BAB I PENDAHULUANeprints.ums.ac.id › 75468 › 3 › BAB 1.pdf · lingkungan sekitar yang...

13
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Forest Resort Alam Sendang Coyo Di Kawasan Mluwokarangtalun Grobogan Dengan Menggunakan Pendekatan Eco-Cultural. Resort : Resort merupakan sebuah pergantian tempat tinggal untuk beberapa waktu bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta dan keinginan mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi, religi serta kebutuhan usaha lain lainnya. (Dirjen Pariwisata, Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988) Sendang : kolam di sebuah pegunungan yg sumber mata airnya digunakan untuk kegiatan sehari-hari. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008). Mlowokarangtalun : dusun di kecamatan Pulokulon, kabupaten di Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia. Mlowokarangtalun berada di tenggara bagian kabupaten Grobogan dan berbatasan dengan kabupaten sragen, karanganyar dan blora. Mlowokarangtalun merupakan permukiman yang 60% luas wilayahnya merupakan area lahan milik perhutani, persawahan, penduduk dan kawasan wisata.Di Desa Mlowokarangtalun, hiduplah seorang tokoh spiritual yang masih muda tapi dituakan di desa tersebut. Namanya mbah Tri Ahmadi, panggilan umumnya mbah Tri. Rumahnya di sudut desa, banyak tamu berdatangan, mulai dari pejabat hingga orang kecil yang sedang kesusahan serta membutuhkan bantuan. Grobogan : kisah awal daerah grobogan berdasarkan cerita yang ada dan beredar di daerah Grobogan, suatu saat pada zaman kesultanan pasukan kerjaan demak di bawah kepemimpinan Sunan Ngundung serta Sunan Kudus menyerang ke titik pusat kerajaan majapahit. Saat pertempuran sedang berlangsung pasukan Demak mendapatkan kemenangan yang mutlak.kemudian

Transcript of BAB I PENDAHULUANeprints.ums.ac.id › 75468 › 3 › BAB 1.pdf · lingkungan sekitar yang...

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Pengertian Judul

    Forest Resort Alam Sendang Coyo Di Kawasan Mluwokarangtalun

    Grobogan Dengan Menggunakan Pendekatan Eco-Cultural.

    Resort : Resort merupakan sebuah pergantian tempat tinggal untuk

    beberapa waktu bagi seseorang di luar tempat tinggalnya

    dengan tujuan untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan raga

    serta dan keinginan mengetahui sesuatu. Dapat juga

    dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan

    kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi, religi serta

    kebutuhan usaha lain lainnya. (Dirjen Pariwisata,

    Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988)

    Sendang : kolam di sebuah pegunungan yg sumber mata airnya

    digunakan untuk kegiatan sehari-hari. (Kamus Besar

    Bahasa Indonesia, 2008).

    Mlowokarangtalun : dusun di kecamatan Pulokulon, kabupaten di

    Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia. Mlowokarangtalun

    berada di tenggara bagian kabupaten Grobogan dan

    berbatasan dengan kabupaten sragen, karanganyar dan

    blora. Mlowokarangtalun merupakan permukiman yang

    60% luas wilayahnya merupakan area lahan milik

    perhutani, persawahan, penduduk dan kawasan wisata.Di

    Desa Mlowokarangtalun, hiduplah seorang tokoh spiritual

    yang masih muda tapi dituakan di desa tersebut. Namanya

    mbah Tri Ahmadi, panggilan umumnya mbah Tri.

    Rumahnya di sudut desa, banyak tamu berdatangan, mulai

    dari pejabat hingga orang kecil yang sedang kesusahan

    serta membutuhkan bantuan.

    Grobogan : kisah awal daerah grobogan berdasarkan cerita yang ada

    dan beredar di daerah Grobogan, suatu saat pada zaman

    kesultanan pasukan kerjaan demak di bawah

    kepemimpinan Sunan Ngundung serta Sunan

    Kudus menyerang ke titik pusat kerajaan majapahit. Saat

    pertempuran sedang berlangsung pasukan Demak

    mendapatkan kemenangan yang mutlak.kemudian

    https://id.wikipedia.org/wiki/Kecamatanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pulokulon,_Groboganhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Groboganhttps://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengahhttps://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sunan_Ngundung&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Kudushttps://id.wikipedia.org/wiki/Sunan_Kudus

  • 2

    Runtuhlah Kerajaan Majapahit. Ketika Sunan

    Ngundungmasuk kedalam kerajaan, beliau menemukan

    begitu banyak barang pusaka peninggalan kerajaan

    Majapahit. Barang-barang tersebut kemudian dikumpulkan

    dan dimasukkan ke dalam sebuah grobog atau grobak, lalu

    dibawa pergi sebagai barang boyongan menuju ke Demak.

