BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang/Permasalahan...diklat serta diseminasi. c. Kepala Seksi...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang/Permasalahan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) merupakan suatu perwujudan kewajiban suatu
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan
Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka
mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target Kinerja yang telah ditetapkan
melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Tujuan dari pelaporan
kinerja adalah:
a. memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah
dan seharusnya dicapai,
b. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pernerintah untuk meningkatkan
kinerjanya.
Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP), setiap entitas akuntabilitas kinerja wajib menyelenggarakan SAKIP
secara berjenjang. Sebagai entitas penyelenggara SAKIP, penyelenggaraan SAKIP meliputi:
a. Rencana Strategis;
b. Perjanjian Kinerja;
c. Pengukuran Kinerja;
d. Pengelolaan Data Kinerja;
e. Pelaporan Kinerja; dan
f. Reviu dan Evaluasi Kinerja.
Sebagai bagian dari SAKIP, Perjanjian Kinerja dan Pelaporan Kinerja di lingkungan Kementerian
Pekerjaan Umum (PU) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri (Permen) PU No.
17/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dan Penetapan Kinerja di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum. Sekretariat Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia sebagai unit kerja eselon II dibawah Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian PUPR, berdasarkan Permen PUPR No.
15/PRT/M/2015, juga sebagai koordinator Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang disebut Balai
dengan nomenklatur yang diatur berdasarkan Permen PUPR No. 34/PRT/M/2015. Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Laporan AKIP berpedoman pada peraturan-peraturan terkait, yaitu:
a. Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah
b. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
c. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 17/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penyusunan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Penetapan Kinerja di Lingkungan
kementerian Pekerjaan Umum
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penyusunan Penetapan Kinerja, Rencana Aksi (T0),
serta Pengukuran Kinerja setiap triwulan (T1, T2, T3, T4) wajib dilakukan sehingga tujuan
pelaporan kinerja, yaitu memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai dan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi
instansi pernerintah untuk meningkatkan kinerjanya dapat tercapai. Penyusunan rencana aksi dan
pengukurannya tersebut disusun secara berjenjang sebagaimana penyusunan LAKIP dan PK mulai
dari Unit Kerja Eselon II, Unit Organisasi Eselon I, dan Kementerian.
1.2 Tugas dan Fungsi
Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah salah satu Balai dari 13 (tiga
belas) Balai di lingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mempunyai tugas melaksanakan
pendidikan dan pelatihan pegawai bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
Dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor: 20/PRT/M/2016
tanggal 23 Mei 2016, Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana, program, dan anggaran pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
b. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat,
c. pelaksanaan sistem informasi pendidikan dan pelatihan serta diseminasi/sosialisasi;
d. pelayanan sarana pendidikan dan pelatihan;
e. pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta penyusunan
laporan;
f. pengelolaan kepegawaian, keuangan, tata persuratan dan tata kearsipan, perlengkapan,
pengelolaan barang milik negara, pengelolaan penerimaan negara bukan pajak, serta
urusan rumah tangga balai; dan
g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Adapun wilayah kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta meliputi:
- Provinsi DKI Jakarta
- Kota Bogor
- Kota Depok
- Kabupaten dan Kota Bekasi
- Kabupaten dan Kota Tangerang
- Kota Tangerang Selatan
Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Elly Mariati L. Tobing, SE
Kepala Seksi Program dan Evaluasi
Ade Budianto, S. AP, MM
Kepala Seksi Penyelenggaraan
Kristo Putranto, SE, MT
Kelompok Jabatan Fungsional
Kepala Balai
Yayak Rukiyana, SE, MM
1.3 Struktur Organisasi
Dalam menjalankan tugas organisasinya Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III
Jakarta dibantu oleh beberapa pejabat administrasi dan pelaksana yang meliputi:
a. Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pengelolaan urusan
kepegawaian, keuangan, pengelolaan barang milik negara, tata persuratan, tata kearsipan,
perpustakaan dan dokumentasi, pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dan
pelatihan, penyusunan laporan akuntasi keuangan dan akuntasi barang milik negara, dan
pengelolaan penerimaan negara bukan pajak, serta urusan rumah tangga balai.
b. Kepala Seksi Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan penyiapan dan
penyusunan rencana, program, dan anggaran pelaksanaan pendidikan dan bidang
pekerjaan umum dan perumahan rakyat dan pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan
diklat serta diseminasi.
c. Kepala Seksi Penyelenggaraan mempunyai tugas melakukan penyiapan dan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat, penataran dan kursus-kursus, melaksanakan sistem informasi pendidikan dan
pelatihan serta penyusunan laporan.
Diagram 1. Struktur Organisasi Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta
1.4 Isu Strategis
Sesuai dengan Renstra Kementerian PUPR 2015-2019, hingga saat ini perhatian terhadap
sumber daya manusia bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat cukup menjadi
perhatian bagi para pimpinan Kementerian PUPR, hal ini terlihat antara lain dari komitmen
pimpinan untuk menggunakan hasil penilaian kompetensi dalam berbagai urusan terkait
mutasi pegawai (rotasi, promosi, kenaikan pangkat, dll). Namun, dilihat dari segi investasi
penganggaran dan kelembagaannya, anggaran untuk pengembangan SDM masih pada
kisaran di bawah 1% dari total anggaran Kementerian PUPR Tahun 2016. Peningkatan
kapasitas SDM melalui pendidikan maupun pelatihan juga tersebar di berbagai unit kerja,
tetapi masih belum terkoordinasi dengan baik serta belum berbasis pada hasil penilaian
kompetensi substansi teknis. Sedangkan jika dilihat dari faktor kelembagaan juga kurang
mempunyai kewenangan yang memadai untuk pengembangan SDM secara integral.
Dengan demikian pengembangan sumber daya manusia menjadi terabaikan/kurang
perhatian, padahal di satu sisi peran sumber daya manusia sangat vital terhadap
tercapainya tujuan pembangunan nasional. Kondisi aspek kelembagaan dan SDM PUPR adalah kualitas dan produktivitas SDM
aparatur yang saat ini tidak cukup memadai untuk menjalankan tugas dan fungsi
Kementerian PUPR. Sedangkan kuantitas SDM aparatur telah melampaui kebutuhan nyata,
di mana saat ini jumlah PNS telah mencapai 22.000 pegawai. Kualitas dan produktivitas
SDM belum cukup memadai, sehingga diperlukan peningkatan pengetahuan dan
keterampilan pegawai yang dijiwai semangat kewirausahaan untuk menjadi basis bagi
pelayanan publik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan/penggunaan.
