BAB I PENDAHULUAN - docshare04.docshare.tipsdocshare04.docshare.tips/files/29502/295028760.pdf ·...
-
Upload
duongxuyen -
Category
Documents
-
view
234 -
download
3
Transcript of BAB I PENDAHULUAN - docshare04.docshare.tipsdocshare04.docshare.tips/files/29502/295028760.pdf ·...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPembelajaran CNC bagi siswa teknik pemesinan selama ini dilakukan dengan pembelajaran
langsung dan secara manual. Sehingga sulit bagi mahasiswa untuk memahami inti dari pembelajaran
CNC.
Suatu hal yang biasa bagi jurusan teknik mesin Politeknik Negeri Sriwijaya dalam pembelajaran
CNC melibatkan suatu Sofware Simulator. Sehingga perlu bagi dosen pengajar teknik Pemesinan pada
umumnya untuk terlebih dahulu mendapatkan pengetahuan menggunakan Simulasi CNC tersebut,
sebelum di tranferkan ke anak didik. Dewasa ini perkembangan dunia manufactur semakin
berkembang,salah satunya adalah penggunaan teknologi komputer ke dalam proses manufactur di
dunia industri saat ini. Penggunaan teknologi komputer yang mengalami kemajuan pesat diantaranya
adalah penggunaan mesin CNC (Computer Numerically Controlled), yang mana cara pengoperasiannya
menggunakan program yang dikontrol langsung oleh komputer dan dengan bantuan operator.
Awal lahirnya mesin CNC (Computer Numerical Controlled) bermula dari 1952 yang di
kembangkan oleh John Pearseon dari Institut Teknologi Massachusetts, atas nama Angkatan Udara
Amerika Serikat. Semula proyek tersebut di peruntukan untuk membuat benda kerja khusus yang
rumit. Semula perangkat CNC memerlukan biaya yang tinggi dan volume unit pengendali yang
besar.Pada tahun 1973, mesin CNC masih sangat mahal sehingga masih sedikit perusahaan yang
mempunyai keberanian dalam memplopori investasi dalam teknologi ini.Dari tahun 1975, produksi
mesin CNC mulai berkembang pesat. Perkembangan ini di pacu oleh Microprocessor,sehingga volume
unit pengendali dapat lebih ringkas. Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala
bidang Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan berbagai
hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak di gunakan dalam kehidupan sehari–
hari di kalangan masyarakat banyak.
Dalam rangka menerapkan ilmu yang telah diperoleh dari mata kuliah Mesin Perkakas CNC,
bagaimana cara menggunakan mesin bubut TU-2A. Untuk lebih memahami mengenai mesin bubut
CNC maka mahasiswa perlu mengikuti praktikum CNC yang lebih mendalam. Untuk dapat
1
mengetahui bagian-bagian dari mesin bubut TU-2A, proses yang dapat dilakukan oleh mesin bubut
TU-2A, dan cara pengoperasiannya merupakan bagian dari proses pembelajaran praktikum CNC.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum SIMULASI CNC/ CAM disini antara lain adalah sebagai berikut :
Memberikan informasi dan pengetahuan dalam memahami prinsip kerja dan pengoperasian mesin
bubut CNC secara umum Mampu mendesain suatu benda kerja dengan bantuan software TOP-Cam Memahami cara kerja mesin CNC Mampu mengoprasikan mesin CNC Meningkatkan daya kreatifitas Mahasiswa Mehami tahapan proses pemesinan menggunakan mesin CNC Memahami cara-cara pemesinan yang baik
1.3 Rumusan MasalahAdapun batasan masalah yang akan di bahas pada laporan ini :
Pengertian Mesin CNC G-Code & M-Code pada CNC turning Siemen. Bagaiamana cara menggunakan Top Cam Laporan Pembuatan program mesin CNC milling.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
.1 Pengertian Mesin CNC
CNC singkatan dari (Computer Numerically Controlled ) bermuladari 1952 yang
dikembangkan oleh John Angkatan Udara Amerika Serikat.
