BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD...

102
RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi rencana pembangunan daerah, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diharuskan untuk menyusun Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Substansi Renstra OPD ini memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah. Renstra OPD merupakan dokumen perencanaan OPD untuk periode 5 tahun, dimana penyusunannya berpedoman kepada RPJMD dan bersifat indikatif. Makna indikatif dalam konteks ini sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 adalah bahwa informasi, baik tentang sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen rencana ini, hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan tidak kaku. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai salah satu OPD juga berkewajiban menyusun Renstra OPD. Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya, BPBD Kota Makassar mempunyai tugas pokok membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Menurut pendapat Allison dan Kaye, 1997 yang menyatakan bahwa rencana strategis (RENSTRA) merupakan suatu proses sistemik yang disepakati organisasi dalam membangun keterlibatan stakeholders utama tentang prioritas yang hakiki bagi misinya dan tanggap terhadap lingkungan operasi. Pendapat ini dapat disimpulkan bahwa RENSTRA dapat membantu organisasi dalam mengungkapkan visi dan mengidentifikasi langkah-

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan

Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan,

pengendalian, dan evaluasi rencana pembangunan daerah, setiap

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diharuskan untuk menyusun Rencana

Strategis Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Substansi Renstra OPD ini

memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan

pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Organisasi

Perangkat Daerah. Renstra OPD merupakan dokumen perencanaan OPD

untuk periode 5 tahun, dimana penyusunannya berpedoman kepada

RPJMD dan bersifat indikatif. Makna indikatif dalam konteks ini

sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

adalah bahwa informasi, baik tentang sumber daya yang diperlukan maupun

keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen rencana ini, hanya

merupakan indikasi yang hendak dicapai dan tidak kaku. Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai salah satu OPD juga

berkewajiban menyusun Renstra OPD. Sesuai dengan Tugas Pokok dan

Fungsinya, BPBD Kota Makassar mempunyai tugas pokok membantu

Kepala Daerah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Menurut pendapat Allison dan Kaye, 1997 yang menyatakan bahwa

rencana strategis (RENSTRA) merupakan suatu proses sistemik yang

disepakati organisasi dalam membangun keterlibatan stakeholders utama

tentang prioritas yang hakiki bagi misinya dan tanggap terhadap lingkungan

operasi. Pendapat ini dapat disimpulkan bahwa RENSTRA dapat membantu

organisasi dalam mengungkapkan visi dan mengidentifikasi langkah-

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 9

langkah menuju Visi tersebut, serta menciptakan fokus dan kemampuan

organisasi terhadap perubahan internal dan eksternal.

Berdasarkan definisi diatas maka RENSTRA BPBD (Perubahan)

Kota Makassar Tahun 2014-2019 merupakan suatu dokumen perencanaan

jangka menengah yang menjabarkan tentang visi misi tujuan dan sasaran

BPBD selama tahun 2014-2019 serta mengacu pada RPJMD sebagaimana

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan

Daerah Kota Makassar Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Makassar Tahun

2014-2019.

Proses Penyusunan RENSTRA BPBD berdasarkan Permendagri

Nomor 54 Tahun 2010 diawali dengan Pembentukan Tim Penyusun,

Pengumpulan /informasi, penyusunan rancangan , perumusan rancangan,

pengolahan data/informasi, analisis gambaran pelayanan, perumusan isu-

isu strategis, perumusan visi-misi tujuan sasaran, merumuskan strategi,

kebijakan, program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun, melaksanakan

diskusi focus antar bidang, penyusunan rancangan akhir, verifikasi,

pengesahan Walikota Makassar serta penetapan oleh Kepala Pelaksana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar untuk

dapat dilaksanakan.

Keterkaitan RENSTRA BPBD Kota Makassar dengan dokumen

perencanaan lain dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 10

Gambar 1.1

Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan

RPJPD Kota Makassar Tahun 2005-2025 merupakan dokumen

perencanaan jangka panjang daerah yang menjadi acuan penyusunan

dokumen perencanaan jangka menegah (RPJMD). Tahapan dan skala

prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan yang akan

diselesaikan tanpa mengabaikan permasalahan lainnya, oleh karena itu

tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, tetapi semua

harus berkesinambungan dalam rangka mewujudkan sasaran pokok

pembangunan jangka panjang. RPJMD Kota Makassar akan dijabarkan di

dalam dokumen RKPD yang selanjutnya akan dijadikan pedoman dalam

penyusunan APBD.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 11

RENSTRA BPBD (Perubahan) Kota Makassar Tahun 2014-2019

merupakan bagian integral dari RPJMD yang pelaksanaannya akan

dijabarkan di dalam Rencana Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah

setiap tahun mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2019.

Renja OPD menjadi acuan untuk penyusunan RKA-OPD (Rencana Kerja

Anggaran OPD). Sehingga perencanaan dimulai dengan informasi tentang

ketersediaan sumber daya dan arah pembangunan daerah.

1.2 Landasan Hukum

Rencana Strategis (Perubahan) BPBD Kota Makassar Tahun 2014-

2019 disusun berdasarkan:

1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-

daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 1822);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)

Sebagaimana telah di ubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 9

Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5679);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1971 tentang Perubahan Batas-

batas Daerah Kotamadya Makassar dan Kabupaten-Kabupaten Gowa,

Maros dan Pangkajene dan Kepulauan Dalam Lingkungan Daerah

Provinsi Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia 1971

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 12

Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

2970);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 1999 tentang Perubahan Nama

Kota Ujung Pandang Menjadi Kota Makassar Dalam Wilayah Provinsi

Sulawesi Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999

Nomor 193);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4578);

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4817);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kemudian

diubahn kembali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keungan

Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 13

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 4 tahun 2015 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kota Makassar Tahun 2015-2034 (Lembaran

Daerah Kota Makassar Tahun 2015 Nomor 4);

11. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 8 Tahun 2016 tentang

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Makassar

(Lembaran Daerah Kota Makassar Tahun 2016 Nomor 8);

12. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor Tahun 2017 tentang

Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kota Makassar Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Makassar

Nomor Tahun 2017);

13. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 4 Tahun 2017 tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 5 Tahun 2014

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota

Makassar (RPJMD) Kota Makassar Tahun 2014-2019 (Lembaran Daerah

Kota Makassar Tahun 2017 Nomor 4 Tahun 2017);

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Kota Makassar Tahun 2014-2019 adalah :

a. Memberikan arah bagi perencanaan dalam jangka lima tahun kedepan;

b. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan di BPBD pada setiap

tahun anggaran selama lima tahun;

c. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar dokumen

perencanaan;

d. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif, efisien

dan berkelanjutan;

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 14

e. Memberikan indikator untuk melakukan evaluasi kinerja pembangunan

daerah.

Sedangkan tujuan penyusunan Renstra Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Kota Makassar Tahun 2014-2019 ini adalah :

a. Tersedianya dokumen perencanaan jangka menengah yang merupakan

penjabaran visi-misi BPBD Kota Makassar untuk mewujudkan keadaan

yang diinginkan selama periode 5 (lima) tahun;

b. Sebagai pedoman/acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA)

tahunan BPBD.

1.4 Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Kota Makassar Tahun 2014-2019 disusun menurut sistematika sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.2 Sumber Daya SKPD

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan SKPD

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 15

3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

4.1 Visi dan Misi SKPD

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

4.3 Strategi Kebijakan

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BPBD

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

BerdasarkanPeraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun

2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota

Makassar dan Peraturan walikota Makassar dan Peraturan Walikota

Makassar Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Pembentukan badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kota Makassar, tugas dan fungsi BPBD

Kota Makassar. Maka BPBD Kota Makassar merupakanlembaga teknis

daerah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

1. Tugas

a. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha

penanganan penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 16

bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi

secara adil dan setara;

b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan

penanganan penanggulangan bencana berdasarkan peraturan

perundang-undangan;

c. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan peta rawan

bencana;

d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana;

e. Melaporkan penyelenggaraan penanganan penanggulangan

bencana kepada kepala daerah setiap bulan sekali dalam kondisi

normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;

f. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang;

g. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima

dari APBN, APBD dan sumber dana lainnya;

h. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

2. Fungsi

Selain tugas pokok tersebut di atas, BPBD Kota Makassar mempunyai

fungsi sebagai berikut:

a. Perumusan Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan

bencana dan penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan

tepat, efektif dan efisien;

b. Melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana secara

terencana, terpadu dan menyeluruh;

3. Unsur Pelaksana

BerdasarkanPeraturan Walikota Makassar Nomor 20 Tahun 2010

tanggal 14 Juli 2010 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Makassar, Fungsi

Unsur Pelaksana dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 17

a. Pengkoordinasian penyelenggaraan penanggulangan bencana pada

tahap prabencana;

b. Pengkomandoan penanganan penanggulangan bencana meliputi

pengarahan sumberdaya manusia, peralatan, logistik dan

penyelamatan;

c. Pengkoordinasian dan Pelaksanaan Perencanaan, pembinaan dan

pengendalian program, administrasi dan sumberdaya serta kerja

sama dalam penanggulangan bencana;

Maka untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut di atas, unsur

pelaksana mempunyai tugas secara terintegrasi yang meliputi

prabencana, saat tanggap darurat, dan pasca bencana dengan rincian

sebagai berikut :

a. Kepala Pelaksana mempunyai tugas pokok Membantu Kepala

Daerah dalam hal menyelenggarakan penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah dibidang penanggulangan bencana daerah.

Untuk menyelenggarakan tugas Kepala PelaksanaBPBD mempunyai

fungsi :

1) Pengordinasian pelaksanaan kegiatan;

2) Pengelolaan urusan umum dan administrasi kepegawaian;

3) Pengelolaan keuangan;

4) Pengordinasian dan penyusunan program serta pengolahan dan

penyajian data;

5) Pengelolaan dan pembinaan organisasi dan tata laksana;

6) Penyelenggaraan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang

tugasnya.

b. Sekretariat mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan

administrasi bagi seluruh satuan kerja di lingkungan unsur pelaksana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Untuk menyelenggarakan tugas, Sekretariat mempunyai fungsi :

a) Pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan integrasi kegiatan di lingkungan Badan;

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 18

b) Pengelolaan koordinasi perencanaan dan perumusan kebijakan teknis;

c) Pelaksanaan koodinasi penyusunan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas Badan;

d) Pelaksanaan pembinaan dan pelayanan administrasi, ketatausahaan organisasi dan tats laksana kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga;

e) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya.

c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaanmempunyai tugas pokok

melaksanakan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi penyelenggaraan

pencegahan pada situasi tidak terjadi bencana dan kesiapsiagaan

dalam terdapat ancaman bencana.

Untuk menyelenggarakan tugas, Bidang Pencegahan dan

Kesiapsiagaan mempunyai fungsi:

a) Penyusunan program, mengoordinasikan, membina,

mengendalikan dan mengevaluasi penyusunanrencana

penanggulangan bencana;

b) Penyusunan program, mengoordinasikan, membina,

mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pengurangan resiko

bencana;

c) Penyusunan program, mengoordinasikan, membina,

mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pencegahan

bencana;

d) Penyusunan program, mengoordinasikan, membina,

mengendalikan dan mengevaluasi penetapan standar teknis

penanggulangan bencana;

e) Penyiapan bahan dan menyusun rencana kegiatan pencegahan

bencana;

f) Penyiapan bahan koordinasi, pembinaan dan pengendalian

pencegahan bencana;

g) Penghimpunan, pengolahan dan penyajian data potensi ancaman

dan risiko bencana;

h) Penyiapan bahan dan menyusun petunjuk teknis penyusunan

rencana penanggulangan.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 19

d. Bidang Kedaruratan dan Logistik, mempunyai tugas pokok

melaksanakan melaksanakan koordinasi, pembinaan, pengkajian,

penentuan wilayah bencana, status keadaan darurat dan fasilitasi

penyelenggaraan penanggulangan bencana (Sebelum Terjadi, Saat

Terjadi dan Sesudah Terjadi Bencana) perlindungan, bantuan

kebutuhan dasar dan logistic pada saat tanggap darurat.

Untuk menyelenggarakan tugas, Bidang Kedaruratan dan Logsitik

mempunyai fungsi :

a) Menyusun program, mengordinasikan, membina,

mengendalikan dan mengevaluasikegiatan pengkajian terhadap

lokasi, kerusakan dan kerugian terjadinya bencana;

b) Menyusun program, mengordinasikan, membina, mengendalikan

dan mengevaluasi penentuan status keadaan darurat bencana;

c) Menyusun program, mengordinasikan, membina, mengendalikan

dan mengevaluasi penetapan standar teknis penanggulangan

bencana;

d) Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan penanganan

kedaruratan;

e) Menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengkajian

secara cepat;

f) Menyiapkan dan melaksanakan pengkajian secara cepat dan

tepat terhadap lokasi bencana;

g) Melaksanakan dukungan dapur umum, air bersih, dan sanitasi

umum.

e. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi,mempunyai tugas pokok

melakukan koordinasi, pembinaan pengkajian terhadap kegiatan

rehabilitasi dan rekonstruksi.

Untuk menyelenggarakan tugas, Bidang Rehabilitasi dan

Rekonstruksi mempunyai fungsi:

1) Penyusunan, menyusun program, mengordinasikan, membina,

mengendalikan dan mengevaluasi kegiatan pengkajian terhadap

rehabilitasi kerusakan akibat bencana;

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 20

2) Menyusun program, mengordinasikan, membina, mengendalikan

dan mengevaluasi kegiatan rekonstruksi kerusakan akibat

bencana;

3) Penyiapan bahan dan menyusun petunjuk teknis penyusunan

rencana penanggulangan.

4. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Walikota Makassar Nomor 20 Tahun 2010

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, maka stuktur organisasi Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar:

Gambar. 2.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KOTA MAKASSAR

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 21

a. Kepala Pelaksana

b. Sekretaris, terdiri dari :

1. Sub Bagian Program, Data dan Evaluasi;

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

3. Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, terdiri dari :

1. Seksi Pencegahan

2. Seksi Kesiapsiagaan

d. Bidang Kedaruratan dan Logistik, terdiri dari :

1. Seksi Kedaruratan

2. Seksi Logistik

e. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, terdiri dari :

1. Seksi Rehabilitasi

2. Seksi Rekonstruksi

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 22

2.2 Sumberdaya BPBD

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta

kegiatan-kegiatan pembangunan lainnya, BPBD Kota Makassar didukung

oleh aparatur beserta sarana dan prasarana kantor.

2.1.1 Sumber Daya Manusia

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta

kegiatan-kegiatan pembangunan lainnya, BPBD didukung oleh aparatur

beserta sarana dan prasarana kantor.

Tabel. 2.1

Susunan Kepegawaian BPBD Kota Makassar

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Pendidikan Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1. SD - - -

2. SLTP / Sederajat - - -

3. SLTA / sederajat 7 - 7

4. Sarjana Muda, D3 - 1 1

5. Strata 1 (S1) 10 - 10

6. Strata 2 / Magister (S2) 12 1 13

7. Strata 3 / Doktor (S3) - - -

Jumlah 29 2 31 Keadaan 30Juni 2017

Tabel. 2.2

Susunan Kepegawaian BPBD Kota Makassar

Berdasarkan Golongan

No. Golongan Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1. I 1 - 1

2. II 6 2 8

3. III 14 1 15

4. IV 8 - 8

Jumlah 29 3 32 Keadaan 30 Juni 2017

Tabel. 2.3

Susunan Kepegawaian BPBD Kota Makassar

Berdasarkan Eselon /Jabatan

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 23

No. Eselon Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1. II 1 - 1

2. III 4 - 4

3. IV 8 1 9

4. Jabatan Fungsional Umum - - -

Jumlah 13 1 14 Keadaan 30 Juni 2017

2.2.2 Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Untuk menjalankan tugas dan fungsinya,Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar perlu didukung dengan

ketersediaan sarana prasarana yang memadai sehingga dapat lebih

optimal, efektif dan efisien. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki

adalah sebagai berikut :

Tabel 2.4 Gambaran Sarana dan Prasarana yang Tersedia pada Ruang Sekretariat

BPBD Kota Makassar

No.

Nama Barang/Jenis Barang

Merk/Model Bahan Tahun

Pembuatan/Pembelian

Jumlah

Barang/

Register

Kondisi

(1)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 FILLING KABINET BROTHER BESI 2011 2 B

2 LEMARI ARSIP BROTHER BESI 2011 2 B

3 MEJA PIMPINAN 1 BIRO INFORMA KAYU 2011 1 B

4 MEJA PIMPINAN - KAYU 2011 1 B

5

MEJA KERJA - KAYU 2011 5 B

6 MEJA PIMPINAN INFORMA KAYU 2011 1 B

7 KURSI TAMU LIGNA KAYU 1 B

8 KURSI PIMPINAN INFORMA FIBER 2011 4 B

9 KOMPUTER P.IV

MONITOR LCD 18.5” ACER FIBER 2011 2 B

(1)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

10

PRINTER DOMATRIX EPSON FIBER 2011 1 B

11

BRANDKAS OKIDA BESI 2012 1 B

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 24

12

KOMPUTER PC HP OMNI 220 FIBER 2012 1 B

13

KOMPUTER PC CORE I5 ACER FIBER 2012 2 B

14

PRINTER LASER JET P1102 FIBER 2012 1 B

15

PRINTER A3 EPSON FIBER 2012 5 B

16

PROYEKTOR/INFOKUS PANASONIC FIBER 2012 1 B

17

UPS KOMPUTER POWER TREE FIBER 2012 1 B

18

UPS KOMPUTER POWER TREE FIBER 2012 1 -

19

KOMPUTER PC COREI3 ACER ASPIRE FIBER 2013 1 B

20

COMPUTER PC 21 INCHI (LOW SPEC) COREI3

ACER MC 605 FIBER 2013 1 B

21

KOMPUTER PENTIUM DUAL CORE

ACER FIBER 2013 1 B

22

PRINTER DOTMATRIX EPSON LX 310 FIBER 2013 1 B

23

UPS KOMPUTER MEI-EI-1250 BESI 2013 2 B

24

PRINTER SCANNER EPSON L200 FIBER 2013 1 -

25

UPS KOMPUTER I MICE I-1250 BESI 2013 2 -

26

MEJA KERJA - KAYU 2014 1 B

27

MEJA KERJA - KAYU 2014 4 B

28

MESIN TIK ELEKTRIK BROTHER GX-6750 FIBER 2014 1 B

29

KOMPUTER PC CORE i5 HP TOUCH SCREEN FIBER 2014 1 B

30.

PRINTER A4 HP DESKJET 4625 FIBER 2014 1 B

31.

MESIN FOTOCOPY KONIKA MINOLTA FIBER 2014 1 B

32.

MESIN PENGHANCUR KERTAS

KRISBOW FIBER 2014 1 B

33.

UPS KOMPUTER IKI 300 BESI 2014 1 B

34.

MEJA PANJANG SEKAT INFORMA KAYU 2014 1 B

35.

KURSI RAPAT INFORMA FIBER 2014 9 B

36.

MESIN TIK MANUAL OLIVETTI LINEA 98 BESI 2014 1 -

37.

KOMPUTER PC INTEL DUAL CORE

LENOVO C360 FIBER 2014 1 B

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 25

(1)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

38.

PRINTER INKJET A3 HP OFFICE JET 711 FIBER 2014 1 B

39.

LEMARI ARSIP KRISBOW BESI 2015 1 B

40.

AC PANASONIC BESI

/FIBER 2015 2 B

41.

KOMPUTER PC HP PAVILION FIBER 2015 3 B

42.

PRINTER A4 LASER JET FIBER 2015 3 B

43.

PRINTER DOTMATRIX EPSON LA-2180 FIBER 2015 2 B

44.

MONITOR - FIBER 2015 1 B

45.

UPS /STABILIZER APCBACK UPS 650 FIBER 2015 4 B

46.

MEJA KERJA - KAYU 2015 4 B

47.

KURSI KERJA STAF INFORMA KAYU 2015 4 B

48.

CCTV - FIBER 2015 1 B

49.

PRINTER HP A4 LASER JET FIBER 2015 2 B

50.

KOMPUTER PC INTEL INSIDE CORE i7

LENOVO 24”LED PANEL

FIBER 2015 2 B

51.

UPS BACK-UPS 1100(APC)

BESI 2015 2 B

52.

KURSI KERJA STAF/R.BESI

INFORMA BESI 2015 4 B

53.

LEMARI ARSIP MIKROBON BESI 2016 1 B

54.

AC PANASONIC BESI/ FIBER

2016 1 B

55.

WATER DISPENCER MODENA/DD06 FIBER 2016 1 B

56.

UPS/STABILIZER ICA/CE/200 CE1200 FIBER 2016 3 B

57.

PRINTER A4 EPSON L220/L

SERIES FIBER 2016 3 B

58.

KOMPUTER PC LENOVO INTEL CORE i3 INSIDE

FIBER 2016 3 B

59.

KOMPUTER PC LENOVO A10-510

CORE 7 FIBER 2016 1 B

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 26

Tabel 2.5 Gambaran Sarana dan Prasarana yang Tersedia pada Ruang Kepala Pelaksana

BPBD Kota Makassar

No.

