan PR itu cerminan dari
perusahaan jadi harus menjaga sesuatu yang keluar dari perusahaan kepada publik
34. Menurut anda apakah identitas yang dimiliki oleh INDOSIAR memberikan
pengaruh yang besar terhadap identitas grup?
Jawaban : Kalau pengaruh yang besar saya kira tidak karena banyak
perusahaan,tapi kalau memberi pengaruh itu pasti.
35. Bagaimana peran PR dalam melakukan transparansi komunikasi yang ada
kepada masyarakat?
Jawaban : Kalau transparansi komunikasi ya yang bersifat umum pr membantu
mengkomunikasikan melalui web perusahaan atau release.
36. Sampai sejauh mana masyarakat dapat mengetahui informasi-informasi
mengenai INDOSIAR?
Jawaban : Masyarakat dapat mengetahui melalui media lain dan melalui website
TRANSKIP WAWANCARA INFORMAN
(R.Enda Juanda)
1. Apakah anda mengetahui, bagaimana bentuk hubungan antara perusahaan
dengan publiknya?
Jawaban : Setahu saya hubungan perusahaan dengan publiknya sudah baik
2. Menurut Anda apakah PR sudah melakukan atau mengupayakan hubungan
yang baik dengan publiknya dalam hal ini warga sekitar?
Jawaban : Sudah, karena menurut saya PR sudah meakukan tugasnya dengan
baik contohnya saja jika ada warga yang datang dilayani dengan baik
3. Menurut Anda apakah salah satu kegiatan untuk mengupayakan hubungan
baik dengan warga sekitar dengan melakukan kegiatan CSR?
Jawaban : Iya, CSR itu kan kegiatan sosial yang sifatnya membantu sesama. Jadi
kalau sudah dibantu kan ada hubungan baik yang terbentuk
4. Menurut Anda seberapa penting dilaksanakannya kegiatan CSR bagi sebuah
perusahaan?
Jawaban : Penting banget kalau CSR, karena bagi perusahaan CSR itu
dampaknya positif
5. Menurut Anda apa untungnya bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatan
CSR ini?
Jawaban : Kalau untungnya itu bisa citra yang baik sama hubungan yang baik
terjaga jadi untung itu bukan hanya soal uang tapi eksistensi penting
6. Apakah pendapat anda tentang CSR yang dilakukan PR INDOSIAR?
Jawaban : CSR sudah sangat baik apalagi sekarang kita peduli sama peduli kasih
sudah jadi satu indosiar peduli itu juga pernah dapet penghargaan dari MURI
sama dari singapore
7. Menurut anda bagaimana perasaan anda ketika menjadi wakil dari
perusahaan dalam pemberian bantuan kemanusiaan tersebut?
Jawaban : Perasaannya senang melihat masyarakat yang sudah dibantu
8. Apa yang menjadi kendala dalam kegiatan CSR ini?
Jawaban : Kalau kendala paling koordinasi aja terkadang ada miss koordinasi
9. Apa yang menjadi kekurangan dan kelemahan dalam kegiatan CSR ini?
Jawaban : Kalau kekurangan seperti yang tadi saya bilang paling sedikit masalah
koordinasi
10. Apa manfaat dalam melakukan CSR ini dari sudut pandang perusahaan
maupun publik?
Jawaban : Kalau manfaat dari sudut pandang perusahaan itu dapat menciptakan
image yang baik, hubungan yang baik serta eksistensi. Kalau dari publik
manfaatnya masyarakat yang susah masalahnya dapat dibantu jadi publik senang,
itu juga dapat memberi citra positif
11. Apakah ada divisi CSR pada PR Indosiar?
Jawaban : Kalau divisinya dulu ada cuma sekarang dibikin tim indosiar peduli
tapi PR tetap menangani CSR dan dibantu oleh tim Indosiar peduli
12. Kegiatan apa saja yang dilakukan bersama manajemen untuk mencapai tujuan
utama perusahaan?
