BAB I PENDAHULUAN A. LATAR...

28
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelaksanaan otonomi daerah secara nyata memberikan keleluasaan dan kebebasan kepada daerah sesuai kewenangannya untuk mengatur dan mengelola segala potensi yang ada di daerah masing-masing. Penyelenggaraan pemerintahan daerah tentu tidak terlepas dari yang saling bersinergi. Salah satunya adalah Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana diamanatkan Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015, yang senyatanya eksistensi dan keterlibatannya sangat dibutuhkan. Dalam pasal 13 dan 14 menegaskan Urusan Wajib yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah meliputi Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan ketentraman Masyarakat. Artinya Pemerintah Daerah memegang peranan penting, mengingat tugas untuk menciptakan kondisi daerah yang aman dan damai adalah tanggung jawab Kepala Daerah dan sekaligus merupakan Urusan Wajib, yang menjadi kewenangan Wajib Daerah. Kondisi daerah yang aman, tentram dan tertib inilah yang nantinya akan berkontribusi langsung bagi kelancaran pemerintahanan, pengembangan dan pembinaan kemasyarakatan, karena ketertiban umum dan ketentraman masyarakat itu sendiri adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tentram, tertib dan teratur. Oleh karena itu, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di daerah harus dapat dilaksanakan secara efektif oleh Kepala Daerah selaku Pembina Teknis bagi aparatur penyelenggaraan trantibum. Dengan kata lain, keberadaan SATPOL PP adalah untuk membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Hal ini kemudian ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja, di mana dalam ketentuan Peraturan Pemerintah ini menguraikan secara lebih jelas dan detail mengenai tugas, fungsi, hak dan kewajiban SATPOL PP. Berkenaan dengan hal tersebut, dan dikaitkan pada kondisi ketentraman dan ketertiban masyarakat di Kota Mataram saat ini sesungguhnya sangat kondusif, namun diakui masih terdapat dinamika masyarakat yang demikian cepat, antara lain masih adanya gangguan/konflik berbasis anarkisme yaitu perkelahian antar kampung yang lebih mengarah kepada tindakan pidana. Kondisi ini bila dibiarkan, sudah tentu berdampak pada timbulnya berbagai gejolak di masyarakat serta dapat memicu konflik horizontal yang pada akhirnya dapat mengganggu ketenteraman dan ketertiban (trantibum) dalam masyarakat serta perlindungan masyarakat sesuai perundang-undangan harus dioptimalkan dan mendapat dukungan kebijakan, penganggaran serta sarana dan prasarana. B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2016 Nomor 1 Seri D) adalah sebagai unsur pelaksana otonomi daerah urusan wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. LATAR...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelaksanaan otonomi daerah secara nyata memberikan keleluasaan dan kebebasan kepada daerah sesuai kewenangannya untuk mengatur dan mengelola segala

potensi yang ada di daerah masing-masing. Penyelenggaraan pemerintahan daerah tentu tidak terlepas dari yang saling bersinergi. Salah satunya adalah Satuan Polisi

Pamong Praja sebagaimana diamanatkan Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015, yang senyatanya eksistensi dan keterlibatannya

sangat dibutuhkan. Dalam pasal 13 dan 14 menegaskan Urusan Wajib yang menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah meliputi Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan ketentraman Masyarakat. Artinya Pemerintah Daerah memegang peranan penting,

mengingat tugas untuk menciptakan kondisi daerah yang aman dan damai adalah tanggung jawab Kepala Daerah dan sekaligus merupakan Urusan Wajib, yang menjadi

kewenangan Wajib Daerah.

Kondisi daerah yang aman, tentram dan tertib inilah yang nantinya akan berkontribusi langsung bagi kelancaran pemerintahanan, pengembangan dan pembinaan

kemasyarakatan, karena ketertiban umum dan ketentraman masyarakat itu sendiri adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan Pemerintah, Pemerintah Daerah dan

Masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan tentram, tertib dan teratur.

Oleh karena itu, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di daerah harus dapat dilaksanakan secara efektif oleh Kepala Daerah selaku

Pembina Teknis bagi aparatur penyelenggaraan trantibum. Dengan kata lain, keberadaan SATPOL PP adalah untuk membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan ketertiban

umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Hal ini kemudian ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja, di mana dalam ketentuan Peraturan Pemerintah ini

menguraikan secara lebih jelas dan detail mengenai tugas, fungsi, hak dan kewajiban SATPOL PP.

Berkenaan dengan hal tersebut, dan dikaitkan pada kondisi ketentraman dan

ketertiban masyarakat di Kota Mataram saat ini sesungguhnya sangat kondusif, namun diakui masih terdapat dinamika masyarakat yang demikian cepat, antara lain masih

adanya gangguan/konflik berbasis anarkisme yaitu perkelahian antar kampung yang lebih mengarah kepada tindakan pidana.

Kondisi ini bila dibiarkan, sudah tentu berdampak pada timbulnya berbagai

gejolak di masyarakat serta dapat memicu konflik horizontal yang pada akhirnya dapat mengganggu ketenteraman dan ketertiban (trantibum) dalam masyarakat serta

perlindungan masyarakat sesuai perundang-undangan harus dioptimalkan dan mendapat dukungan kebijakan, penganggaran serta sarana dan prasarana.

B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan

dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2016 Nomor 1 Seri D) adalah sebagai unsur pelaksana otonomi daerah urusan wajib

Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.

2

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram dipimpin oleh Kepala Satuan yang

berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Sesuai peraturan Daerah tersebut kedudukan Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Mataram merupakan bagian perangkat daerah di bidang Penegakan Peraturan Daerah, Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat serta perlindungan masyarakat.

Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram adalah

sebagai berikut :

Tugas Pokok Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram sebagai unsur pendukung tugas Walikota dibidang ketentraman dan ketertiban yang dipimpin oleh Kepala Satuan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota. Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Mataram mempunyai tugas pokok : membantu Walikota dalam menegakan Peraturan Daerah dan menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat serta perlindungan masyarakat.

Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram

Untuk menyelenggarakan tugas-tugas pokok seperti diatas, maka Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Mataram mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta

perlindungan masyarakat; b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota;

c. pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat di daerah;

d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;

e. pelaksanaan koordinasi penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dengan aparat

Kepolisian Negara Republik Indonesia, Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah dan/atau aparatur lainnya;

f. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi

dan mentaati penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota; g. mengikuti proses penyusunan peraturan perundangundangan daerah serta

kegiatan pembinaan dan penyebarluasan produk hukum daerah;

h. membantu pengamanan dan pengawalan tamu VIP termasuk pejabat negara dan tamu negara;

i. pelaksanaan pengamanan dan penertiban aset yang belum teradministrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

j. pelaksanaan pembinaan teknis operasional kepada Unit Pelaksana Satuan Polisi

Pamong Praja Kecamatan; dan k. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang berikan oleh Walikota sesuai

bidang tugasnya.

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram terdapat 17 Jabatan Struktural terdiri dari 1 (satu) Jabatan Eselon II.B, 1 (satu) Jabatan Eselon III.A, 3 (tiga) Jabatan Eselon

III.B, 11 (sebelas) Jabatan Eselon IV.A Berdasarkan SK tersebut pola struktur atau susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram adalah sebagai berikut :

(1) Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja, terdiri dari: a. Kepala b. Sekretariat terdiri atas :

1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan 2. Sub Bagian Umum dan kepegawaian.

c. Bidang

1. Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah, terdiri atas: a) Seksi Pembinaan dan Pengawasan;

b) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan; dan c) Seksi Penyuluhan.

3

2. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman, serta Perlindungan

Masyarakat terdiri atas: a) Seksi Operasional dan Penertiban;

b) Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat dan Bina Potensi Masyarakat; dan

c) Seksi Kerjasama dan Pengendalian.

3. Bidang Sumber Daya Aparatur, terdiri atas: a) Seksi Pendidikan dan Pelatihan;

b) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Aparatur; dan c) Seksi Teknis Fungsional.

