LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

43
L BOR TORIUM KIMI FISIK Perco b aan : T IMB AL BALIK FEN O L AIR Ke lompo k : V IA Nama : 1. A ri s t a nia N ila W agis w a ri NRP. 2313 0 3 0 00 5 2 . R evan i N ur i a w a t i N R P . 2 313 030 0 19 3. M. Fik ri Dzulk arnain Rim os a n NRP. 2313 030 0 37 4 . R i o San j a y a N R P . 2 3 1 3 0 3 0 0 6 5 5. N ur A nn i sa O k t av i ana N R P . 2313 03 0 08 9 T an g g a l P er co b a an : 1 6 D e se mb er 2 0 1 3 T an g g a l P en y er a h a n : 1 9 D e se mb er 2 01 3 D o s en P e mb i mb i n g : Nu r l a i l i Hu ma i d a h ,S.T ., M .T . As i s t en L a b ora t or i um : D h an i ar R u l an d r i W. PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 201 3

Transcript of LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

Page 1: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 1/42

L BOR TORIUM

KIMI FISIK

Percobaan : TIMBAL BALIK FENOL AIR

Kelompok : VI A

Nama :

1. A r ist a n ia N ila W a g isw a r i N RP . 2313 0 30 0 0 5

2. Rev a n i N u r ia w a t i N RP . 2313 0 30 0 193. M . Fik ri D zu lk a rn a in Rim o sa n N RP . 2313 0 30 0 37

4. Rio Sa n ja y a N RP . 2313 0 30 0 65

5. N u r A n n isa O k t a v ia n a N RP . 2313 0 30 0 89

Ta n g g a l P erco b a a n : 16 D esem b er 20 13

Ta n g g a l P en y era h a n : 19 D esem b er 20 13

D osen P em b im b in g : N u r la i li H u m a id a h , S.T., M .T.

A sist en L a b o ra t o r iu m : D h a n ia r Ru la n d r i W .

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2013

Page 2: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 2/42

i

 ABSTRAK 

Percobaan timbal balik fenol-air bertujuan untuk menentukan temperatur kritis dari fenol

air dengan variabel dari berat fenol yang digunakan adalah 2,5 gram dan 3,5 gram fenol serta

variabel penambahan aquadest sebesar 1,3 ml sebanyak sepuluh kali. Selain itu, percobaan ini juga

bertujuan untuk mencari persen berat dari timbal balik fenol air.

Prosedur yang digunakan untuk menentukan temperatur kritis dari fenol air adalah dengan

menimbang 2,5 gram fenol dan memasukkannya ke dalam tabung reaksi besar. Selanjutnya

menambahkan aquadest sebanyak 1,3 ml ke dalam tabung reaksi yang berisi 2,5 gram fenol. Lalu

mengaduk campuran air dan fenol hingga fenol larut. Kemudian memasukkan tabung reaksi yang

berisi larutan fenol kedalam beaker glass dengan air didalamnya yang telah dipanaskan. Mengamati

suhu dari larutan fenol ketika berubah menjadi bening, mendinginkannya, dan mengamati suhu

larutan fenol ketika kembali menjadi keruh. Mengulangi langkah sebelumnya dengan menambahkankembali aquadest sebesar 1,3 ml sebanyak sembilan kali. Mengulangi percobaan tersebut denganmengubah variabel berat fenol menjadi 3,5 gram dan penambahan aquadest sebesar 1,3 ml sebanyak

sepuluh kali. Dalam menentukan persen berat dari timbal balik fenol air prosedur yang digunakan

adalah menimbang 2,5 gram fenol dan memasukkannya kedalam tabung reaksi besar. Kemudian

menambahkan aquadest sebanyak 1,3 ml. Menghitung presentase berat fenol dengan cara membagi

2,5 gram fenol dengan jumlah dari 2,5 gram fenol dan 1,3 ml aquadest. Mengulangi langkah

sebelumnya dengan penambahan 1,3 ml aquadest sebanyak sembilan kali. Mengulangi kembali

 perhitungan presentase berat fenol dengan variabel berat fenol 3,5 gram dan penambahan aquadest

sebesar 1,3 ml sebanyak sepuluh kali.

 Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan untuk variabel berat fenol sebesar 2,5

gram dan penambahan 1,3 ml aquadest yang pertama suhu rata-ratanya adalah sebesar 58,50C.

Untuk penambahan kedua, suhu rata-ratanya adalah 66 0C. Untuk penambahan ketiga suhu rata-rata

sebesar 690C. Untuk penambahan keempat,memiliki suhu rata-rata sebesar 69,50C. Untuk penambahan kelima, didapatkan suhu rata-ratanya adalah 68,50C. Pada penambahan keenam, suhu

rata-rata yang didapatkan adalah 66 0C. Untuk penambahan ketujuh suhu rata-ratanya adalah 64,50C.

Untuk penambahan kedelapan suhu rata-rata yang didapatkan adalah 63,50C. Untuk penambahan

kesembilan suhu rata-rata yang didapatkan adalah 62,50C. Dan untuk penambahan kesepuluh suhu

rata-ratanya adalah 620C. Sedangkan, untuk variabel berat fenol sebesar 3,5 gram dan penambahan

1,3 ml aquadest didapatkan suhu rata-ratanya adalah 520C. Untuk penambahan kedua suhu rata-rata

 yang didpatkan adalah 640C. Untuk penambahan ketiga suhu rata-ratanya adalah 650C. Untuk

 penambahan keempat suhu rata-rata adalah 66,50C. Pada penambahan kelima suhu rata-ratanya

adalah 66 0C. Penambahan keenam suhu rata-ratanya adalah 65

0C. Pada penambahan yang ketujuh

suhu rata-rata yang didapatkan adalah 63,50C. Untuk penambahan yang kedelapan suhu rata-ratanya

sebesar 620C. Untuk penambahan yang kesembilan suhu rata-rata sebesar 60,50C. Dan pada

 penambahan kesepuluh suhu rata-rata yng didapatkan sebesar 590C. Persen berat dari variabel fenol

2,5 gram didapatkan secara berurutan adalah 65,79%; 49,02%; 39,06%; 32,47%; 27,78%; 24,27%,

21,5 5%; 19,38%; 17,61%; 16,13%. Untuk presentase berat pada variabel fenol 3,5 gram adalah

79,37%; 65,79%; 56,18%; 49,02%; 43,48%; 39,06%, 35,46%; 32,47%; 29,94%; 27,78%. Didapatkan

bahwa temperatur dari fenol ketika jernih akan meningkat dan akhirnya kembali turun. Untuk persen

berat didapatkan semakin meningkat jumlah volume aquadest semakin menurun persen berat fenol

 yang didapatkan.