Tantangan pembangunan aspek kelembagaan dan SDM PUPR secara umum adalah
pengembangan kapasitas SDM PUPR untuk mendukung perubahan peran Kementerian
PUPR ke depan yang diharapkan berubah dari yang semula lebih dominan sebagai
operator-regulator menjadi dominan regulator-fasilitator.
a. Kondisi dan Tantangan Kementerian PUPR 2015-2019
Beban kerja pembangunan infrastruktur dari tahun ke tahun terus meningkat,
sementara potensi SDM khususnya dari segi kualitas belum sepadan dengan beban
kerja tersebut. Secara kuantitas jumlah SDM PUPR yang ada saat ini sejumlah 22.000
pegawai yang terdiri dari pendidikan SD hingga SMA sebesar 9636 orang atau 43,56%.
Pendidikan D3 bidang teknik sebanyak 542 orang atau 2,45% dan D3 bidang non teknik
sebanyak 437 orang atau 1,98%. Pendidikan S1/D4 bidang teknik sebanyak 3.998
orang atau 18,07% dan S1/D4 bidang non teknik sebanyak 4356 orang atau 19,69%.
Pendidikan S2 bidang teknik sebanyak 1807 orang atau 8,17% dan S2 bidang non
teknik sebanyak 1200 orang atau 5,42%. Terakhir, Pendidikan S3 bidang teknik
sebanyak 51 orang atau 0,23% dan S3 bidang non teknik sebanyak 29 orang atau
0,13%.
Hal ini belum memadai apabila dilihat dari beban kerja atau anggaran yang diberikan
pada tahun 2016 yaitu sebesar kurang lebih Rp 98,2 Trilyun. Selain itu secara kualitas
juga lebih tidak memadai lagi hal ini disebabkan faktor pendidikan yang tidak sesuai,
mengingat hampir separuh dari jumlah PNS di Kementerian PUPR masih memiliki
tingkat pendidikan SMA ke bawah. Selain itu kondisi pegawai saat ini hingga 5 tahun ke
depan akan berkurang akibat purna bakti/ pensiun dengan rata-rata sekitar 300 hingga
500 orang.
Adapun tantangan pembangunan aspek kelembagaan dan SDM Kementerian PUPR
adalah:
• Perekrutan PNS baru yang minim
• Keterbatasan jumlah SDM teknis dan berkompeten di Kementerian PUPR
• Belum terpetakannya potensi dan kompetensi SDM PUPR secara lengkap
• Perlunya peningkatan pelayanan publik
• Masih dikembangkannya sistem manajemen SDM PUPR
• Perlu peningkatan kinerja yang diiringi dengan pengembangan karir, khususnya pada
jabatan fungsional
• Perlunya pengembangan integritas dan profesionalisme SDM PUPR
1. Kondisi dan Tantangan Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III
Jakarta Kementerian PUPR Tahun 2016
• Belum dipetakannya penyebaran sasaran/kelompok target Diklat bidang PUPR di
setiap Propinsi, Kabupaten dan Kota
• Masih minimnya perhatian pemerintah daerah terhadap pengembangan kompetensi
SDMnya sehingga pelaksanaan penjaringan Kebutuhan Akan Diklat untuk semua
Propinsi, Kabupaten dan Kota pun menjadi tidak optimal.
• Banyak kurikulum dan modul yang perlu direvisi, dikembangkan, dan disusun untuk
dapat mendukung pemecahan masalah bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat dengan adanya perubahan peraturan dan kebijakan
• Semakin berkurangnya jumlah Widyaiswara karena pensiun.
• SDM penyelenggara diklat dengan kompetensi tertentu terbatas jumlahnya serta
SDM yang dalam waktu dekat pensiun tanpa adanya pengganti
• Kebijakan pusat bahwa yang diutamakan melatih orang pusat sebelum melatih orang
daerah
• Sehubungan dengan telah diberlakukannya UU Nomor 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, pemerintah pusat berkewajiban memberikan pengaturan dan
pembinaan berupa norma, standar, pedoman dan manual; kecuali hal-hal yang
sifatnya lintas daerah, strategis dan nasional
• SDM daerah yang ada perlu ditingkatkan secara terus menerus melalui pendidikan
dan pelatihan yang berkaitan dengan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
BAB 2
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis
1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis
a. Strategi yang akan dilaksanakan oleh Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta
meliputi:
1. Mengembangkan sistem manajemen mutu kediklatan
2. Modernisasi pengelolaan institusi dan pelayanan kediklatan.
3. Meningkatkan kualitas pembinaan SDM aparatur dan operasional pelaksanaan kegiatan
serta menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
4. Meningkatan intensitas komunikasi dan efektivitas publikasi, termasuk pemanfaatan
teknologi informasi sebagai sarana publikasi dan koordinasi.
b. Visi dalam hal ini adalah rumusan umum/arah mengenai keadaan yang diinginkan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia pada akhir tahun 2019 agar dapat berkarya secara konsisten
dan akuntabel, responsif, inovatif,serta produktif, dalam upaya mendukung visi Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat , yaitu :
“Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang Handal dalam mendukung Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”
Untuk mendukung Visi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, maka Visi
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah:
“Terpenuhinya Kebutuhan SDM Bidang Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Yang Andal Di Setiap Lini Organisasi”
Untuk mendukung Visi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, maka Visi Balai Pendidikan dan
Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah:
“Tersedianya SDM Aparatur bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang
kompeten sesuai dengan kebutuhan organisasi”
Sebagai pelayan publik yang mumpuni, inovatif serta berpegang teguh pada prinsip-prinsip
integritas, kerjasama, dan kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan untuk
pembangunan infrastruktur Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang andal,
berkelanjutan dan berdaya saing. Dengan menjiwai nilai budaya BEKERJA KERAS, BERGERAK
CEPAT, BERTINDAK TEPAT serta berkarakter berani dan berjiwa seni.
c. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi. Dengan pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dapat
mengetahui peran, program serta hasil yang akan dicapai. Misi ke lima Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang mendasari misi Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia adalah:
“Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan, kesekretariatan serta penelitian dan pengembangan untuk
mendukung fungsi manajemen meliputi perencanaan yang terpadu, pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang
ketat.”
Sejalan dengan misi tersebut maka Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia memaparkannya
menjadi Misi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia yaitu:
- Menyusun kebijakan teknis pengembangan SDM Bidang PUPR Pusat dan
Daerah ;
- Melaksanakan pengembangan karir, penilaian kompetensi dan evaluasi
kinerja SDM PUPR ;
- Meningkatkan kompetensi dan integritas SDM PUPR ;
- Melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan jabatan fungsional SDM
Bidang PUPR.
