BAB I pa alfan

download BAB I  pa alfan

of 22

Transcript of BAB I pa alfan

1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Baitul Maal wa Tanwil yang dikenal dengan singkatan BMT adalah salah satu lembaga keuangan yang mempraktekan perbankan syariah yang kini banyak bermunculandiIndonesia.Kehadirannyaadalahmomentumyangtepatbagidan padasaatumatIslamsedangmembutuhkanjawabanatassegalapenasarannya terhadappraktekperbankansyariahdalamskopmikrofinansial.BMT keberadaannyalebihcepatsebagaialternatifekonomipadamasyarakatyang sedangmelakukanbisnisatauusahakecildanmenengah.Padatahun1991/1992 BMTlahir, bersamaandenganmunculnyaBankPerkreditanRakyat (BPR)yang beroperasi dengan bunga 0%. Kehadiran BMT didasarkan kepada Undang-undang Perbankan Nomor 7/1992, serta adanya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tentang Bank Berdasarkan Sistem Bagi Hasil. Bankyangberdasarkanprinsipsyariahsudahsekianlamadidambakan olehumatIslam,terutamaparapengusahakecildanmenengahyangsudah berlarut-larutterjebakolehperbankankonvensionalyangberbaurenten.Bunga pada bank konvensional yang dinyatakanriba membuat pelaku usaha di kalangan umatIslammerasarisih,karenadenganpengetahuandankeimanandalamhati nuraninyamenyatakanbahwamemakanharta ribahukumnyaharam,dan sesuatu yangharamakanmendatangkanmafsadat.Olehkarenaituperbankansyariah adalahjawabanyangmutlakatasrasarisihnyapengusahamuslimdiberbagai 2 kalangan.BahkankehadiranBMTmerupakanpotensiumatIslamyangberharga untukmengerahkankemampuanekonomidanmengembangkanusahanya, sehingga umat Islam diharapkan untuk memiliki kemampuan dan daya saing yang kuat dengan pengusaha lain yang notabene non muslim. Bankkonvensionaladalahbankyangdapatmemberikanjasadalamlalu lintaspembayaran.Iamerupakanlembagakeuanganyangdapatmenerima depositoatausimpanandarimasyarakatdanmemberikankreditsertajasadalam lalulintaspembayarandanperedaranuang.Bankkonvensionaldisebutdengan commercial bank,karena berorientasi kepada keuntungan atau profit oriented(A. Djazuli dan Yadi Janwari, 2002: 95). Banksyariahberbedadenganbankkonvensional,meskipunada kesamaannyapadaaspektertentu.Banksyariahberfungsidenganbank konvensional yakni sebagai lembaga pembiayaan dan lembaga intermediasi, yaitu mengerahkandanadarimasyarakatdanmenyalurkannyakembalikepada masyarakat yangmembutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Demikian puladenganbanksyariah,yaknimemberikanjasa-jasalainsepertijasakiriman uang,pembukaanletterofcredit,jaminanbankdanjasa-jasalainnya.Hallain yangmembedakanantarabanksyariahdenganbankkonvensionaladalah terletakpadapengambilankeuntunganyangdiberikanolehnasabah.Sehingga terdapat istilah bunga dan bagi hasil (Muhammad, 2003: 57). PembiayaanyangditawarkanolehBankSyariah, sebagaimanaBMT ada terletakpadaakaddanjenispembiayaannya.Adayangdisebutdengan pembiayaan mudharabah, musyarakah, dan murabahah. Untuk jenis deposito ada 3 yangdisebutdenganwadiah,yakniuangyangdititipkanuntukjangkawaktu tertentu, sehingga pihak BMT mendapat upah dari menjaga hartayang dititipkan. Pembiayaan mudharabah lebih dikenal sebagai bentuk kerjasama bagi hasil, yakni BMT memberikan modal dalam bentuk uang, sedangkan nasabah memiliki bentuk usahayangmengelolamodaldariBMTataubanksyariahlainnya.Pihakbank berkewajibanmengawasi perjalanan usaha nasabah, demikian pula pihak nasabah yangmengelolamodalbertanggungjawabterhadapkesuksesanusahanya.Oleh karenaitupembiayaanmudharabahsifatnyalostandprofitsharing,untung bersamadanrugipundipikulbersama.Dalamkeuntungandibagisesuai kesepakatan, pihak bank 60% dan pengelola mendapatkan keuntungan 40% , atau bisa saja sebaliknya, bahkan