BAB I-II

download BAB I-II

of 27

Transcript of BAB I-II

Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Data Perencanaan Penyelesaian: Perencanaan dan Perhitungan Jembatan Baja CL Ketentuan : -Jarak titik buhul ()= 6m -Panjang bentang (L)=84m -Sudut vakwerk (o)=51o -Tinggi jembatan (H)=7,5 m -Lebar lantai kendaraan = 10m -Lebar jembatan (B)= 13m -Bahan rangka jembatan=baja Bj 52 -Letak Lantai Kendaraan=di bawah -Bahan lantai kendaraan=beton bertulang + aspal -Alat Sambung=baut Diminta : -Perencanaan dan gambar konstruksi jembatan dengan ketentuan diatas. -Gambat konstruksi jembatan H = 7,5 m L = 14 = 84 m = 6 m Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 2 2 1.2Standar Acuan DalamperencanaanjembatanjalanrayadigunakanPedomandanperaturan pembebanan serta syarat teknis lainnya untuk mencapai perencanaan yang ekonomis. Peraturan yang digunakan dalamperencanaan jembatan jalan raya adalah: 1.Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan (RSNI-T-03-2005);2.Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan (RSNI-T-12-2004);3.Perencanaan Pembebanan Jembatan (RSNI T-02-2005); 4.Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI 1983); 5.Daftar Profil Baja. PeninjauanpembebanandidasarkanpadaRSNIT-02-2005yangdibagikepada duakeadaanrencanayaitubatasdayalayandanbatasdayaultimit.Aksirencana digolongkankedalamaksitetapdantransien,sepertiterlihatpadaTabel1.1. Kombinasi beban umunya didasarkan pada beberapa kemungkinan tipe yang berbeda dari aksi yang bekerjasecarabersamaan.Aksirencanaditentukandariaksinominalyaitumengalikan aksinominaldenganfaktorbebanyangmemadai.Kombinasibebanyanglazimdapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Tipe Aksi Rencana Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 3 3 1.3Aksi Tetap 1.3.1Berat sendiri Berat sendiri dari bagian bangunan adalah berat dari bagian tersebut dan elemen struktural lain yang dipikulnya. Dalam hal ini adalahberatbahandanbagian jembatanyangmerupakanelemenstruktural,ditambahdenganelemennonstruktural yang dianggap tetap. Tabel 1.2 Berat Isi dan Bahan Bahan Spesifikasi Berat Isi Berat / Satuan Isi Kerapatan Masa (kN/m3)(kg/m3) Campuran aluminium26,72.720 Lapisan permukaan beraspal 22,02.240 Besi tuang71,07.200 Timbunan tanah dipadatkan 17,21.760 Kerikil dipadatkan18,8 22,71.920 2.320 Aspal beton22,02.240 Beton ringan12,25 19,60 Beton22,0 25,02.240 2.560 Beton bertulang23,5 25,52.400 2.600 Beton prategang25,0 26,02.560 2.640 Batu pasangan23,52.400 Timbal111,0111.400 Lempung lepas12,51.280 Neoprin11,31.150 Pasir kering15,7 17,21.600 1.760 Pasir basah18,0 18,81.840 1.920 Lumpur lunak17,21.760 Baja77,07.850 Kayu (ringan)7,8800 Kayu (keras)11,01.120 Air murni9,81.000 Air garam10,01.025 Besi tempa73,57.680 1.3.2Beban mati tambahan Bebanmatitambahanadalahberatseluruhbahanyangmembentuksuatubeban pada jembatan yang merupakan elemen non struktural. Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 4 4 Kecualiditentukanlainolehinstansiyangberwenang,semuajembatanharus direncanakanuntukbisamemikulbebantambahanyangberupaaspalbetonsetebal50 mm untuk pelapisan kembali dikemudian hari. Pengaruh dari alat pelengkap seperti pipa untuk saluran air bersih, saluran air kotor dan lain-lain harus ditinjau. 