BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks...

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian PRFM adalah radio berita lokal Bandung yang saat ini sedang berusaha untuk mengembangkan organisasinya menjadi lebih baik lagi di bandingkan dua tahun yang lalu saat mereka melakukan transformasi identitas dari radio wanita dengan format lifestyle menjadi radio dengan segmentasi muti segmen atau all segmen dengan format news. Sebelum menjadi radio news seperti saat ini radio PRFM mengalami bebrapa kali transformasi identitas. Awal mulanya radio PRFM ini adalah radio hiburan dan berita dengan brand “Parahyangan” parahyangan ini adalah perusahaan radio yang sudah cukup lama berdiri di tanah sunda, awal berdiri radio ini adalah pada tahun 1989. Radio parahyangan sempat merubah brand nya menjadi radio Mustika Parahyangan, menambahkan kata Mustika di awal, yang membuat radio tersebut berubah dari radio hiburan menjadi radio wanita, Radio yang sempat sangat di kenal di daerah Bandung ini tiba tiba menghilang, dan saat ini tidak ada lagi terdengar nama parahyangan. Seiring dengan perkembangan zaman, apakah radio tersebut bertahan mengikuti perkembangan zaman, hingga saat ini akhirnya radio Parahyangan menjadi radio PRFM dengan format news. Semua orang sepakat bahwa kehidupan tidaklah statis, melainkan dinamis selalu berubah. Seperti itulah kehidupan selalu ditandai dengan perubahan. Manusia yang hidup akan selalu berubah, dan semua makhluk hidup pasti mengalami perubahan, kitapun mengalaminya. Pada saat itu kita

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Konteks Penelitian

PRFM adalah radio berita lokal Bandung yang saat ini sedang berusaha

untuk mengembangkan organisasinya menjadi lebih baik lagi di bandingkan dua

tahun yang lalu saat mereka melakukan transformasi identitas dari radio wanita

dengan format lifestyle menjadi radio dengan segmentasi muti segmen atau all

segmen dengan format news. Sebelum menjadi radio news seperti saat ini radio

PRFM mengalami bebrapa kali transformasi identitas. Awal mulanya radio PRFM

ini adalah radio hiburan dan berita dengan brand “Parahyangan” parahyangan ini

adalah perusahaan radio yang sudah cukup lama berdiri di tanah sunda, awal

berdiri radio ini adalah pada tahun 1989. Radio parahyangan sempat merubah

brand nya menjadi radio Mustika Parahyangan, menambahkan kata Mustika di

awal, yang membuat radio tersebut berubah dari radio hiburan menjadi radio

wanita, Radio yang sempat sangat di kenal di daerah Bandung ini tiba tiba

menghilang, dan saat ini tidak ada lagi terdengar nama parahyangan. Seiring

dengan perkembangan zaman, apakah radio tersebut bertahan mengikuti

perkembangan zaman, hingga saat ini akhirnya radio Parahyangan menjadi radio

PRFM dengan format news. Semua orang sepakat bahwa kehidupan tidaklah

statis, melainkan dinamis selalu berubah. Seperti itulah kehidupan selalu ditandai

dengan perubahan. Manusia yang hidup akan selalu berubah, dan semua makhluk

hidup pasti mengalami perubahan, kitapun mengalaminya. Pada saat itu kita

adalah seorang bayi yang hidupnya tergantung pada orang lain, tergantung pada

kasih sayang orang tua dan orang-orang yang ada di sekeliling kita, lalu

keesokannya kita adalah seorang makhluk kecil yang sudah dapat merangkak lalu

kitapun belajar berjalan dan sesekali terjatuh, butuh bimbingan dan bantuan dari

orang lain yang sudah hidup terlebih dahulu dan mengalami hal tersebut

sebelumnya, hingga pada akhirnya kita pun dapat berdiri tegak dengan kedua kaki

tanpa ada yang membantu lalu selanjutnya kita dapat berjalan dengan lancar

hingga akhirnya kitapun dapat berlari dengan kencang, waktu terus berjalan dan

kita terus belajar, terus melakukan perubahan. Sampai pada akhirnya kitapun akan

di hadapi oleh masa tua dimana kita sudah lelah dan akhirnya mati.

