BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. ·...

43
PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas layanan pendidikan merupakan salah satu agenda prioritas pembangunan pendidikan nasional tahun 2020-2024 sebagaimana telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Selain adanya kurikulum yang handal, salah satu aspek terpenting dalam upaya menjamin kualitas layanan pendidikan adalah membuat dan melaksanakan sistem penilaian yang komprehensif sesuai dengan standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan. B. Tujuan Panduan Penilaian ini disusun untuk memfasilitasi: 1. Guru sebagai pendidik dan satuan pendidikan dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 2. Guru dan satuan pendidikan dalam mengolah, memanfaatkan, dan menindaklanjuti hasil penilaian, serta menyusun laporan hasil belajar siswa sebagai peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif. 3. Orangtua/wali dalam memahami penilaian dan membantu siswa meningkatkan kompetensi. C. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua tentang Standar Nasional Pendidikan. 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. ·...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan kualitas layanan pendidikan merupakan salah satu agenda prioritas

pembangunan pendidikan nasional tahun 2020-2024 sebagaimana telah diamanatkan

dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Selain adanya kurikulum yang handal, salah

satu aspek terpenting dalam upaya menjamin kualitas layanan pendidikan adalah

membuat dan melaksanakan sistem penilaian yang komprehensif sesuai dengan standar

nasional pendidikan yang telah ditetapkan.

B. Tujuan

Panduan Penilaian ini disusun untuk memfasilitasi:

1. Guru sebagai pendidik dan satuan pendidikan dalam merencanakan dan

melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik sesuai dengan kompetensi yang

akan dicapai, meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

2. Guru dan satuan pendidikan dalam mengolah, memanfaatkan, dan menindaklanjuti

hasil penilaian, serta menyusun laporan hasil belajar siswa sebagai peserta didik

secara objektif, akuntabel, dan informatif.

3. Orangtua/wali dalam memahami penilaian dan membantu siswa meningkatkan

kompetensi.

C. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024.

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun

2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 2

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun

2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan

Menengah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun

2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang

Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum Tahun 2013.

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53 Tahun

2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun

2019 tentang Penyelenggaraan ujian yang diselenggarakan satuan pendidikan dan

Ujian Nasional

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 3

BAB II

PENILAIAN

A. Pengertian Penilaian

Dalam Permendikbud nomor 23 tahun 2016 dijelaskan bahwa penilaian adalah

proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar

siswa. Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa penilaian merupakan hal yang sangat

penting dalam proses pembelajaran guna melihat ketercapaian siswa dalam menerima

pembelajaran.

B. Prinsip-Prinsip Penilaian

Penilaian hasil belajar mahasiswa memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai

berikut:

1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang

diukur.

2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak

dipengaruhi subjektivitas penilai.

3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan mahasiswa karena

berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat

istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

4. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan

dari kegiatan pembelajaran.

5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan

keputusan dapat diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek

kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk

memantau perkembangan kemampuan mahasiswa.

7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara terencana dan bertahap dengan

mengikuti langkah-langkah baku.

8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi

yang ditetapkan. dan

9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,

prosedur,maupun hasilnya.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 4

C. Mekanisme Penilaian

Dalam Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar pada

jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, serta

Pemerintah dan/atau lembaga mandiri. Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran

berlangsung (penilaian proses) dan setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil).

Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian autentik, penilaian diri, penilaian

proyek, ulangan harian (UH), ulangan tengah semester (UTS), ulangan akhir semester (UAS),

ujian tingkat kompetensi (UTK), ujian mutu tingkat kompetensi (UMTK), dan ujian sekolah

(US).

Penilaian proyek merupakan salah satu bentuk penilaian yang dilakukan oleh pendidik

baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Penugasan dapat diberikan oleh pendidik

sebagai tugas secara mandiri (individual) atau berkelompok dalam bentuk proyek. Proyek adalah

tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan

pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.

Namun dalam hal ini penilaian proyek juga digunakan untuk penilain oleh satuan pendidikan

untuk menjadi syarat kelulusan. Satuan pendidikan mengoordinasikan penilaian yang berupa

ujian sekolah dan penilaian proyek.

Kegiatan penilaian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a. Menyusun kisi-kisi.

b. Mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen.

c. Melaksanakan penilain.

d. Mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik.

e. Melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.

Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi

pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.

D. Prosedur Penilaian

Secara umum prosedur penilaian yang dilakukan pendidik dan satuan pendidikan meliputi:

Prosedur penilaian oleh satuan pendidikan

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi

peserta didik yang meliputi kegiatan sebagai berikut.

Persiapan Pelaksanaan Pengolahan & Tindak

lanjut Pelaporan

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 5

1. Tahap persiapan

Menentukan kriteria minimal pencapaian tingkat kompetensi dengan mengacu pada

Standar Kompetensi Lulusan ataupun Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran.

Menentukan kriteria kelulusan ujian sekolah.

Menentukan kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

2. Tahap pelaksanaan

Menyelenggarakan ujian sekolah untuk kelas XII.

3. Tahap analisis/pengolahan hasil penilaian dan tindak lanjut

Melakukan penskoran hasil ujian sekolah kelas XII.

Menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah sesuai kriteria yang telah

ditetapkan.

Mengadakan rapat dewan pendidik untuk menentukan kelulusan peserta didik dari

satuan pendidikan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Sekolah (SKHUS) setiap peserta didik bagi

satuan pendidikan penyelenggara Ujian Sekolah.

Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi satuan

pendidikan yang telah terakreditasi.

4. Tahap pelaporan

melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi kepada orang

tua/wali peserta didik dalam bentuk rapor (laporan capaian kompetensi).

melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas

pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait.

melaporkan hasil Ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik dan

dinas pendidikan.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 6

BAB III

PENILAIAN BERBASIS PROYEK

A. Pengertian Penilaian Berbasis Proyek

Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain

penilaian praktik/kinerja, proyek, dan portofolio. Instrumen yang digunakan berupa

daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

Dalam sistem kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), model penilaian yang

ditawarkan adalah penilaian berbasis kelas yang dalam pelaksanaannya dilakukan

secara terpadu dengan proses pembelajaran yang melalui pengumpulan kerja peserta

didik (portofolio), penilaian tertulis (paper and pencil assessment), penilaian produk

(product assessment), penilaian diri (self assessment), penilaian unjuk kerja

(performance assessment), penilaian proyek (project assessment) dan penilaian sikap.

Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning model) merupakan

pembelajaran yang berpusat pada proses, relatif berjangka waktu, berfokus pada

masalah, unit pembelajaran bermakna dengan memadukan konsep-konsep dari

sejumlah komponen baik itu pengetahuan, disiplin ilmu atau lapangan. Pada

pembelajaran berbasis proyek, kegiatan pembelajaran berlangsung secara kolaboratif

dalam kelompok yang heterogen.

Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi untuk melatih meningkatkan

aktivitas dan motivasi belajar siswa. Dalam model pembelajaran berbasis proyek

(project based learning model) siswa merancang sebuah masalah dan mencari

penyelesaiannya sendiri. Model pembelajaran berbasis proyek (project based learning

model) memiliki keunggulan dari karakteristiknya yaitu membantu siswa merancang

proses untuk menentukan sebuah hasil, melatih siswa bertanggung jawab dalam

mengelola informasi yang dilakukan pada sebuah proyek yang dan yang terakhir siswa

yang menghasilkan sebuah produk nyata hasil siswa itu sendiri yang kemudian

dipresentasikan dalam kelas. (Amirudin, dkk: 2015).

Pembelajaran berbasis proyek lebih memusatkan pada masalah kehidupan yang

bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan

memfasilitasi siswa dalam merancang sebuah proyek yang mereka lakukan. Dan ini

akan menambah kreativitas siswa dalam merancangkan sebuah proyek yang kemudian

akan mereka kerjakan dalam waktu yang sudah guru sediakan sesuai dengan konsep

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 7

yang diajarkan. Pada akhirnya siswa akan memahami konsep tersebut dengan proyek-

proyek yang mereka lakukan dan ini akan menambah kreativitas siswa.

Pembelajaran berbasis proyek memfokuskan pada pertanyaan atau masalah yang

mendorong menjalani konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Pembelajaran berbasis

proyek juga melibatkan siswa dalam investigasi konstruktif. Investigasi ini dapat

berupa desain, pengambilan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah,

penemuan atau proses pembangunan model. Dalam Pembelajaran berbasis proyek,

aktivitas tersebut harus meliputi transformasi dan konstruksi pengetahuan pada pihak

siswa. Pembelajaran ini mendorong siswa mendapatkan pengalaman belajar sampai

pada tingkat yang signifikan. Pembelajaran berbasis pada proyek lebih mengutamakan

otonomi, pilihan, waktu kerja yang tidak bersifat rumit, dan tanggung jawab siswa.