    Di saat perjalanan kembali ke kerajaan Demak, grobog atau

    grobak tersebut tertinggal di suatu tempat karena karena

    suatu alasan, itulah penyebab yang kemudian menjadikan

    tempat tersebut diberi nama Grobogan. Grobog juga adalah

    wadah yang digunakan untuk membawa dan menyimpan

    barang pusaka, wayang, perhiasan, dan sebagainya.sebagai

    kenangan, daerah tersebut di beri nama panggilan

    kabupaten Grobogan, yaitu tempat grobak/grobog

    tertinggal.dengan luas kurang lebih 1/975,865 Km2.

    ( https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Grobogan).

    Eco-cultural : Eco Culture merupakan gabungan antara kata ecologi

    yang disingkat eco atau dalam bahasa Indonesia berarti

    ekologi dan kata culture yang dalam bahasa Indonesia

    berarti buadaya. Ekologi dapat diartikan sebagai ilmu yang

    menerangkan mengenai hubungan makhluk hidup dengan

    lingkungan sekitar yang mengalami timbal balik. (Frick.

    1998 : 1).Ekologi merupakan gabungan antara kondisi fisik

    yang merangkummengenai keadaan sumber daya alam

    seperti tanah, air, energi, mineral dan flora dan fauna yang

    hidup baik tanah maupun di lautan, dengan persatuan yang

    meliputi ciptaan manusia seperti keputusan mengenai cara

    menggunakan lingkungan sekita tersebut. Semua keputusan

    yang diperoleh semua kalangan yang terlibat selalu

    berorientasi kepada ekosistem dan keseimbangan alam.

    Sedangkan budaya menurut menurut beberapa sumber

    adalah hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Eco Culture

    adalah suatu konsep pengembangan serta perancangan yang

    berpusat pada budaya dan keseimbangan alam.

    Jadi pemahaman dari “Resort Alam Sendang Coyo Di Kawasan

    Mluwokarangtalun Grobogan Dengan Menggunakan Pendekatan

    Eco-Cultural”.Adalah suatu tempat menginap untuk beristirahat dan

    relaksasi untuk menikmati suasana alam dengan fasilitas seperti kolam dan

    https://id.wikipedia.org/wiki/Pusakahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Grobog&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Demakhttps://id.wikipedia.org/wiki/Wayanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Perhiasan

  • 3

    lain lain yang tersedia dengan mengusung konsep yang mengandung unsur

    budaya dan ramah lingkungan yang berlokasi di suatu daerah yang sudah

    ditentukan, misalnya : berenang, mendaki, berkemah serta jelajah maupun

    menikmati suasana alam yang masih hijau.

    1.2 Latar Belakang

    1.2.1 Latar Belakang Umum

    a. Eksitensi alam serta wisata

    Potensi pariwisata di salah satu Kota Purwodadi mulai mengalami

    perkembangan dengan terdapatnya berbagai macam lokasi pariwisata yang

    tersebar baik di area lingkungan kabupaten grobogan. Keadaan lingkungan

    sekitar yang banyak persawahan, budaya sekitar serta ruang terbuka hijau

    menjadi salah satu alasan dan penyebab bagi terbentuknya area pariwisata

    yang berbasis alam serta budaya. Wisata alam yang memiliki nilai besar

    berada di kawasan perbukitan dan hutan. sepert wisata yang memiliki

    kategori sejarah sampai ke wisata alam yang digunakan untuk rekreasi

    mulai mengembangkan area perbukitan di daerah Kabupaten Grobogan.

