BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR...

42
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dimaksudkan untuk mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah. Pelaksanaan pembangunan di Kota Mataram memerlukan kualitas perencanaan pembangunan yang terencana, terarah, terpadu dan komprehensif sehingga mampu mengakomodir aspirasi masyarakat. Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataramsebagai unsur pendukung tugas Walikota dibidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanannya.Dan untuk kelancaran program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram perlu menyusun perencanaan program dan kegiatan dengan baik. Untuk dapat menyusun perencanaan yang baik maka sangat diperlukan adanya suatu pedoman.Salah satunya pedoman tersebut adalah penyusunan Renstra SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram. Renstra SKPD merupakan tindak lanjut terhadap Rencana Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2016-2021. Disamping itu penyusunan Renstra SKPD untuk memenuhi tuntutan dari InpresNomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Renstra SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Kota MataramTahun 2016-2021 disusun sebagai rangkaian rencana tindak lanjut untuk menjadi acuan/pedoman bagi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram beserta jajarannya dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan serta sebagai bahan masukan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram. 1.2. TUJUAN 1. Maksud : Maksud Penyusunan Renstra SKPD ini adalah tersedianya dan tersusunnya dokumen perencanaan dan menyediakan tolok ukur serta alat bantu bagi unit-unit kerja yang ada pada lingkungan SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram secara konsekwen dan konsisten menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi. 2. Tujuan : Berdasarkan hal tersebut diatas maka Renstra SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram Tahun 2016-2021 disusun dengan tujuan : a. Tujuan penyusunan adalah tersedianya suatu dokumen strategic dan komprehensif b. Untuk lebih memantapkan terselenggaranya kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram dalam mendukung suksesnya pencapaian sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD yang bersumber dari APBD. c. Merupakan komitmen bersama dalam melaksanakan program-program kegiatan pembangunan sebagai tolok ukur dalam melakukan evaluasi kinerja

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR...

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dimaksudkan untuk mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah. Pelaksanaan pembangunan di Kota Mataram memerlukan kualitas perencanaan pembangunan yang terencana, terarah, terpadu dan komprehensif

sehingga mampu mengakomodir aspirasi masyarakat.

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataramsebagai unsur pendukung tugas

Walikota dibidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat terus berusaha meningkatkan kualitas pelayanannya.Dan untuk

kelancaran program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram perlu menyusun perencanaan program dan kegiatan dengan baik. Untuk dapat menyusun perencanaan yang baik maka sangat diperlukan adanya suatu pedoman.Salah

satunya pedoman tersebut adalah penyusunan Renstra SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram. Renstra SKPD merupakan tindak lanjut terhadap Rencana

Pembangunan JangkaMenengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2016-2021. Disamping itu penyusunan Renstra SKPD untuk memenuhi tuntutan dari InpresNomor

7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).

Renstra SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Kota MataramTahun 2016-2021 disusun sebagai rangkaian rencana tindak lanjut untuk menjadi acuan/pedoman bagi

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram beserta jajarannya dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dalam rangka pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan

serta sebagai bahan masukan dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram.

1.2. TUJUAN

1. Maksud :

Maksud Penyusunan Renstra SKPD ini adalah tersedianya dan tersusunnya dokumen perencanaan dan menyediakan tolok ukur serta alat bantu bagi unit-unit

kerja yang ada pada lingkungan SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram secara konsekwen dan konsisten menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi.

2. Tujuan :

Berdasarkan hal tersebut diatas maka Renstra SKPD Satuan Polisi Pamong

Praja Kota Mataram Tahun 2016-2021 disusun dengan tujuan :

a. Tujuan penyusunan adalah tersedianya suatu dokumen strategic dan

komprehensif

b. Untuk lebih memantapkan terselenggaranya kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram dalam mendukung suksesnya pencapaian sasaran

pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam RPJMD yang bersumber dari APBD.

c. Merupakan komitmen bersama dalam melaksanakan program-program kegiatan pembangunan sebagai tolok ukur dalam melakukan evaluasi kinerja

2

tahunan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram secara terpadu, terarah

dan terukur.

d. Memudahkan pemangku kebijakan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram

dalam mengambil keputusan untuk memahami arah kebijakan dan program/kegiatan operasional tahunan dalam kurun waktu 5 tahun.

e. Untuk mengukur kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam kedudukannya sebagai unsur pendukung penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang ketertiban

umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat

1.3. LANDASAN NORMATIF

Dalam penyusunan Renstra SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram Tahun 2016-2021 mengacu padaperaturan perundang-undangan sebagai rujukan

yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram;

2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah;

5. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor

9 Tahun 2015;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan

Negara dan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2008 tentang Stándar Pelayanan Minimal Bidang Pemerintah Dalam Negeri di Kabupaten/Kota;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata cara Penyelenggaraan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

3

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan dan

Tata cara Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011tentang Standar

Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja;

17. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Mataram;

18. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram ;

19. Peraturan Walikota Mataram Nomor 42 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram;

Undang-undang No. 17 Tahun 2003 mengatur peranan dan kedudukan RKPD

yang merupakan penjabaran RPJMD dan Renstra AKPD dalam kaitannya dengan perumusan Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Renja SKPD, RKA SKPD dan RAPBD.Undang-undang ini menekan kan pengangaran berbasis kinerja (performance

budgeting) serta prinsip-prinsip pengelolaan keuangan yang meliputi akuntabilitas, profesionalitas, proporsionalitas, keterbukaan dalam pengelolaan keuangan dan

pemeriksaan keuangan oleh Badan Pemeriksa yang bebas dan mandiri.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 mengatur tentang peranan dan

tanggung jawab Kepala SKPD dalam menyiapkan Renstra SKPD, keterkaitan visi dan misi Kepala Daerah terpilih dengan RPJMD dan Renstra SKPD, pokok-pokok isi dokumen Renstra SKPD, dan status hukum Renstra SKPD. Renstra SKPD ini akan

dijadikan pedoman bagi penyusunan Renja SKPD. Undang-undang ini juga menekankan keterkaitan erat antara penyusunan RPJMD dengan Renstra SKPD.

Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 mengemukakan tentang muatan pokok Renstra SKPD yang meliputivisi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan SKPD sesuai TUPOKSI SKPD dan berpedoman pada RPJMD. Undang-undang

ini menekankan sifat indikatif (fleksibel) dari program/kegiatan pembangunan dalam Renstra SKPD.Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 mengatur tentang peranan dan

kedudukan RKPD, Renja SKPD, RKA SKPD, dan APBD yang merupakan penjabaran RPJMD dan Renstra SKPD. Undang-undang ini menekankan perlunya penyusunan

Renja dan RKA SKPD berdasarkan penganggaran berbasis kinerja.Inimenunjukan perlunya Renstra SKPD juga menggambarkan target capaian kinerja pembangunan daerah sehingga mudah untuk ditransformasikan kedalam Rencana Tahun (RKPD).

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 menekankan bahwa penyusunan Renstra SKPD harus berpedoman pada RPJMD, karena RPJMD merupakan dasar dalam

penyusunan RAPBD, RKPD, Renja SKPD, dan sebagai bentuk penerjemahan RPJMD. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 menekankan bahwa RPJMD dan Renstra

SKPD harus mencakup target pencapaian Standar Pelayanan Minimum dalam jangka menengah dan kemudian dituangkan kedalam RKPD, Renja SKPD, KUA, APBD, dan RKA SKPD untuk mencapai target SPM tahunan dengan mempertimbangkan keuangan

daerah.

Surat Edaran Bersama Meneg PPN/Kepala Bappenas dan Mendagri membahas

tentang petunjuk Teknis Penyelenggaraan Musrenbang secara rinci tata cara pelaksanaan Musrenbang untuk setiap jenis Musrenbang dalam rangka penyusunan RKPD dan RKP. Secara keseluruhan SEB ini memperlihatkan komitmen politik

pemerintah yang tinggi untuk melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan perencanaan di daerah.

4

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika Penulisan dalam Renstra SKPD Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram disusun sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang penyusunan Renstra SKPD, maksud

dan tujuan penyusunan Renstra SKPD, Landasan Normatif Penyusunan dan Sistematika Penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM

Bab ini menguraikan rumusan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram dan masing-masing bagian pelaku aktifitas

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram, serta sumber daya dan kinerja pelayanan.

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS

Bab ini menguraikan tentang identifikasi permasalahan serta telaah visi dan misi Walikota Mataram.

BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN SERTA STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Bab ini menguraikan rumusan visi dan misi serta kebijakan strategis

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram dalam rangka mencapai Visi dan Misi Kota Mataram.

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF

Bab ini berisikan rencana program kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram yang dilaksankan oleh bidang-bidang dalam rangka

mencapai visi dan misi pembangunan Kota Mataram.

BAB VI : INDIKATOR KINERJA SKPD

BAB VII : PENUTUP

5

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram berdasarkan Peraturan Daerah Kota

Mataram Nomor 5 tahun 2008 tentang pembentukan susunan organisasi perangkat Daerah Kota Mataram ( Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2008 nomor 3 seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 18 Tahun

2011 tentang perubahan atas Peraturan daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang pembentukan organisasi perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah

Kota Mataram Tahun 2011 Nomor 1 seri D) terakhir telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2016 Nomor 1 Seri D) adalah sebagai unsur pelaksana otonomi daerah urusan wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.

Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram adalah sebagai berikut :

Tugas Pokok Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram sebagai unsur pendukung tugas

Walikota dibidang ketentraman dan ketertiban yang dipimpin oleh Kepala Satuan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota.Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram mempunyai tugas pokok : membantu Walikota dalam menegakan Peraturan Daerah dan menyelenggarakan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat serta perlindungan masyarakat.

Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram

Untuk menyelengarakan tugas-tugas pokok seperti diatas, maka Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. penyusunan program dan pelaksanaan penegakkan Perda, penyelenggaraan ketertiban umum danketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat;

b. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota;

c. pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketertiban umum, dan

ketenteraman masyarakat di daerah;

d. pelaksanaan kebijakan perlindungan masyarakat;

e. pelaksanaan koordinasi penegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota

serta penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dengan aparat Kepolisian Negara Republik Indonesia,Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah

dan/ atau aparatur lainnya;

f. pengawasan terhadap masyarakat, aparatur, atau badan hukum agar mematuhi

dan mentaati penegakkan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota;

g. mengikuti proses penyusunan peraturan perundang-undangan daerah serta kegiatan pembinaan dan penyebarluasan produk hukum daerah;

h. membantu pengamanan dan pengawalan tamu VIP termasuk pejabat negara dan tamu negara;

6

i. pelaksanaan pengamanan dan penertiban aset yang belum teradministrasi sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

j. pelaksanaan pembinaan teknis operasional kepada Unit Pelaksana Satpol PP

Kecamatan;

k. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang berikan oleh Walikota sesuai

bidang tugasnya

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram terdapat 16 Jabatan Struktural terdiri dari 1 (satu) Jabatan Eselon II.B, 1 (satu) Jabatan Eselon III.A, 3 (tiga) Jabatan Eselon

III.B, 11 (sebelas) Jabatan Eselon IV.A Berdasarkan SK tersebut pola struktur atau susunan organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram adalah sebagai berikut :

(1) Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja, terdiri dari: a. Kepala

b. Sekretariat terdiri atas : 1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan; dan 2. Sub Bagian Umum dan kepegawaian.

c. Bidang 1. Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah, terdiri atas:

a) Seksi Pembinaan dan Pengawasan; b) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan; dan

c) Seksi Penyuluhan. 2. Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman, serta Perlindungan

Masyarakat terdiri atas:

a) Seksi Operasional dan Penertiban; b) Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat dan Bina Potensi Masyarakat;

dan c) Seksi Kerjasama dan Pengendalian.

3. Bidang Sumber Daya Aparatur, terdiri atas:

a) Seksi Pendidikan dan Pelatihan; b) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Aparatur; dan

c) Seksi Teknis Fungsional. 4. Unit Pelaksana Satpol PP Kecamatan; dan

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagan struktur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram berdasarkan

Peraturan Walikota Mataram Nomor 42 Tahun 2016, adapun gambar struktur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram adalah sebagai berikut :

7

KEPALA SATUAN

SEKRETARIAT

Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian

Sub Bagian Perencanaan

Dan Keuangan

BIDANG PENEGAKAN

PERUNDANG-UNDANGAN DAERAH

BIDANG KETERTIBAN UMUM DAN

KETENTRAMAN SERTA

PERLINDUNGAN MASYARAKAT

BIDANG SUMBER DAYA

APARATUR

Seksi Pembinaan dan

Pengawasan

Seksi

Penyelidikan dan Penyidikan

Seksi

Penyuluhan

Seksi Operasional dan

Penertiban

Seksi

Satuan Perlindungan Masyarakat dan Bina Potensi Masyarakat

Seksi Kerjasama dan

Pengendalian

Seksi Pendidikan dan

Pelatihan

Seksi

Pembinaan dan Pengembangan

Kapasitas Aparatur

Seksi

Teknis Fungsional

UNIT PELAKSANA

SATPOL PP KECAMATAN

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

LAMPIRAN

PERATURAN WALIKOTA MATARAM

NOMOR : 42 TAHUN 2016

TANGGAL : 21 NOPEMBER 2016

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA

MATARAM

8

Rincian tugas pokok dan fungsi unsur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Mataram sebagai berikut;

KEPALA SATUAN

(1) Kepala Satuan mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasi Satuan Polisi Pamong Praja

dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang Satuan Polisi Pamong Praja.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Satuan mempunyai fungsi : a. perumusan dan penetapan visi, misi dan rencana strategis serta program

kerja Satpol PP; b. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kerja

Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Penetapan Kinerja Satpol PP;

c. perumusan Kebijakan Teknis di bidang ketentraman dan ketertiban umum

dan perlindungan masyarakat; d. penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian

serta bimbingan di bidang ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat;

e. penyelenggaraan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas Satpol PP dengan Perangkat Daerah/instansi terkait;

f. pelaksanaan kerjasama dengan pihak lain baik Instansi Pemerintah,

Lembaga Organisasi Swadaya Masyarakat dan/atau swasta dalam rangka pembinaan ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan

masyarakat; g. pengkoordinasian pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan

Walikota dan/atau kebijakan daerah lainnya sesuai ketentuan peraturan

perundangundangan; h. pemberian pertimbangan terhadap penetapan perijinan serta rekomendasi

teknis tertentu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; i. pengkoordinasian penyelenggaraan pengamanan dan pengawalan

Walikota dan Wakil Walikota, tamu Walikota dan Wakil Walikota, termasuk pejabat negara dan tamu negara;

j. pengkoordinasian pembinaan terhadap pemberdayaan dan

penyelenggaraan tugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS); k. pengkoordinasian pelaksanaan pengamanan dan penertiban aset yang

belum teradministrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

l. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan SDM Satuan Polisi Pamong Praja;

m. pelaksanaan pembinaan manajemen kepegawaian lingkup Satuan Polisi

Pamong Praja; n. pelaksanaan pembinaan teknis operasional kepada Unit Pelaksana Satpol

PP Kecamatan; o. pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang ketentraman dan

ketertiban umum, perlindungan masyarakat serta penegakan Peraturan

Daerah, Peraturan Walikota dan/atau kebijakan daerah lainnya; p. pelaporan pelaksanaan tugas kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

dan q. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Walikota

sesuai dengan bidang tugasnya.

9

SEKRETARIAT

(1) Sekretariat Satpol PP dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas

pokok melaksanakan pembinaan dan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Satpol PP.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi : a. pelaksanaan penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan

Penetapan Kinerja lingkup Satuan Polisi Pamong Praja; b. pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan

Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Satpol PP; c. pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan anggaran, keuangan dan

perlengkapan dan ketatausahaan Satpol PP yang meliputi urusan perbendahaaraan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LHP, perlengkapan, rumah tangga, kepegawaian, hukum dan organisasi, serta

hubungan masyarakat. d. pelaksanaan pelayanan Teknis Administratif kepada seluruh Unit Kerja

lingkup Satpol PP; e. perumusan pedoman dan petunjuk tata laksana administrasi umum;

f. pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Prosedur Tetap Pelaksanaan kegiatan lingkup Satpol PP;

g. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis penyelenggaraan administrasi

umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan; h. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Satpol PP;

i. pengkoordinasian pelaksanaan pengembangan system informasi manajemen Satpol PP sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

j. pelaksanaan koordinasi Satpol PP, konsultasi dan sinkronisasi

penyelenggaraan tugas kesekretariatan dengan Perangkat Daerah dan/atau Instansi terkait;

k. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengelolaan administrasi umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian dan perlengkapan;

l. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas kesekretariatan; dan

m. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan

bidang tugasnya.

Sekretariat membawahi 2 (dua) Sub Bagian antara lain :

Sub Bagian Perencanaan dan keuangan

(1) Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok mengendalikan pelaksanaan dan mempersiapkan:

a. penyusunan perencanaan dan program kerja tahunan Satpol PP; b. bahan kebijakan teknis perencanaan, pengelolaan administrasi keuangan

rutin, urusan pembukuan; c. menyusun pertanggungjawaban, urusan perbendaharaan anggaran

belanja Satpol PP; dan

d. pembinaan administrasi keuangan pembangunan, evaluasi pelaksanaan program/kegiatan di lingkungan Satpol PP.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi :

10

a. penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja lingkup Satpol PP; b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang perencanaan

dan pengelolaan keuangan; c. penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis di bidang

perencanaan, penyusunan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban keuangan lingkup Satpol PP;

d. pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka analisa pelaksanaan

anggaran, perbendaharaan, pembukuan dan verifikasi; e. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Satuan Pemegang Kas;

f. penyiapan bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta Penetapan Kinerja lingkup Satpol PP;

g. pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) lingkup Satpol PP;

h. penyiapan bahan Koordinasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai peraturan perundangundangan;

i. penyiapan bahan koordinasi penyusunan Standar Prosedur Tetap pelaksanaan kegiatan lingkup Satpol PP;

j. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi bidang perencanaan dan pengelolaan keuangan lingkup Satpol PP;

k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub

Bagian; dan l. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan

bidang tugasnya.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian

mempunyai tugas pokok mengendalikan pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga dan pembinaan serta pengurusan administrasi

umum kepegawaian di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepala

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub

Bagian;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan;

c. penyiapan bahan Satpol PP dan konsultasi penyelenggaraan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan;

d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data kepegawaian dan kebutuhan perlengkapan;

e. pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian

perlengkapan inventaris kantor sesuai peraturan perundang-undangan; f. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian lingkup

Satpol PP sesuai peraturan perundang-undangan; g. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan PNS lingkup

Satpol PP;

h. pengkoordinasian Satpol PP pelaksanaan tugas Bendaharawan Barang; i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub

Bagian; dan j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan

bidang tugasnya.