Sebuah perusahaan pada dasarnya adalah juga sesosok makhluk hidup (a

living organism). Dengan analogi hidup, maka ia dilahirkan, tumbuh,

berkembang, menjadi dewasa, hingga pada akhirnya sakit, tua, dan dapat mati

sama seperti makhluk hidup lainnya. Kalau perawatannya baik, maka dia dapat

saja berumur panjang. Dan untuk dapat berumur panjang sebuah perusahaan harus

dapat menyesuaikan diri dan mampu melakukan perubahan-perubahan. Charles

Darwin salah seorang ilmuwan ternama yang menghasilkan teori yang dikenal

dengan teori evolusi mengatakan “bukan yang terkuat yang mampu berumur

panjang, melainkan yang adaptif”. Yaitu, mereka yang mampu menyesuaikan diri

dengan perubahan. (Kasali, 2005 : 17)

Radio parahyangan saat ini menggunakan brand PRFM 105,7. Banyak

orang yang tidak tahu bahwa radio PRFM adalah radio Parahyangan atau radio

mustika parahyangan, dan mengapa radio parahyangan harus melakukan

transformasi sehingga menjadi radio PRFM. Banyak hal yang dapat dilakukan

agar sebuah perusahaan tetap eksis dan bertahan hingga saat ini, apakah yang

membuat radio parahyangan memilih transformasi sebagai cara yang tepat untuk

tetap eksis dan bertahan di persaingan radio-radio saat ini, khususnya untuk

daerah bandung. Transformasi atau perubahan pada organisasi merupakan salah

satu kunci dalam mencapai pengembangan organisasi. Organisasi terus berubah

karena ia adalah sistem terbuka yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya.

Perubahan yang direncanakan membutuhkan perhatian yang eksplisit terhadap

masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan, perubahan ini juga terbantu oleh

beberapa pengalaman yang di dapatkan oleh suatu organisasi. Transformasi

adalah seluruh proses perubahan yang diperlukan untuk memposisikan diri agar

lebih baik dalam menyikapi dan menjawab tantangan-tantangan bisnis baru,

lingkungan usaha yang berubah secara cepat maupun keinginan-keinginan baru

yang muncul dari dalam. Contoh perusahaan yang melakukan transformasi di

antaranya adalah PT Pos Indonesia (PERSERO), Bank BJB, PT Indosat, Bank

BNI, PT KAI, dan PT Telkom. Misalnya pada perusahaan Bank Jabar Banten

yang melakukan transformasi dengan mengganti logo dan call name nya menjadi

bank BJB terhitung sejak tanggal 2 agustus 2010. Fenomena penggantian logo dan

call name bank BJB bukan hanya mencari sensasi dan refresing perusahaan saja

namun perubahan bank Jabar Banten menjadi bank BJB merupakan salah satu

strategi untuk terus maju dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi

nasabahnya.1

1 Tesis Budi Taryono, Univ Islam Malang 2010

Kata transformasi berasal dari dua kata dasar, ‘trans dan

form.’ Trans berarti melintasi (across), atau melampaui (beyond).

Kata form berarti bentuk. Karena itu Transformasi mengandung makna

perpindahan, dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain yang tidak hanya

perubahan rupa fisik luar saja. Perubahan yang meliputi segala aspek tersebut juga

bagi sebuah organisasi lebih tepat disebut sebagai transformasi, yang mengandung

makna pergantian antar wujud, dari wujud yang satu menjadi wujud yang sama

sekali berbeda. Wujud disini mengandung pengertian tidak sekadar bentuk

fisiknya saja tetapi termasuk juga ‘roh’ dan cara hidupnya.

Saat ini radio-radio yang ada di Indonesia khususnya yang ada di daerah

bandung berusaha bertahan untuk tetap eksis dan mendapatkan perhatian

pendengar dengan melakukan spesifikasi pendengar, mereka melakukan

pengerucutran sasaran target pendengar dengan melakukan pengerucutan tersebut

sasaran tembak mereka semakin kecil tetapi tepat sasaran sehingga apa yang

mereka tuju dan apa yang mereka inginkan tetap mereka dapatkan dan mereka

tetap memiliki audience yang setia. Setiap radio sudah memiliki target yang

pastinya berbeda dari radio yang lain, mereka memposisikan perusahaan mereka

sesuai dengan target yang mereka ingin tuju. Dan saat ini melakukan

pengerucutan segmentasi seperti itu adalah hal yang banyak dilakukan oleh radio-

radio di Indonesia, khususnya untuk radio di kota bandung sendiri. Hal ini di

karenakan banyaknya radio-radio yang ada di kota bandung, sehingga setiap radio

ingin melakukan perbedaan yang membedakan antara radio yang satu dengan

radio yang lain. Berbeda dengan yang dilakukan oleh radio-radio lainnya, yang

melakukan pengerucutan pada segmentasi pendengar, radio Parahyangan atau

yang saat ini menjadi radio PRFM, melakukan hal yang sebaliknya, yaitu

melakukan pelebaran atau perluasan segmentasi pendengar yang dari awalnya

memiliki segmentasi yang mengerucut yaitu radio wanita, saat ini mereka

melakukan segmentasi all segmen.