ada keuntungannya dibagi dua secara sama rata. Selainpembiayaanmudharabahadapulapembiayaanmusyarakah. Pembiayaanjenisiniberbedadenganjenismudharabah.Dalamteoridan prakteknya,pembiayaanmusyarakahkeduabelahpihakmemilikimodalawal, yaknipihakbank50%demikianpulanasabahyangmemilikiperusahaannya. Dengan demikian musyarakah sama dengan perkongsian, kerjasama usaha dengan modal bersama. Dalam kerjasama musyarakah pihak bank berhak atas keuntungan yangdiperolehnasabah,dannasabahwajibmengembalikanpokokdari pinjamannya.Sebaliknya,pengelolamodalakanmembayarkeuntunganberikut modal pokok yang telah diterima dari pihak bank.Sedangkanpembiayaanmurabahahadalahpembiayaanyangbersifat konsumtif,tetapidalambentukjualbelibarang.Pihaknasabahbermaksud membelimobilmelaluibanksyariah,makapihakbankmembelimobildari 4 penjualsemacamdealerataushowroom,lalumobildijualkembalikepada nasabah,dengandemikiannasabahmemilikiutangdaripinjamanuangmembeli mobil.Praktekmurabahahsedangdigandrungimasyarakatkarenadengan membelibarangmelaluiBMTbukanhanyakelebihandaripokoknyadapat ditabung, jugamelainkan jika utangditutup sebelum saatnya, maka nasabah tidak terkena pinalti, melainkan hanya membayar sisa pokoknya saja. BeberapabanksyariahyangadadiIndonesiabanyakmengembangkan pembiayaanmudharabahdanwadiah(tabungan)sepertiBMIyangadadi Bandung yangmencapai dtingkat 70% dibandingkan pembiayaan lainnya. Secara substansialkonsepdasaroperasionalBankSyariahsecarakeseluruhantidak berbeda,baikyangnamanyaBankSyariah,BPRSyariahmaupunBMTyang skopnyaagakkecil.SebagaimanaBMTBarrahmenyediakanfinancial bankingnyameliputi:(1)Sistemsimpananatautabunganwadiahdenganakad wadiahYadDomanah,yaknititipannasabahkepadaBMT.BMTdiberi wewenanguntukmengelolauangdarinasabahtersebut,bilaBMTmendapat keuntunganmakanasabahakanmendapathasildarikeuntungantersebutdan langsungdibukukanpadarekeningtabunganpenabungsetiapbulan,(2)Sistem bagi hasil;(3) Sistem jual beli dan marginkeuntungan; (4) Sistem sewa / sistem upah atau fee .(Wawancara dengan Heru Haerudin, S.Si:) BMTBarrahKotaBandungdalamoperasinyalebihmenonjolkansistem jualbelidanmarginkeuntunganyangdisebutdenganMurabahahdanBaibi saman Ajil,daripadapembiayaanlainnyasepertimudharabadhdanmusyarakah (Profil BMT Barrah tahun 2011 ) 5 Konseppembiayaanmudharabahberbedadenganpemberianpinjaman ataukreditpadabankkonvensional.Padabankkonvensionalpemberiankredit denganpengembanganmodalpokokbesertamodalnyayangberbunga,dibank syariahatauBMTBarrah(secarakhusus),pinjamankonsumtifseperti murabahahtidakterjadi,karenabungadinyatakansebagairibayanghukumnya haram.SebagaimanadengantegasAllahSWT.menyatakandalamsuratal-Baqarah ayat 275 yang berbunyi: CBb _1m0 FbP_BbN __f Nf BAH _fCBb =PJ @Bb Bb P [ 0Fb_BC Bf @Bb VdFbP_Bb N V=0, Bb@Bb =, FbP_Bb P ,C _ .=; P;JBB 0b Bb1 0, [Lf Bb F, @B 0010 ;B1Bb F B@,Bb Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinyaorangyangkemasukansyaitanlantaran(tekanan)penyakitgila. Keadaanmerekayangdemikianitu,adalahdisebabkanmerekaBerkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahalAllah Telah menghalalkanjualbelidanmengharamkanriba.orang-orangyangTelahsampai kepadanyalarangandariTuhannya,laluterusberhenti(darimengambilriba), Maka baginya apa yang Telah diambilnya dahulu (sebelumdatang larangan); dan urusannya(terserah)kepadaAllah.orangyangkembali(mengambilriba),Maka orangituadalahpenghuni-penghunineraka;merekakekaldidalamnya. (Soenarjo dkk., 1995:69) Dalamaktivitasnyasebagaipenyalurdana,BMTBarrahmenyalurkan dananya melalui pembiayaan dalam bentuk pengadaan barang (barang modal atau investasidanbarangkonsumtif).Kdonsepakadyangdigunakanadalah