11

Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah

(1) Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam rangka

pelaksanaan program kerja di bidang penegakan Perundang-Undangan Daerah.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tercantum pada ayat (1),

Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah mempunyai fungsi: a. perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang;

b. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi dibawahnya;

c. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis di bidang penegakan perundang-undangan daerah sesuai peraturan perundang-undangan;

d. pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dengan perangkat

daerah/Instansi terkait, dalam rangka tim yustisia dan keterpaduan pelaksanaan program/kegiatan di bidang penegakan perundangundangan

daerah; e. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi teknis kerjasama pembinaan dan

penegakan perundang-undangan daerah; f. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama/kemitraan dengan instansi terkait,

masyarakat dan/atau swasta dalam rangka penegakan perundang-

undangan daerah; g. pelaksanaan koordinasi terhadap pemberdayaan dan pelaksanaan tugas

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS); h. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait terhadap

ditemukannya atau patut diduga adanya pelanggaran atas perundang-

undangan daerah; i. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan teknis penyelidikan dan

penyidikan penegakan peraturan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang; dan

k. pelaksanaan tugas-tugas kedinasannya lain yang diberikan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah membawahi 3 (tiga) Seksi antara

lain :

Seksi Pembinaan dan Pengawasan

(1) Seksi Pembinaan dan Pengawasan, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan program dan

pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan dan pengawasan perundang-undangan daerah.

(2) Untuk melaksanakan tugas Pokok sebagaimana tercantum pada ayat (1), Kepala Seksi Pembinaan dan Pengawasan mempunyai fungsi: a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan program kerja Seksi;

b. penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap perundang-undangan daerah;

c. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang pembinaan dan pengawasan;

12

d. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang pembinaan dan

pengawasan berpedoman pada peraturan perundang-undangan; e. penyiapan bahan penyusunan prosedur dan pedoman kegiatan pembinaan

dan pengawasan mengenai perundang-undangan daerah; f. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka

mendukung pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengawasan perundang-undangan daerah;

g. penyiapan bahan sosialisasi perundang-undangan daerah yang berkaitan

pembinaan dan pengawasan; h. penyiapan bahan usulan kebijakan yang terkait dengan pembinaan dan

pengawasan perundangundangan daerah; i. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; dan

j. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Seksi Penyelidikan dan Penyidikan

(1) Seksi Penyelidikan dan Penyidikan, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi

dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan di bidang penyelidikan dan penyidikan terkait

pelanggaran perundang-undangan daerah. (2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tercantum pada ayat (1),

Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan mempunyai fungsi :

a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan program kerja Seksi; b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang penyelidikan dan

penyidikan terkait pelanggaran perundang-undangan daerah; c. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang penyelidikan dan

penyidikan berpedoman pada peraturan perundang-undangan;

d. penyiapan bahan penyusunan prosedur dan pedoman kegiatan penyelidikan dan penyidikan terkait pelanggaran perundang-undangan

daerah; e. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka

mendukung pelaksanaan kegiatan penyelidikan dan penyidikan terkait pelanggaran perundang-undangan daerah;

f. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan perangkat

daerah/Instansi terkait, masyarakat dan swasta terkait pelanggaran perundang-undangan daerah;

g. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) terkait tugas penyidikan pelanggaraan

perundang-undangan daerah; h. pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan terhadap laporan atau

pengaduan tentang terjadinya pelanggaran perundang-undangan daerah

yang dilakukan oleh masyarakat, aparatur dan badan hukum; i. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; dan

j. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Seksi Penyuluhan

(1) Seksi Penyuluhan, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan

mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan di bidang penyuluhan perundang-undangan daerah.

13

(2) Untuk melaksanakan tugas Pokok sebagaimana tercantum pada ayat (1),

Kepala Seksi Penyuluhan mempunyai fungsi: a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan program kerja Seksi;

b. penyiapan bahan pelaksanaan penyuluhan terhadap perundang-undangan daerah;

c. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang penyuluhan; d. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang penyuluhan

berpedoman pada peraturan perundang-undangan;

e. penyiapan bahan penyusunan prosedur dan pedoman kegiatan penyuluhan mengenai perundang-undangan daerah;

f. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan penyuluhan perundang-undangan

daerah; g. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan perangkat

daerah/Instansi terkait, masyarakat dan swasta dalam rangka

pengembangan sistem, metode dan materi penyuluhan terkait perundang-undangan daerah;

h. penyiapan bahan sosialisasi perundang-undangan daerah yang berkaitan penyuluhan;

i. penyiapan bahan usulan kebijakan yang terkait dengan penyuluhan perundang-undangan daerah;

j. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; dan

k. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman serta Perlindungan Masyarakat

(1) Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman serta Perlindungan Masyarakat

dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan

kegiatan bawahan dalam rangka, penyelenggaraan program kerja bidang ketertiban umum dan ketentraman serta perlindungan masyarakat.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman serta Perlindungan Masyarakat mempunyai fungsi:

a. perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang; b. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi dibawahnya; c. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis di bidang ketertiban umum

dan ketentraman serta Perlindungan Masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan;

d. pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dengan satuan kerja

perangkat daerah/Instansi terkait dalam rangka keterpaduan pelaksanaan program/kegiatan di bidang ketertiban umum dan ketentraman serta

perlindungan masyarakat; e. pelaksanaan koordinasi penertiban terhadap pelanggaran perundang-

undangan daerah;

f. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama/kemitraan dengan instansi terkait, masyarakat dan/atau swasta dalam rangka mewujudkan ketertiban umum

dan ketentraman serta Perlindungan Masyarakat; g. pelaksanan koordinasi kegiatan patroli rutin wilayah dalam rangka

memelihara ketertiban umum dan ketentraman serta Perlindungan Masyarakat;

14

h. pelaksanaan korrdinasi terhadap pengamanan asset daerah yang

dipandang perlu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; i. pelaksanaan koordinasi terkait penjagaan dan pengamanan rumah jabatan

Walikota dan Wakil Walikota; j. pelaksanaan koordinasi terhadap pengamanan dan pengawalan terhadap

Walikota dan Wakil Walikota; k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

bidang; dan

l. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman serta Perlindungan Masyarakat membawahi 3 (tiga) Seksi antara lain :

Seksi Operasional dan Penertiban

(1) Seksi Operasional dan Penertiban, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi

dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan di bidang operasional dan penertiban dalam rangka

mewujudkan ketertiban dan ketentraman masyarakat. (2) Untuk melaksanakan tugas Pokok sebagaimana tercantum dalam ayat (1),

Kepala Seksi Operasional dan Penertiban mempunyai fungsi: a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan program kerja Seksi; b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang operasional dan

penertiban dalam rangka mewujudkan ketertiban dan ketentraman masyarakat;

c. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang operasional dan penertiban berpedoman pada peraturan perundang-undangan;

d. penyiapan bahan penyusunan prosedur dan pedoman kegiatan operasional

dan penertiban dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas; e. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka

mendukung pelaksanaan kegiatan operasional dan penertiban terkait pemeliharaan ketertiban dan ketentraman masyarakat;

f. pelaksanaan kegiatan patroli rutin wilayah dalam rangka memelihara ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

g. pelaksanaan kegiatan pengamanan terhadap asset daerah yang dipandang

perlu sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; h. pelaksanaan kegiatan penjagaan dan pengamanan rumah jabatan Walikota

dan Wakil Walikota; i. pelaksanaan pengamanan dalam wilayah atau lingkungan perkantoran

milik Pemerintah Daerah dari kegiatan unjuk rasa dan atau kegiatan lain yang dapat mengganggu ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

j. pelaksanaan pengamanan dan pengawalan terhadap Walikota dan Wakil

Walikota, tamu Walikota dan Wakil Walikota, termasuk pejabat negara dan tamu negara;

k. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; dan l. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

Seksi Perlindungan Masyarakat

(1) Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat dan Bina Potensi Masyarakat, dipimpin

oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan

15

bawahan dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan di bidang

Satuan Perlindungan Masyarakat dan Bina Potensi Masyarakat dalam rangka mewujudkan ketertiban dan ketentraman masyarakat.

