BAB I PENDAHULUAN A. LATAR...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. LATAR...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan otonomi daerah secara nyata memberikan keleluasaan dan kebebasan kepada daerah sesuai kewenangannya untuk mengatur dan mengelola segala
potensi yang ada di daerah masing-masing. Penyelenggaraan pemerintahan daerah tentu tidak terlepas dari yang saling bersinergi. Salah satunya adalah Satuan Polisi
Pamong Praja sebagaimana diamanatkan Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015, yang senyatanya eksistensi dan keterlibatannya
sangat dibutuhkan. Dalam pasal 13 dan 14 menegaskan Urusan Wajib yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah meliputi Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan ketentraman Masyarakat. Artinya Pemerintah Daerah memegang peranan penting,
mengingat tugas untuk menciptakan kondisi daerah yang aman dan damai adalah tanggung jawab Kepala Daerah dan sekaligus merupakan Urusan Wajib, yang menjadi
kewenangan Wajib Daerah.
Kondisi daerah yang aman, tentram dan tertib inilah yang nantinya akan berkontribusi langsung bagi kelancaran pemerintahanan, pengembangan dan pembinaan
kemasyarakatan, karena ketertiban umum dan ketentraman masyarakat itu sendiri adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan
Masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tentram, tertib dan teratur.
Oleh karena itu, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di daerah harus dapat dilaksanakan secara efektif oleh Kepala Daerah selaku
Pembina Teknis bagi aparatur penyelenggaraan trantibum. Dengan kata lain, keberadaan SATPOL PP adalah untuk membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Hal ini kemudian ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja, di mana dalam ketentuan Peraturan Pemerintah ini
menguraikan secara lebih jelas dan detail mengenai tugas, fungsi, hak dan kewajiban SATPOL PP.
Berkenaan dengan hal tersebut, dan dikaitkan pada kondisi ketentraman dan
ketertiban masyarakat di Kota Mataram saat ini sesungguhnya sangat kondusif, namun diakui masih terdapat dinamika masyarakat yang demikian cepat, antara lain masih
adanya gangguan/konflik berbasis anarkisme yaitu perkelahian antar kampung yang lebih mengarah kepada tindakan pidana.
Kondisi ini bila dibiarkan, sudah tentu berdampak pada timbulnya berbagai
gejolak di masyarakat serta dapat memicu konflik horizontal yang pada akhirnya dapat mengganggu ketenteraman dan ketertiban (trantibum) dalam masyarakat serta
perlindungan masyarakat sesuai perundang-undangan harus dioptimalkan dan mendapat dukungan kebijakan, penganggaran serta sarana dan prasarana.
B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2016 Nomor 1 Seri D) adalah sebagai unsur pelaksana otonomi daerah urusan wajib
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.
2
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram dipimpin oleh Kepala Satuan yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Sesuai peraturan Daerah tersebut kedudukan Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Mataram merupakan bagian perangkat daerah di bidang Penegakan Peraturan Daerah, Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta perlindungan masyarakat.
Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram adalah
sebagai berikut :
Tugas Pokok Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram sebagai unsur pendukung tugas Walikota dibidang ketentraman dan ketertiban yang dipimpin oleh Kepala Satuan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota. Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Mataram mempunyai tugas pokok : membantu Walikota dalam menegakan Peraturan Daerah dan menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat serta perlindungan masyarakat.
Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram
Untuk menyelenggarakan tugas-tugas pokok seperti diatas, maka Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Mataram mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta
perlindungan masyarakat; b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota;
c. pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat di daerah;
d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;
e. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dengan aparat
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah dan/atau aparatur lainnya;
f. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi
dan mentaati penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota; g. mengikuti proses penyusunan peraturan perundangundangan daerah serta
kegiatan pembinaan dan penyebarluasan produk hukum daerah;
h. membantu pengamanan dan pengawalan tamu VIP termasuk pejabat negara dan tamu negara;
i. pelaksanaan pengamanan dan penertiban aset yang belum teradministrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
j. pelaksanaan pembinaan teknis operasional kepada Unit Pelaksana Satuan Polisi
Pamong Praja Kecamatan; dan k. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang berikan oleh Walikota sesuai
bidang tugasnya.
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram terdapat 17 Jabatan Struktural terdiri dari 1 (satu) Jabatan Eselon II.B, 1 (satu) Jabatan Eselon III.A, 3 (tiga) Jabatan Eselon
III.B, 11 (sebelas) Jabatan Eselon IV.A Berdasarkan SK tersebut pola struktur atau susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram adalah sebagai berikut :
(1) Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja, terdiri dari: a. Kepala b. Sekretariat terdiri atas :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan 2. Sub Bagian Umum dan kepegawaian.
c. Bidang
1. Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah, terdiri atas: a) Seksi Pembinaan dan Pengawasan;
b) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan; dan c) Seksi Penyuluhan.
3
2. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman, serta Perlindungan
Masyarakat terdiri atas: a) Seksi Operasional dan Penertiban;
b) Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat dan Bina Potensi Masyarakat; dan
c) Seksi Kerjasama dan Pengendalian.
3. Bidang Sumber Daya Aparatur, terdiri atas: a) Seksi Pendidikan dan Pelatihan;
b) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Aparatur; dan c) Seksi Teknis Fungsional.
4. Unit Pelaksana Satpol PP Kecamatan; dan
5. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagan struktur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram berdasarkan Peraturan Walikota Mataram Nomor 42 Tahun 2016, adapun gambar struktur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram adalah sebagai berikut :
4
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MATARAM
KEPALA SATUAN
SEKRETARIAT
Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian
Sub Bagian Perencanaan
Dan Keuangan
BIDANG PENEGAKAN
PERUNDANG-UNDANGAN
DAERAH
BIDANG KETERTIBAN
UMUM DAN KETENTRAMAN SERTA
PERLINDUNGAN MASYARAKAT
BIDANG SUMBER DAYA
APARATUR
Seksi Pembinaan dan
Pengawasan
Seksi Penyelidikan dan
Penyidikan
Seksi
Penyuluhan
Seksi Operasional dan
Penertiban
Seksi Satuan Perlindungan
Masyarakat dan Bina Potensi Masyarakat
Seksi Kerjasama dan
Pengendalian
Seksi Pendidikan dan
Pelatihan
Seksi Pembinaan dan
Pengembangan Kapasitas Aparatur
Seksi Teknis Fungsional
UNIT PELAKSANA SATPOL PP
KECAMATAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TANGGAL : 21 NOPEMBER 2016
5
C. ISU STRATEGIS
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas
(daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu kondisi/kejadian penting /keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak
dimanfaatkan. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian
dan menentukan tujuan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis.
