BAB I PENDAHULUANsirusa.bps.go.id › webadmin › pedoman › 2015_2169_ped...yang tersedia....

42
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Pariwisata merupakan suatu kegiatan bepergian yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu dari suatu tempat asal ke tempat yang lain (daerah tujuan wisata), semata- mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi dalam rangka memenuhi keinginan yang beraneka ragam. Kegiatan tersebut melibatkan berbagai industri pariwisata yang mempunyai kaitan erat seperti transportasi, jasa akomodasi/penginapan, restoran, pemandu wisata, dan lain-lain. Industri-industri pariwisata ini memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan pariwisata. Dalam menjalankan perannya, industri pariwisata harus menerapkan konsep dan peraturan serta panduan yang berlaku dalam pengembangan pariwisata agar mampu mempertahankan dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang nantinya bermuara pada pemberian manfaat ekonomi bagi industri pariwisata dan masyarakat lokal. Industri- industri pariwisata yang sangat berperan dalam pengembangan pariwisata diantaranya adalah usaha jasa akomodasi atau industri perhotelan. Sehingga pengembangan industri kepariwisataan khususnya industri jasa akomodasi/ perhotelan semakin penting, tidak semata-mata hanya untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan, tetapi juga dapat dampak ekonomi yang ditimbulkan seperti meningkatkan pendapatan, memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha. Fungsi utama dari hotel adalah sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan tamu (wisatawan atau pelancong) sebagai tempat tinggal sementara. Pada umumnya kebutuhan utama para tamu dalam hotel adalah istirahat, tidur, mandi, makan, minum, hiburan dan lain- lain. Namun dengan perkembangan dan kemajuan hotel sekarang ini, fungsi hotel bukan saja sebagai tempat menginap atau istirahat bagi para tamu, namun fungsinya bertambah sebagai tujuan konferensi, seminar, lokakarya, musyawarah nasional dan kegiatan semacam itu yang tentunya membutuhkan sarana dan prasarana yang lengkap. Dengan demikian fungsi hotel sebagai suatu sarana komersial berfungsi bukan hanya untuk menginap, beristirahat, makan dan minum tetapi juga sebagai tempat melangsungkan berbagai macam kegiatan sesuai dengan tujuan pendirian hotel tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, maka dianggap penting untuk melakukan pengumpulan data dan informasi mengenai perusahaan/usaha jasa akomodasi. Pengumpulan data statistik hotel dan akomodasi ini dilakukan secara rutin setiap tahun. Nama dan alamat hotel diperoleh dari hasil pendataan lapangan tahun sebelumnya. Sehingga untuk pelaksanaan tahun 2015, daftar nama dan alamat hotel menjadi semakin lengkap. Pedoman Pencacahan VHTL 1

Transcript of BAB I PENDAHULUANsirusa.bps.go.id › webadmin › pedoman › 2015_2169_ped...yang tersedia....

  • BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Umum

    Pariwisata merupakan suatu kegiatan bepergian yang dilakukan seseorang untuk

    sementara waktu dari suatu tempat asal ke tempat yang lain (daerah tujuan wisata), semata-

    mata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan atau rekreasi dalam rangka memenuhi

    keinginan yang beraneka ragam. Kegiatan tersebut melibatkan berbagai industri pariwisata

    yang mempunyai kaitan erat seperti transportasi, jasa akomodasi/penginapan, restoran,

    pemandu wisata, dan lain-lain. Industri-industri pariwisata ini memegang peranan yang

    sangat penting dalam pengembangan pariwisata.

    Dalam menjalankan perannya, industri pariwisata harus menerapkan konsep dan

    peraturan serta panduan yang berlaku dalam pengembangan pariwisata agar mampu

    mempertahankan dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan yang nantinya bermuara

    pada pemberian manfaat ekonomi bagi industri pariwisata dan masyarakat lokal. Industri-

    industri pariwisata yang sangat berperan dalam pengembangan pariwisata diantaranya

    adalah usaha jasa akomodasi atau industri perhotelan. Sehingga pengembangan industri

    kepariwisataan khususnya industri jasa akomodasi/ perhotelan semakin penting, tidak

    semata-mata hanya untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan, tetapi juga dapat dampak

    ekonomi yang ditimbulkan seperti meningkatkan pendapatan, memperluas kesempatan

    kerja dan kesempatan berusaha.

    Fungsi utama dari hotel adalah sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan tamu

    (wisatawan atau pelancong) sebagai tempat tinggal sementara. Pada umumnya kebutuhan

    utama para tamu dalam hotel adalah istirahat, tidur, mandi, makan, minum, hiburan dan lain-

    lain. Namun dengan perkembangan dan kemajuan hotel sekarang ini, fungsi hotel bukan

    saja sebagai tempat menginap atau istirahat bagi para tamu, namun fungsinya bertambah

    sebagai tujuan konferensi, seminar, lokakarya, musyawarah nasional dan kegiatan

    semacam itu yang tentunya membutuhkan sarana dan prasarana yang lengkap. Dengan

    demikian fungsi hotel sebagai suatu sarana komersial berfungsi bukan hanya untuk

    menginap, beristirahat, makan dan minum tetapi juga sebagai tempat melangsungkan

    berbagai macam kegiatan sesuai dengan tujuan pendirian hotel tersebut.

    Berdasarkan uraian tersebut, maka dianggap penting untuk melakukan pengumpulan

    data dan informasi mengenai perusahaan/usaha jasa akomodasi. Pengumpulan data

    statistik hotel dan akomodasi ini dilakukan secara rutin setiap tahun. Nama dan alamat hotel

    diperoleh dari hasil pendataan lapangan tahun sebelumnya. Sehingga untuk pelaksanaan

    tahun 2015, daftar nama dan alamat hotel menjadi semakin lengkap.

    Pedoman Pencacahan VHTL 1

  • 1.2 Tujuan

    Tujuan pencacahan perusahaan/usaha jasa akomodasi adalah sebagai berikut:

    a. Mendapatkan karakteristik spesifik (profil) kegiatan usaha/perusahaan akomodasi.

    b. Mendapatkan gambaran struktur pembiayaan.

    c. Menyusun kerangka (sampling frame) untuk keperluan survei lainnya.

    d. Mendapatkan informasi dasar tentang berbagai permasalahan usaha akomodasi di

    Indonesia.

    1.3 Cakupan

    Pencacahan perusahaan/usaha jasa akomodasi ini dilaksanakan di seluruh wilayah

    Indonesia yang meliputi seluruh usaha akomodasi komersial jangka pendek (sensus

    lengkap). Kegiatan pendataan ini dilakukan oleh para petugas BPS daerah, baik BPS

    provinsi, kabupaten, maupun kota. Perusahaan/usaha akomodasi komersial jangka pendek

    yang dicakup dalam kegiatan ini meliputi seluruh hotel syariah (baik hotel syariah hilal-1

    maupun syariah hilal-2), hotel bintang (bintang 1 sampai dengan bintang 5), hotel

    nonbintang/melati, pondok wisata (home stay), penginapan remaja (youth hostel), vila, dan

    jasa akomodasi jangka pendek lainnya seperti bungalo dan cottage.

    Kriteria dan klasifikasi usaha-usaha akomodasi jangka pendek tersebut didasarkan

    pada Permen Budpar No PM.86/HK.501/MKP/2010 tentang tata cara pendaftaran usaha

    penyediaan akomodasi. Jenis usaha akomodasi meliputi: hotel (bintang dan non bintang),

    bumi perkemahan, persinggahan karavan, vila, pondok wisata dan akomodasi lainnya.

    Disamping itu, juga berdasarkan pada Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

    Republik Indonesia No. PM. 53/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar Usaha Hotel. Dimana

    pengklasifikasian hotel bintang dan nonbintang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Usaha

    (LSU) bidang Pariwisata. Kemudian dilengkapi dengan Permen Parekraf No 6 Tahun 2014

    tentang perubahan atas Perman Parekraf no. PM. 53/HM.001/MPEK/2013.

    Peraturan lainnya yang digunakan adalah Permen Parekraf No 9 Tahun 2014 tentang

    Standar Usaha Pondok Wisata. Juga digunakan Permen Parekraf No 2 Tahun 2014 tentang

    Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syariah. Konsep dan definisi yang digunakan pada

    kegiatan ini juga mengacu pada Peraturan Kepala BPS No. 57 Tahun 2009 tentang

    Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia.

    1.4 Data dan keterangan yang dikumpulkan

    Data dan keterangan perusahaan/usaha yang dikumpulkan dalam pencacahan jasa

    akomodasi jangka pendek ini meliputi :

    a. Nama perusahaan/usaha, nama pemilik/pengusaha, dan alamat perusahaan/usaha,

    Pedoman Pencacahan VHTL 2

  • b. Izin usaha, status badan hukum/usaha,

    c. Tahun mulai beroperasi,

    d. Jumlah hari kerja,

    e. Teknologi informasi yang digunakan,

    f. Penerapan sistem ramah lingkungan

    g. Banyaknya kamar, tempat tidur dan tarif kamar per malam,

    h. Fasilitas yang tersedia

    i. Penggunaan ruang sidang

    j. Karakteristik pekerja/karyawana

    k. Pendapatan dan pengeluaran

    l. Permodalan

    1.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

    Kegiatan Waktu

    1. Rancangan Kuesioner dan buku pedoman November 2014

    2. Pengiriman dokumen ke daerah Desember 2014

    3. Pencacahan Januari-Juni 2015

    4. Pemeriksaan Januari-Juni 2015

    5. Pengolahan dokumen di provinsi Februari-Juli 2015

    6. Pengiriman data ke BPS RI Maret-Agustus 2015

    7. Pengolahan data di BPS RI Agustus-Oktober 2015

    8. Publikasi November 2015

    Pedoman Pencacahan VHTL 3

  • Pedoman Pencacahan VHTL 4

  • BAB II

    METODOLOGI PENGUMPULAN DATA DAN ORGANISASI SURVEI

    2.1 Metodologi

    Pendataan dilakukan dengan cara sensus lengkap terhadap semua perusahaan/

    usaha jasa akomodasi komersial yang tergolong jangka pendek. Pencacahan perusahaan/

    usaha tersebut dilaksanakan dengan cara wawancara langsung. Namun apabila tidak memungkinkan untuk diselesaikan, maka kuesioner dapat ditinggal dengan memberikan

    penjelasan terlebih dahulu mengenai cara pengisian kuesioner secara benar. Kuesioner

    dapat diambil kembali apabila telah terisi lengkap. Responden dalam pencacahan ini adalah

    pengusaha jasa akomodasi, pengelola atau orang yang mengetahui tentang kegiatan

    pengelolaan hotel dan akomodasi jangka pendek.

