BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi...

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan suatu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target Kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Tujuan dari pelaporan kinerja adalah: a. memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai, b. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pernerintah untuk meningkatkan kinerjanya. Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), setiap entitas akuntabilitas kinerja wajib menyelenggarakan SAKIP secara berjenjang. Sebagai entitas penyelenggara SAKIP, penyelenggaraan SAKIP meliputi: a. Rencana Strategis; b. Perjanjian Kinerja; c. Pengukuran Kinerja; d. Pengelolaan Data Kinerja; e. Pelaporan Kinerja; dan f. Reviu dan Evaluasi Kinerja. Sebagai bagian dari SAKIP, Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri (Permen) PU No. 17/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Penetapan Kinerja di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. Sekretariat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia sebagai unit kerja eselon II dibawah Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR, berdasarkan Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015, juga sebagai koordinator Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang disebut Balai dengan nomenklatur yang diatur berdasarkan Permen PUPR No. 34/PRT/M/2015. Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan AKIP berpedoman pada peraturan-peraturan terkait, yaitu: a. Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah b. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang/Permasalahan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan suatu perwujudan kewajiban suatu

instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan

Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka

mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target Kinerja yang telah ditetapkan

melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Tujuan dari pelaporan

kinerja adalah:

a. memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah

dan seharusnya dicapai,

b. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pernerintah untuk meningkatkan

kinerjanya.

Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP), setiap entitas akuntabilitas kinerja wajib menyelenggarakan SAKIP

secara berjenjang. Sebagai entitas penyelenggara SAKIP, penyelenggaraan SAKIP meliputi:

a. Rencana Strategis;

b. Perjanjian Kinerja;

c. Pengukuran Kinerja;

d. Pengelolaan Data Kinerja;

e. Pelaporan Kinerja; dan

f. Reviu dan Evaluasi Kinerja.

Sebagai bagian dari SAKIP, Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja di lingkungan Kementerian

Pekerjaan Umum (PU) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri (Permen) PU No.

17/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

dan Penetapan Kinerja di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. Sekretariat Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia sebagai unit kerja eselon II dibawah Kepala Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR, berdasarkan Permen PUPR No.

15/PRT/M/2015, juga sebagai koordinator Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang disebut Balai

dengan nomenklatur yang diatur berdasarkan Permen PUPR No. 34/PRT/M/2015. Penyusunan

Penetapan Kinerja dan Laporan AKIP berpedoman pada peraturan-peraturan terkait, yaitu:

a. Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah

b. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

c. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik

Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penyusunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Penetapan Kinerja di Lingkungan

kementerian Pekerjaan Umum

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penyusunan Penetapan Kinerja, Rencana Aksi (T0),

serta Pengukuran Kinerja setiap triwulan (T1, T2, T3, T4) wajib dilakukan sehingga tujuan

pelaporan kinerja, yaitu memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas

kinerja yang telah dan seharusnya dicapai dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi

instansi pernerintah untuk meningkatkan kinerjanya dapat tercapai. Penyusunan rencana aksi dan

pengukurannya tersebut disusun secara berjenjang sebagaimana penyusunan LAKIP dan PK mulai

dari Unit Kerja Eselon II, Unit Organisasi Eselon I, dan Kementerian.

1.2 Tugas dan Fungsi

Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah salah satu Balai dari 13 (tiga

belas) Balai di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mempunyai tugas melaksanakan

pendidikan dan pelatihan pegawai bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

Dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor: 20/PRT/M/2016

tanggal 23 Mei 2016, Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana, program, dan anggaran pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;

b. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang pekerjaan umum dan perumahan

rakyat,

c. pelaksanaan sistem informasi pendidikan dan pelatihan serta diseminasi/sosialisasi;

d. pelayanan sarana pendidikan dan pelatihan;

e. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta penyusunan

laporan;

f. pengelolaan kepegawaian, keuangan, tata persuratan dan tata kearsipan, perlengkapan,

pengelolaan barang milik negara, pengelolaan penerimaan negara bukan pajak, serta

urusan rumah tangga balai; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

Adapun wilayah kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta meliputi:

- Provinsi DKI Jakarta

- Kota Bogor

- Kota Depok

- Kabupaten dan Kota Bekasi

- Kabupaten dan Kota Tangerang

- Kota Tangerang Selatan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Elly Mariati L. Tobing, SE

Kepala Seksi Program dan Evaluasi

Ade Budianto, S. AP, MM

Kepala Seksi Penyelenggaraan

Kristo Putranto, SE, MT

Kelompok Jabatan Fungsional

Kepala Balai

Yayak Rukiyana, SE, MM

1.3 Struktur Organisasi

Dalam menjalankan tugas organisasinya Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III

Jakarta dibantu oleh beberapa pejabat administrasi dan pelaksana yang meliputi:

a. Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan

kepegawaian, keuangan, pengelolaan barang milik negara, tata persuratan, tata kearsipan,

perpustakaan dan dokumentasi, pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dan

pelatihan, penyusunan laporan akuntasi keuangan dan akuntasi barang milik negara, dan

pengelolaan penerimaan negara bukan pajak, serta urusan rumah tangga balai.

b. Kepala Seksi Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan dan

penyusunan rencana, program, dan anggaran pelaksanaan pendidikan dan bidang

pekerjaan umum dan perumahan rakyat dan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan

diklat serta diseminasi.

c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang pekerjaan umum dan perumahan

rakyat, penataran dan kursus-kursus, melaksanakan sistem informasi pendidikan dan

pelatihan serta penyusunan laporan.

Diagram 1. Struktur Organisasi Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

1.4 Isu Strategis

Sesuai dengan Renstra Kementerian PUPR 2015-2019, hingga saat ini perhatian terhadap

sumber daya manusia bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat cukup menjadi

perhatian bagi para pimpinan Kementerian PUPR, hal ini terlihat antara lain dari komitmen

pimpinan untuk menggunakan hasil penilaian kompetensi dalam berbagai urusan terkait

mutasi pegawai (rotasi, promosi, kenaikan pangkat, dll). Namun, dilihat dari segi investasi

penganggaran dan kelembagaannya, anggaran untuk pengembangan SDM masih pada

kisaran di bawah 1% dari total anggaran Kementerian PUPR Tahun 2016. Peningkatan

kapasitas SDM melalui pendidikan maupun pelatihan juga tersebar di berbagai unit kerja,

tetapi masih belum terkoordinasi dengan baik serta belum berbasis pada hasil penilaian

kompetensi substansi teknis. Sedangkan jika dilihat dari faktor kelembagaan juga kurang

mempunyai kewenangan yang memadai untuk pengembangan SDM secara integral.