    Obyek pariwisata yang semestiya dikembangkan di daerah Kota Purwodadi

    adalah Kawasan Sendang Coyo. Kecamatan Pulokulon merupakan salah

    satu daerah di Kabupaten Grobogan yang memiliki panorama wisata dalam

    aspek pemandangan alam yang indah serta kolam alami nya yang asri yang

    menarik perhatian para wisatawan luar maupun dalam kota. Terletak di desa

    Mluwo dengan panorama eksotisme perbukitan hutannya, para wisatawan

    dapat merasakan suasana panorama alam serta pepohonan rindang yang

    mengelilingi daerah tersebut. Apalagi ditambah dengan adanya objek wisata

    lainnya di sekitar seperti “Air terjun widuri,bumi perkemahan dan

    sebagainya”, “Desa Wisata Mluwo”, “Kawasan Sendang coyo”, dan

    terutama “Kolam Alaminya atau sering dipanggil Sendang”, Kecamatan

    Pulokulon mengalami perkembangan pariwisata positif pada aspek

    pariwisata. Menganalisa ulang bahwa Kabupaten Grobogan memerlukan

    pengembangan sektor pariwisata yaitu fasilitas akomodasi berupa tempat

    peristirahatan dan Kabupaten Grobogan memiliki wilayah yang berpotensi

    di sektor pariwisata dengan pemandangan hutan bukit yang bagus, maka

    diperlukan penggabungan dari kedua hal tersebut. Oleh karena itu,

    diperlukan perencanaan dan perancangan fasilitas akomodasi rest area yang

    memiliki fasilitas memadai dan lengkap dengan menawarkan suasana area

    hutan bukit serta alam dengan fasilitas kolam renang seperti Resort di

    Kawasan Wisata Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Dibutuhkan

    objek lain yang dapat menarik wisatawan mengunjungi resort hotel tersebut

    selain untuk menginap,berlibur bersama teman,keluarga dan pasangan.

  • 4

    Dengan potensi alam yang baik dan memiliki suasana alam yang masih asri

    yang mengelilingi dearah desa tersebut selain menawarkan kolam renang

    serta penginapan, maka objek wisata lain yang disajikan ialah restoran,spa

    ,taman serta bar,wedding chapel dan sebagainya. resort tersebut dapat

    digunakan untuk acara liburan dan berkumpul keluarga,teman,reuni dan

    serta kekasih baik di luar ruangan serta dapat dikunjungi oleh para

    wisatawan publik. Fasilitas wedding chapel harus menyesuaikan dengan

    keadaan alam di lingkungan tersebut, dalam perencanaan akomodasi forest

    resort. Resort dan wedding chapel dapat menjadi aspek yang menarik untuk

    akomodasi serta mendukung di bidang pariwisata di area sendang coyo.

    1.2.2 Latar Belakang Khusus

    a. Potensi alam dan wisata di daerah Grobogan

    Potensi wisata alam dan budaya di daerah grobogan yang menyebar di

    berbagai titik akan tetapi kurang dikembangkan dan dilestarikan.Desa

    mluwo karang talun yang dipandang sebagai salah satu pusat wisata alam

    yang memiliki nilai sejarah tersendiri.akan tetapi karena kurangnya apresiasi

    masyarakat mluwo krangtalun maupun pemerintah kota kabupaten

    Grobogan menyebabkan kesenjangan dalam melestarikan dan

    mengembangkan potensi-potensi yang terdapat pada daerah Grobogan.Dari

    kebanyakan obyek wisata yang ada hal yang perlu diperhatikan adalah

    seperti kurang diperhatikan mengenai kelayakan sarana dan prasarana yang

    ada pada obyek tersebut, kurangnya perawatan sehingga rusaknya

    infrastruktur yang ada yang mengakibatkan beberapa obyek wisata kurang

    menarik bagi para pengunjung, serta kurang dikembangkannya obyek wisata

    yang ada sesuai dengan perkembangan jaman sehingga membuat setiap

    orang merasa enggan untuk berkunjung. Desa mluwokarangtalun menjadi

    salah satu daerah tujuan wisata yang potensial karena memiliki keunikan

    budaya,panorama alam dan sejarah yang dapat diangkat dan

    dikembangkan.selain sendang sendang coyo di daerah desa mluwo

    karangtalun juga menawarkan obyek seperti bumi perkemahan, pendakian

    dan berburu di sekitar daerah tersebut.Sedangkam untuk obyek wisata lain

    yang dapat dikunjungi masih ada lagi yang lokasi tidak terlalu jauh dari

    sendang coyo serta dapat dijadikan destinasi pariwisata seperti misalnya

    Bledug Kuwu, sumber mata air widuri, Desa Wisata Banjarejo, Goa lawa,

    Jati Pohon dan masih banyak lagi, yang dimana tidak akan habis apabila

    dikun jungi dalam sehari.Karena itulah Kenapa diperlukan sebuah

    penginapan untuk mendukung aktivitas tersebut, karena berdasarkan

    pengamatan untuk hotel sudah banyak yang dibangun di Grobogan, maka

    dibuatlah sebuah Resort yang menawarkan suasana alam agar setiap orang

  • 5

    yang merasa lelah terhadap rutinitas aktivitas kerja serta hiruk pikuk hidup

    diperkotaan dapat merasakan suasana tinggal di penginapan di alam yang

    masih segar dan asri.maka dibangunlah sebuah area hiburan yaitu, Resort

    Alam Sendang Coyo Di Kawasan Mluwokarangtalun Grobogan Dengan

    Menggunakan Pendekatan Eco-Cultural.