Jawaban : Banyak kalau kegiatannya, ya kalau diminta bantuan kita ikut jadi
bekerja sam aja
13. Apakah PR bekerja sama dengan management dalam kegiatan CSR ini?
Jawaban : Iya bekerja sama pasti kan kita kerja tim jadi saling membantu
14. Bagaimana cara PR membantu tugas management pada kegiatan CSR ini ?
Jawaban : Kalau pada kegiatan CSR ini PR membantu manajemen misalnya
menyebarluaskan informasi, bikin press release sama memberi masukan
15. Bagaimana peran management pada kegiatan CSR ini?
Jawaban : Kalau peran manajemen mulai dari perencanaan sampai acara
berlangsung itu berperan cuma lebih banyak PR
16. Apakah management menerapkan POAC pada kegiatan CSR ini?
Jawaban : Iya PR juga sama karena Planning,Organizing,Actuating,Controlling
itu perlu dipakai bukan hanya sama manajemen tapi sam PR juga
17. Sebutkan contoh penerapan fungsi POAC dalam kegiatan CSR ini?
Jawaban : Contohnya kalo planning itu rapat bersama merencanakan kegiatan
csr, organizating kita mengorganisir keperluan dalam kegiatan csritu, actuating
seperti turun kelapangan menghadiri kegiatannya, terus controlling mengawasi
kegiatan csr ini dari awal sampai akhir supaya berjalan dengan baik
18. Apakah anda mengetahui kalau kegiatan yang dilakukan demi mencapai
tujuan perusahaan?
Jawaban : Iya saya mengetahuinya semua kegiatan juga untuk tujuan perusahaan
19. Apakah anda bisa menyebutkan kegiatan yang dilakukan demi mencapai
tujuan perusahaan?
Jawaban : Banyak kegiatannya, kita kan lagi bahas CSR, CSR itu juga salah
satunya
20. Apakah menurut anda kegiatan CSR dapat memantu perusahaan mencapai
tujuannya?
Jawaban : Iya kaya yang saya bilang tadi CSR itu mampu membantu perusahaan
dalam mejaga eksistensinya
21. Menurut Anda apakah image perusahaan itu?
Jawaban : Image itu gambaran tentang perusahaan
22. Menurut Anda sekarang ini bagaimana image INDOSIAR di mata publiknya?
Jawaban : Sudah baik, karena kita selalu menjaga image baik itu
23. Menurut anda apakah PR sudah berupaya untuk menciptakan image positif
perusahaan?
Jawaban : Sudah, PR sudah berupaya untuk menciptakan image positif bisa
dilihat dari cara PR berkomunikasi dan juga dengan kegiatan positif yang dibuat
PR
24. Kegiatan apa saja yang dibuat PR untuk menciptakan image positif
perusahaan?
Jawaban : Kegiatannya banyak tapi yang paling penting kalau menciptakan
image positif itu kegiatan sosial atau CSR
25. Menurut anda setelah dilaksanakan kegiatan CSR ini bagaimanakan image
indosiar?
Jawaban : Pastinya tercipta image positif lagi karena kegiatan CSR itu
dampaknya citra positif bagi perusahaan
26. Menurut anda apakah PR indosiar sudah berhubungan dengan baik dengan
media lain?
Jawaban : Sudah, bapak gufron dan semuanya harus berhubungan baik karena
dampaknya juga akan baik
27. Menurut anda apakah pemberitaan tentang Indosiar di media lain sudah
mencerminkan citra positif?
Jawaban : Tergantung berita yang mana kalau beritanya baik itu akan
menciptakan citra positif tapi kalau beritanya buruk itu dampaknya citra yang
negatif
28. Apakah PR secara konsisten membangun citra positif perusahaan?
Jawaban : Pasti, itu tugas utama seorang PR
29. Menurut anda Indosiar terkenal sebagai televisi apa?
Jawaban : Indosiar terkenal sebagai televisi dangdut atau infotainment, tapi
CSRnya juga contoh peduli kasih itukan udah lama pernah dapat rekor MURI dan
juga dari singapore tentang CSR
30. Menurut anda apakah komunikasi yang dilakukan PR sudah sesuai dengan
yang diinginkan perusahaan?
Jawaban : Sudah,karena komunikasi yang dilakukan PR sifatnya positif
31. Apakah Indosiar memiliki ciri khas yang berbeda dibandingkan dengan
televisi yang lainnya?
Jawaban : Kalau untuk ciri khas dangdutnya sama CSR bisa seperti yang saya
bilang peduli kasih itu sudah lama dan salah satu CSR yang besar
32. Pernahkah anda menemukan informasi tentang kegiatan yang dilakukan
indosiar di media lain?