Sasaran bagi pembelajaran berbasis proyek adalah produk yang dihasilkan.

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang

mencakup beberapa kompetensi yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam

waktu periode tertentu. Tugas tersebut dapat berupa investigasi terhadap suatu proses

atau kejadian yang dimulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,

pengolahan data dan penyajian data.

Sedangkan menurut keputusan menteri (Kepmen) No.53/4/2001 tentang Pedoman

Penyusunan Standart Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Persekolahan Bidang

Pendidikan Dasar dan Menengah (DIKDASMEN), penilaian proyek mempunyai

pengertian:

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 8

a. Akumulasi tugas yang mencakup beberapa kompetensi dan harus diselesaikan oleh

peserta didik (pada semester akhir).

b. Suatu model pembelajaran yang di adopsi untuk mengukur dan menilai

ketercapaian kompetensi secara kumulatif.

c. Merupakan suatu model penilaian diharapkan untuk menuju profesionalisme.

d. Lingkup kegiatan: dilakukan dari membuat proposal, persiapan, pelaksanaan

(proses) sampai dengan kegiatan kulminasi (penyajian, pengujian, dan pameran)

B. Tujuan Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran berbasis proyek adalah penggerak yang unggul untuk membantu

siswa belajar melakukan tugas-tugas autentik dan multidisipliner, menggunakan sumber

yang terbatas secara efektif dan bekerja dengan orang lain. Pengalaman di lapangan baik

dari guru maupun siswa bahwa pembelajaran berbasis proyek menguntungkan dan

efektif sebagai pembelajaran, selain itu memiliki nilai tinggi dalam peningkatan kualitas

belajar siswa. Hasnawati (2015) menyatakan bahwa tujuan pembelajaran berbasis proyek

adalah sebagai berikut:

1. memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran.

2. meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah proyek.

3. membuat siswa lebih aktif dalam memecahkan masalah proyek yang kompleks

dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran berbasis proyek

adalah membantu siswa agar dapat meningkatkan kreativitas dan motivasi siswa baik

dari segi kualitas maupun kuantitas. Pembelajaran berbasis proyek merupakan metode

pembelajaran yang berfokus pada siswa dalam kegiatan pemecahan masalah terkait

dengan proyek dan tugas-tugas bermakna lainnya.

.

C. Kekuatan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Sebagai model yang telah lama diakui kekuatannya dalam mengembangkan

kompetensi siswa, banyak para ahli mengungkapkan keunggulan model ini. Helm dan

Katz dalam Abidin (2001: 170) memandang model ini memiliki keunggulan yakni

“dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan akademik siswa, sosial emosional

siswa, dan berbagai keterampilan berpikir untuk dibutuhkan siswa dalam kehidupan

nyata”.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 9

Project based learning memiliki potensi yang besar untuk membuat pengalaman

belajar yang menarik dan bermakna bagi mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja.

Menurut Gaer (1998), di dalam Project based learning yang diterapkan untuk

mengembangkan kompetensi setelah mahasiswa bekerja di perusahaan, mahasiswa

menjadi lebih aktif di dalam belajar, dan banyak keterampilan yang berhasil dibangun

dari proyek di dalam kelasnya, seperti keterampilan membangun tim, membuat

keputusan kooperatif, pemecahan masalah kelompok, dan pengelolaan tim.

Keterampilan-keterampilan tersebut besar nilainya ketika sudah memasuki lingkungan

kerja. dan merupakan keterampilan yang sukar diajarkan melalui pembelajaran

tradisional.

Moursund (dalam Wena, 2013: 147) dan Kemdikbud (2014: 33) menyebutkan beberapa

kelebihan penggunaan Project Based Learning adalah:

1. Increased motivation. Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar dan mendorong

mereka untuk melakukan pekerjaan penting. Siswa tekun bekerja dan berusaha keras

untuk belajar lebih mendalam dan mencari jawaban atas keingintahuan dan dalam

menyelesaikan proyek.

2. Increased problem-solving ability. Lingkungan belajar Project Based Learning

membuat siswa menjadi lebih aktif memecahkan masalah-masalah yang kompleks.

Siswa mempunyai pilihan untuk menyelidiki topik-topik yang berkaitan dengan

masalah dunia nyata, saling bertukar pendapat antara kelompok yang membahas

topik yang berbeda, mempresentasikan proyek atau hasil diskusi mereka. Hal

tersebut juga mengembangkan keterampilan tingkat tinggi siswa.

3. Increased collaborative. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukan

siswa mengembangkan dan mempraktikan keterampilan berkomunikasi.

4. Improved library research skills. Karena Project Based Learning mensyaratkan

siswa harus mampu secara cepat memperoleh informasi melalui sumber-sumber

informasi, sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa untuk mencari dan

mendapatkan informasi.

5. Increased resource-management skills. Memberikan pengalaman kepada siswa

dalam mengorganisasi proyek, mengalokasikan waktu, dan mengelola sumber daya

seperti alat dan bahan menyelesaikan tugas. Ketika siswa bekerja dalam kelompok,

mereka belajar untuk mempelajari keterampilan merencanakan, mengorganisasi,

negosiasi, dan membuat kesepakatan tentang tugas yang akan dikerjakan, siapa yang

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 10

akan bertanggungjawab untuk setiap tugas, dan bagaimana informasi akan

dikumpulkan dan disajikan.

6. Memberikan kesempatan belajar bagi siswa untuk berkembang sesuai kondisi dunia

nyata.

7. Meningkatkan kemampuan berpikir. Laporan Project Based Learning tidak hanya

berdasar informasi yang dibaca saja, tetapi melibatkan siswa untuk belajar

mengembangkan masalah, mencari jawaban dengan mengumpulkan informasi,

berkolaborasi dan menerapkan pengetahuan yang dipahami untuk menyelesaikan

permasalahan dunia nyata.

8. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan.

Berdasarkan keunggulan dari model Project Based Learning maka dapat

disimpulkan bahwa model pembelajaran ini sangat menekankan pada keterampilan siswa

sehingga mampu menciptakan ataupun menghasilkan suatu proyek, dan membuat siswa

seolah-olah bekerja di dunia nyata dan menghasilkan sesuatu.

Adapun kelemahan pembelajaran berbasis proyek ini antara lain adalah sebagai berikut:

1. Kebanyakan permasalahan “dunia nyata” yang tidak terpisahkan dengan masalah

kedisiplinan, untuk itu disarankan mengajarkan dengan cara melatih dan

memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi masalah.

2. Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan masalah.

3. Membutuhkan biaya yang cukup banyak

4. Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana instruktur

memegang peran utama di kelas.

5. Banyaknya peralatan yang harus disediakan (Abidin, 2013: 171)..

Walaupun demikian, pembelajaran berbasis proyek menjadi salah satu alternatif

yang ditawarkan dalam kurikulum 2013. Ada banyak macam proyek yang dapat

dilakukan oleh guru dan siswa. Proyek dapat meningkatkan ketertarikan siswa karena

keterlibatan siswa dalam memecahkan masalah autentik, bekerja sama dengan kelompok,

dan membangun solusi atas masalah yang nyata. Proyek masih dianggap memiliki

potensi untuk meningkatkan pemahaman secara mendalam karena siswa perlu

mendapatkan dan menerapkan informasi, konsep, dan prinsip-prinsip selama

pembelajaran. Siswa pun memiliki potensi untuk meningkatkan kompetensi dalam

berpikir (belajar dan metakognisi) karena siswa ditugaskan untuk memformulasi rencana,

kemajuan dan mengevaluasi solusi.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 11

Berdasarkan pendapat para ahli kelemahan model Project Based Learning di atas,

maka dapat kita simpulkan kelemahan dari model ini adalah memerlukan banyak waktu

dalam proses pembelajaran, guru harus selalu memantau setiap aktivitas siswa jadi

aktivitas guru harus lebih extra kerja keras dalam mengawasi pada setiap aktivitas siswa.

D. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Dibandingkan dengan model lain, model pembelajaran berbasis proyek mampu

meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dalam materi tertentu dan menjadikan siswa

mampu mengaplikasikan satu pengetahuan tertentu dalam konteks tertentu (Doppelt,

2005: 10). Siswa harus terlibat secara kognitif dalam proyek selama waktu tertentu.

Keterlibatan dalam tugas yang kompleks adalah salah satu komponen penting

pembelajaran karena kita berasumsi bahwa siswa akan termotivasi untuk menguji ide

mereka dan kedalamana pemahaman pada saat menghadapi masalah autentik.