Kata kunci : fenol, temperatur kritis, persen berat fenol, timbal balik fenol-air 

Page 3: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 3/42

ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ….………………………………………………………………………........ i

DAFTAR ISI ….…………………………………………………………………….….. ii

DAFTAR GAMBAR ….…….………………………………………………………...... iii

DAFTAR TABEL …………...………………………………………………………….. iv

DAFTAR GRAFIK …..…….………………………………………………………….... v

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang ……………..………………………………………….....…....I-1I.2 Rumusan Masalah ….………………..……………………………………....... I-2

I.3 Tujuan Percobaan ….……………..………………………………………....... I-2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar Teori ……………..…………………………....……………………..... II-1

BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Variabel Percobaan ……...………………………………………………….. III-1

III.2 Bahan yang Digunakan ……..…………………………………………….... III-1

III.3 Alat yang Digunakan ….…….….……………………………...………........ III-1III.4 Prosedur Percobaan …………...…………………..………………………… III-1

III.5 Diagram Alir Percobaan …………...……………………………………....... III-2

III.6 Gambar Alat Percobaan ……………...…………………………….……….. III-4

BAB IV HASIL PERCOBAAN dan PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Percobaan ………………...………………………………………........ IV-1

IV.2 Pembahasan ……………………...…………………………………........…. IV-2

BAB V KESIMPULAN ….…………………...……………………………………….... V-1

DAFTAR PUSTAKA …….……………………...…………………………………........vi

DAFTAR NOTASI …….…………….……………...………………………………….. viii

APPENDIKS …….……………………………………...……………………………..... ix

LAMPIRAN

Laporan Sementara

Fotokopi Literatur 

Lembar Revisi

Page 4: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 4/42

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Struktur Fenol……………………………………………………………..II-13

Gambar II.2 Struktur Air ……………………………………………………………….II-14

Gambar III.6 Gambar Alat Percobaan…………………………………………………... III-4

Page 5: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 5/42

iv

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Contoh Data Hasil Pengukuran Kecepatan Reaksi Hipotetik ………….....II-9

Tabel IV.1.1 Hasil Percobaan …………………………………………………………...IV-1

Page 6: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 6/42

v

DAFTAR GRAFIK

Grafik II.1 Komposisi Campuran Fenol Air …………………………………………..II-10

Grafik II.2 Temperatur Kritis ………………………………………………………… II-11

Grafik IV.2.1Timbal Balik Fenol-Air dengan Variabel berat Fenol 2,5 gram …………..IV-3

Grafik IV.2.2 Timbal Balik Fenol-Air dengan Variabel berat Fenol 3,5 gram …………..IV-4

Grafik IV.2.3Perbandingan Timbal Balik Fenol-Air Variabel berat Fenol 2,5 gram

dengan Berat Fenol 3,5 gram …………………………………………….. IV-5

Page 7: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 7/42

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kimia fisika merupakan salah satu aspek penting yang diperlukan baik dalam

kehidupan sehari-hari maupun industri. Di dalam kimi fisika banyak hal yang dapat

dipelajari salah satunya adalah mengenai timbal balik fenol-air. Timbal balik fenol-air

merupakan suatu sistem dimana memperlihatkan sifat kelarutan timbal balik antara fenol

dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Sistem ini disebut sebagai sistem binerdikarenakan dalam campuran tersebut terdiri dari dua zat yang berbeda yaitu campuran

dari fenol dan air. Kelarutan timbal balik fenol-air akan berubah ketika salah satu

komponen penyusunnya ditambah. Temperatur mempengaruhi komposisi kedua fase

 pada kesetimbangan. Menaikkan temperatur akan menambah kemampuan bercampurnya.

Dalam timbal balik fenol-air ini terdapat suatu temperatur kritis. Temperatur kritis ini

adalah temperatur pada saat campuran dapat bercampur secara homogen dan membentuk

satu fasa. Kelarutan yang dimaksud yaitu ketika zat terlarut dapat larut secara sempurna

atau homogen dalam sejumlah pelarut tertentu. Kelarutan fenol dalam air akan bertambah

dengan penambahan air sampai campuran tersebut mencapai temperatur kritis, kemudian

campuran akan homogen pada temperatur diatas 65,85°C. Fenol sendiri adalah senyawa

sederhana dimana gugus –OH berada pada cincin benzen. Fenol dapat larut dalam air

karena kemampuannya dalam membentuk ikatan hidrogen dengan air.

Melalui percobaan timbal balik fenol-air ini praktikan nantinya akan mendapatkan

2 hal. Yang pertama adalah nantinya akan didapatkan temperatur kritis dari fenol. Selain

itu, nantinya juga akan didapatkan persen berat dari timbal balik fenol-air. Persen berat

ini didapatkan melaui pembagian berat fenol dengan jumlah berat fenol yang telah

ditambah dengan aquadest.

Contoh aplikasi kelarutan timbal balik adalah pada proses pembuatan logam besi.

Ketika uap panas dimasukkan ke sebuah besi yang panas, uap panas ini akan bereaksi

dengan besi dan membentuk sebuah besi oksida magnetik berwarna hitam yang

disebut magnetit, Fe3O4. Hidrogen yang terbentuk oleh reaksi ini tersapu oleh aliran uap.

