BAB I PENDAHULUANeprints.ums.ac.id › 75468 › 3 › BAB 1.pdf · lingkungan sekitar yang...
Transcript of BAB I PENDAHULUANeprints.ums.ac.id › 75468 › 3 › BAB 1.pdf · lingkungan sekitar yang...
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Judul
Forest Resort Alam Sendang Coyo Di Kawasan Mluwokarangtalun
Grobogan Dengan Menggunakan Pendekatan Eco-Cultural.
Resort : Resort merupakan sebuah pergantian tempat tinggal untuk
beberapa waktu bagi seseorang di luar tempat tinggalnya
dengan tujuan untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga
serta dan keinginan mengetahui sesuatu. Dapat juga
dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan
kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi, religi serta
kebutuhan usaha lain lainnya. (Dirjen Pariwisata,
Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988)
Sendang : kolam di sebuah pegunungan yg sumber mata airnya
digunakan untuk kegiatan sehari-hari. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2008).
Mlowokarangtalun : dusun di kecamatan Pulokulon, kabupaten di
Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia. Mlowokarangtalun
berada di tenggara bagian kabupaten Grobogan dan
berbatasan dengan kabupaten sragen, karanganyar dan
blora. Mlowokarangtalun merupakan permukiman yang
60% luas wilayahnya merupakan area lahan milik
perhutani, persawahan, penduduk dan kawasan wisata.Di
Desa Mlowokarangtalun, hiduplah seorang tokoh spiritual
yang masih muda tapi dituakan di desa tersebut. Namanya
mbah Tri Ahmadi, panggilan umumnya mbah Tri.
Rumahnya di sudut desa, banyak tamu berdatangan, mulai
dari pejabat hingga orang kecil yang sedang kesusahan
serta membutuhkan bantuan.
Grobogan : kisah awal daerah grobogan berdasarkan cerita yang ada
dan beredar di daerah Grobogan, suatu saat pada zaman
kesultanan pasukan kerjaan demak di bawah
kepemimpinan Sunan Ngundung serta Sunan
Kudus menyerang ke titik pusat kerajaan majapahit. Saat
pertempuran sedang berlangsung pasukan Demak
mendapatkan kemenangan yang mutlak.kemudian
https://id.wikipedia.org/wiki/Kecamatanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pulokulon,_Groboganhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Groboganhttps://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sunan_Ngundung&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Kudushttps://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Kudus
-
2
Runtuhlah Kerajaan Majapahit. Ketika Sunan
Ngundungmasuk kedalam kerajaan, beliau menemukan
begitu banyak barang pusaka peninggalan kerajaan
Majapahit. Barang-barang tersebut kemudian dikumpulkan
dan dimasukkan ke dalam sebuah grobog atau grobak, lalu
dibawa pergi sebagai barang boyongan menuju ke Demak.
Di saat perjalanan kembali ke kerajaan Demak, grobog atau
grobak tersebut tertinggal di suatu tempat karena karena
suatu alasan, itulah penyebab yang kemudian menjadikan
tempat tersebut diberi nama Grobogan. Grobog juga adalah
wadah yang digunakan untuk membawa dan menyimpan
barang pusaka, wayang, perhiasan, dan sebagainya.sebagai
kenangan, daerah tersebut di beri nama panggilan
kabupaten Grobogan, yaitu tempat grobak/grobog
tertinggal.dengan luas kurang lebih 1/975,865 Km2.
( https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Grobogan).
Eco-cultural : Eco Culture merupakan gabungan antara kata ecologi
yang disingkat eco atau dalam bahasa Indonesia berarti
ekologi dan kata culture yang dalam bahasa Indonesia
berarti buadaya. Ekologi dapat diartikan sebagai ilmu yang
menerangkan mengenai hubungan makhluk hidup dengan
lingkungan sekitar yang mengalami timbal balik. (Frick.