Nama Barang/ Jenis Barang

Merk/Model Bahan Tahun

Pembuatan/Pembelian

Jumlah

Barang/

Register

Kondisi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 KURSI TAMU LIGNA KAYU 2011 1 B

2 KURSI PIMPINAN TINGGI

INFORMA BESI 2011 1

B

3 KURSI KERJA INDHACI BESI 2011 3 B

4 AC 2 PK PANASONIC FIBER 2011 1 B

5 KOMPUTER APPLE FIBER 2012 1 B

6 UPS/STABILIZER POWER TREE BESI 2012

1 B

7 PRINTER HP LASER JET

P1102 FIBER 2012 1

B

8 TELEVISI SONY/BRAVIA KDL

40EXL20 FIBER 2012

1

B

9 DISPENSER FILTER

POLYTRON FIBER 2013 1

B

10 NOTEBOOK CORE i5

SONY VAIO FIBER 2013 1

B

11 KOMPUTER PC CORE i5

APPLE FIBER 2013 1

B

JUMLAH 13

(1)

(2) (3) (4) (5) (6) (7)

60.

UPS/STABILIZER RAPTOR 850VA FIBER 2016 2 B

61.

PRINTER A4 BROTHER DCP-T300 FIBER 2016 1 B

62.

PRINTER A3 EPSON L1300 FIBER 2016 1 B

JUMLAH 118

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 27

Tabel 2.6

Gambaran Sarana dan Prasarana yang Tersedia pada Ruang Rapat BPBD Kota Makassar

No.

Nama Barang/Jenis Barang

Merk/Model Bahan Tahun

Pembuatan/Pembelian

Jumlah Barang

/ Registe

r

Kondisi

1 WARLESS TOA FIBER 2011 1 B

2 TV LCD 40” LED SONY FIBER 2012 1 B

3 SOUND SYSTEM

MACKIE THUMP

FIBER 2014 1 B

4 KEYBOARD YAMAHA FIBER 2014 1 B

5 KURSI RAPAT INFORMA FIBER 2014 10 B

6 WHITE BOARD - FIBER 2015 1 B

7 AC PANASONIC FIBER 2015 2 B

8 AC

PANASONIC FIBER 2015 1 B

9 CCTV

- FIBER 2015 1 B

10 SPEAKER TOA FIBER 2015 2 B

11 AMPLIFIER - FIBER 2015 1 B

12 KURSI RAPAT LOKAL BESI 2016 60 B

13 MEJA RAPAT LOKAL BESI 2016 1 B

14 MESIN POMPA OKSIGEN

LOKAL BESI

2016 1 B

JUMLAH 84

Tabel 2.7 Gambaran Sarana dan Prasarana yang Tersedia pada Ruang Posko

BPBD Kota Makassar

No.

Nama Barang/Jenis Barang

Merk/Model

Bahan Tahun

Pembuatan/Pembelian

Jumlah

Barang/

Register

Kondisi

1 AC

PANASONIC

FIBER 2011 1 B

2 PESAWAT RIQ (SET) ALINCO BESI 2011 1 B

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 28

3 KURSI RAPAT FUTURA BESI 2011 16 B

4 KURSI RAPAT FUTURA BESI 2011 1 RB

5 ALAT PERLENGKAPAN DAPUR

- PLAST

IK 2012 1 RB

6 LOCKER KRISBOW BESI 2012 2 B

7 DISPENSER FILTER

POLIYTRON

FIBER 2013 1 B

8 LEMARI ARSIP 9LOCKER) KRISBOW BESI 2013 1 B

9 CCTV HISOMU FIBER 2016 1 B

JUMLAH 25

2.3. Kinerja Pelayanan BPBD

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Undang-undang Nomor 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Daerah Kota

Makassar Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Susunan

Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar dan Peraturan Walikota

Makassar Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pembentukan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, maka jenis

pelayanan yang dilakukan oleh BPBD sesuai dengan Tugas Pokok dan

Fungsi adalah sebagai berikut :

1. Membantu Walikota dalam penyelenggaraan Penanggulangan Bencana;

2. Menyusun dokumen rencana kesiapsiagaan terhadap bencana kota;

3. Menyusun data dan informasi yang akurat dan aktual daerah rawan

bencana;

4. Melaksanakan kegiatan sosialisasi pengurangan risiko bencana guna

meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat terhadap

penanggulangan bencana;

5. Melaksanakan penilaian kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca

bencana;

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 29

6. Melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi sarana dan prasarana pasca

bencana secara konfrehensif;

7. Menyiapkan peralatan pendukung yang memadai dalam penanganan

bencana;

8. Menyiapkan logistik dalam penanganan bencana sesuai standar yang

dibutuhkan;

9. Melaksanakan pengiriman staf mengikuti pendidikan dan latihan bagi

aparat BPBD untuk mendapatkan bekal keterampilan profesional,

kemampuan teknis dan pengetahuan yang diperlukan bagi pelaksanaan

keseluruhan siklus kegiatan pekerjaan dalam Penanggulangan Bencana;

10. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

Adapun kinerja pelayanan BPBD Kota Makassarberdasarkan kekuatan,

peluang, tantangan dan permasalahan yang ada, selama kurun waktu lima

tahun, sesuai dengan sasaran Renstra BPBD Kota Makassar Tahun 2015-

2019.

Tabel berikut menggambarkan realisasi capaian kinerja BPBD periode

tahun 2015 – 2019 :

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KOTA MAKASSAR 30

Tabel 2.8 Pencapaian Kinerja Pelayanan BPBD Kota Makassar Tahun 2015 – 2019

NO Indikator Kinerja sesuai tupoksi

OPD

Target SPM

Target IKK

Target Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian pada Tahun

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1 Persentase Kejadian Bencana yang ditangani dengan baik

%

80% 85% 90% 80% 80% 80% 85% 90%

100% 100% 100%

2 Panjang Pengaman Pantai Meter

- - 350

Meter 350 Meter

- - -

- - 0 meter

3 Jumlah Unit Care Emergency Cetre (Carester)

Unit

- 1 Unit 2 Unit 3 Unit - - 1 Unit 2 Unit

-

100% 100%

4

Cakupan ketersediaan Data Informasi dan Kajian dalam Pengurangan Resiko Bencana

%

56% 67% 78% 89% 100% 56% 67% 78%

100% 100% 100%

5 % Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana

%

20% 40% 60 % 80% 100% 20% 40% 60 %

100% 100% 100%

6 Indeks Pelayanan Administrasi Perkantoran

%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

100% 100% 100%

7 Cakupan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur

%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

100% 100% 100%

8 Persentase Ketersediaan Pakaian Dinas Pegawai

%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

100% 100% 100%

9 Cakupan Aparatur yang mendapatkan pelatihan kompeten di bidangnya

%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

10

% Capaian Kinerja yang termuat dalam Perjanjian Kinerja Perangkat Daerah

%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) KOTA MAKASSAR 31

Untuk mendukung pencapaian kinerja BPBD berikut gambaran Anggaran dan Realisasi pendanaan

pelayanan BPBD melalui pelaksanaan Renstra periode 2015 -2019 digambarkan padaTabel berikut :

Tabel 2.9

Anggaran dan Realisasi Pendanaan BPBD Kota MakassarTahun 2015 – 2019

Uraian

Anggaran pada Tahun ke- .. (Rp) Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan

Anggaran Tahun ke- Rata-rata

Pertumbuhan (Rp)

2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 201

5 201

6 201

7 201

8 201

9 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Belanja Daerah

11.609.691.000

21.645.405.000

35.343.194.980

11.114.63

3.205 19.880.68

0.815 20.266.31

6.796 96 92 57

a. Belanja Tidak Langsung

1.260.831.000

1.443.353.000

2.079.395.000

1.253.964.

856 1.432.191

.014 1.950.399.

801 99 99 94

‘-Belanja Pegawai

1.260.831.000

1.443.353.000

2.079.395.000

1.253.964.

856 1.432.191.

014 1.950.399.

801 99 99 94

b. Belanja Langsung

10.348.860.000

20.202.052.000

33.263.799.980

9.860.668.

349 18.448.48

9.801 18.315.91

6.995 95 91 55

‘-Belanja Pegawai

1.132.635.000

1.357.175.000

1.928.300.000

1.131.685.

000 1.352.075.

000 1.928.300.

000 100 100 100

‘-Belanja Barang dan Jasa

6.965.864.000

8.332.661.900

11.000.984.090

6.533.861.

149 8.104.238.

709 10.655.22

4.405 94 97 97

‘-Belanja Modal

2.250.361.000

10.512.215.100

20.334.515.890

2.195.122.

200 8.992.176.

092 5.732.392.

590 98 86 28

Page 25: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 79

2.4 Tantangan Dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD

Didalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya BPBD

memiliki faktor-faktor eksternalyang dapat mendukung dan juga dapat

menjadi hambatan. Namun demikian dalam pelaksanaanya dituntut

untuk dapat mencari alternatif-alternatif yang terbaik dalam

menghadapi setiap permasalahan yang ada.

2.4.1 Tantangan

Beberapa faktor penghambat yang diharapkan menjadi tantangan

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kajian risiko dan peta risiko becana masih dilakukan secara parsial

atau berdasarkan batas administrasi;

2. belum adanya rencana aksi yang adaptable dalam upaya mitigasi

bencana;

3. Belum optimalnya koordinasi (internal dan eksternal) dalam

penanggulangan bencana sehingga sistem pengendalian,

monitoring dan evaluasi belum berjalan maksimal;

4. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang bersertifikasi;

5. Keahlian dan ilmu pengetahuan aparatur belum seluruhnya sesuai

kebutuhan tupoksi masing-masing bidang;

6. Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan tugas pokok masih

kurang

7. Sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan tugas lapangan

masih belum optimal;

8. Dukungan pembiayaan atas program sudah cukup tapi efektif dan

efisiensi masih harus ditingkatkan;

9. Belum terbangunnya Sistem Informasi Manajemen dan komunikasi

tentang kebencanaan secara terpadu dan terintegrasi;

10. Masih ada kinerja seksi belum sinergi dengan seksi lain sehingga

peran belum maksimal;

Page 26: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 80

11. Peran BPBD dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat

dalam upaya pengurangan resiko bencana masih harus

dimaksimalkan;

12. Perlunya Program kegiatan yang inovatif untuk mewujudkan

masyarakat tangguh atau kota tangguh terhadap bencana;

13. Perlunya pembangunan pemahaman bersama tentang kota

tangguh sehingga visi dan misi bisa dipahami bersama;

14. Belum terbentuknya unsur pengarah mekanisme kerjasama

dengan dinas/intansi terkait, LSM dan lembaga-lembaga lain non

pemerintah dalam upaya penyelenggaraan penanganan bencana;

15. reward dan funishment yang perlu ditingkatkan.

2.4.2 Peluang

Sedangkan beberapa faktor pendukung yang diharapkan dapat

menjadi peluang adalah sebagai berikut :

1. Adanya komitmen dari Kepala Daerah dan DPRD serta seluruh

komponen bangsa, nasional, regional dan lokal dalam

penyelenggaraan penangulangan bencana;

2. Pesatnya perkembangan teknologi untuk menunjang kegiatan di

bidang kebencanaan yang dapat dimanfaatkan untuk mengurangi

risiko-risiko bencana;

3. Dukungan Kebijakan Pusat dan sinkronisasi serta koordinasi

dalam penyelenggaraan bidang penanggulangan bencana;

4. Terbatasnya dana Dekonsentrasi dan bantuan sosial berpola

hibah bersumber dari Kementrian Pusat;

5. Tuntutan masyarakat terhadap perencanaan pembangunan yang

transparan, partispatif dan akuntabel;

6. Adanya peran serta masyarakat dan kerjasama dengan

dinas/intansi terkait, LSM dan lembaga-lembaga lain non

pemerintah dalam upaya penyelenggaraan penanganan bencana.

Page 27: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 81

Tabel T-IV.C5

Komparasi Capaian Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/Kota terhadap Sasaran

Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L

No Indikator Kinerja Capaian

Sasaran

Renstra SKPD

Kabupaten/Kota

Sasaran Pada Renstra

SKPD Provinsi

Sasaran pada

Renstra K/L

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Persentase Kejadian Bencana yang ditangani dengan baik

90%

Tersedianya perangkat

regulasi, perencanaan,

mekanisme dan SDM yang

kuat dalam pelaksanaan

bidang Kedaruratan &

Logistik

Meningkatnya

keandalan dan

kecepatan

penanganan darurat

bencana

Tersedianya logistik

dan peralatan

penanggulangan

bencana yang

memadai

2 Panjang Pengaman Pantai

100 meter Tersedianya perangkat

regulasi, perencanaan,

mekanisme dan SDM

dalam pelaksanaan

pengurangan risiko

bencana

Terbangunnya

Kesadaran

pengurangan resiko

bencana yang

terintegrasi dalam

seluruh aspek

pembangunan

3 Jumlah Unit Care Emergency Cetre (Carester)

3 Unit

4 Cakupan ketersediaan Data Informasi dan Kajian dalam Pengurangan Resiko Bencana

78%

Meningkatnya kualitas dan

akses Data dan Informasi

serta pelaksanaan Humas

Penanggulangan Bencana

di Sulsel

5

% Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi

60%

Tersedianya perangkat

regulasi, perencanaan,

mekanisme dan SDM yang

kuat dalam pelaksanaan

bidang RR

Terselesaikannya

pemulihan daerah

terdampak bencana

melalui kegiatan

rehabilitasi dan

rekonstruksi

6 Indeks Pelayanan Administrasi Perkantoran

100 %

Meningkatnya Pelayanan

Administrasi Perkantoran

untuk menunjang tupoksi

BPBD

Terlaksananya

peningkatan

kapasitas pelayanan

dan kinerja

penyelenggaraan

penanggulangan

bencana

7 Cakupan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur

100 %

8 Persentase Ketersediaan Pakaian Dinas Pegawai

100 %

Page 28: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 82

9 Cakupan Aparatur yang mendapatkan pelatihan kompeten di bidangnya

100 %

Meningkatnya Kapasitas

SDM dan Kinerja BPBD

Sulsel

10

% Capaian Kinerja yang termuat dalam Perjanjian Kinerja Perangkat Daerah

100 %

Meningkatnya Sistem

Perencanaan dan Sistem

Evaluasi Kinerja BPBD

Sulsel

Terlaksananya

peningkatan

kapasitas

pemeriksaan dan

pengawasan untuk

penyelenggaraan

penanggulangan

bencana yang

efektif, efisien,

transparan dan

akuntabel

Page 29: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 83

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN

FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan BPBD Kota Makassar

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2009 tentang

Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Makassar Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kota Makassar memiliki beberapa

tugas dan fungsi yang tentunya dalam pelaksanaannya terdapat

beberapa masalah yang dapat diidentifikasi sesuai dengan tugas dan

fungsi BPBD serta dikaitkan dengan kondisi obyektif di lapangan yang

berkenaan dengan penanganan pra bencana, kedaruratan dan

pascabencana. Dalam pelaksanaan tugas ini terdapat beberapa

permasalahan, antara lain :

- Belum adanya PERDA dalam hal Rencana Penanggulangan

Bencana (RPB).

- Belum ada unsur pengarah penanggulangan bencana sesuai

peraturan perundang-undangan

- Belum ada SDM yang bersertifikasi.

- Sinergitas BPBD dan stakeholder dalam Penanggulangan bencana

perlu ditingkatkan.

- Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung yang belum

memadai

- Belum adanya RAD (Rencana Aksi Daerah) untuk pengurangan

resiko bencana.

- Belum optimalnya ketersediaan anggaran dalam pelaksanaan

Penanggulangan Bencana.

Page 30: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 84

Tabel T-IV.C.9

Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD

Kota Makassar

No

Aspek Kajian

Capaian/Kondisi Saat ini

Standar Yang

digunakan

Faktor Yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan

SKPD

Internal (Kewenangan SKPD)

Eksternal (Di luar Kewenangan SKPD

1 Peraturan perundangan/Yuridis

Baru tersedia Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota dalam Hal Pembentukan Organisasi, ada dokumen Rencana Penanggulangan Bencana tapi belum di PERDA kan

UU No. 24 Tahun 2007 dan PP No. 21 Tahun 2008

Dibutuhkan landasan hukum bagi aparatur dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam berbagai jenis bencana

- Meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap penanganan bencana secara cepat

- Anggaran kurang maksimal untuk BPBD

Belum adanya Peraturan Daerah dalam Penyelanggaraan Penanggulangan Bencana secara komprehensif dan lintas sektor

2 Unsur Pengarah

Perlunya arahan dan panduan dari unsur-unsur Pengarah yang kompeten dalam pengelolaan bencana

UU No. 24 Tahun 2007 dan PP No. 21 Tahun 2008

Diperlukan sumbangan pemikiran dan kajian dari pihak-pihak yang kompeten untuk pengelolaan bencana untuk membantu kinerja aparatur

Diperlukan sumbangan pemikiran dan kajian dari pihak-pihak yang kompeten untuk pengelolaan bencana di masyarakat

Belum adanya unsur pengarah penanggulangan bencana sesuai peraturan perundang-undangan

3 Sumber Daya Manusia (SDM)

Kapasitas aparatur BPBD belum optimal

UU No. 5 Tahun 2014

Kurang optimalnya pelaksanaan kegiatan akibat kurangnya kompetensi SDM

Masyarakat perlu SDM yang berkompeten dalam penanganan bencana agar masyarakat merasa puas

Aparatur yang menangani bencana belum memiliki sertifikat sehingga mereka kurang kompetensinya

4 Sumber Dana

Belum optimalnya anggaran untuk penanganan pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana

UU No. 24 Tahun 2007 Pasal 8 Huruf d

Belum terlaksananya beberapa rencana kegiatan disebabkan kurangnya anggaran

Penanganan bencana yang komprehensif memerlukan sumber dana yang memadai (Kebijakan penentu

Kurang optimalnya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Page 31: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 85

anggaran APBD)

5 Sarana dan prasarana

sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tupoksi masih kurang

UU No. 24 Tahun 2007

Perawatan yang kurang terhadap sarana dan prasarana mengakibatkan Sarpras tersebut cepat rusak atau tidak berfungsi dengan baik

Bantuan dari BNPB masih terbatas dan memerlukan proses administrasi yang cukup lama dan Kurangnya anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana dari APBD

Kurang optimalnya pelaksanaan tupoksi akibat sarana dan prasarana masih kurang

6 Pengurangan resiko bencana (mitigasi bencana)

Belum adanya kajian resiko bencana yang lain selain banjir

PP No. 21 Tahun 2008

Upaya pengurangan resiko bencana dengan belum optimal dilaksanakan oleh aparatur

Upaya pengurangan resiko bencana dengan stakeholder lain belum optimal dilaksanakan

Belum ada Rencana Aksi Daerah pengurangan resiko bencana (RAD) dan kajianx selain bencana banjir

7 Peningkatan Partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana

Kapasitas masyarakat dalam penanggulangan bencana masih kurang

UU No. 24 Tahun 2007, PP No. 21 Tahun 2008, PERKA BNPB No. 1 Tahun 2012 dan PERKA BNPB No. 11 Tahun 2014

Kegiatan yang dilaksanakan belum optimal meningkatkan peran masyarakat dalam penanggulangan bencana

Koordinasi belum maksimal antara BPBD dengan masyarakat

Masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana

8 Penanganan tanggap darurat bencana

Penanganan tanggap darurat belum optimal

UU No. 24 Tahun 2007 dan PP No. 21 Tahun 2008

Kurangnya kendaraan operasional untuk digunakan

Adanya tumpang tindih tupoksi antar stakeholder yang menangani bencana

Kapasitas Tim Reaksi Cepat dalam menangani bencana perlu ditingkatkan

9 Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana

Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana belum optimal

UU No. 24 Tahun 2007 dan PP No. 21 Tahun 2008

Terbatasnya anggaran untuk rehabilitasi dan rekonstruksi serta banyaknya aturan kelayakan penerima bantuan

Meningkatnya tuntutan ganti rugi dari korban bencana

Ketersediaan anggaran dan kerjasama dengan stakeholder untuk pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi belum optimal

Tabel T-IV.C.1

Identifikasi Isu-isu Strategis (Lingkungan Eksternal)

No

Isu Strategis

Dinamika

Internasional

Dinamika Nasional Dinamika

Regional/Lokal Lain-lain

Page 32: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 86

1 Perubahan Iklim

dan Pemanasan

Global (Climate

change and Global

warming)

Penguatan Kerangka

Hukum dan

Kelembagaan

Penyusunan

Peraturan Daerah

tentang

Penyelenggaraan

Penanggulangan

Bencana di Kota

Makassar untuk

meningkatkan

kerjasama dan

koordinasi lintas

sektor dalam tahap

pra bencana,tanggap

darurat bencana dan

Rehabilitasi dan

Rekonstruksi

Pascabencana

Pengarusutamaan

Gender dalam

Pengurangan

Resiko Bencana

2 Kerangka Kerja

Sendai untuk

pengurangan

risiko bencana

2015-2030 (Sendai

Framework for

Action)

Pengarusutamaan

Penanggulangan

Bencana dalam

Pembangunan

Internalisasi dan

Integrasi

Pengurangan Risiko

Bencana dalam

Pembangunan dan

Produk-produk

Hukum Perencanaan

Pembangunan

3 ASEAN Committee

on Disaster

Management

(ACDM) 2016

Peningkatan

Efektivitas

Penanggulangan

Bencana

Peningkatan

Kapasitas Aparatur

Penanggulangan

Bencana agar dapat

bertindak secara

cepat,tepat,

terencana dan

terkoordinir dalam

penanggulangan

bencana

4 Menuju Kota

Tangguh

(Resilience City)

Optimalisasi

Pemberdayaan

Masyarakat untuk

Penanggulangan

Bencana

Peningkatan

Kapasitas dan civil

society awareness

dalam kesiapsiagaan

untuk mengurangi

risiko bencana di

lingkungannya

5 Sustainable

Development

Goal’s (SDG’s)

Peningkatan

Kemitraan

Multipihak

Peningkatan

penyediaan logistik

dan sarana prasarana

untuk

penanggulangan

bencana

6 Peningkatan

Efektivitas

Pencegahan dan

Mitigasi bencana

Pembentukan unsur

Pengarah

Penanggulangan

Bencana sesuai

Peraturan

Perundang-undangan

yang berlaku

Page 33: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 87

7 Peningkatan

Kesiapsiagaan dan

Penanganan Darurat

Bencana

Pengarusutamaan

gender dan kelompok

Rentan dalam

pengurangan risiko

bencana

8 Penyelenggaraan

Pemulihan Dampak

Bencana

9 Penyiapan Unsur

Pendukung

Pemulihan Bencana

10 Peningkatan

Kapasitas dan

Akuntabulitas tata

Kelola

Penanggulangan

Bencana

3.2 Telaahan Visi, Misi Dan Program Walikota Dan Wakil Walikota

Terpilih

Berdasarkan permasalahan permasalahan pokok dan isu-isu

strategis Kota Makassar serta mengacu kepada RPJPD Kota Makassar

Tahun 2005-2025, maka dalam RPJMD Kota Makassar Tahun 2014-

2019 telah dirumuskan visi sebagai berikut :

“Makassar Kota Dunia yang Nyaman untuk Semua”.

