BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang...

16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah sebuah ajaran moral yang memperhatikan perbedaan tingkat manusia dan memperlakukannya sesuai dengan tingkatannya masing- masing. Yang lemah mengetahui kewajiban dan haknya, dan yang kuat tidak akan berlaku sewenang-wenang terhadap yang lemah karena sadar akan kekuasaan Allah yang memberi tugas kepadanya untuk menjaga masyarakat muslim dan mewujudkan keadilan. 1 Karena ibadah mencakup wujud syukur kita kepada Allah atas berbagai nikmat yang banyak dan beragam, maka untuk itulah bentuk ibadah dijadikan beragam pula, kalau anda mengetahui bahwa Allah telah melimpahkan nikmat pendengaran, penglihatan, kesehatan dan juga nikmat yang terbesar yaitu MengetahuiNya Yang Maha Agung, maka hendaklah anda mengetahui juga bahwa beragamnya bentuk ibadah seperti Puasa, Sholat, Zakat, Haji dan lainnya diwajibkan agar bentuk syukur kita juga beragam sebagaimana nikmatNya yang beragam pula. Oleh karena itu tidak dapat kita katakan bahwa segala bentuk syukur telah sepadan dengan segala nikmat, karena nikmat itu 1 Dr. Muhammad bin Ahmad As-Shahih, Managemen Islam Harta kekayaan,(Solo:Era Intermedia, 2002), hlm. 18

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah sebuah ajaran moral yang memperhatikan perbedaan

tingkat manusia dan memperlakukannya sesuai dengan tingkatannya masing-

masing. Yang lemah mengetahui kewajiban dan haknya, dan yang kuat tidak

akan berlaku sewenang-wenang terhadap yang lemah karena sadar akan

kekuasaan Allah yang memberi tugas kepadanya untuk menjaga masyarakat

muslim dan mewujudkan keadilan.1

Karena ibadah mencakup wujud syukur kita kepada Allah atas berbagai

nikmat yang banyak dan beragam, maka untuk itulah bentuk ibadah dijadikan

beragam pula, kalau anda mengetahui bahwa Allah telah melimpahkan nikmat

pendengaran, penglihatan, kesehatan dan juga nikmat yang terbesar yaitu

MengetahuiNya Yang Maha Agung, maka hendaklah anda mengetahui juga

bahwa beragamnya bentuk ibadah seperti Puasa, Sholat, Zakat, Haji dan

lainnya diwajibkan agar bentuk syukur kita juga beragam sebagaimana

nikmatNya yang beragam pula. Oleh karena itu tidak dapat kita katakan bahwa

segala bentuk syukur telah sepadan dengan segala nikmat, karena nikmat itu

1 Dr. Muhammad bin Ahmad As-Shahih, Managemen Islam Harta kekayaan,(Solo:Era

Intermedia, 2002), hlm. 18

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling

2

sungguh sangat banyak dan tidak terhingga sementara ibadah-ibadah yang kita

kerjakan sangat sedikit dan terbatas2

Saling mengasihi dan menyayangi adalah akhlak mulia yang

dianugerahkan Allah kepada manusia untuk memudahkannya menjalani hidup

dalam cinta dan persaudaraan serta menjadikan kebersamaan, yang merupakan

kebutuhan pokok manusia. Karena itu mempunyai dampak yang berarti untuk

membantu manusia dalam memerangi sifat individualis dan suka memiliki

harta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta

pengorbanan dan saling memberi.

Sejak masa yang lama manusia telah mengetahui fenomena ini. Kami

yakin, bahwa fenomena ini adalah peninggalan risalah-risalah terdahulu.

Adapun risalah yang turun dari langit bertujuan untuk membahagiakan

manusia.