(2) Untuk melaksanakan tugas Pokok sebagaimana tercantum dalam ayat (1), Kepala Seksi Satuan Perlindungan Masyarakat dan Bina Potensi Masyarakat

mempunyai fungsi: a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Seksi; b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis dibidang Satuan Linmas

dan bina potensi masyarakat; c. penyiapan bahan perumusan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan

pengendalian di bidang satuan Linmas dan bina potensi masyarakat; d. penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas

seksi dengan instansi terkait; e. penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan SDM satuan Linmas dan

bina potensi masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan tugas

perlindungan masyarakat; f. pengumpulan, pengolahan dan analisa data di bidang satuan Linmas dan

bina potensi masyarakat; g. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap upaya

peningkatan kapasitas dan kualitas satuan Linmas dan bina potensi masyarakat;

h. pengkoordinasian pelaksanaan pelatihan satuan Linmas;

i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan

j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

Seksi Kerjasama dan Pengendalian

(1) Seksi Kerjasama dan Pengendalian dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi

dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan di bidang kerjasama dan pengendalian.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tercantum pada ayat (1), Kepala Seksi Kerjasama dan Pengendalian mempunyai fungsi: a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan program kerja Seksi;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang kerjasama dan pengendalian dalam rangka mewujudkan ketertiban dan ketentraman

masyarakat; c. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang kerjasama dan

pengendalian berpedoman pada peraturan perundang-undangan; d. penyiapan bahan penyusunan prosedur dan pedoman kegiatan kerjasama

dan pengendalian dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

e. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan kerjasama dan pengendalian terkait

pemeliharaan ketertiban dan ketentraman masyarakat; f. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan kerjasama serta

pengendalian dengan perangkat daerah/Instansi terkait, masyarakat dan

swasta terkait dengan tugas dan fungsi Satpol PP; g. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; dan

h. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

16

Bidang Sumber Daya Aparatur

(1) Bidang Sumber Daya Aparatur dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi

dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam rangka, penyelenggaraan program kerja bidang sumber daya aparatur.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Sumber Daya Aparatur mempunyai fungsi: a. perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja Bidang;

b. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi dibawahnya;

c. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis di bidang sumber daya aparatur dan perlindungan masyarakat sesuai peraturan perundang-

undangan; d. pelaksanaan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi dengan perangkat

daerah/Instansi terkait dalam rangka keterpaduan pelaksanaan

program/kegiatan di bidang Sumber Daya Aparatur; e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, dalam rangka peningkatan

kualitas sumber daya aparatur polisi pamong praja; f. pelaksanaan koordinasi kegiatan peningkatan kapasitas dan kualitas

sumber daya polisi pamong praja melalui proses pendidikan dan pelatihan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. pelaksanaan pembinaan teknis kesamaptaan bagi anggota polisi pamong

praja sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

bidang; dan i. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

Bidang Sumber Daya Aparatur membawahi 3 (tiga) Seksi antara lain :

Seksi Pendidikan dan Pelatihan

(1) Seksi Pendidikan dan Pelatihan, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi

dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan dan pelatihan.

(2) Untuk melaksanakan tugas Pokok sebagaimana tercantum dalam ayat (1),

Kepala Seksi Pendidikan dan Pelatihan mempunyai fungsi: a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan program kerja Seksi;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang pendidikan dan pelatihan dalam rangka mewujudkan sumber daya aparatur polisi pamong

praja yang berkualitas; c. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang pendidikan dan

pelatihan berpedoman pada peraturan perundang-undangan;

d. penyiapan bahan penyusunan prosedur dan pedoman kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

e. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan aparatur polisi pamong praja;

f. penyiapan bahan koordinasian pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dasar Satpol PP dengan Perangkat Daerah dan Instansi terkait sesuai

peraturan perundang-undangan;

17

g. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data bagi anggota satuan

polisi pamong praja yang sudah mengikuti diklat, kursus dan pelatihan lainnya;

h. penyiapan bahan perencanaan jadwal pendidikan dan pelatihan bagi anggota satuan polisi pamong praja;

i. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan j. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

Seksi Pembinaan dan Pengembangan

(1) Seksi Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Aparatur dipimpin oleh

seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan

bawahan dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan di bidang Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Aparatur.

(2) Untuk melaksanakan tugas Pokok sebagaimana tercantum pada ayat (1),

Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Aparatur mempunyai fungsi:

a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja seksi; b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang pembinaan dan

pengembangan kapasitas aparatur; c. penyiapan bahan perumusan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan

pengendalian di bidang pembinaan dan pengembangan kapasitas

aparatur; d. penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas

seksi dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait; e. penyiapan bahan pembinaan dalam upaya peningkatan peran serta

masyarakat di bidang pembinaan dan pengembangan kapasitas aparatur;

f. pengumpulan, pengolahan dan analisa data di bidang pembinaan dan pengembangan kapasitas aparatur;

g. pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap upaya-upaya pembinaan dan pengembangan kapasitas aparatur;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas seksi; dan

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai bidang

tugasnya.

Seksi Teknis Fungsional

(1) Seksi Teknis Fungsional, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan

mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan di bidang Teknis Fungsional.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kepala Seksi Teknis Fungsional mempunyai fungsi: a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan program kerja Seksi;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang teknis fungsional dalam rangka mewujudkan sumber daya aparatur polisi pamong praja yang berkualitas;

c. penyiapan bahan perumusan kebijakan daerah di bidang teknis fungsional berpedoman pada peraturan perundang-undangan;

d. penyiapan bahan penyusunan prosedur dan pedoman kegiatan bidang teknis fungsional dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas;

18

e. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka

mendukung pelaksanaan kegiatan bidang teknis fungsional; f. penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan perangkat

daerah/Instansi terkait, menyangkut kebutuhan tenaga teknis fungsional bagi aparatur polisi pamong praja;

g. pelaksanaan kegiatan kesamaptaan bagi anggota polisi pamong praja dan atau pegawai negeri sipil lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. penyiapan bahan administrasi pelaksanaan kegiatan di bidang teknis fungsional yang meliputi diklat, kursus dan pelatihan lainnya bagi anggota

satuan polisi pamong praja; i. monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi; dan

j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Unit Pelaksana Satpol PP Kecamatan

(1) Unit Pelaksana Satpol PP Kecamatan dipimpin oleh Kepala Satuan yang secara Ex-Officio dijabat oleh Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban pada

Kecamatan. (2) Kepala Satuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara teknis administrasi

bertanggung jawab kepada Camat dan secara teknis operasional bertanggung jawab kepada Kepala Satpol PP.

Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Satpol PP sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

(1) Kelompok jabatan Fungsional dimaksud, terdiri dari sejumlah tenaga jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Walikota

dan bertanggung jawab kepada Kepala Satuan. (3) Jumlah jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan

berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2.2. Sumber Daya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram

Adapun sumber daya manusia (SDM) pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram berdasarkan data kepegawaian sampai dengan Februari 2017 keseluruhan berjumlah 169 orang yang terdiri dari 114 Pegawai Negeri Sipil (PNS), 5 Orang Honor

Daerah dan 50 Orang Pegawai Tidak Tetap (PTT). Dari data tersebut sumber daya aparatur yang ada terbagi menjadi 2 (dua) bagian antara lain :

A. Pegawai Sekretariat sebanyak 47 orang, terdiri dari

1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) : 33 orang

2. Pegawai Honor Daerah : - orang

3. Pegawai Tidak Tetap (PTT) : 14 orang

19

B. Pegawai Anggota sebanyak 122 orang, terdiri dari

1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) : 81 orang

2. Pegawai Honor Daerah : 5 orang

3. Pegawai Tidak Tetap (PTT) : 36 orang

Rincian Keadaan karyawan/karyawati Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Honor Daerah dan Pegawai Tidak Tetap menurut jenjang pendidikan, pangkat dan golongan tahun 2017, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 1

Komposisi Jumlah Pegawai Satpol PP Kota Mataram

Berdasarkan Pangkat/Golongan Tahun 2017

No.

Jenis

Kepegawaian

Pangkat/Golongan

Jumlah I II III IV

1.

2.

PNS

PNS Anggota

-

3

8

60

19

18

6

-

33

81

JUMLAH 3 78 37 6 114

Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram sampai Februari 2017

Sedangkan keadaan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai Honor Daerah (HONDA) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) apabila dirinci berdasarkan tingkat/jenjang pendidikan dan jenis kelamin dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 2

Komposisi Jumlah Pegawai Satpol PP Kota Mataram

Berdasarkan Jenjang Pendidikan Dan Jenis Kelamin Tahun 2017

No

Uraian

Jenjang Pendidikan/Jumlah/Orang Total Jenis Kelamin

SD SLTP SLTA D3 S1 S2 L P

1. PNS 1 2 76 - 33 2 114 99 15

2. HONDA - 1 3 - 1 - 5 3 2

3. PTT - - 43 3 4 - 50 35 15

Jumlah 1 3 122 3 38 2 169 137 32

Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram sampai Februari 2017

20

Apabila dilihat dari Tabel 2 diatas keadaan pegawai pada Satuan Polisi Pamong

Praja Kota Mataram berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan keragaman tingkat kemampuan, dimana sebagian besar didominasi pada tingkatan SLTA = 122 orang,

D.III = 3 orang, S1 = 38 orang, serta S2 = 2 orang. Sedangkan sebaran menurut jenis kelamin : Laki-laki = 137 orang dan perempuan = 32 orang.

Untuk jabatan struktural pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram menurut jabatan, golongan dan jenis kelamin berdasarkan tingkatan Eselonoring, dilihat dalam Tabel 3.

Pada Tabel 3 tersebut digambarkan bahwa jumlah PNS yang menduduki Jabatan Struktural pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram, dilihat dari kondisi

sampai dengan bulan Februari 2017 berjumlah 16 orang.

Tabel 3

Jumlah PNS yang Menduduki Jabatan Struktural Menurut Jabatan, Pangkat, Golongan Dan Jenis Kelamin Tahun 2017

NO

JABATAN

ESELON GOLONGAN/PANGKAT JENIS KELAMIN

II.b III.a III.b IV.a Jml IV/c IV/a III/d III/c Jml L P

1. Kasat 1 - - - 1 1 - - - 1 1 -

2. Sekretaris - 1 - - 1 - 1 - - 1 1 -

3. Kabid - - 3 - 3 - 3 - - 3 3 -

4. Kasubbag/Kasi - - - 11 11 - 1 10 - 11 8 3

JUMLAH 1 1 3 11 16 1 5 10 - 16 13 3

Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram sampai Februari 2017

21

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Mataram didukung oleh sarana dan prasarana seperti Kendaraan Roda 4 (Empat) dan Roda 2 (Dua), Komputer, Meubelair dan lain-lain.