CNC merupakan mesin perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis
komputer yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut
akan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda kerja yang akan
dibuat. Secara umum cara kerja mesin perkakas CNC tidak berbeda dengan mesin perkakas
2
konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin
perkakas konvensional. Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada
posisi siap memotong, gerakan pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain.
Demikian pula dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan
kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat, pengubahan
transmisi daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros utama, pengekleman, pengaturan
cairan pendingin dan sebagainya.
Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat membuat benda kerja
secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka).
Parameter sistem operasi CNC dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program)
yang sesuai.Tingkat ketelitian
Mesin CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa
numerik (data perintah dengan kode angka, huruf dan simbol) sesuai standart ISO.Sistem kerja
teknologi CNC ini akan lebih sinkron antara komputer dan mekanik, sehingga bila
dibandingkan dengan mesin perkakas yang sejenis, maka mesin perkakas CNC lebih teliti, lebih tepat,
lebih fleksibel dan cocok untuk produksi masal.Dengan dirancangnya mesin perkakas CNC dapat
menunjang produksi yang membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi dan dapat mengurangi campur
tangan operator selama mesin beroperasi.
Numeric Control (NC) adalah suatu kendali mesin atas dasar informasi digital, ini
diperkenalkan di area pabrikasi. NC adalah bermanfaat untuk produksi rendah dan medium yang
memvariasikan produksi item, di mana bentuk, dimensi, rute proses, dan pengerjaan dengan mesin
bervariasi. Mesin perkakas NC meliputi mesin dengan operasi tujuan tunggal, yang memberikan
informasi kuantitatif seperti pengerjaan dengan mesin operasi yang disajikan oleh suatu komputer
kendali dengan program database yang menyimpan instruksi secara langsung
untuk mengendalikan alat – alat bermesin CNC (Computer Numerical Control).
Kode data diubah untuk satu rangkaian perintah, yang mana servo mekanisme, seperti suatu pijakan
motor yang berputar sesuai jumlah yang telah ditetapkan, memperbaiki dengan masing-masing
mengemudi dari suatu meja pekerjaan dan suatu alat untuk melaksanakan suatu pengerjaan dengan
mesin dan gerakan yang ditetapkan oleh suatu sistem pengulangan tertutup atau terbuka. CNC yang
3
dikendalikan dapat melakukan pekerjaan berbentuk linier, lingkar, atau sisipan berbentuk parabola,
yang mana buatan perangkat lunak, dan manapun sisipan kaleng rutin terpilih dengan mudah.
.2 Jenis Mesin CNC
Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin CNC dalam
mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi dalam 2 (dua) macam, yaitu :
a. Mesin bubut CNC
Gambar 2.1. Mesin Bubut CNC
b. Mesin frais CNC
4
Gambar 2.2. Mesin Frais CNC
.3 Cara Mengoperasikan Mesin CNC
Secara umum, cara mengoperasikan mesin CNC dengan cara memasukkan perintah numeric
melalaui tombol-tombol yang tersedia pada panel instrument di tiap- tiap mesin. Setiap jenis mesin
CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun
demikian secara garis besar dari karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan
dua macam cara, yaitu :
a) Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan sebagai acuan adalah
menetapkan titik referensi yang berlaku tetap selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin
bubut, titik referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian
ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada
benda kerja yang akan dikerjakan.
5
Gambar 2.3. Referensi Absolut
b) Sistem Incremental
Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan adalah selalu berpindah
sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais
diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir,
maka titik akhir dari gerakan alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap
berikutnya.
Gambar 2.4. Referensi Inkremental
Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk industri yang beragam dengan tingkat
kesulitan yang bervariasi, maka telah dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini
dimaksud untuk memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Berikut ini
diperlihatkan berbagai variasi mesin CNC.
6
Gambar 2.5. Mesin Bubut CNC Modern
Gambar 2.6. Mesin Frais CNC Modern
.4 PC untuk Mesin CNC
PC (Personal Computer) sebagai perangkat input bagi mesin CNC sangat penting peranannya
untuk memperoleh kinerja mesin CNC. Oleh karena itu setiap pabrik yang memproduksi mesin CNC
juga memproduksi atau merekomendasi spesifikasi PC yang digunakan sebagai input bagi mesin CNC
produksinya. Pada mesin CNC untuk keperluan unit latih (Training Unit) atau dengan operasi
sederhana, baik tampilan pada monitor maupun eksekusi program, maka PC yang dipergunakan
sebagaimana pada mesin CNC jenis LOLA 200 MINI CNC, LEMU IITM, EMCO TU, maupun yang
sejenis.