Pernyataan Visi tersebut di atas mengandung tiga pokok visi

yang merupakan gambaran kondisi yang ingin dicapai Kota Makassar

pada akhir periode 2014-2019. Penjelasan masing-masing pokok visi

tersebut adalah :

Kota Dunia, dimaksudkan adalah Kota Makassar yang memiliki

keunggulan komparatif kompetitif dan inklusifitas yang berdaya Tarik

tinggi atau memukau dalam banyak hal. Diantaranya potensi

Sumberdaya alam dan infrastruktur social ekonomi yang menjanjikan

terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan standar dunia. Pokok

visi ini dapat dikristalkan sebagai terwujudnya ‘’masyarakat sejahtera

standar dunia’’.

Nyaman, dimaksudkan adalah terwujudnya proses pembangunan

yang semakin menyempitkan kesenjangan dan melahirkan

Page 34: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 88

kemandirian secara stabil, dalam struktur dan pola ruang kota yang

menjamin kenyamanan bagi berkembangnya masyarakat yang

mengedepankan prinsip inklusifitas serta pola hubungan yang setara

antara stakeholder dan stakeowner dalam pembangunan. Pokok visi ini

dapat dikristalkan sebagai terwujudnya “Kota Nyaman kelas dunia’’.

Untuk Semua, dimaksudkan adalah proses

perencanaan,pelaksanaan dan pemanfaatan pembangunan yang

dapat dinikmati dan dirasakan seluruh lapisan masyarakat tanpa

diskriminasi berdasarkan jenjang umur, jenis kelamin, status social dan

kemampuan diri (termasuk kelompok difabel). Pokok visi ini dapat

dikristalkan sebagai terwujudnya ‘’pelayanan publik kelas dunia bebas

korupsi’’.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut di atas ditetapkan 5 (lima)

misi pembangunan Kota Makassar selama 2014-2019 yaitu :

1. Merekonstruksi nasib rakyat menjadi masyarakat sejahtera

standar dunia;

2. Merestorasi tata ruang kota menjadi kota nyaman berkelas dunia;

3. Mereformasi tata pemerintahan menjadi pelayanan publik kelas

dunia bebas korupsi;

Tabel.T-IV.C.1 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD

Terhadap Pencapaian Visi,Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi : Mewujudkan Makassar Kota Dunia Yang Nyaman Untuk Semua

No Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih

Permasalahan Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5) MEREKONSTRUKSI NASIB RAKYAT MENJADI MASYARAKAT SEJAHTERA STANDAR DUNIA

1 Menuju bebas pengangguran

2 Jaminan social keluarga serbaguna (jam surga) untuk semua

3 Pelayanan kesehatan darurat gratis ke rumah 24 jam

Belum optimalnya pelayanan kedaruratan bidang kesehatan pada saat pasca bencana

Pelayanan kesehatan korban bencana belum terintegrasi dengan rumah sakit, Puskesmas dll

Sosialisasi pengurangan dampak kesehatan dan psikologis

Page 35: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 89

Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan bencana

Pemulihan pelayanan kesehatan dan psikologis pasca bencana

4 Deposito pendidikan gratis semua bisa sekolah

5 Sampah kita DIA tukar beras

6 Training Keterampilan gratis dan dana bergulir tanpa agunan

Pemulihan ekonomi masyarakat rentan yang berada di kawasan rawan bencana

Masih banyak masyarakat rentan yang berada di kawasan rawan bencana

Adanya upaya pengurangan risko bencana terhadap masyarakat rentan

Akibat bencana banyak masyarakat yang mengalami kerugian dan kesulitan ekonomi serta kehilangan mata pencaharian/pekerjaan

Sulitnya mencari stakeholder yang akan memberi bantuan berupa modal kerja atau lapangan pekerjaan

Pemulihan ekonomi produktif pasca bencana melalui bantuan modal kerja

7 Rumah kota murah untuk rakyat kecil

8 Hidup hijau dengan kebun kota Belum optimalnya pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada wilayah rawan bencana

Meningkatnya alih fungsi lahan wilayah sempadan sungai sebagai wilayah pemukiman

Optimalisasi regulasi tentang Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Rehabilitasi dan Rekonstruksi lingkungan bencana wilayah pasca bencana

MERESTORASI TATA RUANG KOTA MENJADI KOTA NYAMAN KELAS DUNIA

1 Atasi macet, banjir, sampah dan masalah perkotaan lainnya

belum optimalnya upaya pengurangan Risiko Bencana

Masyarakat belum mengelola sampah dengan baik dan Prilaku masyarakat yang masih suka buang sampah sembarangan

Tersedianya rencana mitigasi penanggulangan bencana dan perlunya rehabilitasi dan rekonstruksi drainase dan pengaman pantai serta bantaran sungai

Kurangnya koordinasi stakeholder dalam PRB

Penyiapan dan penyaluran logistik tanggap darurat

Posko siaga tanggap darurat

2 Bentuk badan pengendali pembangunan kota

3 Bangun waterfront city, selamatkan pesisir dan pulau-pulau Makassar

Belum adanya Rencana Aksi Daerah tentang mitigasi bencana pesisir dan pulau-pulau

Anggaran untuk kajian mitigasi bencana pesisir dan pulau-pulau belum maksimal

Tersedianya rencana mitigasi struktural dan nonstruktural

Sosialisasi pengurangan resiko bencana pulau dan pesisir

4 Bangun Sistem Transportasi publik kelas dunia

5 Lengkapi infrastruktur kota berkelas dunia

Belum adanya data infrastruktur yang

Data infrastruktur yang rawan

Tersedianya rekomendasi

Page 36: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 90

rawan terhadap bencana

terhadap bencana

teknis penggunaan infrastruktur aman bencana

Rehabilitasi dan rekonstruksi prasarana dan sarana perkotaan pasca bencana

6 Bangun biringkanal city dan 8 ikon kota baru lainnya

7 Bangun taman tematik

8 Tata lorong total Kurangnya sarana dan prasarana penanggulangan bencana pada lorong wilayah yang padat penduduk dan rentan terhadap bencana

Belum adanya jalur evakuasi di dalam lorong-lorong Kota Makassar

Siaga Tanggap Bencana di Lorong (TABE RONG)

MEREFORMASI TATA PEMERINTAHAN MENJADI PELAYANAN PUBLIK KELAS DUNIA BEBAS KORUPSI

1 Menuju PAD 1 triliun

2 Insentif progresif semua RT dan RW 1 Jt/bulan

3 Kuota anggaran kelurahan 2 Miliar/kelurahan/tahun

4 Pelayanan publik langsung ke rumah

5 Fasilitas pelayanan publik terpusat terpadu di Kecamatan

Perlunya koordinasi kebencanaan hingga tingkat kelurahan dan RT-RW

Fasilitasi pembentukan Kelurahan Tangguh

6 Pembayaran pajak dan retribusi tahunan online terpadu

7 Bebas bayar internet di ruang public kota “Makassar Cyber City’’

8 Bentuk Makassar Incorporated dan Bank of Makassar

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra BPBD Provinsi Sulawesi

SelatanPak HASSANI)

A. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

pada UU No 24 tahun 2007 sebagai pijakan utama dalam

penyelenggaraan penanggulangan bencana, BNPB mensikapi point

point penting antara lain :

Page 37: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 91

a. Urusan bersama, hak dan kewajiban seluruh stakeholder diatur

Pemerintah sebagai penanggungjawab PB dengan peran serta

aktif masyarakat dan lembaga usaha (Platform Nasional);

c. Merubah paradigma respons menjadi Pengurangan Risiko

Bencana;

d. Perlindungan masyarakat terhadap bencana dimulai sejak Pra

bencana, pada saat dan pasca bencana, secara terencana,

terpadu, dan terkoordinasi;

e. Membangun masyarakat yang tangguh/tahan dalam

menghadapi bencana;

f. Membangun sistem penanggulangan bencana yang handal

melalui

Kelembagaan yang kuat, pendanaan yang memadai;

g. Integrasi PB dalam Rencana Pembangunan (RKP/D, RPJM/D,

RPJP/D)

Upaya penanggulangan bencana harus dilakukan secara

komprehensif dan sistematis, namun hal ini masih terkendala dua

masalah utama, yaitu:

a. Belum memadainya kinerja aparat dan kelembagaan

penanggulangan bencana. Hal tersebut terkait dengan

keterbatasan kapasitas dalam pelaksanaan tanggap darurat

serta upaya rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah pasca bencana.

Dalam penyelenggaraan kegiatan tanggap darurat, masalah

yang dihadapi antara lain adalah:

1) Belum terbentuknya kelembagaan penanggulangan bencana

di daerah;

2) Masih tingginya ketergantungan pendanaan bantuan

tanggap darurat dan bantuan kemanusiaan kepada

pemerintah pusat. Permasalahan yang dihadapi dalam upaya

rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah yang terkena dampak

bencana antara lain adalah:

Page 38: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 92

1) Basis data yang tidak termutakhirkan dan teradministrasi

secara reguler;

2) Penilaian kerusakan dan kerugian pasca bencana yang tidak

akurat;

3) Keterbatasan peta wilayah yang menyebabkan terhambatnya

pelaksanaan analisa kerusakan spasial;

4) Koordinasi penilaian kerusakan dan kerugian serta

perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi yang terpusat;

serta

5) Keterbatasan alokasi pendanaan bagi rehabilitasi dan

rekonstruksi yang bersumber dari pemerintah daerah.

b. Masih rendahnya kesadaran terhadap risiko bencana dan

pemahaman terhadap kesiapsiagaan dalam menghadapi

bencana. Permasalahan yang dihadapi terkait dengan

kesadaran terhadap upaya pengurangan risiko bencana antara

lain:

1) Keterbatasan jaringan informasi dan komunikasi yang efektif

dalam penyebaran informasi kebencanaan kepada

masyarakat;

2) Belum terintegrasinya pengurangan risiko bencana dalam

perencanaan pembangunan secara efektif dan

komperhensif;

3) Penjabaran kebijakan nasional kedalam kebijakan daerah.

Dalam hal kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana masalah

yang muncul juga masih terkait dengan keterbatasan kebijakan

penanggulangan bencana di daerah; keterbatasan kapasitas

kelembagaan penanggulangan bencana di daerah; serta

keterbatasan alokasi pendanaan bagi penanggulangan bencana

yang bersumber pada alokasi pemerintah daerah.

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PENANGGULANGAN BENCANA 2015 – 2019.

Page 39: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 93

Sesuai kondisi faktual lingkungan strategis upaya penanggulangan

bencana, baik yang menyangkut kondisi lingkungan internal

(kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal (peluang dan

ancaman) serta kemampuan untuk mewujudkan visi :

“Ketangguhan Bangsa Dalam Menghadapi Bencana”

secara sistematis dan bertahap yang menuntut adanya kesiapan

dalam menghadapi potensi bencana serta kemampuan untuk

menanggulangi bencana pada saat maupun setelahnya. Untuk itu,

misi BNPB dirumuskan sebagai berikut :

1) Melindungi bangsa dari ancaman bencana dengan membangun

budaya pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan dalam

menghadapi bencanamenjadi bagian yang terintegrasi dalam

pembangunan nasional;

2) Membangun sistem penanganan darurat bencana secara cepat,

efektif dan efisien;

3) Menyelenggarakan pemulihan wilayah dan masyarakat

pascabencana melalui rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih

baik yang terkoordinasi dan berdimensi pengurangan risiko

bencana;

4) Menyelenggarakan dukungan dan tata kelola logistik dan

peralatan penanggulangan bencana;

5) Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara

transparan dengan prinsip good governance.

Tujuan BNPB dalam kegiatan penanggulangan bencana dalam

kurun waktu lima tahun mendatang (2015-2019) adalah:

1) Meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap

pengurangan risiko bencana, yang terintegrasi dalam dimensi

pembangunan dan kehidupan masyarakat;

2) Meningkatkan keandalan dan kecepatan penanganan darurat

bencana;

3) Memulihkan daerah terdampak bencana melalui kegiatan

rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana;

Page 40: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 94

4) Mewujudkan pemenuhan kebutuhan dan tata kelola logistik dan

peralatan penanggulangan bencana sesuai standar minimal

yang ditetapkan BNPB;

5) Meningkatkan kapasitas pelayanan dan kinerja

penyelenggaraan penanggulangan bencana;

6) Meningkatkan kapasitas pemeriksaan dan pengawasan dalam

rangka mewujudkan penyelenggaraan penanggulangan

bencana yang efektif, efisien transparan dan akuntabel.

Program Penanggulangan Bencana

Adapun perwujudan dari beberapa strategi dalam rangka mencapai

setiap tujuan, dibuat langkah operasional dalam bentuk

programprogram BNPB yang akan dilaksanakan dalam 5 tahun.

Program pokok tersebut ditetapkan dengan memperhatikan skala

prioritas yang didasarkan atas perumusan visi, misi, tujuan, sasaran

yang telah ditetapkan yang mempunyai hubungan dengan segala

aspek fungsi unit kerja di lingkungan BNPB. Hal tersebut mencakup

sebagai berikut:

1) Program generik, yang meliputi antara lain:

a. Dukungan manajemen pelaksanaan teknis lainnya BNPB.

b. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur BNPB

c. Pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Negara

BNPB.

2) Program teknis, Penanggulangan bencana nasional.

Selanjutnya kegiatan pokok sebagai penjabaran program dalam

rangka penanggulangan bencana 2010-2014, berdasarkan unit

kerja di BNPB, adalah:

a) Program dukungan manajemen pelaksanaan teknis lainnya

BNPB, mencakup unit kerja Sekretariat Utama :

(1) Biro Perencanaan;

(2) Biro Hukum dan Kerjasama;

(3) Biro Keuangan;

Page 41: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 95

(4) Biro Umum;

(5) UPT Regional.

b) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

BNPBmencakup unit kerja:

(1) Biro Umum;

(2) Pusdiklat.

c) Program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas

aparaturNegara BNPB, mencakup unit kerja Inspektorat

Utama :

(1) Inspektur I;

(2) Inspektur II.

d) Program penanggulangan bencana nasional, mencakup

unitkerja:

(1) Deputi Bidang Pencegahan Dan Kesiapsiagaan, dengan

kegiatan pokok meliputi:

(a) Kegiatan pencegahan dan pengurangan risiko

bencana

(b) Kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam

menghadapibencana

(c) Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana

(2) Deputi Bidang Penanganan Darurat, dengan kegiatan

pokokmeliputi:

(a) Kegiatan tanggap darurat di daerah terkena bencana

(b) Kegiatan pengelolaan bantuan darurat kemanusiaan

di daerah terkena bencana

(c) Kegiatan perbaikan darurat bencana dalam rangka

pemulihan dini sarana dan prasarana vital di daerah

terkena bencana

(3) Deputi Bidang Rehabilitasi Dan Rekonstruksi, dengan

kegiatan pokok meliputi:

(a) Kegiatan penilaian kerusakan dan kerugian akibat

bencana

Page 42: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 96

(b) Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang

prasaranafisik di wilayah pasca bencana

(c) Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi bidang sosial

ekonomi di wilayah pasca bencana

(d) Kegiatan penanganan pengungsi akibat bencana

(4) Deputi Bidang Logistik dan Peralatan, dengan kegiatan

pokok meliputi:

(a) Kegiatan Pengelolaan Logistik dalam

penyelenggaraanPenanggulangan Bencana

(b) Kegiatan Pengelolaan Peralatan dalam

penyelenggaraanPenanggulangan Bencana

(5) Pusdatinmas, dengan kegiatan pokok meliputi :

(a) Kegiatan Pengelolaan data

(b) Kegiatan Pengembangan sistem informasi

(c) Kegiatan pelaksanaan hubungan masyarakat

B. BPBD Provinsi Sulawesi Selatan

Berdasarkan rumusan visi-misi yang telah ditetapkan dalam

RPJMD Provinsi Sulawesi Selatan 2013-2018, maka BPBD Sulawesi

Selatan juga menetapkan visi, misi dalam penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana 2013-2018 sebagai berikut:

Visi: “Ketangguhan Sulawesi Selatan dalam Penanggulangan

Bencana Untuk Mendukung Akselerasi Kesejahteraan 2018”

Visi tersebut memberi gambaran dan aspirasi wujud pembangunan

yang diidamkan oleh masyarakat Sulawesi Selatan, yaitu :

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana yang dilakukan

secara tangguh (efektif dan efisien) dapat terwujud, jika terdapat sinergitas

peran antara pemerintah dan masyarakat.

Mewujudkan partisipasi masyarakat secara optimal dalam

penyelenggaraan Penanggulangan Bencana yang dilandasi oleh

kebersamaan, kemitraan, keberdayaan dan keterpaduan serta nilai-nilai

budaya dan kearifan lokal yang diwarisi masyarakat Sulawesi Selatan.

Page 43: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 97

Untuk mencapai visi tersebut, maka dirumuskan misi sebagai berikut:

Misi:

1. Memperkuat Sistem Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Selatan.

2. Memperkuat Kelembagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Sulawesi Selatan

Pelaksanaan Misi tersebut dilakukan berdasarkan nilai-nilai budaya moral

dan kearifan lokal yang sudah tumbuh dan berkembang baik dalam

masyarakat Sulawesi Selatan dengan tetap memperhatikan nilai-nilai yang

bersifat universal.

Nilai-Nilai dimaksud adalah :

i. Resopa temmangingi namalomo naletei pammase dewata.

Ini bermakna bahwa, upaya Penanggulangan Bencana akan berhasil

melalui kerja keras yang berkesinambungan yang diridhai oleh Tuhan

Yang Maha Esa.

2. Sipakatau, menjalin kerjasama dengan prinsip saling menghargai.

3. Siri na Pacce, menghargai kebhinekaan untuk kebersamaan dalam

bingkai kesetiakawanan sosial dalam masyarakat sebagai kekayaan

budaya yang menjamin terselenggaranya Penanggulangan Bencana.

4. Assamaturuseng (Passamaturukang), merupakan syarat-syarat dalam

menata kehidupan masyarakat yang berbasis kepada kesepakatan dan

kebersamaan yang merupakan kiat untuk mempertanggungjawabkan

berbagai aspirasi masyarakat dan sebagai basis dalam menjaga

keserasian dan keselarasan kehidupan manusia dan alam lingkungannya.

Tujuan yang ingin dicapai dalam rencana strategik 5 (lima) tahun

kedepan (2013-2018) ditetapkan dengan mempertimbangkan Visi, Misi

serta Tugas Pokok dan Fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan. Tujuan yang ditetapkan untuk periode

2013-2018 adalah sebagai berkut:

1. Menyelenggarakan Penanggulangan Bencana pada tahap pra, saat dan

paska bencana secara terpadu dan menyeluruh.

Page 44: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 98

2. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan BPBD Sulawesi Selatan untuk

menjalankan Tupoksi secara maksimal.

