BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri...

48
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kontemporer dalam integrasi ekonomi dunia menunjukkan bahwa liberalisasi perdagangan telah menjadi tren yang diikuti oleh banyak negara dan diterapkan sebagai pondasi dasar untuk menciptakan kerja sama perdagangan yang lebih bebas dan menguntungkan. Kerja sama perdagangan seperti ini kemudian dinilai menjadi lebih efisien untuk meningkatkan aktivitas perekonomian terlebih dengan adanya mekanisme perjanjian perdagangan bebas sebagai bentuk formalitas dengan memungkinkan negara-negara terlibat untuk mengikuti aturan dan prinsip yang disepakati bersama. Hal tersebut umumnya meliputi perjanjian untuk menghilangkan atau mengurangi tarif atas suatu barang, menyederhanakan kepabeanan, menghapus hambatan-hambatan teknis atau hambatan non tarif dengan tujuan untuk menghindari ketidakadilan yang terjadi saat melakukan perdagangan. 1 Penyusunan perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreements (FTAs) biasanya dilakukan oleh beberapa negara dengan membentuk blok perdagangan secara bilateral, multilateral, ataupun plurilateral. Pembentukan blok perdagangan tersebut umumnya didasari pada aspek kedekatan secara geografis (geographical proximity) guna memudahkan biaya transportasi terhadap suatu 1 About Free Trade Agreement, New Zealand Foreign Affairs & Trade, diakses dalam : https://www.mfat.govt.nz/en/trade/free-trade-agreements/about-free-trade-agreements/. (24/4/2018,11:42 WIB)

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan kontemporer dalam integrasi ekonomi dunia menunjukkan

bahwa liberalisasi perdagangan telah menjadi tren yang diikuti oleh banyak negara

dan diterapkan sebagai pondasi dasar untuk menciptakan kerja sama perdagangan

yang lebih bebas dan menguntungkan. Kerja sama perdagangan seperti ini

kemudian dinilai menjadi lebih efisien untuk meningkatkan aktivitas perekonomian

terlebih dengan adanya mekanisme perjanjian perdagangan bebas sebagai bentuk

formalitas dengan memungkinkan negara-negara terlibat untuk mengikuti aturan

dan prinsip yang disepakati bersama. Hal tersebut umumnya meliputi perjanjian

untuk menghilangkan atau mengurangi tarif atas suatu barang, menyederhanakan

kepabeanan, menghapus hambatan-hambatan teknis atau hambatan non tarif

dengan tujuan untuk menghindari ketidakadilan yang terjadi saat melakukan

perdagangan.1

Penyusunan perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreements

(FTAs) biasanya dilakukan oleh beberapa negara dengan membentuk blok

perdagangan secara bilateral, multilateral, ataupun plurilateral. Pembentukan blok

perdagangan tersebut umumnya didasari pada aspek kedekatan secara geografis

(geographical proximity) guna memudahkan biaya transportasi terhadap suatu

1 About Free Trade Agreement, New Zealand Foreign Affairs & Trade, diakses dalam :

https://www.mfat.govt.nz/en/trade/free-trade-agreements/about-free-trade-agreements/.

(24/4/2018,11:42 WIB)

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

2

barang yang dapat mempengaruhi peningkatan volume perdagangan.2 Namun

seiring perkembangannya, geographical proximity tidak lagi menjadi alasan yang

signifikan dalam proses pembentukan FTAs, di mana integrasi ekonomi dan politik

kemudian lebih banyak dijadikan sebagai prioritas utama untuk dapat menciptakan

blok perdagangan yang lebih masif termasuk dalam konteks inter-regional.3

ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreements (AANZFTA) merupakan

salah satu manifestasi dari perjanjian perdagangan plurilateral4 yang bersifat inter-

regional dengan melibatkan negara-negara Asia Tenggara bersama Australia dan

New Zealand. AANZFTA secara komprehensif terbentuk berdasarkan kedekatan

geografis, maupun hubungan integrasi ekonomi dan politik yang berbasis pada

transparansi dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di antara negara-negara yang

terlibat.5

Dinegosiasikan secara resmi pada tahun 2005, dibentuk pada tahun 2009

dan mulai diimplementasikan secara menyeluruh pada tahun 2012, AANZFTA

pada dasarnya ditujukan untuk memfasilitasi kerja sama di bidang perdagangan

barang, jasa, investasi, rules of origin (ROR), customs, Sanitary and Phytosanitary

(SPS), Technical Barriers to Trade (TBT), safeguard, hak kekayaan intelektual,

2 Krugman, Importance of Geographical Proximity in Trade, diakses dalam :

https://www.piie.com/publications/chapters_preview/72/3iie2024.pdf , (25/10/2018, 07:04 WIB) 3 Kaloyanchev Plamen, Kusen Ivan, dan Mouzakitis Alexandros, Untapped Potential : Intra-

Regional Trade In The Western Balkans, European Comission, Discussion Paper No.080, May Mei

2018, diakses dalam : https://ec.europa.eu/info/sites/info/files/economy-

finance/dp080_western_balkans.pdf. (25/110/2018, 07:29 WIB) 4 Perjanjian Plurilateral adalah perjanjian multinasional yang melibatkan lebih dari dua negara, tetapi

tidak terlalu melibatkan banyak negara seperti yang ada pada perjanjian multilateral. Dikutip dari

Plurilateral Agreement, diakses dalam https://financial-

dictionary.thefreedictionary.com/Plurilateral+Agreement (25/10/2018 16:29WIB) 5 Overview : The ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Agreement, diakses dalam :

http://aanzfta.asean.org/aanzfta-overview/, (21/05/18,23.00 WIB)

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

3

kebijakan persaingan, movement of natural person (MNP), kerja sama ekonomi,

dispute settlement mechanism (DSM), dan e-commerce.6 Dalam aktivitas

perdagangan sendiri, mekanisme yang dijalankan berorientasi pada kegiatan

ekspor-impor beberapa jenis komoditas. Produk-produk tekstil, manufaktur,

kehutanan, dan holticultural secara general merupakan sektor kunci bersama yang

diperdagangkan oleh dan antar negara anggota AANZFTA. Lebih spesifik lagi,

Australia dan New Zealand sebagai negara yang memiliki sumber daya alam

melimpah pada bidang pertanian dan peternakan, dalam FTAs ini berperan sebagai

eksportir utama untuk komoditas binatang hidup hingga produk-produk susu ke

negara-negara ASEAN yang di sisi lain juga berkedudukan sebagai eksportir utama

jenis produk bahan bakar dari hasil pertambangan.7

Dalam implementasinya, AANZFTA telah berhasil merangkul 12 negara

anggota untuk terlibat dalam kerja sama perdagangan yang kolektif dan secara

strategis menguntungkan karena dapat menjadi wadah untuk saling melengkapi dan

memenuhi kebutuhan satu sama lain. Selain itu, kerja sama perdagangan di bawah

payung AANZFTA juga secara signifikan dapat mempengaruhi hubungan kerja

sama bilateral di antara negara anggota yang terlibat. Maka dari itu, penelitian ini

kemudian bermaksud untuk melihat pengaruh implementasi AANZFTA terhadap

kerja sama bilateral antara Indonesia dan Australia yang secara spesifik

6 ASEAN – Australia, New Zealand, Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional,

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, diakses dalam :

http://ditjenppi.kemendag.go.id/index.php/asean/asean-1-fta/asean-australia-new-zealand,

(25/10/2018, 14:09 WIB) 7 Agreement Establishing The ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area, Ministry of Foreign

affairs and Trade, diakses dalam : https://www.mfat.govt.nz/assets/FTAs-agreements-in-

force/AANZFTA-ASEAN/AANZFTA-booklet3.pdf (25/10/2018 17:28 WIB)

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

4

diorientasikan pada upaya untuk mendukung terjaminnya pasokan susu segar dalam

negeri (SSDN).

Hal tersebut berkaitan erat dengan urgensi permasalahan yang ditemukan

penulis dimana terjadi sebuah disekuilibrum antara supply dan demand terhadap

persediaan pasokan susu di Indonesia, bersamaan dengan fenomena bahwa

Indonesia pada dasarnya masih memegang status sebagai negara dengan angka

konsumsi susu yang rendah diantara negara-negara ASEAN lainnya dengan jumlah

rata-rata 12,10 liter/kapita/tahun, sementara Malaysia mencapai angka 36,2

liter/kapita/tahun, Myanmar dengan 26,7 kg/kapita/tahun, Thailand sebesar 22,2

liter/kapita/tahun, dan Philipina 17,8 liter/kapita/tahun.8

Dalam realitasnya, Indonesia memang secara intens tengah menghadapi

tuntutan kebutuhan susu nasional yang terus meningkat setiap tahun, namun

pasokannya tidak dapat terpenuhi secara maksimal akibat rendahnya aktivitas

produksi susu segar dalam negeri9. Keadaan ini memang sudah lama menjadi

permasalahan fundamental dalam bidang persusuan nasional, karena bagaimanapun

relevansi antara tinggi dan rendahnya aktivitas produksi sebuah negara akan sangat

mempengaruhi dan menentukan tinggi atau rendahnya angka pasokan yang dapat

8 Ridwan, Tingkat Konsumsi Susu Masyarakat Indonesia Rendah, diakses dalam :

https://www.industry.co.id/read/7914/tingkat-konsumsi-susu-masyarakat-indonesia-rendah

(14/05/2019 14:03WIB) 9 Susu Segar Dalam Negeri atau yang selanjutnya disingkat sebagai SSDN merupakan susu yang

dihasilkan oleh Peternak, Koperasi, dan Perusahaan Peternakan yang ada di Wilayah Negara

Indonesia. Dikutip dari Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

26/Permentan/PK.450/7/2017 tentang Penyediaan dan Peredaran Susu. Diakses dalam :

http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2017/bn995-2017.pdf (25/10/2018 18:00 WIB)

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

5

dipenuhi di dalam negara tersebut.10 Singkatnya jika tingkat produktivitas

Indonesia masih berada pada level yang rendah, maka supply susu yang dihasilkan

juga cenderung rendah.

Pemerintah sendiri dalam upayanya untuk mendorong peningkatan daya

produksi susu segar dalam negeri telah menerapkan berbagai strategi, salah satunya

dengan memberlakukan kebijakan kemitraan antara Industri Pengolahan Susu (IPS)

dan Importir dengan para peternak sapi perah lokal untuk mendukung peningkatan

kapasitas Indonesia dalam memenuhi tingginya tuntutan pasokan susu nasional.