    2.2 Organisasi Survei

    Untuk memperlancar pelaksanaan lapangan pencacahan perusahaan/usaha jasa

    akomodasi jangka pendek ini, maka perlu ditentukan mengenai berbagai proses kegiatan

    sebagaimana dijelaskan berikut ini.

    a. Dokumen Yang Digunakan

    Dokumen yang digunakan pada pencacahan perusahaan/usaha jasa akomodasi

    jangka pendek ini adalah kuesioner VHTL dan buku pedoman pencacahan. Kuesioner

    VHTL berisi rincian pertanyaan mengenai karakteristik perusahaan/usaha jasa

    akomodasi yang hendak dikunjungi.

    b. Arus Dokumen

    Kuesioner VHTL dikirim dari BPS RI ke BPS provinsi yang kemudian diteruskan

    ke BPS kabupaten/kota untuk dibagikan kepada petugas pengumpul data (pencacah).

    Setelah pencacahan selesai, petugas pengumpul data menyerahkan kuesioner VHTL

    ke BPS kabupaten/kota untuk diperiksa baik kelengkapan isian maupun

    konsistensinya oleh pengawas kabupaten/kota. Selanjutnya kuesioner VHTL dikirim ke

    BPS provinsi untuk di entri. Pengolahan data dilakukan di BPS provinsi. Dokumen

    yang sudah diimput ke dalam komputer (entry data) selanjutnya dikirim ke

    Subdirektorat Statistik Pariwisata, BPS RI. dengan alamat email

    [email protected]; dengan tembusan [email protected] atau

    [email protected].

    Pedoman Pencacahan VHTL 5

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]

  • Pedoman Pencacahan VHTL 6

    b. Alur Pengiriman Dokumen/Data

    2.3 Tugas Pencacah

    a. Melakukan pencacahan setiap perusahaan/usaha dengan menggunakan

    kuesioner VHTL berdasarkan direktori hasil pencacahan tahun sebelumnya dan

    berdasarkan temuan terhadap usaha baru pada saat pelaksanaan pendataan.

    b. Mengikuti pertemuan dengan Pengawas Kabupaten/Kota atau KSK untuk

    membahas berbagai temuan/masalah yang ditemukan di lapangan dan cara

    mengatasinya.

    c. Melakukan kunjungan ulang terhadap responden yang isian kuesionernya belum

    lengkap atau bermasalah dengan disertai Pengawas/KSK.

    d. Menyerahkan seluruh kuesioner hasil pencacahan (kuesioner VHTL) ke

    Pengawas/KSK.

    e. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan VHTL.

    BPS PUSAT‐SUBDIT PARIWISATA

    Start Penerimaan dan Pendistribusian 

    Dokumen VHTL ke Petugas 

    PelaksanaanPencacahan Usaha Jasa Akomodasi

    Kuesioner VHTL Hasil Pelaksanaan Pencacahan

    Pengiriman Kuesioner Hasil Pencacahan ke 

    BPS Provinsi 

    Pembuatan Program Aplikasi

    Program Aplikasi Entri Data

    Program Aplikasi Tabulasi

    Start

    Estimasi Data Nonrespon

    Penyusunan Publikasi VHTL 

    Desiminasi Statistik Hotel dan Jasa Akomodasi

    Tabulasi Data VHTL 

    Pengolahan/ Entri Data Dokumen VHTL

    Instalasi Program Entri Data

    Pengiriman Data VHTL Hasil Entri ke BPS RI

    Penerimaan dan Pengiriman Dokumen VHTL ke BPS Kab/Kota

    PengirimanDokumen VHTL ke 

    BPS Provinsi

    BPS PROPINSI BPS KAB/KOTA

    Kompilasi Data VHTL

    Pembuatan Kuesioner & Buku Pedoman VHTL

  • BAB III

    PEDOMAN PENGISIAN DAFTAR VHTL

    3.1. Tata Tertib Pengisian Daftar VHTL

    a. Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam.

    b. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan menggunakan huruf

    kapital (balok), tidak boleh disingkat, kecuali singkatan yang sudah umum. Angka

    harus ditulis dengan angka biasa (bukan angka romawi).

    c. Perhatikan instruksi/rambu-rambu tata cara pengisian di setiap pertanyaan.

    d. Pengisian daftar menggunakan beberapa cara:

    Mengisi keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia

    Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan (right

    justified).

    3.2. Tata Cara Pengisian Daftar VHTL

    Karakteristik usaha jasa akomodasi yang dikumpulkan sangat beragam, oleh karena

    itu untuk memudahkan pengisian, kuesioner tersebut dikelompokkan menjadi beberapa blok

    yaitu :

    1. Blok I. Pengenalan Tempat

    2. Blok II. Keterangan Perusahaan

    3. Blok III. Pekerja

    4. Blok IV. Balas Jasa Pekerja

    5. Blok V. Pendapatan dan Pengeluaran

    6. Blok VI. Permodalan

    7. Blok VII. Kritik dan Saran

    8. Blok VIII. Pengesahan

    9. Blok IX. Keterangan Petugas

    10. Blok X. Catatan

    BLOK I : PENGENALAN TEMPAT

    Blok ini digunakan untuk mencatat identitas responden, dalam hal ini adalah

    perusahaaan/usaha jasa akomodasi. Identitas ini digunakan untuk memudahkan proses

    pengolahan dan untuk mengetahui kelengkapan pemasukan dokumen.

    Pedoman Pencacahan VHTL 7

  • Rincian 1 s.d Rincian 4:

    Isian nama dan kode provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan kelurahan/desa sesuai

    dengan keberadaan perusahaan/usaha akomodasi tersebut pada saat pencacahan. Isian

    tersebut dapat mengacu pada Master File Desa yang tersedia.

    Rincian 6 s.d. Rincian 8:

    Tulis nama lengkap perusahaan/usaha akomodasi, nama General Manager, dan

    alamat lengkap perusahaan/usaha akomodasi jangka pendek tersebut. Penulisan nama

    perusahaan/usaha jasa akomodasi diawali dengan nama, kemudian diikuti dengan jenis

    usahanya.

    Contoh 1:

    6. Nama lengkap usaha akomodasi: SHERATON BANDUNG HOTEL & TOWERS. 7. Nama General Manager : CHARLES IDRIS 8. Alamat lengkap usaha akomodasi:

    Alamat tempat usaha : JL. IR. H. JUANDA NO. 390, BANDUNG. Kode Pos : 40135 Nomor Telepon : (022) 2500303 Nomor Faksimili : (022) 2500301 E-mail : [email protected] Website : http://www.sheratonbandung.com

    Contoh 2:

    6. Nama lengkap usaha akomodasi: DEEP PURPLE HOMESTAY. 7. Nama General Manager : CHAER JUMADI 8. Alamat lengkap usaha akomodasi:

    Alamat tempat usaha : GEDONGKIWO MJ I /784, YOGYAKARTA. Kode Pos : 55133 Nomor Telepon : (0274) 7845868 Nomor Faksimili : (0274) 7845868 E-mail : [email protected] Website : http://www.deeppurple.com

    BLOK II: KETERANGAN PERUSAHAAN

    Rincian 1: Klasifikasi usaha akomodasi

    Lingkari kode klasifikasi usaha akomodasi yang sesuai dan tuliskan kode ke kotak

    Pedoman Pencacahan VHTL 8

  • yang tersedia. Klasifikasi usaha akomodasi merupakan standar usaha hotel yang

    dirumuskan pada kualifikasi usaha hotel dan atau penggolongan kelas usaha hotel yang

    mencakup aspek produk, pelayanan, dan pengelolaan usaha hotel. Isian pada rincian ini

    didasarkan pada jawaban responden yang dibuktikan dengan sertifikat yang dimilikinya.

    Baik sertifikat yang dikeluarkan oleh PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia)

    maupun LSU (Lembaga Sertifikasi Usaha) Bidang Pariwisata.

    Usaha Penyediaan Akomodasi adalah usaha yang menyediakan akomodasi jangka pendek untuk pengunjung dan pelancong lainnya. Termasuk penyediaan akomodasi yang

    lebih lama untuk pelajar, pekerja dan sejenisnya. Penyediaan akomodasi dapat hanya

    menyediakan fasilitas akomodasi saja atau fasilitas akomodasi dan fasilitas makanan dan

    minuman, atau fasilitas akomodasi, makanan dan minuman dan/atau fasilitas rekreasi. (KBLI

    2009).

    Penyediaan Akomodasi Jangka Pendek adalah penyediaan akomodasi, khususnya untuk harian atau mingguan, pada prinsipnya untuk tinggal dalam jangka pendek sebagai

    pengunjung. Termasuk penyediaan akomodasi dengan furnitur, lengkap dengan dapur,

    dengan atau tanpa jasa pramuwisma dan sering kali termasuk beberapa tambahan jasa dan

    fasilitas seperti fasilitas parkir, binatu, kolam renang, ruang olahraga, fasilitas rekreasi dan

    ruang rapat. Termasuk juga akomodasi yang disediakan oleh berbagai macam hotel,

    penginapan, losmen, hostel, villa dan lain-lain. (KBLI 2009).

    Usaha Hotel Syariah adalah usaha hotel yang penyelenggaraannya harus memenuhi kriteria Usaha Hotel Syariah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri ini. Baik yang

    mencakup aspek produk, pelayanan, maupun pengelolaan. (Permen Parekraf No. 2 Tahun

    2014).

    Kode klasifikasi usaha akomodasi yang digunakan pada rincian ini meliputi:

    Kode 1 : Syariah Hilal 1

    Hotel Syariah Hilal-1 adalah penggolongan untuk usaha hotel syariah yang dinilai memenuhi seluruh kriteria Usaha Hotel Syariah yang diperlukan untuk

    melayani kebutuhan minimal wisatawan muslim. (Permen Parekraf No. 2 Tahun

    2014)

    Kode 2 : Syariah Hilal 2

    Hotel Syariah Hilal-2 adalah penggolongan untuk Usaha Hotel Syariah yang dinilai memenuhi seluruh Kriteria Usaha Hotel Syariah yang diperlukan untuk

    melayani kebutuhan moderat wisatawan muslim. (Permen Parekraf No. 2 Tahun

    2014)

    Pedoman Pencacahan VHTL 9

  • Kode 3 : Bintang 1

    Hotel Bintang adalah usaha penyediaan akomodasi yang memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang yang ditetapkan dalam surat keputusan

    instansi yang membinanya. (KBLI 2009)

    Hotel Bintang Satu adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian

    atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi

    ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang satu yang ditetapkan dalam surat

    keputusan instansi yang membinanya. (KBLI 2009)

    Kode 4 : Bintang 2

    Hotel Bintang Dua adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian

    atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi

    ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang dua yang ditetapkan dalam surat

    keputusan instansi yang membinanya. (KBLI 2009)

    Kode 5 : Bintang 3

    Hotel Bintang Tiga adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian

    atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi

    ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang tiga yang ditetapkan dalam surat

    keputusan instansi yang membinanya. (KBLI 2009)

    Kode 6 : Bintang 4

    Hotel Bintang Empat adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan menggunakan sebagian

    atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara komersial serta memenuhi

    ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang empat yang ditetapkan dalam surat

    keputusan instansi yang membinanya. (KBLI 2009)

    Kode 7 : Bintang 5

    Hotel Bintang Lima adalah Kelompok ini mencakup usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan, makan minum serta jasa lainnya bagi umum dengan

    menggunakan sebagian atau seluruh bangunan. Usaha ini dikelola secara

    komersial serta memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang lima

    (termasuk lima berlian) yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang

    membinanya. (KBLI 2009)