Semua agama samawi yang dibawa oleh para nabi dan rasul menyeru

manusia agar menghiasi dirinya dengan sifat mulia. Al-Qur’an telah

menegaskan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah kepada

para nabi, semenjak Adam a.s. sampai Muhammad Saw. Mereka menegaskan

akan pentingnya sifat-sifat mulia, baik seruan itu datang dari Nabi Nuh,

Ibrahim, Musa, Isa, atau Muhammad Saw.

2 Syekh Ali Ahmad Al Jarjawi, Indahnya Syari’at Islam, (Jakarta:Gema Insani, 2006),Cet.1,

hlm. 171

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling

3

Allah Mengisahkan para nabi dalam firmanNya,

Kami Telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang

memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan

kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sholat, menunaikan

zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah,(Al-

Anbiya’:73)3

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan

memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang

lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan

yang demikian Itulah agama yang lurus.(Al-Bayinah:5)4

Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh setiap

muslim. Zakat memiliki hikmah yang dikategorikan dalam dua dimensi: dimensi

vertikal dan dimensi horizontal. Dalam kerangka ini, zakat menjadi perwujudan

ibadah seseorang kepada Allah sekaligus sebagai perwujudan dari rasa kepedulian

sosial (ibadah sosial). Dan bisa dikatakan, seseorang yang melaksanakan zakat

3 Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya,(Semarang: Cv Asy Syifa’, 2000),

Hlm.713

4 Ibid, Hlm. 1408

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling

4

dapat mempererat hubungannya kepada Allah (Hablun min Allah) dan hubungan

kepada sesama manusia (Hablun minannas). Dengan demikian pengabdian sosial

dan pengabdian kepada Allah SWT adalah inti dari ibadah zakat.

Menunaikan zakat adalah urusan individu, sebagai pemenuhan kewajiban

seorang muslim. Penunaian kewajiban zakat adalah urusan kepada Allah

(Vertikal). Apabila seorang mukmin telah melaksanakan zakat, berarti ia telah

beribadah dan melaksanakan kewajibannya disisi Allah dan akan mendapat

ganjaran sebagaimana yang Allah telah janjikan.5Orang yang mengerjakan sesuatu

(berolahraga, melukis, music dan lain-lain) karena jabatan atau profesinya, bukan

hanya untuk kesenangan saja, tetapi merupakan suatu pencarian. Demikian

disebutkan dalam Ensiklopedia Indonesia

Pada zaman sekarang ini orang mendapatkan uang dari pekerjaan dan

profesinya. Jadi pekerjaan yang menghasilkan uang ada dua macam, pertama

adalah pekerjaan yang dikerjakan sendiri tanpa menggantungkan diri kepada

orang lain, seperti seorang dokter yang mengadakan praktik, pengacara, seniman,

penjahit dan lain-lain. Kedua, pekerjaan yang dikerjakan untuk orang (pihak) lain

dengan imbalan mendapatkan upah atau honorarium, seperti pegawai (negeri atau

swasta).

5 Asnaini, Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2008),

Cet 1,Hlm.1

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling

5

Kedua macam pekerjaan tersebut jelas menghasilkan uang sebagai harta

kekayaan. Dengan demikian, apakah wajib dikeluarkan zakat penghasilan itu?6

Pengembangan jenis-jenis harta yang wajib dizakatkan telah dilakukan dan

telah mulai terlihat kesadaran pada sebagian masyarakat yang memiliki jenis

usaha selain yang disebut dalam fiqih-fiqih klasik untuk membayar zakatnya.

Kemajuan dan pengembangan ini, selayaknya diiringi pula dengan pengembangan

di bidang pendayagunaan zakat, terutama cara pendistribusiannya kepada para

mustahiq. Teknik dan manajemennya harus telah mulai dikaji dan diperhatikan

mana yang lebih sesuai untuk saat ini. Perubahan ini sangat penting mengingat

adanya tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam pengelolaan zakat (

pengumpulan, pembagian, dan pengelola ), ketiganya harus berjalan seiring

sejalan, agar eksistensi dan pengelolaan zakat semakin hari semakin baik dan

zakat dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 7

Uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menjadikan judul

skripsi ini, “PENGELOLAAN ZAKAT PROFESI PEGAWAI NEGERI

SIPIL” ( Studi Analisis di Badan Amil Zakat Kabupaten Jepara). Sehingga

maksud judul tersebut diatas dapat dipahami sebagai upaya untuk mengkaji

pengelolaan zakat profesi PNS oleh BAZ Kabupaten Jepara.