Selain itu aplikasi dalam dunia industri lainnya adalah pada pembuatan reaktor kimia,

 pada proses pemisahan dengan cara pengkristalan integral, selain itu juga dapat

digunakan untuk dasar atau ilmu dalam proses pembuatan granul-granul pada industri

 baja.

Page 8: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 8/42

I-2

BAB I Pendahuluan

LaboratoriumKimiaFisikaProgramStudi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

I.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana temperatur kritis dari fenol-air dengan variabel berat adalah 2,5 gram dan

3 gram serta penambahan aquadest sebesar 1,3 ml sebanyak sepuluh kali?

2. Bagaimana cara menghitung persen berat dari timbal balik fenol-air dengan variabel

 berat sebesar 2,5 gram dan 3 gram serta aquadest sebesar 1,3 ml sebanyak sepuluh

kali?

I.3 Tujuan Percobaan

1. Untuk mengetahui temperatur kritis dari fenol-air dengan variabel berat adalah 2,5

gram dan 3 gram serta penambahan aquadest sebesar 1,3 ml sebanyak sepuluh kali.

2. Untuk mengetahui cara menghitung persen berat dari timbal balik fenol-air dengan

variabel berat sebesar 2,5 gram dan 3 gram serta aquadest sebesar 1,3 ml sebanyak

sepuluh kali.

Page 9: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 9/42

II-1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Dasar Teori

Kelarutan sering digunakan dalam beberapa faham. Kelarutan menyatakan

 pengertian secara kualitatif dari proses larutan. Kelarutan juga di gunakan secara

kuantitatif untuk menyatakan komposisi dari larutan. Suatu larutan dinyatakan

merupakan ”larutan tidak jenuh” jika solute dapat ditambahkan untuk memperoleh

 berbagai larutan yang berbeda dalam konsentrasinya. Dalam banyak hal, ternyata proses penambahan solute tidak dapat berlangsung secara tidak terbatas. Suatu keadaan akan

dicapai dimana penambahan solute  pada sejumlah solvent  yang tertentu tidak akan

menghasilkan larutan lain yang memiliki konsentrasi lebih tinggi (Wahyuni, 2012).

Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat

terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent ). Kelarutan dinyatakan dalam

 jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan.

Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat-zat tertentu dapat larut dengan perbandingan

apapun terhadap suatu pelarut. Contohnya adalah etanol di dalam air. Sifat ini lebih

dalam bahasa Inggris lebih tepatnya disebut miscible (Supadi, 2010).

Kelarutan juga berarti adalah fungsi sebuah parameter molekul. Pengionan

struktur dan ukuran molekul stereokimia dan struktur elektronik. Semuanya akan

mempengaruhi antar aksi pelarut dan terlarut, seperti pada bagian terdahulu, air

membentuk ikatan hidrogen dengan ion atau dengan senyawa non ionik, sedangkan

 polar melalui gugus –OH, -NH, atau dengan pasangan elektron tak mengikat pada atom

oksigen atau nitrogen. Ion atau molekul akan memperoleh sampel hidrat dan akan

memisah dari bongkahan zat padat dan artinya melarut ( Nagrady, 1992).

Istilah kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat

larut dalam sejumlah tertentu zat pelarut atau larutan. Kelarutan bergantung pada jenis

zat terlarut, ada zat yang mudah larut tetapi banyak juga yang sedikit larut. Konsentrasi

dari larutan jenuh, yaitu kelarutan, tergantung pada:

Sifat solvent 

Kelarutan yang besar terjadi bila molekul-molekul solute mempunyai

kesamaan dalam struktur dan sifat-sifat kelistrikan dari molekul-molekul solvent .

Bila ada kesamaan dari sifat-sifat kelistrikan, misalnya momen dipol yang tinggi,

antara solvent -solvent , maka gaya-gaya tarik yang terjadi antara solute-solvent 

Page 10: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 10/42

adalah kuat. Sebali

solvent lemah. Seca

dalam solvent  polar

maka kelarutan dari

Sifat solute

Penggantia

solute-solvent 

Suhu

Kelarutan

Gelembung-gelemb

 bahwa udara yang t

Hal yang serupa, ti

kelrutan cairan-caira

(Rahman, 2004).

  Kelarutan dala

200C (FI III) atau 25

 bagian volume zat cair

(Medisa, 2013).

  Kelarutan yang

 pernyataan bagian dala

dalam sejumlah mL pel

BAB II Tinj

Laboratorium

nya, bila tidak ada kesamaan, maka gaya-g

a umum, padatan ionik mempunyai kelarutan

daripada dalam pelarut non-polar. Juga, jika so

  adatan-padatan ionik akan lebih besar 

 solute berarti pengubahan interaksi-interaksi

gas dalam air biasanya menurun jika suhu la

ng kecil yang dibentuk bila air dipanaskan a

erlarut menjadi kurang larut pada suhu-suhu

dak ada aturan yang umum untuk perubaha

n dan padatan-padatan

  Farmakope Indonesia, diartikan dengan kela

(FI IV) dinyatakan dalam satu bagian bobot

dalam bagian volume tertentu pelarut, kecuali

tanpa angka adalah kelarutan pada suhu

kelarutan berarti bahwa 1 gram zat padat at

rut (Medisa, 2013).