Berdasarkan pada tujuan tersebut di atas, maka ditetapkan Sasaran yang

akan dicapai 2018, sebagai berikut :

1. Tersedianya perangkat regulasi, perencanaan, mekanisme dan SDM

dalam pelaksanaan pengurangan risiko bencana

2. Tersedianya perangkat regulasi, perencanaan, mekanisme dan SDM

yang kuat dalam pelaksanaan bidang Kedaruratan & Logistik

3. Tersedianya perangkat regulasi, perencanaan, mekanisme dan SDM

yang kuat dalam pelaksanaan bidang RR

4. Meningkatnya kualitas dan akses Data dan Informasi serta pelaksanaan

Humas Penanggulangan Bencana di Sulsel

5. Meningkatnya Pelayanan Administrasi Perkantoran untuk menunjang

tupoksi BPBD

6. Meningkatnya Kapasitas SDM dan Kinerja BPBD Sulsel

7. Meningkatnya Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja BPBD

Sulsel

Dalam rangka mendukung tercapainya visi dan misi yang ditetapkan

dalam RENSTRA BPBD Tahun 2013-2018, maka strategi yang

ditempuh adalah sebagai berikut :

1. Memperkuat regulasi daerah dalam penyelenggaraan PB

2. Meningkatkan kapasitas SDM dan dalam mendukung PB

3. Meningkatkan kerjasama/kemitraan dengan para pemangku

kepentingan terkait PB.

4. Meningkatkan pengelolaan risiko bencana berbasis masyarakat

5. Meningkatkan kapasitas Personil BPBD dalam menjalankan Tugas

pokok dan fungsinya.

6. Meningkatkan sarana prasarana dalam mendukung PB

7. Meningkatkan Sistem Perencanaan dan Sistem Evaluasi Kinerja

BPBD Sulsel

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,

dan dengan mempertimbangan kondisi internal dan eksternal Badan

Page 45: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 99

Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, maka

kebijakan penanggulangan bencana dirumuskan sebagai berikut:

1. Menetapkan regulasi daerah yang mendukung penyelenggaraan

PB di daerah.

2. Menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi

sesuai dengan bidang pelayanan kebencanaan

3. Mendorong kerjasama lebih aktif dengan parapihak dalam bentuk

kerjasama Program.

4. Mendukung BPBD Kabupaten/kota dalam fasilitasi pengelolaan

risiko bencana berbasis masyarakat.

5. Menetapkan standar operasional prosedur pengelolaan

PUSDALOPS PB.

6. Menetapkan sistem rekruitmen (kualifikasi dan penempatan

personil) sesuai kompetensi.

7. Peningkatan alokasi anggaran PB dalam APBD dan APBN

8. Menetapkan tata kelola perencanaan dan evaluasi kinerja BPBD

Sulsel

Tabel.3.3

Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota berdasarkan

Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan

Penanganannya

N

o

Sasaran

Jangka

Menengah

Renstra K/L

Permasalahan

Pelayanan SKPD

Provinsi/Kabupaten/Ko

ta

Sebagai Faktor

Penghambat Pendorong

(1)

(2) (3) (4) (5)

1 Terwujudnya

kesadaran

pengurangan

risiko bencana

dan

kesiapsiagaan

dalam

menghadapi

bencana

Masih kurangnya

pengintegrasian kajian

risiko bencana dalam

aspek pembangunan

daerah. Pola

pembangunan yang

kurang memperhatikan

risiko bencana dan belum

menjadikan masalah

Peran masyarakat,

komunitas,lembaga

dan dunia usaha

belum maksimal

terhadap

penanggulangan

bencana

Meningkatnya kapasitas

dan peran serta

masyarakat dalam

pengurangan risiko

bencana, penyediaan

sarana dan prasarana

peringatan dini, mitigasi

dan sumberdaya

kesiapsiagaan dalam

menghadapi bencana

Page 46: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 100

bencana ke dalam

prioritas pembangunan

2 Terwujudnya

keandalan dan

kecepatan

penanganan

darurat bencana

Belum optimalnya sarana

peralatan dan mobilitas

penanggulangan bencana

Sarana dan

prasarana masih

kurang

Meningkatnya kecepatan

pemberian bantuan

darurat, penyelamatan

banyak nyawa (save more

lives) pada saat operasi

tanggap darurat, serta

perbaikan dan pemulihan

fungsi sarana dan

prasarana vital akibat

bencana

3 Meningkatnya

kualitas

rehabilitasi dan

rekonstruksi

pasca bencana

Belum optimalnya

pelaksanaan rehabilitasi

dan rekonstruksi

penanganan pasca

bencana, Belum

terintegrasi dengan baik

pemulihan bencana lintas

sector

Banyaknya sarana

dan prasarana serta

infrastruktur yang

rusak akibat

bencana

BNPB memfasilitasi

penyusunan dokumen

perencanaan pemulihan

pasca bencana

4 Tersedianya

logistik dan

peralatan

penanggulanga

n bencana yang

memadai sesuai

dengan standar

minimal logistik

dan peralatan

BNPB

Tata kelola logistik dan

peralatan

penanggulangan bencana

belum sesuai standar

minimal yang ditetapkan

BNPB.

Keterbatasan

anggaran dan

tempat

penyimpanan/gudan

g logistik masih

dalam tahap

pembangunan

Pengajuan proposal

bantuan logistik

dan peralatan ke BNPB

disertai mengikutsertakan

SDM untuk ikut pelatihan

manajemen logistic

5 Meningkatnya

kualitas dan

kemudahan

akses data,

informasi dan

penerangan

penanggulanga

n bencana

Belum adanya PERDA

dalam hal Rencana

Penanggulangan

Bencana (RPB)

Terbatasnya

anggaran yang

tersedia bagi

kegiatan

penyelenggaraan

penanggulangan

bencana

Potensi dana CSR dapat

dioptimalkan.

6 Meningkatnya

dukungan

manajemen dan

dukungan

pelaksanaan

Belum optimalnya

kapasitas SDM serta

belum optimalnya kualitas

sumber daya para

aparatur, pemangku

Sarana dan

prasarana masih

kurang

BNPB memfasilitasi

peningkatan kapasitas

SDM dengan

menyelenggarakan

Page 47: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 101

tugas teknis

lainnya untuk

meningkatkan

pelayanan dan

kinerja

penyelenggaraa

n

penanggulanga

n bencana

kepentingan, pelaku

penanggulangan bencana

dalam penanganan

darurat bencana

pelatihan di Pusdiklat

BNPB yang bersertifikat

7 Terwujudnya

keandalan

sumberdaya

manusia

penanggulanga

n bencana

dalam

penyelenggaraa

n

penanggulanga

n bencana

Masih terbatasnya

SDM yang faham dan

mengerti tentang

penanganan bencana

dan jumlah personil

yang belum memadai

Belum adanya SDM

yang bersertifikasi

BNPB memfasilitasi

peningkatan kapasitas

SDM dengan

menyelenggarakan

pelatihan di Pusdiklat

BNPB yang bersertifikat

8 Terwujudnya

penyelenggaraa

n

penanggulanga

n bencana yang

efektif, efisien,

transparan dan

akuntabel

Belum sinerginya

penyelenggaraan

penanggulangan bencana

lintas sektor dan lintas

wilayah

Peran kelembagaan

dan aparatur dalam

Penanggulangan

bencana di Kota

Makassar belum

optimal sehingga

belum seluruhnya

penyelenggaraan

penanggulangan

bencana dapat

terlaksana secara

efektif dan efisien

BNPB mempunyai

Inspektorat utama yang

melaksanakan

pengawasan

fungsional,kinerja,keuang

an dan administrasi

penyelenggaraan

penanggulangan bencana

yang sama tugasnya

dengan Inspektorat Kota

Makassar

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) : B IDANG FISPRA)

a. Kawasan Rawan Bencana Alam

Sebagai upaya menanggulangi jika terjadi bencana, maka diperlukan

perencanaan kawasan rawan bencana alam, yang bertujuan untuk

memberikan perlindungan semaksimal mungkin atas kemungkinan

bencana terhadap fungsi lingkungan hidup dan kegiatan lainnya.

Page 48: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 102

berdasarkan topografinya, Kota Makassar dikategorikan sebagai

dataran landai dengan ketinggian mencapai 1-22 m dpl Kondisi

tersebut dapat memicu terjadinya banjir atau luapan air yang juga

didukung oleh sistem drainase kota yang belum optimal. Kawasan

yang sering mengalami banjir terkonsentrasi di daerah dengan

elevasi 1-4 m dpl pada daerah dengan sistem drainase yang tidak

memadai. Selain itu Kota Makassar juga sangat dipengaruhi oleh

proses sungai yang bersumber dari sungai utama yang melewati

kota ini, yaitu sungai tallo dan sungai jeneberang.Kondisi morfologi

ini berperan penting dan sekaligus menjadi salah satu faktor

penyebab terjadinya banjir di Kota Makassar. Dalam arah

perencanaan dan pengembangan pola ruangnya, upaya dan

kebijakan yang perlu dilakukan :

1) Memperbaiki atau menata kembali sistem drainase kota

khususnya bagi daerah-daerah dengan skor kulaitas (SKL)

rendah dan sedang, terutama drainase yang berfungsi relatif

belum optimal, seperti wilayah pusat kota, sebagian dari

kawasan pendidikan dan penelitian, kawasan industri, kawasan

pergudangan dan kawasan permukiman yang padat penduduk.

2) Memperbaiki kualitas aliran kanal (kedalaman dan sampah)

sepanjang kurang lebih 13 km dimulai dari muara kanal ujung

tanah hingga muara kanal nuri, memanfaatkan situ dan danau

dalam kota secara optimal;dan

3) Memasyarakatkan gerakan membuat biopori pada lahan-lahan

kosong disemua kawasan dalam wilayah kota makassar guna

mengurangi debit aliran air permukaan di musim penghujan dan

mendapatkan ketersediaan air tanah yang cukup.

Kawasan rawan bencana di Makassar terdiri atas :

1) Kawasan rawan banjir yang ditetapkan di sebagian Kecamatan

Wajo, sebagian Kecamatan Biringkanaya, sebagian Kecamatan

Tamalanrea, sebagian Kecamatan Tallo, sebagian Kecamatan

Bontoala, sebagian Kecamatan Manggala, sebagian Kecamatan

Page 49: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 103

Tamalate, sebagian Kecamatan Panakkukang, sebagian

Kecamatan Rappocini, sebagian Kecamatan Ujung Tanah dan

area sekitar kawasan sungai Jeneberang. Selain itu Kota

Makassar juga sering terjadi luapan air terkhusus di daerah yang

padat penduduk, daerah kumuh dan daerah yang belum jelas

sistem drainasenya.

2) Kawasan rawan angin putting beliung yang ditetapkan di sebagian

Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, sebagian Kecamatan

Tamalanrea dan sebagian Kecamatan Biringkanaya.

3) Kawasan rawan bencana kebakaran yang berada di semua

wilayah kecamatan.

b. Kawasan lindung geologi

1) Abrasi pantai, posisi kota makassar yang terletak di pesisir pantai

dapat mengakibatkan terjadinya rawan bencana abrasi dan

sedimentasi pantai dalam wilayah Kota Makassar berada di

sepanjang kawasan pesisir kota yang terbentang mulai dari pesisir

bagian utara hingga barat dan selatan kota di sebagian

Kecamatan Tamalate, sebagian Kecamatan Mariso, sebagian

Kecamatan Ujung pandang, sebagian Kecamatan Wajo, sebagian

Kecamatan Ujung Tanah, sebagian Kecamatan Tallo, sebagian

Kecamatan Tamalanrea, dan sebagian Kecamatan Biringkanaya.

2) Gempa Bumi, Daerah rawan gempa yang terdekat berada di teluk

Mandar sebelah barat kawasan dengan jarak cukup jauh yaitu +

250 km dan pusat gempa berkisar pada kedalaman 50-100 km.

Meskipun wilayah Makassar relatif aman dari ancaman gempa,

tetapi harus mempertimbangkan prinsip mitigasi dalam

merancang kota ini khususnya untuk wilayah pesisirnya. Strategi

mitigasi dan upaya pengurangan bencana dalam kebijakannnya

yang perlu dilakukan sebagai berikut :

a) Melakukan zonasi daerah rawan bencana dan pengaturan

dalam penggunaan lahannya.

Page 50: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 104

b) Mengembangkan pola pembangunan pemukiman yang

mengakomodasi faktor resiko dari gempa bumi

c) Menerapkan sepenuhnya pembangunan gedung-gedung

dan fasilitas umum yang tahan gempa

d) Membangun kesadaran waspada bencana bagi

masyarakat kota.

3) Tsunami, Kawasan rawan tsunami di Kota Makassar terletak di

sepanjang kawasan pesisir kota yang terbentang mulai dari

bagian utara hingga barat dan selatan kota yaitu pada daerah

pesisir Kecamatan Tamalate, Kecamatan Mariso bagian barat,

bagian barat kecamatan wajo, daerah pesisir bagian utara

Kecamatan Ujung Tanah, bagian utara Kecamatan Tallo, bagian

barat Kecamatan Ujung Pandang, bagian utara barat Kecamatan

Tamalanrea, dan bagian utara Kecamatan Biringkanaya.

Ancaman kawasan perencanaan terhadap bahaya tsunami

berada dari sebelah selatan yaitu Sumbawa (sebelah selatan

Makassar). Hal ini dikarenakan titik tsunami yang berada di

sumbawa memiliki intensitas tsunami yang tinggi.

4) Gelombang pasang/kenaikan muka air laut, untuk daerah pesisir

makassar, ancaman terbesar kenaikan muka air laut berada di

pantai selatan yaitu Tanjung Bunga dan Pantai Akkarena yang

saat ini juga dipengaruhi oleh abrasi pantai. Hal ini juga akan

semakin parah karena pantai tersebut tidak memiliki pelindung

pantai seperti mangrove ataupun tanggul laut yang dapat

meredam gelombang pantai dan mengurangi pengaruh sea level

rise. Sementara di pantai bagian utara yang merupakan pantai

landai, telah terdapat vegetasi mangrove sebagai barrier atau

penghalang walaupun dalam jumlah kepadatan yang semakin

menurun. Kawasan rawan kenaikan muka air laut (sea level rise)

berada pada daerah pesisir Kecamatan Tamalate, Kecamatan

Mariso bagian barat, daerah pesisir Kecamatan Wajo, daerah

pesisir bagian utara Kecamatan Ujung Tanah, bagian utara

Page 51: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 105

Kecamatan Tallo, bagian utara dan tengah kecamatan Panaikang,

bagian selatan Kecamatan Makassar, bagian Timur kecamatan

Mamajang, bagian timur Kecamatan Rappocini, bagian barat

Kecamatan Tamalanrea dan bagian utara kecamatan

Biringkanaya.

5) Bencana Longsor, Bencana tanah longsor yang terjadi di kaki

gunung Bawakaraeng tahun 2004 lalu masih menyisakan

permasalahan dan ancaman yang perlu mendapatkan perhatian

serius. Ancaman itu berupa endapan sedimentasi yang saat ini

terus bertambah di kawasan bendungan Bili-bili. Jika semakin

menebal, sedimentasi tersebut dapat menjebol waduk Bili-bili

yang menyebabkan banjir besar hingga ke Kota Makassar.

Gunung bawakaraeng memiliki tingkat longsor potensial sekitar

115 juta meter kubik. Dari volume potensial longsor tersebut 22

juta meter kubik termasuk dalam kategori level satu atau patut

diwaspadai. Sewaktu-waktu bisa saja runtuh, terutama di musim

hujan. Bendungan bili-bili di Kabupaten Gowa, saat ini

menampung 60 juta m³ material longsor dari 300 juta m³ potensi

longsor Gunung Bawakaraeng. Selain ancaman banjir, peristiwa

longsornya waduk Bili-bili ini juga mempengaruhi pasokan air

bersih ke 3 wilayah Makassar, Gowa dan daerah lainnya. Berikut

juga, ancamannya akan mengarah pada pasokan energi listrik.

Untu kedepan, arah kebijakan dalam penanggulangan dan

antisipasi bencana longsoran Gunung Bawakaraeng akan

dilakukan sbb:

a) Menyediakan daya dukung maksimal pada upaya-upaya

pencegahan sedimentasi di waduk Bili-bili. Termasuk pula

dengan pembangunan sejumlah embung atau situ-situ

besar di kawasan Kota Makassar yang memungkinkan

untuk itu.

b) Merevitalisasi kawasan-kawasan aliran sungai agar bisa

meminimalisir dampak bencana yang mungkin terjadi.

Page 52: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 106

c) Membangun kesadaran awal ‘’sadar ancaman bencana’’

bagi masyarakat yang termasuk dalam kawasan rawan,

agar memiliki kesadaran antisipatif terhadap ancaman

bencana yang ada pada saat ini. Termasuk di dalamnya,

penghijauan di areal sempadan sungai sebagai penahan

laju sedimentasi.

6) Kawasan ruang evakuasi bencana, kawasan ruang evakuasi

bencana merupakan ruang yang dipersiapkan sebagai tempat

sementara evakuasi para korban bencana yang direncanakan

memiliki kapasitas ruang dengan tingkat keamanan terjamin, serta

mempunyai akses yang cukup baik/terjangkau oleh bala bantuan

kemanusiaan. Pembangunan ruang evakuasi bencana berupa

jalur dan tempat untuk berlindung dari kejadian bencana alam.

Ruang evakuasi bencana ini diupayakan dengan memanfaatkan

optimalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Non

Hijau (RTNH) dalam wilayah kota. Rencana kawasan ruang

evakuasi bencana di Kota Makassar,meliputi :

a) Ruang evakuasi bencana banjir yakni menempati semua

lapangan-lapangan terbuka dalam kota yang diperlengkapi

dengan fasilitas penampungan yang baik dan memadai; dan

b) Ruang evakuasi bencana gelombang pasang dan tsunami.

Selain menempati dan memanfaatkan bangunan-bangunan

tinggi berupa hotel dan sarana pendidikan (sekolah) yang

tersebar dalam wilayah kota, juga memanfaatkan lapangan-

lapangan terbuka yang tersedia di dalam kota.

Tabel.T-IV.C.1

Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Kota Makassar

No Rencana Pola

Ruang

Pola Ruang

saat ini

Indikasi

Program

Pemanfaatan

Ruang pada

Periode

Perencanaan

Berkenaan

Pengaruh

Rencana Pola

Ruang

terhadap

Kebutuhan

Pelayanan

SKPD

Arahan Lokasi

Pengembangan

Pelayanan

SKPD

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Page 53: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 107

1 Kawasan rawan

bencana alam

(kawasan lindung)

Kawasan

rawan banjir

Melakukan

studi di daerah

tertentu untuk

memahami

mekanisme

bencana

susulan seperti

banjir,

pencemaran air

minum dan

seterusnya

Sebagai upaya

menanggulangi

jika terjadi

bencana dan

memberikan

perlindungan

semaksimal

mungkin atas

kemungkinan

bencana

terhadap fungsi

lingkungan

hidup dan

kegiatan

lainnya.

di sebagian Kec.

Wajo, sebagian

Kec. Biringkanaya,

sebagian

Kec.Tamalanrea,

sebagian Kec.

Tallo, Bontoala,

sebagian

Kec.Manggala,

sebagian Kec.

Tamalate,

sebagian Kec.

Panakkukang,

sebagian

Kec.Rappocini,

dan sebagian

Kec.Ujung Tanah.

Kawasan

rawan

bencana

sedimentasi

sungai dan

banjir dalam

wilayah Kota

Makassar

Meningkatkan

zonasi yang

sudah ada

tentang tata

ruang/tata guna

lahan yang

didasarkan

pada kajian

risiko

Di sebagian Kec.

Tamalanrea,

sebagian

Kec.Tallo, Kec.

Bontoala,

sebagian

Kec.Manggala,

sebagian Kec.

Tamalate,

sebagian

Kec.Panakkukang,

Kec. Ujung Tanah

dan area sekitar

kawasan sungai

Jeneberang.

Selain itu kota

Makassar juga

sering terjadi

luapan air

terkhusus di

daerah yang padat

penduduk, daerah

kumuh, dan

daerah yang

belum jelas sistem

drainasenya.

Kawasan

rawan

bencana

sedimentasi

sungai dan

banjir dalam

wilayah Kota

Makassar

Memberikan

rekomendasi

tentang

perlakuan

khusus daerah

rawan dan

berbahaya

di sebagian Kec. Tamalanrea, sebagian Kec. Tallo, Kec. Bontoala, sebagian Kec. Manggala, sebagian Kec. Tamalate, sebagian Kec. Panakkukang, Kec. Ujung Tanah dan area sekitar kawasan sungai

Page 54: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 108

Jeneberang. Selain itu kota Makassar juga sering terjadi luapan air terkhusus di daerah yang padat penduduk, daerah kumuh, dan daerah yang belum jelas sistem drainasenya.

Kawasan

rawan angin

puting beliung

Memberikan

rekomendasi

tentang

perlakuan

khusus daerah

rawan dan

berbahaya

di sebagian Kec.

Kepulauan

Sangkarrang,

sebagian Kec.

Tamalanrea, dan

sebagian Kec.

Biringkanaya.

Kawasan

rawan

bencana

kebakaran

berada di semua

wilayah

kecamatan

2 Kawasan Lindung

geologi (kawasan

lindung)

Kawasan

yang rawan

terhadap

bencana

abrasi dan

sedimentasi

pantai dalam

wilayah Kota

Makassar

Memberikan

perlindungan

semaksimal

mungkin atas

kemungkinan

bencana

geologi

berada di

sepanjang

kawasan pesisir

kota yang

terbentang mulai

dari pesisir bagian

Utara hingga

Barat dan Selatan

kota di sebagian

Kec.Tamalate,

sebagian

Kec.Mariso,

sebagian

Kec.Ujung

Pandang,

sebagian Kec.