Model pembelajaran berbasis proyek pun melibatkan proses inquiry dan dapat

memotivasi siswa secara kuat karena adanya pameran. Model pembelajaran berbasis

proyek dapat meningkatkan semangat untuk belajar antara siswa dan para pengajar. Juga

memunculkan banyak keterampilan (seperti manajemen waktu, berkolaborasi dan

pemecahan masalah). Siswa pun belajar untuk menyesuaikan dengan berbagai macam

kemampuan siswa dan kebutuhan belajar. Diffily and Sassman dalam Abidin (2007: 168)

menjelaskan bahwa model pembelajaran ini memiliki tujuh karakteristik sebagai berikut:

1. Melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran

2. Menghubungkan pembelajaran dengan dunia nyata

3. Dilaksanakan dengan berbasis penelitian

4. Melibatkan berbagai sumber belajar

5. Bersatu dengan pengetahuan dan keterampilan

6. Dilakukan dari waktu ke waktu

7. Diakhiri dengan sebuah produk tertentu.

Kegiatan belajar aktif dan melibatkan proyek tidak semuanya disebut sebagai

Project Based Learning. Beberapa kriteria harus dimiliki untuk dapat menentukan

sebuah pembelajaran sebagai bentuk Project Based Learning. Lima kriteria suatu

pembelajaran merupakan Project Based Learning adalah sentralitas, mengarahkan

pertanyaan, penyelidikan kontruktivisme, otonomi, dan realistis (Thomas, 2000;

Kemdikbud, 2014).

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 12

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, model pembelajaran berbasis proyek

merupakan model pembelajaran yang diorientasikan untuk mengembangkan kemampuan

dan keterampilan belajar para siswa melalui serangkaian kegiatan merencanakan,

melaksanakan penelitian, dan menghasilkan produk tertentu yang dibingkai dalam satu

wadah berupa proyek pembelajaran. Berdasarkan pengertian ini, model pembelajaran

berbasis proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan kompleks yang

menghendaki peserta didik melakukan investigasi untuk memahaminya.

E. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran berbasis proyek dapat diidentifikasi melalui ciri-cirinya,

pembelajaran berbasis proyek merupakan pembelajaran yang meningkatkan pengetahuan

dan keterampilan melalui pembuatan produk. Produk yang dibuat dengan serangkaian

kegiatan perencanaan, pencarian, kolaborasi. Dalam kajiannya Krajcik, et al. dalam

Abdurrahim (2011) menyarankan lima ciri-ciri dari pembelajaran berbasis proyek, yakni:

driving question, investigation, artifacts, collaboration dan technological tools.

Thomas (2000), menguraikan lima kriteria pokok dari suatu pembelajaran berbasis

proyek. Kriteria ini bukan merupakan definisi dari pembelajaran berbasis proyek, tetapi

didesain untuk menjawab pertanyaan “apa yang harus dimiliki proyek agar dapat

digolongkan sebagai pembelajaran berbasis proyek?”. Lima kriteria itu adalah

keberpusatan (centrality), berfokus pada pertanyaan atau masalah (driving question),

investigasi konstruktif (constructive investigation) atau desain, otonomi siswa

(autonomy), dan realisme (realism). Kriteria-kriteria ini dapat dijadikan sebagai prinsip-

prinsip pembelajaran berbasis proyek.

1. Centrality (keberpusatan)

Proyek dalam pembelajaran berbasis proyek adalah pusat atau inti kurikulum, bukan

pelengkap kurikulum. Bell dalam Abdurrahim (2011) mengatakan, “Project based

learning is not suplementery activity to support learning; It is a basic of the

curriculum”. Di dalam pembelajaran berbasis proyek, proyek adalah model

pembelajaran; siswa mengalami dan belajar konsep-konsep inti suatu disiplin ilmu

melalui proyek. Ada kerja proyek yang mengikuti pembelajaran tradisional dengan

cara proyek tersebut memberi ilustrasi, contoh, praktek tambahan, atau aplikasi

praktek yang diajarkan sebelumnya dengan maksud lain. Akan tetapi, menurut

kriteria di atas, aplikasi proyek tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai

Page 13: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 13

pembelajaran berbasis proyek. Kegiatan proyek yang dimaksudkan untuk pengayaan

di luar kurikulum juga tidak termasuk pembelajaran berbasis proyek.

2. Driving Question (berfokus pada pertanyaan atau masalah)

Proyek dalam pembelajaran berbasis proyek adalah terfokus pada pertanyaan atau

masalah, yang mendorong siswa menjalani (dengan kerja keras) konsep-konsep dan

prinsip-prinsip inti atau pokok dari disiplin. Kriteria ini sangat halus dan agak susah

diraba.

Definisi proyek (bagi siswa) harus dibuat sedemikian rupa agar terjalin hubungan

antara aktivitas dan pengetahuan konseptual yang melatarinya yang diharapkan

dapat berkembang menjadi lebih luas dan mendalam (Baron, et. al. dalam

Abdurrrahim, 2011). Biasanya dilakukan dengan pengajuan pertanyaan-pertanyaan

atau ill-defined problem (Thomas, 2000).

Proyek dalam pembelajaran berbasis proyek mungkin dibangun melalui unit tematik,

atau gabungan (intersection) topik-topik dari dua atau lebih disiplin, tetapi itu belum

sepenuhnya dapat dikatakan sebuah proyek. Pertanyaan-pertanyaan yang mengajar

siswa, sepadan dengan aktivitas, produk, dan unjuk kerja yang mengisi waktu

mereka, harus digubah (orchestrated) dalam tugas yang bertujuan intelektual

(Blumenfeld, et. al. dalam Abdurrahim, 2011).

3. Constructive Investigation (investigasi konstruktif)

Proyek melibatkan siswa dalam investigasi konstruktif. Investigasi mungkin berupa

proses desain, pengambilan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah,

discovery, atau proses pengembangan model. Akan tetapi, agar dapat disebut proyek

memenuhi kriteria pembelajaran berbasis proyek, aktivitas inti dari proyek itu harus

meliputi transformasi dan konstruksi pengetahuan (dengan pengertian: pemahaman

baru, atau keterampilan baru) pada pihak siswa.

Jika pusat atau inti kegiatan proyek tidak menyajikan “tingkat kesulitan” bagi anak,

atau dapat dilakukan dengan penerapan informasi atau keterampilan yang siap

dipelajari, proyek yang dimaksud adalah tak lebih dari sebuah latihan, dan bukan

proyek pembelajaran berbasis proyek yang dimaksud. Membersihkan peralatan

laboratorium mungkin sebuah proyek, akan tetapi mungkin bukan proyek dalam

pembelajaran berbasis proyek (Bereiter, et al. dalam Abdurrahim, 2011).

Page 14: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 14

4. Autonomy (otonomi siswa)

Proyek mendorong siswa sampai pada tingkat yang signifikan. Proyek dalam

pembelajaran berbasis proyek bukanlah ciptaan guru, tertuliskan dalam naskah, atau

terpaketkan. Latihan laboratorium bukanlah contoh pembelajaran berbasis proyek,

kecuali jika berfokus pada masalah dan merupakan inti pada kurikulum.

Proyek dalam pembelajaran berbasis proyek tidak berakhir pada hasil yang telah

ditetapkan sebelumnya atau mengambil jalur (prosedur) yang telah ditetapkan

sebelumnya. Proyek pembelajaran berbasis proyek lebih mengutamakan otonomi,

pilihan, waktu kerja yang tidak bersifat ketat (tanpa diawasi), dan siswa lebih

bertanggung jawab daripada proyek tradisional dan pembelajaran tradisional

(Bereiter, et al. dalam Abdurrahim, 2011).

5. Realism (realisme)

Proyek adalah realistik. Karakteristik proyek memberikan keontetikan pada siswa.

Karakteristik ini boleh jadi meliputi topik, tugas, peranan yang dimainkan siswa,

konteks di mana kerja proyek dilakukan, kolaborator yang bekerja dengan siswa

dalam proyek, produk yang dihasilkan, kriteria di mana produk-produk atau unjuk

kerja dinilai.

Hal yang sama diungkapkan oleh Santyasa. (2006:123) bahwa pembelajaran berbasis

proyek adalah pembelajaran dengan menggunakan tugas proyek sebagai metode

pembelajaran. Para siswa bekerja secara nyata, seolah-olah ada di dunia nyata yang dapat

menghasilkan produk secara nyata atau realistis. Prinsip yang mendasari pada

pembelajaran berbasis proyek adalah: Pembelajaran berpusat pada siswa yang

melibatkan tugas-tugas proyek pada kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran.