Dengan demikian pengembangan sumber daya manusia menjadi terabaikan/kurang

perhatian, padahal di satu sisi peran sumber daya manusia sangat vital terhadap

tercapainya tujuan pembangunan nasional. Kondisi aspek kelembagaan dan SDM PUPR adalah kualitas dan produktivitas SDM

aparatur yang saat ini tidak cukup memadai untuk menjalankan tugas dan fungsi

Kementerian PUPR. Sedangkan kuantitas SDM aparatur telah melampaui kebutuhan nyata,

di mana saat ini jumlah PNS telah mencapai 22.000 pegawai. Kualitas dan produktivitas

SDM belum cukup memadai, sehingga diperlukan peningkatan pengetahuan dan

keterampilan pegawai yang dijiwai semangat kewirausahaan untuk menjadi basis bagi

pelayanan publik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan/penggunaan.

Tantangan pembangunan aspek kelembagaan dan SDM PUPR secara umum adalah

pengembangan kapasitas SDM PUPR untuk mendukung perubahan peran Kementerian

PUPR ke depan yang diharapkan berubah dari yang semula lebih dominan sebagai

operator-regulator menjadi dominan regulator-fasilitator.

a. Kondisi dan Tantangan Kementerian PUPR 2015-2019

Beban kerja pembangunan infrastruktur dari tahun ke tahun terus meningkat,

sementara potensi SDM khususnya dari segi kualitas belum sepadan dengan beban

kerja tersebut. Secara kuantitas jumlah SDM PUPR yang ada saat ini sejumlah 22.000

pegawai yang terdiri dari pendidikan SD hingga SMA sebesar 9636 orang atau 43,56%.

Pendidikan D3 bidang teknik sebanyak 542 orang atau 2,45% dan D3 bidang non teknik

sebanyak 437 orang atau 1,98%. Pendidikan S1/D4 bidang teknik sebanyak 3.998

orang atau 18,07% dan S1/D4 bidang non teknik sebanyak 4356 orang atau 19,69%.

Pendidikan S2 bidang teknik sebanyak 1807 orang atau 8,17% dan S2 bidang non

teknik sebanyak 1200 orang atau 5,42%. Terakhir, Pendidikan S3 bidang teknik

sebanyak 51 orang atau 0,23% dan S3 bidang non teknik sebanyak 29 orang atau

0,13%.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

Hal ini belum memadai apabila dilihat dari beban kerja atau anggaran yang diberikan

pada tahun 2016 yaitu sebesar kurang lebih Rp 98,2 Trilyun. Selain itu secara kualitas

juga lebih tidak memadai lagi hal ini disebabkan faktor pendidikan yang tidak sesuai,

mengingat hampir separuh dari jumlah PNS di Kementerian PUPR masih memiliki

tingkat pendidikan SMA ke bawah. Selain itu kondisi pegawai saat ini hingga 5 tahun ke

depan akan berkurang akibat purna bakti/ pensiun dengan rata-rata sekitar 300 hingga

500 orang.

Adapun tantangan pembangunan aspek kelembagaan dan SDM Kementerian PUPR

adalah:

• Perekrutan PNS baru yang minim

• Keterbatasan jumlah SDM teknis dan berkompeten di Kementerian PUPR

• Belum terpetakannya potensi dan kompetensi SDM PUPR secara lengkap

• Perlunya peningkatan pelayanan publik

• Masih dikembangkannya sistem manajemen SDM PUPR

• Perlu peningkatan kinerja yang diiringi dengan pengembangan karir, khususnya pada

jabatan fungsional

• Perlunya pengembangan integritas dan profesionalisme SDM PUPR

1. Kondisi dan Tantangan Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III

Jakarta Kementerian PUPR Tahun 2016

• Belum dipetakannya penyebaran sasaran/kelompok target Diklat bidang PUPR di

setiap Propinsi, Kabupaten dan Kota

• Masih minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap pengembangan kompetensi

SDMnya sehingga pelaksanaan penjaringan Kebutuhan Akan Diklat untuk semua

Propinsi, Kabupaten dan Kota pun menjadi tidak optimal.

• Banyak kurikulum dan modul yang perlu direvisi, dikembangkan, dan disusun untuk

dapat mendukung pemecahan masalah bidang pekerjaan umum dan perumahan

rakyat dengan adanya perubahan peraturan dan kebijakan

• Semakin berkurangnya jumlah Widyaiswara karena pensiun.

• SDM penyelenggara diklat dengan kompetensi tertentu terbatas jumlahnya serta

SDM yang dalam waktu dekat pensiun tanpa adanya pengganti

• Kebijakan pusat bahwa yang diutamakan melatih orang pusat sebelum melatih orang

daerah

• Sehubungan dengan telah diberlakukannya UU Nomor 32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, pemerintah pusat berkewajiban memberikan pengaturan dan

pembinaan berupa norma, standar, pedoman dan manual; kecuali hal-hal yang

sifatnya lintas daerah, strategis dan nasional

• SDM daerah yang ada perlu ditingkatkan secara terus menerus melalui pendidikan

dan pelatihan yang berkaitan dengan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan
Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

BAB 2

PERENCANAAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis

1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis

a. Strategi yang akan dilaksanakan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta

meliputi:

1. Mengembangkan sistem manajemen mutu kediklatan

2. Modernisasi pengelolaan institusi dan pelayanan kediklatan.

3. Meningkatkan kualitas pembinaan SDM aparatur dan operasional pelaksanaan kegiatan

serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

4. Meningkatan intensitas komunikasi dan efektivitas publikasi, termasuk pemanfaatan

teknologi informasi sebagai sarana publikasi dan koordinasi.

b. Visi dalam hal ini adalah rumusan umum/arah mengenai keadaan yang diinginkan Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia pada akhir tahun 2019 agar dapat berkarya secara konsisten

dan akuntabel, responsif, inovatif,serta produktif, dalam upaya mendukung visi Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat , yaitu :

“Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Handal dalam mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong”

Untuk mendukung Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka Visi

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah:

“Terpenuhinya Kebutuhan SDM Bidang Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat

Yang Andal Di Setiap Lini Organisasi”

Untuk mendukung Visi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, maka Visi Balai Pendidikan dan

Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah:

“Tersedianya SDM Aparatur bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang

kompeten sesuai dengan kebutuhan organisasi”

Sebagai pelayan publik yang mumpuni, inovatif serta berpegang teguh pada prinsip-prinsip

integritas, kerjasama, dan kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan untuk

pembangunan infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang andal,

berkelanjutan dan berdaya saing. Dengan menjiwai nilai budaya BEKERJA KERAS, BERGERAK

CEPAT, BERTINDAK TEPAT serta berkarakter berani dan berjiwa seni.

c. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk

mewujudkan visi. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dapat

mengetahui peran, program serta hasil yang akan dicapai. Misi ke lima Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang mendasari misi Badan Pengembangan Sumber Daya

Manusia adalah:

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

“Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekretariatan serta penelitian dan pengembangan untuk

mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang

ketat.”