Wajo, sebagian

Kec. Ujung Tanah,

sebagian Kec.

Tallo, sebagian

Kec. Tamalanrea,

dan sebagian Kec.

Biringkanaya.

Kawasan

rawan tsunami

di Kota Makassar terletak di sepanjang kawasan pesisir kota yang terbentang mulai dari bagian Utara hingga Barat dan Selatan kota yaitu pada daerah pesisir Kec. Tamalate, Kec.

Page 55: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 109

Mariso bagian barat, bagian barat Kec. Wajo, daerah pesisir bagian utara Kec. Ujung Tanah, bagian utara Kec. Tallo, bagian barat Kec. Ujung Pandang, bagian utara barat Kec. Tamalanrea, dan bagian utara Kec. Biringkanaya. Ancaman kawasan perencananaan terhadap bahaya tsunami berada dari sebelah Selatan yaitu sumbawa (sebelah Selatan Makassar). Hal ini dikarenakan titik tsunami yang berada di Sumbawa memiliki intensitas tsunami yang tinggi.

Kawasan

rawan

kenaikan

muka air laut

(sea level rise)

berada pada

daerah pesisir

Kec. Tamalate,

Kec. Mariso

bagian barat,

daerah pesisir

Kec. Wajo, daerah

pesisir bagian

utara Kec. Ujung

Tanah, bagian

utara Kec.Tallo,

bagian Utara dan

Tengah Kec.

Panaikang, bagian

Selatan Kec.

Makassar, bagian

Timur Kec.

Mamajang, bagian

Timur Kec.

Rappocini, bagian

Barat Kec.

Tamalanrea, dan

bagian Utara

Kec.Biringkanaya.

3 Kawasan ruang

evakuasi bencana

(kawasan budidaya)

Ruang

evakuasi

bencana

banjir

Menyediakan

lapangan

terbuka untuk

zona perantara

(Butter Zona),

evaluasi dan

akses darurat

Ruang yang

digunakan

untuk tempat

sementara

evakuasi para

korban bencana

dan tempat

Semua lapangan-

lapangan terbuka

dalam kota yang

diperlengkapi

dengan fasilitas

penampungan

Page 56: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 110

berlindung dari

kejadian

bencana alam

yang baik dan

memadai

Ruang

evakuasi

bencana

gelombang

pasang dan

tsunami

Memanfaatkan

bangunan-

bangunan tinggi

berupa hotel dan

sarana pendidikan

(sekolah) yang

tersebar dalam

wilayah kota, juga

memanfaatkan

lapangan-

lapangan terbuka

yang tersedia di

dalam kota

Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHS Kota Makassar

BPBD Kota Makassar

No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadap

Pelayanan SKPD

Catatan bagi

Perumusan

Program dan

Kegiatan SKPD

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Kapasitas daya dukung

dan daya tampung

lingkungan hidup untuk

pembangunan

Kegiatan pengembangan sarana

dan prasarana daerah dilakukan

dengan mengintegrasikan prinsip-

prinsip pembangunan

berkelanjutan dengan

memperhatikan daya dukung dan

daya tampung lingkungan melalui

upaya pengendalian pencemaran

dan kerusakan lingkungan. Hal ini

dilakukan untuk menjamin

kelestraian lingkungan hidup

guna menjaga keselamatan,

kemampuan, kesejahteraan dan

mutu lingkungan hidup bagi

generasi masa kini dan yang

akan datang

Pembangunan tanpa

memperhatikan daya

dukung dan daya tamping

lingkungan hidup dapat

menimbulkan risiko

bencana di masa

mendatang

Program dan kegiatan

yang terkait dengan

pembangunan harus

memperhatikan daya

dukung dan daya

tampung lingkungan

hidup

2 Perkiraan mengenai

dampak dan resiko

lingkungan hidup

Kerusakan lingkungan yang

terjadi di Kota Makassar dipicu

oleh meningkatnya jumlah

penduduk dan aktivitas mereka

untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Pencemaran

lingkungan yang terjadi berkaitan

dengan B3, pencemaran air,

Kerusakan lingkungan

yang diakibatkan oleh alih

fungsi lahan, aktifitas

pertambangan dan

kebakaran hutan dapat

menimbulkan risiko

bencana di masa

mendatang. Pencemaran

yang terjadi berakibat

wabah penyakit yang

dapat berpotensi menjadi

kejadian luar biasa

Program dan kegiatan

yang terkait harus

memperhatikan

dampak dan risikonya

terhadap lingkungan

hidup serta dalam

pemanfaatan

kawasan, edukasi

kepada masyarakat

bahwa keberadaan

izin pemanfaatan, IMB

dan dokumen

Page 57: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 111

lingkungan

merupakan upaya

legitimasi dan

instrument

pencegahan

terjadinya

pencemaran dan

kerusakan lingkungan

3 Kinerja layanan/jasa

ekosistem

Meningkatkan kualitas lingkungan

perairan melalui konservasi

terumbu karang sebagai

ekosistem utama. Salah satunya

penanaman terumbu karang jenis

acropora dengan menggunakan

media spider reef structure di

sekitar samalona. KOnservasi

tahap awal menanam 1.800

fragmen terumbu karang dan

terus ditingkatkan dengan 6000

fragmen di awal tahun 2017

Lebih memprioritaskan isu

strategis tentang bencana

alam untuk menghindari

terjadinya risiko bencana

Program dan kegiatan

yang terkait harus

memperhatikan

Kinerja layanan/jasa

ekosistem

4 Efisiensi pemanfaatan

sumber daya alam

Pemanfaatan sumber daya

sesuai dnegan daya dukung dan

memperhatikan daya regenerasi

khusus untuk sumber daya alam

yang dapat diperbaharui

(renewable).peningkatan upaya

konservasi lahan kritis dan

resapan air.

Pemanfaatan sumber daya

alam yang berlebihan akan

merusak lingkungan dan

berakibat adanya risiko

bencana

Program dan kegiatan

yang terkait harus

memperhatikan

Efisiensi pemanfaatan

sumber daya alam

5 Tingkat kerentanan dan

kapasitas adaptasi

terhadap perubahan

iklim

Perubahan iklim merupakan

fenomena alam yang memberikan

dampak pada peningkatan

kerentanan wilayah kota

Makassar dengan kondisi

topografi berupa dataran rendah

dan pesisir. Upaya adaptasi untuk

meningkatkan ketahanan

masyarakat dalam menghadapi

peubahan iklim dengan

melakukan peningkatan kualitas

kelembagaan , SDM, dan tata

laksana meliputi peningkatan

kapasitas dan kesiapsiagaan

pemerintah dan masyarakat,

pengembangan data dan

informasi terkait dengan kondisi

iklim dan rancang ulang seluruh

aspek-aspek program

pembangunan sehingga bersifat

adaptif dan responsive terhadap

perubahan iklim.

Perubahan iklim yang tidak

dibarengi dengan adaptasi

terhadap perubahan

tersebut menjadikan

Makassar menjadi rentan

terhadap bencana

Program dan kegiatan

yang terkait harus

memperhatikan

Tingkat kerentanan

dan kapasitas

adaptasi terhadap

perubahan iklim

6 Tingkat ketahanan dan

potensi

keanekaragaman

hayati

Alih fungsi lahan yang terjadi di

Makassar menjadi pemukiman,

jasa perhotelan,wisata, taman.

Sedangkan fungsi lahan dan

panjang garis pantai di pesisir

pantai Kota Makassar telah

Konversi lahan menjadi

ancaman besar bagi

keberlangsungan

keanekaragaman hayati.

Kerusakan lingkungan

yang diakibatkan oleh alih

Program dan kegiatan

yang terkait harus

memperhatikan

Tingkat ketahanan

dan potensi

Page 58: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 112

mengalami perubahan akibat

adanya reklamasi. Area bawah

laut Makassar termasuk dalam

segitiga terumbu karang yang

merupakan pusat

keanekaragaman hayati laut

dunia.

fungsi lahan dapat

menimbulkan risiko

bencana di masa

mendatang.

keanekaragaman

hayati

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

Isu strategis merupakan suatu kondisi/permasalahan yang

mempengaruhi langkah dan proses serta menentukan keberhasilan

dalam pencapaian visi dan misi. Berdasarkan identifikasi produk

perencanaan di tingkat pusat dan daerah yang telah dijabarkan

sebelumnya dapat ditarik beberapa hal yang menjadi isu strategis bagi

BPBD Kota Makassar yaitu :

1. Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.

2. Penguatan kelembagaan penanggulangan bencana.

3. Komitmen pengurangan resiko bencana.

4. Meningkatkan kapasitas SDM dalam mendukung Penanggulangan

bencana.

5. Meningkatkan kerjasama/kemitraan dengan para pemangku

kepentingan terkait PB.

6. Memperkuat regulasi daerah dalam penyelenggaraan PB

7. Meningkatkan pengelolaan resiko bencana berbasis masyarakat

8. Meningkatkan sarana prasarana dalam mendukung PB

9. Meningkatkan sistem perencanaan dan system evaluasi kinerja

BPBD

10. Penanganan dan pengurangan risiko bencana (PRB) secara terpadu

Berikut tabel skor kriteria dalam penentuan isu-isu strategis

Tabel Skor kriteria penentuan isu-isu strategis

No KRITERIA BOBOT

1 Memiliki pengaruh besar/siginifikan terhadap pencapaian sasaran renstra K/L atau renstra provinsi/kota

20%

Page 59: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 113

2 Merupakan tugas dan tanggung jawab BPBD Kota Makassar

10%

3 Dampak yang ditimbulkan terhadap publik 20%

4 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah 10%

5 Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani 15%

6 Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan 25%

Total 100%

Tabel Nilai skala kriteria

No Isu strategis

Penanggulangan Bencana

Nilai Skala Kriteria ke- Total Skor 1 2 3 4 5 6

1 Adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim

20 10 20 0 15 25 90

2 Penguatan Kerangka Hukum dan Kelembagaan

20 10 20 10 15 25 100

3 Peningkatan Kemitraan multipihak dalam penanggulangan bencana

20 10 18 5 15 25 93

4 Peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana

20 10 20 10 15 25 100

5 Peningkatan kesiapsiagaan dan penanganan darurat bencana

20 10 20 10 15 25 100

6 Peningkatan kapasitas pemulihan bencana

20 10 20 5 15 25 95

7 Meningkatkan kapasitas SDM dalam mendukung Penanggulangan bencana

20 10 20 5 15 25 95

8 Meningkatkan sarana prasarana dalam mendukung PB

20 10 20 10 15 25 100

Isu Global

a. Perubahan iklim dan pemanasan global (Climate change and

Global warming)

Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam distribusi

pola cuaca secara statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa

hingga jutaan tahun. Istilah ini bisa juga berarti perubahan keadaan

cuaca rata-rata atau perubahan distribusi peristiwa cuaca rata-rata,

contohnya, jumlah peristiwa cuaca ekstrem yang semakin banyak

Page 60: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 114

atau sedikit. Perubahan iklim terbatas hingga regional tertentu atau

dapat terjadi di seluruh wilayah Bumi , Wikipedia.

Pemanasan global yang merupakan kejadian meningkatnya suhu

permukaan bumi, lautan dan atmosfer sebenarnya merupakan

peristiwa alam yang sudah sering terjadi semenjak awal kejadian bumi

kurang lebih 4 miliar tahun yang lalu. Pemanasan global akan menjadi

masalah apabila laju peningkatan suhu bumi melebihi batas ambang

perubahan normal.

Selama seratus tahun terakhir, rata rata suhu bumi telah meningkat

sebesar 0,6 oC, dan diperkirakan akan meningkat sebesar 1,4 5,8 oC

pada tahun 2050. Kenaikan suhu bumi ini akan mengakibatkan

mencairnya es di kutub, menaikan suhu lautan sehingga volume dan

muka air laut meningkat. Kenaikan volume dan permukaan air laut ini

akan mengakibatkan banjir di wilayah wilayah pantai dan bisa

menenggelamkan beberapa pulau.

Di beberapa wilayah yang mengalami kenaikan suhu ini akan

mengalami perubahan iklim yang ditandai dengan curah hujan yang

lebih tinggi, suhu udara meningkat dan pergeseran atau perubahan

musim. Evaporasi akan semakin tinggi sehingga kelembaban tanah

semakin cepat hilang dan tanah cepat mengering. Kekeringan ini akan

mengakibatkan terjadinya gangguan produksi bahan makanan

sehingga terjadi kekurangan bahan makanan dan kelaparan.

Beberapa akibat langsung

• Pertama, pencairan es di kutub.

• Kedua, peningkatan volume dan muka air laut.

• Ketiga, perubahan cuaca dan iklim global.

• Keempat, sistem pertanian dan persediaan bahan makanan.

• Kelima, migrasi hewan dan penurunan jumlah spesies hewan dan

tumbuhan.

• Keenam, krisis sumberdaya air yang mempunyai potensi untuk

terjadinya konflik antar sektor dan antar pengguna.

• Ketujuh, gangguan keamanan.

Page 61: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 115

• Kedelapan, kesehatan manusia, dengan munculnya berbagai

penyakit hewan dan manusia (demam berdarah, flu burung, dsb)

Pengendalian

• Mengurangi produksi gas karbon dioksida dengan mengurangai

pemanfaatan bahan bakar fosil dan produksi gas gas rumah kaca

yang lain. Hal ini sulit dilakukan karena negera negara industri

(terutama AS) tidak bersedia mengurangi produksinya

• Menekan atau menghentikan penggundulan hutan

• Penghutanan kembali secara besar besaran untuk menciptakan

wilayah serapan (sink) gas karbondioksida

• Melokalisir gas karbondioksida atau dengan menangkap dan

menyuntikkannnya ke dalam sumur sumur minyak bumi untuk

mendorong minyak bumi ke permukaan. Teknologi sudah bisa

dilakukan mengganti bahan baker fosil dengan bahan bakar

alternative yang renewable dan ramah lingkungan.

Kerjasama internasional

1. Mendorong disepakati dan dilaksanakannya kesepakatan dan

persetujuan internasional tentang pengurangan pemanasan global

Earth summit Rio de Janairo, Protokol Kyoto, atau perlu dibentuk

instrument perjanjian baru yang disepakati dan dipatuhi oleh

semua negara ?).

2. Menekan negara negara penghasil gas rumah kaca terbesar (AS,

Eropa dan sebagainya) untuk meratifikasi Protokol Kyoto.

3. Mendorong PBB untuk aktif melakukan tindakan pencegahan

melalui perjanjian dan bagi negara yang tak mematuhi konvensi

dan kesepakatan dunia (seperti sangsi PBB tentang pemanfaatan

energi nuklir)

b. Kerangka Kerja Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana

(2015-2030) (Sendai Framework for Action)

Kerangka Kerja Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana Tahun

2015-2030 diresmikan penggunaannya dalam Konferensi Dunia

Page 62: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 116

Ketiga PBB di Sendai, Jepang, pada tanggal 8 Maret 2015.

Kerangka Kerja ini adalah hasil dari konsultasi antar pemegang

kepentingan yang pelaksanaannya diawali pada tanggal 12 Maret

2012, serta negoisasi antar Negara yang dilaksanakan mulai bulan

Juli 2014 hingga bulan Maret 2015, didukung oleh kantor PBB

untuk Pengurangan Risiko Bencana (United Nations Office for

Disaster Risk Reduction=UNISDR) atas permintaan Majelis Umum

PBB. Kerangka Kerja Sendai adalah instrument turunan dari

Kerangka Aksi Hyogo (Hyogo Framework for Action=HFA) tahun

2005-2015 : Membangun Ketangguhan Negara dan Masyarakat

terhadap Bencana. Memastikan keberlanjutan pekerjaan yang

telah dilakukan oleh Negara-negara dan pemangku kepentingan

dibawah HFA dan mengenalkan beberapa inovasi yang telah

dibicarakan selama kosultasi dan negoisasi. Telah diidentifikasi

bahwa perubahan terpenting dalam Kerangka Kerja ini adalah

penekanan terhadap manajemen risiko bencana dan bukan lagi

manajemen bencana seperti sebelumnya. Penekanan juga

diberikan pada definisi dari tujuh target global Kerangka Kerja

Sendai yaitu :

▪ Mengurangi secara substansial tingkat kematian global

akibat bencana di tahun 2030, menuju penurunan rata-rata

tingkat kematian global per 100.000 dalam dekade 2020-

2030 dibandingkan dengan periode 2005-2015

▪ Secara substansial mengurangi jumlah orang yang terkena

dampak secara global di tahun 2030, bertujuan menurunkan

angka rata-rata global per 100.000 di dekade 2020-2030

dibandingkan dengan periode 2005-2015

▪ Mengurangi kerugian ekonomi langsung akibat bencana

dalam kaitannya dengan Produk Domestik Bruto (GDP) di

tahun 2030

▪ Secara substansial mengurangi kerusakan akibat bencana

pada infrastruktur penting dan gangguan pada layanan

Page 63: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 117

dasar diantaranya fasilitas kesehatan dan pendidikan,

termasuk melalui pembangunan ketangguhan mereka pada

tahun 2030

▪ Secara substansial meningkatkan jumlah Negara yang

memiliki strategi pengurangan risiko bencana nasional dan

lokal pada tahun 2020

▪ Meningkatkan kerja sama internasional secara substansial

untuk negara berkembang melalui dukungan yang memadai

dan berkelanjutan untuk mendukung aksi nasional mereka

dalam mengimplementasikan kerangka kerja ini di tahun

2030

▪ Secara substansial meningkatkan ketersediaan dan akses

ke system peringatan dini multi ancaman dan informasi hasil

kaji risiko bencana bagi seluruh masyarakat pada tahun

2030

Ruang lingkup dan Tujuan

Kerangka ini berlaku untuk risiko skala kecil dan besar, sering dan

jarang, bencana tiba-tiba dan berangsur-angsur, bencana yang

disebabkan oleh alam atau buatan manusia serta terkait

lingkungan, teknologi dan bahaya biologis dan risiko. Bertujuan

untuk mamandu pengelolaan risiko bencana multi-ancaman di

pembangunan di semua tataran serta di dalam dan semua sektor.

Hasil yang diharapkan

Penurunan risiko dan kerugian bencana dalam kehidupan, mata

pencaharian dan kesehatan dan dalam ekonomi, fsik, asset sosial,

budaya dan lingkungan dari orang, bisnis, masyarakat dan Negara.

Tujuan

Mencegah risiko baru dan mengurangi risiko bencana yang ada

melalui penerapan langkah-langkah penilaian terpadu untuk

ekonom, struktual, hukum, sosial, kesehatan, buday, pendidikan,

Page 64: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 118

lingkungan, teknologi, politik dan kelembagaan guna mencegah

dan mengurangi terpaan bahaya dan kerentanan terhadap

bencana, meningkatkan kesiapan untuk respon dan pemulihan,

dan dengan demikian memperkuat ketangguhan.

Prioritas Aksi

Ada kebutuhan untuk tindakan terfokus dalam dan lintas sektor dengan

negara di tingkat lokal,nasional,regional dan global dalam empat bidang

prioritas sebagai berikut :

Prioritas Aksi

Prioritas 1

Pemahaman risiko

bencana

Prioritas 2

Penguatan tata kelola risiko bencana untuk

mengelola risioko bencana

Prioritas 3

Investasi dalam pengurangan risiko

bencana untuk ketangguhan

Prioritas 4

Meningkatkan kesiapan bencana untuk respon yang

efektif, dan untuk “Membangun Kembali

dengan Leibh Baik” dalam pemulihan, rehabilitasi dan

rekonstruksi

c. ASEAN Committee on Disaster Management (ACDM) 2016

One ASEAN One Community for Better Resilience adalah tema

yang diusung Indonesia untuk mewujudkan ketangguhan ASEAN

menghadapi bencana pada pertemuan ASEAN Committee on

Disaster Management (ACDM) 2016 di Manado yang merupakan

pertemuan ke-29. Semangat One ASEAN One Community for

Better Resilience mendorong Indonesia untuk menetapkan

program prioritas selama perhelatan ACDM 2016. Kegiatan-

kegiatan pengurangan risiko bencana memerlukan komitmen dari

berbagai pihak, pemerintah dan dunia usaha dan masyarakat yang

merupakan tiga pilar yang tidak terpisahkan dalam

penanggulangan bencana.keterlibatan public,people,private

partnership dalam kemajuan pengurangan risiko bencana sangat

perlu untuk mendukung penanggulangan bencana dan

ketangguhan bencana baik di Indonesia maupun pada regional

ASEAN. Tema tersebut sesuai dengan salah satu item pada visi

Page 65: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 119

Komunitas ASEAN 2025 di bawah pilar social-budaya KOmunitas

ASEAN, yang telah menyatakan masyarakat tangguh dengan

peningkatan kapasitas dan kemampuan untuk beradaptasi dan

menghadapi kerentanan social dan ekonomi, bencana,perubahan

iklim dan juga ancaman dan tantangan yang muncul.

d. Menuju Kota Tangguh (Resilience City)

Pada bulan April 2012, Lembaga PBB yang bergerak dalam

pengurangan risiko bencana United Nations International Strategy for

Disaster Reduction (UNISDR) mengeluarkan sebuah buku yang

diperuntuhkan kepada setiap Walikota yang ada di seluruh dunia.