1. Pembelajaran berpusat pada siswa yang melibatkan tugas-tugas proyek pada

kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran.

2. Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema atau

topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran.

3. Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan produk

nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema/topik yang disusun

dalam bentuk produk (laporan atau hasil karya). Produk tersebut selanjutnya

dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan umpan balik untuk perbaikan

produk.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 15

F. Sintaks Pembelajaran Berbasis Proyek

Pembelajaran Berbasis Proyek secara umum memiliki pedoman langkah: planning

(perencanaan), creating (mencipta atau implementasi), dan processing (pengolahan)

(Munandar, 2009). Ketiga langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Planning

Pada tahap ini menghadapkan siswa pada masalah rill di lapangan, dan mendorong

mereka untuk mengidentifikasi masalah tersebut yang selanjutnya siswa diminta

menemukan alternatif pemecahan masalah yang siswa temukan di lapangan serta

mendesain model pemecahan masalah. Kegiatan yang dilakukan adalah a)

merancang seluruh proyek, kegiatan dalam langkah ini adalah: mempersiapkan

proyek, secara lebih rinci mencakup: pemberian informasi tujuan pembelajaran, guru

menyampaikan fenomena nyata sebagai sumber masalah, pemotivasian dalam

memunculkan masalah dan pembuatan proposal, b) mengorganisir pekerjaan,

kegiatan dalam langkah ini adalah: merencanakan proyek, secara lebih rinci

mencakup: mengorganisir kerjasama, memilih topik, memilih informasi terkait

proyek, membuat prediksi, dan membuat desain investigasi.

2. Creating

Pelaksanaan proyek yang memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk

merancang dan melakukan laporan investigasi serta mempresentasikan laporan

(produk) baik secara lisan maupun tulisan. Dalam tahapan ini siswa

mengembangkan gagasan-gagasan proyek, mengkombinasikan ide yang muncul

dalam kelompok, dan membangun proyek. Tahapan kedua ini termasuk aktivitas

pengembangan dan dokumentasi. Pada tahapan ini pula siswa menghasilkan suatu

produk (artefak) yang nantinya akan dipresentasikan dalam kelas.

3. Processing

Aktivitas pada tahap ini meliputi presentasi proyek dan evaluasi proyek. Kelompok

yaitu mengkomunikasikan secara aktual kreasi atau temuan dari investigasi

kelompok termasuk refleksi dan tindak lanjut proyek-proyek: evaluasi, dilakukan

pada tahap ini meliputi evaluasi teman sebaya, evaluasi diri dan portofolio mengacu

pada sintaks Pembelajaran Berbasis Proyek tersebut, secara umum dapat

disampaikan dalam pembelajaran berbasis proyek siswa dapat belajr secara aktif

untuk merumuskan masalah, melakukan penyelidikan, menganalisis dan

Page 16: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 16

menginterpretasikan data, serta mengambil keputusan untuk memecahkan masalah

yang dihadapinya.

Tahapan ini meliputi presentasi proyek dan evaluasi. Pada presentasi proyek akan

terjadi komunikasi secara aktual kreasi ataupun temuan dari investigasi kelompok,

sedangkan pada tahapan evaluasi akan dilakukan refleksi terhadap hasil proyek,

analisis dan evaluasi dari proses-proses belajar.

Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Proyek menurut Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan, (2014: 34) yaitu :

Fase 1 : Penentuan pertanyaan mendasar (start with essential question)

Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi

penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Pertanyaan disusun dengan

mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah

investigasi mendalam. Pertanyaan yang disusun hendaknya tidak mudah untuk dijawab

dan dapat mengarahkan siswa untuk membuat proyek. Pertanyaan seperti itu pada

umumnya bersifat terbuka (divergen), provokatif, menantang, membutuhkan

keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking), dan terkait dengan kehidupan

siswa. Guru berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para siswa.

Fase 2 : Menyusun perencanaan proyek (design project)

Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan demikian siswa

diharapkan akan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang

aturan main, pemilihan kegiatan yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan

penting, dengan cara mengintegrasikan berbagai materi yang mungkin, serta mengetahui

alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu penyelesaian proyek.

Fase 3 : Menyusun jadwal (create schedule)

Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan

proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain: membuat jadwal untuk menyelesaikan

proyek, (2) menentukan waktu akhir penyelesaian proyek, (3) membawa siswa agar

merencanakan cara yang baru, (4) membimbing siswa ketika mereka membuat cara yang

tidak berhubungan dengan proyek, dan (5) meminta siswa untuk membuat penjelasan

(alasan) tentang cara pemilihan waktu. Jadwal yang telah disepakati harus disetujui

bersama agar guru dapat melakukan monitoring kemajuan belajar dan pengerjaan proyek

di luar kelas.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 17

Fase 4 : Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of

project)

Guru bertanggung jawab untuk memantau kegiatan siswa selama menyelesaikan proyek.

Pemantauan dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap proses. Dengan kata

lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. Agar mempermudah proses

pemantauan, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan kegiatan yang

penting.

Fase 5 : Penilaian hasil (assess the outcome)

Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar

kompetensi, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi

umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru

dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. Pada tahap ini siswa diminta untuk

mempresentasikan hasil proyek dan membuat laporan kegiatan proyeknya.

Fase 6 : Evaluasi Pengalaman (evaluation the experience)

Pada akhir proses pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan

dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu

maupun kelompok. Pada tahap ini siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan

pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan siswa mengembangkan diskusi

dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya

ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang

diajukan pada tahap pertama pembelajaran. Langkah-langkah peembelajaran berbasis

proyek tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

G. Kegiatan Peserta Didik dalam Pembelajaran Berbasis Proyek

Page 18: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 18

Di dalam Pembelajaran Berbasis Proyek, peserta didik diikut sertakan dalam

kegiatan kelompok selain bekerja sendiri. Selanjutnya, aktivitas individu dalam

pembelajaran berbasis proyek dikelompokkan menjadi tiga kategori aktifitas individu,

aktifitas dalam kelompok, dan aktifitas antar kelompok.

1. Secara individu

Secara kasat mata ataupun dengan tes psikologi, tentunya tiap-tiap peserta didik

mempunyai kemampuan yang berbeda dalam hal pendekatan belajar sampai pada

penyelesaian tugas. Selama mengerjakan proyek, tiap peserta didik melaksanakan

aktifitas seperti: memvisualisasikan aktifitas proyek dan mencari tugas yang akan

dikerjakan, mengatur jadwal, mengorganisir materi pembelajaran, menata dokumen

(computer files), mengirimkan pesan kepada pengajar atau ahli, self assessment.

Uraian deskripsi aktivitas di atas dapat memberikan langkah-langkah pembelajaran

yang bermakna.

2. Di dalam kelompok

Ketika siswa bekerja di dalam kelompok, para pelajar harus bekerja sama. Kerja

sama berlangsung dalam wujud aktifitas dasar seperti: brainstorming, diskusi,

melakukan editing dokumen secara bersama-sama. Sinkronisasi komunikasi lewat

audio, video, atau text, menata dokumen kelompok, task scheduling, peer

assessment. Sebagian dari aktifitas ini dapat dilakukan bersama kelompok.

3. Antar kelompok

Di dalam pembelajaran berbasis proyek, bentuk berbagi informasi dan pengetahuan

dengan kelompok lain dapat diuraikan melalui beberapa contoh aktifitas ini yaitu:

presentasi, peer review, memberikan kontribusi dalam forum diskusi.

H. Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam Pembelajaran Berbasis Proyek, instruksi terjadi melalui pelatihan, diskusi,

bimbingan, dan lain-lain. Bagian ini sebagai aktifitas pengajar dalam pendekatan

Pembelajaran Berbasis Proyek.

1. Desain Proyek, tahap desain proyek adalah sangat pokok. Perancangan yang salah

dari Aktifitas proyek akan menyebabkan dampak yang tidak baik pada proses belajar

mengajar.

2. Menunjukan beberapa aspek dari desain proyek. Aktifitas ini menunjukan beberapa

aspek dari desain proyek. Aktifitas ini yang sesuai.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 19

a. Isi (content): pengajar memutuskan topik apa yang tercakup pada proyek.

