BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANGe-dokumen.kemenag.go.id/files/cFLHdYk41343226797.pdf · Ibnu...
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hal pokok pertama adalah ketiga wilayah kebutuhan ini saling
berpe-ngaruh, pengaruh baik maupun buruk, Misalnya, bila gagal
melaksanakan tugas, hal ini akan memicu kecenderungan disintegrasi di
antara guru dan mengurangi kepuasan guru. Kurang-nya rasa persatuan atau
hubungan harmonis dalam akan mepengaruhi kinerja kerja dan juga
kebutuhan individu. Tentunya, seorang individu yang merasa frus-trasi dan
tidak bahagia dalam lingkungan kerja tententunya tidak akan memberikan
kontribusi maksimal bagi tugas bersama atau bagi keber-langsungan .
Sebaliknya, pencapaian kinerja yang berkenaan dengan Tujuan ber-
sama cenderung mempengaruhi kebersamaan , akan muncul "Perasaan-kita",
Momen kemenangan mengbapus kesenjangan psikologis di antara para guru:
sema-ngat moral bangkit secara alami. Komunikasi internal yang baik dan
semangat tim yang berkembang, sebua kesuksesan akan meningkat,
kcmungkinan melaksanakan tugas dengan baik, dan memberikan
iklimkepuasan bagi individu.Akhirnya, seorang individu, yang kebutuhannya
diperharikan, dan yang merasa dapat memberi kontribusi yang nyata dan
bermanfaat bagi tugas dan akan cenderung memberi hasil yang lebih baik
bagi kedua wilayah ini
Bagi dunia pendidikan, masalah upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia sebagai kondisi dominan yang dipersyaratkan dalam
memasuki era globalisasi berkaitan langsung dengan visi dan misi
pendidikan, karena pendidikan merupakan suatu proses yang
komprehensip, meliputi seluruh aspek kehidupan dalam rangka
mengantarkan peserta didik agar menjadi manusia yang survive pada
zamannya. Pendidikan juga merupakan sosialisasi nilai yang dapat
mengantarkan dan mengembangkan potensi peserta didik guna
mempersiapkan diri mereka untuk menyongsong masa depannya.
Dengan melalui pendidikan diharapkan tertata basis nilai,
pemikiran dan moralitas bangsa agar mampu menghasilkan generasi
penerus yang tangguh dalam keimanan, kokoh dalam kepribadian, kaya
dalam intelektual dan unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sehingga pendidikan benar-benar menjadi tonggak bagi
pembentukan khaira ummah (umat terbaik) yang mampu berperan sebagai
khalifatullah fi al-ard.
Dan seorang kepala sekolah adalah tonggak dalam keberhasilan
dalam mengatur, atau kata lain manajemen sebagai seni artinya kemampuan
pengelolaan sesuatu itu merupakan seni menciptakan (kreatif). Hal ini
merupakan keterampilan dari seseorang. Dengan kata lain, penerapan ilmu
manajemen bersifat seni. Oleh karena itu, manajemen adalah sesuatu yang
sangat penting karena ia berkenaan dan berhubungan erat dengan perwujudan
atau pencapaian tujuan. Sedangkan manajer artinya orang yang mengelola dan
menangani suatu disekolah, perusahaan, hotel,dan sebagainya. Jadi, manajer
(manager) bisa terdiri dari seorang atau beberapa orang, misalnya berupa satu
dewan.
Sesuai hadist rosullah S.A.W bersabda:
Ibnu Umar r.a. mendengar Rasulullah Saw. bersabda, "Setiap kalian
adalah pemimpindan akan dimintai pertanggungjawaban atas
kepemimpinannya. Seorang imam adalahpemimpin, dan ia akan dimintai
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seoranglelaki adalah
pemimpin bagi keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawabanatas
kepemimpinannya. Seorang istri adalah pemimpin di rumah suaminya, dan
iaakan dimintaipertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang
pembantuadalah pemimpin dalam harta tuannya, dan ia akan dimintai
pertanggungjawaban ataskepemimpinannya," (HR Ahmad, Abu Daud, At-
Tirmidzi, dan Ibnu Majah).1
Untuk mengelola suatu pekerjaan agar dapat mencapai hasil yang sesuai
dengan tujuan yang ditentukan, sangat memerlukan keahlian khusus, bukan saja
keahlian teknis, melainkan juga keahlian dalam memimpin orang-orang.