4. Unit Pelaksana Satpol PP Kecamatan; dan

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagan struktur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram berdasarkan Peraturan Walikota Mataram Nomor 42 Tahun 2016, adapun gambar struktur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram adalah sebagai berikut :

4

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MATARAM

KEPALA SATUAN

SEKRETARIAT

Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian

Sub Bagian Perencanaan

Dan Keuangan

BIDANG PENEGAKAN

PERUNDANG-UNDANGAN

DAERAH

BIDANG KETERTIBAN

UMUM DAN KETENTRAMAN SERTA

PERLINDUNGAN MASYARAKAT

BIDANG SUMBER DAYA

APARATUR

Seksi Pembinaan dan

Pengawasan

Seksi Penyelidikan dan

Penyidikan

Seksi

Penyuluhan

Seksi Operasional dan

Penertiban

Seksi Satuan Perlindungan

Masyarakat dan Bina Potensi Masyarakat

Seksi Kerjasama dan

Pengendalian

Seksi Pendidikan dan

Pelatihan

Seksi Pembinaan dan

Pengembangan Kapasitas Aparatur

Seksi Teknis Fungsional

UNIT PELAKSANA SATPOL PP

KECAMATAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 42 TAHUN 2016 TANGGAL : 21 NOPEMBER 2016

5

C. ISU STRATEGIS

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas

(daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu kondisi/kejadian penting /keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak

dimanfaatkan. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian

dan menentukan tujuan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai fakta dan informasi kunci yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis.

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram sebagai perangkat daerah dalam penegakkan Perda dan penyelengaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

tentunya mempunyai peran besar dalam membantu Kepala Daerah guna menciptakan kondisi daerah agar aman,tentram, tertib dan teratur. Sehingga dalm pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya tentunya menghadapi berbagai permasalahan. Dalam

mengidentifikasi permasalahan strategis di bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dilakukan pendekatan 4 (empat) Aspek yaitu : (a) aspek geografis dan demografi; (b) Aspek Gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; (c)

aspek pelayanan dan (d) aspek daya saing. Adapun Identifikasi Permasalahan tersebut dapat di lihat pada tabel 1.2 berikut :

Tabel Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram

No Aspek Permasalahan

1. Aspek Geografis dan Demografis Tingginya jumlah penduduk dengan laju

pertumbuhan penduduk mencapai 1,8% pertahun harus di imbangi dengan rasio jumlah personil anggota Satpol PP

2. Aspek gangguan ketertiban umum

dan ketentraman masyarakat

1. Tingginya tingkat Pelanggaran Perda oleh

pelaku bisnis dan masyarakat 2. Kurangnya kesadaran masyarakat di

dalam pemelihara ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat 3. Masih sering terjadi konflik antar

kelompok masyarakat di Kota Mataram

3 Aspek pelayanan Masih lambannya penanganan terhadap

laporan pengaduan masyarakat tentang gangguan Trantibum karena birokrasi yang

berbelit

4. Aspek Daya Saing 1. Kualitas SDM Satpol PP yang masih

rendah 2. Kurangnya Kesempatan mengikuti diklat

teknis

Permasalahan-permasalahan yang muncul pada pelaksanaan program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram menjadi tantangan yang harus diselesaikan guna pencapaian penyelenggaraan bidang ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat yang lebih optimal lagi. Dari

6

rumusan permasalahan tersebut diatas perencanaan program dan kegiatan yang telah

ditentukan juga tidak terlepas dari isu-isu strategis terkini yang harus ditangani secara baik.

Adapun isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong antara lain

1. Isu gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat :

a. Masih banyak terjadi pelanggaran Perda oleh pelaku bisnis dan warga masyarakat

b. Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat dalam memelihara ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

c. Adanya potensi konflik antar kelompok masyarakat di Kota Mataram

2. Isu koordiansi dan kerjasama antar instansi yang terkait: a. Kurangnya koordinasi dan kerjasama instansi pengemban Perda

b. Instansi pengemban Perda masih berjalan sendiri-sendiri c. Penegakan terhadap pelanggaran Perda belum optimal

Telaah Visi dan Misi Walikota Mataram

a. Visi

Mengacu pada Pasal 1 Ketentuan Umum Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dijelaskan bahwa Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah Visi Walikota dan Wakil Walikota

terpilih yang disampaikan pada Pilkada serentak yang menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan Kota Mataram yang ingin dicapai dalam masa

jabatan selama 5 (lima) tahun, dan Visi pembangunan Kota Mataram Tahun 2016-2021 adalah:

“TERWUJUDNYA KOTA MATARAM YANG MAJU, RELIGIUS DAN BERBUDAYA”

Dalam visi tersebut terdapat 4 (empat) kata kunci, yaitu:

1. Kota Mataram, adalah sasaran pembangunan yaitu wilayah Kota Mataram termasuk didalamnya warga kota yang secara administrasi kependudukan menetap

dan tinggal diwilayah Kota Mataram. Artinya Kota Mataram dan seluruh warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu dengan segala

konsekuensi keberadaannya sebagai warga kota.

2. Maju, ditujukan untuk mewujudkan masyarakat kota yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya, sehingga

kemajuan yang dicapai dengan landasan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Mentaram.

3. Religius, diartikan sebagai terciptanya masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan, mengedepankan muammallah serta toleransi yang tinggi antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka penciptaan masyarakat

madani.

4. Berbudaya, diartikan sebagai kondisi dimana nilai-nilai adiluhung dipertunjukan

dalam sifat, sikap, tindakan masyarakat dalam aktifitas sehari-hari disemua tempat. Masyarakat yang menjunjung tinggi kesantunan, kesopanan, nilai-nilai sosial, dan adat istiadat. Perilaku berbudaya juga ditunjukan melalui pelestarian tradisi

kebudayaan warisan nenek moyang dengan merevitalisasi makna-maknanya untuk diterapkan dimasa sekarang dan masa yang akan datang, sehingga tercipta keseimbangan antara kemajuan dan religiusitas yang saling berterima dalam

kemajuan dan kemajemukan, menguatnya jati diri serta mantapnya budaya lokal yang ditandai dengan masyarakat yang bermoral, bermartabat dan berkesadaran

7

hukum berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma, adat istiadat serta peraturan yang

berlaku dalam bingkai masyarakat madani.

Visi Kota Mataram Tahun 2016-2021 tersebut selaras dan sinkron dengan

keadaan yang ingin dicapai Kota Mataram tahun 2025 sebagaimana amanat Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang RPJPD Kota Mataram Tahun 2005-2025 yang menjabarkan Visi Kota Mataram Tahun 2005-2025 yaitu “Terwujudnya

Kota Mataram yang Religius, Maju dan Berbudaya sebagai Pusat Pemerintahan, Perdagangan dan Jasa Tahun 2025”.

Pusat Pemerintahan, Perdagangan dan Jasa Tahun 2025 dimaksudkan untuk percepatan dan pemantapan pembangunan dengan menekankan pemenuhan kebutuhan dasar pelayanan publik dan sarana prasarana sebagai pusat pemerintahan di NTB serta

terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing.

b. Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan

untuk mewujudkan visi. Rumusan misi dikembangkan dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang mempengaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan daerah.

Sehingga, misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi.

Berdasarkan gambaran Misi dari pasangan Walikota dan Wakil Walikota Mataram terpilih, kemudian ditelaah dan diselaraskan makna serta implikasinya bagi perencanaan pembangunan kemudian diterjemahkan menjadi 5 (lima) Misi Pembangunan Kota

Mataram Tahun 2016-2021, yaitu:

Misi 1, Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Masyarakat melalui Penerapan Nilai

Nilai Agama dan Kearifan Lokal dalam rangka mewujudkan Masyarakat yang Aman, Rukun dan Damai.

Misi 2, Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia melalui Pemenuhan Pelayanan

Sosial Dasar dan Penguasaan Iptek dalam rangka Mewujudkan Daerah yang Berdaya Saing.

Misi 3, Mendorong Kemajuan Ekonomi Melalui Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

Berbasis Potensi Lokal Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera.

