BAB I Makalah Uts

8/19/2019 BAB I Makalah Uts

1/20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan akuntansi dan laporan keuangan pada dasarnya untuk menyediakan informasi

keuangan suatu badan usaha yang akan digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan

sebagai dasar pengambilan suatu keputusan ekonomi. Untuk itu dibutuhkan suatu Standar

Akuntansi Keuangan yang baik dan dapat dimengerti oleh berbagai pihak pengguna laporan

keuangan. Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era penjajahan Belanda sekitar

tahun 1!". Pada era ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan sebagaimana

yang dikembangkan oleh #u$a Pa$ioli. Perusahaan %&' milik Belanda merupakan organisasi

komersial utama yang memainkan peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama

era ini ()iga dan *unus+ 1,,-.

Kegiatan ekonomi pada masa penjajahan meningkat $epat selama tahun 1/00an dan

aal 1,00an. Ini ditandai dengan dihapuskannya tanam paksa+ sehingga pengusaha Belanda

banyak yang menanamkan modalnya di Indonesia. &rang Indonesia pertama yang bekerja di

bidang akuntansi adalah 2) 3assie+ yang diangkat sebagai pemegang buku pada 2aatan

Akuntan Pajak pada tanggal "1 September 1,", (Soemarso+ 1,,4. Kesempatan bagi akuntan

lokal (Indonesia mulai mun$ul pada tahun 1,!"51,!4+ dengan mundurnya Belanda dari

Indonesia. Pada pertengahan tahun 1,/05an+ sekelompok tehnokrat mun$ul dan memiliki

kepedulian terhadap reformasi ekonomi dan akuntansi yang berusaha untuk men$iptakan

ekonomi yang lebih kompetitif dan lebih berorientasi pada pasar. Kebijakan kelompok

tersebut memperoleh dukungan yang kuat dari in6estor asing dan lembaga5lembaga

internasional (7osser+ 1,,,.

8ra globalisasi sejalan dengan program harmonisasi Standar Akuntansi International

yang diprakasai oleh International Accounting Standards Committee (IAS'. )alam perkembangan selanjutnya+ terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi+ kemudian

menjadi adopsi dalam rangka kon6ergensi dengan International Financial Reporting

Standards (I97S. Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional ke dalam Standar

Akuntansi )omestik bertujuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat

kredibilitas tinggi+ persyaratan akan item:item pengungkapan akan semakin tinggi+ sehingga

nilai perusahaan akan semakin tinggi pula+ manajemen akan memiliki tingkat akuntabilitas

tinggi dalam menjalankan perusahaan+ laporan keuangan perusahaan menghasilkan informasi

yang lebih rele6an dan akurat+ dan laporan keuangan akan lebih dapat diperbandingkan dan

1


2/20

menghasilkan informasi yang 6alid untuk aset+ liabilitas+ ekuitas+ pendapatan+ dan beban

perusahaan.

1.1 Rumusan Masalah

1.".1 Bagaimana perkembangan sejarah akuntansi di Indonesia;

1."." Bagaimana perkembangan standar akuntansi keuangan di Indonesia;

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dalam Ujian Tengah

Semester mata kuliah Teori Akuntansi yang diberikan kepada setiap mahasisa agar setiap

mahasisa dapat memahami bagaimana perkembangan standar akuntansi di Indonesia dari

aal adanya akuntansi sampai saat sekarang ini.

2


3/20

BAB II

PEMBAHAAN

!.1 ejarah Perkem"angan Akuntansi #i In#$nesia

Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1!". Akan tetapi bukti yang

jelas terdapat pada pembukuan Amphioen So$ieteit yang berdiri di 2akarta sejak 1-!-.

Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada

tahun 1/-0.


4/20

Belanda masih digunakan selama era setelah kemerdekaan (1,40an. Pendidikan dan

pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda. >asionalisasi

atas perusahaan yang dimiliki Belanda dan pindahnya orang orang Belanda dari Indonesia

pada tahun 1,4/ menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli ()iga dan *unus 1,,-.

