BAB I imuno.docx
-
Upload
jayantipratiwi996 -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of BAB I imuno.docx
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
1/53
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Imunitas merupakan suatu mekanisme untuk mengenal suatu zat atau bahan
yang dianggap sebagai benda asing terhadap dirinya selan!utnya tubuh akan
mengadakan tanggapan "resp#n imun$ dengan berbagai %ara seperti netralisasi atau
melenyapkan dengan akibat tidak selalu menguntungkan bagi tubuh yaitu ter!adinya
kerusakan !aringan tubuh sendiri "&ub#'# ())*$.
+esp#n imun adalah resp#n tubuh berupa satu urutan ke!adian yang k#mpleks
terhadap antigen untuk mengeliminasi antigen tersebut. +esp#n imun ini dapat
melibatkan berbagai ma%am sel dan pr#tein terutama sel makr#,ag sel lim,#sit
k#mplemen dan sit#kin yang saling berinteraksi se%ara k#mpleks. -ekanisme
pertahanan tubuh terdiri atas mekanisme pertahanan n#n spesi,ik dan mekanisme
pertahanan spesi,ik "Akip dkk. ()1)$.
+esp#n imun n#n spesi,ik "innate immunity$ merupakan imunitas alamiah
yang telah ada se!ak lahir. Imunitas ini tidak ditu!ukan hanya untuk satu !enis antigen
tetapi untuk berbagai ma%am antigen !adi bukan merupakan pertahanan khusus untuk
antigen tertentu. +esp#n imun spesi,ik merupakan mekanisme pertahanan yang
ditu!ukan khusus terhadap satu !enis antigen karena itu tidak dapat berperan terhadap
antigen !enis lain. Imun spesi,ik mampu mengenali kembali antigen yang pernah
di!umpainya "memiliki mem#ry$ sehingga paparan berikutnya akan meningkatkan
e,ekti,itas mekanisme pertahanan tubuh "resn# ())/$
Pada beberapa k#ndisi salah satu e,ek samping imunitas yang penting adalah
timbulnya alergi atau hipersensiti0itas imun lainnya. Ada beberapa tipe alergi dan
1
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
2/53
hipersensiti0itas lainnya beberapa diantaranya hanya ter!adi pada #rang yang
mempunyai ke%enderungan alergi yang spesi,ik "Hall ())$.
Bila suatu alergen spesi,ik disuntikkan se%ara langsung ke dalam sirkulasi
maka alergen tersebut dapat bereaksi dengan bas#,il dalam darah dan mast#sit pada
!aringan yang terletak di luar pembuluh darah ke%il !ika bas#,il dan mast#sit tersebut
telah disensititasi #leh pelekatan reagin IgE. 2leh karena itu ter!adilah reaksi alergi
yang luas di seluruh pembuluh darah dan !aringan yang berkaitan erat. Hal ini disebut
ana,ilaksis. Bas#,il dan mast#sit yang terakti0asi !uga melepaskan suatu %ampuran
leuk#trien substansi ana,ilaksis bereaksi3lambat. Leuk#trien3leuk#trien dapat
menyebabkan spasme #t#t p#l#s br#nki#lus sehingga menimbulkan serangan seperti
asma dan kadang3kadang menimbulkan kematian akibat mati lemas "Hall ())$.
1.(. +umusan masalah
a. Apa de,inisi dar isistem imun 4
b. Apa de,inisi dari resp#n imun4%. Apa sa!a ma%am3ma%am resp#n imun4
d. Bagaimanakan resp#n imun terhadap kanker danin,lamasi4
e. Bagaimana interaksi antib#dy dan antigen se%ara in 0i0# dan in0itr#4
1./. 5u!uan penulisan
a. -engetahui dan memahami de,inisi system imun
b. -engetahui dan memahami de,inisi dari resp#n imun%. -engetahui apa sa!a ma%am3ma%am resp#n imun
d. -emahami bagaimana resp#n imun terhadap kanker dan in,lamasi
e. -emahami interaksi antigen dan antib#dy se%ara in0i0# dan in0itr#
BAB II
PE-BAHA&AN
2
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
3/53
(.1. De,inisi &istem Imun
&istem imunitas merupakan mekanisme pertahanan tubuh dimana sel
!aringan dan m#lekul memediasi ter!adinya resistensi terhadap in,eksi. &istem
imunitas terdiri dari imunitas natural yang melindungi tubuh pertama kali dari in0asi
mikr##rganisme melalui akti0itas makr#,ag dan imunitas didapat "acquired $ yang
berperan dalam pembentukan antib#di dan sit#kin3sit#kin antiin,lamasi yang
berkembang lebih lambat namun lebih e,ekti,. "Akip dkk. ()1)
(.1.1. &istem Imun n#n &pesi,ik
Dalam mekanisme imunitas n#n spesi,ik memiliki si,at selalu siap dan
memiliki resp#n langsung serta %epat terhadap adanya pat#gen pada indi0idu yang
sehat. &istem imun ini bertindak sebagai lini pertama dalam menghadapi in,eksi dan
tidak perlu menerima pa!anan sebelumnya bersi,at tidak spesi,ik karena tidak
ditun!ukkan terhadap pat#gen atau mikr#ba tertentu telah ada dan ber,ungsi se!ak
lahir. -ekanismenya tidak menun!ukkan spesi,itas dan mampu melindungi tubuh
terhadap pat#gen yang p#tensial.1 -ani,estasi resp#n imun alamiah dapat berupa
kulit epitel muk#sa selaput lendir gerakan silia saluran na,as batuk dan bersin
lis#zim IgA pH asam lambung. "Akip dkk. ()1)
(.1.( &istem Imun &pesi,ik
&istem imun spesi,ik mempunyai kemampuan untuk mengenali benda yang
dianggap asing. Benda asing yang pertama kali mun%ul akan segera dikenali dan
ter!adi sensitisasi sel3sel sistem imun tersebut. Benda asing yang sama bila terpa!an
ulang akan dikenal lebih %epat dan kemudian dihan%urkan. +esp#n sistem imun
spesi,ik lebih lambat karena dibutuhkan sensitisasi #leh antigen namun memiliki
perlindungan lebih baik terhadap antigen yang sama. &istem imun ini diperankan #leh
Lim,#sit B dan Lim,#sit 5 yang berasal dari sel pr#genit#r lim,#id. "Akip dkk. ()1)
(.(. +esp#n imun
3
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
4/53
+esp#n imun adalah resp#n tubuh berupa satu urutan ke!adian yang k#mpleks
terhadap antigen untuk mengeliminasi antigen tersebut. +esp#n imun ini dapat
melibatkan berbagai ma%am sel dan pr#tein terutama sel makr#,ag sel lim,#sit
k#mplemen dan sit#kin yang saling berinteraksi se%ara k#mpleks. -ekanisme
pertahanan tubuh terdiri atas mekanisme pertahanan n#n spesi,ik dan mekanisme
pertahanan spesi,ik "Akip dkk. ()1)$.
Ada ( ma%am resp#ns imun6
7+esp#ns Imun N#nspesi,ik "Alami$6 In,lamasi dan 8ag#sit#sis
7+esp#ns Imun &pesi,ik 6 Hum#ral "&el B dan antib#di$ dan &elular "&el 5$
a. +esp#ns Imun N#nspesi,ik
• N#n &pesi,ik 5ahap Pertama
Pr#ses pertahanan tahap pertama ini bisa !uga disebut kekebalan tubuh
alami. 5ubuh memberikan perla'anan atau penghalang bagi masuknya
pat#gen9antigen.ulit men!adi penghalan bagi masuknya pat#gen karena lapisan
luar kulit mengandung keratin dan sedikit air sehingga pertumbuhan
mikr##rganisme terhambat. Air mata memberikan perla'anan terhadap senya'a
asing dengan %ara men%u%i dan melarutkan mikr##rganisme tersebut.
• Pr#ses Pertahanan N#n &pesi,ik 5ahap edua
In,lamasi merupakan salah satu pr#ses pertahanan n#n spesi,ik dimana
!ika ada pat#gen atau antigen yang masuk ke dalam tubuh dan menyerang suatu
sel maka sel yang rusak itu akan melepaskan signal kimia'i yaitu histamin.
&ignal kimia'i berdampak pada dilatasi"pelebaran$ pembuluh darah dan akhirnya
pe%ah. &el darah putih !enis neutr#,ila%id#,il dan m#n#sit keluar dari pembuluh
darah akibat gerak yang dipi%u #leh senya'a kimia"kem#kinesis dan kem#taksis$.
arena si,atnya ,ag#sitsel3sel darah putih ini akan langsung memakan sel3selasing tersebut. Peristi'a ini disebut ,ag#sit#sis karena memakan benda padat !ika
yang dimakan adalah benda %air maka disebut pin#sit#sis.
4
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
5/53
-akr#,ag atau m#n#sit beker!a membunuh pat#gen dengan %ara
menyelubungi pat#gen tersebut dengan pseud#p#dianya dan membunuh pat#gen
dengan bantuan lis#s#m. Pembunuh dengan bantuan lis#s#m bisa melalui ( %ara
yaitu lis#s#m menghasilkan senya'a ra%un bagi si pat#gen atau lis#s#m
menghasilkan enzim lis#s#mal yang men%erna bagian tubuh mikr#ba.
&elain leuk#sit pr#tein antimikr#ba !uga berperan dalam menghan%urkan
pat#gen. Pr#tein antimikr#ba yang paling penting dalam darah dan !aringan
adalah pr#tein dari sistem k#mplemen yang berperan penting dalam pr#ses
pertahan n#n spesi,ik dan spesi,ik serta inter,er#n. Inter,er#n dihasilkan #leh sel3
sel yang terin,eksi #leh 0irus yang ber,ungsi menghambat pr#duksi 0irus pada
sel3sel tetangga. Bila pat#gen berhasil mele'ati seluruh pertahanan n#n spesi,ik
maka pat#gen tersebut akan segera berhadapan dengan pertahanan spesi,ik yang
diperantarai #leh lim,#sit.
Bagian3bagian dari sistem imun dapat berubah dan beradaptasi untuk
serangan yang lebih baik terhadap antigen yang meng3in0asi. Ada ( mekanisme
adapti, ,undamental yaitu6 imunitas diperantarai sel "%ell mediated immunity$ dan
imunitas hum#ral "hum#ral immunity$.