Misi 4, Meningkatkan Kelayakan Hidup Masyarakat Melalui Penanganan Sarana Dan

Prasarana Perkotaan Berbasis Tata Ruang Dalam Rangka Mewujudkan Pembangunan Yang Berkelanjutan.

Misi 5, Meningkatkan Keandalan Pelayanan Publik Melalui Reformasi Birokrasi Dalam

Rangka Mewujudkan Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance).

Pelayanan di bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat yang terkait Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah antara lain tercantum pada table 3.2 dibawah ini :

8

Tabel Faktor Penghambat dan Pendorong

Pelayanan SKPD terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program

Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

No Misi dan

Program Walikota dan

Wakil Walikota

Permasalahan Pelayanan

SKPD

Faktor

Penghambat

Pendorong

1. Mewujudkan masyarakat perkotaan yang

“AMAN” ditunjukkan

dengan stabilitas yang kondusif, saling

berterima dalam suasana

lingkungan yang bersih dan indah

untuk mencapai masyarakat

yang maju, religius,dan

berbudaya.

1. Tingginya tingkat pelanggaran Perda oleh pelaku bisnis dan

masyarakat 2. Kurangnya kesadaran

masyarakat di dalam memelihara ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat 3. Masih sering terjadi

konflik antar kelompok masyarakat di Kota Mataram

4. Tingginya jumlah penduduk dengan laju pertumbuhan penduduk

mencapai 1,8% pertahun harus di

imbangi dengan rasio jumlah personil anggota Satpol PP

1. Kesadaran masyarakat masih sangat rendah untuk memelihara

ketentraman umum dan ketertiban

masyarakat 2. Penindakan terhadap

pelanggar PERDA

belum optimal 3. Perda yang khusus

mengatur tentang ketentraman umum dan ketertiban

masyarakat belum optimal

4. Minimnya jumlah

personil anggota tidak sebanding dengan luas

wilayah Kota mataram 5. Kurangnya

pemahaman sebagian

aparatur personil anggota terhadap

rincian (TUPOKSI)

Satpol PP yang diberikan

kewenangan dalam

memelihara ketentraman dan

ketertiban, menegakkan

Perda dan Peraturan/ Keputusan

Walikota

9

BAB II

PERENCANAAN STRATEGIS DAN PERJANJIAN KERJA

A. PERENCANAAN STRATEGIS TAHUN 2017

Pokok-pokok program kerja/kegiatan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat yang dilaksanakan pada tahun

2017 bersumber dari anggaran APBD Kota Mataram. Sumber anggaran APBD Kota Mataram dijabarkan dalam 7 (tujuh) program dan 35 (tigapuluh lima) kegiatan sesuai

DPA-SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram adalah sebagai berikut :

Tabel Program dan Kegiatan SatpolPP Kota Mataram Tahun 2017

NO PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET

1 2 3 4

A Sumber Pendanaan APBD Kota Mataram

I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan jasa surat menyurat

Tersedianya jasa surat menyurat 12 bulan

2. Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik

Tersedianya jasa komunikasi dan air 12 bulan

3. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor

Tersedianya jasa pemeliharaan peralatan gedung kantor

12 bulan

4. Penyediaan jasa

pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

Tersedianya pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan dinas/operasional

12 bulan

5. Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya penyediaan kebutuhan ATK 12 bulan

6. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Tersedianya penyediaan barang cetakan dan penggandaan

12 bulan

7. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan

bangunan kantor

Tersedianya pemasangan komponen instalasi listrik

100 %

8. Penyediaan peralatan dan

perlengkapan kantor

Tersedianya kebutuhan peralatan dan

kebersihan

12 bulan

9. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Tersedianya bahan bacaan kantor 12 bulan

10. Penyediaan makanan dan

minuman

Tersedianya penyediaan makanan dan

minuman rapat

12 bulan

11. Rapat-rapat dan konsultasi

keluar daerah

Tersedianya dana untuk konsultasi kluar

daerah

1 tahun

12. Penyusunan Dokumen Perencanaan

Tersusunnya dokumen perencanaan dan keuangan SKPD

7 Dokumen

13. Penyediaan Jasa administrasi umum

Tersedianya jasa administrasi umum 1 dokumen

14. Penyediaan administrasi keuangan

Tersedianya Dana Operasional Administrasi Keuangan dan Honorarium Anggota SatpolPP

12 bulan

II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1. Pembangunan Gedung kantor

Tersedianya Gedung Kantor yang memadai 100%

2. Pengadaan Perlengkapan

Gedung Kantor

Tersedianya perlengkapan gedung kantor 100%

3. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

Tersedianya peralatan gedung kantor 12 bulan

4. Pemeliharaan Rutin Berkala Randis/Operasional

Tersedianya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional dan bahan bakar minyak dan plumas

12 bulan

5. Pemeliharaan Rutin Berkala

Peralatan Gedung Kantor

Tersedianya pemeliharaan rutin/berkala

peralatan gedung

100 %

10

NO PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET

1 2 3 4

6. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor

Tersedianya rehabilitasi sedang/berat gedung kantor

100 %

7. Rehabilitasi Sedang/Berat Randis/Operasional

Tersedianya rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional

100 %

III Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1. Pengadaan Pakaian PDH Tersedianya Pakaian Dinas Harian Aparat SatpolPP

49 orang

2. Pengadaan Pakaian PDL Tersedianya Pakaian Dinas Lapangan Anggota

Baru Satlinmas

139 orang

3. Pengadaan pakaian khusus

hari-hari tertentu

Tersedianya Pakaian PDU Pasukan Pataka

Kota Mataram

12 stel

IV Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1. Pendidikan dan Pelatihan

Formal (Pradiksar Anggota SatpolPP)

Meningkatnya kemampuan Anggota SatpolPP 30 orang

2. Bimtek Implementasi Peraturan Perundang-

undangan

Meningkatnya kemampuan teknis Anggota SatpolPP

30 orang

3. Peningkatan kapasitas kegiatan Korsik Kota Mataram

Meningkatnya kemampuan anggota Korsik BSM Kota Mataram

60 orang

V Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

1. Pembangunan Pos Jaga / Ronda

Tersedianya Pos Jaga/Ronda di masing-masing lingkungan

18 unit

2. Pengendalian keamanan lingkungan

Meningkatnya kegiatan pengamanan dan patroli wilayah dalam pemberantasan

penyakit masyarakat

12 bulan

VI Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan

1. Pemantauan Situasi Kamtibmas

Tersedianya Anggota Satlinmas di Masing-masing Lingkungan untuk terciptanya situasi

kamtibmas yang kondusif

325 orang

VII Program Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah

1. Pemberdayaan PPNS dan

penanganan kasus-kasus pelanggaran Perda

Meningkatnya kinerja PPNS Kota Mataram 13 Orang

2. Fasilitasi sosialisasi Peraturan Perundang-undangan

Daerah

Terlaksananya penyuluhan Perda di bidang ketenteraman dan ketertiban masyarakat

100 orang

3. Pelaksanaan Yustisi

Penegakan Perda, Perwal dan Kepwal.

Terlaksananya Yustisi penegakan Perda,

Perwal dan Kepwal

2 kegiatan

4. Penyusunan Rancangan Perwal ttg Ketentraman dan

Ketertiban Umum

Terpenuhinya dokumen rancangan Peraturan Walikota ttg Ketentraman dan Ketertiban

Umum

1 dokumen

5. Binwasluh Penegakan

Peraturan Perundang- undangan

Terlaksananya Binwasluh Penegakan

Peraturan Perundang-undangan kepada pihak-pihak terkait dan masyarakat

12 bulan

11

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) menyajikan dan mengukur kinerja setiap Instansi Pemerintah sehingga dapat diketahui tingkat

keberhasilan maupun kegagalan instansi dalam mencapai visi maupun misi SKPD. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan laporan kinerja instansi pemerintah selama 1 tahun. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram Tahun 2016 ini

melaksanakan 7 Program dan 35 Kegiatan dan dimasukkan kepada 3 Sasaran Strategis dan 7 Indikator Kinerja.

Tabel Capaian Kinerja Berdasarkan Sasaran Strategis Tahun 2017

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA CAPAIAN

KINERJA

KET.