    b. Kondisi perwadahan alam dan wisata Mluwokarangtalun di Grobogan.

    1) Sarana prasarana perwadahan alam dan wisata didaerah Mluwokarangtalun

    Grobogan dengan fasilitas yang ada belum bisa menunjukkan kata layak

    untuk digunakan.

    Gambar 1.1 Area Masjid Sendang Coyo

    (Sumber : Data penulis, 2019)

    Gambar 1.2 Ruang Mandi dan Toilet

    (Sumber : Data penulis, 2019)

  • 6

    Gambar 1.3 Area Istirahat

    (Sumber : Data penulis, 2019)

    Gambar 1.4 Tempat Parkir

    (Sumber : Data penulis, 2019)

    Gambar 1.5 Tempat Penjual makanan dan minuman

    (Sumber : Data penulis, 2019)

  • 7

    2) Dari sisi komersial dan material, keadaan kolam belum menampilkan

    kondisi kualitas kolam yang layak.

    Gambar 1.6 Kolam Primer

    (Sumber : Data penulis, 2019)

    Gambar 1.7 Kolam Sekunder1

    (Sumber : Data penulis, 2019)

    Gambar 1.8 Kolam Sekunder 2

    (Sumber : Data penulis, 2019)

  • 8

    Gambar 1.9 Kolam sekunder 3

    (Sumber : Data penulis, 2019)

    3) Aktivitas di Sendang Coyo.

    Gambar 1.10 berenang

    (Sumber : Data penulis, 2019)

    Gambar 1.11 Mencuci motor

  • 9

    Gambar 1.12 Proses Mengolah Air untuk sub.

    (Sumber : Data penulis, 2019)

    1.2.3 Sejarah Alam Wisata Sendang Coyo

    Wisata alam di Kabupaten Grobogan memiliki potensi yang besar di

    bidang pariwisata pemerintahan khususnya daerah Grobogan dalam

    usahanya untuk memajukan hasil serta pendapatan asli daerah yang

    berhubungan dengan adanya peraturan daerah dan mencoba untuk

    melestarikan obyek pariwisata dengan berbagai cara memajukan potensi

    pariwisata di suatu daerah yang ada. Pemilihan pengembangan potensi ini

    di dasarkan data data yang dilapangan termasuk nilai budaya, sejarah, usaha

    kecil serta keindahan alam ini yang bisa dikembangkan dan dapat

    diandalkan oleh pemda Grobogan di bidang pariwisata.

    Nilai sejarah pada bidang wisata yang ada di daerah Grobogan adalah

    seperti sejarah terbentuknya sendang coyo, bledug kuwu, api abadi mrapen

    dan sebagainya yang dulunya memiliki cerita sejarah terbentuknya tempat-

    tempat tersebut sehingga menarik untuk diangkat sebagai nilai sejarah

    tersendiri terhadap obyek wisata yang ada di Grobogan.

    a. Sejarah Berdasarkan Kondisi

    Seperti halnya tempat wisata alam Sendang Coyo, Kalau dilihat

    sekilas, objek wisata Sendang Coyo yang berada di wilayah Desa

    Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, memang biasa-biasa saja.

    Namun, jika dicermati lebih lanjut, banyak keunikan yang terdapat di sekitar

    tempat wisata itu. Salah satunya adalah masih terjaga keaslian lingkungan

    alam di sekitar sendang yang berada di kawasan hutan Perum Perhutani

    KPH Gundih. Tepatnya, di petak 21 E, BKPH Panunggalan, RPH Coyo.Di

    sekitar lokasi wisata alam ini, masih terdapat banyak pohon berukuran besar

    dan menjulang tinggi. Jenis pohon rimba ini beraneka macam. Diperkirakan,

    usia pohon itu ada yang sudah mencapai 100 tahun.Pohon yang ada di

  • 10

    sekitar Sendang coyo diperkirakan sudah puluhan tahun dan bahkan ada

    yang seratusan tahun.Apabila berdasarkan penjelasan ilmiah Keberadaan

    pohon inilah yang menyebabkan sumber mata air Sendang Coyo biar tidak

    terhenti bahkan tidak pernah kering meskipun di saat musim kemarau

    sekalipun.Adanya puluhan pohon besar ini menjadikan lokasi wisata terasa

    sejuk dan asri. Pohon besar itu juga dijadikan tempat berteduh dan bersantai

    bagi sebagian pengunjung.

