BAB I Dan BAB II Tangkal Penyakit Degeneratif Dengan Pola Makan Sehat
-
Upload
nur-khasanah-cilacap -
Category
Documents
-
view
401 -
download
4
Transcript of BAB I Dan BAB II Tangkal Penyakit Degeneratif Dengan Pola Makan Sehat
Judul Buku : Tangkal Penyakit Degeratif Dengan Pola Makan Sehat
Penulis : Nur Khasanah
DAFTAR ISI
I. KEBUTUHAN TUBUH AKAN GIZI
A. Manusia Butuh Makan
B. Fungsi Makanan Bagi Tubuh
C. Kebutuhan Energi
D. Kebutuhan Karbohidrat
E. Kebutuhan Lemak
F. Kebutuhan Protein
G. Kebutuhan Vitamin dan Mineral
H. Kebutuhan Cairan
I. Angka Kecukupan Gizi (AKG)
II. POLA MAKAN
A. Budaya dan Makanan
B. Pola Makan Tidak Sehat
C. Dampak Pola Makan Tidak Sehat
III.PENYAKIT DEGENERATIF
A. Pengertian Penyakit Degeneratif
B. Proses Munculnya Penyakit Degeneratif
C. Peranan Gizi sebagai Pemicu Penyakit Degeneratif
IV. DIABETES MELLITUS
A. Pengertian Diebetes Mellitus
B. Tipe Diabetes Mellitus
C. Proses Terjadinya Diabetes Mellitus
D. Kenali Tanda-Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
E. Pola Makan Tinggi Gula dan Lemak Pencetus Diabetes Mellitus
1
V. HIPERTENSI DAN PENYAKIT JANTUNG
A. Pengertian Hipertensi dan Penyakit Jantung
B. Proses Terjadinya Hipertensi dan Penyakit Jantung
C. Kenali Tanda-Tanda Hipertensi dan Penyakit Jantung
D. Pola Makan Tinggi Lemak dan Garam (Natrium) Pencetus Hipertensi dan
Penyakit Jantung
VI. OBESITAS
A. Pengertian Obesitas
B. Proses Terjadinya Obesitas
C. Dampak Obesitas
D. Pola Makan Tinggi Energi Pencetus Obesitas
VII. PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN
A. Macam-Macam Penyakit Saluran Pencernaan Terkait Makanan
B. Proses Terjadinya Penyakit Saluran Pencernaan
C. Manfaat Serat bagi Saluran Pencernaan
D. Pola Makan Rendah Serat Pencetus Gangguan Saluran Pencernaan
VIII. POLA MAKAN SEHAT PENCEGAH PENYAKIT DEGENERATIF
A. Pengertian Pola Makan Sehat
B. Prinsip Pola Makan Sehat
C. Manfaat Pola Makan Sehat
IX. MENYUSUN MENU MAKANAN DENGAN GIZI SEIMBANG
A. Makanan Bergizi Tidak Harus Mahal
B. Prinsip Menyusun Menu Makanan Seimbang
C. Contoh Menu Makanan Seimbang
2
PENGANTAR PENULIS
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kekuatan dan kesempatan sehingga
kami dapat menghadirkan sebuah buku “Tangkal Penyakit Degeneratif dengan Pola Makan
Sehat”. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad s.a.w yang telah membawa rahmat bagi alam semesta.
Saat ini Indonesia mengalami beban gizi ganda. Disatu sisi masalah gizi kurang
belum dapat teratasi, kini masalah gizi lebih mulai menjadi masalah serius. Masalah gizi
lebih atau umum dikenal dengan penyakit degenerati seperti obesitas, diabetes mellitus,
hipertensi dan penyakit jantung akhir-akhir ini mulai menjangkiti masyarakat terutama
masyarakat perkotaan. Pada dasarnya penyakit-penyakit tersebut dapat kita cegah dengan
pola makan yang sehat.
Buku ini menjelaskan uraian tentang penyakit degeratif seperti obesitas, hipertensi,
penyakit jantung, diabetes mellitus, dan penyakit saluran pencernaan dan penyebabnya dari
tinjauan gizi. Selain itu buku ini mengulas tentang kaitan budaya dengan pembentukan pola
makan masyarakat dan peranannya dalam pembentukan pola makan tidak sehat. Penjelasan
mengenai kebutuhan tubuh akan zat gizi dan pola makan sehat dengan penerapan gizi
seimbang untuk menangkal penyakit degeneratif akan memperkaya buku ini.
Buku ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat tentang penyakit
degeneratif. Selanjutnya hal tersebut diharapkan dapat menjadikan pembaca dapat
menerapkan pola makan yang tepat yang dapat menangkal berbagai penyakit degeneratif,.
3
BAB I
KEBUTUHAN TUBUH AKAN GIZI
J. Manusia Butuh Makan
Kita masih ingat salah satu pelajaran Sekolah Dasar (SD) tentang makhluk hidup. Di
dunia ada dua golongan besar ciptaan Tuhan yaitu benda mati dan makhluk hidup. Benda
mati seperti batu, gunung, udara dan benda mati lainnya tentu berbeda dengan makhluk hidup
seperti tumbuhan, hewan dan manusia. Beberapa ciri-ciri makhluk hidup yang
membedakannya dengan benda mati yaitu bernapas, bergerak, bereaksi jika ada rangsangan,
tumbuh, berkembang biak, dan tentu saja makhluk hidup butuh makan.
Tidak ada makhluk hidup termasuk manusia yang dapat bertahan hidup tanpa makan
sama sekali. Beberapa binatang yang hidup di daerah kutub misalnya beruang kutub, dapat
bertahan hidup tanpa makan selama beberapa bulan. Akan tetapi, bukan berarti hewan ini
tidak butuh makan sama sekali. Hal itu dilakukan karena terpaksa sebab pada musim dingin
binatang ini tidak bisa mencari binatang buruan sebagai makanan. Mungkin juga ada manusia
yang masih dapat bertahan hidup tanpa makan untuk jangka waktu beberapa minggu. Namun,
tak ada seorangpun yang bisa tetap bertahan hidup apabila terus menerus tidak makan sama
sekali. Sejak zaman purba, manusia telah menyadari pentingnya makanan untuk
kelangsungan hidup.
Setiap hari, tentu saja manusia butuh makan. Setiap orang dalam siklus hidupnya
selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai bahan makanan. Manusia makan dengan
memasukkan makanan ke dalam mulut dan selanjutnya dicerna di lambung dan di usus halus.
Siklus ini terus berlangsung sejak manusia manusia lahir sampai meninggal.
Tahukah Anda apa yang menyusun tubuh manusia? Ternyata tubuh manusia adalah
kumpulan atau tatanan dari berbagai unsur zat gizi. Sepanjang hidupnya bagian tubuh
manusia mengalami regenerasi yaitu mengganti jaringan tubuh yang telah aus dengan
jaringan tubuh yang baru. Oleh karena itu manusia membutuhkan asupan bahan makanan dari
luar untuk memenuhi kebutuhan zat gizi bagi tubuhnya.
4
K. Fungsi Makanan Bagi Tubuh
Makanan memiliki segudang manfaat bagi tubuh manusia. Meski demikian tidak
semua makanan mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh. Bahkan ada makanan yang
tidak sesuai dengan tubuh dan malah dapat merusak atau merugikan bagi tubuh. Makanan
sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk
fungsi normal tubuh.
Zat gizi yaitu zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi dari
makanan, mempunyai fungsi bagi tubuh sebagai:
1. Sumber energi atau tenaga
Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak dan protein.
Ketiga zat gizi terdapat dalam jumlah paling banyak dalam makanan. Zat-zat gizi
ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan atau
aktivitas. Jika fungsi ini terganggu, orang menjadi terganggu aktivitasnya dan
merasa cepat lelah.