1 2 3 4 5

1 Terwujudnya aparatur yang handal dan berdaya saing

Persentase petugas Pol PP yang telah mendapatkan

Diklat

84,50 % 120 Orang

dari 142

Orang

2 Terwujudnya pembinaan terhadap potensi masyarakat dalam rangka

perlindungan masyarakat yang berbasis system

kamanan lingkungan (SISKAMLING)

Persentase potensi gangguan ketentraman dan ketertiban yang dapat

diatasi

100 % 300

Penertiban

Jumlah Patroli Pol PP dalam penyelesaian

pelanggaran K3 dalam 24 jam

100 % 720

Kali

Rata-rata kejadian gangguan keamanan per

tahun/10.000 penduduk

100 % 150

Kali

Jumlah Konflik vertikal

dan konflik horizontal yang tertangani dalam

satu tahun

100 % 4

Kasus

Cakupan Jumlah Petugas

Perlindungan Masyarakat (Linmas) Kota

100 % 325

Orang

3 Meningkatkan kesadaran

dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Jumlah Pelanggaran Perda

yang dapat diselesaikan/Jumlah Perda yang ditetapkan pada

tahun berkenaan x 100

80 % 160 Kasus

Dari Target

200 kasus

Rata-rata Capaian Indikator Kinerja Strategis (IKS) 102 %

12

Tabel Capaian Kinerja Berdasarkan IKU Tahun 2017

NO SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) CAPAIAN

KINERJA

1 2 3 4

1 Meningkatkan Kualitas Harmonisasi

Kehidupan Masyarakat

Persentase Aparatur Satpol PP yang tersertifikasi 78,57 %

Jumlah Anggota SatpolPP Kota Mataram yang telah bersertifikat (Diklatsar)

110

Jumlah Anggota SatpolPP Kota Mataram 140

Persentase kejadian kamtibmas yang ditindak langsung di tempat atau lokasi penertiban

90,27 %

Jumlah Penindakan langsung pelanggaran Kamtrantibum

650

Jumlah Patroli Kamtrantibum dalam setahun 720

Persentase Satlinmas yang aktif dalam Siskamtibmas Lingkungan

100 %

Jumlah Anggota Satlinmas 325

Jumlah Lingkungan di Kota Mataram 325

Persentase tertanganinya kasus-kasus pelanggaran Perda

100 %

Jml pelanggaran perda dan/atau peraturan kepala daerah yg diselesaikan

200

Jml pelanggaran perda dan/atau peraturan kepala

daerah yg dilaporkan dan/atau dipantau

200

13

C. PERJANJIAN KINERJA 2017

Tabel Penetapan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram Tahun 2017

Sasaran Strategis SKPD

Indikator Kinerja Target

1 2 3

1. Meningkatnya Disiplin Aparatur Jumlah Anggota Satpol PP 142 orang

2. Meningkatnya Kapasitas Sumber daya Aparatur

Jumlah Anggota Korps Musik Drum Band Bahana Suara

Mataram (BSM)

60 orang

3. Meningkatnya keamanan dan kenyamanan lingkungan

Jumlah Pembangunan Pos jaga/ronda

18 Unit

4. Meningkatnya kegiatan pengamanan dan penertiban serta patroli wilayah

Jumlah Patroli Pol PP dalam penyelesaian pelanggaran K3

730 kali

Jumlah kegiatan penertiban dalam penyelesaian

pelanggaran K3

180 kali

Jumlah kegiatan pengamanan/PAM hari-hari

besar Nasional/Daerah, keagamaan,Tamu VIV/VVIP, Perkelahian antar kampung,

tawuran, bahaya banjir dll

180 kali

5. Terwujudnya pembinaan terhadap potensi masyarakat

dalam rangka perlindungan masyarakat yang berbasis sistem

keamanan lingkungan (SISKAMLING)

Jumlah anggota Satlinmas 325 orang

6. Meningkatnya kesadaran dan

kepatuhan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan terwujudnya

sinergitas dengan instansi terkait guna membangun kerja sama

dalam penegakkan peraturan perundang-undangan

Prosentase Jumlah peserta

sosialisasi/penyuluhan

100 org

peserta Sosialisasi

Perda

Trantibum

Prosentase jumlah pengaduan pelanggaran Perda

120 Pelangga-

ran

Prosentase jumlah pelanggaran Perda yang dapat

diselesaikan/Perda yang ditetapkan

160 kasus

14

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017

Pengukuran kinerja diawali dari pengukuran kegiatan dengan menggunakan formulir PKK yang menginformasikan program dan kegaiatan dengan indikator input,

output dan outcome (Low Level Outcome). Indikator input pada umumnya berisi penyerapan anggaran, output berisikan keluaran langsung dari pelaksanaan kegiatan,

sedangkan outcome menggambarkan berfungsinya output segera setelah output direalisasikan, karena outcome dalam level low outcome, sehingga perbedaan dengan output seringkali sangat tipis.

Selanjutnya pengukuran dilakukan atas sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra. Namun karena keterbatasan system pengukuran kinerja yang dimiliki, tidak

semua sasaran memiliki indikator outcome. Untuk pengukuran kinerja sasaran dimuat dalam formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS).

Pengukuran dan menggunakan indikator kinerja pada tingkat sasaran digunakan

untuk menunjukkan secara lebih langsung kaitannya antara sasaran dengan indikator kinerja, sehingga keberhasilan sasaran dapat di lihat dengan jelas. Selain itu untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator outcome yang

terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan atau minimal indikator output.

LKIP 2017 disusun dengan mengukur capaian indikator sasaran yang

dituangkan dalam Rencana Stratejik SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram, dimana sasaran hanya dijabarkan hingga program, dengan maksud agar setiap kegiatan yang hendak di lakukan dapat lebih disesuaikan dengan lingkungan. Kegiatan-kegiatan

inilah yang kemudian akan menjadi isi dari Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Setiap sasaran dan indikatornya dianggap mempunyai hubungan sebab-akibat dengan berbagai

kegiatan pendukungnya.

Penetapan indikator kinerja pada tingkat sasaran dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kinerja pengukuran yang dipakai adalah target

kinerja yang ditetapkan. Target Kinerja ini merupakan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran dan kegiatan yang dilakukan. Selanjutnya pada akhir tahun 2017, target kinerja

(performance plan) akan dibandingkan dengan realisasinya (Performance result), sehingga diketahui celah kinerja (performance gap). Celah kinerja ini kemudian di

analisis untuk diketahui penyebab ketidakberhasilan dan selanjutnya terhadap kekurangan yang terjadi akan ditetapkan strategi untuk peningkatan kinerja dimasa datang (performance improvement).

Pengukuran pencapaian sasaran, indikator yang dipakai adalah indikator absolute. Jadi nilai capaian sasaran bukan lagi hasil operasi aritmatika pembobotan

bertingkat mulai dari kegiatan, meningkat ke program, akhirnya hingga ke sasaran. Capaian absolute sasaran ini sendiri secara logika apriori di dedukasikan dari hubungan sebab akibat antara sasaran dengan kegiatan pendukungnya. Oleh karena itu

pengukuran tetap dimulai dari pengukuran kinerja kegiatan. Pengukuran keberhasilan suatu kegiatan, indikator kinerja yang di gunakan yaitu berupa indikator kinerja input,

output dan outcome. Dalam kaitan deduktif. Maka capaian indikator sasaran umumnya dikaitkan dengan capaian outcome kegiatan yang dianggap sebagai penggerak kinerja terdekat.

Setelah dilakukan pengukuran kinerja dengan mengacu kepada Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram Tahun 2016-2021 serta Rencana Kerja Tahun 2017, maka untuk menggambarkan keberhasilan/kegagalan pencapaian

sasaran ini, ditetapkan suatu skala pengukuran pencapaian kinerja dalam empat kategori sebagai berikut :

15

Klasifikasi nilai capaian kinerja Predikat

80% atau lebih Sangat berhasil

70% < x < 80% Berhasil

50% < x < 70% Cukup berhasil

Kurang dari 50% Kurang berhasil

Dari hasil analisis tersebut secara umum, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram telah dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab SKPD.