Buku tersebut berjudul “How to Make Cities More Resilient“,dan

dibuat dalam rangka kampanye global pengurangan risiko bencana

(PRB) dari tahun 2010 s/d 2015. Saat ini buku tersebut telah

diterjemahkan kedalam beberapa bahasa dan salah satunya bahasa

Indonesia.

Dalam buku tersebut, UNISDR menjelaskan 10 kiat untuk menuju kota

tangguh dalam menghadapi bencana. Ke-10 tersebut merupakan

turunan dari 5 aksi yang terdapat dalam Kerangka Aksi Hyogo yang

pernah saya jelaskan beberapa minggu yang lalu. Berikut 10 kiat

menuju kota tangguh dalam menghadapi bencana sesuai dengan

buku tersebut.Baca selengkapnya di:

1. Menciptakan organisasi dan koordinasi untuk memahami dan

mengurangi risiko bencana, berdasarkan partisipasi kelompok-

kelompok masyarakat dan masyarakat sipil. Membangun aliansi

lokal. Memastikan bahwa semua bagian memahami perannya

dalam pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan. Dalam

pertama ini, setiap kelompok, stakeholder, dan pemangku

kepentingan yang berada disuatu kota harus melakukan koordinasi

dan membuat Protap sebelum, ketika dan sesudah terjadinya

bencana.

Page 66: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 120

2. Menyiapkan Anggaran dalam upaya pengurangan risiko bencana

dan penguatan kapasitas masyarakat, lembaga pendidikan,

kesehatan dan lain-lain. Kesediaan anggaran memungkinkan

terlaksananya kegiatan seperti penguatan kapasitas masyarakat,

penguatan kapasitas pihak sekolah, percepatan proses recovery

kawasan yang terkena bencana, percepatan rehab-rekon kawasan

bencana dan beberapa kegiatan lainnya.

3. Menjaga keterbaruan data bahaya/ancaman dan kerentanan

dalam upaya pengkajian risiko bencana. Data pengkajian risiko

tersebut harus digunakan sebagai pertimbangan utama dalam

membuat kebijakan arah pembangunan dan pengambilan

keputusan. Informasi bahaya/ancaman, kerentanan dan risiko

suatu kawasan harus disebarkan untuk membuat publik tahu dan

sadar akan ancaman yang ada di kota mereka.

4. Melakukan investasi dalam upaya perlindungan, peningkatan

dan ketangguhan infrastruktur. Dalam kiat ke-empat ini,

pemerintah kota diharuskan untuk melakukan Investasi

infrastruktur seperti membuat drainase yang bagus untuk

menghindari banjir, membangun infrastruktur yang tahan gempa,

dan melakukan perlindungan terhadap inftrastruktur vital yang ada

di dalam kota.

5. Melakukan perlindungan fasilitas Sekolah dan Rumah Sakit.

Pelindungan fasilitas sekolah secara struktural bisa dilakukan

dengan cara membuat bangunan sekolah dan rumah sakit yang

tahan terhadap bencana seperti sekolah dan rumah sakit tahan

gempa serta membuat petunjuk arah evakuasi apabila terjadi

bencana. Namun demikian, perlindungan sekolah dan rumah sakit

secara non-struktural seperti penguatan kapasitas guru dan murid

serta penguatan kapasitas tenaga rumah sakit harus juga dilakukan

untuk membentuk sekolah dan rumah sakit yang tangguh dan tetap

dapat beroperasi dengan baik setelah bencana terjadi.

Page 67: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 121

6. Membangun regulasi dan perencanaan penggunaan lahan.

Membuat peraturan seperti Building Code terhadap bangunan-

bangunan dan melakukan pemetaan kawasan-kawasan yang

memiliki tingkat risiko rendah untuk dijadikan kawasan

pembangunan pada masa yang akan datang.

7. Memastikan terlaksananya program pendidikan dan pelatihan

untuk meningkatkan kesadaran publik. Dalam hal pendidikan,

peintegrasian pengurangan risiko bencana ke dalam program

pendidikan formal seperti adanya kurikulum khusus mengenal

bencana untuk sekolah yang di kota tersebut. Pelatihan-pelatihan

untuk penguatan kapasitas masyarakat kota perlu segera

dilakukan..

8. Melakukan perlindungan terhadap lingkungan dan ekosistem.

Memberikan penyadaran kepada masyarakat akan dampak yang

dihadapi apabila tidak melindungin lingkungan. Penyadaran untuk

menjaga lingkungan untuk kawasan-kawasan tertentu bisa

dilakukan dengan metode pendekatan secara religius.

9. Memasang peralatan peringatan dini dan penguatan kapasitas

manajemen tanggap darurat. Dalam hal manajemen tanggap

darurat, pelaksanaan drill atau simulasi secara berkala harus

dilakukan sehingga masyarakat kota tersebut bisa melakukan

respon yang efektif dalam setiap kejadian bencana. Penguatan

koordinasi dan Table Top Simulation (TTS) antar dinas terkait

dalam menghadapi masa-masa tanggap darurat juga harus

dilakukan.

10. Setelah bencana, pemulihan dan dan pembangunan kembali

komunitas haruslah terkoordinir dengan baik. Pemulihan dan

pembangunan kembali harus menjadi momen mengatur kembali

tata ruang berbasis pengurangan risiko bencana dan harus

melibatkan komunitas terdampak untuk memetakan kebutuhan.

e. Sustainable Development Goal’s (SDG’s)

Page 68: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 122

Pembangunan yang bijak bagi masyarakat adalah pembangunan

yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan (sustainable

development) adalah pembangunan yang bertujuan meningkatkan

kualitas hidup orang di seluruh dunia, baik dari generasi sekarang

maupun yang akan datang, tanpa mengeksploitasi penggunaan

sumberdaya alam yang melebihi kapasitas dan daya dukung bumi.

Tujuan tersebut bisa dicapai melalui empat elemen tujuan

pembangunan berkelanjutan: (1) Pertumbuhan dan keadilan

ekonomi; (2) Pembangunan sosial; (3) Konservasi sumberdaya

alam (perlindungan lingkungan); (4) Pemerintahan yang baik (good

governance). Keempat elemen tersebut saling mendukung satu

dengan lainnya, menciptakan tujuan pembangunan yang berkaitan

dan berkelanjutan.

Dalam Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang

diadakan di Rio de Janeiro (Brasil) pada Juni 2012 dibahas agenda

pembangunan berkelanjutan yang disebut Sustainable

Development Goals (SDGs). SDGs merupakan seperangkat

tujuan, sasaran, dan indikator pembangunan yang berkelanjutan

yang bersifat universal. SDGs merupakan kelanjutan dan

perluasan dari Millennium Development Goals (MDGs) yang telah

dilakukan oleh negara-negara sejak 2001 hingga akhir 2015.

Delapan MDGs sebagai berikut:

1. Mengurangi kemiskinan dan kelaparan

2. Mencapai pendidikan yang universal;

3. Meningkatkan kesetaraan gender dan memberdayakan

perempuan

4. Mengurangi kematian anak

5. Meningkatkan kesehatan maternal

6. Membasmi HIV, malaria, dan penyakit lainnya

7. Menjamin keberlanjutan lingkungan

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.

Page 69: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 123

Meskipun beberapa target MDGs berhasil dicapai, banyak tujuan

dan target lainnya dinilai belum tercapai. MDGs bertujuan

mengurangi kemiskinan, tetapi gagal memperhatikan dan

mengatasi akar masalah kemiskinan. MDGs tidak secara khusus

memperhatikan pentingnya mencapai tujuan perbaikan

pembangunan ekonomi. MDGs kurang memperhatikan sifat

holistik, inklusif, dan keberlanjutan pembangunan. Demikian juga

MDGs dinilai kurang memperhatikan kesetaraan gender dan hak

azasi manusia (Gambar 1). Secara teoretis MDGs ingin diterapkan

di semua negara, tetapi kenyataannya MDGs hanya diterapkan

pada negara berkembang atau miskin, dengan bantuan pendanaan

dari negara kaya (UN, 2016; Guardian, 2016; Knoema, 2016).

Beberapa masalah utama yang belum bisa diatasi sampai dengan

berakhirnya era MDGs (UN, 2016) sebagai berikut:

1. Masih terdapat jurang yang lebar antara rumahtangga yang miskin dan

rumahtangga, antara daerah pedesaan dan perkotaan

2. Masih terdapat ketidaksetaraan gender (Gambar 1)

3. Banyak terjadi konflik (peperangan dsb,) yang merupakan ancaman nyata

bagi pembangunan manusia

4. Jutaan orang miskin hidup dalam kemiskinan dan kelaparan, tanpa akses

terhadap pelayanan dasar

5. Perubahan iklim dan degradasi lingkungan merongrong kemajuan yang

diperoleh, dan kelompok masyarakat miskin terkena dampak yang paling

besar

Page 70: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 124

Gambar 1 menyajikan hasil analisis data UNDP yang menunjukkan

ketidaksetaraan gender di berbagai negara dunia tahun 2011.

Ketidaksetaraan gender diukur dalam Gender Inequality Index (GII), terdiri

atas tiga dimensi: (1) kesehatan reproduksi, (2) pemberdayaan, dan (2)

lapangan kerja. GII=0 menunjukkan, kesetaraan sempurna antara laki-laki dan

perempuan. GII= 1 ketidaksetaraan sempurna, perempuan tidak diuntungkan

maksimum. Indonesia termasuk di antara negara berkembang dengan

ketidaksetaraan gender tinggi (GII 0.49-0.60) (Knoema, 2016).

Sustainable Development Goals secara eksplisit bertujuan memberantas

kemiskinan dan kelaparan, mengurangi ketimpangan dalam dan antar negara,

memperbaiki manajemen air dan energi, dan mengambil langkah urgen untuk

mengatasi perubahan iklim. Berbeda dengan MDGs, SDGs menegaskan

pentingnya upaya mengakhiri kemiskinan agar dilakukan bersama dengan

upaya strategis untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menerapkan

langkah kebijakan sosial untuk memenuhi aneka kebutuhan sosial (seperti

pendidikan, kesehatan, proteksi sosial, kesempatan kerja), dan langkah

kebijakan untuk mengatasi perubahan iklim dan proteksi lingkungan.

Page 71: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 125

Gambar 3 menyajikan hasil analisis data UNDP yang menunjukkan

ketidaksetaraan gender di berbagai negara dunia tahun 2011.

Ketidaksetaraan gender diukur dalam Gender Inequality Index (GII), terdiri

atas tiga dimensi: (1) kesehatan reproduksi, (2) pemberdayaan, dan (2)

lapangan kerja. GII=0 menunjukkan, kesetaraan sempurna antara laki-laki dan

perempuan. GII= 1 ketidaksetaraan sempurna, perempuan tidak diuntungkan

maksimum. Indonesia termasuk di antara negara berkembang dengan

ketidaksetaraan gender tinggi (GII 0.49-0.60) (Knoema, 2016).

Pada pertemuan tingkat tinggi di markas PBB pada September 2015,

sebanyak 193 negara anggota PBB sepakat untuk menjadikan SDGs sebagai

kerangka agenda pembangunan dan kebijakan politis selama 15 tahun ke

depan mulai 2016 hingga 2030. Pemerintah di setiap negara anggota PBB–

baik negara kaya, menengah, maupun miskin, baik negara maju maupun

berkembang – memiliki tanggungjawab mengimplementasikan SDGs untuk

mencapai SDGs. Negara adalah pihak yang memiliki tanggungjawab utama

dalam pembangunan sosial dan ekonomi, pembuatan kebijakan nasional,

menentukan strategi pembangunan, yang diperlukan untuk tujuan mencapai

pembangunan berkelanjutan. Pemerintah semua negara diharapkan

menerapkan agenda dan kebijakan politis pembangunan ekonomi nasional,

untuk meningkatkan kemakmuran dan sekaligus melindungi planet bumi.

SDGs secara eksplisit bertujuan memberantas kemiskinan dan kelaparan,

mengurangi ketimpangan dalam dan antar negara, memperbaiki manajemen

air dan energi, dan mengambil langkah urgen untuk mengatasi perubahan

iklim. Berbeda dengan MDGs, SDGs menegaskan pentingnya upaya

mengakhiri kemiskinan agar dilakukan bersama dengan upaya strategis untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menerapkan langkah kebijakan sosial

untuk memenuhi aneka kebutuhan sosial (seperti pendidikan, kesehatan,

proteksi sosial, kesempatan kerja), dan langkah kebijakan untuk mengatasi

perubahan iklim dan proteksi lingkungan.

Page 72: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 126

SDG terdiri atas 17 tujuan dan 169 target, yang meliputi aneka isu

pembangunan berkelanjutan (Gambar 2).

Daftar 17 tujuan dalam SDGs sebagai berikut:

1. Kemiskinan (Poverty) – Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya

di setiap tempat

2. Pangan (Food) – Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan,

perbaikan gizi, dan meningkatkan pertanian yang berkelanjutan

3. Kesehatan (Health)– Menjamin hidup yang sehat dan meningkatkan

kesehatan / kesejahteraan bagi semua pada semua usia

4. Pendidikan (Education) –Menjamin pendidikan yang berkualitas, inklusif

dan adil, meningkatkan kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua

5. Perempuan (Women) – Mencapai kesetaraan gender dan

memberdayakan semua wanita dan gadis

6. Air (Water)– Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi

yang berkelanjutan bagi semua

7. Energi (Energy) – Menjamin akses terhadap energi yang terjangkau

(terbeli), andal, berkelanjutan, dan modern, bagi semua

Page 73: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 127

8. Ekonomi (Economy) – Meningkat pertumbuhan ekonomi yang

berkelanjutan dan inklusif; partisipasi penuh dalam pekerjaan yang

produktif, jenis pekerjaan yang layak bag semua

9. Infrastruktur (Infrastructure) – Membangun infrastuktur (prasarana)

yang awet/ kuat, meningkatkan industrialisasi yang inklusif dan

berkelanjutan, mendukung inovasi

10. Ketidaksetaraan (Inequality) – Mengurangi ketidaksetaraan (inequality)

dalam dan antar negara

11. Pemukiman (Habitation) – Membangun kota dan pemukiman manusia

yang inklusif, aman, awet/ kuat, dan berkelanjutan

12. Konsumsi (Consumption) – Menjamin pola konsumsi dan produksi yang

berkelanjutan

13. Iklim (Climate) – Mengambil langkah-langkah tindakan yang segera

untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya

14. Ekosistem Kelautan (Marine Ecosystem)– Melindungi dan

menggunakan lautan, laut, dan sumberdaya kelautan secara

berkelanjutan untuk pembangunan yang berkelanjutan

15. Ekosistem (Ecosystem) – Melindungi, memulihkan, dan meningkatkan

penggunaan ekosistem bumi secara berkelanjutan, mengelola hutan

secara berkelanjutan, menghentikan dan membalik degradasi (kerusakan)

tanah, dan kehilangan biodiversitas (keragaman hayati)

16. Kelembagaan (Institutions) – Menciptakan masyarakat yang damai dan

inklusif untuk pembangunan yang berkelanjutan, memberikan akses

terhadap keadilan bagi semua, membangun lembaga yang efektif,

akuntabel (dapat dipertanggungjawabkan), dan inklusif, pada semua level

17. Keberlanjutan (Sustainability)– Memperkuat cara implementasi dan

merevitalisasi (menghidupkan kembali) kemitraan global untuk

pembangunan yang berkelanjutan.

Hampir semua tujuan dalam SDGs merupakan determinan sosial kesehatan

yang terletak di berbagai level. Hanya tujuan ke 3 (Health) yang bukan

merupakan determinan kesehatan, melainkan tujuan kesehatan itu sendiri

yang ingin dicapai. Tujuan ke 3 SDGs dengan jelas menyebutkan bahwa

Page 74: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 128

tujuan yang ingin dicapai adalah kehidupan yang sehat bagi semua (keadilan

kesehatan) pada semua usia (kesetaraan kesehatan menurut usia).

Dengan menggunakan kerangka konsep Dahlgren dan Whitehead (1991)

bahwa determinan sosial kesehatan terletak di berbagai level, dan fakta

bahwa SDGs yang ingin dicapai merupakan determinan kesehatan, maka jika

SDGs dapat dicapai dengan lebih cepat, maka implikasinya tujuan untuk

meningkatkan kesehatan populasi dan distribusi kesehatan yang adil dalam

populasi dan antar populasi akan dapat dicapai dengan lebih cepat pula.

Isu Nasional dan Lokal

a. Penguatan Kerangka Hukum Penanggulangan Bencana

❖ Menyusun aturan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) serta

mekanisme sanksi hukum terhadap pelaksanaan RTRW yang berbasis

pengurangan risiko bencana

Optimalisasi pengelolaan sumber daya serta penataan ruang dan lahan di

wilayah rentan merupakan langkah penting dalam upaya pengurangan risiko

bencana di Kota Makassar. Upaya tersebut dilaksanakan dengan larangan

mendirikan bangunan/pemukiman khususnya di wilayah rentan bencana.

Oleh karena itu, diperlukan suatu payung hukum dalam bentuk peraturan

daerah terhadap upaya perencanaan penataan ruang dan lahan di Kota

Makassar. Selain aturan tersebut, diperlukan juga tindakan/sanksi hukum

terhadap pemukiman penduduk yang tidak direncanakan dan dikelola

berdasarkan perencanaan penataan ruang dan lahan di Kota Makassar. Untuk

mendukung upaya pengurangan risiko bencana tersebut, Pemerintah Kota

Makassar perlu menyusun aturan terkait Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) yang sinkron dengan aturan penanggulangan bencana Kota

Makassar serta memuat mekanisme sanksi hukum terhadap pelaksanaan

RTRW yang berbasis pengurangan risiko bencana. Dengan adanya

sinkronisasi pelaksanaan RTRW dengan aturan penanggulangan bencana di

Kota Makassar, diharapkan dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa, ataupun

kerugian yang ditimbulkan oleh bencana di wilayah rentan.

Page 75: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 129

b. Peningkatan Kemitraan Multi Pihak dalam Penanggulangan Bencana ❖ Membangun media permanen untuk mempublikasikan pembangunan

kesadaran masyarakat dalam melakukan praktik pengurangan risiko

bencana.

Dalam pembangunan kesadaran masyarakat untuk pengurangan risiko

bencana dapat diwujudkan dengan adanya berbagai media permanen.

Bentuk aksi yang perlu dilakukan dalam upaya pengurangan risiko

bencana ini yaitu dengan menyebarkan materi pengurangan risiko bencana

melalui media-media tersebut, hal itu dilakukan bentuk pembangunan berbagai

media permanen untuk mempublikasikan materi pengurangan risiko bencana

guna pembangunan dan peningkatan kesadaran masyarakat. Untuk mencapai

upaya tersebut, Pemerintah Kota Makassar perlu membangun media

permanen untuk mempublikasikan pembangunan kesadaran masyarakat

dalam melakukan praktik pengurangan risiko bencana. jangka 5 (lima) tahun

yang memuat data bahaya, kerentanan dan kapasitas untuk meliputi risiko di

sektor-sektor utama daerah dalam bentuk KRB Kota Makassar.

Bentuk ketercapaian dari aksi ini adalah adanya berbagai media permanen

untuk mempublikasikan pembangunan kesadaran masyarakat, baik media

cetak, elektronik, billboard, poster atau event/acara terorganisir yang tetap

ada di Kota Makassar. Media permanen ini diharapkan mampu

mengumpulkan, menganalisa dan memberikan kesimpulan terhadap

efektivitas Rencana Nasional Penanggulangan Bencana (sedapat mungkin

dalam perspektif cost benefit analisist).

❖ Membangun desa tangguh/siaga dalam menggalang praktik budaya

pengurangan risiko bencana yang didukung serta diperkuat oleh para

pemangku kepentingan baik akademisi, praktisi maupun pemerintah.

Salah satu upaya dalam menggalang praktik budaya pengurangan risiko

bencana di Kota Makassar yaitu melalui pembangunan desa tangguh.

Pembangunan desa tangguh merupakan bentuk perkuatan upaya

pengurangan risiko bencana di Kota Makassar. Pembangunan desa tangguh

dilakukan dengan adanya dukungan dari para pemangku kepentingan terkait

Page 76: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 130

pengurangan risiko bencana di Kota Makassar, sehingga hasil yang diperoleh

dari adanya desa tangguh akan tepat guna dan optimal. Dari pembangunan

desa tangguh tersebut diharapkan dapat mengembangkan praktik budaya

pengurangan risiko bencana mulai dari tingkat terendah pemerintahan di Kota

Makassar.

c. Peningkatan Efektivitas Pencegahan dan Mitigasi Bencana

❖ Memperbaharui Dokumen Kajian Risiko Bencana yang secara berkala

berdasarkan data terbaru daerah.

Dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) merupakan acuan dasar dalam

penyusunan perencanaan di setiap fase tahapan penanggulangan bencana.