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram sebagai perangkat daerah dalam penegakkan Perda dan penyelengaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
tentunya mempunyai peran besar dalam membantu Kepala Daerah guna menciptakan kondisi daerah agar aman,tentram, tertib dan teratur. Sehingga dalm pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya tentunya menghadapi berbagai permasalahan. Dalam
mengidentifikasi permasalahan strategis di bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dilakukan pendekatan 4 (empat) Aspek yaitu : (a) aspek geografis dan demografi; (b) Aspek Gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; (c)
aspek pelayanan dan (d) aspek daya saing. Adapun Identifikasi Permasalahan tersebut dapat di lihat pada tabel 1.2 berikut :
Tabel Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram
No Aspek Permasalahan
1. Aspek Geografis dan Demografis Tingginya jumlah penduduk dengan laju
pertumbuhan penduduk mencapai 1,8% pertahun harus di imbangi dengan rasio jumlah personil anggota Satpol PP
2. Aspek gangguan ketertiban umum
dan ketentraman masyarakat
1. Tingginya tingkat Pelanggaran Perda oleh
pelaku bisnis dan masyarakat 2. Kurangnya kesadaran masyarakat di
dalam pemelihara ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat 3. Masih sering terjadi konflik antar
kelompok masyarakat di Kota Mataram
3 Aspek pelayanan Masih lambannya penanganan terhadap
laporan pengaduan masyarakat tentang gangguan Trantibum karena birokrasi yang
berbelit
4. Aspek Daya Saing 1. Kualitas SDM Satpol PP yang masih
rendah 2. Kurangnya Kesempatan mengikuti diklat
teknis
Permasalahan-permasalahan yang muncul pada pelaksanaan program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram menjadi tantangan yang harus diselesaikan guna pencapaian penyelenggaraan bidang ketertiban umum dan
ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat yang lebih optimal lagi. Dari
6
rumusan permasalahan tersebut diatas perencanaan program dan kegiatan yang telah
ditentukan juga tidak terlepas dari isu-isu strategis terkini yang harus ditangani secara baik.
Adapun isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong antara lain
1. Isu gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat :
a. Masih banyak terjadi pelanggaran Perda oleh pelaku bisnis dan warga masyarakat
b. Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat dalam memelihara ketertiban umum dan ketentraman masyarakat
c. Adanya potensi konflik antar kelompok masyarakat di Kota Mataram
2. Isu koordiansi dan kerjasama antar instansi yang terkait: a. Kurangnya koordinasi dan kerjasama instansi pengemban Perda
b. Instansi pengemban Perda masih berjalan sendiri-sendiri c. Penegakan terhadap pelanggaran Perda belum optimal
Telaah Visi dan Misi Walikota Mataram
a. Visi
Mengacu pada Pasal 1 Ketentuan Umum Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dijelaskan bahwa Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah Visi Walikota dan Wakil Walikota
terpilih yang disampaikan pada Pilkada serentak yang menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan Kota Mataram yang ingin dicapai dalam masa
jabatan selama 5 (lima) tahun, dan Visi pembangunan Kota Mataram Tahun 2016-2021 adalah:
“TERWUJUDNYA KOTA MATARAM YANG MAJU, RELIGIUS DAN BERBUDAYA”
Dalam visi tersebut terdapat 4 (empat) kata kunci, yaitu:
1. Kota Mataram, adalah sasaran pembangunan yaitu wilayah Kota Mataram termasuk didalamnya warga kota yang secara administrasi kependudukan menetap
dan tinggal diwilayah Kota Mataram. Artinya Kota Mataram dan seluruh warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu dengan segala
konsekuensi keberadaannya sebagai warga kota.
2. Maju, ditujukan untuk mewujudkan masyarakat kota yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya, sehingga
kemajuan yang dicapai dengan landasan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Mentaram.
3. Religius, diartikan sebagai terciptanya masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan, mengedepankan muammallah serta toleransi yang tinggi antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka penciptaan masyarakat
madani.
4. Berbudaya, diartikan sebagai kondisi dimana nilai-nilai adiluhung dipertunjukan
dalam sifat, sikap, tindakan masyarakat dalam aktifitas sehari-hari disemua tempat. Masyarakat yang menjunjung tinggi kesantunan, kesopanan, nilai-nilai sosial, dan adat istiadat. Perilaku berbudaya juga ditunjukan melalui pelestarian tradisi
kebudayaan warisan nenek moyang dengan merevitalisasi makna-maknanya untuk diterapkan dimasa sekarang dan masa yang akan datang, sehingga tercipta keseimbangan antara kemajuan dan religiusitas yang saling berterima dalam
kemajuan dan kemajemukan, menguatnya jati diri serta mantapnya budaya lokal yang ditandai dengan masyarakat yang bermoral, bermartabat dan berkesadaran
7
hukum berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma, adat istiadat serta peraturan yang
berlaku dalam bingkai masyarakat madani.
Visi Kota Mataram Tahun 2016-2021 tersebut selaras dan sinkron dengan
keadaan yang ingin dicapai Kota Mataram tahun 2025 sebagaimana amanat Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang RPJPD Kota Mataram Tahun 2005-2025 yang menjabarkan Visi Kota Mataram Tahun 2005-2025 yaitu “Terwujudnya
Kota Mataram yang Religius, Maju dan Berbudaya sebagai Pusat Pemerintahan, Perdagangan dan Jasa Tahun 2025”.
Pusat Pemerintahan, Perdagangan dan Jasa Tahun 2025 dimaksudkan untuk percepatan dan pemantapan pembangunan dengan menekankan pemenuhan kebutuhan dasar pelayanan publik dan sarana prasarana sebagai pusat pemerintahan di NTB serta
terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing.
b. Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi. Rumusan misi dikembangkan dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan daerah.
Sehingga, misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi.
Berdasarkan gambaran Misi dari pasangan Walikota dan Wakil Walikota Mataram terpilih, kemudian ditelaah dan diselaraskan makna serta implikasinya bagi perencanaan pembangunan kemudian diterjemahkan menjadi 5 (lima) Misi Pembangunan Kota
Mataram Tahun 2016-2021, yaitu:
Misi 1, Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Masyarakat melalui Penerapan Nilai
Nilai Agama dan Kearifan Lokal dalam rangka mewujudkan Masyarakat yang Aman, Rukun dan Damai.
Misi 2, Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia melalui Pemenuhan Pelayanan
Sosial Dasar dan Penguasaan Iptek dalam rangka Mewujudkan Daerah yang Berdaya Saing.
Misi 3, Mendorong Kemajuan Ekonomi Melalui Pemberdayaan Ekonomi Rakyat
Berbasis Potensi Lokal Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera.
Misi 4, Meningkatkan Kelayakan Hidup Masyarakat Melalui Penanganan Sarana Dan
Prasarana Perkotaan Berbasis Tata Ruang Dalam Rangka Mewujudkan Pembangunan Yang Berkelanjutan.
Misi 5, Meningkatkan Keandalan Pelayanan Publik Melalui Reformasi Birokrasi Dalam
Rangka Mewujudkan Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance).
Pelayanan di bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat yang terkait Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah antara lain tercantum pada table 3.2 dibawah ini :
8
Tabel Faktor Penghambat dan Pendorong
Pelayanan SKPD terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
No Misi dan
Program Walikota dan
Wakil Walikota
Permasalahan Pelayanan
SKPD
Faktor
Penghambat
Pendorong
1. Mewujudkan masyarakat perkotaan yang
“AMAN” ditunjukkan
dengan stabilitas yang kondusif, saling
berterima dalam suasana
lingkungan yang bersih dan indah
untuk mencapai masyarakat
yang maju, religius,dan
berbudaya.