&istem imun n#n3spesi,ik merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam
menghadapi serangan berbagai mikr##rganisme karena dapat memberikan resp#n
langsung terhadap antigen. &istem tersebut disebut n#n3spesi,ik karena tidak
ditu!ukan terhadap mikr##rganisme tertentu. "Barata'id!a!a dan +engganis
())*$. &ebagai elemen pertama dari sistem imun untuk menemukan agen
penyerang resp#n imun n#n3spesi,ik diakti,kan lebih %epat daripada resp#n imun
spesi,ik namun dengan durasi yang lebih singkat "Del0es and I0an ()))$.
-enurut Barata'id!a!a dan +engganis "()1)$ #mp#nen3k#mpenen sistem
imun n#n3spesi,ik terdiri atas6
5
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
6/53
Pertahanan ,isik9mekanik
Pertahanan bi#kimia'i
Pertahanan hum#ral
Pertahanan selular
a. Pertahanan ,isik9mekanik
Dalam sistem pertahanan ,isik atau mekanik ini kulit selaput lendir silia
saluran napas batuk dan bersin akan men%egah masuknya berbagai kuman
pat#gen ke dalam tubuh. ulit yang rusak misalnya #leh luka bakar dan selaput
lendir yang rusak #leh asap r#k#k akan meninggikan risik# in,eksi "Barata'id!a!a
dan +engganis ())*$.
:ambar (. -ekanisme pertahanan #leh sel epitel
b. Pertahanan Bi#kimia'i
Pertahanan bi#kimia'i adalah seperti asam hidr#kl#rida dalam lambung
enzim pr#te#litik dalam usus serta lis#zim dalam keringat air mata dan air susu
"Barata'id!a!a dan +engganis ()1)$. Lis#zim dalam keringat ludah air mata
dan air susu ibu melindungi tubuh terhadap berbagai kuman p#sti,3:ram #leh
6
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
7/53
karena dapat menghan%urkan lapisan peptid#glikan dinding bakteri. Air susu ibu
!uga mengandung lakt##ksidase dan asam neuraminik yang mempunyai si,at
antibakterial terha,ap E.k#li dan sta,il#k#kus "Barata'id!a!a dan +engganis
()1)$
%. Pertahanan Hum#ral
• #mplemen
&istem k#mplemen tersusun lebih dari () pr#tein plasma. &istem ini
mempunyai ,ungsi antimikr#ba n#n3spesi,ik dan merupakan sistem aplikasi yang
e,ekti, untuk memperkuat mekanisme pertahanan n#n3spesi,ik dan spesi,ik
";ahab dan
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
8/53
dam mengakti,kan k#mplemen !alur klasik. Pengukuran =+P berguna untuk
menilai akti0itas penyakit in,lamasi. "Barata'id!a!a dan +engganis ())*$.
d. Pertahanan &eluler
• 8ag#sit
&el utama yang berperan dalam pertahanan n#ns3pesi,ik adalah sel
m#n#nuklear "m#n#sit dan makr#,ag$ serta sel p#lim#r,#nuklear atau granul#sit.
&el3sel ini berperan sebagai sel yang menangkap antigen meng#lah dan
selan!utnya mempresentasikannya kepada sel 5 yang dikenal sebagai sel penya!i
atau AP=. edua sel tersebut berasal dari sel asal hem#p#ietik. :ranul#sit hidup
pendek mengan dung granul yang berisikan enzim hidr#litik. Beberapa granul
berisikan pula lakt#,erin yang bersi,at bakterisidal "Barata'id!a!a dan +engganis
())*$
:ambar >.
Pr#ses
,ag#sit#sis
dalam berbagai tahap "Barata'id!a!a dan +angganis ())*$.
• -akr#,ag
8
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
9/53
-akr#,ag dapat hidup lama mempunyai beberapa granul dan melepas
berbagai bahan antara lain lis#zim k#mplemen inter,er#n dan sit#kin yang
semuanya memberikan k#ntribusi dalam pertahanan n#nspesi,ik dan spesi,ik
"-ard!#n# dan &hidarta ())?$.
• &el N " Natural Killer $
@ dari
lim,#sit dalam !aringan. &el tersebut ber,ungsi dalam imunitas n#nspesi,ik
terhadap 0irus dan sel tum#r. &e%ara m#r,#l#gis sel N merupakan lim,#sit
dengan granul besar. =iri3%irinya yaitu memiliki banyak sekali sit#plasma
"lim,#sit 5 dan B hanya sedikit$ granul sit#plasma azur#,ilik pseud#p#dia dan
nukleus eksentris "Barata'id!a!a dan +engganis ())*$.Pertemuan antara h#spes dengan benda asing menimbulkan resp#n elemen
,ag#sit ke daerah tempat benda asing tersebut masuk. Hal ini dapat ter!adi sebagai
bagian dari resp#n in,lamat#ris.
1 In,lamasi
&etelah an%aman in!uri !aringan ter!adi perluasan seluler dan sistematik
dimana h#spes men%aba unutuk men#rmalkan dan memelihara h#me#statis dari
lingkungan yang merugikan. Bersamaan dengan resp#n in,lamat#ris timbul
beberapa ke!adian sistematik yang melibatkan demam dan beberapa ,en#mena
hemat#l#gik..
( 8ag#sit#sis
&ekali begerak sel3sel ,ag#sit#sis melakukan serangan pada sasarannya
dengan pr#ses yang disebut ,ag#sit#sis yaitu suatu upaya multiphase yang
memerlukan langkah3langkah sebagai berikut6 pengenalan "recognition$ dari
benda yang akan di%erna gerakan ke arah #byek "kem#taksis$ perlekatan
penelanan "ingestion$ intraseluler #leh mekanisme mikr#ba3mikr#ba. Banyak
mikr##rganisme menghasilkan ,akt#r kem#taksis yang menarik sel3sel
9
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
10/53
,ag#sit#sit. erusakan dalam kem#taksis mungkin menyebabkan kerentangan
yang luar biasa terhadap in,eksi tertentu ";ahab dan
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
11/53
dapat mengaglutinasikan kuman90irus menetralisir t#ksin dan 0irus
mengakti,kan k#mplemen "!alur klasik$ dan berperanan pada ntibody
!ependent Cellular Cytoto"icity "AD==$. AD== tidak hanya merusak sel
tunggal tetapi !uga mikr##rganisme multiselular seperti telur skist#s#ma
kanker pen#lakan transplan sedang AD== melalui neutr#,il dan e#sin#,il
berperan pada imunitas parasit. "Barata'id!a!a 1**/$.
Ig- dibentuk terdahulu pada resp#ns imun primer sehingga kadar
Ig- yang tinggi menun!ukkan adanya in,eksi dini. Ig- merupakan
aglutinat#r antigen serta akti0at#r k#mplemen "!alur klasik$ yang p#ten. IgA
ditemukan sedikit dalam sekresi saluran napas %erna dan kemih air mata
keringat ludah dan air susu ibu dalam bentuk IgA sekret#ri "sIgA$. IgA dan
sIgA dapat menetralisir t#ksin 0irus mengaglutinasikan kuman dan
mengakti,kan k#mplemen "!alur alternati,$. IgE berperanan pada alergi in,eksi
%a%ing skist#s#miasis penyakit hidatid trikin#sis. Peranan IgD belum banyak
diketahui dan diduga mempunyai e,ek antib#di pada alergi makanan dan
aut#antigen "Barata'id!a!a 1**/$.
&el B mengenali epit#p pada permukaan antigen dengan menggunakan
m#lekul antib#di.
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
12/53
b. &istem imun
spesi,ik selular
Lim,#sit 5 berperan pada sistem imun spesi,ik selular. Pada #rang
de'asa sel 5 dibentuk di sumsung tulang tetapi pr#li,erasi dan
di,erensiasinya ter!adi di kelen!ar timus. 8ungsi utama sistem imun spesi,ik
selular adalah pertahanan terhadap bakteri intraselular 0irus !amur parasit
dan keganasan. &el 5 terdiri atas beberapa subset dengan ,ungsi yang berbeda3
beda yaitu sel 5h1 5h( 5dth =5L atau 5% 5h/ atau 5s atau sel 5r. =D>
merupakan penanda bagi sel 5 helper dan =DC merupakan penanda dari =5L
yang terdapat pada membran pr#tein sel. -ekanisme resp#n imun seluler
lebih k#mpleks dibandingakan dengan resp#n imun hum#ral. &etiap sel 5
hanya dapat berinteraksi se%ara spesi,ik dengan satu !enis antigen yang
terdapat pada permukaan sel yang disebut dengan antigen presenting %ell
"AP=$. &el utama yang berperan penting dalam resp#n seluler. " +ad!i
-aksum ()1@$&el 5 pen#l#ng " 5h$ berperan penting dalam resp#n imun seluler.
sekali sel th ini diakti,asi #leh antgEN &EL 5h dapat mengakti,kan sel3sel
imun lainnya. " +ad!i -aksum ()1@$
12
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
13/53
-ekanisme resp#n imun seluler ada prinsipnya adalah bah'a antigen
perlu diper#ses dahulu #leh sel AP=. Hal ini disebabkan karena sel 5 yang
merupakan regulat#r dari resp#ns imun hanya mengenal antigen melalui
m#lekul -H= kelas II. &el3sel yang memiliki permukaan Langerhans dkulit
sel kup,,er dihati sel mikr#glia dissusun sara, pusat sel B dan sekitar 1
dari semua sel m#n#sit peri,er. " +ad!i -aksum ()1@$
&el 5h !ug berperan penting dalam pr#li,erasi sel B untuk men!adi sel
plasma yang mempr#duksi antib#dy. Untuk akti,asi lengkap dri sel B masih
diperlukan signal dari sel 5h berupa B =ell gr#'th ,a%t#r " b%g,$ dan b %ell
di,,erentianting ,a%t#r. b%g, merangsang pr#li,erasi sel b dan b%d, merangsang
sel b utuk di,erensiasi men!adi sel plasma dan membentuk antib#dy. "Del0es
and I0an ()))$.
-enurut Barata'id!aya dan +engganis" ())*$ 8ungsi sel 5 umumnya
ialah6
1 -embantu sel B dalam mempr#duksi antib#di
( -engenal dan menghan%urkan sel yang diin,eksi 0irus
/ -engakti,kan makr#,ag dalam ,ag#sit#sis
> -eng#ntr#l ambang dan kualitas sistem imun
Pada tubuh ditemui beberapa !enis sel 5 yaitu 5helper atau 5h
5indu%er 5delayed hypersensiti0ity atau 5d 5%yt#t#Fi% atau 5% dan
5supress#r atau 5s. 5helper atau 5h membantu sel B dalam pembuatan
Gantib#di.