Untuk mendukung misi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia maka misi Balai Pendidikan dan
Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah:
• Menyelenggarakan pelatihan bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai
kebutuhan Unit Organisasi di Kementerian PUPR
• Menata kelembagaan Balai Diklat yang efektif dan efisien
• Melaksanakan Sistem Informasi Diklat yang efektif dan efisien
• Mengoptimalkan Sumber Daya Aparatur Balai
• Mengoptimalkan pemanfatan sarana dan prasarana diklat dengan efektif dan efisien
• Menyelenggarakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Sasaran strategis yang ingin dicapai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat adalah Meningkatnya SDM yang Kompeten sesuai dengan Kompetensi Jabatan.
Sementara sasaran program yang ingin dicapai adalah Persentase Kompetensi Sumber Daya
Manusia Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sesuai dengan Persyaratan Jabatan Tahun
2016 sebesar 25%, yang akan dicapai melalui strategi kegiatan :
1. Penilaian Kompetensi, Pemetaan Karir dan Pemantauan Kinerja dalam rangka
pelaksanaan sistem manajemen SDM aparatur,
2. Pemantauan Kinerja dan Evaluasi, untuk menilai kinerja individu khususnya terhadap
kinerja organisasi
3. Peningkatan kapasitas dan kompetensi melalui pendidikan, pelatihan, seminar, kursus dan
penataran untuk mendukung pencapaian kinerja pembangunan infrastruktur pekerjaan
umum dan perumahan rakyat
4. Pembinaan dan Pengembangan karir dan kompetensi Jabatan Fungsional Kementerian
PUPR
d. Sebagaimana dinyatakan dalam Renstra Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia tahun
2015-2019 bahwa tujuan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah:
“Mengembangkan Sumber Daya Manusia Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.”
e. Tujuan yang akan dicapai berdasarkan dokumen Rencana Strategis Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia tahun 2015-2019 yaitu:
1) Meningkatkan kompetensi standar, indikator pencapaian:
a. Jumlah pegawai yang mengikuti diklat;
b. Persentase kelulusan peserta pelatihan sebesar 80% dengan nilai Baik Sekali;
c. Persentase IPK lulusan pendidikan karyasiswa dengan nilai 3,50 sebesar 50%.
2) Meningkatkan kinerja SDM, indikator pencapaian:
a. Persentase disiplin kehadiran pegawai tepat waktu sebesar 90%;
b. Terpenuhinya lingkungan kerja yang memadai;
c. Persentase penilaian kinerja pegawai sebesar 80% adalah Baik;
d. Persentase penilaian perilaku pegawai sebesar 100% adalah Baik.
3) Meningkatkan pengembangan jabatan fungsional, indikator pencapaian :
a. Persentase penempatan, penugasan jabatan fungsional sesuai dengan keahliannya
sebesar 95%;
b. Persentase jabatan fungsional yang menyusun DUPAK tepat waktu sebanyak 90%.
4) Mengoptimalkan penempatan peran SDM PUPR melalui peta karir dan jenjang karir,
indikator pencapaian:
a. Persentase penempatan SDM PUPR dalam jabatan sesuai dengan persyaratan jabatan
tertentu sebesar 100%.
Sejalan dengan tujuan BPSDM, maka Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta
merumuskan tujuan yang dapat menunjang tujuan pertama BPSDM, yaitu :
1. Meningkatkan mutu pengelolaan dan pelayanan diklat;
2. Meningkatkan produktifitas dan pengelolaan organisasi Balai Pendidikan dan Pelatihan
PUPR Wilayah III Jakarta; dan
3. Meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi kegiatan Balai Pendidikan dan Pelatihan
PUPR Wilayah III Jakar ta dan jalinan kerjasama dengan stakeholders terkait.
Sedangkan sasaran Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta yaitu:
▪ Tersedianya lulusan diklat dengan nilai kelulusan baik
▪ Tersedianya sarana dan prasarana diklat yang memadai (standar)
▪ Tercapainya tingkat kepuasan pelanggan diklat rata-rata sebesar 80%.
▪ Tercapainya tingkat akurasi rata-rata ketersediaan data keuangan dan BMN sesuai
rencana dan peraturan yang berlaku sebesar 100% setiap tahun
▪ Tercapainya tingkat penyerapan anggaran rata-rata sebesar 90% setiap tahun
2.1.2 Kebijakan, Program dan Kegiatan
a. Pengembangan SDM PUPR dilaksanakan untuk mewujudkan ASN yang kompeten,
berkualitas dan berintegritas melalui pengembangan karir, kompetensi, kualifikasi dan
integritas SDM PUPR. Terkait dengan hal tersebut, maka arah kebijakan yang ditempuh oleh
BPSDM pada periode 2015- 2019 adalah:
1) Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku SDM PUPR secara seimbang;
2) Menerapkan UU ASN dan Program Reformasi Birokrasi sebagai landasan kerja.