    Pedoman Pencacahan VHTL 10

  • Kode 8 : Nonbintang/Melati

    Hotel non bintang/melati adalah usaha penyediaan akomodasi yang memenuhi ketentuan sebagai hotel melati yang ditetapkan dalam surat

    keputusan instansi yang membinanya. Termasuk motel. (KBLI 2009)

    Kode 9 : Pondok Wisata (Home Stay)

    Pondok Wisata (Home Stay) adalah usaha penyediaan akomodasi berupa bangunan rumah tinggal yang dihuni oleh pemiliknya dan dimanfaatkan

    sebagian untuk disewakan dengan memberikan kesempatan kepada wisatawan

    untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari pemiliknya. (Permen Parekraf

    No. 9 Tahun 2014)

    Kode 10 : Penginapan remaja (Youth Hostel)

    Penginapan remaja (Youth Hostel) adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi remaja sebagai akomodasi dalam rangka kegiatan pariwisata

    dengan tujuan untuk rekreasi, memperluas pengetahuan/pengalaman dan

    perjalanan. (KBLI 2009)

    Kode 11 : Vila

    Vila adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi umum yang merupakan rumah-rumah pribadi yang khusus disewakan kepada wisatawan

    berikut fasilitasnya dan dikelola sendiri oleh pemiliknya. (KBLI 2009)

    Kode 12 : Jasa akomodasi jangka pendek lainnya

    Jasa akomodasi jangka pendek lainnya adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan yang tidak termasuk salah satu di atas, misalnya

    bungalo, cottage, dan lain-lain. (KBLI 2009)

    Rincian 2: Apakah usaha akomodasi ini sudah memperoleh sertifikasi usaha ?

    Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

    Tuliskan kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”.

    Sertifikasi Usaha Hotel adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha hotel untuk mendukung peningkatan mutu produk, pelayanan dan pengelolaan usaha hotel melalui

    penilaian kesesuaian standar usaha hotel. (Permen Parekraf No.

    PM.53/HM.001/MPEK/2013)

    Sertifikat Usaha Pariwisata adalah bukti tertulis yang diberikan oleh lembaga sertifikasi usaha pariwisata kepada usaha pariwisata yang telah memenuhi standar usaha pariwisata.

    Pedoman Pencacahan VHTL 11

  • Rincian 3: Jika "Ya" (R.2. berkode 1), dari instansi/lembaga mana yang mengeluarkan ?

    Jika rincian 2 diatas berkode 1 (”Ya”), maka isikan lembaga yang mengeluarkan

    sertifikat tersebut. Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan ke dalam kotak yang

    tersedia.

    Kode lembaga yang mengeluarkan sertifikat pada rincian ini meliputi:

    Kode 1 : PHRI

    PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) adalah sebuah organisasi perusahaan yang beranggotakan para pengusaha hotel, restoran, jasa pangan,

    dan jasa boga.

    Kode 2 : LSU Bidang Pariwisata

    Lembaga Sertifikasi Usaha Bidang Pariwisata (LSU Bidang Pariwisata) adalah lembaga mandiri yang berwenang melakukan sertifikasi usaha di bidang

    pariwisata sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Kode 3 : DSN-MUI

    Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) adalah bagian dari struktur kelembagaan MUI yang bertindak sebagai Lembaga Sertifikasi di

    bidang Usaha Pariwisata Syariah.

    Kode 4 : Lainnya . . . . . . . . . . . (sebutkan)

    Jika usaha akomodasi tersebut telah memiliki sertifikat klasifikasi usaha

    akomodasi dari lembaga/ instansi selain dari ketiga yang telah disebutkan

    sebelumnya. Kemudian sebutkan instansi/lembaga yang mengeluarkannya.

    Rincian 4: Dalam operasionalnya, Izin usaha akomodasi yang dimiliki adalah

    Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode ke kotak yang tersedia. Rincian

    ini dimaksudkan untuk mengetahui kepemilikan izin operasional dari usaha akomodasi yang

    dicacah. Jika jawaban responden berkode 3 (izin lainnya) agar dituliskan jenis izinnya pada

    tempat yang tersedia.

    Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) adalah dokumen resmi yang membuktikan bahwa usaha pariwisata yang dilakukan oleh pengusaha telah tercantum di dalam daftar usaha

    pariwisata menurut Peraturan Menteri yang wajib didaftarkan oleh setiap pengusaha usaha

    pariwisata. Diterbitkan oleh Bupati/Walikota kecuali DKI Jakarta oleh Gubernur.

    Izin Tetap Usaha Pariwisata (ITUP) adalah izin tetap usaha pariwisata bidang kawasan pariwisata yang berisi hal-hal sesuai dengan Peraturan Menteri yang wajib didaftarkan oleh

    Pedoman Pencacahan VHTL 12

  • setiap pengusaha usaha pariwisata. Dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Izin Terpadu di tiap

    kabupaten/kota.

    Rincian 5: Bentuk badan hukum perusahaan/usaha akomodasi

    Lingkari salah satu kode 1 sampai dengan kode 6 dan tuliskan kode jawaban pada

    kotak yang tersedia.

    Badan hukum perusahaan/usaha adalah status badan hukum yang telah dimiliki oleh suatu kegiatan ekonomi/usaha berdasarkan akte pendiriannya yang dikeluarkan oleh

    notaris, berupa akte notaris, atau berdasarkan surat keputusan dari pejabat yang

    berwenang.

    Kode badan hukum/usaha yang digunakan pada rincian ini meliputi:

    Kode 1 : PT/PT Persero

    Perseroan Terbatas (PT) adalah perusahaan yang berstatus badan hukum, didirikan dengan modal yang terbagi dalam saham-saham dan pemegang

    saham bertanggung jawab terbatas pada nilai nominal saham yang dimiliki.

    Dalam menjalankan kegiatannya pemegang saham ikut serta berperan

    tergantung besar kecilnya jumlah saham yang dimiliki, atau berdasarkan

    perjanjian antara pemegang saham.

    PT Persero merupakan perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh negara (pemerintah), dan kekayaan perusahaan dipisahkan dari kekayaan negara

    dengan tujuan mencari keuntungan maksimal dengan menggunakan faktor-

    faktor produksi secara efisien.

    Kode 2 : Yayasan

    Yayasan merupakan sebuah badan hukum dengan kekayaan yang dipisahkan. Tujuan pendiriannya dititikberatkan pada usaha sosial dan bukan mencari

    untung.

    Kode 3 : Koperasi

    Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang merupakan tata

    susunan ekonomi sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.

    Kode 4 : CV

    CV (Commanditair Venootschap) merupakan suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha antara orang-orang yang bersedia memimpin,

    mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas kekayaan pribadinya,

    Pedoman Pencacahan VHTL 13

  • dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin

    perusahaan serta bertanggungjawab pada kekayaan yang diikutsertakan dalam

    perusahaan tersebut.

    Kode 5 : Firma

    Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama, masing-masing anggota firma bertanggung jawab sepenuhnya atas

    segala perikatan. Laba yang diperoleh dibagi bersama-sama dan rugi dari

    perusahaan ditanggung bersama pula.

    Kode 6 : Tidak berbadan hukum/Perseorangan

    Perseorangan merupakan usaha/ perusahaan yang belum mempunyai badan hukum/usaha, biasanya untuk usaha-usaha perorangan.

    Rincian 6: Tahun mulai beroperasi

    Tuliskan tahun mulai beroperasi usaha/perusahaan akomodasi tersebut, dan

    pindahkan kedalam kotak yang tersedia.

    Tahun mulai beroperasi adalah tahun pertama kali perusahaan/usaha akomodasi tersebut mulai beroperasi untuk menerima tamu menginap. Jika tidak diketahui kapan mulai

    beroperasi untuk menerima tamu menginap, dapat didekati dengan tahun yang tercantum

    pada akte pendirian kegiatan usaha tersebut. Apabila suatu kegiatan usaha berubah kegiatan utamanya, maka tahun beroperasi adalah tahun pada kegiatan utama terakhir.

    Catatan: Apabila suatu perusahaan/usaha pernah mengalami masa tidak beroperasi (tidak aktif),

    maka tahun berdiri tetap tahun yang lama, kecuali setelah masa tidak aktif, perusahaan

    tersebut berubah kegiatan utamanya.

    Contoh: Tahun 1986 suatu perusahaan mulai beroperasi, pada tahun 1995 - 1997 perusahaan itu

    tidak aktif, tetapi tahun 1998 aktif kembali, maka perusahaan tersebut mulai beroperasi

    tetap tahun 1986.

    Rincian 7: Isikan banyaknya hari kerja pada bulan-bulan kegiatan selama Tahun 2014

    Tuliskan banyaknya hari kerja pada bulan-bulan kegiatan selama Tahun 2014 sesuai

    dengan kolom yang telah disediakan. Tuliskan pula hasil penjumlahan hari kerja selama

    Tahun 2014 dalam kolom jumlah. Kemudian pindahkan isian pada kolom jumlah tersebut

    kedalam kotak yang tersedia.

    Pedoman Pencacahan VHTL 14

  • Hari kerja adalah hari perusahaan melakukan kegiatan operasional usaha dan ada seorang atau lebih yang bekerja secara terus menerus paling sedikit satu jam per hari

    Rincian 8.a: Apakah dalam operasional atau pengelolaan usaha, perusahaan menerapkan teknologi komputer?

    Lingkari kode 1 jika dalam operasional atau pengelolaan usaha, perusahaan

    menerapkan teknologi komputer dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak

    yang tersedia. Jika jawaban berkode 2 atau ”Tidak” langsung lanjutkan ke rincian 9.

    Rincian 8.b: Jumlah unit komputer yang dimiliki dan digunakan dalam operasional usaha/perusahaan . . . . unit

    Rincian 8.b. hanya terisi jika rincian 8.a. berkode 1 atau ”Ya”. Tuliskan jumlah

    komputer yang dimiliki oleh perusahaan/usaha jasa akomodasi tersebut dalam satuan unit.

    Rincian 8.c: Apakah komputer tersebut ada yang digunakan untuk mengakses internet?

    Lingkari kode 1 jika komputer tersebut digunakan untuk mengakses internet dan kode

    2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia. Jika jawaban berkode 2 atau

    ”Tidak”, langsung lanjutkan ke rincian 9.

    Internet (interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Sistem Internet ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara

    global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket.

    Rincian 8.d: Apakah dalam transaksi usahanya menggunakan fasilitas E-commerce?

    Rincian ini hanya diisi apabila jawaban rincian 8.c berkode 1 atau ”Ya”. Lingkari kode 1

    jika ”Ya” dan kode 2 bila ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.

    E-Commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, website atau jaringan komputer

    lainnya.

    Rincian 9: Apakah Pembayaran dapat melalui kartu kredit (credit card)/ kartu ATM (debit card)?

    Lingkari kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang

    tersedia.