1. Tingginya tingkat pelanggaran Perda oleh pelaku bisnis dan
masyarakat 2. Kurangnya kesadaran
masyarakat di dalam memelihara ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat 3. Masih sering terjadi
konflik antar kelompok masyarakat di Kota Mataram
4. Tingginya jumlah penduduk dengan laju pertumbuhan penduduk
mencapai 1,8% pertahun harus di
imbangi dengan rasio jumlah personil anggota Satpol PP
1. Kesadaran masyarakat masih sangat rendah untuk memelihara
ketentraman umum dan ketertiban
masyarakat 2. Penindakan terhadap
pelanggar PERDA
belum optimal 3. Perda yang khusus
mengatur tentang ketentraman umum dan ketertiban
masyarakat belum optimal
4. Minimnya jumlah
personil anggota tidak sebanding dengan luas
wilayah Kota mataram 5. Kurangnya
pemahaman sebagian
aparatur personil anggota terhadap
rincian (TUPOKSI)
Satpol PP yang diberikan
kewenangan dalam
memelihara ketentraman dan
ketertiban, menegakkan
Perda dan Peraturan/ Keputusan
Walikota
9
BAB II
PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KERJA
A. PERENCANAAN STRATEGIS TAHUN 2017
Pokok-pokok program kerja/kegiatan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat yang dilaksanakan pada tahun
2017 bersumber dari anggaran APBD Kota Mataram. Sumber anggaran APBD Kota Mataram dijabarkan dalam 7 (tujuh) program dan 35 (tigapuluh lima) kegiatan sesuai
DPA-SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram adalah sebagai berikut :
Tabel Program dan Kegiatan SatpolPP Kota Mataram Tahun 2017
NO PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET
1 2 3 4
A Sumber Pendanaan APBD Kota Mataram
I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1. Penyediaan jasa surat menyurat
Tersedianya jasa surat menyurat 12 bulan
2. Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik
Tersedianya jasa komunikasi dan air 12 bulan
3. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor
Tersedianya jasa pemeliharaan peralatan gedung kantor
12 bulan
4. Penyediaan jasa
pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
Tersedianya pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas/operasional
12 bulan
5. Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya penyediaan kebutuhan ATK 12 bulan
6. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Tersedianya penyediaan barang cetakan dan penggandaan
12 bulan
7. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor
Tersedianya pemasangan komponen instalasi listrik
100 %
8. Penyediaan peralatan dan
perlengkapan kantor
Tersedianya kebutuhan peralatan dan
kebersihan
12 bulan
9. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
Tersedianya bahan bacaan kantor 12 bulan
10. Penyediaan makanan dan
minuman
Tersedianya penyediaan makanan dan
minuman rapat
12 bulan
11. Rapat-rapat dan konsultasi
keluar daerah
Tersedianya dana untuk konsultasi kluar
daerah
1 tahun
12. Penyusunan Dokumen Perencanaan
Tersusunnya dokumen perencanaan dan keuangan SKPD
7 Dokumen
13. Penyediaan Jasa administrasi umum
Tersedianya jasa administrasi umum 1 dokumen
14. Penyediaan administrasi keuangan
Tersedianya Dana Operasional Administrasi Keuangan dan Honorarium Anggota SatpolPP
12 bulan
II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1. Pembangunan Gedung kantor
Tersedianya Gedung Kantor yang memadai 100%
2. Pengadaan Perlengkapan
Gedung Kantor
Tersedianya perlengkapan gedung kantor 100%
3. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Tersedianya peralatan gedung kantor 12 bulan
4. Pemeliharaan Rutin Berkala Randis/Operasional
Tersedianya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional dan bahan bakar minyak dan plumas
12 bulan
5. Pemeliharaan Rutin Berkala
Peralatan Gedung Kantor
Tersedianya pemeliharaan rutin/berkala
peralatan gedung
100 %
10
NO PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET
1 2 3 4
6. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
Tersedianya rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
100 %
7. Rehabilitasi Sedang/Berat Randis/Operasional
Tersedianya rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional
100 %
III Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1. Pengadaan Pakaian PDH Tersedianya Pakaian Dinas Harian Aparat SatpolPP
49 orang
2. Pengadaan Pakaian PDL Tersedianya Pakaian Dinas Lapangan Anggota
Baru Satlinmas
139 orang
3. Pengadaan pakaian khusus
hari-hari tertentu
Tersedianya Pakaian PDU Pasukan Pataka
Kota Mataram
12 stel
IV Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1. Pendidikan dan Pelatihan
Formal (Pradiksar Anggota SatpolPP)
Meningkatnya kemampuan Anggota SatpolPP 30 orang
2. Bimtek Implementasi Peraturan Perundang-
undangan
Meningkatnya kemampuan teknis Anggota SatpolPP
30 orang
3. Peningkatan kapasitas kegiatan Korsik Kota Mataram
Meningkatnya kemampuan anggota Korsik BSM Kota Mataram
60 orang
V Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
1. Pembangunan Pos Jaga / Ronda
Tersedianya Pos Jaga/Ronda di masing-masing lingkungan
18 unit
2. Pengendalian keamanan lingkungan
Meningkatnya kegiatan pengamanan dan patroli wilayah dalam pemberantasan
penyakit masyarakat
12 bulan
VI Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
1. Pemantauan Situasi Kamtibmas
Tersedianya Anggota Satlinmas di Masing-masing Lingkungan untuk terciptanya situasi
kamtibmas yang kondusif
325 orang
VII Program Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah
1. Pemberdayaan PPNS dan
penanganan kasus-kasus pelanggaran Perda
Meningkatnya kinerja PPNS Kota Mataram 13 Orang
2. Fasilitasi sosialisasi Peraturan Perundang-undangan
Daerah
Terlaksananya penyuluhan Perda di bidang ketenteraman dan ketertiban masyarakat
100 orang
3. Pelaksanaan Yustisi
Penegakan Perda, Perwal dan Kepwal.
Terlaksananya Yustisi penegakan Perda,
Perwal dan Kepwal
2 kegiatan
4. Penyusunan Rancangan Perwal ttg Ketentraman dan
Ketertiban Umum
Terpenuhinya dokumen rancangan Peraturan Walikota ttg Ketentraman dan Ketertiban
Umum
1 dokumen
5. Binwasluh Penegakan
Peraturan Perundang- undangan
Terlaksananya Binwasluh Penegakan
Peraturan Perundang-undangan kepada pihak-pihak terkait dan masyarakat
12 bulan
11
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) menyajikan dan mengukur kinerja setiap Instansi Pemerintah sehingga dapat diketahui tingkat
keberhasilan maupun kegagalan instansi dalam mencapai visi maupun misi SKPD. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan laporan kinerja instansi pemerintah selama 1 tahun. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram Tahun 2016 ini
melaksanakan 7 Program dan 35 Kegiatan dan dimasukkan kepada 3 Sasaran Strategis dan 7 Indikator Kinerja.
Tabel Capaian Kinerja Berdasarkan Sasaran Strategis Tahun 2017
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN
KINERJA
KET.