Proyek yang baik adalah yang cocok untuk lintas disiplin.

b. Hasil pembelajaran (learning outcomes): Para pengajar harus menandai

pengetahuan pokok dan keterampilan yang akan diperoleh peserta didik. Juga

menguraikan keterampilan umum yang ditargetkan oleh proyek.

c. Sasaran hasil pembelajaran harus tersampaikan dalam aktifitas proyek.

d. Titik Fokus (focal points): untuk memotivasi peserta didik dan memperoleh

keterlibatannya secara penuh pada proyek harus dibuat menantang dan

berhubungan dengan permasalahan hidup nyata.

e. Aktifitas dan deliverables: Tahap desain menentukan aktifitas seperti

penyelidikan, riset, pemecahan masalah, penggunaan alat bantu, dan lain-lain.

f. Metoda: proyek organisasi kelas dan kelompok, pelatihan, dan material

pendukung, serta prosedur umpan balik, sumber daya, dan lain-lain.

g. Penilaian (assessment): Penilaian sendiri dan oleh tim ahli mempunyai suatu

peran penting dalam pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek.

h. Pengajar menyiapkan dan menyediakan selebaran tugas, seperti selebaran

penjelasan metodologi, petunjuk, atau petunjuk penggunaan. Juga menyediakan

akses kepada material pelajaran dan sumber yang lain, seperti catatan ceramah

kuliah, pembicaraan video-taped dan proses melakukan latihan dan membuat

demontrasi jika dibutuhkan.

i. Penilaian harus disatukan ke dalam aktifitas proyek. Karena Pembelajaran

Berbasis Proyek dititik beratkan pada keberhasilan peserta didik, evaluasi diri

dan oleh tim ahli harus dimasukkan ke dalam strategi penilaian.

j. Umpan balik dapat dimulai dari para pengajar, pelatih, ahli, klien, dan lain-lain.

Presentasi dan diskusi adalah sarana yang baik untuk menjadi umpan balik. Para

pengajar harus mengorganisir prosedur umpan balik.

Pembelajaran berbasis proyek merupakan model belajar yang menggunakan

masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan

baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Melalui project based

learning model, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a

guiding question) dan membimbing siswa dalam sebuah proyek kolaboratif yang

mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pembelajaran Berbasis

Page 20: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 20

Proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan

berharga bagi atensi dan usaha siswa (Kemdikbud, 2014: 33).

.

I. Asesmen dalam Pembelajaran Berbasis Proyek

Penilaian pembelajaran berbasis proyek harus diakukan secara menyeluruh

terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa selama

pembelajaran. Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang

harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi

sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian

data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan

mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan siswa

pada mata pelajaran tertentu secara jelas.

Pada penilaian proyek setidaknya ada tiga hal yang perlu dipertimbangkan (Kemdikbud,

2014: 35) yaitu:

1. Kemampuan pengelolaan : kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari

informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.

2. Relevansi: Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap

pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.

3. Keaslian: Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya,

dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap

proyek peserta didik.

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai

hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu

dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan

laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat disajikan dalam bentuk

poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/instrumen penilaian berupa daftar

cek ataupun skala penilaian. Sumber-sumber data penilaian tersebut meliputi

(Kemdikbud, 2014: 85):

1. Self-assessment (penilaian diri) penting dilakukan untuk merefleksikan diri siswa

sendiri, tidak hanya menunjukkan apa yang siswa rasakan dan apa yang seharusnya

siswa berhak dapatkan. Siswa merefleksikan dirinya seberapa baik mereka bekerja

dalam kelompok dan seberapa baik siswa berkontribusi, bernegosiasi, mendengar

Page 21: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 21

dan terbuka terhadap ide-ide teman dalam kelompoknya. Siswa pun mengevaluasi

hasil proyeknya sendiri, usaha, motivasi, ketertarikan dan tingkat produktivitas.

2. Peer Assessment (penilaian antar siswa) merupakan elemen penting pada penilaian

Project Based Learning: guru tidak akan selalu bersama semua siswa di setiap waktu

dalam proses pengerjaan proyek, dan peer assessment akan memudahkan untuk

menilai siswa secara individu dalam sebuah kelompok. Siswa menjadi kritis

terhadap kerja temannya dan berupaya untuk saling memberikan umpan balik.

3. Rubrik penilaian produk, Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses

pembuatan dan kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian

kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti:

makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barangbarang terbuat

dari kayu, keramik, plastik, dan logam atau alat-alat teknologi tepat guna yang

sederhana. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu

diadakan penilaian yaitu:

a. Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan

merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain

produk.

b. Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik

dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.

c. Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan

peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari kegiatan penilaian.

Keberhasilan dalam suatu pembelajaran dapat diketahui dengan penilaian/asesmen.

Demikian halnya dengan pembelajaran berbasis proyek, untuk menilai setiap kegiatan

yang dilakukan oleh siswa, maka guru perlu menerapkan penilaian autentik.

Pembelajaran proyek adalah pembelajaran autentik, dimana pembelajaran ini

berwujud nyata, terlihat, dan disesuaikan dengan proyek untuk siswa (Fogarty, 1997);

dan Hosnan (2014) mengemukakan bahwa penilaian autentik mengharuskan

pembelajaran yang autentik pula. Selain itu, George Lucas Educational Foundation

(2007) mengemukakan bahwa pembelajaran berbasis proyek cocok untuk penilaian

autentik, karena penilaian autentik dan evaluasi memungkinkan guru/instruktur untuk

secara sistematis mendokumentasikan kemajuan dan perkembangan anak.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 22

BAB IV

PENILAIAN BERBASIS PROYEK

SEBAGAI SYARAT KELULUSAN

A. Mekanisme dan Prosedur Penilaian Proyek

Penilaian proyek adalah penilaian terhadap suatu penugasan yang harus

diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Penugasan tersebut meliputi:perencanaan,

pengumpulan data, analisis data, penyajian data, hingga pelaporan. Periode waktu untuk

menyelesaikannya tergantung kompleksitas tugas, misalnya dalam satu minggu, dua

minggu, satu bulan, atau satu semester.

Pelaksanaan proyek membutuhkan data primer, data sekunder, kerja sama dengan

berbagai pihak, dan kemampuan mengevaluasi hasil. Oleh karena itu penilaian proyek

dapat dilakukan pada semua mata pelajaran secara terintegrasi atau masing-masing mata

pelajaran di semua jenjang pendidikan.

Penilaian proyek dapat memberikan informasi tentang kemampuan peserta didik

dalam memahami, mengaplikasikan,dan menyampaikan informasi tentang materi

tertentu pada satu atau lebih mata pelajaran yang terkait sesuai dengan kompetensi yang

ingin dicapai pada penugasan yang diberikan. Penilaian proyek dapat dilakukan pada

setiap langkah yang meliputi: persiapan (perencanaan), proses pengerjaan, danpelaporan.

Hasil belajar yang dapat dinilai pada tahap-tahap tersebut antara lain:

1. Tahap persiapan

a. Kemampuan merencanakan dan mengorganisasikan tugas proyek;

b. Kemampuan memperoleh informasi awal (data-data awal)

2. Tahap pelaksanaan

a. Kemampuan bekerja dalam kelompok;

b. Kemampuan untuk melaksanakan tugas secara mandiri;

c. Kemampuan mengidentifikasi dan mengumpulkan informasi;

d. Kemampuan menganalisis permasalahan.

3. Tahap pelaporan

a. Kemampuan menganalisis dan menginterpretasikan data;

b. Kemampuan membuat laporan;

c. Kemampuan menyampaikan hasil.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 23

Pada pelaksanaan proyek pendidik mungkin menekankan penilaian proyek tersebut

pada prosesnya dan menggunakan sebagai sarana untuk mengembangkan dan memonitor

keterampilan peserta didik dalam merencanakan, menyelidiki, dan menganalisis proyek.

Peserta didik dapat menunjukkan pengalaman dan pengetahuan tentang suatu

topik, memformulasikan pertanyaan, dan menyelidiki topik tersebut melalui bacaan dan

wawancara. Kegiatan ini dapat digunakan untuk menilai kemampuan peserta didik secara

individual atau kelompok.

Pendidik juga dapat menggunakan produk akhir dari suatu proyek dalam bentuk

presentasi (penilaian praktik) untuk menilai kemampuan peserta didik dalam

mengomunikasikan temuan-temuannya dan dalam bentuk laporan (penilaian produk).

Apabila proyek digunakan pada penilaian sumatif, fokus biasanya terletak pada

produknya. Aspek yang dinilai dalam penilaian proyek ditulis dalam rubrik penilaian.

Rubrik penilaian berisi kriteria-kriteria berkaitan dengan tahapan-tahapan sebuah proyek.

Tahapan-tahapan tersebut diurutkan, lengkap, jelas, mudah diamati, dan dapat diukur.

Berikut contoh instrument atau rubrik penilaian proyek.