13
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
14/53
Dalam gambar (.> terlihat bah'a6
1. Antigen presenting %ell "AP=$ menelan antigen dan kemudian ,rgamen
antigen terikat dengan m#lekul ma!#r hist#%#mpatibility %#mpleF "-H=$
membentuk m#lekul k#mpleks -H= ,ragmen antigen dan disa!ikan pada
permukaan AP=
(. +esp#n sel 5 pen#l#ng " 5h$ terikat dengan m#lekul k#mpleks dan
menstimulasi sekresi interleukin3I "IL31$/. Interleukin31 ini mentimulasi sel 5h untuk mempr#duksi interl'kuin3(" il3($
yang kemudian menstimulasi sel 53pen#l#ng untuk selan!utnya membentu!
suatu kl#n sel 5h
>. l#n sel selan!utnya mempr#duksi sit#kin yang menstimulasi pr#li,erasi sel
53sit#t#ksik "5%$ yang berperan dalam imunitas seluler dan sel B yang berpern
dalam imunitas hum#ral.
14
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
15/53
&ebagai %#nt#h misalnya sel h#spes yang terin,eksi #leh 0irus maka akti0itas sel 5
sit#t#ksik sebagaimana yang dapat dilihat pada gambar (.@ adalah6
1. &el h#spes yang terin,eksi #leh 0irus melalui m#lekul -H= akan mengikat
,ragmen antigenetik 0irus membentuk m#lekul k#mpleks -H= ,ragmen
antigenetik 0irus utuk kemudian dipresentasikan pada permukaan sel(. &el 5 akan mengikat k#mpleks -H= ,ragmen antigenetik 0irus ini melalui
resept#r yang terdapat pada permukaan sel 53sit#t#ksik dan kemudian melepaskan
per,#rin. Pr#tein per,#rin ini kemudian akan menyebabkan lesi atau p#ri pada
membrane sel yang terin,eksi
/. Akibat terbentuknya lesi pada menbran sel yang terin,eksi tersebut akan
menyebabkan lesis sel dan kematian sel " ap#pt#sis$.
15
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
16/53
-eskipun imunitas hum#ral dan imunitas seluler merupakan suatu system
yang dapat memberikan rsep#n imun spesi,ik se%ara terpisah namun demikian
sebetulnya keduanya saling berhubunagn erat. Antib#dy dalm system imun hum#ral
dan sel3sel yang beker!a dalam system imun seluler saling beker!a sama dalam
mengatasi in0asi antigen. Pr#duksi antib#dy yang merupakan k#nsep inti dalam
imunitas hum#ral memerlukan keterlibatan sel 5 pen#l#ng yang berperan penting
adalam imunitas seluler.
Pada gambar (.? merupakan k##rdinasi antara system imun hum#ral dengan seluler
1. Pada umumnya sel b yang mengenali dan mengikat antigen yang spesi,ik
memerlukan ker!asama dengan sel 5 pen#l#ng " 5h$.(. sel t pen#l#g ini akan mempr#duksi sit#kin " inteleukin3($ yang dapat menstimulasi
sel B untuk brrdi,erensiasi kedalam plasma kemudian berpr#li,erasi menghasilkan
16
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
17/53
antib#i yang spesi,ik terhadap antigen. Disamping itu sit#kin yang disekresi #leh sel
5h dapat meningkatkan akti0itas sel3sel makr#,ag dalam ,ag#sit#sis.
/. Beberapa sel B dan sel 5 berdi,erensiasi men!adi sel mem#ri yang dapat memberikan
resp#n sekunder yang lebih %epat terhadap in0asi yang kedua #leh antigen yang sama.
(./. In,eksi
(./.1. Pengertian In,eksi
In,eksi adalah pr#ses in0asi, #leh mikr##rganisme dan berp#li,erasi di dalam
tubuh yang menyebabkan sakit "P#tter Perry ())@$. Dalam amus
epera'atan disebutkan bah'a in,eksi adalah in0asi dan multiplikasi
mikr##rganisme dalam !aringan tubuh khususnya yang menimbulkan %edera
seluler setempat akibat metab#lisme k#mpetiti, t#ksin replikasi intraseluler atau
reaksi antigen3antib#di.
-un%ulnya in,eksi dipengaruhi #leh beberapa ,akt#r yang saling berkaitan
dalam rantai in,eksi. Adanya pat#gen tidak berarti bah'a in,eksi akan ter!adi.
-ikr##rganisme yang bisa menimbulkan penyakit disebut path#gen "agen
in,eksi$ sedangkan mikr##rganisme yang tidak menimbulkan penyakit9kerusakan
disebut asimt#matik. Penyakit timbul !ika path#gen berkembang biak dan
menyebabkan perubahan pada !aringan n#rmal.
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
18/53
Penyebab in,eksi dibagi men!adi > kateg#ri yaitu Bakteri irus 8ungi dan
parasit. -enurut "P#tter Perry ())@$ Pr#ses ter!adinya in,eksi seperti rantai
yang saling terkait antar berbagai ,akt#r yang mempengaruhi yaitu agen in,eksi
reser0#ir p#rtal #, eFit %ara penularan p#rtal #, entry dan h#st9 pe!amu yang
rentan.
Agen In,eksi
-ikr##rganisme yang termasuk dalam agen in,eksi antara lain bakteri 0irus
!amur dan pr#t#z#a. -ikr##rganisme di kulit bisa merupakan ,l#ra transient
maupun resident.2rganisme transient n#rmalnya ada dan !umlahnya stabil
#rganisme ini bisa hidup dan berbiak di kulit. 2rganisme transien melekat pada
kulit saat sese#rang k#ntak dengan #byek atau #rang lain dalam akti0itas n#rmal.
-ikr##rganisme dapat menyebabkan in,eksi tergantung pada6 !umlah
mi%r##rganisme 0irulensi "kemampuan menyebabkan penyakit$ kemampuan
untuk masuk dan bertahan hidup dalam h#st serta kerentanan dari h#st9pen!amu.
+eser0#ar "sumber mikr##rganisme$
Adalah tempat dimana mikr##rganisme pat#gen dapat hidup baik berkembang biak atau tidak. Jang bisa berperan sebagai reser0#ir adalah manusia binatang
makanan air serangga dan benda lain. ebanyakan reser0#ir adalah tubuh
manusia misalnya di kulit muk#sa %airan maupun drainase. uman akan hidup
dan berkembang biak dalam reser0#ar !ika karakteristik reser0#arnya %#%#k
dengan kuman. arakteristik tersebut yaitu #ksigen air suhu pH dan
pen%ahayaan.
P#rtal 2, EFit "!alan keluar$
18
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
19/53
-ikr##rganisme yang hidup di dalam reser0#ir harus menemukan !alan keluar
"p#rtal #, eFit untuk masuk ke dalam h#st dan menyebabkan in,eksi.&ebelum
menimbulkan in,eksi mikr##rganisme harus keluar terlebih dahulu dari
reser0#arnya.
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
20/53
mempertahankan tubuh terhadap mikr##rganisme asing dan sel3sel ganas. "P#tter
Perry ())@$
2rang3#rang yang mendapat in,eksi yang disebabkan #leh de,isiensi dalam
pertahanan dari segi h#spesnya disebut h#spes yang melemah.&edangkan #rang3
#rang dengan kerusakan may#r yang berhubungan dengan resp#n imun spesi,ik
disebut h#spes yang terimun#supres. "P#tter Perry ())@$
E,ek dan ge!ala nyata yang berhubungan dengan kelainan pertahanan h#spes
ber0ariasi berdasarkan pada sistem imun yang rusak. =iri3%iri umum yang
berkaitan dengan h#spes yang melemah adalah6 in,eksi berulang in,eksi kr#nik
ruam kulit diare kerusakan pertumbuhan dan meningkatnya kerentanan terhadap
kanker tertentu. &e%ara umum pr#ses in,eksi adalah sebagai berikut6
a. Peri#de inkubasiInter0al antara masuknya pat#gen ke dalam tubuh dan mun%ulnya ge!ala
pertama.
=#nt#h6 ,lu 13/ hari %ampak (3/ minggu mumps9g#nd#ngan 1C hari b. 5ahap pr#dr#mal
Inter0al dari a'itan tanda dan ge!ala n#nspesi,ik "malaise demam ringan
keletihan$ sampai ge!ala yang spesi,ik. &elama masa ini mikr##rganismetumbuh dan berkembang biak dan klien lebih mampu menyebarkan penyakit
ke #rang lain.%. 5ahap sakit
lien memani,estasikan tanda dan ge!ala yang spesi,ik terhadap !enis in,eksi.
=#nt#h6 demam dimani,estasikan dengan sakit tengg#r#kan mumps
dimani,estasikan dengan sakit telinga demam tinggi pembengkakan kelen!ar
par#tid dan sali0a.d. Pemulihan
Inter0al saat mun%ulnya ge!ala akut in,eksi
(./.>. Pertahanan 5erhadap In,eksi
20
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
21/53
5ubuh memiliki pertahanan n#rmal terhadap in,eksi.8l#ra n#rmal tubuh
yang tinggal di dalam dan luar tubuh melindungi sese#rang dari beberapa
pat#gen.&etiap sistem #rgan memiliki mekanisme pertahanan terhadap agen
in,eksius.8l#ra n#rmal sistem pertahanan tubuh dan in,lamasi adalah pertahanan
n#nspesi,ik yang melindungi terhadap mikr##rganisme.
8l#ra n#rmal
&e%ara n#rmal tubuh memiliki mikr##rganisme yang ada pada lapisan
permukaan dan di dalam kulit sali0a muk#sa #ral dan saluran
gastr#intestinal.-anusia se%ara n#rmal mengekskresi setiap hari trilyunan
mikr#ba melalui usus. 8l#ra n#rmal biasanya tidak menyebabkan sakit tetapi
!ustru turut berperan dalam memelihara kesehatan. Pertahanan sistem tubuh
&e!umlah sistem #rgan tubuh memiliki pertahanan unik terhadap
mikr##rganisme. ulit saluran perna,asan dan saluran gastr#intestinal sangat
mudah dimasuki #leh mikr##rganisme. 2rganisme pat#gen dengan mudah
menempel pada permukaan kulit diinhalasi melalui perna,asan atau di%erna
melalui makanan. &etiap sistem #rgan memiliki mekanisme pertahanan yang
se%ara ,isi#l#gis disesuaikan dengan struktur dan ,ungsinya.