1.4Aksi Transien 1.4.1Beban lalu lintas -Terdiri atas beban lajur D dan beban truk T -BebanlajurDbekerjapadaseluruhlebarjalurkendaraandanmenimbulkan pengaruhpadajembatanyangekivalendengansuatuiring-iringankendaraan yangsebenarnya.JumlahtotalbebanlajurDyangbekerjatergantungpada lebar jalur kendaraan itu sendiri. -Beban truk T adalah satu kendaraan berat dengan 3 as yang ditempatkanpada beberapa posisi dalam lajur lalu-lintas rencana. Hanya 1 truk T diterapkan per lajur lalu-lintas rencana. -BebanDakanmenjadipenentudalamperhitunganjembatanbentangsedang sampaipanjang,sedangkanbebanTdigunakanuntukbentangpendekdan lantai kendaraan. a)Beban lajur D Intensitas dari beban D Beban lajur D terdiri dari beban tersebar merata (BTR) yang digabung dengan beban garis (BGT) seperti pada Gambar 1.1. Gambar 1.1Beban Lajur D Intensitas p kN/m 90o Arah lalu lintas Beban garis UDL Beban tersebar merata Intensitas q kPa UDL = Uniformly Distributed Load Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 5 5 Beban Terbagi Rata (BTR) q= 9,0 kPauntuk L 30 m q= 9,0 (0,5 + 15/L) kPa untuk L > 30 m dimana : q=Intensitas beban (kPa) L=Panjang total jembatan yang dibebani (m) 1 kPa=0,81632 ton/m2 Hubungan ini dapat dilihat pada Gambar 1.2 Gambar 1.2Beban D, BTR vs panjang yang dibebani BebanTerbagiRata(BTR)mungkinharusdipecahmenjadipanjang-panjang tertentu untuk mendapatkan pengaruh maksimum pada jembatanmenerus atau bangunan khusus. Beban Garis (BGT) p = 49,0 kN/m Bebangaris(BGT)harusditempatkantegaklurusterhadaparahlalu-lintas pada jembatan. Untukmendapatkanmomenlenturnegatifmaksimumpadajembatan menerus,BGTkeduayangidentikharusditempatkanpadaposisidalam arah melintang jembatan pada bentang lainnya. Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 6 6 Penyebaran beban D pada arah melintang Beban D harus disusun pada arah melintang sedemikian rupa sehingga menimbulkan momen maksimum. BebanD100%harusditempatkanpadalebarjalurjembatan5,50m atau kurang. Jika lebar jalur lebih besar 5,50 m, 100 % beban D harus ditempatkanpadalebarjalurlalu-lintasyangtergantungpadajumlah lajurdimanan1x2,75m(n1=jumlahlajur),dan50%bebanD tambah harus ditempatkan pada seluruh lebar sisa dari jalur lalu-lintas. Susunan pembebanan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.3 Gambar 1.3 Penyebaran pembebanan D arah melintang Intensitas bebann1 x 2,75b > 5,50 m Penempatan alternatifn1 x 2,75b50 %bb100 % Intensitas bebanIntensitas beban100 %b < 5,50 m100 %50 % Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 7 7 b)Pembebanan truk T Gambar 1.4 Pembebanan Truk T (500 kN) Tabel 1.3 Beban roda Lebar (mm)Panjang (mm) Beban (kN) Roda A12520025,0 Roda B500200112,5 HanyaadasatukendaraantrukTyangbisaditempatkanpadasatulajurlalu-lintas rencana. c)Faktor beban dinamis Untuk BGT dari D beban: 40050 L4 , 0 iE =Tetapi:0,3 i 0,4 Dimana: i = Faktor beban dinamis LE=Panjang bentang (m) 5 m4 s/d 9 m 0.50.5 2.75 m 1.75 50 kN225 kN225 kN 112,5 kN 200 mm 500 mm 200 mm 20 cm 125 mm 125 mm500 mm 500 mm 500 mm 112,5 kN 200 mm 200 mm 20 cm 112,5 kN 25 kN 25 kN 112,5 kN 2.75 m ABB Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 8 8 