Sebagai perusahaan yang berkembang secara dinamis, PT.Mustka

Parahyangan mengalami berbagai kejadian yang membuat grafik performa

perusahaan naik turun. Maka dari itu, pada awal tahun 2009 mereka memutuskan

untuk melakukan transformasi terhadap perusahaannya. Radio PRFM 107,5

Bandung adalah sebuah perusahaan radio siaran milik Pikiran Rakyat Group yang

dikelola oleh anak perusahaannya yaitu PT. Mustika Parahyangan. Radio PRFM

ini adalah salah satu perusahaan yang sudah mengalami beberapa kali

transformasi identitas. Pada awal berdirinya, Stasiun Radio ini bernama

Parahyangan Radio. Pada bulan Agustus 1989, Radio Parahyangan dialihkan

kepemilikannya kepada PT. Mustika Parahyangan dan menjadi bagian dari

Pikiran Rakyat Group dengan penanggung jawab Atang Ruswita. Secara garis

besar, pergantian kepemilikan ini menyebabkan perubahan-perubahan baik dalam

susunan kepengurusan, organisasi maupun materi acara siaran. Setelah empat

tahun beroperasi di frekuensi FM, Mustika mencoba merubah format siarannya.

Tepatnya pada tahun 1998, format siaran dari segmen wanita berubah menjadi

multi segmen. Otomatis namanya pun diubah menjadi Parahyangan FM dengan

jenis musik dangdut dan daerah. Dan pada bulan Februari 1999, Mustika kembali

lagi menjadi radio wanita dengan nama Mustika Parahyangan. Pada April 2003,

terjadi perubahan Format Radio Mustika karena perubahan manajemen. Dengan

gaya baru, disesuaikan dengan kebutuhan, maka Radio Mustika pun memiliki

statement positioning “ Smart and Beauty” . January 2009 Radio Mustika FM

berubah nama menjadi Radio PRFM. Secara garis besar dan Materi Siaran, Radio

PRFM tetap sama dengan Radio Mustika hanya untuk Materi dan ciri khas yang

akan ditampilkan adalah Radio dengan Siaran Berita dan Musik. Untuk itu dipakai

“Inspiring News‘n Music” sebagai Slogan Radio PRFM. Dinamika dan

perubahan minat masyarakat terhadap kebutuhan media dan didukung oleh PT.

Pikiran Rakyat mendorong Management PRFM 107.5 untuk merubah Format

siarannya yang semula dengan tagline “ Inspiring News ‘ n Music” menjadi Radio

Berita yang berbasis Soft News. Pada tanggal 8 November 2009 format berubah

lagi menjadi radio berita dengan brand PRFM 107.5 News Channel.2 Banyak

perubahan yang terjadi setelah transformasi identitas yang dilakukan oleh PRFM.

Transformasi identitas yang dilakukan oleh PRFM 107,5 Bandung ini adalah

tranformasi yang dilakukan di segala aspek perusahaan dengan tujuan untuk

meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, membangun kembali kekuatan

keuangan, menambah tingkat kesadaran karyawan dalam memahami pendengar

dan yang terpenting adalah mempebaharui dan membangkitkan semangat seluruh

perusahaan. Sehingga penulis mengunakan konsep transformasi pada penelitian

ini. Transformasi adalah seluruh proses perubahan yang diperlukan untuk

memposisikan diri agar lebih baik dalam menyikapi dan menjawab tantangan-

2 Dokumen Perusahaan tahun 2010

tantangan bisnis baru, lingkungan usaha yang berubah secara cepat maupun

keinginan-keinginan baru yang muncul dari dalam.

Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa transformasi organisasi

senantiasa diawali oleh suatu kebutuhan yang berkaitan dengan tuntutan bisnis.

Tujuan bisnis menjadi pedoman dalam pengelolaan organisasi, termasuk dalam

transformasi. Tujuan bisnis yang selalu berkembang (namun tetap dalam koridor

visi dan misi) memberi pengaruh dalam manjemen perusahaan. Satu diantara

yaitu penyesuaian dalam struktur organisasi, yang menyesuaikan terhadap strategi

yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan.

Perubahan struktur organisasi dari bentuk lama ke bentuk baru

memberikan dampak yang tidak hanya menyangkut pola struktur itu sendiri, tetapi

juga keberbagai aspek lain seperti sistem, prosedur, budaya, manusia dan

sebagainya. Hal ini tentunya sangat menarik, Atas dasar hal tersebut, penulis

tertarik untuk mengetahui apa latar belakang, tujuan dan dampak dari transformasi

yang dilakukan oleh radio PRFM. Penulis sangat tertarik untuk menganalisis

permasalahan ini. Transformasi yang dilakukan oleh radio PRFM bukan hanya

satu kali, tetapi beberapa kali sudah dilakukan oleh radio PRFM.

Transformasi yang sudah dilakukan beberapa kali oleh radio PRFM ini

sangat menarik perhatian saya untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi

transformasi yang terjadi, apa tujuan dari tiap-tiap transformasi yang dilakukan

mengapa PRFM harus melakukan beberapa kali transformasi identitas dan apakah

dampak dari transformasi identitas yang dilakukan oleh radio PRFM 107,5.

