BAB I-III
-
Upload
dnaycs-wny -
Category
Documents
-
view
221 -
download
3
description
Transcript of BAB I-III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk menjamin keselamatan kapal, ABK dan muatannya, maka salah
satu hal penting bagi kapal adalah harus memiliki stabilitas yang baik dalam
segala kondisi apapun. KM Senyum Bahari I tipe skipjack pole and line adalah
kapal baru yang sementara dibuat pada salah satu lokasi pesisir pantai desa Waai.
Tinggi geladak kapal tersebut dibuat lebih besar dari tinggi geladak kapal ikan
skipjack pada umumnya. Tinggi geladak KM Senyum Bahari adalah 2,65 m
sedangkan tinggi geladak kapal ikan skipjack yang pernah dibangun berkisar
antara 0,92-1,95 m (data pada lampiran 14). Nilai rata-rata B/H kapal ikan
skipjack pada umumnya sebesar 2,1, sedangkan B/H KM. Senyum Bahari I
sebesar 1,51. Tinggi geladak H besar maka tinggi titik berat kapal KG besar
dengan demikian tinggi metasenter GM kecil. Kecilnya tinggi metasenter GM
akan berpengaruh terhadap stabilitas kapal.
Untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut maka perlu
dilakukan suatu tinjauan terhadap stabilitas KM Senyum Bahari I, sehingga dapat
diketahui berapa tinggi metasenter GM yang menjamin stabilitas kapal tersebut.
Dilakukan perhitungan stabilitas statis dan dinamis pada arah melintang di kondisi
air tentang. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut selanjutnya dilakukan
pengecekan stabilitas menurut kriteria stabilitas. Dari hasil pengecekan apabila
kapal tersebut tidak stabil, maka dilakukan evaluasi stabilitas dimana dibuat solusi
untuk beberapa pertimbangan teknis.
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengecekan kriteria stabilitas yang
dilakukan maka diperoleh berapa tinggi metasenter GM yang menjamin stabilitas
kapal tersebut. Dengan demikian tinjauan stabilitas terhadap kapal tersebut akan
dibuat dalam penulisan skripsi dengan judul : “Tinjauan Stabilitas KM Senyum
Bahari I ”.
B. Rumusan dan Pembatasan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah berapa tinggi metasenter awal
GM0 yang menjamin stabilitas KM. Senyum Bahari I ?.
Batasan masalah dalam kajian ini adalah perhitungan dilakukan hanya terhadap
stabilitas statis dan dinamis pada arah melintang.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan berapa tinggi metasenter
awal GM0 yang menjamin stabilitas KM. Senyum Bahari I.
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan bagi pemilik kapal,
para pembuat kapal atau pihak-pihak terkait lainnya khususnya dalam
menentukan tinggi geladak pada proses pembuatan kapal.
2
D. Defenisi Operasional
1. Diagram hidrostatis
Diagram ini menggambarkan karakteristik dari berbagai parameter
kapal dalam kondisi tegak yang merupakan fungsi dari tinggi sarat.
2. Skala Bonjean
Skala bonjean menggambarkan karateristik luas bidang gading kapal
pada setiap garis air.
3. Kurva tchebycheff
Kurva ini dibuat untuk menggambarkan kondisi melintang kapal
sehingga dapat ditentukan radius metasenter kapal pada beberapa variasi sudut
kemiringan.
4. Diagram stabilitas
Diagram stabilitas adalah suatu diagram yang menggambarkan kondisi
stabilitas kapal pada beberapa variasi sudut kemiringan.
5. Kurva Potong
Kurva ini menggambarkan hubungan antara displasemen kapal dengan
lengan stabilitas statis (GZ) pada beberapa variasi sudut kemiringan.
3
E. Sistimatika Penulisan
Sistimatika penulisan ini dibuat dalam lima bab yang berisikan tentang
penjelasan-penjelasan dari penulisan skirpsi ini. Dimana pada bab pertama
dijabarkan tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang penulisan,
rumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, defenisi
operasional, dan sistimatika penulisan. Kajian pustaka yang berisikan landasan
teori atau dasar-dasar teori yang dipakai sebagai acuan untuk menjelaskan
penulisan ini akan disajikan pada bab kedua. Sedangkan pada bab ketiga
dijelaskan mengenai metodologi penelitian yakni suatu proses atau alir berpikir
yang ditempuh untuk melaksanakan penulisan ini. Keseluruhan hasil dan
pembahasan dari penulisan ini dapat dilihat pada bab keempat. Sehingga
kesimpulan akhir dan saran yang dapat diajukan sebagai akhir dari seluruh
penulisan ini dapat disajikan pada bab kelima.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Stabilitas Kapal
Stabilitas kapal merupakan salah satu sifat suatu kapal (seagoing property
of the ship) untuk mempertahankan posisinya terhadap gaya-gaya yang bekerja,
sehingga kapal akan tetap berada pada posisi tegak setelah pengaruh gaya-gaya itu
hilang. Menurut John La Dage, stabilitas adalah kecendrungan suatu kapal untuk
kembali ke posisinya semula setelah kapal tersebut miring akibat gaya-gaya dari
luar1.