2. Menyokong pertumbuhan badan
Yaitu zat gizi berfungsi sebagai bahan utama untuk menambah sel-sel baru pada
sel yang sudah ada. Protein, mineral dan air adalah bagian dari jaringan tubuh.
Oleh karena itu diperlukan ketiga zat gizi tersebut untuk membentuk sel-sel baru
yang diperlukan. Proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yang
terpelihara dengan baik akan menunjukkan baiknya kesehatan yang dimiliki
seseorang.
3. Memelihara jaringan tubuh
Mengganti yang rusak atau aus terpakai, yaitu mengganti sel yang tampak jelas
pada luka yaitu terjadinya jaringan penutup luka.
4. Mengatur proses dalam tubuh dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh
(keseimbangan air, asam basa dan mineral)
Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh.
Mengatur keseimbangan air di dalam sel dan bertindak menjaga keseimbangan
asam basa dalam upaya memelihara netralitas tubuh.
5. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai
antioksidan dan antibody lainnya.
Salah satu zat gizi yang penting dalam fungsi ini adalah protein. Protein
membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang berbahaya (penyebab
infeksi) dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh.
5
Gambar 1.1
Fungsi Zat Gizi dalam Tubuh
Sumber: Kesehatan dan Gizi oleh Santoso dan Ranti, 2004, hlm. 109
L. Kebutuhan Energi
Manusia demi kehidupannya sangat ditentukan oleh berlangsungnya atau bergeraknya
proses-proses dalam tubuh, seperti berlangsungnya proses peredaran darah, denyut jantung,
pernapasan, pencernaan, proses-proses lainnya, selanjutnya bergerak melakukan berbagai
kegiatan atau melakukan pekerjaan fisik. Semua proses tersebut tidak akan berjalan dengan
baik tanpa adanya energi.
Energi merupakan hasil dari pembakaran zat gizi sumber energi yaitu karbohidrat,
protein dan lemak. Dengan demikian agar manusia selalu tercukupi energinya diperlukan
pemasukan zat-zat gizi tersebut yang cukup ke dalam tubuhnya. Seseorang tidak dapat
bekerja dengan energi yang melebihi dari apa yang yang diperoleh dari makanan kecuali jika
menggunakan cadangan energi dalam tubuh. Namun, jika hal ini terjadi secara terus menerus
akan dapat membahayakan tubuh karena tubuh kekurangan energi.
Kebutuhan energi seseorang adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang
diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang sesuai ukuran dan komposisi tubuh
serta aktivitas fisik. Kebutuhan energi total orang dewasa diperlukan untuk metabolism basal
dan aktivitas fisik.
6
1. Metabolisme basal
Apa yang dimaksud dengan metabolisme basal? Metabolisme basal adalah proses
vital dalam tubuh seperti proses bernapas, sirkulasi darah, sirkulasi cairan tubuh dan
proses vital lain. Kebutuhan energi untuk metabolisme basal adalah kebutuhan energi
minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang vital. Kebutuhan
energi basal termasuk jumlah energi yang diperlukan untuk pernapasan, peredaran darah,
pekerjaan ginjal, dan alat-alat tubuh lain serta untuk proses yang terjadi di dalam sel-sel
serta untuk mempertahankan suhu tubuh.
Kebutuhan energi terbesar pada umumnya diperlukan untuk metabolisme basal.
Kurang lebih dua pertiga energi yang diperlukan seseorang sehari digunakan untuk
kebutuhan aktivitas metabolisme basal tubuh.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan energi metabolisme basal adalah
ukuran tubuh, komposisi tubuh, umur, suhu tubuh, kehamilan, status gizi dan suhu
lingkungan.
a) Ukuran tubuh
Ukuran tubuh merupakan faktor utama dalam menentukan kebutuhan energi
seseorang. Ukuran tubuh memberi sumbangan lebih dari separuh kebutuhan
energi metabolisme basal. Tubuh yang besar akan memerlukan energi yang
lebih tinggi daripada tubuh yang kecil.
b) Komposisi tubuh
Kecepatan metabolisme jaringan tubuh berbeda-beda. Otot, organ tubuh
(seperti jantung, ginjal, paru-paru, dan lain-lain) dan kelenjar memiliki
kecepatan metabolisme yang lebih aktif daripada jaringan lemak dan tulang.
Kebutuhan energi akan lebih tinggi pada pada tubuh yang lebih banyak
mengandung otot daripada tulang.
c) Jenis kelamin
Laki-laki dan perempuan dengan umur, tinggi badan, berat badan yang sama
mempunyai komposisi tubuh yang berbeda. Perempuan lebih banyak jaringan
lemak dan lebih sedikit otot daripada laki-laki, sehingga kebutuhan energi
metabolisme basal perempuan lebih rendah daripada laki-laki.
7
d) Umur
Kebutuhan energi metabolisme basal lebih tinggi pada usia muda daripada
pada usia tua. Pada usia muda tubuh lebih banyak mengandung jaringan tanpa
lemak atau otot. Semakin tua tubuh semakin banyak mengandung jaringan
lemak sehingga kebutuhan energi metabolisme basal menurun.
e) Suhu tubuh
Kebutuhan energi metabolisme basal meningkat dengan peningkatan suhu
tubuh. Seseorang yang sedang demam membutuhkan energi yang lebih besar.
f) Kehamilan
kebutuhan energi metabolisme basal meningkat selama kehamilan. Hal ini
dikarenakan selain memenuhi kebutuhan energi metabolisme basal ibu, juga
harus memenuhi kebutuhan energi metabolisme basal janin.
g) Status gizi
Orang yang status gizinya kurang dapat menurunkan kebutuhan energi
metabolisme basalnya. Hal ini merupakan upaya tubuh untuk beradaptasi
mempertahankan berat badan pada komposisi makanan dibawah kebutuhan.
h) Suhu lingkungan
Suhu lingkungan mempengaruhi kebutuhan energi metabolisme basal. Hal ini
disebabkan karena kebutuhan tubuh akan energi untuk mempertahankan suhu
tubuh. Kebutuhan energi metabolisme basal terendah ketika suhu lingkungan
berada dalam suhu 260C. Pada suhu lebih rendah atau lebih tinggi, kebutuhan
energi metabolisme basal akan meningkat.
2. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik memerlukan energi diluar kebutuhan untuk metabolisme basal.
Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh tubuh dan sistem penunjangnya.
Selama melakukan aktivitas fisik, otot membutuhkan energi di luar metabolisme basal.
Banyaknya energi yang dibutuhkan tergantung pada berapa banyak otot yang diperlukan
untuk bergerak, berapa lama dan berapa berat pekerjaan yang dilakukan.
8
Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan makanan sumber lemak, seperti
lemak dan minyak, kacang-kacangan dan biji-bijian. Setelah itu bahan makanan sumber
karbohidrat, seperti padi-padian,umbi-umbian, dan gula murni. Semua makanan yang dibuat
dari dan dengan bahan makanan tersebut merupakan sumber energi. Namun yang perlu
diperhatikan, utamakan penggunaan karbohidrat sebagai sumber energi disbanding lemak dan
protein. Hal ini disebabkan karena penggunaan lemak dan protein sebagai sumber energi
yang berlebihan akan memberatkan kerja ginjal.