Kebijakan ini diamanatkan sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan)

Nomor 26 Tahun 2017 tentang peredaran susu.11 Namun kebijakan yang pada

dasarnya ditujukan untuk menekan laju impor guna mengurangi ketergantungan

nasional terhadap pasokan susu dari luar negeri dan meningkatkan kapasitas

peternak lokal tersebut tampaknya terlihat kurang efisien, dengan

mempertimbangkan bahwa jumlah peternak susu lokal sendiri masih sangat minim

jika dibandingkan dengan tingginya kebutuhan susu masyarakat yang terus

meningkat dengan jumlah rata-rata sebesar 3.000.000 hingga 4.000.000 juta ton

untuk setiap tahunnya.12

10 Wawancara penulis dengan Kepala Seksi Pemberdayaan Industri, Direktorat Industri Minuman,

Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Pinke

Arfianti Dwihapsari, Jakarta, 20 Desember 2018. 11 Kurangi Impor, Industri Pengolahan Susu Dipacu Gandeng Peternak Lokal, Kementerian

Perindustrian Republik Indonesia, diakses dalam

:http://www.kemenperin.go.id/artikel/19030/Kurangi-Impor,-Industri-Pengolahan-Susu-Dipacu-

Gandeng-Peternak-Lokal (3/01/19 15:25 WIB) 12 Lidya Yuniartha Panjaitan, Indonesia Mengimpor 3,65 Juta Ton Susu Setiap Tahun, Kementerian

Perindustrian Republik Indonesia, diakses dalam

http://www.kemenperin.go.id/artikel/18427/Indonesia-Mengimpor-3,65-Juta-Ton-Susu-Setiap-

Tahun, (3/01/19 15:25 WIB)

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

6

Jika kebijakan tersebut terus dijalankan dengan hanya mengandalkan

produksi dari para peternak lokal, maka sebagai dampaknya Indonesia akan

mengalami defisit susu dalam jangka panjang dimana produksi susu segar dalam

negeri benar-benar tidak mampu mencukupi kebutuhan susu nasional yang bahkan

telah diprediksikan akan terus meningkat hingga melebihi angka 4.450.000 juta ton

di tahun 2020. Dewan Persusuan Nasional Indonesia juga telah memprediksikan

bahwa pada tahun 2020 tersebut Indonesia akan mengalami “darurat susu segar

dalam negeri 2020” sebagai akibat dari kekurangan pasokan SSDN yang akan

menyentuh angka 90% dan hanya akan mampu memenuhi 10% dari total kebutuhan

susu masyarakat Indonesia.13

Oleh karena itu di sisi lain, strategi pemerintah untuk meningkatkan

produksi SSDN juga diterapkan melalui jalinan hubungan kerja sama yang

dibangun dengan negara-negara besar penghasil susu, di mana dalam bidang ini

Indonesia sendiri sudah lama melakukan kerja sama bilateral dengan Australia yang

dijalankan melalui mekanisme Foreign Direct Investment (FDI) dimana

pengembangan perusahaan susu adalah perwujudan utamanya yang secara inklusif

ditujukan untuk dapat mendorong peningkatan produksi SSDN Indonesia. Jika

dikomparasikan dengan strategi sebelumnya, bentuk kerja sama bilateral ini

cenderung akan lebih efektif terlebih jika didukung dengan adanya FTAs antar

kedua negara.

13 Winarto, Yudho, Indonesia Akan Mengalami Darurat Susu Segar Dalam Negeri Pada 2020,

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia diakses dalam

https://industri.kontan.co.id/news/indonesia-akan-mengalami-darurat-susu-segar-dalam-negeri-

pada-2020 (27/10/2018 09:40 WIB)

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

7

Keterkaitan antara FTAs dengan kerja sama FDI di bidang ini kemudian

menjadi pola dasar analisis utama yang akan dikembangkan oleh penulis, sehingga

dalam pelaksanaannya penulis akan melihat kerja sama bilateral Indonesia-

Australia yang didukung dengan pengimplementasian AANZFTA yang dalam hal

ini menjadi sangat penting untuk dilakukan sebagai sebuah alternatif bagi Indonesia

guna mendukung tercapainya peningkatan produksi SSDN yang dapat menjamin

kebutuhan susu nasional sebagai kepentingan utamanya.

Salah satu kerja sama FDI Indonesia-Australia dalam bentuk perusahaan

susu yang terdapat di Indonesia adalah PT. Greenfields Indonesia, yang kemudian

ditempatkan sebagai studi kasus utama dalam penelitian ini. PT. Greenfields sendiri

merupakan perusahaan susu multinasional (multinational corporation i.e. MNC )

yang bertempat di Kabupaten Malang dan Blitar, Indonesia, dan telah lama

didirikan bahkan jauh sebelum dibentuknya AANZFTA. Perusahaan yang mulai

beroperasi pada tahun 2000 ini dalam perkembangannya telah bermetamorfosis

menjadi salah satu perusahaan terbesar di Asia Tenggara yang bergerak di bidang

industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas

utamanya.14

Secara umum PT. Greenfields juga turut bermitra dengan peternak lokal,

namun hanya terbatas pada penyediaan pelatihan dan penyaluran hasil pemerahan

kepada industri pengolahan susu yang lain. Sementara dalam proses produksi,

secara teknis PT. Greenfields tidak bermitra dengan para peternak lokal dalam hal

14 Ternak Susu Terbesar di Asia Tenggara, Viva News, 9 September 2012, diakses dalam :

https://www.viva.co.id/berita/bisnis/349995-foto-ternak-susu-terbesar-di-asia-tenggara,

(24/04/18,21:59 WIB)

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

8

pengolahan susu bersama dan juga tidak banyak mengimpor produk atau bahan

baku susu dari luar negeri.15 Produksi susu segar dalam negeri pada perusahaan

tersebut dilakukan secara mandiri melalui peternakan yang dimiliki, dimana

sebagian besar dari faktor produksi terutama sapi perah sebagai sumber bahan baku

utamanya juga masih diimpor dari Australia. Kegiatan impor yang dilakukan oleh

PT. Greenfields pada dasarnya tidak akan terlepas dari aturan dan mekanisme

ekspor-impor yang diberlakukan dalam AANZFTA. Hal ini dikarenakan peraturan

pada perjanjian perdagangan bebas tersebut tentu bersifat terikat dengan kebijakan

yang diberlakukan oleh Indonesia dan Australia sebagai mitra dagang yang

menjadikan AANZFTA sebagai pedoman utilitas pada kegiatan perdagangan

bilateral yang dilakukan oleh kedua negara tersebut.

Sementara itu, kebijakan yang pada umumnya memberlakukan

penyederhanaan hambatan tarif dan non tarif sesuai dengan aturan AANZFTA,

secara tidak langsung dapat mempengaruhi adanya peningkatan angka impor

sumber bahan baku ataupun faktor produksi yang signifikan oleh PT. Greenfields

dari sebelum dan sesudah diberlakukannya AANZFTA. Selanjutnya, peningkatan

jumlah sumber bahan baku dan faktor produksi pada PT. Greenfields sendiri akan

sangat berpengaruh terhadap peningkatan pasokan SSDN yang dapat diproduksi.

Oleh karena itu, melalui pemaparan studi kasus pada PT. Greenfields

Indonesia, penelitian ini secara spesifik akan memberikan penjelasan mengenai

pengaruh implementasi AANZFTA terhadap kerja sama FDI Indonesia-Australia

15 Wawancara penulis dengan Kepala Seksi Pemberdayaan Industri Subdirektorat Industri

Pengolahan Susu dan Minuman Lainnya, Kementerian Industri RI, Risetio Canggih Dwiputra

Jakarta, 26 Desember 2018.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

9

dalam menjamin pasokan susu segar dalam negeri yang secara tidak langsung

menitikberatkan pembahasan pada segala aspek yang terkait dengan peningkatan

aktivitas produksi susu melalui PT. Greenfields Indonesia. Sebagai dampaknya,

peningkatan produksi tersebut dinilai akan mendorong terjaminnya peningkatan

pasokan SSDN yang dapat memasok tuntutan kebutuhan susu nasional itu sendiri.

Keadan ini kemudian menjadi parameter penelitian yang digunakan penulis guna

mendapatkan hasil penelitian yang lebih substantif.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Pengaruh Implementasi AANZFTA Terhadap Kerja Sama

Bilateral Indonesia-Australia dalam Menjamin Pasokan Susu Segar Dalam Negeri?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yang dapat diambil penulis adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi AANZFTA dapat

mempengaruhi kerja sama bilateral Indonesia-Australia

2. Untuk mengetahui bentuk kerja sama Indonesia-Australia dalam menjamin

pasokan Susu Segar Dalam Negeri (SSDN)

3. Untuk mengetahui pengaruh implementasi AANZFTA terhadap PT.

Greenfields Indonesia

4. Untuk mengetahui kontribusi PT. Greenfields Indonesia dalam menjamin

pasokan Susu Segar Dalam Negeri (SSDN)

1.3.2 Manfaat Penelitian

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

10

Adapun manfaat yang dari penelitian ini antara lain:

1.3.2.1 Manfaat secara Akademis

Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran serta memperkaya wawasan mengenai penerapan kerangka analisis

berdasarkan teori dan konsep-konsep dalam studi Hubungan Internasional

khususnya untuk menganalisis permasalahan yang terkait dengan implementasi

perjanjian perdagangan bebas atau AANZFTA yang secara signifikan dapat

mempengaruhi hubungan kerja sama bilateral antara Indonesia-Australia dalam

menjamin pasokan SSDN.

1.3.2.2 Manfaat Secara Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi wujud nyata

kontribusi penulis bagi para pembaca ataupun pihak yang terkait dengan penelitian,

guna mendukung penyediaan wawasan dan informasi, serta memperluas pandangan

pada studi Hubungan Internasional melalui pemaparan kajian yang komprehensif

mengenai pengaruh implementasi AANZFTA terhadap kerja sama bilateral

Indonesia-Australia yang didukung dengan pemaparan studi kasus pada PT.

Greenfields Indonesia untuk menjamin pasokan SSDN.

1.4 Penelitian Terdahulu

• Mekanisme kerja sama perjanjian perdagangan bebas dalam

kerangka AANZFTA

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

11

Penelitian pertama ditulis oleh Desti Anandya Fajri dalam jurnalnya yang

berjudul “Kepentingan Selandia Baru Melakukan Perdagangan Bebas Dengan

Indonesia dalam Kerangka AANZFTA Tahun 2012-2015”16. Dalam penelitian

tersebut penulis menganalisa dengan metode eksplanatif dan menggunakan teori

kerja sama internasional, teori keunggulan komparatif, teori perdagangan

internasional, dan konsep perdagangan bebas yang kemudian menjelaskan

bagaimana faktor-faktor ekonomi dan politik merupakan hal utama yang mendasari

keinginan suatu negara untuk turut terlibat dalam sebuah perdagangan bebas.

Kepentingan politik maupun ekonomi Selandia Baru dalam hal ini

ditunjukkan dengan implementasi AANZFTA yang digencarkan pada tahun 2012-

2015 dan telah mempengaruhi orientasi kebijakan luar negerinya untuk mengambil

banyak keuntungan dari perdagangan internasional yang terjadi di antara negara-

negara dalam AANZFTA termasuk dengan Indonesia. Hubungan diplomatik yang

terjalin dengan baik antara Indonesia dengan Selandia baru sejak 1958 dan

dilakukan dengan latar belakang negara demokratis, memberikan kemudahan bagi

Selandia baru untuk membangun segala interaksi dengan Indonesia termasuk untuk

melakukan perdagangan bebas. Indonesia memang menjadi negara yang kaya akan

sumber daya alam, namun hal tersebut tidak selalu menjamin Indonesia untuk dapat

memenuhi kebutuhan nasionalnya sehingga dalam beberapa aspek negara tersebut

tetap membutuhkan impor dari negara lain. Kebutuhan Indonesia yang besar akan

produk dari hasil peternakan khususnya susu dalam hal ini dilihat oleh Selandia

16 Desty Anandya Fajri, 2016, Kepentingan Selandia Baru Melakukan Kerja sama Perdagangan

Bebas Dengan Indonesia Dalam Kerangka AANZFTA Tahun 2012-2015, JOM FISIP Vol.3 No.2,

Universitas Riau.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

12

Baru sebagai peluang untuk melakukan bisnis mengingat negara tersebut memiliki

keunggulan dalam memproduksi dairy products dan daging sapi yang kemudian

disebutkan dalam sebuah teori sebagai bentuk dari keunggulan komparatif. Di sisi

lain, pemberlakuan bea cukai atau pajak masuk yang bersifat lebih sederhana akibat

adanya perdagangan bebas tentu semakin mempermudah Selandia Baru untuk

mengekspor produknya kepada Indonesia.

Penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh

penulis yaitu dengan menggunakan metode eksplanatif-kualitatif serta penggunaan

konsep perdagangan bebas untuk menganalisis terjadinya perdagangan

internasional atau perdagangan antar negara yang bertujuan untuk mengukur

efisiensi dan keuntungan yang akan didapatkan dari aktivitas saling melengkapi

kebutuhan nasional masing-masing melalui spesialisasi produk yang dimilikinya.

Sementara itu, perbedaan penelitian sendiri terletak pada fokus penelitian yang

mengacu pada kepentingan negara sebagai objek yang akan diuntungkan dalam

penerapan AANZFTA, dimana fokus penelitian ini mengarah pada kerja sama

antara New Zealand dengan Indonesia, sementara penulis mengangkat fokus

penelitian pada kerja sama Indonesia dengan Australia.

Penelitian kedua diambil dari skripsi yang ditulis oleh Sobur Ady

Pamungkas yang berjudul “Kerja sama Perdagangan Sektor Non-Migas

Indonesia-Australia dalam Kerangka ASEAN-Australia-New Zealand Free

Trade Area (AANZFTA) (2009-2015)”.17 Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji

17 Sobur Ady Pamungkas, 2017, Kerjasama Perdagangan Sektor Non-Migas Indonesia-Australia

dalam Kerangka ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) (2009-2015),

Skripsi, Bandung, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional: Universitas Komputer Indonesia.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

13

upaya optimalisasi kerja sama perdagangan non-migas Indonesia-Australia di

bawah aturan AANZFTA dengan menggunakan konsep regionalisme, kerjasama

internasional, kebijakan bilateral, perdagangan bebas, perdagangan internasional,

dan kepentingan nasional yang secara keseluruhan dianalisis dengan menggunakan

metode deskriptif-kualitatif.

Keterlibatan Indonesia dalam AANZFTA secara garis besar dapat

memberikan ruang bagi negara tersebut guna mengoptimalkan pemanfaatan kerja

sama dalam AANZFTA yang memang dibentuk untuk meliberalisasi dan

memfasilitasi perdagangan barang dan jasa, terlebih dengan adanya peraturan yang

menuntut penghapusan progresif hambatan tarif dan non-tarif secara substansial.

Dengan keadaan tersebut, penelitian ini menemukan bahwa terdapat peningkatan

intensitas pada kerja sama perdagangan dari Indonesia ke Australia dalam sektor

non migas yang mengacu pada data dalam laporan atase Perdagangan Kementerian

Perdagangan Republik Indonesia dalam kurun waktu 2012 hingga 2015 atau

sesudah diberlakukannya perjanjian AANZFTA. Total perdagangan atau nilai

ekspor produk non migas Indonesia menuju Australia pada tahun 2012 mencapai

US$ 3.270.893.076 milyar, tahun 2013 sebanyak US$ 2.892.612.593 milyar,

disusul tahun 2014 sebanyak US$ 3.631.285.770 milyar, dan terakhir di tahun 2015

sebanyak US$ 2.924.812.829. Secara keseluruhan nilai ekspor produk non-migas

Indonesia tersebut rata-rata memiliki angka yang lebih tinggi dari nilai ekspor

Australia. Hal ini membuktikan dalam perkembangannya AANZFTA secara tidak

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

14

langsung telah berpengaruh untuk membuka akses pasar Indonesia yang lebih luas

di Australia.18

Disamping itu, adanya AANZFTA yang juga mengatur mekanisme

penyelesaian sengketa di antara negara anggota juga dapat menjadi jembatan dialog

bagi Indonesia dan Australia seiring timbulnya permasalahan perdagangan produk

non-migas yang seringkali terjadi termasuk dalam kasus kebijakan proteksi

perdagangan Australia yang sempat mengajukan illegal Logging Prohibition Bill

2011 yang menjadi hambatan akses pasar terhadap kayu dan produk kayu milik

Indonesia di Australia.19

Pembahasan mengenai kerja sama Indonesia dan Australia khususnya di

bawah kerangka AANZFTA menjadi aspek persamaan dalam penelitian ini dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis, begitu pula dengan penerapan konsep

perdagangan bebas untuk menjelaskan mekanisme AANZFTA tersebut. Sementara

itu, perbedaan penelitian sendiri terletak pada fokus penelitian dimana tulisan ini

mengangkat kerja sama perdagangan Indonesia-Australia pada sektor non migas

secara umum di bawah AANZFTA, sementara penulis sendiri mengangkat kerja

sama bilateral Indonesia-Australia dalam menjamin pasokan susu segar dalam

negeri di bawah pengaruh implementasi AANZFTA. Metode penelitian yang

digunakan juga berbeda dimana penulis menggunakan metode eksplanatif

kualitatif, sementara tulisan ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif.

18 Ibid. 19 Ibid.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

15

Penelitian ketiga ditulis oleh Maretta Putri Vantari dalam skripsinya yang

berjudul “Kontribusi Perjanjian AANZFTA Terhadap Kegiatan Perdagangan

Selandia Baru dengan ASEAN Pada Periode Tahun 2010-2015”.20 Penelitian

yang dikaji dengan menggunakan teori integrasi ekonomi dan konsep perdagangan

bebas ini memaparkan bahwa kerja sama antar negara seperti yang dilakukan oleh

Asean, Australia, dan Selandia Baru merupakan wujud dari kepentingan masing-

masing guna mendukung terpenuhinya kebutuhan nasional serta pertumbuhan

ekonomi masing-masing negara. Keadaan inilah yang memungkinkan negara untuk

terus saling berhubungan dan membutuhkan satu sama lain sehingga dalam

praktiknya negara-negara tidak mampu untuk menghindari sebuah siklus

interdependensi.

Mekanisme perdagangan bebas yang kemudian diciptakan sebagai wadah

untuk mempermudah akses negara satu sama lain. Perdagangan bebas yang terjadi

antara Asean, Australia, dan Selandia Baru telah membawa perubahan terhadap

kegiatan perdagangan yang terjalin di antara negara-negara tersebut. Kontribusi

AANZFTA khususnya pada Selandia Baru menunjukkan hasil yang signifikan

dimana kondisi perekonomiannya menjadi lebih stabil baik dilihat dari kegiatan

ekspor impor yang menyebabkan adanya peningkatan PDB menjadi ukuran yang

nyata untuk melihat hal tersebut. AANZFTA secara garis besar memuat

kesepakatan negara-negara terlibat untuk meningkatkan pasar, menghilangkan

hambatan tarif maupun non tarif, hingga promosi untuk meningkatkan peluang

20 Maretta Putri Vantari, 2017, Kontribusi Perjanjian AANZFTA Terhadap Kegiatan Perdagangan

Selandia Baru dengan ASEAN Pada Periode Tahun 2010-2015, Skripsi, Bandung : Jurusan

Hubungan Internasional, Universitas Katolik Parahyangan.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

16

investasi di negara-negara anggota menjadi hal yang diprioritaskan sebagai bentuk

liberalisasi perdagangan guna memperkuat efisiensi dari perdagangan bebas dalam

hal ini.21

Oleh karena itu, konsep perdagangan bebas yang demikian menyebabkan

timbulnya persamaan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan

oleh penulis. Sedangkan perbedaan sendiri terletak pada metode penelitian yang

digunakan dimana tulisan ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif, sedangkan

penulis menggunakan metode eksplanatif-kualitatif.

• Konsep dan mekanisme Foreign Direct Investment

Penelitian keempat ditulis oleh Suci Safitriani dalam skripsinya yang

berjudul “Perdagangan Internasional dan Foreign Direct Investment di

Indonesia”.22 Hasil penelitian menunjukkan ketergantungan Indonesia pada

perdagangan Internasional sebagai mesin penggerak perekonomian negara

menjadikan kegiatan impornya semakin intens dan menurunkan kinerja ekspor

Indonesia. Penurunan ekspor tersebut akhirnya menyebabkan terjadinya defisit

pada neraca perdagangan yang secara tidak langsung juga akan menurunkan

kapasitas Indonesia untuk melakukan kegiatan impor.

Oleh karena itu dalam hal ini para investor sebagai aktor utama dalam

aktivitas aliran modal yang juga menjadi komponen penting dalam sebuah

perdagangan internasional melihat adanya sebuah alternatif untuk

menyeimbangkan keadaan tersebut dengan memindahkan faktor-faktor produksi

21 Ibid. 22 Suci Safitriani, 2014, Perdagangan Internasional dan Foreign Direct Investment di Indonesia

Skripsi, Jakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS).

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

17

dari negara eksportir ke negara importir yang berpotensi menguntungkan baik

untuk Indonesia maupun investor sendiri. Mekanisme tersebut yang kemudian

dikategorikan sebagai metode Investasi Asing Langsung atau Foreign Direct

Investment, di mana para investor akan diuntungkan karena pada dasarnya

mekanisme ini akan membantu mengurangi tingginya tarif bea cukai maupun

transportasi yang harus dibayar, yang seringkali disebabkan oleh adanya perbedaan

biaya dalam proses perdagangan internasional. Indonesia sendiri dalam hal ini akan

diuntungkan, karena mekanisme tersebut akan sangat membantu untuk

meningkatkan produktivitas dalam negeri Indonesia yang akan berdampak positif

pada peningkatan pendapatan nasional dalam bentuk Produk Domestik Bruto

(PDB) maupun dalam bentuk peningkatan ekspor.

Penelitian ini juga membenarkan bahwa FDI pada awalnya akan

mendorong tagihan impor Indonesia yang disebabkan oleh perpindahan segala

bentuk modal untuk mendukung perwujudan FDI tersebut, Namun keadaan ini

tidak akan bertahan lama karena setelah melalui proses impor tersebut FDI sendiri

justru akan memberikan efek jangka Panjang yang lebih menguntungkan dan

berpotensi untuk mendorong kapasitas ekspor Indonesia serta menaikkan kembali

kinerja perdagangan Indonesia Hal ini sesuai dengan sifat FDI sendiri yang

berorientasi pada investasi jangka panjang. Penelitian ini menyimpulkan bahwa

keterkaitan antara aktivitas perdagangan internasional dan investasi langsung yang

terjadi di Indonesia secara tidak langsung membentuk hubungan satu arah dimana

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

18

perdagangan internasional sendiri dalam implementasinya mendapatkan dukungan

oleh adanya FDI itu sendiri.23

Analisa posisi Foreign Direct Investment dalam penelitian ini menjadi

aspek persamaan dengan penelitian yang disusun oleh penulis, di mana FDI tersebut

bersifat satu arah dan mampu mendukung jalannya aktivitas perdagangan. Namun

permasalahan yang diangkat pada dasarnya tidak bersifat kompleks seperti yang

dipaparkan penulis dimana antara hubungan perdagangan internasional dan FDI

sendiri sebenarnya berpotensi untuk memiliki pengaruh pada aktivitas ekspor-

impor barang yang lebih spesifik. Hal tersebut kemudian menjadi perbedaan yang

signifikan disertai dengan perbedaan penggunaan konsep perdagangan

internasional dalam penelitian ini berbeda dengan konsep perdagangan bebas yang

digunakan oleh penulis. Disamping itu tulisan ini juga menggunakan metode

deskriptif-kuantitatif sebagai pondasi dasar untuk menganalisis permasalahan,

sedangkan penulis sendiri menggunakan metode eksplanatif-kualitatif.

