BAB I - Kemenperin

79

Transcript of BAB I - Kemenperin

Page 1: BAB I - Kemenperin
DELL
Rectangle
DELL
Typewriter
TTD
Page 2: BAB I - Kemenperin

i

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

INDUSTRI AGRO

TAHUN 2020

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta 12950 Telp.: 021-5255509 Ext. 4061 Fax.: 021-5255861

Website: http://agro.kemenperin.go.id

Page 3: BAB I - Kemenperin
DELL
Rectangle
DELL
Typewriter
TTD
Page 4: BAB I - Kemenperin

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020 disusun

sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang

diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Instansi Pemerintah serta Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah dan disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 150

Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Di

Lingkungan Kementerian Perindustrian serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi (Permenpan RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Pengukuran yang tertuang dalam laporan ini didasarkan pada Rencana Strategis Sekretariat

Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020 - 2024 serta Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro Tahun 2020. Perjanjian Kinerja disusun berdasarkan Rencana Strategis (Renstra)

yang berisikan Tujuan, Sasaran Strtegis dan Indikator Kinerja Utama pada periode tahun tertentu.

Sasaran tersebut mempunyai target masing-masing, dimana pelaksanaannya didukung oleh anggaran

yang tersedia di dalam DIPA.

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro secara garis besar telah berhasil melaksanakan

tugas pokok, fungsi dan misi yang diembannya dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis tahun

2020, turut mendukung pencapaian sasaran strategis unit organisasi Eselon I Direktorat Jenderal

Industri Agro serta berkontribusi bagi pencapaian sasaran strategis Kementerian Perindustrian. Hal ini

dapat dilihat dari hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dan pencapaian Sasaran Strategis pada

tahun tersebut.

Realisasi anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada tahun ini mencapai

Rp. 32.238.752.043,- (Tiga Puluh Dua Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Delapan Juta Tujuh Ratus Lima Puluh

Dua Ribu Empat Puluh Tiga Rupiah) atau 88,39% dari total PAGU anggaran sebesar

Rp. 36.472.636.000,- (Tiga Puluh Enam Milyar Empat Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Enam Ratus Tiga

Puluh Enam Ribu Rupiah).

Pada tahun 2020 ini, tujuan yang ingin dicapai adalah “Meningkatnya kualitas pelayanan

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro” serta ditetapkan 9 (sembilan) sasaran strategis yaitu:

1) Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri agro; 2) Peningkatan pemenuhan kebutuhan

bahan baku industri agro; 3) Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang profesional dan

berkepribadian; 4) Meningkatnya kualitas pelayanan data dan informasi sektor industri agro;

5) Tersedianya kebijakan pembangunan industri agro yang efektif; 6) Terselenggaranya urusan

pemerintahan di bidang industri agro yang berdaya saing dan berkelanjutan; 7) Meningkatnya

pengendalian dan pengawasan sektor industri agro; 8) Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal

Industri Agro yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima; dan 9) Meningkatnya kualitas

perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi program kegiatan pada Direktorat Jenderal Industri Agro.

Capaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada tahun 2020 realisasi fisik

kegiatan sebesar 99,98%, capaian target Perjanjian Kinerja sebesar 107,42%, dan capaian target

Rencana Strategis Tahun 2020-2024 sebesar 99,44%. Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

telah mencapai sebagian besar target yang telah ditetapkan pada dokumen Renstra Tahun 2020-2024

Page 5: BAB I - Kemenperin

iii

maupun pada Perjanjian Kinerja Tahun 2020, meskipun demikian, masih terdapat 3 indikator kinerja

yang tidak mencapai target yaitu “Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi”,

“Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro”, dan “Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro” dengan rata-rata capaian

seluruh indikator Perjanjian Kinerja tahun 2020 adalah sebesar 107,42% dan rasio tingkat keberhasilan

sebesar 75% sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan Penyusunan dan Evaluasi

Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro tahun 2020 telah berhasil

dilaksanakan.

Beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan dan pencapaian kinerja Sekretariat

Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020 antara lain adalah (1) Kurangnya partisipasi aktif admin

pada unit kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro dalam menjawab pertanyaan

masyarakat sehingga mengakibatkan tidak tercapainya target indikator kinerja “Permintaan data dan

informasi stakeholder yang dapat dipenuhi”; (2) Dalam penyusunan Laporan Keuangan masih terdapat

kekurangan, antara lain terdapat perbedaan (tidak konsisten) dalam penyampaian data keuangan

antara narasi dengan tabel yang ditampilkan, masih terdapat penjelasan yang tidak tercantum dalam

catatan atas laporan keuangan (CaLK) sebagaimana format yang telah diatur dalam PMK No. 20 Tahun

2016, lampiran CaLK yang kurang lengkap serta masih terdapat banyak temuan hasil pemeriksaan BPK

menyebabkan nilai Laporan Keuangan menjadi tidak optimal; (3) Kurang berkualitas/kurang

lengkapnya dokumen SAKIP yang disampaikan kepada tim evaluator sehingga target nilai SAKIP

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tidak dapat dicapai; (4) Kegiatan Layanan Sarana dan

Prasarana Internal mengalami blokir sampai akhir tahun anggaran, dengan catatan

penghematan/pemotongan anggaran sehingga tidak dapat dibuka blokirnya; dan (5) Pandemi COVID-

19 dari awal Maret 2020 sedikit banyak mempengaruhi pelaksanaan kegiatan Penyusunan dan Evaluasi

Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro baik dari sisi anggaran (mengalami

refocusing), pelaksanaan kegiatan yang mendukung pencapaian target kinerja ditunda bahkan

dibatalkan menyebabkan beberapa target kinerja mengalami penyesuaian.

Hal-hal yang perlu mendapatkan prioritas dalam perencanaan program dan kegiatan selanjutnya

adalah (1) Meningkatkan koordinasi dan menggalang partisipasi aktif admin pertanyaan masyarakat

pada unit kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro sehingga target indikator

kinerja “Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi” dapat tercapai; (2)

Meningkatkan ketelitian dan konsistensi dalam penyusunan Laporan Keuangan serta penyelesaian

temuan BPK sehingga indikator kinerja “Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro”

dapat tercapai; (3) Meningkatkan kualitas dan menyiapkan secara lengkap dokumen-dokumen yang

diperlukan dalam penilaian SAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro sehingga indikator

kinerja “Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro” dapat tercapai; (4) Pada saat pengajuan anggaran, perlu menyiapkan data

pendukung yang memadai, menyeimbangkan proporsi penganggaran dan menyiapkan argumentasi

yang tepat sehingga tidak terjadi pemblokiran anggaran terutama pada kegiatan-kegiatan yang

mendukung pencapaian target kinerja secara langsung; (5) Secara umum terus memantau secara lebih

intens dan rutin atas progress pencapaian seluruh target kinerja melalui peningkatan koordinasi

dengan unit kerja/bagian yang melaksanakan pencapaian target dan diharapkan ada peran aktif dari

seluruh unit kerja/bagian di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro sehingga pada periode

berikutnya, target dapat dicapai. Misalnya dengan menyusun Rencana Aksi dan melakukan evaluasi

Page 6: BAB I - Kemenperin

iv

secara lebih memadai (lebih banyak faktor yang dianalisis dan dilaporkan); serta (6) Optimalisasi

aplikasi-aplikasi kinerja yang sudah tersedia. Pengisian pemantauan kinerja agar dilaksanakan secara

tepat waktu.

Dengan disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

tahun 2020, diharapkan dapat diketahui sejauh mana kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri

Agro atas keberhasilannya dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis tahun 2020, sebagai bagian

dari pelaksanaan Rencana Strategis Tahun 2020 - 2024.

Page 7: BAB I - Kemenperin

v

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ….. i

IKHTISAR EKSEKUTIF ........................................................................................................ ….. ii

DAFTAR ISI ….. ................................................................................................................. .... v

DAFTAR TABEL ................................................................................................................. ….. vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. ….. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ................................................................ 1

B. Peran Strategis …. .......................................................................................... 1

C. Struktur Organisasi ........................................................................................ 3

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis Tahun 2020 - 2024 ............................................................ 7

B. Rencana Kinerja & Anggaran Tahun 2020 ...................................................... 14

C. Perjanjian Kinerja Tahun 2020 ........................................................................ 18

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. Analisis Capaian Kinerja ................................................................................. 20

B. Analisis Keuangan dan Penggunaan Sumber Daya .......................................... 44

C. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan

Kinerja dan Pelaksanaan Kegiatan ................................................................... 49

D. Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Tahun 2019 ………............................. 52

BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 55

B. Kendala .......................................................................................................... 55

C. Rekomendasi ................................................................................................. 56

LAMPIRAN

Page 8: BAB I - Kemenperin

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Pertumbuhan Sektor Industri Berbasis Agro ................................................... 2

Tabel 2.1. Target Indikator Kinerja Tujuan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro.. 8

Tabel 2.2. Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal

Industri Agro Tahun 2020 - 2024 .................................................................... 11

Tabel 2.3. Rencana Kinerja dan Anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

Tahun 2020 .................................................................................................... 15

Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020 .. 18

Tabel 3.1. Capaian IKT Meningkatnya Kualitas Pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal

Industri Agro ................................................................................................... 20

Tabel 3.2. Aspek Pengukuran IKT Tingkat Kepuasan Pegawai ........................................... 21

Tabel 3.3. Capaian IKSK Terwujudnya ASN Ditjen Industri Agro Yang Professional dan

Berkepribadian................................................................................................ 22

Tabel 3.4. Capaian IKSK Meningkatnya Kualitas Pelayanan Data dan Informasi Sektor

Industri Agro .................................................................................................. 23

Tabel 3.5. Capaian IKSK Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Agro yang Efektif 25

Tabel 3.6. Capaian IKSK Terselenggaranya Urusan Pemerintahan Di Bidang Industri Agro

yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan ............................................................ 26

Tabel 3.7. Capaian IKSK Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Pada Layanan Prima ..................................... 27

Tabel 3.8. Capaian IKSK Meningkatnya Kualitas Perencanaan, Penyelenggaraan dan

Evaluasi Program Kegiatan pada Direktorat Jenderal Industri Agro ................. 30

Tabel 3.9. Capaian IKSK Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020 .......... 32

Tabel 3.10. Capaian Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

Tahun 2020 ..................................................................................................... 33

Tabel 3.11. Capaian IKU Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020 ............ 35

Tabel 3.12. Capaian Jangka Menengah Sasaran Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal

Industri Agro Tahun 2020-2024 ....................................................................... 40

Tabel 3.13. Capaian Program Prioritas Nasional Sekretariat Direktorat Jenderal Industri

Agro Tahun 2020 ............................................................................................ 43

Tabel 3.14. Penyerapan Anggaran Sekretariat Ditjen Industri Agro Tahun 2020 ............... 45

Tabel 3.15. Rasio Capaian Kinerja Terhadap Penyerapan Anggaran .................................. 48

Tabel 3.16. Rasio Capaian Kinerja Terhadap Sumber Daya Manusia .................................. 49

Tabel 3.17. Rasio Tingkat Keberhasilan Indikator Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal

Industri Agro ................................................................................................... .. 49

Page 9: BAB I - Kemenperin

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro .............. 6

Gambar 2.1. Peta Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro ....................... 13

Gambar 3.1. Jumlah Pertanyaan Masyarakat .................................................................. 24

Page 10: BAB I - Kemenperin

1

BAB I PENDAHULUAN

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro merupakan salah satu unit Eselon II di lingkungan

Direktorat Jenderal Industri Agro yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35

Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian. Tugas Pokok Sekretariat

Direktorat Jenderal Industri Agro adalah melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada

seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

menyelenggarakan fungsi yaitu:

a. koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran serta evaluasi dan pelaporan di

bidang industri agro;

b. koordinasi dan pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi di

bidang industri agro;

c. koordinasi dan penyiapan telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-

undangan mengenai iklim usaha, standardisasi, dan teknologi di bidang industri agro;

d. koordinasi dan pelaksanaan administrasi kerja sama di bidang industri agro;

e. pelaksanaan urusan administrasi keuangan Direktorat Jenderal; dan

f. pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, hubungan

masyarakat, tata usaha dan manajemen kinerja Direktorat Jenderal.

B. PERAN STRATEGIS

Industri agro mempunyai peranan strategis dalam perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat

dari peranannya yang penting dalam penyediaan kesempatan usaha, lapangan pekerjaan, peningkatan

ekspor dan investasi. Lebih dari itu, industri agro berperan penting dalam mendukung ketahanan

pangan dan pengembangan ekonomi daerah. Dengan pertimbangan tersebut, pemerintah akan terus

meningkatkan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan indusri agro guna mendorong

pertumbuhan dan perkembangannya sehingga dapat berperan sesuai harapan melalui berbagai

program dan kegiatan pembinaan yang tepat.

Pada tahun 2020, pertumbuhan sektor industri agro mengalami penurunan tajam jika dibandingkan

dengan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, bahkan mencapai angka pertumbuhan

terendah sepanjang 5 tahun terakhir. Penurunan ini terjadi akibat pengaruh melemahnya ekonomi

global sejalan dengan mewabahnya COVID-19 dan menurunnya aktivitas ekonomi domestik sebagai

dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah untuk mencegah

penyebaran pandemi COVID-19. Pengaruh pandemi COVID-19 terhadap pertumbuhan ekonomi tidak

hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga hampir di seluruh negara baik pada sektor pariwisata, industri,

konstruksi, perbankan maupun sektor-sektor lainnya.

Page 11: BAB I - Kemenperin

2

Secara umum, pandemi COVID-19 mempengaruhi seluruh cabang pada sektor industri agro,

sehingga pada beberapa cabang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama

pada tahun sebelumnya, yaitu pada industri pengolahan tembakau, industri kayu, barang dari kayu dan

gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya, serta pada industri furnitur. Pertumbuhan

cabang industri agro pada tahun 2020 yang tertinggi dicapai oleh industri makanan dan minuman

sebesar 1,58%, sedangkan industri kertas dan barang dari kertas sebesar mengalami pertumbuhan

sebesar 0,22%, industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan

sejenisnya mengalami pertumbuhan negatif sebesar -2,16%. industri furnitur mengalami pertumbuhan

negatif sebesar -3,36%, serta industri pengolahan tembakau mengalami pertumbuhan negatif sebesar -

5,78%. Adapun pertumbuhan masing-masing cabang industri agro ditampilkan dalam tabel 1.1.

Bila dilihat dari kontribusi terhadap PDB Industri Pengolahan Non Migas pada triwulan IV tahun

2020 sektor industri agro memberikan kontribusi sebesar 50,76%, dimana industri makanan dan

minuman menjadi cabang industri agro dengan kontribusi tertinggi yaitu sebesar 38,01%, disusul oleh

industri pengolahan tembakau sebesar 4,71%, industri kertas dan barang dari kertas sebesar 3,90%,

industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya

sebesar 2,75%, dan industri furnitur sebesar 1,40%.

Nilai ekspor produk industri agro terus mengalami fluktuasi sejak 5 tahun terakhir. Pada tahun

2020 nilai ekspor produk industri agro adalah sebesar US$ 47,42 Milyar, meningkat jika dibandingkan

dengan nilai ekspor pada tahun 2019 sebesar US$ 44,49 Milyar, namun menurun jika dibandingkan

dengan nilai ekspor tahun 2018 sebesar US$ 47,97 Milyar.

Tabel 1.1. Pertumbuhan Sektor Industri Berbasis Agro

KBLI SEKTOR 2015 2016 2017 2018 2019 2020

10,11 INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN 7,54 8,33 9,23 7,91 7,78 1,58

12 INDUSTRI PENGOLAHAN TEMBAKAU 6,24 1,58 (0,64) 3,52 3,36 (5,78)

16

INDUSTRI KAYU,BARANG DARI KAYU DAN GABUS (TIDAK TERMASUK FURNITUR) DAN BARANG ANYAMAN DARI BAMBU, ROTAN DAN SEJENISNYA

(1,63) 1,74 0,13 0,75 (4,55) (2,16)

17 INDUSTRI KERTAS DAN BARANG DARI KERTAS

(0,16) 2,61 0,33 1,43 8,86 0,22

31 INDUSTRI FURNITUR 5,17 0,46 3,65 2,22 8,35 (3,36)

-- INDUSTRI AGRO 5,82 6,33 6,60 6,30 6,65 (0,44)

-- INDUSTRI PENGOLAHAN Non-MIGAS 5,05 4,43 4,85 4,77 4,34 (2,52)

-- NASIONAL 4,88 5,03 5,07 5,17 5,02 (2,07)

Sumber: Pusdatin Kemenperin, diolah Ditjen IA

Pada tahun 2020, nilai ekspor produk industri agro adalah sebesar US$ 47,42 Milyar, mengalami

peningkatan sebesar 14,14% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 yaitu

sebesar US$ 44,49 Milyar. Komoditi sektor industri agro dengan nilai ekspor terbesar masih didominasi

oleh produk minyak kelapa sawit dan turunannya dimana komoditi makanan (termasuk minyak kelapa

sawit) membukukan nilai ekspor sebesar US$ 31,09 Milyar, kemudian diikuti oleh produk kertas dan

Page 12: BAB I - Kemenperin

3

barang dari kertas sebesar US$ 6,84 Milyar, produk kayu sebesar US$ 3,62 Milyar, karet hulu (crumb

rubber) sebesar US$ 3,0 Milyar, furnitur sebesar US$ 1,66 Milyar, olahan tembakau sebesar US$ 1,09

Milyar, produk minuman sebesar US$ 0,06 Milyar dan terakhir produk industri percetakan umum dan

khusus sebesar US$ 0,09 Milyar.

Industri Agro merupakan industri andalan Indonesia, karena didukung oleh sumber daya alam yang

potensial yang berasal dari sektor pertanian, perikanan/kelautan, peternakan, perkebunan dan

kehutanan. Produksi CPO dan CPKO pada tahun 2019 adalah sebesar 51,8 juta ton, merupakan angka

produksi tertinggi selama beberapa tahun terakhir. Produksi nasional rumput laut tahun 2019

diperkirakan sebesar 9,92 juta ton. Produksi karetalam mencapai 3,3 juta ton pada tahun 2019. Produksi

hasil perikanan tahun 2019 ditargetkan sebesar 38,3 juta ton.

Pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan baku industri agro akan mempunyai efek berganda

yang luas, seperti penguatan struktur industri, peningkatan nilai tambah, pertumbuhan sub sektor

ekonomi lainnya, pengembangan wilayah industri, proses alih teknologi, perluasan lapangan kerja,

penghematan devisa, perolehan devisa, serta peningkatan penerimaan pajak bagi pemerintah.

Pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan baku industri agro belum maksimal dan sebagian besar

bahan baku diekspor dalam bentuk primer (bahan mentah).

Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya, Sekretariat Direktrorat Jenderal Industri Agro memiliki

peran strategis untuk memberikan dukungan administrasi penyusunan program, data dan informasi

serta evaluasi dan pelaporan, rekomendasi iklim usaha, standarisasi dan kerjasama, keuangan, serta

kepegawaian dan umum di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro. Hal ini tercermin dalam upaya

meningkatkan kinerja Direktrorat Jenderal Industri Agro pada saat ini dan di masa mendatang, di mana

diperlukan berbagai perubahan dan penyempurnaan serta langkah konkrit untuk memperbaikinya.

Tercapainya tujuan dan sasaran Direktorat Jenderal sangat didukung oleh peran Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro dalam hal menyediakan fasilitas fisik dan non fisik serta berjalannya fungsi

koordinasi terhadap unit-unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro. Peran strategis

Sekretariat Direktrorat Jenderal Industri Agro diarahkan untuk mencapai tujuan yaitu “Meningkatnya

Kualitas Pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro” yang diukur melalui indikator kinerja

“Tingkat Kepuasan Pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro Atas Pelayanan Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro”.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro, sesuai

dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Perindustrian, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro dipimpin oleh Sekretaris

Direktorat Jenderal Industri Agro yang membawahi 4 (empat) Bagian dan 12 (dua belas) Subbagian serta

Kelompok Jabatan Fungsional, yaitu:

1) Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan

Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi

dan penyusunan rencana, program, anggaran, pengumpulan dan pengolahan data, penyajian

informasi serta evaluasi dan pelaporan di bidang industri agro.

Page 13: BAB I - Kemenperin

4

Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran;

b. penyiapan bahan koordinasi, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi; dan

c. penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan.

Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan terdiri dari:

1. Sub Bagian Program.

2. Sub Bagian Data dan Informasi.

3. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan.

2) Bagian Hukum dan Kerja Sama

Bagian Hukum dan Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, telaahan

hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan mengenai iklim usaha,

standardisasi dan teknologi, hak kekayaan intelektual, dan industri hijau serta administrasi kerja

sama di bidang industri agro.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bagian Hukum dan Kerja Sama

menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, telaahan hukum, dan penyusunan rancangan peraturan

perundang-undangan mengenai iklim usaha di bidang industri agro;

b. penyiapan bahan koordinasi, telaahan hukum, dan penyusunan rancangan peraturan

perundang-undangan mengenai standardisasi dan teknologi, hak kekayaan intelektual, dan

industri hijau di bidang industri agro; dan

c. penyiapan bahan koordinasi administrasi kerja sama di bidang industri agro.

Bagian Hukum dan Kerja Sama terdiri dari:

1. Subbagian Peraturan Iklim Usaha;

2. Subbagian Peraturan Standardisasi dan Teknologi; dan

3. Subbagian Kerja Sama

3) Bagian Keuangan

Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi keuangan di lingkungan

Direktorat Jenderal. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bagian Keuangan

menyelenggarakan fungsi :

a. pengelolaan urusan perbendaharaan dan gaji pegawai Direktorat Jenderal;

b. pelaksanaan urusan akuntansi dan verifikasi keuangan Direktorat Jenderal; dan

c. pelaksanaan urusan pengelolaan barang milik negara di lingkungan Direktorat Jenderal.

Bagian Keuangan terdiri dari:

1. Subbagian Perbendaharaan dan Pengelolaan Gaji;

2. Subbagian Akuntansi dan Verifikasi; dan

3. Subbagian Pengelolaan Barang Milik Negara.

4) Bagian Kepegawaian dan Umum

Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi

kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, hubungan masyarakat, tata usaha dan manajemen

Page 14: BAB I - Kemenperin

5

kinerja Direktorat Jenderal. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud bagian

Kepegawaian dan Umum menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan urusan kepegawaian;

b. pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan; dan

c. pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan, dokumentasi, hubungan masyarakat, organisasi dan

tata laksana serta manajemen kinerja.

Bagian Kepegawaian dan Umum terdiri dari:

1. Subbagian Kepegawaian;

2. Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan; dan

3. Subbagian Tata Usaha dan Manajemen Kinerja.

5) Kelompok Jabatan Fungsional

Jabatan fungsional yang ada di Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro adalah jabatan

fungsional Penyuluh Perindustrian, Perencana dan Statistisi, yang membantu tugas-tugas Pimpinan

dalam penyiapan dan penyusunan rencana dan program pembangunan industri agro dan tugas-

tugas terkait lainnya. Dalam menjalankan tugasnya, masing-masing Bagian serta Kelompok Jabatan

Fungsional saling berkoordinasi dan bekerjasama untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah

ditetapkan.

Struktur organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal sesuai dengan Peraturan Menteri

Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian

sebagaimana terlihat dalam gambar berikut:

Page 15: BAB I - Kemenperin

6

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

INDUSTRI AGRO

Bagian Keuangan

Bagian Kepegawaian

dan Umum

Kelompok Jabatan Fungsional

Bagian Hukum dan Kerja Sama

Bagian Program, Evaluasi

dan Pelaporan

Subbagian Data dan Informasi

Subbagian Evaluasi dan Pelaporan

Subbagian Program

Sub Bagian Peraturan Sumber Daya Industri dan Saranan Prasarana

Industri

Sub Bagian Peraturan

Pemberdayaan Industri

Subbagian Kerja Sama

Subbagian Perbendaharaan

dan Gaji

Subbagian Akuntansi

Sub Bagian Pengelolaan BMN

Subbagian Kepegawaian

Sub Bagian Rumah Tangga

dan Perlengkapan

Subbagian Tata Usaha

Page 16: BAB I - Kemenperin

7

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2020-2024

Rencana strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja dalam sistem

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Perencanaan strategis instansi pemerintah merupakan

integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar mampu menjawab

tuntutan perkembangan lingkungan strategis nasional, global serta tetap berada dalam tatanan sistem

manajemen nasional. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program serta agar mampu eksis dan

unggul dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang berubah sangat cepat, suatu

instansi pemerintah harus selalu melakukan perubahan menuju perbaikan. Perbaikan tersebut perlu

disusun dalam suatu pola yang sistematik dalam wujud perencanaan strategis dengan tahapan yang

konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi

pada pencapaian hasil.

Dalam Inpres nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah disebutkan

bahwa perencanaan strategis merupakan proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan

kendala yang ada atau mungkin timbul. Perencanaan strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran,

dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran) yang meliputi kebijakan, program, dan kegiatan yang

realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.

Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian

Perindustrian merupakan suatu komitmen perencanaan yang disusun untuk dijadikan alat bantu dan

merupakan tolok ukur dalam mengemban tugas. Dokumen Renstra Sekretariat Direktorat Jenderal

Industri Agro disusun dengan mengacu pada Renstra Direktorat Jenderal Industri Agro yang merupakan

turunan dari Renstra Kementerian Perindustrian 2020-2024 sebagaimana telah ditetapkan pada tanggal

8 Mei 2020 melalui Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020.

Namun sehubungan dengan mulai mewabahnya virus COVID-19 pada awal tahun 2020 yang

mengakibatkan terjadinya pelemahan ekonomi global dan penurunan aktivitas ekonomi domestik

sebagai dampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah untuk

mencegah penyebaran pandemi tersebut, serta dengan diterbitkannya Perpres No. 54 Tahun 2020

tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun 2020 untuk Penanganan

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang mengakibatkan dilakukannya refocusing anggaran pada

beberapa kegiatan sehingga pelaksanaan kegiatan tidak dapat dilanjutkan hingga selesai, maka pada bulan

Desember 2020 dilakukan penyesuaian target kinerja jangka menengah pada Renstra Kementerian

Perindustrian tahun 2020-2024 yang pada akhirnya juga mengakibatkan dilakukannya penyesuaian target

kinerja pada Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro, terutama pada sasaran kinerja yang kegiatan-

kegiatan pendukungnya mengalami refocusing anggaran.

Berdasarkan Renstra Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020-2024, maka arah

kebijakan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro adalah sebagai berikut:

Page 17: BAB I - Kemenperin

8

Visi:

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro sebagai salah satu unit kerja yang membantu

pelaksanaan tugas Direktorat Jenderal Industri Agro yang merupakan perpanjangan tangan Presiden di

bidang industri agro, maka Visi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro ditetapkan sama dengan visi

Presiden dan Wakil Presiden tahun 2020-2024, yaitu:

“Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong Royong”

Misi:

Mengacu kepada visi Presiden dan Wakil Presiden di atas, visi tersebut diwujudkan melalui 9 misi

yang telah dimandatkan melalui Peraturan Presiden nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Misi Presiden dan Wakil Presiden yang

juga merupakan misi Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro yaitu:

1. Peningkatan kualitas manusia indonesia;

2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing;

3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan;

4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan;

5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa;

6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;

7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga;

8. Pengelolaan pemerintah yang bersih, efektif, dan terpercaya;

9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.

Tujuan:

Untuk membantu mewujudkan visi dan melaksanakan misi tersebut di atas, Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro menetapkan tujuan selama 5 (lima) tahun periode Rencana Strategis 2020-2024

yaitu “Meningkatnya Kualitas Pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro” yang diukur

melalui indikator kinerja “Tingkat Kepuasan Pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro Atas Pelayanan

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro” dengan target sebagai berikut:

Tabel 2.1. Target Indikator Kinerja Tujuan

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

Tujuan Indikator Kinerja

Tujuan

Target Satuan

2020 2021 2022 2023 2024

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

Tingkat Kepuasan Pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro atas Pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

81 82 83 84 85 %

Page 18: BAB I - Kemenperin

9

Sasaran Strategis:

Untuk mewujudkan tujuan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro, diperlukan upaya-upaya

sistemik yang dijabarkan ke dalam sasaran-sasaran strategis yang mengakomodasi perspektif pemangku

stakeholder, perspektif customer, perspektif internal process, dan perspektif learn & growth dengan

rincian sebagai berikut:

Perspektif Stakeholder

a. Sasaran Strategis pertama (SK1) yang akan dicapai yaitu “Meningkatnya daya saing dan

kemandirian industri agro” dengan indikator kinerja :

1) Peningkatan pemenuhan kebutuhan bahan baku industri agro

b. Sasaran Strategis kedua (SK2) yang akan dicapai adalah “Meningkatnya penguasaan pasar industri

agro” dengan indikator kinerja :

1) Persentase perusahaan yang melakukan tindak lanjut peningkatan ekspor

Perspektif Customer

c. Sasaran Strategis ketiga (SK3) yang akan dicapai adalah “Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal

Industri Agro yang professional dan berkepribadian” dengan indikator kinerja :

1) Indeks kompetensi, professional, dan integritas pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro

d. Sasaran Strategis keempat (SK4) yang akan dicapai adalah “Meningkatnya kualitas pelayanan data

dan informasi sektor industri agro” dengan indikator kinerja :

1) Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi

Perspektif Internal Prosess

e. Sasaran Strategis kelima (SK5) yang akan dicapai adalah “Tersedianya Kebijakan Pembangunan

Industri Agro yang Efektif” dengan indikator kinerja :

1) Rancangan peraturan kebijakan sektor industri agro yang diselesaikan

f. Sasaran Strategis keenam (SK6) yang akan dicapai adalah “Terselenggaranya Urusan Pemerintahan

di Bidang Industri Agro yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan” dengan indikator kinerja :

1) Kerja sama sektor industri agro yang aktif diikuti

g. Sasaran Strategis ketujuh (SK7) yang akan dicapai adalah “Meningkatnya pengendalian dan

pengawasan sektor industri agro” dengan indikator kinerja :

1) Evaluasi pemberlakuan kebijakan sektor industri agro

Perspektif Learn & Growth

h. Sasaran Strategis kedelapan (SK8) yang akan dicapai adalah “Terwujudnya Birokrasi Direktorat

Jenderal Industri Agro yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi Pada Layanan Prima” dengan indikator

kinerja :

1) Indeks IKPA Direktorat Jenderal Industri Agro

2) Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro

3) Indeks Penerapan Manajemen Resiko (MRI) Direktorat Jenderal Industri Agro

4) Persentase nilai pengelolaan BMN terhadap total aset lancar Direktorat Jenderal Industri Agro

5) Nilai kearsipan Direktorat Jenderal Industri Agro

6) Tingkat kepuasan pegawai atas ketersediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

Page 19: BAB I - Kemenperin

10

i. Sasaran Strategis kesembilan (SK9) yang akan dicapai adalah “Meningkatnya Kualitas Perencanaan,

dan Evaluasi Program Kegiatan pada Direktorat Jenderal Industri Agro” dengan indikator kinerja :

1) Tingkat kesesuaian dokumen perencanaan dengan rencana program dan kegiatan prioritas

nasional

2) Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal

Industri Agro

Target indikator kinerja sasaran strategis Renstra Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

tahun 2020-2024 setelah mengalami penyesuaian target akibat mewabahnya virus COVID-19 dapat

dilihat dalam tabel 2.2.

Page 20: BAB I - Kemenperin

11

Tabel 2.2 Target Indikator Kinerja Sasaran Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020-2024

Kode SK

Sasaran Strategis

(SK)

Kode IKSK

Indikator Kinerja Sasaran Strategis

(IKSK)

Target Satuan

2020 2021 2022 2023 2024

PERSPEKTIF STAKEHOLDER

SK1 Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri agro

SK1.1 Peningkatan pemenuhan kebutuhan bahan baku industri agro

Tidak digunakan sebagai indikator

1 1 1 Komoditi

SK2 Meningkatnya penguasaan pasar industri agro

SK2.1 Persentase perusahaan yang melakukan tindaklanjut peningkatan ekspor

Tidak digunakan sebagai

indikator

5 5 5 5 %

PERSPEKTIF CUSTOMER

SK3 Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang profesional dan berkepribadian

SK3.1 Indeks kompetensi, professional, dan integritas pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro

70 71 73 76 80 Indeks

SK4 Meningkatnya kualitas pelayanan data dan informasi sektor industri agro

SK4.1 Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi

71 72 73 74 75 %

PERSPEKTIF INTERNAL PROCESS

SK5 Tersedianya kebijakan pembangunan industri agro yang efektif

SK5.1 Rancangan peraturan kebijakan sektor industri agro yang diselesaikan

11 12 13 14 15 %

SK6 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang industri agro yang berdaya saing dan berkelanjutan

SK6.1 Kerja sama sektor industri agro yang aktif diikuti

96 97 98 99 100 %

Page 21: BAB I - Kemenperin

12

Kode SK

Sasaran Strategis

(SK)

Kode IKSK

Indikator Kinerja Sasaran Strategis

(IKSK)

Target Satuan

2020 2021 2022 2023 2024

SK7 Meningkatnya pengendalian dan pengawasan sektor industri agro

SK7.1 Evaluasi pemberlakuan kebijakan sektor industri agro

- 1 1 1 1 Kebijakan

PERSPEKTIF LEARN & GROWTH

SK8 Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

SK8.1 Nilai IKPA Direktorat Jenderal Industri Agro

80 80,5 81 81,5 82 Nilai

SK8.2 Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro

83 84 85 86 87 Nilai

SK8.3 Indeks Penerapan Manajemen Risiko (MRI) Direktorat Jenderal Industri Agro

3,3 3,4 3,5 3,6 3,7 Indeks

SK8.4 Persentase nilai pengelolaan BMN terhadap total aset lancar Direktorat Jenderal Industri Agro

71 72 73 74 75 %

SK8.5 Nilai kearsipan Direktorat Jenderal Industri Agro

76 77 78 79 80 Nilai

SK8.6 Tingkat kepuasan pegawai atas ketersediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

81 82 83 84 85 %

SK9 Meningkatnya kualitas perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi program kegiatan pada Direktorat Jenderal Industri Agro

SK9.1 Tingkat kesesuaian dokumen perencanaan dengan rencana program dan kegiatan prioritas nasional

95,5 96 96,5 97 97,5 %

SK9.2 Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

78 78,5 79 79,5 80 Nilai

Page 22: BAB I - Kemenperin

13

Peta Strategis:

Sasaran strategis merupakan kondisi yang ingin dicapai oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Industri

Agro sebagai suatu impact/outcome dari pelaksanaan program dan kegiatan. Hubungan antara tujuan

dan sasaran strategis yang ingin dicapai oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada tahun

2020-2024 dapat dilihat dalam Peta Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro sebagai

berikut:

Gambar 2.1. Peta Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

Indikator Kinerja Utama

Untuk mengukur tingkat pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, maka diperlukan indikator

kinerja utama yang merupakan ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat

pencapaian sasaran yang telah ditetapkan tersebut. Indikator Kinerja Tujuan dan Indikator Kinerja

Sasaran Strategis (IKSS) dalam perspektif Stakeholder merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU)

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro yaitu:

1. Tingkat Kepuasan Pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro atas Pelayanan Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro

2. Peningkatan pemenuhan kebutuhan bahan baku industri agro

3. Persentase perusahaan yang melakukan tindak lanjut peningkatan ekspor

Page 23: BAB I - Kemenperin

14

Program Kegiatan

Untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan, pada tahun 2020 Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro melaksanakan kegiatan “Penyusunan dan Evaluasi Penumbuhan dan

Pengembangan Industri berbasis Agro” yang merupakan bagian dari pelaksanaan “Program

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro”. Kegiatan tersebut meliputi beberapa output

sebagai berikut:

1) Export Coaching bagi dunia usaha sektor industri agro

2) Rekomendasi Peningkatan Iklim Usaha, Daya Saing dan Kerjasama Di Sektor Industri Agro

3) Tata Kelola dan Pemindahtangan Barang Milik Negara Di Ditjen Industri Agro

4) Fasilitasi peningkatan ekspor produk industri berbasis agro dan promosi pada pameran berskala

internasional

5) Perencanaan

6) Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

7) Layanan Sarana Dan Prasarana Internal

8) Layanan Perkantoran

B. RENCANA KINERJA & ANGGARAN TAHUN 2020

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum

dalam Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro, maka disusun rencana kinerja

yang akan dilaksanakan pada tahun 2020.