b. Dalam Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah ditetapkan 2
(dua) jenis program untuk unit organisasi (Eselon I), yaitu :
1) Program Teknis merupakan program-program Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat
(pelayanan eksternal); dan
2) Program Generik program-program Kementerian PUPR yang bersifat pelayanan internal
untuk mendukung pelayanan aparatur dan atau administrasi, salah satu di antaranya
adalah Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat, meliputi kegiatan:
a. Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Pembinaan, Monev serta Sistem
Informasi Manajemen
b. Penyusunan Perencanaan Pengembangan, Pembinaan, Evaluasi Kompetensi serta
Pemantauan Kinerja
c. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi
d. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan Permukiman dan
Pengembangan Infrastruktur Wilayah
e. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Bidang Manajemen dan Pengembangan
Jabatan Fungsional
Kegiatan untuk unit Eselon I Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia merangkum tugas
dan fungsi unit Eselon II di bawahnya yang meliputi :
1. Sekretariat Badan
2. Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja
3. Pusdiklat Sumber Daya Air dan Konstruksi
4. Pusdiklat Jalan, Perumahan Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
5. Pusdiklat Manajemen dan Pengembangan Jabatan Fungsional
Adapun kegiatan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah :
1. Penilaian kompetensi dan evaluasi untuk mendapatkan peta kompetensi SDM PUPR
2. Pemetaan karir dan evaluasi untuk pengembangan karir SDM PUPR
3. Pengembangan pola, teknik, kurikulum dan Modul Kediklatan Bidang Sumber Daya Air dan
Konstruksi
4. Pengembangan pola, teknik, kurikulum dan Modul Kediklatan Bidang Jalan, Perumahan
Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
5. Pengembangan pola, teknik, kurikulum dan Modul Kediklatan Bidang Manajemen dan
Pengembangan Jabatan Fungsional
6. Pembangunan, peningkatan, renovasi sarana dan prasarana
c. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka mewujudkan misi Balai Pendidikan dan Pelatihan
PUPR Wilayah III Jakarta meliputi 5 indikator output, yaitu :
1. Layanan Dukungan Manajemen dengan biaya Rp. 707.651.000, 00
2. Layanan Pelatihan dengan biaya Rp. 6.120.280.000,00
3. Layanan Perkantoran dengan biaya Rp. 8.119.510.000,00
4. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi dengan biaya Rp. 1.232.000.000,00
5. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran dengan biaya Rp. 934.190.000,00
2.2 Perjanjian Kinerja
Pembuat Dokumen Penetapan Kinerja (PK) yang merupakan perjanjian kinerja antara atasan dan
bawahan, dalam hal ini antara Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan
Kepala Balai, untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang
dimiliki. Penyusunan penetapan kinerja senantiasa memperhatikan Dokumen Rencana Strategis
(Renstra), Dokumen Rencana Kinerja Tahunan dan Dokumen penganggaran dan/atau pelaksanaan
anggaran atau RKA. Dokumen PK disusun setelah adanya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) tahun 2016 sehingga PK yang dibuat lebih realistis dengan kegiatan dan ketersediaan dana
yang ada. Dokumen Penetapan Kinerja tersebut, nantinya dapat dimanfaatkan oleh Kepala BPSDM
untuk:
a. Memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja;
b. Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam LAKIP;
c. Sebagai acuan target dalam menilai keberhasilan
Berdasarkan Permen PU No. 17/PRT/M/2012, dokumen penetapan kinerja terdiri atas:
a. Pernyataan Penetapan Kinerja; merupakan pernyataan untuk mewujudkan suatu kinerja pada
suatu tahun tertentu, dan
b. Formulir Penetapan Kinerja; yang menginformasikan hal-hal sebagai berikut:
• Sasaran strategis, merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Kementerian
dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu satu tahun. Sasaran
Strategis yang dicantumkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Unit Kerja Eselon II adalah
Sasaran Strategis sebagaimana yang terdapat dalam Renstra Unit Organisasi Eselon I
• Indikator kinerja, merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur kinerja. Untuk
unit Eselon II, mencantumkan indikator kinerja output penting.
• Target kinerja, merupakan ukuran kuantitatif dari setiap indikator kinerja yang akan dicapai
dalam suatu tahun. Dengan demikian target kinerja yang dicantumkan dalam lampiran
Dokumen PK adalah target kinerja untuk setiap indikator kinerja pada tahun berjalan.
• Jumlah anggaran yang dialokasikan, merupakan jumlah anggaran yang dialokasikan untuk
mewujudkan sasaran tersebut yaitu jumlah yang didasarkan pada dokumen Rencana Kerja
dan Anggaran (RKA) pada tahun berjalan.
Indikator Kinerja Umum (IKU) Program BPSDM adalah meningkatnya kompetensi sumber daya
manusia pekerjaan umum dan perumahan rakyat sesuai dengan persyaratan jabatan. Pada tahun
2016 IKU Program BPSDM tersebut diukur dengan persentase kompetensi sumber daya manusia
pekerjaan umum dan perumahan rakyat sesuai dengan persyaratan jabatan sebesar 15%.
Program BPSDM tersebut didukung dengan kegiatan-kegiatan. Salah satu kegiatan dalam program
BPSDM adalah Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan
Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian, Monev Serta SIM yang menjadi tanggung jawab Sekretariat
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia serta Balai Pendidikan dan Pelatihan sebagai Unit
Pelaksana Pelatihan, kegiatan tersebut akan menjadi dasar penyusunan PK.
Kegiatan Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan
Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian, Monev Serta SIM dengan sasaran kegiatan/indikator kinerja
selama 5 (lima) tahun, yaitu 2015 – 2019, dapat dilihat pada table 2.1 berikut:
Tabel 1. Indikator Kinerja Kegiatan Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran,
Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian, Monev Serta SIM
2.3 Metode Pengukuran
Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerjanya
berdasarkan sasaran strategis, program, dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra. Dalam
Satuan 2015-2019 2015
1 2 4
Jumlah Laporan Perencanaan Umum, Program
dan AnggaranLaporan 10 2
Jumlah Laporan Kerjasama Laporan 73 13
Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan dan
UmumLaporan 65 13
Jumlah Laporan Produk Hukum dan
Kepegawaian Bidang SDMLaporan 30 6
Jumlah Laporan Layanan PNBP Laporan 55 11
Jumlah Laporan Pembinaan dan Pengelolaan
data dan informasiLaporan 5 1
Jumlah Laporan Sosialisasi/Penyebaran Luasan
InformasiLaporan 5 1
Jumlah Laporan Pembinaan Program dan
PenyelenggaraanLaporan 5 1
Jumlah Laporan Pemantauan dan Evaluasi Laporan 5 1
Jumlah Laporan Pasca Pendidikan Laporan 2 1
2 ASN yang TerdidikJumlah ASN yang mengikuti Pendidikan (Dalam
Negeri/Luar Negeri)Orang 1,323 277
3 ASN yang TerlatihJumlah ASN yang mengikuti Pelatihan (Dalam
Negeri/Luar Negeri)Orang 20,000 4000
4Penyusunan dan Pengembangan Sistem
Informasi Manajemen
Jumlah Dokumen Pengembangan dan
pengelolaan SIMDokumen 20 4
5Penilaian Kompetensi, Assessment dan
Pemantauan Kinerja
Jumlah PNS yang terpetakan yang dinilai melalui
assesment center dan unjuk kerjaOrang 33,100 6620
6 Peralatan dan Perlengkapan Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Unit 680 240
7Pembangunan, Peningkatan, Renovasi
Sarana dan Prasarana
Jumlah Pembangunan, Peningkatan, Renovasi
Sarana dan PrasaranaM² 17,900 6700
5
Program : Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kegiatan : Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan
Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian, Monev serta SIM
1 Dukungan Manajemen
No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target
Satuan 2015-2019 2015
1 2 4
Jumlah Laporan Perencanaan Umum, Program
dan AnggaranLaporan 10 2
Jumlah Laporan Kerjasama Laporan 73 13
Jumlah Laporan Pengelolaan Keuangan dan
UmumLaporan 65 13
Jumlah Laporan Produk Hukum dan
Kepegawaian Bidang SDMLaporan 30 6
Jumlah Laporan Layanan PNBP Laporan 55 11
Jumlah Laporan Pembinaan dan Pengelolaan
data dan informasiLaporan 5 1
Jumlah Laporan Sosialisasi/Penyebaran Luasan
InformasiLaporan 5 1
Jumlah Laporan Pembinaan Program dan
PenyelenggaraanLaporan 5 1
Jumlah Laporan Pemantauan dan Evaluasi Laporan 5 1
Jumlah Laporan Pasca Pendidikan Laporan 2 1
2 ASN yang TerdidikJumlah ASN yang mengikuti Pendidikan (Dalam
Negeri/Luar Negeri)Orang 1,323 277
3 ASN yang TerlatihJumlah ASN yang mengikuti Pelatihan (Dalam
Negeri/Luar Negeri)Orang 20,000 4000
4Penyusunan dan Pengembangan Sistem
Informasi Manajemen
Jumlah Dokumen Pengembangan dan
pengelolaan SIMDokumen 20 4
5Penilaian Kompetensi, Assessment dan
Pemantauan Kinerja
Jumlah PNS yang terpetakan yang dinilai melalui
assesment center dan unjuk kerjaOrang 33,100 6620
6 Peralatan dan Perlengkapan Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Unit 680 240
7Pembangunan, Peningkatan, Renovasi
Sarana dan Prasarana
Jumlah Pembangunan, Peningkatan, Renovasi
Sarana dan PrasaranaM² 17,900 6700
5
Program : Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kegiatan : Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan
Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian, Monev serta SIM
1 Dukungan Manajemen
No Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja Target
perencanaan kinerja ini ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja
yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan yang menjadikan dasar pengukuran kinerja yang
telah dicapai oleh Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta.