• Dampak AANZFTA terhadap industri dan perdagangan Indonesia

Penelitian kelima berasal dari jurnal yang ditulis oleh Thato Tseuoa,

Yusman Syaukat, dan Dedi Budiman Hakim, yang berjudul “The Impact of the

Australia and New Zealand Free Trade Agreement on the Beef Industry in

Indonesia”.24 Tulisan ini secara spesifik membahas analisis dampak negatif dari

adanya AANZFTA terhadap produksi industri daging sapi di Indonesia yang

23 Ibid. 24 Thato Tseuoa, Yusman Syaukat, dan Dedi Budiman Hakim, 2012, “The Impact of the Australia

and New Zealand Free Trade Agreement on the Beef Industry in Indonesia”, Jurnal International

Society for Southeast Asian Agricultural Science, Vol.18 No.2. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

19

diprediksi akan semakin menurun dikarenakan meningkatnya aktivitas impor

daging dari New Zealand dan Australia yang mencapai angka 90 persen setiap

tahunnya. Dengan menggunakan metode eksplanatif-kuantitatif, penelitian ini

bertujuan untuk mengkalkulasikan keuntungan dan kerugian yang diakibatkan oleh

AANZFTA terhadap industri daging sapi dalam negeri.

Hal tersebut tidak lain disebabkan karena pengimplementasian AANZFTA

secara signifikan akan mempengaruhi adanya penghapusan tarif impor daging sapi

dari Australia dan New Zealand yang berdampak langsung pada pengurangan

angka produksi daging sapi domestik, meningkatkan pasok daging sapi impor untuk

memenuhi permintaan daging sapi domestik, mempengaruhi penurunan harga pada

daging sapi domestik untuk bersaing dengan daging sapi impor. Sesuai komitmen

Indonesia dalam pengurangan tarif di bawah aturan AANZFTA, tarif impor daging

sapi sepenuhnya akan dihapus pada tahun 2020, dimana saat ini Indonesia sendiri

masih memberlakukan tarif 5 persen guna melindungi peternak sapi dalam negeri.

Dalam jangka panjang, keterlibatan Indonesia dalam AANZFTA memang akan

memiliki dampak yang positif, terlebih khusus dengan memungkinkan adanya

spillover effect dari transfer teknologi untuk meningkatkan produktivitas peternak

Indonesia. Namun di sisi lain jika dilihat dalam jangka pendek, penghapusan tarif

impor daging sapi di bawah AANZFTA secara drastis akan menyebabkan banjirnya

impor daging sapi dari luar dan berdampak langsung pada peningkatan kompetisi

terhadap industri sapi dalam negeri sehingga berpotensi besar untuk memperburuk

keadaan mereka. Selain itu hal ini juga akan membawa Australia dan selandia baru

sebagai eksportir utama daging sapi Indonesia yang secara tidak langsung akan

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

20

menciptakan sebuah ketergantungan baik pada konteks ekonomi maupun politik

Indonesia.25

Pembahasan mengenai dampak implementasi AANZFTA di Indonesia

menjadi persamaan utama dalam penelitian ini yang umumnya melihat pada aspek-

aspek pengurangan tarif impor suatu barang. Sementara perbedaan penelitian

terletak pada objek kajian penelitian, dimana tulisan ini mengangkat industri sapi

di Indonesia sebagai pembahasan utamanya, sementara penulis akan membahas

industri susu di Indonesia sebagai objek penelitian. Selain itu perbedaan juga

mengarah pada penggunaan metode penelitian dimana tulisan ini menggunakan

metode eksplanatif-kuantitatif sementara penulis menggunakan metode

eksplanatif-kualitatif.

Penelitian keenam, ditulis oleh Putu Gayatri Anindhiya Sari dalam tesisnya

yang berjudul “Dampak Keunggulan Komparatif dan Kerja sama ASEAN-

Australia-New Zealand FTA (AANZFTA) Terhadap Perdagangan

Indonesia”.26 Penelitian tersebut berusaha untuk menjelaskan bagaimana

implementasi perjanjian perdagangan bebas AANZFTA di Indonesia dapat

mempengaruhi sebuah daya saing produk/komoditas unggulan yang diekspor dan

memiliki relevansi terhadap implikasi kebijakan pemanfaatan skema AANZFTA

itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif bersifat kuantitatif dan

kualitatif yang didukung dengan penggunaan teori keunggulan komparatif dalam

25 Ibid. 26 Sari Putu Anindhiya Gayatri, 2018, Dampak Keunggulan Komparatif dan Kerja sama ASEAN-

Australia-New Zealand FTA (AANZFTA) Terhadap Perdagangan Indonesia, Tesis, Bogor : Jurusan

Ilmu Ekonomi , Institut Pertanian Bogor.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

21

jenis analisis spesifik yang mencakup Revealed Comparative Advantage (RCA),

dan Normalized Revealed Comparative Advantage (NRCA), dan Indeks Lafay.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa AANZFTA pada dasarnya merupakan

salah satu perjanjian perdagangan bebas yang sangat menjanjikan bagi negara-

negara ASEAN karena dapat memperluas pangsa perdagangan barang, jasa,

maupun modal investasi dengan adanya penurunan sebuah tarif. Terkait dengan

adanya penurunan hambatan tarif kemudian akan berdampak positif untuk

meningkatkan pendapatan suatu negara maupun melindungi industri domestik

mereka terlebih jika mampu melakukan spesialisasi pada komoditas bernilai

komparatif dengan negara lain. Implementasi perjanjian bebas antar kawasan ini

akan berlangsung secara aman dan menguntungkan seiring seiring dengan

terciptanya ketahanan ekonomi, peningkatan daya saing, dan pertumbuhan

ekonomi antar negara anggota.27

Penelitian ini juga memaparkan perkembangan kinerja perdagangan

khususnya antara Indonesia dengan negara-negara anggota AANZFTA sesaat

sebelum pemberlakukan AANZFTA yang mengalami peningkatan dan penurunan

nilai ekspor akibat adanya variasi produk dan intensitas perdagangan yang tinggi

namun belum bisa dijangkau oleh Indonesia, sehingga memungkinkan produk

Indonesia kalah bersaing dengan negara dari Kawasan yang sama. Oleh karena itu

kemudian disinilah kemudian identifikasi pangsa ekspor komoditas dan keunggulan

komparatif berupa komoditas/produk unggulan masih sangat relevan untuk

27 Ibid.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

22

dilakukan agar dapat memperbaiki laju perdagangan khususnya bagi Indonesia.

Seiring pemberlakukan AANZFTA juga secara signifikan dapat mendukung proses

ekspor-impor komoditas dengan prinsip-prinsip yang dimiliki di antaranya seperti

mempertahankan ketahanan dan kredibilitas merupakan poin penting untuk

meningkatkan intensitas dan daya saing perdagangan. Secara keseluruhan, setelah

pemberlakuan AANZFTA identifikasi produk unggulan Indonesia yang

mempunyai daya saing tinggi berasal dari kelompok produk mineral, lemak,

minyak hewani dan nabati, produk makanan, dan logam.28

Pembahasan mengenai implementasi AANZFTA serta dampaknya di

Indonesia dalam hal ini menjadi persamaan penelitian yang bertujuan untuk

mencari pola perdagangan komoditas di bawah aturan AANZFTA. Sementara itu,

penggunaan Teori keunggulan komparatif secara spesifik untuk mengkaji

permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini menjadi salah satu aspek

perbedaan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Hal tersebut dikarenakan

penulis sendiri lebih mengacu pada konsep perdagangan bebas dan FDI sebagai

acuan analisis permasalah dimana aspek keunggulan komparatif sendiri secara

inklusif berada dalam konsep perdagangan bebas tersebut. Di sisi lain, perbedaan

penelitian juga terletak pada penggunaan metode analisis yang digunakan yaitu

metode eksplanatif kualitatif yang digunakan oleh penulis berbeda dengan metode

deskriptif kualitatif-kuantitatif yang secara kompleks digunakan dalam penulisan

tesis tersebut.

28 Ibid.

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

23

• PT. Greenfields Indonesia

Penelitian ketujuh, ditulis oleh Randika Priya dalam tesisnya yang berjudul

“Greenfields: Goes International or Goes Local (Studi Kasus PT. Greenfields

Indonesia)”. 29 Penelitian ini melihat kepada aspek bisnis yang dijalankan oleh PT.

Greenfields Indonesia dengan berorientasi pada analisis mengenai dilema

keputusan perusahaan tersebut untuk melakukan ekspansi pasar ke luar negeri. Hal

ini tidak lain berkaitan dengan trend perdagangan berbasis global atau internasional

marketing yang mulai diserukan oleh banyak perusahaan yang sedang berkembang.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dengan

mengimplementasikan empat teori ekonomi bisnis yaitu: teori Marketing Mix,

Global Marketing, Brand Equity, dan Porter Fie Forces Analysis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses bisnis yang dijalankan oleh PT.

Greenfields pada dasarnya bersifat operasional dengan prinsip untuk menciptakan

suatu nilai di dalam sebuah produk atau jasa. Hal tersebut menjadi kekuatan yang

dimiliki oleh greenfields dimana susu berkualitas premium sebagai produk

unggulan atau komoditas utama yang diproduksi memiliki nilai higienis yang tinggi

karena dihasilkan dari proses pengolahan steril tanpa tersentuh tangan manusia. Di

sisi lain, brand equity yang digunakan oleh Greenfields pada saat itu masih bersifat

lemah dikarenakan adanya transisi nama yang digunakan oleh Greenfields. Pada

tahun 2000, Greenfields akhirnya memutuskan untuk melakukan ekspansi pasar ke

luar negeri dimana Singapura menjadi negara pertama yang mencicipi produk susu

29 Radinka Priya, 2009, Greenfields: Goes International or Goes Local (Studi Kasus PT. Greenfields

Indonesia), Tesis, Jakarta : Jurusan Manajemen, Universitas Bina Nusantara.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

24

mereka. Hal ini disebabkan karena market share untuk komoditas susu premium

yang dihasilkan tidak memiliki intensitas yang tinggi di pasar domestik Indonesia

yang secara garis besar masih didominasi oleh komoditas dari kompetitor

Greenfields seperti nestle yang lebih dahulu menjadi market leader untuk produk

dairy yang tersebar di Indonesia.30

Namun, pada dasarnya Greenfields justru mendapatkan keunggulan

tambahan pasar di luar negeri, dimana selain perusahaan tersebut tidak harus

bersaing lagi dengan industri susu lain yang berada di Indonesia, produk susu

premium yang diekspor juga berhasil menyentuh konsumen kelas menengah ke atas

dan didukung dengan harga produk dari Indonesia yang relatif murah sehingga

berpotensi untuk menciptakan pasar dengan skala konsumen yang lebih besar.

Selain Singapura, Malaysia juga merupakan negara yang menjadi objek dari

ekspansi pasar internasional yang digencarkan oleh PT. Greenfields dengan

menggunakan strategi dual expansion atau strategi dimana perusahaan menjual

produk atau jasa dengan cara promosi yang sama dengan yang dilakukan di negara

asalnya.31

Penetapan PT. Greenfields Indonesia sebagai studi kasus dalam tesis ini

menjadi aspek persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis yang juga

mengankat PT. Greenfields sebagai studi kasus untuk menjelaskan hasil penelitian.

Tetapi, penggunaan metode deskriptif-kualitatif serta teori ekonomi-bisnis yang

digunakan dalam penulisan tesis ini tentu jauh berbeda dengan metode eksplanatif-

30 Ibid. 31 Ibid.

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

25

kualitatif dan teori ekonomi-politik yang digunakan oleh penulis sehingga hal

tersebut menjadi perbedaan penelitian yang signifikan.