1 2 3 4 5
1 Terwujudnya aparatur yang handal dan berdaya saing
Persentase petugas Pol PP yang telah mendapatkan
Diklat
84,50 % 120 Orang
dari 142
Orang
2 Terwujudnya pembinaan terhadap potensi masyarakat dalam rangka
perlindungan masyarakat yang berbasis system
kamanan lingkungan (SISKAMLING)
Persentase potensi gangguan ketentraman dan ketertiban yang dapat
diatasi
100 % 300
Penertiban
Jumlah Patroli Pol PP dalam penyelesaian
pelanggaran K3 dalam 24 jam
100 % 720
Kali
Rata-rata kejadian gangguan keamanan per
tahun/10.000 penduduk
100 % 150
Kali
Jumlah Konflik vertikal
dan konflik horizontal yang tertangani dalam
satu tahun
100 % 4
Kasus
Cakupan Jumlah Petugas
Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kota
100 % 325
Orang
3 Meningkatkan kesadaran
dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Jumlah Pelanggaran Perda
yang dapat diselesaikan/Jumlah Perda yang ditetapkan pada
tahun berkenaan x 100
80 % 160 Kasus
Dari Target
200 kasus
Rata-rata Capaian Indikator Kinerja Strategis (IKS) 102 %
12
Tabel Capaian Kinerja Berdasarkan IKU Tahun 2017
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) CAPAIAN
KINERJA
1 2 3 4
1 Meningkatkan Kualitas Harmonisasi
Kehidupan Masyarakat
Persentase Aparatur Satpol PP yang tersertifikasi 78,57 %
Jumlah Anggota SatpolPP Kota Mataram yang telah bersertifikat (Diklatsar)
110
Jumlah Anggota SatpolPP Kota Mataram 140
Persentase kejadian kamtibmas yang ditindak langsung di tempat atau lokasi penertiban
90,27 %
Jumlah Penindakan langsung pelanggaran Kamtrantibum
650
Jumlah Patroli Kamtrantibum dalam setahun 720
Persentase Satlinmas yang aktif dalam Siskamtibmas Lingkungan
100 %
Jumlah Anggota Satlinmas 325
Jumlah Lingkungan di Kota Mataram 325
Persentase tertanganinya kasus-kasus pelanggaran Perda
100 %
Jml pelanggaran perda dan/atau peraturan kepala daerah yg diselesaikan
200
Jml pelanggaran perda dan/atau peraturan kepala
daerah yg dilaporkan dan/atau dipantau
200
13
C. PERJANJIAN KINERJA 2017
Tabel Penetapan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram Tahun 2017
Sasaran Strategis SKPD
Indikator Kinerja Target
1 2 3
1. Meningkatnya Disiplin Aparatur Jumlah Anggota Satpol PP 142 orang
2. Meningkatnya Kapasitas Sumber daya Aparatur
Jumlah Anggota Korps Musik Drum Band Bahana Suara
Mataram (BSM)
60 orang
3. Meningkatnya keamanan dan kenyamanan lingkungan
Jumlah Pembangunan Pos jaga/ronda
18 Unit
4. Meningkatnya kegiatan pengamanan dan penertiban serta patroli wilayah
Jumlah Patroli Pol PP dalam penyelesaian pelanggaran K3
730 kali
Jumlah kegiatan penertiban dalam penyelesaian
pelanggaran K3
180 kali
Jumlah kegiatan pengamanan/PAM hari-hari
besar Nasional/Daerah, keagamaan,Tamu VIV/VVIP, Perkelahian antar kampung,
tawuran, bahaya banjir dll
180 kali
5. Terwujudnya pembinaan terhadap potensi masyarakat
dalam rangka perlindungan masyarakat yang berbasis sistem
keamanan lingkungan (SISKAMLING)
Jumlah anggota Satlinmas 325 orang
6. Meningkatnya kesadaran dan
kepatuhan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan terwujudnya
sinergitas dengan instansi terkait guna membangun kerja sama
dalam penegakkan peraturan perundang-undangan
Prosentase Jumlah peserta
sosialisasi/penyuluhan
100 org
peserta Sosialisasi
Perda
Trantibum
Prosentase jumlah pengaduan pelanggaran Perda
120 Pelangga-
ran
Prosentase jumlah pelanggaran Perda yang dapat
diselesaikan/Perda yang ditetapkan
160 kasus
14
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017
Pengukuran kinerja diawali dari pengukuran kegiatan dengan menggunakan formulir PKK yang menginformasikan program dan kegaiatan dengan indikator input,
output dan outcome (Low Level Outcome). Indikator input pada umumnya berisi penyerapan anggaran, output berisikan keluaran langsung dari pelaksanaan kegiatan,
sedangkan outcome menggambarkan berfungsinya output segera setelah output direalisasikan, karena outcome dalam level low outcome, sehingga perbedaan dengan output seringkali sangat tipis.
Selanjutnya pengukuran dilakukan atas sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra. Namun karena keterbatasan system pengukuran kinerja yang dimiliki, tidak
semua sasaran memiliki indikator outcome. Untuk pengukuran kinerja sasaran dimuat dalam formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS).
Pengukuran dan menggunakan indikator kinerja pada tingkat sasaran digunakan
untuk menunjukkan secara lebih langsung kaitannya antara sasaran dengan indikator kinerja, sehingga keberhasilan sasaran dapat di lihat dengan jelas. Selain itu untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator outcome yang
terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan atau minimal indikator output.
LKIP 2017 disusun dengan mengukur capaian indikator sasaran yang
dituangkan dalam Rencana Stratejik SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram, dimana sasaran hanya dijabarkan hingga program, dengan maksud agar setiap kegiatan yang hendak di lakukan dapat lebih disesuaikan dengan lingkungan. Kegiatan-kegiatan
inilah yang kemudian akan menjadi isi dari Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Setiap sasaran dan indikatornya dianggap mempunyai hubungan sebab-akibat dengan berbagai
kegiatan pendukungnya.
Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kinerja pengukuran yang dipakai adalah target
kinerja yang ditetapkan. Target Kinerja ini merupakan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran dan kegiatan yang dilakukan. Selanjutnya pada akhir tahun 2017, target kinerja
(performance plan) akan dibandingkan dengan realisasinya (Performance result), sehingga diketahui celah kinerja (performance gap). Celah kinerja ini kemudian di
analisis untuk diketahui penyebab ketidakberhasilan dan selanjutnya terhadap kekurangan yang terjadi akan ditetapkan strategi untuk peningkatan kinerja dimasa datang (performance improvement).
Pengukuran pencapaian sasaran, indikator yang dipakai adalah indikator absolute. Jadi nilai capaian sasaran bukan lagi hasil operasi aritmatika pembobotan
bertingkat mulai dari kegiatan, meningkat ke program, akhirnya hingga ke sasaran. Capaian absolute sasaran ini sendiri secara logika apriori di dedukasikan dari hubungan sebab akibat antara sasaran dengan kegiatan pendukungnya. Oleh karena itu
pengukuran tetap dimulai dari pengukuran kinerja kegiatan. Pengukuran keberhasilan suatu kegiatan, indikator kinerja yang di gunakan yaitu berupa indikator kinerja input,
output dan outcome. Dalam kaitan deduktif. Maka capaian indikator sasaran umumnya dikaitkan dengan capaian outcome kegiatan yang dianggap sebagai penggerak kinerja terdekat.
Setelah dilakukan pengukuran kinerja dengan mengacu kepada Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram Tahun 2016-2021 serta Rencana Kerja Tahun 2017, maka untuk menggambarkan keberhasilan/kegagalan pencapaian
sasaran ini, ditetapkan suatu skala pengukuran pencapaian kinerja dalam empat kategori sebagai berikut :
15
Klasifikasi nilai capaian kinerja Predikat
80% atau lebih Sangat berhasil
70% < x < 80% Berhasil
50% < x < 70% Cukup berhasil
Kurang dari 50% Kurang berhasil
Dari hasil analisis tersebut secara umum, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram telah dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab SKPD.