murabahah yang dibuat perjanjiannya sebagaimana praktek jual beli bisaa dengan 6 sistem kredit kemudian BMT mendapat margin atau keuntungan dari barang yang dijualkepadanasabah.Akantetapi,yangberbeda,bahwapraktekmurabahah yangdilakukanBMTtidakmutlakjualbeli,yaknipihahBMTsebagaipenjual dan nasabah sebagai pembeli, melainkan dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1.PihakBMTmemberikanpinjamanuangkepadanasabahdannasabah membelikanbarangyangdimaksudsebagaimanatertulisdalamakad. MisalnyaUsmanbermaksudmembelikendaraanberupamobil,makadia mengajukanpinjamansehargamobilyangmaudibeli,yakniRp. 50.000.000.lalusetelahakaddilakukandenganBMT,makauangyang dimaksuddicairkandandiserahkankepadaUsman,akantetapijika cairnya Rp. 50.000.000,maka Usman tidakmenerima jumlah uang secara utuh,karena telahdipotongolehbiaya administrasi, taksasi, asuransi,dan potonganangsuranpertamasebagaitabunganyangdiblokirsampaimasa angsuranselesai.MisalnyadariRp.50.000.000,akhirnyaUsman menerima uang bersih menjadi Rp. 47.000.000. tetapi hutang Usman tetap Rp. 50.000.000. disamping BMT mendapatkan keuntungan dari potongan-potongan tersebut, BMTakan mendapatkan keuntungan dari harga mobil. BilahargamobildinyatakanRp.50.000.000,makaangsuranUsman tergantungmasaataujangkawaktukreditnya.Misalnyatigatahun,maka jika BMTmenetapkanhargamobilyangRp. 50.000.000,dibayar selama tigatahun,jumlahnyamenjadiRp.75.000.000,selamatigatahunBMT mendapatkan keuntungan Rp. 25.000.000; 7 2.PihakBMTmembelimobillangsungkedealerataushowroom,dan nasabahlangsungmenerimamobilnya.BMTberhakmenetapkanharga mobilnya, yang hitungannya akan sama dengan point pertama, maka BMT mendapatkeuntunganRp.25.000.000(selamatigatahun)ditambah potongan-potonganlainnya.Keuntunganyangdimaksudkanadalah margin. Denganduacaramurabahahdiatas,munculpersoalan,mengapaBMT Barrahmenonjolkan pembiayaan murabahah,yang sifatnya konsumtif?Menurut HeruHaerudin,S.Si,murabahahbanyakmendapatpermintaandarimasyarakat penggunabank,karenasecaraadministrasi tidakberbedajauhdenganmeminjam uangsebagaimanakebankkonvemsional,bahkanpihakBMTjarangmelakukan caramurabahahyangmenjualbarang,tetapimemberikanuangnyadanbarang terserahnasabahhendakmembelidimana,BMTtidaktahusamasekalimasalah pembelianbarangnya,mungkinsajatidakdiberikanbarangyangdimaksudkan. Dengandemikianmurabahahitutidakberbedadenganbankkonvensional, sifatnyakonsumtif.Hanyadalamakaddisebutkanijabkabulnyasebagai murabahah,sebagaimanacontohdiatas,bahwapihaknasabahbukanmeminjam uang ke BMT melainkan membeli mobil ke BMT yang harganya Rp. 50.000.000. PraktekmurabahahyangdilakukanBMTdenganlandasansyariahtidak berlandaskansyariahsecaramutlak,sebagaimanamurabahah,cirinyabahwa BMTBarrahtidakpernahbenar-benarmelakukanjualbelimobil,hanya memberikanpinjamanuangdannasabahsendiriyangmembelinya,meskipun BMT tidakmemantaunya tentang benar-tidaknya uang pinjaman dibelikanmobil. 8 Dengancara tersebut,makamurabahahyangdilakukanolehBMTBarrahkeluar dari rukundansyaratnya,sebagaimanaNasroenHaroen(2000:115)mengatakan bahwarukunmurabahahadalahsalahsatunyaharusadabarangyang dijualbelikan.DalamprakteknyadiBMTBarrahtidakadabarangyang dijualbelikan,melainkanhanyaadaakadmurabahahsaja,masalahbarangnya diserahkan kepada nasabah. Akad murabahah di BMT tidak berbeda dengan akad pinjaman atau Ariyah. Apabilaakadmurabahahdemikiantentulebihbaikberakaddengan perusahaan yangmenjualbelikan kendaraan dengan jalan dikontankan atau kredit, sebagaimanamengambilmotor,makajelasmotornyaadaditempat,dapat diperiksa dan bisa langsung dibawa pulang, sedangkan perjanjian kredit dilakukan dengan leasing yang bekerjasama dengan dealernya. Margin yang didapatkan oleh leasingdenganBMTtidakberbeda,tetapileasinglebihakuratmelaksanakan rukunmurabahahnya.Secarateknisakadmurabahahadalahpraktekperbankan konvensionalyangditutupolehmodelperbankansyariah,hanyaakad menentukan kedudukan hukum suatu perjanjian itu sendiri. B.Rumusan Masalah Denganlatarbelakangmasalahdiatas,diajukanbeberapapertanyaan penelitian yaitu sebagai berikut: 1.Bagaimana praktek murabahab di BMT Barrah , Kota Bandung? 