Tabel 1.1 Posisi Penelitian

No Judul dan Nama

Peneliti

Jenis Penelitian

dan Alat Analisa

Hasil

1. Penelitian :

Kepentingan

Selandia Baru

Melakukan

Perdagangan

Bebas Dengan

Indonesia dalam

Kerangka

AANZFTA

Tahun 2012-2015

Oleh : Desti

Anandya Fajri

(2016)

Metode :

Eksplanatif

Kualitatif

Pendekatan :

Teori Keunggulan

Komparatif, Teori

Perdagangan

Internasional, dan

Konsep

Perdagangan Bebas

- Kepentingan politik dan

ekonomi merupakan hal yang di

prioritaskan oleh selandia baru

dalam melakukan perdagangan

bebas dalam AANZFTA.

- Selandia Baru yang memiliki

keunggulan dalam

memproduksi dairy products

menjadi peluang bisnis

tersendiri bagi negara tersebut

untuk melakukan ekspor ke

Indonesia untuk memenuhi

kebutuhan nasionalnya.

- Adanya perdagangan bebas

(AANZFTA) kemudian

memberikan alternatif bagi

Selandia Baru untuk melakukan

ekspor dengan kesepakatan

untuk pemberlakuan bea cukai

yang lebih disederhanakan.

2 Penelitian :

Kerja sama

Perdagangan

Sektor Non-Migas

Indonesia-

Australia dalam

Kerangka

ASEAN-

Australia-New

Zealand Free

Trade Area

(AANZFTA)

(2009-2015)

Metode :

Deskriptif

Kualitatif

Pendekatan :

Konsep

Regionalisme,

Kerjasama

Internasional,

Kebijakan

Bilateral,

Perdagangan

Bebas,

Perdagangan

Internasional, dan

Kepentingan

Nasional

- Keterlibatan Indonesia dalam

AANZFTA secara garis besar

dapat memberikan ruang bagi

negara tersebut guna

mengoptimalkan pemanfaatan

kerja sama dalam AANZFTA

yang memang dibentuk untuk

meliberalisasi dan

memfasilitasi perdagangan

barang dan jasa.

- Terdapat peningkatan

intensitas pada kerja sama

perdagangan dari Indonesia ke

Australia dalam sektor non

migas terutama setelah

diberlakukannya AANZFTA

dalam kurun waktu 2012-2015

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

26

Oleh : Sobur Ady

Pamungkas

(2017)

- AANZFTA juga mengatur

mekanisme penyelesaian

sengketa di antara negara

anggota juga dapat menjadi

jembatan dialog bagi Indonesia

dan Australia seiring timbulnya

permasalahan perdagangan

produk non-migas yang

seringkali terjadi.

3 Penelitian :

Kontribusi

Perjanjian

AANZFTA

Terhadap

Kegiatan

Perdagangan

Selandia Baru

dengan ASEAN

Pada Periode

Tahun 2010-2015

Oleh : Maretta

Putri Vantari

(2017)

Metode :

Deskriptif

Kualitatif

Pendekatan :

Teori Integrasi

Ekonomi dan

Konsep

Perdagangan Bebas

- Kerja sama antara ASEAN,

Australia, dan Selandia Baru

yang membentuk sebuah

integrasi ekonomi dalam

AANZFTA merupakan wujud

dari kepentingan masing-

masing guna mendukung

kebutuhan nasionalnya dan

untuk memenuhi pertumbuhan

ekonomi negara.

- Kehadiran AANZFTA yang

secara garis besar memuat

kesepakatan negara-negara

terlibat untuk meningkatkan

pasar, menghilangkan

hambatan tarif maupun non

tarif, hingga promosi untuk

meningkatkan peluang

investasi di negara-negara

anggota menjadi jembatan

tersendiri bagi negara untuk

memperkuat integrasi ekonomi

yang dijalankan.

- Melalui integrasi ekonomi

tersebut, negara-negara

menjadi lebih diuntungkan di

mana Selandia Baru sendiri

mendapatkan kondisi

perekonomian yang lebih baik

dan stabil dari kegiatan ekspor

impor yang dilakukan melalui

AANZFTA dengan

menunjukkan peningkatan PDB

negara sebagai hasilnya.

4 Penelitian :

Metode :

Deskriptif

Kuantitatif

- Penelitian ini menunjukkan

bahwa terdapat hubungan satu

arah (one way) yang terkait

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

27

Perdagangan

Internasional dan

Foreign Direct

Investment di

Indonesia

Oleh : Suci

Safitriani (2014)

Pendekatan :

Uji Time Series

Vector Error

Correction

Mechanism

(VECM), Uji Lag

Optimum, Uji

Kointegrasi, Uji

Forecast Error

Variance

Decomposition.

dengan adanya perdagangan

bebas dengan FDI, di mana FDI

sendiri dalam hal ini berposisi

sebagai pendukung atau

pelengkap terjadinya

perdagangan bebas tersebut.

- Masuknya aliran modal asing

dalam bentuk investasi asing

langsung secara signifikan akan

memberikan dampak positif

pagi aktivitas perekonomian

Indonesia khususnya untuk

meningkatkan produktivitas

dalam negeri, peningkatan

pendapatan nasional (PDB),

hingga peningkatan ekspor.

- Pada awalnya FDI memang

akan meningkatkan angka

impor Indonesia yang

disebabkan oleh perpindahan

segala modal yang dibutuhkan

oleh FDI. Namun hal tersebut

kemudian dapat ditutupi

dengan kontribusi FDI pada

pembangunan ekonomi

Indonesia pada dasarnya

bersifat jangka panjang.

5 Penelitian :

The Impact of the

Australia and

New Zealand Free

Trade Agreement

on the Beef

Industry in

Indonesia.

Oleh : Thato

Tseuoa, Yusman

Syaukat, dan Dedi

Budiman Hakim.

(2012)

Metode :

Eksplanatif

Kualitatif

Pendekatan :

Persamaan

simultan

(persamaan

struktural,

persamaan

identitas, dan

variabel endogen).

- Adanya AANZFTA secara

tidak langsung akan

memberikan dampak negatif

pada industri daging sapi di

Indonesia seiring dengan

kenaikan angka impor yang

terus terjadi dan mencapai

angka 90% setiap tahunnya.

- Penghapusan tarif daging

impor pada tahun 2020 sesuai

peraturan AANZFTA dalam

jangka pendek akan

menyebabkan terjadinya

kompetisi pasar terhadap

industri daging sapi dalam

negeri dengan daging sapi

impor yang dapat

memperburuk keadaan

peternak sapi di Indonesia.

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

28

- Sebagai dampaknya,

persaingan tersebut akan

menyebabkan terjadinya

penurunan harga pada daging

sapi domestik serta penurunan

angka produksi industri sapi

Indonesia karena permintaan

pasokan daging sapi akan

didominasi oleh daging sapi

impor.

6 Penelitian :

Dampak

Keunggulan

Komparatif dan

Kerja sama

ASEAN-

Australia-New

Zealand FTA

(AANZFTA)

Terhadap

Perdagangan

Indonesia.

Oleh : Putu

Gayatri

Anindhiya (2018)

Metode :

Deskriptif kualitatif

Kuantitatif

Teori :

Keunggulan

komparatif

- Keunggulan komparatif

menjadi sangat relevan ketika

mampu mempengaruhi

peningkatan daya saing produk

dalam sebuah perdagangan

bebas.

- Sebelum pemberlakukan

AANZFTA, produk Indonesia

mengalami ketidakstabilan

pada peningkatan dan

penurunan nilai ekspor akibat

adanya variasi produk dan

intensitas perdagangan yang

tinggi namun belum bisa

dijangkau oleh Indonesia,

sehingga memungkinkan

produk Indonesia kalah

bersaing dengan negara dari

Kawasan yang sama.

- Setelah pemberlakuan

AANZFTA identifikasi produk

unggulan Indonesia yang

mempunyai daya saing tinggi

berasal dari kelompok produk

mineral, lemak, minyak hewani

dan nabati, produk makanan,

dan logam.

7 Penelitian :

Greenfields: Goes

International or

Goes Local (Studi

Kasus PT.

Greenfields

Indonesia).

Metode :

Deskriptif-

kualitatif

Teori :

Marketing Mix,

Global Marketing,

Brand Equity, dan

Porter Fie Forces.

- Proses bisnis yang dijalankan

oleh PT. Greenfields pada

dasarnya bersifat operasional

dengan prinsip untuk

menciptakan suatu nilai di

dalam sebuah produk atau jasa.

- Pada tahun 2000, Greenfields

akhirnya memutuskan untuk

melakukan ekspansi pasar ke

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

29

Oleh : Randika

Priya (2009)

luar negeri, disebabkan karena

market share untuk komoditas

susu premium yang dihasilkan

tidak memiliki intensitas yang

tinggi di pasar domestik

Indonesia.

- Di sisi lain, Greenfields

mendapatkan keunggulan pasar

di luar negeri, dimana selain

perusahaan tersebut tidak harus

bersaing dengan industri susu

lain yang berada di Indonesia,

produk susu premium yang

diekspor berhasil menyentuh

konsumen kelas menengah ke

atas, dan didukung juga dengan

harga produk dari Indonesia

yang relatif murah sehingga

berpotensi untuk menciptakan

pasar dengan skala konsumen

yang lebih besar.

8 Penelitian :

Pengaruh

Implementasi

AANZFTA

Terhadap Kerja

Sama Bilateral

Indonesia-

Australia dalam

Menjamin

Pasokan Susu

Segar Dalam

Negeri. Studi

Kasus : PT.

Greenfields

Indonesia

Oleh : Siti

Malikatul

Mushowwiroh

(2019)

Metode :

Eksplanatif

Kualitatif

Pendekatan :

Konsep

Perdagangan

Bebas, Konsep

Foreign Direct

Investment

- Indonesia sebagai salah satu

aktor utama disini mampu

mencapai kepentingannya

untuk menjamin pasokan susu

segar dalam negeri (SSDN)

berdasarkan keuntungan yang

didapatkan dari kerja sama

bilateral dengan Australia

dalam bentuk FDI dan

didukung dengan adanya

pengimplementasian

AANZFTA.

- Adapun mekanisme

AANZFTA sendiri dijalankan

dengan memberlakukan

kebijakan penyederhanaan

hambatan tarif dan non tarif

antar negara anggota, sehingga

secara tidak langsung dapat

mempengaruhi peningkatan

aktivitas ekspor-impor barang

dan jasa, termasuk sapi perah

yang dapat mendukung

peningkatan produksi SSDN.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

30

- Pengaruh implementasi

AANZFTA terhadap kerja

sama FDI Indonesia-Australia

dalam menjamin pasokan

SSDN, dalam penelitian ini

diukur dengan adanya

peningkatan kapasitas produksi

pada PT. Greenfields Indonesia

sebagai perwujudan FDI itu

sendiri sekaligus studi kasus

yang diangkat dalam penelitian

ini.

1.5 Kerangka Teori dan Konseptual

1.5.1 Perdagangan Bebas

Dalam diskursus perspektif liberalisme yang melihat bahwa sebuah

aktivitas yang memudahkan adanya pertukaran barang atau jasa secara bebas tanpa

ada hambatan, batasan, ataupun monopoli dalam sebuah perdagangan internasional

sangat diperlukan guna menciptakan tatanan perekonomian dunia yang lebih baik.