    b. Sejarah Berdasarkan Cerita

    Apabila dari sejarah religi Sendang coyo Kabupaten

    Grobogan menjadi salah satu wisata religi yang sangat terkenal,Sendang

    Coyo adalah sebuah kolam yang terletak pada hutan bukit, yang sumber

    mata airnya berada di dalam sendang atau kolam itu sendiri dan coyo berarti

    cahaya.sendang coyo ini merupakan napak tilas sejarah dari Sunan Kalijaga

    ketika Sunan Kalijaga melakukan syiar dan beristirhat di Desa Jatiharjo

    bersama para muridnya setelah melakukan perjalanan jauh.

    Karena di landa kehausan pada saat istirahat tersebut dan lokasi

    istirahat jauh dari pemukiman penduduk, kanjeng sunan kalijaga berusaha

    untuk mencari air bersih untuk di minum dan meninggalkan tongkat yang di

    tancapkan tidak jauh dari area peristirahatan tersebut, namun secara tidak

    sengaja seorang pengikut Sunan Kalijaga yang bernama Kyai Gambi

    mencabut tongkat tersebut dan Kyai Gambi kaget karena lubang bekas

    tongkat Sunan Kalijaga menancap tersebut keluar air yang sangat jernih, dan

    dengan rasa senang bercampur heran para pengikut Sunan Kalijaga tersebut

    meminum air bersih tersebut.

    Dan sambil menunggu kanjeng sunan kalijaga kembali, tak terasa

    lubang air tersebut semakin melebar dan ketika sekembalinya Sunan

    Kalijaga dari mencari air bersih tersebut Sunan Kalijaga kaget sebat tongkat

    yang di tancapkan ke tanah beberapa waktu lalu tidak ada di tempat

    tersebut, kemudian para pengikutnya menceritakan apa yang telah terjadi

    sebelumnya, dan lubang tersebut telah menjadi sendang yang bercahaya,

    maka sejak saat itu Sunan Kalijaga memberi nama sendang tersebut dengan

    nama Sendang Coyo atau Sendang Bercahaya.

    1.3 Permasalahan

    a. Bagaimana merancang sebuah Resort yang menggunakan pendekatan Eco-

    Culturre di kawasan obyek wisata Sendang Coyo Mluwokarangtalun di

    Grobogan, agar dapat dikembangkan menjadi obyek Wisata Alam-Budaya

    https://budayajawa.id/

  • 11

    sekaligus sebagai situs bersejarah tanpa mengganggu keberadaan Sendang

    tersebut?

    b. Fasilitas apa saja yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah Resort yang

    menggunakan sebuah Eco-Culture?

    1.4 Tujuan dan Sasaran

    1.4.1 Tujuan

    Merancang Sebuah Resort berdasarkan pendekatan Eco-Cultural

    untuk bisa mendukung kegiatan atau aktivitas yang berwisata di Grobogan

    untuk merasakan penginapan dengan suasana yang masih asri serta,

    mengenalkan labih dalam nilai sejarah dan budaya yang ada di daerah

    Grobogan .

    1.4.2 Sasaran

    Memperoleh konsep ide perancangan dan perencanaan Resort di

    Mluwokarangtalun Grobogan.

    a. Menentukan fisik bangunan dan karakteristik bangunan dengan memberikan

    kenyamanan wadah yang khas.

    b. Mengetahui ketentuan yang harus dilengkapi dalam membuat sebuah

    konsep mendirikan bangunan Penginapan Resort

    sebagai wisata Alam-budaya sehingga dapat memenuhi wadah kesenian di

    dalamnya dengan konsep Eco-Cultural.

    c. Menentukan organisasi kegiatan, pola, kebutuhan, besaran ruang, pola

    hubungan dengan organisasi ruang, serta persyaratan yang dibutuhkan oleh

    aktivitas-aktivitas yang ditampung pada suatu ruangan bangunan atau

    pewadahan yang permanen.