Dokumen Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro disusun pada awal tahun

2019. Pada saat itu, dokumen Renstra Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020-2024

sedang dalam proses penyusunan, oleh karena itu berdasarkan arahan Biro Perencanaan, sasaran

strategis dan indikator kinerja pada dokumen Rencana Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri

Agro tahun 2020 masih menggunakan sasaran strategis dan indikator kinerja dari dokumen Rencana

Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2015-2019 dengan mempertimbangkan

kesesuaian dan relevansinya terhadap kondisi yang terjadi. Penentuan nilai target indikator kinerja pada

dokumen Rencana Kinerja tahun 2020 ditentukan melalui mekanisme rapat yang dihadiri oleh

perwakilan seluruh Unit Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro. Penentuan target

tersebut dihitung berdasarkan prognosa atas data realisasi tahun-tahun sebelumnya. Dari rapat tersebut

disepakati bahwa tujuan, sasaran strategis dan target kinerja yang digunakan dalam dokumen Rencana

Kinerja tahun 2020 untuk seluruh unit kerja Eselon I dan Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal

Industri Agro adalah sebagaimana tertuang di dalam Nota Dinas Sekretaris Direktorat Jenderal Industri

Agro nomor 406/IA.1/III/2019 tanggal 8 Maret 2019 perihal laporan rapat penyusunan Rencana Aksi dan

Peta Kinerja tahun 2019 serta penyusunan dokumen Rencana Kinerja tahun 2020.

Seiring dengan perkembangan penyusunan dokumen Rencana Strategis tahun 2020-2024 dan

ditetapkannya Perjanjian Kinerja tahun 2020 pada bulan Januari 2020 di mana target kinerja yang

digunakan dalam dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2020 mengacu kepada draft Rencana Strategis

tahun 2020-2024 (surat Kepala Biro Perencanaan nomor 74/SJ-IND.1/I/2020 tanggal 15 Januari 2020

perihal penyusunan Perjanjian Kinerja tahun 2020), maka rencana kinerja yang semula telah disusun

kemudian disesuaikan dengan perkembangan terakhir menjadi sebagai berikut:

Page 24: BAB I - Kemenperin

15

Tabel. 2.3. Rencana Kinerja & Anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020

KODE SASARAN STRATEGIS KODE INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN KEGIATAN/OUTPUT/KOMPONEN ANGGARAN

TUJUAN

Tj Meningkatnya kualitas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

Tj.1 Tingkat kepuasan pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro atas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

81 Nilai Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro

36.472.636.000

PERSPEKTIF STAKEHOLDER

SK1 Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri agro

SK1.1 Peningkatan pemenuhan kebutuhan bahan baku industri agro

- - - -

SK2 Peningkatan pemenuhan kebutuhan bahan baku industri agro

SK2.1 Persentase perusahaan yang melakukan tindaklanjut peningkatan ekspor

- - - -

PERSPEKTIF CUSTOMER

SK3 Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang profesional dan berkepribadian

SK3.1 Indeks kompetensi, professional, dan integritas pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro

70 Indeks Pengelolaan Kepegawaian 592.668.000

Gaji dan Tunjangan 18.756.665.000

SK4 Meningkatnya kualitas pelayanan data dan informasi sektor industri agro

SK4.1 Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi

71 Persen Pengelolaan Data dan Informasi 493.300.000

Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

419.394.000

Pelayanan Humas dan Protokoler 166.906.000

Penanganan Permasalahan Aktual 213.668.000

Export Coaching dan Partisipasi Pelaku Usaha Sektor Industri Agro Di Pameran Internasional

626.917.000

Page 25: BAB I - Kemenperin

16

KODE SASARAN STRATEGIS KODE INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN KEGIATAN/OUTPUT/KOMPONEN ANGGARAN

Peningkatan Ekspor Produk Industri Berbasis Agro Melalui Temu Bisnis dan Promosi Pada Pameran Berskala Internasional

33.842.000

PERSPEKTIF INTERNAL PROCESS

SK5 Tersedianya kebijakan pembangunan industri agro yang efektif

SK5.1 Rancangan peraturan kebijakan sektor industri agro yang diselesaikan

11 Persen Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Di Bidang Iklim Usaha Sektor Industri Agro

349.474.000

Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Di Bidang Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri Sektor Industri Agro

167.150.000

Pelayanan Hukum dan Kepatuhan Internal

287.841.000

SK6 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang industri agro yang berdaya saing dan berkelanjutan

SK6.1 Kerja sama sektor industri agro yang aktif diikuti

96 Persen

Penyusunan Posisi Runding Sektor Industri Agro Dalam Kerjasama Internasional

234.093.000

Review FTA Agreement yang Telah Berlaku Bagi Sektor Industri Agro

11.173.000

PERSPEKTIF LEARN & GROWTH

SK8 Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

SK8.1 Nilai IKPA Direktorat Jenderal Industri Agro

80 Nilai Pengelolaan Perbendaharaan 429.000.000

SK8.2 Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro

83 Nilai Pengelolaan Keuangan 343.090.000

SK8.3 Indeks Penerapan Manajemen Risiko (MRI) Direktorat Jenderal Industri Agro

3,3 Indeks Pelayanan Organisasi, Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi

262.443.000

SK8.4 Persentase nilai pengelolaan BMN terhadap total aset lancar Direktorat Jenderal Industri

76 Persen Penatausahaan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara

427.910.000

Page 26: BAB I - Kemenperin

17

KODE SASARAN STRATEGIS KODE INDIKATOR KINERJA TARGET SATUAN KEGIATAN/OUTPUT/KOMPONEN ANGGARAN

Agro Monitoring dan Tata Kelola Hibah Barang Milik Negara

252.637.000

SK8.5 Nilai kearsipan Direktorat Jenderal Industri Agro

76 Nilai Pelayanan Rumah Tangga 310.372.000

SK8.6 Tingkat kepuasan pegawai atas ketersediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

81 Persen Operasional dan Pemeliharaan Kantor 4.984.870.000

Pelayanan Umum dan Perlengkapan 2.590.823.000

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 3.772.184.000

SK9 Meningkatnya kualitas perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi program kegiatan pada Direktorat Jenderal Industri Agro

SK9.1 Tingkat kesesuaian rencana kerja dengan rencana strategis

95,5 Persen Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satker Eselon 1 Tanpa Satker Vertikal

23.035.000

Penyusunan Rencana Program dan Penyusunan Rencana Anggaran

369.926.000

SK9.2 Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

78 Nilai Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi 353.255.000

Page 27: BAB I - Kemenperin

18

C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

Rencana kinerja yang telah disusun, selanjutnya ditetapkan menjadi Perjanjian Kinerja Sekretariat

Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020 yang merupakan dokumen resmi penugasan dari Pimpinan

Direktorat Jenderal Industri Agro kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro untuk

melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis organisasi.

Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020 telah ditetapkan pada

awal tahun 2020, namun sehubungan dengan mulai mewabahnya virus COVID-19 yang mengakibatkan

terjadinya pelemahan ekonomi global dan penurunan aktivitas ekonomi domestik sebagai dampak

kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah untuk mencegah penyebaran

pandemi tersebut, serta dengan diterbitkannya Perpres No. 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan

Rincian Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun 2020 untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease

2019 (COVID-19) yang mengakibatkan dilakukannya refocusing anggaran pada beberapa kegiatan sehingga

pelaksanaan kegiatan tidak dapat dilanjutkan hingga selesai, maka pada bulan Desember 2020 dilakukan

penyesuaian target kinerja jangka menengah pada Renstra Kementerian Perindustrian tahun 2020-2024.

Perubahan target kinerja jangka menengah ini mengakibatkan dilakukannya penyesuaian target kinerja

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020, terutama pada sasaran kinerja yang kegiatan-

kegiatan pendukungnya mengalami refocusing anggaran.

Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020 setelah mengalami

penyesuaian target akibat adanya pandemi COVID-19 adalah sebagai berikut:

Tabel. 2.4. Perjanjian Kinerja

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020

Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Satuan

TUJUAN

Tj Meningkatnya kualitas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

1. Tingkat kepuasan pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro atas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

81 %

PERSPEKTIF STAKEHOLDER

SK1 Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri agro

1. Peningkatan pemenuhan kebutuhan bahan baku industri agro

- Komoditi

SK2 Meningkatnya penguasaan pasar industri agro

1. Persentase perusahaan yang melakukan tindaklanjut peningkatan ekspor

- %

PERSPEKTIF CUSTOMER

SK3 Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang profesional dan berkepribadian

1. Indeks kompetensi, professional, dan integritas pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro

70 Indeks

SK4 Meningkatnya kualitas pelayanan data dan informasi sektor industri agro

1. Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi

71 %

Page 28: BAB I - Kemenperin

19

Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Satuan

PERSPEKTIF INTERNAL PROCESS

SK5 Tersedianya kebijakan pembangunan industri agro yang efektif

1. Rancangan peraturan kebijakan sektor industri agro yang diselesaikan

11 %

SK6 Terselenggaranya urusan

pemerintahan di bidang

industri agro yang berdaya

saing dan berkelanjutan

1. Kerja sama sektor industri agro yang aktif diikuti

96 %

PERSPEKTIF LEARN & GROWTH

SK8 Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

1. Nilai IKPA Direktorat Jenderal Industri Agro 80 Nilai

2. Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro

83 Nilai

3. Indeks Penerapan Manajemen Risiko (MRI) Direktorat Jenderal Industri Agro

3,3 Indeks

4. Persentase nilai pengelolaan BMN terhadap total aset lancar Direktorat Jenderal Industri Agro

71 %

5. Nilai kearsipan Direktorat Jenderal Industri Agro

76 %

6. Tingkat kepuasan pegawai atas ketersediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

81 %

SK9 Meningkatnya kualitas

perencanaan,

penyelenggaraan dan

evaluasi program kegiatan

pada Direktorat Jenderal

Industri Agro

1. Tingkat kesesuaian dokumen perencanaan dengan rencana program dan kegiatan prioritas nasional

95,5 %

2. Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

78 Nilai

Page 29: BAB I - Kemenperin

20

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Tahun 2020 merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis tahun 2020-2024.

Pengukuran kinerja dilaksanakan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keberhasilan atas pencapaian

target kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Sekretariat

Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020 dalam rangka untuk mendukung pencapaian tujuan dan

sasaran strategis adalah Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri

Agro sebagai bagian dari pelaksanaan Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro.

Analisis yang disajikan meliputi capaian kinerja tujuan, sasaran strategis, Indikator Kinerja Utama (IKU)

dan kinerja anggaran.

1. Capaian Indikator Kinerja Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro adalah “Meningkatnya

Kualitas Pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro” dengan indikator kinerja yaitu

“Tingkat Kepuasan Pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro Atas Pelayanan Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro”.

Tabel 3.1. Capaian IKT Meningkatnya Kualitas Pelayanan

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

Tujuan Indikator Kinerja

Tujuan 2019 2020

Satuan T R T R C

Meningkatnya kualitas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

Tingkat kepuasan pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro atas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

80 80,11 81 81,09 100,11 %

Realisasi untuk indikator kinerja tujuan tahun 2020 diukur melalui survey dengan menyebarkan

kuesioner terhadap para pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro yang meliputi 4

(empat) unit Eselon II. Survey dilakukan pada aspek pelayanan, sumber daya manusia dan proses

pelayanan. Ruang lingkup yang diukur dalam survey tersebut terutama pada hal yang berkaitan dengan

pelayanan teknis dan administrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang meliputi:

1. Koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rencana, program, dan anggaran

2. Koordinasi dan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan

3. Koordinasi dan pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data dan penyajian informasi

4. Koordinasi dan pelaksanaan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan dan

penelaahan hukum

5. Koordinasi penyusunan perjanjian dan pelaksanaan administrasi kerja sama

6. Koordinasi hubungan masyarakat

7. Koordinasi dan pelaksanaan urusan keuangan

8. Pelaksanaan urusan kepegawaian dan manajemen kinerja pegawai

9. Pelaksanaan urusan organisasi dan tata laksana

Page 30: BAB I - Kemenperin

21

10. Pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan, dan tata usaha

11. Ketersediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

Dari 108 pegawai pada Direktorat Jenderal Industri Agro, terdapat 102 reponden yang mengisi dan

mengembalikan kuesioner. Setelah dilakukan pengolahan data, didapatkan bahwa rata-rata tingkat

kepuasan Pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro atas Pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal

Industri Agro tahun 2020 adalah sebesar 81,09 persen atau dengan nilai capaian sebesar 100,11 persen.

Kuesioner dan hasil survey sebagaimana terlampir.

Tabel 3.2. Aspek Pengukuran IKT Tingkat Kepuasan Pegawai

NO ASPEK PENGUKURAN

2019 2020

RATA-RATA KINERJA

DALAM % RATA-RATA

KINERJA DALAM %

1 Pelayanan 3,22 80,52 3,24 80,97

2 Sumber Daya Manusia 3,19 79,85 3,22 80,62

3 Proses 3,20 79,96 3,27 81,69

RATA-RATA 3,20 80,11 3,24 81,09

Jika dibandingkan dengan tahun 2019, pada tahun 2020 terdapat tambahan ruang lingkup proses

yang disurvey yaitu “Ketersedian dan pemeliharaan sarana dan prasarana” dalam rangka untuk

mengukur kinerja pelayanan atas penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran.

Tingkat kepuasan pegawai atas pelayanan yang diberikan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Industri

Agro pada tahun 2020 rata-rata adalah sebesar 81,09 persen, meningkat jika dibandingkan dengan

realisasi tahun 2019 sebesar 80,11 persen. Jika dilihat dari tabel 3.2, seluruh aspek pengukuran

mengalami peningkatan baik dari sisi pelayanan, SDM, maupun proses pelayanan. Hal ini tidak lepas dari

upaya-upaya yang terus dilakukan oleh masing-masing penanggung jawab pelayanan untuk terus

meningkatkan kualitas pelayanannya sehingga kepuasan pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro

mengalami peningkatan. Beberapa hal yang dilakukan diantaranya:

- Melakukan reviu dan melengkapi SOP terkait pelayanan

- Rutin melaksanakan rapat-rapat yang melibatkan pegawai/stakeholder untuk memberikan

masukan atas pelayanan, misalnya dalam penyusunan SOP, Juknis, dll

Nilai capaian ini masih dapat terus ditingkatkan dengan melakukan evaluasi dan improvement pada

masing-masing unsur pelayanan. Improvement dapat dilakukan pada aspek yang nilainya belum optimal

dengan berfokus untuk mengatasi kendala/permasalahan yang terjadi. Pada tahun-tahun yang akan

datang, target untuk indikator ini terus meningkat sehingga menuntut perbaikan atas kualitas pelayanan

pada Direktorat Jenderal Industri Agro harus terus dilakukan.

2. Capaian Indikator Kinerja Sasaran Strategis

Perspektif Stakeholder

Pada perspektif ini Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro memiliki 2 sasaran strategis yang

ingin dicapai dengan masing-masing indikator kinerjanya yaitu:

Page 31: BAB I - Kemenperin

22

1) Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri agro

Sasaran strategis ini mempunyai indikator kinerja peningkatan pemenuhan kebutuhan bahan baku

industri agro. Pada tahun 2020, kegiatan yang diusulkan untuk mendukung pencapaian sasaran ini

tidak mendapatkan alokasi anggaran (Pemetaan kebutuhan bahan baku industri agro), sehingga

indikator ini tidak digunakan.

2) Meningkatnya penguasaan pasar industri agro

Sasaran strategis ini mempunyai indikator kinerja persentase perusahaan yang melakukan tindak

lanjut peningkatan ekspor. Untuk mendukung pencapaian sasaran ini, pada tahun 2020 Sekretariat

Direktorat Jenderal Industri Agro melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

- Export Coaching dan Partisipasi Pelaku Usaha Sektor Industri Agro Di Pameran Internasional

- Peningkatan Ekspor Produk Industri Berbasis Agro Melalui Temu Bisnis dan Promosi Pada

Pameran Berskala Internasional

Akan tetapi sehubungan dengan terbitnya Perpres No. 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan

Rincian Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun 2020 untuk Penanganan Pandemi Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19), alokasi anggaran kegiatan-kegiatan tersebut mengalami pemotongan,

sehingga rangkaian pelaksanaan Export Coaching dan Temu Bisnis tidak dapat dilaksanakan hingga

selesai. Oleh karena itu dilakukan penyesuaian Perjanjian Kinerja tahun 2020 dan indikator kinerja

ini tidak lagi digunakan.

Perspektif Customer

Pada perspektif ini Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro memiliki 2 sasaran strategis yang

ingin dicapai dengan masing-masing indikator kinerjanya yaitu:

3) Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang profesional dan berkepribadian

Pencapaian sasaran ini diukur melalui indikator kinerja indeks kompetensi, professional, dan

integritas pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro dengan target nilai indeks sebesar 70.