Hal tersebut dikemukakan oleh Adam Smith dan diperkuat dengan asumsi David

Richardo yang menyatakan bahwa perdagangan tanpa hambatan atau perdagangan

bebas sangat penting untuk dilaksanakan mengingat negara-negara dapat saling

melengkapi kebutuhannya masing-masing melalui pertukaran barang atau jasa.32

Selain itu ia juga menambahkan bahwa pelaksanaan perdagangan bebas akan lebih

efisien apabila negara-negara mampu memanfaatkan aspek keunggulan komparatif

masing-masing berdasarkan struktur atau kapasitas produksi yang dimiliki. Dalam

hal ini suatu negara perlu untuk berspesialisasi dalam memproduksi barang-barang

32 Jonathan Larson, 1993, The History of “Free Trade”, diakses dalam : http://elegant-

technology.com/TVAfretr.html, (20/05/18, 20.00WIB)

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

31

yang memiliki nilai keunggulan komparatif paling tinggi jika dibandingkan dengan

barang yang diproduksi oleh mitra dagangnya sendiri. Dengan begitu ketika

perdagangan bebas terjadi di antara negara yang saling bertukar produk berdasarkan

spesialisasi keunggulan komparatifnya secara tidak langsung akan mendorong

terjadinya aktivitas perdagangan yang saling menguntungkan.33

Pada abad ke-19 konsep perdagangan bebas lahir dan diakui sebagai bentuk

resmi dari kebijakan negara dalam bidang ekonomi yang meliputi penghapusan

diskriminasi terhadap ekspor dan impor, dimana konsumen maupun produsen

secara sukarela dapat melakukan perdagangan tanpa adanya penerapan kota,

subsidi, atau larangan barang dan jasa yang sering diberlakukan oleh pemerintah.

Kehadiran perdagangan bebas ini tidak lain dipicu oleh banyaknya fenomena

proteksionisme perdagangan yang masih banyak diadopsi oleh negara-negara di

dunia termasuk Amerika guna memberlakukan pemungutan tarif oleh pemerintah,

menaikkan harga barang impor, dan menetapkan kuota impor yang secara

keseluruhan merupakan bagian dari hambatan perdagangan yang dapat

menyebabkan terjadinya ketimpangan pada aliran perdagangan global.34

Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal tersebut perdagangan bebas

kemudian banyak di galakkan terutama oleh bangsa Eropa sebagai antitesis atau

pertempuran terhadap proteksionisme perdagangan, isolasi ekonomi, serta

33 Rianto Nurtjahjo, Teori Keunggulan Komparatif David Ricardo, Binus University, diakses dalam

: https://sbm.binus.ac.id/2016/10/11/teori-keunggulan-komparatif-david-ricardo/, (17/05/18,

23.00WIB) 34 Adam Augustyn, Protectionism, Encyclopedia Britannica, diakses dalam :

https://www.britannica.com/topic/protectionism (28/02/2019 10.29WIB)

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

32

hambatan perdagangan baik yang bersifat tarif maupun non-tarif.35 Spesifiknya

hambatan tarif sendiri tidak lain mengacu kepada tarif perdagangan yang

dibayarkan suatu negara kepada otoritas bea cukai negara lain atas produk impor

yang dikirimkan negara tersebut, dimana tarif ini bisa berbentuk tarif khusus atau

tarif Ad Valorem.36 Sedangkan di sisi lain, hambatan non-tarif sendiri mengacu

kepada strategi politik atau ekonomi suatu negara yang seringkali digunakan untuk

mengendalikan jumlah perdagangan atau menghalangi masuknya barang impor dari

negara lain termasuk dengan memberlakukan kebijakan pembatasan kuota impor,

penetapan standarisasi tarif atau produk secara sepihak, pemberian lisensi

perdagangan, pemberlakuan embargo, sanksi, dan pembatasan ekspor sukarela.37

Lebih lanjut, menurut Robert Gilpin, perdagangan bebas yang disebut juga

sebagai “laissez-faire trade” atau liberalisasi perdagangan setidaknya dapat

memberikan beberapa manfaat. Pertama, perdagangan bebas dapat meningkatkan

kompetisi di dalam pasar domestik yang dapat mengurangi adanya praktik-praktik

anti persaingan, penurunan harga, meningkatkan pilihan konsumen, serta

meningkatkan efisiensi nasional. Kedua, perdagangan bebas juga dapat

meningkatkan pendapatan nasional dan global dengan memungkinkan negara-

negara untuk melakukan spesialisasi dan mengekspor barang atau jasa yang mereka

35 Free Trade, diakses dalam http://www.investopedia.com/terms/f/free-trade.asp, ,(20/05/18,

20.00WIB) 36 Tarif Khusus merupakan biaya tetap yang dikenakan pada satu unit barang yang diimpor oleh

suatu negara, sedangkan Tarif Ad Valorem merupakan jenis tarif yang ditetapkan berdasarkan

persentase nilai dari barang impor tersebut. Dikutip dari Brent Radcliffe, The Basic of Tariffs and

Trade Barriers, Investopedia, diakses dalam :

https://www.investopedia.com/articles/economics/08/tariff-trade-barrier-basics.asp (11/05/2019

08:40 WIB) 37 Sandra Lim, Nontariff Barrier, Investopedia, diakses dalam :

https://www.investopedia.com/terms/n/nontariff-barrier.asp (11/05/2019 08:49 WIB)

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

33

miliki dengan mitra yang dianggap mampu melengkapi keunggulan komparatif

mereka. Ketiga, perdagangan bebas juga dapat mendorong penyebaran teknologi di

seluruh dunia yang dapat membantu untuk meningkatkan produktivitas dan

ekonomi yang lebih maju. Keempat, perdagangan bebas yang dibarengi dengan

kerja sama internasional merupakan hal yang diperlukan untuk meningkatkan

prospek kedepan dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih damai.38

Terkait dengan aktor-aktor yang terlibat dalam perdagangan bebas tidak

hanya mencakup aktor negara, melainkan posisi dari aktor non-negara dalam hal

ini tidak bisa terabaikan. Aktor non-negara khususnya MNC juga memegang peran

penting dalam keberlangsungan perdagangan bebas ataupun hubungan ekonomi

internasional lainnya. Meskipun MNC pada dasarnya hanya dapat menggunakan

sedikit kendali atas kondisi makro yang mempengaruhi perdagangan, tetapi mereka

dapat memanfaatkan sebuah lingkungan perdagangan bebas untuk dapat

mengoptimalkan proses mereka dalam melakukan sebuah produksi.39 Gilpin juga

menambahkan bahwa peran MNC dengan investasi-investasi mereka dapat

mempengaruhi dan menentukan pola-pola perdagangan internasional, dan laju

pertumbuhan ekonomi serta produksi nasional. Posisi MNC ditekankan sebagai

sumber utama modal, teknologi, dan akses pasar yang berlaku hampir di setiap

negara.40

38 Robert Gilpin, 2001, Global Political Economy Understanding The International Economic

Order, United Kingdom : Princeton University Press. Hal. 198. 39 Taneli Ruda, How MNC Around The World Are Managing Global Trade, diakses dalam :

https://blogs.thomsonreuters.com/answerson/mncs-managing-global-trade/. (20/05/18,20.00WIB) 40 Robert Gilpin, Op. Cit., Hal. 291.

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

34

Oleh karena itu dalam penelitian ini konsep perdagangan bebas kemudian

digunakan untuk menginterpretasikan kebijakan, dalam hal mekanisme

perdagangan, aturan atau kesepakatan, perjanjian, ataupun kerja sama internasional

yang diberlakukan di dalam AANZFTA serta pengaruhnya terhadap peningkatan

produksi pada MNC yang dalam hal ini diperankan oleh PT. Greenfields sebagai

tolak ukur pengaruh implementasi AANZFTA sendiri.

1.5.2 Foreign Direct Investment (FDI)

Foreign Direct Investment atau FDI (Investasi Asing Langsung) merupakan

konsep yang menjadi bagian dari keterbukaan kegiatan ekonomi dengan

mekanisme investasi lintas batas yang dilakukan oleh para direct investor atau

entitas penduduk dari negara asal perusahaan induk berada (home country) kepada

entitas penduduk di negara tuan rumah (host country) tempat perusahaan investasi

atau afiliasi investasi langsung berada.41 Adapun pembahasan mengenai konsep

FDI ini sendiri mulai berkembang sejak tahun 1985 dan 1955 yang ditandai oleh

peningkatan drastis pada aliran perdagangan global dengan adanya dukungan dan

kontribusi aktif dari perdagangan yang terjadi antar atau perusahaan MNC (afiliasi

asing) sehingga menghasilkan peningkatan pada nilai perdagangan dunia

khususnya di sektor barang dan jasa.42

Wujud utama penggerak FDI tidak lain adalah perusahaan multinasional

atau MNC (multinational corporation) yang merangkul kerja sama dari perusahaan

41 Foreign Direct Investment Statistic Explanatory Notes, Organization for Economic Co-operation

and Development, diakses dalam : https://www.oecd.org/daf/inv/FDI-statistics-explanatory-

notes.pdf (07/01/2019 07:50 WIB) 42 Trade and Foreign Direct Investment, World Trade Organization, diakses dalam :

https://www.wto.org/english/news_e/pres96_e/pr057_e.htm (07/01/2019 08:06 WIB)

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

35

asing dan perusahaan domestik di suatu negara, dan seringkali dijalankan dalam

bentuk investasi ke dalam (inward investment) ataupun Investasi ke luar (Outward

Investment). Investasi ke dalam sendiri merupakan metode investasi yang

cenderung melibatkan entitas eksternal atau perusahaan asing untuk berinvestasi,

membeli bisnis, atau bahkan membangun operasi baru untuk bisnis yang ada di

negara tempat berinvestasi.43 Investasi dalam bentuk ini juga dilakukan ketika

adanya transfer aset atau modal dari perusahaan investor menuju perusahaan tempat

berinvestasi di suatu negara dimana pengendali utamanya sendiri merupakan

perusahaan asing yang menjadi perusahaan investor tersebut.44 Di sisi lain, investasi

ke luar lebih mengacu kepada sebuah ekspansi bisnis yang cenderung dilakukan

oleh perusahaan domestik suatu negara menuju negara lain dengan melakukan

investasi yang menargetkan peluang pasar yang lebih besar di negara tempat

investasi.45 Bentuk investasi ini disebut juga sebagai investasi luar negeri

(investment abroad) dimana pengendali utama perusahaan tentunya akan dipegang

oleh perusahaan domestik yang menjadi investor tersebut.46

Lebih lanjut, FDI dalam bentuk MNC juga dapat dijalankan dengan

menggunakan metode investasi yang pada umumnya mengacu pada dua metode

yaitu Investasi dengan membangun anak perusahaan (subsidiary company) atau

43 James Chen, Inward Investment, Investopedia, diakses dalam :

https://www.investopedia.com/terms/i/inward-investment.asp (28/02/2019 07.11WIB) 44 What is the Difference between Foreign Direct Investment (FDI) net inflows and net outflows ?,

The World Bank, diakses dalam :

https://datahelpdesk.worldbank.org/knowledgebase/articles/114954-what-is-the-difference-

between-foreign-direct-inve (28/02/2019 07.13WIB) 45 Will Kenton, Outward Direct Investment – ODI, Investopedia, Diakses dalam :

https://www.investopedia.com/terms/o/outward_direct_investment.asp (28/02/2019 07.09 WIB) 46 What is the Difference between Foreign Direct Investment (FDI) net inflows and net outflows ?

Loc. Cit.