Tabel 1.1
Nilai Energi berbagai bahan makanan
Bahan makananNilai energi
(kkal/100gram)Bahan makanan
Nilai energi
(kkal/100gram)
Beras giling 360 Kacang hijau 345
Gaplek 338 Kacang kedelai 381
Jagung kuning 366 Kacang merah 336
Singkong 146 Susu kental manis 336
Mie kering 339 Minyak kelapa 870
Roti putih 248 Gula kelapa 386
Ubi jalar merah 123 Gula pasir 364
Sumber: Daftar Komposisi Bahan akanan, Depkes, 2004
M. Kebutuhan Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi
utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Sumber utama karbohidrat di
dalam makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan hanya sedikit saja yang termasuk bahan
makanan hewan. Karbohidrat dalam hewan jumlahnya hanya terbatas dan setelah binatang
tersebut mati, karbohidrat mengalami penguraian sehingga di dalam daging praktis menjadi
nol ketika sampai di dapur untuk dimasak.
Karbohidrat memiliki beberapa bentuk yaitu karbohidrat kompleks seperti pati dan
non pati (serat makanan); disakarida seperti laktosa, sukrosa dan maltosa; dan karbohidrat
sederhana seperti glukosa, fruktosa dan galaktosa. Polisakarida tidak mempunyai rasa
(tawar), sedangkan monosakarida (gula sederhana) dan disakarida terasa manis.
9
Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi yang penting bagi tubuh,yaitu:
1. Karbohidrat merupakan sumber kalori utama
Karbohidrat menyediakan sumber energi siap pakai bagi tubuh. Meskipun lemak
merupakan penyumbang sumber energi yang cukup besar, cadangan lemak tidak
dapat segera dipergunakan sebagai sumber energi siap pakai. Sel-sel tubuh
membutuhkan ketersediaan energi siap pakai selalu ada, terutama dalam bentuk
karbohidrat sederhana yaitu glukosa. Otak, sel darah merah dan sel saraf hanya
dapat menggunakan glukosa sebagai energi,sehingga tersediaan glukosa yang
konstan harus tetap terjaga. Kekurangan glukosa dan oksigen akan menyebabkan
kerusakan otak dan kelainan syaraf yang tidak dapat diperbaiki.
2. Penghemat protein
Di dalam tubuh, karbohidrat berfungsi untuk mencegah timbulnya pemecahan
protein tubuh yang berlebihan. Kebutuhan energi sebaiknya dicukupi oleh
karbohidrat, sehingga protein tubuh tidak dipecah untuk memenuhi kebutuhan
energi dan protein dapat digunakan untuk fungsi yang lebih penting yaitu sebagai
zat pembangun.
3. Pemberi rasa manis pada makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya monosakarida (gula)
dan disakarida.
4. Pengatur penggunaan lemak untuk energi
Karbohidrat mencegah pemecahan lemak yang tidak sempurna, sehingga
menghasilkan bahan-bahan sampingan. Hal ini dikarenakan bahan-bahan
sampingan pemecahan lemak dapat mengikat natrium ketika dikeluarkan lewat
urin sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan tubuh atau dehidrasi.
5. Membantu pengeluaran feses
Salah satu jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh saluran pencernaan
adalah serat. Serat makanan yang termasuk dalam golongan karbohidrat ini dapat
membantu mengeluarkan feses dengan cara mengatur pergerakan usus selama
proses pencernaan makanan dan memberi bentuk pada tinja sehingga mudah
dikeluarkan.
10
Kebutuhan akan karbohidrat bergantung pada besarnya kebutuhan akan energi. Selain
itu, bila tidak ada karbohidrat protein dan lemak dapat diubah menjadi glukosa untuk
keperluan energi. Oleh karena itu belum ada anjuran berapa jumlah karbohidrat yang harus
dikonsumsi dalam satu hari. Semakin besar kebutuhan energi, kebutuhan tubuh akan
karbohidrat juga meningkat. Namun, sebaiknya sekitar 60-70% kebutuhan energi dipasok
oleh karbohidrat.
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serelia, umbi-umbian dan gula. Hasil
olehan bahan-bahan ini adalah bihun, mie, roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan lainnya.
Karbohidrat tidak banyak terkandung dalam buah-buahan dan sayuran. Sumber karbohidrat
yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah beras, jagung, ubi, singkong, talas dan
sagu.
Gambar 1.2
Sumber makanan yang mengandung karbohidrat:
a. Jagung, b. Roti, c. Nasi, d. Kue, e. Umbi, dan f. Kentang
Sumber: www.crayonpedia.org
11
Di bawah ini kandungan karbohidrat pada beberapa bahan makanan.
Tabel 1.2
Nilai Karbohidrat berbagai bahan makanan
Bahan makananNilai karbohidrat
(gram/100gram)Bahan makanan
Nilai karbohidrat
(gram/100gram)
Beras giling 78.9 Kacang hijau 62.9
Gaplek 81.3 Kacang kedelai 34.8
Jagung kuning 69.1 Kacang merah 59.5
Singkong 34.7 Bihun 82.1
Mie kering 76.3 Kentang 19.1
Roti putih 50.0 Gula kelapa 76.8
Ubi jalar merah 27.9 Gula pasir 94.0
Sumber: Daftar Komposisi Bahan akanan, Depkes, 2004
N. Kebutuhan Lemak
Selain karbohidrat, lemak merupakan zat gizi penting bagi tubuh. Tubuh manusia
membutuhkan lemak dan asam lemak esensial. Yang termasuk asam lemak esensial adalah
asam lemak omega 3 (asam linolenat) dan asam omega 6 (asam linoleat). Asam lemak
esensial tidak dapat dibentuk oleh tubuh manusa sehingga harus didapatkan dari makanan
sehari-hari.
Ditinjau dari kemudahan proses pencernaan, lemak terbagi menjadi 3 golongan., yaitu
lemak yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda yang paling mudah dicerna, lemak
yang mengandung asam lemak tak jenuh tunggal yang mudah dicerna, dan lemak yang
mengandung asam lemak jenuh yang sulit dicerna.
Salah satu turunan lemak yang sering dibahas dalam masalah kesehatan adalah
kolesterol. Kolesterol di dalam tubuh terutama diperoleh dari hasil sintesis dalam hati dengan
bahan bakunya diperoleh dari karbohidrat, protein atau lemak. Jumlah yang disintesis tubuh
tergantung pada kebutuhan tubuh dan jumlah yang diperoleh dari makanan.
Kolesterol di dalam tubuh mempunyai fungsi ganda,yaitu di satu sisi diperlukan dan
di sisi lain membahayakan bergantung berapa banyak terdapat dalam tubuh dan di bagian
mana. Kolesterol merupakan komponen utama sel tubuh termasuk sel otak dan sel saraf.
Selain itu, kolesterol merupakan pembentuk asam empedu yang berfungsi dalam proses
pencernaan lemak dan beberapa hormon. Sebaliknya kolesterol dapat membahayakan tubuh.
12
Kolesterol bila terdapat dalam jumlah terlalu banyak di dalam darah dapat membentuk
endapan pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan yang dinamakan
aterosklerosis. Bila penyempitan terjadi di pembuluh darah jantung dapat menyebabkan
penyakit jantung koroner dan bila pada pembuluh darah otak dapat menyebabkan stroke.
Lemak memiliki memiliki banyak fungsi penting bagi tubuh, yaitu:
1. Sumber energi
Lemak dan minyak merupakan sumber energi paling padat, yaitu 2.5 kali besar
energi yang dihasilkan karbohidrat dan protein dalam jumlah yang sama. Sebagai
simpanan lemak dalam jaringan lemak tubuh, lemak merupakan cadangan energi
tubuh paling besar. Simpanan lemak tubuh berasal dari komsumsi yang berlebihan
dari zat-zat energi yaitu lemak, karbohidrat dan lemak. Lemak tubuh pada
umumnya disimpan 50% di jaringan bawah kulit, 45% di sekeliling organ tubuh
dalam rongga perut, dan 5% di jaringan otot.
2. Sumber asam lemak esensial
Lemak merupakan sumber asam lemak esensial omega 3 dan omega 6.