!.! ejarah Perkem"angan tan#ar Akuntansi %euangan #i In#$nesia

SAK yang berkualitas merupakan salah satu pedoman pokok untuk menyusun dan

menyajikan laporan keuangan bagi perusahaan. )engan adanya standar akuntansi yang baik+

maka laporan keuangan dapat menjadi lebih berguna dan men$iptakan transparasi bagi

perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI sebagai adah profesi akuntansi di Indonesia+

senantiasa berusaha untuk tanggap terhadap perkembangan yang terjadi+ baik dalam lingkup

nasional+ regional+ maupun global+ khususnya dalam hal yang mempengaruhi dunia usaha dan

profesi akuntansi.


5/20

Keuangan. Kemudian komite PAI tersebut pada tahun 1,,! diubah menjadi Komite Standar

Akuntansi Keuangan. Pada kongres %III "=5"! September 1,,/ di 2akarta+ Komite SAK

diubah kembali namanya menjadi )ean Standar Akuntansi Keuangan ()SAK untuk masa

bakti 1,,/:"00" dan diberi otonomi khusus untuk menyusun dan mengesahkan PSAK dan

ISAK. Selain itu+ juga telah dibentuk Komite Akuntansi Syariah (KAS dan )ean

Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan ()KSAK. Komite Akuntansi Syariah (KAS

dibentuk pada tanggal 1/ &ktober "004 untuk menopang kelan$aran kegiatan penyusunan

PSAK yang terkait dengan perlakukan akuntansi transaksi syariah yang dilakukan oleh

)SAK.

Em'at Pilar tan#ar Akuntansi In#$nesia(

a. Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan adalah SAK yang telah berlaku sekarang. )engan

SAK yang telah terkon6ergensi ke I97S diharapkan akan memberikan perpektif

pemahaman yang sama bagi in6estor asing dalam memba$a laporan keuangan

perusahaan Indonesia ataupun in6estor Indonesia yang ingin ekspansi ke luar

negeri.

b. Standar Akuntansi 8ntitas tanpa Akuntabilitas Publik (8TAP

IAI pada tanggal 1- 2uli "00, yang lalu+ telah menerbitkan SAK untuk 8ntitas

tanpa Akuntabilitas Publik (SAK 8TAP atau Te Indonesian Accounting

Standars !or "on-#ublicly-Accountable $ntities+ dan telah disahkan oleh )SAK

IAI pada tanggal 1, 3ei "00,. Apabila SAK58TAP ini telah berlaku efektif+ maka

perusahaan ke$il seperti UK3 tidak perlu membuat laporan keuangan

menggunakan PSAK. SAK58TAP memberikan banyak kemudahan untuk

perusahaan dibandingkan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih

kompleks. Sesuai ruang lingkup SAK58TAP maka standar ini dimaksudkan untuk

digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik (entitas yang tidak memiliki

akuntabilitas publik signifikanC dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk

tujuan umum.

$. Standar Akuntansi Syariah

IAI sebagai lembaga yang berenang dalam menetapkan SAK dan audit bagi

berbagai industri merupakan elemen penting dalam pengembangan perbankan

syariah di Indonesia+ dimana perekonomian syariah tidak dapat berjalan dan

berkembang dengan baik tanpa adanya SAK yang baik. Untuk itulah maka pada

tanggal "4 2uni "00= telah ditandatangani nota kesepahaman antara Bank

Indonesia dengan IAI untuk kerjasama penyusunan berbagai standar akuntansi di

5


6/20

bidang perbankan Syariah+ termasuk pelaksanaan kerjasama riset dan pelatihan

pada bidang yang sesuai dengan kompetensi IAI. Badan yang menerbitkan

Standar Akuntansi Islam saat ini adalah te Accounting and Auditing

%rgani&ation !or Islamic Financial Institutions yang didirikan 1,,1 di Bahrain.

Sampai saat ini telah diterbitkan 4 Standar Akuntansi Islam dalam bidang

akuntansi+ auditing+ governance dan etika. Saat ini juga sedang disusun program

Certi!ied Islamic #ublic Accountant 'CI#A( yang akan segera disebarluaskan ke

beberapa negara (Al$haar+ "00.

d. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP

SAP adalah Standar Akuntansi Pemerintah yang diterbitkan oleh Komite Standar

Akuntansi Pemerintahan. SAP ini ditetapkan sebagai PP (Peraturan Pemerintah

yang diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun #aporan Keuangan

Pemerintah Pusat (#KPP dan #aporan Keuangan Pemerintah )aerah (#KP).