II-2

auan Pustaka

 Kimia Fisika 

ya tarik solute-

  ang lebih tinggi

lvent lebih polar,

olute-solute dan

rutan dinaikkan.

dalah kenyataan

ang lebih kecil.

suhu terhadap

rutan pada suhu

zatpadat atau 1

dinyatakan lain

  kamar (250C)

u 1 mL zat cair

Page 11: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 11/42

Istilah Kelarutan

Sangat mudah larut

Mudah larut

Larut

Agak sukar larut

Sukar larut

Sangat sukar larut

Praktis tidak larut

(Anief, 2007  )

Daya larut suatu zat d

1. Jenis pelarut dan zat t

Zat-zat dengan

 baik sedang yang ti

sempurna (completely

sedang air dan minyak

2. Temperatur.

• Zat padat dalam cai

suatu cairan, bila t

namun terdapat be

dinaikkan misalnya

• Gas dalam cairan, k

naiknya temperatur 

3. Tekanan

Tekanan tidak be

 berpengaruh pada day

(Friskaiga, 2012).

Pelarut tertentu pa

murni ataupun campu

 padat. Tingkat kelaruta

terlarut, seperti perak kl

BAB II Tinj

Laboratorium

Tabel II.1 Istilah Kelarutan

Jumlah bagian pelarut yang diperlu

melarutkan 1 bagian zat

Kurang dari 1

1 – 10

10 – 30

30 – 100

100 – 1.000

1.000 – 10.000

Lebih dari 10.000

  lam zat lain dipengaruhi oleh :

  rlarut.

  struktur kimia yang mirip, umumnya dapat s

ak biasanya sukar bercampur. Air dan alk

micible), air dan eter bercampur sebagian ( pa

sama sekali tidak bercampur (completely immi

  an, kebanyakan zat padat menjadi lebih banyak

mperatur dinaikkan, misalnya kaliumnitrat (

  berapa zat padat yang kelarutannya menurun

 pembentukan larutan air dari seriumsulfat (Ce2

elarutan suatu gas dalam suatu cairan biasanya

gitu berpengaruh terhadap daya larut zat pad

larut gas

  da umumnya merupakan suatu cairan yang

an. Zat yang terlarut, dapat berupa gas, c

 bervariasi dari selalu larut seperti etanol dala

orida dalam air. Istilah "tak larut" (insoluble)

II-3

auan Pustaka

 Kimia Fisika 

an untuk

aling bercampur

ohol bercampur

rtially miscible),

cible)

  larut ke dalam

 NO3) dalam air,

 bila temperatur

SO4)3)

  menurun dengan

zat cair, tetapi

apat berupa zat

airan lain, atau

air, hingga sulit

ering diterapkan

Page 12: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 12/42

 pada senyawa-senyawa

kasus yang benar-bena

titik kesetimbangan ke

yang disebut lewat jenu

Larutan ideal

temperatur, titik leleh

meleleh. Dalam laruta

dianggap konstanta tida

oleh sifat pelarut (Medis

Larutan ideal

1. Pada pengenceran k

2. Tidak terjadi peruba

3. Volume total adalah

4. Mengikuti hukum R

5. Sifat fisiknya adalah

(Sukarjo,1989).

Larutan dibag

a) Larutan jenuh

Yaitu suatu larutan

 padat (zat terlarut)

 b) Larutan hampir jenu

Yaitu suatu larutan

konsentrasi yang di

c) Larutan lewat jenuhYaitu suatu kelaruta

daripada yang seha

tidak terlarut

(Martin, 1991).

Ada 2 reaksi dala

a) Eksoterm, yaitu pros

campuran reaksi a

 bersangkutan akan t

BAB II Tinj

Laboratorium

yang sulit larut, walaupun sebenarnya han

  tidak terdapat bahan yang terlarut. Dalam b

larutan dapat dilewati agar dapat menghasilk

(supersaturated ) yang stabil (Supadi, 2010).

  merupakan zat padat dalam larutan ideal yang

at padat, panas molar , yaitu panas yang dia

ideal, panas pelarutan sama dengan panas

 bergantung pada temperatur. Kelarutan ideal t

 , 2013).

  mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

mponennya todak mengalami perubahan sifat

  an panas pada pembuatan atau pengenceran

  jumlah volume komponennya

  oult tentang tekanan uap

  rata-rata sifat fisika penyusun

  i menjadi tiga yaitu :

  dimana zat terlarut berada dalam kesetimban

h atau tidak jenuh

  yang mengandung zat terlarut dalam konse

utuhkan untuk penjenuhan sempurna pada tem

n yang mengandung zat terlarut dalam konsent

rusnya pada temperatur tertentu, terdapat juga

larutan, yaitu:

  es melepaskan panas dari sistem ke lingkungan

kan naik dan energi potensial dari zat-

run

II-4

auan Pustaka

 Kimia Fisika 

aterdapat sedikit

eberapa kondisi,

n suatu larutan

 bergantung pada

rbsorbsi apabila

 peleburan, yang

idak dipengaruhi

gan dengan fase

ntrasi di bawah

 peratur tertentu

  asi lebih banyak

zat terlarut yang

, temperatur dari

at kimia yang

Page 13: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 13/42

 b) Endoterm, yaitu m

campuran reaksi a

 bersangkutan akan n

(Wikipedia, 2013).

Ada dua macam l

1. Larutan homogen, y

susunannya begitu s

 berlainan, bahkan d

dapat bercampur sec

2. Larutan heterogen,

 permukaan-permuka

fase-fase yang terpis

(Friskaiga, 2012).

Berdasarkan sus

larutan heterogen. Lar

membentuk suatu laruta

adanya bagian-bagian y

larutan dapat dikatakan

heterogen yaitu apabila

 permukaan tertentu ya

terpisah. Berdasarkan k

yaitu :

a)  Insoluble, yaitu jika

terlarut dalam 1000 g

 b)  Immiscible,yaitu jika

yang lain. Misalnya,

(Supadi, 2010).

Secara kualitatif,

a) Larutan pekat yaitu l

solvent 

 b) Larutan encer yaitu l

suatu larutan, pelarut(Wikipedia, 2013).