Dalam tahun 2017, pelaksanaan Rencana Kinerja Tahunan mencakup pencapaian 5 (lima) sasaran. Dari penilaian sendiri untuk seluruh indikator kinerja yang ditetapkan dan mengacu pada skala ordinal diatas, maka capaian kinerja sasaran dalam tahun 2017 dapat
disimpulkan bahwa rata-rata capaian hasil kinerja dari 5 sasaran tersebut adalah diatas 80 % dengan predikat Sangat Berhasil
Tabel Capaian Kinerja dari Sasaran Strategis Tahun 2017
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5
Meningkatnya Kondusivitas
Wilayah Kota Mataram
Jumlah Anggota Satpol PP (PNS) 100 orang 77 77
Jumlah Anggota SatpolPP yang ikut Diklatsar
30 orang 30 100
Jumlah Anggota Korps Musik Drum
Band Bahana Suara Mataram (BSM)
60 orang 60 100
Jumlah Pembangunan Pos jaga/ronda 18 Unit 18 100
Jumlah Patroli Pol PP dalam
penyelesaian pelanggaran K3
1440 kali 1440 100
Jumlah kegiatan penertiban dalam penyelesaian pelanggaran K3
180 kali 180 100
Jumlah kegiatan pengamanan/PAM
hari-hari besar Nasional/Daerah, keagamaan,Tamu VIV/VVIP,
Perkelahian antar kampung, tawuran, bahaya banjir dll
180 kali 180 100
Jumlah anggota Satlinmas 325 orang 325 100
Prosentase Jumlah peserta
sosialisasi/penyuluhan
100 org
peserta
100 100
Prosentase jumlah pengaduan pelanggaran Perda
120 pelanggaran
120 100
Prosentase jumlah pelanggaran Perda
yang dapat diselesaikan/Perda yang ditetapkan
90 kasus 90 100
16
Pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran sesuai dengan Renstra 2016-2021 Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Mataram dengan capaian kinerja untuk masing-masing sasaran digambarkan dalam table dibawah ini :
Tabel Hubungan Misi dengan Capaian Sasaran Tahun 2016
NO
MISI
SASARAN
NILAI
CAPAI
AN
(%)
SKALA PENGUKURAN ORDINAL
>
80%
70% <x< 80%
50% <x< 70%
<
50%
1. Meningkatkan
kwalitas pelayanan dan kelembagaan yg profesional
Mewujudkan
terselenggaranya sistem administrasi kepegawaian dan
operasional perkantoran guna mendukung pelaksanaan tupoksi
SKPD
96,86 Sangat
Ber
hasil
- - -
2. Meningkatkan Sumber daya Apara- tur Polisi Pamong
Praja menuju Profe- sionalisme pelaksanaan tugas.
Terwujudnya aparatur yang handal dan berdaya saing.
99,85 Sangat
Ber
hasil
- - -
3. Meningkatkan
Pembinaan potensi masyarakat serta Perlindungan
Masyarakat
Terwujudnya pembinaan
terhadap potensi masyarakat dalam rangka perlindungan
masyarakat yang berbasis Sistem Keamanan Lingkungan
(SISKAMLING).
100 Sangat
Ber
hasil
- - -
4. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan
instansi terkait dalam Penegakan Peraturan Daerah
1. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan
masyarakat terhadap Peraturan Daerah yang berlaku
2. Terwujudnya sinergitas dengan instansi terkait guna
membangun kerjasama dalam penegakan Peraturan
Daerah yang berlaku.
99,27 Sangat
Ber
hasil
- - -
17
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis capaian pencapaian Visi dan Misi dengan capaian kinerja untuk masing-masing sasaran dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Mewujudkan terselenggaranya sistem administrasi kepegawaian dan operasional perkantoran guna mendukung pelaksanaan tupoksi SKPD
Keberhasilan pencapaian sasaran ini dilaksanakan dengan 3 (tiga) program
diukur melalui indikator kinerja sasaran sebagai berikut :
Tabel Pencapaian Target Sasaran
NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN
KINERJA
1. Mewujudkan terselenggaranya sistem administrasi kepegawaian
dan operasional perkantoran guna mendukung pelaksanaan tupoksi SKPD
% 100 96,86 96,86
RATA-RATA 96,86
Dari table diatas terlihat bahwa dalam tahun 2017 indikator kinerja sasaran telah tercapai dengan baik, rata-rata capaian indikator kinerja adalah 96,86 % atau dengan
predikat sangat berhasil.
Adapun pencapaian sasaran tersebut diatas dilaksanakan melalui program-program
sebagai berikut :
a. Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran
Untuk menunjang program ini, dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1) Penyediaan jasa surat menyurat, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk biaya belanja Materai, Perangko dan benda pos lainnya.
2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk biaya belanja telepon sebanyak 3 line dan 1 (satu) paket internet, belanja air pdam sebanyak 1 line, belanja listrik
sebanyak 1 line.
3) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor, Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk belanja bahan dokumentasi/dekorasi
dan jasa service peralatan kantor.
4) Penyediaan jasa pemeliharaan dan Perizinan kendaraan dinas/oprasional, Alokasi
anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk biaya jasa service kendaraan bermotor dan perpanjangan STNK.
5) Penyediaan alat tulis kantor, Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini
dipergunakan untuk pembelian alat tulis kantor untuk kebutuhan selama 1 tahun.
6) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan, Alokasi anggaran pendukung
kegiatan ini dipergunakan untuk biaya cetak dan penggandaan dokumen.
7) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor,Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk pembelian alat listrik dan
pengadaan instalasi listrik
8) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor, Alokasi anggaran pendukung
kegiatan ini dipergunakan untuk biaya pembelian peralatan kebersihan dan bahan pembersih dan pengisian tabung gas
18
9) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan, Alokasi anggaran
pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk biaya surat kabar/majalah sebanyak 4 eksemplar.
10) Penyediaan makanan dan minuman, Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk pembelian snack dan makan rapat.
11) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah, Alokasi anggaran
pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk pembiayaan perjalanan dinas ke luar daerah.
12) Penyusunan dokumen perencanaan, Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk biaya honor penyusun dokumen perencanaan dan pengadaan barang dan jasa dalam rangka penyusunan dokumen perencanaan
tahun 2016 berupa Penyusunan DPA SKPD, DPPA, RKA, dan Renja SKPD
13) Penyediaan Jasa Administrasi Umum, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini
dipergunakan untuk biaya jasa pemasangan Ijin Frekuensi Radio.
14) Penyediaan Administrasi Keuangan, Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk pembayaran honor pejabat pengelola keuangan, honor
pengelola teknis (turjawali), honor pegawai Honda, dan honor PTT.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1) Pengadaan Gedung Kantor, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk belanja pembangunan Musholla dan Gudang Kantor.
2) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk belanja pengadaan alat kantor berupa AC, meubelair, meja kursi sidang, kursi tamu dll.
3) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk pengadaan laptop, CPU Komputer, printer, kamera DSLR, HT
dll.
4) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk penggantian suku cadang kendaraan
roda 4 sebanyak 8 unit, penggantian suku cadang kendaraan roda 2 sebanyak 18 unit, BBM Mobil Dinas (Pamwal, Mobil Patroli, Mobil Dinas Pejabat), BBM Truck Dalmas 1 unit, BBM Motor Dinas roda 2 sebanyak 18 unit, Belanja Pelumas roda 4
(oli mesin dan Oli Gardan roda 4), Pelumas oli mesin roda 2 dan belanja pemeliharaan kendaraan dinas.
5) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk pemeliharaan suku cadang gedung kantor.
6) Rehabilitasi sedang/berat Gedung Kantor, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk pengadaan dapur gedung kantor.
7) Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk pengadaan lampu sirine mobil pengawalan.
2. Terwujudnya Aparatur yang handal dan berdaya saing
Keberhasilan pencapaian sasaran ini dilaksanakan dengan 2 (dua) program
diukur melalui indikator kinerja sasaran sebagai berikut :
19
Tabel Pencapaian Target Sasaran
NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN KINERJA
1. Terwujudnya aparatur yang handal dan berdaya saing
% 100 99,94 99,94
RATA-RATA 99,94
Dari table diatas terlihat bahwa dalam tahun 2017 indikator kinerja sasaran telah tercapai dengan baik, rata-rata capaian indikator kinerja adalah 99.94 % atau dengan predikat sangat berhasil.
Adapun pencapaian sasaran tersebut diatas dilaksanakan melalui program-program sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
1) Pengadaan pakaian dinas harian (PDH) untuk Pejabat SatpolPP dan Staf Sekretariat SatpolPP.
Pejabat SatpolPP Kota Mataram pada Tahun 2017 jumlahnya sebanyak 16 orang, dan Staf Sekretariat jumlahnya sebanyak 33 orang.