) PILAR TANDAR A%UNTANI DI IND*NEIA

URAIAN A% A% ETAP A%

+ARIAH

AP

Tujuan 3engatur

penyajian laporan

keuangan untuk tujuan umum

'general purpose

!inancial

statements(

3engatur

penyajian laporan


'general purpose

!inancial

statements(

3engatur

penyajian

laporankeuangan untuk

tujuan umum

'general

purpose

!inancial

statements(

3engatur

penyajian laporan


'general purpose

!inancial

statements(

Pener"it )ean Standar

Akuntansi

Keuangan5Ikatan

Akuntan

Indonesia

)ean Standar

Akuntansi

Keuangan5Ikatan

Akuntan

Indonesia

)ean Standar

Akuntansi

Syariah

Komite Standar

Akuntansi

Pemerintahan

Ruang

Lingku'

8ntitas dengan

akuntabilitas

publik seperti@

8miten+

perusahaan

publik+

perbankan+

asuransi+ dan

BU3>

8ntitas tanpa

akuntabilitas

publik

8ntitas yang

melakukan

transaksi

syariah baik

entitas lembaga

syariah maupun

lembaga non

syariah

8ntitas pemerintah

dalam menyusun

#KPP dan #KP)@

Instansi

pemerintah pusat

Instansi

pemerintah daerah

Asumsi

#asar

)asar akrual )asar akrual )asar akrual Basis kas menuju

akrual%$m'$nen #aporan Posisi >era$a >era$a #aporan 7ealisasi

6


7/20

La'$ran

%euangan

Keuangan

#aporan #aba

rugi

Komprehensif

#aporan

perubahan ekuitas#aporan arus kas

'atatan atas

laporan keuangan

#aporan #aba rugi

#aporan

perubahan ekuitas

#aporan arus kas

'atatan atas

laporan keuangan

#aporan #aba

rugi

#aporan

perubaha

ekuitas

#aporan aruskas

#aporan

sumber dan

penggunaan

dana Dakat

#aporan

sumber dan

penggunaan

dana Dakat

'atatan atas

laporankeuangan

Anggaran

>era$a

#aporan Kinerja

Keuangan

#aporan Arus Kas

'atatan atas#aporan Keuangan

!.) I,R - International Financial Reporting Standar

I97S merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International

Accounting Standar Board 'IASB. Standar Akuntansi Internasional disusun oleh empat

organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB+ Komisi3asyarakat 8ropa (8'+ &rganisasi Internasional Pasar 3odal (I&S&'+ dan 9ederasi

Akuntansi Internasional (I9A'. International Accounting Standar Board (IASB yang

dahulu bernama International Accounting Standar Committee (IAS'+ merupakan

lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. &rganisasi ini memiliki tujuan

mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas

tinggi+ dapat dipahami dan dapat diperbandingkan ('hoi et al .+ 1,,,. >ataidyana

("00/ menyatakan baha sebagian besar standar yang menjadi bagian dari I97S

sebelumnya merupakan International A$$ounting Standars (IAS. IAS diterbitkan antara

tahun 1,-= sampai dengan "001 oleh IAS'. Pada bulan April "001+ IASB mengadopsi

seluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan. International

Financial Reporting Standars men$akup@

1 International Financial Reporting Standars (I97S : standar yang diterbitkan

setelah tahun "001

" International Accounting Standars (IAS : standar yang diterbitkan sebelum

tahun "001

7


8/20

= Interpretations yang diterbitkan oleh International 9inan$ial 7eporting

Interpretations 'ommittee (I97I' : setelah tahun "001

! Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SI' :

sebelum tahun "001

International Financial Reporting Standards (I97S+ merupakan standar tunggal

pelaporan akuntansi yang memberikan penekanan pada penilaian (revaluation profesional

dengan disclosures yang jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis transaksi+

penjelasan hingga men$apai kesimpulan tertentu. Standar ini mun$ul akibat tuntutan

globalisasi yang mengharuskan para pelaku bisnis di suatu negara ikut serta dalam bisnis

lintas negara. Untuk itu diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di semua

negara untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan utama standar internasional

ini dengan standar yang berlaku di Indonesia terletak pada penerapan revaluation model +

yaitu kemungkinkan penilaian akti6a menggunakan nilai ajar+ sehingga laporan keuangan

disajikan dengan basis )true and !air E ( IFRS !rame*ork paragrap +, . 3engadopsi I97S

berarti menggunakan bahasa pelaporan keuangan global+ yang akan membuat perusahaan

bisa dimengerti oleh pasar dunia ( global market .