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

36

Investasi dengan membentuk perusahaan asosiasi (Associate Company). Dalam

subsidiary company, metode yang digunakan tidak lain adalah metode investasi

greenfield atau investasi ladang hijau dimana perusahaan asing biasanya

menciptakan anak perusahaan di negara yang berbeda dengan meluncurkan operasi

yang bersifat dari bawah ke atas (ground up) mengacu pada pembangunan fasilitas

produksi, distribusi, serta kantor pusat yang baru. Perusahaan ini sangat

mengutamakan penerapan standar yang diberlakukan oleh perusahaan, sehingga

proses fabrikasinya dapat dikontrol secara ketat.47 Di sisi lain, dalam associate

company metode yang dijalankan adalah investasi portofolio dimana perusahaan

asing biasanya hanya memiliki saham minoritas yang dibeli dari perusahaan lain di

negara yang berbeda namun tidak akan melebihi 50% dari ekuitas tersebut. Metode

ini biasanya dilakukan oleh sebuah perusahaan asing terutamanya untuk

memperoleh cara alternatif dalam memasuki pasar atau bisnis baru serta

menghemat biaya dan menghindari resiko dan stigma negatif terhadap kepemilikan

asing.48

Terlepas dari pengadopsian metode dalam mekanisme FDI, dalam

praktiknya investasi yang dijalankan juga setidaknya akan mengacu kepada

beberapa sistem investasi guna menentukan arah kerja sama dan pengembangan

perusahaan. Sistem investasi tersebut tidak lain berupa investasi merger49, investasi

47 James Chen, Green Fields Investment, Investopedia, diakses dalam :

https://www.investopedia.com/terms/g/greenfield.asp (07/01/19 09:55 WIB) 48 James Chen, Associate Company, Investopedia, diakses dalam :

https://www.investopedia.com/terms/a/associate-company.asp (07/01/19 09:59) 49 Adalah investasi dalam bentuk pembelian aset riil dengan tujuan untuk mengendalikan

kepemilikan sepenuhnya terhadap perusahaan yang berada di negara penerima investasi. . Dikutip

dari Andre Prabowo, 2015, Faktor-faktor Penentu Investasi Asing Langsung di Indonesia Tahun

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

37

akuisisi50, dan investasi joint venture51. Pemilihan sistem investasi ini secara

signifikan di dukung dengan penetapan tipe investasi FDI yang menjadi tonggak

dasar bagi rencana pengembangan perusahaan. Setidaknya terdapat tiga tipe

investasi yang diberlakukan.

Pertama, tipe investasi horizontal mengacu pada investor yang mendirikan

operasi bisnis dengan tipe produksi yang sama antara bisnis perusahaan di negara

tempat berinvestasi dengan bisnis yang dilakukan di negara asalnya. Kedua, tipe

investasi vertikal di mana investor mendirikan operasi bisnis dengan tipe produksi

yang berbeda antara perusahaan negara asal dengan perusahaan yang didirikan di

negara tuan rumah namun masih terkait dengan bisnis utama yang dilakukan

investor di negara asalnya dan menjadi salah satu bagian dari tahapan-tahapan

produksi yang dilakukan juga di negara lain.52

Secara ekonomi, pengoperasian FDI sangat berpotensi untuk membantu

mendorong kegiatan perekonomian yang dapat menguntungkan bagi kedua belah

pihak baik negara tuan rumah ataupun negara asal investasi sehingga menghasilkan

kerja sama jangka panjang dan berkelanjutan. Bagi host country keuntungan yang

akan didapatkan antara lain: 1). Adanya akses transfer dan peralihan teknologi

bervarietas baru yang akan menjadi nilai lebih pemasukan modal (capital inputs)

1988-2012, Skripsi, Yogyakarta: Jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Atma Jaya

Yogyakarta, Hal. 15-16. 50 Adalah investasi dalam bentuk pembelian aset finansial 10% atau lebih dari saham kepemilikan

perusahaan yang sebelumnya memang sudah ada di negara penerima investasi tersebut. Ibid. 51 Adalah investasi dalam bentuk pendirian unit-unit produksi baru dimana modal tidak hanya

berasal dari investor asing tetapi juga berasal dari investor domestik di negara penerima investasi

tersebut sehingga kedua pihak sama-sama bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian

perusahaan. Ibid. 52 James Chen, Foreign Direct Investment -FDI, diakses dalam

https://www.investopedia.com/terms/f/fdi.asp (07/01/2019 09:03 WIB)

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

38

yang akan didapatkan; 2). Dapat mendukung sebuah pembangunan ekonomi karena

tersedianya fasilitas produksi yang lebih murah. Sementara itu, di sisi lain home

country sendiri akan mendapatkan akses pasar yang baru, dan mempermudah

saluran pemasaran terhadap produk yang dimiliki.53

Perkembangan konsep FDI sendiri hingga saat ini telah mencakup aspek-

aspek yang lebih luas termasuk dengan perkembangan konsep yang menjelaskan

adanya hubungan atau keterkaitan antara FDI dengan kegiatan perdagangan. Dalam

sistematika perdagangan yang diatur WTO, telah tercatat bahwa FDI dan

perdagangan pada dasarnya memiliki hubungan satu sama lain dengan titik fokus

analisis pada kebijakan perdagangan dan aliran FDI melalui penentuan secara

sistematis apakah peningkatan atau penurunan pada satu aspek akan mempengaruhi

peningkatan atau penurunan pada aspek yang lain.54 Namun secara lebih

komprehensif analisis ini kemudian dapat lebih diperjelas dengan melihat hubungan

antara FDI dan perdagangan yang pada dasarnya hanya mengacu pada dua jenis

hubungan yaitu hubungan yang saling melengkapi (complement) atau hubungan

yang saling mengganti (substitute).55

Hubungan komplementer dan substitutif ini kemudian secara strategis dapat

ditentukan dengan melihat beberapa indikator FDI yang secara tidak langsung akan

mempengaruhi arus perdagangan, dan tidak lain meliputi tipe investasi (investment

53 Theories of Foreign Direct Investment (FDI), diakses dalam

https://www.ukessays.com/essays/economics/various-theories-concerning-foreign-direct-

investment-economics-essay.php (07/01/19 10:11 WIB) 54 Trade and Foreign Direct Investment, World Trade Organization, Loc. Cit. 55 Hela Bouras, Bechir Raggad, 2015, Foreign Direct Investment and Export: Complementarity or

Substitutability An Empirical Investigation, International Journal of Economics and Financial

Issues, Vol, 5, No, 4, Tunisia : University of Carthage, hal. 933.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

39

form), transfer modal (capital transfer), orientasi produksi (production

orientation), dan aliran FDI (FDI flows). Selain menjadi tolak ukur pengembangan

FDI, penentuan tipe investasi sendiri akan sangat mempengaruhi hubungan FDI

dengan perdagangan. Hal ini sejalan dengan keterkaitan antara hubungan

komplementer dengan tipe investasi vertikal dimana menurut Mulder dan Rabaud

perusahaan dengan tipe investasi ini adalah perusahaan yang menjadi bagian dari

rantai produksi perusahaan induk, sehingga seringkali memanfaatkan aktivitas

perdagangan dengan mengikuti pola produksi dua arah dalam mentransfer atau

mengekspor modal secara bertahap dan berkelanjutan untuk proses produksi di

perusahaan tuan rumah, dan kemudian mengimpor barang hasil produksi

perusahaan negara tuan rumah untuk di \proses kembali menjadi produk jadi di

perusahaan induk.56

Sedangkan untuk tipe investasi horizontal sendiri memiliki keterkaitan

dengan hubungan substitutif dimana perusahaan dengan tipe investasi ini cenderung

menggunakan pola investasi satu arah yang hanya dilakukan di perusahaan negara

tuan rumah. Disamping itu, menurut Mundell hubungan substitutif tersebut juga

terjadi karena aktivitas perdagangan pada umumnya tidak sering dimanfaatkan

karena kegiatan ekspor-impor perusahaan yang masih harus berhadapan dengan

adanya hambatan perdagangan, yang akhirnya mendorong perusahaan induk untuk

memobilisasi seluruh modalnya ke perusahaan di negara tuan rumah guna

menghindari arus perdagangan dan menggantikannya dengan FDI horizontal. 57

56 Ibid., hal. 935. 57 Mundell, 1957, International Trade and Factor Mobility, American economic Review, Hal. 321-

351, dalam Nikolas Provatas, Foreign Direct Investment and Trade, Tesis, Belanda : Jurusan Ilmu

Ekonomi, Erasmus University Rotterdam, Hal.10.

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

40

Terlepas dari tipe investasi dan bentuk transfer modal, di sisi lain penetapan

orientasi produksi juga menjadi indikator signifikan yang menentukan hubungan

FDI dengan perdagangan. Menurut Helpman, orientasi produksi sebuah perusahaan

yang biasanya mempertimbangkan unsur-unsur perbedaan faktor produksi

khususnya remunerasi pegawai yang lebih murah sehingga memerlukan biaya

produksi yang lebih murah (lower cost) juga akan cenderung mengikuti model

investasi vertikal dan meningkatkan siklus perdagangan antara perusahaan induk

dan perusahaan negara tuan rumah. Sementara itu berbeda dengan orientasi

produksi sebuah perusahaan yang lebih mempertimbangkan tingginya konsumen

(higher consumer) cenderung akan memilih model investasi horizontal dan

mengurangi siklus perdagangan antar perusahaan induk dan perusahaan negara tuan

rumah.58

Dan indikator yang terakhir adalah aliran FDI yang dapat menggambarkan

manfaat dari adanya hubungan antara FDI dan perdagangan baik secara

komplementer maupun substitutif. Adapun hubungan komplementer akan

menyebabkan aliran FDI yang mengarah pada peningkatan produksi lokal oleh

perusahaan induk yang mendapatkan manfaat dari investasi di luar negeri.

Sementara hubungan substitutif akan lebih meningkatkan produksi luar negeri di

perusahaan tempat berinvestasi dengan mengarahkan aliran FDI untuk

mentransformasikan produksi dan kegiatan ekspor lokal menjadi produksi luar

negeri dan meningkatkan perdagangan dalam satu afiliasi.59 Perbedaan elemen

58 Hela Bouras, Bechir Raggad, Op. Cit., Hal. 934. 59 Burcu Kiran, 2011, Causal Links Between Foreign Direct Investment and Trade in Turkey,

International Journal of Economics and Finance, Vol, 3, No, 2, Istanbul : Istanbul University, hal.

151.

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

41

antar indikator-indikator yang terdapat pada jenis hubungan komplementer dan

substitutif ini kemudian dapat diklasifikasikan dengan ringkas pada tabel di bawah

ini:

Tabel 1.2 Klasifikasi Indikator Hubungan Komplementer / Substitutif

FDI dan Perdagangan

Indicators Complementary Substitute

Investment Form Vertical FDI Horizontal FDI

Capital Transfer Partially Transfer Fully Transfer

Production Orientation Lower Cost Higher Consumer

FDI Flows Local Production

benefits from

Investment Abroad

From Local

Production and Export

to Foreign Production

and Affiliate Sale

(Sumber : diolah dari berbagai sumber)

Konsep hubungan antara FDI dan perdagangan ini secara umum memang

berlaku untuk seluruh jenis dan aktivitas perdagangan internasional dan tidak

terkecuali untuk aktivitas perdagangan bebas. Namun seiring perkembangan antara

aktivitas FDI yang semakin meningkat begitu juga aktivitas perdagangan yang

semakin kompleks, maka hubungan antara FDI dengan perdagangan tidak dapat

sepenuhnya dikatakan saling melengkapi ataupun saling mengganti. Dan untuk

mengetahui secara lebih lanjut mengenai hubungan antara FDI dan perdagangan

bebas tersendiri, penelitian ini kemudian mengangkat pengaruh AANZFTA kepada

MNC PT. Greenfields Indonesia sebagai proliferasi dari kerja sama FDI Indonesia-

Australia itu sendiri, dimana secara spesifik diidentifikasikan sebagai FDI dengan

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

42

bentuk investasi ke dalam (inward investment) yang menggunakan metode

subsidiary company serta sistem investasi joint venture antara perusahaan Indonesia

dengan perusahaan Australia dan dijalankan dengan pola dasar tipe investasi

horizontal.

