BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/100500/potongan/D3-2016...1...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/100500/potongan/D3-2016...1...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Industri MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) adalah
sektor pariwisata yang saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat
dan menjadi salah satu industri besar di dunia. Perkembangan bisnis MICE
merupakan bagian dari industri masa kini yang telah memberikan banyak
ragam terhadap jenis kegiatan pariwisata yang identik dengan pemberian
pelayanan (services). MICE dan bisnis pariwisata merupakan bisnis dengan
high-quality dan high-yield, yang memberikan kontribusi tinggi secara
ekonomi terlebih bagi negara berkembang. High quality berarti kualitas
pelayanan yang diberikan mampu memberikan kepuasan kepada setiap
pelanggan, sedangkan high yield berarti kegiatan wisata konvensi mampu
memberikan keuntungan yang besar pada penyelenggaraan wisata konvensi.
Industri MICE berperan penting dalam pariwisata dunia karena dampak
yang ditimbulkan dari penyelenggaraan sebuah event MICE memiliki
multiplier effect (efek ganda) bagi kehidupan lainnya. Event MICE tidak
hanya menghasilkan pendapatan bagi pihak yang berhubungan langsung
dengan event MICE saja, tetapi secara tidak langsung juga melibatkan banyak
pelaku ekonomi lainnya. Industri MICE merupakan sumber pendapatan yang
sangat menjanjikan sehingga beberapa negara banyak yang menjadikan
industri MICE sebagai pendapatan utama bagi negaranya.
2
Freeman dan Dart (1993) mengemukakan bahwa kinerja pelayanan
yang tinggi merupakan hal yang sangat mendasar bagi kelangsungan hidup
suatu perusahaan jasa. Pelayanan yang berkinerja tinggi adalah pelayanan
yang mampu memberikan kepuasan terhadap kebutuhan pelanggan atau
mampu melebihi harapan pelanggan (Anderson, Fornell, dan Lehman, 1994).
Penilaian pelanggan terhadap kinerja pelayanan konsumen dapat
diketahui melalui kepuasan yang diberikan konsumen. Kepuasan konsumen
merupakan aset yang penting bagi perusahaan karena dapat digunakan
sebagai indikator atas kualitas dan pendapatan perusahaan di masa
mendatang. Kepuasan pelanggan merupakan hasil dari perbandingan antara
harapan dan kenyataan yang diterima pelanggan setelah mengkonsumsi
barang dan jasa. Berkaitan dengan kesetiaan pelanggan, Anderson, Fornell,
dan Lehman (1994) menyatakan bahwa apabila pelanggan puas terhadap
barang atau kualitas layanan yang diberikan maka akan timbul kesetiaan
pelanggan. Pelanggan yang puas disebut sebagai retained customers
sedangkan pelanggan yang tidak puas adalah lost customers. Pelanggan yang
bertahan memiliki peranan penting dalam persaingan bisnis yang ketat bagi
pencapaian peforma bisnis yang tinggi (Crane, 1991).
Labiru Tour and Travel merupakan salah satu penyedia jasa biro
perjalanan wisata yang ada di Yogyakarta. Biro perjalanan wisata ini
tergolong masih muda dan mampu menunjukan kualitas yang baik untuk para
pesaing. Sebagai perusahaan yang tergolong masih muda dan terbukti
mempunyai banyak klien (pelanggan), Labiru Tour and Travel akan terus
3
berupaya memberikan perbaikan terhadap tingkat kepuasan pelanggan atas
operasional wisata MICE dalam mengelola paket wisata untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan.
Penilaian tingkat kepuasan pelanggan atas operasional dalam
menjalankan sebuah wisata MICE berperan penting bagi keberlangsungan
biro perjalanan, maka setiap biro perjalanan wisata harus memiliki standar
dan kebijakan tersendiri. Dengan adanya teknis operasional yang baik serta
dapat memberikan kepuasan terhadap klien akan berdampak positif dalam
keberlangsungan di sebuah biro perjalanan wisata. Salah satunya yaitu adanya
repeater client yang muncul karena rasa puas terhadap layanan yang
diberikan oleh Labiru Tour and Travel Yogyakarta. Tugas akhir ini
diharapkan dapat membantu memberikan gambaran mengenai tingkat
kepuasan pelanggan dan teknis operasional yang baik dan dapat memberikan
keuntungan di sebuah perusahaan Tour and Travel.