Dalam tahun 2017, pelaksanaan Rencana Kinerja Tahunan mencakup pencapaian 5 (lima) sasaran. Dari penilaian sendiri untuk seluruh indikator kinerja yang ditetapkan dan mengacu pada skala ordinal diatas, maka capaian kinerja sasaran dalam tahun 2017 dapat

disimpulkan bahwa rata-rata capaian hasil kinerja dari 5 sasaran tersebut adalah diatas 80 % dengan predikat Sangat Berhasil

Tabel Capaian Kinerja dari Sasaran Strategis Tahun 2017

Sasaran Strategis

Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 2 3 4 5

Meningkatnya Kondusivitas

Wilayah Kota Mataram

Jumlah Anggota Satpol PP (PNS) 100 orang 77 77

Jumlah Anggota SatpolPP yang ikut Diklatsar

30 orang 30 100

Jumlah Anggota Korps Musik Drum

Band Bahana Suara Mataram (BSM)

60 orang 60 100

Jumlah Pembangunan Pos jaga/ronda 18 Unit 18 100

Jumlah Patroli Pol PP dalam

penyelesaian pelanggaran K3

1440 kali 1440 100

Jumlah kegiatan penertiban dalam penyelesaian pelanggaran K3

180 kali 180 100

Jumlah kegiatan pengamanan/PAM

hari-hari besar Nasional/Daerah, keagamaan,Tamu VIV/VVIP,

Perkelahian antar kampung, tawuran, bahaya banjir dll

180 kali 180 100

Jumlah anggota Satlinmas 325 orang 325 100

Prosentase Jumlah peserta

sosialisasi/penyuluhan

100 org

peserta

100 100

Prosentase jumlah pengaduan pelanggaran Perda

120 pelanggaran

120 100

Prosentase jumlah pelanggaran Perda

yang dapat diselesaikan/Perda yang ditetapkan

90 kasus 90 100

16

Pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran sesuai dengan Renstra 2016-2021 Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Mataram dengan capaian kinerja untuk masing-masing sasaran digambarkan dalam table dibawah ini :

Tabel Hubungan Misi dengan Capaian Sasaran Tahun 2016

NO

MISI

SASARAN

NILAI

CAPAI

AN

(%)

SKALA PENGUKURAN ORDINAL

>

80%

70% <x< 80%

50% <x< 70%

<

50%

1. Meningkatkan

kwalitas pelayanan dan kelembagaan yg profesional

Mewujudkan

terselenggaranya sistem administrasi kepegawaian dan

operasional perkantoran guna mendukung pelaksanaan tupoksi

SKPD

96,86 Sangat

Ber

hasil

- - -

2. Meningkatkan Sumber daya Apara- tur Polisi Pamong

Praja menuju Profe- sionalisme pelaksanaan tugas.

Terwujudnya aparatur yang handal dan berdaya saing.

99,85 Sangat

Ber

hasil

- - -

3. Meningkatkan

Pembinaan potensi masyarakat serta Perlindungan

Masyarakat

Terwujudnya pembinaan

terhadap potensi masyarakat dalam rangka perlindungan

masyarakat yang berbasis Sistem Keamanan Lingkungan

(SISKAMLING).

100 Sangat

Ber

hasil

- - -

4. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan

instansi terkait dalam Penegakan Peraturan Daerah

1. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan

masyarakat terhadap Peraturan Daerah yang berlaku

2. Terwujudnya sinergitas dengan instansi terkait guna

membangun kerjasama dalam penegakan Peraturan

Daerah yang berlaku.

99,27 Sangat

Ber

hasil

- - -

17

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Analisis capaian pencapaian Visi dan Misi dengan capaian kinerja untuk masing-masing sasaran dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Mewujudkan terselenggaranya sistem administrasi kepegawaian dan operasional perkantoran guna mendukung pelaksanaan tupoksi SKPD

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dilaksanakan dengan 3 (tiga) program

diukur melalui indikator kinerja sasaran sebagai berikut :

Tabel Pencapaian Target Sasaran

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN

KINERJA

1. Mewujudkan terselenggaranya sistem administrasi kepegawaian

dan operasional perkantoran guna mendukung pelaksanaan tupoksi SKPD

% 100 96,86 96,86

RATA-RATA 96,86

Dari table diatas terlihat bahwa dalam tahun 2017 indikator kinerja sasaran telah tercapai dengan baik, rata-rata capaian indikator kinerja adalah 96,86 % atau dengan

predikat sangat berhasil.

Adapun pencapaian sasaran tersebut diatas dilaksanakan melalui program-program

sebagai berikut :

a. Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran

Untuk menunjang program ini, dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

1) Penyediaan jasa surat menyurat, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk biaya belanja Materai, Perangko dan benda pos lainnya.

2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik, Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk biaya belanja telepon sebanyak 3 line dan 1 (satu) paket internet, belanja air pdam sebanyak 1 line, belanja listrik

sebanyak 1 line.

3) Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor, Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk belanja bahan dokumentasi/dekorasi

dan jasa service peralatan kantor.

4) Penyediaan jasa pemeliharaan dan Perizinan kendaraan dinas/oprasional, Alokasi

anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk biaya jasa service kendaraan bermotor dan perpanjangan STNK.

5) Penyediaan alat tulis kantor, Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini

dipergunakan untuk pembelian alat tulis kantor untuk kebutuhan selama 1 tahun.

6) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan, Alokasi anggaran pendukung

kegiatan ini dipergunakan untuk biaya cetak dan penggandaan dokumen.

7) Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor,Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk pembelian alat listrik dan

pengadaan instalasi listrik

8) Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor, Alokasi anggaran pendukung

kegiatan ini dipergunakan untuk biaya pembelian peralatan kebersihan dan bahan pembersih dan pengisian tabung gas

18

9) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan, Alokasi anggaran

pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk biaya surat kabar/majalah sebanyak 4 eksemplar.

10) Penyediaan makanan dan minuman, Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk pembelian snack dan makan rapat.

11) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah, Alokasi anggaran

pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk pembiayaan perjalanan dinas ke luar daerah.

12) Penyusunan dokumen perencanaan, Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk biaya honor penyusun dokumen perencanaan dan pengadaan barang dan jasa dalam rangka penyusunan dokumen perencanaan

tahun 2016 berupa Penyusunan DPA SKPD, DPPA, RKA, dan Renja SKPD

13) Penyediaan Jasa Administrasi Umum, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini

dipergunakan untuk biaya jasa pemasangan Ijin Frekuensi Radio.

14) Penyediaan Administrasi Keuangan, Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk pembayaran honor pejabat pengelola keuangan, honor

pengelola teknis (turjawali), honor pegawai Honda, dan honor PTT.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1) Pengadaan Gedung Kantor, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk belanja pembangunan Musholla dan Gudang Kantor.

2) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk belanja pengadaan alat kantor berupa AC, meubelair, meja kursi sidang, kursi tamu dll.

3) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk pengadaan laptop, CPU Komputer, printer, kamera DSLR, HT

dll.

4) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, Alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk penggantian suku cadang kendaraan

roda 4 sebanyak 8 unit, penggantian suku cadang kendaraan roda 2 sebanyak 18 unit, BBM Mobil Dinas (Pamwal, Mobil Patroli, Mobil Dinas Pejabat), BBM Truck Dalmas 1 unit, BBM Motor Dinas roda 2 sebanyak 18 unit, Belanja Pelumas roda 4

(oli mesin dan Oli Gardan roda 4), Pelumas oli mesin roda 2 dan belanja pemeliharaan kendaraan dinas.

5) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk pemeliharaan suku cadang gedung kantor.

6) Rehabilitasi sedang/berat Gedung Kantor, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk pengadaan dapur gedung kantor.

7) Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk pengadaan lampu sirine mobil pengawalan.