Jawaban : Pernah, biasanya kegiatan yang besar
33. Media apa saja yang memuat kegiatan Indosiar?
Jawaban : Contohnya apa jenisnya, kalau contohnya paling banyak sctv karena
dia satu grup
34. Menurut anda melalui media apa saja PR indosiar berkomunikasi?
Jawaban : Melalui media ATL sama BTL contohnya website sama radio tv dll
TRANSKIP WAWANCARA INFORMAN
(Bapak Thoyib)
1. Apakah kamu mengetahui mengenai INDOSIAR?
Jawaban : Indosiar itu saluran tv ya mas, perusahaan tv gitulah pokoknya
2. Apa pendapat kamu tentang INDOSIAR?
Jawaban : Indosiar tv yang baik banget mas sama acaranya saya suka
3. Apakah kamu pernah mendapatkan bantuan kemanusiaan sebelumnya?
Jawaban : Iya pernah waktu itu dari indosiar operasi mata gitu mas
4. Apakah kamu mengetahui program bantuan kemanusiaan dari INDOSIAR?
Jawaban : bantuan kemanusiaan itu sama kan kaya operasi yang dari indosiar itu,
iya saya tau mas waktu itu saya dibantu operasi katarak mata gak bayar
5. Bagaimana pendapat kamu mengenai program bantuan kemanusiaan ini?
Jawaban : Membantu banget mas bagus ini jadi membantu banget apalagi kaya
saya yaa orang susah gitulah mas jadi terbantu banget
6. Apakah kamu senang mendapatkan bantuan kemanusiaan ini?
Jawaban : Senang banget mas malah abis diobatin sampe mau nangis saya
pokoknya seneng bangetlah
7. Apakah kamu mengetahui kegiatan apa saja yang dibuat INDOSIAR?
Jawaban : Saya taunya kegiatan ini doang kalo yang lain lain saya kurang tau
8. Apakah kamu tahu kalau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
INDOSIAR adalah untuk mencapai tujuan perusahaan?
Jawaban : Kurang ngerti mas tujuannya apa, pokoknya kegiatannya baik deh mas
sama tujuannya pasti membantu masyarakat kurang mampu jadi baik tujuannya
9. Dari mana kamu mendapat informasi tentang INDOSIAR?
Jawaban : Jadi waktu saya lagi nonton tv liat iklan operasi gratis itu terus minta
tolong cucu saya biar ikut gitu kan lumayan mas gratis kalo bayar ga punya duit
10. Sejauh mana pengetahuan kamu tentang INDOSIAR?
Jawaban : Indosiar itu tv yang baik mas sama saya suka acara yang dangdut itu
11. Setelah kamu mendapatkan bantuan dari INDOSIAR, apa yang kamu
pikirkan tentang INDOSIAR?
Jawaban : Indosiar baik mau bantu orang susah kaya saya ini
12. Apakah kamu suka menonton INDOSIAR?
Jawaban : Suka mas soalnya saya suka acara dangdutnya
13. Tayangan apa yang paling kamu suka di INDOSIAR?
Jawaban : musik dangdut kalo ga salah apa ya namanya dangdut akademi ya
14. Setelah kamu menonton tayangan di INDOSIAR apakah kamu rasakan?
Jawaban : Rasaian apa ya bingung saya, seneng nonton dangdutlah gitu
pokoknya
15. Menurut kamu apa yang membedakan INDOSIAR dengan stasiun televisi
lain?
Jawaban : Indosiar itu baik terus sama lagu dangdutnya banyak
16. Apa yang ada di pikran kamu ketika mendengar INDOSIAR?
Jawaban : tv yang baik gitu mas soalnya udh mau bantu saya sama tv dangdutnya
bagus
17. Menurut kamu apakah program-program acara yang ada di INDOSIAR
memberikan manfaat?
Jawaban : manfaat gimana mas, paling jadi seneng aja abis nonton
18. Pernah enggak kamu mendapatkan informasi mengenai kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh INDOSIAR melalui media cetak?