BAB II Tinj

Laboratorium

enyerap panas dari lingkungan ke sistem,

an turun dan energi potensial dari zat-

aik 

  arutan, yaitu :

  itu apabila dua macam zat dapat membentuk s

ragam sehingga tidak dapat diamati adanya ba

  ngan mikroskop optis sekalipun. Atau larutan

ara seragam (miscible)

  yaitu apabila dua macam zat yang bercampu

an tertentu yang dapat terdeteksi antara bag

  ah

  nannya, larutan dibagi menjadi dua yaitu larut

tan homogen adalah yaitu apabila dua m

yang susunannya begitu seragam sehingga tid

ang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis

dapat bercampur secara seragam (miscible). S

dua macam zat yang bercampur masih terd

g dapat terdeteksi antara bagian- bagian ata

emampuan kelarutannya, larutan heterogen dib

kelarutannya sangat sedikit, yaitu kurang da

ram pelarut. Misalnya, kaca dalam air 

  kedua zat tersebut tidak dapat larut antara zat s

inyak dalam air 

  larutan dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

  arutan yang mengandung relatif lebih banyak

rutan yang relatif lebih sedikit solute dibandin

dapat berupa air dan tan air 

II-5

auan Pustaka

 Kimia Fisika 

temperatur dari

at kimia yang

atu larutan yang

ian-bagian yang

dapat dikatakan

masih terdapat

an- bagian atau

an homogen dan

acam zat dapat

ak dapat diamati

sekalipun. Atau

dangkan larutan

 pat permukaan-

  fase-fase yang

agi menjadi dua

ri 0,1 gram zat

atu ke dalam zat

solute dibanding

solvent . Dalam

Page 14: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 14/42

Jenis-jenis laruta

1. Larutan gas dalam g

Gas dengan

larutan adalah aditif,

2. Larutan gas dalam c

Tergantung

 N2, H2, O2 dan He

Hal ini disebabkan

gas yang kedua b

hidroksida. Jenis pe

larut dalam air darip

3. Larutan cairan dala

Bila dua cai

sebagian, atau tida

tergantung dari jeni

yang hampir sama

Alkohol, Air-Metil.

 bercampur, contohny

(Petrucci, 1993).

Apabila kita me

kemungkinan yang bis

dapat membentuk satu

tersebut tidak saling me

campuran dapat tercamdilakukan penambahan

dapat terjadi karena zat

Pengertian camp

zat yang tidak bereaksi.

1. Campuran kasar yait

murninya contoh ca

2. Dispersi koloid yaitu

tidak dapat dipisahk

heterogen contoh lar

BAB II Tinj

Laboratorium

n yang penting yaitu :

  s

  gas selalu bercampur sempurna membentuk la

asal tekanan total tidak terlalu besar 

  ir 

  ada jenis gas, jenis pelarut, tekanan dan tempe

alam air, sangat kecil. Sedangkan HCl dan

arena gas yang pertama tidak bereaksi denga

reaksi sehingga membentuk asam klorida

arut juga berpengaruh, misalnya N2, O2, dan

da alkohol

  cairan

  ran dicampur, zat ini dapat bercampur semp

sama sekali bercampur. Daya larut caira

cairan dan temperatur. Zat-zat yang memilik

dan daya larutnya besar, contohnya Benz

  Zat-zat yang memiliki jenis kepolaran berbeda

a air-nitrobenzena, air-klorobenzena

  campurkan suatu zat cair dengan zat cai

terjadi pada campuran tersebut. Pertama ca

fasa, artinya tercampur secara homogen.

arutkan sehingga terbentuk dua fasa. Kemungk

ur secara homogen dan membentuk satu fasa, pada zat terlarut maka akan terbentuk dua fa

erlarut hanya larut sebagian (Castellan, 1983).

  ran itu sendiri dapat diartikan sebagai kumpul

emungkinan bentuk campuran :

  campuran yang sifat maupun bentuknya sama

 puran tanah dan pasir, gula dan garam, dan seb

  campuran yang ukuran partikelnya 10-7 samp

n dengan filtrasi dan berada di antara laruta

tan tanah liat dan air, sol Fe(OH)3 , dan sebaga

II-6

auan Pustaka

 Kimia Fisika 

rutan. Sifat-sifat

ratur. Daya larut

H3 sangat besar.

n air, sedangkan

dan ammonium

O2 lebih mudah

rna, bercampur

n dalam cairan

 jenis kepolaran

na-Toluena, Air-

  dan tidak dapat

lain, ada tiga

mpuran tersebut

edua campuran

inan ketiga yaitu

akan tetapi bilasa. Hal tersebut

n dua atau lebih

dengan keadaan

  gainya

  ai 10-5 cm yang

n homogen dan

inya

Page 15: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 15/42

3. Larutan sejati yait

garam dalam air, dan

(Anonim, 2012).

Campuran kasar

dan dapat dipisahkan s

homogen tidak dapat di

Fase merupakan

atau homogen serta an

 batasan yang baik dan

 penyaringan, pengenda

 jumlah yang besar mau

 berbagai unit yang lebih

Kata fase berasal

keadaan materi yang s

kimianya, melainkan ju

 padat, fase cair, dan gas

spesies yang ada dala

(Atkins, 1996).

Fenol dan air me

 pada tekanan tetap. Sist

sistem biner karena d

Kelarutan timbal balik f 

ditambah (Wahyuni, 2013

Sistem biner fenol

timbal balik antara fen

(kelarutan) adalah kema

dalam suatu pelarut (s

terlarut yang larut dala

 jenuh. Zat-zat tertentu

Contohnya adalah etano

disebut miscible. Pelaru

ataupun campuran (Raha

BAB II Tinj

Laboratorium

campuran yang homogen contohnya larutan

sebagainya

  dan dispersi koloid disebut juga sebagai ca

cara mekanis, sedangkan larutan sejati yang b

isahkan secara mekanis (Anonim, 2012).

  bagian dari suatu sistem dimana sifat kimia d

tara satu fase dengan fase lainnya betul-bet

 jelas hingga dapat dipisahkan secara mekanis

an dan sebagainya. Fase dapat terdiri dari

 pun kecil serta dapat dalam satu unit atau da

kecil (Anonim, 2012).

  dari bahasa Yunani yang berarti pemuncul

ragam di seluruh bagiannya, bukan hanya

ga dalam keadaan fisiknya. Jadi kita berbicar

suatu zat. Sedangkan yang dimaksud dengan k

sistem, seperti zat terlarut dan pelarut dala

 punyai sifat kelarutan timbal balik pada tempe

m semacam itu disebut sistem biner fenol-air. S

lam campuran tersebut terdiri dari dua za

enol-air akan berubah ketika salah satu kompo

).