2.Apa faktor-faktorpenyebab pembiayaan murabahah banyak diminati oleh nasabah di BMT Barrah Kota Bandung? 9 3.Bagaimanatinjauanfiqhmuamalahterhadappelaksanaanpembiayaan murabahah di BMT Barrah Kota Bandung? C.Tujuan Peneltian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: 1.Praktek murabahah di BMT Barrah Kota Bandung; 2.Faktor-faktoryangmenyebabkanpembiayaanmnurabahahbanyak diminati oleh nasabah di BMT Barrah Kota Bandung; 3.Pelaksanaan pembiayaan murabahah di BMT Barrah Kota Bandung dalam Prespektif Fiqh Muamalah. D.Kerangka Pemikiran Pembiayaanmerupakantugaspokokbank,yaitupemberianfasilitas penyediaandana(sebagaiunitsurplus)untukmemenuhikebutuhanpihak-pihak yangmembutuhkandana(unitdeficit)(Dahlan,2001:9).BankSyariahdalam penyediaandanaharusberpedomankepadaal-Qurandanal-Sunnah,karena dalamal-Quransecaragarisbesardikemukakanayat-ayatmengenaikehidupan manusiadalambermuamalah,sepertimelakukanpinjammeminjam,jualbeli, qiradh,wadi;ah,dan termasukmurabahahyangdikategorikan sebagaijualbeli. Secaraumumprkatekjualbeliadalahbagiandariperniagaan,dengandemikian murabahahadalahbagiandariperniagaanyangdisebutdengantijarah.Allah SWT berfirman dalam surat al-Nisa ayat 29 yang berbunyi: B0 CBb Fb_qb, NFb_1m0V N,_0 6Pq10 VPBB oNf 0 ,_NV LbV N1. PN, Fb_1JfV N@0 P fBb CAH N Bd@=,;Haiorang-orangyangberimanjanganlahkalianmemakanhartadi antarakalian denganjalanbathilkecualidenganjalanperniagaanyangdilakukadengansuka samasuka,danjanganlahkaianmembunuhdiri-dirikaliansesungguhnyaAllah adalah maha penyayang kepada kalian (Soenarjo dkk, 1995: 122). Dalampraktekperbankansyariahkeduabelahpihkharusmemahami akadyangdilakukan,sehinggatidakadayangmerasadirugikan.Bilaakadyang dilakukantidakdipahami,makahalitumengandunggharah,karenaakad merupakankuncisahtidaknyasuatuperbuatanhukumparamukalaf.Pindahnya hakmilikseseorangkepadaoranglainharusdilakukandengansukasamasuka, dankuncinyaantaradhinterletakpadaperjanjianatauakadyangdilisankan atau dituliskan dalam bentuk ijab kabul para pihak. Janganlahkamuserahkanharta orang-orangyangbodohkeadanya,yang mana Allahmenjadikan kamu pemliharanya, berilahmereka belanja dari hartamu (yangadaditangankamu),berilahpakaianpadamerekaucapkanlahperkataan yang baik kepada mereka (Soenarjo dkk., 1995 : 115) Ayatdiatasmenegaskanbahwaorangbodoh,anakkecil,oranggila, orangyangmabuk,dansebagainyayangtergolongal-sufaha-uadalahorang-11 orangyangtidaktaklif(bukanmukallaf)untukmelakukantransaksi.Dengan demikian termasuknasabahyangbelumfahamakadpembiayaanyangdilakukan oleh perbankan syariah. Oleh sebab itu, semua perbankan syari;ahberkewajiban member pengetahuan dan mensosialisasikan pembiayaan perbankan dalam prinsip syariah.Sebagaimanamurabahahyangdipandangberbedadenganakadkredit perbankan konvensional, meskipun keduanya sama-sama konsumtif. Caramemakanhartayangtergolongsebagaijalanyangbathiladalah memakankeuntungandengancarariba,sebagaimanatelahdikemukakandalam suratal-Baqarahayat275,ribayangdipraktekkanolehperbankankonvensional. SebagaimanAbdulManan(1992:164-165)mengatakanbahwasesungguhnya perbedaanantarapinjamanproduktifdantidakproduktifadalahperbedaan tingkat,bukanperbedaanjenis.Menyebutribadengannamabungatidakakan