Jawaban : media cetak? oh koran gitu, engga mas soalnya saya ga baca koran
juga
19. Pada waktu pelaksanaan operasi katarak gratis adakah yang meliput?
Jawaban : Meliput itu shooting kan mas, waktu itu kalo enggak salah ada yang
bawa bawa kamera
20. Televisi mana yang meliput kegiatan operasi katarak gratis ?
Jawaban : Pas shooting waktu operasi itu pake baju ada gambar indosiarnya
21. Terdapat dimana saja logo indosiar pada pelaksanaan operasi katarak
gratis?
Jawaban : Gambar Indosiar ada banyak spanduknya aja ada mas
TRANSKIP WAWANCARA INFORMAN
(Ibu Kasiyem)
1. Apakah kamu mengetahui mengenai INDOSIAR?
Jawab : Tau Indosiar itu tv
2. Apa pendapat kamu tentang INDOSIAR?
Jawab : sinetronnya bagus kalau indosiar
3. Apakah kamu pernah mendapatkan bantuan kemanusiaan sebelumnya?
Jawab :Pernah dik, pas operasi mata waktu itu
4. Apakah kamu mengetahui program bantuan kemanusiaan dari
INDOSIAR?
Jawab : tau ko dik, waktu itu saya dapet bantuan operasi katarak gratis
5. Bagaimana pendapat kamu mengenai program bantuan kemanusiaan ini?
Jawab : sangat bermanfaat dik, jadi bisa bantu orang orang yang sakit
6. Apakah kamu senang mendapatkan bantuan kemanusiaan ini?
Jawab :pasti senang dik, saya jadi melihatnya normal lagi
7. Apakah kamu mengetahui kegiatan apa saja yang dibuat INDOSIAR?
Jawab : tau sedikit mas indosiar itu sering bantu bantu juga saya
diceritain anak saya katanya ngobatin orang banyak
8. Apakah kamu tahu kalau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
INDOSIAR adalah untuk mencapai tujuan perusahaan?
Jawab : tujuannya membantu orang saya taunya
9. Dari mana kamu mendapat informasi tentang INDOSIAR?
Jawab : dari anak saya anak saya sering nonton dangdut waktu itu
dikasih tau sama ramzi indosiar mau bantu ngobatin katarak
10. Sejauh mana pengetahuan kamu tentang INDOSIAR?
Jawab : Saya taunya indosiar sinetronnya bagus sama tv yang baik
11. Setelah kamu mendapatkan bantuan dari INDOSIAR, apa yang kamu
pikirkan tentang INDOSIAR?
Jawab : makasih banget dik sama indosiar udah mau bantuin saya
pokoknya indosiar baik banget
12. Kamu pernah mendengar atau melihat berita tentang kegiatan-kegiatan
INDOSIAR yang diliput oleh media massa?
Jawab : kalo liat ga salah pernah tapi lupa dik
13. Apakah kamu suka menonton INDOSIAR?
Jawab : suka saya sinetronnya yang siang siang bagus dik
14. Tayangan apa yang paling kamu suka di INDOSIAR?
Jawab : sinetron yang siang siang itu saya suka
15. Setelah kamu menonton tayangan di INDOSIAR apakah kamu rasakan?
Jawab : saya suka sedih kalo nonton sinetron kadang kadang suka nangis
dik maklumlah sudah tua
16. Menurut kamu apa yang membedakan INDOSIAR dengan stasiun televisi
lain?
Jawab : Indosiar tv yang baik dik kalau yang lain saya ga tau,
sinetronnya juga bagus bagus kalo siang saya bingung soalnya mau
nonton apa indosiar aja bagus
17. Menurut kamu apakah INDOSIAR konsisten dalam menayangkan
program-program acaranya?
Jawab :konsisten apa ya dik, iya dik indosiar ada sinetronnya terus
18. Apa yang ada di pikran kamu ketika mendengar INDOSIAR?
Jawab : sinetronnya bagus, dangdutnya bagus sama indosiar baik udah
itu dik
19. Sepengetahuan kamu, apakah INDOSIAR memiliki ciri khas berbeda
dibandingkan dengan stasiun swasta lainnya?
Jawab : sinetronnya bagus bagus terus baik
20. Menurut kamu apakah program-program acara yang ada di INDOSIAR
memberikan manfaat?