No Aspek yang dinilai Skor

maks

1 Perencanaan

Latar Belakang (tepat = 3; kurang tepat = 2, tidak tepat = 1)

Rumusan masalah (tepat = 3; kurang tepat = 2, tidak tepat = 1)

6

2 Pelaksanaan

a.Pengumpulan data/informasi (akurat = 3; kurang akurat = 2; tidak

akurat = 1)

b. Kelengkapan data (lengkap= 3; kurang lengkap = 2; tidak

lengkap = 1)

c. Pengolahan/analisis data (sesuai = 3; kurang sesuai = 2; tidak

sesuai = 1)

d.Kesimpulan (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)

12

3 Pelaporan hasil

a. Sistematika laporan (baik = 3; kurang baik = 2; tidak baik = 1)

b. Penggunaan bahasa (sesuai kaidah= 3; kurang sesuai kaidah =

2; tidak sesuai kaidah = 1)

c. Penulisan/ejaan (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat/banyak

kesalahan =1)

d. Tampilan (menarik= 3; kurang menarik= 2; tidak menarik= 1)

12

Skor maksimal 30

Page 24: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 24

Atau bisa juga seperti contoh di bawah ini:

Instrumen Penilaian

Mata Pelajaran :

Nama Proyek :

Alokasi Waktu :

Guru Pembimbing :

Nama :

Kelas :

No. ASPEK SKOR (1 - 3)

1 PERENCANAAN :

a. Rancangan Alat

- Alat dan bahan

- Gambar

b. Uraian cara menggunakan alat

2 PELAKSANAAN :

a. Keakuratan Sumber Data / Informasi

b. Kuantitas Sumber Data

c. Analisis Data

d. Penarikan Kesimpulan

3 LAPORAN PROYEK :

a. Sistematika Laporan

b. Performans

c. Presentasi

TOTAL SKOR

Rubrik Penilaian

NO Indikator Rubrik

1.

Menyiapkan alat dan

bahan

3. Menyiapakan Seluruh alat dan bahan yang diperlukan.

2. Menyiapakan Sebagian alat dan bahan yang diperlukan.

1. Tidak menyiapakan Seluruh alat dan bahan yang diperlukan

2.

Deskripsi pengamatan 3. Memperoleh deskripsi hasil pengamatan secara lengkap sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan.

2. Memperoleh deskripsi hasil pengamatan kurang lengkap sesuai

dengan prosedur yang ditetapkan.

1. Tidak memperoleh deskripsi hasil pengamatan kurang lengkap

sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

3.

Menafsirkan peristiwa

yang akan terjadi

3. Mampu memberikan penafsiran benar secara substantif.

2.Mampu memberikan penafsiran kurang benar secara substantif.

1. Tidak mampu memberikan penafsiran Benar secara substantif

4.

Membuat proyek 3. Mampu membuat proyek dengan menggunakan Seluruh prosedur

yang ada.

2. Mampu membuat proyek dengan menggunakan Sebagian prosedur

yang ada.

1. Tidak mampu membuat proyek dengan menggunakan prosedur yang

ada

Page 25: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 25

Kriteria Penilaian :

Nilai = Jumlah Skor yang Diperoleh X 100

Skor Maksimum

Kriteria minimal yang biasa digunakan adalah 80% dari tujuan atau kompetensi

yang seharusnya dikuasai siswa. Makin tinggi kriterianya makin baik mutu pendidikan

yang dihasilkan. Standar penilaian acuan patokan berbasis pada konsep belajar tuntas

atau mastery learning.

Pengukuran penilaian hasil belajar menggunakan instrumen non tes adalah untuk

mengevaluasi hasil belajar aspek sikap dan keterampilan. Bentuk penilaian yang

menggunakan alat ukur/instrumen non tes yaitu: penilaian unjuk kerja/performance,

penilaian proyek/produk, penilaian potofolio, dan penilaian sikap yang dilengkapi

dengan rubrik penilaian. Alat penilaian yang tergolong teknik non-tes antara lain: a)

kuesioner/angket, b) wawancara (interview), c) daftar cocok (check-list), d)

pengamatan/observasi, e) penugasan, f) portofolio, g) jurnal, h) inventori, i) penilaian diri

(self-assessment), dan j) penilaian oleh teman sejawat (peer assessment). Skala yang

sering digunakan dalam instrumen penilaian non tes antara lain adalah: Skala Thurstone,

Skala Likert, dan Skala Beda Semantik

B. Pelaksanaan Penilaian Proyek

Penetapan instrumen penilaian/rubrik penilaian proyek sesuai dengan tahapan

sebagai berikut: (1) Guru/pembimbing menyusun instrumen penilaian dengan

sinkronisasi alokasi waktu dan masa penilaian. Materi penilaian harus disusun

mempertimbangan asas pedagogi , dan teknik mengajar, (2) Guru/pembimbing menguji

siswa atau dijadwalkan oleh sekolah pada presentasi hasil proyek, (3) Guru/pembimbing

yang mengoreksi/mengevaluasi dan memberi penilaian atas pekerjaan siswa, (4)

Guru/pembimbing merekapitulasi semua instrument penilaian selama pelaksanaan

proyek dengan mempertimbangan jadwal proyek yang telah ditetapkan sebelum proyek

5.

Mempresentasikan

hasil proyek

3. Mampu mempresentasikan hasil proyek dengan benar secara

substantif, bahasa mudah dimengerti, dan disampaikan secara percaya

diri.

2. Mampu mempresentasikan hasil proyek dengan benar secara

substantif, bahasa mudah dimengerti, dan disampaikan kurang percaya

diri.

1. Mampu mempresentasikan hasil proyek dengan benar secara

substantif, bahasa sulit dimengerti, dan disampaikan tidak percaya diri

Page 26: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 26

dimulai dan (5) Guru/pembimbing menganalisis data nilai siswa dengan sinkronisasi

sistem penilaian yang telah ditetapkan.

Rubrik penilaian terdiri dari beberapa bagian disesuaikan dengan karakteristik

penugasan kinerja. Format yang pertama terdiri dari tiga bagian, yakni aspek, kriteria,

dan level skala kinerja. Aspek merupakan komponen, lingkup atau dimensi yang akan

dinilai, misalnya ketika kita akan menilai kualitas suatu karangan dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia, aspek yang dinilai meliputi tata bahasa, koherensi kalimat, kesesuaian

isi dengan judul, dan sebagainya. Kriteria merupakan deskripsi atau jabaran yang

mencerminkan hubungan aspek dengan level skala kinerja. Level skala kinerja

menunjukkan tingkat capaian kinerja peserta didik yang bisa dituliskan dalam bentuk

angka, misalnya 0, 1, 2, dan seterusnya, atau 1, 2, 3, dan seterusnya, atau kurang, cukup,

baik, dan seterusnya, atau istilah lain yang menunjukkan gradasi kinerja. Format yang

kedua terdiri dari tiga bagian, yakni aspek, kriteria, dan rentang skor. Aspek merupakan

komponen, lingkup atau dimensi yang akan dinilai.

Pada proyek yang menjadi salah satu syarat kelulusan ini akan dilaksanakan siswa

lebih kurang selama 2 bulan. Guru pembimbing akan mulai memfasilitasi siswa mulai

dari menentukan permasalahan yang akan dibahas sampai pada pelaporan atau Ketika

presentasi. Saat presentasi minimal ada 1 orang guru penguji disamping ada guru

pembimbing dan disaksikan oleh kelompok lain.

Permasalahan dapat berasal dari siswa ataupun pembimbing dengan lingkup materi

berkaitan terhadap suatu mata pelajaran atau lintas mata pelajaran. Permasalahan yang

diangkat diharapkan permasalahan nyata atau realita yang sebenar di sekitar kehidupan

siswa dan akan dicari solusinya dengan bantuan guru pembimbing.

C. Pelaporan Penilaian Proyek

Hasil penilaian yang merupakan kontribusi dari aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik, disajikan dalam bentuk nilai angka. Dalam hal ini, sekolah menggunakan

nilai angka dengan menggunakan skala 0 sampai 100.

Berdasarkan analisis dan interpretasi hasil proyek, guru pembimbing

melaksanakan tindak lanjut dalam bentuk melaksanakan kegiatan evaluasi kegiatan

proyek bilamana tingkat ketuntasan penguasaan kompetensi belum tercapai dan siswa

diharuskan melaksanakan perbaikan apabila tingkat ketuntasan penguasaan kompetensi

oleh siswa belum tercapai. Perbaikan dilaksanakan pada pelaporan proyek dengan

Page 27: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 27

penjelasan kenapa tidak berhasil atau tidak tercapai sesuai dengan hipotesis/rencana awal

kegiatan proyek.

D. Kelulusan Siswa dalam Penilaian Proyek

Jenis dan cara melakukan penilaian disesuaikan dengan sifat atau jenis proyek yang

dilakukan. Hasil penilaian yang merupakan kontribusi dari aspek proses dan produk hasil

proyek. Bobotnya 20% untuk proses, 80% untuk produk yg terbagi 50% untuk isi

laporan, 30 % penyajian laporan.

