BAB I KTI KPD.doc
Transcript of BAB I KTI KPD.doc
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional
kehamilan adalah sebuah proses yang diawali dengan keluarnya sel telur yang
matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan
keduanya menyatu membentuk sel yang akan bertumbuh. Dalam proses
kehamilan terdapat beberapa komplikasi yang salah satu diantaranya adalah
ketuban pecah dini.
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum
persalinan. Sebagian besar ketuban pecah dini yang terjadi pada umur
kehamilan diatas 37 minggu, sedangkan pada umur kehamilan kurang 36
minggu tidak terlalu banyak. Ketuban pecah dini merupakan masalah
kontroversial obstetric dalam kaitannya dengan penyebabnya. Pecahnya
selaput ketuban sebelum waktunya menyebabkan kemungkinan infeksi dalam
rahim, persalinan prematuritas yang akan meningkatkan kesakitan dan
kematian ibu maupun janinnya (Manuaba, 2008).
Penelitian mengenai kematian ibu dan kematian bayi cukup tinggi
terutama kematian perinatal, yang disebabkan karena kematian akibat kurang
bulan (prematur), dan kejadian infeksi yang meningkat karena partus tak
maju, partus lama, dan partus buatan pada kasus Ketuban Pecah Dini
terutama pada penanganan konservatif.
1
2
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2008,
memperkirakan angka kematian Ibu lebih dari 300-400/100.000 kelahiran
hidup, yang disebabkan oleh perdarahan 28%, eklampsia 12%, abortus 13%,
sepsis 15%, partus lama 18%, dan penyebab lainnya 2%.
Angka kematian Ibu di Indonesia masih yang tertinggi di ASEAN, yaitu
230/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan Negara-negara lain seperti Vietnam
130/100.000 kelahiran hidup, Filipina 200/100.000 kelahiran hidup, Malaysia
41/100.000 kelahiran hidup, Singapura 15/100.000 kelahiran hidup.
Persalinan dengan Ketuban Pecah Dini biasa dijumpai pada kehamilan
multipel, trauma, hidroamnion, dan gemelli. Oleh sebab itu persalinan dengan
ketuban pecah dini memerlukan pengawasan dan perhatian serta secara
teratur dan diharapkan kerjasama antara keluarga ibu dan penolong persalinan
(bidan atau dokter). Dengan demikian akan menurunkan atau memperkecil
resiko kematian ibu dan bayinya.
Ketuban pecah dini merupakan suatu masalah yang harus mendapatkan
penanganan yang sesuai dengan prosedur agar tidak terjadi komplikasi yang
tidak diinginkan. Penanganan segera pada ketuban pecah dini yaitu dengan
pemberian antibiotik dan segera lakukan induksi persalinan jika umur
kehamilan sudah aterm tapi jika belum aterm (prematur) pertahankan. Asuhan
ini dilaksanakan dengan tujuan agar janin dan ibu bisa menjalani proses
persalinan dengan normal dan tanpa adanya komplikasi. Pada proses
persalinan ini membutuhkan asuhan yang optimal dan dukungan dari semua
pihak khususnya keluarga dan penolong yang terampil agar proses persalinan
3
berjalan dengan lancar, bayi dan ibu sehat sehingga dapat menurunkan
adanya morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien hamil dengan ketuban
pecah dini.
2. Tujuan Khusus Perawat
a. Untuk mengetahui pengkajian pada pasien hamil dengan ketuban pecah
dini
b. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada pasien hamil dengan
ketuban pecah dini
c. Untuk mengetahui nursing care plan pada pasien dengan hamil dengan
ketuban pecah dini
d. Untuk mengetahui implementasi pada pasien dengan hamil dengan
ketuban pecah dini
e. Untuk mengetahui evaluasi pada pasien hamil dengan ketuban pecah dini
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Profesi Keperawatan
Memberikan gambaran bagi perawat mengenai asuhan keperawatan
pada pasien hamil dengan ketiban pecah dini sehingga dapat dijadikan
sebagai acuan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada
4
pasien hamil dengan ketuban pecah dini yang menjalani perawatan dan
pengobatan di rumah sakit.
2. Bagi Institusi Pelayanan/Rumah Sakit
Memberikan wacana dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah
sakit dengan salah satu caranya yakni mengembangkan metode pendekatan
mental/ psikologis dan spiritual/ religi terhadap pasien hamil dengan
ketuban pecah dini di unit pelayanannya.
3. Bagi Penulis
Mengetahui bentuk-bentuk asuhan yang diperlukan oleh pasien
hamil dengan ketuban pecah dini baik dalam bentuk asuhan keperawatan
dalam segi psikis ataupun fisik.
D. Metode dan Teknik Penulisan
Penulis menggunakan studi pustaka dengan cara membaca dan mencari
materi dari berbagai sumber untuk mendapatkan dasar-dasar ilmiah yang
berhubungan dengan pembuatan laporan ini.
E. Sistematika Penulisan
1. Bab I Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, metode dan teknik penulisan, dan
sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan pustaka yang berisi tentang konsep dasar yang meliputi
materi yang iperoleh dari berbagai referensi.
5
3. Bab III Tinjauan kasus yang terdiri dari hasil pengkajian, doagnosa
keperawatan, rencana keperawatan, catatan perkembangan/ implementasi,
dan evaluasi pada kasus yang diangkat.
4. Bab IV Pembahasan yang terdiri atas pembahasan dari kasus yang ada dan
kesesuaian atau tidak dengan materi yang telah dipaparkan.
5. Bab V Penutup yang terdiri atas simpulan dan saran.