Jawab : iya ada manfaatnya sinetronnya ngajarin biar nurut sama orang
tua jadi bagus
21. Pernah enggak kamu mendapatkan informasi mengenai kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh INDOSIAR melalui media cetak?
Jawab : koran ya dik, engga soalnya udah engga keliatan kalo baca
22. Kalau pernah mendapatkan informasi tersebut media apa yang pernah
memuat kegiatan INDOSIAR?
Jawab : saya ga keliatan dik kalo baca
TRANSKIP WAWANCARA INFORMAN
(Bapak Paimin)
1. Apakah kamu mengetahui mengenai INDOSIAR?
Jawab : Oh indosiar iya tau saya
2. Apa pendapat kamu tentang INDOSIAR?
Jawab : Indosiar itu tv yang mau peduli sesama
3. Apakah kamu pernah mendapatkan bantuan kemanusiaan sebelumnya?
Jawab :Iya saya pernah dibantu operasti katarak sama Indosiar
4. Apakah kamu mengetahui program bantuan kemanusiaan dari
INDOSIAR?
Jawab : saya tau ko peduli kasih ya namanya
5. Bagaimana pendapat kamu mengenai program bantuan kemanusiaan ini?
Jawab : sangat membantu ini, soalnya banyak orang-orang kaya saya
yang engga bisa berobat
6. Apakah kamu senang mendapatkan bantuan kemanusiaan ini?
Jawab : seneng banget, masih ada gitu yang mau peduli
7. Apakah kamu mengetahui kegiatan apa saja yang dibuat INDOSIAR?
Jawab : engga banyak tahunya saya sedikit doang saya tahu
8. Apakah kamu tahu kalau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
INDOSIAR adalah untuk mencapai tujuan perusahaan?
Jawab : tujuan apa ya mas, kalau tujuan Indosiar engga tahu saya
9. Dari mana kamu mendapat informasi tentang INDOSIAR?
Jawab : nonton di tv waktu itu ada pengobatan gratis, saya minta tolong
anak nanyain
10. Sejauh mana pengetahuan kamu tentang INDOSIAR?
Jawab : indosiar itu tvnya mau menolong sesama terus acaranya bagus
bagus
11. Setelah kamu mendapatkan bantuan dari INDOSIAR, apa yang kamu
pikirkan tentang INDOSIAR?
Jawab : sama kaya tadi indosiar itu baik mau nolong sesama
12. Kamu pernah mendengar atau melihat berita tentang kegiatan-kegiatan
INDOSIAR yang diliput oleh media massa?
Jawab : pernah ya bukan acaranya si mas, cuma yang saya denger itu aja
pas ada informasi pengobatan gratis
13. Apakah kamu suka menonton INDOSIAR?
Jawab : suka saya suka nonton dangdut di indosiar
14. Tayangan apa yang paling kamu suka di INDOSIAR?
Jawab : dangdut academy yang malem itu mas
15. Setelah kamu menonton tayangan di INDOSIAR apakah kamu rasakan?
Jawab : saya ngerasain seru aja mas nonton indosiar
16. Menurut kamu apa yang membedakan INDOSIAR dengan stasiun televisi
lain?
Jawab : indosiar masih ada dangdutnya yang lain jarang saya lihatnya
17. Menurut kamu apakah INDOSIAR konsisten dalam menayangkan
program-program acaranya?
Jawab : iya mas dangdutnya saya sudah nonton lama masih ada
18. Apa yang ada di pikran kamu ketika mendengar INDOSIAR?
Jawab : indosiar itu tv mas terus sifatnya baik
19. Sepengetahuan kamu, apakah INDOSIAR memiliki ciri khas berbeda
dibandingkan dengan stasiun swasta lainnya?
Jawab : paling dangdutnya mas sama perusahaan yang peduli
20. Menurut kamu apakah program-program acara yang ada di INDOSIAR
memberikan manfaat?
Jawab : iya saya jadi terhibur
21. Pernah enggak kamu mendapatkan informasi mengenai kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh INDOSIAR melalui media cetak?
Jawab : pernah tapi udah lama banget
22. Kalau pernah mendapatkan informasi tersebut media apa yang pernah
memuat kegiatan INDOSIAR?