7
Gambar 2.7. Tampilan Monitor 1
Tampilan pada gambar di atas dihasilkan oleh PC dengan spesifikasi minimum : System Unit:
IBM PC or compatible (80286 and up) Operating System: MS-DOS or PC-DOS version 3.0 or later Main Memory: 640KB RAM minimum Hard Disk Space: 2MB Display: Standard VGA Input Device: Mouse
Perkembangan jenis pekerjaan yang menggunakan peranan mesin CNC sejalan dengan
kebutuhan teknologi manufaktur semakin meningkat. Oleh karena itu dikembangkan pula perangkat PC
yang dapat melayani mesin CNC dengan kinerja yang mampu mengatasi beberapa faktor kesulitan
yang dijumpai pada proses manufaktur. Gambar 8 memperlihatkan tampilan monitor mesin CNC jenis
E·IPC700-ECKELMANN, DNC NT-2000, WinPromateII - Baronics, Mirac PC, CamSoft,
ProMotion® iCNC, maupun yang sejenis.
8
Gambar 2.8. Tampilan Monitor 2
Tampilan pada gambar di atas dihasilkan oleh PC dengan spesifikasi minimum : Processing :
Pentium III 1 GHz and 133 MHz Processor Bus Main : 256 MB RAM (expandable to 512 MB RAM) Single DIMM Slot Memory Video : 4 MB Retentive Variable Storage : 32K NVRAM (onboard) for PC Control Diagnostics Functions : Watchdog Timer, Temperature and Fan Status Monitoring Front LED Indicators (5) : Function (Text mode), Shift/ CAPS Lock, HDD/Error, Power, Compact
Flash Ready Storage Device : Removable 2.5" Hard Disk Drive, 20GB Compact Flash : (1) Port - Front Access – Not Supported in Windows NT USB (Rev 1.0) : (1) Port - Side Access – Not Supported in Windows NT (2) Ports - Front Access –
Not Supported in Windows NT Serial Port : (2) RS232 serial ports Parallel Parallel Port : ECP+EPP parallel port Ethernet : 10/100 Base T Ethernet PS/2 : PS/2 keyboard and PS/2 mouse ports Expansion Slots : One PCI Slot, One PCI/ISA SlotExpansion Display : 15" Active Matrix LCD (1024x 768 resolution) Touch Screen Control : Standard unit does not include touch screen control. Touch screen control
is a factory-installed option. Vertical Side Keys : 8 keys along each side of display for PC Control. Optionally, these keys may
be factory configured as direct inputs to a GE Fanuc CNC via I/O Link. Numeric/Control Keys : Full numberic keypad and Keyboard functions (Arrow keys, Tab, esc,
space, alt, delete, ctrl, etc.) Horizontal Keys : 28 keys located below display. Text mode key (locking) for alpha characters. CAPS Lock key for alpha characters caps switch. Floppy Disk Drive : External FDD Connector for operator panel mounting Compact Disk Rom Drive : External IDE Connector for operator panel mounting Power Supply :
Removable 120/240 Power Supply, Auto Sensing Operating System : Windows NT, Windows 2000 Outline Specification : 18.85in (W) x 13.86in (H) x 7.16in (D) 478.8mm (W) x 352.0mm (H) x
181.9mm (D) Environmental Protection : IP65 when panel mounted
Standards and Certification : CE and UL Hazardous (Class1, Division 2).
9
2.5 Kode Standar Mesin CNC
Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh industri yang
membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin CNC dapat menggunakan PC
sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang direkomendasikan. Kode standar pada mesin CNC
yaitu :
a. Mesin Bubut 1) Fungsi G
G00 : Gerakan cepat G01 : Interpolasi linear
G02/G03 : Interpolari melingkar
G04 : Waktu tinggal diam.