mengubahsifatnya,karenabungaadalahsuatutambahanmodalyangdipinjam, karenaitumerupakanriba,makahukumnyaharam,sebagaimanadipraktekkan oleh perbankan konvensional. PernyataandiatasdiperkuatolehhaditsriwayatMuslimdariJabiryang berbunyi: : ) . (DariJabirr.a.berkata,Rasulullahsaw.telahmengutukorangyang menyantapribadanyangditugasimenanganinya,sekretarisnya,danorang-orang 12 yangmenyaksikannya.Beliaubersabda,merekaadalahsama(terlaknat). (Masrap Suhaemi dan Abu Laily Istiqomah, 1993: 545) Atas dasar hadits di atas, maka segala bentuk perbankan yang menetapkan bungaberlipatadalahtermasukriba,makahukumnyaharam.MenurutHendi Suhendi(2000:278-280)paraulamaberbedapendapatberkaitandenganbunga bank,sehinggaterbagikepadatigagolongan,yaknikelompokyang mengharamkan, memandangya syubhat, dan yang membolehkan. Kelompok yang mengharamkanbungabankdiantaranyaAbuZahrah,AbulAlaal-Maududi, Muhammad Abdul al-Arabi dan Muhammad Najatullah Shiddiqi. Bunga menurut merekaharamdanterkutuklahbagiyangmelakukannya,yakniyangpengelola banknya atau bagi nasabahnya. MenurutAbulAlaal-Maududibungabankakanmenyengsarakan nasabahyangbenar-benarsedangmembutuhkanpertolongan.Bungabersifat menindasterutamakepadaorangmiskinyangsemakintidakberdayauntuk menggantipinjamannya,bahkanmenurutNejatullah,bungaakanmemperburuk duniausahakarenakeuntungannasabahhanyalahupayauntukmembayarutang ke bank dengan bunga berlipat. MuhammadAbduh,sebagaimanadikutifolehHendiSuhendi(2000:282) berpendapatbahwabungabankkonvensionalsepenuhnyaharam,bilabunganya samadenganribajahiliatauribanasiah,makahukumnyaharam,tetapibila samadenganribafadhol,makahukumnyamubah.Dengandemikian,sepanjang perbankankonvensionalinimasihdibutuhkanolehmasyarakatterutamadalam duniausaha,makahukumnyamubah,ataupalingtidaksyubhat,tetapibila 13 perbankanIslamyangmenggunakansistemsyariahtelahada,makasebaiknya masyarakatIslammemanfaatkanperbankansyariah.Secarapraktis,perbankan konvensionalbunganyamasihdibawahribajahili,olehkarenaitubungayang diterapkan belum tentumasuk riba nasiah, tetapi Fatwa MUImenetapkan bunga bank konvensional termasuk riba, hanya fatwa yang dimaksudkan tidakmengikat apalagimemaksanasabahuntukmemanfaatkanperbankan syariah,karenafatwa yang dimaksudkan masih dalam tataran ijtihadi. Dalamkonteksfiqhmuamalah,jualbelimelaluiinstitusiataumelalui orangperorangan,pertokoan,warungdansebagainya rukundansyarat-syaratnya sama.Rukunjualbeliadalahadanyapihakpembelidanpenjual,adanyabarang yangdijual,harganyajelas,adaakaddanijabkabul,sertamanfaatbarangbagi para pihak bersangkutan. Demikian pula syarat-syaratnya, yakni para pihak adalah berakal,baligh,mumayyiz,danberkehendakdengansendirinyaatautidakada yangmemaksaatauadanyatekanandaripihaklain.Barangyangdijualbelikan syaratnya adalah barang yang suci dan dapat disucikan, harga sebagi penggantinya merupakan alat tukaryang sah, dan adanya akad yang dilakukan secara lisan atau tertulis dalam bentuk perjanjian (Hendi Suhendi, 2000: 71). Dari segi penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua: 1.Pembiayaanpoduktif,yaitupembiayaanyangditujukanuntukmemenuhi kebutuhanproduksi.Secaraluaspembiayaanproduktifadalahuntuk permodalanusaha tertentudandalam rangkameningkatkanusahayang telah lamadijalankanolehnasabah.Misalnyausahaperdagangan,pertanian, 14 peternakanmaupunusahainvestasitertentu.Menurutkeperluannya pembiaaan produksi ada dua macam yaitu: a.Pembiayaanmodalkerja,yaitupembiayaanuntukmemenuhi kebutuhanpeningkatanproduksi,baiksecarakuantitatif,yaknijumlah hasilproduksi,maupunsecarakualitatif,yaitupeingkatankualitasatas mutu hasil produksi dan untuk keperluan