Selanjutnya stabilitas suatu kapal dapat dijelaskan lewat gambar sebagai
berikut :
Gambar 2.1 Titik Gaya-gaya yang Bekerja Pada Kapal
Keterangan gambar :
1 La Dage. J, Lee Van Gemert, 1977, Stability And Trim For The Ship’s Officer 2, D. Van
Nostrand Company, Inc. New Jersey.
5
M = Titik metasenter kapal
G = Titik berat
B = Titik pusat gaya apung kapal (center of buoyancy )
K = Lunas (keel)
Bentuk lambung di bawah air mengikuti pergerakan kemiringan kapal dan
menentukan posisi perpindahan center of buoyancy B. Posisi B dan G berkaitan
satu sama lainnya dan menentukan tingkat stabilitas kapal. Kapal dapat dikatakan
stabil pada kondisi G dibawah M atau GM positif.
Panjang GM untuk kapal ikan akan selalu tetap pada sudut kemiringan yang
sangat kecil ( = 10o 15o)2. Jika titik gravitasi G berada dibawah titik metasenter
M, maka GM > 0 itu berarti KM – KG > 0 maka stabilitas kapal baik. Dengan
demikian tinggi metasenter kapal GM dapat dihitung dengan rumus:
GM = KM – KG (m)
dimana,
KM : Tinggi titik metasenter melintang, yaitu letak titik metasenter
diukur dari lunas (keel) kapal (m).
KG : Tinggi titik berat kapal, yaitu letak titik berat diukur dari lunas
(keel) kapal (m).
B. Hidrostatis Kapal
2 Nomura. M, 1975, Fishing Techniques 1, Japan International Cooperation Agency, Japan.
6
Hidrostatis adalah bagian dari pada ilmu pengetahuan tentang
hidrodinamika, menyelidiki keseimbangan (equilibrium) dan gerakan fluida3.
Seluruh karakteristik kapal yang terapung pada posisi tegak dapat dikoleksikan
pada satu diagram berupa kurva-kurva, biasanya terdiri dari kurva-kurva sebagai
berikut :
Luas bidang air (S),
Absis titik pusat berat luas bidang air/garis air (Xf),
Momen inersia (Ix, Iy, Iyf),
Displasemen ( dan ),
Luas midship (S),
Absis dan aplikat titik pusat daya apung kapal (Xc dan Zc),
Radius metasenter melintang dan memanjang (r dan R),
Ton per centimeter benaman (q)
Koefisien-koefisien bentuk kapal (Cw, Cp, Cm, dan Cb).
1. Luas bidang air (S) dihitung dengan rumus aplikasi metode simpson I :
(m2)
dimana,
L – Jarak antara ordinat/gading teoritis kapal = LBP/n (m)
n – jumlah ordinat/gading kapal pada gambar rencana garis
– Jumlah integral perkalian f (faktor bidang simpson I – 1,4,1)
dengan ordinat setengah lebar kapal y (m)
3 De here. S, 1969, Bouyancy And Stability Of Ships 1, Technical Publications H. Stam
Culemborg, Netherland.