Tabel 4

Jumlah Sarana Prasarana yang Menunjang

pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram

No Jenis Barang Type Ket

1 2 3 4

KENDRAAN RODA 4 DAN RODA 2

1 Mobil Pejabat MVP Toyota Avanza 2 unit

2 Mobil Operasional MVP Suzuki Karimun 1 unit

3 Mobil Operasional Daihatsu Rocky 1 unit

4 Mobil Operasional MVP Izusu Panther T 1 unit

5 Mobil Pengawalan Toyota Hilux Double C 1 unit

6 Mobil Patroli Kijang Pick-Up 2 unit

7 Mobil Dalmas Dyna Truck Dalmas 1 unit

8 Sepeda Motor Honda Vario CBS 2 unit

9 Sepeda Motor Mio Soul GT 10 unit

10 Sepeda Motor Honda Supra 4 unit

11 Sepeda Motor Yamaha Jupiter 2 unit

12 Sepeda Motor Honda Tiger 1 unit

PERALATAN

1 Kursi Tamu 4 set

2 Lemari arsip 3 unit

3 Rak arsip 3 unit

4 Meja kursi biro 5 unit

5 Meja 1/2 biro 16 unit

6 Mesin tik Brother 2 unit

7 Pesawat Telpon Panasonic 3 unit

8 Televisi Sharp / JVC 3 unit

9 Kipas angin Maspion 3 unit

10 Komputer LG 3 unit

11 Komputer LG 1 unit

12 Brankas 2 unit

13 AC Split LG 1 unit

14 AC Split CANGHONG 1 unit

15 Water Dispenser UCHIDA 2 unit

16 Water Dispenser 1 unit

17 Rak buku kaca 3 unit

18 Papan Kamtibmas Kasugawa 1 unit

19 Papan struktur org 1 unit

20 Papan acara Kakan 2 unit

21 Poarboarder 14 unit

22 Senter Cash 1 unit

23 Megaphone TOA 6 unit

24 Lampu lalu lintas 1 unit

25 Meja piket 1 unit

26 Megaphone TOA 2 unit

22

27 Lampu lalu lintas 6 unit

28 Meja piket 1 unit

29 Jam dinding 3 unit

29 Rompi anti peluru 10 unit

30 Lemari arsip 3 unit

31 Kompor gas Sharp 1 unit

32 Meja 1/2 biro 2 unit

33 Meja Komputer 2 unit

34 Mesin tik 1 unit

35 Life jacket 30 unit

36 Kursi kerja Chitose 20 unit

37 Kamera / Tustel 1 unit

38 Mesin Faximile Sharp 1 unit

39 Handycame Sony 1 unit

40 Kamera Digital Nikon 1 unit

41 Kursi / Sofa 1 set

42 Helm huru hara 30 unit

43 Tameng 25 unit

45 Tape Recorder Toshiba VCRVE10 1 unit

46 Kipas angin Nasional 1 unit

47 Kalkulator 6 unit

48 Kursi kerja / lipat Chitose type H.A.A 37 unit

49 Belanja Printer HP 2466 / 08 1 unit

50 Pengadaan Monitor LCD 17'' 1 unit

51 Pembelian monitor LCD 17' 1 unit

52 Pembelian printer Canon 1 unit

53 Pembelian tabung gas 1 unit

Data

23

2.3. KINERJA PELAYANAN SKPD

Menilik pada tingkat capaian kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram berdasarkan tugas pokok dan fungsi yang diemban di bidang ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Indikator kinerja yang digunakan adalah indikator yang mengacu pada indikator yg telah ditetapkan pada

RPJMD 2016-2021, adapun indikator tersebut dapat dilihat pada tabel 5 berikut :

Tabel 5

Indikator Kinerja

No. Indikator Kondisi

kinerja pada awal Periode

& fungsinya RPJMD

Target CapaianSetiapTahun Kondisi

kinerja pada akhir

periode RPJMD

2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000

penduduk

2,62 2,66 2,70 2,75 2,80 2,85 2,85

2 Jumlah Petugas Satlinmas per

jumlah Lingkungan

(325)

0,57 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00

3 Rasio Pos

Siskamling per jumlah RT

(1.655)

0,70 0,75 0,80 0,85 0,90 0,95 1,00

4 Penegakkan

PERDA : Jumlah penyelesaian penegakkan

PERDA/Jumlah pelanggaran

PERDA x 100%

80% 82% 84% 86% 88% 90% 90%

5 Cakupan Patroli

petugas Satpol PP : Jumlah

patroli petugas Satpol PP pemantauan

dan penyelesaian

pelangaran K3 dalam 24 jam selama 1 Tahun

720 720 720 720 720 720 720

24

Indikator kinerja (Tabel 5) diatas menunjukkan beberapa pencapaian yang telah

dan akan dicapai oleh Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram, sesuai dengan Tugas pokok dan fungsinya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram yang berperan di

bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat sangatlah penting untuk mengawal pembangunan Kota Mataram agar aman dan

kondusif, untuk itu Satuan Polisi Pamong Praja terus menerus membenahi diri untuk memperkuat kelembagaan dan kinerja pelayanannya dan tentunya ditunjang juga dengan perubahan status kelembagaannya sesuai Peraturan Daerah Kota Mataram

Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mataram

Nomor 18 Tahun 2011 yang mana status Satpol PP sebelum Perda tersebut keluar adalah tipe B berubah menjadi tipe A yang tentunya banyak perubahan yang harus

dilakukan baik dari kelembagaan , program-program dan kegiatan-kegiatan.

Dan untuk kinerja pelayanan SKPD periode perubahan status Satpol PP indikator kinerja yang digunakan juga berubah. Adapun indikator kinerja utama (IKU) Satuan

Polisi Pamong Praja sesuai dengan Keputusan Walikota Mataram Nomor 675/IX/2012 tentang penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2016-2021. Untuk kinerja pelayanan SKPD setelah perubahan status Satpol PP Kota Mataram dimulai pada tahun anggaran

2012, untuk itu dibawah ini kami lampirkan tabel Penetapan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram serta formulir pengukuran kinerja tahun 2012 sesuai dengan IKU Satpol PP Kota Mataram berdasarkan Keputusan Walikota tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut :

25

Tabel 6

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2017

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MATARAM

Sasaran Strategis RPJMD SASARAN STRATEGIS SKPD INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

1 2 3 5

Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Masyarakat Melalui Penerapan Nilai-Nilai Agama dan

Kearifan Lokal dalam rangka Mewujudkan Masyarakat yang Aman,

Rukun, dan Damai

Meningkatkan Kualitas Harmonisasi Kehidupan Masyarakat

Persentase Aparatur Satpol PP yang tersertifikasi 100 %

Persentase kejadian kamtibmas yang ditindak langsung di tempat atau lokasi penertiban

90 %

Persentase Satlinmas yang aktif dalam Siskamtibmas Lingkungan

100 %

Persentase tertanganinya kasus-kasus pelanggaran Perda 90 %

26

Tabel 7

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

1 2 3

Meningkatkan Kualitas

Harmonisasi Kehidupan Masyarakat

Tersedianya Pos Jaga / Berugak di masing-masing Lingkungan 325 unit

Terlaksananya Patroli Siaga Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat 720 kali

Tersedianya PPNS dalam penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Perda 11 orang

Terlaksananya Sosialisasi Perda dan Produk Hukum 100 peserta

Terlaksananya Yustisi Penegakan Perda / Perwal / Kepwal 2 kali sidang

Terlaksananya Binwasluh Penegakan Perda / Perwal / Kepwal 12 kali kegiatan

Tersedianya 325 Orang Anggota Linmas di Masing-masing lingkungan 325 orang Linmas

Terlaksananya Operasi Gabungan Pemberantasan Penyakit Masyarakat 2 kali

Tersedianya Aparat SatpolPP yang telah mengikuti Diklatsar dan Pelatihan Khusus 150 orang

27

2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Satuan Polisi Pamong

Praja Kota Mataram kedepannya tentunya akan semakin berkembang. Hal ini menjadi konsekwensi yang dihadapi oleh Kota Mataram akibat dari semakin majunya

pembangunan di segala bidang. Peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang signifikan menjadi pendorong utama perkembangan dibidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat di wilayah Kota

Mataram.

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram sebagai perangkat daerah yang

mendukung pembangunan di bidang ketentraman umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat tentunya harus mampu memberikan pelayanan yang

optimal dengan meminimalisir segala kemungkinan hambatan yang terjadi. Dan tentunya dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram, mempunyai tantangan dan peluang didalam mengembangan

pelayanannya antara lain ;

1. Satpol PP sebagai unsur pendukung tugas Walikota dalam bidang ketertiban umum

dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat mempunyai kewenangan dalam memelihara ketentraman dan ketertiban, menegakkan Perda

dan Peraturan/Keputusan Walikota. 2. Dengan makin dinamis dan kompleknya pembangunan, maka Satpol PP

mempunyai peluang dan tantangan dalam memperkuat eksistensinya selaku

Koordiantor dibidang Ketentraman dan Ketertiban. 3. Dan sebagai Koordionator dibidang ketentaramn dan ketertiban yang tentunya

memiliki beban kerja yang cukup besar dalam mengawal pembangunan agar tetap aman, tentram dan kondusif, maka dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas/operasional perlu didukung oleh seluruh masyarakat yaitu dengan

membentuk PAMSWAKARSA ditingkat kelurahan serta membentuk Tim Operasional Satpol PP.