Pengkajian risiko bencana dimaksudkan untuk mengidentifikasi, menilai, dan

memantau risiko bencana di daerah. Sebagai dokumen analisis yang menjadi

acuan dasar dalam penentuan kebijakan, maka Dokumen KRB perlu

diperbaharui secara berkala mengikuti perkembangan dan perubahan data di

daerah. Pembaharuan hasil pengkajian risiko bencana dapat dilakukan selaras

dengan mekanisme pembaharuan pada Dokumen Rencana Penanggulangan

Bencana (RPB), yaitu minimal dilakukan setiap 5 (lima) tahun, dan dapat

juga dilakukan setiap 3 (tiga) tahun atau setelah terjadi bencana yang

berdampak besar di suatu daerah. Oleh karena itu, pengkajian risiko bencana

yang telah ada di Kota Makassar perlu diperbaharui dalam jangka 5 (lima)

tahun yang memuat data bahaya, kerentanan dan kapasitas untuk meliputi

risiko di sektor-sektor utama daerah dalam bentuk KRB Kota Makassar.

❖ Mendayagunakan hasil riset untuk memantau ancaman bencana dan

menurunkan kerentanan daerah terhadap risiko multi bencana.

Pendayagunaan hasil riset merupakan langkah penting dalam upaya

peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana di Kota

Makassar. Riset-riset terkait kebencanaan baik yang dilakukan pemerintah

maupun akademisi/perguruan tinggi dapat menentukan metode yang lebih

terarah dan terukur dalam peningkatan upaya pencegahan dan mitigasi

bencana di Kota Makassar. Pendayagunaan hasil riset di Kota Makassar

ditujukan untuk memantau ancaman bencana dan menurunkan kerentanan

Page 77: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 131

daerah terhadap risiko multi bencana yang berkemungkinan mengancam

wilayah Kota Makassar nantinya.

❖ Mengintegrasikan aspek pengurangan risiko bencana kedalam

kebijakan pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumber daya alam dan

tataguna lahan.

Fungsi dari kebijakan ini adalah pengintegrasian kebijakan pengelolaan

lingkungan, yang memanfaatkan sumber daya alam dan tataguna

lahan dengan mempertimbangkan aspek pengurangan risiko bencana.

Dengan adanya kebijakan ini diharapkan akan mengurangi risiko bencana

yang dapat menimbulkan kerugian jiwa dan aset-aset lain yang mungkin

hilang disebabkan oleh bencana yang akan terjadi di Kota Makassar. Hal ini

didukung dengan mekanisme partisipatif dengan mengikut sertakan

pemangku kepentingan yang diterapkan dalam pengelolaan lingkungan

hidup, pengelolaan sumber daya alam, tata guna lahan dan adaptasi terhadap

perubahan iklim.

Kebijakan Teknisnya :

Sasaran dari strategi ini adalah diterapkannya upaya-upaya khusus untuk

bencana yang telah dipetakan demi efektivitas pencegahan dan mitigasi

bencana secara terstruktur, terukur dan menyeluruh dalam kewenangan

Pemerintah Kota Makassar. Beberapa upaya telah dilakukan di Kota

Makassar, namun masih perlu lebih dioptimalkan. Diperlukan adanya suatu

arahan dalam melakukan berbagai upaya dalam peningkatan efektivitas

pencegahan dan mitigasi bencana. Untuk mencapai sasaran tersebut maka

direkomendasikan beberapa upaya yang mengarah kepada pencegahan

dan pengurangan kerentanan dalam menghadapi bencana.

Pencegahan bencana dilaksanakan dengan memberikan perlakuan di

sumber bahaya yang dapat menghilangkan bahaya sehingga kejadian

bencana dapat dihilangkan. Dengan kata lain, upaya pencegahan dilakukan

untuk menjamin berkurangnya risiko yang akan muncul dengan melakukan

pengelolaan pada lokasi sumber bahaya. Pencegahan dilakukan berbeda

untuk setiap jenis potensi bahaya. Selain itu, terdapat jenis bahaya yang tidak

dapat dicegah seperti gempabumi, cuaca ekstrim dan gelombang ekstrim dan

Page 78: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 132

abrasi. Namun demikian upaya pencegahan perlu dilakukan

semaksimal mungkin untuk menghilangkan bahaya suatu bencana.

Selain itu, juga dilakukan upaya pengurangan kerentanan yang

berpotensi timbul akibat terjadinya bencana. Upaya ini dapat dilakukan

dengan melakukan mitigasi bencana melalui pembangunan zona

penghalang antara potensi bencana dengan faktor risiko yang ada. Mitigasi

dapat berupa struktural yaitu dengan memperkuat bangunan dan

insfrastruktur yang berpotensi terkena bencana seperti membuat kode

bangunan, desain rekayasa dan lain-lain, maupun dengan melakukan mitigasi

non struktural dengan meningkatkan pemahaman akan besarnya potensi

bencana, menjaga kepekaan dan kesiapsiagaan agar melakukan tindakan

akurat sebelum atau ketika bencana.

d. Peningkatan Kesiapsiagaan dan Penanganan Darurat Bencana

❖ Membangun sistem peringatan dini untuk bencana-bencana yang

prioritas (yang kecenderungan sering terjadi) di daerah.

Salah satu kebijakan Pemerintah Kota Makassar dalam penyelenggaraan

penanggulangan bencana dengan membangun sistem peringatan dini

bencana. Berbagai upaya dalam penyusunan sistem peringatan dini

memerlukan koordinasi dengan semua pihak. Sistem yang akan dibangun

diharapkan dapat terintegrasi dan menjangkau luas keseluruh lapisan

masyarakat. Pembangunan sistem juga dapat mempertimbangkan kearifan

lokal dan pengembangan teknologi penyebaran informasi peringatan dini.

Oleh sebab itu, Pemerintah Kota Makassar diharapkan dapat memfasilitasi

pembangunan sistem peringatan dini bencana dengan perpaduan

teknologi dan kearifan lokal. Pembangunan sistem peringatan dini ini

dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan teknologi yang memadai

dan dapat berintegrasi dengan kearifan lokal yang sedang berkembang.

Dengan tercipta integrasi sistem peringatan dini, maka diharapkan mampu

mendukung upaya pengurangan risiko bencana di Kota Makassar. Selain itu,

Page 79: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 133

sistem peringatan dini yang dibangun juga dapat menjangkau seluruh lapisan

masyarakat.

❖ Meningkatkan pengetahuan upaya pengurangan risiko bencana tingkat masyarakat.

Pemerintah Kota Makassar perlu meningkatkan partisipasi masyarakat

dalam upaya pengurangan risiko bencana di daerah rawan bencana. Salah

satunya adalah dengan mendukung masyarakat dalam penyusunan rencana

aksi kesiapsiagaan untuk bencana-bencana yang berisiko tinggi di tingkat

masyarakat yang disusun secara partisipatif. Selain itu, perlu dilakukan

pelatihan kegiatan-kegiatan dalam rencana aksi terkait pengurangan risiko

bencana secara berkala yang diiikuti oleh masyarakat di daerah rawan

bencana.

Adanya rencana aksi kesiapsiagaan tingkat masyarakat merupakan

bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya pengurangan risiko bencana di

Kota Makassar. Rencana aksi ini akan memberikan ruang kepada

masyarakat untuk berkontribusi dan berpartispasi aktif dalam pembangunan

budaya pengurangan risiko terhadap bencana. Pemerintah Kota Makassar

perlu memperkuat upaya tersebut dengan adanya payung hukum dalam

pelaksanaan rencana aksi masyarakat tersebut. Dengan adanya aturan

yang jelas, maka peran aktif masyarakat dalam penyelenggaraan

penanggulangan bencana dapat berjalan secara efektif.

❖ Meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat terkait

pemenuhan kebutuhan hidup pasca bencana.

Pemerintah Kota Makassar perlu meningkatkan kapasitas masyarakat dalam

pemenuhan kebutuhan kehidupannya secara mandiri selama masa tanggap

darurat dan pasca bencana. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak selalu

bergantung pada bantuan pemerintah pada masa tanggap darurat bencana.

Sehingga akan terciptanya kemandirian dan proaktif masyarakat dan adanya

kesadaran masyarakat dalam membantu pemerintah dalam pemenuhan

kebutuhan hidup pada masa darurat bencana.

Upaya tersebut dapat dilakukan dengan membangun mata pencaharian

alternatif bagi masyarakat di daerah rawan bencana. Pembangunan mata

Page 80: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 134

pencaharian alternatif diutamakan bagi masyarakat rentan yang berada di

wilayah berisiko tinggi. Mata pencaharian alternatif yang dibangun sedapat

mungkin tidak bergantung kepada sumber alam yang berada pada daerah

rawan bencana. Salah satu metode untuk meningkatkan keterampilan

masyarakat dalam membangun mata pencaharian alternatif dapat

dilakukan dengan mengadakan latihan-latihan keterampilan di bidang

ekonomi produktif.

Kebijakan Teknisnya :

Dalam penanganan darurat bencana perlu dilakukan beberapa langkah

dalam menjamin efektivitas dari upaya yang dilakukan. Dalam artian, upaya

yang dilakukan tidak hanya terfokus saat bencana terjadi namun lebih

kepada tahapan yang dilaksanakan agar dapat berjalan lebih efektif.

Efektivitas dapat dilakukan dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi

bencana dan optimalisasi tanggap darurat bencana.

1. Peningkatan pengetahuan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Peningkatan kesiapsiagaan dapat dilakukan melalui pembekalan

pengetahuan pemerintah maupun masyarakat dalam upaya pengurangan

risiko bencana dengan mengetahui jenis ancaman bencana, penyebab,

dan dampak yang dapat ditimbulkan oleh seluruh bencana yang berpotensi

di Kota Makassar. Efektivitas upaya kesiapsiagaan terhadap seluruh

bencana juga diperlukan terkait ketersediaan sistem peringatan dini yang

mampu menyebarluaskan informasi peringatan dan menjangkau seluruh

lapisan masyarakat sebelum terjadi bencana, serta pengetahuan upaya-

upaya penyelamatan diri sampai pada tingkat kelurahan di Kota Makassar

melalui rencana evakuasi dan simulasi evakuasi secara berkala. Proses

evakuasi dilaksanakan dengan melibatkan seluruh instansi terkait dengan

pelaksanaan evakuasi secepat mungkin. Dalam menjalankan upaya

tersebut diperlukan koordinasi yang jelas oleh semua instansi terkait.

Selain rencana evakuasi, Pemerintah Kota Makassar perlu

melakukan penyusunan Rencana Kontingensi. Penyusunan rencana ini

dilakukan untuk mendukung penerapan prosedur operasi standar

penanganan darurat untuk bencana prioritas Kota Makassar. Berdasarkan

Page 81: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 135

hasil kajian risiko bencana, Pemerintah Kota Makassar perlu melakukan

penyusunan rencana kontingensi untuk 2 (dua) jenis bencana, yaitu

bencana cuaca ekstrim dan gelombang ekstrim dan abrasi. Bencana-

bencana tersebut merupakan bencana prioritas penanganan di Kota

Makassar, hal tersebut dilihat berdasarkan potensi bahaya dan kerentanan

wilayah yang tinggi.

2. Optimalisasi tanggap darurat bencana

Masa penanganan darurat bencana membutuhkan pengelolaan

tanggap darurat bencana yang terfokus dan terarah untuk setiap bencana

di Kota Makassar. Pengelolaan tanggap darurat terhadap masing-masing

potensi bencana di Kota Makassar adalah melalui ketersediaan tempat dan

jalur evakuasi yang dilengkapi dengan rambu-rambu evakuasi yang dititik

beratkan pada daerah yang memiliki risiko tinggi. Upaya lainnya adalah

penyediaan kebutuhan masa tanggap darurat bencana seperti tempat

pengungsian sementara yang layak bagi penduduk berpotensi terdampak

bencana sampai keadaan kembali normal. Tempat pengungsian tersebut

dilengkapi dengan sumber air bersih, sarana sanitasi, dan layanan

kesehatan yang didukung oleh prosedur dan mekanisme pengelolaan

tempat pengungsian di Kota Makassar. Pengelolaan tanggap darurat di

Kota Makassar tersebut lebih difokuskan untuk bencana banjir,

kekeringan, epidemi dan wabah penyakit, kebakaran hutan dan lahan,

gelombang ekstrim dan abrasi serta banjir bandang.

e. Peningkatan Kapasitas Pemulihan Bencana

❖ Menyusun rancangan pemulihan pasca bencana yang telah

mempertimbangkan prinsip-prinsip risiko bencana guna menghindari risiko

baru dari pembangunan.

Langkah-langkah pengurangan risiko bencana dipadukan ke dalam proses-

proses rehabilitasi dan pemulihan pasca bencana. Pemerintah Kota Makassar

perlu menjamin penyelenggaraan mekanisme pelaksanaan pemulihan pasca

bencana yang dapat menghindari munculnya risiko baru dari pembangunan

yang dilakukan pasca bencana di Kota Makassar. Tindakan ini dilakukan

Page 82: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 136

untuk menghindari kegiatan pemulihan yang dilakukan tidak kembali

hancur/rusak akibat bencana sejenis dan bencana lainnya pada masa

datang. Salah satu upayanya adalah melalui penyusunan rancangan

pemulihan pasca bencana yang telah mempertimbangkan prinsip-prinsip

risiko bencana.

Kebijakan Teknisnya :

Penyelenggaraan pemulihan dampak bencana merupakan proses yang

memerlukan waktu dan tahapan yang cukup lama. Hal ini dikarenakan

pemulihan bukan hanya dari rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur, namun

lebih kepada normalisasi kehidupan pasca bencana. Oleh karena itu,

diperlukan langkah kongkrit dari Pemerintah Kota Makassar dalam melakukan

upaya optimalisasi pemulihan dampak bencana terutama yang bersifat masif

dan menimbulkan kerugian yang cukup besar.

Dampak bencana yang bersifat masif memerlukan sebuah penyelenggaraan

proses rehabilitasi dan rekonstruksi terutama kepada infrastruktur yang rusak.

Hal mendasar yang dilakukan adalah pengkajian terhadap kerusakan dan

kerugian dari dampak bencana. Selanjutnya Pemerintah Kota Makassar dapat

menyusun sebuah rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi sesuai dengan

besaran dampak bencana yang ditimbulkan. Hal ini dilakukan agar pemulihan

sarana dan prasarana publik dan rekonstruksi rumah korban bencana dapat

dilakukan lebih terarah dan efektif.

Upaya lain yang penting dilakukan dalam penyelenggaran pemulihan sosial,

ekonomi, budaya dan lingkungan serta normalisasi kehidupan korban

bencana. Perlu adanya langkah yang lebih terpadu dari pemerintah untuk

memulihkan kondisi tersebut. Pemerintah Kota Makassar dapat melakukannya

dari langkah awal dalam pengkajian jumlah korban dan kerusakan

perekonomian dan lingkungan. Selanjutnya dilakukan upaya pemulihan

kesehatan dan kondisi psikologis dari korban bencana yang selamat. Segala

upaya yang dilakukan tidak terlepas dari tahapan yang dilakukan agar

pemulihan dampak bencana dapat lebih dioptimalkan

f. Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana penanggulangan bencana

Page 83: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 137

Peningkatan ini dapat dilakukan dengan melakukan penataan sarana dan

prasarana pendukung penanggulangan bencana yang sudah ada sesuai

dengan peraturan BNPB yang sudah ditetapkan untuk mempermudah dan

menjaga kualitas sarana dan prasarana tersebut. Juga perlu dilakukan

pengembangan atau penambahan sarana dan prasarana berdasarkan

standarisasi minimal peralatan demi kelancaran pelaksanaan penanggulangan

bencana di Kota Makassar.

g. Meningkatkan kapasitas SDM dalam mendukung penanggulangan

bencana

Pekerjaan di BPBD adalah tugas mulia. Para aparatur dan relawan harus

selalu siap dan siaga dalam menghadapi berbagai situasi. Sebab, bencana

dating tidak mengenal waktu dan tempat. Tugas ini harus dilandasi dengan

panggilan jiwa dan komitmen yang kuat. Jadi perlu peningkatan kapasitas SDM

melalui pengikutsertaan aparatur dan relawan dalam pelatihan-pelatihan baik

itu diselenggarakan oleh BNPB maupun BPBD Provinsi ataupun dilaksanakan

BPBD Kota Makassar serta yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga

kemanusiaan. Hal ini untuk meningkatkan kualitas kemampuan SDM dalam

penanggulangan bencana.

Page 84: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 138

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan

bencana, memberikan amanat penyelenggaraan penanggulangan

bencana yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko

timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan

rehabilitasi dan rekonstruksi dengan tujuan untuk menjamin

terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana secara

terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh dalam rangka

memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, risiko dan

dampak bencana. selanjutnya Tanggung jawab pemerintah daerah dalam

penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi:

a. penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang

terkena bencana sesuai dengan standar pelayanan minimum;

b. pelindungan masyarakat dari dampak bencana;

c. pengurangan risiko bencana dan pemaduan pengurangan risiko

bencana dengan program pembangunan; dan

d. pengalokasian dana penanggulangan bencana dalam anggaran

pendapatan belanja daerah yang memadai.

Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) mempunyai fungsi:

a) perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan

penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan

efisien; serta. b) pengoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan

bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh.

Page 85: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 139

4.1.1 Visi BPBD Kota Makassar

Berdasarkan kewenangan dan fungsi tersebut maka Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar sebagai

pemegang mandat pembangunan di bidang penyelenggaraan

penanggulangan bencana di Kota Makassar menetapkan visi BPBD

sebagai berikut.

“Terwujudnya Kota Makassar Tangguh Terhadap Bencana

Menuju Kota Dunia”.

Dari visi tersebut ada beberapa pokok-pokok visi yaitu :

Tangguh, kuat dan handal menghadapi bencana, dimana

kekuatan/kehandalan tersebut dibentuk secara terencana, terpadu

dan menyeluruh yang meliputi unsur-unsur pemerintah,masyarakat

dan dunia usaha. Kehandalan menghadapi bencana ini dibentuk

melalui penyusunan regulasi yang mengadopsi risiko bencana,

penyiapan sumber daya manusia dan sarana prasarana yang

memadai untuk penanggulangan bencana sehingga setiap unsur yang

terkait memiliki kapasitas yang prima dalam mencegah dan

menangani bencana.

Ancaman, Merupakan suatu kejadian atau peristiwa yang berpotensi

menimbulkan kerusakan,kehilangan jiwa manusia,kerusakan

lingkungan, dan menimbulkan dampak suatu kondisi yang ditentukan

oleh psikologis.

Bencana, Merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan

masyarakat yang disebabkan, baik oleh factor alam dan/atau factor

non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya

korban jiwa manusia,kerusakan lingkungan,kerugian harta benda dan

dampak psikologis.

Page 86: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 140

Kota Dunia, dimaksudkan adalah Kota Makassar yang memiliki

keunggulan komparatif kompetitif dan inklusifitas yang berdaya Tarik

tinggi atau memukau dalam banyak hal. Diantaranya potensi

Sumberdaya alam dan infrastruktur sosial ekonomi yang menjanjikan

terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan standar dunia. Pokok visi

ini dapat dikristalkan sebagai terwujudnya ‘’masyarakat sejahtera standar

dunia’’.

Urgensi perwujudan kota yang tangguh bencana adalah mencoba

untuk memaksimalkan kesiapsiagaan bencana, yang muaranya ada pada

minimalisasi risiko dan kerugian akibat bencana.

Kota Makassar yang tangguh terhadap ancaman bencana

merupakan perwujudan upaya untuk menggalang partisipasi nyata

seluruh lapisan masyarakat Kota Makassar dalam menghadapi ancaman

bencana mulai dari tahapan pra bencana, saat bencana hingga tahapan

pasca bencana. Ketangguhan menghadapi bencana ini dibentuk melalui

penyusunan regulasi yang mengadopsi risiko bencana, penyiapan

sumber daya manusia dan sarana prasarana yang memadai untuk

penanggulangan bencana sehingga setiap unsur yang terkait memiliki

kapasitas yang prima dalam mencegah dan menangani bencana.

Melalui pengembangan kapasitas Pemerintah, Masyarakat dan

dunia usaha, maka diharapkan agar pada masing-masing sektor dan

lembaga masyarakat dapat menunjukkan peranannya secara nyata yang

bersinergi dilapangan, dan untuk mencapai hal itu, maka tersedianya

perangkat kebijakan operasional, adanya koordinasi antar sektor, adanya

kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat yang bersinergi serta

tingginya partisipasi masyarakat yang tangguh menghadapi ancaman

bencana merupakan kondisi yang diinginkan dalam penanganan

penanggulangan bencana.Dengan demikian untuk dapat menjadi kota

dunia adalah ketangguhan kota terhadap bencana merupakan salah satu

unsur yang harus dipenuhi.

Page 87: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 141

Kegiatan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang

dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan atau mengurangi

ancaman bencana.

Tabel 4.2. Perumusan Visi BPBD Kota Makassar

No. Perwujudan Visi Pokok-pokok Visi Pernyataan

Visi

1

Tangguh

kuat dan handal menghadapi bencana, dimana

kekuatan/kehandalan tersebut dibentuk secara

terencana, terpadu dan menyeluruh yang meliputi

unsur-unsur pemerintah,masyarakat dan dunia usaha.