Artinya, memotivasi orang lain agar mau bekerja dengan giat dan kreatif. Oleh
karena itu, kepemimpinan seorang kepala sekolah yang berhasil ialah yang
mampu menggerakkan bawahannya agar berhasil.2 Dengan kata lain, manajer
yang berhasil adalah seseorang yang senantiasa mendorong dan memberi
1 Hasan Khan, Moch Sidiq, Ensiklopedi hadist Sahih, (Jakarta; Al-Hikmah. 2009)
hal, 92 2Yayat M Herujito.Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta: PT Grasindo : 2008) Hal 2
kesempatan kepada bawahannya untuk maju, dalam arti mampu meningkatkan
dan mengembangkan keahlian sertapengabdian bawahannya.3
Berbagai pengamat dan analisis berpendapat, ada berbagai faktor
yang menyebabkan mutu pendidikan kita mengelami peningkatan secara
merata.Pertama, kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan nasional
menggunakan pendekatan educational production function atau input-
output analisis yang tidak dilaksanakan secara konsekwen. Pendekatan
ini melihat bahwa lembaga pendidikan berfungsi sebagai pusat
produksi yang apabila dipenuhi semua input4yang diperlukan dalam
kegiatan produksi tersebut, maka lembaga akan menghasilkan output
yang dikehendaki. Pendekatan ini menganggap input pendidikan
seperti pelatihan guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, dan perbaikan
sarana prasarana perbaikan lainnya dipenuhi, maka mutu pendidikan
(output) secara otomatis akan terjadi. Kedua, penyelenggaraan
pendidikan nasional dilakukan secara birokratissentralistik, sehingga
meningkat sekolah sebagai penyelenggaraan pendidikan yang tergantung
pada keputusan birokrasi-birokrasi. Kadang-kadang birokrasi itu sangat
panjang dan kebijakannya tidak sesuai dengan kondisi sekolah setempat.
Maka akses dari birokrasi panjang dan sentralisasi itu, sekolah menjadi
tidak mandiri, kurangya kreatifitas dan motivasi.
3Yayat M Herujito. Dasar-Dasar Manajemen..., Hal 3
4Arif Rahman Tanjung,Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Penerapan
Manajemen Berbasis Sekolah Pada SMA Negri I Gunung Sindur, (Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah, 2006) hal, 1
Ketiga, krisis kepemimpinan, dimana kepala sekolah yang
cenderung tidak demokratis, sistem top-down policy baik dari kepala
sekolah terhadap guru atau birokrasi diatas kepala sekolah terhadap
sekolah.5
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian“Korelasi Antara Kepemimpinan Kepala Sekolah
dan Manajemen Terhadap Kinerja Guru Studi Pada Guru-Guru di MTs.
Miftahul Ulum Kawal
B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Kepemimpinan Kepala Sekolah tidak berhasil
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah tidak efektif
3. Kepemimpinan kepala sekolah yang otoriter
4. Birokrasi pendidikan tidak mendukung manajemen sekolah
5. Aplikasi budaya sekolah mendukung manajemen sekolah
6. Besarnya Anggaran dalam mendukung manajemen sekolah
7. Kinerja guru bertambah lebih baik
8. Kinerja guru tidak kreatif
9. Banyak urusan diluar daripada didalam kelas itu sendiri
C. PEMBATASAN MASALAH
5Arif Rahman Tanjung,Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Penerapan
Manajemen Berbasis Sekolah Pada SMA Negri I Gunung Sindur,...,hal, 2
Dari identifikasi masalah tersebut diatas, penulis membatasi
permasalahan pada:
1. Hubungan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru
2. Hubungan manajemen dengan kinerja guru.
3. Hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah dan manajemen
dengan kinerja guru
D. PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah ada korelasi yang positif antara kepemimpinan kepala
sekolah dengan kinerja guru?
2. Apakah ada korelasi yamh positif antara manajemen sekolah
dengan kinerja guru?
3. Apakah ada korelasi yang positif antara kepemimpinan kepala
sekolah dan manajemen sekolah terhadap kinerja guru?