    Kartu kredit adalah suatu jenis penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem kredit, yang namanya berasal dari kartu plastik yang diterbitkan kepada pengguna sistem tersebut. Kartu

    kredit memiliki bentuk dan ukuran yang standar.

    Kartu debit adalah sebuah kartu pembayaran secara elektronik yang diterbitkan oleh Bank.

    Pedoman Pencacahan VHTL 15

    http://id.wikipedia.org/wiki/Elektronikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Bank

  • Kartu ini dapat berfungsi sebagai pengganti pembayaran dengan uang tunai. Kartu ini

    mengacu pada saldo tabungan bank anda di bank penerbit tersebut. Fungsi dari kartu debit

    adalah untuk memudahkan pembayaran ketika berbelanja tanpa harus membawa uang

    tunai. Kartu debit biasanya juga memungkinkan untuk penarikan uang tunai secara instan,

    karena dapat bertindak sebagai kartu ATM untuk penarikan tunai.

    Rincian 10: Apakah melayani pemesanan kamar melalui internet?

    Lingkari kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 bila ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke dalam

    kotak yang tersedia.

    Rincian 11: Sarana promosi yang digunakan

    Media apakah yang digunakan olah pihak akomodasi dalam mempromosikan

    usahanya. Lingkari kode jawaban yang sesuai, pilihan dapat lebih dari satu, jumlahkan kode

    media yang dilingkari kemudian tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

    Rincian 12: Sistem penyediaan air bersih

    Lingkari kode 1 jika hanya menggunakan air tanah, kode 2 jika hanya menggunakan

    PDAM, dan kode 3 jika menggunakan air tanah dan PDAM. Tuliskan kode jawaban tersebut

    ke dalam kotak yang tersedia.

    Rincian 13.a: Apakah dalam beroperasi, sudah menjalankan sistem ramah lingkungan?

    Lingkari kode 1 jika ”ya” dan kode 2 bila ”tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang

    tersedia. Jika kode 2, langsung ke rincian 14.

    Sistem ramah lingkungan adalah suatu sistem yang bertujuan untuk mencegah kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Contoh sistem ramah lingkungan:

    penghematan energi (listrik, air, AC dsb), penggunaan air daur ulang, penggunaan energi

    alternatif dan sebagainya

    Rincian 13.b: Jika “Ya”, apakah ada donasi yang disisihkan dari biaya pengunjung?

    Rincian ini hanya terisi apabila jawaban rincian 13.a berkode 1 atau ”Ya”. Lingkari

    kode 1 jika ada donasi dari pengunjung hotel yang digunakan untuk menjalankan sistem

    ramah lingkungan, dan kode 2 jika ”tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia.

    Rincian 14: Apakah ada lahan khusus yang diperuntukkan sebagai lahan konservasi lingkungan, seperti taman dan lain-lain?

    Lingkari kode 1 jika ada lahan khusus yang diperuntukkan untuk konservasi

    lingkungan dan kode 2 jika ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia.

    Konservasi lingkungan adalah upaya pelestarian lingkungan, tetapi tetap memperhatikan,

    Pedoman Pencacahan VHTL 16

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tabunganhttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kartu_ATM&action=edit&redlink=1

  • manfaat yang dapat di peroleh pada saat itu dengan tetap mempertahankan keberadaan

    setiap komponen lingkungan untuk pemanfaatan masa depan.

    Rincian 15: Apakah sudah melakukan konservasi energi, seperti penggunaan energi surya ?

    Lingkari kode 1 jika usaha ini sudah melakukan konservasi energi dan kode 2 jika

    ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban yang sesuai ke kotak yang tersedia.

    Konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya.

    Pelaksanaan konservasi energi mencakup seluruh aspek dalam pengelolaan energi yaitu:

    penyediaan energi, pengusahaan energi, pemanfaatan energi, konservasi sumber daya

    energi. Misalnya penggunaan energi surya.

    Rincian 16: Apakah sudah memberlakukan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) ?

    Lingkari kode 1 jika usaha ini sudah memberlakukan konsep 3R dan kode 2 jika

    ”Tidak”. Tuliskan kode jawaban yang sesuai ke kotak yang tersedia.

    Reduce (Mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan timbulnya sampah, contoh: menggunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi,

    menyediakan jaringan informasi dengan komputer (tanpa kertas), menggunakan produk

    yang dapat diisi ulang.

    Reuse (Guna ulang) yaitu kegiatan penggunaan kembali sampah yang masih digunakan baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain, contoh: menggunakan alat kantor yang

    dapat digunakan berulang-ulang, menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk

    menulis.

    Recycle (Mendaur ulang) yaitu mengolah sampah menjadi produk baru lagi, contoh: mengolah sampah organik menjadi kompos.

    Rincian 17: Sistem pengolahan limbah

    Lingkari kode 1 jika sistem pengolahan limbah menggunakan instalasi pengolah

    limbah internal dan kode 2 jika tidak dilakukan pengolahan limbah terlebih dahulu tetapi

    langsung dibuang keluar kawasan. Tuliskan kode jawaban ke dalam kotak yang tersedia.

    Rincian 18: Lokasi bangunan usaha akomodasi

    Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia.

    Lingkari kode 1 jika ”Berdiri Sendiri”, kode 2 jika ”Menyatu dengan Bangunan Lain”, dan

    kode 3 jika ”Berada di Kawasan Wisata”.

    Berdiri sendiri : apabila bangunan hotel tersebut berdiri sendiri dan tidak satu bangunan

    Pedoman Pencacahan VHTL 17

  • dengan bangunan lainnya.

    Menyatu dengan bangunan lain : apabila bangunan hotel tersebut menyatu dengan bangunan lain seperti apartemen, mall dan sebagainya.

    Berada di kawasan wisata : apabila bangunan hotel tersebut berada di kawasan wisata dengan tidak memandang berdiri sendiri maupun menyatu dengan bangunan lain.

    Misalnya Hotel Mercure di Ancol berada di kawasan wisata. Bangunan Hotel Ever Green di

    Puncak berdiri sendiri. Bangunan Hotel BEST WESTERN Grand Palace Kemayoran

    menyatu dengan bangunan lain.

    Rincian 19: Jarak usaha akomodasi dari:

    Isikan jarak terdekat dari usaha akomodasi (dalam km) ke fasilitas penunjang moda

    transportasi. Jarak yang dimaksud adalah jarak tempuh yang terdekat dan masih dalam satu

    provinsi. Apabila di dalam provinsi dimana usaha akomodasi itu berada tidak memiliki

    fasilitas-fasilitas penunjang transportasi (bandara, terminal, dan stasiun) maka ditulis tanda

    strip (-).

    Fasilitas penunjang moda transortasi tersebut meliputi:

    a. Bandara (Jarak usaha akomodasi dengan bandara terdekat);

    b. Terminal (Jarak usaha akomodasi dengan terminal terdekat);

    c. Stasiun (Jarak usaha akomodasi dengan stasiun kereta api terdekat).

    Rincian 20.a: Apakah usaha akomodasi ini menjadi anggota asosiasi perhotelan?

    Lingkari kode 1 jika ”Ya” dan kode 2 jika ”Tidak”. Kemudian pindahkan ke dalam kotak

    yang tersedia. Asosiasi yang bergerak dibidang perhotelan misalnya PHRI, JIHA dan

    sebagainya.

    Rincian 20.b: Jika “Ya” tuliskan nama asosiasi :

    Jika R.20.a berkode 1, maka tuliskan nama asosiasi perhotelan yang diikutinya.

    Rincian 21.a: Status Pengusahaan Akomodasi

    Lingkari kode jawaban yang sesuai dan tuliskan kode jawaban ke kotak yang tersedia.

    Hotel Chain Internasional: hotel yang pengelolaannya berada dibawah manajemen jaringan hotel Internasional. Pengelolaannya dapat berbentuk kontrak manajemen dan atau

    waralaba (franchise). Contoh : Hyatt Group, Ibis Group, Sangrila Group, Hilton Group dan

    sebagainya.

    Hotel Chain Nasional: hotel yang pengelolaannya berada dibawah manajemen jaringan

    Pedoman Pencacahan VHTL 18

  • hotel nasional yang berada didalam negeri. Pengelolaannya dapat berbentuk kontrak

    manajemen dan atau “franchise”. Contoh: Natour Group, Horison Group, Sahid Group dan

    sebagainya.

    Sendiri/mandiri: pengelolaan hotel dengan manajemen sendiri.

    Rincian 21.b: Tulis nama kelompok (group pengelolaan) usaha akomodasi: . . . . . . . .

    Jika rincian 21.a berkode 1 atau 2 maka tuliskan nama kelompok/group pengelolanya.

    Rincian 22: Banyaknya kamar, tempat tidur, kapasitas tamu, dan tarif kamar per malam pada saat pencacahan

    Kolom (1): Jenis Kamar

    Dirinci menurut : 1. Kamar Nonsuite (Standard, Superior, dan Deluxe)

    2. Kamar Suite (Junior Suite, Suite dan Presidential Suite)

    Suite room adalah salah satu jenis penamaan kamar yang ada di hotel yang mana kamar tersebut dicirikan dengan dua ruangan yang terpisah dalam satu kamar, yaitu kamar tamu

    dan kamar tidur. Jenis-jenis penamaan kamar suite room yang ada di hotel, antara lain:

    Junior suite, suite, Family suite/ room, Presidential suite, dan Penthouse.

    Kolom( 2): Banyaknya kamar

    Tuliskan banyaknya kamar yang tersedia dalam usaha akomodasi tersebut pada

    tempat yang tersedia dirinci menurut jenis kamar seperti yang tertera di kolom (1).

    Kamar yang dimaksud adalah kamar yang siap untuk dijual pada saat pencacahan (tidak termasuk kamar pribadi, kamar penjaga malam, kamar pegawai hotel dan kamar yang

    sedang dalam perbaikan).

    Kolom (3): Banyaknya tempat tidur

    Tuliskan banyaknya tempat tidur yang tersedia dan siap pakai, tidak termasuk tempat

    tidur yang ada di gudang (persediaan untuk extra bed). Tempat tidur ukuran king size atau

    single dihitung satu tempat tidur. Jumlah tempat tidur yang tersedia dihitung dalam arti jumlah fisik tempat tidur.

    Kolom (4): Kapasitas Tamu Hotel

    Tuliskan banyaknya kapasitas tamu pada saat pencacahan.

    Kapasitas Tamu adalah batas maksimal jumlah tamu yang dapat menginap di usaha akomodasi tersebut per malam.

    Kolom (5) s/d (6): Tarif kamar per malam

    Sebelum mengisi kolom ini agar terlebih dahulu melingkari kode tarif (kode 1 = rupiah

    Pedoman Pencacahan VHTL 19

  • atau Kode 2 = US dolar). Kemudian tuliskan kode yang dilingkari tersebut pada kotak yang

    tersedia.

    Isikan tarif kamar minimum per malam pada kolom (5) untuk tiap-tiap jenis kamar, baik

    kamar nonsuite maupun kamar suite, saat pencacahan.

    Isikan pada kolom (6) tarif kamar maksimum per malam, baik kamar nonsuite maupun

    kamar suite, saat pencacahan.