Berlawanan dengan kolesterol yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh
darah, omega 3 dan omega 6 dapat mencegah timbulnya penyempitan pembuluh
darah oleh kolesterol sehingga baik untuk menjaga kesehatan jantung.
3. Alat angkut vitamin larut lemak
Lemak mengandung vitamin larut lemak tertentu. Lemak susu dan minyak ikan
laut mengandung vitamin A dan vitamin D. Hampir semua lemak nabati
merupakan sumber vitamin E. Minyak kelapa sawit juga mengandung banyak
provitamin A. Lemak membantu transportasi dan penyerapan vitamin larut lemak
yaitu A, D, E, dan K.
4. Menghemat protein
Lemak menghemat penggunaan protein, sehingga protein tidak digunakan sebagai
sumber energi.
5. Memberi rasa kenyang dan kelezatan
Lemak memperlambat pengeluaran asam lambung dan memperlambat
pengosongan lambung sehingga lemak memberi rasa kenyang lebih lama. Di
samping itu lemak memberi tekstur yang disukai dan memberi kelezatan khusus
pada makanan.
13
6. Memelihara suhu tubuh
Lapisan lemak bawah kulit melindungi tubuh dan mencegah kehilangan panas
tubuh secara cepat, dengan demikian lemak berfungsi juga dalam memelihara
suhu tubuh.
7. Pelindung organ tubuh
Lapisan lemak yang menyelubungi organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru,
hati dan ginjal membantu menahan organ-organ tersebut tetap ditempatnya dan
melindunginya terhadap benturan dan bahaya lain.
Kebutuhan lemak tidak ditentukan secara mutlak. Lemak dianjurkan dikonsumsi
sebanyak 15-30% kebutuhan energi total. Jumlah ini sudah dapat memenuhi kebutuhan akan
asam lemak esensial dan untuk membantu penyerapan vitamin larut lemak. Diantara lemak
yang dikonsumsi sehari dianjurkan paling banyak 10% dari kebutuhan energi total berasal
dari lemak jenuh, dan 3-7% dari lemak tidak jenuh ganda serta konsumsi kolesterol ≤ 300 mg
sehari.
Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa,minyak
kelapa sawit, minyak kedelai dan sebagainya), margarin, mentega, dan lemak hewan.
Makanan yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal umumnya
berasal dari makanan nabati, kecuali minyak kelapa. Makanan sumber asam lemak jenuh
umumnya berasal dari hewani. Kolesterol hanya terdapat di dalam makanan asal hewan.
Sumber utama kolesterol adalah hati, ginjal, dan kuning telur.
Gambar 1.3
Bahan makanan sumber lemak
Sumber: www.crayonpedia.org
14
Kadar lemak beberapa bahan makanan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.3
Nilai Lemak berbagai bahan makanan
Bahan makananNilai lemak
(gram/100gram)Bahan makanan
Nilai lemak
(gram/100gram)
Minyak kelapa sawit 100.0 Telur ayam 11.5
Minyak kelapa 98.0 Telur bebek 16.4
Margarine 81.0 Kacang tanah 43.0
Coklat pahit batang 52.9 Sarden 27.0
Ayam 25.0 Keju 20.3
Daging sapi 14.0 Susu kental manis 10.0
Lemak sapi 90.0 Susu sapi segar 3.5
Sumber: Daftar Komposisi Bahan akanan, Depkes, 2004
Kadar kolesterol beberapa bahan makanan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.4
Nilai kolesterol berbagai bahan makanan
Bahan makananKolesterol
(mg/100gram)Bahan makanan
Kolesterol
(mg/100gram)
Kuning telur 2630 Daging ayam 74
Telur utuh 504 Lemak hewan 95
Hati 274 Susu bubuk 109
Keju 111 Susu cair 14
Daging kambing 98 Margarine 0
Daging sapi 94 Mentega 250
Sumber: Prinsip dasar ilmu gizi oleh Almatsier, 2004, hlm. 74
O. Kebutuhan Protein
Protein adalah bagian terbesar tubuh kita sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah
protein, setengahnya ada di dalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan,
sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua
enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, dan sebagainya adalah protein.
15
Protein merupakan rangkaian dari asam amino - asam amino. Ada duapuluh jenis
asam amino penyusun protein yang diketahui sampai sekarang yang terdiri atas sembilan
asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dapat dibuat tubuh dan harus didatangkan
dari makanan dan sebelas asam amino nonesensial yang merupakan asam amino yang mampu
dihasilkan oleh tubuh.
Protein mempunyai fungsi yang khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain.
Protein merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh antara lain:
1. Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan
Protein merupakan bahan utama pembentukan berbagai struktur organ
tubuh,terutama tulang dan otot, serta sel-sel saraf dan otak. Selain itu protein
berfungsi memperbaiki sel-sel yang telah rusak terutama pada saat setelah sakit.
Maka jumlah sel-sel dalam tubuh yang telah rusak tadi perlu dibentuk kembali.
2. Menyediakan bahan untuk pembuatan enzim, hormon dan hemoglobin
Protein merupakan bahan utama untuk pembentukan enzim dan hormon yang
perperan penting dalam proses penting dalam tubuh. Selain itu, salah satu peran
vital protein adalah berfungsi dalam pembentukan hemoglobin, salah satu
komponen dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan
karbon dioksida. Ketika tubuh kekurangan protein dalam jangka waktu lama akan
dapat mengganggu pembentukan sel darah merah dan timbullah yang disebut
anemia.
3. Sebagai cadangan energi
Apabila sumber energi dan karbohidrat telah berkurang maka protein dapat
dijadikan sumber energi baru. Protein dipecah menjadi energi ketika tubuh benar-
benar kekurangan karbohidrat dalam keadaan kelaparan. Protein sebagai sumber
energi relatif lebih mahal, baik dalam harga bahan makanan sumber protein
maupun dalam jumlah energi yang dibutuhkan untuk pembentukan energi.
4. Menjaga keseimbangan asam basa dalam darah
Protein berfungsi mejaga keseimbangan asam basa dalam tubuh, yaitu menjaga
agar pH tubuh pada taraf konstan. Sebagian besar jaringan tubuh berfungsi dalam
keadaan pH netral atau sedikit basa (pH 7.35 – 7.45).
16
5. Mengatur keseimbangan air
Cairan tubuh terdapat dalam tiga tempat yaitu di dalam sel, di antara sel, dan di
dalam pembuluh darah. Masing-masing bagian ini dipisahkan oleh suatu membran
sel. Kondisi cairan ini harus tetap dijaga dalam keadaan seimbang atau
homeostatis. Keseimbangan ini ditentukan oleh peran protein dan mineral.
Apabila terjadi kekurangan protein dan mineral maka dapat menimbulkan edema
atau pembengkakan karena terjadi penumpukan cairan.
6. Pembentukan zat kekebalan tubuh (antibodi)
Kemampuan tubuh untuk memerangi infeksi bergantung pada kemampuannya
untuk memproduksi antibodi terhadap mikroba yang menyebabkan infeksi atau
terhadap bahan-bahan asing yang memasuki tubuh. Bahan utama untuk
pembentukan antibodi adalah protein.
7. Mengangkut zat-zat gizi
Protein memegang peran penting dalam mengangkut zat-zat gizi dari saluran
pencernaan melalui dinding saluran pencernaan ke dalam darah,dari darah ke
jaringan-jaringan, dan dari luar sel ke dalam sel. Sebagian besar bahan yang
mengangkut zat-zat ini adalah protein.