Bandung terhadap pendengar dan pengiklan sebagai bagian terpenting dalam

bisnis radio. Setiap transformasi yang dilakukan oleh perusahaan pastinya akan

memberikan dampak terhadap perusahaan. Hal ini tentunya sangat menarik, dari

beberapa latar belakang suatu perusahaan melakukan transformasi, apa yang

melatar belakangi PRFM melakukan transformasi yang sudah kebeberapa kalinya

dilakukan dan apa dampak dari kegiatan transformasi yang dilakukan terhadap

perusahaan. Apakah perubahan ini membawa pengaruh besar, berdampak positif

atau negative terhadap segala system di dalam perusahaan, karena identitas baru

tersebut pastinya harus dikenalkan kembali kepada masyarakat. Dalam melakukan

transformasi identitas ini perusahaan sedikit banyak seharusnya mendapat

kesepakatan dari karyawannya. Karena karyawan dalam sebuah perusahaan

merupakan asset yang penting. Bagaiman cara mereka menyesuaikan diri dengan

format baru tersebut dan bagaimana cara mengelola karyawan yang ada.

Perubahan juga terjadi pada struktur organisasi perusahaan tersebut, adanya

bagian-bagian kerja baru dan adanya beberapa divisi yang di hilangkan, dan

bagaimanakah dampak dari transformasi yang dilakukan oleh radio PRFM.

Peneliti memilih radio PRFM yang mengalami transformasi dari format

radio lifestyle menjadi radio news, karena radio PRFM mengalami dan merasakan

dampak dari transformasi yang dilakukan oleh perusahaan. Atas dasar hal

tersebut, penulis tertarik untuk meneliti latar belakang, tujuan, proses, sosialisasi

dan dampak dari Transformasi Identitas Radio PRFM 107,5 Bandung Dari Format

Radio Lifestyle Menjadi Radio News. Dari transformasi yang dilakukan oleh radio

PRFM 107,5 Bandung dalam beberapa fase.

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan observasi pra-penelitian dan pemahaman Peneliti, penelitian

ini difokuskan untuk mengetahui secara mendalam transformasi identitas yang

dilakukan oleh PT. Mustika Parahyangan, radio PRFM 107,5 Bandung pada

format radio mereka. Fokus penelitian diarahkan pada latar belakang peristiwa

tersebut, serta bagaimana proses perubahan tersebut dilakukan dan bagaimana

penyampaian kepada khalayak.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian diatas maka diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Mengapa PRFM 107,5 Bandung melakukan transformasi identitas dari

konsep Radio Lifestyle menjadi Radio News?

2. Bagaimana Proses dari transformasi identitas yang dilakukan oleh radio

PRFM dari format radio lifestyle menjadi radio news ?

3. Bagaimana PRFM 107,5 Bandung menyampaikan transformasi identitas

yang mereka lakukan dari format radio lifestyle menjadi radio news ?

4. Bagaimanakah dampak dari transformasi identitas yang dilakukan oleh radio

PRFM 107,5 Bandung terhadap jumlah pendengar dan pengiklan?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas maka tujuan penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui latar belakang dan tujuan PRFM 107,5 Bandung

melakukan transformasi identitas dari format Radio Lifestyle menjadi Radio

News.

2. Untuk mengetahui proses dari transformasi identitas yang dilakukan oleh

radio PRFM 107,5 Bandung dari format radio lifestyle menjadi radio news.

3. Untuk mengetahui mekanisme sosialisasi dari transformasi identitas yang

dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung dari format radio lifestyle

menjadi radio news.

4. Untuk mengetahui dampak dari transformasi identitas yang dilakukan oleh

radio PRFM 107,5 Bandung dari format radio lifestyle menjadi radio news

terhadap jumlah pendengar dan pengiklan.

1.5 Kegunaan Penelitian

Hasil yang di peroleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kegunaan sebagai berikut :

1.5.1 Kegunaan Teoritis

Dapat memberikan kontribusi positif terhadap kajian ilmiah di

bidang Manajemen Media, khususnya radio, sebagai sumbangan

pemikiran terhadap kajian ilmu komunikasi, khususnya pada kajian

Manajemen Radio, melalui metode kualitatif dengan pendekatan studi

kasus khususnya dalam konteks transformasi identitas yang dilakukan oleh

radio PRFM 107,5 Bandung.

1.5.2 Kegunaan Praktis

Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi PRFM untuk mengetahui

bagaimana pengaruh transformasi identitas yang dilakukan PRFM. Serta

bagi siapa saja yang berniat untuk melakukan transformasi identitas pada

perusahaannya. Agar penelitian ini dapat berguna bagi PT Mustika

Parahyangan sebagai bahan evaluasi dan referensi mengenai kebijakan

transformasi identitas perusahaan.

1.6 Landasan Penelitian

1.6.1 Landasan Konseptual

Adapun kata transformasi berasal dari dua kata dasar, ‘trans dan

form.’ Trans berarti melintasi (across), atau melampaui (beyond).