In,lamasi
In,lamasi merupakan reaksi pr#tekti, 0askular dengan menghantarkan
%airan pr#duk darah dan nutrien ke !aringan interstisial ke daerah %idera. Pr#ses
ini menetralisasi dan mengeliminasi pat#gen atau !aringan mati "nekr#tik$ dan
memulai %ara3%ara perbaikan !aringa tubuh.
(.>. +esp#n Imun terhadap In,eksi Bakteri
21
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
22/53
In,eksi dan resp#nnya dapat dibagi men!adi beberapa tahapan. Pada
gambar ini diilustrasikan mikr##rganisme pengin,eksi yang masuk melalui luka
pada kulit. Agen pengin,eksi pertama kali harus melekat pada sel epitel dan
menembus sel itu. &istem imun innate l#kal dapat men%egah in0ader menetap
ditempat itu dengan %ara mengeliminasi. Imunitas innate !uga dapat menahan
pengin,eksi. Imunitas innate dapat memba'a agen pengin,eksi menggunakan sel
dendritik dan masuk pada lymph n#de terdekat. &esampainya sel dendritik yang
memba'a agen pengin,eksi pada lymph n#de akan ter!adi inisiasi imunitas
adapti, yang berakhir dengan pembersihan h#st dari agen pengin,eksi.
(.>.1. +esp#n imun pada in,lamasi
In,lamasi merupakan reaksi yang k#mpleks terhadap agen penyebab !e!as
seperti mikr#ba dan kerusakan sel. +esp#n in,lamasi berhubungan erat dengan
pr#ses penyembuhan karena in,lamasi menghan%urkan agen penyebab !e!as danmenyebabkan rangkaian ke!adian yang bertu!uan untuk menyembuhkan atau
memperbaiki !aringan yang rusak "umar et al . ())@$
22
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
23/53
emampuan tubuh dalam membuat reaksi radang bertu!uan untuk mendukung
!aringan pada pr#ses kerusakan pertahanan terhadap serangan mikr##rganisme
dan memperbaiki !aringan yang rusak serta pr#ses kesembuhan luka. ;alaupun
e,ek in,lamasi sering digambarkan menyebabkan beberapa kerugian namun
pr#ses tersebut tetap menguntungkan antara lain adalah pengaruhnya dalam
menanggulangi pengaruh stres yang selalu ada dalam kehidupan sehari3hari.
"Barata'id!a!a ())( $.
5erdapat ( tipe radang 6 "1$ Akut "eksudati,$6 merupakan resp#n a'al terhadap
gangguan merupakan reaksi n#n spesi,ik dan mungkin menimbulkan pengaruh
yang ,atal. Durasi biasanya pendek umumnya ter!adi sebelum resp#n immun
men!adi !elas dan ditu!ukan terutama untuk menghilangkan agen penyebab
gangguan dan membatasi !umlah !aringan yang rusak "($ r#nis "pr#li,erati,$6
Berlangsung selama berminggu3minggu berbulan3bulan bahkan bisa
bertahuntahun. "Barata'id!a!a ())($
+adang kr#nis bisa merupakan hasil perkembangan radang akut. =iri radang
kr#nis adalah adanya in,iltrasi sel m#n#nuklear "makr#,ag$. lim,#sit dan
pr#li,erasi ,ibr#blas. Agen penyebab biasanya merupakan iritan yang
mengganggu se%ara persisten namun tidak mampu melakukan penetrasi lebih
dalam atau menyebar se%ara %epat. =#nt#h k#nkret penyebab radang kr#nis antara
lain 6 benda asing talk silik#n asbes dan benang !ahit #perasi. "Barata'id!a!a
())($
5u!uan dari adanya keradangan se%ara umum adalah untuk mengeluarkan
membuang dan menetralkan agen iritan. E,ek samping keradangan adalah
hipersensiti, akut de,#rmitas ,ibr#tik pembentukan ker#peng #bstruksi dan
pembatasan m#bilitas. #mp#nen reaksi keradangan berupa plasma sei3sel darah
dalam sirkulasi berupa neutr#,il m#n#sit e#sin#,il lim,#sit bas#,il platelet
k#mp#nen !aringan k#nekti0us seperti sel -ast 8ibr#blas dan makr#,ag dan
23
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
24/53
!aringan ekstraseluler seperti 6 pr#tein penyusun !aringan ,ibr#sa k#lagen elastin
,ibr#nektin laminin dan pembuluh darah "=ell#ti dan Lau,er ())1$
:ambar 1. &ebab3sebab keradangan akut "Barata'i'id!a!a ())($
(.>.(. 5anda3tanda keradangan
-enurut =ell#ti dan Lau,er "())1$ keradangan akut ditandai dengan
adanya 'arna merah "rub#r$ sebagai hasil peningkatan aliran darah pada daerah
radang9hiperemi panas "kal#r$ sebagai hasil hiperemi 0askuler bengkak "tum#r$
sebagai hasil eksudasi seluler dan %airan sakit "d#l#r$ disebabkan #leh adanya
iritasi akibat tekanan dan adanya pr#duk metab#lisme serta ehilangan ,ungsi
#$unctio laesa%& karena ,ungsi !aringan ber!alan se%ara tidak n#rmal. 5erdapat /
k#mp#nen hist#l#gis dasar pada daerah keradangan 6 "1$ 0askularisasi yang
disertai peningkatan namun statis dari aliran darah yang menyebabkan panas dankemerahan "($ eksudasi seluler terutama sel ,ag#sit "neutr#,il dan m#n#sit$ yang
menyebabkan kebengkakan dan "/$ eksudasi %airan yang mengandung pr#tein
24
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
25/53
tinggi ",ibrin#gen$ menyebabkan kebengkakan disertai iritasi ner0us yang
menyebabkan sakit dan gangguan ,ungsi
(.>./. -ani,estasi keradangan
1. +adang akut
-ani,estasi keradangan akut dibedakan men!adi ( kateg#ri 6 "a$ resp#n
0askuler dan "b$ resp#n seluler. +esp#n 0askuler atau resp#n hem#dinamik ter!adi
s%at timbulnya 0as#k#nstriksi pembuluh darah ke%il didaerah radang.
as#k#nstriksi akan segera diikuti 0as#dilatasi arteri#la dan 0enula yang
mensuplai daerah radang. &ebagai hasil dari reaksi tersebut maka daerah radang
men!adi k#ngesti yang menyebabkan !aringan ber'arna merah dan panas.
Bersamaan dengan itu permeabilitas kapiler akan meningkat yang menyebabkan
%airan berpindah ke !aringan dan menyebabkan kebengkakan rasa sakit dan
gangguan ,ungsi. +esp#n seluler pada keradangan akut ditandai dengan adanya
pr#ses ,ag#sit#sis dari sel darah putih "=ell#ti dan Lau,er ())1$ .
(. +adang kr#nis
Berbeda dengan radang akut radang kr#nis men%iri dengan adanya
in,iltrasi sel m#n#nuklear termasuk makr#,ag lim,#sit dan plasma sel !aringan
yang terdestruksi pr#li,erasi pembuluh darah ke%il "angi#genesis$ dan ,ibr#sis
(.>.>. -ediat#r dan e,eknya
ln,lamasi akut ter!adi akibat pelepasan berbagai mediat#r yang berasal dari
!aringan yang rusak sel mast leuk#sit dan k#mplemen. -eskipun pemi%u
keradangan dapat berbeda3beda namun !alur keradangan tetap sama ke%uali
radang yang disebabkan #leh reaksi alergi "Ig3E3sel mast$ yang ter!adi Iebih %epat
dan dapat men!adi sistemik. -ediat#r3mediat#r tersebut menimbulkan edemakebengkakan merah sakit dan gangguan ,ungsi #rgan9 !aringan yang terkena.
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
26/53
yang mana keduanya dapat mema%u pelepasan mediat#r pr#3in,lamasi.
#mp#nen bakteri LP& "lip#p#lisakarida$ k#mp#nen dinding sel bakteri gram
negati, apabila diin!eksikan dapat menyebabkan mun%ulnya berbagai sit#kin pr#3
in,lamasi seperti Interleukin "IL$31 ? 1( 1C 5N83 dan 5N83K.
"Barata'id!a!a ())($
5#ksin bakteri !uga menimbulkan kerusakan !aringan dan melepaskan
tr#mbin histamin sit#kin dan merusak u!ung3u!ung sara,. -ikr#ba !uga dapat
mengakti,kan k#mplemen !alur klasik atau alternati,. e!adian pada tingkat
m#lekuler9 seluler yang ter!adi pada keradangan adalah 0as#dilatasi peningkatan
permeabilitas 0askuler dan in,iltrasi seluler. -ediat#r akan diakti,kan ditempat
keradangan itu ter!adi. 5N83 dan IL31 yang dipr#duksi makr#,ag dan diakti,kan
#leh end#t#ksin mikr#ba !uga berperanan dalam perubahan permeabilitas
0askuler "Barata'id!a!a ())($
(.>.@. #mplemen
Akti0asi k#mplemen ter!adi melalui !alur klasik dan alternati,. Hal ini
berhubungan dengan tahap a'al dari in0asi bakteri Akti0asi k#mplemen akan
melepas berbagai mediat#r seperti =/a =>a dan =@a yang merupakanana,ilat#ksin dan merangsang sel mast !aringan untuk melepas histamin dengan
e,ek pelebaran serta peningkatan permeabilitas pembuluh darah. =airan dan
pr#tein yang keluar dari r#ngga intra0askuler menimbulkan edema dan
kebengkakan. as#dilatasi akan melambatkan aliran darah yang memungkinkan
timbulnya marginasi leuk#sit dan menempel pada end#tel "Barata'id!a!a ())($.
26
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
27/53
27
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
28/53
(.>.?. Peradangan dan -ekanisme erusakan
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
29/53
(.>.. -ekanisme penghimpunan sel3sel inang radang
Dalam daerah yang mengalami peradangan akan ditemui kumpulan3
kumpulan sel3sel leuk#sit yang men%akup granul#sit lim,#sit dan m#n#si.