Output kegiatan Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta dapat dilihat di bawah
ini:
1. Layanan Dukungan Manajemen
Dengan indikator kinerja output: terselenggaranya kegiatan yang menunjang manajemen
Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta.
Target output pada tahun 2016 adalah 6 laporan.
2. Layanan Perkantoran
Dengan indikator kinerja output: terselenggaranya layanan perkantoran yang menunjang
kegiatan Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta.
Target output pada tahun 2016 adalah 12 bulan layanan.
3. Layanan Pendidikan / Pelatihan
Dengan indikator kinerja output: terselenggaranya pendidikan dan pelatihan.
Kegiatan ini merupakan kegiatan domain Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III
Jakarta yang meliputi:
o Diklat Teknis Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Bidang Umum
o Diklat Fungsional Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
o Diklat Kepemimpinan/Manajemen
o Diklat Prajabatan
Target output pada tahun 2016 adalah 1040 orang.
4. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Dengan indikator kinerja output: tersedianya peralatan dan perlengkapan diklat dan
perkantoran.
Target output pada tahun 2016 adalah 107 unit.
2.4 Target Tahun ini Menurut Renstra
Dari Rencana Kerja Tahunan tersebut disusunlah Penetapan Kinerja Kegiatan Penyusunan
Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan, Pembinaan,
Pengendalian, Monev Serta SIM sebagai Target Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta untuk
Tahun 2016. Target Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta tahun 2016 sebagaimana telah
tertuang dalam Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2016 sebagai berikut :
No Sasaran
Program/Kegiatan No Indikator Kinerja
Target
Rencana DIPA
1 2 3 4 5
Program : Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kegiatan : Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian Monev serta SIM
13
1 Dukungan Manajemen 1 Jumlah laporan perencanaan umum, program dan anggaran
3
8,827,161,000
2 Jumlah laporan pengelolaan keuangan dan umum
1
3 Jumlah laporan layanan PNBP 1
4 Jumlah laporan pembinaan program dan penyelenggaraan
2
2 ASN yang Terlatih 1 Jumlah ASN yang mengikuti pelatihan (Dalam Negeri/Luar Negeri)
1040 6,120,280,000
3 Peralatan dan Perlengkapan
1 Jumlah Peralatan dan Perlengkapan
107 2,166,190,000
Kegiatan : Anggaran
1. Penyusunan Perencanaan Program, Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan, Pembinaan, Pengendalian, Monev serta SIM
Rp 17,113,631,000
Kegiatan Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat: Rp. 17.113.631.000,00 (tujuh belas milyar seratus tiga belas juta
enam ratus tiga puluh satu ribu rupiah)
BAB III KAPASITAS ORGANISASI
3.1 SDM
Dalam melaksanakan kegiatan, Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta
memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang mendukung. Sampai tahun 2016, jumlah pegawai
Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah 36 orang yang terdiri 34 orang
PNS dan 2 orang PH. Untuk penjelasan lebih lengkap, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
No. Gol./
Ruang
Klasifikasi Pendidikan Jml
Seluruh PNS CPNS PPNPN Jml Teknik Non Teknik
S2 S1 D3 SMA Jml S2 S1 D3 SMA SMP SD Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 IV E
2 IV D
3 IV C
4 IV B
5 IV A 1 1 1 1 1
6 III D 1 1 1 1 1
7 III C 2 2 2 2 2
8 III B 10 10 1 3 6 10 10
9 III A 2 4 6 6 6 6
10 II D 2 2 2 2 2
11 II C 2 1 3 1 2 3 3
12 II B 0 0 0
13 II A 1 15 16 16 16 16
14 I D 1 1 1 1 1
15 I C 1 1 0 0
16 I B 1 1 1
17 I A 2 2 2 2 2
Jumlah 23 22 45 4 10 3 24 0 4 45 45
Tabel 1. Tabel Data Pegawai Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta
Keterangan:
PNS = Pegawai Negeri Sipil, CPNS = Calon Pegawai Negeri Sipil, PPNPN= Pegawai Pemerintah Non Pegawai
Negeri Sipil
Dari gambaran tersebut, maka dapat dibuat kesimpulan bahwa dari 23 orang CPNS/PNS dan 22
orang Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri Sipil di Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR
Wilayah III Jakarta, sebagian besar adalah PNS Golongan III. CPNS/PNS dengan tingkat
pendidikan Magister (S2) sebanyak 4 orang dan Sarjana (S1) sebanyak 6 orang dengan jumlah 12
orang. Jumlah ini sebanding dengan jumlah CPNS/PNS yang berpendidikan SMA/sederajat
sebanyak 9 orang dan Diploma 3 (D3) sebanyak 2 orang dengan jumlah 11 orang.
Dengan jumlah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang semakin meningkat tiap tahunnya (baik
Diklat DIPA maupun Diklat PNBP/Kerjasama), maka jumlah pegawai di Balai Pendidikan dan
Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta masih dirasakan kurang. Terlebih lagi dengan adanya PNS
yang akan pensiun pada 3 tahun ke depan sebanyak 7 (tujuh) orang yaitu :
- tahun 2017 sebanyak 1 orang ;
- tahun 2018 sebanyak 4 orang ; dan
- tahun 2019 sebanyak 2 orang.