1998 : 1).Ekologi merupakan gabungan antara kondisi fisik
yang merangkummengenai keadaan sumber daya alam
seperti tanah, air, energi, mineral dan flora dan fauna yang
hidup baik tanah maupun di lautan, dengan persatuan yang
meliputi ciptaan manusia seperti keputusan mengenai cara
menggunakan lingkungan sekita tersebut. Semua keputusan
yang diperoleh semua kalangan yang terlibat selalu
berorientasi kepada ekosistem dan keseimbangan alam.
Sedangkan budaya menurut menurut beberapa sumber
adalah hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Eco Culture
adalah suatu konsep pengembangan serta perancangan yang
berpusat pada budaya dan keseimbangan alam.
Jadi pemahaman dari “Resort Alam Sendang Coyo Di Kawasan
Mluwokarangtalun Grobogan Dengan Menggunakan Pendekatan
Eco-Cultural”.Adalah suatu tempat menginap untuk beristirahat dan
relaksasi untuk menikmati suasana alam dengan fasilitas seperti kolam dan
https://id.wikipedia.org/wiki/Pusakahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Grobog&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Demakhttps://id.wikipedia.org/wiki/Wayanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Perhiasan
-
3
lain lain yang tersedia dengan mengusung konsep yang mengandung unsur
budaya dan ramah lingkungan yang berlokasi di suatu daerah yang sudah
ditentukan, misalnya : berenang, mendaki, berkemah serta jelajah maupun
menikmati suasana alam yang masih hijau.
1.2 Latar Belakang
1.2.1 Latar Belakang Umum
a. Eksitensi alam serta wisata
Potensi pariwisata di salah satu Kota Purwodadi mulai mengalami
perkembangan dengan terdapatnya berbagai macam lokasi pariwisata yang
tersebar baik di area lingkungan kabupaten grobogan. Keadaan lingkungan
sekitar yang banyak persawahan, budaya sekitar serta ruang terbuka hijau
menjadi salah satu alasan dan penyebab bagi terbentuknya area pariwisata
yang berbasis alam serta budaya. Wisata alam yang memiliki nilai besar
berada di kawasan perbukitan dan hutan. sepert wisata yang memiliki
kategori sejarah sampai ke wisata alam yang digunakan untuk rekreasi
mulai mengembangkan area perbukitan di daerah Kabupaten Grobogan.
Obyek pariwisata yang semestiya dikembangkan di daerah Kota Purwodadi
adalah Kawasan Sendang Coyo. Kecamatan Pulokulon merupakan salah
satu daerah di Kabupaten Grobogan yang memiliki panorama wisata dalam
aspek pemandangan alam yang indah serta kolam alami nya yang asri yang
menarik perhatian para wisatawan luar maupun dalam kota. Terletak di desa
Mluwo dengan panorama eksotisme perbukitan hutannya, para wisatawan
dapat merasakan suasana panorama alam serta pepohonan rindang yang
mengelilingi daerah tersebut. Apalagi ditambah dengan adanya objek wisata
lainnya di sekitar seperti “Air terjun widuri,bumi perkemahan dan
sebagainya”, “Desa Wisata Mluwo”, “Kawasan Sendang coyo”, dan
terutama “Kolam Alaminya atau sering dipanggil Sendang”, Kecamatan
Pulokulon mengalami perkembangan pariwisata positif pada aspek
pariwisata. Menganalisa ulang bahwa Kabupaten Grobogan memerlukan
pengembangan sektor pariwisata yaitu fasilitas akomodasi berupa tempat
peristirahatan dan Kabupaten Grobogan memiliki wilayah yang berpotensi
di sektor pariwisata dengan pemandangan hutan bukit yang bagus, maka
diperlukan penggabungan dari kedua hal tersebut. Oleh karena itu,
diperlukan perencanaan dan perancangan fasilitas akomodasi rest area yang
memiliki fasilitas memadai dan lengkap dengan menawarkan suasana area
hutan bukit serta alam dengan fasilitas kolam renang seperti Resort di
Kawasan Wisata Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Dibutuhkan
objek lain yang dapat menarik wisatawan mengunjungi resort hotel tersebut
selain untuk menginap,berlibur bersama teman,keluarga dan pasangan.