P#p#rsi p#pulasi sel3sel tersebut tergantung dari si,at radang tersebut. -aka
dalam pengumpulan sel3sel leuk#sit tersebut akan didahului akti0itas
ekstra0asasi sel3sel leuk#sit agar dapat bermigrasi menu!u !arinagan yang
menglami peradanagan. " &ub#'# ()1)$
29
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
30/53
• +eaksi !aringan selama radang
Berdasarkan pr#ses kimia'i dan ker!asama berbagai sel dan !aringan
dalam tubuh penampakan perubahan !aringan selama keradangan dibedakan
men!adi / stadium 6 "1$. &tadium hiperemis 6 selama stadium ini perubahan
gambaran !aringan disertai dengan aaanya dilatasi pembuluh darah setempat
peningkatan aliran darah dan peningkatan aliran lim,e. "($ &tadium stagnasi 6
Pada stadium ini aliran darah !ustru menurun namun tekanan setempat
meningkat. " &ub#'# ()1)$
5imbul eksudasi leuk#sit di !aringan interseluler perubahan sel men!adi
,ag#sit dan !aringan ikat setempat berubah men!adi ,ibr#blas. "/$ &tadium
+es#lusi 6 &tagnasi sedikit demi sedikit berkurang sistem lim,e kembali n#rmal
dep#sit ,ibrin karena diserap leuk#sit dan mun%ulnya kapiler3kapiler darah yang
baru.
(.@. +eaksi imun terhadap in,eksi 0irus
irus merupakan g#l#ngan mikr##rganisme yang untuk pr#li,erasi
memerlukan sel hidup karena tidak memiliki perangkat bi#kimia'i yang
diperlukan untuk sintesis pr#tein dan karb#hidrat.5ubuh memerangi 0irus yang
mempunyai berbagai ,ase in,eksi. &el sebagai e,ekt#r pada ntibody
!ependent Cell Cytoto"icity "AD==$ yang mempunyai resept#r 8% dengan
bantuan antib#dy dan sel 5% ikut berperan pada pertahanan terhadap 0irus. Pada
umumnya penghan%uran 0irus di dalam sel menguntungkan tubuh tetapi reaksi
imun yang ter!adi dapat menimbulkan pula kerusakan !aringan tubuh yang disebut
imun#pat#l#gik "Barata'id!a!a 1**C$.
([email protected]. +esp#n imun terhadap kanker
30
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
31/53
anker adalah istilah yang digunakan untuk suatu k#ndisi di mana sel
telah kehilangan pengendalian dan mekanisme n#rmalnya sehingga mengalami
pertumbuhan yang tidak n#rmal %epat dan tidak terkendali.
&e!alan dengan pertumbuhan dan kembang biaknya sel3sel kanker membentuk
suatu massa dari !aringan ganas yang menyusup ke !aringan sehat di sekitarnya
yang dikenal sebagai in0asi,. Di samping itu sel kanker dapat menyebar
"metastasis$ ke bagian alat tubuh lainnya yang !auh dari tempat asalnya melalui
pembuluh darah dan pembuluh getah bening sehingga tumbuh kanker baru di
tempat lain dan hasilnya adalah suatu k#ndisi serius yang sangat sulit untuk
di#bati. "+ad!i -aksum ()1)$
(.@.(. lasi,ikasi anker
Ada lima kel#mp#k besar yang digunakan untuk mengklasi,ikasikan
kanker yaitu karsin#ma sark#ma lim,#ma aden#ma dan leukemia "Nati#nal
=an%er Institute ())*$.
1. arsin#ma ialah kanker yang berasal dari kulit atau !aringan yang menutupi
#rgan internal.
(. &ark#ma ialah kanker yang berasal dari tulang tulang ra'an lemak #t#t
pembuluh darah atau !aringan ikat.
/. Lim,#ma ialah kanker yang berasal dari kelen!ar getah bening dan !aringan
sistem kekebalan tubuh.
>. Aden#ma ialah kanker yang berasal dari tir#id kelen!ar pituitari kelen!ar
adrenal dan !aringan kelen!ar lainnya.
@. Leukemia ialah kanker yang berasal dari !aringan pembentuk darah seperti
sumsum tulang dan sering menumpuk dalam aliran darah.
(.@./. Perkembangan anker
31
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
32/53
Para peneliti pada saat ini lebih memusatkan perhatiannya pada bidang
khusus misalnya transl#kasi kr#m#s#m mekanisme integrasi m#lekular
pengendalian dan pengaturan akti0itas gena dan pengka!ian ,akt#r3,akt#r
pertumbuhan serta perannya terhadap pr#li,erasi sel. -enurut Halim B dan &ahil
-8" ())1$ ,a%t#r3 ,a%t#r pertumbuhan kanker adalah6
a 5rans,#rmasi sel
anker merupakan hasil pr#ses perkembangan yang berbentuk
penyimpangan pr#ses kehidupan sel atu dapat dikatakan telah mengalami
tras,#rmasi sel. &el yang mengalami penyimpangan tersebut tidak
menghadapi hambatan dalam pr#ses pembelahannya bahkan pr#ses
pembelahannya melampaui ke'a!arannya. Dengan demikian kanker disebabkan #leh tidak terkkendalinya siklus pembelahan sel
Perkembangan kanker yang bertahap dapat dig#l#ngkan men!adi
dua peri#de. Peri#de pertama dinamakan sebagai traganas meliputi
perubahan3perubahan yang dia'ali terpaparnya sel3sel sasaran #leh
karsin#gen dan berakhir dengan mun%ulnya pertumbuhan yang in0ansi,.
Peri#de kedua ditandai dengan mun%ulnya sel ganas pertama. / tahap
pr#ses #nk#genesis yaitu6
•Inisiasi melibatkan perubahan "mutasi$ DNA #leh bahan kimia
"karsin#gen$ pengaruh ,isik "radiasi$ atau agen bi#l#gik
"0irus$. &el3sel yang berada dalam pr#ses inisiasi tampak masih
n#rmal tetapi se%ara ,ungsi#nal telah berubah men!adi ra'an
terhadap perubahan trans,#rmasi keganasan
• Pr#m#si merupakan pr#ses perubahan ekspresi dari bahan
in,#rmasi genetik "DNA$.
• Pr#gresi merupakan pr#ses perubahan kl#nak sebagai
kelan!utan pr#ses pr#m#si men!adi !aringan tumur yang
menetap yang kemudian bertanggung !a'ab akan ter!adinya
heter#genitas dan berbagai mani,estasi penampilan yang
32
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
33/53
menyangkutn aspek tingkat in0asi, resistensi #bat dan p#tensi
akan ter!adi metastase.
b 2nk#genesis pada manusia
Hubungan antara in,eksi 0irus dan timbulnya tum#r pada manusia
khususnya trans,#rmasi sel men!adi sel kanker yang si,atnya ganas sangat
sulit dibuktikan pada sel manusia.Beberapa ,akt#r dan senya'a karsin#genik yang telah terbukti
dapat menyebabkan kanker pada binatang per%#baan namun belum tentu
dapat menyebabkan kanker pada manusia . ,akt#r menyebabkan
terbentuknya sel kanker tersebut antara lain 6
1 &enya'a karsin#gen. Pemaparan senya'a kimia yang bersi,at
karsin#genik se%ara terus menerus. emungkinan besar dapar
menyebabkan kanker lebih tinggi dari pada yang tidak terpapar.
( Penyinaran yang berlebihan. &inar U dapat menyebabkan kanker
kulit. &inar radi#akti, atau sinar yang berlebihan dapat
menyebabkan kanker kulit atau leukemia./ irus. Beberapa !enis 0irus dapat menginduksi pertumbuhan sel yang
n#rmal men!adi abn#rmal sehingga pada akhirnya men!adi sel kanker
> H#rm#n. Pemberian h#rm#n yang berlebihan dapat menyebabkan
kanker .
@ +ansangan ,isik berulang. Benturan pada salah satu bagian tubh yang
berulang dalam 'aktu lama dapat menginduksi kanker karena luka
atau %edera pada tempat tersebut.
? Pen%ernaan lingkungan alk#h#l r#k#k diet yang salah dalam 'aktu
yang lama dan penurunan sistem imun
Beberapa !enis 0irus dapat menyebabkan terbentuknya sel tum#r
karena 0irus selain dapat menyebabkan mutasi gen !uga dapat menga%aukan
regulasi pertumbuhan sel. irus #nk#genik terdiri dari 0irus DNA dan +NA.
"+ad!i -aksum ()1)$
33
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
34/53
Nama 0irus
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
35/53
Pada AD== antib#di Ig: spesi,ik berikatan terhadap 'umor ssociated
ntigen "5AA$ dan sel e,ekt#r yang memba'a resept#r untuk bagian 8% dari
m#lekul Ig. Antib#di bertindak sebagai !embatan antara e,ekt#r dan target.
Antib#di yang terikat dapat merangsang pelepasan super#ksida atau per#ksida
dari sel e,ekt#r. &el yang dapat bertindak sebagai e,ekt#r di sini adalah lim,#sit
null "sel $ m#n#sit makr#,ag lek#sit P-N "p#lim#r,#nuklear$ dan ,ragmen
tr#mb#sit. Ini akan mengalami lisis #ptimal dalam > sampai ? !am "Halim B dan
&ahil -8 ())1$.
&e%ara luas diper%aya bah'a dengan meningkatkan imunitas terhadap
tum#r memberikan harapan besar untuk digunakan dalam peng#batan penderita
kanker sedangkan situasi pada kasus transplantasi #rgan9 !aringan sangat
berla'anan. &ebaliknya adanya resp#n imun terhadap #rgan9!aringan dianggap
merupakan hambatan bagi keberhasilan transplantasi sehingga pengka!ian
bagaimana resp#n imun !aringan %angk#k merupakan tu!uan para ahli imun#l#gi
transplantasi. "+ad!i -aksum ()1)$
Antigen yang menandai tum#r dan !aringan %angk#k merupakan
k#n,igurasi asing dapat diekspresikan pada hampir semua !enis sel yang
merupakan sasaran ter!adinya trans,#rmasi keganasan atau merupakan sel yang
ditranplantasikan dari se#rang indi0idu ke indi0idu lain. -aka pada k#ndisi
tersebut haruslah terdapat mekanisme khusus untuk menginduksi resp#n imun
terhadap berbagai !enis sel. -aka mekanisme utama dan penting yang dapat
merusak !aringan tum#r dan !aringan %angk#k akan melibatkan lim,#sit 5 sit#litik
"=5L$. "+ad!i -aksum ()1)$
8ungsi ,isi#l#gik dari sistem imun adapti, dapat men%egah pertumbuhan
berlebihan sel3sel yang mengalami tran,#rmasi keganasan atau untuk
menghan%urkan sel3sel tersebut sebelum men!adi tum#r yang merugikan.