G21 : Blok kosong
G24 : Penetapan radius pada pemrograman harga absolut
G25/M17 : Teknik sub program \
G27 : Perintah melompat
2) Pemotongan ulir G33 Pemotongan ulir dengan kisar tetap sama G64 Motor asutan tak berarus G65 Pelayanan kaset G66 Pelayanan antar aparat RS 232 G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal G78 Siklus penguliran G81 Siklus pemboranG82 Siklus pemboran dengan tinggal diam. G83 Siklus pemboran dengan penarikan G84 Siklus pembubutan memanjang G85 Siklus pereameran G86 Siklus pengaluran G88 Siklus pembubutan melintang G89 Siklus pereameran dengan tinggal diam. G90 Pemrograman harga absolut G91 Pemrcgraman harga inkremental G92 Pencatat penetapan G94 Penetapan kecepatan asutanG95 Penetapan ukuran asutan G110 Alur permukaanG111 Alur luar G112 Alur dalam G113 Ulir luar G114 Ulir dalam G115 Permukaan kasar
10
G116 Putaran kasar 3) Fungsi M
M00 Berhenti terprogram M03 Sumbu utama searah jarum jam M05 Sumbu utama berhenti M06 Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat M08 Titik tolak pengatur M09 Titik tolak pengatur Ml 7 Perintah melompat kembali M22 Titik tolak pengatur M23 Titik tolak pengatur
M26 Titik tolak pengatur
M30 Program berakhir
M99 Parameter lingkaran
M98 Kompensasi kelonggaran / kocak Otomatis
b. Mesin Frais 1) Fungsi G
G00 Gerakan cepat G01 Interpolasi lurus G02 Interpolasi melinqkar searah iarum Jam G03 Interpolasi melinqkar berlawanan arah jarum jam G04 Lamanya tingqal diam. G21 Blok kosonq G25 Memanqqil sub program G27 Instruksi melompat G40 Kompensasi radius pisau hapus G45 Penambahan radius pirau G46 Pengurangan radius pisau G47 Penambahan radius pisau 2 kali G48 Penguranqan radius pisau 2 kali G64 Motor asutan tanpa arus (Fungsi penyetelan) G65 Pelavanan pita magnet (Fungsi penyetetan) G66 Pelaksanaan antar aparat dengan RS 232 G72 Siklus pengefraisan kantong G73 Siklus
pemutusan fatal G74 Siklus penguliran (jalan kiri) G81 Siklus pemboran tetap G82 Siklus pemboran tetap dengan tinj diam G83 Siklus pemboran tetap dengan pembuangantatal G84 Siklus penquliran G85 Siklus mereamer tetap G89 Siklus mereamer tetap denqan tinqqal diam.
11
G90 Pemroqraman nilai absolut G91 Pemroqraman nilai inkremental G92 Penqqeseran titik referensi
2) Fungsi M M00 Diam M03 Spindel frais hidup.searahjarumjam M05 Spindel frais mati M06 Penggeseran alat, radius pisau frais masuk M17 Kembali ke program pokok
M08
M09
M20
M21 Hubungan keluar
M22
M23
M26 Hubungan keluar- impuls
M30 Program berakhir
M98 Kompensasi kocak / kelonggaran otomatis
M99 Parameter dari interpolasi melingkar (dalam hubungan dengan G02/303)
c. Tanda Alarm A00 Salah kode G/M A01 Salah radius/M99 A02 Salah nilaiZ A03 Salah nilai F A04 Salah nilai Z A05 Tidak ada kode M30 A06 Tidak ada kode M03 A07 Tidak ada arti A08 Pita habis pada penyimpanan ke kaset A09 Program tidak ditemukan A10 Pita kaset dalam pengamanan A11 Salah pemuatan A12 Salah pengecekan A13 Penyetelan inchi/mm dengan memori program penuh A14 Salah posisi kepal frais/ penambahan jalan dengan LOAD ┴ /M atau ┤/ M A15 Salah nilai Y. A16 Tidak ada nilai radius pisau frais
12
A17 Salah sub program A18 Jalannya kompensasi radius pisau frais lebih kecil dari nol
2.6 Mesin CNC Generasi Baru
Operator mesin CNC yang akan memasukkan program pada mesin sebelumnya harus sudah
memahami gambar kerja dari komponen yang akan dibuat pada mesin tersebut. Gambar kerja biasanya
dibuat dengan cara manual atau dengan computer menggunakan program CAD (Computer Aided
Design). Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang computer, maka telah dikembangkan suatu
software yang berisi aplikasi gambar teknik dengan CAD yang sudah dapat diminta untuk
menampilkan program untuk dikerjakan dengan mesin CNC. Aplikasi program tersebut dikenal dengan
sebutan CAM (Computer Aided Manufacturing). Software CAM pada umumnya dibuat oleh pabrik
yang membuat mesin CNC dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja mesin CNC yang
diproduksinya. Dengan menggunakan software CAM, seorang operator cukup membuat gambar kerja
dari benda yang akan dibuat dengan mesin CNC pada PC. Hasil gambar kerja dapat dieksekusi secara
simulasi untuk melihat pelaksanaan pengerjaan benda kerja di mesin CNC melalui layer monitor.