E. TUJUAN PENELITIAN
1. Ingin aplikasi teori dan uji hipotesis tentang hubungan antara
kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru.
2. Ingin aplikasi teori dan uji hipotesis tentang hubungan
antaramanajemen sekolah dengan kinerja guru.
3. Ingin aplikasi teori dan uji hipotesis tentang hubungan
antarakepemimpinan kepala sekolah dan manajemen sekolah
terhadap kinerja guru
F. MANFAAT/SIGNIFIKASI PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan informasi bagi para peneliti dan dunia akademik
sebagai sumbagan ilmu pengetahuan, dengan tujuan supaya dapat
dipakai acuan untuk pertimbangan kajian penelitian
berikutnya,Memberikan kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dalam
memberikan dan membantu meningkatkan kualitas bagi Pengelola
sekolah swasta maupun Negeri dan masyarakat sekitar dalam
menciptakan budaya dan lingkungan yang sehat.
2. Manfaat Pragmatis
Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai gelar
Magister Managemen Pendidikan Islam dan untuk menambah khasana
pemikiran,dalam kasus masalah dan metodologi penelitian, khususnya
dalam penulisan secara akademik.
G. KERANGKA TEORI
Banyak ahli yang mendefinisikan kepemimpinan, menurut Husein
Umar6 kepemimpinan adalah sebagai berikut :
a. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain. Dengan kesediaan
mereka menerima pengarahan dari pemimpin, para guru
6 Husein Umar, "Business An Introduction" (Jakarta, PT Gramedia Fustaka
Utama,th 2003) hal;80
membantu menentukan status pemimpin dan memung-kinkan
terjadinya proses kepemimpinan.
b. Kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata atas
ke-kuasaan antara pemimpin dan yang dipirnpin. Pemimpin
mem-
c. punyai wewenang mengarahkan bawahan, tetapi tidak sebaliknya.
d. Kepemimpinan secara sah dapat memberikan hak kepada
pemimpin, tidak saja berupa pengarahan tetapi juga pengaruh.
Artinya pemimpin tidak hanya dapat menyatakan apa yang
harus dikerjakan bawahan tetapi juga mempengaruhi
bagaimana bawahan melaksanakan perintah tersebut.
Kepemimpinan kepala sekolah, baik pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah, negeri maupun swasta, memerlukan keterampilan yang
memadai agar sasaran, tujuan maupun target pendidikan dipersekolahan
tercapai dengan baik. Kepala sekolah idealnya harus mampu:
(1) berpikir secara sistem dalam segala hal,
(2) mengambil keputusan dalam situasi yang sangat kritis,
(3) mengelaborasi sikap dan tingkah laku sesuai dengan lingkungan,
(4) menguasai budaya yang berhubungan dengan dirinya,
(5) memotivasi kerja bawahan secara kreatif,
(6) membaca situasi dan harus ditindak lanjuti, dan
(7) menguasai kondisi iingkungan keamanan.7
Kepala sekolah juga harus menanggapi berbagai komponen , yakni
para pendidik. Mereka bertanggung jawab untuk meningkatkan
profesionalitas kerja di sekolah, mengatasi praktik-praktik buruk dan
tidak layak para staf baik di tuang keks maupun di lingkungan
sekolah, mengapresiasi hasil karya yang istimewa dari para siswa
maupun guru, dan menyediakan kesempatan pengembangan profesi
bagi staf-nya. Tanggung jawab kepala sekolah adalah menjaga agar
komunitas sekolah memusatkan diri pada fungsi esensial sekolah, yakni
kegiatan belajar-mcngajar yang bermutu tinggi.8
Sebagai guru, mampu membangun komunikasi yang baik
atau membangun jaringan diperlukan untuk meningkatkan
kompetensinya baik dengan kepala sekolah, sesama rekan guru,
anak didiknya dan orang tua/wali murid. Disamping komunikasi
gurupun harus kreatif menurut Mulyana9 :
Ada beberapa alasan mengapa guru harus kreatif, di antaranya
adalah :
1. dengan mengajar penuh kreativius, peserta didik akan
tertarik dengan apa yang diajarkan olehnya;
2. pelajaran yang diajarkan oleh guru akan menjadi menarik;
3. peserta didik akan bersemangat belajar;
4. guru mampu memberikan inpirasi yang beragam kepada
peserta didik tentang betbagai persolan dan model
pemecahannya;
7 Murniati AR, "Manajemen Strategik, Peran Kepala Sekolah dalam
pemberdayaan" (Jakarta, Citapustaka Media Perintis, th 2008) hal ; 124 8 Robert J Starat "Pemimpin Revosioner, Kiat Menegaskan Sekolah" (Jakarta,
Penerbit kanisius, th 2007) hal ; 26 9 Mulyana AZ "Rahasia menjadi guru yang hebat" (Jakarta, PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, th 2007) hal ; 135
5. kreativitas guru mengajar akan menjadikan peserta didik
menjadi individu yang mampu mewuj udkan diri sepenuhnya
melalui ide-ide yang mereka hasilkan;
6. proses belajar raengajar menjadi lebih menyenangkan;
7. peserta didik akan menjadi lebih mandiri;
8. peserta didik akan menjadi lebih mudah memecahkan
masalah;
9. peserta didik akan menjadi lebih senang menghadapi
tantangan;
10. dapat mendatangkan kepuasan bagi guru maupun peserta
didik.