2. Terwujudnya Aparatur yang handal dan berdaya saing

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dilaksanakan dengan 2 (dua) program

diukur melalui indikator kinerja sasaran sebagai berikut :

19

Tabel Pencapaian Target Sasaran

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TARGET REALISASI %

CAPAIAN KINERJA

1. Terwujudnya aparatur yang handal dan berdaya saing

% 100 99,94 99,94

RATA-RATA 99,94

Dari table diatas terlihat bahwa dalam tahun 2017 indikator kinerja sasaran telah tercapai dengan baik, rata-rata capaian indikator kinerja adalah 99.94 % atau dengan predikat sangat berhasil.

Adapun pencapaian sasaran tersebut diatas dilaksanakan melalui program-program sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1) Pengadaan pakaian dinas harian (PDH) untuk Pejabat SatpolPP dan Staf Sekretariat SatpolPP.

Pejabat SatpolPP Kota Mataram pada Tahun 2017 jumlahnya sebanyak 16 orang, dan Staf Sekretariat jumlahnya sebanyak 33 orang.

2) Pengadaan pakaian kerja lapangan (Pakaian Dinas Lapangan) untuk anggota

Satlinmas baru.

Anggota Satlinmas Kota Mataram pada Tahun 2017 bertambah jumlahnya

menjadi sebanyak 325 orang, ada penambahan anggota Satlinmas sebanyak 139 orang dari 186 Anggota Satlinmas lama.

3) Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu, alokasi anggaran pendukung

kegiatan ini dipergunakan untuk pengadaan Pakaian Upacara (PDU) Pasukan Pataka.

b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1) Pendidikan dan Pelatihan Formal (Pradiksar Anggota SatpolPP), diikuti oleh 30 orang anggota baru SatpolPP yang belum mengikuti kegiatan Pradiksar

SatpolPP.

2) Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan, diikuti oleh 30 orang anggota SatpolPP untuk menambah pengetahuan dan wawasan

dalam Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah.

3) Peningkatan kapasitas kegiatan Korps Musik (Drum Band) Bahana Suara

Mataram Pemerintah Kota Mataram Tahun 2016, dengan 60 orang Anggota Korsik BSM dapat tampil diberbagai event nasional dan event lokal provinsi NTB, seperti Pawai Pembukaan Acara Apeksi Regional di Kota Mataram, Pawai

Penyerahan Simbolis Air dan Tanah Nusantara, Pembukaan MTQ Kota Mataram, Kirab Pataka NTB dalam HUT Provinsi NTB, dan Upacara Hari Besar

lainnya.

3. Terwujudnya pembinaan terhadap potensi masyarakat dalam rangka perlindungan masyarakat yang berbasis Sistem Keamanan Lingkungan

(SISKAMLING).

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dilaksanakan dengan 3 (tiga) program

diukur melalui indikator kinerja sasaran sebagai berikut :

20

Tabel Pencapaian Target Sasaran

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TARGET REALISASI %

CAPAIAN KINERJA

1. Terwujudnya pembinaan terhadap potensi masyarakat dalam rangka

perlindungan masyarakat yang berbasis Sistem Keamanan

Lingkungan (SISKAMLING).

% 100 99,96 99,96

RATA-RATA 99,96

Dari table diatas terlihat bahwa dalam tahun 2017 indikator kinerja sasaran telah tercapai dengan baik, rata-rata capaian indikator kinerja adalah 99,96 % atau dengan predikat sangat berhasil.

Adapun pencapaian sasaran tersebut diatas dilaksanakan melalui program-program sebagai berikut :

a. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

1) Pembangunan Pos Jaga/Ronda, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk belanja pengadaan Pos Jaga/Ronda berupa Berugak

sebanyak 18 unit yang ditempatkan di 18 lokasi tersebar di 6 Kecamatan di Kota Mataram. (Sebagian merupakan Dana Pokir Anggota DPRD Kota Mataram sebesar Rp. 50.000.000,-)

2) Pengendalian Keamanan Lingkungan, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk honorarium Tim Pencegahan Penyakit Masyarakat

(PEKAT) Polisi Pamong Praja, Operasi Gabungan (Opgab) Terpadu dengan TNI/Polri dan belanja makan dan minum.

b. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan

1) Pemantauan Situasi Kamtibmas, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk biaya honorarium Tim Pembina Keamanan dan Ketertiban

Umum serta Satlinmas, dan Honorarium Anggota Satlinmas sebanyak 325 orang.

4. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap Peraturan Daerah yang berlaku dan Terwujudnya sinergitas dengan instansi terkait guna membangun kerjasama dalam penegakan Peraturan Daerah yang

berlaku.

Keberhasilan pencapaian sasaran ini dilaksanakan dengan 1 (satu) program

diukur melalui indikator kinerja sasaran sebagai berikut :

21

Tabel Pencapaian Target Sasaran

NO INDIKATOR KINERJA SASARAN SATUAN TARGET REALISASI %

CAPAIAN KINERJA

1.

Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap

Peraturan Daerah yang berlaku

% 100 99,75 99,75

2. Terwujudnya sinergitas dengan instansi terkait guna

membangun kerjasama dalam penegakan Peraturan Daerah

yang berlaku.

% 100 98,79 98,79

RATA-RATA 99,27

Dari table diatas terlihat bahwa dalam tahun 2017 indikator kinerja sasaran

telah tercapai dengan baik, rata-rata capaian indikator kinerja adalah 99,27 % atau dengan predikat berhasil.

Adapun pencapaian sasaran tersebut diatas dilaksanakan melalui program-program sebagai berikut :

a. Program Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah

1) Pemberdayaan PPNS dan Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Perda Kota Mataram, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk

Honorarium Tim PPNS Pelaksana Penegakan Perda, Perwal dan Kepwal Kota Mataram.

2) Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Daerah, alokasi anggaran

pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk Honorarium Panitia Penyelenggara Sosialisasi Perda Tentang Perda Trantibum Honorarium peserta, belanja ATK, belanja makan dan minum panitia dan peserta.

3) Pelaksanaan Yustisi Penegakan Perda, Perwal, dan Keputusan Walikota Mataram, alokasi anggaran pendukung kegiatan dipergunakan untuk 2 kali

kegiatan Yustisi.

4) Penyusunan Rancangan PerWal tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum, alokasi anggaran pendukung kegiatan dipergunakan untuk honorarium Tim

Penyusun dan biaya rapat penyusunan.

5) Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan Penegakan Peraturan Perundang-

undangan Daerah, alokasi anggaran pendukung kegiatan dipergunakan untuk 12 kali kegiatan.

(Rincian kegiatan, Indikator dan capaiannya dapat dilihat pada lampiran Formulir

Pengukuran Kinerja kegiatan)

22

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Anggaran yang digunakan untuk membiayai pelaksanaan kegiatan Satuan Polisi pamong Praja Kota Mataram bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kota Mataram yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 18 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.

Adapun Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Mataram sesuai Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja (DPPA-SKPD) Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 13.861.355.201,- (terdiri dari Belanja Tidak

Langsung sebesar Rp. 7.762.710.501,- dan Belanja Langsung sebesar Rp.6.098.644.700,-) dengan realisasi sebesar Rp. 13.483.156.460,- (terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 7.498.864.362,- dan Belanja Langsung sebesar

Rp.5.984.292.098,-) atau terserap sebesar 97,27 % dari total keseluruhan anggaran. Secara keseluruhan rincian hal tersebut diatas dapat dilihat pada tabel 3.7

Tabel Realisasi Anggaran Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram Tahun 2016

NO JENIS BELANJA TARGET

(Rp)

REALISASI

(Rp)

%

1. Belanja Tidak Langsung 7.762.710.501 7.498.864.362 96.60

2. Belanja Langsung 6.098.644.700 5.984.292.098 98.12

Jumlah 13.861.355.201 13.483.156.460 97.27

Adapun rincian realisasi penyerapan anggaran belanja tidak langsung dan belanja langsung akan di jelaskan pada tabel dibawah ini.

23

Tabel Realisasi Anggaran Belanja Langsung Tahun Anggaran 2017

Pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram

No

PROGRAM

KEGIATAN

ALOKASI

ANGGARAN (Rp.)

REALISASI

ANGGARAN (Rp.)