    Catatan: Tarif kamar yang dimaksud adalah tarif published. Jika tarif kamar yang ada pada

    usaha akomodasi hanya satu, maka kolom (5) minimum dan kolom (6)

    maksimum diisi tarif yang sama. Tarif minimum biasanya tarif jenis kamar

    standard untuk nonsuite dan junior suite untuk kamar suite. Tarif maksimum

    biasanya tarif jenis kamar deluxe untuk nonsuite dan presidential untuk kamar

    suite.

    Rincian 23 a. Banyaknya tamu WNI selama tahun 2014:

    Isikan banyaknya tamu WNI (Warga Negara Indonesia) yang datang dan menginap

    (check in) selama tahun 2014. Pindahkan isian tersebut ke dalam kotak yang tersedia.

    Rincian 23 b. Banyaknya tamu WNA selama tahun 2014:

    Isikan banyaknya tamu WNI (Warga Negara Indonesia) yang datang dan menginap

    (check in) selama tahun 2014. Pindahkan isian tersebut ke dalam kotak yang tersedia.

    Tamu WNA biasanya ditandai dengan penggunaan paspor asing sebagai kartu identitasnya.

    Rincian 24: Fasilitas yang tersedia

    Isikan kode 1 (“Ya”) jika tersedia fasilitas dimaksud dan kode 2 (“Tidak”) apabila tidak

    tersedia fasilitas tersebut. Fasilitas kamar tersebut merupakan fasilitas yang menjadi bagian

    dari penilaian dalam mengklasifikasikan hotel sebagaimana yang terdapat pada Permen

    Parekraf no. PM. 53/HM.001/MPEK/2013 tentang standar usaha hotel.

    A. Fasilitas Kamar

    Fasilitas kamar meliputi rincian A1 s.d. A21. Rincian ini untuk mengetahui jenis

    fasilitas yang tersedia di kamar pada usaha akomodasi yang digunakan untuk kepentingan

    pelayanan tamu. Fasilitas tersebut diantaranya meliputi:

    1. AC

    2. TV/TV kabel

    3. Freezer/Mini Bar

    4. Brankas/Individual Safe Deposit Box

    5. Rak koper

    6. Tempat penyimpanan pakaian

    Pedoman Pencacahan VHTL 20

  • 7. Meja dan kursi duduk

    8. Coffee tea maker

    9. Peralatan tulis untuk tamu

    10. Denah lokasi kamar dan petunjuk penyelamatan diri

    11. Lampu baca

    12. Saluran komunikasi internal & eksternal

    13. Jaringan internet

    14. Smoke detector dan Sprinkler

    15. Cermin panjang

    16. Air Mandi Panas dan Dingin

    17. Perlengkapan dan handuk mandi

    18. Tempat sampah

    19. Wastafel, kloset, shower/bak mandi

    20. Petunjuk arah kiblat

    21. Tanda dilarang mengganggu atau Permintaan pembersihan kamar

    B. Fasilitas Penunjang

    Fasilitas penunjang meliputi rincian B1 s.d. B19. Rincian ini untuk mengetahui jenis

    fasilitas penunjang yang tersedia pada usaha akomodasi yang digunakan untuk kepentingan

    pelayanan tamu.

    1. Penanda arah fasilitas hotel, meliputi tanda arah yang menunjukan fasilitas hotel

    (hotel directional sign) dan tanda arah menuju jalan keluar yang mana (evacuation

    sign);

    2. Area parkir, merupakan wilayah/ tempat menghentikan atau menaruh kendaraan

    bermotor bagi pengunjung untuk beberapa saat.

    3. Lobi

    4. Lift (tamu, karyawan, dan barang);

    5. Toilet umum, merupakan tempat cuci tangan dan muka, serta kamar kecil (kakus);

    6. Ruang penitipan barang

    7. Meeting/Function room

    8. Tempat ibadah, merupakan ruangan yang disediakan untuk pengunjung melakukan

    usaha lahir dan batin sesuai dengan perintah Tuhan untuk mendapatkan

    kebahagiaan hidup, baik untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat dan maupun

    terhadap alam semesta.

    9. Lapangan tenis

    10. Binatu

    11. Kolam renang

    Pedoman Pencacahan VHTL 21

  • 12. Money changer

    13. Minimarket

    14. Biro/Agen Perjalanan Wisata

    15. Toko cindera mata

    16. Ruang pemeriksaan kesehatan

    17. Toko Obat (Drug Store)

    18. Pelayanan antar jemput

    19. WIFI

    C. Fasilitas Lainnya, dan tuliskan banyaknya fasilitas yang tersedia:

    Rincian C1 hingga C5, isikan ketersediaan fasilitas dan banyaknya fasilitas, baik yang

    dikelola sendiri oleh hotel di kolom (3) dan fasilitas yang dikelola pihak lain pada kolom (4).

    Fasilitas tersebut meliputi:

    1. Café

    2. Restoran/Rumah Makan

    3. Bar

    4. Pusat kebugaran (fitness centre)

    5. Spa

    Rincian 25: Banyaknya ruang pertemuan menurut kapasitas tempat duduk pada saat pencacahan dan penggunaan selama tahun 2014 [Diisi jika BII.R24B7 berkode 1]

    Rincian ini terisi hanya jika Blok II.R24.B7 (meeting/function room) berkode 1 (“Ya”).

    Isikan banyaknya ruang pertemuan (meeting/function room) yang tersedia menurut

    kapasitas ruang tersebut pada kolom (2). Isikan juga banyaknya kegiatan

    konferensi/konvensi/ pertemuan yang menggunakan ruang pertemuan tersebut pada kol (3),

    baik untuk pertemuan yang berskala nasional maupun pertemuan yang berskala

    internasional pada kolom (4). Sedangkan pada kolom (5) isikan banyaknya penggunaan

    ruang pertemuan untuk kegiatan selain konferensi/konvensi/pertemuan seperti untuk pesta

    perkawinan (wedding party), pameran, dan sebagainya.

    BLOK III. : PEKERJA

    Blok ini digunakan untuk mencatat banyaknya pekerja/karyawan tetap, tidak

    tetap/kontrak, tidak dibayar (WNI) dan pekerja asing (WNA) yang dirinci menurut jenjang

    pendidikan dan jenis kelamin.

    Rincian 1: Banyaknya pekerja/karyawan menurut status pekerja, jenjang pendidikan yang ditamatkan dan jenis kelamin pada saat pencacahan.

    Pedoman Pencacahan VHTL 22

  • Isikan banyaknya pekerja/karyawan yang bekerja pada usaha akomodasi menurut

    status pekerja, jenjang pendidikan yang ditamatkan dan jenis kelamin pada saat

    pencacahan. Kemudian jumlahkan pada masing-masing kolom dan baris, serta isikan pada

    Baris Jumlah dan pada Kolom (10).

    Pekerja dibayar: orang yang bekerja pada suatu perusahaan/usaha dengan menerima upah/gaji baik berupa uang atau barang.

    Pekerja tetap: orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dengan menerima upah/gaji secara tetap, tidak tergantung pada absensi/kehadiran pekerja tersebut, dan biasanya

    apabila diberhentikan akan mendapat pesangon.

    Pekerja tidak tetap: orang yang bekerja pada perusahaan/usaha dan menerima upah/gaji, dengan memperhitungkan jumlah hari masuk kerja/prestasi pekerja tersebut.

    Pekerja kontrak: orang yang bekerja dengan perjanjian tertentu.

    Pekerja tidak dibayar: pekerja pemilik dan atau pekerja keluarga yang aktif dalam kegiatan perusahaan/usaha, tetapi tidak mendapat upah/gaji. Bagi pekerja keluarga yang bekerja

    kurang dari 1/3 (sepertiga) jam kerja normal yang biasa di perusahaan/usaha, tidak dihitung sebagai pekerja. Termasuk pekerja training yang bekerja kurang dari 1/3 (sepertiga) jam kerja normal.

    Pekerja asing: pekerja yang bukan warga negara Indonesia dan bekerja dengan mendapat upah/gaji secara tetap (sebagai pekerja tetap) atau yang bekerja dengan perjanjian tertentu

    (sebagai pekerja kontrak).

    Jam kerja normal: total jam kerja usaha tersebut dalam satu minggu (jam kerja yang biasa berlaku di perusahaan tersebut).

    Jenjang pendidikan: tingkat pendidikan tertinggi pekerja/karyawan yang pada saat pencacahan telah diselesaikan/ditamatkan. Apabila seseorang belum mengikuti pelajaran

    pada kelas tertinggi akan tetapi telah lulus ujian akhir dianggap tamat sekolah.

    Contoh: Seorang pimpinan perusahaan/usaha yang pernah kuliah tetapi tidak selesai, maka dianggap tamat SMA.

    Jenjang pendidikan diantaranya:

    1. Tamat SMP dan jenjang pendidikan dibawahnya (SD).

    Tamat SMP: mereka yang tamat Sekolah Menengah Pertama, MULO, HBS 3 tahun, Sekolah Luar Biasa Menengah Tingkat Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, Sekolah

    Kepandaian Putri, Sekolah Menengah Ekonomi Pertama, Sekolah Teknik, Sekolah

    Kesejahteraan Keluarga Pertama, Sekolah Ketrampilan Kejuruan 4 tahun, Sekolah

    Pedoman Pencacahan VHTL 23

  • Usaha Tani, Sekolah Pertanian Menengah Pertama, Sekolah Guru Bantu, Pendidikan

    Guru Agama 4 tahun, Kursus Pegawai Administrasi, Kursus Karyawan Perusahaan, dan

    Pendidikan Pegawai Urusan Peradilan Agama.

    2. Tamat SMK kejuruan pariwisata: mereka yang tamat dari Sekolah Menengah kejuruan pariwisata, seperti tamat dari Sekolah Menengah Ilmu Pariwisata (SMIP).

    3. Tamat SMA lainnya: mereka yang tamat dari SMTA umum dan SMTA kejuruan selain Pariwisata, seperti Sekolah Menengah Atas, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah,

    Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial, Sekolah Menengah Industri Kerajinan, Sekolah

    Menengah Seni Rupa, Sekolah Menengah Karawitan Indonesia, Sekolah Menengah

    Musik, Sekolah Teknologi Menengah Pembangunan, Sekolah Menengah Ekonomi Atas,

    Sekolah Teknologi Menengah, Sekolah Menengah Teknologi Pertanian, Sekolah

    Menengah Teknologi Perkapalan, Sekolah Menengah Teknologi Pertambangan,

    Sekolah Menengah Teknologi Grafika, Sekolah Guru Olah Raga, Sekolah Guru

    Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Guru Sekolah Lanjutan Pertama, Pendidikan Guru

    Agama 6 tahun, Sekolah Guru Taman Kanak-Kanak, Kursus Pendidikan Guru, Sekolah

    Analisis Menengah Kimia Atas, Sekolah Asisten Apoteker, Sekolah Bidan, Sekolah

    Pengatur Rontgen, dan Kursus Pegawai Administrasi Atas.