8en#mena ini dinamakan 6 immune surveillance( )mmune surveillance merupakan
35
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
36/53
salah satu ,ungsi dari sistem imun. 8ungsi lain yaitu pertahan dan h#me#stasis.
dukungan terhadap terlibatnya immune surveillance terhadap ne#plasma datang
dari berbagai pengamatan klinik dari per%#baan. Berikut beberapa bukti untuk
menun!ang gagasan bah'a immune surveillance terhadap sel3sel tum#r penting
untuk men%egah pertumbuhan tum#r. (Halim, B dan Sahil, MF, 2001).
1$ Pengamatan se%ara klinik dan mikr#sk#pik diidenti,ikasi adanya pembesaran
nodus lymphaticus didekat tum#r dan adanya in,iltrasi sel3sel lim,#sit
disekeliling !aringan tum#r. 5emuan ini berk#lerasi dengan perbaikan
pr#gn#sis. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bah'a resp#n imun terhadap
tum#r akan menghambat pertumbuhannya.
($ Dari hasil per%#baan pada he'an menun!ukkan bah'a transplantasi tum#r kepada he'an yang sebelumnya telah terpapar tum#r sel yang sama akan
ter!adi pen#lakan he'an resipien tersebut "resp#n imun sekunder$. Per%#baan
lain dengan memindahkan lim,#sit dari he'an sehatmerupakan pemindahan
imunitas terhada# tum#r dari he'an yang memiliki tum#r ke tubuh he'an
sehat. Hal tersebut memberikan kesimpulan bah'a pen#lakan !aringan tum#r
menun!ukkan adanya mekanisme yang merupakan %iri imunitas adapti,
"spesi,isitas dan mem#ry$ dan diperantarai #leh lim,#sit.
1 Dari pengamatan klinik dan ekperimental lain dilap#rkan bah'a
insi0idu3indi0idu yang mengalami imun#de,isiensi ter!adi peningkatan
bah'a sistem imun melindungu tubuh terhadap pertumbuhan tum#r
"k#nsep immune surveillance%(( Pengangkatan !aringan tum#r sp#ntan pada tubuh men%it dikemudian
hari akan men#lak tum#r yang sama !ika di%angk#kkan. Per%#baan
tersebut akan berhasil !ika digunakan !aringan tum#r %angk#kan
daripada digunakn tum#r sp#ntan.
Pengaruh &istem Imun terhadap Pertumbuhan 5um#r
36
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
37/53
5ergantung pada asal !aringan tum#r dan tahap pr#ses bi#trans,#rmasi
sel kanker dapat tumbuh dengan ke%epatan lambat atau lebih %epat bersi,at
kurang metastatik atau sangat agresi, atau dapat meresp#n terhadap
peng#batan bahkan bersi,at sangat ganas.5umbuhnya sel3sel yang mengalamu trans,#rmasi seakan3akan
men%erminkan bah'a sistem imun tidak berdaya menghadapi sel3sel yang
akan mengalami trans,#rmasi tersebut. 5etapi hal tersebut bukan berarti
bah'a dalam tubuh tidak berlangsung resp#n imun terhadap sel3sel tum#r
melainkan resp#n imun yang berlangsung kadang3kadang sangat lemah dan
sedikit pengaruhnya dalam menghambat pertumbuhan tum#r. Ada (
kemungkinan penyebab ,en#menan tersebut yaitu6
emampuan menghindar dari pihak sel3sel tum#r 5er!adinya t#leransi sistem imun terhadap sel3sel tum#r.
-#lekul3m#lekul pada permukaan sel tum#r yang dikenal #leh sistem
imun dinamakan antigen tum#r. #ndisi yang ideal bagi kita sebaiknya sel
tum#r terdeteksi #leh sistem imun melalui immune surveillance . adanya
ekspresi antigen tum#r karena pr#tein dipr#duksi #leh sel tum#r tetapi bukan
#leh sel3sel n#rmal. -aka kegagalan ekspresi antigen tersebut akan men%egah
pengenalan sel tum#r #leh sistem imun. (Halim, B dan Sahil, MF, 2001).
-aka agar sistem imun dapat melangsungkan resp#n imun terhadap seltum#r yang e,ekti, dipersyaratkan keberadaannya diketahui melalui ekspresi
m#lekul yang biasanya tidak terdeteksi pada sel3sel n#rmal dalam tubuh atau
sebaliknya sel tum#r tersebut gagal mengekspresikan m#lekul yang biasanya
ada pada sel3sel n#rmal. Dengan demiian sel N berperan penting dalam
immune surveillance( (Halim, B dan Sahil, MF, 2001).
1. Antigen 5um#r
Berdasarkan pada dugaan pat#genesisnya "adanya mutasi$ antigen
tum#r dapat dig#l#ngkan men!adi 6 1$ sebagai hasil induksi ransangan ,isik atau
kimia'i ($ sebagai hasil in,eksi /$ berhubungan dengan antigen pada
37
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
38/53
perkembangan sel3sel inang dan >$ antigen pada tum#r sp#ntan. 5elah
disinggung bah'a apabila tum#r yang merupakan hasil induksi bahan3bahan
kimia "misalnya -=A$ maka antigennya akan khas berarti antigen dari tum#r
ke tum#r lain tidak identik 'alaupun !enis tum#rnya sama. 5um#r yang sama
dapat berbeda #nk#genesisnya. ( Radji Maksm,2010)5erbentuknya antigen pada tum#r karena bahan kimia'i tersebut
di!elaskan dengan / kemungkian mekanisme yaitu 6
1 Akti0asi kembali gena antigen tum#r yang sebelumnya tertekan.
Dugaan ini didasarkan atas anggapan bah'a gen#m untuk antigen tum#r
dalam sel n#rmal telah dimiliki tetapi tidak diekspresikan( -utasi s#matik pada 'aktu tran,#rmasi men!adi sel ganas yang
disebabkan #leh zat3zat kimia./ &ebagai akibat dari mutasi n#rmal ter!adi seleksi dari kl#n yag langka
yang berlangsung se%ara a%ak.
Antigen tum#r yang terdapat pada tum#r yang diinduksi #leh rangsang
,isik seperti sinar U atau radi#akti, akan memiliki si,at3si,at seperti akibat
ransangan kimia'i.Antigen yang bersi,at khas pada tum#r disebabkan adanya
induksi kimia'i dan ,isik maka hal ini akan mempersulit penegakan
diagn#sis upaya peng#batan dan pen%egahan kanker bersangkutan. -isalnya
sa!a tum#r3tum#r #leh r#k#k "zat kimia$ atau radiasi mempunyai banyak
antigen 'alaupun !enis tum#rnya sama. ( Radji Maksm,2010)
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
39/53
;alaupun ada sistem imun#sur0eilan kanker dapat luput dari
penga'asan sistem imun tubuh bila ,akt#r3,akt#r yang menun!ang
pertumbuhan tum#r lebih berpengaruh dibanding dengan ,akt#r3,akt#r yang
menekan tum#r sehingga ter!adi apa yang dinamakan immunological escape
kanker. 8akt#r3,akt#r yang mempengaruhi luputnya tum#r dari penga'asan
sistem imun tubuh sebagai berikut "Barata'id!a!a 1**C$ 6
"a$ inetik tum#r " sneaking through$
Pada binatang yang diimunisasi pemberian sel tum#r dalam d#sis
ke%il akan menyebabkan tum#r tersebut dapat menyelinap " sneak through$
yang tidak diketahui tubuh dan baru diketahui bila tum#r sudah berkembang
lan!ut dan di luar kemampuan sistem imun untuk menghan%urkannya.-ekanisme ter!adinya tidak diketahui tapi diduga berhubungan dengan
0askularisasi ne#plasma tersebut.
"b$ -#dulasi antigenik
Antib#di dapat mengubah atau mem#dulasi permukaan sel tanpa
menghilangkan determinan permukaan.
"%$ -asking Antigen
-#lekul tertentu seperti sial#mu%in yang sering diikat permukaan sel tum#r
dapat menutupi antigen dan men%egah ikatan dengan lim,#sit.
"d$ Penglepasan Antigen ",hedding ntigen$
Antigen tum#r yang dilepas dan larut dalam sirkulasi dapat mengganggu
,ungsi sel 5 dengan mengambil tempat pada resept#r antigen. Hal itu dapat
pula ter!adi dengan k#mpleks imun antigen antib#di.
"e$ 5#leransi
irus kanker mammae pada tikus disekresi dalam air susunya tetapi bayi
tikus yang disusuinya t#leran terhadap tum#r tersebut. In,eksi k#ngenital #leh
0irus yang ter!adi pada tikus3tikus tersebut akan menimbulkan t#leransi
terhadap 0irus tersebut dan 0irus se!enis.
39
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
40/53
",$ Lim,#sit yang terperangkap
Lim,#sit spesi,ik terhadap tum#r dapat terperangkap di dalam kelen!ar lim,e.
Antigen tum#r yang terkumpul dalam kelen!ar lim,e yang letaknya berdekatan
dengan l#kasi tum#r dapat men!adi t#leran terhadap lim,#sit setempat tetapi
tidak terhadap lim,#sit kelen!ar lim,e yang letaknya !auh dari tum#r.
"g$ 8akt#r genetik
egagalan untuk mengakti,kan sel e,ekt#r 5 dapat disebabkan #leh karena
,akt#r genetik.
"h$ 8akt#r penyekat
Antigen tum#r yang dilepas #leh sel dapat membentuk k#mpleks dengan
antib#di spesi,ik yang membentuk pe!amu. #mpleks tersebut dapatmenghambat e,ek sit#t#ksitas lim,#sit pe!amu melalui dua %ara yaitu dengan
mengikat sel 5h sehingga sel tersebut tidak dapat mengenal sel tum#r dan
memberikan pert#l#ngan kepada sel 5%.
"i$ Pr#duk tum#r
P: yang dihasilkan tum#r sendiri dapat mengganggu ,ungsi sel N dan sel .
8akt#r hum#ral lain dapat mengganggu resp#ns in,lamasi kem#taksis
akti0asi k#mplemen se%ara n#nspesi,ik dan menambah kebutuhan darah yang
diperlukan tum#r padat.
!. 8akt#r pertumbuhan
+esp#ns sel 5 bergantung pada IL. :angguan makr#,ag untuk mempr#duksi
IL31 kurangnya ker!asama di antara subset3subset sel 5 dan pr#duksi IL3(
yang menurun akan mengurangi resp#ns imun terhadap tum#r.
