BAB I PENDAHULUAN A. Latar...

5

Click here to load reader

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-heryhermaw... · 2 pasien, dari jumlah pasien fraktur tersebut yang mengalami fraktur femur

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dinegara yang sedang berkembang terjadi kemajuan teknologi yang

sangat pesat, dimana perkembangan tersebut membawa dampak disegala

bidang, misalnya bidang transportasi. Dalam bidang tersebut, produksi

kendaraan bermotor dan jumlah pengendara yang terus meningkat,

mengakibatkan jumlah kecelakaan yang meningkat pula.

Catatan dari Polda Jawa tengah yang menyebutkan bahwa kecelakaan

dijawa tengah mencapai 300-400 kasus kecelakaan setiap tahunnya (Johny,

2009) Kecelakaan disebabkan karena banyaknya pengendara yang tidak

mematuhi rambu-rambu lalu lintas atau lalainya pengguna jalan, sehingga

dapat mengakibatkan trauma, salah satu bentuk trauma adalah yang mengenai

sistem muskuloskeletal yaitu terjadinya fraktur atau patah tulang. Patah tulang

dapat mengenai ekstremitas atas dan juga ekstremitas bawah, pada esktremitas

bawah terutama fraktur femur. Fraktur femur terbuka maupun tertutup akibat

kecelakaan lalu lintas harus selalu diperhatikan, terutama pada fraktur terbuka

adalah kemungkinan terkontaminasi oleh mikroorganisme yang dapat

menimbulkan infeksi.

Menurut data pasien rawat inap dibagian catatan medik Ruang Umar

Rumah Sakit Roemani Semarang, jumlah penderita fraktur selama 1 tahun

terakhir ini yaitu dari bulan Januari sampai bulan Desember 2010 sebanyak 23

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-heryhermaw... · 2 pasien, dari jumlah pasien fraktur tersebut yang mengalami fraktur femur

2

pasien, dari jumlah pasien fraktur tersebut yang mengalami fraktur femur

adalah sebanyak 14 pasien. (Catatan medik Ruang Umar Rumah Sakit

Roemani Semarang).

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya

disebabkan oleh rudapaksa (Mansjoer, 2000), Kerusakan atau perubahan

program tulang dapat mempengaruhi sistem syaraf, Adanya kompresi dan

rusaknya syaraf disekitar fraktur akan menyebabkan rangsang reseptor nyeri

yang dirasakan nyeri baik secara langsung atau tidak. Bahkan ada kelainan

syaraf tersebut akan berakibat paralysis, sehingga mati rasa yang kemudian

orang tersebut tidak memposisikan dengan terbatas secara normal dan untuk

melakukan aktifitas terganggu (Gayle, 2001).

Berbagai masalah muncul pada pasien dengan fraktur femur baik

secara fisik, psikososial maupun ekonomi. Secara fisik penderita cidera pada

tubuhnya yang dapat menyebabkan rasa sakit, kerusakan fungsi, adanya

perubahan bentuk pada daerah fraktur, terbatasnya gerakan dan adanya

perdarahan pada tempat cidera, Dari segi ekonomi dimana perawatan

penderita fraktur femur memerlukan biaya yang banyak karena lamanya

proses penyembuhan.

Perawat perlu memprioritaskan keperawatan yang dilakukan yaitu

dengan mencegah cedera tulang atau jaringan lebih lanjut, menghilangkan

nyeri, mencegah terjadinya komplikasi, dan memberikan informasi tentang

kondisi atau prognosis dan kebutuhan pengobatannya. Dalam melakukan

asuhan keperawatan perawat harus mampu mengelola pasien dengan fraktur

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-heryhermaw... · 2 pasien, dari jumlah pasien fraktur tersebut yang mengalami fraktur femur

3

femur secara komprehensif dan tetap memandang pasien sebagai manusia

yang utuh baik biologis, psikosoasial, sosiokultural maupun spiritual.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka dari itu, penulis tertarik untuk

mengambil kasus fraktur femur sebagai Karya Tulis Ilmiah, dengan alasan

agar penulis bisa memberikan asuhan keperawatan secara mendalam dan kelak

bila penulis telah menjadi tenaga kesehatan, mempunyai pengetahuan

kemampuan penanganan pada pasien fraktur femur secara umum, dan sebagai

tenaga kesehatan penulis dapat menentukan langkah yang tepat dan

menangani pasien dengan kasus tersebut, dengan sistem rujukan sebagai

langkah kolaborasi.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan pada Tn. Y

dengan Post ORIF Fraktur Femur dextra 1/3 distal hari ke II yang dirawat

di Ruang umar Rumah sakit Roemani semarang.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai

berikut:

a. Mengkaji Tn. Y dengan fraktur femur dextra 1/3 distal hari ke II.

b. Menentukan diagnosa keperawatan yang tepat dari masalah yang timbul

pada Tn. Y dengan fraktur femur dextra 1/3 distal hari ke II.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-heryhermaw... · 2 pasien, dari jumlah pasien fraktur tersebut yang mengalami fraktur femur

4

c. Membuat perencanaan dan mengelola Tn. Y dengan fraktur femur dextra

1/3 distal hari ke II.

d. Mengetahui faktor penghambat dan faktor pendorong dalam memberikan

asuhan keperawatan pada Tn. Y dengan fraktur femur dextra 1/3 distal

hari ke II.

C. Metode dan Tekhnik Penulisan

Metode penulisan yang dipakai dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah

ini adalah deskriftif tipe studi kasus dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan yang meliputi pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi

dan disajikan dalam bentuk narasi.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini adalah:

1. Interview atau wawancara

Pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara tatap muka

antara pasien maupun keluarga pasien

2. Observasi partisipasi

Mengadakan pengamatan langsung pada pasien dan melakukan

asuhan keperawatan

3. Dokumentasi

Metode penyelidikan untuk memperoleh keterangan,atau inflamasi

dari catatan tentang gejala atau peristiwa masa lalu.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/124/jtptunimus-gdl-heryhermaw... · 2 pasien, dari jumlah pasien fraktur tersebut yang mengalami fraktur femur

5

4. Literatur

Dengan mempelajari buku-buku medis serta jurnal perawatan yang

membahas masalah yang hubungannya dengan penulisan Karya Tulis

Ilmiah ini, sehingga mendapat data yang teoritis.

D. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambar yang jelas pada penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini, penulisan menggunakan sistematika, metode, dan teknik

penulisan, serta sistematika penulisan yang terdiri dari 5 bab.

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan

penulisan, metode dan teknik penulisan, serta sistematika

penulisan.

BABII : Tinjauan konsep dan teori yang terdiri dari pengertian, anatomi

fisiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik,

komplikasi, penatalaksanan, pengkajian fokus, pathways,

fokus itervensi.

BAB III : Tinjauan kasus merupakan laporan kasus yang penulis ambil.

BAB IV : Pembahasan dari kasus yang diambil.

BAB V : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Daftar pustaka