Nilai hasil belajar dinyatakan dengan huruf dan nilai bobot minimal 75 dan

dibawah itu dianggap tidak lulus, dan diwajibkan untuk melakukan perbaikan dengan

mengulang proyek. Siswa dimungkinkan untuk memperbaiki nilai hasil proyek di lain

semester.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 28

BAB V

PENUTUP

Salah satu parameter utama keberhasilan implementasi kurikulum 2013 adalah

tercapainya efektivitas pembelajaran, yaitu dengan dicapainya tujuan pembelajaran oleh

siswa secara optimal sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan. Untuk mengetahui

ketercapaian tujuan pembelajaran tersebut diperlukan penilaian pencapaian kompetensi siswa

baik pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Penerapan pembelajaran project based learning sangat mendukung kreativitas siswa di

mana Kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan

menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik ciri-ciri aptitude seperti

kelancaran (fluency), keluwesan (flexibility), dan keaslian (originality) dalam pemikiran,

maupun ciri-ciri non aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan

selalu ingin mencari pengalaman-pengalaman baru.

Dengan demikian, penerapan model pembelajaran project based learning dapat

dijadikan alternatif dalam meningkatkan kreativitas siswa pada berbagai masalah yang terjadi

di tengah masyarakat atau kehidupan mereka. Bagi guru selanjutnya dengan menggunakan

model pembelajaran project based learning diperlukan kemampuan dalam mengkoordinir

kelas dan waktu sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal.

Melalui panduan ini diharapkan para pendidik dapat melaksanakan penilaian dan

menyusun laporan pencapaian kompetensi siswa meliputi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan dalam melaksanakan tugas suatu proyek yang ada hubungannya dengan

kehidupan sehari-hari siswa. Semoga para pendidik diberi kemudahan dalam memahami

panduan ini dan dapat diterapkan untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan

penilaian.

Pada akhirnya, semua siswa dapat menguasai kompetensi secara bermakna, luas dan

mendalam serta dapat menerapkan pada berbagai konteks kehidupan. Pada akhirnya, upaya

peningkatan mutu pendidikan yang berkeadilan akan dapat tercapai.

Page 29: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 29

Daftar Pustaka

Amirudin, A. dkk. 2015. Pengaruh Model Pembeajaran Berbasis Proyek Terhadap

Kemampuan Menulis Karya Ilmiah Geografi Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Geografi.

Vol. 20. No.1. Jauari 2015.

Doppelt, Y. 2005. Assessment of project based learning in a mechatronics context. Journal of

Technology Education. Vol 16 no.2: 7-24

Doppelt, Y. 2003. Implementation and assessment of project-basd learning in flexible

environment. Instructional Journal of Technology and Design Education. Volume 13

Page 255-272.

George Lucas Educational Foundation. 2005. Instructional module project based learning.

[Online]. Diakses dari http: //www.edutopia.org/modules/ pbl/project-based-learning

Johnson, L., & Lamb, A. 2007. Project, Problem, and Inquiry-Based Learning. [Online].

Diakses dari http: //eduscape.com/tap/topic43.htm

Kemdikbud. 2014. Materi pelatihan guru implementasi kurikulum 2013 tahun ajaran

2014/2015: Mata pelajaran IPA SMP/MTs. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan

Kemdikbud. 2017. Panduan Penilaian, Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Sekolah

Meengah Atas. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kemdikbud. 2019. Panduan Penilaian Kinerja. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan

Santyasa. 2006, Februari 23. Pembelajaran Inovatif: Model Pembelajaran Berbasis Proyek

dan Orientasi NOS. Seminar Jurusan Pendidikan Fisika IKIP NEGERI Singaraja, hal.

12.

Sudjana, Nana. 2004. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Thomas, J.W. 2000. A Review of Research on Project Based Learning. California : The

Autodesk Foundation.

Wena, Made. 2013. Strategi pembelajaran inovatif kontemporer: suatu tinjauan konseptual

operasional. Jakarta: Bumi Aksara

Abdul Majid, 2008. Perencanaan pembelajaran; mengembangkan standar kompetensi guru,

Bandung; remaja rosdakarya,

Page 30: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 30

Lampiran:

1. Prosedur pelaksanaan proyek

Siswa mengajukan permasalahan yang akan diteliti kepada guru pembimbing

Siswa melakukan proyek

dibawah bimbingan guru

pembimbing

Membuat rangcangan

proyek dan menyusun

jadwal

Siswa membuat laporan

proyek dan presentasi

Siswa melakukan

presentasi dengan minimal

satu guru penguji

Siswa dibawah bimbingan

guru pembimbing

melakukan evaluasi proyek

Verifikasi

Ya

Verifikasi

Tidak

Ya

Tidak

Verifikasi

Ya

Tidak

Page 31: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 31

2. Contoh Instrumen Penilaian Proyek

Atau Contoh dibawah Instrumen Sekaligus Rubrik Penilaian Proyek

No Aspek yang dinilai Skor

maks

1 Perencanaan

Latar Belakang (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)

Rumusan masalah (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)

6

2 Pelaksanaan

a.Pengumpulan data/informasi (akurat = 3; kurang akurat = 2; tidak

akurat = 1)

b. Kelengkapan data (lengkap= 3; kurang lengkap = 2; tidak lengkap = 1)

c. Pengolahan/analisis data (sesuai = 3; kurang sesuai = 2; tidak sesuai =

1)

d.Kesimpulan (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)

12

3 Pelaporan hasil

e. Sistematika laporan (baik = 3; kurang baik = 2; tidak baik = 1)

f. Penggunaan bahasa (sesuai kaidah= 3; kurang sesuai kaidah = 2;

tidak sesuai kaidah = 1)

g. Penulisan/ejaan (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat/banyak

kesalahan =1)

h. Tampilan (menarik= 3; kurang menarik= 2; tidak menarik= 1)

12

Skor maksimal 30

Nilai proyek = (skor perolehan : skor maksimal) x 100.

Dapat juga dibuat pembobotan pada aspek yang dinilai, misalnya perencanaan 20%,

pelaksanaan 50%, dan pelaporan 30%.

Page 32: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 32

3. Contoh Rubrik Penilaian Proyek

Atau

Page 33: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 33

4. Contoh Rancangan Proyek

Pertanyaan penelitian saya:

……………………………………………………………………………………………………………………………………..……………………………………………………………………………………………………………………………

Hipotesis saya:

………………………………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………………………………………………….

Referensi yang akan saya gunakan

………………………………………………………………………………….……………………………………………..………….……………………………………………………………………………………………………………………..………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Bahan yang diperlukan:

……………………….. …………………… ……………………………… ………………………………………………..

……………………….. …………………… ……………………………… ………………………………………………..

……………………….. …………………… ……………………………… ………………………………………………..

Prosedur yang akan ditempuh

1. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

4. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Dst

Batam,…….Februari 2021

Guru Pembimbing

(……………………………………………)

Page 34: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 34

5. Instrumen Memantau Proyek

TUGAS YG HARUS

DIKERJAKAN

DISELESAIKAN TGL KET

1. Memilih isu dan merumuskan

pertanyaan

2. Menentukan metode

pengumpulan data

3. Mengumpulkan data

4. Analisis data

5. Membuat draf pembahasan

6. Menyelesaikan draf final

7. Penyerahan hasil

Page 35: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 35

6. Catatan Siswa dalam Kelompok

Nama-nama anggota kelompok:

…………………………………………………………..

…………………………………………………………..

…………………………………………………………..

1. Bagaimana kerja sama antar-anggota kelompok (sgt baik, baik, jelek)

2. Bagaimana tingkat hasil kerja proyek kelompok anda (sgt baik, baik, jelek)

3. Menurut anda, bagaian mana dari kerja proyek kelompok anda yg terbaik?

4. Menurut anda, bagaimana hasil kerja proyek di kelompok anda dapat

ditingkatkan?