(.?. +eaksi Antigen Dan Antib#dy
40
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
41/53
Antigen adalah zat3zat asing yang pada umumnya merupakan pr#tein yang
berkaitan dengan bakteri dan 0irus yang masuk ke dalam tubuh. Beberapa berupa
#lisakarida atau p#lipeptida yang terg#l#ng makr#m#lekul dengan B- 1).))).
Antigen bertindak sebagai benda asing atau n#nsel, #leh seek#r ternak dan akan
merangsang timbulnya antib#di. " sta, penga!ar ked#kteran UI ()1)$
Antib#di merupakan pr#tein3pr#tein yang terbentuk sebagai resp#n
terhadap antigen yang masuk ke tubuh yang bereaksi se%ara spesi,ik dengan
antigen tersebut. #n,igurasi m#lekul antigen3antib#di sedemikian rupa sehingga
hanya antib#di yang timbul sebagai resp#n terhadap suatu antigen tertentu sa!a
yang %%#%#k dengan permukaan antigen itu sekaligus bereaksi dengannya. &el3sel
kun%i dalam resp#n antigen3antib#di adalah sel lim,#sit. " sta, penga!ar ked#kteran UI ()1)$
5erdapat dua !enis lim,#sit yang berperan yaitu lim,#sit B dan 5.
eduanya berasal dari sel tiang yang sama dalam sumsum tulang. Pende'asaan
lim,#sit B ter!adi di Bursa 8abri%ius pada unggas sedangkan pada mamalia
ter!adi di hati ,etus t#nsil usus buntu dan !aringan lim,#id dalam dinding usus.
Pende'asaan lim,#sit 5 ter!adi di #rgan timus. " sta, penga!ar ked#kteran UI
()1)$
&istim kebal atau imun terdiri dari dua ma%am yaitu sistim kebal hum#ral
dan seluler. Lim,#sit B bertanggung !a'ab terhadap sistim kebal hum#ral.
Apabila ada antigen masuk ke dalam tubuh maka lim,#sit B berubah men!adi sel
plasma dan menghasilkan antib#di hum#ral. Antib#di hum#ral yang terbentuk di
lepas ke darah sebagai bagian dari ,raksi O3 gl#bulin. Antib#di hum#ral ini
memerangi bakteri dan 0irus di dalam darah. " sta, penga!ar ked#kteran UI ()1)$
&istem hum#ral merupakan sekel#mp#k pr#tein yang dikenal sebagai
imun#gl#bulin "Ig$ atau antib#di "Ab$. Lim,#sit 5 bertanggung !a'ab terhadap
kekebalan seluler. Apabila ada antigen di dalam tubuh misalnya sel kanker atau
!aringan asing maka lim,#sit 5 akan berubah men!adi lim,#blast yang
menghasilkan limph#kin "sema%am antib#di$ namun tidak dilepaskan ke dalam
41
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
42/53
darah melainkan langsung bereaksi dengan antigen di !aringan. &istim kekebalan
seluler disebut !uga Gresp#n yang diperantarai sel.
Apabila ada antigen masuk ke dalam tubuh ternak maka tubuh akan
terangsang dan memun%ulkan suatu resp#n a'al yang disebut sebagai resp#n
imun primer. +esp#n ini memerlukan 'aktu lebih lama untuk memperbanyak
lim,#sit dan membentuk ingatan imun#l#gik berupa sel3sel lim,#sit yang lebih
peka terhadap antigen. alau antigen yang sama memasuki tubuh kembali maka
resp#n yang mun%ul dari tubuh berupa resp#n imun sekunder. +esp#n ini mun%ul
lebih %epat lebih kuat dan berlangsung lebih lama daripada resp#n imun primer
Interaksi antara antib#di dengan antigennya dapat diganggu dengan k#nsentrasi
asam yang tinggi pH ekstrim detergen dan !uga #leh k#mpetisi epit#pnyasendiri. " &ta, Penga!ar ed#kteran UI ()1)$
42
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
43/53
:ambar.(. Akti,itas &el B dalam +eaksi Antigen3antib#di
(.?.1. +eaksi Antigen Dengan Antib#di In itr#
&alah satu si,at antib#di ialah kemampuan bereaksi se%ara khas dengan
antigen yang menimbulaknnya dikenal beberapa !enis antib#dy didalam istilah
yang dipakai sehari3hari6
43
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
44/53
1 Antit#ksin 6Antib#di terhadap t#ksin atau t#ks#id dengan reaksi bersi,at netralisasi atau
menimbulkan ,l#kulasi.
( Aglutinin 6
Antib#di yang menggumpalkan sel "aglutinasi$. Agglutinin bereaksi dengan
antigen berbentuk partikel "suspensi$ atau dengan antigen yang diads#rpsikan
pada permukaan partikel seperti sel darah merah lateF dan lain3lainnya.
/ Presipitin 6
Antib#di yang menimbulkan presipitasi "pengendapan$ dengan antigen
berbentuk larutan.
> Lisin 6
Antib#di yang menyebabkan lisis sel.@ 2ps#nin 6
Antib#di yang setelah melekat pada kuman atau partikel merangsang danmemudahkan ,ag#sit#sis.
? Antib#di netralisasi 6
-enetralisir daya in,eksi kuman atau 0irus.
&er#l#gi adalah ilmu yang mempela!ari reaksi antara antigen dengan antib#di
didalam serum. +eaksi ser#l#gi dapat dipakai untuk 6
a -enentukan antigen atau antib#di !ika salah satu dari hal tersebut telah
diketahui. b -engukur kadar atau titer
• +eaksi presipitasi
Bila antigen dalam bentuk larutan di%ampur dengan anti serum maka akan
ter!adi presipitasi. Bila disediakan sederatan tabung dengan anti serum yang
0#lumenya sama dan pada tabung3tabung itu ditambahkan antigen dalam !umlah
yang makin banyak maka akan ditemukan presipitasi pada tabung yang sudah
%ukup ditambahkan antigen. Bila setelah pengeraman tabung3tabung itu dipusingdan endapan dipisahkan dan ditimbang maka akan ditemukan bah'a tabung3
tabung pertama tidak terdapat endapan kemudian didapat endapan yang makin
banyak sampai men%apai maksimum dan kemudian berkurang lagi.
44
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
45/53
eterangannya adalah di dalam tabung3tabung pertama masih terdapat kelebihan
antib#di dan semua determinan antigen akan terikat #leh m#lekul imun#gl#bulin.
ekuatan yang mengikat antigen pada antib#di 6
1 5enaga %#ul#mb 6Berdasar atas daya antara benda dan tegangan bertentangan tenaganya
berbanding terbalik dengan !arak (.
( Ikatan H "Hydr#gen b#nding$ 65erbentuknya ikatan dengan perantaraan H antara bentuk3bentuk Hidr#,il
2H(3 NH(3 =22H yang relati0e lemah dan re0ersible.
/ 5enaga an der ;alls6Ditentukan #leh kekuatan3kekuatan tarik antara lapisan ele%tr#n yang meliputi
dua susunan m#lekul. ekuatannya berbanding terbalik dengan !arak
berpangkat .
+eaksi presipitasi !uga dapat dilakukan dengan mengalirkan se%ara
pelan larutan antigen di atas larutan antib#dy sehingga terdapat dua lapis
dengan permukaan pertemuan diantaranya. 2leh karena itu ter!adi di,usi dari
kedua bahan itu maka pada suatu tempat akan ter%apai k#nsentrasi #ptimal
untuk ter!adinya presipitasi dan akan tampak sebagai %in%in putih di dalam
tabung.
• +eaksi presipitasi dalam gel
+eaksi ini dapat dilakukan alam medium yang semis#lid yang disebut gel
misalnya agar yang lembek.
• Di,usi ganda menurut #u%hterl#ny "d#uble di,uti#n meth#d$
45
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
46/53
Antigen dan antib#dy dimasukkan di dalam dua lubang ke%il di dalam
agar sehingga kedua bahan itu akan berdi,usi dan pada titik pertemuan dimana
terdapat perbandingan k#nsentrasi #ptimal akan ter!adi presipitasi berupa garis
putih.
• Di,usi tunggal radial
Antib#dy telah di%ampurkan di dalam agar. Antigen yang dimasukkan di
dalam lubang akan berdi,usi dan bereaksi dengan antib#dy membentuk lingkaran
presipitasi putih. Diameter lingkaran dapat dipakai sebagai ukuran k#nsentrasi
antigen bila dibandingkan dengan larutan antigen yang diketahui k#nsentrasinya.
• Imun#elektr,#resis
Pemeriksaan antigen dapat dilakukan dengan memasukkan antigen di
dalam lubang di agar dan kemudia menyalurkan arus listrik melalui agar itu yang
mengakibatkan pemisahan dari berbagai ,raksi pr#tein di dalam larutan antigen.
Bila kemudian ,raksi3,raksi ini direaksikan dengan antib#dy yang diketahui maka
,raksi yang sesuai akan menun!ukkan presipitasi. Ada berbagai %ara untuk
menger!akan imun#elektr#,#resis seperti6 counter current electrophoresis& rocket
electrophoresis& two-dimensional immunoelectrophoresis dan sebagainya.
• +eaksi aglutinasi
+eaksi ini adalah reaksi antara antib#dy dengan antigen yang terdapat di
permukaan sel sehingga dibentuk anyaman melalui ikatan silang antara sel3sel itu
dengan perantaraan antib#dy. +eaksi ini dipakai untuk determinasi kuman dan
untuk mengetahui tipe dari sel tertentu misalnya pada penentuan g#l#ngan darah.
+eaksi ini !uga dipakai untuk penentuan antib#di dalam serum bahkan titernya
dengan memakai kuman yang sudah diketahui sebagai antigen.
46
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
47/53
+eaksi ini !uga diker!akan se%ara makr#sk#pik di dalam tabung aglutinasi
atau diiker!akan se%ara mikr#sk#pik pada gelas alas dengan men%ampurkan
setetes antiserum dengan setetes suspensi kuman dan diperiksa dengan mikr#sk#p
bila perlu. Jang disebut !uga dengan %ara spot agglutination atau slide
agglutination(
Jang harus diperhatikan pada reaksi pengikatan k#mplemen adalah6
a &erum yang diperiksa harus dipanaskan dahulu pada @?)= selama /) menit
untuk membuat inakti, k#mplemennya.
b ekuatan k#mplemen harus diukur dengan titrasi terhadap sel indikat#r. &atu
unit k#mplemen ialah !umlah k#mplemen terke%il yang dapat menyebabkan
h#m#lisis t#tal pada standar sensitied cells pada 'aktu dan suhu tertentu
"!uga disebut eFa%tunit$. Untuk peker!aan sehari3hari dian!urkan memakai dua
$ull unit berdasarkan pengalaman. 5itrasi k#mplemen dilakukan pada hari
yang sama dengan dilakukannya reaksi pengikatan k#mplemen arena
k#mplemen tidak dapat disimpan lama arena titernya akan berubah dari hari
ke hari.