Kata form berarti bentuk. Karena itu Transformasi mengandung makna

perpindahan, dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain

yang melampaui perubahan rupa fisik luar saja. Transformasi atau

perubahan pada organisasi ini merupakan salah satu kunci dalam mencapai

pengembangan organisasi. Organisasi terus berubah karena ia adalah

sistem terbuka yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya. Perubahan

yang direncanakan membutuhkan perhatian yang eksplisit terhadap

masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan, perubahan ini juga

terbantu oleh beberapa pengalaman yang di dapatkan oleh suatu

organisasi. Transformasi adalah seluruh proses perubahan yang diperlukan

untuk memposisikan diri agar lebih baik dalam menyikapi dan menjawab

tantangan-tantangan bisnis baru, lingkungan usaha yang berubah secara

cepat maupun keinginan-keinginan baru yang muncul dari dalam.

Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa transformasi

organisasi senantiasa diawali oleh suatu kebutuhan yang berkaitan dengan

tuntutan bisnis. Tujuan bisnis menjadi pedoman dalam pengelolaan

organisasi, termasuk dalam transformasi. Tujuan bisnis yang selalu

berkembang (namun tetap dalam koridor visi dan misi) memberi pengaruh

dalam manjemen perusahaan. Satu diantara yaitu penyesuaian dalam

struktur organisasi, yang menyesuaikan terhadap strategi yang telah

ditetapkan untuk mencapai tujuan.

Perubahan struktur organisasi dari bentuk lama ke bentuk baru

memberikan dampak yang tidak hanya menyangkut pola struktur itu

sendiri, tetapi juga keberbagai aspek lain seperti sistem, prosedur, budaya,

manusia dan sebagainya. Hal ini terkadang luput dari perhatian pengelola

organisasi yang terkadang hanya terpaku pada struktur dan sistem namun

mengabaikan masalah kultur dan manusia.

Berbicara tentang kultur dan manusia dalam konteks transformasi,

maka dua aspek penting yang harus menjadi pertimbangan, yaitu

kepemimpinan dan komunikasi. Lazim diketahui bahwa suatu perubahan

senantiasa disikapi oleh pro dan kontra. Kontra dalam hal ini termasuk

sikap resisten untuk menerima perubahan, sehingga hal ini dapat menjadi

faktor penghambat dalam mencapai tujuan perubahan organisasi. Faktor

resisten ini memerlukan kepemimpinan yang tepat dan komunikasi yang

sesuai untuk mengubah perilaku non-kooperatif menjadi perilaku

kooperatif. Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah karakteristik

organisasi, budaya/kultur, core business dan homogenitas versus

heterogenitas.

Banyak pengertian tentang transformasi maupun organisasi. Dari

berbagai pengertian tersebut transformasi dapat disimpulkan sebagai suatu

proses perubahan dari suatu kondisi ke kondisi lain untuk mencapai

sesuatu yang lebih baik. Perubahan ini bisa bermakna luas. Keinginan

berubah bisa di-drive dari luar atau merupakan dorongan dalam diri untuk

mencapai suatu situasi yang lebih baik.

Organisasi dapat diartikan suatu kumpulan individu yang secara

sadar bersama-sama bekerja untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Pengorganisasian terkait dengan mengelola sumber daya dikaitkan dengan

aktivitas yang ada. Pengorganisasian adalah suatu kegiatan untuk

mengsinkronkan berbagai kegiatan yang ada kemudian mengalokasian

penggunaaan sumber daya secara tepat.

Beberapa ahli menyebutkan transformasi organisasi adalah

perluasan dari Organization Development. Organization Development

sendiri diartikan oleh sebagian ahli sebagai sebuah tindakan untuk

melakukan perubahan, suatu strategi untuk merubah keyakinan, sikap,

nilai-nilai dan struktur organisasi agar dapat menyesuaikan diri secara

lebih baik terhadap teknologi baru, perkembangan pasar dan tantangan

baru.

Dengan demikian transformasi organisasi dapat disimpulkan

sebagai suatu strategi dan implementasi untuk membawa organisasi dari

bentuk dan sistem yang lama ke bentuk dan sistem yang baru dengan

menyesuaikan seluruh elemen ikutannya (sistem, struktur, people, culture)

dalam rangka meningkatkan efektivitas organisasi untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan selaras dengan visi dan misi organisasi atau

perusahaan.

Identitas Perusahaan atau Corporate Identity adalah semua

perwakilan atau perwujudan media visual dan fisik yang menampilkan

suatu jati diri organisasi sehingga dapat membedakan organisasi atau

perusahaan tersebut dengan organisasi atau perusahaan lainnya. Dalam

bukunya, Elinor Selame mengatakan identitas korporat atau corporate

identity adalah apa yang senyatanya ada pada atau ditampilkan oleh

perusahaan. ( Selame dalam Sutojo 2004:13 ). Sedangkan Identitas

korporat (corporate identity) menurut Anggoro (2000:280) adalah suatu

cara atau suatu hal yang memungkinkan suatu perusahaan dikenal dan

dibedakan dari perusahaan-perusahaan lainnya. Ia juga menyebutkan

bahwa identitas perusahaan harus diciptakan melalui suatu rancangan

desain khusus yang meliputi hal-hal unik atau khas tentang perusahaan

yang bersangkutan secara fisik.