    4. Diploma I/II/III kejuruan pariwisata: diploma I, II atau III pada suatu pendidikan yang khusus diberikan untuk program diploma kejuruan pariwisata atau sarjana muda

    kejuruan pariwisata, seperti tamat jurusan ticketing Diploma I/II Biro Perjalanan dan

    jurusan memasak (Cook) dari BPLP, tamat Akademi Perhotelan dan sebagainya

    5. Diploma I/II/III lainnya: diploma I, II atau III pada suatu pendidikan yang khusus diberikan untuk program diploma atau sarjana muda selain kejuruan pariwisata, seperti

    tamat jurusan komputer dari BSI, Akademi Bahasa Asing dan Akademi Seni Tari

    Indonesia. Bagi fakultas yang tidak mengeluarkan gelar sarjana muda maka mereka

    yang menempuh pendidikan sampai semester 8/9 dan belum tamat tetap dimasukkan

    sebagai tamat SMA.

    6. DIV/S1 kejuruan Pariwisata: mereka yang tamat program sarjana kejuruan pariwisata.

    7. DIV/S1 lainnya: mereka yang tamat program pendidikan sarjana, dan Akta V pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi selain kejuruan pariwisata.

    8. S2/S3: mereka yang tamat program pendidikan pasca sarjana, doktor, spesialis 1 dan 2 pada suatu universitas/institut/sekolah tinggi.

    Rincian 2: Banyaknya pekerja/karyawan menurut jenis jabatan, jenis pendidikan, dan jenis kelamin pada saat pencacahan

    Pedoman Pencacahan VHTL 24

  • Isikan banyaknya pekerja pada masing-masing kolom menurut jenis jabatan, jenis

    pendidikan, dan jenis kelamin pada saat pencacahan.

    Kolom (1): Jenis Jabatan

    Jenis jabatan yang dimaksud meliputi:

    a. Direktur/General Manager Direktur/General Manager, adalah orang yang berwenang merumuskan dan menetapkan suatu kebijaksanaan dan program umum perusahaan, atau organisasi

    sesuai dengan batas wewenang yang diberikan oleh suatu badan pengurus atau

    badan pimpinan yang serupa seperti dewan komisaris.

    b. Manager

    c. Asisten Manager Manager/asisten manager, adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab dalam merencanakan, mengatur serta mengendalikan penyelenggaraan usaha.

    d. Supervisor (Penyelia) Supervisor atau Penyelia adalah seseorang yang diberikan tugas dalam sebuah organisasi perusahaan dimana mempunyai kekuasaan untuk mengeluarkan

    perintah kepada rekan kerja bawahannya. Peran kerja supervisor berada di level

    tengah, yaitu di antara para atasan pembuat kebijakan dan di antara para staf

    pelaksana rutinitas di lapangan.

    e. Teknis Pekerja teknis, adalah pekerja yang bertugas menangani bidang pekerjaan yang berkaitan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan/ usaha. Seperti

    pekerja pemasaran/humas, pemeliharaan (maintenance)/ perbaikan, resepsionis/

    informasi, juru masak, petugas kamar, petugas bar dan restoran.

    f. Administrasi Pekerja administrasi, adalah pekerja yang menangani administrasi, keuangan/ akunting, marketing, kepegawaian dan umum.

    g. Lainnya Pekerja lainnya, adalah pekerja yang sifat pekerjaannya mendukung kegiatan operasional perusahaan/usaha, seperti pekerja operator telepon, binatu, keamanan

    dan tukang kebun.

    Kolom (2): tuliskan banyaknya pekerja laki-laki WNI dengan jenis pendidikan kejuruan pariwisata menurut jenis jabatan.

    Kolom (3): tuliskan banyaknya pekerja perempuan WNI dengan jenis pendidikan kejuruan

    Pedoman Pencacahan VHTL 25

  • pariwisata menurut jenis jabatan.

    Kolom (4): tuliskan banyaknya pekerja laki-laki WNI dengan jenis pendidikan lainnya menurut jenis jabatan.

    Kolom (5): tuliskan banyaknya pekerja perempuan WNI dengan jenis pendidikan lainnya menurut jenis jabatan.

    Kolom (6): tuliskan banyaknya pekerja laki-laki WNA menurut jenis jabatan

    Kolom (7): tuliskan banyaknya pekerja perempuan WNA menurut jenis jabatan

    Kolom (8): tuliskan banyaknya pekerja menurut jenis jabatan. Isian kolom (8) merupakan penjumlahan isian kolom (2) + kolom (3) + kolom (4) + kolom (5) + kolom (6) +

    kolom (7)

    Baris jumlah: merupakan penjumlahan untuk masing-masing kolom.

    Rincian 3: Jumlah pekerja Indonesia yang mempunyai sertifikat kompetensi pariwisata (dari Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata)

    Isikan banyaknya pekerja Indonesia yang mempunyai sertifikat kompetensi pariwisata

    dari Lembaga Sertifikasi Profesi bidang Pariwisata pada masing-masing kolom menurut

    bidang kompetensi pada saat pencacahan.

    Sertifikat Kompetensi di Bidang Pariwisata adalah bukti tertulis yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi terlisensi yang menerangkan bahwa seseorang telah menguasai

    kompetensi kerja tertentu sesuai dengan SKKNI bidang pariwisata, standar internasional

    dan/atau standar khusus. Pola sertifikasi kompetensi dilakukan/difasilitasi oleh Direktorat

    Standardisasi Pariwisata dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) bidang pariwisata yang

    telah mendapat lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

    Bidang kompetensi pariwisata untuk usaha akomodasi meliputi:

    Front Office: Keahlian dalam bidang kantor depan hotel; seperti dalam melayani reservasi, penjualan kamar, registrasi dan pelayanan informasi kepada tamu selama menginap,

    juga dalam menangani pembayaran tamu.

    Housekeeping: Keahlian dalam bidang fungsi rumah tangga sebuah akomodasi, memiliki ketrampilan dalam bidang kebersihan dan perawatan sehari-hari dari mulai kamar tidur

    tamu sampai area publik seperti toilet.

    Tata Boga: Keahlian dalam teknik meramu, mengelolah dan menyediakan serta menghidangkan makanan.

    Pattiserie: keahlian dalam meramu, mengolah, membuat dan menyediakan serta menghidangkan aneka jenis kue.

    Pedoman Pencacahan VHTL 26

  • Food & Beverage Service: keahlian dalam bidang menyajikan, menata dan melayani makanan dan minuman.

    SPA: keahlian dalam bidang perawatan tubuh secara tradisional dengan menggunakan berbagai media terutama media air.

    Rincian 4: Apakah usaha akomodasi ini melakukan sertifikasi kompetensi bagi karyawannya?

    Lingkari kode “1” jika usaha akomodasi telah melakukan sertifikasi kompetensi bagi

    karyawannya dan kode “2” jika belum melakukan sertifikasi kompetensi bagi

    karyawannya. Tuliskan kode jawaban yang sesuai ke dalam kotak yang telah disediakan.

    Rincian 5: Jumlah tenaga kerja yang rutin menggunakan komputer…… orang

    Isikan jumlah tenaga kerja yang rutin menggunakan komputer.

    Pengguna secara rutin adalah tenaga kerja yang menggunakan komputer paling tidak satu jam dalam sehari.

    Rincian 6: Jumlah tenaga kerja yang menangani teknologi informasi …… orang

    Isikan jumlah tenaga kerja yang menangani teknologi informasi. Tenaga kerja

    teknologi informasi (TI) adalah semua tenaga kerja di perusahaan tersebut yang bertugas

    mengelola di bidang teknologi informasi sehingga fungsi TI berjalan dengan baik. Tenaga

    kerja yang dimaksud tidak termasuk tenaga kerja outsourching.

    BLOK IV: BALAS JASA PEKERJA

    Isikan besarnya balas jasa yang diterima pekerja menurut jenisnya.

    Jenis-jenis balas jasa:

    a. Upah/gaji pokok adalah upah/gaji dasar sebelum ditambah dengan berbagai tunjangan dan perangsang tetap lainnya. Termasuk bila ada upah kotor yang tidak

    dapat dipisahkan antara upah pokok dan tunjangan teratur lainnya. Tidak termasuk

    upah/gaji antara lain: bonus yang dibayarkan secara tidak teratur, tunjangan

    lebaran/perkawinan/ perumahan/penggantian biaya sakit.

    b. Upah lembur adalah tambahan upah berupa uang yang dibayarkan perusahaan karena karyawan melakukan kegiatan kerja di luar jam kerja efektif (lembur).

    c. Hadiah, bonus, dan sejenisnya.

    d. Tunjangan rutin adalah penerimaan pekerja yang sifatnya rutin/teratur seperti uang makan, transport, dan beras. Tidak termasuk tunjangan rutin antara lain: THR, bonus

    tahunan, semesteran, perlengkapan kerja, dll.

    Pedoman Pencacahan VHTL 27

  • e. Lain-lain meliputi balas jasa selain yang disebutkan diatas seperti iuran dana pensiun, tunjangan sosial, asuransi tenaga kerja, dan sejenisnya.

    Pekerja pelaksana: pekerja yang terlibat secara langsung dalam pelayanan tamu hotel atau bekerja untuk kenyamanan tamu hotel, diantaranya seperti resepsionis, room

    boy/pelayan kamar, bartender, pelayan perjamuan, kasir, pramusaji, juru masak, juru

    cuci, dll.

    Bukan pekerja pelaksana antara lain: eksekutif, kepegawaian, pembukuan, pemasaran, klinik, dan sebagainya yang tidak berkaitan langsung dengan pekerjaan yang

    berhubungan dengan pelayanan tamu hotel.

    Kolom (2): Isikan jumlah keseluruhan balas jasa untuk pekerja yang bukan merupakan pekerja pelaksana sesuai dengan jenis balas jasa yang terdapat pada kolom

    (1).

    Kolom (3): Isikan jumlah keseluruhan balas jasa untuk pekerja pelaksana sesuai dengan jenis balas jasa yang terdapat pada kolom (1).

    Kolom (4): tuliskan jumlah keseluruhan balas jasa menurut jenisnya. Kolom ini merupakan penjumlahan isian kolom (2) dengan kolom (3).

    Baris jumlah: merupakan penjumlahan menurut masing-masing kolom.

    BLOK V. PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

    Isikan besarnya pendapatan dan pengeluaran perusahaan/usaha jasa akomodasi

    selama tahun 2014 dalam satuan rupiah.

    1. Jumlah pendapatan usaha

    a. Jumlah pendapatan dari kegiatan utama Nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan akomodasi antara lain

    pendapatan dari sewa kamar, sewa tempat dan pendapatan lainnya yang

    berhubungan dengan usaha akomodasi.

    b. Pendapatan dari kegiatan lainnya Pendapatan/penerimaan dari kegiatan lain yang tidak berkaitan dengan usaha.

    Yang termasuk pendapatan lainnya adalah pendapatan dari iklan, pendapatan

    dari bunga atas simpanan di pihak lain atau meminjamkan ke pihak lain, deviden,

    royalti/hak cipta, sumbangan dan lain-lain.