Apabila terdapat kekurangan atau kekeliruan, maka dapat diperbaiki tanpa harus kehilangan bahan. Jika
hasil eksekusi simulasi sudah sesuai dengan yang diharapkan, maka program dilanjutkan dengan
eksekusi program mesin. Program mesin yang sudah jadi dapat langsung dikirim ke mesin CNC
melalui jaringan atau kabel atau ditransfer melalui media rekam.
2.7 Belajar CNC dengan Simulator
Belajar pengoperasian CNC dengan menggunakan Simulator memungkinkan untuk mengurangi
resiko yang terjadi akan datang pada mesin sebenarnya. Oleh sebab itu, sebelum praktik pada mesin
sebenarnya mahasiswa setelah memahami dan melakukan pendalaman materi seharus terlebih dahulu
melakukan uji coba dengan simulator tujuanya agar tidak terjadi kegagalan dalam praktik langsung di
mesin sebenarnya. Beberapa keuntungan yang lain dengan menggunakan simulasi adalah: Dengan
adanya simulasi sebelum menggunakan mesin yang sebenarnya akan mengurangi resiko yang ada.
Adapun keuntungan dengan menggunakan simulasi adalah sebagai berikut:
a. Operator yang sedang belajar akan aman dan tidak merusak mesin.b. Operator yang melakukan trial error pada saat membuat produk tidak khawatir untuk merusak mesin
atau benda kerja yang ada.c. Mesin yang digunakan akan aman dari operator yang salah dalam melakukan
pemrograman
13
d. Dapat melihat simulasi hasil produk dari program yang dibuat.
e. Dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang ada dalam program yang dibuat sebelum dikerjakan
f. Menghemat beaya proses dan perawatan.
g. Surface roughness merupakan salah satu aspek tujuan dari pembubutan.Sebelum memprogram
CNC, operator akan mempertimbangkan dimensi,bentuk, dan kekasaran permukaan yang dihasilkan
nantinya. Tingkat kehalus yang diinginkan sangat dipengaruhi oleh feeding dan putaran yang
digunakan. Dengan mengetahui simulasi hasil Surface roughness yang dihasilkan maka akan
memudahkan dalam perencanaannya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Langkah Menjalankan Program CNC Simulator
Pada simulator yang akan digunakan pilihlah cara yang diinginkan untuk membuat latihan
praktek pada sesi simulasi turning ini. Jika menggunakan mitsubishi maka machine type yang dipilih
adalah post axial, jika sinumerik maka machine type yang di pilih pre axial, bahasan terserbut akan
dibahas pada program latihan 1 dan 2. etelah itu start turning lalu pilih setup dialog dan simpan
program. Lalu atur setup dialognya, contoh setup dialog seperti pada gambar
14
Setelah program cnc simulator dibuka atur setup dialog.
Atur workpiece, ketik diameter benda kerja danpanjang benda kerja yang diinginkan pilihlah bahan
yang digunakan.