B. Rumusan Masalah
Labiru Tour and Travel menerapkan manajemen operasional paket
wisata MICE untuk memberikan kepuasan kepada klien/tamu dalam
penyelenggaraan program Workshop PT. Telekomunikasi Indonesia tahun
2016. Rumusan masalah dari tugas akhir ini diturunkan dalam pertanyaan
penelitian sebagai berikut: Bagaimana tingkat kepuasan tamu PT.
Telekomunikasi Indonesia atas operasional wisata MICE oleh Labiru Tour
and Travel Yogyakarta selama penyelenggaraan tour yang meliputi
4
penyediaan hotel/penginapan, penyelenggaraan meeting dan dinner,
pelayanan gala dinner, penyediaan transportasi, pemilihan restoran,
pelayanan guide, dan pelayanan tour agent ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan
tamu PT. Telekomunikasi Indonesia atas operasional wisata MICE oleh
Labiru Tour and Travel Yogyakarta selama penyelenggaraan tour yang
meliputi penyediaan hotel/penginapan, penyelenggaraan meeting dan dinner,
pelayanan gala dinner, penyediaan transportasi, pemilihan restoran,
pelayanan guide, dan pelayanan tour agent.
D. Manfaat Penelitian
Berikut ini adalah manfaat dari penelitian yang dilakukan oleh penulis:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian tugas akhir ini diharapkan dapat memberikan gambaran serta
manfaat sebagai pengembangan pengetahuan tentang tingkat kepuasan
tamu atas operasional wisata MICE di Labiru Tour and Travel dan
sebagai bahan referensi untuk menambah wawasan dalam rangka
menginformasikan hasil penelitian.
5
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan untuk Labiru
Tour and Travel untuk meningkatkan kepuasan tamu atas operasional
wisata MICE serta diharapkan nantinya dapat diaplikasikan oleh
penulis dalam dunia kerja.
b. Sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya yang mempunyai kaitan
dengan penelitian ini.
E. Tinjuan Pustaka
Dalam menyusun Tugas Akhir ini, penyusun menggunakan referensi
tinjauan pustaka, antara lain adalah:
1. Tugas akhir Latifa Dwi Pratiwi di Universitas Gadjah Mada tahun 2015
dengan judul “Analisis Kegiatan MICE oleh CV. Platinum Multi Kreasi
Sebagai Perusahaan Jasa Event Organizer”, yang menjelaskan tentang
standard operating procedure (SOP) dalam kegiatan MICE yang
meliputi follow up order event dari client, proposal penawaran yang
disusun harus rapi, proses kegiatan pra event, selama event berlangsung
dan pasca event atau evaluasi, dan proposal penawaran yang ditolak oleh
client harus tetap menjaga hubungan baik supaya dapat bekerja sama
pada event-event berikutnya.
2. Tugas akhir Gadis Afryandari di Universitas Gadjah Mada tahun 2015
dengan judul “Analisis Peran Wisata Konvensi (MICE) terhadap
Peningkatan Rata-Rata Lama Tinggal Tamu (Studi Kasus Hotel Inna
6
Garuda Yogyakarta)”, yang menjelaskan tentang kegiatan wisata
konvensi/MICE yang paling sering diselenggarakan di Hotel Inna Garuda
Yogyakarta antara lain rapat dan konferensi oleh pemerintah daerah dan
partai politik khususnya. Kemudian acara hiburan seperti pesta, eksibisi
dan acara organisasi atau komunitas nasional maupun internasional.
Wisata konvensi atau kegiatan wisata MICE di Hotel Inna Garuda
Yogyakarta memiliki peran lebih terhadap peningkatan rata-rata lama
tinggal tamu di Hotel Inna Garuda Yogyakarta. Dilihat dari jumlah angka
lama tinggal tamu wisata MICE dibandingkan dengan tamu Non-MICE
terdapat perbedaan. Tamu wisata MICE mencapai angka-angka lama
tinggal lebih daripada angka lama tinggal tamu Non-MICE.