 – air merupakan sistem yang memperlihatka

ol dan air pada suhu tertentu dan tekanan t

mpuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (so

olvent ). Kelarutan dinyatakan dalam jumlah

suatu pelarut pada kesetimbangan. Larutan has

apat larut dengan perbandingan apapun terhad

l di dalam air. Sifat ini lebih dalam bahasa Ingg

umumnya merupakan suatu cairan yang dapat

 yu, 2011).

II-7

auan Pustaka

 Kimia Fisika 

gula dalam air,

 puran heterogen

ercampur secara

an fisisnya sama

ul terpisah oleh

, seperti dengan

material dalam

at dibagi dalam

an. Fase adalah

alam komposisi

a mengenai fase

omponen adalah

m larutan biner 

  atur tertentu dan

istem ini disebut

yang berbeda.

en penyusunnya

sifat solubilitas

etap. Solubilitas

lute), untuk larut

maksimum zat

il disebut larutan

ap suatu pelarut.

is lebih tepatnya

erupa zat murni

Page 16: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 16/42

Latar belakang y

fenol-air yaitu bahwa k

dari temperaturnya. Di

agar zat tersebut dapat s

air merupakan senyawa

larut dan membentuk s

zatnya (Rohayati, 2013).

Campuran terdiri

fenol –air, terdapat 2 je

fase didefenisikan seba

submakroskopiknya, tet

 batasan yang jelas dan

 bercampur dapat memb

fase karena sistemnya

(Lailatul, 2013).

Zat yang terlarut,

dari selalu larut seperti

dalam air. Istilah “tak la

walaupun sebenarnya h

yang terlarut. Dalam b

untuk menghasilkan s

mengendap (Supadi, 201

Daya larut zat

temperatur, dan sedikitKonsentrasi larutan je

tergantung jenis zatnya

daripada dalam pelarut-

temperatur karena keba

Kelarutan timba

sebagian bila temperatu

maka larutan tersebut

telah melewati tempera

kondisi bercampur seba

BAB II Tinj

Laboratorium

ng mendasari percobaan kelarutan timbal ba

larutan suatu zat kimia dalam air itu berbeda

  ana tiap komposisi zat mempunyai batas te

aling melarutkan dan membentuk satu fasa. Mi

 polar yang dapat saling melarutkan.Campura

atu fasa dalam temperatur tertentu tergantun

dari beberapa jenis. Di lihat dari fasenya, P

nis campuran yang dapat berupah pada kondi

ai bagian sistem yang seragam atau homogen

api benar – benar terpisah dari bagian siste

  baik. Campuran padatan atau dua cairan y

entuk fase terpisah. Sedangkan campuran gas

  yang homogen. Simbol umum untuk jumla

dapat berupa gas, cairan lain, atau padat. Kel

etanol dalam air, hingga sulit terlarut, sepe

rut” (insoluble) sering diterapkan pada senyaw

nya ada sangat sedikit kasus yang benar-benar

 berapa kondisi, titik kesetimbangan kelarutan

atu larutan yang disebut lewat jenuh yang

).

adat dalam cairan tergantung jenis zat terlar

tekanan. Batas daya larutnya adalah konsentrauh untuk bermacam-macam zat dalam air

. Umumnya daya larut zat-zat organik dala

elarut organik. Umumnya daya larut bertamba

yakan zat mempunyai panas pelarutan positif (

l balik adalah kelarutan dari suatu larutan

nya di bawah temperatur kritis. Jika mencapai

apat bercampur sempurna (homogen) dan jik

tur kritis maka sistem larutan tersebut akan

ian lagi. Salah satu contoh dari temperatur ti

II-8

auan Pustaka

 Kimia Fisika 

lik sistem biner

 beda tergantung

 peratur minimal

salnya fenol dan

keduanya akan

dari komposisi

da sistem biner

i tertentu. Suatu

diantara keadaan

yang lain oleh

ng tidak saling

-gas adalah satu

fase adalah P

  arutan bervariasi

ti perak klorida

yang sulit larut,

tidak ada bahan

dapat dilampaui

metastabil atau

t, jenis pelarut,

si larutan jenuh.sangat berbeda,

air lebih besar

dengan naiknya

ahyuni, 2012).

  yang bercampur

emperatur kritis,

a temperaturnya

kembali dalam

 bal balik adalah

Page 17: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 17/42

kelarutan fenol dalam

 bertambahnya % fenol

kritis. Jika temperatur d

komposisi larutan dari s

untuk lapisan atas akan

 bawah akan berkurang

maka komposisi sistem l

dengan sempurna (Voigh

Zat-zat dengan

dengan baik, sedangkan

saling bercampur (like

dalam pelarut polar, s

nonpolar. Contohnya al

eter bercampur sebagian

(completely immiscible)

Kelarutan gas u

 jika air dipanaskan, ma

sehingga gas yang terla

kelarutannya lebih besa

yang kelarutannya berk

Karena moleku

 penggunaan larutan

keseragaman dosis dan

dicampur. Bila zat A di berikut:

1. Larutan encer, yaitu

2. Larutan, yaitu camp

3. Larutan jenuh, yaitu

larut dalam air pada

4. Larutan lewat jenu

melebihi batas kelar

(Sukardjo, 2004)