4. Untuk meningkatkan eksistensinya Pol PP berwenang mengadakan Diklatsar Pol PP untuk meningkatkan profesionalisme kerja aparat Pol PP.

5. Adanya kerjasama dengan aparat penegak hukum lainnya (Kejaksaan, TNI/POLRI).

28

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas

(daerah/masyarakat) di masa datang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu kondisi/kejadian penting /keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak

dimanfaatkan. Karakteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian

dan menentukan tujuan di masa yang akan datang. Oleh karena itu, untuk memperoleh rumusan isu-isu strategis diperlukan analisis terhadap berbagai fakta dan informasi kunci

yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis.

A. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram sebagai perangkat daerah dalam

penegakkan Perda dan penyelengaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat tentunya mempunyai peran besar dalam membantu Kepala Daerah guna menciptakan

kondisi daerah agar aman,tentram, tertib dan teratur. Sehingga dalm pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya tentunya menghadapi berbagai permasalahan. Dalam

mengidentifikasi permasalahan strategis di bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dilakukan pendekatan 4 (empat) Aspek yaitu : (a) aspek geografis dan demografi; (b) Aspek Gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; (c)

aspek pelayanan dan (d) aspek daya saing. Adapun Identifikasi Permasalahan tersebut dapat di lihat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1.

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram

No Aspek Permasalahan

1. Aspek Geografis dan Demografis Tingginya jumlah penduduk dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,8%

pertahun harus di imbangi dengan rasio jumlah personil anggota Satpol PP

2. Aspek gangguan ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat

1. Tingginya tingkat Pelanggaran Perda oleh pelaku bisnis dan masyarakat

2. Kurangnya kesadaran masyarakat di dalam pemelihara ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat 3. Masih sering terjadi konflik antar

kelompok masyarakat di Kota Mataram

3 Aspek pelayanan Masih lambannya penanganan terhadap

laporan pengaduan masyarakat tentang gangguan Trantibum karena birokrasi yang

berbelit

29

4. Aspek Daya Saing 1. Kualitas SDM Satpol PP yang masih rendah

2. Kurangnya Kesempatan mengikuti diklat teknis

3. Belum adanya payung hukum/PERDA yang memadai tentang Ketertiban

Umum dan Ketentraman Masyarakat

Permasalahan-permasalahan yang muncul pada pelaksanaan program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram menjadi tantangan yang harus

diselesaikan guna pencapaian penyelenggaraan bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat yang lebih optimal lagi. Dari

rumusan permasalahan tersebut diatas perencanaan program dan kegiatan yang telah ditentukan juga tidak terlepas dari isu-isu strategis terkini yang harus ditangani secara baik.

Adapun isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Satuan Polisi Pamong antara lain

1. Isu gangguan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat : a. Masih banyak terjadi pelanggaran Perda oleh pelaku bisnis dan warga

masyarakat b. Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat dalam memelihara ketertiban umum

dan ketentraman masyarakat

c. Adanya potensi konflik antar kelompok masyarakat di Kota Mataram 2. Isu koordiansi dan kerjasama antar instansi yang terkait:

a. Kurangnya koordinasi dan kerjasama instansi pengemban Perda b. Instansi pengemban Perda masih berjalan sendiri-sendiri c. Penegakan terhadap pelanggaran Perda belum optimal

B. Telaah Visi dan Misi Walikota Mataram

1. Visi

Mengacu pada Pasal 1 Ketentuan Umum Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dijelaskan bahwa Visi adalah

rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah Visi Walikota dan Wakil

Walikota terpilih yang disampaikan pada Pilkada serentak yang menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan Kota Mataram yang ingin dicapai dalam masa

jabatan selama 5 (lima) tahun, dan Visi pembangunan Kota Mataram Tahun 2016-2021 adalah:

“TERWUJUDNYA KOTA MATARAM YANG MAJU, RELIGIUS DAN BERBUDAYA”

Dalam visi tersebut terdapat 4 (empat) kata kunci, yaitu:

1. Kota Mataram, adalah sasaran pembangunan yaitu wilayah Kota Mataram termasuk didalamnya warga kota yang secara administrasi kependudukan menetap dan tinggal diwilayah Kota Mataram. Artinya Kota Mataram dan seluruh warganya

30

yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu dengan segala

konsekuensi keberadaannya sebagai warga kota.

2. Maju, ditujukan untuk mewujudkan masyarakat kota yang menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya, sehingga kemajuan yang dicapai dengan landasan budaya dan nilai-nilai kearifan

lokal masyarakat Mentaram.

3. Religius, diartikan sebagai terciptanya masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan, mengedepankan muammallah serta toleransi yang tinggi

antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka penciptaan masyarakat madani.

4. Berbudaya, diartikan sebagai kondisi dimana nilai-nilai adiluhung dipertunjukan dalam sifat, sikap, tindakan masyarakat dalam aktifitas sehari-hari disemua

tempat. Masyarakat yang menjunjung tinggi kesantunan, kesopanan, nilai-nilai sosial, dan adat istiadat. Perilaku berbudaya juga ditunjukan melalui pelestarian tradisi kebudayaan warisan nenek moyang dengan merevitalisasi makna-maknanya

untuk diterapkan dimasa sekarang dan masa yang akan datang, sehingga tercipta keseimbangan antara kemajuan dan religiusitas yang saling berterima dalam

kemajuan dan kemajemukan, menguatnya jati diri serta mantapnya budaya lokal yang ditandai dengan masyarakat yang bermoral, bermartabat dan berkesadaran

hukum berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma, adat istiadat serta peraturan yang berlaku dalam bingkai masyarakat madani.

Visi Kota Mataram Tahun 2016-2021 tersebut selaras dan sinkron dengan

keadaan yang ingin dicapai Kota Mataram tahun 2025 sebagaimana amanat Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang RPJPD Kota Mataram Tahun

2005-2025 yang menjabarkan Visi Kota Mataram Tahun 2005-2025 yaitu “Terwujudnya Kota Mataram yang Religius, Maju dan Berbudaya sebagai Pusat Pemerintahan, Perdagangan dan Jasa Tahun 2025”.

Pusat Pemerintahan, Perdagangan dan Jasa Tahun 2025 dimaksudkan untuk percepatan dan pemantapan pembangunan dengan menekankan pemenuhan

kebutuhan dasar pelayanan publik dan sarana prasarana sebagai pusat pemerintahan di NTB serta terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan

keunggulan kompetitif yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing.

2. Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan

untuk mewujudkan visi. Rumusan misi dikembangkan dengan memperhatikan faktor-

faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang mempengaruhi serta

kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan daerah.

Sehingga, misi disusun untuk memperjelas jalan atau langkah yang akan dilakukan

dalam rangka mencapai perwujudan visi.

31

Berdasarkan gambaran Misi dari pasangan Walikota dan Wakil Walikota

Mataram terpilih, kemudian ditelaah dan diselaraskan makna serta implikasinya bagi

perencanaan pembangunan kemudian diterjemahkan menjadi 5 (lima) Misi

Pembangunan Kota Mataram Tahun 2016-2021, yaitu:

Misi 1, Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Masyarakat melalui Penerapan Nilai

Nilai Agama dan Kearifan Lokal dalam rangka mewujudkan Masyarakat yang Aman,

Rukun dan Damai.

Misi 2, Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia melalui Pemenuhan

Pelayanan Sosial Dasar dan Penguasaan Iptek dalam rangka Mewujudkan Daerah yang

Berdaya Saing.

Misi 3, Mendorong Kemajuan Ekonomi Melalui Pemberdayaan Ekonomi Rakyat

Berbasis Potensi Lokal Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera.

Misi 4, Meningkatkan Kelayakan Hidup Masyarakat Melalui Penanganan Sarana Dan

Prasarana Perkotaan Berbasis Tata Ruang Dalam Rangka Mewujudkan Pembangunan

Yang Berkelanjutan.

Misi 5, Meningkatkan Keandalan Pelayanan Publik Melalui Reformasi Birokrasi Dalam

Rangka Mewujudkan Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance).

Pelayanan di bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat yang terkait

Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah antara lain tercantum pada table 3.2 dibawah ini :

32

Tabel 3.2.

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

No Misi dan

Program Walikota dan

Wakil Walikota

Permasalahan Pelayanan

SKPD

Faktor

Penghambat

Pendorong

1. Mewujudkan masyarakat

perkotaan yang “AMAN”

ditunjukkan dengan stabilitas yang

kondusif, saling

berterima dalam suasana

lingkungan yang bersih

dan indah untuk

mencapai masyarakat yang maju,

religius,dan berbudaya.