)alam pengapdopsian I97S terdapat beberapa 6ariasi yakni@

a. I97S digunakan sebagai standar nasional+ dengan penambahan penjelasan yang

material b. I97S digunakan sebagai standar nasional dengan penambahan standar nasional

itu sendiri dengan topik yang tidak ter cover pada I97S

$. Standar nasional akuntansi dibangun se$ara terpisah namun berbasis dan

memiliki kesamaan yang rele6an pada I97S+ standar nasional umunya

menyediakan tambahan penjelasan yang material

d. Standar akuntansi nasional dibangun se$ara terpisah tetapi berbasis dan umumnya

sama dengan I97S dalam beberapa kasus

e. Tidak terdapat standar nasional yang diatur+ I97S se$ara resmi tidak diadopsi

namun selalu digunakan

3anfaat menggunakan suatu standar yang berlaku se$ara internasional ( I97S yang

bisa dirasakan oleh perusahaan adalah

a Penurunan dalam hal biaya

b Penurunan F pengurangan resiko ketidakpastian dan misunderstanding

$ Komunikasi yang lebih efektif dengan in6estor

d Perbandingan dengan anak perusahaan dan induk persahaan di negara yang

berbeda dapat dilakukan

8


9/20

e Perbandingan mengenai contaractual terms seperti lending contracts dan bonus

atas kinerja manajemen (7oberts et al . "004

egara

Indonesia sebelum

I97S

Indonesia setelah

"01"

Australia+


10/20

1 3engatur prinsip:prinsip akuntansi untuk suatu jenis transaksi+ khususnya

terkait dengan pengakuan dan pegukuran+ dan tidak mengatur untuk suatu

jenis industri tertentu.

" Kelebihannya@ principle based system tidak atau sedikit memberi peluang

untuk melakukan kreati6itas negatif atas peraturan akuntansi. )ua transaksi

yang se$ara substansi sama akan diperlakukan dan di$atat sama oleh dua

perusahaan yang berbeda. Serta pengaturan akuntansi yang ada berlaku untuk

seluruh perusahaan.

= 3emerlukan banyak pro!essional 1udgement yang menuntut kompetensi dan

integritas yang tinggi+ kesiapan profesi pendukung dengan semakin

dominannya !air value accounting

! )igunakan oleh international Accounting Standards Board ' IASB

2 Ruled / Based Accounting Standards0.( 3engatur se$ara lebih detail dan biasanya hanya berlaku untuk suatu industri

tertentu.

2( Kelebihannya@ lebih mudah diterapkan karena peraturannya lebih eksplisit.

3( Tidak banyak memerlukan pro!essional 1udgement . >amun+ membuka peluang

untuk melakukan sesuatu dengan tujuan sempit.

+( )igunakan oleh Financial Accounting Standards Board (9ASB

9ASB mereflesikan tingkat ke$anggihan dan adidaya ekonomi dan keuangan Amerika

Serikat+ sebaliknya IAS berupaya merangkul seluas:luasnya semua negara:negara di dunia

dari yang paling kaya5$anggih sampai pada negara yang paling terbelakang5miskin (


11/20

kalaupun ada diupayakan hanya relatif sedikit sehingga pada akhirnya laporan auditor

menyebut kesesuaian dengan I97S. 7adebaugh (1,-4@!1 mengemukakan baha banyak

sekali faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pengembangan tujuan+ standar+ dan

praktik akuntansi.

Karakteristik dan tingkatan yang berbeda antar negara merupakan hambatan mendasar

yang dihadapi dalam proses harmonisasi Standar Akuntansi Keuangan.