PROSENTASE REALISASI ANGGARAN

KEU FISIK

1 2 3 4 5 6 7

I Belanja Tidak Langsung

7.762.710.501 7.498.864.362 96.60 96.60

II Belanja Langsung

6.098.644.700 5.984.292.098 98.12 98.49

A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2.978.178.450 2.884.732.441 96.86 97.46

1. Penyedian jasa surat menyurat 3.600.000 3.600.000 100.00 100.00

2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

37.000.000 26.215.155 70.85 100.00

3. Penyediaan jasa peralatan & perlengkapan ktr 21.293.750 17.775.000 83.48 100.00

4. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional

28.500.000 26.315.700 92.34 98.00

5. Penyediaan alat tulis kantor 31.500.000 31.500.000 100.00 100.00

6. Penyediaan barang cetakan & penggandaan 9.500.000 4.850.000 51.05 51.05

7. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

5.149.000 4.730.000 91.86 93.80

8. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 13.090.000 11.805.000 90.18 91.33

9. Penyediaan bahan bacaan & Peraturan PerUUan 9.000.000 8.400.000 93.33 93.33

10. Penyediaan Makanan dan Minuman 17.250.000 17.250.000 100.00 100.00

11. Rapat dan Konsultasi ke Luar Daerah 246.795.000 244.780.873 99.18 99.19

12. Penyusunan dokumen perencanaan 15.650.000 13.255.000 84.70 84.69

13. Penyediaan jasa Administrasi Umum 17.550.000 17.190.713 97.95 97.96

14. Penyediaan Administrasi Keuangan 2.522.300.700 2.457.065.000 97.41 97.48

B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 755.616.250 737.733.657 97.63 98.06

1. Pembangunan Gedung kantor 136.250.000 136.000.000 99.82 99.82

2. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 138.500.000 131.503.000 94.95 94.95

3. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 195.350.000 186.842.407 95.64 97.28

4. Pemeliharaan Rutin Berkala Randis/Operasional 265.016.250 264.963.250 99.98 99.98

5. Pemeliharaan Rutin Berkala Peralatan Gedung Kantor 5.000.000 2.925.000 58.50 59.00

6. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 7.000.000 7.000.000 100.00 100.00

7. Rehabilitasi Sedang/Berat Randis/Operasional 8.500.000 8.500.000 100.00 100.00

C Program Peningkatan Disiplin Aparatur 310.550.000 310.360.000 99.94 100.00

1. Pengadaan Pakaian PDH 57.500.000 57.490.000 99.98 99.98

2. Pengadaan Pakaian PDL Linmas & Jaket 244.050.000 243.870.000 99.93 100.00

3. Pengadaan Pakaian Khusus Hari Tertentu 9.000.000 9.000.000 100.00 100.00

D Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 335.675.000 335.171.000 99.85 100.00

1. Pendidikan dan Pelatihan Formal 100.080.000 100.080.000 100.00 100.00

2. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan

19.910.000 19.910.000 100.00 100.00

3. Peningkatan Kapasitas Kegiatan Korsik Kota Mataram 215.685.000 215.181.000 99.77 100.00

E Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 223.700.000 223.520.000 99.92 100.00

1. Pembangunan pos jaga/ronda 118.250.000 118.070.000 99.85 100.00

2. Pengendalian keamanan lingkungan 105.450.000 105.450.000 100.00 100.00

F Program Pemberdayaan Masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan

1.200.550.000 1.200.550.000 100.00 100.00

1. Pemantauan Situasi Kamtibmas 1.200.550.000 1.200.550.000 100.00 100.00

G Program Penegakan Peraturan Perundang-undangan 294.375.000 292.225.000 99.27 99.28

1. Pemberdayaan PPNS dan penanganan kasus-kasus Pelanggaran Perda

111.850.000 110.700.000 98.97 98.97

2. Fasilitasi Sosialisasi Peraturan PerUUan Daerah 14.575.000 14.575.000 100.00 100.00

3. Pelaksanaan Yustisi Penegakan Perda, Perwal, dan Kepwal

82.850.000 81.850.000 98.79 98.83

4. Penyusunan Rancangan PerWal tentang Ketenteraman dan Ketertiban Umum

30.150.000 30.150.000 100.00 100.00

5. Pembinaan Pengawasan Penyuluhan Penegakan Peraturan Per-UU-an Daerah

54.950.000 54.950.000 100.00 100.00

TOTAL 13.861.355.201 13.483.156.460 97.27 97.43

24

Dari 35 kegiatan alokasi pada belanja langsung, ada 11 kegiatan yang

anggarannya terserap 100 % dan 1 kegiatan yang tidak terlaksana serta 16 kegiatan yang realisasinya tidak mencapai 100%. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. Penyediaan jasa surat menyurat dilaksanakan berdasarkan pada kebutuhan riil, dengan serapan anggaran sebesar 100% (Sangat Berhasil).

2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik dilaksanakan berdasarkan

pada pemakaian dan berdasarkan kebutuhan riil, dengan serapan anggaran sebesar 70,85 (Berhasil).

3. Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor tidak bisa terlealisasi seluruhnya disebabkan karena kegiatan ini dipergunakan untuk biaya pembelian peralatan kebersihan dan bahan pembersih, pengisian tabung gas sesuai

kebutuhan riil dan nilai anggaran yang bisa diserap sebesar 83,48 % (Sangat Berhasil).

4. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional, alokasi anggaran pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk biaya jasa service kendaraan bermotor, perpanjangan STNK sesuai dengan kebutuhan dan dari kegiatan ini nilai

anggaran yg bisa diserap sebesar 92,34 % (Sangat Berhasil).

5. Penyediaan alat tulis kantor terealisasi 100 % (Sangat Berhasil).

6. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan terealisasi sesuai dengan kebutuhan

dan hanya terserap sebesar 51,05 % (Cukup Berhasil).

7. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor tidak bisa

terlealisasi seluruhnya disebabkan karena pembelian alat listrik dan pengadaan instalasi listrik sesuai kebutuhan dan nilai anggaran yg bisa diserap sebesar 91,86 % (Sangat Berhasil).

8. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor tidak bisa terlealisasi seluruhnya disebabkan karena kegiatan ini dipergunakan untuk biaya pembelian peralatan

kebersihan dan bahan pembersih, pengisian tabung gas sesuai kebutuhan riil dan nilai anggaran yang bisa diserap sebesar 90,18 % (Sangat Berhasil).

9. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan, alokasi anggaran

pendukung kegiatan ini dipergunakan untuk biaya surat kabar/majalah sesuai kebutuhan riil dan serapan anggarannya sebesar 93,33 % (Sangat Berhasil).

10. Penyediaan makanan dan minuman terealisasi 100 % (Sangat Berhasil).

11. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah, anggaran tidak bisa diserap seluruhnya karena penggunaan anggaran tersebut disesuaikan dengan

pelaksanaan tugas luar daerah berdasarkan surat tugas dan serapan anggarannya sebesar 99,18 % (Sangat Berhasil).

12. Penyusunan dokumen perencanaan anggaran untuk kegiatan ini tidak bisa diserap

seluruhnya karena alokasi anggaran dipergunakan untuk menyusun dokumen perencanaan tahun 2016 sesuai kebutuhan riil dan nilai anggaran yang bisa diserap

sebesar 84,70 % (Sangat Berhasil).

13. Penyediaan jasa administrasi umum digunakan untuk biaya ijin frekuensi dengan kebutuhan riil, dan anggaran yang digunakan sebesar 97,95 % (Sangat Berhasil).

14. Penyediaan Administrasi Keuangan, anggaran untuk kegiatan ini tidak bisa diserap seluruhnya dan anggaran yang bisa diserap hanya 97,41 % (Sangat Berhasil).

15. Pembangunan Gedung Kantor berupa Musholla dan Gudang terealisasi sebesar 99,82 % (Sangat Berhasil).

16. Pengadaan perlengkapan gedung kantor terealisasi 94,95 % (Sangat Berhasil).

17. Pengadaan peralatan gedung kantor, anggaran untuk kegiatan ini tidak bisa menyerap seluruhnya karena nilai riil barang dan nilai anggaran yang bisa diserap sebesar 95,64 % (Sangat Berhasil).