Rhenald Kasali (2003:110-114) mengatakan bahwa identitas

perusahaan atau identitas korporat disebut juga sebagai simbol perusahaan,

apakah berbentuk logo perusahaan atau lambang lainnya. Simbol selain

dimaksud agar lebih mudah diingat oleh konsumen juga agar dijiwai oleh

segenap karyawannya. Simbol sangat penting bagi perusahaan yang

bergerak di sektor jasa yang menjaga pelayanan, kredibilitas, dan

keramahan manusia di dalamnya.

Transformasi identitas adalah seluruh perubahan yang terjadi di

dalam suatu perusahaan atau organisasi untuk membedakan perusahaan

yang satu dengan perusahaan yang lain.

Radio merupakan salah satu bentuk media massa yang banyak

digunakan masyarakat untuk mengakses informasi. pada awalnya radio

berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan berita ataupun

untuk kepentingan kenegaraan secara umum. Radio publik atau komersil

baru muncul pada tahun 1920-an. Sejak itu perkembangannya tumbuh

pesat. Radio merupakan sumber informasi yang kompleks mulai dari

fungsi tradisional, radio sebagai penyampai berita dan informasi,

perkembangan ekonomi, pendongkrak popularitas dan kasir, hingga

propaganda politik dan ideologi. Perkembangan radio di Indonesia dimulai

dari zaman penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, masa kemerdekaan,

dan zaman orde baru. Radio siaran disebut sebagai “The Fifth Estate” atau

memilki lima kekuatan yaitu, fungsi kontrol sosial, memberikan informasi,

menghibur, mendidik serta melakukan kegiatan persuasif.

Radio siaran memilki gaya penyiaran sendiri atau yang

disebut radio siaran style, yaitu :

Imajinatif, pesan yang disampaikan kepada khalayak hanya mengandalkan

pendengaran, sehingga menimbulkan imajinasi khalayak, selain itu karena

pesan yang disampaikan bersifat selintas maka dapat membangkitkan

imajinasi. Audiotori, karena sifat pesan yang ahanya mengandalkan

pendengaran, maka harus dikemas sejelas dan semenarik mungkin.

Sifat radio yang akrab dan intim karma umumnya radio didengarkan saat

kita sedang mengerjakan sesuatu. 3

Broadcasting atau penyiaran, dimaksudkan bahwa apa saja bisa

disalurkan melalui radio. Pada awalnya radio memang menyiarkan apa

saja yang terpikirkan orang untuk disampaikan kepada massa dalam waktu

serempak, sesingkat-singkatnya. Seiring dengan banyaknya stasiun radio

yang beroperasi, muncul format radio yang berbeda-beda.

Dalam arti sempit, format berarti susunan item program dalam satu

satuan waktu yang disebut format clock, terdiri dari unsur-unsur seperti

narasi penyiar, siklus musik, termin iklan, promo radio dan promo

program, laporan lalu lintas, laporan cuaca, reportase, dan lain-lain. Dalam

arti yang luas, format bisa berarti susunan program radio secara

keseluruhan, yang menjadi semacam penanda identitas yang terkemas

3 http://mahasiswabelajar.wordpress.com/2012/02/16/radio-dan-perkembangan-teknologi/ (31

Agustus 2012, 21:37)

dalam berbagai program radio. Saat ini, format radio semakin beragam,

karena sasaran targetnya juga semakin banyak. Seiring dengan semakin

tajamnya segmen yang dilayani, format pun menjadi semakin sempit.

Radio dengan format musik oldies misalnya, terbagi lagi menjadi beberapa

cabang seperti the sixties (60-an), seventies (70-an), atau the eighties (80-

an). Format merupakan salah satu alat pemasaran yang ampuh. Radio

dengan format yang tajam dianggap mampu melayani segmen yang juga

signifikan. Sementara, radio tanpa format dianggap sebagai radio tanpa

identitas – cukup berbahaya tentunya bagi eksistensi radio di udara.

Radio PRFM juga memiliki format siaran dari awal berdiri hingga

saat ini, dan format radio PRFM telah mengalami transformasi dari radio

lifestyle menjadi radio news. Format bagi radio sangat penting, karena

format radio merupakan identitas radio tersebut, sehingga perubahan

format pada suatu radio pasti akan merubah banyak hal di dalamnya. Maka

dari itu, pada sebuah perusahaan, khususnya radio sangat penting

memiliki identitas radio yang di kenalkan kepada khalayak. Format

merupakan salah satu alat pemasaran yang ampuh. Radio dengan format

yang tajam dianggap mampu melayani segmen yang juga signifikan,

transformasi pada format radio adalah salah satu cara agar radio tersebut

tetap bertahan di tengah persaingan, sehingga radio PRFM 107,5 Bandung

pada akhirnya melakukan Transformasi Identitas.