15
Atur pencekam bubuk yang sesuai dengan workpiece benda kerja tersebut
16
Pencekam yang dipilih sesuai dengan workpiece
Lalu Atur titik nol benda kerja
Lalu gunakan pahat yang sesuai dengan job sheet yang akan dibuat untuk benda terserbut.
3.2 program latihan 1 (Pawn)
17
Membuat program dengan mitsubishi, pada gambar diatas menunjukkan mesin apa yang akan di pakai
yaiitu mitsubishi lalu atur administration, pilih start configuration. Pengaturan ini berguna untuk
mengganti posisi pahat dengan Mesin mitsubishi
18
Lalu ganti turret position dengan post axial
untuk mitsubishi. Lalu accept dan start turning
setelah itu atur setup dialog dan buat program
WOP, dan jalankan program
Pada mesin CNC simulator itu atur setup dialognya seperti yang telah dijelaskan tadi. Setelah itu buat
program gambar job sheet menggunakan WOP sehingga menghsilkan program yang akan dijalankan
pada simulator.
Pahat yang digunakan Tool 1 ,
19
Pahat bergerak mendekati benda
kerja
Proses finishing pemakanan pada benda kerja
20
Hasil benda kerja yang disimulasikan dengan program
Kode Program
N10 G90 G54 T16
N15 G94
N18 G92 S1000 kepala Program
N20 G96 S100 M4
N22 G00 X43 Z1
N25 G71 U0.5 R1
N26 G71 P29 Q115 U0.3 W1 F100
N29 G1 X0 Z0
N35 G1 X0 Z0 sub program WOP N29 sampai N115
N40 G3 X8 Z-4 I0 K-4
N45 G1 X8 Z-4
N50 G1 X6 Z-8
N55 G1 X10 Z-8
N60 G1 X6 Z-12
N65 G1 X16 Z-30
N70 G1 X16 Z-30
N75 G3 X20 Z-32 I0 K-2
N80 G1 X20 Z-32
N85 G1 X20 Z-35
N90 G1 X20 Z-35
N95 G2 X24 Z-37 I2 K0
N100 G1 X24 Z-37
21
N105 G1 X24 Z-40
N110 G1 X30 Z-40
N115 G1 X30 Z-50
N120 G70 P29 Q115
N125 M05 Akhir Program
N130 M30
Program simulator
( Setup sheet
( Machine: "MTS M-LC R3 T16 VDI30"
( Control: "MITSUBISHI M70V Turning"
(
( General Information
( Creation time: "16.07.2010 19:02"
( Workpiece
( Cylinder: L100 DA43
( Material: "N\Aluminium\AlMg1"
(
( Workpiece clamping
( Clamping device: "DIN55028 A8\Lathe Chuck\KSF160-3AsB"
( Clamping device attachment: "AsB30V1.5x60\Step jaw\HB3-B30xL38_20_10xH56_28_14"
( Type of chuck: External chuck outside step jaw
( Chucking depth: ET15
(
( Tailstock
( Tailstock center: "MK4\Tailstock Center\KSMK4-60-30-25_44"
( Tailstock position: ZR1100 M10
(
( Tool system
( Tool set: empty
( Tool list
22
( T16: "VDI30A\Corner Tool Left\DCMT 11T308_SDJCL 2020 H 11_B1-30
2022"
( Active tool: T01
(
( Tool offset list
( T01 TC1: KZ+047.000 KX+067.000 Q3 QZ-000.800 QX-000.800 R000.800 Ap032.000
Kr+003.000 DB000.000 SL010.785
( T16 TC1: KZ+047.000 KX+067.000 Q3 QZ-000.800 QX-000.800 R000.800 Ap032.000
Kr+003.000 DB000.000 SL010.785
(
( Zero register
( Zero point G54: Z231 X0 NT13
( Right side of the workpiece: Z231
(
( Setup sheet end
N10 G90 G54 T16
N15 G94
N15 G92 S1000
N20 G96 S100 M4
N22 G00 X43 Z1
N25 G71 U0.5 R1
N26 G71 P29 Q115 U0.3 W1 F100
N29 G1 X0 Z0
N35 G1 X0 Z0
N40 G3 X8 Z-4 I0 K-4
N45 G1 X8 Z-4
N50 G1 X6 Z-8
N55 G1 X10 Z-8
N60 G1 X6 Z-12
N65 G1 X16 Z-30
N70 G1 X16 Z-30
23
N75 G3 X20 Z-32 I0 K-2
N80 G1 X20 Z-32
N85 G1 X20 Z-35
N90 G1 X20 Z-35
N95 G2 X24 Z-37 I2 K0
N100 G1 X24 Z-37
N105 G1 X24 Z-40
N110 G1 X30 Z-40
N115 G1 X30 Z-50
N120 G70 P29 Q115
N125 M05
N130 M30
3.3 Program Latihan 2 (Poros Celah)
24
3.3 program latihan 24
Membuat program dengan msinumerik, pada gambar diatas menunjukkan mesin apa yang akan di
pakai yaiitu mitsubishi lalu atur administration, pilih start configuration. Pengaturan ini berguna untuk
mengganti posisi pahat dengan mesin sinumerik. Pada mesin sinumerik dimana program ini dibuat sub
program contohnya L1994.