H. TINJAUAN PUSTAKA
Dari tujuan penelitian, penulis mendapati beberapa judul Tesis dan
buku yang berhubungan dengan judul penelitian, yang menjadi
perbedaan dibuku dan di Tesis brikut ini adalah konsep dan rumusan
masalah yang dicari, dan tujuan dari penelitian, sehingga menjadikan
penelitian ini layak untuk diangkat, beberapa Tesis dan buku antara lain;
Tesis yang dikarang oleh Ida Saidah dari Program Studi Manajemen
Pendidikan, Jurusan Kependidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah di tulis di Jakarta tahun 2006 yang
berjudul: “Implementasi MBS dan Kaitannya dengan
PeningkatanMutuPendidikan (Studi Kasus di MTs Serpong)”
Judul buku yang pertama yaitu “Cara Menumbuhkan Pemimpin” di
tulis oleh John Adair, diterbitkan dijakarta oleh PT Gramedia Pustaka
Utama, 02 Januari 2008 dengan nomor ISBN / EAN9789792234275 /
9789792234275 dikarang oleh John Adair dengan synopsis Cara
Menumbuhkan Pemimpin adalah buku terobosan yang bertujuan
mengulas pengembangan kepemimpinan secara jelas dan tuntas.
Pertama-tama, John Adair mengajak pembaca bergabung dalam
perjalanan penemuan sifat kepemimpinan dan cara mengajarkannya.
Kemudian, ia mengidentifikasi tujuh prinsip kunci pengembangan
kepemimpinan, dan menjawab pertanyaan vital mengenai cara
menyeleksi, melatih, serta mendidik pemimpin di tingkat kepemimpinan
tim, operasional, dan strategis. Topik-topik yang dibahas termasuk:+
manajer sebagai pemimpin,+ cara orang menjadi pemimpin,+ melatih
pemimpin tim,+ cara mengelola pelatihan kepemimpinan,+ belajar
menjadi pemimpin puncak.Kepemimpinan bukanlah softskill melainkan
sebuah faktor kunci dalam kesuksesan bisnis. Cara Menumbuhkan
Pemimpin akan membantu pembaca mengembangkan berbagai
keterampilan ini dalam diri orang lain, sambil membimbing mereka dan
perjalanan pribadi mereka sendiri menuju keunggulan sebagai
pemimpin.Kepemimpinan bukan kontes popularitas. Orang
menghormati pemimpin berstandar tinggi yang takkan
mengompromikan standarnya-selama ia konsisten, adil, dan tidak
meminta orang lain melakukan apa yang ia sendiri tidak lakukan terlebih
dulu.
Judul buku kedua yaitu “Pendidikan Nasional Strategi & Tragedi”
ditulis oleh, Prof, Dr. Winarno Surakhmad, MSc, Ed. Diterbitkan oleh
PT Kompas Media Nusantara, di Jakarta pada tahun 2009 dengan No
ISBN 978-979-709-420-1, isi buku tentang Kritik pendidikan dan
solusinya, dalam mengatasi problem mikro pendidikan.