    Pedoman Pencacahan VHTL 28

  • 2. Jumlah Pengeluaran usaha Rincian ini untuk mencatat seluruh pengeluaran (biaya) administrasi/operasional

    perusahaan yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha.

    Jumlah ini tidak termasuk upah/gaji pekerja/karyawan selama tahun 2014.

    BLOK VI. PERMODALAN

    Blok ini untuk mengetahui struktur permodalan usaha akomodasi

    Rincian 1.a: Status penanaman modal

    Lingkari kode status penanaman modal sesuai jawaban responden, dan tulislah kode

    jawaban ke dalam kotak yang tersedia.

    Status permodalan: permodalan utama yang diperoleh perusahaan pada waktu pendirian dan berdasarkan keputusan yang diberikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal

    (BKPM), meliputi:

    1. Fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN): Suatu perusahaan dikatakan mempunyai fasilitas permodalan PMDN apabila perusahaan tersebut

    telah mendapatkan persetujuan dari BKPM bahwa usahanya sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan dan ketentuan serta persyaratan penanaman

    modal dalam negeri yang berlaku.

    2. Fasilitas Penanaman Modal Asing (PMA): Suatu perusahaan dikatakan mempunyai fasilitas permodalan PMA apabila perusahaan tersebut telah

    mendapatkan persetujuan dari presiden melalui BKPM bahwa usahanya sesuai

    dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan serta persyaratan

    penanaman modal asing yang berlaku.

    3. Non fasilitas: Suatu perusahaan dimana permodalan perusahaan dalam rangka usahanya tidak mendapat fasilitas dari BKPM atau BKPMD.

    Perusahaan dalam kategori nonfasilitas terdiri dari :

    a. Perusahaan yang belum/tidak pernah mengajukan permohonan tentang fasilitas

    permodalannya kepada BKPM atau kepada presiden.

    b. Perusahaan yang telah mengajukan permohonan tentang fasilitas permodalannya tetapi belum disetujui oleh presiden atau oleh BKPM (masih dalam proses).

    Rincian 1.b: Jika rincian 1.a berkode 2 (PMA) negara utama penanam modal………..

    Isikan nama negara utama yang melakukan penanaman modal pada perusahaan

    akomodasi tersebut.

    Pedoman Pencacahan VHTL 29

  • Rincian 2: Persentase permodalan

    Tuliskan persentase permodalan yang digunakan. Penjumlahan dari ketiga sumber

    modal di atas harus sama dengan 100 persen.

    Sumber modal suatu perusahaan terdiri dari modal yang berasal dari :

    a. Pemerintah Pusat/daerah adalah modal perusahaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah (APBD). Contoh Modal perusahaan yang berasal dari BUMN atau BUMD

    b. Swasta Nasional adalah modal perusahaan berasal dari Badan Usaha Swasta Nasional dan atau warga negara Indonesia. Contoh Modal perusahaan yang berasal

    dari Group Ciputra.

    c. Asing adalah modal perusahaan yang berasal dari pemerintah asing, warga negara asing dan atau pihak asing.

    Rincian 3: Sumber modal

    Lingkari kode jawaban yang sesuai. Jawaban boleh lebih dari satu. Isikan

    penjumlahan kode jawaban yang sesuai ke dalam kotak yang tersedia.

    Sumber modal suatu perusahaan terdiri dari modal yang berasal dari :

    1. Sendiri/hibah

    2. Saham

    3. Pinjaman Bank

    4. Pinjaman Lembaga Keuangan bukan Bank

    Lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan selain bank, seperti: pegadaian, sewa guna (leasing), anjak piutang (factoring), lembaga kredit, koperasi,

    modal ventura dan sebagainya.

    BLOK Vll : KRITIK DAN SARAN RESPONDEN

    Blok ini berisi kritik dan saran dari responden.

    BLOK VIII : PENGESAHAN

    Blok ini bertujuan untuk mengetahui bahwa jawaban yang diberikan dalam daftar

    diketahui oleh yang bertanggung jawab dalam perusahaan tersebut. Dilengkapi dengan

    nama, jabatan, nomor telepon, tanggal pengesahan, dan tanda tangan responden (yang

    memberi jawaban) serta cap perusahaan. Hal ini berguna sekali jika dibutuhkan adanya

    kunjungan ulang.

    Pedoman Pencacahan VHTL 30

  • BLOK IX : KETERANGAN PETUGAS

    Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan

    pencacahan maupun pengawasan pada waktu pelaksanaan kegiatan. Isikan nama petugas,

    tanggal pencacahan, dan tanda tangan petugas.

    BLOK X : CATATAN

    Blok ini digunakan untuk memberikan catatan mengenai isian-isian daftar. Berikan

    catatan catatan jika diperlukan dengan singkat dan jelas.

    Pedoman Pencacahan VHTL 31

  • Pedoman Pencacahan VHTL 32

  • BAB IV

    TUGAS PENGAWAS DALAM KEGIATAN PENCACAHAN PERUSAHAAN/USAHA JASA AKOMODASI

    4.1. Dokumen

    Dokumen yang akan diperiksa adalah dokumen hasil pencacahan perusahaan/usaha

    jasa akomodasi VHTL.

    4.2. Tugas Pengawas/Pemeriksa:

    a. Menerima, mengatur dan melaksanakan pembagian dokumen VHTL.

    b. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan pelaksanaan lapangan pencacahan VHTL

    yaitu :

    1) Memeriksa kebenaran isian daftar VHTL yang diisi oleh pencacah, bila isian

    tersebut ada yang meragukan/kurang lengkap, maka pengawas

    mengembalikan daftar tersebut kepada pencacah untuk diteliti kembali di

    lapangan. Bila perlu penelitian kembali dilakukan oleh pencacah bersama-

    sama dengan pengawas.

    2) Menerima kembali dokumen dari petugas pencacah hasil pencacahan

    perusahaan/usaha, serta bertanggung jawab atas kelengkapan dan kualitas

    hasil pencacahan.

    c. Pengawas menyampaikan dokumen VHTL yang sudah terisi dan sudah diperiksa ke

    BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah ditentukan.

    d. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan VHTL sesuai dengan jadwal yang telah

    ditetapkan.

    Pedoman Pencacahan VHTL 33

  • Pedoman Pencacahan VHTL 34

  • BAB V

    PEMERIKSAAN KONSISTENSI ISIAN KUESIONER VHTL

    5.1. UMUM

    Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemeriksaan daftar VHTL

    hasil pelaksanaan pendataan oleh petugas pencacah:

    a. Periksa kebenaran cara pengisian (isian kolom dan rincian daftar), konsistensi antar

    blok, antarkolom maupun antarrincian dalam blok, apakah sudah sesuai dengan

    ketentuan yang berlaku.

    b. Periksa apakah ada informasi atau keterangan yang dicatat oleh pencacah pada Blok

    X (CATATAN) yang berguna dalam mendukung pemeriksaan daftar VHTL.

    5.2. PEMERIKSAAN DAFTAR VHTL

    BLOK I: PENGENALAN TEMPAT

    Rincian 1 s.d 5: Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Kelurahan/Desa, dan Nomor Urut Akomodasi.

    Periksa apakah penulisan dan kode sudah sesuai dengan Master File Desa. Perbaiki

    jika ada yang tidak sesuai, termasuk apakah sudah dicoret (misal Kabupaten/Kota atau

    Kabupaten/Kota).

    Rincian 6 s.d 8: Nama Akomodasi, General Manager dan Alamat Lengkap Akomodasi

    Cermati dan periksa kebenaran penulisan nama akomodasi, general manager dan

    kelengkapan penulisan alamat akomodasi, jika belum agar dilengkapi dan konfirmasikan

    dengan pencacah.

    BLOK II. KETERANGAN PERUSAHAAN

    Pada blok ini, ada 2 jenis pertanyaannya, yaitu :

    1. Pertanyaan terbuka, artinya responden memberikan jawaban sesuai dengan keadaan

    yang sebenarnya. Jika masih kosong, konfirmasikan kepada pencacah. Apabila

    disediakan kotak di sebelah kanannya, periksa apakah pemindahannya sudah benar.

    2. Pertanyaan tertutup, yaitu responden memilih alternatif jawaban yang tersedia untuk

    setiap pertanyaan, jawaban adalah kode yang dilingkari. Perlu dicermati pemindahan

    kode yang dilingkari ke kotak yang tersedia. Perbaiki jika terdapat kekeliruan.

    Rincian 1: Klasifikasi usaha akomodasi :

    Pedoman Pencacahan VHTL 35

  • Salah satu kode klasifikasi usaha akomodasi harus sudah dilingkari, sedangkan isian

    pada kotak harus sesuai dengan kode yang dilingkari. Kode yang dicakup dari kode 1 sd.

    Kode 12.

    Rincian 2: Apakah usaha akomodasi ini sudah memperoleh sertifikasi usaha ?

    Harus ada kode jawaban yang dilingkari, dan isian pada kotak harus sesuai.

    Rincian 3: Jika "Ya" (R.2. berkode 1), dari instansi/ lembaga mana yang mengeluarkan ?

    Jika rincian 2 berkode 1, maka harus ada kode jawaban yang dilingkari. Apabila

    jawaban berkode 4 (Lainnya), pastikan sudah disebutkan lembaga atau instansi yang

    mengeluarkan sertifikat dimaksud. Apabila rincian 1 berkode 1 s.d. 9 dan rincian 2 berkode

    1, maka rincian 3 harus berkode 1, 2, atau 3. Isian pada kotak harus sesuai dengan kode

    yang dilingkari.

    Rincian 4: Dalam operasionalnya, izin usaha akomodasi yang dimiliki adalah

    Harus ada kode jawaban yang dilingkari, dan isian pada kotak harus sesuai dengan

    kode yang dilingkari. Apabila jawaban berkode 3, pastikan sudah disebutkan jenis izin

    Lainnya yang dimaksud.

    Rincian 5: Bentuk badan hukum perusahaan/ usaha akomodasi:

    Harus ada kode badan hukum perusahaan/usaha akomodasi yang dilingkari, dan isian

    pada kotak harus sesuai dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 6: Tahun mulai beroperasi

    Cermati dan periksa bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali apakah

    isian tahun mulai beroperasi ini sudah dipindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

    Rincian 7: Isikan banyak hari kerja pada bulan-bulan kegiatan selama Tahun 2014

    Periksa isian dalam kolom-kolom yang tersedia, serta apakah isian sesuai dengan

    bulan yang bersangkutan. Kolom jumlah berisi penjumlahan hari kerja dari tiap-tiap kolom.

    Rincian 8.a: Apakah dalam operasional atau pengelolaan usaha, perusahaan menerapkan teknologi komputer?

    Harus ada kode jawaban yang dilingkari. Jika kode 2 dilingkari, maka rincian 8b, 8c

    dan 8d harus kosong. Periksa apakah kode yang dituliskan kedalam kotak sudah sesuai dengan kode yang dilingkari. Jika tidak sesuai, perbaiki dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 8.b: Jumlah komputer yang dimiliki dan digunakan dalam operasional usaha/perusahaan: . . . . . . . . . . . . . unit

    Pedoman Pencacahan VHTL 36

  • Rincian ini ada isiannya jika rincian 8.a berkode 1 atau kode 1 yang dilingkari.