perdagangan. b.Pembiayaaninvestasi,yaitu untukmemenuhikebutuhanbarang-barang modal serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan hal itu. 2.Pembiayaankonsumtif,yaitupembiayaanyangdigunakanuntukmemenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan. (syafii Antonio, 2001:160-161). Pembiayaanuntukindustri,perdagangandanpertaniandapatdilakukan BMTdenganjalankemitraandalamusaha.Dalamhalitu,pihakBMT bertanggungjawabsecaralangsungterhadapnasabahyangmenyimpandananya dibank,maupunkepadanasabahyangmeminjamdanadaribank.Fungsi terpentingdariBMTadalahdapatmenciptakankredittanpaadabungayang mengandungunsurriba.Dengandemikiandalampersepsiperbankansyariah tidak dikenal dengan pinjaman atau uang secara tunai, melainkan melalui berbagai akad,yakniakadmudharabah,musyawakahataumurabahah.MenurutMannan (1997: 169) BankIslam tidak menciptakan kredit dalam pembiayaan dagang atau industri, yang ada adalah sistem bagi hasil. DiIndonesia,banksyariahyangberoperasisampaisekarangterus berkembang.beberapabankkonvensionalpunmembukapraktekbanksyariah, 15 sebagaimanaBanksyariahmandiri,BRISyariah,BNISyariah,Bukopin SyariahbahkandalamwaktudekatinimunculBankBCASyariah.Pendirian perbankansyariahdidasarkankepadaUndang-undangNomor7Tahun1992 tentangPerbankandengansistembagihasil,yangkemudiandilegalisasioleh Undang-undangNomor10Tahun1998yangsecarahususmengaturtentang Perbankan Syariah. Dalamsalahsatuprodukpembiayaanyangdilakukanolehperbankan syariahyangharusdiperhatikanadalahmasalahakad,karenaakadakan menentukanimplikasidariketerikatanantarapihakBMTdengannasabah. Sebagaimanaakadmurabahah,yaitupembelianbarangdenganpembayaran ditangguhkan.Pembiayaanmurabahahmerupakanpembiayaanyangdiberikan oleh bank syariah kepada nasabah dalam rangka pemenuhan kebutuhan produksi atau konsumsi yang sifatnya tergantung kepada nasabah, mungkin barangnya akan habisseketikaatauakandigunakanuntukhallainnya.Misalnyamembelibahan bangunanuntukmembangunrumah,membelimobil,bahkanuntukkeperluan lainnyayangtentunyabarangyangdimaksudakansemakinjelektermakanoleh waktu. Perbedaannyadenganbankkonvensionaladalah,bahwaakanmurabahah tidakmengenal pinjaman untuk sesuatu yang bersifat konsumtif tanpa ada barang yang dimaksudkan, misalnya untuk biaya hajatan, perkawinan, dan biaya berobat. Bankkonvensionalbentuknyameminjamkanuang,sedangkanuntukdigunakan apauangyangdipinjamkan,halitutergantungkehendaknasabah.Sementara perbankansyariahtidakdemikian,bilanasabahmengajukanakadmurabahah, 16 sudahbarangtentuuangyangdimaksudkanadalahuntukmembelibarangyang jelaskeberadaannya,misalnyamotor.DanpihakBMTyangmenjualnyakepada nasabah dengan jalan dibayar secara diangsur sesuai dengan perjanjian, sedangkan pihak BMT akan mendapatkan margin keuntungan dari penjualan barang tersebut. Olehkarenaitulah,AliHasan(1997:55)mengatakanbahwapembiayaan murabahahbukanuntukhal-halyangtidakjelastujuannya,karenamaksud nasabah mengajukan akan harus diketahui oleh pihak. Dalamakadkredit,yangdilakukanolehkeduabelahpihak,samadengan akaddalamjualbelidanakadlainnya. PihakBMTmemberikanformulirkepada nasabahuntukdibacadenganseksama,bilatelahdipahami,makapihaknasabah mengisinyadenganbaikdanbenar.Setelahberbagaipersyaratanselesai,maka pihak BMT akan melakukan survey kepada pihak nasabah, hingga akhirnya ajuan nasabahdisetujuiatauditolak.Apabilapengajuannasabahdisetujui,makaakan diberikan perjanjian akad kredit yang dimaksudkan, yang sebenarnya bukan akad kredit,melainkanakadpembiayaansebagaimanayangdimintaolehnasabah, misalnyaakadmurabahah.Nasabahakanmembacapasaldemipasalyang menegaskanperjanjianyangdimaksud,kemudianmenandatanganikesediaan