Capaian indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3. Capaian IKSK Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang Profesional dan Berkepribadian

Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2019 2020

Satuan T R C

Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang Profesional dan Berkepribadian

Indeks kompetensi, professional, dan integritas pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro

Tidak digunakan

sebagai indikator

70 87,99 125,70 Indeks

Pencapaian indikator ini diperoleh melalui pengukuran agregat dari 3 variabel, yaitu:

Page 32: BAB I - Kemenperin

23

a) Presentase nilai kinerja pegawai minimal Baik

Kinerja pegawai dengan kategori ‘Baik’ didasarkan pada nilai rata-rata kinerja pegawai

Direktorat Jenderal Industri Agro minimal 70. Berdasarkan data pada

intranet.kemenperin.go.id, dari 108 pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro yang dinilai

pada tahun 2020, sebanyak 107 pegawai memiliki nilai kinerja diatas 70, sehingga realisasi

untuk variabel ini adalah sebesar 99,07%.

b) Persentase tingkat kehadiran pegawai

Persentase tingkat kehadiran pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro diambil dari data

absensi pegawai pada Intranet Kemenperin. Sehubungan dengan adanya surat edaran

Menteri Perindustrian No. 2 Tahun 2020 tanggal 20 Maret 2020 tentang penghentian

sementara kegiatan perkantoran dalam rangka mencegah penyebaran wabah Coronavirus

Disease (COVID-19) di lingkungan Kementerian Perindustrian, maka data persentase tingkat

kehadiran pegawai Ditjen Industri Agro hanya dapat dihitung dari bulan Januari sampai

dengan Maret tahun 2020. Berdasarkan data yang diperoleh dari Intranet Kemenperin,

realisasi untuk variabel ini adalah sebesar 76%.

c) Persentase tingkat kepatuhan LHKASN/LHKPN.

Berdasarkan data kepatuhan pegawai yang telah melakukan pelaporan LHKASN/LHKPN di

lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro adalah sebanyak 96 pegawai dari jumlah total

pegawai 108 orang. Sehingga realisasi untuk variabel ini adalah sebesar 88,89%.

Berdasarkan data tiga variabel di atas, realisasi untuk indikator kinerja Indeks kompetensi,

professional, dan integritas pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro adalah sebesar 87,99%,

sehingga capaian untuk indikator kinerja ini adalah sebesar 125,70%.

4) Meningkatnya kualitas pelayanan data dan informasi sektor industri agro

Pencapaian sasaran ini diukur melalui indikator kinerja permintaan data dan informasi stakeholder

yang dapat dipenuhi dengan target sebesar 71%. Capaian target indikator kinerja ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.4. Capaian IKSK Meningkatnya Kualitas Pelayanan Data dan Informasi Sektor Industri Agro

Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2019 2020

Satuan T R T R C

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Data dan Informasi Sektor Industri Agro

Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi

70 51,61 71 61,94 87,24 Persen

Pencapaian indikator kinerja ini dihitung berdasarkan jumlah kebutuhan/permintaan data dan

informasi stakeholder yang dapat dipenuhi dan sesuai dengan permintaan/kebutuhan melalui

laman website kementerian perindustrian di kemenperin.go.id atau agro.kemenperin.go.id,

melalui surat resmi yang diajukan ke Direktorat Jenderal Industri Agro ataupun datang langsung

ke kantor Ditjen Industri Agro lantai 17 dan 18 untuk keperluan terkait pendidikan maupun

pengembangan usaha. Realisasi sampai dengan akhir tahun 2020 terdapat sebanyak 155

Page 33: BAB I - Kemenperin

24

pertanyaan terkait sektor industri agro dan telah terjawab sebanyak 96 pertanyaan sehingga

realisasi untuk indikator ini adalah sebesar 61,94%.

Dari data jumlah pertanyaan masyarakat (Gambar 3.1) dapat dilihat bahwa realisasi pada tahun

2020 masih berada di bawah target yang ditetapkan dengan tingkat capaian hanya sebesar

87,24% dari target sebesar 71%. Namun realisasi ini mengalami peningkatan jika dibandingkan

dengan tahun 2019 sebesar 51,61%. Hal ini tidak lepas dari upaya perbaikan koordinasi yang

dilakukan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro dalam mengatasi kendala karena

tidak tercapainya target indikator kinerja ini pada tahun 2019. Adapun beberapa permintaan data

yang belum dapat dijawab tepat waktu dikarenakan adanya kendala dalam proses distribusi

pertanyaan dari Biro Humas, di mana pelimpahan pertanyaan ke Direktorat Jenderal Industri Agro

dilakukan mendekati tenggat waktu menjawab sehingga Direktorat Jenderal Industri Agro tidak

dapat menjawab pertanyaan tersebut secara tepat waktu. Selain itu juga terdapat pendistribusian

pertanyaan masyarakat yang kurang tepat (tidak sesuai dengan tusi/bidangnya) sehingga unit

kerja mengalami kesulitan dalam menjawab. Kendala-kendala ini telah disampaikan kepada Biro

Humas, akan tetapi belum ada tindak lanjut lebih jauh untuk mengatasi hal ini. Di samping itu,

dapat dilihat bahwa terdapat admin yang tidak aktif menjawab permintaan data yaitu admin pada

Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan. Kedepannya diharapkan ada peran lebih

aktif dari seluruh Unit Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro sehingga target

pada indikator ini dapat tercapai pada masa yang akan datang.

Gambar. 3.1 Jumlah Pertanyaan Masyarakat

Page 34: BAB I - Kemenperin

25

Perspektif Internal Process

Pada perspektif ini Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro memiliki 2 sasaran strategis yang

ingin dicapai dengan masing-masing indikator kinerjanya yaitu:

5) Tersedianya kebijakan pembangunan industri agro yang efektif

Pencapaian sasaran ini diukur dengan menggunakan indikator kinerja jumlah rancangan peraturan

kebijakan sektor industri agro yang diselesaikan dengan target, realisasi dan capaian indikator

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.5. Capaian IKSK Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Agro yang Efektif

Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2019 2020

T R Satuan T R C Satuan

Tersedianya Kebijakan Pembangunan Industri Agro yang Efektif

Rancangan Peraturan Kebijakan Sektor Industri Agro yang Diselesaikan

1 4 Rancangan Peraturan

11 14,29 129,91 Persen

Pada tahun 2020, semula Direktorat Jenderal Industri Agro mengusulkan 11 rancangan peraturan,

namun setelah dilakukan penelaahan oleh Biro Hukum dan Organisasi, hanya 7 rancangan

peraturan yang disetujui dan telah dimasukkan ke dalam Program Penyusunan Peraturan (Progsun)

Kemenperin tahun 2020. Adapun usulan rancangan peraturan tersebut adalah:

1) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional

Indonesia Gula Kristal Rafinasi Secara Wajib

2) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional

Indonesia Tepung Terigu sebagai Bahan Makanan Secara Wajib

3) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Tata Cara Penerbitan Rekomendasi

Persetujuan Impor Gula

4) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional

Indonesia Kertas dan Karton untuk Kemasan Pangan Secara Wajib

5) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional

Indonesia Kertas Pembentuk Rokok secara Wajib

6) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pedoman dan Tata Cara Sertifikasi Cara

Produksi Pangan Olahan yang Baik

7) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional

Indonesia Air Mineral, Air Demineral, Air Mineral Alami, dan Air Minum Embun Secara Wajib

Selain itu, 4 rancangan peraturan yang tidak diakomodir di dalam Progsun akan tetap diakomodir

untuk dibahas oleh Direktorat Jenderal Industri Agro karena dianggap penting, namun tidak

diprioritaskan untuk diselesaikan pada tahun 2020 (Rancangan Permenperin Mandiri). Keempat

rancangan peraturan tersebut adalah:

1) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional

Indonesia Biskuit Secara Wajib

2) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional

Indonesia tentang Minyak Goeng Sawit secara Wajib (Revisi)

Page 35: BAB I - Kemenperin

26

3) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Road Map Pengembangan Industri Bahan

Bakar Hijau (Greenfuel)

4) Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Road Map Pengembangan Industri Atsiri

Nasional

Sepanjang tahun 2020, telah dilakukan pembahasan atas rancangan-rancangan peraturan dengan

rincian sebagaimana tersebut di atas. Dari 7 rancangan peraturan yang ditargetkan di dalam

Progsun, terdapat 1 rancangan peraturan yang telah selesai dan telah disahkan pada tahun 2020

yaitu Permenperin No. 20 Tahun 2020 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Kertas dan

Karton Untuk Kemasan Pangan Secara Wajib. Sehingga tahun 2020 realisasi indikator ini adalah

sebesar 1 rancangan peraturan dari target sebanyak 7 rancangan atau sebesar 14,29%, di mana

tingkat capaiannya adalah sebesar 129,91% dari target sebesar 11%.

Jika dibandingkan dengan tahun 2019, jumlah rancangan peraturan yang diselesaikan mengalami

penurunan, namun meskipun demikian masih tetap mampu memenuhi target yang ingin dicapai.

Penurunan jumlah rancangan peraturan yang diselesaikan ini antara lain diakibatkan oleh adanya

pandemi COVID-19 sehingga pelaksanaan rapat-rapat pembahasan dan rapat koordinasi sempat

mengalami kendala.

6) Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang industri agro yang berdaya saing dan

berkelanjutan

Pencapaian sasaran ini diukur dengan menggunakan indikator kinerja kerja sama sektor industri

agro yang aktif diikuti dengan rincian target, realisasi dan capaian sebagaimana ditunjukkan dalam

tabel berikut.

Tabel 3.6. Capaian IKSK Terselenggaranya Urusan Pemerintahan

Di Bidang Industri Agro yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan

Kerja sama yang dibahas pada tahun 2020 yaitu:

1) Indonesia-Taiwan Dialogue on Food Industry

2) Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement

3) Indonesia Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement

4) ASEAN Consultative Committee for Standards and Quality - Pharmaceutical Product Working

Group

5) Implementasi Economic Coorperation Program-Comprehensive Economic Partnership

Agreement

Sasaran Strategis Indikator Kinerja

2019 2020

T R Satuan T R C Satuan

Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang industri agro yang berdaya saing dan berkelanjutan

Kerja sama sektor industri agro yang aktif diikuti

6 6 Masukan posisi kerja sama

96 100 104,17 %

Page 36: BAB I - Kemenperin

27

Sepanjang tahun 2020, Ditjen Industri Agro berpartisipasi aktif dalam memberikan masukan posisi

sektor industri agro pada kelima kerja sama tersebut, sehingga realisasi untuk indikator ini adalah

sebesar 100% dengan tingkat capaian sebesar 104,17%.

7) Meningkatnya pengendalian dan pengawasan sektor industri agro

Sasaran strategis ini mempunyai indikator kinerja evaluasi pemberlakuan kebijakan sektor industri

agro. Pada tahun 2020, kegiatan yang diusulkan untuk mendukung pencapaian sasaran ini tidak

mendapatkan alokasi anggaran, sehingga indikator ini tidak digunakan dan akan digunakan pada

tahun 2021.

Perspektif Learn & Growth

Pengukuran kinerja sasaran strategis perspektif learn & growth mempunyai 2 sasaran strategis

dengan masing-masing indikator kinerja sasaran, yaitu:

8) Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang efektif, efisien, dan berorientasi

pada layanan prima

Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang efektif, efisien, dan berorientasi pada

layanan prima diukur melalui 6 indikator kinerja, yaitu:

Tabel 3.7. Capaian IKSK Terwujudnya Birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang

Efektif, Efisien, dan Berorientasi Pada Layanan Prima

Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2019 2020

Satuan T R T R C

Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

Nilai IKPA Direktorat Jenderal Industri Agro Tidak

digunakan sebagai

indikator

80 83,82 104,78 Nilai

Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro

83 79,75 96,08 Nilai

Indeks Penerapan Manajemen Risiko (MRI) Direktorat Jenderal Industri Agro

3,25 3,67 3,3 3,67 102,03 Indeks

Persentase nilai pengelolaan BMN terhadap total aset lancar Direktorat Jenderal Industri Agro

Tidak digunakan

sebagai indikator

71 100 140,85 Persen

Nilai kearsipan Direktorat Jenderal Indsutri Agro

76 78 102,63 Nilai

Tingkat kepuasan pegawai atas ketersediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

81 81,75 100,93 Persen

Page 37: BAB I - Kemenperin

28

a) Nilai IKPA Direktorat Jenderal Industri Agro

Nilai IKPA Direktorat Jenderal Industri Agro dengan target nilai sebesar 80 yang diukur

berdasarkan 13 kriteria/indikator terkait pengelolaan anggaran. Adapun 13 kriteria/indikator

tersebut adalah revisi DIPA, halaman III DIPA, pengelolaan UP, LPJ Bendahara, penyampaian

data kontrak, penyelesaian tagihan, penyerapan anggaran, retur SP2D, perencanaan kas,

pengembalian/kesalahan SPM, PAGU minus, dispensasi SPM dan konfirmasi capaian output.

Indikator pelaksanaan anggaran ini diukur secara bulanan/triwulanan melalui laman

OMSPAN. Pada akhir tahun 2020, nilai IKPA Direktorat Jenderal Industri Agro adalah sebesar

83,82, sehingga capaian untuk indikator ini adalah sebesar 104,78%.

b) Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro

Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro dengan target nilai sebesar 83 yang

dinilai oleh Biro Keuangan. Tingkat kualitas Laporan Keuangan dan BMN Ditjen Industri Agro

dinilai dengan menggunakan metodologi desk evaluation atas data-data keuangan dan BMN

dengan menggunakan kertas kerja penilaian yang berisi penilaian atas empat unsur yang

terdiri dari:

1) Kelengkapan Laporan Keuangan,

2) Penjelasan atasa Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK),

3) Kelengkapan Lampiran Laporan Keuangan, dan

4) Ketaatan dalam peraturan perundangan (PMK No. 22 Tahun 2016).

Dari hasil penilaian laporan keuangan tahun 2019 Unit Eselon I Kementerian Perindustrian

yang dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2020, nilai yang diperoleh Direktorat Jenderal

Industri Agro adalah sebesar 79,75, sehingga tingkat capaian indikator ini adalah sebesar

96,08%.

Nilai yang dicapai oleh Direktorat Jenderal Industri Agro masih berada di bawah target yang

ditetapkan, hal ini dikarenakan masih terdapat kekurangan, antara lain terdapat perbedaan

(tidak konsisten) dalam penyampaian data keuangan antara narasi dengan tabel yang

ditampilkan, masih terdapat penjelasan yang tidak tercantum dalam catatan atas laporan

keuangan (CaLK) sebagaimana format yang telah diatur dalam PMK No. 20 Tahun 2016,

lampiran CaLK yang kurang lengkap serta masih terdapat banyak temuan hasil pemeriksaan

BPK.

c) Indeks Penerapan Manajemen Risiko (MRI) Direktorat Jenderal Industri Agro

Indeks Penerapan Manajemen Risiko Direktorat Jenderal Industri Agro dengan target nilai

sebesar 3,3 yang diukur berdasarkan 2 area penilaian, yaitu kapabilitas (6 komponen) dan

hasil (15 sub komponen). Pengukuran Indeks Penerapan Manajemen Risiko (MRI) tahun 2020

tingkat Kementerian Perindustrian telah dilaksanakan pada triwulan IV (akhir Desember)

tahun 2020 oleh Biro Keuangan, namun untuk penilaian tingkat Eselon I tidak dilaksanakan,

sehingga untuk realisasi indikator kinerja ini menggunakan nilai maturitas SPIP Direktorat

Jenderal Industri Agro tahun 2019. Pada tahun 2019, Ditjen Industri Agro memperoleh

tingkat maturitas penyelenggaran SPIP pada level “Terdefinisi” atau level 3 dari level 5

maturitas SPIP. Dari pengukuran 25 fokus penilaian maturitas, Direktorat Jenderal Industri

Agro memperoleh nilai sebesar 3,367, sehingga capaian untuk indikator ini adalah sebesar

102,03%.

Page 38: BAB I - Kemenperin

29

Tingkat maturitas “Terdefinisi” dimaksudkan bahwa Ditjen industri Agro telah menerapkan

praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik, namun evaluasi atas

pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai sehingga masih perlu

banyak perbaikan dan penambahan data dukung antara lain membuat dan menetapkan

pedoman pengolahan TI, buku manual pengoperasian program aplikasi internal yang

digunakan, membuat laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pendelegasian

wewenang, melakukan penyempurnaan dan keselarasan atas identifikasi resiko, analisis

risiko, LKK SPIP, hingga kepada daftar pemantauan risiko, dan melakukan evaluasi secara

berkala yang terjadwal dan terdokumentasi pada setiap prosedur atau kegiatan terutama

terhadap sub unsur SPIP tersebut.

d) Persentase nilai pengelolaan BMN terhadap total aset lancar Direktorat Jenderal Industri

Agro

Persentase Nilai Pengelolaan BMN Terhadap Total Aset Lancar Direktorat Jenderal Industri

Agro dengan target sebesar 71% yang dihitung berdasarkan perbandingan barang persediaan

terhadap total aset lancar Direktorat Jenderal Industri Agro. Pada akhir tahun 2020 total

barang persediaan adalah sebesar Rp. 231.556.300,- sedangkan jumlah aset lancar Direktorat

Jenderal Industri Agro adalah sebesar Rp. 231.556.300,- sehingga Persentase Nilai

Pengelolaan BMN Terhadap Total Aset Lancar Direktorat Jenderal Industri Agro adalah

sebagai berikut:

% Nilai Pengelolaan BMN Terhadap Total Aset Lancar = Rp. 231.556.300,- x 100% Direktorat Jenderal Industri Agro Rp. 231.556.300,-

= 100 %

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa capaian untuk indikator ini adalah sebesar

140,85%.

e) Nilai kearsipan Direktorat Jenderal Industri Agro

Nilai Kearsipan Direktorat Jenderal Industri Agro dengan target nilai sebesar 76 yang diukur

melalui pengawasan kearsipan internal dan pengawasan kearsipan eksternal yang dilakukan

oleh Biro Umum. Pada tahun 2020, penilaian kearsipan tidak dilaksanakan karena terkendala

pandemi COVID-19 sehingga realisasi untuk indikator ini menggunakan nilai kearsipan

Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2019. Pada tahun 2019, Direktorat Jenderal Industri

Agro memperoleh nilai kearsipan sebesar 78 dan termasuk dalam kategori Unit Kearsipan II.