Jawab : lupa saya mas tapi pernah baca dulu
SURAT PERYATAAN KESEDIAAN MENJADI INFORMAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Kasiyem
Tempat, tanggal lahir : Madiun, 17 Desember 1944
Alamat : Jalan cempaka 3 no 14, kebayoran baru
Agama : Islam
Pekerjaan : -
Jenis Kelamin : Perempuan
No telepon : -
Riwayat Pendidikan : -
Bersedia menjadi informan dan diwawancarai untuk mendapatkan data-data yang
dibutuhkan peneliti. Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya, dan hasil dari wawancara tidak akan digunakan untuk kepentingan lain
oleh peneliti selain untuk penelitian tersebut
Jakarta 20 Januari 2017
Kasiyem
BIODATA INFORMAN
Kegiatan Corporate Social Responsibility “Indosiar Peduli” Sebagai Konsep
Public Relations P.T Indosiar Visual Mandiri
Nama : Kasiyem
NIM/NIP : -
Tempat/tanggal lahir : Madiun, 17 Desember 1944
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat rumah : Jalan cempaka 3 no 14, kebayoran baru
Email : -
Nomer telepon/hp : -
Pekerjaan/profesi : -
Hobi : Memasak
Riwayat Pendidikan : -
Dengan ini saya selaku informan menyatakan ketersediaan untuk
wawancara sebagai kegiatan
SURAT PERYATAAN KESEDIAAN MENJADI INFORMAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Paimin
Tempat, tanggal lahir : Yogyakarta, 10 Desember 1945
Alamat : Jalan Jiban RT 13 RW 01 Grogol Selatan
Agama : Islam
Pekerjaan : -
Jenis Kelamin : Laki-Laki
No telepon : -
Riwayat Pendidikan : -
Bersedia menjadi informan dan diwawancarai untuk mendapatkan data-data yang
dibutuhkan peneliti. Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya, dan hasil dari wawancara tidak akan digunakan untuk kepentingan lain
oleh peneliti selain untuk penelitian tersebut
Jakarta 20 Januari 2017
Paimin
BIODATA INFORMAN
Kegiatan Corporate Social Responsibility “Indosiar Peduli” Sebagai Konsep
Public Relations P.T Indosiar Visual Mandiri
Nama : Paimin
NIM/NIP : -
Tempat/tanggal lahir : Yogyakarta, 10 Desember 1945
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat rumah : Jalan Jiban RT 13 RW 01 Grogol Selatan
Email : -
Nomer telepon/hp : -
Pekerjaan/profesi : -
Hobi : Bermain Sepak Bola
Riwayat Pendidikan : -
Dengan ini saya selaku informan menyatakan ketersediaan untuk
wawancara sebagai kegiatan
DOKUMENTASI
Gambar saat peneliti sedang mewawancarai Bapak Gufroni Sakaril
Gambar saat peneliti sedang mewawancarai Bapak Gufroni Sakaril
Gambar peneliti setelah mewawancarai bapak R.enda juanda
Gambar peneliti setelah mewawancarai bapak Thoyib
Gambar peneliti setelah wawancara ibu kasiyem
Gambar peneliti setelah mewawancara bapak paimin
Gambar lokasi penelitian P.T Indosiar Visual Mandiri
Gambar spanduk Indosiar peduli (Peduli kasih)
Gambar pasien sedang menunggu antrian
Gambar pasien sedang menunggu
Gambar pasien yang sudah dioperasi sedang diwawancara
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Irhas Abdul Azis
NIM : 6662111181
Tempat & Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Juni 1994
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jalan Pangeran Antasari Cempaka 3 RT007/06
No. 21 A
No. Tlp : 085719397554
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. 2000-2006 : SDN 07 Cipete Utara Jakarta Selatan
2. 2006-2008 : SMPN 250 Jakarta
3. 2008-2011 : SMAN 32 Jakarta
4. 2011- : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Jurusan Ilmu Komunikasi
Konsentrasi Humas
Pengalaman Organisasi
1. Futsal SMPN 250
2. Futsal SMAN 32
3. Karang Taruna RT007
4. Front Aksi Mahasiswa UNTIRTA
5. Magang Kesekertariatan BEM UNTIRTA
Pengalaman Bekerja
1. Sales Promotion Boy Ramayana
2. Sales Promotion Boy Sledgers
3. Magang Corporate Secretary GlobalTV
4. Sales Oktagon