FaktorBebanDinamis(FBD)merupakanfungsidaripanjangbentangekivalen seperti tercantum dalam Gambar 1.5 Gambar 1.5 Faktor beban dinamis untuk BGT untuk pembebanan lajur D Untuk bentang menerus: LE = max avL . LDimana : Lav = panjang bentang rata-rata dari kelompok bentang yang disambungkan secara menerus (m) Lmax= panjang bentang maksimum dalam kelompok bentang yang disambung secara menerus (m) -UntukpembebanantrukT,FBDdiambil30%.HargaFBDyangdihitung digunakan pada seluruh bagian bangunan yang berada diatas permukaan tanah. -Untukbagianbangunanbawahdanpondasiyangberadadibawahgaris permukaan,hargaFBDharusdiambilsebagaiperalihanlinierdarihargapada garis permukaan tanah sampai nol pada kedalaman 2 m. i = 0,3 0,15 x D -Untuk bangunanyang terkubur, seperti halnyagorong-gorong danstruktur baja-tanah,hargaFBDjangandiambilkurangdari40%untukkedalamannoldan jangan kurang dari 10 % untuk kedalaman 2 m. i = 0,4 0,15 x D Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 9 9 d)Gaya rem -Gayarem(kN)harusdiperhitungkansenilai5%daribebanDuntuksemua lajur lalu-lintas, tanpa dikalikan dengan faktor beban dinamis. -Gayaremtersebutdianggapbekerjahorisontaldalamarahsumbujembatan dengan titik tangkap 1,80 m diatas permukaan lantai kendaraan. -BebanlajurDtidakdireduksibilapanjangbentangmelebihi30m,dan digunakan nilai dari : q = 9 kPa Gambar 1.6 Gaya rem per lajur 2,75 m (KBU) e)Pembebanan untuk pejalan kaki Gambar 1.7 Pembebanan untuk pejalan kaki Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 10 10 Tabel 1.4 Pembebanan untuk pejalan kaki Beban pejalan kaki (kPa) Semua elemen dari trotoar dan jembatan penyeberangan yang langsung memikul pejalan kaki W = 5 Jembatan pejalan kaki dan trotoar terpisah dengan bangunan atas jembatan W = 1/15 x (160 A) 4 W 5 Untuk trotoar yang dipasang pada bangunan atas jembatan W = 1/30 x (160 A) 2 W 5 Dimana :A = Luas dibebani (m2) Apabilatrotoarmemungkinkandigunakanuntukkendaraanringanatauternak, maka trotoar harus direncanakan untuk bisa memikul beban hidup terpusat 20 kN. 1.4.2Aksi lingkungan a)Beban angin 1.Beban angin pada bangunan atas jembatan Gayaanginnominaldayalayandanultimatejembatanakibatangintergantung kecepatan angin rencana sebagai berikut: TEW = 0,0006 Cw (Vw)2 Ab Dimana: TEW= Gaya angin pada struktur jembatan (kN) Vw= Kecepatan angin rencana (m/det) Cw= Koefisien seret Ab= Luas ekivalen bagian samping jembatan (m2) Kecepatan angin rencana harus sesuai dengan Tabel 1.5 Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 11 11 Tabel 1.5 Kecepatan Angin Rencana Vw Keadaan Batas Jarak dari pantai 5 km> 5 km Daya layan30 m/d25 m/d Ultimate35 m/d30 m/d Koefisien seret (Cw) harus sesuai dengan Tabel 1.6 Tabel 1.6 Koefisien Seret Cw Tipe Jembatan Cw Bangunan Atas Masif (1).(2) b/d = 1,02,10 (3) b/d = 2,01,50 (3) b/d = 6,01,25 (3) Bangunan atas rangka1,20 Catatan : (a)b = lebar keseluruhan jembatan dihitung dari sisi luar sandaran. d = tinggi bangunan atas, termasuk tinggi bagian sandaran yang masif. (b)Untuk harga antara dari b/d bisa diinterpolasi linier (c)Apabilabangunanatasmempunyaisuperelevasi,Cwharusdinaikkansebesar3% untuk setiap derajat superelevasi, dengan kenaikan maksimum 25 %. -Luas ekivalen bagian samping jembatan (Ab) adalah luas total bagian yang masif dalam arah tegak lurus sumbu memanjang jembatan.