Judul Buku yang ketiga yaitu: “Manajemen Berbasis Sekolah”
ditulis oleh Drs Nurcholis, M.M. diterbitkan oleh PT Grasindo, dengan
nomor ISBN 978-732-208-4. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
pertama kali muncul di Amerika Serikat ketika masyarakat mulai
mempertanyakan relevansi pendidikan dengan tuntutan dan
perkembangan masyarakat setempat. MBS ini merupakan paradigma
baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah.
di Indonesia sendiri, konsep MBS ini dimaksudkan untuk menghadapi
pelaksanaan otonomi daerah. Dimana pemerintah daerah diberi otonomi
untuk mengatur rumah tangganya sendiri, termasuk dunia pendidikan.
Lalu bagaimana pelaksana pendidikan harus melaksanakan MBS ini?
Simak saja buku ini, lengkap dengan konsep, strategi dan
implementasinya. manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pertama kali
muncul di Amerika Serikat ketika masyarakat mulai mempertanyakan
relevansi pendidikan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat
setempat. MBS ini merupakan paradigma baru pendidikan, yang
memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah. Di Indonesia sendiri,
konsep MBS ini dimaksudkan untuk menghadapi pelaksanaan otonomi
daerah. Dimana pemerintah daerah diberi otonomi untuk mengatur
rumah tangganya sendiri, termasuk dunia pendidikan.
I. METODE PENELITIAN
Sesuai Tujuan penelitian diatas penulis menggunakan
metode quantitatif yaitu:
Quantitative research is 'Explaining phenomena by
collecting numerical data that are analysed using mathematically
based methods (in particular statistics)
The first element is explaining phenomena- This is a key
element of all research, be it quantitative or qualitative. When we set out
to do some research, we are always looking to explain something. In
education, this could be questions like 'why do teachers leave
leaching?', 'what factors influence pupil achievement?10
Penelitian kuantitatifadalah 'Menjelaskan fenomenadengan
mengumpulkandata numerik yangdianalisismenggunakan
metodematematisberdasarkan(dalamstatistik tertentu)
Elemen pertamaadalah menjelaskanfenomena, hal ini adalah
elemen kunci darisemua penelitian, baik kuantitatif atauQualitatif.
Ketikakami berangkat untukmelakukan penelitian,kami selalu
mencariuntuk menjelaskansesuatu.Dalam pendidikan, ini bisa
menjadi pertanyaanseperti ''Apa faktor yang mempengaruhi
kinerjamurid?
1. Tempat dan Waktu Penelitian
10
Daniel Muijs, Doing Quantitative Research In Education With SPSS,
(California: SAGE Publication Inc, 20 11) Ed. II hal: 1
Tempat melakukan penelitian di MTS. MIFTAHUL ULUM KAWAL
Alamat di Jl. Wisata Bahari No. 59 KawalBintan,Kepulauan RiauWaktu
penelitian dilakukan pada tanggal 15 Junisampai 15 Agustus 2012
2. Populasi dan Sampel
Populasi Penelitian
Populasi yang dimaksud adalah seluruh guru yang ada di MTS.
MIFTAHUL ULUM KAWALyang berjumlah 17 orang.
Ijasah Tertinggi Jumlah
Guru Tetap Guru Tidak Tetap
S2 1
S1 4 7
D3 - -
D2 - -
D1 - 1
SLTA - 4
JUMLAH 5 12
Sampel yaitu menggunakan Populasi jumlah sampel, yang disebut
sebagai sampel populasi atau total sampel
3. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini penulis bagi menjadi :
1. Independent Variabel (X1): Kepemimpinan Kepala Sekolah
2. Independent Variabel (X2): Manajemen Sekolah
3. Dependent Variabel (Y) : Kinerja Guru
4. Instrumen Pengumpulan Data
Tabel 1 : Kisi-Kisi Instrumen
N Variabel Dimensi Indikator Butir
1
Kepemimpin
an
Kepala
Sekolah
1. Kompetensi
dasar
kepemimpinan
1. Ketrampilan teknis 1,2,3
2. Ketrampilan manusia 5,6,7,
3. Ketrampilan konseptual 10,11
2.