Dalam hal ini transformasi identitas perusahaan tentunya

memberikan dampak kepada keseluruhan system di dalam perusahaan.

Peneliti memilih PT Mustika Parahyangan, radio PRFM sebagai objek

penelitian, karena PT Mustika Parahyangan, radio PRFM sudah

melakukan transformasi identitas beberapa kali dengan beberapa fase, dan

yang menjadi focus penelitian penulis adalah transformasi identitas yang

dilakukan terakhir kali oleh PT Mustika Parahyangan, Radio PRFM, dari

format radio lifestyle menjadi radio News, apakah transformasi yang

dilakukan oleh radio PRFM berdampak positif atau negative. Atas dasar

hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti Transformasi Identitas Radio

PRFM 107,5 Bandung Dari Konsep Radio Lifestyle Menjadi Radio News.

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan di gunakan dalam penelitian ini

adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti

menggunakan metode kualitatif karena objek yang dipilih peneliti, yaitu

perusahaan Radio PRFM adalah objek yang alamiah. Objek yang alamiah

adalah objek yang apa adanya, tidak di manipulasi oleh peneliti sehingga

kondisi pada saat peneliti memasuki objek, setelah berada di objek dan

setelah keluar dari objek relative tidak berubah. Selain itu, dalam

nelaksanakan penelitian peneliti berusaha memahami interaksi social yang

terjadi di dalam perusahaan Radio PRFM. Interaksi social yang kompleks

hanya dapat diuraikan jika peneliti melakukan penelitian dengan metode

kualitatif dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap

orang-orang yang berada di dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian

akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas.

Pendekatan studi kasus dipilih peneliti karena tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui latar belakang transformasi identitas yang

dilakukan oleh radio PRFM 107,5 Bandung, serta tujuan dari perusahaan

PRFM Bandung dalam melakukan transformasi identitas perusahaan nya

dan bagaimana dampak dari transformasi identitas yang dilakukan oleh

radio PRFM. Tujuan ini dapat dicapai melalui pertanyaan bagaimana dan

mengapa yang merupakan ciri dari pendekatan studi kasus. Selain itu, pada

penelitain ini peneliti tidak memiliki control besar dalam peristiwa-

peristiwa yang akan diselidiki. Pikiran Rakyat sendiri sebagai salah satu

perusahaan media yang bergerak di bidang news yang terkenal di jawa

barat, khususnya bandung merupakan fenomena yang kontemporer.

Robert K.Yin (2000:1) membagi penelitian studi kasus ini menjadi

tiga tipe, yakni :

1. Studi kasus eksplanatori, bila sebuah kasus atau kasus-kasus di pakai

untuk memperoleh data atau informasi awal bagi penelitian social yang

akan dilakukan

2. Studi kasus eksploratif, bila sebuah kasus atau kasus-kasus tertentu

yang diteliti tujuannya untuk memberikan pengetahuan tentang sebab –

akibat.

3. Studi kasus deskriptif, tujuannya untuk memberikan gambaran yang

mendalam atau detil mengenai sebuah kasus dengan di dalamnya

disertai dengan konsep-konsep penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe studi kasus

deskriptif, dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang mendalam

dan detil mengenai transformasi identitas yang dilakukan oleh radio

PRFM dan dampak terhadap pendengar dan pengiklan yang menjadi

bagian terpenting dalam organisasi radio, apakah transformasi identitas

radio PRFM dari format radio lifestyle menjadi radio news memberikan

pengaruh yang besar atau tetap sama seperti format terdahulu.

1.7.2 Keunikan PRFM

PRFM adalah salah satu media berita di kota Bandung, tetapi

seperti yang kita ketahui, setiap sesuatu yang besar saat ini pasti memiliki

cerita atau kisah di baliknya yang mungkin sangat rumit. Begitu juga

dengan radio PRFM, radio PRFM sudah beberapa kali mengalami

transformasi identitas. Transformasi yang dilakukan oleh radio PRFM ini.

Pergantian yang unik menurut saya, karena dilakukan beberapa kali, tetapi

kembali ke identitas yang terdahulu. Hingga pada akhirnya menetapkan

identitas PRFM sebagai radio dengan format news saat ini. Melakukan

perluasan segmen adalah hal yang membedakan radio ini dengan radio-

radio lainnya yang melakukan perubahan terhadap pengerucutan

segmentasi, itulah yang membuat penulis ingin meneliti alasan yang

mendasari fenomena tersebut.