    Rincian 8.c: Apakah komputer tersebut ada yang digunakan untuk mengakses internet ?

    Rincian ini ada isiannya jika rincian 8.a kode 1 yang dilingkari, periksa apakah isian

    yang ditulis sudah dimasukkan kedalam kotak yang tersedia.

    Rincian 8.d: Apakah dalam transaksi usahanya menggunakan fasilitas e-commerce ?

    Rincian ini ada isiannya jika rincian 8.a kode 1 yang dilingkari. Periksa apakah kode

    yang dituliskan kedalam kotak sudah sesuai dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 9: Apakah pembayaran dapat melalui kartu kredit (credit card)/kartu ATM (debit card)?

    Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai

    dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 10: Apakah melayani pemesanan kamar lewat internet?

    Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai

    dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 11: Sarana promosi yang digunakan:

    Kode jawaban yang dilingkari bisa lebih dari satu. Cermati kebenaran angka yang

    tertulis pada kotak apakah sudah merupakan penjumlahan dari kode-kode yang dilingkari.

    Rincian 12: Sistem penyediaan air bersih:

    Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai

    dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 13.a: Apakah dalam beroperasi, akomodasi menjalankan sistem ramah lingkungan?

    Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai

    dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 13.b: Jika “Ya” apakah ada donasi yang disisihkan dari biaya pengunjung?

    Pastikan rincian ini terisi bila rincian 13.a berkode jawaban 1. Salah satu kode harus

    sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 14: Apakah ada lahan khusus yang diperuntukkan sebagai lahan konservasi lingkungan, seperti taman dan lain-lain?

    Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai

    Pedoman Pencacahan VHTL 37

  • dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 15: Apakah usaha ini sudah melakukan konservasi energi, seperti penggunaan energi surya ?

    Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai

    dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 16: Apakah sudah memberlakukan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) ?

    Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai

    dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 17: Sistem pengolahan limbah

    Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai

    dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 18: Lokasi bangunan usaha akomodasi

    Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai

    dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 19: Jarak usaha akomodasi dari:

    Cermati dan periksa apakah jarak yang ditulis sudah sesuai dengan kondisi yang

    sebenarnya, dan rincian ini harus ada isiannya jika terdapat sarana transportasi tersebut

    dalam satu provinsi.

    Rincian 20.a: Apakah usaha akomodasi ini menjadi anggota asosiasi perhotelan?

    Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai

    dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 20.b: Jika “Ya” tuliskan nama asosiasi :

    Apabila jawaban pada rincian 20.a berkode 1, cek apakah rincian ini sudah terisi.

    Rincian 21.a: Status Pengusahaan Akomodasi

    Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai

    dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 21.b: Tulis nama kelompok (group pengelolaan) usaha akomodasi :

    Apabila jawaban pada rincian 21.a berkode 1 atau 2, maka periksa apakah rincian ini

    sudah terisi.

    Rincian 22: Banyaknya kamar, tempat tidur, kapasitas tamu, dan tarif kamar per malam pada saat pencacahan

    Pedoman Pencacahan VHTL 38

  • Cermati bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali apakah isian

    banyaknya kamar, tempat tidur yang tersedia dan tarif kamar per malam sudah benar dan wajar. Perlu diperhatikan perbandingan antara jumlah kamar dengan tempat tidur karena

    tempat tidur yang dihitung dalam arti jumlah fisik. Sedangkan kapasitas hunian hotel

    terdapat pada kolom (4). Cermati juga tarif kamar apakah dalam rupiah atau dolar amerika

    (US Dolar).

    Rincian 23a. Banyaknya tamu WNI selama tahun 2014:

    Cermati bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali apakah isian

    banyaknya tamu WNI sudah dipindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

    Rincian 23b. Banyaknya tamu WNA selama tahun 2014:

    Cermati bahwa rincian ini harus ada isiannya, dan cek kembali apakah isian

    banyaknya tamu WNA sudah dipindahkan ke dalam kotak yang tersedia.

    Rincian 24: Fasilitas yang tersedia

    A. Fasilitas Kamar

    Cermati bahwa untuk no urut 1 s/d 21 pada kolom (3) rincian ini harus ada isiannya

    dengan kode 1 atau kode 2.

    B. Fasilitas Penunjang

    Cermati bahwa untuk no urut 1 s/d 19 pada kolom (3) rincian ini harus ada isiannya

    dengan kode 1 atau kode 2.

    C. Fasilitas Lainnya, dan tuliskan banyaknya fasilitas yang tersedia:

    Cermati bahwa untuk no urut 1 s/d 5 pada kolom (3) rincian ini harus ada isiannya

    dengan kode 1 atau kode 2. Jika kolom (3) berkode 1, periksa kembali pada kolom (4) dan

    kolom (5), apakah sudah terisi.

    Rincian 25: Banyaknya ruang pertemuan menurut kapasitas tempat duduk pada saat pencacahan dan penggunaannya selama Tahun 2014 [Diisi jika BII.R24B7 berkode 1]

    Rincian ini tidak boleh kosong bila di no urut 7 pada rincian 24.B ada fasilitas untuk

    ruang sidang/meeting. Cermati isian yang ada di dalam kotak apakah sudah benar dan

    wajar.

    BLOK III. : PEKERJA

    Pemeriksaan pada blok ini memerlukan kecermatan, karena konsistensi tiap rincian

    harus terjaga, jumlah pekerja harus sama setiap rinciannya.

    Pedoman Pencacahan VHTL 39

  • Rincian 1: Banyaknya pekerja/karyawan menurut status pekerja, jenjang pendidikan yang ditamatkan dan jenis kelamin pada saat pencacahan.

    Cermati apakah rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar. Periksa dan hitung

    kembali apakah isian kolom (10) masing-masing baris merupakan penjumlahan kolom (2)

    s/d kolom (9). Begitu juga dengan baris Jumlah, periksa kembali apakah penjumlahan

    tersebut sudah benar untuk masing-masing kolom.

    Rincian 2: Banyaknya pekerja/karyawan menurut jenis jabatan, jenis pendidikan, dan jenis kelamin saat pencacahan

    Cermati apakah rincian ini telah diisi dengan jelas dan benar. Periksa dan hitung

    kembali apakah isian kolom (8) masing-masing baris merupakan penjumlahan kolom (2) s/d

    kolom (7). Begitu juga dengan baris Jumlah, periksa kembali apakah penjumlahan tersebut

    sudah benar untuk masing-masing kolom.

    Rincian 3: Jumlah pekerja Indonesia yang mempunyai sertifikat kompetensi pariwisata (dari Lembaga Sertifikasi Profesi Pariwisata)

    Cermati apakah rincian ini telah diisi dengan benar dan wajar terkait dengan jumlah

    pekerja yang terdapat pada usaha akomodasi tersebut.

    Rincian 4: Apakah usaha akomodasi ini melakukan sertifikasi kompetensi bagi karyawannya?

    Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai

    dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 5: Jumlah tenaga kerja yang rutin menggunakan komputer …… orang

    Cermati apakah rincian ini telah diisi dengan benar dan wajar terkait dengan jumlah

    pekerja yang terdapat pada usaha akomodasi tersebut.

    Rincian 6: Jumlah tenaga kerja yang menangani teknologi informasi …… orang

    Cermati apakah rincian ini telah diisi dengan benar dan wajar terkait dengan jumlah

    pekerja yang terdapat pada usaha akomodasi tersebut.

    BLOK IV: BALAS JASA PEKERJA

    Periksa isian dari nilai balas jasa menurut jenisnya, apakah sudah wajar, konsisten,

    dan sesuai dengan konsep yang digunakan pada kegiatan ini. Isian kolom (4) merupakan

    penjumlahan dari kolom (2) dan kolom (3). Isian pada baris jumlah merupakan penjumlahan

    dari tiap jenis balas jasa yang diterima, baik oleh bukan pekerja pelaksana (kolom 2)

    maupun pekerja pelaksana (kolom 3).

    Pedoman Pencacahan VHTL 40

  • BLOK V: PENDAPATAN DAN PENGELUARAN

    Periksa apakah isian pendapatan dan pengeluaran sudah relevan, wajar, dan sesuai

    dengan kondisi yang terjadi. Jika terdapat data-data yang outlier dan memang kondisinya

    seperti itu, mohon ditulis blok dicatatan.

    BLOK VI: PERMODALAN

    Rincian 1.a: Status penanaman modal

    Salah satu kode harus sudah dilingkari, sedangkan isian pada kotak harus sesuai

    dengan kode yang dilingkari.

    Rincian 1.b: Jika rincian 1.a berkode 2 (PMA) negara utama penanam modal: . . . . . .

    Cermati isian pada rincian ini. Rincian ini terisi apabila jawaban rincian 1.a berkode 2.

    Isian kode negara dapat dilihat pada program entri data dan pengisian kode tersebut

    dilakukan pada saat entri data

    Rincian 2: Persentase permodalan:

    Cermati dan periksa isian pada rincian ini. Pastikan penjumlahan dari ketiga sumber

    modal dalam rincian ini adalah 100 persen.

    Rincian 3: Sumber modal:

    Periksa kode jawaban apakah sudah dilingkari. Jawaban boleh lebih dari satu.

    Sedangkan isian pada kotak merupakan penjumlahan dari kode yang dilingkari.

    BLOK Vll: KRITIK DAN SARAN RESPONDEN

    Blok ini berisi kritik dan saran dari responden. Periksa juga apakah ada kritik dan

    saran dari responden yang bisa langsung ditindaklanjuti.

    BLOK VIII: PENGESAHAN

    Periksa apakah pemberi jawaban telah menuliskan nama, jabatan, telepon, tanggal

    pengesahan, dan membubuhkan tanda tangannya. Bila ada yang terlewat, diminta agar

    pencacah memperbaiki/kembali ke responden untuk mengisinya sebagai bukti pengesahan,

    bahwa isian dalam kuesioner ini benar-benar merupakan jawaban responden dan sudah

    sesuai dengan kondisi usahanya.

    BLOK IX : KETERANGAN PETUGAS

    1. Periksa apakah pencacah telah menuliskan nama, tanggal pelaksanaan kegiatan, dan

    membubuhkan tanda tangannya. . Bila belum, pencacah diminta agar mengisinya

    Pedoman Pencacahan VHTL 41

  • sebagai tanda pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya.

    2. Setelah selesai melakukan pemeriksaan terhadap seluruh isian dan telah melakukan

    perbaikan/pembetulan, pengawas harus mengisi nama, tanggal pengawasan/

    pemeriksaan, dan membubuhkan tanda tangannya sebagai bukti dokumen tersebut

    telah diperiksa.

    BLOK X : CATATAN

    Apabila ada hal-hal yang memerlukan keterangan, bisa dituliskan pada blok ini. Selain

    informasi dari responden, pencacah dan pengawas juga bisa menambahkan catatan untuk

    memperjelas masalah yang berkaitan dengan isian kuesioner.

    Pedoman Pencacahan VHTL 42