3.2 Sarana Prasarana
Masih banyaknya sarana prasarana yang belum memadai khususnya di Balai Pendidikan dan
Pelatihan dalam rangka melaksanakan pendidikan dan pelatihan. Maka pembangunan, rehabilitasi
gedung baik kelas dan sarana lainnya dianggarkan dengan prinsip efektivitas dan efisiensi. Adapun
sarana dan prasarana yang ada pada Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta antara lain:
• Fasilitas yang tersedia :
1. Ruang Kelas Besar: 7; kelas kapasitas 50 orang
2. Ruang kelas kecil: 5; kelas kapasitas 40 orang
3. Ruang serba guna/aula, 1 kelas dengan kapasitas 150 orang
4. Asrama peserta, 63 kamar dengan AC, kapasitas 126 orang
5. Asrama Widyaiswara/Instruktur, 8 kamar dengan AC, kapasitas 14 Orang
6. Ruang makan, kapasitas 500 orang
7. Ruang Sekretariat
8. Ruang rapat mess
9. Mushola
10. Laboratorium komputer
11. Ruang Olahraga
Gambar 1. Sarana Balai Diklat III
3.3 DIPA
Dalam pelaksanaan kegiatan Tahun 2016, Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta telah
melakukan 2 kali revisi anggaran, dimana terdapat penambahan anggaran dalam tahun
berjalan. Rencana anggaran (pagu) DIPA Awal 2016 pada satker Balai Pendidikan dan
Pelatihan III sebesar Rp. 16.947.496.000,00, sedangkan PAGU Revisi 1 sebesar Rp.
17.113.631.000,00 (tujuh belas milyar seratus tiga belas juta enam ratus tiga puluh satu ribu
rupiah), PAGU Revisi 2 sebesar Rp. 17.113.631.000,00 (tujuh belas milyar seratus tiga belas
juta enam ratus tiga puluh satu ribu rupiah) dimana terdapat kegiatan selfblocking sebesar
Rp.1.619.130.000 (satu milyar enam ratus sembilan belas juta seratus tiga puluh ribu rupiah)
untuk penghematan anggaran Tahun 2016.
BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA
4.1 Capaian Kinerja Organisasi Berdasarkan Permen PAN dan RB nomor 12 tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas
Implementasi Sistem AKIP disebutkan bahwa dalam LaKIP turut disertakan penilaian kinerja
yang diukur dari masing-masing indikator kinerja utama (outcome) setiap triwulan. Pada
Kementerian PUPR pada umumnya dan Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III
Jakarta pada khususnya, penilaian kinerja per tiga bulanan ini diukur dengan aplikasi
E-Monitoring sistem pelaporan secara elektonik yang mengukur target dan realisasi baik dari
segi keuangan maupun segi pengerjaan fisik. Hasil pelaporan triwulan pencapaian kinerja
Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta Tahun Anggaran 2016 adalah
sebagai berikut:
Tabel. Target Capaian Indikator Kinerja Program Tahun 2016 Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta
NO Kode Program/Kegiatan/Output Target Pagu
(Rp Ribu)
Realisasi
(Rp Ribu)
Keuangan Fisik Capaian
Target
TW IV TW IV
RN RL RN RL Kinerja
1 14 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia
17.113.631 14.026.805 100 81.96 100 93.41 83.03 -
1 5596
Penyusunan Perencanaan Program,
Penganggaran, Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan, Pembinaan,
Pengendalian, Monev Serta SIM
17.113.631 14.026.805 100 81.96 100 93.41 83.03 -
1 001 Layanan Dukungan Manajemen 6
Laporan 813.691 191.503
100 91.74 100 100 91.74 6
Laporan
2 003 Layanan Pelatihan 1040
Orang 7.400.000 2.680.827
100 84.36 100 100 84.36 766
Peserta
3 994 Layanan Perkantoran 12 Bulan Layanan
7.932.115 3.823.191 100 91.06 100 100 91.06 12 Bulan
4 996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
20 Unit 218.000 211.449 100 17.16 100 17.16 17.16 20 Unit
5 997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 87 Unit 583.690 203.865 100 84.21 100 100 84.21 135 Unit
TOTAL 17.113.631 14.026.805 100 83.00 100 100 83.00
Ket : Selfblocking sebesar 1.619.130.000 (9,4% dari anggaran) Rincian anggaran yang diblocking yaitu : Layanan Pelatihan
Rp.258.630.000, Layanan Perkantoran Rp.200.000.000, Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Rp.1.014.000.000 dan
Peralatan dan Fasilitas Perkantoran Rp.140.000.000
Keterangan:
Warna Nilai Angka Interpretasi
0 - 30 Sangat kurang, perlu banyak sekali perbaikan
dan perubahan yang sangat mendasar
31 - 50 Kurang, perlu banyak perbaikan, termasuk
perubahan yang mendasar
51 - 65 Cukup (memadai), perlu banyak perbaikan
yang tidak mendasar
66 – 75 Baik, perlu sedikit perbaikan
76 – 85 Sangat baik
86 - 100 Memuaskan
Pengukuran capaian kinerja diatas menunjukan bahwa secara keseluruhan kinerja balai dapat
dikategirkan sangat baik. Dengan persentase keuangan sebesar 83.00 dan fisik 100. Kegiatan
Perangkat Pengolah Data dan Komuniasi serta Perlatan dan Fasilitas Perkantoran
mendapatkan kategori “Sangat Kurang” dan “Baik”.
Kegiatan selfblocking yang dilakukan dalam rangka penghematan anggaran pada tahun
berjalan, membuat kegiatan yang sebelumnya telah direncanakan tidak dapat dilaksanakan.
Dampak selfblocking terlihat dari sisi keuangan dan fisik sehingga menurunkan persentase
penyerapan riil balai.
Sedangkan dalam pencapaian target, hanya target perserta dalam kegiatan Layanan Pelatihan
yang tidak dapat mecapai target. Selain peserta, dalam evaluasi yang dilakukan oleh Balai
Diklat PUPR Wilayah III Jakarta terhadap Layanan Pelatihan terdapat beberapa hal yang
menjadi kendala dalam penyelenggaraan diklat yaitu :
• Tingkat kehadiran peserta yang ditugaskan untuk mengikuti diklat sesuai surat
perintah dari sekretariat unit organisasi hanya berkisar pada angka 60% s.d 80%
• Balai baru mendapatkan nama calon peserta diklat 3 hari sampai 1 minggu sebelum
penyelenggaraan diklat
• Pengajar tidak mengetahui jadwal mengajar dan tidak sesuai dengan bidang
Sebagai kinerja tambahan, Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta melakukan kegiatan
pelayanan publik yang merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). PNBP Balai
diterima atas pendapatan atas sewa dan penjualan atas penghapusan BMN Adapun laporan
realisasi PNBP sampai bulan Desember tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Tabel Target dan Realisasi PNBP Tahun 2016 :
Target (Rp) Realisasi (Rp) %
339.000.000 409.349.000 120.75
4.2 Perbandingan Kinerja Organisasi
Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta merupakan unit kerja dari Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM) sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR
Nomor:34/PRT/M/2015 tanggal 1 Juli 2015 sebagaimana telah diubah Nomor:20/PRT/M/2016
tanggal 23 Mei 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Tekni di Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Balai Diklat sebagaimana dalam Permen PUPR tersebut memiliki tugas melaksanakan
pendidikan dan pelatihan pegawai bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Namun
Balai juga memiliki kegiatan non-Diklat tiap tahunnya. Oleh karena itu, dapat terjadi
perbedaan dalam pencapaian target yang kurang tepat untuk dibandingkan secara langsung,
karena adanya perbedaan komposisi kegiatan, baik dalam jenis kegiatan (Diklat dan non-
Diklat) maupun jumlah anggarannya.