Lalu ganti turret position dengan pre axial
untuk mitsubishi. Lalu accept dan start turning
setelah itu atur setup dialog dan buat program
WOP, dan jalankan program
Pada mesin CNC simulator itu atur setup
25
dialognya seperti yang telah dijelaskan
tadi. Setelah itu buat program gambar job
sheet menggunakan WOP sehingga
menghsilkan program yang akan dijalankan
pada simulator.
Pahat mendekati benda kerja. Pahat yang
Digunakan pahat nomor 1.
Sub Program WOP L1994 berjalan dan
Pahat 1 mulai melakukan pemakanan.
Hasil program yang menggunakan WOP
L1994
Setelah pahat nomor 1 berganti
Menjadi pahat nomor 2, pahat
Mulai melakukan pemakanan
26
Dengan membuat celah, program
Ini menggunakan parameter
yang didapat dari LCYC 93
Program LCYC 93 berakhir dan
Pahat mulai berganti dengan boring
Pahat mulai berganti dengan pahat
Nomor 3,pengboran mulai
dilakukan dengan
Pengeboran selesai.
27
Hasil benda kerja yang dibuat dengan sinumerik
Kode Program
N10 G90 G54
N12 M3 S1000 F0.5
N14 X26 Z1 kepala program
N16 G1 X26 Z1
N18 _CNAME="L1994"
N20 R105=9 R106=0.5 R108=1 R109=0
N22 R110=1 R111=0.8 R112=0.3
N24 LCYC95
N26 G00 X27
N28 Z 20
N30 T2 D2
N32 G0 Z1
N30 R115=2 R100=12 R101=-12 R114=4
N32 R105=5 R106=0.3 R107=1.1 R108=1
N34 R116=0 R117=0 R118=0 R119=1
N36 LCYC93
N38G00 X27
N40 Z 20 membuat celah
N42 T2 D2
N46 G0 Z1
N48 R115=2 R100=12 R101=-18 R114=4
N50 R105=5 R106=0.3 R107=1.1 R108=1
28
N52 R116=0 R117=0 R118=0 R119=2
N54 LCYC93
N56 G0 X20
N58 Z 0
N60 R115=3 R100=20 R101=-33 R114=19
N62 R105=5 R106=0.3 R107=1.1 R108=1
N64 R116=0 R117=1 R118=0 R119=2
N66 LCYC93
N68 X30 Z2
N72 T4
N74 M3 S1500
N75 G17
N76 G0 X0 Z3
N77 G4 F3
N79 G1 F0.02 X0 Z-3
N81 G4 F3
N83 T3
N78 R127=1 R101=9.0 R102=0.0 R103=9.0
N80 R104=-25.0 R105=1.0 R109=2.0 R110=4.0
N82 R111=0.01 R107=0.2 R108=0.5
N84 LCYC83
N85 M30 pengeboran
Sub program “L1994”
N10 G1 X0 Z0
N12 G1 X6 Z0
N14 G1 X6 Z-10
N16 G1 X12 Z-10
N18 G1 X12 Z-25
N20 G1 X14 Z-25
N22 G1 X14 Z-25
29
N24 G3 X20 Z-28 I0 K-3
N26 G1 X20 Z-60
N28 G1 X26 Z-65
RET
Program simulator
(
( Setup sheet end
N10 G90 G54
N12 M3 S1000 F0.5
N14 X26 Z1
N16 G1 X26 Z1
N18 _CNAME="L1994"
N20 R105=9 R106=0.5 R108=1 R109=0
N22 R110=1 R111=0.8 R112=0.3
N24 LCYC95
N26 G00 X27
N28 Z 20