Capaian untuk indikator ini adalah sebesar 102,63%.

f) Tingkat kepuasan pegawai atas ketersediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

Direktorat Jenderal Industri Agro melalui Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

memiliki tugas untuk melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit

organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro. Salah satu bentuk pelayanan

tersebut adalah dengan menyediakan sarana dan prasarana penunjang kelancaran

pelaksanaan tugas para pegawai di kantor seperti ketersediaan perangkat data dan

komunikasi (laptop, PC, printer, scanner dan lain-lain) dan ketersediaan fasilitas seperti wifi,

AC, telepon, intrafax, kendaraan bermotor (khusus pejabat/pegawai tertentu) dan lain-lain.

Page 39: BAB I - Kemenperin

30

Selama tahun 2020, bentuk pelayanan lain yang disediakan oleh Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro adalah dengan melakukan tes kesehatan (Rapid Test, SWAB Antigen,

dan SWAB PCR) secara berkala terhadap seluruh pegawai dalam rangka pencegahan dan

penanggulangan penyebaran COVID-19. Selain itu, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri

Agro juga menyediakan sarana penambah daya tahan tubuh seperti suplemen/vitamin serta

masker, dan sanitizer bagi seluruh pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro

dalam rangka menunjang kesehatan pegawai selama masa pandemi COVID-19.

Realisasi indikator ini diukur melalui survey dengan menyebarkan kuesioner terhadap para

pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro. Dari hasil survey, diproleh nilai

kinerja rata-rata untuk kriteria “Ketersediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana”

sebesar 3,27 dari skala 4 atau sebesar 81,75%, sehingga capaian untuk indikator ini adalah

sebesar 100,93%.

9) Meningkatnya kualitas perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi program kegiatan pada

Direktorat Jenderal Industri Agro

Meningkatnya kualitas perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi program kegiatan pada

Direktorat Jenderal Industri Agro diukur melalui 2 indikator kinerja, yaitu:

Tabel 3.8. Capaian IKSK dari Meningkatnya kualitas perencanaan, penyelenggaraan dan

evaluasi program kegiatan pada Direktorat Jenderal Industri Agro

a) Tingkat kesesuaian dokumen perencanaan dengan rencana program dan kegiatan prioritas

nasional

Tingkat kesesuaian dokumen perencanaan dengan rencana program dan kegiatan prioritas

nasional dengan target sebesar 95,5% diukur berdasarkan kesesuaian antara dokumen

rencana kerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020 dengan kegiatan

prioritas nasional tahun 2020. Pada tahun 2020, Direktorat Jenderal Industri Agro

mendapatkan tugas terkait program prioritas nasional sebagaimana yang tercantum di dalam

dokumen RPJMN yaitu “Peningkatan Ekspor Bernilai Tambah Tinggi dan Penguatan Tingkat

Komponen Dalam Negeri (TKDN)” dan kegiatan prioritasnya adalah “Peningkatan Akses dan

Pendalaman Pasar Ekspor”. Untuk mendukung keberhasilan kegiatan prioritas nasional

Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2019 2020

Satuan T R T R C

Meningkatnya kualitas perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi program kegiatan pada Direktorat Jenderal Industri Agro

Tingkat kesesuaian dokumen perencanaan dengan rencana program dan kegiatan prioritas nasional

100 100 95,5 100 104,71 Persen

Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

80 73,13 78 75,96 97,38 Nilai

Page 40: BAB I - Kemenperin

31

tersebut, melalui Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro, telah ditetapkan rencana

kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2020, yaitu:

- Export Coaching bagi Dunia Usaha Sektor Industri Agro

- Fasilitasi Peningkatan Ekspor Produk Industri Berbasis Agro Melalui Temu Bisnis dan

Promosi Pada Pameran Berskala Internasional

Akan tetapi dalam pelaksanaannya, sehubungan dengan merebaknya pandemi COVID-19,

mengakibatkan Pemerintah harus mengambil langkah-langkah strategis, diantaranya dengan

melakukan realokasi anggaran untuk menangani wabah tersebut dengan menerbitkan

Perpres No. 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan

Belanja Negara Tahun 2020 untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-

19). Dengan terbitnya Perpres ini, maka dilakukan refocusing anggaran pada Sekretariat

Direktorat Jenderal Industri Agro yang mengakibatkan adanya pemotongan anggaran pada

beberapa kegiatan. Kegiatan-kegiatan untuk mendukung pencapaian program prioritas

nasional tersebut mengalami pemotongan sehingga pelaksanaan kegiatan tidak dapat

dilanjutkan hingga selesai.

Karena kegiatan prioritas nasional telah terakomodir di dalam dokumen perencanaan

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020, maka realisasi untuk indikator ini

adalah sebesar 100% dengan tingkat capaian sebesar 104,71%.

Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2019 yang juga sebesar 100%, dapat dilihat bahwa

dalam menyusun perencanaan kegiatan tahunan, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri

Agro terus konsisten mengacu kepada dokumen perencanaan jangka menengah baik Renstra

maupun RPJMN.

b) Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro

Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal

Industri Agro dengan target nilai sebesar 78 yang diukur berdasarkan hasil evaluasi SAKIP

tahun 2019 yang telah diselenggarakan pada bulan Mei tahun 2020 oleh Inspektorat

Jenderal. Penilaian SAKIP didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman atas Implementasi

Sistem, Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dimana penilaian dilaksanakan terhadap 5

indikator, yaitu perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi internal

dan capaian kinerja. Nilai SAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2019

adalah sebesar 75,96 dengan predikat kategori BB, sehingga capaian untuk indikator ini

adalah sebesar 97,38%.

Jika dibandingkan dengan nilai SAKIP tahun 2018 sebesar 73,13, nilai SAKIP Sekretariat

Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2019 mengalami peningkatan meskipun masih

berada di bawah target yang ditetapkan. Hal ini tidak lepas dari upaya yang telah dilakukan

oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Industri seperti melakukan workshop SAKIP, aktif dalam

rapat-rapat mengenai penyiapan dokumen akuntabilitas, melakukan rapat evaluasi capaian

kinerja, reviu dokumen SAKIP, rutin memberikan informasi dan pemberitahuan baik tertulis

maupun lisan terkait update capaian kinerja dilaman-laman evaluasi kinerja seperti ALKI,

Monev Perkin, Monev Bappenas, dan SMART DJA.

Page 41: BAB I - Kemenperin

32

Capaian seluruh indikator kinerja sasaran strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

tahun 2020 dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.9. Capaian IKSK Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020

Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi

(%) Satuan

Capaian (%)

PERSPEKTIF STAKEHOLDER

SK1 Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri agro

1. Peningkatan pemenuhan kebutuhan bahan baku industri agro

- - Komoditi -

SK2 Meningkatnya penguasaan pasar industri agro

1. Persentase perusahaan yang melakukan tindaklanjut peningkatan ekspor

- - % -

PERSPEKTIF CUSTOMER

SK3 Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang profesional dan berkepribadian

1. Indeks kompetensi, professional, dan integritas pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro

70 87,99 Indeks 125,70

SK4 Meningkatnya kualitas pelayanan data dan informasi sektor industri agro

1. Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi

71 61,94 % 87,24

PERSPEKTIF INTERNAL PROCESS

SK5 Tersedianya kebijakan pembangunan industri agro yang efektif

1. Rancangan peraturan kebijakan sektor industri agro yang diselesaikan

11 14,29 % 129,91

SK6 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang industri agro yang berdaya saing dan berkelanjutan

1. Kerja sama sektor industri agro yang aktif diikuti

96 100 % 104,17

SK7 Meningkatnya pengendalian dan pengawasan sektor industri agro

1. Evaluasi pemberlakuan kebijakan sektor industri agro

- - Kebijakan -

PERSPEKTIF LEARN & GROWTH

SK8 Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

1. Nilai IKPA Direktorat Jenderal Industri Agro

80 83,82 Nilai 104,78

2. Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro

83 79,75 Nilai 96,08

3. Indeks Penerapan Manajemen Risiko (MRI) Direktorat Jenderal Industri Agro

3,3 3,367 Indeks 102,03

4. Persentase nilai pengelolaan BMN terhadap

71 100 % 140,85

Page 42: BAB I - Kemenperin

33

Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi

(%) Satuan

Capaian (%)

total aset lancar Direktorat Jenderal Industri Agro

5. Nilai kearsipan Direktorat Jenderal Industri Agro

76 78 % 102,63

6. Tingkat kepuasan pegawai atas ketersediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

81 81,75 % 100,93

SK9 Meningkatnya kualitas perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi program kegiatan pada Direktorat Jenderal Industri Agro

1. Tingkat kesesuaian dokumen perencanaan dengan rencana program dan kegiatan prioritas nasional

95,5 100 % 104,71

2. Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

78 75,96 Nilai 97,38

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian indikator kinerja sasaran strategis Sekretariat

Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020 adalah sebesar 108,03% di mana terdapat 3 dari 12

indikator kinerja yang tidak mencapai target.

3. Capaian Perjanjian Kinerja

Analisis capaian kinerja menjelaskan pengukuran kinerja berdasarkan kinerja yang sudah ditetapkan

di dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020. Capaian

kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020 tersaji dalam tabel berikut:

Tabel 3.10. Capaian Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020

Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi

(%) Satuan

Capaian (%)

TUJUAN

Tj Meningkatnya kualitas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

1. Tingkat kepuasan pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro atas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

81 81,09 % 100,11

PERSPEKTIF STAKEHOLDER

SK1 Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri agro

1. Peningkatan pemenuhan kebutuhan bahan baku industri agro

- - Komoditi -

Page 43: BAB I - Kemenperin

34

Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi

(%) Satuan

Capaian (%)

SK2 Meningkatnya penguasaan pasar industri agro

1. Persentase perusahaan yang melakukan tindaklanjut peningkatan ekspor

- - % -

PERSPEKTIF CUSTOMER

SK3 Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang profesional dan berkepribadian

1. Indeks kompetensi, professional, dan integritas pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro

70 87,99 Indeks 125,70

SK4 Meningkatnya kualitas pelayanan data dan informasi sektor industri agro

1. Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi

71 61,94 % 87,24

PERSPEKTIF INTERNAL PROCESS

SK5 Tersedianya kebijakan pembangunan industri agro yang efektif

1. Rancangan peraturan kebijakan sektor industri agro yang diselesaikan

11 14,29 % 129,91

SK6 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang industri agro yang berdaya saing dan berkelanjutan

1. Kerja sama sektor industri agro yang aktif diikuti

96 100 % 104,17

SK7 Meningkatnya pengendalian dan pengawasan sektor industri agro

1. Evaluasi pemberlakuan kebijakan sektor industri agro

- - Kebijakan -

PERSPEKTIF LEARN & GROWTH

SK8 Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

1. Nilai IKPA Direktorat Jenderal Industri Agro

80 83,82 Nilai 104,78

2. Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro

83 79,75 Nilai 96,08

3. Indeks Penerapan Manajemen Risiko (MRI) Direktorat Jenderal Industri Agro

3,3 3,367 Indeks 102,03

4. Persentase nilai pengelolaan BMN terhadap total aset lancar Direktorat Jenderal Industri Agro

71 100 % 140,85

5. Nilai kearsipan Direktorat Jenderal Industri Agro

76 78 % 102,63

6. Tingkat kepuasan pegawai atas ketersediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

81 81,75 % 100,93

SK9 Meningkatnya kualitas 1. Tingkat kesesuaian 95,5 100 % 104,71

Page 44: BAB I - Kemenperin

35

Kode Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi

(%) Satuan

Capaian (%)

perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi program kegiatan pada Direktorat Jenderal Industri Agro

dokumen perencanaan dengan rencana program dan kegiatan prioritas nasional

2. Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

78 75,96 Nilai 97,38

Analisis dari capaian target indikator kinerja pada dokumen Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro tahun 2020 telah dijelaskan sebagaimana pada sub bab sebelumnya.

Berdasarkan data pada tabel 3.10 di atas dapat dilihat bahwa capaian rata-rata Perjanjian Kinerja

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020 adalah sebesar 107,42 % di mana terdapat 3

dari 13 indikator kinerja yang tidak mencapai target.

4. Capaian Indikator Kinerja Utama

Dari 3 Indikator Kinerja Utama (IKU) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020

terdapat 2 IKU yang tidak digunakan sebagai target karena tidak mendapatkan alokasi anggaran maupun

mengalami refocusing, capaian IKU tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.11. Capaian IKU Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020

Kode Tujuan/Sasaran

Strategis

Indikator Kinerja Utama

(IKU) Target

Realisasi

(%) Satuan

Capaian

(%)

Tj Meningkatnya kualitas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

1. Tingkat kepuasan pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro atas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

81 81,09 % 100,11

Analisis dari capaian target IKU telah dijelaskan sebagaimana pada sub bab sebelumnya. Berdasarkan

data tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata capaian Indikator Kinerja Utama Sekretariat

Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020 adalah sebesar 100,11% di mana terdapat 1 IKU yang telah

mampu memenuhi target.

5. Capaian Rencana Strategis Jangka Menengah

Capaian Rencana Strategis jangka menengah Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun

2020-2024 dapat dilihat pada tabel 3.12. Dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pelaksanaan

kegiatan tahun 2020 yaitu “Penyusunan dan Evaluasi Penumbuhan dan Pengembangan Industri

berbasis Agro”, maka hasil-hasil yang telah dicapai dalam tahun pertama periode Renstra tersebut

adalah:

Page 45: BAB I - Kemenperin

36

Tujuan

Dari tujuan yang ingin dicapai yaitu “Meningkatnya Kualitas Pelayanan Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro” yang diukur melalui indikator kinerja “Tingkat Kepuasan Pegawai Direktorat

Jenderal Industri Agro Atas Pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro” dengan target

akhir jangka menengah sebesar 85%, realisasi sementara sampai dengan tahun 2020 adalah sebesar

81,09% atau dengan tingkat capaian sebesar 95,40%.

Jika dilihat dari upaya-upaya yang dilakukan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

untuk terus melakukan perbaikan pelayanan, diantaranya melalui penyusunan dan reviu SOP, maka

kinerja pelayanan diharapkan dapat terus meningkat setiap tahunnya sehingga target akhir akan dapat

dicapai.

Sasaran Strategis

1) Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri agro

Dari indikator kinerja peningkatan pemenuhan kebutuhan bahan baku industri agro dengan target

akhir sebanyak 3 komoditi, sampai dengan tahun 2020 karena kegiatan yang diusulkan untuk

mendukung pencapaian sasaran ini tidak mendapatkan alokasi anggaran (Pemetaan kebutuhan

bahan baku industri agro) yang mengakibatkan indikator ini tidak digunakan pada tahun 2020,

maka capaian sementara untuk indikator ini belum dapat diukur.

2) Meningkatnya penguasaan pasar industri agro

Dari indikator kinerja persentase perusahaan yang melakukan tindak lanjut peningkatan ekspor

dengan target akhir sebesar 5%, sampai dengan tahun 2020 karena kegiatan yang diusulkan untuk

mendukung pencapaian sasaran ini mengalami pemotongan anggaran dalam rangka refocusing

untuk penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang mengakibatkan indikator ini

tidak digunakan pada tahun 2020, maka capaian sementara untuk indikator ini belum dapat diukur.

3) Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang professional dan berkepribadian

Dari indeks kompetensi, professional, dan integritas pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro

dengan target akhir indeks sebesar 80, sampai dengan tahun 2020 realisasi indikator ini adalah

sebesar 87,99, atau dengan tingkat capaian sebesar 109,99%. Dengan terus dilakukan pembinaan

kepegawaian yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun, maka harapkan realisasi/capaian

indikator ini dapat terus ditingkatkan sehingga target akhir tahun 2024 dapat dicapai.

4) Meningkatnya kualitas pelayanan data dan informasi sektor industri agro

Dari permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi dengan target akhir sebesar

75% pada tahun 2024, realisasi sementara untuk indikator ini adalah sebesar 61,97% pada tahun

2020. Realisasi ini masih berada di bawah target yang telah ditetapkan. Namun jika melihat capaian

kinerja yang terus meningkat setiap tahunnya, serta dengan adanya peran lebih aktif dari seluruh

Unit Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro dalam memenuhi

kebutuhan/permintaan data dan informasi stakeholder, maka diharapkan target akhir jangka

menengah indikator ini akan dapat dicapai.

Page 46: BAB I - Kemenperin

37

5) Tersedianya kebijakan pembangunan industri agro yang efektif

Dari rancangan peraturan kebijakan sektor industri agro yang diselesaikan dengan target akhir

sebesar 15% pada tahun 2024, realisasi sementara sampai dengan tahun 2020 adalah sebesar

14,29%. Realisasi ini masih belum mampu memenuhi target akhir yang ingin dicapai. Namun

dengan terus dilakukannya koordinasi baik internal maupun eksternal dengan instansi terkait

(pelaku industri, Biro Hukum Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Hukum dan HAM) dalam

setiap pembahasan kebijakan sektor industri agro yang disusun, maka diharapkan target akhir akan

dapat dicapai.

6) Terselenggaranya Urusan Pemerintahan di Bidang Industri Agro yang Berdaya Saing dan

Berkelanjutan

Dari kerja sama sektor industri agro yang aktif diikuti dengan target akhir sebesar 100% pada

tahun 2024, realisasi sementara sampai dengan tahun 2020 adalah sebesar 100%. Dengan

konsistensi dan partisipasi aktif dari Direktorat Jenderal Industri Agro dalam mengikuti proses

pembahasan seluruh kerjasama terutama dalam memberikan masukan posisi sektor industri agro,

maka target akhir jangka menengah indikator ini diharapkan akan dapat dicapai.

7) Meningkatnya pengendalian dan pengawasan sektor industri agro

Dari indikator kinerja evaluasi pemberlakuan kebijakan sektor industri agro dengan target akhir

sebanyak 4 kebijakan, karena kegiatan yang diusulkan untuk mendukung pencapaian sasaran ini

tidak mendapatkan alokasi anggaran sehingga mengakibatkan indikator ini tidak digunakan pada

tahun 2020, maka capaian sementara untuk indikator ini belum dapat diukur.

8) Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang efektif, efisien, dan berorientasi

pada layanan prima

Capaian sementara indikator kinerja dari sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

a. Nilai IKPA Direktorat Jenderal Industri Agro dengan target akhir nilai sebesar 82, realisasi

sementara sampai dengan tahun 2020 adalah sebesar 83,82. Diharapkan realisasi indikator ini

dapat terus ditingkatkan dengan lebih memperhatikan 13 kriteria pengukuran terkait

pengelolaan anggaran sehingga target akhir jangka menengah tahun 2024 dapat dicapai.

b. Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro dengan target akhir nilai sebesar 87,

realisasi sementara sampai dengan tahun 2020 adalah sebesar 79,75. Realisasi ini masih jauh

berada di bawah target yang ditetapkan di mana masih terdapat beberapa kekurangan pada

laporan keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro. Dengan adanya perbaikan dalam

penyusunan laporan keuangan pada masa yang akan datang, diharapkan target akhir jangka

menengah indikator ini akan dapat dicapai.

c. Indeks Penerapan Manajemen Resiko (MRI) Direktorat Jenderal Industri Agro dengan target

akhir tahun 2024 adalah indeks sebesar 3,7, realisasi sementara sampai dengan tahun 2020

(menggunakan indeks maturitas SPIP tahun 2019) adalah sebesar 3,367. Indeks Manajemen

Risiko merupakan tools baru yang mulai diimplementasikan di Kementerian Perindustrian pada

tahun 2020, oleh karena itu agar dapat mencapai nilai maksimal, maka kriteria-kriteria yang

dinilai perlu dipersiapkan secara matang sehingga pada akhir tahun 2024, target akhir jangka

menengah akan dapat dicapai.

Page 47: BAB I - Kemenperin

38

d. Persentase nilai pengelolaan BMN terhadap total aset lancar Direktorat Jenderal Industri Agro

dengan target akhir jangka menengah sebesar 75%. Pada tahun 2020 realisasi indikator ini

adalah sebesar 100%. Dengan tetap menjaga konsistensi dalam pencatatan barang persediaan

dan aset lancar Direktorat Jenderal Industri Agro diharapkan realisasi dapat meningkat setiap

tahunnya dan target akhir jangka menengah akan dapat dicapai.

e. Nilai kearsipan Direktorat Jenderal Industri Agro dengan target akhir jangka menengah tahun

2024 adalah nilai sebesar 80, realisasi sementara tahun 2020 adalah sebesar 78 (merupakan

nilai kearsipan tahun 2019). Dengan pengelolaan arsip yang memadai serta pembinaan SDM

kearsipan secara berkala, maka diharapkan Direktorat Jenderal Industri Agro dapat

meningkatkan nilai kearsipan setiap tahun dan mampu memenuhi target akhir yang ingin

dicapai.

f. Tingkat kepuasan pegawai atas ketersediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dengan

target akhir sebesar 85%. Pada tahun 2020 realisasi indikator ini adalah sebesar 81,09%. Dengan

pengelolaan sarana prasarana perkantoran yang tanggap dan sesuai dengan situasi dan kondisi

terkini, maka seluruh karyawan diharapkan dapat mengalami peningkatan kepuasan atas

pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro sehingga target akhir jangka menengah

tahun 2024 akan dapat dicapai.

9) Meningkatnya kualitas perencanaan, dan evaluasi program kegiatan pada Direktorat Jenderal

Industri Agro

a. Tingkat kesesuaian dokumen perencanaan dengan rencana program dan kegiatan prioritas

nasional dengan target akhir sebesar 97,5%. Realisasi sementara sampai dengan tahun 2020

adalah sebesar 100%. Dengan penyusunan perencanaan program dan kegiatan yang tertib

dengan mengacu kepada pedoman serta peraturan yang berlaku dan tanggap dengan

perubahan yang terjadi, di mana di dalamnya memuat seluruh kegiatan prioritas nasional yang

diamanatkan, maka diharapkan kualitas perencanaan program dan kegiatan pada Direktorat

Jenderal Industri Agro dapat terus berjalan dengan baik sehingga target akhir jangka menengah

akan dapat dicapai.

b. Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal

Industri Agro dengan target akhir jangka menengah tahun 2024 adalah nilai sebesar 80. Pada

tahun 2020 realisasi indikator ini adalah sebesar 75,96. Realisasi ini masih berada di bawah

target yang ditetapkan, hal ini diantaranya disebabkan karena belum lengkapnya dokumen

SAKIP yang disusun oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro sebagaimana yang

tercantum di dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Impelementasi Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Namun, setiap tahunnya Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro terus melaksanakan workshop peningkatan kapasitas SDM pengelola

akuntabilitas kinerja di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro sehingga diharapkan

pemenuhan dokumen SAKIP dapat semakin tertib yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai

SAKIP.

Page 48: BAB I - Kemenperin

39

Dari 16 indikator kinerja (IKT dan IKSP) di dalam Renstra Sekretariat Direktorat Jenderal Industri

Agro tahun 2020-2024, rata-rata capaian sementara sampai dengan akhir tahun 2020 adalah sebesar

99,44% di mana terdapat 3 indikator kinerja yang belum dapat diukur capaiannya dan terdapat 8

indikator kinerja yang belum mampu mencapai target kumulatif/maksimal, yaitu:

1) Tingkat kepuasan pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro atas pelayanan Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro

2) Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi

3) Rancangan peraturan kebijakan sektor industri agro yang diselesaikan

4) Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro

5) Indeks Penerapan Manajemen Risiko (MRI) Direktorat Jenderal Industri Agro

6) Nilai kearsipan Direktorat Jenderal Industri Agro

7) Tingkat kepuasan pegawai atas ketersediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

8) Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal

Industri Agro

Namun, tahun 2020 merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis tahun 2020-2024,

sehingga menjadi acuan awal dalam melakukan evaluasi kinerja jangka menengah. Target-target kinerja

yang belum dapat dicapai pada tahun 2020, masih dapat ditingkatkan pada masa yang akan datang

melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang tepat sasaran sehingga mampu memberikan outcome

sesuai yang diharapkan dan seluruh target kinerja akan dapat dicapai pada akhir periode Rencana

Strategis.

Page 49: BAB I - Kemenperin

40

Tabel. 3.12. Capaian Jangka Menengah Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020-2024

Kode Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2020

2021 2022 2023 2024 Total

Satuan T R C T R C

Tj Meningkatnya kualitas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

1. Tingkat kepuasan pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro atas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

81 81,09 100,11 82 83 84 85 85 81,09 95,40 %

SK1 Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri agro

1. Peningkatan pemenuhan kebutuhan bahan baku industri agro

- - - - 1 1 1 3 - - Komoditi

SK2 Peningkatan pemenuhan kebutuhan bahan baku industri agro

1. Persentase perusahaan yang melakukan tindaklanjut peningkatan ekspor

- - - 5 5 5 5 5 - - %

SK3 Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang profesional dan berkepribadian

1. Indeks kompetensi, professional, dan integritas pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro

70 87,99 125,70 71 73 76 80 80 87,99 109,99 Indeks

SK4 Meningkatnya kualitas pelayanan data dan informasi sektor industri agro

1. Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi

71 61,94 87,24 72 73 74 75 75 61,94 82,59 %

SK5 Tersedianya kebijakan pembangunan industri agro yang efektif

1. Rancangan peraturan kebijakan sektor industri agro yang diselesaikan

11 14,29 129,91 12 13 14 15 15 14,29 95,27 %

SK6 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang industri agro yang berdaya saing dan berkelanjutan

1. Kerja sama sektor industri agro yang aktif diikuti

96 100 104,17 97 98 99 100 100 100 100,00 %

SK7 Meningkatnya pengendalian dan pengawasan sektor industri agro

1. Evaluasi pemberlakuan kebijakan sektor industri agro

- - - 1 1 1 1 4 - - Kebijakan

SK8 Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima

1. Nilai IKPA Direktorat Jenderal Industri Agro

80 83,82 104,78 80,5 81 81,5 82 82 83,82 102,22 Nilai

2. Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro

83 79,75 96,08 84 85 86 87 87 79,75 91,67 Nilai

Page 50: BAB I - Kemenperin

41

Kode Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja 2020

2021 2022 2023 2024 Total

Satuan T R C T R C

3. Indeks Penerapan Manajemen Risiko (MRI) Direktorat Jenderal Industri Agro

3,3 3,367 102,03 3,4 3,5 3,6 3,7 3,7 3,367 91,00 Indeks

4. Persentase nilai pengelolaan BMN terhadap total aset lancar Direktorat Jenderal Industri Agro

71 100 140,85 72 73 74 75 75 100 133,33 %

5. Nilai kearsipan Direktorat Jenderal Industri Agro

76 78 102,63 77 78 79 80 80 78 97,50 Nilai

6. Tingkat kepuasan pegawai atas ketersediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

81 81,75 100,93 82 83 84 85 85 81,75 96,18 %

SK9 Meningkatnya kualitas perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi program kegiatan pada Direktorat Jenderal Industri Agro

1. Tingkat kesesuaian dokumen perencanaan dengan rencana program dan kegiatan prioritas nasional

95,5 100 104,71 96 96,5 97 97,5 97,5 100 102,56 %

2. Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

78 75,96 97,38 78,5 79 79,5 80 80 75,96 94,95 NIlai

Page 51: BAB I - Kemenperin

42

6. Capaian Program Prioritas Nasional

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro mengemban

tugas untuk melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di

lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro. Hal ini dilaksanakan untuk mendukung Direktorat Jenderal

Industri Agro dalam melaksanakan tugas dan fungsinya demi mencapai tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan. Di antara tugas-tugas tersebut, salah satunya adalah melaksanakan program prioritas

nasional sebagai amanat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Pada tahun 2020, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro melaksanakan 2 output kegiatan

untuk mendukung program prioritas nasional dengan capaian rata-rata sebesar 87,28%. Tidak

optimalnya capaian output kegiatan untuk mendukung program prioritas nasional tersebut dikarenakan

adanya refocusing anggaran untuk penanganan pandemi COVID-19 berdaasrkan Perpres No. 54 Tahun

2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun 2020 untuk

Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Adapun program prioritas nasional yang

dilaksanakan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:

Page 52: BAB I - Kemenperin

43

Tabel. 3.13. Capaian Program Prioritas Nasional Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020

Program Prioritas

Kegiatan Prioritas

Output Target Satuan Pagu (Rp)

Realisasi Anggaran

Realisasi Fisik Persentase Capaian (%)

Kendala Tindak Lanjut

04-Peningkatan Ekspor Bernilai Tambah Tinggi dan Penguatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

02-Peningkatan akses dan pendalaman pasar ekspor

006-Export Coaching bagi Dunia Usaha Sektor Industri Agro

30 SDM Perusahaan

626.917.000 559.091.683 Telah dilaksanakan pelatihan terhadap 30 SDM Perusahaan dan 30 SDM ASN

100,0 Adanya refocusing anggaran untuk penanganan pandemi COVID-19 (Perpres No. 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun 2020 untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)) mengakibatkan pelaksanaan kegiatan dihentikan sehingga target output tidak dapat dicapai

-

013-Fasilitasi Peningkatan Ekspor Produk Industri Berbasis Agro Melalui Temu Bisnis dan Promosi Pada Pameran Berskala Internasional

1 Perusahaan 33.842.000 23.842.000 - 74,55

-

Page 53: BAB I - Kemenperin

44

B. ANALISIS KEUANGAN & PENGGUNAAN SUMBER DAYA

1. Realisasi Keuangan

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada tahun 2020 semula memperoleh alokasi

anggaran sebesar Rp. 53.034.816.000,-, namun sehubungan dengan terbitnya Perpres No. 54 Tahun

2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun 2020 untuk

Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) serta berdasarkan Revisi DIPA ke 09 No. SP

DIPA-019.02.1.247960/2020 tanggal 28 Desember 2020, alokasi anggaran Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro berubah menjadi sebesar Rp. 36.472.636.000. Anggaran tersebut digunakan

untuk membiayai kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri

Berbasis Agro.

Realisasi anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada tahun 2020 berdasarkan

OMSPAN (data per tanggal 11 Januari 2021 pukul 13:09) adalah sebesar Rp. 32.238.752.043,- atau

88,39% dari total PAGU anggaran. Sampai dengan akhir tahun 2020 masih terdapat anggaran yang

diblokir sebesar Rp. 556.982.000,- pada kegiatan Layanan Sarana dan Prasarana Internal dengan catatan

penghematan/pemotongan anggaran (sehingga tidak dapat dibuka blokirnya). Realisasi fisik kegiatan

Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro adalah

sebesar 99,98% dengan rincian pelaksanaan fisik secara detil telah dibahas dalam Laporan Triwulanan

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro. Dari 8 output kegiatan yang dilaksanakan pada tahun

2020, terdapat 1 output kegiatan yang tidak mencapai target yaitu pada Fasilitasi Peningkatan Ekspor

Produk Industri Berbasis Agro Melalui Temu Bisnis dan Promosi Pada Pameran Berskala Internasional

karena anggaran output tersebut mengalami refocusing untuk penanganan pandemi COVID-19..

Penggunaan sumber daya anggaran yang bersumber dari APBN di lingkungan Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis pada tahun 2020 dapat dilihat

dalam tabel berikut:

Page 54: BAB I - Kemenperin

45

Tabel 3.14. Penyerapan Anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun 2020

Kode Sasaran Strategis Kode Indikator Kinerja Target Realisasi Satuan Kegiatan/Output/Komponen

Pendukung Anggaran Realisasi

Capaian (%)

Fisik (%)

TUJUAN

Tj Meningkatnya

kualitas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

Tj.1 Tingkat kepuasan pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro atas pelayanan Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

81 81,09 % Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro

36.472.636.000 32.238.752.043 88,39 99,98

PERSPEKTIF STAKEHOLDER

SK1 Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri agro

SK1.1 Peningkatan pemenuhan kebutuhan bahan baku industri agro

- - - - - - - -

SK2 Peningkatan pemenuhan kebutuhan bahan baku industri agro

SK2.1 Persentase perusahaan yang melakukan tindaklanjut peningkatan ekspor

- - - - - - - -

PERSPEKTIF CUSTOMER

SK3 Terwujudnya ASN Direktorat Jenderal Industri Agro yang profesional dan berkepribadian

SK3.1 Indeks kompetensi, professional, dan integritas pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro

70 87,99 Nilai Pengelolaan Kepegawaian 592.668.000 274.733.432 46,36 100,00

Gaji dan Tunjangan 18.756.665.000 16.598.683.547 88,49 100,00

SK4 Meningkatnya kualitas pelayanan data dan informasi sektor industri agro

SK4.1 Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi

71 61,94 Persen Pengelolaan Data dan Informasi 493.300.000 433.338.267 87,84 100,00

Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

419.394.000 419.317.000 99,98 100,00

Pelayanan Humas dan Protokoler

166.906.000 148.359.100 88,89 100,00

Penanganan Permasalahan Aktual

213.668.000 181.166.236 84,79 100,00

Page 55: BAB I - Kemenperin

46

Kode Sasaran Strategis Kode Indikator Kinerja Target Realisasi Satuan Kegiatan/Output/Komponen

Pendukung Anggaran Realisasi

Capaian (%)

Fisik (%)

Export Coaching dan Partisipasi Pelaku Usaha Sektor Industri Agro Di Pameran Internasional

626.917.000 612.883.500 97,76 100,00

Peningkatan Ekspor Produk Industri Berbasis Agro Melalui Temu Bisnis dan Promosi Pada Pameran Berskala Internasional

33.842.000 25.222.000 74,53 74,55

PERSPEKTIF INTERNAL PROCESS

SK5 Tersedianya kebijakan pembangunan industri agro yang efektif

SK5.1 Rancangan peraturan kebijakan sektor industri agro yang diselesaikan

11 14,29 Persen Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Di Bidang Iklim Usaha Sektor Industri Agro

349.474.000 188.409.751 53,91 100,00

Perumusan dan Pelaksanaan Kebijakan Di Bidang Sumber Daya Industri dan Sarana Prasarana Industri Sektor Industri Agro

167.150.000 148.790.000 89,02 100,00

Pelayanan Hukum dan Kepatuhan Internal

287.841.000 207.134.280 71,96 100,00

SK6 Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang industri agro yang berdaya saing dan berkelanjutan

SK6.1 Kerja sama sektor industri agro yang aktif diikuti

96 100 Persen Penyusunan Posisi Runding Sektor Industri Agro Dalam Kerjasama Internasional

234.093.000 205.573.485 87,82 100,00

Review FTA Agreement yang Telah Berlaku Bagi Sektor Industri Agro

11.173.000 1.173.000 10,50 100,00

PERSPEKTIF LEARN & GROWTH

SK8 Terwujudnya birokrasi Direktorat Jenderal Industri Agro yang efektif, efisien, dan berorientasi pada

SK8.1 Nilai IKPA Direktorat Jenderal Industri Agro

80 83,82 Indeks Pengelolaan Perbendaharaan 429.000.000 342.554.825 79,85 100,00

SK8.2 Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri Agro

83 79,75 Nilai Pengelolaan Keuangan 343.090.000 306.548.242 89,35 100,00

Page 56: BAB I - Kemenperin

47

Kode Sasaran Strategis Kode Indikator Kinerja Target Realisasi Satuan Kegiatan/Output/Komponen

Pendukung Anggaran Realisasi

Capaian (%)

Fisik (%)

layanan prima SK8.3 Indeks Penerapan Manajemen Risiko (MRI) Direktorat Jenderal Industri Agro

3,3 3,4 Nilai Pelayanan Organisasi, Tata Laksana, dan Reformasi Birokrasi

262.443.000 190.667.600 72,65 100,00

SK8.4 Persentase nilai pengelolaan BMN terhadap total aset lancar Direktorat Jenderal Industri

71 100 Persen Penatausahaan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara

427.910.000 364.915.532 85,28 100,00

SK8.5 Nilai kearsipan

Direktorat Jenderal Industri Agro

76 78 Nilai Pelayanan Rumah Tangga 310.372.000 282.359.402 90,97 100,00

SK8.6 Tingkat kepuasan

pegawai atas ketersediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

81 81,75 Persen Operasional dan Pemeliharaan Kantor

4.984.870.000 4.888.113.940 98,06 100,00

Pelayanan Umum dan Perlengkapan

2.590.823.000 2.339.656.402 90,31 100,00

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

3.215.202.000 3.207.937.600 99,77 100,00

SK9 Meningkatnya kualitas perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi program kegiatan pada Direktorat Jenderal Industri Agro

SS7.1 Tingkat kesesuaian rencana kerja dengan rencana strategis

95,5 100 Persen Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satker Eselon 1 Tanpa Satker Vertikal

23.035.000 16.515.000 71,70 100,00

Penyusunan Rencana Program dan Penyusunan Rencana Anggaran

369.926.000 317.332.873 85,78 100,00

SS7.2 Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Direktorat Jenderal Industri Agro

78 75,96 Nilai Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

353.255.000 296.053.380 83,81 100,00

Page 57: BAB I - Kemenperin

48

2. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Efisiensi didefinisikan sebagai suatu hubungan antara hasil (output) yang ingin dicapai dengan

sumber daya (input) yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut. Suatu organisasi dikatakan efisien

apabila dapat mencapai output maksimum dengan menggunakan input yang optimum. Dalam

melaksanakan kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri

Berbasis Agro untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan pada tahun 2020,

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro menggunakan sumber daya sebagai berikut:

Sumber Daya Anggaran

Berdasarkan capaian target Indikator Kinerja Tujuan, Indikator Kinerja Sasaran Strategis dan

Indikator Kinerja Utama pada Dokumen Rencana Strategis, capaian target Perjanjian Kinerja, serta

realisasi fisik dari penyerapan anggaran tahun 2020 sebesar 88,39%, maka rasio penggunaan anggaran

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro adalah sebagai berikut:

Tabel 3.15. Rasio Capaian Kinerja Terhadap Penyerapan Anggaran

No. Uraian Capaian (%) Rasio Terhadap

Penyerapan Anggaran (%)

1 Indikator Kinerja Tujuan 100,11 88,29

2 Indikator Kinerja Sasaran Strategis 108,03 81,82

3 Indikator Kinerja Utama 100,11 88,29

4 Perjanjian Kinerja 107,42 82,28

5 Realisasi Fisik 99,98 88,41

Rata-Rata 103,13 85,82

Berdasarkan tabel di atas, maka rata-rata pencapaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri

Agro tahun 2020 adalah sebesar 103,13% dengan menggunakan 85,82% dari total PAGU anggaran yang

dialokasikan. Meskipun rata-rata hanya 85,82% anggaran yang digunakan untuk mencapai target kinerja

rata-rata sebesar 103,13%, namun perlu digaris bawahi bahwa terdapat beberapa target indikator

kinerja pada Indikator Kinerja Sasaran Strategis dan Indikator pada Perjanjian Kinerja yang tidak

tercapai.

Sumber Daya Manusia

Berdasarkan capaian target Indikator Kinerja Tujuan, Indikator Kinerja Sasaran Strategis dan

Indikator Kinerja Utama pada Dokumen Rencana Strategis, capaian target Perjanjian Kinerja, serta

realisasi fisik dari penyerapan anggaran tahun 2020 terhadap penggunaan Sumber Daya Manusia, pada

tahun 2020 dari seluruh pegawai Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro sebanyak 35 orang,

terdapat 1 orang pegawai yang melaksanakan tugas belajar, sehingga Sumber Daya Manusia yang

digunakan adalah sebesar 97,14%. Pegawai-pegawai tersebut melaksanakan tugasnya untuk memenuhi

target Perjanjian Kinerja Individu/SKP masing-masing sehingga berkontribusi terhadap pencapaian

target tujuan dan sasaran strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro, maka rasio penggunaan

Sumber Daya Manusia tersebut adalah sebagai berikut:

Page 58: BAB I - Kemenperin

49

Tabel 3.16. Rasio Capaian Kinerja Terhadap Sumber Daya Manusia

No. Uraian Capaian (%) Rasio Terhadap Jumlah SDM

(%)

1 Indikator Kinerja Tujuan 100,11 97,03

2 Indikator Kinerja Sasaran Strategis 108,03 89,92

3 Indikator Kinerja Utama 100,11 97,03

4 Perjanjian Kinerja 107,42 90,43

5 Realisasi Fisik 99,98 97,16

Rata-Rata 102,56 94,31

Berdasarkan tabel di atas, maka pencapaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun

2020 menggunakan rata-rata sebesar 94,31% dari total seluruh pegawai ASN yang bekerja pada

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro. Angka 94,31% tidak menunjukkan bahwa terdapat 5,69%

pegawai yang tidak berkontribusi, namun terdapat efisiensi sebesar 5,69% SDM yang mewakili kinerja di

atas target dari seluruh SDM yang berkontribusi terhadap pencapaian target kinerja. Kinerja pegawai

yang baik didukung oleh pembinaan kepegawaian yang dilaksanakan dengan baik oleh Direktorat

Jenderal Industri Agro sehingga para pegawai mampu menunjukkan kinerja yang optimal. Dengan

pembinaan berkelanjutan, maka diharapkan kinerja SDM pada Direktorat Jenderal Industri Agro dapat

terus meningkat di masa yanga akan datang.

C. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/ KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/ PENURUNAN KINERJA &

PELAKSANAAN KEGIATAN

Dari seluruh output program yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian sasaran kinerja baik

pencapaian pada Indikator Kinerja Tujuan, Indikator Kinerja Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja

Utama pada Dokumen Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020-2024,

capaian target Perjanjian Kinerja tahun 2020, serta realisasi fisik pelaksanaan Kegiatan Penyusunan dan

Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro tahun 2020, maka

pencapaian target kinerja pada Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro adalah sebagai berikut:

Tabel 3.17. Rasio Tingkat Keberhasilan Indikator Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

No Dokumen Kinerja Capaian

Rata-Rata Jumlah

IK IK

Tercapai IK Tidak Tercapai

Rasio Tingkat Keberhasilan IK

Tahun Anggaran 2020

1. Perjanjian Kinerja 107,42 13 10 3 76,92

2. Sasaran Strategis 108,03 12 9 3 75,00

3. Indikator Kinerja Utama 100,11 1 1 0 100,00

4. Realisasi Fisik 99,98 - - - -

5. Program Prioritas Nasional 87,28 2 1 1 50,0

Rata-rata 100,57 28 21 7 75,00

Jangka Menengah Tahun 2020-2024

1. Sasaran Strategis 99,44 13 5 8 38,46

Rata-rata 99,44 15 8 7 38,46

Page 59: BAB I - Kemenperin

50

Dari tabel di atas, rasio tingkat keberhasilan pencapaian target-target kinerja Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro Tahun Anggaran 2020 adalah sebesar 75,00% sehingga dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri

Berbasis Agro Tahun Anggaran 2020 telah berhasil dilaksanakan. Sedangkan rasio tingkat keberhasilan

pencapaian target-target kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro jangka menengah tahun

2020-2024 adalah sebesar 38,46%, sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan

Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro jangka

menengah tahun 2020-2024 tidak berhasil dilaksanakan.

Catatan: Berdasarkan hasil rapat pembahasan ukuran keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro yang dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2020 yang dihadiri oleh seluruh perwakilan dari Unit Eselon II dilingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro, disepakati bersama bahwa kriteria keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro adalah jika rasio tingkat keberhasilan adalah ≥ 75%.

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pencapaian kinerja

Dari hasil evaluasi, pelaksanaan kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan

Pengembangan Industri Berbasis Agro tahun anggaran 2020 telah berhasil dilaksanakan, sedangkan

pelaksanaan kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri

Berbasis Agro jangka menengah tahun 2020-2024 mengalami kegagalan. Meskipun demikian, terdapat

beberapa indikator kinerja yang dapat mencapai target pada tahun 2020, adapun faktor yang

mendukung keberhasilan pencapaian target kinerja tersebut antara lain:

Penyusunan rencana dan pelaksanaan program dan kegiatan telah dilaksanakan dengan baik oleh

sebagian besar unsur pada Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro sehingga mampu mencapai

target output yang ditetapkan dan mampu mendukung pencapaian target-target kinerja dari

sasaran strategis baik dalam Rencana Strategis, maupun dalam Perjanjian Kinerja.

Tertib administrasi baik dalam hal keuangan, kepegawaian, penyediaan data, penyusunan dan

pelaksanaan program, penyusunan peraturan, kerja sama, maupun evaluasi dan pelaporan

mengakibatkan pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar sehingga mendukung pencapaian

target kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro.

Penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana perkantoran berjalan dengan baik sehingga

mampu menyediakan sistem untuk menunjang pelaksanaan kegiatan bagi para stakeholder

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro.

Koordinasi yang baik antar bagian internal maupun antar unit kerja serta instansi lain yang terkait,

sehingga mendukung pencapaian target sasaran-sasaran kinerja.

Faktor-Faktor yang Menghambat Keberhasilan/Penyebab Kegagalan Pencapaian Kinerja

Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan pelaksanaan kegiatan Penyusunan dan

Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro jangka menengah tahun

Page 60: BAB I - Kemenperin

51

2020-2024, serta ketidakberhasilan dalam pencapaian target dari beberapa indikator kinerja pada tahun

2020 antara lain:

Kurangnya partisipasi aktif admin pada unit kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal

Industri Agro dalam menjawab pertanyaan masyarakat sehingga mengakibatkan tidak tercapainya

target indikator kinerja “Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi”.

Dalam penyusunan Laporan Keuangan masih terdapat kekurangan, antara lain terdapat

perbedaan (tidak konsisten) dalam penyampaian data keuangan antara narasi dengan tabel yang

ditampilkan, masih terdapat penjelasan yang tidak tercantum dalam catatan atas laporan

keuangan (CaLK) sebagaimana format yang telah diatur dalam PMK No. 20 Tahun 2016, lampiran

CaLK yang kurang lengkap serta masih terdapat banyak temuan hasil pemeriksaan BPK

menyebabkan nilai Laporan Keuangan menjadi tidak optimal.

Kurang berkualitas/kurang lengkapnya dokumen SAKIP yang disampaikan kepada tim evaluator

sehingga target nilai SAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tidak dapat dicapai.

Kegiatan Layanan Sarana dan Prasarana Internal mengalami blokir sampai akhir tahun anggaran,

dengan catatan penghematan/pemotongan anggaran sehingga tidak dapat dibuka blokirnya.

Pandemi COVID-19 dari awal Maret 2020 sedikit banyak mempengaruhi pelaksanaan kegiatan

Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro baik

dari sisi anggaran (mengalami refocusing), pelaksanaan kegiatan yang mendukung pencapaian

target kinerja ditunda bahkan dibatalkan menyebabkan beberapa target kinerja mengalami

penyesuaian.

Tahun 2020 merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis tahun 2020-2024,

sehingga merupakan tahap sangat awal dan masih memerlukan waktu untuk mencapai target

akhir jangka menengah yang ingin dicapai.

Rekomendasi langkah tindak lanjut yang dapat dilakukan antara lain:

Peningkatan Capaian Kinerja:

Meningkatkan koordinasi dan menggalang partisipasi aktif admin pertanyaan masyarakat pada

unit kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro sehingga target indikator

kinerja “Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi” dapat tercapai.

Meningkatkan ketelitian dan konsistensi dalam penyusunan Laporan Keuangan serta penyelesaian

temuan BPK sehingga indikator kinerja “Nilai Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Industri

Agro” dapat tercapai.

Meningkatkan kualitas dan menyiapkan secara lengkap dokumen-dokumen yang diperlukan

dalam penilaian SAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro sehingga indikator kinerja

“Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat Jenderal

Industri Agro” dapat tercapai.

Page 61: BAB I - Kemenperin

52

Perbaikan Perencanaan Kinerja:

Pada saat pengajuan anggaran, perlu menyiapkan data pendukung yang memadai,

menyeimbangkan proporsi penganggaran dan menyiapkan argumentasi yang tepat sehingga tidak

terjadi pemblokiran anggaran terutama pada kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian

target kinerja secara langsung.

Perbaikan Manajemen Kinerja:

Secara umum terus memantau secara lebih intens dan rutin atas progress pencapaian seluruh

target kinerja melalui peningkatan koordinasi dengan unit kerja/bagian yang melaksanakan

pencapaian target dan diharapkan ada peran aktif dari seluruh unit kerja/bagian di lingkungan

Direktorat Jenderal Industri Agro sehingga pada periode berikutnya, target dapat dicapai.

Misalnya dengan menyusun Rencana Aksi dan melakukan evaluasi secara lebih memadai (lebih

banyak faktor yang dianalisis dan dilaporkan).

Optimalisasi aplikasi-aplikasi kinerja yang sudah tersedia. Pengisian pemantauan kinerja agar

dilaksanakan secara tepat waktu.

D. TINDAK LANJUT REKOMENDASI HASIL EVALUASI TAHUN 2019

Berdasarkan hasil evaluasi pencapaian kinerja program/kegiatan dan kebijakan Sekretariat

Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2019, hal-hal yang direkomendasikan untuk dilakukan pada

tahun 2020 adalah:

1) Meningkatkan koordinasi dan menggalang partisipasi aktif admin pertanyaan masyarakat pada

unit kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro sehingga target indikator

kinerja dapat tercapai.

2) Indikator-indikator kinerja yang kurang berkualitas/tidak berkorelasi langsung dengan pencapaian

sasaran kinerja sebaiknya tidak digunakan lagi dalam Rencana Strategis Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro tahun 2020- 2024, diantaranya “rata-rata produktivitas kinerja minimum

pegawai Direktorat Jenderal Industri Agro” dan “kualifikasi pendidikan Pegawai Direktorat

Jenderal Industri Agro”.

3) Pada saat pengajuan anggaran, perlu menyiapkan data pendukung yang memadai,

menyeimbangkan proporsi penganggaran dan menyiapkan argumentasi yang tepat sehingga tidak

terjadi pemblokiran anggaran yang dapat mengganggu proses pencapaian pernyataan kinerja.

Berdasarkan rekomendasi tersebut di atas, telah dilakukan tindak lanjut yang pada tahun 2020

yaitu:

1) Terkait indikator kinerja “Kesesuaian data dan informasi industri agro terhadap kebutuhan

stakeholder industri agro”, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro telah mengakodir

indikator ini dalam dokumen Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal industri Agro tahun

2020-2024 dan telah disesuaikan dengan narasi indikator yang lebih mudah dimengerti yaitu

“Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi” dengan capaian sebesar 61%

pada tahun 2019 meningkat menjadi 87,24% pada tahun 2020 meskipun capaian ini belum

Page 62: BAB I - Kemenperin

53

mampu memenuhi target yang ditetapkan. Untuk selanjutnya, Sekretariat Direktorat Jenderal

Industri Agro perlu meningkatkan koordinasi dengan admin-admin pertanyaan masyarakat pada

seluruh Unit Kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro sehingga seluruh

pertanyaan yang masuk dapat terjawab seluruhnya secara tepat waktu.

2) Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro telah melakukan penyesuaian indikator-indiakor

kinerja pada dokumen Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun

2020-2024 yang berkorelasi langsung dalam pencapaian sasaran kinerja. Indikator-indikator

kinerja yang kurang berkualitas, tidak lagi digunakan dalam Renstra.

3) Dalam rangka mencegah, memperkecil dan buka blokir, Sekretariat Direktorat Jenderal Industri

Agro telah melakukan upaya-upaya sebagai berikut:

Melengkapi kekurangan data dukung dan menyiapkannya dengan lebih jelas rinci.

Melakukan rapat-rapat internal dan rapat koordinasi dengan Inspektorat Jenderal (APIP)

dan Biro Perencanaan Kemenperin dalam rangka buka blokir.

Mengajukan penelaahan ulang dengan Ditjen Anggaran dalam rangka buka blokir.

Berdasarkan hasil evaluasi SAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro Tahun Anggaran

2019 yang telah dilakukan oleh Inspektorat Jenderal, perbaikan-perbaikan yang direkomendasikan

adalah

1) Program/kegiatan yang disusun dan ditetapkan secara keseluruhan merupakan cara untuk

mencapai tujuan dan sasaran

2) Kegiatan yang dilaksanakan menjadi penyebab langsung terwujudnya sasaran, relevan, memiliki

hubungan sebab akibat (kausalitas), serta cukup untuk mewujudkan sasaran dalam rencana

kinerja tahunan.

3) Indikator kinerja individu agar mengacu pada IKU Unit Kerja organisasi/atasannya. Pengukuran

kinerja dilakukan secara berjenjang mulai dari Pimapinan sampai dengan staf operasional

(individu), indikator kinerja SMART yang formal, hasil pengukuran dapat diverifikasi dan ditelusuri

sampai ke sumbernya, dan hasil pengukuran berjenjang tersebut sudah divalidasi.

4) Hasil pengukuran (capaian) kinerja mulai dari setingat eselon IV ke atas agar dikaitkan dengan

(dimanfaatkan sebagai dasar pemberian) reward & punishment.

5) Penyajian informasi LAKIP agar digunakan dalam perbaikan perencanaan, baik perencanaan

jangka menengah, tahunan, maupun dalam penetapan atau perjanjian kinerja yang disusun.

Selain itu, informasi dalam LAKIP juga digunakan untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan

program dan kegiatan organisasi serta digunakan untuk menyimpulkan keberhasilan dan

kegagalan program secara terukur.

6) Evaluasi program agar memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan manajemen kinerja yang

dapat dilaksanakan, hasil evaluasi program telah ditindaklanjuti untuk perbaikan perencanaan

program di masa yang akan datang, serta hasil evaluasi Rencana Aksi telah ditindaklanjuti dalam

bentuk langkah-langkah nyata.

7) Meningkatkan kinerja agar capaian kinerja baik output maupun outcome lebih baik dari tahun

sebelumnya.