Kehandalan menghadapi bencana ini dibentuk

melalui penyusunan regulasi yang mengadopsi risiko

bencana, penyiapan sumber daya manusia dan

sarana prasarana yang memadai untuk

penanggulangan bencana sehingga setiap unsur yang

terkait memiliki kapasitas yang prima dalam

mencegah dan menangani bencana.

Te

rwu

jud

nya

Ko

ta M

ak

assa

r Y

an

g T

an

ggu

h T

erh

ad

ap

Be

nca

na

Me

nu

ju K

ota

Du

nia

2

Ancaman

Adalah Suatu kejadian atau peristiwa yang berpotensi

menimbulkan kerusakan,kehilangan jiwa

manusia,kerusakan lingkungan, dan menimbulkan

dampak suatu kondisi yang ditentukan oleh

psikologis,

3

Bencana

Merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

mengancam dan mengganggu kehidupan dan

penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh

faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor

manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban

jiwa manusia,kerusakan lingkungan,kerugian harta

benda dan dampak psikologis.

4

Kota Dunia

dimaksudkan adalah Kota Makassar yang memiliki

keunggulan komparatif kompetitif dan inklusifitas

yang berdaya Tarik tinggi atau memukau dalam

banyak hal. Diantaranya potensi Sumberdaya alam

dan infrastruktur sosial ekonomi yang menjanjikan

terwujudnya kesejahteraan masyarakat dengan

standar dunia. Pokok visi ini dapat dikristalkan

sebagai terwujudnya ‘’masyarakat sejahtera standar

dunia’’.

Page 88: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 142

Tabel 4.3. Penyusunan Penjelasan Visi

Visi Pokok-pokok Visi Penjelasan Visi

Mewujudkan Kota

Makassar Tangguh

Terhadap Ancaman

Bencana Menuju Kota

Dunia

Tangguh

kuat dan handal menghadapi

bencana, dimana

kekuatan/kehandalan tersebut

dibentuk secara terencana, terpadu

dan menyeluruh yang meliputi

unsur-unsur

pemerintah,masyarakat dan dunia

usaha. Kehandalan menghadapi

bencana ini dibentuk melalui

penyusunan regulasi yang

mengadopsi risiko bencana,

penyiapan sumber daya manusia

dan sarana prasarana yang

memadai untuk penanggulangan

bencana sehingga setiap unsur

yang terkait memiliki kapasitas

yang prima dalam mencegah dan

menangani bencana.

Ancaman

Adalah Suatu kejadian atau

peristiwa yang berpotensi

menimbulkan

kerusakan,kehilangan jiwa

manusia,kerusakan lingkungan,

dan menimbulkan dampak suatu

kondisi yang ditentukan oleh

psikologis,

Bencana

Merupakan peristiwa atau

rangkaian peristiwa yang

mengancam dan mengganggu

kehidupan dan penghidupan

masyarakat yang disebabkan, baik

oleh faktor alam dan/atau faktor

non alam maupun faktor manusia

sehingga mengakibatkan timbulnya

korban jiwa manusia,kerusakan

lingkungan,kerugian harta benda

dan dampak psikologis.

Kota Dunia

dimaksudkan adalah Kota

Makassar yang memiliki

keunggulan komparatif kompetitif

dan inklusifitas yang berdaya Tarik

tinggi atau memukau dalam banyak

hal. Diantaranya potensi

Sumberdaya alam dan infrastruktur

sosial ekonomi yang menjanjikan

terwujudnya kesejahteraan

masyarakat dengan standar dunia.

Pokok visi ini dapat dikristalkan

sebagai terwujudnya ‘’masyarakat

sejahtera standar dunia’’.

Page 89: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 143

4.1.2 Misi BPBD Kota Makassar

Agar Visi BPBD Kota Makassar dapat terwujud, maka ditetapkan

misi sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara terencana,

terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh.

2. Mengembangkan kapasitas kedaruratan dan logistik

3. Mengembangkan kapasitas Rehabilitasi dan Rekonstruksi

4. Mengembangkan kapasitas aparatur dalam penyelenggaraan

penanggulangan bencana.

Page 90: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 144

Tabel 4.4

Perumusan Misi

No Visi Pokok-

pokok Visi

Stakeholder Layanan

Misi SKPD Lain

Pengguna Layanan

Pelaku Ekonomi Lainnya

(√)

Rincian Misi

(X) - (√) Rincian

Misi (√)

Rincian Misi

1 Mewujudkan

Kota

Makassar

Tangguh

Terhadap

Ancaman

Bencana

Menuju Kota

Dunia

Tangguh Menyelenggarakan

penanggulangan

bencana secara

terencana,

terpadu,

terkoordinasi, dan

menyeluruh

Ancaman Mengembangkan

kapasitas

kedaruratan dan

logistik

Bencana Mengembangkan

kapasitas

Rehabilitasi dan

Rekonstruksi

Kota Dunia Mengembangkan

kapasitas aparatur

dalam

penyelenggaraan

penanggulangan

bencana

Page 91: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA – BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 89

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah BPBD Kota Makassar

4.2.1 Tujuan

Untuk merealisasikan misi BPBD tersebut perlu ditetapkan tujuan BPBD Kota

Makassar dalam kurun waktu lima (5) tahun ke depan. Tujuan adalah pernyataan-

pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi,

melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis

daerah yang dihadapi. Tujuan ini ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan

visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu strategis dan analisis lingkungan. Tujuan

yang ingin dicapai dalam rencana strategik 5 (lima) tahun kedepan (2014-2019)

ditetapkan dengan mempertimbang kan Visi, Misi serta Tugas Pokok dan Fungsi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar. Tujuan

dimaksud adalah :

1. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib,tentram dan damai.

2. Mengoptimalkan pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup kota

3. Meningkatkan kinerja pelayanan publik

4. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi

4.2.2 Sasaran

Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata, spesifik, terukur

dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan, dalam kurun waktu

tertentu/ tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan. Sasaran

tersebut adalah :

1. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian serta penanggulangan korban

bencana dan bahaya kebakaran (24)

2. Terwujudnya water-front city dan tata kelola lingkungan pesisir/pulau-pulau

(33)

3. Terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan berkualitas (44)

4. Terwujudnya pendayagunaan aparatur pemerintah daerah (42)

Page 92: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA – BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 90

Tabel 4.5

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Capaian pada Tahun

Awal Perencanaan

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1 Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tertib, tentram dan damai

Meningkatnya pencegahan dan pengendalian serta penanggulangan korban bencana dan bahaya kebakaran (24)

Cakupan pelayanan kebakaran dan bencana lainnya

75% 80% 85% 90% 95% 100%

2 Mengoptimalkan pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup kota

Terwujudnya Water-Front City dan tata kelola lingkungan pesisir/pulau-pulau (33)

Luas Water Front City yang terkelola

44% 56% 67% 78% 89% 100%

3 Peningkatan kinerja pelayanan publik

Terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan berkualitas (44)

Indeks Kepuasan Masyarakat

100% 100% 100% 100% 100% 100%

4 Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi

Terwujudnya pendayagunaan aparatur pemerintah daerah (42)

% SDM Aparatur yang menempati unit kerja sesuai dengan kompetensinya 100% 100% 100% 100% 100% 100%

4.3 Strategi dan Kebijakan BPBD Kota Makassar

Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang

menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta

selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi

menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana BPBD menciptakan nilai

tambah (value added) bagi stakeholder layanan.

Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran sebagai berikut :

1. Melaksanakan perluasan cakupan kegiatan pencegahan bencana

2. Peningkatan upaya pengurangan bencana

3. Penyusunan dokumen penanggulangan bencana kota makassar

4. Pelayanan administrasi perkantoran yang tertib, efektif, dan efisien

5. Terlaksananya Pelaporan secara berkala, transparan dan akuntabel

Agar strategi tersebut di atas dapat diimplementasikan maka

ditetapkan kebijakan sebagai berikut :

Page 93: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA – BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 91

1. Peningkatan kegiatan mitigasi dan pencegahan bencana

2. Terlaksananya posko siaga dan tanggap darurat bencana sesuai prosedur

3. Peningkatan rasio ketersediaan kebutuhan bantuan rehabilitasi dan

rekonstruksi pasca bencana

4. Peningkatan pelaksanaan good governance

5. Peningkatan pencapaian perencanaan yang implementatif, tepat sasaran

dan terukur

Keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi dan kebijakan

disajikan dalam Tabel 4.7. di bawah ini.

Tabel 4.7.Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

VISI : “ Mewujudkan Kota Makassar Tangguh Terhadap Ancaman Bencana Menuju Kota Dunia

MISI I : 1. Menyelenggarakan upaya pencegahan dan pegurangan resiko bencana

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Tujuan 1 Sasaran 1 strategi 1 Kebijakan 1

Mengoptimalkan pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup kota

Terwujudnya waterfront city dan tata kelola lingkungan pesisir/pulau-pulau (33)

Melaksanakan perluasan cakupan kegiatan pencegahan bencana

Peningkatan Kegiatan Mitigasi / pencegahan bencana

MISI II : Mengembangkan kapasitas kedaruratan dan logistik

Tujuan 2 Sasaran 2 strategi 2 Kebijakan 2

Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman,tertib,tentram, dan damai

Meningkatnya pencegahan dan pengendalian serta penanggulangan korban bencana dan bahaya kebakaran (24)

Peningkatan upaya pengurangan bencana

Terlaksananya posko siaga dan tanggap darurat bencana

MISI III : Mengembangkan kapasitas Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Tujuan 3 Sasaran 3 strategi 3 Kebijakan 3

Mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman,tertib,tentram, dan damai

Meningkatnya pencegahan dan pengendalian serta penanggulangan korban bencana dan bahaya kebakaran (24)

Penyusunan dokumen penanggulangan bencana Kota Makassar

Peningkatan rasio tersediaan dan kebutuhan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencan

MISI IV : Mengembangkan kapasitas aparatur dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana

Tujuan 4 Sasaran 4 strategi 4 Kebijakan 4

Peningkatan Kinerja Pelayanan Publik

Terwujudnya Pelayanan Publik yang cepat dan berkualitas (44)

Pelayanan administrasi perkantoran yang tertib, efektif, dan efisien

Peningkatan pelaksanaan good governance

Tujuan 5 Sasaran 5 strategi 5 Kebijakan 5

Mewujudkan Percepatan Reformasi birokrasi

Terwujudnya Pendayagunaan Aparatur Pemerintah Daerah (42)

Terlaksananya Pelaporan secara berkala, transparan dan akuntabel

Peningkatan pencapaian perencanaan yang implementatif, tepat sasaran dan terukur

Page 94: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA – BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 92

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Pada Bab sebelumnya telah diuraikan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan

kebijakan maupun program Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota

Makassar yang secara langsung maupun tidak langsung akan mendukung

dalam mewujudkan Visi dan Misi Kepala Daerah. Program / Kegiatan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang akan dilaksanakan merupakan

bagian dari program pembangunan Kota Makassar yang berisi program

prioritas terpilih untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut.

Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Kota Makassar tahun 2015– 2019 dimaksudkan sebagai dasar penyusunan

kebijakan, program, kegiatan dan indikator (tolok ukur) kinerja kegiatan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam pencapaian visi dan misi

serta tujuan organisasi.

Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, kelompok Sasaran, dan

Pendanaan Indikatif pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Kota Makassar Tahun 2014-2019 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Page 95: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA – BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 93

5.1. Rencana Program dan Kegiatan

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu

untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi

pemerintah ataupun masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah

guna mencapai sasaran dan tujuan tertentu. Program dan Kegiatan BPBD Kota

Makassar sebagai berikut :

a. Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan

1) Pembentukan Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana

2) Gladi Lapang Penanggulangan Bencana

3) Pelatihan dasar relawan pemuda penanggulangan bencana

4) Pelatihan upaya pengurangan risiko bencana

5) Pemetaan wilayah rawan bencana

6) Posko kesiapsiagaan penanggulangan bencana

7) Penyusunan Standar Operasional prosedur (SOP) dan Standar

Pelayanan Publik

8) Pelatihan Kaji Cepat (assesment) korban bencana

9) Pembentukan dan pembinaan kelurahan tangguh bencana

10) Pelatihan Fasilitator Penanggulangan bencana

11) Update data wilayah rawan bencana

12) Rencana Mitigasi Bencana

13) Pembangunan Pengaman Pantai

14) Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana

15) Workshop Aplikasi Sistem Peringatan Dini Bencana

16) Pembangunan Emergency Centre

17) Pelatihan selam rescue (underwater rescue) bagi relawan

18) Orientasi dan pelaksanaan diklat SAR laut

19) Penyediaan Media dan publikasi kebencanaan Kota Makassar

20) Siaga Tanggap Bencana di Lorong (TABE RONG)

b. Program Kedaruratan dan Logistik

1) Penyiapan dan penyaluran kebutuhan dasar logistik korban bencana

tanggap darurat

Page 96: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA – BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 94

2) Posko siaga dan tanggap darurat bencana

3) Pemeliharaan peralatan pendukung penanggulangan bencana

4) Pemberdayaan TRC dalam kaji cepat dampak bencana

c. Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi

1) Identifikasi dan verifikasi kondisi dan kerusakan dan kerugian sarpras

umum, harta dan rumah penduduk

2) Pelatihan Analisa Dampak Kerugian, Kerusakan serta Penilaian

Kebutuhan Pasca Bencana

3) Fasilitasi perbaikan (rehabilitasi) sarpras umum, fasilitas pemerintah,

lingkungan dan rumah penduduk

4) Pemulihan Ekonomi Produktif Pasca Bencana

5) Pemulihan pelayanan kesehatan dan psikologis Pascabencana

6) Penyiapan dan Penyaluran Bantuan rumah Penduduk miskin

Pascabencana secara stimulan

7) Pemeliharaan Bangunan Fisik sebagai pengurangan resiko bencana dan

adaptasi terhadap perubahan dampak iklik global

8) Penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana

d. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat

2) Penyediaan Jasa Komunikasi, sumber daya air dan listrik

3) Penyediaan jasa kebersihan kantor

4) Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi kantor/teknis Iainnya

5) Penyediaan bahan bacaan

6) Pengelolaan administrasi perkantoran

7) Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah

8) Sosialisasi Kinerja Pelayanan Publik

9) Penyediaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

e. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1) Pengadaan perlengkapan kantor

2) Pengadaan Alat angkutan darat bermotor

3) Pengadaan alat kantor

4) Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan gedung kantor

Page 97: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA – BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 95

5) Pengadaan alat rumah tangga

6) Pengadaan Komputer

7) Pengadaan Alat Studio

8) Pengadaan meja dan kursi kerja/rapat

9) Pengadaan bangunan gedung tempat kerja

10) Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan

11) Pemeliharaan rutin/berkala alat angkutan darat bermotor

12) Pemeliharaan rutin/berkala alat rumah tangga

13) Pemeliharaan rutin/berkala komputer

14) Pemeliharaan rutin/berkala meja dan kursi kerja/rapat

15) Pemeliharaan rutin/berkala bangunan gedung tempat kerja

16) Penyediaan jasa perizinan dan sertifikasi

17) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/penerangan bangunan kantor

18) Pengadaan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM)

19) Pengadaan peralatan dan perlengkapan pendukung penanggulangan

bencana

20) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat Angkutan Laut Bermotor

f. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1) Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya

2) Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

3) Pengadaan pakaian kerja lapangan

g. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1) Pelatihan manajemen dan standar penyaluran logistik dan kedaruratan

2) Fasilitasi kegiatan diklat kedinasan (Pendidikan dan Pelatihan Formal)

3) Penyusunan Profile Kebencanaan Kota Makassar

h. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

1) Penyusunan RENSTRA SKPD

2) Penyusunan RKA-SKPD

3) Penyusunan DPA-SKPD

4) Penyusunan RENJA-SKPD

5) Penyusunan LAKIP-SKPD

Page 98: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA – BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 96

6) Penyusunan Perjanjian Kinerja (PK) SKPD

7) Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran Dan Laporan Keuangan

Akhir Tahun Serta Perhitungan Penyusutan Aset SKPD

8) Pengelolaan keuangan SKPD

9) Peningkatan kinerja Pelayanan dan administrasi

10) Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

5.2. Indikator Kinerja

Indikator Kinerja Program (outcome) :

1. Indeks Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Cakupan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Persentase Ketersediaan Pakaian Dinas Pegawai

4. Cakupan Aparatur yang mendapatkan Pelatihan Kompeten di Bidangnya

5. Persentase Capaian Kinerja yang termuat dalam Perjanjian Kinerja

Perangkat Daerah

6. Panjang Pengaman Pantai yang dibangun

7. Jumlah unit Carester yang dibangun

8. Cakupan ketersediaan data informasi dan kajian dalam pengurangan risiko

bencana

9. Persentase kejadian bencana yang ditangani dengan baik

10. Persentase penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana

5.3. Kelompok Sasaran

Kelompok Sasaran dalam pelaksanaan Renstra Tahun 2014-2019 Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kota Makassar adalah Pemangku

Kepentingan Penanggulangan Bencana Termasuk Aparatur dan Masyarakat.

Adapun Sasaran BPBD Kota Makassar yaitu :

1. Terwujudnya pelayanan publik yang cepat dan berkualitas (44)

2. Terwujudnya pendayagunaan aparatur pemerintah daerah (42)

3. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian serta penanggulangan korban

bencana dan bahaya kebakaran (24)

Page 99: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA – BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 97

4. Terwujudnya Water-Front City dan tata kelola lingkungan pesisir/pulau-pulau

(33)

5.4. Pendanaan Indikatif

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Makassar mendapatkan

Dana dari Dana Alokasi Umum (APBD Kota Makassar). Hal tersebut termuat

dalam Tabel 5.1. pada lampiran

Page 100: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA – BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 95

BAB VI

INDIKATOR KINERJA BPBD KOTA MAKASSAR YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan bagian kinerja BPBD Kota Makassar yang

secara langsung menunjukkan kinerja BPBD Kota Makassar dalam 5 (lima) tahun

mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran

RPJMD. Adapun indikator kinerja BPBD yang mengacu pada tujuan dan sasaran

RPJMD sebagaimana pada tabel dibawah ini :

Page 101: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA TAHUN 2015 - 2019

RENSTRA – BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 96

Tabel. 6.1 Indikator Kinerja BPBD Kota Makassar yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

NO ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH SATUAN

KONDISI KINERJA PADA

AWAL PERIODE RPJMD

TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN KONDISI KINERJA

PADA AKHIR PERIODE RPJMD

TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2019

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 Indeks Pelayanan Administrasi Perkantoran Persen 100 100 100 100 100 100 100

2 Cakupan Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur

Persen 100 100 100 100 100 100 100

3 Persentase Penurunan Jumlah Pelanggaran Disiplin Berpakaian Dinas

Persen 100 100 100 100 100 100 100

4 Cakupan Aparatur yang mendapatkan Pelatihan Kompetensi di Bidangnya

Persen 100 100 100 100 100 100 100

5 Persentase Capaian Kinerja yang termuat dalam perjanjian Kinerja

Persen 100 100 100 100 100 100 100

6 Persentase Kejadian Bencana yang ditangani dengan baik

Persen 75 80 85 90 95 100 100

7 Panjang Pengaman Pantai yang dibangun Meter 100 - - 350 350 - 800

8 Jumlah Unit Care and Rescue Centre (Carrester) yang berfungsi

Unit - - 1 2 3 - 6

9 Cakupan Ketersediaan Data dan Informasi dan Kajian dalam Pengurangan Resiko Bencana

Persen 44 56 67 78 89 100 100

10 Persentase Penanganan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana

Persen 20 20 40 60 80 100 100

Page 102: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangbpbdkotamakassar.com/source/Rencana Strategis BPBD 2014-2019.pdf · Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha ... penanganan darurat, rehabilitasi,

RENSTRA-BPBD KOTA MAKASSAR 2015-2019 97

BAB VII

PENUTUP

Rencana strategis (Renstra) (Perubahan) BPBD Kota Makassar untuk

tahun 2015-2019 adalah merupakan komitmen perencanaan pembangunan

daerah yang merupakan tolok ukur dalam menjalankan misi sebagai

perwujudan dari visi organisasi BPBD Kota Makassar.

Rencana Strategis ini disusun berdasarkan arah dan kebijakan

pembangunan yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kota Makassar. Dokumen rencana strategis ini

akan dijadikan sebagai acuan dalam melakukan kegiatan-kegiatan selama lima

tahun ke depan serta menentukan tahapan-tahapan kegiatan perencanaan

sesuai skala prioritas,juga sebagai wadah bagi pimpinan serta seluruh jajaran

BPBD Kota Makassar untuk membangun arah dan tujuan organisasi,

mendorong terciptanya sistem kerja yang efektif dan efisien.

Pelaksanaan Rencana Strategis BPBD Kota Makassar untuk Tahun

2015-2019, didasari oleh prinsip-prinsip pemerataan dan berkeadilan untuk

Mewujudkan Masyarakat Kota Makassar yang Nyaman untuk semua.

Demikian Rencana Strategis BPBD Kota Makassar ini dibuat untuk

dijadikan sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan

Penanggulangan bencana di Kota Makassar.

Makassar, 2017 Kepala Pelaksana BPBD,

dr. Muhammad Rusly, M.Kes Pangkat : Pembina Utama Muda Nip : 19630308 199803 1 002