-Beban angin harus dianggap bekerja secara merata pada seluruh bangunan atas. -Untuk jembatan rangka, luas ekivalen dianggap 30 % dari luas yang dibatasi oleh batang-batang bagian terluar. Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 12 12 2.Beban angin pada permukaan lantai kendaraan TEW = 0,0012 Cw (Vw)2 Ab Dimana : TEW= Tambahan beban garis merata (kN) akibat angin pada jalur lalu-lintas jembatan, ditempatkan pada permukaan lantai jembatan Vw= Kecepatan angin (m/det), sama dengan atas Cw= Koefisien seret = 1,20 Ab= Luas ekivalen bagian samping jembatan (m2) b)Beban gempa Analisa statis Analisa statis, dari cara spectral moda tunggal leleh pada ekivalen koefisien geser dasar plastis Cplastic digunakan untuk mewakili mode utama dari getaran. Minimum beban gempa rencana harus diperoleh dari rumus berikut: TEQ = Kh . I . WT Dimana: Kh = Cplastic.S TEQ =Gaya geser dasar total dalam arah yang ditinjau (kN) Kh =Koefisien beban gempa horisontal Cplastic =Koefisien geser dasar plastis untuk zona yang sesuai, periode dan kondisi setempat I=Faktor kepentingan (Tabel 1.7) S=Faktor tipe struktur (Tabel 1.8) WT=Berattotalnominalbangunanyangmempengaruhipercepatangempa, diambil sebagai beban mati ditambah beban mati tambahan (kN) Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 13 13 Tabel 1.7 Faktor kepentingan 1 Klasifikasi Nilai minimum dari 1 1.Jembatan memuat lebih dari 2.000 kendaraan / hari, jembatan pada jalan raya utama atau arteri dan jembatan dimana tidak ada rute alternative. 1,2 2.Seluruh jembatan permanent lainnya dimana rute alternative tersedia, tidak termasuk jembatan yang direncanakan untuk pembebanan lalu-lintas yang dikurangi 1,0 3.Jembatan sementara (missal : Bailey) dan jembatan yang direncanakan untuk pembebanan lalu-lintas yang dikurangi 0,8 Tabel 1.8Faktor tipe bangunan Tipe jembatan (1) Faktor tipe bangunan S Jembatan dengan daerah sendi beton bertulang atau baja Jembatan dengan daerah sendi beton prategang Prategang parsial (2) Prategang penuh (2) Type A (3)1,0 F1,15 F1,3 F Type B (3)1,0 F1,15 F1,3 F Type C3,03,03,0 Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 14 14 1.5Kombinasi pembebanan dan gayaKombinasi pada keadaan batas daya layan Tabel 1.9 Kombinasi beban pada batas daya layan Kombinasi Beban Primer Aksi Tetap + satu aksi transien Sekunder Primer + 0.7 (satu aksi transien lainnya) Tersier Primer + 0.5 (dua atau lebih aksi transien) gaya tegangan yang digunakan dapat dilihat pada PPPJJR-1987, pasal 5. Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 15 15 BAB II PERHITUNGAN LANTAIKENDARAAN, TROTOAR, DAN SANDARAN 2.1Perhitungan Lantai Kendaraan 2.1.1Data Perencanaan -Lebar lantai kendaraan=10 m -Lebar lantai trotoar=2 x 1,5 m-Lebar jembatan =13m -Panjang Jembatan=84 m -Tinggi vakwerk=7,5 m -Jarak gelagar memanjang =2,6 m -Jarak gelagar melintang =6 m-Tebal lapisan aspal =10 cm = 0,10 m-Tebal plat lantai beton bertulang =20 cm = 0,20 m-BJ aspal =2,2 t/m3 -BJ beton bertulang=2,4 t/m3 -BJ air=1 t/m3 Vakwerk Gelagar memanjang Trotoar Lantai kendaraanGelagar melintang