untukmelaksanakanpasal-pasaldalamperjanjianatauakad.Bilatelahselesai, maka akad dibawa kepada notaris dandilakukan penandatangan di depan notaris, sehingga akad memiliki kekuatan hukum yang legal dan formal. Kedua belah pihak melakukan akad bukan hanya dengan lisan, tetapi yang lebihkuatlagi,akaddilakukandidepannotarissecaratertulisdiatassegel, sehinggabuktibahwakeduabelahpihakmelaksanakanakadsuatupembiayaan 17 sangatjelasdantegas.Dalamhalalternatifkepadasiapapembiayaandiberikan, tergantungdarivariabel-variabelkebijaksanaankredit.HarryWaluyo(1993:116) menyebutkanbahwakebijaksanaankredityangsangatpentingadalahsebagai berikut: 1.Penentuan Standar Kredit Untukmenghindariresikoyangterkandungdalampemberiankredit,bila bank-bank komersial hanya memberikan kredit kepada nasabah-nasabah yang kuat,denganalasanuntukmenghindariterjadinyakreditmacet.Dalam penentuanstandarkreditini,digunakanteorifiveCsofCredits,yaitu character(watak),capacity(kemampuan),capital(modal),collecteral (jaminan) dan conditions (keadaan). 2.Periode Kredit, dalam hal ini ditentukan yang maksimal dan optimal oleh laba ataumarginan (rentabilitas) tanpamenanggung biaya alat-alat likuiditas yang terlalu besar. 3.SistemAngsuranKredit,bahwaperbankanakanmerasaamanbilasistem angsuranmelaluijaminanantarbank,sistempotongangajiatausistem jaminan kontrak jual beli.4.Dalam akadkredit dijelaskanmengenai akadyang dimaksudkan, harga suatu barangyangdijualolehbank,jangkawaktuangsurandanjaminanserta konsekuensilogisapabilapihaknasabahmelanggarakadyangtelah ditetapkanolehnotaris.Pihakbankmengasuransikanjiwanasabah, sehingga apabila nasabahmeninggal dunia, maka utangnya diputihkan, tetapi pihak bank mendapatkan ganti kerugian dari asuransi. 18 5.Pihakbankjugamengasuransikanbarang-barangberhargayangdiakadkan dalam pembiayaan murabahah. Denganpenjelasandiatasdapatdipahamibahwapembiayaanyang dilakukanolehperbankansyariahmerupakanbentuklaindariempatkategori mendasaryangselamainidilakukanolehbankkonvensional,hanyadalam pelaksanaan akadberprinsipkepadasistembankIslamdansyariatIslam. Empat hal itu adalah sebagai berikut: a.Pembiayaanmudharabahadalahpengucurandanadaribanksyariah untukkeperluanpermodalanyangdilakukandengancarabagihasil. Nasabahnyahanyamemilikibentukusahayangdiklaimsudah memberikan hasil dan berstandar, apakah usaha kelas atas, menengah atau usahakecil.Pembiayaanakandilakukansesuaisurveypihakbank.Jika usahanasabahpailitataubangkrutseharusnyapihakbankmenanggung kerugian, karena mudharabah berperinsip kepada lost and profit sharing; b.Pembiayaanmusyarakah,sejenisperkongsian,yaitupihaknasabahtelah memilikimodalsetengahnya,danpihakbankmemberikansetengahnya lagi.Dengandemikiansemacamusahapatungan,kerjasamadalamusaha tertentuuntukmencapaikeuntunganyangditargetkan.Setiapkeuntungan akandibagimenurutkesepakatan.Pihaknasabahdiwajibkan mengembalikanpokokkepadapihakbank,sehinggabukanhanya membangkitkanusahanasabahagarmandiri,tetapimendidiknasabah untukmemegangamanahdengancaramengembalikanmodal sebagaimana perjanjian dilakukan; 19 c.Pembiayaanmurabahah, yaitu semacam jual beli, hanya penjualnya pihak bank.Pihakpembeliakanmelakukanpembayarankontanataukredit. Bisaanyapembiayaanmurabahahdilakukandengancaradiangsur,ada yang sepuluh bulan hingga ada yang sampai lima tahun; d.Pembiayaanwadiah,yakniuntukmenghindardariistilahpinjaman, makabanksyariahmelakukanperjanjianwadiahatautitipan,semacam investasi.Apabilapihakbankyangmemberikaninvestasikepada perusahaantertentu,makakeuntunganyangdiberikanolehperusahaan adalahkeuntungandarijumlahinvestasinyayangakanditransperke rekeningsecaralangsungolehpihakperusahaan,sebaliknyaapabila