Protein dapat digolongkan menjadi tiga berdasarkan fungsinya terhadap tubuh, yaitu:
1. Protein sempurna/protein lengkap
Protein ini adalah protein kelas tinggi karena mengandung asam amino esensial
lengkap baik mutu maupun jumlahnya. Protein ini ditinjau dari fungsi gizinya
mampu mendukung pertumbuhan badan dan pemeliharaan jaringan yang rusak.
Jenis protein inilah yang diperlukan oleh anak-anak yang sedang tumbuh pesat.
Contoh protein lengkap adalah protein jenis kasein pada susu dan albumin pada
telur.
2. Protein setengah sempurna/protein setengah lengkap
Protein ini dapat mendukung pemeliharaan kesehatan orang dewasa yang tidak
lagi menunjukkan adanya pertumbuhan badan, tetapi masih memerlukan
pemeliharaan jaringan yang rusak. Jadi protein jenis ini tidak dapat diberikan
kepada anak-anak yang sedang tumbuh sebagai sumber protein satu-satunya di
dalam hidangan. Contoh protein setengah lengkap adalah protein jenis legumin
pada kacang-kacangan dan gliadin pada gandum.
17
3. Protein tidak sempurna/protein tak lengkap
Protein ini sama sekali tidak dapat mendukung pertumbuhan badan dan
pemeliharaan jaringan. Meskipun dikonsumsi dalam jumlah besar, kualitas protein
ini akan dibakar untuk menghasilkan energi dan tidak dapat digunakan untuk
sintesa protein tubuh yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan
jaringan. Contoh protein tidak lengkap adalah protein jenis zein pada jagung.
Kebutuhan protein adalah konsumsi yang diperlukan untuk mencegah kehilangan
protein tubuh dan memungkinkan produksi protein yang diperlukan dalam masa
pertumbuhan, kehamilan dan menyusui. Angka kecukupan protein orang dewasa adalah 0.75
gram/kg berat badan. Jadi jika berat badan kita 40 kg, maka protein yang dibutuhkan adalah
30 gram.
Bahan makanan hewani merupakan sumber protein yang berkualitas tinggi (protein
sempurna/lengkap), dalam jumlah maupun mutu, seperti telur, susu, daging,unggas, ikan dan
kerang.
Gambar 1.4
Bahan makanan sumber protein hewani
Sumber: www.crayonpedia.org
Sumber protein nabati pada umumnya mengandung protein berkualitas setengah
sempurna/setengah lengkap. Sumber protein nabati adalah kacang kedelai dan hasil
olahannya, seperti tempe dan tahu, serta kacang-kacangan lain.
18
Gambar 1.5
Bahan makanan sumber protein hewani
Sumber: Bahan presentasi Prof Ali Khomsan, 2009
Tabel 1.5
Nilai protein berbagai bahan makanan
Bahan makananNilai protein
(mg/100gram)Bahan makanan
Nilai protein
(mg/100gram)
Kacang kedelai 40.4 Daging sapi 18.8
Kacang merah 23.1 Telur ayam 12.8
Kacang tanah 27.9 Telur bebek 12.5
Tempe 20.8 Ikan segar 17.0
Tahu 7.8 Susu kental manis 8.2
Ayam 18.2 Tepung susu 24.6
Sumber: Daftar Komposisi Bahan makanan, Depkes, 2004
P. Kebutuhan Vitamin dan Mineral
Vitamin adalah zat gizi mikro yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sangat kecil dan
pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu harus didatangkan dari
makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan
kehidupan. Tiap vitamin memiliki tugas spesifik di dalam tubuh. Vitamin berperan dalam
beberapa tahap reaksi pembentukan energi, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada
umumnya sebagai sebagai bagian dari enzim.
Vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan. Kontribusi suatu jenis
makanan terhadap kandungan vitamin makanan sehari-hari bergantung pada jumlah vitamin
yang semula terdapat dalam makanan tersebut, jumlah yang rusak pada saat panen,
penyimpanan, pemrosesan, dan pemasakan. Pada panen dan penyimpanan sejumlah vitamin
akan hilang, bergantung pada suhu, paparan terhadap udara dan matahari, serta lama
penyimpanan. Semakin suhu tinggi, semakin lama terpapar udara dan matahari, semakin lama
19
disimpan, akan semakin banyak vitamin yang hilang. Pada tahap pemrosesan dan pemasakan
banyak vitamin hilang bila menggunakan suhu tinggi, air perebus dibuang, permukaan
makanan bersentuhan dengan udara. Vitamin yang mudah hilang ini adalah vitamin larut air
(vitamin B dan vitamin C). Vitamin larut lemak tidak banyak hilang pada proses pemasakan,
tetapi terjadi karena proses oksidasi dan proses ketengikan.
Kehilangan vitamin dalam pemasakan dapat dicegah dengan cara:
1. Menggunakan suhu tidak terlalu tinggi
2. Waktu memasak tidak terlalu lama
3. Menggunakan air pemasak sedikit mungkin
4. Memotong dengan pisau tajam menjadi potongan tidak terlalu halus
5. Panci memasak ditutup
6. Sisa air perebus digunakan untuk masakan lain
Tabel berikut menjelaskan tentang bahan makanan sumber vitamin dan beberapa
manfaat vitamin bagi tubuh.
Tabel 1.6
Bahan makanan sumber vitamin
Sumber: www.crayonpedia.org
Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh. Kalsium, fosfor dan magnesium adalah bagian dari tulang dan
gigi, besi bagian dari sel darah merah, dan sebagainya. Disamping itu mineral bersama-sama
protein memelihara keseimbangan asam basa dan cairan tubuh.
20
Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro
adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan
mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari. Yang termasuk mineral makro antara
lain: natrium, kalsium, kalium, klorida, fosfor, magnesium dan sulfur. Sedangkan yang
tergolong mineral mikro antara lain: besi, seng, yodium, dan selenium.
Sumber paling baik mineral adalah makanan hewani, kecuali magnesium yang lebih
banyak terkandung dalam makanan nabati. Walaupun bahan makanan banyak mengandung
mineral, namun tidak semuanya dapat dimanfaatkan. Hal ini bergantung dari tingkatan
mineral yang dapat diserap oleh tubuh. Mineral dari makanan hewani lebih mudah diserap
dalam saluran pencernaan dibanding mineral dari makanan nabati. Hal ini dikarenakan
makanan nabati umumnya mengandung bahan pengikat mineral.
Tabel 1.7
Kegunaan dan bahan makanan sumber mineral
Nama Mineral Bahan Makanan Kegunaan
Natrium Garam dapur, kecap, ikan asin,
dan makanan yang diawetkan
dengan garam dapur
Menjaga keseimbangan cairan dan
asam basa tubuh
Kalium Makanan mentah/segar,
terutama buah, sayuran dan
kacang-kacangan
Bersama natrium menjaga
keseimbangan cairan dan asam basa
tubuh
Kalsium Susu, keju, teri, ikan yang
dimakan dengan tulang
Pembentukan tulang dan gigi
Fosfor Daging, ayam, ikan,telur, susu
dan hasil olahannya
Bersama kalsium berfungsi dalam
pembentukan tulang dan gigi
Magnesium Sayuran hijau, daging, susu dan
hasil olahannya
Membantu reaksi enzim-enzim
dalam tubuh
Besi Daging, ayam, ikan, serelia dan
kacang-kacangan
Bahan penyusun sel darah merah
Seng Daging, hati, kerang dan telur Membantu reaksi enzim-enzim dan
berperan dalam fungsi kekebalan
Yodium Garam beryodium, makanan laut
seperti ikan, udang dan kerang
Pembentuk hormon pertumbuhan
Sumber: Prinsip dasar ilmu gizi oleh Almatsier, 2004
21
Q. Kebutuhan Cairan
Tubuh dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan, tapi hanya dapat
bertahan tanpa air hanya beberapa hari saja. Seorang tak dapat hidup lebih dari tiga minggu
dengan darah yang tidak dibersihkan. Air pada mata terus menerus mengalir ke luar melalui
kelenjar air mata, untuk memberi pelumas dan membersihkan mata.