7,5 m 10m 1,5mm 1,5 2,6m2,6m 2,6m2,6m2,6m Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 16 16 2.1.2Pembebanan a.Muatan Mati-Berat plat lantai beton bertulang= 0,20 2,4 1= 0,480t/m -Berat lapisan aspal= 0,10 2,24 1= 0,224t/m -Berat air hujan= 0,05 1,0 1= 0,050t/m q= 0,754t/m Kecualiditentukanlainolehinstansiyangberwenang,semuajembatanharus direncanakanuntukbisamemikulbebantambahanyangberupaaspalbetonsetebal50 mm untuk pelapisan kembali di kemudian hari. b.Muatan Hidup Untuk perhitungan beban lalu lintas pada lantai kendaraan, digunakan beban T yangmerupakankendaraantruksemi-traileryangmempunyaisusunandanberatas sepertipadaGambar2.1.Beratdarimasing-masingasdisebarkanmenjadi2beban merata sama besar yang merupakan bidang kontak antara roda dengan permukaan lantai. Dengan beban roda diambil sebesar 11,25 ton. Gambar 2.1 Pembebanan Truk T Bebanrodadisebarmeratapadalantaikendaraanberukuran(2,6x6,0)myaitu padajarakantaragelagarmemanjangdangelagarmelintang.Bidangkontakrodauntuk Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 17 17 beban100%adalah(20x50)cm(sumber:RSNIT-02-2005hal.22).Penyebarangaya terhadap lantai jembatan dengan sudut 45 dapat dilihat pada gambar berikut. Agar lebih jelasnyadapatdilihatpadagambarpenyebarangayaterhadaplantaijembatansebagai berikut : Penyebaran Gaya : a= 50 + 2 (1/2 x tebal plat beton + tebal aspal) = 50 + 2 (1/2 x 20 + 10) = 90,0 cm b= 20+ 2 (1/2 x tebal plat beton + tebal aspal) = 20 + 2 (1/2 x 20 + 10) = 60,0 cm Jadi luas bidang kontak setelah penyebaran terjadi adalah (90 x 60) cm. q = axbT =6 , 0 9 , 025 , 11x = 20,833 t/m2

c.Muatan Angin Muatananginmerupakanmuatansekunder.Luasbidangmuatanhidup yangbertekanananginditetapkansetinggi2meterdiataslantaikendaraan, sedangkan jarak as roda kendaraan adalah 1,75 m. P = 11,25T 10 20 50 cm 20 cm a b P = 11,25T aspal Plat beton Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 18 18 Reaksi pada roda akibat angin (A) : A = = mm m t m m75 , 11 / 15 , 0 2 6 , 22 = 0,78ton Muatangayaangindapatjugadicaridengancarakeseimbanganmomen berdasarkan gambar penyebaran beban pada kendaraan tersebut. W= 150 kg/m2 Jarak gelagar melintang Tinggi kendaraan = 150 kg/m2 2,6 m 2 m = 780 kg = 0,780 ton RA MB = 0 - (W 1) + (RA 1,75) = 0 1,75RA= W 1,75RA= 0,780 RA= + 0,446 ton Momen akibat beban angin = R x a = 0,446 x 1,75 = 0,780 tm 2.1.3Perhitungan momen a.Momen akibat beban mati (berat sendiri) Berat sendiri (q):0,754 t/mUkuran plat:2,6m 6,0 m(jarak gelagar memanjang) (tinggi kendaraan) (beban angin) (1/2 tinggi kendaraan) Jarak as roda 2 m w = 150 kg/m21 m 1,75 m AB aksi pada roda reaksi dari lantai RB MA = 0 - (W 1) + (RB 1,75)= 0 1,75RB = W 1,75RB= 0,780 RB= + 0,446 ton Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 19 19 Ly = 6 m Diasumsikan Plat bertumpu pada kedua tumpuan pada arah memanjang dan terjadi elastis. Menurut SK SNI T 15 1991 03, momen pada plat dapat dihitung dengan peraturan Tabel 4.2.b Vis Kusuma 1997 (skema IVd, jepit jepit). Mlx= + 0,001 . q . lx2 . x, x = 100,3 = + 0,001 . 0,754. (2,6)2 . 100,3 = + 0,511 tm Mly= + 0,001 . q . lx2 . y, x = 30,9 = + 0,001 . 0,754. (2,6)2 . 30,9 = + 0,157 tm Mty= - 0,001 . q . lx2 . x, x = 114 = - 0,001 . 0,754. (2,6)2 . 114 = - 0,581 tm Mtlx = mlx = x 0,511 = 0,255 tm Mtly = mly = x 0,157 = 0,0785 tm b.Momen akibat beban hidup dan beban angin DihitungberdasarkanPBI-1971pasal13.3.1,momennegatifrencanaharusdi anggapmenangkap pada bidang muka tumpuan persegi, dimana tumpuan-tumpuan bulat atau dengan bentuk lain harus dianggap sebagai tumpuan bujur sangkar dengan luas yang sama. Lx= 2,6mLy/Lx = 2,31m Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 20 20 -Keadaan I : Plat menerima beban satu roda (di tengah plat) a = 90 cm ; b = 60 cm