BAB II Tinj

Laboratorium

air yang membentuk kurva parabola yang b

dalam setiap perubahan temperatur baik di b

ri dalam kelarutan fenol aquadest dinaikkan di

istem larutan tersebut akan berubah. Kandunga

ertambah (lebih dari 11,8 %) dan kandungan

kurang dari 62,6 %). Pada saat suhu kelaruta

arutan tersebut menjadi seimbang dan keduany

t, 1994).

  struktur kimia yang mirip umumnya dapat s

zat-zat yang struktur kimianya berbeda umum

issolves like). Senyawa yang bersifat polar a

dangkan senyawa nonpolar akan mudah lar

ohol dan air bercampur sempurna (completely

  ( partially miscible), sedangkan minyak dan air

(Wahyuni, 2012).

  umnya berkurang pada temperatur yang lebih

a timbul gelembung-gelembung gas yang kelu

ut dalam air tersebut menjadi berkurang. Keba

r pada temperatur yang lebih tinggi. Ada be

rang pada temperature yang lebih tinggi (Wahyu

l-molekul dalam pelarut terdispersi secara

ebagai bentuk sediaan, umumnya memb

memiliki ketelitian yang baik jika larutan

larutkan dalam pelarut maka akan menjadi tip

larutan yang mengandung sejumlah kecil zat A

ran yang mengandung sejumlah besar zat A.

  larutan yang mengandung jumlah maksimum

volume dan tekanan tertentu.

, yaitu larutan yang mengandung jumlah zat

tannya didalam air pada temperatur tertentu.

II-9

auan Pustaka

 Kimia Fisika 

erdasarkan pada

wah temperatur

atas 50°C maka

fenol dalam air

enol dari lapisan

mencapai 66°C

dapat dicampur

aling bercampur

ya kurang dapat

an mudah larut

t dalam pelarut

iscible), air dan

tidak bercampur

tinggi. Misalnya

r dari dalam air,

yakan zat padat

erapa zat padat

ni, 2012).

  merata, maka

erikan jaminan

diencerkan atau

larutan sebagai

yang terlarut.

  at A yang dapat

A yang terlarut

Page 18: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 18/42

Larutan adalah se

terlarut. Misalnya, zat t

atau campuran pelarut

menguap), maka uap di

terlarut. Akan tetapi, ji

hanya terdiri dari uap

dipelajari oleh kimiaw

 bahwa tekanan uap sua

larutan (Wahyuni, 2012).

Sistem biner feno

timbal balik antara fen

 biner karena jumlah ko

dan air kelarutanya aka

komponen penyusunny

dilukiskan terhadap su

(Rahayu, 2011).

Gra

T

T 0

L1

A2

A1

XA =

BAB II Tinj

Laboratorium

diaan cair yang mengandung satu atau lebih

erlarut terdispersi secara molecular dalam pel

ang saling bercampur. Jika zat terlarut bersifa

 permukaan larutan hanya terdiri atas uap pel

a zat terlarut sukar menguap, maka uap di pe

zat pelarut saja. Komposisi uap di permuk

n dari Perancis, Francois Marie Raoult. Ra

u komponen bergantung pada fraksi mol kom

 – air merupakan sistem yang memperlihatka

l dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap

 ponen campuran terdiri dari dua zat yaitu fen

n berubah apabila dalam campuran itu ditam

a yaitu fenol atau air. Jika komposisi ca

hu akan diperoleh kurva yang ditunjukan p

ik II.1 Komposisi Campuran Fenol Air 

L2

B2

B1

XC

Molfraksi

II-10

auan Pustaka

 Kimia Fisika 

zat kimia yang

arut yang sesuai

t volatil (mudah

arut dan uap zat

rmukaan larutan

aanlarutan telah

ult menemukan

 ponen itu dalam

n sifat kelarutan

. Disebut sistem

ol dan air. Fenol

ahan salah satu

 puran fenol air

da gambar II.1

F =

T1

T2

Page 19: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 19/42

L1 adalah fenol da

adalah mol fraksi air da

kritis (Tc). Sistem ini

minimum pada saat dua

T1 dengan komposisi di

A2 dan B2, sistem berad

diatas suhu kritisnya, Tc  

Temperatur kritis

fase. Diatas temp

 bercampur.Temperatur 

kemampuan campur yan

Beberapa sistem

temperatur itu kedua

temperatur itu kedua ktrietilamina. Dalam hal i

karena komponen-kom

lebih lebih tinggi komp

( Atkins,1999).

Fenol merupakan

 benzen. Fenol dapat lar

Apabila fenol yang dila

merupakan air dan lapis

BAB II Tinj

Laboratorium

lam air, L2 adalah air dalam fenol, XA dan X

  n mol fraksi fenol, XC adalah mol fraksi kom

mempunyai suhu kritis (Tc) pada tekanan t

zat bercampur secara homogen dengan kompos

antara A1 dan B1 atau pada suhu T2 dengan ko

a pada dua fase (keruh). Sedangkan di luar da

, sistem berada pada satu fase (jernih) (Rahayu,

tas Tc adalah batas atas temperatur dimana nt

ratur batas atas, kedua kompone

ini ada gerakan termal yang lebih besa

  g lebih besar pada kedua komponen ( Atkins, 199

Grafik II.2 Temperatur Kritis

memperlihatkan temperatur kritis Tc .

omponen bercampur dalam segala perbandi

mponen membentuk dua fase. Salah satu contni pada temperatur rendah kedua komponen le

onen itu membentuk kompleks yang lemah,

leks itu terurai dan kedua komponen kurang

senyawa sederhana dimana gugus –OH ber

t dalam air, sekitar 8 gram fenol akan larut dal

utkan berlebih, maka akan didapatkan dua lapi

an bawah merupakan campuran air dan fenol.