7
2. Absis titik berat bidang air kapal (Xf) dihitung dengan rumus aplikasi metode
simpson I :
(m2)
dimana,
k – faktor momen ditentukan dari midship
3. Momen inersia bidang air (Ix, Iy, Iyf) dihitung dengan rumus aplikasi metode
simpson I :
Ix = (m4)
Iy = (m4)
Iyf = (m4)
4. Displasemen ( dan ) dihitung dengan rumus aplikasi metode simpson I :
= (m3)
dimana,
T – Jarak antara garis air = T/1 (m)
di mana 1 adalah jumlah garis air kapal pada gambar rencana garis
– Jumlah integral perkalian f (faktor bidang simpson I – 1,4,1)
dengan luas bidang air kapal S
Sedangkan displasemen = . ……… (ton)
8
5. Luas bidang tengah kapal (midship) dihitung dengan rumus aplikasi merode
simpson I :
S = (m2)
6. Absis dan aplikat titik pusat daya apung kapal (Xc dan Zc)
Xc dapat ditentukan dengan rumus aplikasi metode simpson I :
Zc dapat dihitung dengan rumus aplikasi metode simpson I :
7. Radius metasenter melintang (r) dan memanjang (R) dihitung dengan rumus :
r = (m)
R = (m)
8. Ton per centimeter benaman (q) dihitung dengan rumus :
dimana,
: Berat jenis air laut (kg/cm3)
S : Luas bidang air (m2)
9. Koofisien bentuk kapal dihitung dengan rumus :
9
Cw =
dimana,
S : Luas bidang air (m2)
L : Panjang kapal (Lwl) (m)
B : Lebar kapal (m)
Cm =
dimana,
S : Luas bidang tengah kapal (m2)
B : Lebar kapal (m)
T : Tinggi sarat (m)
Cb =
Cp =
C. Skala Bonjean
Skala Bonjean adalah karakteristik luas bidang gading pada setiap
garis air kapal, yang ditentukan berdasarkan metode simpson I. Luas Bidang
gading ini selanjutnya digunakan untuk penggambaran skala bonjean.
10
Luas bidang gading ini dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
A = 2/3.T. f.y (m2)
dimana,
– Jumlah integral perkalian f (faktor bidang simpson I – 1,4,1)
dengan ordinat setengah lebar kapal y (m)
D. Stabilitas Kapal
Perhitungan radius metasenter melintang (BM)
Untuk menghitung radius metasenter melintang (BM) terlebih dahulu
digambarakan korpus tchebycheff. Korpus ini dibuat untuk menggambarkan
kondisi melintang kapal sehingga dapat ditentukan radius metasenter kapal pada
beberapa variasi sudut kemiringan.
Sedangkan persamaan yang digunakan dalam menghitung radius
metasenter pada kurva tchebycheff adalah sebagai berikut :
Yf =
=
= 0,1745 rad
dimana ,
a : Ordinat gading tchebycheff yang tenggelam (m)
b : Ordinat gading tchebycheff yang terangkat (m)
11
Momen inersia dan radius metasenter dihitung dengan rumus :
Ix =
IYf =
Penentuan lengan stabilitas
Lengan stabilitas statis (GZ) dan dinamis (d) dapat ditentukan dengan
menggunakan rumus :
Lengan stabilitas statis (GZ)
GZ = Lc – (a . sin )
dimana,
Lc = y . cos + (z -Zc) . sin
a = (Zg – Zc)
dimana,
y = /2 . (BM .cos )
z -Zc = /2 . (BM .sin )
= 0,1745 rad
Lengan stabilitas dinamis (d) :
d =
GZ = Lengan stabilitas statis dan = 0,1745 rad.
Lengan stabilitas statis (GZ) dan dinamis (d) yang telah diperoleh kemudian
digambarkan diagram stabilitas. Diagram stabilitas adalah suatu diagram yang
12
Ix0 =
r =
menggambarkan kondisi stabilitas kapal pada beberapa variasi sudut kemiringan.
Lengan stabilitas statis (GZ) dan dinamis (d) bila dikalikan dengan displasmen
(), maka akan diperoleh momen balik (MR) dan kerja (T)4.
Tinggi titik potong garis singgung lengkungan lengan stabilitas statis pada
kemiringan tertentu (), dengan garis vertikal dari titik yang berjarak 1 radian dari
() merupakan tinggi metasenter (GM) pada kemiringan tersebut.
Gambar 2.2. Diagram Stabilitas
Perhitungan periode roling (Tr) menggunakan rumus : 5
Tr =
dimana, Tr – Periode ayun melintang, yang berkisar antara 6 – 14 detik.
m = 0,39 – 0,45
B – Lebar
4 Semyonov. V – Shansky. Tyan, 1960, Statics and Dynamics of The Ships, MIR Publisher,
Moscow.
5 Traung. O. J, 1960, Fishing Boat Of The World II, London, Bros Ltd.
13
GM – Tinggi metasenter
E. Pengecekan Stabilitas
Pengecekan stabilitas dapat dilakukan berdasarkan kriteria stabilitas kapal
ikan (IMO, 2001) antara lain :
a. Luas daerah dibawa lengan lurus GZ tidak boleh kurang dari 0,055 meter
radian sampai sudut Q = 30° dan tidak boleh kurang dari 0,09 meter radian
sampai sudut miring Q = 40° atau sudut genang Qf bila sudut ini kurang
dari 40°.
b. Lengan lurus GZ harus sekurang-kurangnya 0,20 meter pada sudut miring
sama dengan atau lebih besar dari 30°.
c. Lengan lurus terbesar harus terjadi pada sudut miring yang melebihi 30°
atau sekurang-kurangnya 25°.
d. Tinggi titik metasenter awal GM0 tidak boleh kurang dari 0,35 meter.