6M. Ali Hasan, Zakat dan infak salah satu solusi mengatasi problema sosial di

indonesia,(jakarta: Kencana Prenada Media Group),Cet.2, Hlm. 73 7 Isnaini, Op.Cit,Hlm. 9

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling

6

B. Perumusan Masalah

Agar dalam bahasan proposal ini tidak melebar, maka dipandang perlu

bagi penulis untuk menentukan rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut

adalah :

1. Bagaimana Pengelolaan Zakat menurut UU?

2. Bagaimana Pengelolaan Zakat profesi di BAZNAS Kabupaten

Jepara?

3. Bagaimana Pandangan Pegawai Negeri Sipil terhadap Pengelolaan

Zakat Profesi di BAZNAS Kabupaten Jepara ?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Dalam suatu penelitian tentu tidak terlepas dari tujuan yang hendak

dicapai.

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana pandangan UU dalam pengelolaan

zakat

b. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengelolaan zakat

profesi di BAZNAS kab. Jepara.

c. Untuk mengetahui Pandangan Pegawai Negeri Sipil terhadap

pengelolaan zakat profesi di BAZNAS Kab.Jepara

2. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan

khususnya ilmu zakat tentang pengelolaan zakat terutama zakat

profesi Pegawai Negeri Sipil yang dikelola oleh Badan Amil Zakat

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling

7

Kabupaten Jepara implementasinya terhadap perkembangan

kehidupan masyarakat sekarang.

3. Manfaat Praktis

1. Guna mengembangkan penalaran dan membentuk pola pikir yang

dinamis sekaligus untuk mengetahui kemampuan penulis dalam

menerapkan ilmu yang di peroleh.

2. Memberi jawaban atas permasalahan yang di teliti.

3. Guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar S1.

D. Penegasan Istilah

Untuk menghindari perbedaan dalam pemahaman terhadap judul

dalam penelitian ini, maka perlu kiranya dijelaskan istilah-istilah yang

terkandung dalam penelitian ini. Istilah-istilah tersebut diantaranya adalah

sebagai berikut : PENGELOLAAN ZAKAT PROFESI PEGAWAI

NEGERI SIPIL (Studi Analisis di Badan Amil Zakat Kabupaten

Jepara)

Pengelolaan : Proses, cara, perbuatan mengelola atau proses yang

memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat

dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.8

Zakat : Jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang

yang beragama islam dan diberikan kepada golongan yang

8 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka,

2007), Hlm.534

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling

8

berhak menerimanya (fakir miskin) menurut ketentuan yang

telah ditetapkan oleh syara’9

Profesi : Bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian

(ketrampilan, kejuruan, dsb) tertentu.10

PNS : Unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat

yang dengan penuh kesetiaan dan ketaatan kepada

pancasila, undang-undang dasar tahun 1945, negara, dan

pemerintah menyelenggarakan tugas pemerintah dan

pembangunan.11

E. Kajian Pustaka

1. Deskripsi Pustaka

Dalam penelitian yang penulis lakukan agar mendapatkan data –

data yang lengkap sebagai bahan penelitian maka penulis terlebih dahulu

mencari bahan yang berhubungan dengan permasalahan yang di bahas

sebagai bahan pertimbangan dan acuan dasar, untuk itu penulis mencari

permasalahan yang berkaitan dalam al quran, al hadis, kitab – kitab fiqh,

kamus agama, kamus besar bahasa Indonesia, buku – buku (agama dan

umum), dan dokumen lain. Sehingga dalam penulisan tersebut dapat

menyimpulkan dan mendapatkan hasil yang maksimal.