2) Pengadaan pakaian kerja lapangan (Pakaian Dinas Lapangan) untuk anggota
Satlinmas baru.
Anggota Satlinmas Kota Mataram pada Tahun 2017 bertambah jumlahnya
menjadi sebanyak 325 orang, ada penambahan anggota Satlinmas sebanyak 139 orang dari 186 Anggota Satlinmas lama.
3) Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu, alokasi anggaran pendukung
kegiatan ini dipergunakan untuk pengadaan Pakaian Upacara (PDU) Pasukan Pataka.
b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1) Pendidikan dan Pelatihan Formal (Pradiksar Anggota SatpolPP), diikuti oleh 30 orang anggota baru SatpolPP yang belum mengikuti kegiatan Pradiksar
SatpolPP.
2) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan, diikuti oleh 30 orang anggota SatpolPP untuk menambah pengetahuan dan wawasan
dalam Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah.
3) Peningkatan kapasitas kegiatan Korps Musik (Drum Band) Bahana Suara
Mataram Pemerintah Kota Mataram Tahun 2016, dengan 60 orang Anggota Korsik BSM dapat tampil diberbagai event nasional dan event lokal provinsi NTB, seperti Pawai Pembukaan Acara Apeksi Regional di Kota Mataram, Pawai
Penyerahan Simbolis Air dan Tanah Nusantara, Pembukaan MTQ Kota Mataram, Kirab Pataka NTB dalam HUT Provinsi NTB, dan Upacara Hari Besar
lainnya.
3. Terwujudnya pembinaan terhadap potensi masyarakat dalam rangka perlindungan masyarakat yang berbasis Sistem Keamanan Lingkungan
(SISKAMLING).
Keberhasilan pencapaian sasaran ini dilaksanakan dengan 3 (tiga) program
diukur melalui indikator kinerja sasaran sebagai berikut :
20
Tabel Pencapaian Target Sasaran
NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN KINERJA
1. Terwujudnya pembinaan terhadap potensi masyarakat dalam rangka
perlindungan masyarakat yang berbasis Sistem Keamanan
Lingkungan (SISKAMLING).
% 100 99,96 99,96
RATA-RATA 99,96
Dari table diatas terlihat bahwa dalam tahun 2017 indikator kinerja sasaran telah tercapai dengan baik, rata-rata capaian indikator kinerja adalah 99,96 % atau dengan predikat sangat berhasil.
Adapun pencapaian sasaran tersebut diatas dilaksanakan melalui program-program sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
1) Pembangunan Pos Jaga/Ronda, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk belanja pengadaan Pos Jaga/Ronda berupa Berugak
sebanyak 18 unit yang ditempatkan di 18 lokasi tersebar di 6 Kecamatan di Kota Mataram. (Sebagian merupakan Dana Pokir Anggota DPRD Kota Mataram sebesar Rp. 50.000.000,-)
2) Pengendalian Keamanan Lingkungan, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk honorarium Tim Pencegahan Penyakit Masyarakat
(PEKAT) Polisi Pamong Praja, Operasi Gabungan (Opgab) Terpadu dengan TNI/Polri dan belanja makan dan minum.
b. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
1) Pemantauan Situasi Kamtibmas, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk biaya honorarium Tim Pembina Keamanan dan Ketertiban
Umum serta Satlinmas, dan Honorarium Anggota Satlinmas sebanyak 325 orang.
4. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap Peraturan Daerah yang berlaku dan Terwujudnya sinergitas dengan instansi terkait guna membangun kerjasama dalam penegakan Peraturan Daerah yang
berlaku.
Keberhasilan pencapaian sasaran ini dilaksanakan dengan 1 (satu) program
diukur melalui indikator kinerja sasaran sebagai berikut :
21
Tabel Pencapaian Target Sasaran
NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TARGET REALISASI %
CAPAIAN KINERJA
1.
Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap
Peraturan Daerah yang berlaku
% 100 99,75 99,75
2. Terwujudnya sinergitas dengan instansi terkait guna
membangun kerjasama dalam penegakan Peraturan Daerah
yang berlaku.
% 100 98,79 98,79
RATA-RATA 99,27
Dari table diatas terlihat bahwa dalam tahun 2017 indikator kinerja sasaran
telah tercapai dengan baik, rata-rata capaian indikator kinerja adalah 99,27 % atau dengan predikat berhasil.
Adapun pencapaian sasaran tersebut diatas dilaksanakan melalui program-program sebagai berikut :
a. Program Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah
1) Pemberdayaan PPNS dan Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Perda Kota Mataram, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk
Honorarium Tim PPNS Pelaksana Penegakan Perda, Perwal dan Kepwal Kota Mataram.
2) Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Daerah, alokasi anggaran
pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk Honorarium Panitia Penyelenggara Sosialisasi Perda Tentang Perda Trantibum Honorarium peserta, belanja ATK, belanja makan dan minum panitia dan peserta.
3) Pelaksanaan Yustisi Penegakan Perda, Perwal, dan Keputusan Walikota Mataram, alokasi anggaran pendukung kegiatan dipergunakan untuk 2 kali
kegiatan Yustisi.
4) Penyusunan Rancangan PerWal tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum, alokasi anggaran pendukung kegiatan dipergunakan untuk honorarium Tim
Penyusun dan biaya rapat penyusunan.
5) Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan Penegakan Peraturan Perundang-
undangan Daerah, alokasi anggaran pendukung kegiatan dipergunakan untuk 12 kali kegiatan.
(Rincian kegiatan, Indikator dan capaiannya dapat dilihat pada lampiran Formulir
Pengukuran Kinerja kegiatan)
22
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Anggaran yang digunakan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan Satuan Polisi pamong Praja Kota Mataram bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kota Mataram yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.
Adapun Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Mataram sesuai Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja (DPPA-SKPD) Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 13.861.355.201,- (terdiri dari Belanja Tidak
Langsung sebesar Rp. 7.762.710.501,- dan Belanja Langsung sebesar Rp.6.098.644.700,-) dengan realisasi sebesar Rp. 13.483.156.460,- (terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 7.498.864.362,- dan Belanja Langsung sebesar
Rp.5.984.292.098,-) atau terserap sebesar 97,27 % dari total keseluruhan anggaran. Secara keseluruhan rincian hal tersebut diatas dapat dilihat pada tabel 3.7
Tabel Realisasi Anggaran Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram Tahun 2016
NO JENIS BELANJA TARGET
(Rp)
REALISASI
(Rp)
%
1. Belanja Tidak Langsung 7.762.710.501 7.498.864.362 96.60
2. Belanja Langsung 6.098.644.700 5.984.292.098 98.12
Jumlah 13.861.355.201 13.483.156.460 97.27
Adapun rincian realisasi penyerapan anggaran belanja tidak langsung dan belanja langsung akan di jelaskan pada tabel dibawah ini.
23
Tabel Realisasi Anggaran Belanja Langsung Tahun Anggaran 2017
Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram
No
PROGRAM
KEGIATAN
ALOKASI
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI
ANGGARAN (Rp.)