3. Tugas akhir Diyah Nurrahamawati di Universitas Gadjah Mada tahun
2015 dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap
Tingkat Kepuasan Pelanggan PT. Fantasi Erestama Cemerlang
(Amazone) Cabang Jogja City Mall Yogyakarta”, yang menjelaskan
tentang kualitas pelayanan yang diharapkan pelanggan PT. Fantasi
Erestama Cemerlang (Amazone) cabang Jogja City Mall Yogyakarta
cukup tinggi dan berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan, kinerja pelayanan PT. Fantasi
Erestama Cemerlang (Amazone) cabang Jogja City Mall Yogyakarta
dalam melayani pelanggan dinilai sudah memuaskan bagi pelanggan.
4. Tugas akhir Fardila Johari Utami di Universitas Gadjah Mada tahun
2015 dengan judul “Analisis Kualitas Layanan dan Kepuasan
7
Pelanggan Pada Grand Tjokro Hotel Yogyakarta”, yang menjelaskan
tentang pemberian pelayanan berkualitas yang dilakukan oleh Grand
Tjokro Hotel Yogykarta cukup efektif untuk menciptakan kepuasan
pelanggaannya. Hal ini terbukti dengan selalu tingginya tingkat
kepuasan konsumen pada setiap bulan.
Dari beberapa tinjauan pustaka tersebut, tugas akhir ini belum ditulis oleh
orang lain.
F. Landasan Teori
1. Pengertian MICE
Pengertian MICE menurut Pendit (1999) adalah kegiatan konvensi,
perjalanan insentif dan pameran dalam industri pariwisata. Dewasa ini
istilah MICE sudah menjadi suatu sarana sekaligus produk yang dapat
dikategorikan dan masuk dalam paket-paket wisata siap dijual kepada
asosiasi, organisasi, badan lembaga, korporasi, perusahaan besar yang
bermaksud mengadakan suatu persidangan, pertemuan, konvensi,
konferensi, musyawarah, rapat kerja, seminar, atau lokakarya di kalangan
industri pariwisata dewasa ini (Pendit, 1999: 25).
Menurut Pendit (1999) juga menyebutkan pada praktiknya arti
meeting (rapat, pertemuan atau persidangan) sama saja dengan
conference (konferensi, kongres atau konvensi). Maka secara teknis,
akronim MICE sesungguhnya adalah istiah yang memudahkan orang
mengingatnya. Dalam bisnis wisata konvensi kecenderungan pertemuan-
8
pertemuan organisasi atau asosiasi yang senantiasa berkembang dan
meningkat, membuktikan bahwa kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam
MICE, memberi peluang pada peningkatan pendapatan kegiatan industri
pariwisata dalam keseluruhannya (Pendit, 1999: 35).
Selanjutnya pengertian MICE menurut Yoeti (2000: 13)
mengatakan bahwa MICE merupakan suatu rangkaian kegiatan para
pengusaha atau profesional berkumpul pada suatu tempat yang
terkondisikan oleh suatu permasalahan, pembahasan dan kepentingan
yang sama.
Contoh kegiatan dari MICE :
a. Rapat Pimpinan
b. Pelatihan/training gathering
c. Paket tour
d. Gala dinner
e. Voucher akomodasi
f. Konferensi antar negara
g. Rapat perjanjian dari berbagai perusahaan Internasional
h. Pameran kerajinan Bali
i. Pameran lukisan
j. Seminar
9
2. Kepuasan Konsumen
Secara sederhana konsep kepuasan pelanggan dapat diartikan
sebagai upaya pemenuhan sesuatu untuk mencapai kepuasan
konsumen, dan terhadap beberapa definisi yang dikemukakan oleh
para pakar. Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen
setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya
(Umar, 2005: 65). Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai
yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya
menjadi pelanggan dalam waktu yang lama. Lalu jika menurut Kotler
dan Keller yang dikutip dari buku “Manajemen Pemasaran”
mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja
(hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan
(2007: 177).
Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara kinerja yang
dirasakan dengan yang diharapkannya. Engel, et.al. (1995) dalam
Tjiptono (1995) mendefinisikan kepuasan sebagai evaluasi pasca
konsumsi bahwa suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi
atau melebihi harapan. Ketidakpuasan adalah hasil dan harapan yang
diteguhkan secara negatif. Schnaars (1991) dalam Tjiptono (1995)
menyatakan bahwa pada dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah
untuk menciptakan para pelanggan merasa puas. Sehubungan dengan
10
hal ini, terciptanya kepuasan pelanggan akan memberikan banyak
manfaat.
Sebagaimana Tjiptono (1995) mengemukakan di antaranya
hubungan antara perusahaan dengan pelangggannya menjadi
harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang atau
terciptanya loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi
dari mulut ke mulut (word of mounth) yang menguntungkan bagi
perusahaan. Lebih lanjut Tjiptono menjelaskan kepuasan pelanggan
sebagai sikap keseleruhan terhadap suatu barang atau jasa setelah
perolehan (asquistion) dan pemakaiannya. Dalam artian kepuasan
pelanggan merupakan penelaian evaluatif purnabeli yang dihasilkan
dari seleksi pembelian spesifik. Menurut Mowen model
kepuasan/ketidakpuasan pelanggan digambarkan dalam gambar 1 di
bawah ini.
11
Gambar 1
Model Kepuasan/Ketidakpuasan Pelanggan
Sumber: Tjiptono (1995)
3. Pengukuran Kepuasan Konsumen
Pengukuran kepuasan konsumen biasanya dilakukan adalah
dengan mengunakan metode survei, yaitu pengukurannya dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
a. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung melalui pernyataan
kepada pelanggan dengan ungkapan sangat tidak puas, kurang
puas, cukup puas, puas dan sangat puas.
b. Responden diberikan pernyataan mengenai seberapa besar mereka
mengharapkan suatu atribut tertentu dan seberapa besar yang
mereka rasakan.
Pemakaian/ Konsumsi
Produk
Evaluasi
Kinerja/Kualitas
Konfirmasi/
Diskonfirmasi
Harapan akan
Kinerja/Kualitas
Produk
Evaluasi terhadap
Keadilan Perputaran
Respon
Atribusi
Penyebab
Kinerja Produk
Kepuasan/ Ketidakpuasan
Pelanggan
12
c. Responden diminta menuliskan masalah–masalah yang mereka
yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan dan diminta
menuliskan perbaikan–perbaikan yang mereka sarankan.
d. Responden diminta meranking elemen atau atribut pelayanan
berdasarkan derajat kepentingan setiap elemen dan seberapa baik
kinerja organisasi pada masing–masing elemen.
G. Metode Penelitian
1. Tempat dan waktu penelitian
a. Tempat penelitian
Kantor Labiru Tour and Travel yang beralamat di Jalan
Sukun 12A Perum MBS Condongcatur Sleman Yogyakarta.
b. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Februari – 30 April
2016.
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data secara
kuantitatif dengan penyebaran kuesioner. Menurut Nasehudin (2012: 69),
penelitian kuantitatif adalah penelitian yang bersifat penjelasan
(eksplanatif) yang umum. Proses penelitian kuantitatif dimulai dengan
adanya suatu masalah yang diteliti dan diangkat ke permukaan dengan
maksud menggeneralisasikannya.
13
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian diatrik
kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 61). Subyek dalam peneilitian ini
adalah Labiru Tour and Travel Yogyakarta, dengan obyek penelitian
manajeman operasional wisata MICE pada penyelenggaran workshop
PT. Telekomunikasi Indonesia tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini
adalah peserta workshop PT. Telekomunikasi Indonesia tahun 2016.
Jumlah peserta workshop PT. Telekomunikasi Indonesia tahun 2016
berjumlah 70 orang. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang memiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012: 62). Jumlah sampel dalam
penelitian ini ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah populasi
d = Batas kesalahan yang diinginkan, dalam penelitian ini d = 0,10
14
Jumlah responden dalam penelitian ini berjumlah 42 orang.
4. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel
(Sugiyono, 2012: 62). Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, dimana
sampel diambil berdasarkan pertimbangan peneliti sesuai dengan
tujuan penelitian.