1.7.3 Unit Analisis

Unit analisis yang akan menjadi perhatian utama peneliti adalah

alasan transformasi yang dilakukan oleh PRFM. Peneliti juga akan

mencoba menggali tujuan dari transformasi identitas yang dilakukan oleh

PRFM, serta dampak dari transformasi yang dilakukan PRFM terhadap

perkembangan perusahaan, apakah transformasi identitas radio PRFM dari

format radio lifestyle menjadi radio news memberikan pengaruh yang

besar atau tetap sama seperti format terdahulu melalui wawancara dan

pendekatan-pendekatan lainnya dari orang yang mengetahui proses

tersebut.

1.7.4 Objek dan Subjek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah radio PRFM 107,5 Bandung,

sebagai salah satu radio di kota bandung, dan salah satu radio berita di

kota bandung.

Orang yang mempunyai ide atau gagasan melakukan

transformasi identitas pada radio PRFM 107,5 Bandung.

Orang yang menyetujui atau menyepakati ide atau gagasan

untuk melakukan transformasi identitas pada radio PRFM

107,5 Bandung

Direktur PT Mustika Parahyangan, Radio PRFM 107,5

Bandung, Bapak Wan Abas.

Karyawan yang mengalami proses transformasi identitas

yang dilakukan radio PRFM 107,5 Bandung.

1. Nien Sagita sebagai manager marketing radio PRFM

Bandung,

2. Priadi Zalman Yudha, sebagai manager promosi radio

PRFM.

3. Aris Hermansyah, sebangai penangung jawab

pemberitaan (bagian siaran) radio PRFM.

1.7.5 Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini di kumpulkan dengan mempergunakan

teknik-teknik, seperti :

1. Observasi

Observasi yang dimaksud adalah pengamatan yang sistematis tentang

kejadian dan tingkah laku dalam setting social yang dipilih untuk

diteliti, dan observasi yang dilakukan adalah observasi langsung ke

lapangan. Disini peneliti mencoba menganalisis transformasi identitas

yang dilakukan oleh radio PRFM sebagai anak job training di

perusahaan ini.

2. Wawancara mendalam

tujuan dari wawancara mendalam dalam penelitian ini adalah untuk

memperoleh informasi mengenai apa latar belakang dan tujuan dari

melakukan transformasi pada perusahaan PRFM dan bagaimana

dampaknya terhadap perusahaan, apakah memberikan dampak yang

positif atau negative bagi perusahaan, dilihat dari pengamatan pada

karyawan.

3. Dokumen

untuk studi kasus, penggunaan dokumen yang paling penting adalah

mendukung dan menambah bukti dari sumber-sumber lain. Dokumen

dapat menambah rincian spesifik lainnya guna mendukung informasi

dari sumber-sumber lain yaitu dari koran, dokumen perusahaan,

majalah, dan foto dokumentasi.

1.7.6 Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data penelitian ini, penulis melakukan teknik

analisis data berdasarkan tahap-tahap yang diutarakan Creswell (1998:63)

yaitu :

1. Deskripsi

Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk mengumpulkan data baik

itu hasil wawancara ataupun pengamatan yang berkaitan dengan

transformasi identitas yang dilakukan oleh PRFM.

2. Analisis Tema

Data yang diperoleh dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan data

yang didapat radio PRFM mengenai transformasi identitas yang

dilakukan perusahaan tersebut.

3. Assertions (penonjolan)

Pada penelitian ini peneliti akan membaca hasil catatan lapangan

1.7.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek

balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu

dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (patton 1987:331 dalam

Moleong, 2011:330). Hal ini dapat dicapai dengan jalan :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum denan apa

yang dikatakannya secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang sperti rakyat biasa, orang yang

berpendidikan enengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan,

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Dalam hal ini jangan sampai banyak mengharapkan bahwa hasil

pembandingan tersebut merupakan kesamaan pandangan, pendapat, atau

pemikiran. Yang penting disini ialah bisa mengetahui aanya alasan-alasan

terjadinya perbedaan-perbedaan tersebut (patton 1987:331 dalam moleong,

2011:330-331)

Triangulasi merupakan cara pemeriksaan keabsahan data yang

paling umum digunakan. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan

sesuatu yang lain diluar data untuk pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu. Dalam kaitan ini Patton (dalam Sutopo, 2006: 92)

menjelaskan teknik triangulasi yang dapat digunakan. Teknik triangulasi

yang dapat digunakan menurut Patton meliputi: a) triangulasi data; b)

triangulasi peneliti; c) triangulasi metodologis; d) triangulasi teoretis.

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai

teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai

teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti

melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya

peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu

mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan

berbagai sumber data.

1.7.8 Waktu dan Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di PT. Radio Mustika

Parahyangan atau Radio PRFM 107,5 Bandung, Jalan Braga No.5 A

Bandung 40111. Waktu kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai pada

tanggal 6 Maret 2012 sampai dengan November 2012.