Sejalan dengan misi tersebut maka Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia memaparkannya

menjadi Misi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia yaitu:

- Menyusun kebijakan teknis pengembangan SDM Bidang PUPR Pusat dan

Daerah ;

- Melaksanakan pengembangan karir, penilaian kompetensi dan evaluasi

kinerja SDM PUPR ;

- Meningkatkan kompetensi dan integritas SDM PUPR ;

- Melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan jabatan fungsional SDM

Bidang PUPR.

Untuk mendukung misi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia maka misi Balai Pendidikan dan

Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah:

• Menyelenggarakan pelatihan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai

kebutuhan Unit Organisasi di Kementerian PUPR

• Menata kelembagaan Balai Diklat yang efektif dan efisien

• Melaksanakan Sistem Informasi Diklat yang efektif dan efisien

• Mengoptimalkan Sumber Daya Aparatur Balai

• Mengoptimalkan pemanfatan sarana dan prasarana diklat dengan efektif dan efisien

• Menyelenggarakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Sasaran strategis yang ingin dicapai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat adalah Meningkatnya SDM yang Kompeten sesuai dengan Kompetensi Jabatan.

Sementara sasaran program yang ingin dicapai adalah Persentase Kompetensi Sumber Daya

Manusia Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan Persyaratan Jabatan Tahun

2016 sebesar 25%, yang akan dicapai melalui strategi kegiatan :

1. Penilaian Kompetensi, Pemetaan Karir dan Pemantauan Kinerja dalam rangka

pelaksanaan sistem manajemen SDM aparatur,

2. Pemantauan Kinerja dan Evaluasi, untuk menilai kinerja individu khususnya terhadap

kinerja organisasi

3. Peningkatan kapasitas dan kompetensi melalui pendidikan, pelatihan, seminar, kursus dan

penataran untuk mendukung pencapaian kinerja pembangunan infrastruktur pekerjaan

umum dan perumahan rakyat

4. Pembinaan dan Pengembangan karir dan kompetensi Jabatan Fungsional Kementerian

PUPR

d. Sebagaimana dinyatakan dalam Renstra Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia tahun

2015-2019 bahwa tujuan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah:

“Mengembangkan Sumber Daya Manusia Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.”

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

e. Tujuan yang akan dicapai berdasarkan dokumen Rencana Strategis Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia tahun 2015-2019 yaitu:

1) Meningkatkan kompetensi standar, indikator pencapaian:

a. Jumlah pegawai yang mengikuti diklat;

b. Persentase kelulusan peserta pelatihan sebesar 80% dengan nilai Baik Sekali;

c. Persentase IPK lulusan pendidikan karyasiswa dengan nilai 3,50 sebesar 50%.

2) Meningkatkan kinerja SDM, indikator pencapaian:

a. Persentase disiplin kehadiran pegawai tepat waktu sebesar 90%;

b. Terpenuhinya lingkungan kerja yang memadai;

c. Persentase penilaian kinerja pegawai sebesar 80% adalah Baik;

d. Persentase penilaian perilaku pegawai sebesar 100% adalah Baik.

3) Meningkatkan pengembangan jabatan fungsional, indikator pencapaian :

a. Persentase penempatan, penugasan jabatan fungsional sesuai dengan keahliannya

sebesar 95%;

b. Persentase jabatan fungsional yang menyusun DUPAK tepat waktu sebanyak 90%.

4) Mengoptimalkan penempatan peran SDM PUPR melalui peta karir dan jenjang karir,

indikator pencapaian:

a. Persentase penempatan SDM PUPR dalam jabatan sesuai dengan persyaratan jabatan

tertentu sebesar 100%.

Sejalan dengan tujuan BPSDM, maka Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta

merumuskan tujuan yang dapat menunjang tujuan pertama BPSDM, yaitu :

1. Meningkatkan mutu pengelolaan dan pelayanan diklat;

2. Meningkatkan produktifitas dan pengelolaan organisasi Balai Pendidikan dan Pelatihan

PUPR Wilayah III Jakarta; dan

3. Meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi kegiatan Balai Pendidikan dan Pelatihan

PUPR Wilayah III Jakar ta dan jalinan kerjasama dengan stakeholders terkait.

Sedangkan sasaran Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta yaitu:

▪ Tersedianya lulusan diklat dengan nilai kelulusan baik

▪ Tersedianya sarana dan prasarana diklat yang memadai (standar)

▪ Tercapainya tingkat kepuasan pelanggan diklat rata-rata sebesar 80%.

▪ Tercapainya tingkat akurasi rata-rata ketersediaan data keuangan dan BMN sesuai

rencana dan peraturan yang berlaku sebesar 100% setiap tahun

▪ Tercapainya tingkat penyerapan anggaran rata-rata sebesar 90% setiap tahun

2.1.2 Kebijakan, Program dan Kegiatan

a. Pengembangan SDM PUPR dilaksanakan untuk mewujudkan ASN yang kompeten,

berkualitas dan berintegritas melalui pengembangan karir, kompetensi, kualifikasi dan

integritas SDM PUPR. Terkait dengan hal tersebut, maka arah kebijakan yang ditempuh oleh

BPSDM pada periode 2015- 2019 adalah:

1) Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku SDM PUPR secara seimbang;

2) Menerapkan UU ASN dan Program Reformasi Birokrasi sebagai landasan kerja.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

b. Dalam Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah ditetapkan 2

(dua) jenis program untuk unit organisasi (Eselon I), yaitu :

1) Program Teknis merupakan program-program Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat

(pelayanan eksternal); dan

2) Program Generik program-program Kementerian PUPR yang bersifat pelayanan internal

untuk mendukung pelayanan aparatur dan atau administrasi, salah satu di antaranya

adalah Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat, meliputi kegiatan:

a. Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Pembinaan, Monev serta Sistem

Informasi Manajemen

b. Penyusunan Perencanaan Pengembangan, Pembinaan, Evaluasi Kompetensi serta

Pemantauan Kinerja

c. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi

d. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan Permukiman dan

Pengembangan Infrastruktur Wilayah

e. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Bidang Manajemen dan Pengembangan

Jabatan Fungsional

Kegiatan untuk unit Eselon I Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia merangkum tugas

dan fungsi unit Eselon II di bawahnya yang meliputi :

1. Sekretariat Badan

2. Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja

3. Pusdiklat Sumber Daya Air dan Konstruksi

4. Pusdiklat Jalan, Perumahan Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

5. Pusdiklat Manajemen dan Pengembangan Jabatan Fungsional

Adapun kegiatan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah :

1. Penilaian kompetensi dan evaluasi untuk mendapatkan peta kompetensi SDM PUPR

2. Pemetaan karir dan evaluasi untuk pengembangan karir SDM PUPR

3. Pengembangan pola, teknik, kurikulum dan Modul Kediklatan Bidang Sumber Daya Air dan

Konstruksi

4. Pengembangan pola, teknik, kurikulum dan Modul Kediklatan Bidang Jalan, Perumahan

Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

5. Pengembangan pola, teknik, kurikulum dan Modul Kediklatan Bidang Manajemen dan

Pengembangan Jabatan Fungsional

6. Pembangunan, peningkatan, renovasi sarana dan prasarana

c. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka mewujudkan misi Balai Pendidikan dan Pelatihan

PUPR Wilayah III Jakarta meliputi 5 indikator output, yaitu :

1. Layanan Dukungan Manajemen dengan biaya Rp. 707.651.000, 00

2. Layanan Pelatihan dengan biaya Rp. 6.120.280.000,00

3. Layanan Perkantoran dengan biaya Rp. 8.119.510.000,00

4. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi dengan biaya Rp. 1.232.000.000,00

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

5. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran dengan biaya Rp. 934.190.000,00

2.2 Perjanjian Kinerja

Pembuat Dokumen Penetapan Kinerja (PK) yang merupakan perjanjian kinerja antara atasan dan

bawahan, dalam hal ini antara Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan

Kepala Balai, untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang

dimiliki. Penyusunan penetapan kinerja senantiasa memperhatikan Dokumen Rencana Strategis

(Renstra), Dokumen Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen penganggaran dan/atau pelaksanaan

anggaran atau RKA. Dokumen PK disusun setelah adanya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

(DIPA) tahun 2016 sehingga PK yang dibuat lebih realistis dengan kegiatan dan ketersediaan dana

yang ada. Dokumen Penetapan Kinerja tersebut, nantinya dapat dimanfaatkan oleh Kepala BPSDM

untuk:

a. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja;

b. Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam LAKIP;

c. Sebagai acuan target dalam menilai keberhasilan

Berdasarkan Permen PU No. 17/PRT/M/2012, dokumen penetapan kinerja terdiri atas:

a. Pernyataan Penetapan Kinerja; merupakan pernyataan untuk mewujudkan suatu kinerja pada

suatu tahun tertentu, dan

b. Formulir Penetapan Kinerja; yang menginformasikan hal-hal sebagai berikut:

• Sasaran strategis, merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Kementerian

dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu satu tahun. Sasaran

Strategis yang dicantumkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Unit Kerja Eselon II adalah

Sasaran Strategis sebagaimana yang terdapat dalam Renstra Unit Organisasi Eselon I

• Indikator kinerja, merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja. Untuk

unit Eselon II, mencantumkan indikator kinerja output penting.

• Target kinerja, merupakan ukuran kuantitatif dari setiap indikator kinerja yang akan dicapai

dalam suatu tahun. Dengan demikian target kinerja yang dicantumkan dalam lampiran

Dokumen PK adalah target kinerja untuk setiap indikator kinerja pada tahun berjalan.

• Jumlah anggaran yang dialokasikan, merupakan jumlah anggaran yang dialokasikan untuk

mewujudkan sasaran tersebut yaitu jumlah yang didasarkan pada dokumen Rencana Kerja

dan Anggaran (RKA) pada tahun berjalan.

Indikator Kinerja Umum (IKU) Program BPSDM adalah meningkatnya kompetensi sumber daya

manusia pekerjaan umum dan perumahan rakyat sesuai dengan persyaratan jabatan. Pada tahun

2016 IKU Program BPSDM tersebut diukur dengan persentase kompetensi sumber daya manusia

pekerjaan umum dan perumahan rakyat sesuai dengan persyaratan jabatan sebesar 15%.

Program BPSDM tersebut didukung dengan kegiatan-kegiatan. Salah satu kegiatan dalam program

BPSDM adalah Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan

Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian, Monev Serta SIM yang menjadi tanggung jawab Sekretariat

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia serta Balai Pendidikan dan Pelatihan sebagai Unit

Pelaksana Pelatihan, kegiatan tersebut akan menjadi dasar penyusunan PK.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

Kegiatan Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan

Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian, Monev Serta SIM dengan sasaran kegiatan/indikator kinerja

selama 5 (lima) tahun, yaitu 2015 – 2019, dapat dilihat pada table 2.1 berikut:

Tabel 1. Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran,

Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian, Monev Serta SIM

2.3 Metode Pengukuran

Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerjanya

berdasarkan sasaran strategis, program, dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra. Dalam

Satuan 2015-2019 2015

1 2 4

   

     

Jumlah Laporan Perencanaan Umum, Program

dan AnggaranLaporan 10 2

Jumlah Laporan Kerjasama Laporan 73 13

Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan dan

UmumLaporan 65 13

Jumlah Laporan Produk Hukum dan

Kepegawaian Bidang SDMLaporan 30 6

Jumlah Laporan Layanan PNBP Laporan 55 11

Jumlah Laporan Pembinaan dan Pengelolaan

data dan informasiLaporan 5 1

Jumlah Laporan Sosialisasi/Penyebaran Luasan

InformasiLaporan 5 1

Jumlah Laporan Pembinaan Program dan

PenyelenggaraanLaporan 5 1

Jumlah Laporan Pemantauan dan Evaluasi Laporan 5 1

Jumlah Laporan Pasca Pendidikan Laporan 2 1

2 ASN yang TerdidikJumlah ASN yang mengikuti Pendidikan (Dalam

Negeri/Luar Negeri)Orang 1,323 277

3 ASN yang TerlatihJumlah ASN yang mengikuti Pelatihan (Dalam

Negeri/Luar Negeri)Orang 20,000 4000

4Penyusunan dan Pengembangan Sistem

Informasi Manajemen

Jumlah Dokumen Pengembangan dan

pengelolaan SIMDokumen 20 4

5Penilaian Kompetensi, Assessment dan

Pemantauan Kinerja

Jumlah PNS yang terpetakan yang dinilai melalui

assesment center dan unjuk kerjaOrang 33,100 6620

6 Peralatan dan Perlengkapan Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Unit 680 240

7Pembangunan, Peningkatan, Renovasi

Sarana dan Prasarana

Jumlah Pembangunan, Peningkatan, Renovasi

Sarana dan PrasaranaM² 17,900 6700

5

Program : Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kegiatan : Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan

Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian, Monev serta SIM

1 Dukungan Manajemen

No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target

Satuan 2015-2019 2015

1 2 4

   

     