-
4
Dengan potensi alam yang baik dan memiliki suasana alam yang masih asri
yang mengelilingi dearah desa tersebut selain menawarkan kolam renang
serta penginapan, maka objek wisata lain yang disajikan ialah restoran,spa
,taman serta bar,wedding chapel dan sebagainya. resort tersebut dapat
digunakan untuk acara liburan dan berkumpul keluarga,teman,reuni dan
serta kekasih baik di luar ruangan serta dapat dikunjungi oleh para
wisatawan publik. Fasilitas wedding chapel harus menyesuaikan dengan
keadaan alam di lingkungan tersebut, dalam perencanaan akomodasi forest
resort. Resort dan wedding chapel dapat menjadi aspek yang menarik untuk
akomodasi serta mendukung di bidang pariwisata di area sendang coyo.
1.2.2 Latar Belakang Khusus
a. Potensi alam dan wisata di daerah Grobogan
Potensi wisata alam dan budaya di daerah grobogan yang menyebar di
berbagai titik akan tetapi kurang dikembangkan dan dilestarikan.Desa
mluwo karang talun yang dipandang sebagai salah satu pusat wisata alam
yang memiliki nilai sejarah tersendiri.akan tetapi karena kurangnya apresiasi
masyarakat mluwo krangtalun maupun pemerintah kota kabupaten
Grobogan menyebabkan kesenjangan dalam melestarikan dan
mengembangkan potensi-potensi yang terdapat pada daerah Grobogan.Dari
kebanyakan obyek wisata yang ada hal yang perlu diperhatikan adalah
seperti kurang diperhatikan mengenai kelayakan sarana dan prasarana yang
ada pada obyek tersebut, kurangnya perawatan sehingga rusaknya
infrastruktur yang ada yang mengakibatkan beberapa obyek wisata kurang
menarik bagi para pengunjung, serta kurang dikembangkannya obyek wisata
yang ada sesuai dengan perkembangan jaman sehingga membuat setiap
orang merasa enggan untuk berkunjung. Desa mluwokarangtalun menjadi
salah satu daerah tujuan wisata yang potensial karena memiliki keunikan
budaya,panorama alam dan sejarah yang dapat diangkat dan
dikembangkan.selain sendang sendang coyo di daerah desa mluwo
karangtalun juga menawarkan obyek seperti bumi perkemahan, pendakian
dan berburu di sekitar daerah tersebut.Sedangkam untuk obyek wisata lain
yang dapat dikunjungi masih ada lagi yang lokasi tidak terlalu jauh dari
sendang coyo serta dapat dijadikan destinasi pariwisata seperti misalnya
Bledug Kuwu, sumber mata air widuri, Desa Wisata Banjarejo, Goa lawa,
Jati Pohon dan masih banyak lagi, yang dimana tidak akan habis apabila
dikun jungi dalam sehari.Karena itulah Kenapa diperlukan sebuah
penginapan untuk mendukung aktivitas tersebut, karena berdasarkan
pengamatan untuk hotel sudah banyak yang dibangun di Grobogan, maka
dibuatlah sebuah Resort yang menawarkan suasana alam agar setiap orang
-
5
yang merasa lelah terhadap rutinitas aktivitas kerja serta hiruk pikuk hidup
diperkotaan dapat merasakan suasana tinggal di penginapan di alam yang
masih segar dan asri.maka dibangunlah sebuah area hiburan yaitu, Resort
Alam Sendang Coyo Di Kawasan Mluwokarangtalun Grobogan Dengan
Menggunakan Pendekatan Eco-Cultural.
b. Kondisi perwadahan alam dan wisata Mluwokarangtalun di Grobogan.
1) Sarana prasarana perwadahan alam dan wisata didaerah Mluwokarangtalun
Grobogan dengan fasilitas yang ada belum bisa menunjukkan kata layak
untuk digunakan.