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tipe dan Subjek Penelitian
Tipe Penelitian : Deskriptif korelasional, yang menggambarkan adanya
hubungan antara titik berat kapal KG dan tinggi
metasenter GM, GZ.
Subjek Penelitian : KM. Senyum Bahari I tipe skipjack pole and line.
B. Lokasi Penelitian
Pengambilan data kapal dilakukan di salah satu lokasi pesisir pantai Desa
Waai Kecamatan Salahutu Ambon, sedangkan penulisan dan analisa hasil
penelitian yang merupakan inti permasalahan dilakukan di Fakultas Teknik
Unpatti Ambon.
C. Rancangan dan Prosedur Penelitian
Rancangan dan prosedur penelitian yang dilakukan antara lain :
o Berdasarkan data ukuran pokok kapal dan data ordinat setengah lebar kapal
(y) dari rencana garis, dipakai sebagai input untuk menghitung parameter
hidrostatis hingga sarat air penuh dan perhitungan skala bonjean.
15
o Dari gambar rencana umum dilakukan pengukuran terhadap komponen-
komponen berat kapal untuk menghitung tinggi titik berat KG pada kondisi
pemuatan.
o Melakukan penggambaran kurva tchebicheff berdasarkan hasil perhitungan
koofisien tchebicheff menurut jumlah gading, sekaligus perhitungan radius
metasenter BM pada = 0° - 90°.
o Kemudian melakukan perhitungan lengan stabilitas statis (GZ), lengan
stabilitas dinamis (d), lengan stablitas bentuk (lc) dan dilanjutkan dengan
penggambaran diagram stabilitas serta penggambaran kurva silang.
o Hasil dari keseluruhan perhitungan tersebut kemudian dilakukan pengecekan
stabilitas menurut kriteria stabilitas kapal ikan oleh IMO.
o Berdasarkan hasil pengecekan, jika tinggi metesenter (GM) tidak menjamin
stabilitas kapal tersebut, maka akan dilakukan evaluasi stabilitas terhadap
tinggi titik berat KG dengan melakukan beberapa variasi pemuatan pada
kapal.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk kepentingan penelitian ini maka pengumpulan data dilakukan
dengan cara :
Pengambilan data dengan teknik wawancara untuk memperoleh data dan
keterangan dari pemilik kapal, para pembuat kapal atau pihak-pihak terkait
dalam memenuhi kebutuhan penelitian.
16
Studi literatur dimana penelitian dilakukan dengan menggunakan buku-buku
referensi yang berhubungan langsung dengan masalah penelitian, sedangkan
untuk mengecek stabilitas kapal digunakan kriteria stabilitas oleh IMO 2001.
E. Teknik Analisa Data
Berdasarkan permasalahan serta tujuan yang akan dicapai maka langkah-
langkah analisa data yang akan dibuat antara lain :
1. Dari data rencana garis kapal dilakukan perhitungan parameter hidrostatis,
perhitungan skala bonjean, penggambaran kurva tchebycheff sekaligus
perhitungan radius metasenter.
2. Berdasarkan gambar rencana umum dilakukan pengukuran dan perhitungan
terhadap komponen-komponen berat kapal seperti; berat lambung dan
perlengkapan, mesin dan instalasi, muatan bersih, air tawar, porvisi, bahan
bakar, ABK.
3. Berdasarkan perhitungan langkah 2 selanjutnya dipakai untuk menentukan
aplikat titik berat KG pada kondisi pemuatan.
4. Kemudian melakukan perhitungan lengan stabilitas dan sekaligus perhitungan
tinggi metasenter kapal, penggambaran diagram stabilitas, penggambaran
kurva potong.
5. Analisa stabilitas menggunakan kriteria stabilitas kapal ikan oleh IMO untuk
mengecek tinggi metasenter awal GM0. Untuk kapal ikan GM0 tidak boleh
kurang dari 0,35 m.
17
Semua proses perhitungan dan analisa data dalam penulisan ini dilakukan
dengan menggunakan komputer program Excel, sedangkan proses penggambaran
diagram hidrostatis, kurva thebycheff, diagram stabilitas, kurva silang dilakukan
dengan menggunakan komputer program AutoCAD.
18