Tabel 2. Anggaran dan Kegiatan TA 2015 dan TA 2016
No Kegiatan Target/Realisasi Output
PAGU 2015 PAGU 2016
2015 2016 *dlm ribu
1 Layanan Dukungan Manajemen 15/15 6/6 956.458 707.651
2 Layanan Pelatihan (peserta) 1950/1534 1040/ 766
15.406.750 6.120.280
3 Layanan Perkantoran 12 bln/ 12 bln
12 bln/ 12 bln
5.863.781 8.119.510
Penyusunan dan Pegembangan Sistem Informasi Manajemen
1/1 - 152.530
4 Peralatan dan Perlengkapan Diklat
324/324 - 1.564.926
5 Pembangunan,Peningkatan Renovasi Sarana dan Prasarana
4000m2/ 4000m2
- 8.722.000
6 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
20/20 unit
1.232.000
7 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
87/135 unit
934.190
Dengan pembandingan satu tahun Anggaran sebelumnya (2015) maka yang terjadi adalah :
dalam hal jumlah anggaran terjadi kenaikan output TA 2015 disebabkan adanya kegiatan
diklat sebanyak 67 Angkatan dan Renovasi Gedung di Lingkungan Balai Diklat. Untuk itu
pencapaian target dapat dibandingkan antara pencapaian output (peserta tiap tahun) selama
satu tahun, serta melihat penyerapan anggaran dengan memperhatikan pencapaian output
pada tahun anggaran masing-masing.
Tabel 3. Perbandingan Target dan Realisasi IK Peserta Diklat Tahun 2015 – 2016
Tahun 2015 Tahun 2016
Target/Realisasi Akt Diklat 65/39 36/34
Target/Realisasi Peserta 1950/1534 1040/766
Penurunan jumlah angkatan diklat pada tahun 2016 disebabkan oleh turunnya jumlah
anggaran pada tahun 2016 dan disesuaikan dengan kapasitas Balai dalam menyelenggarakan
diklat dalam 1 tahun. Sedangkan untuk peserta, pada tahun 2015 jumlah peserta dapat
mencapai 1534 karena penyelenggaraan diklat Prajabatan sebanyak 7 angkatan yang
membantu dalam pencapaian target peserta. Selain realisasi peserta yang tidak mencapai
target pada TA 2016 seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, target angkatan diklat tidak
dapat dilaksanakan sesuai target dikarenakan selfblocking pada 2 angkatan diklat.
4.3 Analisis Kinerja Organisasi
Dalam rangka penyusunan LAKIP Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta maka dilakukan
evaluasi pencapaian kinerja Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta di mana pencapaian realisasi
Kinerja Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta dihubungkan dengan Penetapan Kinerja (PK)
pada DIPA 2016 secara umum dapat dikatakan sangat baik,meskipun terdapat 2 kegiatan
yang tidak mencapai target. Target Layanan Pelatihan tidak mencapai target peserta sesuai
yang direncakan karena kendala teknis dalam pelaksanaan perekrutan calon peserta diklat,
dimana Balai sebagai unit pelaksana menerima daftar calon peserta dari Pusat-Pusat di
lingkungan BPSDM dengan waktu yang berdekatan dengan pelaksanaan Diklat sehingga Balai
mengalami kendala waktu dalam mencari tambahan peserta. Kendala ini telah didiskusikan
oleh Pusat-Pusat agar tahun depan dapat berjalan dengan lebih baik. Sedangkan untuk
layanan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi tidak mencapai target karena Selfblocking
yang dilakukan dalam rangka penghematan anggaran.
Penyelenggaraan dan Pengembangan yang dilakukan oleh Balai Diklat PUPR Wilayah III
Jakarta pada intinya adalah Pelatihan Kepemimpinan, Prajabatan, Teknis, Fungsional.
Indikator keberhasilan diklat adalah berupa peningkatan kompetensi yang diukur melalui
tes/ujian dan sejenisnya. Sebagai tanda bukti pencapaian kompetensi oleh peserta diwujudkan
dalam perolehan sertifikat/ijazah Pelatihan/Diklat.
Dengan demikian pencapaian kinerja Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta melalui kegiatan
Penyelenggaraan dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pekerjaan Umum dan
Permukiman memberikan kontribusi secara langsung terhadap keberhasilan Program Generik
Kementerian PUPR yaitu Program Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
Pada tahun 2016, dalam Penetapan Kinerja direncanakan jumlah peserta diklat sebesar 1040
orang peserta atau setara dengan 34 angkatan. Pada realisasinya peserta diklat sebesar 766
orang. Dalam persentase, tingkat capaian peserta diklat adalah sebesar 73.65 % dari yang
direncanakan.
Penyelenggaraan diklat di Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta berfokus pada diklat teknis.
Dalam kegiatan diklat teknis, didapatkan data bahwa Diklat Teknis Bidang Ke-PUPR-an dan
Konstruksi terlaksana sebanyak 22 angkatan. Sedangkan Diklat Teknis Bidang Umum
terlaksana sebanyak 12 angkatan.