Gambar 1.1 Area Masjid Sendang Coyo
(Sumber : Data penulis, 2019)
Gambar 1.2 Ruang Mandi dan Toilet
(Sumber : Data penulis, 2019)
-
6
Gambar 1.3 Area Istirahat
(Sumber : Data penulis, 2019)
Gambar 1.4 Tempat Parkir
(Sumber : Data penulis, 2019)
Gambar 1.5 Tempat Penjual makanan dan minuman
(Sumber : Data penulis, 2019)
-
7
2) Dari sisi komersial dan material, keadaan kolam belum menampilkan
kondisi kualitas kolam yang layak.
Gambar 1.6 Kolam Primer
(Sumber : Data penulis, 2019)
Gambar 1.7 Kolam Sekunder1
(Sumber : Data penulis, 2019)
Gambar 1.8 Kolam Sekunder 2
(Sumber : Data penulis, 2019)
-
8
Gambar 1.9 Kolam sekunder 3
(Sumber : Data penulis, 2019)
3) Aktivitas di Sendang Coyo.
Gambar 1.10 berenang
(Sumber : Data penulis, 2019)
Gambar 1.11 Mencuci motor
-
9
Gambar 1.12 Proses Mengolah Air untuk sub.
(Sumber : Data penulis, 2019)
1.2.3 Sejarah Alam Wisata Sendang Coyo
Wisata alam di Kabupaten Grobogan memiliki potensi yang besar di
bidang pariwisata pemerintahan khususnya daerah Grobogan dalam
usahanya untuk memajukan hasil serta pendapatan asli daerah yang
berhubungan dengan adanya peraturan daerah dan mencoba untuk
melestarikan obyek pariwisata dengan berbagai cara memajukan potensi
pariwisata di suatu daerah yang ada. Pemilihan pengembangan potensi ini
di dasarkan data data yang dilapangan termasuk nilai budaya, sejarah, usaha
kecil serta keindahan alam ini yang bisa dikembangkan dan dapat
diandalkan oleh pemda Grobogan di bidang pariwisata.
Nilai sejarah pada bidang wisata yang ada di daerah Grobogan adalah
seperti sejarah terbentuknya sendang coyo, bledug kuwu, api abadi mrapen
dan sebagainya yang dulunya memiliki cerita sejarah terbentuknya tempat-
tempat tersebut sehingga menarik untuk diangkat sebagai nilai sejarah
tersendiri terhadap obyek wisata yang ada di Grobogan.
a. Sejarah Berdasarkan Kondisi
Seperti halnya tempat wisata alam Sendang Coyo, Kalau dilihat
sekilas, objek wisata Sendang Coyo yang berada di wilayah Desa
Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, memang biasa-biasa saja.
Namun, jika dicermati lebih lanjut, banyak keunikan yang terdapat di sekitar
tempat wisata itu. Salah satunya adalah masih terjaga keaslian lingkungan
alam di sekitar sendang yang berada di kawasan hutan Perum Perhutani
KPH Gundih. Tepatnya, di petak 21 E, BKPH Panunggalan, RPH Coyo.Di
sekitar lokasi wisata alam ini, masih terdapat banyak pohon berukuran besar
dan menjulang tinggi. Jenis pohon rimba ini beraneka macam. Diperkirakan,
usia pohon itu ada yang sudah mencapai 100 tahun.Pohon yang ada di
-
10
sekitar Sendang coyo diperkirakan sudah puluhan tahun dan bahkan ada
yang seratusan tahun.Apabila berdasarkan penjelasan ilmiah Keberadaan
pohon inilah yang menyebabkan sumber mata air Sendang Coyo biar tidak
terhenti bahkan tidak pernah kering meskipun di saat musim kemarau
sekalipun.Adanya puluhan pohon besar ini menjadikan lokasi wisata terasa
sejuk dan asri. Pohon besar itu juga dijadikan tempat berteduh dan bersantai
bagi sebagian pengunjung.