Beban berada di tengah-tengah diantara kedua tepi yang tertumpu untuk : Ly>3 r Lxr =1/2(dua tumpuan jepit) Ly>3 1/2 2,6 6 >3,9 ................(OK) Sehingga : Lebar kerja maksimum pelat dalam arah bentang Lx (Sa) dicari: Sa = a + r Lx = 0,90 + 2,6 = 1,65 m Momen arah bentang Lx: SaMoMlx =Di mana Mo dianggap sebagai momen maksimum balok di atas dua tumpuan. Mo= P Lx= . 12,22 2,6= 7,94 tm Sehingga : SaMoMlx == 65 , 194 , 7 =4,81 tm/m Momen di arah bentang Ly(momen positif ) : Ly >2/3 Lx

Ly = 6 m Lx = 2,6 m a b Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 21 21 Ly > 2/3 2,6 6 > 1,73...........(OK)Sehingga : LyaMlxMly. 41+== 665 , 1 4181 , 4x+

=2,29 tm/m Momen di arah bentang Ly(momen negatif ) : SaMoMly 10 , 0 = 65 , 194 , 710 , 0 = Mly = - 0,481 tm/m -Keadaan II : Beban terpusat dua roda simetris terhadap sumbu plat. Bilabebantidakberdiriditengah-tengahdiantarakeduatepiyangtidak ditumpu maka,Untuk : Ly>r Lx r =1/2 ( dua tumpuan jepit) Sa Sa Ly = 6 m Lx = 2,6 m 0,60 0,7 0,7 0,60 3,6 BA Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 22 22 Ly>1/2 2,6 6,0 > 1,3...........(OK) DarigambardiatasdapatkitalihatjarakantararodasebelahluarB1dengan sisi terluar plat sebelah kiri (v) = 0,7 sehingga : Momen akibat A :Sa = a + r Lx + v = 0,9 +1/2 2,6 + 0,7 =1,7m Momen arah bentang Lx : SaMoMlx == 7 , 194 , 7 = 4,67 tm/m Momen arah bentang Ly : LyaMlxMly. 41+==69 , 0 4167 , 4x+= 2,918 tm/m Momen akibat B :untuk : Ly>r Lx r =1/2 (tumpuan jepit) Ly>1/2 2,6 6 >1,3..............(OK) Dari gambar diatas dapat kita lihat jarak darirodasebelahdalamAkejarakterluar plat sebelah kanan = 3,6 + 0,6 + 0,7 maka (v) = 4,9 sehingga: Sa = a + r Lx + v = 0,9 + 1/2 2,6 + 4,9 = 5,9 m Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 23 23 Momen arah bentang Lx : SaMoMlx == 9 , 594 , 7 = 1,346tm/m Momen arah bentang Ly : LyaMlxMly. 41+==69 , 0 . 41346 , 1+ =0,841 tm/m Diperoleh momen akibat roda a + roda b : Mlx=4,67+1,346= 6,016 tm Mly=2,918 +0,841 = 3,759 tm Kesimpulan : 1.Dengan memperhatikan kedua keadaan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa keadaan II (beban 2 roda) yang lebih menentukan, dimana : Mlx=6,016 tm Mly=3,759 tm 2.Momen yang terjadi seluruhnya pada plat lantai akibat beban mati+beban hidup+beban angin adalah : M1 = 1,4 x 0,511= 0,715 tm = 7,15kNm M2= 1,2 x 0,511 + 1,6 x 6,016= 10,239 tm = 102,39 kNm M3= 0,9 x 0,511 + 1,2 x 6,016 + 1,2 x 0,780= 8,615 tm = 86,150 kNm M4 = 0,9 x 0,511 + 1,3 x 0,780= 1,474 tm = 14,74 kNm 2.1.4Perencanaan penulangan plat lantai kendaraan Data perencanaan : mutu baja (fy)=400 Mpa=4000kg/cm2 mutu beton (fc)=25Mpa=250kg/cm2 Ukuran plat beton direncanakan : -tebal plat beton(h)=20cm=200 mm -lebar plat beton tiap 1 m( b )=100cm= 1000mm -diameter tulangan (D)=1,4cm= 14mm -selimut beton(p)=3cm= 30mm Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 24 24 d=h p 0,5 d=200 30 0,5(14)=163mm Dari Tabel A.28 untuk fy = 400 Mpa dan fc = 25 Mpa dan | = 0,80 diperoleh : min= 0,0035 max= 0,0203 Contoh perhitungan untuk lapangan arah x : Mu = 102,39 kNm ; b = 1,0 m ; d = 0,163 m k = 2bdMu| = 26163 1000 8 , 010 102,39 x=4,817 MPa Dari tabel diperoleh0139 , 0 = karena0035 , 0 0139 , 0min = > = , maka dipakai hit . 