10. REFRAKSI & AKOMODASI

28
REFRAKSI & AKOMODASI Dr. Mandiri Nindiasari, SpM, MSc

description

hbhjk

Transcript of 10. REFRAKSI & AKOMODASI

REFRAKSI & AKOMODASI

Dr. Mandiri Nindiasari, SpM, MSc

EMETROPIA & AMETROPIA

Penyebab ametropia

• Aksis anteroposterior• Kurvatura kornea• Indeks bias media refrakta• Posisi lensa

Menentukan ukuran kelainan refraksi

• Trial and error• Celah stenopik & jam astigmat + fogging

(pengaburan)• Retinoskopi (utk anak kecil, pasien

nonkooperatif, buta huruf)• Refraktometer • USG dg biometri

Mekanisme akomodasi

Teori akomodasi:• Teori Helmholtz

Jk mm.siliaris kontraksi iris & korpus siliaris bergerak ke depan bawah zonula zinii kendor lensa mencembung

• Teori TschernigMm.siliaris kontraksi iris & korpus siliaris bergerak ke belakang atas zonula zinii tegang lensa perifer tegang, lensa tengah ke sentral & mjd cembung

Punctum remotum (PR)

• Adalah titik terjauh yang dapat dilihat dengan nyata tanpa akomodasi

• PR tgt status refraksi• PR orang emetrop: jauh tak terhingga • PR = 100 / kekuatan refraksi (D)

Punctum proximum (PP)

• Adalah titik terdekat yang dapat dilihat dg nyata tanpa akomodasi maksimal

• PP tgt status refraksi & daya akomodasi

Perubahan morfologi pada akomodasi

Refraksi pada mata emetrop

Klasifikasi ametropia

• Hipermetropia• Miopia• Astigmatisme• Presbiopia

Hipermetropia

Dalam keadaan mata tak berakomodasi • semua sinar sejajar pada jarak tak terhingga

dibiaskan di belakang retina• sinar divergen dari benda jarak dekat

difokuskan lebih jauh lagi di belakang retina

• Koreksi dg lensa sferis positif ( S + )

Penyebab hipermetropia

• Hipermetropia aksial (aksis bola mata terlalu pendek)–mikroftalmos– Edema makula– Ablasio retina

• Hipermetrop kurvatura – Sklerosis kornea (usia > 40th)– Afakia

• Hipermetropia indeks bias: DM• Hipermetropia posisi: posisi lensa ke belakang

Trias melihat dekat

• Akomodasi• Miosis• Konvergensi

Macam hipermetropia

• H. manifes: ditentuka dg lensa sferis (+) terbesar dg visus terbaik– H. manifes absolut– H. manifes fakultatif: dapat diatasi dg akomodasi

• H. total: seluruh derajad hipermetrop (diperiksa dg siklopegik)

• H. laten: H.total – H. manifes

Miopia

• Mrpk kelainan refraksi mata, dimana sinar sejajar yg datang dari jarak tak terhingga difokuskan di depan retina oleh mata tanpa daya akomodasi, shg pada retina didapatkan lingkaran difus & bayangan kabur

• Koreksi dg lensa sferis negatif ( S - )

Penyebab miopia

• Miopia aksialis– Kongenital: makroftalmos– Dapatan: sering membaca dekat

• Miopia kurvatura– Kongenital: keratokonus, keratoglobus– Didapat: keratektasia, luksasi / subluksasi lensa,

katarak imatur• Miopia indeks bias: DM• Miopia posisi: posisi lensa ke depan

Gejala miopia

• Sering menggosok mata• Menyempitkan celah mata• Mendekati obyek

Astigmatisme

• Mrpk kelainan refraksi mata, adanya derajad refraksi pada berbagai meridian, shg sinar sejajar yg datang akan difokuskan pada macam-macam fokus pula

• Jenis: regular & iregular

• Koreksi dg lensa silindris ( C – atau C + )

Penyebab astigmatisme

• Polifaktorial / poligenetik• Kelainan kornea• Perubahan lengkung kornea• Kelainan lensa, kekeruhan lensa, katarak

insipiens / imatur

Gejala astigmatisme

• Kabur jauh & dekat• Penglihatan membayang• Mata cepat lelah (astenopia)

Macam astigmatisma

• Astigmatisma miop simpleks– Meridian I emetrop (tepat di retina), meridian II

miopik (didepan retina)– Koreksi: C –

• Astigmatisma miopik kompositus– Meridian I & II miopik dg derajad yg berbeda– Koreksi: S – dan C – atau

S – dan C + ( S > C )

• Astigmatisma hipermetrop simpleks– Meridian I emetrop (di retina), meridian II

hiperopik (belakang retina)– Koreksi: C +

• Astigmatisma hipermetropik kompositus– Meridian I & II di belakang retina dengan derajad

yg berbeda– Koreksi: S + dan C + atau

S + dan C – ( S > C )

• Astigmatisma mikstus• Meridian I miopik (di depan retina), meridian

II hiperopik (di belakang retina)• Koreksi: S – dan C + atau S + dan C – ( S < C )

Presbiopia

• Keadaan refraksi mata dimana punctum proksimum terlalu jauh, shg sulit melakukan pekerjaan dekat

• Penyebab:– Pengerasan lensa (sklerosis) lensa sukar berubah akomodasi ↓

– Daya kontraksi m.silar ↓ pengendoran zonula zinii tidak sempurna

Gejala presbiopia

Muncul pada penglihatan dekat:• Kabur dekat• Astenopia• Mata sakit• Cepat lelah

Koreksi presbiopia

Kacamata lensa sferis positif ( S + )• Usia 40 th perlu adisi S +1D• Usia 45 th perlu adisi S +1,50D• Usia 50 th perlu adisi S +2D• Usia 55 th perlu adisi S +2,50D• Usia > 60 th perlu adisi S +3D

Anisometropia

• Ada perbedaan status refraksi pada kedua mata

• Antimetropia: mata yg satu miopik, mata lainnya hipermetropik

Afakia

• Adalah tidak adanya lensa mata• Kekuatan lensa mata asli kira-kira +20D• Pada mata yg tadinya emetropi, maka akan

timbul hiperopia kira-kira +10D paska operasi (utk penglihatan jauh), adisi +3D shg mjd +13D utk penglihatan dekat