    1.5 Batasan dan Lingkup Pembahasan

    1.5.1 Batasan Pembahasan

    a. Pembahasan mengarah pada puncak tujuan dan sasaran yang sudah

    disebutkan yakni Konsep ide mendirikan Resort menggunakan pendekatan

    Eco-Cultural di Mlwokarangtalun Kabupaten Grobogan.

    b. Pembahasan di kerjakan dalam ruang lingkup pemikiran serta ilmu disiplin

    mengenai arsitektur dan pembahasan yang keluar dari itu dibahas dalam

    batasan sebagai pembahasan pendukung.

    c. Pembahasan ditekankan pada perancangan dan perencanaan Resort yang

    bersuasana Eco-Cultural yang menunjang fleksibelitas kebutuhan ruang-

    ruang, tempat yang berada di Resort.

  • 12

    1.5.2 Lingkup Pembahasan

    Pembahasan menekankan pada aturan-aturan arsitektur Eco-Cultural

    yang pada akhirnya akan diterapkan pada fasad bangunan, struktur, konsep,

    lanskep, dan style interior maupun eksterior building.

    1.6 Metodologi Pembahasan

    1.6.1 Deskriptif

    Pengumpulan informasi faktual kawasan hutan alam Sendang Coyo dan data

    data mengenai resort baik berupa data tentang site eksisting termasuk

    perubahan-perubahan beserta daerah di sekitarnya dengan cara pengamatan

    site (pengukuran, gambar dan foto) dan kuisioner dengan narasumber terkait

    terkait.

    1.6.2 Studi literatur

    Mencari berbagai literatur yang menjelaskan mengenai landasan teori yang

    berhubungan dengan hotel forest resort, spa dan wisata pada resort serta

    literatur mengenai peraturan pola tata ruang luar dan tata ruang dalam

    terutama khusus untuk perancangan resort forest.

    1.6.3 Studi kasus

    Mengumpulkan data dan mengadakan perbandingan secara langsung

    maupun melalui tertulis atau media sosial terhadap objek wisata alam dan

    resort di kawasan hutan, termasuk bangunan atau lokasi lainnya yang

    memiliki persamaan pola dan fungsi.

    1.6.4 Analisis

    Analisa dengan mengkaji hasil data-data yang telah diperoleh, kemudian

    membandingkannya dengan studi literatur yang disebutkan. Setelah itu baru

    di ambil persyaratan bangunan, prinsip-prinsip, simpulan, standar-standar.

    1.6.5 Sintesis

    Menggabungkan informasi dan data yang telah didapat dari proses awal

    pengumpulan data yang lalu dianalisa dengan mengkaji data-data tersebut

    kemudian diolah dan menjadi rumusan konsep ide perencanaan dan

    perancangan resort sesuai sasaran yang di inginkan.

    1.6.6 Menyimpulkan

    Memperoleh dan merumuskan pemecahan masalah mengenai permasalahan

    yang ada pada pokok pembahasan.

    1.7 Sistematika Penulisan

  • 13

    BAB I PENDAHULUAN

    Mencakup penjelasan mengenai pengertian judul, latar belakang

    permasalahan, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode yang

    membahas mengenai tata cara penulisan.

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    Merupakan tinjauan literatur mengenai pengertian resort, tata cara, pola

    ruang, organisasi ruang serta konsep mengenai resort. Tinjauan tentang

    resort,tinjauan tentang fasilitas-fasilitas resort dan sarana pendukung lainnya

    untuk menentukan aktifitas yang diwadahi didalamnya di sertai dengan studi

    banding.

    BAB III TINJAUAN LOKASI

    Tinjauan mengenai penjelasan kondisi dan potensi secara umum yang

    berkaitan mengenai budaya, kebiasaan dan kondisi alam, sosial dan sejarah

    di sekitar site.

    BAB IV ANALISA DAN KONSEP

    Mengungkapkan hasil identifikasi sebuah permasalahan entah itu secara

    fisik maupun non fisik dan ide dasar mengenai Resort Alam Sendang Coyo

    Di Kawasan Mluwokarangtalun Grobogan Dengan Menggunakan

    Pendekatan Eco-Cultural konsep perencanaan dan perancangan merupakan

    hasil akhir dari berbagai proses baik analisa , studi banding untuk kemudian

    dimasukkan dalam bentuk berupa desain karya.