nasabahmenabung,makauangnasabahdititpkansecarainvestatif, sehinggasetiapbulannyaakanmendapatkankeuntunganyanglangsung masuk ke rekening pihak nasabah. E.Langkah-Langkah Penelitian 1.Metode penelitian Penelitianinidilakukandenganmetodedeskriptif,yaknimenggambarkan kondisiobjektifberkaitandengankinerjaperbankandiBMTBarrahKota Bandung.Datayangdikumpulkandilakukansecaraapaadanyatidakada penambahan ataupengurangan,sehingga tergambar secara fenomenologismakna dari data yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian.2.Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu: 20 a.SumberDataPrimer,yaituparapegawaiBMTBarrah,yaituHeru Haerudin,S.Si(manajer).MuhamadInsan(KomisarisUtama),Ahmad Ismail(KetuaDewanSyariah),ImasKaryamah(Teller),Nandang MulyaSalam(Bag.Pembiayaan),danbeberapanasabahmurabahah, yakni Zuki Firmansyah, Maman Sulaiman, Siti Komariah, Jaja Juharja, Abun Bunyamin, Ujang, Nurwulan, Yeni Sukmawati, dan Dahlan. b.SumberDataSekunder,yakniberbagaipendapatyangdikemukakan olehparapakarperbankansyariahdalambuku-bukuyangberkaitan denganmasalahyangditeliti,dokumenyangberkaitandengan pembiayaanmurabahahdiBMTBarrahdansecaraumumbuku-buku yang membahas praktek pembiayaan murabahah dalam buku-buku fiqh muamalah. 3.Jenis Data Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif yang terdiri dari:a.Indikator peningkatan pembiayaan murabahah di BMT Barrah; b.Tata cara pengajuan pembiayaan murabahah di BMT Barrah; c.Mekanisme pembuatan akad pemiayaan murabahah di BMT Barrah; d.Kontribusipembiayaanmurabahahterhadappendapatanpertahun BMT Barrah; e.Factor-faktoryangmenunjanglancarnyaakadpembiayaan murabahah; 21 f.PendapatparanasabahmengenaipembiayaanmurabahahdiBMT Barrah; g.Al-Qurandanal-Haditsyangmenjadidalilbolehatautidaknya murabahah; h.Pendapatfuqahaataupakartentangpembiayaanmurabahah,yang termuatdalamkitabataubuku-bukufiqhmuamalahatauilmnu ekonomi dan perbankan. 4.Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan dengan cara-cara sebagai berikut: a.Survey,yaitumelakukanpengamataneksploratifkelokasipenelitian, dengancaramemperhatikan,mengamati,memahamiberbagaibentuk danmekanismekerjadiBMTBarrahterutamayangberkaitansecara langsung dengan akad pembiayaan murabahah; b.Wawancara,yaitumengajukanberbagaipernyataansecaralangsung kepada responden,yaknipegawaiBMTBarrah.Wawancaradiajukan secaralisansesuaidenganjenisdatayangdibutuhkan,danuntukhal lain,apabilasangatdiperlukan,pertanyaandiajukansecaratertulis yang akan dijawab oleh pihak BMT Barrah secara tertulis juga; danc.StudiDokumentasi,yaitumenelaahberbagaipembukuan,pedoman akanpembiayaan,danpenelaahandatayangberhubungandengan kontribusi pembiayaan murabahah terhadap pendapatan BMT Barrah, terutama dari tahun 2006-2007. 5.Analisis Data 22 Datayangtelahterkumpuldianalisissecarakualitatif,yaknimemahami kalimat-kalimatyangmengandungmaknatertentudalambentukdatalisanhasil wawancaradandatatertulis,denganmengutamakanpemaknaanlogis,bukan pemaknaanangka-angkayangbersifatkuantitatif.Langkah-langkahanalisisdata adalah dengan cara-cara sebagai berikut: a.Pengumpulandata,yaitumengumpulkanberbagaidatasecaraacak sepanjang berkaitan dengan tujuan penelitian; b.Melakukanseleksidatadanmengklasifikasinya,sehinggadata menjadi sistematis sesuai tujuan penelitian; c.Menafsirkanisidata,yaknimengeluarkanmaknadatadanpesan-pesan yang ada di dalamnya dengan diuraikan secara panjang lebar ke dalampenelitanini,pemaknaandatadilakukandenganmetode analisis isi; dan d.Menarikkesimpulandarisemuauraianpenelitiansebagaibagian palingpentingskripsiini.Kesimpulanmengacukepadatujuan penelitian.