Jumlah Laporan Perencanaan Umum, Program

dan AnggaranLaporan 10 2

Jumlah Laporan Kerjasama Laporan 73 13

Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan dan

UmumLaporan 65 13

Jumlah Laporan Produk Hukum dan

Kepegawaian Bidang SDMLaporan 30 6

Jumlah Laporan Layanan PNBP Laporan 55 11

Jumlah Laporan Pembinaan dan Pengelolaan

data dan informasiLaporan 5 1

Jumlah Laporan Sosialisasi/Penyebaran Luasan

InformasiLaporan 5 1

Jumlah Laporan Pembinaan Program dan

PenyelenggaraanLaporan 5 1

Jumlah Laporan Pemantauan dan Evaluasi Laporan 5 1

Jumlah Laporan Pasca Pendidikan Laporan 2 1

2 ASN yang TerdidikJumlah ASN yang mengikuti Pendidikan (Dalam

Negeri/Luar Negeri)Orang 1,323 277

3 ASN yang TerlatihJumlah ASN yang mengikuti Pelatihan (Dalam

Negeri/Luar Negeri)Orang 20,000 4000

4Penyusunan dan Pengembangan Sistem

Informasi Manajemen

Jumlah Dokumen Pengembangan dan

pengelolaan SIMDokumen 20 4

5Penilaian Kompetensi, Assessment dan

Pemantauan Kinerja

Jumlah PNS yang terpetakan yang dinilai melalui

assesment center dan unjuk kerjaOrang 33,100 6620

6 Peralatan dan Perlengkapan Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Unit 680 240

7Pembangunan, Peningkatan, Renovasi

Sarana dan Prasarana

Jumlah Pembangunan, Peningkatan, Renovasi

Sarana dan PrasaranaM² 17,900 6700

5

Program : Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kegiatan : Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan

Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian, Monev serta SIM

1 Dukungan Manajemen

No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

perencanaan kinerja ini ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja

yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan yang menjadikan dasar pengukuran kinerja yang

telah dicapai oleh Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta.

Output kegiatan Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta dapat dilihat di bawah

ini:

1. Layanan Dukungan Manajemen

Dengan indikator kinerja output: terselenggaranya kegiatan yang menunjang manajemen

Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta.

Target output pada tahun 2016 adalah 6 laporan.

2. Layanan Perkantoran

Dengan indikator kinerja output: terselenggaranya layanan perkantoran yang menunjang

kegiatan Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta.

Target output pada tahun 2016 adalah 12 bulan layanan.

3. Layanan Pendidikan / Pelatihan

Dengan indikator kinerja output: terselenggaranya pendidikan dan pelatihan.

Kegiatan ini merupakan kegiatan domain Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III

Jakarta yang meliputi:

o Diklat Teknis Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Bidang Umum

o Diklat Fungsional Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

o Diklat Kepemimpinan/Manajemen

o Diklat Prajabatan

Target output pada tahun 2016 adalah 1040 orang.

4. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

Dengan indikator kinerja output: tersedianya peralatan dan perlengkapan diklat dan

perkantoran.

Target output pada tahun 2016 adalah 107 unit.

2.4 Target Tahun ini Menurut Renstra

Dari Rencana Kerja Tahunan tersebut disusunlah Penetapan Kinerja Kegiatan Penyusunan

Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan, Pembinaan,

Pengendalian, Monev Serta SIM sebagai Target Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta untuk

Tahun 2016. Target Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta tahun 2016 sebagaimana telah

tertuang dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2016 sebagai berikut :

No Sasaran

Program/Kegiatan No Indikator Kinerja

Target

Rencana DIPA

1 2 3 4 5

Program : Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kegiatan : Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian Monev serta SIM

13

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

1 Dukungan Manajemen 1 Jumlah laporan perencanaan umum, program dan anggaran

3

8,827,161,000

2 Jumlah laporan pengelolaan keuangan dan umum

1

3 Jumlah laporan layanan PNBP 1

4 Jumlah laporan pembinaan program dan penyelenggaraan

2

2 ASN yang Terlatih 1 Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan (Dalam Negeri/Luar Negeri)

1040 6,120,280,000

3 Peralatan dan Perlengkapan

1 Jumlah Peralatan dan Perlengkapan

107 2,166,190,000

Kegiatan : Anggaran

1. Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian, Monev serta SIM

Rp 17,113,631,000

Kegiatan Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat: Rp. 17.113.631.000,00 (tujuh belas milyar seratus tiga belas juta

enam ratus tiga puluh satu ribu rupiah)

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

BAB III KAPASITAS ORGANISASI

3.1 SDM

Dalam melaksanakan kegiatan, Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta

memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang mendukung. Sampai tahun 2016, jumlah pegawai

Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah 36 orang yang terdiri 34 orang

PNS dan 2 orang PH. Untuk penjelasan lebih lengkap, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No. Gol./

Ruang

Klasifikasi Pendidikan Jml

Seluruh PNS CPNS PPNPN Jml Teknik Non Teknik

S2 S1 D3 SMA Jml S2 S1 D3 SMA SMP SD Jml

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 IV E

2 IV D

3 IV C

4 IV B

5 IV A 1 1 1 1 1

6 III D 1 1 1 1 1

7 III C 2 2 2 2 2

8 III B 10 10 1 3 6 10 10

9 III A 2 4 6 6 6 6

10 II D 2 2 2 2 2

11 II C 2 1 3 1 2 3 3

12 II B 0 0 0

13 II A 1 15 16 16 16 16

14 I D 1 1 1 1 1

15 I C 1 1 0 0

16 I B 1 1 1

17 I A 2 2 2 2 2

Jumlah 23 22 45 4 10 3 24 0 4 45 45

Tabel 1. Tabel Data Pegawai Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta

Keterangan:

PNS = Pegawai Negeri Sipil, CPNS = Calon Pegawai Negeri Sipil, PPNPN= Pegawai Pemerintah Non Pegawai

Negeri Sipil

Dari gambaran tersebut, maka dapat dibuat kesimpulan bahwa dari 23 orang CPNS/PNS dan 22

orang Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Sipil di Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR

Wilayah III Jakarta, sebagian besar adalah PNS Golongan III. CPNS/PNS dengan tingkat

pendidikan Magister (S2) sebanyak 4 orang dan Sarjana (S1) sebanyak 6 orang dengan jumlah 12

orang. Jumlah ini sebanding dengan jumlah CPNS/PNS yang berpendidikan SMA/sederajat

sebanyak 9 orang dan Diploma 3 (D3) sebanyak 2 orang dengan jumlah 11 orang.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

Dengan jumlah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang semakin meningkat tiap tahunnya (baik

Diklat DIPA maupun Diklat PNBP/Kerjasama), maka jumlah pegawai di Balai Pendidikan dan

Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta masih dirasakan kurang. Terlebih lagi dengan adanya PNS

yang akan pensiun pada 3 tahun ke depan sebanyak 7 (tujuh) orang yaitu :

- tahun 2017 sebanyak 1 orang ;

- tahun 2018 sebanyak 4 orang ; dan

- tahun 2019 sebanyak 2 orang.