Kandungan air tubuh berbeda antar manusia, bergantung pada proporsi jaringan otot
dan jaringan lemak. Tubuh yang mengandung lebih banyak otot mengandung lebih banyak
air, sehingga kandungan air pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan, dan kandungan
air pada anak muda lebih banyak daripada orang tua. Banyaknya air dalam tubuh manusia
rata-rata 65% dari berat tubuhnya, dan sangat bervariasi antara masing-masing orang, bahkan
juga bervariasi antara bagian-bagian tubuh dari seseorang. Seseorang yang kurus 70% dari
berat badannya terdiri dari air, sedangkan pada wanita yang lebih banyak memiliki jaringan
lemak (yang hanya sedikit mengandung air) hanya 52% saja dari berat badannya berupa air.
Dalam organ tubuh manusia banyaknya air yaitu dalam otak 75%, jantung 75%, paru-paru
86%, tulang 22%, ginjal 82,7%, otot 75% sedangkan dalam darah 83%.
Gambar 1.6
Komposisi air dalam tubuh manusia
Sumber: http://fujiro.com
Orang yang berat badannya 80 kg, rata-rata mengandung kurang lebih 55 liter air
dalam tubuhnya dan tiap hari ia harus mengganti sekitar 3 liter air atau lebih tergantung
keadaan cuaca. Air yang keluar dari tubuh manusia sebagian besar berupa urin yang 95%-nya
terdiri dari air. Di samping itu juga ada yang ke luar berupa keringat dan uap air pada waktu
bernafas.
22
Air diperlukankan oleh semua organ dalam tubuh agar dapat berfungsi dengan
sempurna seperti :
1. Proses pembuangan racun / toxin
Dalam proses metabolisme tubuh, dihasilkan sisa-sisa metabolisme yang bersifat
racun jika tetap berada dalam tubuh sehingga harus segera dikeluarkan. Air
menganngkut sisa metabolisme tersebut untuk dikeluarkan dari tubuh melalui
kulit, paru-paru dan ginjal.
2. Membantu proses pencernaan
Proses pencernaan makanan tidak terlepas dari peran air yang melarutkan dan
mempermudah penyerapan zat gizi. Selain itu, air bersama-sama dengan serat
membentuk konsistensi tinja yang lembek sehingga memperlancar buang air
besar. Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar
sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan
seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.
3. Pelumas sendi
Sendi-sendi tulang bahkan otot tidak akan berfungsi dengan baik jika tidak
terdapat pelumas yang dihasilkan air yang membantu melenturkan tubuh kita.
4. Menstabilkan suhu tubuh
Karena kemampuan air untuk menyalurkan panas, air memegang peranan dalam
mendistribusikan panas di dalam tubuh. Kelebihan panas tubuh harus segera
disalurkan ke luar. Sebagian besar pengeluaran kelebihan panas ini dikeluarkan
melalui keringat.
5. Pelarut dan alat angkut
Air di dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut zat-zat gizi berupa monosakarida,
asam amino, lemak, vitamin dan mineral serta bahan-bahan lain yang diperlukan
tubuh. Zat-zat ini dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan dengan bantuan air.
6. Peredam benturan
Air dalam mata, jaringan saraf tulang belakang dan dalam kantung ketuban ketika
hamil bermanfaat melindungi organ-organ tubuh tersebut dari benturan-benturan.
7. Menjaga kelembaban kulit
Bila kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit
sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi
kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit.
23
Tubuh manusia tidak mempunyai cadangan air untuk digunakan saat
dehidrasi. Itulah sebabnya manusia perlu minum rutin sepanjang hari. Jumlah air yang
menurun dalam tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah
terganggu oleh bakteri, virus. Namun, tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam
mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus
pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam
tubuh.
Untuk berfungsi dengan baik, tubuh memerlukan sekitar 2 liter air atau setara 8 gelas
setiap hari, tergantung dari berat badan dan aktivitas yang dilakukan. Aktivitas makin banyak
maka makin banyak pula air yang terkuras dari tubuh. Kebutuhan air di dalam tubuh
umumnya terpenuhi dari air yang diminum dan makanan yang mengandung air seperti dalam
buah-buahan.
Jangan menggunakan rasa haus sebagai tanda untuk minum karena pada saat itu tubuh
sudah benar benar kekurangan air. Selain itu, minimalkan minuman yang mengandung kafein
(kopi, teh, soft-drinks) dan alkohol karena minuman tersebut bersifat diuretik yaitu
mengeluarkan lebih banyak air dari tubuh daripada memasukan. Utamakan penggunaan air
semurni mungkin. Air yang murni dengan sendirinya bebas dari zat-zat lain, termasuk
mineral. Kemurnian air jauh lebih penting dari mineralnya karena sumber utama mineral
tubuh kita datangnya dari sayuran dan buah-buahan yang kita makan dan bukan dari air
minum. Demikian pula jenisnya, mineral yang terkandung di dalam sayur dan buah lebih
cocok untuk tubuh manusia dibandingkan mineral yang berasal dari air tanah.
Gambar 1.7
Air putih atau air murni
Sumber: http://1.bp.blogspot.com
24
R. Angka Kecukupan Gizi (AKG)
Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan tubuh setiap hari
dalam jumlah tertentu sebagai sumber energi dan zat-zat gizi. Kekurangan atau kelebihan zat-
zat gizi dalam jangka waktu lama akan berakibat buruk terhadap kesehatan. Oleh karena itu,
diperlukan ambang batas jumlah masing-masing zat gizi agar tubuh dapat menjalankan
fungsi-fungsi dalam tubuh dengan normal sehingga didapatkan badan yang sehat.
Angka kecukupan gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi. Angka kebutuhan gizi
adalah jumlah dari jenis zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk
mempertahankan status gizi yang adekuat. Sedangkan Angka Kecukupan Gizi yang
dianjurkan (AKG) adalah banyaknya dari masing-masing zat gizi yang dinilai cukup untuk
memenuhi kebutuhan sebagai bagian dari diet normal rata-rata orang sehat.
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing
kelompok umur,jenis kelamin dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila berat badan
anda mempunyai berat badan yang berbeda dengan patokan yang digunakan, maka perlu
dilakukan penyesuaian.
AKG belum dapat diterapkan untuk semua zat gizi yang sudah diketahui. Akan tetapi
AKG untuk zat-zat gizi yang sudah ditetapkan dapat dijadikan pedoman, sehingga menu
bervariasi yang memenuhi AKG untuk zat-zat gizi tersebut diharapkan cukup pula dalam zat-
zat gizi lainnya. Oleh sebab itu, dianjurkan agar menu sehari-hari terdiri atas bahan pangan
bervariasi yang diperoleh dari berbagai golongan bahan pangan (bukan dari suplemen atau
fortifikasi) dan supaya diperhitungkan pula kemungkinan kehilangan zat-zat gizi selama
pengolahan makanan.
Angka kecukupan gizi berbeda berdasarkan umur, pekerjaan kondisi hamil dan
menyusui.
1. Umur
Pada usia balita terjadi pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat. Karena itu
kebutuhan zat gizi tiap satuan berat badan relatif lebih tinggi dari kelompok umur
lain. Contohnya kebutuhan energi balita 100-120 kilokalori per kilogram berat
badan, sedangkan pada orang dewasa 40-50 kilokalori per kilogram berat badan
Dari contoh ini terlihat bahwa makin bertambah umur, kebutuhan zat gizi
seseorang relatif lebih rendah untuk tiap kilogram berat badannya.