1. Tingginya tingkat pelanggaran Perda

oleh pelaku bisnis dan masyarakat

2. Kurangnya kesadaran masyarakat di dalam memelihara

ketertiban umum dan ketentraman

masyarakat 3. Masih sering terjadi

konflik antar

kelompok masyarakat di Kota Mataram

4. Tingginya jumlah penduduk dengan laju

pertumbuhan penduduk mencapai 1,8% pertahun harus

di imbangi dengan rasio jumlah personil

anggota Satpol PP

1. Kesadaran masyarakat masih

sangat rendah untuk memelihara

ketentraman umum dan ketertiban masyarakat

2. Penindakan terhadap pelanggar PERDA

belum optimal 3. Perda yang khusus

mengatur tentang

ketentraman umum dan ketertiban

masyarakat belum optimal

4. Minimnya jumlah personil anggota tidak sebanding

dengan luas wilayah Kota mataram

5. Kurangnya pemahaman

sebagian aparatur personil anggota terhadap rincian

(TUPOKSI)

Satpol PP yang

diberikan kewenangan

dalam memelihara ketentraman

dan ketertiban,

menegakkan Perda dan Peraturan/

Keputusan Walikota

33

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. VISI DAN MISI SKPD

Visi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram ditetapkan dalam rangka untuk

mendukung terwujudnya visi Pemerintah Kota Mataram. Adapun Visi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram adalah sebagai berikut :“ Terwujudnya Masyarakat Kota Mataram yang Tentram, Tertib dan Teratur serta Berkesadaran Hukum” .

Penjelasan Visi :

Indikasi penyelenggaraan ketentraman umum dan ketertiban masyarakat adalah terselenggaranya ketentraman umum dan ketertiban masyarakat yang tentram,

tertib, teratur dan menciptakan masyarakat yang berkesadaran hukum Indikasi penyelenggaraan ketentraman umum dan ketertiban masyarakat adalah

terselenggaranya ketentraman umum dan ketertiban masyarakat untuk

menciptakan Sumber Daya Aparatur yang profesional.

Guna mencapai Visi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram tersebut

tentunya harus di dukung dengan Misi yang jelas sehingga dengan pernyataan misi diharapkan seluruh aparatur dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui

program dan kegiatan untuk mencapai hasil yang diharapkan pada masa mendatang. Dan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, terdapat 4 (empat) misi yang ditetapkan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram yaitu :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan kelembagaan yang profesional 2. Meningkatkan sumber daya aparatur Satuan Polisi Pamong Praja menuju

profesionalisme dalam pelaksanaan tugas 3. Meningkatkan Pembinaan potensi masyarakat serta perlindungan masyarakat 4. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam Penegakan

Peraturan Daerah

4.2. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH SKPD

Mengacu pada Visi dan Misi tersebut diatas, maka Tujuan dan Sasaran serta

Arah Kebijakan yang ingin dicapai Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram tahun 2016-2021 dapat dilihat pada tabel 4.1.

34

TABEL 4.1.

TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI SERTA ARAH KEBIJAKAN

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA MATARAM

VISI :“ Terwujudnya masyarakat Kota Mataram yang tentram, tertib dan teratur serta berkesadaran hukum”

MISI 1 : Meningkatkan kwalitas pelayanan dan kelembagaan yang profesional

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Membentuk intansi

yang berkwalitas dan berdaya saing

Mewujudkan

terselenggaranya sistem administrasi

kepegawaian dan operasional

perkantoran guna mendukung pelaksanaan tupoksi

SKPD

Peningkatan Sumber

Daya Manusia, sarana prasarana

perkantoran

Mengembangkan

sistim informasi penyusunan data

serta kajian bidang ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat serta perlindungan

masyarakat

Misi 2 : Meningkatkan sumber daya aparatur Satuan Polisi Pamong Praja menuju profesionalismedalam pelaksanaan tugas

Meningkatkan

Sumber daya aparatur yang bersih dan

berwibawa melalui Diklat yang

berkelanjutan

Terwujudnya

aparatur yang handal dan berdaya saing

- Pelaksanaan

berbagai Diklat teknis bagi anggota Satpol PP

- Pelaksanaan study banding ke luar

daerah

Peningkatan

pemahaman tupoksi dalam pelaksanaan tugas

Misi 3 : Meningkatkan Pembinaan potensi masyarakat serta Perlindungan Masyarakat

Mewujudkan

perlindungan masyarakat yang

berbasis Sistem keamanan

Lingkungan (SISKAMLING)

Terwujudnya

pembinaan terhadap potensi masyarakat

dalam rangka perlindungan

masyarakat yang berbasis Sistem Keamanan

Lingkungan (SISKAMLING)

- Memberdayakan

organisasi atau kelompok

PAMSWAKARSA

- Mengoptimalkan

lembaga-lembaga adat yang berkembang di

masyarakat

- Terbentuknya Tim

Turjawali

- Mengoptimalkan

peran dan fungsi pembinaan serta

pencegahan terjadinya konflik

- Mengembangkan kondusifitas trantibum dan

perlindungan masyarakat dalam

menjaga dinamika kehidupan

masyarakat tegaknya hokum dan menghormati

HAM

35

Misi 4 : Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam Penegakan Peraturan Daerah

Mewujudkan

kesadaran dan kepatuhan

masyarakat terhadap peraturan yang berlaku serta

meningkatkan kerjasama dan

koordinasi dengan instansi terkait guna

memelihara ketertiban umum dan

ketentramamasyarakat serta

perlindungan masyarakat

- Meningkatkan

kesadaran dan kepatuhan

masyarakat terhadap perundang-

undangan yang berlaku

- Terwujudnya sinergitas dengan

instansi terkait guna membangun

kerjasama dalam penegakan

peraturan perundang-

undangan yang berlaku

- Sosialisasi/

Penyuluhan - Pembentukan Tim

Yustisi - Pemberdayaan

PPNS

Meningkatkan

kerjasama dengan aparatur kepolisian,

kejaksaan dan instansi penegak hukum lainya dan

pemeliharaan keamanan dan

penyelengaraan trantibum

36

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 42 Tahun 2016 tentang

Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram, Status Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram telah berubah dari Tipe A menjadi Tipe B maka Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram dengan Tipe B sesuai PP No 6 Tahun

2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja pasal 12 terdiri atas :

1. Kepala;

2. 1 (satu) sekretariat yang terdiri atas paling banyak 2 (dua) subbagian; 3. Bidang paling banyak 3 (tiga) dan masing-masing bidang terdiri atas 3 (tiga) Seksi;

dan 4. Kelompok jabatan fungsional.

Dengan adanya perubahan tersebut tentunya rencana program dan kegiatan

Satuan polisi pamong Praja juga telah berubah dan kedepannya harus lebih berkembang dan menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi wilayah Kota Mataram, sehingga Satuan

Polisi Pamong Praja lebih berbenah lagi dan program-program yang di rencanakan kedepannya harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Rencana Strategis Satuan Polisi

Pamong Praja Kota Mataram Tahun 2016-2021 tentunya juga diimplementasikan melalui berbagai bentuk program yang mencerminkan kebutuhan pembangunan dibidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. Sejumlah

program tersebut tidak seluruhnya dapat terpenuhi secara optimal, mengingat keterbatasan potensi, sumber daya seperti dana, tenaga, dan kemampuan manajerial.

Oleh karena itu, perlu dilakukan pemilahan program-program guna tersusunnya program prioritas di bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat.

Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram Tahun 2016-2021 memuat beberapa program unggulan sebagai bahasa implementasi dalam rangka

pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan, Program Satuan Polisi Pamong Praja yang tertuang di dalam Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2016-2021.

Untuk anggaran tahun 2016-2021 program unggulan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram terdiri dari :

1. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

2. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan 3. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan

4. Program Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah

37

Gambar 5.1 Arahan Kebijakan dan Strategi Dalam Rangka Penyusunan program

ISU STRATEGIS

1. Isu Gangguan

ketertiban umum dan ketentraman masyarakat

2. Isu Koordinasi dan kerjasama

antar instansi

MISI

1. Meningkatkan kwalitas pelayanan dan kelembagaan yg profesional 2. Meningkatkan sumber daya aparatur Satuan Polisi Pamong Praja menuju profesionalisme dalam

pelaksanaan tugas 3. Meningkatkan pembinaan potensi menuju terwujudnyaTrantibum sert a perlindungan masyarakat 4. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam Penegakan Peraturan

Perundang-undangan dalam penyelenggaraan Trantibum

KEBIJAKAN

1. Mengembangkan sistim informasi penyusunan data serta kajian bidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat

2. Peningkatan pemahaman tupoksi dalam pelaksanaan tugas

3. Mengoptimalkan peran dan fungsi pembinaan serta pencegahan terjadinya konflik

4. Mengembangkan kondusifitas trantibum dan perlindungan masyarakat dalam menjaga dinamika kehidupan masyarakat tegaknya hukum dan menghormati HAM

5. Meningkatkan kerjasama dengan aparatur kepolisian, kejaksaan dan instansi penegak hukum lainnya dan pemeliharaan keamanan dan penyelengaraan trantibum

PROGRAM

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran,

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur,

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan,

5. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

6. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan,

7. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan,

8. Program Penegakan Peraturan

Perundang-undangan Daerah

STRATEGI

1. Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran 2. Peningkatan Sumber Daya Aparatur melalui Diklat dan Bimbingan Teknis. 3. Pelaksanaan Study Banding / Study Tiru ke Satpol PP Daerah yang lebih

baik dan maju. 4. Memberdayakan organisasi atau kelompok PAM Swakarsa dan

mengoptimalkan lembaga-lembaga adat masyarakat untuk turut serta berpartisipasi aktif menjaga ketentraman dan ketertiban wilayah.