PROSENTASE REALISASI ANGGARAN
KEU FISIK
1 2 3 4 5 6 7
I Belanja Tidak Langsung
7.762.710.501 7.498.864.362 96.60 96.60
II Belanja Langsung
6.098.644.700 5.984.292.098 98.12 98.49
A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.978.178.450 2.884.732.441 96.86 97.46
1. Penyedian jasa surat menyurat 3.600.000 3.600.000 100.00 100.00
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
37.000.000 26.215.155 70.85 100.00
3. Penyediaan jasa peralatan & perlengkapan ktr 21.293.750 17.775.000 83.48 100.00
4. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional
28.500.000 26.315.700 92.34 98.00
5. Penyediaan alat tulis kantor 31.500.000 31.500.000 100.00 100.00
6. Penyediaan barang cetakan & penggandaan 9.500.000 4.850.000 51.05 51.05
7. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
5.149.000 4.730.000 91.86 93.80
8. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 13.090.000 11.805.000 90.18 91.33
9. Penyediaan bahan bacaan & Peraturan PerUUan 9.000.000 8.400.000 93.33 93.33
10. Penyediaan Makanan dan Minuman 17.250.000 17.250.000 100.00 100.00
11. Rapat dan Konsultasi ke Luar Daerah 246.795.000 244.780.873 99.18 99.19
12. Penyusunan dokumen perencanaan 15.650.000 13.255.000 84.70 84.69
13. Penyediaan jasa Administrasi Umum 17.550.000 17.190.713 97.95 97.96
14. Penyediaan Administrasi Keuangan 2.522.300.700 2.457.065.000 97.41 97.48
B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 755.616.250 737.733.657 97.63 98.06
1. Pembangunan Gedung kantor 136.250.000 136.000.000 99.82 99.82
2. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 138.500.000 131.503.000 94.95 94.95
3. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 195.350.000 186.842.407 95.64 97.28
4. Pemeliharaan Rutin Berkala Randis/Operasional 265.016.250 264.963.250 99.98 99.98
5. Pemeliharaan Rutin Berkala Peralatan Gedung Kantor 5.000.000 2.925.000 58.50 59.00
6. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 7.000.000 7.000.000 100.00 100.00
7. Rehabilitasi Sedang/Berat Randis/Operasional 8.500.000 8.500.000 100.00 100.00
C Program Peningkatan Disiplin Aparatur 310.550.000 310.360.000 99.94 100.00
1. Pengadaan Pakaian PDH 57.500.000 57.490.000 99.98 99.98
2. Pengadaan Pakaian PDL Linmas & Jaket 244.050.000 243.870.000 99.93 100.00
3. Pengadaan Pakaian Khusus Hari Tertentu 9.000.000 9.000.000 100.00 100.00
D Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 335.675.000 335.171.000 99.85 100.00
1. Pendidikan dan Pelatihan Formal 100.080.000 100.080.000 100.00 100.00
2. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan
19.910.000 19.910.000 100.00 100.00
3. Peningkatan Kapasitas Kegiatan Korsik Kota Mataram 215.685.000 215.181.000 99.77 100.00
E Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 223.700.000 223.520.000 99.92 100.00
1. Pembangunan pos jaga/ronda 118.250.000 118.070.000 99.85 100.00
2. Pengendalian keamanan lingkungan 105.450.000 105.450.000 100.00 100.00
F Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan
1.200.550.000 1.200.550.000 100.00 100.00
1. Pemantauan Situasi Kamtibmas 1.200.550.000 1.200.550.000 100.00 100.00
G Program Penegakan Peraturan Perundang-undangan 294.375.000 292.225.000 99.27 99.28
1. Pemberdayaan PPNS dan penanganan kasus-kasus Pelanggaran Perda
111.850.000 110.700.000 98.97 98.97
2. Fasilitasi Sosialisasi Peraturan PerUUan Daerah 14.575.000 14.575.000 100.00 100.00
3. Pelaksanaan Yustisi Penegakan Perda, Perwal, dan Kepwal
82.850.000 81.850.000 98.79 98.83
4. Penyusunan Rancangan PerWal tentang Ketenteraman dan Ketertiban Umum
30.150.000 30.150.000 100.00 100.00
5. Pembinaan Pengawasan Penyuluhan Penegakan Peraturan Per-UU-an Daerah
54.950.000 54.950.000 100.00 100.00
TOTAL 13.861.355.201 13.483.156.460 97.27 97.43
24
Dari 35 kegiatan alokasi pada belanja langsung, ada 11 kegiatan yang
anggarannya terserap 100 % dan 1 kegiatan yang tidak terlaksana serta 16 kegiatan yang realisasinya tidak mencapai 100%. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Penyediaan jasa surat menyurat dilaksanakan berdasarkan pada kebutuhan riil, dengan serapan anggaran sebesar 100% (Sangat Berhasil).
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik dilaksanakan berdasarkan
pada pemakaian dan berdasarkan kebutuhan riil, dengan serapan anggaran sebesar 70,85 (Berhasil).
3. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor tidak bisa terlealisasi seluruhnya disebabkan karena kegiatan ini dipergunakan untuk biaya pembelian peralatan kebersihan dan bahan pembersih, pengisian tabung gas sesuai
kebutuhan riil dan nilai anggaran yang bisa diserap sebesar 83,48 % (Sangat Berhasil).
4. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk biaya jasa service kendaraan bermotor, perpanjangan STNK sesuai dengan kebutuhan dan dari kegiatan ini nilai
anggaran yg bisa diserap sebesar 92,34 % (Sangat Berhasil).
5. Penyediaan alat tulis kantor terealisasi 100 % (Sangat Berhasil).
6. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan terealisasi sesuai dengan kebutuhan
dan hanya terserap sebesar 51,05 % (Cukup Berhasil).
7. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor tidak bisa
terlealisasi seluruhnya disebabkan karena pembelian alat listrik dan pengadaan instalasi listrik sesuai kebutuhan dan nilai anggaran yg bisa diserap sebesar 91,86 % (Sangat Berhasil).
8. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor tidak bisa terlealisasi seluruhnya disebabkan karena kegiatan ini dipergunakan untuk biaya pembelian peralatan
kebersihan dan bahan pembersih, pengisian tabung gas sesuai kebutuhan riil dan nilai anggaran yang bisa diserap sebesar 90,18 % (Sangat Berhasil).
9. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan, alokasi anggaran
pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk biaya surat kabar/majalah sesuai kebutuhan riil dan serapan anggarannya sebesar 93,33 % (Sangat Berhasil).
10. Penyediaan makanan dan minuman terealisasi 100 % (Sangat Berhasil).
11. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah, anggaran tidak bisa diserap seluruhnya karena penggunaan anggaran tersebut disesuaikan dengan
pelaksanaan tugas luar daerah berdasarkan surat tugas dan serapan anggarannya sebesar 99,18 % (Sangat Berhasil).
12. Penyusunan dokumen perencanaan anggaran untuk kegiatan ini tidak bisa diserap
seluruhnya karena alokasi anggaran dipergunakan untuk menyusun dokumen perencanaan tahun 2016 sesuai kebutuhan riil dan nilai anggaran yang bisa diserap
sebesar 84,70 % (Sangat Berhasil).
13. Penyediaan jasa administrasi umum digunakan untuk biaya ijin frekuensi dengan kebutuhan riil, dan anggaran yang digunakan sebesar 97,95 % (Sangat Berhasil).
14. Penyediaan Administrasi Keuangan, anggaran untuk kegiatan ini tidak bisa diserap seluruhnya dan anggaran yang bisa diserap hanya 97,41 % (Sangat Berhasil).
15. Pembangunan Gedung Kantor berupa Musholla dan Gudang terealisasi sebesar 99,82 % (Sangat Berhasil).
16. Pengadaan perlengkapan gedung kantor terealisasi 94,95 % (Sangat Berhasil).
17. Pengadaan peralatan gedung kantor, anggaran untuk kegiatan ini tidak bisa menyerap seluruhnya karena nilai riil barang dan nilai anggaran yang bisa diserap sebesar 95,64 % (Sangat Berhasil).