3.2 Sarana Prasarana

Masih banyaknya sarana prasarana yang belum memadai khususnya di Balai Pendidikan dan

Pelatihan dalam rangka melaksanakan pendidikan dan pelatihan. Maka pembangunan, rehabilitasi

gedung baik kelas dan sarana lainnya dianggarkan dengan prinsip efektivitas dan efisiensi. Adapun

sarana dan prasarana yang ada pada Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta antara lain:

• Fasilitas yang tersedia :

1. Ruang Kelas Besar: 7; kelas kapasitas 50 orang

2. Ruang kelas kecil: 5; kelas kapasitas 40 orang

3. Ruang serba guna/aula, 1 kelas dengan kapasitas 150 orang

4. Asrama peserta, 63 kamar dengan AC, kapasitas 126 orang

5. Asrama Widyaiswara/Instruktur, 8 kamar dengan AC, kapasitas 14 Orang

6. Ruang makan, kapasitas 500 orang

7. Ruang Sekretariat

8. Ruang rapat mess

9. Mushola

10. Laboratorium komputer

11. Ruang Olahraga

Gambar 1. Sarana Balai Diklat III

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

3.3 DIPA

Dalam pelaksanaan kegiatan Tahun 2016, Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta telah

melakukan 2 kali revisi anggaran, dimana terdapat penambahan anggaran dalam tahun

berjalan. Rencana anggaran (pagu) DIPA Awal 2016 pada satker Balai Pendidikan dan

Pelatihan III sebesar Rp. 16.947.496.000,00, sedangkan PAGU Revisi 1 sebesar Rp.

17.113.631.000,00 (tujuh belas milyar seratus tiga belas juta enam ratus tiga puluh satu ribu

rupiah), PAGU Revisi 2 sebesar Rp. 17.113.631.000,00 (tujuh belas milyar seratus tiga belas

juta enam ratus tiga puluh satu ribu rupiah) dimana terdapat kegiatan selfblocking sebesar

Rp.1.619.130.000 (satu milyar enam ratus sembilan belas juta seratus tiga puluh ribu rupiah)

untuk penghematan anggaran Tahun 2016.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA

4.1 Capaian Kinerja Organisasi Berdasarkan Permen PAN dan RB nomor 12 tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas

Implementasi Sistem AKIP disebutkan bahwa dalam LaKIP turut disertakan penilaian kinerja

yang diukur dari masing-masing indikator kinerja utama (outcome) setiap triwulan. Pada

Kementerian PUPR pada umumnya dan Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III

Jakarta pada khususnya, penilaian kinerja per tiga bulanan ini diukur dengan aplikasi

E-Monitoring sistem pelaporan secara elektonik yang mengukur target dan realisasi baik dari

segi keuangan maupun segi pengerjaan fisik. Hasil pelaporan triwulan pencapaian kinerja

Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta Tahun Anggaran 2016 adalah

sebagai berikut:

Tabel. Target Capaian Indikator Kinerja Program Tahun 2016 Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta

NO Kode Program/Kegiatan/Output Target Pagu

(Rp Ribu)

Realisasi

(Rp Ribu)

Keuangan Fisik Capaian

Target

TW IV TW IV

RN RL RN RL Kinerja

1 14 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia

17.113.631 14.026.805 100 81.96 100 93.41 83.03 -

1 5596

Penyusunan Perencanaan Program,

Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan, Pembinaan,

Pengendalian, Monev Serta SIM

17.113.631 14.026.805 100 81.96 100 93.41 83.03 -

1 001 Layanan Dukungan Manajemen 6

Laporan 813.691 191.503

100 91.74 100 100 91.74 6

Laporan

2 003 Layanan Pelatihan 1040

Orang 7.400.000 2.680.827

100 84.36 100 100 84.36 766

Peserta

3 994 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan

7.932.115 3.823.191 100 91.06 100 100 91.06 12 Bulan

4 996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

20 Unit 218.000 211.449 100 17.16 100 17.16 17.16 20 Unit

5 997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 87 Unit 583.690 203.865 100 84.21 100 100 84.21 135 Unit

TOTAL 17.113.631 14.026.805 100 83.00 100 100 83.00

Ket : Selfblocking sebesar 1.619.130.000 (9,4% dari anggaran) Rincian anggaran yang diblocking yaitu : Layanan Pelatihan

Rp.258.630.000, Layanan Perkantoran Rp.200.000.000, Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Rp.1.014.000.000 dan

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Rp.140.000.000

Keterangan:

Warna Nilai Angka Interpretasi

0 - 30 Sangat kurang, perlu banyak sekali perbaikan

dan perubahan yang sangat mendasar

31 - 50 Kurang, perlu banyak perbaikan, termasuk

perubahan yang mendasar

51 - 65 Cukup (memadai), perlu banyak perbaikan

yang tidak mendasar

66 – 75 Baik, perlu sedikit perbaikan

76 – 85 Sangat baik

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

86 - 100 Memuaskan

Pengukuran capaian kinerja diatas menunjukan bahwa secara keseluruhan kinerja balai dapat

dikategirkan sangat baik. Dengan persentase keuangan sebesar 83.00 dan fisik 100. Kegiatan

Perangkat Pengolah Data dan Komuniasi serta Perlatan dan Fasilitas Perkantoran

mendapatkan kategori “Sangat Kurang” dan “Baik”.

Kegiatan selfblocking yang dilakukan dalam rangka penghematan anggaran pada tahun

berjalan, membuat kegiatan yang sebelumnya telah direncanakan tidak dapat dilaksanakan.

Dampak selfblocking terlihat dari sisi keuangan dan fisik sehingga menurunkan persentase

penyerapan riil balai.