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu kerja sama bilateral Indonesia-

Australia dalam menjamin pasokan SSDN yang berkedudukan sebagai variabel

dependen atau yang disebut juga dengan unit analisa (objek penelitian yang hendak

dijelaskan, dijalankan, atau diramalkan perilakunya).60 Di sisi lain Pengaruh

Implementasi AANZFTA merupakan bentuk dari variabel independen atau yang

disebut juga dengan unit eksplanasi (objek penelitian yang memiliki dampak

terhadap unit analisa).61 Jika melakukan identifikasi terhadap tingkat analisa, maka

penelitian ini berada pada tingkat “Induksionis” yang disebabkan karena posisi unit

eksplanasi (Sistem Regional & Global) berada pada tingkat yang lebih tinggi dari

unit analisa (Negara Bangsa).62

1.6.2 Metode/Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian eksplanatif yang bertujuan

untuk menjelaskan mengapa suatu fenomena bisa terjadi dan bagaimana fenomena

60 Mochtar Mas’oed, 1990, Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi, Jakarta : LPES,

hal.39. 61 Ibid. 62 Ibid., Hal.44.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

43

tersebut memiliki hubungan atau dampak terhadap fenomena lainnya, dengan kata

lain bahwa penelitian ini akan mengarahkan analisis untuk melihat hubungan antara

satu variabel dengan variabel lainnya.63 Implikasi tipe penelitian ini dalam objek

penelitian yang disajikan adalah dengan menjelaskan dan menguji hipotesa

mengenai aspek-aspek seperti kondisi maupun proses dari implementasi

AANZFTA yang mana dapat mempengaruhi hubugan kerja sama bilateral

Indonesia-Australia dalam menjamin pasokan susu segar dalam negeri, bersamaan

dengan pemaparan studi kasus yang diangkat pada PT. Greenfields Indonesia.

1.6.3 Teknik Analisa Data

Penulis menggunakan teknik analisa deduktif pada penelitian ini. Analisa

deduktif mengacu pada penarikan satu atau dua lebih kesimpulan yang dilakukan

terhadap sebuah generalisasi fenomena dan kemudian ditransformasikan menuju

analisa yang lebih khusus (umum ke khusus).64 Dengan menggunakan analisa

deduktif maka analisis mengenai kerja sama bilateral Indonesia-Australia dalam

menjamin pasokan susu segar dalam negeri yang dipengaruhi oleh implementasi

AANZFTA menjadi lebih terkontrol karena adanya alat analisa yang berguna untuk

mensimplifikasi pembahasan dan memfokuskannya pada parameter penelitian yang

telah ditentukan berdasarkan kerangka teori dan konseptual.

1.6.4 Teknik Pengumpulan Data

63 Yanuar Ikbar, 2014, Metodologi & Teori Hubungan Internasional, Bandung : Refika Aditama.

Hal.18. 64 Samsul Bahri, 2017, Perbandingan Metode Deduktif dengan Induktif terhadap Hasil Belajar

Matematika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa, Jurnal Matematika dan Pembelajaran, Vol.5

No.2, Makassar : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

44

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah melalui aktivitas library research atau studi kepustakaan untuk

memungkinkan penulis mendapatkan data sekunder atau data yang diperoleh dari

tangan kedua (secondhand information) yang mengacu pada sumber-sumber lain

yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan.65 Data tersebut diperoleh peneliti

melalui buku, jurnal, artikel, skripsi terdahulu, maupun situs-situs website yang

dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, untuk mendukung validitas data

penelitian, penulis juga berusaha mengumpulkan data primer (firsthand

information) yang dilakukan melalui metode wawancara dengan instansi

pemerintah yang terkait. Dalam hal ini penulis telah melakukan wawancara dengan

empat narasumber dimana tiga diantaranya berasal dari Kementerian Perindustrian

RI, yaitu Bapak Laode Ikrar Hastomi selaku Kepala Seksi Kerja Sama ASEAN &

Mitra Dialog di Direktorat Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Pasar

Industri Internasional (KPAII), Bapak Risetio Canggih Dwiputra selaku Kepala

Seksi Pemberdayaan Industri di Direktorat Jenderal Industri Agro, dan Ibu Pinke

Arfianti Dwihapsari selaku Kepala Seksi Pemberdayaan Industri di Direktorat

Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar. Semetara itu satu

narasumber lainnya berasal dari Peternakan Kedua PT. Greenfields Indonesia yaitu

Bapak Wijayanto selaku Suvervisor Hifer Rising di perusahaan tersebut.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

1.7.1 Batasan Waktu

65 Ibid., Hal. 291.

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

45

Batasan waktu dalam penelitian ini mengacu kepada data-data yang

berkaitan dengan kerja sama ekspor-impor faktor produksi terutama sumber bahan

baku susu segar dalam negeri atau sapi perah Indonesia dari Australia yang

dilengkapi dengan data pendukung lainnya dalam kurun waktu 18 tahun terakhir

dari tahun 2000 (dari sejak PT. Greenfields dioperasikan) hingga 2018 (sebagai

acuan data terakhir pengimplementasian AANZFTA) yang secara garis besar

melihat data penelitian sebelum dan setelah diberlakukannya AANZFTA.

1.7.2 Batasan Materi

Batasan materi pada penelitian ini mencakup faktor-faktor dan data-data

empiris, maupun data-data pendukung penelitian yang berkaitan dengan adanya

pengaruh kerja sama bilateral Indonesia-Australia dalam menjamin pasokan susu

segar dalam negeri akibat perjanjian perdagangan bebas yang diberlakukan.

1.7.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan penelitian (limitations of the study)

terkait dengan profil perusahaan PT. Greenfields Indonesia yang berhubungan

dengan data-data aktivitas impor sapi secara menyeluruh, serta jumlah produksi dan

sepesifikasi olahan susu setiap tahunnya. Keterbatasan tersebut tidak lain

disebabkan oleh minimnya akses informasi yang terdapat pada website perusahaan

ataupun sumber lainnya, serta terbatasnya perizinan untuk dapat mengakses data

dan informasi di perusahaan meskipun peneliti telah berupaya untuk mengajukan

penelitian secara langsung.

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

46

1.8 Hipotesa

Penarikan hipotesa dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan analisis

sementara penulis yang menghasilkan asumsi dasar bahwa proses implementasi

AANZFTA memiliki pengaruh yang kuat untuk mendukung hubungan kerja sama

bilateral Indonesia-Australia khususnya dalam menjamin pasokan susu segar dalam

negeri (SSDN). Hal ini dikarenakan setelah bergabungnya Indonesia dan Australia

dalam satu perjanjian perdagangan bebas tersebut, secara signifikan akan

mempengaruhi efisiensi perdagangan antara Indonesia dan Australia yang

kemudian akan mempermudah kedua negara untuk melakukan aktivitas

perdagangan terlebih dengan adanya fasilitas penyederhanaan hambatan tarif dan

non-tarif, dengan penggunaan tarif preferensi dan penyederhanaan prosedur

kepabeanan guna mengurangi intervensi pemerintah dalam menetapkan aturan

maupun standarisasi untuk barang impor. Dengan begitu produk yang diimpor

Indonesia dari Australia melalui utilisasi AANZFTA khususnya komoditas sapi

perah sebagai sumber bahan baku untuk memproduksi SSDN, akan

menguntungkan kerja sama Indonesia-Australia yang dalam hal ini difokuskan pada

sektor Foreign Direct Investment (FDI) berupa perusahaan susu multinasional PT.

Greenfields Indonesia sebagai perwujudan dari kerja sama FDI tersebut. Melalui

mekanisme investasi horizontal dengan sistem joint venture serta metode investasi

greenfields yang akan mendorong terbentuknya hubungan substitutif antara

AANZFTA dengan PT. Greenfields Indonesia secara tidak langsung akan

membantu Indonesia untuk mengakomodir kepentingannya dalam mengurangi

impor bahan baku susu dan mengembangkan populasi sapi perah guna

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

47

meningkatkan daya produksi susu nasional dan menjamin pasokan susu segar

dalam negeri (SSDN).

1.9 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan penjelasan dan menjawab rumusan masalah yang

diajukan dalam penelitian ini, maka penulis membagi tulisan ini ke dalam lima bab

yang masing-masing diantaranya akan menguraikan kerangka analisis berdasarkan

pada teori dan konsep yang digunakan, sehingga dapat membentuk sistematika

penulisan sebagai berikut:

Bab satu berisi pendahuluan penelitian yang mencakup penjelasan

mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

penelitian terdahulu, kerangka teori dan konseptual yang meliputi Konsep

Perdagangan Bebas dan Foreign Direct Investment (FDI), metode penelitian yang

meliputi variabel penelitian, tipe penelitian, teknik analisa data, dan teknik

pengumpulan data, dilanjutkan dengan ruang lingkup penelitian yang meliputi

batasan waktu dan batasan materi, dan diakhiri dengan pemaparan hipotesa serta

sistematika penulisan.

Bab dua berisi tentang sejarah terbentuknya AANZFTA dan kerja sama

bilateral Indonesia-Australia yang mencakup pembahasan mengenai pembentukan

AANZFTA baik dalam aspek sejarah AANZFTA, prinsip AANZFTA, tujuan dan

manfaat AANZFTA, dilanjutkan dengan pembahasan pada kerja sama bilateral

Indonesia-Australia yang mencakup sejarah dan bentuk hubungan kerja sama

bilateral Indonesia-Australia, kerja sama bilateral Indonesia – Australia di bawah

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/48263/2/BAB I.pdf · 2019. 8. 8. · industri pengolahan susu dengan menghasilkan susu segar sebagai komoditas utamanya.14 Secara

48

AANZFTA, serta urgensi kerja sama bilateral Indonesia – Australia dalam

menjamin pasokan susu segar dalam negeri (SSDN).

Bab tiga berisi tentang Implementasi AANZFTA di Indonesia yang

mencakup pembahasan analisis mengenai tahap implementasi AANZFTA di

Indonesia serta utilisasi AANZFTA sebagai regulasi utama kegiatan perdagangan

Indonesia – Australia. Dilanjutkan dengan Bab empat yang berisi tentang pengaruh

implementasi AANZFTA pada studi kasus PT. Greenfields Indonesia dan jaminan

pasokan SSDN dengan cakupan pembahasan mengenai alnalisis pada PT.

Greenfields Indonesia dalam aspek mekanisme investasi PT. Greenfields Indonesia,

serta pengaruh implementasi AANZFTA pada perkembangan investasi PT.

Greenfields Indonesia, yang kemudian dilanjutkan pembahasan pada pengaruh

implementasi AANZFTA terhadap jaminan paasokan ssdn dengan cakupan analisis

dalam penyederhanaan hambatan tarif dan non – tarif, peningkatan sumber bahan

baku produksi susu segar dalam negeri, penjaminan pasokan Susu Segar Dalam

Negeri. Terakhir, Bab lima berisi tentang penutup yang menjelaskan kesimpulan

dan saran penelitian.