Penerapankepemi
mpinan
1. Kepemimpinan otoriter 12,13,
2. Kepemimpinan laissez
faire 16,17,
3 Kepemimpinan emokratis 20,21
23,24
2 Manajemen
Sekolah
1. Penerapan
Manajemen
1. Manajemen Kerja 8,9, 4
2. Manajemen Administrasi 14,15,18
3. Manajemen Keuangan 22, 25,19
2 Kinerja
Guru
1.Perumusan
tujuan
pengajaran
1.Kemampuan menyusun
persiapan pengajaran 1,2,3,4,5
2.Pelaksanaan
pengajaran 2.Kemampuanmelaksanaka
nprosespengajaran 6,7,8,9,10
3.Penilaian
pengajaran
3.Kemampuan melakukan
evaluasi pengajaran
11,12,13,
14,15
4.Pencapaian
tujuan
pengajaran
1 Perubahan perilaku siswa
dari aspek kognitif 16,17,18,19
2.Perubahan perilaku siswa
dari aspek afektif 20,21,22
3.Perubahan perilaku dari
aspek psikomotorik 23,24,25
5. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang penulis gunakan dalam penyusunan penelitian
ini yaitu menggunakan rumus korelasi product moment dengan tujuan
untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kepemimpinan kepala
sekolah dan manajementerhadapkinerja guru. Untuk mendapatkan data
yang diperlukan, penulis menggunakan :
a. Penelitian lapangan (Field Research) yaitu dengan cara penulis
mengadakanpenelitian secara langsung ke lokasi, penelitian ini
dimaksud gunamengumpulkan data yang diperlukan dalam penyusunan
tesis ini.
Untuk mengidentifikasi seberapa pentingnya hubungan antara
kepemimpinan kepala sekolah dan manajemen dengan kinerja guru,
akan diberikan angket yang berbentuk skala sikap. Selain itu penulis akan
melakukan wawancara dengan kepala MTs. Miftahul Ulum Kawal.
Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk
pengumpulan meliputi :
b. Angket
Angket adalah pengumpulan data dengan cara menyebarkan
beberapa pernyataan kepada guru-guru untuk diisi, hasilnya akan
dianalisis. Angket ini bertujuan untuk menyaring data mengenai hubungan
antara kepemimpinan kepala sekolah dengan efektivitas mengajar guru.
Angket yang penulis sebar akan diolah dengan menggunakan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Editing ; maksudnya meneliti satu persatu kelengkapan
pengisian dan kejelasan penulis, dalam tahap ini dilakukan
pengecekan terhadap kelengkapan dan kebenaran pengisian
dan kejelasan penulisannya.
2. Tabulasi ; maksudnya bertujuan mendapatkan gambaran
frekuensi dalam setiap item yang penulis kemukakan. Untuk
itu dibuatlah suatu tabel yang mempunyai kolom setiap
kuisioner, sehingga jawaban yang diisi dengan jelas dan
saling berhubungan.
c. Wawancara
Wawancara adalah suatu alat dalam pengumpulan informasi
dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan yang telah disiapkan
oleh peneliti dan dijawab secara lisan pula oleh terwawancara. Wawancara
ini dimaksudkan untuk menambah data yang diperlukan.
6. Teknik Analisa Data
Dalam penelitian ini, penulis juga tidak hanya sampai kepada
pengumpulan data dan penyusunan data, akan tetapi data yang
terkumpul dan tersusun akan dianalisa. Penganalisaan data penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan dua teknik yaitu :
a. Skoring
Untuk menentukan skoring pertanyaan angket akan ditabulasikan
dengan diberi bobot nilai setiap itemnya, dengan cara jawaban akan diberi
nilai angka, yaitu sebagai berikut :
1) Untuk pernyataan selalu diberi nilai 4
2) Untuk pernyataan sering diberi nilai 3
3) Untuk pernyataan kadang-kadang diberi nilai 2
4) Untuk pernyataan tidak pernah diberi nilai 1
b. Rumus
Analisa data yang dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi,
sehingga akan didapatkan kejelasan apakah terdapat hubungan antara
kedua variabel tersebut atau tidak. ketiga variabel tersebut adalah
kepemimpinan kepala sekolah dan manajemen terhadap Kinerja guru.