Sedangkan dalam pencapaian target, hanya target perserta dalam kegiatan Layanan Pelatihan

yang tidak dapat mecapai target. Selain peserta, dalam evaluasi yang dilakukan oleh Balai

Diklat PUPR Wilayah III Jakarta terhadap Layanan Pelatihan terdapat beberapa hal yang

menjadi kendala dalam penyelenggaraan diklat yaitu :

• Tingkat kehadiran peserta yang ditugaskan untuk mengikuti diklat sesuai surat

perintah dari sekretariat unit organisasi hanya berkisar pada angka 60% s.d 80%

• Balai baru mendapatkan nama calon peserta diklat 3 hari sampai 1 minggu sebelum

penyelenggaraan diklat

• Pengajar tidak mengetahui jadwal mengajar dan tidak sesuai dengan bidang

Sebagai kinerja tambahan, Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta melakukan kegiatan

pelayanan publik yang merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). PNBP Balai

diterima atas pendapatan atas sewa dan penjualan atas penghapusan BMN Adapun laporan

realisasi PNBP sampai bulan Desember tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Tabel Target dan Realisasi PNBP Tahun 2016 :

Target (Rp) Realisasi (Rp) %

339.000.000 409.349.000 120.75

4.2 Perbandingan Kinerja Organisasi

Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta merupakan unit kerja dari Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia (BPSDM) sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR

Nomor:34/PRT/M/2015 tanggal 1 Juli 2015 sebagaimana telah diubah Nomor:20/PRT/M/2016

tanggal 23 Mei 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Tekni di Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Balai Diklat sebagaimana dalam Permen PUPR tersebut memiliki tugas melaksanakan

pendidikan dan pelatihan pegawai bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Namun

Balai juga memiliki kegiatan non-Diklat tiap tahunnya. Oleh karena itu, dapat terjadi

perbedaan dalam pencapaian target yang kurang tepat untuk dibandingkan secara langsung,

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

karena adanya perbedaan komposisi kegiatan, baik dalam jenis kegiatan (Diklat dan non-

Diklat) maupun jumlah anggarannya.

Tabel 2. Anggaran dan Kegiatan TA 2015 dan TA 2016

No Kegiatan Target/Realisasi Output

PAGU 2015 PAGU 2016

2015 2016 *dlm ribu

1 Layanan Dukungan Manajemen 15/15 6/6 956.458 707.651

2 Layanan Pelatihan (peserta) 1950/1534 1040/ 766

15.406.750 6.120.280

3 Layanan Perkantoran 12 bln/ 12 bln

12 bln/ 12 bln

5.863.781 8.119.510

Penyusunan dan Pegembangan Sistem Informasi Manajemen

1/1 - 152.530

4 Peralatan dan Perlengkapan Diklat

324/324 - 1.564.926

5 Pembangunan,Peningkatan Renovasi Sarana dan Prasarana

4000m2/ 4000m2

- 8.722.000

6 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

20/20 unit

1.232.000

7 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

87/135 unit

934.190

Dengan pembandingan satu tahun Anggaran sebelumnya (2015) maka yang terjadi adalah :

dalam hal jumlah anggaran terjadi kenaikan output TA 2015 disebabkan adanya kegiatan

diklat sebanyak 67 Angkatan dan Renovasi Gedung di Lingkungan Balai Diklat. Untuk itu

pencapaian target dapat dibandingkan antara pencapaian output (peserta tiap tahun) selama

satu tahun, serta melihat penyerapan anggaran dengan memperhatikan pencapaian output

pada tahun anggaran masing-masing.

Tabel 3. Perbandingan Target dan Realisasi IK Peserta Diklat Tahun 2015 – 2016

Tahun 2015 Tahun 2016

Target/Realisasi Akt Diklat 65/39 36/34

Target/Realisasi Peserta 1950/1534 1040/766

Penurunan jumlah angkatan diklat pada tahun 2016 disebabkan oleh turunnya jumlah

anggaran pada tahun 2016 dan disesuaikan dengan kapasitas Balai dalam menyelenggarakan

diklat dalam 1 tahun. Sedangkan untuk peserta, pada tahun 2015 jumlah peserta dapat

mencapai 1534 karena penyelenggaraan diklat Prajabatan sebanyak 7 angkatan yang

membantu dalam pencapaian target peserta. Selain realisasi peserta yang tidak mencapai

target pada TA 2016 seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, target angkatan diklat tidak

dapat dilaksanakan sesuai target dikarenakan selfblocking pada 2 angkatan diklat.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

4.3 Analisis Kinerja Organisasi

Dalam rangka penyusunan LAKIP Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta maka dilakukan

evaluasi pencapaian kinerja Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta di mana pencapaian realisasi

Kinerja Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta dihubungkan dengan Penetapan Kinerja (PK)

pada DIPA 2016 secara umum dapat dikatakan sangat baik,meskipun terdapat 2 kegiatan

yang tidak mencapai target. Target Layanan Pelatihan tidak mencapai target peserta sesuai

yang direncakan karena kendala teknis dalam pelaksanaan perekrutan calon peserta diklat,

dimana Balai sebagai unit pelaksana menerima daftar calon peserta dari Pusat-Pusat di

lingkungan BPSDM dengan waktu yang berdekatan dengan pelaksanaan Diklat sehingga Balai

mengalami kendala waktu dalam mencari tambahan peserta. Kendala ini telah didiskusikan

oleh Pusat-Pusat agar tahun depan dapat berjalan dengan lebih baik. Sedangkan untuk

layanan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi tidak mencapai target karena Selfblocking

yang dilakukan dalam rangka penghematan anggaran.

Penyelenggaraan dan Pengembangan yang dilakukan oleh Balai Diklat PUPR Wilayah III

Jakarta pada intinya adalah Pelatihan Kepemimpinan, Prajabatan, Teknis, Fungsional.

Indikator keberhasilan diklat adalah berupa peningkatan kompetensi yang diukur melalui

tes/ujian dan sejenisnya. Sebagai tanda bukti pencapaian kompetensi oleh peserta diwujudkan

dalam perolehan sertifikat/ijazah Pelatihan/Diklat.

Dengan demikian pencapaian kinerja Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta melalui kegiatan

Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pekerjaan Umum dan

Permukiman memberikan kontribusi secara langsung terhadap keberhasilan Program Generik

Kementerian PUPR yaitu Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat.

Pada tahun 2016, dalam Penetapan Kinerja direncanakan jumlah peserta diklat sebesar 1040

orang peserta atau setara dengan 34 angkatan. Pada realisasinya peserta diklat sebesar 766

orang. Dalam persentase, tingkat capaian peserta diklat adalah sebesar 73.65 % dari yang

direncanakan.

Penyelenggaraan diklat di Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta berfokus pada diklat teknis.

Dalam kegiatan diklat teknis, didapatkan data bahwa Diklat Teknis Bidang Ke-PUPR-an dan

Konstruksi terlaksana sebanyak 22 angkatan. Sedangkan Diklat Teknis Bidang Umum

terlaksana sebanyak 12 angkatan.