25
2. Aktivitas
Kebutuhan zat gizi seseorang ditentukan oleh aktivitas yang dilakukan sehari-hari.
Makin berat aktivitas yang dilakukan, kebutuhan zat gizi makin tinggi pula
terutama energi. Contohnya seorang pria dewasa dengan pekerjaaan ringan,
membutuhkan energi 2800 kilokalori, sedangkan bila bekerja berat ia
membutuhkan energi 3600 kilokalori.
3. Jenis Kelamin
Kebutuhan zat gizi juga berbeda antara laki-laki dan perempuan, terutama pada
usia dewasa. Perbedaan ini terutama disebabkan oleh komposisi tubuh dan jenis
aktivitasnya.
4. Kondisi Khusus (hamil dan menyusui)
Pada masa hamil dan menyusui, kebutuhan zat gizi pada wanita meningkat karena
metabolisme tubuh meningkat untuk kebutuhan diri sendiri dan bayi yang
dikandung dan persiapan produksi ASI.
5. Kelompok Lain
Angka kecukupan gizi yang disusun belum mempertimbangkan faktor geografi dan
ekologi, sehingga perlu ada penyesuaian untuk keadaan demikian. Terutama yang
menyangkut kebutuhan zat gizi mikro. Contohnya penduduk di daerah perkotaan
dengan tingkat polusi tinggi perlu mengkonsumsi lebih banyak makanan sumber
vitamin dan mineral. Penduduk di daerah pegunungan yang dingin, kecukupan
energi, vitamin dan mineral tentu lebih tinggi dari penduduk di daerah pesisir yang
panas.
26
BAB II
POLA MAKAN
D. Budaya dan Makanan
Urusan makan tidak sesederhana memasukkan makanan ke mulut seperti hewan dan
makhluk hidup lain. Proses makan pada manusia seringkali dikaitkan dengan aspek sosial
budaya. Aspek sosial budaya makan adalah fungsi makanan dalam masyarakat yang
berkembang sesuai dengan keadaan lingkungan, agama, adat, kebiasaan, dan pendidikan
masyarakat.
Pola makan pada manusia berubah sesuai dengan perkembangan ekonomi dan
industrialisasi. Dahulu, manusia purba terutama hidup dari tumbuh-tumbuhan. Dengan
ditemukannya alat berburu, manusia kemudian belajar memakan makanan hewani. Seiring
berjalannya zaman, manusia mulai membudidayakan hewan dan tumbuhan. Sejak adanya
perdangangan, peperangan dan migrasi menyebabkan penyebarluasan penggunaan makanan
dari bagian satu ke bagian lain.
Pengaruh industrialisasi membawa banyak perubahan pada pola makan penduduk.
Penduduk negara industri tidak lagi mengandalkan pada makanan yang dihasilkan sendiri
sebagai usaha tani, akan tetapi beralih ke makanan yang diolah secara industri. Pola makan
secara berangsur berubah, menjadi makanan beraneka ragam. Makanan pokok tidak menjadi
hal utama. Daging, ayam,ikan, susu, sayuran, dan buah-buahan menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari makanan sehari-hari. Perkembangan teknologi pangan juga menyebabkan
berbagai makanan dapat diperoleh sepanjang musim, melalui teknik pengeringan,
pengalengan, pendinginan,dan radiasi.
Kaitan makanan dengan fungsi sosial budaya dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Fungsi kenikmatan
Salah satu tujuan manusia makan adalah untuk memperoleh kenikmatan.
Kesukaan akan makanan berbeda dari satu bangsa ke bangsa lain dan dari dari
daerah/suku ke daerah/suku lain. Misalnya makanan di negara tropik biasanya
lebih berbumbu dibanding dengan negara dengan empat musim. Di Indonesia,
kesukaan makanan antar daerah/suku juga berbeda. Makanan khas Sumatra Barat
didominasi dengan santan/minyak dan pedas, makanan jawa didominasi dengan
rasa manis, makanan sunda didominasi makanan mentah/lalapan, dan sebagainya.
Secara umum makanan yang disukai adalah makanan yang memenuhi selera atau
citarasa, yaitu dalam hal rupa,warna, bau, rasa,suhu dan tekstur.
27
2. Makanan untuk menyatakan jati diri
Makanan sering dianggap sebagai bagian penting untuk menyatakan jati diri
seseorang atau sekelompok orang. Di sebagian Sumatra misalnya, daging
dianggap makanan berprestise. Bagi mereka memalukan bila kepada tamu tidak
dapat menghidangkan daging.
3. Fungsi religi dan magis
Banyak simbol religi dan magis yang dikaitkan pada makanan. Dalam agama
Islam, kambing sering dikaitkan dengan acara-acara penting dalam kehidupan
seperti aqiqah bayi baru lahir, sebagai hewan kurban dan sebagainya. Dalam
agama Katolik, anggur diibarakan darah kristus dan roti adalah tubuhnya. Pada
masyarakat jawa pada berbagai acara adat seperti selamatan, dihidangkan nasi
tumpeng atau nasi kuning.
4. Fungsi komunikasi
Makanan merupakan media penting dalam upaya manusia berhubungan satu sama
lain. Di dalam keluarga kehangatan hubungan antar anggotanya terjadi waktu
makan bersama. Antar tetangga sering dilakukan tukar menukar makanan. Dalam
bisnis, kesepakatan sering diperoleh dalam suatu jamuan makan di restoran.
5. Fungsi status ekonomi
Makanan sering digunakan untuk menunjukkan prestise dan status ekonomi.
Semua budaya mempunyai makanan yang dianggap berprestise. Makanan beras
dianggap lebih berprestise daripada makan jagung dan umbi-umbian. Saat ini
orang yang biasanya memakan junk food berasal dari keluarga kaya dibanding
orang yang makan di warteg.
6. Simbol kekuasaan
Melalui makanan seseorang atau sekelompok masyarakat dapat menunjukkan
kekuasaannya terhadap orang atau kelompok masyarakat lain. Misalnya majikan
memberi makanan yang berbeda daripada yang ia makan kepada pembantunya.
28
E. Pola Makan Tidak Sehat
Perubahan gaya hidup suatu masyarakat dalam kaitannya dengan makanan berkaitan
juga dengan perubahan budaya. Makanan alamiah yang berasal dari pertanian seperti beras,
gandum, jagung, ubi dan singkong menjadi lebih menarik lagi apabila diolah dengan lebih
modern sesuai dengan tuntutan zaman. Dahulu bahan makanan tersebut hanya diolah dengan
cara dikukus atau direbus, saat ini kedua bahan makanan tersebut diolah menjadi berbagai
macam makanan lezat seperti cake, berbagai macam kue, popcorn, keripik dan sebagainya.
Dengan demikian perkembangan dan peningkatan perekonomian sebagian masyarakat
juga membentuk kebiasaan makannya. Perubahan pola hidup yang menuntut segala sesuatu
serba praktis membuat makanan siap saji menjadi lebih diminati. Hal ini dikarenakan
makanan siap saji dianggap lebih cepat dan praktis, sehingga dapat menunjang kebutuhan
masyarakat yang sangat sibuk bekerja. Selain itu perubahan gaya hidup tersebut juga
membawa perubahan persepsi pada masyarakat terhadap makanan, yaitu munculnya persepsi
masyarakat konsumtif. Perilaku konsumtif muncul karena adanya unsur teknologi, seperti
iklan yang menawarkan berbagai kebutuhan manusia akan makanan. Melalui tayangan iklan
baik pada media cetak maupun elektronik, orang menjadi tertarik untuk membeli.