Rumus korelasi ini menggunakan rumus korelasi product moment. Disebut
product moment karena koefisien korelasinya diperoleh dengan cara
mencari hasil perkalian dari moment yang dikalikan. Secara operasional,
analisa data tersebut dilakukan melalui tahap berikut :
1. Mencari angka korelasi menggunakan Pearson yang dikenal
dengan rumus Product Momen dengan rumus:
∑∑ ∑∑
∑ ∑ ∑−−
−
=
)/)()(/)((
/))((
2222nYYnXX
nYXXYrxy
Dimana:
rxy = Koefisien korelasi product moment
N = jumlah Sampel
X = skor tiap item
Y = skor total item
Intrumen yang dikatakan valid atau sahih yang taraf signifikansi
lebih kecil dari 5 % (0,05)
2. Memberi Interpretasi terhadap r xy
Interpretasi sederhana dengan cara mencocokkan
dengan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi "r" product
moment. Untuk itu digunakan pedoman seperti yang tercantum dalam
bukuPengantar Statistik Pendidikan sebagai berikut :
Tabel 2 :Interpretasi Korelasi Product Moment
Besarnya "r"
product moment Interpretasi
0,00-0,20
Antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi
akan tetapi korelasi tersebut sangat lemah
sehingga korelasi itu diabaikan.
0,20-0,40 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah
0,40-0,70 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang
sedang
0,70-0,90 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi
0,90-1,00 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang
sangat kuat
3. Interpretasi terhadap tabel nilai "r" product moment dengan
terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees
of freedom (df) dengan rumus :
db = N- nr
db = derajat bebas
N = jumlah responden
Nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan
Dengan diperoleh "db" atau "df ", dapat dicari besarnya
"r" yang tercantum dalam tabel nilai "r" product moment baik pada
taraf signifikan 5 % maupun pada taraf signifikan 1 %. Jika "ro" sama
dengan atau lebih besar dari pada "rt" maka hipotesa alternatif (Ha)
disetujui atau diterima dan hipotesa nihil (Ho) tidak dapat diterima.
Mencari Koefisien Determinan variabel X dan Y
KD = r2
x 100 %
KD = Koefisien Determinan Variabel X dan Y
r2
= Koefisien korelasi variabel X dan Y
100 % = Konstanta prosentase
J. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I Bab ini membahas tentang Latar Belakang Masalah, Perumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Kerangka Pikir,
Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II Mengenai letak geografis, sejarah berdiri dan perkembangannya,
struktur orgnisasi, keadaan guru, karyawan dan siswa serta fasilitas atau
sarana dan prasarana yang ada di MTs. Miftahul Ulum Kawal.
BAB III menguraikan landasan Filosofis, Sosiologis, dan kajian teoritis
BAB IV Pada Metodologi penelitian dikemukakan tentang metode
penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrument
penelitian, pelaksanaan penelitian, analisis penelitian dan teknik
penelitian.
BAB V Penulis mendeskripsikan korelasi antara kepemimpinan kepala
sekolah dan manajemen terhadap kinerja Gurudi MTS. MIFTAHUL
ULUM KAWAL.
BAB VI Penutup. Pada BAB penutup ini, penulis memberikan
kesimpulan hasil penelitian, saran-saran dan kata penutup
DAFTAR ISI
Arif Rahman Tanjung,Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam
Penerapan
Daniel Muijs, Doing Quantitative Research In Education With SPSS,
(California: SAGE Publication Inc, 20 11) Ed. II hal: 1
Husein Umar, "Business An Introduction" (Jakarta, PT Gramedia Fustaka
Utama,th 2003) hal;80
Mulyana AZ "Rahasia menjadi guru yang hebat" (Jakarta, PT Gramedia
Widiasarana Indonesia, th 2007) hal ; 135
Murniati AR, "Manajemen Strategik, Peran Kepala Sekolah dalam
pemberdayaan" (Jakarta, Citapustaka Media Perintis, th 2008)
hal ; 124
Nurcholis, M.M, Manajemen Berbasis Sekolah Pada SMA Negri I Gunung
Sindur, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2006) hal, 1
Robert J Starat "Pemimpin Revosioner, Kiat Menegaskan Sekolah" (Jakarta,
Penerbit kanisius, th 2007) hal ; 26
Yayat M Herujito. Dasar-Dasar Manajemen (Jakarta: PT Grasindo : 2008)
Hal 3