12/20

modal se$ara global+ dan men$iptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan. >amun+

dalam proses adopsi penuh I97S yang akan dilakukan tidak tanpa masalah. Adopsi penuh

terhadap I97S akan sulit dilakukan karena masih banyak regulasi yang tidak mendukung+

entitas5entitas bisnis yang masih belum memiliki kesiapan+ selain itu+ perhatian dan

komitmen yang kuat dari para pelaku bisnis+ pemerintah Indonesia+ dan otoritas pasar modal

masih sangat minim. Terbukti dengan dimundurkannya jadal implementasi I97S+ aalnya

tahun "010 sekarang menjadi tahun "01".

)i Indonesia+ IAI menetapkan proses adopsi I97S dalam = tahap+ yaitu tahap adopsi+

persiapan+ dan implementasi. Saat ini standar akuntansi keuangan nasional sedang dalam

proses kon6ergensi se$ara penuh dengan International 9inan$ial 7eporting Standards (I97S

yang dikeluarkan oleh IASB (International A$$ounting Standards Board. &leh karena itu+

arah penyusunan dan pengembangan standar akuntansi keuangan ke depan akan selalu

menga$u pada standar akuntansi internasional (I97S tersebut.

3elalui roadmap yang telah ditetapkan oleh IAI+ diharapkan agar para entitas+

pemerintah Indonesia+ dan setiap pelaku bisnis mampu mempersiapkannya dengan baik

selain )SAK ()ean Standar Akuntansi Keuangan pun melakukan tanggung jaabnya.

>amun pada I97S Con!erence di Tokyo lalu+ Ketua IASB sebelum masa jabatannya habis+ ia

memaparkan ambisinya untuk menyelesaikan 10 program kerja pada tahun "011.


13/20

Indonesia sebagai salah satu anggota "0 (Kelompok "0 negara yang menghimpun hampir

,0H >P dunia+ /0H total perdagangan dunia+ dan dua per tiga penduduk dunia dimana

salah satu butir kesepakatan "0 adalah program kon6ergensi standar akuntansi internasional

(I97S ke dalam standar akuntansi lokal setiap negara. Selain itu+ dengan adanya perusahaan

Indonesia yang terdaftar di bursa efek luar negeri ( "e* 4ork Stock $5cange+ yaitu PT.

Telekomunikasi Indonesia Tbk. )engan mengadopsi I97S akan membantu perusahaan

tersebut dalam mengungkapkan laporan keuangan menggunakan standar internasional

(sehingga tidak perlu melakukan rekonsiliasi ke I97S.

Penerapan I97S ini sendiri se$ara internasional dilakukan sebagai upaya untuk

memperkuat arsitektur keuangan global dan men$ari solusi jangka panjang terhadap

kurangnya transparansi informasi keuangan. Compliance terhadap I97S memberikan manfaat

terhadap keterbandingan laporan keuangan dan peningkatan transparansi. 3elalui

compliance maka laporan keuangan perusahaan Indonesia akan dapat diperbandingkan

dengan laporan keuangan perusahaan dari negara lain+ sehingga akan sangat jelas kinerja

perusahaan mana yang lebih baik.

3enurut Ketua Tim Implementasi I97S5IAI+ )udi 3 Kurniaan ("011+ jika

Indonesia mengadopsi I97S akan mendapatkan tujuh manfaat+ yaitu@ meningkatnya kualitas

Standar Akuntansi Keuangan (SAK+ mengurangi biaya SAK+ meningkatkan kredibilitas dan

kegunaan laporan keuangan+ meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan+

meningkatkan transaparansi keuangan+ menurunkan biaya modal dengan membuka peluang

penghimpunan dana melalui pasar modal+ dan meningkatkan efisiensi penyusunan laporan

keuangan. 2ika dilihat dari pernyataan di atas+ tentunya I97S bila diadopsi oleh perusahaan

Indonesia akan menguntungkan sekali.

I97S sendiri sebagai suatu standar akuntansi internasional berperan penting bagi

perusahaan. Peranannya bagi perusahaan mempengaruhi banyak hal. Salah satu aspek yang

paling besar terkena dampaknya adalah basis penilaian+ dimana ketika masih menggunakan

I>AAAP proses penilaian menga$u pada istorical value sedangkan dalam penggunaan

I97S menga$u pada par value Basis penilaian yang mendasarkan pada istorical value telah

kehilangan rele6ansinya dalam mengukur realita ekonomi+ karena istorical value hanya

mengukur transaksi yang sudah selesai+ tidak bisa mengakui perubahan nilai riil yang terjadi.