5. Jika ditempatkan dalam skala 1-10 (10 tertinggi), menurut anda kelompok anda di posisi mana?

Page 36: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 36

7. Instrumen Catatan Guru

ASPEK YG DINILAI BRP KALI DIMATI CATATAN

1. Terlibat aktif mendiskusikan

masalah

2. Menerapkan konsep dlm

menyelesaikan masalah

3. Menunjukkan sikap positif

4. Menunjukkan kemampuan

menyelesaikan masalah

5. Kemampuan menggunakan

pendekatan interkompetensi

mata pelajaran

1. Kemampuan menggunakan

pendekatan multi

kompetensi antar mata

pelajaran

2. Menepati waktu dalam

melakukan langkah-langkah

8. Kualitas keterlibatan dalam

setiap tahap proyek dan

kelengkapan dalam

menuliskan laporan

Page 37: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 37

8. Tabel metode dan instrument penelitian

No Metode Jenis Instrumen Rumusan Butir

Instrumen

1. Angket/Kuesioner Angket/Kuesioner,

Rating Scale, Test

Angket, daftar

cocok/check list, Skala,

inventory, soal tes

2. Wawancara/

interviu

Wawancara Pedoman wawancara,

daftar cocok, daftar

pertanyaan

3. Pengamatan/

observasi

Observasi/Pengamatan,

Wawancara,

Dokumentasi

Lembar pengamatan,

catatan kasus, catatan

peristiwa, panduan

observasi, panduan

wawancara, dokumentasi

4. Studi

Dokumentasi

Dokumentasi,

Observasi

Daftar cocok/check list,

dokumentasi, lembar

pengamatan, catatan

kasus, catatan peristiwa,

panduan observasi.

Contoh Angket

Angket Model tertutup/ format pasti dengan Opinion question

Berilah ranking dalam presentase jumlah waktu yang saudara habiskan untuk

kegiatan di lab. komputer berikut ini : ___% kegiatan sekolah

___% mengerjakan tugas

___% bermain game

___% Internet

Choice question

Bagaimana pendapat anda tentang jaringan internet yang dilakukan sekolah anda. Lingkarilah satu dari 5 (lima) jawaban yang tersedia :

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju 3 = kurang setuju

4 = setuju 5 = sangat setuju

Page 38: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 38

Contoh instrumen wawancara terstruktur dan tidak terstruktur

Contoh 1. Pedoman wawancara terstruktur pada siswa SMAN 21 Batam

1. Pertanyaan: Menurut kalian sebagai pelajar SMAN 21 Batam, apakah setuju dengan

kebijakan sekolah untuk melaksanakan belajar online sejak adanya wabah virus

corona?

Jawabannya: Setuju

2. Menurut kalian, apakah belajar di rumah lebih efektif daripada belajar di sekolah?

Jawabannya: Tidak, lebih enak belajar di sekolah

3. Menurut kalian, apakah tugas-tugas yang diberikan sekolah sejak belajar di rumah

lebih banyak daripada ketika belajar di sekolah?

Jawabannya: Iya, tugasnya lebih banyak

Contoh 2. Pedoman wawancara tak terstruktur

1. Apakah masyarakat lingkungan sekitar paham tentang pentingnya membaca?

2. Bagaimana kondisi sosial budaya masyarakat di lingkungan sekitar?

3. Bagaimana mata pencaharian dan pendidikan masyarakat sekitar?

4. Bagaimana pendapat masyarakat sekitar berkaitan dengan pembangunan perpustakaan

desa?

Contoh instrument dokumen dengan tabel check list sederhana.

No Dokumen Perencanaan Program Kegiatan

Pelatihan Belajar Dari Rumah

Kondisi

Ada

lengkap

Ada

sebagian

Tidak

ada

1 Desain pelatihan

2 Kurikulum

3 Standar kompetensi dan kompetensi dasar

4 Jadwal pelaksanaan kegiatan

Page 39: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 39

Contoh instrument Rating Scale:

1) Berilah tanda silang (X) pada kolom yang disediakan sesuai dengan pernyataan:

SS = jika sangat setuju,

S = jika setuju,

R = jika ragu-ragu

TS = jika tidak setuju

STS = jika sangat tidak setuju

No Pernyataan SS S R TS STS

1 Program kelurahan vokasi member inspirasi

masyarakat desa untuk berwirausaha

2 Program kelurahan Vokasi membangkitkan

perekonomian masyarakat di kelurahan

3 Program kelurahan Vokasi mendorong

kemajuan kelurahan

2) Berilah tanda check list atau centang (√) pada kolom skor yang disediakan sesuai dengan

kondisi yang ada pada penyelenggaraan Program Pelatihan Belajar Dari Rumah tempat

saudara:

1 = jika tidak ada,

2 = jika sebagian ada,

3 = jika seluruhnya ada

No Pernyataan SKOR

1 2 3

1 Silabus pembelajaran/pelatihan belajar dari

rumah

2 Perencanaan pembelajaran berupa RPP

3 Buku panduan/modul sesuai dengan kurikulum

4 Jadwal penyelenggaraan pelatihan

5 Alat evaluasi/soal tes

Page 40: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 40

Contoh Analitik Rating

Nama:……………………. Kerja Praktik

1. Penggunaan bahasa dan simbol statistik dengan benar (3 poin) _____

Komentar: __________________________________________________________________________________________________________________________________________

2. Membuat tabel dan grafik dengan benar (3 poin) ___

Komentar: __________________________________________________________________________________________________________________________________________

3. Benar dalam penghitungan statistik (3 poin) __

Komentar: __________________________________________________________________________________________________________________________________________

4. Benar dalam memilih bentuk tabel, grafik, dan penyimpulan statistik (3 poin) ___

Komentar: __________________________________________________________________________________________________________________________________________

5. Deskripsi dan interpretasi data masuk akal (3 poin) __

Komentar: __________________________________________________________________________________________________________________________________________

6. Penyimpulan memadai (3 poin) __

__________________________________________________________________________________________________________________________________________

TOTAL SKOR (18 POIN) ___

Page 41: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 41

Contoh Analitis Cek Lis

ABSTRAK/RINGKASAN 1. Ada pernyataan singkat menginformasikan ke pembaca (ya/mgk/tdk) 2. Pernyataan mengindikasikan bidang tertentu (ya/mgk/tdk) 3. Menyebutkan metodologi yg digunakan (ya/mgk/tdk) 4. Pernyataan menggambarkan titik tolak pembicaraan dan penyimpulan 5. Apakah sesuai dengan bahan yg digunakan (ya/mgk/tdk)

PENDAHULUAN 1. Pokok persoalan diperkenalkan (ya/mgk/tdk) 2. Problem/data/investigasi sesuai konteks (ya/mgk/tdk) 3. Ada eviden ttg perencanaan? Jika ya, apakah perencanaan itu diikuti

(ya/mgk/tdk) 4. Siswa mengetahui hakikat penelitian (ya/mgk/tdk)

ISI 1. Isi logis, argumennya masuk akal (ya/mgk/tdk) 2. Apakah penghitungan/analisis benar (ya/mgk/tdk) 3. Analisis yang digunakan memenuhi standar (ya/mgk/tdk) 4. Penentuan keputusan / hasil / pembandingan / mempertentangkan /

kritik / generalisasi benar (ya/mgk/tdk) 5. Tetap/tidak melenceng dari gagasan awal (ya/mgk/tdk) 6. Proyek sesuai dengan rancangan semula (ya/mgk/tdk) 7. Siswa memahami dan bertindak sesuai dgn saran pembimbing

(ya/mgk/tdk) 8. Apakah kerangka penelitian original (ya/mgk/tdk) 9. Apakah siswa mempelajari hal yang baru (matematika, aplikasi

program, teknik (ya/mgk/tdk) 10. Apakah ini karya asli siswa (ya/mgk/tdk)

Page 42: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 42

Contoh Instrumen Menilai Laporan

Page 43: BAB I PENDAHULUAN A.sman21batam.sch.id/wp-content/uploads/2021/02/PPP-SMAN... · 2021. 2. 1. · jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan,

PANDUAN PENILAIAN PROYEK SMAN 21 BATAM TAHUN 2021 43

9. Format laporan penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

Sampul Depan Halaman Judul Halaman Persetujuan Halaman Pengesahan Surat Pernyataan Keaslian Penelitian Prakata Abstrak Daftar Isi Daftar Tabel (jika ada) Daftar Lampiran Daftar Singkatan dan Istilah (jika ada) BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB III METODE PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA Lampiran : 1. Surat ijin penelitian 2. Instrumen penelitian 3. Data penelitian 4. Hasil reduksi

Kertas yang digunakan adalah kertas HVS ukuran A4 (22.5cm x 28cm) 80 gram. batas atas dan kiri 4 cm, batas bawah dan kanan 3 cm. Naskah diketik dengan huruf “times new roman” berukuran 12, dan untuk seluruh naskah harus dipakai jenis huruf yang sama. Huruf miring untuk tujuan tertentu diperbolehkan (kata asing, nama latin).

Perbedaan format laporan penelitian kuantitatif dengan kualitatif, hanya tipis sekali yaitu terletak pada BAB III Meode Penelitian; pada penelitian kualitatif; (a) tidak ada definisi operasional variabel; (b) analisis data.