BAB I nanosilver

download BAB I nanosilver

of 6

Transcript of BAB I nanosilver

  • 8/18/2019 BAB I nanosilver

    1/6

  • 8/18/2019 BAB I nanosilver

    2/6

    katalis, detektor sensor optik, dan agen antimikroba.

    erdasarkan berbagai aplikasi nanopartikel perak tersebut,

    peman"aatan nanopartikel perak paling banyak digunakan

    sebagai agen antimikroba (*aryono et al., 200+). Namun,

    untuk memperoleh nanopartikel perak tersebut dibutuhkan

    sebuah proses sintesis nanopartikel yang ramah lingkungan

    dengan tidak menggunakan bahan kimia berbahaya.%al tahun 2000, diketahui bah%a nanopartikel dapat

    disintesis oleh makhluk hidup. !ejak saat itu, berkembanglah

    peman"aatan makhluk hidup seperti mikroorganisme, ekstrak

    tumbuhan atau biomassa tumbuhan ( orge et al., 200

    !hankar et al., 200/ dan handran et al., 200&) untuk sintesis

    nanopartikel. $etode tersebut ternyata dapat menjadi

    alternati" produksi nanopartikel yang ramah lingkungan

    (green synthesis biosintesis) karena mampu meminimalisir

    penggunaan bahan-bahan anorganik yang berbahaya dan

    sekaligus limbahnya. Proses sintesis nanopartikel dengan

    meman"aatkan makhluk hidup dikenal sebagai biosintesis

    ( umar et al., 2003). $etode sintesis nanopartikel secara

    biologi ini bisa menggunakan mikroorganisme ( laus et al.,

    1333 Nair et al., 2002 dan onishi et al., 2004), serta

    tumbuhan atau ekstrak tumbuhan (!hankar et al., 200/) yang

    mengusulkan teknologi alternati" yang memungkinkan lebih

    ramah lingkungan dibanding metode #sika dan kimia.5ndonesia merupakan salah satu negara dengan

    sumber daya alam dan keanekaragaman hayati melimpah.

    elimpahan sumberdaya hayati ini mendukung untuk

    dilakukanya penelitian-penelitian yang terkait dengan

    peman"aatan bahan alam di 5ndonesia. ondisi ini

    menunjukkan bah%a 5ndonesia memiliki potensi untuk

    dilakukannya penelitian yang terkait dengan eksplorasi

  • 8/18/2019 BAB I nanosilver

    3/6

    peman"aatan tumbuhan sebagai agen biosintesis

    nanopartikel. enis-jenis tumbuhan tertentu mengandung

    senya%a kimia yang dapat berperan sebagai agen pereduksi.

    !enya%a-senya%a metabolit sekunder yang terkandung

    dalam tumbuhan, seperti terpenoid (!hankar et al., 200/) dan

    6a7onoid (!hankar et al., 200/ dan ha et al., 2003) diduga

    berperan dalam proses biosintesis nanopartikel perak

    ( *andayani et al., 2010).Pisang kepok ( Musa Paradisiaca Linn. ) adalah salah satu

    jenis buah pisang yang paling banyak diproduksi dan

    dikonsumsi di seluruh dunia, sehingga potensi penggunaan

    kulitnya akan menjadi sangat rele7an (8ebello, 201/). ulit

    pisang merupakan limbah rumah tangga dan industri, yang

    sangat banyak jumlahnya di alam. 9i 5ndonesia, produksi

    pisang telah mencapai &.+&2.''+ ton pada tahun 201/

    ( adan Pusat !tatistika dan 9irektorat endral *ortikultura,

    201/). !edangkan bagian kulit pisang me%akili sekitar ':

    dari massa total buah pisang matang (;maga et al., 2004).