!.2 trategi %$n0ergensi I,R #i In#$nesia

Strategi kon6ergensi I97S dapat dilakukan melalui dua $ara+ yaitu se$ara sekaligus

'big bang( atau se$ara bertahap (gradual. Adopsi se$ara gradual lebih banyak digunakan oleh

13


14/20

negara berkembang (salah satunya Indonesia karena adopsi I97S memerlukan infrastruktur

pendukung seperti kesiapan penyusun laporan keuangan+ auditor+ pendidik+ profesi

pendukung+ dan regulator. Karena persiapan yang dibutuhkan $ukup lama+ tentunya akan

membutuhkan aktu yang lama. Seiring diberlakukannya beberapa PSAK yang telah dire6isi

se$ara bertahap oleh )SAK5IAI+ diharapkan para entitas mampu mengikuti laju

perkembangan PSAK. Bila Indonesia memilih menggunakan $ara big bang + maka bisa

dibayangkan akan semakin banyak pihak5pihak yang kesulitan untuk mengikuti

perkembangan PSAK berbasis I97S.

Kon6ergensi I97S di Indonesia yang menggunakan $ara gradual otomatis lebih

lambat daripada $ara big bang . 3enggunakan $ara gradual pun masih ada saja hambatannya.

Salah satu alasan yang $ukup menghambat kon6ergensi I97S adalah kurang $epatnya respon

regulator perpajakan ()irektorat 2enderal Pajak dalam menanggapi masa transisi ini. SAK

saat ini sudah mengalami peningkatan yang sangat pesat+ sementara itu peraturan perpajakan

sangat tertinggaljauh dalam hal penggunaan dasar akuntansinya.

Sebagai $ontoh+ dalam kasus penerapan PSAK berbasis I97S+ akan ditemui

perubahan laba yang $ukup signifikan.


15/20

dan IAS =, mengenai Financial Instruments0 Recognition and 6easurement . >amun dalam

prakteknya+ ada beberapa hambatan+ salah satunya adalah masalah pengembangan

infrastruktur khususnya sistem teknologi informasi dimana mayoritas masih menga$u pada

nilai buku bukan nilai ajar sebagaimana PSAK 44. PSAK 40 dan 44 juga menimbulkan

kontro6ersi. Kontro6ersi tersebut dikarenakan penganutan principle based yang hanya

menekankan konsep dan prinsip saja+ berbeda dengan konsep sebelumnya yang segala

sesuatunya sudah diatur (rules based(.

Bank Indonesia melalui Surat 8daran Bank Indonesia >o. 11F!F)P>P tahun "00,

tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia mengharuskan bank

menerapkan PAPI "00/ sebagai a$uan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan+

selain PSAK dan ketentuan lain yang berlaku. PAPI (Pedoman Akuntansi Perbankan

Indonesia berisi petunjuk pelaksanaan dengan penjabaran lebih lanjut dari beberapa PSAK

yang rele6an bagi industri perbankan. PAPI juga men$akup penjabaran lebih lanjut dari

PSAK 40 dan PSAK >o. 44.

Sementara itu+ PSAK 1! tentang Persediaan mengalami perubahan dalam hal biaya

perolehan dan rumus biaya. )alam PSAK 1! (1,,! selisih 6aluta asing yang terkait dengan

pembelian persediaan dapat diakui sebagai biaya perolehan persediaan+ berbeda dengan

PSAK 1! (re6isi "00/ yang tidak mengatur hal tersebut. Pada PSAK 1! ("00/+ dalam

rumus biaya tidak diperkenankan lagi menggunakan #i9o ( 7ast In First %ut + yang

diperkenankan hanya 9i9& ( First In First %ut dan rata5rata tertimbang. Berbeda dengan

PSAK 1! (1,,!+ rumus biaya #i9o masih diperkenankan digunakan serta metode lainnya.

)alam penggunaan rumus biaya #i9o+ persediaan yang dijual adalah yang terakhir

masuk dan akan mempengaruhi '&S (Cost %! Good Solds menjadi lebih tinggi+ tentu juga

akan memperke$il net income yang akan diperoleh+ sehingga pengenaan income ta5 akan

lebih ke$il dibandingkan dengan rumus biaya 9i9o. Keuntungan rumus biaya #i9o ini sering

digunakan perusahaan ketika menghadapi inflasi agar terhindar dari pengenaan income ta5

yang besar+ dibandingkan dengan penggunaan 9i9o yang '&S5nya rendah sehingga net

income yang diterima akan besar yang se$ara otomatis pengenaan income ta5 pun akan besar.