b. Sejarah Berdasarkan Cerita
Apabila dari sejarah religi Sendang coyo Kabupaten
Grobogan menjadi salah satu wisata religi yang sangat terkenal,Sendang
Coyo adalah sebuah kolam yang terletak pada hutan bukit, yang sumber
mata airnya berada di dalam sendang atau kolam itu sendiri dan coyo berarti
cahaya.sendang coyo ini merupakan napak tilas sejarah dari Sunan Kalijaga
ketika Sunan Kalijaga melakukan syiar dan beristirhat di Desa Jatiharjo
bersama para muridnya setelah melakukan perjalanan jauh.
Karena di landa kehausan pada saat istirahat tersebut dan lokasi
istirahat jauh dari pemukiman penduduk, kanjeng sunan kalijaga berusaha
untuk mencari air bersih untuk di minum dan meninggalkan tongkat yang di
tancapkan tidak jauh dari area peristirahatan tersebut, namun secara tidak
sengaja seorang pengikut Sunan Kalijaga yang bernama Kyai Gambi
mencabut tongkat tersebut dan Kyai Gambi kaget karena lubang bekas
tongkat Sunan Kalijaga menancap tersebut keluar air yang sangat jernih, dan
dengan rasa senang bercampur heran para pengikut Sunan Kalijaga tersebut
meminum air bersih tersebut.
Dan sambil menunggu kanjeng sunan kalijaga kembali, tak terasa
lubang air tersebut semakin melebar dan ketika sekembalinya Sunan
Kalijaga dari mencari air bersih tersebut Sunan Kalijaga kaget sebat tongkat
yang di tancapkan ke tanah beberapa waktu lalu tidak ada di tempat
tersebut, kemudian para pengikutnya menceritakan apa yang telah terjadi
sebelumnya, dan lubang tersebut telah menjadi sendang yang bercahaya,
maka sejak saat itu Sunan Kalijaga memberi nama sendang tersebut dengan
nama Sendang Coyo atau Sendang Bercahaya.
1.3 Permasalahan
a. Bagaimana merancang sebuah Resort yang menggunakan pendekatan Eco-
Culturre di kawasan obyek wisata Sendang Coyo Mluwokarangtalun di
Grobogan, agar dapat dikembangkan menjadi obyek Wisata Alam-Budaya
https://budayajawa.id/
-
11
sekaligus sebagai situs bersejarah tanpa mengganggu keberadaan Sendang
tersebut?
b. Fasilitas apa saja yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah Resort yang
menggunakan sebuah Eco-Culture?
1.4 Tujuan dan Sasaran
1.4.1 Tujuan
Merancang Sebuah Resort berdasarkan pendekatan Eco-Cultural
untuk bisa mendukung kegiatan atau aktivitas yang berwisata di Grobogan
untuk merasakan penginapan dengan suasana yang masih asri serta,
mengenalkan labih dalam nilai sejarah dan budaya yang ada di daerah
Grobogan .
1.4.2 Sasaran
Memperoleh konsep ide perancangan dan perencanaan Resort di
Mluwokarangtalun Grobogan.
a. Menentukan fisik bangunan dan karakteristik bangunan dengan memberikan
kenyamanan wadah yang khas.
b. Mengetahui ketentuan yang harus dilengkapi dalam membuat sebuah
konsep mendirikan bangunan Penginapan Resort
sebagai wisata Alam-budaya sehingga dapat memenuhi wadah kesenian di
dalamnya dengan konsep Eco-Cultural.
c. Menentukan organisasi kegiatan, pola, kebutuhan, besaran ruang, pola
hubungan dengan organisasi ruang, serta persyaratan yang dibutuhkan oleh
aktivitas-aktivitas yang ditampung pada suatu ruangan bangunan atau
pewadahan yang permanen.