5. Teknik pengumpulan data
a. Kuesioner
Mengumpulkan data dengan cara memberikan kuesioner
kepada pelanggan yang berisi sejumlah daftar pernyataan
tentang pelayanan yang diberikan oleh Labiru Tour and Travel
dalam penyelenggaran Workshop PT. Telekomunikasi Indonesia
tahun 2016.
Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk
mengukur tingkat kepuasan tamu PT. Telekomunikasi Indonesia
atas operasional wisata MICE di Labiru Tour and Travel
Yogyakarta. Teknik pengambilan data dengan menggunakan
kuesioner dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip
statistika agar hasil yang didapat lebih valid.
15
b. Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
bertanya langsung kepada responden. Penulis mengajukan
berbagai pertanyaan kepada pengelola ataupun staf Labiru Tour
and Travel, serta konsumen dari Labiru Tour and Travel untuk
mendapatkan informasi untuk mendukung penulisan tugas
akhir.
c. Dokumentasi
Data yang diperoleh dari dokumentasi pribadi atau
catatan-catatan dan foto yang tersimpan sebagai dokumen
perusahaan.
5. Indeks Tanggapan Responden
Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai
tanggapan responden penelitian, khususnya variabel-variabel
penelitian yang digunakan. Kuesioner diolah dengan menggunakan
Skala Likert, dengan menggunakan scoring yang pengukurannya
sebagai berikut (Sugiyono, 2012: 87):
a. Skor 3 untuk jawaban baik
b. Skor 2 untuk jawaban sedang
c. Skor 1 untuk jawaban buruk
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa
deskriptif menggunakan persentase. Bobot tertinggi setiap item
pertanyaan = 3, dan bobot terendah setiap item pernyataan = 1.
16
Langkah selanjutnya dilakukan perhitungan total skor dan indeks total
skor. Penilaian tanggapaan masing-masing aspek penilaian dilakukan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Penilaian keseluruhan tingkat kepuasan peserta dilakukan
dengan menghitung keseluruhan total jawaban responden dan
menginterprestasikan perolehan indeks total skor jawaban responden
menggunakan panjang interval, dan mengelompokkan dalam tiga
kelompok baik, cukup, dan kurang. Indeks (%) tertinggi = 19 x 3 = 57,
dan indeks terendah = 19 x 1 = 19. Perhitungan panjang rentang
menggunakan rumus beriku:
Selanjutnya dari nilai persentase indeks yang sudah diperoleh,
dapat disimpulkan dengan melihat tabel berikut sebagai tolak ukur:
Tabel 1. Interpresi Tingkat Kepuasan Tamu PT. Telekomunikasi
Indonesia Atas Operasional Wisata MICE di Labiru Tour
Yogyakarta
Indeks (%) Keterangan
0 % - 33,3 % Rendah
33,4% - 66,6 % Sedang
66,7 % - 100 % Tinggi
17
6. Analisis Data
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan analisis
statistik deskriptif yaitu distribusi frekuensi dan persentase. Adapun
rumus yang digunakan adalah:
Keterangan:
% = persentase
f = frekuensi banyaknya kejadian atau karakteristik atau sifat yang
diteliti
n = banyak sampel
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini dapat dijabarkan bahwa penulis akan
menerangkan :
a. BAB 1 (Pendahuluan)
Menerangkan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori,
metode penelitian, teknik pengumpulan data serta sistematika penulisan.
b. BAB II (Profil Perusahaan)
Menerangkan tentang profil dari Labiru Tour and Travel tersebut
yang dimulai dari sejarah berdirinya, lokasi, visi dan misi perusahaan,
struktur organisasi perusahaan dan deskripsi persiapan pelaksanaan
kegiatan.
18
c. BAB III (Pembahasan)
Menerangkan tentang tingkat kepuasan tamu PT. Telekomunikasi
Indonesia atas operasional wisata MICE yang dikelola oleh Labiru Tour
and Travel pada tanggal 2 – 5 Februari 2016.
d. BAB IV (Penutup)
Menerangkan tentang kesimpulan dan saran.