!..1 %$n0ergensi I,R Tahun !4456!411

N$ PA% Re7 Tanggal E7ekti7

1 PSAK 1= Properti In6estasi IAS !0 1 2anuari "00/

! PSAK 1 Aset Tetap IAS 1 1 2anuari "00/

3 PSAK =0 Sea IAS 1- 1 2anuari "00/) PSAK 1! Persediaan IAS " 1 2anuari "00,

15


16/20

PSAK " Biaya Pinjaman IAS "= 1 2anuari "010

2 PSAK 40 Instrumen Keuangan@ Penyajian dan

Pengungkapan

IAS =" 1 2anuari "010

PSAK 44 Instrumen Keuangan@ Pengakuan dan

Pengukuran

IAS =, 1 2anuari "010

5 PSAK 1 Penyajian #aporan Keuangan IAS 1 1 2anuari "011

8 PSAK " #aporan Arus Kas IAS - 1 2anuari "011

14 PSAK = #aporan Keuangan Interim IAS =! 1 2anuari "011

11 PSAK ! #aporan Keuangan Konsolidasian dan

#aporan Keuangan Tersendiri

IAS "- 1 2anuari "011

1! PSAK 4 Segmen &perasi IAS / 1 2anuari "011

13 PSAK 1" Bagian Partisipasi dalam %entura

Bersama

IAS =1 1 2anuari "011

1) PSAK - Pengungkapan Pihak5Pihak yang

berelasi

IAS "! 1 2anuari "011

1 PSAK 14 In6estasi Pada 8ntitas Asosiasi IAS "/ 1 2anuari "011

12 PSAK 1, Aset Tak Berujud IAS =/ 1 2anuari "011

1 PSAK "" Kombinasi Bisnis I97S = 1 2anuari "011

15 PSAK "= Pendapatan IAS 1/ 1 2anuari "011

18 PSAK "4 Kebijakan Akuntansi+ Perubahan

8stimasi Akuntansi dan Kesalahan

IAS / 1 2anuari "011

!4 PSAK !/ Penurunan >ilai Aset IAS = 1 2anuari "011

!1 PSAK 4- Pro6isi+ #iabilitas Kontijensi dan Aset

Kontijensi

IAS =- 1 2anuari "011

!! PSAK 4/ Aset Tak #an$ar *ang )imiliki Untuk

)ijual dan &perasi *ang )ihentikan

I97S 4 1 2anuari "011

!3 PSAK / Peristia Setelah Tanggal >era$a IAS 10 1 2anuari "011

!..! %$n0ergensi I,R Tahun !41!

Sebagai upaya )SAK memenuhi kon6ergensi I97S "01" yang berlaku efektif pada 1

2anuari "01".

N$ PA% Re7 Tanggal E7ekti7

1 PSAK 10 Pengaruh Perubahan Kurs %alutaAsing

IAS "1 1 2anuari "01"

! PSAK 1/ Akuntansi dan Pelaporan Program

3anfaat Punakarya

IAS " 1 2anuari "01"

3 PSAK "! Imbalan Kerja IAS 1, 1 2anuari "01"

) PSAK =! Akuntansi Kontrak Konstruksi IAS 11 1 2anuari "01"

PSAK ! Akuntansi Pajak Penghasilan IAS 1" 1 2anuari "01"

2 PSAK 4= Pembayaran Berbasis Saham I97S " 1 2anuari "01"

PSAK 40 Instrumen Keuangan@ Penyajian IAS =" 1 2anuari "01"

5 PSAK 4 #aba per Saham IAS == 1 2anuari "01"

8 PSAK 0 Instrumen Keuangan@ Pengungkapan I97S - 1 2anuari "01"

14 PSAK 1 Akuntansi


17/20

Pengungkapan Bantuan Pemerintah

11 PSAK = Pelaporan Keuangan dalam 8konomi


18/20

and Separate Financial

Statements

7aporan 8euangan Tersendiri+ untuk berlaku

efektif 1 9anuari !41

! 7e6isi IAS "/@ Investments in

Associates and 9oint :entures

Telah disahkan menjadi 8) PSAK 14 ("01=@

Investasi pada $ntitas Asosiasi dan :entura

Bersama+ untuk berlaku efektif 1 9anuari !41

4 7e6isi IAS ="@ Financial

Instruments0 #resentation

)alam tahap pembahasan

7e6isi IAS =@ Impairment o!