Page 63: BAB I - Kemenperin

54

Berdasarkan rekomendasi tersebut di atas, telah dilakukan tindak lanjut pada tahun 2020 yaitu:

1) Dalam penyusunan output maupun komponen kegiatan pada Sekretariat Direktorat Jenderal

Industri Agro tahun 2020, seluruhnya merupakan output/komponen yang dilakukan untuk

mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro

2) Output maupun komponen dalam Kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan

Pengembangan Industri Berbasis Agro, seluruhnya merupakan aktivitas yang menjadi penyebab

langsung tercapainya tujuan dan sasaran strategis. Hubungan kausalitas ini dapat dilihat dalam

dokumen Pohon Kinerja.

3) Perjanjian Kinerja/IKU individu merupakan hasil cascading Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro secara berjenjang. Dokumen cascading Perjanjian Kinerja Individu telah

divalidasi di mana terdapat tanda tangan Pimpinan Unit Kerja.Pengukuran kinerja dilakukan pada

seluruh jenjang baik mulai level Eselon I sampai dengan staf. Pemantauan dan pengukuran kinerja

memanfaatkan Intranet Kemenperin di mana Perjanjian Kinerja/IKU individu digunakan sebagai

SKP yang pemantauan capaiannya dilaksanakan secara bulanan dan secara tahunan melalui

Intranet Kemenperin. Sedangkan dokumen Perjanjian Kinerja Individu sudah divalidasi di mana

dokumen tersebut telah ditandatangani oleh individu bersangkutan dan atasannya.

4) Hasil pengukuran kinerja individu mulai Eselon II sampai dengan Eselon IV telah dimanfaatkan

sebagai dasar dalam pemberian reward & punishment.

5) Hasil evaluasi yang disajikan dalam LAKIP telah dimanfaatkan dalam penyusunan dan perbaikan

dokumen perencanaan baik Renstra maupun Perjanjian Kinerja. Rekomendasi-rekomendasi yang

disampaikan, telah diakomodir dalam dokumen perencanaan Kinerja Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro. LAKIP juga telah menyajikan kesimpulan atas keberhasilan/kegagalan

pelaksanaan program kegiatan secara jelas dan terukur.

6) Di dalam LAKIP telah disajikan informasi mengenai rekomendasi-rekomendasi perbaikan baik dari

sisi peningkatan capaian kinerja, perbaikan perencanaan kinerja, maupun perbaikan manajemen

kinerja. Di dalam dokumen Rencana Aksi telah menyajikan langkah tindak lanjut yang dapat

dilakukan untuk mengoptimalkan pencapaian target kinerja.

7) Koordinasi dalam rangka peningkatan capaian kinerja telah dilaksanakan dengan berfokus pada

target-target kinerja yang mengalami kendala/yang target kinerjanya tidak tercapai.

Page 64: BAB I - Kemenperin

55

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tahun 2020,

secara umum dapat disimpulkan bahwa:

1. Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada tahun 2020 semula memperoleh alokasi

anggaran sebesar Rp. 53.034.816.000,-, namun sehubungan dengan terbitnya Perpres No. 54

Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan Belanja Negara Tahun

2020 untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) serta berdasarkan Revisi

DIPA ke 09 No. SP DIPA-019.02.1.247960/2020 tanggal 28 Desember 2020, alokasi anggaran

Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro berubah menjadi sebesar Rp. 36.472.636.000.

2. Realisasi anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada tahun 2020 mencapai

Rp. 32.238.752.043,- atau 88,39% (berdasarkan OMSPAN per tanggal 11 Januari 2021 pukul

13:09) dan realisasi fisik sebesar 99,98%.

3. Capaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro pada tahun 2020 realisasi fisik

kegiatan sebesar 99,98%, rata-rata capaian target Indikator Kinerja Tujuan (IKT) sebesar 100,11%,

rata-rata capaian target Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSK) adalah sebesar 108,03%, rata-

rata capaian target Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah sebesar 100,11%, dan rata-rata capaian

target Perjanjian Kinerja adalah sebesar 107,42% dengan rasio tingkat keberhasilan sebesar 75%

sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Program

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Agro tahun 2020 telah berhasil dilaksanakan.

B. KENDALA

Beberapa kendala yang dihadapi oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro dalam

melaksanakan kegiatan dan pencapaian target kinerja tahun 2020 antara lain:

1. Kurangnya partisipasi aktif admin pada unit kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal

Industri Agro dalam menjawab pertanyaan masyarakat sehingga mengakibatkan tidak tercapainya

target indikator kinerja “Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi”.

2. Dalam penyusunan Laporan Keuangan masih terdapat kekurangan, antara lain terdapat

perbedaan (tidak konsisten) dalam penyampaian data keuangan antara narasi dengan tabel yang

ditampilkan, masih terdapat penjelasan yang tidak tercantum dalam catatan atas laporan

keuangan (CaLK) sebagaimana format yang telah diatur dalam PMK No. 20 Tahun 2016, lampiran

CaLK yang kurang lengkap serta masih terdapat banyak temuan hasil pemeriksaan BPK

menyebabkan nilai Laporan Keuangan menjadi tidak optimal.

3. Kurang berkualitas/kurang lengkapnya dokumen SAKIP yang disampaikan kepada tim evaluator

sehingga target nilai SAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro tidak dapat dicapai.

Page 65: BAB I - Kemenperin

56

4. Kegiatan Layanan Sarana dan Prasarana Internal mengalami blokir sampai akhir tahun anggaran,

dengan catatan penghematan/pemotongan anggaran sehingga tidak dapat dibuka blokirnya.

5. Pandemi COVID-19 dari awal Maret 2020 sedikit banyak mempengaruhi pelaksanaan kegiatan

Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Berbasis Agro baik

dari sisi anggaran (mengalami refocusing), pelaksanaan kegiatan yang mendukung pencapaian

target kinerja ditunda bahkan dibatalkan menyebabkan beberapa target kinerja mengalami

penyesuaian.

C. REKOMENDASI

Hal-hal yang perlu mendapatkan prioritas dalam pelaksanaan kegiatan Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro tahun 2021 adalah:

1. Peningkatan Capaian Kinerja:

Meningkatkan koordinasi dan menggalang partisipasi aktif admin pertanyaan masyarakat

pada unit kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro sehingga target

indikator kinerja “Permintaan data dan informasi stakeholder yang dapat dipenuhi” dapat

tercapai.

Meningkatkan ketelitian dan konsistensi dalam penyusunan Laporan Keuangan serta

penyelesaian temuan BPK sehingga indikator kinerja “Nilai Laporan Keuangan Direktorat

Jenderal Industri Agro” dapat tercapai.

Meningkatkan kualitas dan menyiapkan secara lengkap dokumen-dokumen yang diperlukan

dalam penilaian SAKIP Sekretariat Direktorat Jenderal Industri Agro sehingga indikator kinerja

“Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Direktorat

Jenderal Industri Agro” dapat tercapai.

2. Perbaikan Perencanaan Kinerja:

Pada saat pengajuan anggaran, perlu menyiapkan data pendukung yang memadai,

menyeimbangkan proporsi penganggaran dan menyiapkan argumentasi yang tepat sehingga

tidak terjadi pemblokiran anggaran terutama pada kegiatan-kegiatan yang mendukung

pencapaian target kinerja secara langsung.

3. Perbaikan Manajemen Kinerja:

Secara umum terus memantau secara lebih intens dan rutin atas progress pencapaian

seluruh target kinerja melalui peningkatan koordinasi dengan unit kerja/bagian yang

melaksanakan pencapaian target dan diharapkan ada peran aktif dari seluruh unit

kerja/bagian di lingkungan Direktorat Jenderal Industri Agro sehingga pada periode

berikutnya, target dapat dicapai. Misalnya dengan menyusun Rencana Aksi dan melakukan

evaluasi secara lebih memadai (lebih banyak faktor yang dianalisis dan dilaporkan).

Optimalisasi aplikasi-aplikasi kinerja yang sudah tersedia. Pengisian pemantauan kinerja agar

dilaksanakan secara tepat waktu.

Page 66: BAB I - Kemenperin

LAMPIRAN

Page 67: BAB I - Kemenperin
DELL
Rectangle
DELL
Rectangle
DELL
Typewriter
TTD
DELL
Typewriter
TTD
Page 68: BAB I - Kemenperin
DELL
Rectangle
DELL
Rectangle
DELL
Rectangle
DELL
Rectangle
DELL
Typewriter
TTD
DELL
Typewriter
TTD
Page 69: BAB I - Kemenperin
DELL
Rectangle
DELL
Rectangle
DELL
Rectangle
DELL
Typewriter
TTD
DELL
Typewriter
TTD
Page 70: BAB I - Kemenperin
Rectangle
DELL
Rectangle
DELL
Rectangle
DELL
Rectangle
DELL
Typewriter
TTD
DELL
Typewriter
TTD
Page 71: BAB I - Kemenperin
Rectangle
DELL
Rectangle
DELL
Rectangle
DELL
Rectangle
DELL
Typewriter
TTD
DELL
Typewriter
TTD
Page 72: BAB I - Kemenperin
Page 73: BAB I - Kemenperin
Rectangle
DELL
Rectangle
DELL
Rectangle
DELL
Rectangle
DELL
Typewriter
TTD
DELL
Typewriter
TTD
Page 74: BAB I - Kemenperin
DELL
Rectangle
DELL
Typewriter
TTD
Page 75: BAB I - Kemenperin
DELL
Rectangle
DELL
Typewriter
TTD
Page 76: BAB I - Kemenperin
Page 77: BAB I - Kemenperin

HARAPAN KINERJA HARAPAN KINERJA HARAPAN KINERJA HARAPAN KINERJA HARAPAN KINERJA

1 Dit. IHHP 3,57 3,06 3,59 3,18 3,66 3,19 3,61 3,14 90,17% 78,55%2 Dit. IMHLP 3,67 3,13 3,52 3,11 3,71 3,08 3,63 3,11 90,83% 77,66%3 Dit. Mintemgar 3,65 3,43 3,55 3,34 3,68 3,45 3,63 3,41 90,64% 85,23%4 Setditjen IA 3,67 3,33 3,61 3,27 3,68 3,35 3,65 3,32 91,32% 82,92%

3,64 3,24 3,57 3,22 3,68 3,27 3,63 3,24 90,74% 81,09%

91,02% 80,97% 89,20% 80,62% 92,00% 81,69% 90,74% 81,09%RATA-RATA (PERSENTASE)

REKAP KUESIONER KEPUASAN PELAYANAN SEKRETARIAT DITJEN INDUSTRI AGRO TAHUN 2020

RATA-RATA (NILAI)

PROSES RATA-RATA (NILAI) RATA-RATA (PERSENTASE)NO UNIT KERJA

PELAYANAN SUMBER DAYA MANUSIA

Page 78: BAB I - Kemenperin

1 Kualitas pelayanan yang diberikan 47 3,62 41 3,15 51 3,64 45 3,21 74 3,70 70 3,50 200 3,64 185 3,36 3,65 3,31

2 Kecepatan pelayanan yang diberikan 46 3,54 40 3,08 49 3,50 45 3,21 73 3,65 66 3,30 196 3,56 181 3,29 3,56 3,22

3 Ketepatan pelayanan yang diberikan 46 3,54 39 3,00 51 3,64 44 3,14 72 3,60 65 3,25 205 3,73 187 3,40 3,63 3,20

4 Kemudahan mendapatkan informasi 46 3,54 40 3,08 53 3,79 43 3,07 74 3,70 72 3,60 204 3,71 182 3,31 3,68 3,26

5 Keakuratan informasi yang diberikan 47 3,62 39 3,00 53 3,79 42 3,00 72 3,60 70 3,50 205 3,73 182 3,31 3,68 3,20

3,57 3,06 3,67 3,13 3,65 3,43 3,67 3,33 3,64 3,24

1 Memberikan pelayanan sesuai dengan

kompetensinya

47 3,62 43 3,31 45 3,21 46 3,29 73 3,65 67 3,35 203 3,69 175 3,18 3,54 3,28

2 Ramah dalam memberikan pelayanan 47 3,62 41 3,15 48 3,43 41 2,93 70 3,50 65 3,25 203 3,69 184 3,35 3,56 3,17

3 Berpakaian rapi saat memberikan

pelayanan

47 3,62 41 3,15 50 3,57 45 3,21 68 3,40 67 3,35 192 3,49 186 3,38 3,52 3,27

4 Selalu siap saat memberikan informasi

terkait

46 3,54 41 3,15 50 3,57 43 3,07 73 3,65 66 3,30 198 3,60 178 3,24 3,59 3,19

5 Sanggup menjawab pertanyaan yang

diberikan

46 3,54 41 3,15 50 3,57 44 3,14 71 3,55 66 3,30 197 3,58 179 3,25 3,56 3,21

6 Memiliki pengetahuan yang luas 48 3,69 42 3,23 50 3,57 42 3,00 70 3,50 67 3,35 196 3,56 177 3,22 3,58 3,20

7 Memiliki kemampuan komunikasi yang

baik

46 3,54 40 3,08 52 3,71 44 3,14 72 3,60 70 3,50 200 3,64 179 3,25 3,62 3,24

3,59 3,18 3,52 3,11 3,55 3,34 3,61 3,27 3,57 3,22

1 Penyusunan rencana, program, dan

anggaran

48 3,69 45 3,46 53 3,79 46 3,29 75 3,75 71 3,55 204 3,71 193 3,51 3,73 3,45

2 Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan

laporan

47 3,62 43 3,31 51 3,64 47 3,36 75 3,75 71 3,55 204 3,71 190 3,45 3,68 3,42

3 Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan

data dan penyajian informasi

48 3,69 44 3,38 52 3,71 45 3,21 75 3,75 73 3,65 204 3,71 189 3,44 3,72 3,42

4 Penyusunan rancangan peraturan

perundang-undangan dan penelaahan

hukum

49 3,77 41 3,15 52 3,71 44 3,14 73 3,65 72 3,60 199 3,62 192 3,49 3,69 3,35

5 Penyusunan perjanjian dan

pelaksanaan administrasi kerja sama

49 3,77 39 3,00 51 3,64 45 3,21 73 3,65 69 3,45 201 3,65 193 3,51 3,68 3,29

REKAP SURVEY KEPUASAN PEGAWAI ATAS PELAYANAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2020

BAG I: PELAYANAN

RATA-

RATA

HARAPAN

RATA-

RATA

KINERJA

RATA-

RATA

HARAPAN

RATA-

RATA

KINERJA

BAG III: PROSES

BAG II: SUMBER DAYA MANUSIA

RATA-RATA

HARAPAN

x NILAIRATA-RATA

KINERJA X

NILAI

HARAPAN

x NILAIRATA-RATA

KINERJA X

NILAI

RATA-

RATA

HARAPAN

RATA-

RATA

KINERJA

HARAPAN

x NILAIRATA-RATA

KINERJA X

NILAI

HARAPAN

x NILAIRATA-RATA RATA-RATA

KINERJA X

NILAI

KINERJA X

NILAIRATA-RATA

NO KRITERIADIT. IHHP DIT. IMHLP DIT. MINTEMGAR SETDITJEN IA

HARAPAN

x NILAIRATA-RATA

KINERJA X

NILAIRATA-RATA RATA-RATARATA-RATA

HARAPAN

x NILAIRATA-RATA

NO KRITERIADIT. IHHP

SETDITJEN IA

RATA-RATA

HARAPAN

x NILAI

RATA-RATA

KINERJA

RATA-RATA

HARAPAN

KINERJA X

NILAI

RATA-RATA

KINERJA

RATA-RATA

KINERJA

HARAPAN

x NILAIRATA-RATA RATA-RATA

KINERJA X

NILAIRATA-RATA

NO KRITERIADIT. IHHP DIT. IMHLP DIT. MINTEMGAR

KINERJA X

NILAI

HARAPAN

x NILAI

DIT. IMHLP DIT. MINTEMGAR SETDITJEN IAHARAPAN

x NILAI

KINERJA X

NILAI

RATA-RATA

HARAPAN

HARAPAN

x NILAI

RATA-RATA

HARAPAN

KINERJA X

NILAI

RATA-RATA

KINERJA

HARAPAN

x NILAI

RATA-RATA

HARAPAN

KINERJA X

NILAI

RATA-RATA PELAYANAN

RATA-RATA SUMBER DAYA MANUSIA

Page 79: BAB I - Kemenperin

RATA-

RATA

HARAPAN

RATA-

RATA

KINERJA

BAG III: PROSES

HARAPAN

x NILAIRATA-RATA

KINERJA X

NILAI

HARAPAN

x NILAIRATA-RATA

KINERJA X

NILAI

KINERJA X

NILAIRATA-RATA

NO KRITERIADIT. IHHP DIT. IMHLP DIT. MINTEMGAR SETDITJEN IA

HARAPAN

x NILAIRATA-RATA

KINERJA X

NILAIRATA-RATA RATA-RATARATA-RATA

HARAPAN

x NILAIRATA-RATA

6 Hubungan masyarakat 46 3,54 41 3,15 53 3,79 42 3,00 74 3,70 70 3,50 201 3,65 189 3,44 3,67 3,27

7 Pelaksanaan urusan keuangan 48 3,69 39 3,00 52 3,71 38 2,71 74 3,70 67 3,35 204 3,71 177 3,22 3,70 3,07

8 Pelaksanaan urusan kepegawaian dan

manajemen kinerja pegawai

46 3,54 40 3,08 53 3,79 40 2,86 72 3,60 66 3,30 204 3,71 175 3,18 3,66 3,10

9 Pelaksanaan urusan organisasi dan tata

laksana

46 3,54 42 3,23 52 3,71 41 2,93 72 3,60 65 3,25 203 3,69 176 3,20 3,64 3,15

10 Pelaksanaan urusan rumah tangga,

perlengkapan, dan tata usaha

47 3,62 40 3,08 51 3,64 42 3,00 71 3,55 66 3,30 198 3,60 175 3,18 3,60 3,14

11 Ketersediaan dan pemeliharaan sarana

dan prasarana

49 3,77 42 3,23 51 3,64 44 3,14 75 3,75 70 3,50 203 3,69 177 3,22 3,71 3,27

3,66 3,19 3,71 3,08 3,68 3,45 3,68 3,35 3,68 3,27RATA-RATA PROSES