25
18. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, alokasi anggaran untuk
kegiatan ini tidak bisa diserap seluruhnya karena disesuaikan kebutuhan riil, dan anggaran yang bisa diserap sebesar 99,98 % (Sangat Berhasil).
19. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor, alokasi anggaran untuk kegiatan ini tidak bisa diserap seluruhnya karena disesuaikan kebutuhan riil, dan anggaran yang bisa diserap sebesar 58,50 % (Cukup Berhasil).
20. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor berupa pembuatan dapur terserap 100 % (Sangat Berhasil).
21. Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional terealisasi sebesar 100 % (Sangat Berhasil).
22. Pengadaan Pakaian Dinas Harian terserap 99,98 % (Sangat Berhasil).
23. Pengadaan pakaian kerja lapangan (PDL) Anggota Satlinmas dan perlengkapannya, khususnya untuk perlengkapan pakaian Anggota Baru Satlinmas dan anggaran
yang bisa diserap sebesar 99,93 % (Sangat Berhasil).
24. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu, untuk kelengkapan Pasukan Pataka dan anggaran yang bisa diserap sebesar 100 % (Sangat Berhasil).
25. Pendidikan dan Pelatihan Formal berupa kegiatan Pradiksar Anggota baru SatpolPP sebanyak 30 orang terserap 100 % (Sangat Berhasil).
26. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan untuk 30 orang
anggota SatpolPP terserap 100 % (Sangat Berhasil).
27. Peningkatan kapasitas kegiatan Korsik Kota Mataram, dengan jumlah pengurus 9
orang, anggota sebanyak 60 orang dan pelatih 1 orang, dan anggaran diserap 99,77 % (Sangat Berhasil).
28. Pembangunan Pos Jaga / Berugak untuk Siskamling di wilayah lingkungan,
anggaran diserap sebesar 99,85 % (Sangat Berhasil).
29. Pengendalian Keamanan Lingkungan, anggaran untuk kegiatan ini berupa kegiatan
Patroli, Penjagaan dan Pengamanan di wilayah Kota Mataram dan anggaran yang bisa diserap sebesar 100 % (Sangat Berhasil).
30. Pemantauan Situasi Kamtibmas, kegiatan ini berupa pemberian honorarium Tim
Pembina Satlinmas dan untuk 325 orang anggota Satlinmas Kota mataram, anggaran yang bisa diserap sebesar 100% (Sangat Berhasil).
31. Pemberdayaan PPNS dan Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Perda, Perwal,
dan Keputusan Walikota Mataram, dan anggaran yang bisa diserap sebesar 98,97 % (Sangat Berhasil).
32. Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Daerah, berupa Sosialasi Perda Trantibum untuk 100 orang peserta dan anggaran yang bisa diserap sebesar 100 % (Sangat Berhasil).
33. Pelaksanaan yustisi penegakan Peraturan Daeran/Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota, kegiatan ini dilaksanakan 2 kali kegiatan dan anggaran yang
bisa diserap sebesar 98,79 % (Sangat Berhasil).
34. Penyusunan Rancangan Perwal tentang Keamanan dan Ketertiban Umum teralisasi sebesar 100 % (Sangat Berhasil).
35. Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan terserap 100 % (Sangat Berhasil).
26
Berikut ini Tabel dan Diagram realisasi anggaran tahun 2017 :
TABEL LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PER TRIWULAN TA. 2017
SKPD SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MATARAM
PERIODE REALISASI BELANJA TIDAK
LANGSUNG
REALISASI BELANJA
LANGSUNG
TRIWULAN I 1.536.215.446 627.850.440
TRIWULAN II 2.124.222.292 1.656.386.704
TRIWULAN III 2.100.361.264 1.324.904.161
TRIWULAN IV 1.738.065.360 2.375.150.793
JUMLAH 7.498.864.362 5.984.292.098
DIAGRAM 3.1
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
BELANJA TIDAK LANGSUNG TA. 2017
DIAGRAM 3.2
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
BELANJA LANGSUNG TA. 2017
-
500,000,000
1,000,000,000
1,500,000,000
2,000,000,000
2,500,000,000
TRW I TRW II TRW III TRW IV
BELANJA TIDAK LANGSUNG
0
500,000,000
1,000,000,000
1,500,000,000
2,000,000,000
2,500,000,000
TRW I TRW II TRW III TRW IV
BELANJA LANGSUNG
27
TABEL LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PER BULAN TA. 2017
SKPD SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MATARAM
PERIODE REALISASI ANGGARAN
(Rp)
JANUARI 430.273.166
FEBRUARI 785.957.169
MARET 947.835.551
APRIL 1.043.401.010
MEI 1.279.003.566
JUNI 1.458.204.420
JULI 1.440.604.911
AGUSTUS 1.145.461.625
SEPTEMBER 1.049.333.652
OKTOBER 853.096.930
NOPEMBER 1.182.263.768
DESEMBER 1.867.720.692
TOTAL 13.483.156.460
DIAGRAM 3.3
POLA PENYERAPAN ANGGARAN PER BULAN TA. 2017
SKPD SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MATARAM
0
200,000,000
400,000,000
600,000,000
800,000,000
1,000,000,000
1,200,000,000
1,400,000,000
1,600,000,000
1,800,000,000
2,000,000,000
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
PENYERAPANANGGARAN
28
BAB IV
P E N U T U P
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram Tahun 2017 telah disusun dan diharapkan dapat memberikan informasi capaian kinerja pelaksanaan kegiatan. Laporan ini tidak hanya menginformasikan penyerapan dana
saja akan tetapi juga hasil dari setiap kegiatan dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan yang dicapai oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram.
Secara ringkas seluruh capaian kinerja tersebut, baik yang telah berhasil maupun yang belum berhasil dan bahkan yang belum sepenuhnya tercapai 100%, telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kami untuk meningkatkan kinerja di masa-masa
mendatang. Kesulitan yang seringkali terjadi adalah karena kurang maksimalnya koordinasi baik di intern SKPD maupun koordinasi dengan instansi-instansi terkait sehingga terkadang
kegiatan tidak bisa berjalan dengan maksimal.
Selanjutnya masalah yang menyangkut teknis kegiatan, bahwa dalam penyelengaraan kegiatan secara umum ada permasalahan seputar masih minimnya sarana
dan prasarana penunjang kegiatan, serta terbatasnya baik kuantitas maupun kualitas SDM yang ada di Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram. Oleh sebab itu, sesuai dengan hasil analisis kami atas capaian kinerja tahun 2017, kami merumuskan beberapa langkah penting
sebagai strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan dimasa yang akan datang, yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang kegiatan ;
2. Meningkatkan kuantitas personil anggota Satpol PP melalui perekrutan dan meningkatkan kwalitas SDM melalui kegiatan pembinaan pegawai, baik yang
diselenggarakan internal maupun bekerjasama dengan instansi terkait ;
3. Terlaksananya semua kegiatan Satpol PP Kota Mataram hendaknya di dukung oleh
Sumber Daya Manusia yang handal dan Profesional dalam menjalankan tugas lapangan ;
4. Terjalinnya koordinasi yang baik antara Dinas/Instansi/SKPD yang terkait, Aparat TNI/Polri/Kejaksaan, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah/Muspida dengan Satuan Polisi
Pamong Praja Kota Mataram guna meningkatkan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.
Bagi Satuan Polisi Pamong Praja LKIP Tahun 2017 tidak hanya merupakan
pemenuhan terhadap Inpres Nomor 7 Tahun 1999 semata, akan tetapi diharapkan akan bermanfaat sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan bagi peningkatan
kinerja di masa yang akan datang.
Mataram, Januari 2018
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
Kota Mataram
CHAERUL ANWAR, SIP NIP. 19601202 198003 1 003