25

18. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, alokasi anggaran untuk

kegiatan ini tidak bisa diserap seluruhnya karena disesuaikan kebutuhan riil, dan anggaran yang bisa diserap sebesar 99,98 % (Sangat Berhasil).

19. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor, alokasi anggaran untuk kegiatan ini tidak bisa diserap seluruhnya karena disesuaikan kebutuhan riil, dan anggaran yang bisa diserap sebesar 58,50 % (Cukup Berhasil).

20. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor berupa pembuatan dapur terserap 100 % (Sangat Berhasil).

21. Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional terealisasi sebesar 100 % (Sangat Berhasil).

22. Pengadaan Pakaian Dinas Harian terserap 99,98 % (Sangat Berhasil).

23. Pengadaan pakaian kerja lapangan (PDL) Anggota Satlinmas dan perlengkapannya, khususnya untuk perlengkapan pakaian Anggota Baru Satlinmas dan anggaran

yang bisa diserap sebesar 99,93 % (Sangat Berhasil).

24. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu, untuk kelengkapan Pasukan Pataka dan anggaran yang bisa diserap sebesar 100 % (Sangat Berhasil).

25. Pendidikan dan Pelatihan Formal berupa kegiatan Pradiksar Anggota baru SatpolPP sebanyak 30 orang terserap 100 % (Sangat Berhasil).

26. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan untuk 30 orang

anggota SatpolPP terserap 100 % (Sangat Berhasil).

27. Peningkatan kapasitas kegiatan Korsik Kota Mataram, dengan jumlah pengurus 9

orang, anggota sebanyak 60 orang dan pelatih 1 orang, dan anggaran diserap 99,77 % (Sangat Berhasil).

28. Pembangunan Pos Jaga / Berugak untuk Siskamling di wilayah lingkungan,

anggaran diserap sebesar 99,85 % (Sangat Berhasil).

29. Pengendalian Keamanan Lingkungan, anggaran untuk kegiatan ini berupa kegiatan

Patroli, Penjagaan dan Pengamanan di wilayah Kota Mataram dan anggaran yang bisa diserap sebesar 100 % (Sangat Berhasil).

30. Pemantauan Situasi Kamtibmas, kegiatan ini berupa pemberian honorarium Tim

Pembina Satlinmas dan untuk 325 orang anggota Satlinmas Kota mataram, anggaran yang bisa diserap sebesar 100% (Sangat Berhasil).

31. Pemberdayaan PPNS dan Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Perda, Perwal,

dan Keputusan Walikota Mataram, dan anggaran yang bisa diserap sebesar 98,97 % (Sangat Berhasil).

32. Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Daerah, berupa Sosialasi Perda Trantibum untuk 100 orang peserta dan anggaran yang bisa diserap sebesar 100 % (Sangat Berhasil).

33. Pelaksanaan yustisi penegakan Peraturan Daeran/Peraturan Walikota dan Keputusan Walikota, kegiatan ini dilaksanakan 2 kali kegiatan dan anggaran yang

bisa diserap sebesar 98,79 % (Sangat Berhasil).

34. Penyusunan Rancangan Perwal tentang Keamanan dan Ketertiban Umum teralisasi sebesar 100 % (Sangat Berhasil).

35. Pembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan Peraturan Perundang-undangan terserap 100 % (Sangat Berhasil).

26

Berikut ini Tabel dan Diagram realisasi anggaran tahun 2017 :

TABEL LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PER TRIWULAN TA. 2017

SKPD SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MATARAM

PERIODE REALISASI BELANJA TIDAK

LANGSUNG

REALISASI BELANJA

LANGSUNG

TRIWULAN I 1.536.215.446 627.850.440

TRIWULAN II 2.124.222.292 1.656.386.704

TRIWULAN III 2.100.361.264 1.324.904.161

TRIWULAN IV 1.738.065.360 2.375.150.793

JUMLAH 7.498.864.362 5.984.292.098

DIAGRAM 3.1

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BELANJA TIDAK LANGSUNG TA. 2017

DIAGRAM 3.2

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BELANJA LANGSUNG TA. 2017

-

500,000,000

1,000,000,000

1,500,000,000

2,000,000,000

2,500,000,000

TRW I TRW II TRW III TRW IV

BELANJA TIDAK LANGSUNG

0

500,000,000

1,000,000,000

1,500,000,000

2,000,000,000

2,500,000,000

TRW I TRW II TRW III TRW IV

BELANJA LANGSUNG

27

TABEL LAPORAN REALISASI ANGGARAN BELANJA PER BULAN TA. 2017

SKPD SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MATARAM

PERIODE REALISASI ANGGARAN

(Rp)

JANUARI 430.273.166

FEBRUARI 785.957.169

MARET 947.835.551

APRIL 1.043.401.010

MEI 1.279.003.566

JUNI 1.458.204.420

JULI 1.440.604.911

AGUSTUS 1.145.461.625

SEPTEMBER 1.049.333.652

OKTOBER 853.096.930

NOPEMBER 1.182.263.768

DESEMBER 1.867.720.692

TOTAL 13.483.156.460

DIAGRAM 3.3

POLA PENYERAPAN ANGGARAN PER BULAN TA. 2017

SKPD SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MATARAM

0

200,000,000

400,000,000

600,000,000

800,000,000

1,000,000,000

1,200,000,000

1,400,000,000

1,600,000,000

1,800,000,000

2,000,000,000

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES

PENYERAPANANGGARAN

28

BAB IV

P E N U T U P

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram Tahun 2017 telah disusun dan diharapkan dapat memberikan informasi capaian kinerja pelaksanaan kegiatan. Laporan ini tidak hanya menginformasikan penyerapan dana

saja akan tetapi juga hasil dari setiap kegiatan dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan yang dicapai oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram.

Secara ringkas seluruh capaian kinerja tersebut, baik yang telah berhasil maupun yang belum berhasil dan bahkan yang belum sepenuhnya tercapai 100%, telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi kami untuk meningkatkan kinerja di masa-masa

mendatang. Kesulitan yang seringkali terjadi adalah karena kurang maksimalnya koordinasi baik di intern SKPD maupun koordinasi dengan instansi-instansi terkait sehingga terkadang

kegiatan tidak bisa berjalan dengan maksimal.

Selanjutnya masalah yang menyangkut teknis kegiatan, bahwa dalam penyelengaraan kegiatan secara umum ada permasalahan seputar masih minimnya sarana

dan prasarana penunjang kegiatan, serta terbatasnya baik kuantitas maupun kualitas SDM yang ada di Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram. Oleh sebab itu, sesuai dengan hasil analisis kami atas capaian kinerja tahun 2017, kami merumuskan beberapa langkah penting

sebagai strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan dimasa yang akan datang, yaitu sebagai berikut :

1. Meningkatkan sarana dan prasarana penunjang kegiatan ;

2. Meningkatkan kuantitas personil anggota Satpol PP melalui perekrutan dan meningkatkan kwalitas SDM melalui kegiatan pembinaan pegawai, baik yang

diselenggarakan internal maupun bekerjasama dengan instansi terkait ;

3. Terlaksananya semua kegiatan Satpol PP Kota Mataram hendaknya di dukung oleh

Sumber Daya Manusia yang handal dan Profesional dalam menjalankan tugas lapangan ;

4. Terjalinnya koordinasi yang baik antara Dinas/Instansi/SKPD yang terkait, Aparat TNI/Polri/Kejaksaan, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah/Muspida dengan Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Mataram guna meningkatkan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.

Bagi Satuan Polisi Pamong Praja LKIP Tahun 2017 tidak hanya merupakan

pemenuhan terhadap Inpres Nomor 7 Tahun 1999 semata, akan tetapi diharapkan akan bermanfaat sebagai sumber informasi dalam pengambilan keputusan bagi peningkatan

kinerja di masa yang akan datang.

Mataram, Januari 2018

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Mataram

CHAERUL ANWAR, SIP NIP. 19601202 198003 1 003