Nukthoh Arfawie kurde. dalam bukunya yang berjudul Memungut

Zakat dan Infaq profesi oleh pemerintah daerah yang menguraikan

9 Ibid, Hlm. 1279

10 Ibid, Hlm. 897

11 Sudarsono, Kamus Hukum, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2009), Cet.6, hlm. 343

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling

9

tentang strategi dan teknik pengumpulan zakat pegawai negeri sipil dan

pegawai perusahaan daerah.

Penelitian yang di lakukan oleh Sa’idatun Ni’mah, dalam

skripsinya yang berjudul Zakat sebagai salah satu alternatif pemecahan

masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial (studi kasus Badan Amil

Zakat Kabupaten. Jepara ), ( Universitas Islam Nahdlatul

Ulama’)UNISNU Jepara 2011, yang didalamnya membahas mengenai

zakat secara umum dan pengaruhnya terhadap masyarakat.

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Fitriyani, dalam skripsinya

yang berjudul Problematika Zakat Profesi bagi Pegawai Negeri Sipil

(Studi analisis di Badan Amil Zakat Kabupaten Jepara ), ( Universitas

Islam Nahdlatul Ulama’) UNISNU Jepara 2012, yang didalamnya

membahas mengenai permasalahan dalam zakat profesi bagi pegawai

negeri sipil.

F . Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian

kualitatif yaitu: penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak

menggunakan statistik atau cara kuantifikasi lainnya.12 Agar penulis ini

dapat memenuhi syarat sebagai karya tulis ilmiah, maka peneliti

menggunakan berbagai metode di antaranya adalah:

12 Lexy j. moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2012)

Hlm. 6

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling

10

Beberapa hal yang peneliti kemukakan terkait dengan metodologi

penelitian yang di gunakan adalah:

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini adalah field research yaitu jenis penelitian dalam

metode pendekatan ini, penelitian di lakukan dalam situasi alamiah akan

tetapi di dahului oleh semacam inervens (campur tangan) dari pihak

peneliti.13 Dalam hal ini peneliti ingin meneliti tentang pengelolaan zakat

profesi pegawai negeri sipil studi analisis di Badan Amil Zakat Kabupaten

Jepara yang berlokasi di Jl. Ki Mangun Sarkoro No. 40 Jepara 59411

Selain jenis penelitian tersebut, penulis juga menggunakan Penelitian

Kepustakaan (library research) yaitu dengan mengumpulkan data-data

atau bahan-bahan yang berkaitan dengan tema pembahasan yang diambil

dari sumber-sumber kepustakaan untuk menyajikan landasan teori yakni

dengan menganalisa dari literatur-literatur yang berkaitan dengan zakat

profesi khususnya bagi pegawai negeri sipil sebagai pelengkap dan

penunjang dalam memudahkan penelitian ini.

2. Teknik Pengumpulan Data

a) Wawancara

Adalah proses memperoleh keterangan untuk penelitian dengan

cara tanya jawab secara langsung antara si penanya yang disebut

13Anslemm Strauss, et. al, Dasar – Dasar Peneliian Kualtiatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2003), Hlm. 54

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling

11

pewawancara dengan si penjawab yang disebut responden atau informan.14

Metode wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tentang hal-

hal yang tidak dapat diperoleh lewat pengamatan.15pelaksanaan

wawancara tidak hanya dilakukan sekali,namun berulang kali dengan

intensitas tinggi.

b) Observasi

Yaitu sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang

spesifik bila di bandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan

kuesioner. kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan

orang maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek

yang lain16. Teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan

mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian

sebagaimana yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya.17metode ini

digunakan untuk mengetahui pengelolaan zakat profesi bagi pegawai

negeri sipil Kabupaten. Jepara.