Tabel 4. Rekapitulasi Pencapaian Kinerja Diklat Balai Diklat PUPR Wilayah III
Jakarta TA 2016
No Jenis Diklat Jumlah Peserta Jumlah Angkatan
Rencana Realisasi Rencana Realisasi
1 Diklatpim IV 30 28 1 1
2 Diklatpim III 30 28 1 1
2 Diklat Prajabatan 60 54 2 2
3 Diklat Teknis Ke-PUPR-
an dan Konstruksi 560 461 22 22
4 Diklat Teknis Umum 360 195 12 12
1040 766 34 34
orang angkatan
Sehubungan dengan upaya peningkatan kinerja Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah
III Jakarta tahun 2016, hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain:
- Peningkatan koordinasi dengan satminkal (melalui Pusdiklat-Pusdiklat terkait) dan unit kerja
daerah tentang jaminan ketersediaan peserta sesuai Kalender Diklat yang telah disusun/
disepakati;
- Perencanaan program yang lebih detail pada pencapaian triwulanan;
- Pelaksanaan evaluasi kinerja pegawai;
- Peningkatan penyelenggara diklat agar penyelenggaraan lebih berkualitas baik dalam segi
kuantitas maupun kualitas (kompetensi penyelenggara diklat);
- Pemanfaatan tenaga jabatan fungsional yang kompeten untuk memenuhi kekurangan
tenaga widyaswara;
- Penyusunan dan penyampaian laporan sesuai waktu yang telah ditentukan;
- Memanfaatkan laporan LAKIP tahun 2016 untuk upaya peningkatan kinerja tahun 2017 .
4.4 Efisiensi dan Efektivitas
Pada dasarnya analisis efesiensi adalah hubungan antara masukan dan keluaran, artinya
antara anggaran yang dikeluarkan secara minimal dengan hasil yang dicapai secara maksimal.
Terkait dengan anggaran Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta untuk penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan sampai dengan saat ini hanya mengacu pada PMK
No.65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan (SBM) Tahun 2016 dan belum memiliki
Standar Biaya Keluaran (SBK) penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bidang ke-PU-an.
Namun demikian rencana biaya yang disusun mengacu kepada rencana pengeluaran rill sesuai
Standar Biaya Masukan (SBM). Sejauh ini masih terdapat kegiatan Pelatihan yang dapat
diefesienkan anggarannya dan menjadi tambahan kegiatan pelatihan dari hasil efesiensi
tersebut walaupun telah mengacu pada SBM.
Analisis efektifitas pada dasarnya adalah investasi yang ditanamkan menghasilkan output atau
sasaran sesuai dengan yang direncanakan, terkait dengan penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan selain memberikan pengetahuan/keterampilan yang dibutuhkan, juga hasil
pendidikan dan pelatihan tersebut memberikan manfaat bagi peningkatan kinerja organisasi
dan lingkungannya. Untuk pengukuran kinerja Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta,
didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan penyelenggaan diklat dan kegiatan
lainnya sebagaimana diilustrasikan berikut:
Tabel 5. Nilai Pengukuran Kinerja Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta
NO JENIS KEGIATAN NILAI CAPAIAN BOBOT HASIL
CAPAIAN
1. Kegiatan Penyelenggaraan Diklat 0.74 0.45 0.333
2. Kegiatan Lainnya 1.00 0.15 0.150
3. Anggaran 0.83 0.40 0.332
Jumlah nilai kinerja 0.815
Kriteria Nilai Capaian :
1.00 – 0.90 = Baik Sekali 0.78 - 0.69 = Cukup 0.58 – 0.49 = Kurang sekali 0.38 – 0 = Buruk sekali
0.89 – 0.79 = Baik 0.68 – 0.59 = Kurang 0.48 – 0.39 = Buruk
Dari hasil rangkuman perhitungan kinerja tersebut, maka Nilai Kinerja Kegiatan & Anggaran
Balai Diklat PUPR Wilayah III Jakarta adalah 0,815 atau dengan predikat Baik.
Selain itu, Balai Diklat PUPR Wil.III Jakarta juga melakukan kegiatan Diklat Kerjasama dengan
rincian sebagai berikut :
Tabel 6. Realisasi Diklat Kerjasama Balai Diklat PUPR Wil.III Jakarta :
No Sektor Diklat Kerjasama Pelaksanaan Peserta
1 Manajemen Kepemimpinan Tk.IV 25 Juli – 7 Nov 30
Jumlah Peserta Diklat Kerjasama
30
-
BAB IV
PENUTUP
Kebijakan penerapan Reformasi Birokrasi di Kementerian PUPR harus didukung dengan kesiapan
Sumber Daya Manusia khususnya kompetensi SDM Kementerian PUPR. Peningkatan kompetensi
SDM PUPR salah satunya dilakukan melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang
merupakan tugas utama Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta dan menjadi
Indikator Kinerja (IK) Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta.
Secara garis besar nilai capaian kinerja Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta
tahun 2016 meliputi: Kegiatan Penyelenggaraan Diklat (utama) dengan realisasi keuangan
84.36 %, Fisik 100% dan target peserta sebesar 73.65%, Kegiatan lainnya dengan rata-rata
realisasi fisik 100 % dan Anggaran dengan total realisasi keuangan 83.00%. Dilihat dari
jumlah nilai hasil rangkuman perhitungan kinerja tersebut dan setelah dibobotkan, maka nilai
kinerja kegiatan & anggaran Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah
0,815 atau dengan predikat Baik.
5.1 Permasalahan
Permasalahan yang masih timbul dalam rangka pencapaian kinerja outcome Balai Pendidikan
dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta adalah konsistensi Unit Organisasi untuk menyiapkan
calon peserta untuk mengikuti pelatihan. Masalah secara internal yang dialami Balai Pendidikan
dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta sampai dengan saat ini adalah kurangnya SDM
penyelenggara diklat secara kuantitas maupun kualitas.
Dengan berdirinya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), maka telah lahir
pula Pusdiklat-Pusdiklat terkait dengan sektor ke-PUPR-an yang berupaya menjawab
permasalahan pada hal-hal teknis seperti kurikulum dan modul yang masih out of date,
kuantitas dan kualitas widyaiswara/pengajar. Hal ini sejalan dengan sasaran strategis BPSDM
dalam meningkatkan SDM PUPR yang kompeten dan berintegritas.
5.2 Langkah ke Depan
Dalam rangka mengoptimalkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan aparatur
Kementerian PUPR, di masa mendatang perlu dilakukan koordinasi yang lebih baik dengan
seluruh Unit Organisasi melalui Pusdiklat-Pusdiklat terkait dan unit pengutus dari daerah
khususnya pada wilayah kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta.
Penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi yang akan dilaksanakan mulai tahun depan,
diharapkan akan menambah kesadaran dan antusiasme dari calon peserta diklat untuk
mengikuti diklat.
Di masa mendatang diharapkan kegiatan diklat teknis substatif dan umum yang dilakukan oleh
Balai Pendidikan dan Pelatihan PUPR Wilayah III Jakarta (kegiatan non DIPA dan kerja sama)
agar dapat tetap dapat dipertahankan kualitas maupun kuantitas jumlah peserta dengan
membangun intra instansi yaitu dengan Unit Organisasi melalui Pusdiklat-Pusdiklat terkait serta
antar instansi terutama Pemerintah Daerah Provinsi, Kota dan Kabupaten yang menangani
bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.