7 , 2265 163 1000 0139 , 0 = = = bd Asperlu mm Dipakai tulangan100 20 | , As = 3141,6 mm Perhitungan selanjutnya dapat dilihat di dalam tabel berikut. Tabel tulangan plat lantai. Mutu beton fc = 25 Mpa, fy = 400 Mpa dan | = 0,80. Mu As perlu Tulangan(kNm)(mm2)Dipakai1 2 4 5 6 7M1 7.15 < 0,0035 0.0035 570.5 20 - 100M2 102.39 0.0139 0.0035 2265.7 20 - 100M3 86.15 0.0139 0.0035 570.5 20 - 101M4 14.74 < 0,0035 0.0035 570.5 20 - 102 min(MPa)30.3364.8174.0530.693MomenK=Mu/C.bd2 2.2Perhitungan Sandaran Jembatan Data perencanaan : -Jarak antar tiang sandaran: 2,5 m -Tinggi sandaran (dari trotoar): 0,9m -Profil railing:Baja bulat pipa C 60,5 t = 4,0 (q = 5,57 kg/m) -Profil tiang sandaran:Baja bulat pipa C 101,6 t = 4,0 (q = 9,63 kg/m) -Muatan hidup vertikal:1 kN/m = 100 kg/m Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 25 25 -Beban horizontal:1 kN/m = 100 kg/m -oleleh baja :3600 kg/cm2 -o baja:2400 kg/cm2

2.2.2Pembebanan a.Sandaran mendatar (railing) SandarandirencanakandibuatdaribajabulatpipaC60,5dengandatasebagai berikut :-q= 5,57 kg/m -Wx = 9,41 cm3 Beban yang bekerja : -Berat sendiri profil:5,57kg/m -Beban horizontal:100 kg/m -Beban vertikal:100 kg/m Momen yang timbul : Mux =1/8 q L2+ P L =1/8 5,57 2,52+ 100 2,5 =4,352 + 62,5=66,852 kgm=6685,2 kgcm Muy=1/4 P L =1/4 100 2,5 =62,5 kgm=6250 kgcm Tiang Sandaran Sandaran Mendatar Lantai Trotoar 2,5 m 0,9 m Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 26 26 Tegangan yang timbul : oytb=WxMyWxMx+=9,41625041 , 92 , 6685+=1374,622 kg/cm2< o= 2400 kg/cm2. . . . (aman) Dengan demikian Profil Baja Bulat 60,5 dengan t = 4 dapat digunakan sebagai sandaran mendatar. b.Tiang sandaran (Railing Fast) Direncanakan menggunakan baja bulat pipa C 101,6 dengan t = 4,0 mmsebagai tiang sandaran, dengan data sebagai berikut : -q=9,63kg/m -Wx = Wn=28,8cm3 -ix=3,45cm4 -F =12,26cm2

Tinggi tiang sandaran terhitung dari papan lantai trotoar :H = tinggi tiang sandaran+1/2 tebal plat trotoar =90+1/2 (20) =100 cm=1,0 m Pembebanan vertikal : -Berat sendiri profil= 1,0 9,63=9,63kg -Sandaran mendatar= 2 ( x (5,57+100+100)) x 2,5= 513,93kg -Beban muatan hidup= 100,00kg P=623,56kg BerdasarkanRSNIT02-2005hal56,tiangsandarandirencanakanuntukbeban daya layan rencana 0,75 kPa/m * L dengan titik tangkap sejarak 90 cm dari lantai trotoar. Besar gaya horizontal pada tiang sandaran : H=100 kg/m x 2,5 m= 250kg Momen yang timbul : M=250 kg x 90 cm =22500kgcm Kondisi tumpuan adalah jepit bebas, Perencanaan Jembatan Baja Multazam / 0804101010087 27 27 lk=2L=2 x 90=180 cm =minikl =3,4590 2=52,174 Dari tabel profil baja, untuk BJ-52didapat faktor tekuk : =52,174e=1,386(interpolasi)

Tegangan yang timbul : oytb=nWM+ FP =28,822500+ 386 , 112,26623,53= 851,739kg/cm2