1.5 Batasan dan Lingkup Pembahasan
1.5.1 Batasan Pembahasan
a. Pembahasan mengarah pada puncak tujuan dan sasaran yang sudah
disebutkan yakni Konsep ide mendirikan Resort menggunakan pendekatan
Eco-Cultural di Mlwokarangtalun Kabupaten Grobogan.
b. Pembahasan di kerjakan dalam ruang lingkup pemikiran serta ilmu disiplin
mengenai arsitektur dan pembahasan yang keluar dari itu dibahas dalam
batasan sebagai pembahasan pendukung.
c. Pembahasan ditekankan pada perancangan dan perencanaan Resort yang
bersuasana Eco-Cultural yang menunjang fleksibelitas kebutuhan ruang-
ruang, tempat yang berada di Resort.
-
12
1.5.2 Lingkup Pembahasan
Pembahasan menekankan pada aturan-aturan arsitektur Eco-Cultural
yang pada akhirnya akan diterapkan pada fasad bangunan, struktur, konsep,
lanskep, dan style interior maupun eksterior building.
1.6 Metodologi Pembahasan
1.6.1 Deskriptif
Pengumpulan informasi faktual kawasan hutan alam Sendang Coyo dan data
data mengenai resort baik berupa data tentang site eksisting termasuk
perubahan-perubahan beserta daerah di sekitarnya dengan cara pengamatan
site (pengukuran, gambar dan foto) dan kuisioner dengan narasumber terkait
terkait.
1.6.2 Studi literatur
Mencari berbagai literatur yang menjelaskan mengenai landasan teori yang
berhubungan dengan hotel forest resort, spa dan wisata pada resort serta
literatur mengenai peraturan pola tata ruang luar dan tata ruang dalam
terutama khusus untuk perancangan resort forest.
1.6.3 Studi kasus
Mengumpulkan data dan mengadakan perbandingan secara langsung
maupun melalui tertulis atau media sosial terhadap objek wisata alam dan
resort di kawasan hutan, termasuk bangunan atau lokasi lainnya yang
memiliki persamaan pola dan fungsi.
1.6.4 Analisis
Analisa dengan mengkaji hasil data-data yang telah diperoleh, kemudian
membandingkannya dengan studi literatur yang disebutkan. Setelah itu baru
di ambil persyaratan bangunan, prinsip-prinsip, simpulan, standar-standar.
1.6.5 Sintesis
Menggabungkan informasi dan data yang telah didapat dari proses awal
pengumpulan data yang lalu dianalisa dengan mengkaji data-data tersebut
kemudian diolah dan menjadi rumusan konsep ide perencanaan dan
perancangan resort sesuai sasaran yang di inginkan.
1.6.6 Menyimpulkan
Memperoleh dan merumuskan pemecahan masalah mengenai permasalahan
yang ada pada pokok pembahasan.
1.7 Sistematika Penulisan
-
13
BAB I PENDAHULUAN
Mencakup penjelasan mengenai pengertian judul, latar belakang
permasalahan, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode yang
membahas mengenai tata cara penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Merupakan tinjauan literatur mengenai pengertian resort, tata cara, pola
ruang, organisasi ruang serta konsep mengenai resort. Tinjauan tentang
resort,tinjauan tentang fasilitas-fasilitas resort dan sarana pendukung lainnya
untuk menentukan aktifitas yang diwadahi didalamnya di sertai dengan studi
banding.
BAB III TINJAUAN LOKASI
Tinjauan mengenai penjelasan kondisi dan potensi secara umum yang
berkaitan mengenai budaya, kebiasaan dan kondisi alam, sosial dan sejarah
di sekitar site.
BAB IV ANALISA DAN KONSEP
Mengungkapkan hasil identifikasi sebuah permasalahan entah itu secara
fisik maupun non fisik dan ide dasar mengenai Resort Alam Sendang Coyo
Di Kawasan Mluwokarangtalun Grobogan Dengan Menggunakan
Pendekatan Eco-Cultural konsep perencanaan dan perancangan merupakan
hasil akhir dari berbagai proses baik analisa , studi banding untuk kemudian
dimasukkan dalam bentuk berupa desain karya.