% #ntr#l terhadap serum penderita
Beberapa serum mempunyai si,at anti3k#mplemen yang berarti membuat
inakti, k#mplemen yang sebabnya tidak diketahui dan sering ditemukan pada
serum yang telah dismpan agak lama. &i,at ini diperiksa dengan tidak
menambahkan antigen pada tabung itu harus menun!ukkan hem#lisis lengkap.
Bila ada ,akt#r anti3k#mplemen hem#lisis tidak ter!adi dan pada reaksi
sesungguhnya hasilnya akan sama dan diba%a p#siti,.d #ntr#l terhadap antigen.
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
48/53
• Imun#,lu#resensi
Qat 'arna yang ber,lu#resensi seperti ,lu#resein dan r#damin dapat
digabungkan pada antib#di tanpa mempengaruhi si,atnya yang khas.#mpleks antib#di dengan zat 'arna ini akan tetap mengikat antigen dan bila
dilihat dengan mikr#sk#p ultra0i#let akan tampak ,lu#resensi. Ada beberapa
%ara untuk melakukan pe'arnaan ,lu#resensi.
1 8lu#resensi langsung "direct test $
Antib#dy digabungkan dengan zat 'arna ber,lu#resensi ",lu#r#kr#m$ dan
k#n!ugat ini dipakai untuk mendeteksi antigen. -isalnya pada sediaan
mikr#sk#pik lendir hapus tengg#r#k ingin diketahui adanya kuman
pneum#k#kus maka sediaan tadi di'arnai dengan antib#di terhadap
p#lisakarida pneum#k#kus yang dilabel dengan $luorescein-isothiocyanate(
Bila p#siti, maka dengan mikr#sk#p ultra0i#let dapat dilihat kuman
pneum#k#kus ber,lu#resensi.
. 8lu#resensi tidak langsung "indirect test%
Antigen direaksikan dahulu dengan antib#dy untuk kemudian di'arnai
dengan k#n!ugat terdiri dari antiimun#gl#bulin dan ,lu#r#kr#m. -isalnya
pada per%#baan diatas sediaan ha#us tengg#r#k direaksikan dahulu dengan
serum kelin%i yang mengandung antib#dy terhadap kuman pneum#k#kus.
&etelah di%u%i sediaan 'arna denga anti3Ig kelin%i yang dilabel dengan
,lu#resein. Hasilnya di ba'ah mikr#sk#p ultra0i#let akan tampak kuman
pneum#k#kus ber,lu#resensi. 5ekhnik ini mempunyai beberapa keuntungan
karena selain memberikan ,lu#resensi yang lebih terang %ukup disediakan
satu ma%am k#n!ugat anti3Ig kelin%i yang dapat memberi ,lu#resensi pada
berbagai ma%am antib#dy kelin%i terhadap ma%am3ma%am kuman.
/ 5ekhnik sand'i%h-isalkan kita ingin melihat berapa banyak sel lim,#sit yang membuat
antib#dy terhadap p#lisakarida kuman pneum#k#kus. Dibuat sediaan sel
lim,#sit dan di,iksasi dengan etan#l. emudian disiram dengan dengan
48
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
49/53
larutan yang mengandung p#lisakarida pneum#k#kus dibiarkan sebentar dan
kemudian di%u%i untuk menghilangkan zat yang tidak menempel pada
lim,#sit. &etelah itu diberi larutan antib#dy terhadap p#lisakarida yang dilabel
sehingga sel lim,#sit yang mengikat p#lisakarida karena membuat antib#dy
terhadapnya akan tampak ber,lu#resensi.
• +adi#3immun#assay "+IA$
-ula3mula dibuat kur0a standar dengan antigen dan antib#dy yang
diketahui. Untuk mengetahui kadar antib#di antib#dy tersebut di%ampurkan
dengan antigen berlabel yang !umlahnya diketahui. emudian antigen yang bebas
dipisahkan dari antigen yang terikat pada antib#dy kekuatan radi#akti, antigen
yang terikat pada antib#dy diukur dan hasilnya dimasukkan pada kur0a standar.
Dari hasil tersebut akan diketahui kadar antib#di. Dengan %ara yang sama dapat
diketahui kadar antigen yaitu dengan mereaksikannya dengan antib#dy berlabel
yang kadarnya diketahui.
• 5ekhnik3tekhnik lain
a -enggunakan enzim seperti ,#s,#tase dan per#ksidase untuk melabel
antib#dy.
b -enggunakan label ,erritin
5ekhnik ini terutama digunakan untuk mikr#sk#p ele%tr#n% /nyme 0inked )mmunosorbent ssay #/0),%
BAB III
PENU5UP
/.1. esimpulan
&istem imunitas merupakan mekanisme pertahanan tubuh dimana sel
!aringan dan m#lekul memediasi ter!adinya resistensi terhadap in,eksi. &ystem
imun terdiri dari system imun spesi,ik dan n#n spesi,ik. &edangkan resp#n imun
49
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
50/53
adalah resp#n tubuh berupa satu urutan ke!adian yang k#mpleks terhadap antigen
untuk mengeliminasi antigen tersebut.
Ada ( ma%am resp#ns imun yaitu +esp#ns Imun N#nspesi,ik "Alami$
%#nt#hnya In,lamasi dan 8ag#sit#sis dan +esp#ns Imun &pesi,ik yaitu terdiri dari
Hum#ral "&el B dan antib#di$ dan &elular "&el 5$. Pada pertahanan n#n spesi,ik
terdiri dari pertahanan pertama dan pertahanan kedua. Pr#ses pertahanan tahap
pertama ini bisa !uga disebut kekebalan tubuh alami.
5ubuh memberikan perla'anan atau penghalang bagi masuknya
pat#gen9antigen.ulit men!adi penghalan bagi masuknya pat#gen karena lapisan
luar kulit mengandung keratin dan sedikit air sehingga pertumbuhan
mikr##rganisme terhambat. &edangkan pada pertahanan kedua merupakan
In,lamasi merupakan salah satu pr#ses pertahanan n#n spesi,ik dimana !ika ada
pat#gen atau antigen yang masuk ke dalam tubuh dan menyerang suatu sel maka
sel yang rusak itu akan melepaskan signal kimia'i yaitu histamin. &ignal kimia'i
berdampak pada dilatasi"pelebaran$ pembuluh darah dan akhirnya pe%ah
+esp#n imun spesi,ik merupakan serangkaian pr#ses yang saling
berkaitan yang diatur #leh suatu system yang terpadu. +esp#n imun spesi,ik
terdiri dari resp#n imun hum#ral dan selular. Pada pertahanan hum#ral Lim,#sit Batau sel B berperan dalam sistem imun spesi,ik hum#ral yang akan menghasilkan
antib#dy. &edangkan pada pertahanan selular Lim,#sit 5 berperan pada sistem
imun spesi,ik selular
In,eksi adalah pr#ses in0asi, #leh mikr##rganisme dan berp#li,erasi di
dalam tubuh yang menyebabkan sakit in,eksi !uga dide,iniskan sebagai in,eksi
adalah in0asi dan multiplikasi mikr##rganisme dalam !aringan tubuh khususnya
yang menimbulkan %edera seluler setempat akibat metab#lisme k#mpetiti, t#ksin
replikasi intraseluler atau reaksi antigen3antib#di.
50
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
51/53
In,eksi yang disebabkan #leh bakteri dapat menyebabkan radang atau
in,lamasi dimana radang merupakan In,lamasi merupakan reaksi yang k#mpleks
terhadap agen penyebab !e!as seperti mikr#ba dan kerusakan sel. +esp#n
in,lamasi berhubungan erat dengan pr#ses penyembuhan karena in,lamasi
menghan%urkan agen penyebab !e!as dan menyebabkan rangkaian ke!adian yang
bertu!uan untuk menyembuhkan atau memperbaiki !aringan yang rusak.
&edangkan in,eksi yang disebabkan #leh 0irus dapat menyebabkan kanker
kanker merupakan istilah yang digunakan untuk suatu k#ndisi di mana sel telah
kehilangan pengendalian dan mekanisme n#rmalnya sehingga mengalami
pertumbuhan yang tidak n#rmal %epat dan tidak terkendali. &el kanker dikenal
sebagai nonsel$ yang bersi,at antigenik pada sistem imunitas tubuh manusia
sehingga ia akan menimbulkan resp#ns imun se%ara seluler maupun hum#ral.
Imunitas hum#ral lebih sedikit berperan daripada imunitas seluler dalam pr#ses
penghan%uran sel kanker tetapi tubuh tetap membentuk antib#di terhadap antigen
tum#r
Antigen adalah zat3zat asing yang pada umumnya merupakan pr#tein yang
berkaitan dengan bakteri dan 0irus yang masuk ke dalam tubuh. Antib#di
merupakan pr#tein3pr#tein yang terbentuk sebagai resp#n terhadap antigen yang
masuk ke tubuh yang bereaksi se%ara spesi,ik dengan antigen tersebut yang
artinya adalah hanya antib#di yang timbul sebagai resp#n terhadap suatu antigen
tertentu sa!a yang %%#%#k dengan permukaan antigen itu sekaligus bereaksi
dengannya
/.(. &aran
Agar lebih mendalami tentang resp#n imun yang disebabkan #leh bakterimaupun 0irus sebaiknya lebih dper!elas dengan menelusuri dan men%ari dari
sumber3sumber yang terper%aya dan lebih banyak di !elaskan se%ara mendalam
bagaimana rsep#n imun pada saat in,lamasi dan kanker sampai pada pr#ses
51
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
52/53
kesembuhan. Pemba%a !uga bias men%ari in,#rmasi tentang resp#n imun yang
disebabkan hal lain seperti pr#t#z#a !amur dan %a%ing untuk menambah 'a'asan
'alaupun dalam makalah ini tidak di!elaskan sebelumnya.
DA85A+ PU&5AA
Akip. dkk. ()1)( Buku 1ar lergi )munologi nak .
-
8/19/2019 BAB I imuno.docx
53/53
Barata'id!a!a Dan +engganis Iris. ()1(( )muologi !asar /disi Ke 23.