c) Dokumentasi

Metode ini untuk mendapatkan data-data tertulis seperti data

tentang BAZDA, mulai dari identitas, susunan organisasi, susunan

pengurus, laporan keuangan, dan dokumen lainnya yang berkaitan, penulis

14 Agung Triharyanto, et. al, Kamus Sosiologi, (Surakarta: Aksara Sinergi Media, 2012), cet.1,

Hlm. 284 15 Burhan Ash Shofa, Metodologi Penelitian, ( Jakarta: Rineka Cipta,2007)Hlm. 59

16 Sugiono. Metode Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,

2009) Hlm. 203

17 Lexy j. Moleong, Loc, Cit., Hlm. 269

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling

12

menggunakan metode dokumentasi sebagai sarana untuk melengkapi data

yang diperoleh dari obsevasi dan wawancara.

3. Metode Analisa Data

Analisa data kualitatif (seiddel, 1998) prosesnya berjalan sebagai berikut :

1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode

agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Mengumpulkan memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan,

membuat ikhtisar dan membuat indeksnya.

3. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,

mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan dan membuat

temuan-temuan umum.18

Analisa data yang menggunakan teknik deskriptif kualitatif memanfaatkan

persentase hanya merupakan satu langkah awal saja dari keseluruhan

proses analisis. Analisis kualitatif tentu harus dinyatakan dalam sebuah

predikat yang menunjuk pada pernyataan keadaan, ukuran, kualitas.19 Jadi

dalam pembahasan skripsi ini adalah membahas tentang pengelolaan

dengan berdasarkan pengamatan, wawancara, dokumentasi, kemudian

dianalisa dengan teori atau aturan dalam perundangan yang bersifat umum

kemudian ditarik kesimpulan apakah pengelolaannya sudah sesuai dengan

aturan yang ada.

18 Ibid, hlm. 248

19 Suharsini Arikunto, Manajemen penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), Cet.10, Hlm. 269

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling

13

G. Sistematika Penulisan

Untuk memberi gambaran yang lebih jelas mengenai judul ini, berikut adalah

pokok – pokok dari isi penulis:

1. Bagian awal berisi halaman judul, abstrak, nota persetujuan pembimbing,

pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi.

2. Bagian isi

Bagian isi terdiri dari beberapa bab yaitu:

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah,

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

D. Penegasan Istilah

E. Kajian Pustaka

F. Metode Penelitian

G. Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teori

Tinjauan Umum:

A. Pengertian Zakat

B. Dasar Hukum Zakat,danSejarah Pensyari’atan Zakat

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling

14

C. Syarat Wajib Zakat

D. Macam-macam Zakat

E. Hikmah Zakat

BAB III Objek Kajian

A. Sejarah BAZNAS

B. Program Kerja dan Kinerja BAZ

C. Struktur Organisasi

D. Proses Pelaksanaan Zakat Profesi

E. Data tentang orang atau lembaga yang melaksanakan zakat mal di

BAZDA

F. Proses pelaksanaan pengelolaan zakat profesi di BAZDA

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang:

A. Analisis tentang praktik pelaksanaan zakat mal ( analisis sistem

pelaksanaannya, analisis tentang pengalokasiannya, analisis tentang

solusi dalam pengalokasiannya)

B. Implementasi pelaksanaan pengelolaan zakat profesi pegawai negeri

sipil oleh Badan Amil Zakat Kabupaten Jepara.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling

15

C. Analisa pandangan Pegawai Negeri Sipil terhadap pengelolaan zakat

profesi pegawai negeri sipil di Badan Amil Zakat Kabupaten Jepara.

BAB V Penutup

Berisi tentang

A. Kesimpulan

B. Saran-saran

C. Kata penutup.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/343/2/09 BAB I Skrips.pdfharta yang bertentangan dengan sifat sosial yang berlandaskan pada cinta pengorbanan dan saling

16