Assets


- 7e6isi IAS =,@ Financial

Instruments0Recognition and

6easurement


(Sumber@ Ikatan Akuntan Indonesia+ "014

Pada tanggal 1! 9uli !413 telah mengesahkan@

. ISAK "-@ #engalian Aset dari #elanggan

2 ISAK "/@ #engakiran 7iabilitas 8euangan dengan Instrumen $kuitas

3 ISAK ",@ Biaya #engupasan 7apisan Tana Taap #roduksi pada #ertambangan

Terbuka

+ PPSAK 1"@ #encabutan #SA8 33

(Berlaku efektif 1 9anuari !41) 9uli !4

Pada tanggal 1! 9uli !413 telah mengesahkan@

1. 8) re6isi atas PSAK 1+ !+ 14+ dan "!

". 8) PSAK 4@ 7aporan 8euangan 8onsolidasian=. 8) PSAK @ #engaturan Bersama

!. 8) PSAK -@ #engungkapan 8epentingan dalam $ntitas 7ain

4. 8) PSAK /@ #engukuran "ilai ;a1ar

()engan masa pemberian tanggapan hingga ! e'tem"er !413. )iagendakan untuk

disahkan emester ke6! !413+ untuk berlaku efektif 1 9anuari !41.

)alam proses pembahasan@

1. I97I' "1@ 7evies

!. IAS !1@ Agriculture+ beserta 8) re6isi terkaitnya

3. 7e6isi atas IAS ="F=,@ Financial Instruments dan IAS =@ Impairment o! Assets

Telah memberikan masukan atas 8) Clari!ication o! Acceptable 6etods o!

Depreciation and Amortisation. 3engikuti perkembangan pembahasan@

. I97S Revenue !rom Contracts *it Customers

2 8) 7eases (yang juga terkait dengan isu akuntansi hak atas tanah dan akuntansi

menara telekomunikasi di Indonesia

3 8) I97S ! Insurance Contract

+ 8) I97S , Financial Instruments

(Sumber@ Ikatan Akuntan Indonesia+ "014

18


19/20

BAB III

%EIMPULAN

Standar Akuntansi Keuangan Indonesia perlu mengadopsi I97S karena kebutuhan

akan info keuangan yang bisa diakui se$ara global untuk dapat bersaing dan menarik in6estor

se$ara global.

Standar akuntansi tidak dapat lepas dari pengaruh lingkungan dan kondisi hukum+

sosial dan ekonomi suatu negara. )an adanya era globalisasi dan semakin aktifnya pasar

modal di Indonesia menyebabkan Prinsip Akuntansi Indonesia yang berlaku umum tidak

dapat lagi menampung dan menjaab permasalahan yang timbul dalam praktik. Ikatan

Akuntan Indonesia memutuskan untuk mengadopsi penuh International Accounting

Standards sebagai dasar a$uan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia.

lobalisasi yang tampak antara lain dari kegiatan perdagangan antar negara dan mun$ulnya

perusahaan:perusahaan multinasional.

Salah satu usaha harmonisasi standar akuntansi+ yaitu dengan membuat perbedaaan:

perbedaan antar standar akuntansi di berbagai negara menjadi semakin ke$il+ sehingga

standar akuntansi antar negara tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Standar Akuntansi

Keuangan yang lengkap dan komprehensif merupakan dambaan semua pihak yang

berkepentingan dengan laporan keuangan. &leh karena itu+ standar akuntansi keuangan ini

dari aktu ke aktu akan terus dilengkapi dan disempurnakan sesuai dengan tuntutan dan

perkembangan praktik bisnis dan profesi akuntansi.

Peranan I97S terhadap SAK di Indonesia sangat penting.


20/20

DA,TAR PUTA%A

BAB I Makalah Uts

Documents

Transcript of BAB I Makalah Uts