N30 T2 D2
N32 G0 Z1
N30 R115=2 R100=12 R101=-12 R114=4
N32 R105=5 R106=0.3 R107=1.1 R108=1
N34 R116=0 R117=0 R118=0 R119=1
N36 LCYC93
N38G00 X27
N40 Z 20
N42 T2 D2
N46 G0 Z1
N48 R115=2 R100=12 R101=-18 R114=4
N50 R105=5 R106=0.3 R107=1.1 R108=1
N52 R116=0 R117=0 R118=0 R119=2
30
N54 LCYC93
N56 G0 X20
N58 Z 0
N60 R115=3 R100=20 R101=-33 R114=19
N62 R105=5 R106=0.3 R107=1.1 R108=1
N64 R116=0 R117=1 R118=0 R119=2
N66 LCYC93
N68 X30 Z2
N72 T4
N74 M3 S1500
N75 G17
N76 G0 X0 Z3
N77 G4 F3
N79 G1 F0.02 X0 Z-3
N81 G4 F3
N83 T3
N78 R127=1 R101=9.0 R102=0.0 R103=9.0
N80 R104=-25.0 R105=1.0 R109=2.0 R110=4.0
N82 R111=0.01 R107=0.2 R108=0.5
N84 LCYC83
N85 M30
3.4 Program tambahan menggunakan Mitsubishi
31
N10 G90 G54 T101
N15 G92 S1000
N20 96 S100 M4
N25 G00 X43 Z1
N30 G71 U0.5 R1
N32 G71 P35 Q120 U0.3 W1 F300
N35 G1 X0 Z0
N40 G1 X0 Z0
N45 G3 X8 Z-4 I0 K-4
N50 G1 X8 Z-4
N55 G1 X6 Z-8
N60 G1 X10 Z-8
N65 G1 X6 Z-15
N70 G1 X6 Z-19
N75 G1 X10 Z-19
N80 G1 X10 Z-25
N85 G1 X18 Z-25
N90 G1 X18 Z-30
N95 G1 X22 Z-30
32
N100 G1 X18 Z-35
N105 G1 X24 Z-40
N110 G1 X24 Z-40
N115 G3 X30 Z-43 I0 K-3
N120 G1 X30 Z-50
N125 G70 P35 Q120
N127 G0 X35 Z20
N130 M05
N135 M35
BAB IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
Belajar pengoperasian CNC dengan menggunakan Simulator memungkinkan untuk mengurangi
resiko yang terjadi akan datang pada mesin sebenarnya. Oleh sebab itu, sebelum praktik pada mesin
sebenarnya mahasiswa setelah memahami dan melakukan pendalaman materi seharus terlebih dahulu
melakukan uji coba dengan simulator tujuanya agar tidak terjadi kegagalan dalam praktik langsung di
mesin sebenarnya. Beberapa keuntungan yang lain dengan menggunakan simulasi adalah Dengan
adanya simulasi sebelum menggunakan mesin yang sebenarnya akan mengurangi resiko yang ada.
4.2 Saran
Setelah mendapatkan sesi simulasi CNC Turning ini dapat menyimpulkan beberapa saran pada
saat meggunakan mesin cnc simulator ini :
1. Pada saat menggunakan mesin cnc simulator ini memang dapat mengurangi resiko yang ada
tetapi menggunakan mesin ini harus teliti agar program dapat berjalan.2. Pada saat menggunakan mesin cnc turning, utamakan keselamatan kerja saat menggunakan
mesin dan jangan bermain-main dalam bekerja
33
34