Berbagai keinginan yang muncul dari masyarakat tentang pola makannya
memunculkan pula beragam bentuk makanan yang beragam pula. Melalui makanan tersebut
beberapa pihak seperti produsen dan para ilmuwan yang terkait dengan makanan
menambahkan beberapa zat aditif (zat tambahan yang diolah melalui proses kimiawi) ke
dalam makanan. Tujuan penambahan zat aditif agar makanan dianggap menjadi lebih bergizi
sehingga masyarakat menjadi lebih sehat lagi. Terlebih bagi para produsen, penambahan zat
aditif tersebut bertujuan agar makanan tersebut memiliki nilai jual tinggi dan masyarakat
menjadi tertarik untuk mengkonsumsi dan membelinya.
Peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat tertentu, terutama diperkotaan
menyebabkan perubahan dalam gaya hidup,terutama dalam pola makan. Pola makan
tradisional yang tadinya tinggi karbohidrat, tinggi serat kasar, dan rendah lemak berubah ke
pola baru yang rendah karbohidrat, rendah serat kasar, dan tinggi lemak sehingga menggeser
mutu makanan ke arah tidak seimbang. Perubahan pola makan ini dipercepat oleh makin
kuatnya arus budaya makanan asing yang disebabkan oleh kemajuan teknologi informasi dan
globalisasi ekonomi.
29
Yang dimaksud dengan pola makan yang tidak baik adalah mengonsumsi makanan
tinggi lemak, tinggi garam, tinggi gula tetapi rendah serat dan vitamin. Berikut sembilan
golongan makanan junk food yang tergolong makanan tinggi lemak, tinggi garam, tinggi gula
tetapi rendah serat dan vitamin.
1. Makanan gorengan
Golongan makanan ini kandungan kalorinya tinggi, kandungan lemak/minyak dan
oksidannya tinggi. Bila dikonsumsi secara regular dapat menyebabkan
kegemukan, tingginya asam lemak darah sehingga berisiko memunculkan jantung
korener. Dalam proses menggoreng sering terjadi banyak zat karsiogenik (zat
pemicu munculnya kanker). Telah dibuktikan kecenderungan kanker bagi mereka
yang mengkonsumsi makanan gorengan jauh lebih tinggi dari yang tidak / sedikit
mengkonsumsi makanan gorengan.
Gambar 2.1
Makanan gorengan
Sumber: http://roy-udin.blogspot.com
2. Makanan kalengan
Baik yang berupa buah kalengan atau daging kalengan, kandungan gizinya sudah
banyak rusak, terlebih kandungan vitaminnya. Selain itu kandungan protein
dalam makanan kalengan telah mengalami perubahan sifat hingga penyerapannya
dalam saluran pencernaan tidak sempurna. Buah kalengan biasanya ditambahkan
dengan kadar gula tinggi. Jika buah kalengan dalam bentuk cair tersebut
dikonsumsi, maka gula tersebut akan diserap sangat cepat. Dalam waktu singkat
dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat dan memberatkan beban
pankreas untuk menghasilkan insulin. Jika terjadi dalam waktu lama dapat
memicu timbulnya diabetes mellitus.
30
Gambar 2.2
Contoh makanan kalengan
Sumber: http://koran.republika.co.id
3. Makanan asinan
Dalam proses pengasinan dibutuhkan penambahan garam yang cukup banyak
dengan kandungan garam makanan tersebut melewati batas. Penambahan asupan
garam dapat menambah beban ginjal dan dapat menyebabkan hipertensi. Terlebih
pada proses pengasinan sering ditambahkan zat aditif yang menyebabkan
peningkatan bahaya timbulnya kanker hidung dan tenggorokan. Kadar garam
tinggi dapat merusak selaput lendir lambung dan usus. Bagi mereka yang secara
terus menerus mengkonsumsi makanan asin, angka kejadian radang lambung dan
usus kemungkinan tinggi.
4. Makanan daging yang diproses
Pada makanan daging yang diproses seperti ham, sosis, dan sebagainya
mengandung natrium tinggi yang jika dikonsumsi dalam jumlah besar secara terus
menerus dapat meningkatkan tekanan darah dan memberatkan kerja ginjal..
Makanan tersebut juga mengandung pengawet/pewarna yang dapat memberatkan
beban kerja hati.
31
Gambar 2.3
Ham dan sosis (contoh daging olahan)
Sumber: http://smallworkspaces.com
5. Makanan dari daging berlemak dan jerohan
Walaupun makanan ini mengandung protein yang baik, vitamin dan mineral tapi
dalam daging berlemak dan jerohan mengandung lemak jenuh dan kolestrol
sebagai pencetus penyakit jantung. Makan jerohan binatang dalam jumlah banyak
dan waktu lama dapat menyebabkan pernyakit jantung koroner dan kanker
(terutama kanker usus besar)
Gambar 2.4
Jerohan hewan
Sumber: http://t1.gstatic.com
6. Olahan Keju
Makanan olahan keju seperti cake/kue keju bertelur biasanya tinggi lemak dan
gula. Sering mengkonsumsi olahan keju dapat menyebabkan penambahan berat
badan dan peningkatan kadar gula darah.
32
Gambar 2.5
Cake yang tinggi gula
Sumber: http://blackbythebay.com
7. Mi instan
Makanan ini tergolong makanan tinggi garam, miskin vitamin dan mineral. Kadar
garam tinggi menyebabkan beratnya beban ginjal, meningkatkan tekanan darah
dan mengandung lemak trans dan memberatkan beban pembuluh darah jantung.
Gambar 2.6
Mie Goreng salah satu jenis Mie instan
Sumber: http://3.bp.blogspot.com
8. Makanan yang dipanggang/dibakar
Makanan yang dipanggang/dibakar pada dasarnya menggunakan bahan makanan
tinggi zat gizi seperti sapi, ayam dan ikan. Akan tetapi makanan yang
dipanggang/dibakar menyisakan karbon dari sisa hasil pembakaran yang menjadi
penyebab kanker.
33
Gambar 2.7
Contoh makanan yang dibakar
Sumber: http://stat.kompasiana.com
9. Sajian manis beku
Termasuk golongan makanan ini adalah ice cream, cake beku dan sebagainya.
Golongan makanan mengandung mentega tinggi (kalori tinggi) yang dapat
menyebabkan obesitas. Selain itu makanan ini mempunyai kadar gula tinggi yang
dapat mengurangi nafsu makan sehingga menganggu asupan makanan lain yang
bergizi.
Gambar 2.7
Ice Cream Contoh Makanan Manis Beku
Sumber: http://centrin.net.id
F. Dampak Pola Makan Tidak Sehat
Pada saat ini, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yaitu masalah gizi kurang
dan maslah gizi lebih. Di satu sisi masalah gizi kurang seperti seperti Kurang Energi Protein
(KEP), Kurang Vitamin A (KVA), Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), dan anemia
belum mampu terselesaikan, disisi lain masalah gizi lebih mulai meningkat. Masalah gizi
kurang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, buruknya
kualitas lingkungan (sanitasi), dan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi. Namun
34
sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat
tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi.
Sebuah pola makan yang buruk dapat memiliki dampak merugikan kesehatan. Seperti
diuraikan pada subbab sebelumnya , pola makan yang rendah karbohidrat, rendah serat kasar,
dan tinggi lemak membentuk pola makan tidak seimbang. Di samping itu perbaikan ekonomi
menyebabkan berkurangnya aktivitas fisik masyarakat tertentu. Perubahan pola makan dan
aktivitas fisik ini berakibat semakin banyaknya penduduk golongan tertentu mengalami
masalah gizi lebih. Dampak masalah gizi lebih pada orang dewasa tampak dengan semakin
meningkatnya penyakit degeneratif,seperti penyakit jantung koroner, diabetes mellitus,
hipertensi dan penyakit hati.
35
36