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

Tabel 4. Rekapitulasi Pencapaian Kinerja Diklat Balai Diklat PUPR Wilayah III

Jakarta TA 2016

No Jenis Diklat Jumlah Peserta Jumlah Angkatan

Rencana Realisasi Rencana Realisasi

1 Diklatpim IV 30 28 1 1

2 Diklatpim III 30 28 1 1

2 Diklat Prajabatan 60 54 2 2

3 Diklat Teknis Ke-PUPR-

an dan Konstruksi 560 461 22 22

4 Diklat Teknis Umum 360 195 12 12

1040 766 34 34

orang angkatan

Sehubungan dengan upaya peningkatan kinerja Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah

III Jakarta tahun 2016, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:

- Peningkatan koordinasi dengan satminkal (melalui Pusdiklat-Pusdiklat terkait) dan unit kerja

daerah tentang jaminan ketersediaan peserta sesuai Kalender Diklat yang telah disusun/

disepakati;

- Perencanaan program yang lebih detail pada pencapaian triwulanan;

- Pelaksanaan evaluasi kinerja pegawai;

- Peningkatan penyelenggara diklat agar penyelenggaraan lebih berkualitas baik dalam segi

kuantitas maupun kualitas (kompetensi penyelenggara diklat);

- Pemanfaatan tenaga jabatan fungsional yang kompeten untuk memenuhi kekurangan

tenaga widyaswara;

- Penyusunan dan penyampaian laporan sesuai waktu yang telah ditentukan;

- Memanfaatkan laporan LAKIP tahun 2016 untuk upaya peningkatan kinerja tahun 2017 .

4.4 Efisiensi dan Efektivitas

Pada dasarnya analisis efesiensi adalah hubungan antara masukan dan keluaran, artinya

antara anggaran yang dikeluarkan secara minimal dengan hasil yang dicapai secara maksimal.

Terkait dengan anggaran Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta untuk penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan sampai dengan saat ini hanya mengacu pada PMK

No.65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan (SBM) Tahun 2016 dan belum memiliki

Standar Biaya Keluaran (SBK) penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang ke-PU-an.

Namun demikian rencana biaya yang disusun mengacu kepada rencana pengeluaran rill sesuai

Standar Biaya Masukan (SBM). Sejauh ini masih terdapat kegiatan Pelatihan yang dapat

diefesienkan anggarannya dan menjadi tambahan kegiatan pelatihan dari hasil efesiensi

tersebut walaupun telah mengacu pada SBM.

Analisis efektifitas pada dasarnya adalah investasi yang ditanamkan menghasilkan output atau

sasaran sesuai dengan yang direncanakan, terkait dengan penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan selain memberikan pengetahuan/keterampilan yang dibutuhkan, juga hasil

pendidikan dan pelatihan tersebut memberikan manfaat bagi peningkatan kinerja organisasi

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

dan lingkungannya. Untuk pengukuran kinerja Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta,

didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan penyelenggaan diklat dan kegiatan

lainnya sebagaimana diilustrasikan berikut:

Tabel 5. Nilai Pengukuran Kinerja Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta

NO JENIS KEGIATAN NILAI CAPAIAN BOBOT HASIL

CAPAIAN

1. Kegiatan Penyelenggaraan Diklat 0.74 0.45 0.333

2. Kegiatan Lainnya 1.00 0.15 0.150

3. Anggaran 0.83 0.40 0.332

Jumlah nilai kinerja 0.815

Kriteria Nilai Capaian :

1.00 – 0.90 = Baik Sekali 0.78 - 0.69 = Cukup 0.58 – 0.49 = Kurang sekali 0.38 – 0 = Buruk sekali

0.89 – 0.79 = Baik 0.68 – 0.59 = Kurang 0.48 – 0.39 = Buruk

Dari hasil rangkuman perhitungan kinerja tersebut, maka Nilai Kinerja Kegiatan & Anggaran

Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta adalah 0,815 atau dengan predikat Baik.

Selain itu, Balai Diklat PUPR Wil.III Jakarta juga melakukan kegiatan Diklat Kerjasama dengan

rincian sebagai berikut :

Tabel 6. Realisasi Diklat Kerjasama Balai Diklat PUPR Wil.III Jakarta :

No Sektor Diklat Kerjasama Pelaksanaan Peserta

1 Manajemen Kepemimpinan Tk.IV 25 Juli – 7 Nov 30

Jumlah Peserta Diklat Kerjasama

30

-

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

BAB IV

PENUTUP

Kebijakan penerapan Reformasi Birokrasi di Kementerian PUPR harus didukung dengan kesiapan

Sumber Daya Manusia khususnya kompetensi SDM Kementerian PUPR. Peningkatan kompetensi

SDM PUPR salah satunya dilakukan melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang

merupakan tugas utama Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta dan menjadi

Indikator Kinerja (IK) Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta.

Secara garis besar nilai capaian kinerja Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta

tahun 2016 meliputi: Kegiatan Penyelenggaraan Diklat (utama) dengan realisasi keuangan

84.36 %, Fisik 100% dan target peserta sebesar 73.65%, Kegiatan lainnya dengan rata-rata

realisasi fisik 100 % dan Anggaran dengan total realisasi keuangan 83.00%. Dilihat dari

jumlah nilai hasil rangkuman perhitungan kinerja tersebut dan setelah dibobotkan, maka nilai

kinerja kegiatan & anggaran Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah

0,815 atau dengan predikat Baik.

5.1 Permasalahan

Permasalahan yang masih timbul dalam rangka pencapaian kinerja outcome Balai Pendidikan

dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah konsistensi Unit Organisasi untuk menyiapkan

calon peserta untuk mengikuti pelatihan. Masalah secara internal yang dialami Balai Pendidikan

dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta sampai dengan saat ini adalah kurangnya SDM

penyelenggara diklat secara kuantitas maupun kualitas.

Dengan berdirinya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), maka telah lahir

pula Pusdiklat-Pusdiklat terkait dengan sektor ke-PUPR-an yang berupaya menjawab

permasalahan pada hal-hal teknis seperti kurikulum dan modul yang masih out of date,

kuantitas dan kualitas widyaiswara/pengajar. Hal ini sejalan dengan sasaran strategis BPSDM

dalam meningkatkan SDM PUPR yang kompeten dan berintegritas.

5.2 Langkah ke Depan

Dalam rangka mengoptimalkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur

Kementerian PUPR, di masa mendatang perlu dilakukan koordinasi yang lebih baik dengan

seluruh Unit Organisasi melalui Pusdiklat-Pusdiklat terkait dan unit pengutus dari daerah

khususnya pada wilayah kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta.

Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi yang akan dilaksanakan mulai tahun depan,

diharapkan akan menambah kesadaran dan antusiasme dari calon peserta diklat untuk

mengikuti diklat.

Di masa mendatang diharapkan kegiatan diklat teknis substatif dan umum yang dilakukan oleh

Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta (kegiatan non DIPA dan kerja sama)

agar dapat tetap dapat dipertahankan kualitas maupun kuantitas jumlah peserta dengan

membangun intra instansi yaitu dengan Unit Organisasi melalui Pusdiklat-Pusdiklat terkait serta

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan penyelenggaraan pendidikan dan

antar instansi terutama Pemerintah Daerah Provinsi, Kota dan Kabupaten yang menangani

bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.