5. Pembentukan Tim Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli yang efektif dan efisien.

6. Pemberdayaan PPNS dalam rangka Penegakan Perda. 7. Sosialisasi/Penyuluhan secara berkesinambungan. 8. Pembentukan Tim Yustisi. 9. Menjalin koordinasi aktif dengan instansi terkait.

38

Program dan Kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Mataram 2016-2021

NO PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR TARGET

A Sumber Pendanaan APBD Kota Mataram

I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan jasa surat

menyurat

Tersedianya jasa surat menyurat 12 bulan

2. Penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik

Tersedianya jasa komunikasi dan air 12 bulan

3. Penyediaan jasa

peralatan dan perlengkapan kantor

Tersedianya jasa pemeliharaan

peralatan gedung kantor

12 bulan

4. Penyediaan jasa

pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

Tersedianya pemeliharaan

rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

12 bulan

5. Penyediaan alat tulis

kantor

Tersedianya penyediaan kebutuhan

ATK

12 bulan

6. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Tersedianya penyediaan barang cetakan dan penggandaan

12 bulan

7. Penyediaan komponen

instalasi listrik/penerangan

bangunan kantor

Tersedianya pemasangan komponen

instalasi listrik

100 %

8. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Tersedianya kebutuhan peralatan dan kebersihan

12 bulan

9. Penyediaan bahan

bacaan dan peraturan perundang-undangan

Tersedianya bahan bacaan kantor 12 bulan

10. Penyediaan makanan

dan minuman

Tersedianya penyediaan makanan dan

minuman rapat

12 bulan

11. Rapat-rapat dan

konsultasi keluar daerah

Tersedianya dana untuk konsultasi

kluar daerah

1 tahun

12. Penyusunan Dokumen Perencanaan

Tersusunnya dokumen perencanaan dan keuangan SKPD

7 Dokumen

13. Penyediaan Jasa

administrasi umum

Tersedianya jasa administrasi umum 1 dokumen

39

14. Penyediaan administrasi keuangan

Tersedianya dana untuk biaya Honorarium dan Tunjangan Turjawali

12 bulan

II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1. Pembangunan Gedung

Kantor

Tersedianya gedung kantor yang baik

dan representatif

100%

2. Pengadaan Perlengkapan Gedung

Kantor

Tersedianya perlengkapan gedung kantor

100%

3. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

Tersedianya peralatan pendukung gedung kantor

100%

4. Pemeliharaan rutin berkala kendaraan

dinas/operasional

Terpenuhinya pemeliharaan rutin kendaraan dinas/operasional

12 bulan

5. Pemeliharaan rutin berkala peralatan

gedung kantor

Terpenuhinya pemeliharaan rutin berkala peralatan gedung kantor

100%

6. Rehabilitasi

Sedang/Berat Gedung Kantor

Terpenuhinya rehabilitasi

sedang/berat gedung kantor

100%

7. Rehabilitasi

Sedang/Berat Kendaraan Dinas

Terpenuhinya rehabilitasi

sedang/berat kendaraan dinas

100%

III Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1. Pengadaan Pakaian

Dinas Harian (PDH)

Tersedianya pakaian dinas harian

anggota SatpolPP

170 orang

2. Pengadaan Pakaian

Dinas Lapangan (PDL)

Tersedianya pakaian dinas lapangan

anggota SatpolPP

170 orang

3. Pengadaan pakaian khusus hari-hari

tertentu

Tersedianya perlengkapan khusus Pasukan Satpol PP

12 set

IV Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1. Pendidikan dan Pelatihan Formal

Tersedianya Aparat PolPP yang bersertifikat

150 orang

2. Bimbingan Teknis Tersedianya Aparat PolPP yang mumpuni

150 orang

3. Kesemaptaan Anggota

Satpol PP

Tersedianya Aparat PolPP yang sehat

mental dan jasmani

150 orang

4. Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur

Tersedianya Aparat PolPP yang berwibawa dan humanis

150 orang

5. Peningkatan kapasitas

kegiatan Korsik Kota Mataram

Meningkatnya kemampuan anggota

Korsik BSM Kota Mataram

60 orang

40

V Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan

1. Pembangunan Pos Jaga

/ Ronda

Tersedianya Pos Jaga / Ronda di

wilayah

24 unit

2. Pengendalian keamanan

lingkungan

Meningkatnya kegiatan pengamanan

dan patroli wilayah dalam pemberantasan penyakit masyarakat

dan Operasi Gabungan

12 bulan

VI Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban

dan Keamanan

1. Pemantauan Situasi

Kamtibmas

Terciptanya situasi kamtibmas yang

kondusif

325 orang

2. Sosialisasi peran, tugas pokok dan fungsi

Satlinmas

Meningkatnya kinerja Satlinmas 6 kecamatan

VII Program Penegakan Peraturan Perundang-undangan Daerah

1. Pemberdayaan PPNS dan penanganan kasus-

kasus Pelanggaran Perda

Meningkatnya kinerja PPNS Kota Mataram

11 Orang

2. Fasilitasi Sosialisasi Peraturan Perundang-

undangan Daerah

Terlaksananya penyuluhan Perda di bidang ketenteraman dan ketertiban

masyarakat

100 orang

3. Pelaksanaan Yustisi Penegakan PERDA/PERWAL dan

Keputusan Walikota

Terlaksananya Yustisi penegakan Perda, Perwal dan Kepwal

2 kegiatan

4. Penyusunan Rancangan Peraturan Walikota

Mataram tentang Ketenteraman dan Ketertiban Umum

Tersedianya Perwal tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum

1 dokumen

5. Pembinaan,

Pengawasan dan Penyuluhan Penegakan

Peraturan Per-UU-an Daerah

Terlaksananya Pembinaan,

Pengawasan dan Penyuluhan Penegakan Peraturan Per-UU-an

Daerah

12 bulan

41

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pembangunan Kota Mataram dikatakan berhasil tidak terlepas dari keamanan

sebuah wilayah sehingga sector di bidang ketentraman umum dan ketertiban masyarakat sangatlah berperan penting dalam pembangunan, karenanya sector ini harus terus dibina agar mampu menghasilkan keamanan, ketentraman dan ketertiban yang kondusif

sehingga para pelaku bisnis/investor merasa aman berinvestasi begitu juga dengan sector-sektor lainnya. Dalam mengukur keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan

pemerintahan di-gunakan suatu ukuran yang mampu dievaluasi secara terukur atau yang disebut in-dikator kinerja. Indikator kinerja SKPD menggambarkan tujuan akhir dari

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Indikator kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam periode Renstra. Indikator ini mengacu padaindikator yang telah ditetapkan oleh Pemerintah juga dilakukan

pengukuran kinerja berdasarkan capaian RPJMD dan capaian kinerja mandiri untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra.

Dalam kurun waktu 5 tahun kedepan (2016-2021) Satuan Polisi Pamong Praja telah merumuskan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dengan visi demi terwujudnya

ketentraman umum dan ketertiban masyarakat. Optimisme untuk mewujudkan visi tersebut perlu ditumbuhkan diikuti dengan kerja keras seluruh elemen yang terkait dengan bidang Ketentraman umum dan Ketertiban Masyarakat. Adapun indikator kinerja Satuan

Polisi Pamong Praja Kota Mataram tahun 2016 – 2021 tercantum pada tabel 6.1 berikut ini.

Tabel 6.1

Indikator Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kota MataramTahun 2016 – 2021

No Indikator Kondisi Kinerja

Pada Awal

Periode RPJMD

Kondisi Kinerja

Pada akhir

periode RPJMD

2016 2021

1 Jumlah Anggota Polisi Pamong Praja Kota

Mataram

150 250

2 Jumlah Anggota Satlinmas 186 325

3 Rasio Pengadaan Pos Siskamling per jumlah

Lingkungan (325)

0,24 1,00

4 Penegakkan PERDA

Jumlah penyelesaian penegakkan PERDA/Jumlah

pelanggaran PERDA x 100%

80% 90%

5 Cakupan Patroli petugas Satpol PP

Jumlah patroli petugas Satpol PP pemantauan dan penyelesaian pelangaran K3 dalam 24 jam

720 720

42

BAB VII

PENUTUP

Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram tahun 2016-2021 ini merupakan

dokumen perencanaan teknis strategis lima tahunan dalam kerangka pencapaian visi dan misi, yang akan dipergunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas–tugas pemerintahan dan pembangunan dalam bidang Ketentraman Umum dan Ketertiban

Masyarakat di Kota Mataram. Rencana Strategis sebagai dokumen perencanaan strategis yang disusun dan di rumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang

secara sistematis mengedepankan isu–isu lokal dan selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk strategis kebijakan dan rencana pembangunan yang terarah dan

berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.

Dengan demikian Renstra merupakan kerangka landasan bagi penyusunan arah,

kebijakan dan strategis implementasi APBD serta memberikan arah kejelasan kinerja SKPD. Dan apabila dikemudian hari terjadi perubahan–perubahan situasi dan kondisi yang dapat

mempengaruhi pelaksanaan Renstra Satuan Polisi Pamong Praja Kota Mataram, maka Renstra dapat ditinjau kembali dan dilakukan penyesuaian seperlunya. Akhir kata semoga

hasil–hasil pembangunan dapat merata di seluruh wilayah dan lapisan masyarakat Kota Mataram yang maju, religious dan berbudaya, dan manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

di Kota Mataram dengan stabilitas yang mantap dan dinamis.

Mataram, Januari 2017

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja

Kota Mataram,

CHAERUL ANWAR, S.IP.

NIP. 19601202 198003 1 003