    !ehingga sebanyak 2./01.+3' ton kulit pisang membutuhkan

    pengolahan lebih lanjut sehingga dapat menaikan nilai guna

    kulit pisang dan mengurangi limbah produksi pisang.

    eberapa penelitian menunjukkan bah%a kulit pisang

    mempunyai kandungan dan nutrisi yang penting untuk

    makanan dan industri makanan. ulit pisang kaya akan seratmakanan, protein, asam amino esensial, asam lemak tak

    jenuh dan potassium (;maga et al., 2004). ulit pisang juga

    mengandung antioksidan yang terkandung dalam polifenol ,

    catecholamine dan karotenoid ( ana

  • 8/18/2019 BAB I nanosilver

    4/6

    Ibrahim, Haytham M.M. (2015). Perbedaan penelitian ini dengan

    penelitian sebelumnya yaitu pada tahap preparasi ekstrak

    kulit pisang yang digunakan sebagai reduktor. Penelitian ini

    bertujuan untuk mensintesis nanopartikel perak dengan

    menggunakan reduktor ekstrak kulit pisang kepok ( Musa

    paradisiaca Linn. ) dan pengaruh beberapa 7ariasi konsentrasi

    dari prekursor perak nitrat ( gN= ) terhadap nanopartikel

    yang dihasilkan.

    1.2 Identifkasi Masalah!eiring dengan banyaknya penelitian tentang

    biosintesis nanopartikel menggunakan mikroorganisme,

    ternyata penelitian terbaru menyebutkan bah%a sebagian

    besar mikroorganisme yang digunakan dalam sintesis

    nanopartikel mempunyai dampak patogen terhadap

    tumbuhan lain dan atau manusia (Perak, 200 dan hmed et

    al., 200 ). !ehingga, tahun-tahun terakhir penelitian

    di"okuskan pada sintesis menggunakan tumbuhan yang

    nonpatogen ($ahdieh et al., 2012).erbagai peman"aatan buah pisang menyisakan limbah

    kulit pisang, yang belum diman"aatkan secara optimal.

    !edangkan kulit pisang mengandung antioksidan yang

    terkandung dalam polifenol , catecholamine dan karotenoid

    ( ana

  • 8/18/2019 BAB I nanosilver

    5/6

    ;ltayeb, 201'). !i"at antibakteri nanopartikel perak

    dipengaruhi oleh ukuran partikel. !emakin kecil ukuran

    nanopartikel perak, semakin besar e"ek antibakterinya

    ( u1. Prekursor yang digunakan adalah perak nitrat2. ;kstrak berasal dari jenis kulit pisang kepok ( Musa

    paradisiaca Linn. ). ;kstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut a?uades

    /. ondisi penelitian dilakukan pada suhu ruang

    1. !"m"san Masalah8umusan masalah dalam penelitian ini, yaitu>

    1. agaimana pengaruh 7ariasi konsentrasi prekursor peraknitrat ( gN= ) terhadap potensi ekstrak kulit pisang kepok

    yang digunakan sebagai reduktor dalam biosintesis

    nanopartikel perak@2. agaimana karakteristik (ukuran dan struktur) nanopartikel

    perak yang terbentuk dari biosintesis dengan ekstrak kulit

    pisang kepok@

    1.# $"%"an Penelitian1. $engidenti#kasi pengaruh 7ariasi konsentrasi prekursor

    perak nitrat ( gN= ) terhadap ekstrak kulit pisang kepok

    yang digunakan sebagai reduktor dalam biosintesis

    nanopartikel perak.2. $engetahui karateristik (ukuran dan struktur) nanopartikel

    perak yang terbentuk dari biosintesis menggunakan

    ekstrak kulit pisang kepok.

    1.& Man'aat Penelitian

  • 8/18/2019 BAB I nanosilver

    6/6

    1. $engetahui potensi kulit pisang sebagai bioreduktor untuk

    sintesis nanopartikel perak.2. $eningkatkan kesadaran dalam peman"aatan biomassa

    secara selekti" dan ino7ati".. $engetahui pengaruh konsentrasi prekursor dalam sintesis

    nanopartikel perak dengan menggunakan ekstrak kulit

    pisang kepok.