II-11

auan Pustaka

 Kimia Fisika 

masing-masing

onen pada suhu

tap, yaitu suhu

isi Cc. Pada suhu

 posisi di antara

rah kurva (atau

2011).

  rjadi pemisahan

 benar-benar

menghasilkan

9).

  imana dibawah

gan dan diatas

hnya adalah air-  ih dapat campur

 pada temperatur

apat bercampur 

  ada pada cincin

m 100 gram air.

an. Lapisan atas

enol dapat larut

Page 20: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 20/42

dalam air karena kema

2012).

Fenol bereaksi d

larutan tidak berwarna

hidrogen digantikan ole

fenol dengan sodium b

atau NaHCO3 tidak dap

kedua senyawa ini. I

menggantikan hidrogen

Fenol dibagi ke

menigakt satu gugus

Hydroxybenzoic acid.

hidroksil terikat pada i

sangat banyak pemanf

 besaran dalam industri a

Fenol memiliki

memiliki sifat yang ce

hidroksilnya. Pengeluar

dilarutkan dalam air  (Ra

Dibandingkan d

dibuktikan dengan mer

H+. Pada keadaan yang

Pelepasan ini diakibatka

sistem aromatik, yangmenstabilkan anionnya  

Fenol didapatka

dengan proses raschig,

(Rahmat, 2012).

Tidak seperti asa

dicampurkan dengan k

mengenali fenol:

BAB II Tinj

Laboratorium

 puannya dalam membentuk ikatan hidrogen de

engan larutan sodium hidroksida atau NaO

yang mengandung sodium fenoksida. Dala

natrium sehingga dihasilkan sodium fenoksid

ikarbonat atau Na2CO3 dan dengan sodium

t berlangsung karena fenol kurang asam untuk

on karbonat dan ion bikarbonat tidak cu

 pada fenol (Santoso, 2012).

alam dua golongan. Fenol monovalent, yaitu

hidroksil. Contoh: Phenol, o-Chlorophenol

Fenol polivalen , yaitu fenol yang memilik

ti fenil. Contoh, catechol, hydroquinone dan

atannya dalam kehidupan sehingga disintes

tau diekstrak dari tumbuhan alam (Rahmat, 2012

kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gra

derung asam, artinya ia dapat melepaskan io

n ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6

hmat, 2012).

  ngan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat leb

aksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol d

sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat ber

n pelengkapan orbital antara satu-satunya pasa

mendelokalisasi beban negatif melalui cinc(Rahmat, 2012).

n melalui oksidasi sebagian pada benzena ata

enol juga dapat diperoleh sebagai hasil dari o

 pada umumnya, fenol tidak memberika karbo

edua zat ini. Keadaan ini menguntungkan k

II-12

auan Pustaka

 Kimia Fisika 

gan air (Santoso,

menghasilkan

reaksi ini, ion

a dan air. Reaksi

idrogenkarbonat

 bereaksi dengan

up basa untuk

enol yang hanya

, m-Cresol, p-

  i banyak gugus

esorcinol. Fenol

is secara besar-

  ).

  /100 ml. Fenol

n H+

dari gugus

5O−

yang dapat

ih asam. Hal ini

apat melepaskan

eaksi seperti itu.

gan oksigen dan

in tersebut dan

asam benzoat

  sidasi batu bara

  ndioksida ketika

rena kita dapat

Page 21: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 21/42

1.Fenol tidak larut dala

2.Fenol bereaksi denga

mengandung sodium

3.Fenol tidak bereaksi d

(Clark, Jim. 2004).

Sifat-sifat fenol :

a. Mengandung gugus O

 b. Mempunyai titik didi

c. Mempunyai rumus m

d. Fenol larut dalam pel

e. Berupa padatan (krist

f. Mempunyai massa m

g. Mempunyai titik didi

h. Mempunyai titik bek

(Supadi, 2012).

Air adalah sen

sampai saat ini di Bu

 permukaan Bumi. Ter

Bumi. Air sebagian besa

dan puncak-puncak

hujan, sungai, muka air

tersebut bergerak mengi

air di atas permukaan t

 bersih penting bagi kehi

BAB II Tinj

Laboratorium

air 

  n sodium hidroksida membentuk larutan ta

fenoksida

  ngan sodium bikarbonat maupun sodium hidro

  H, terikat pada sp2-hibrida

  yang tinggi

  lekul C6H6O atau C6H5OH

  rut organik 

  l) yang tidak berwarna

  lar 94,11 gr/mol

  181,9°C

  40,9°C

Gambar II.1 Struktur Fenol

awa yang penting bagi semua bentuk kehidupa

  mi, tetapi tidak di planet lain. Air menutu

apat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta

r terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lap

gunung), akan tetapi juga dapat hadir

tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air da

kuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan,

  nah (runoff , meliputi mata air, sungai, muara)

upan manusia (Anonim, 2013).

II-13

auan Pustaka

 Kimia Fisika 

 pa warna yang

genkarbonat

n yang diketahui

 pi hampir 71%

il) tersedia di

isan es (di kutub

sebagai awan,

  lam objek-objek

hujan, dan aliran

menuju laut. Air

Page 22: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 22/42

Air adalah sub

atas dua atom hidrogen

tidak berwarna, tidak 

 padatekanan 100 kPa (1

suatu pelarut yang penti

kimia lainnya, seper 

macam molekul organik 

Air bersifat tid

yaitu 1 atm dan 0 °C.

kemampuan untuk mel

asam, beberapa jenis ga

Air merupaka

disekitar atom oksigen,

dengan hidrogen memb

oksigen membentuk air

daripada elemen-elemen

Air sering dise

kimia. Air berada dala

tekanan dan temperatur

sebuah ion hidrogen (

(OH-) (Anonim, 2013).

BAB II Tinj

Laboratorium

tansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu mol

ang terikat secara kovalen pada satu atom oksi

  berasa dan tidak berbau pada kondisi

 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kim

ng, yang memiliki kemampuan untuk melaru

i garam-garam, gula, asam, beberapa jenis

  (Anonim, 2013).

  ak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pad

. Air merupakan suatu pelarut yang penting,

rutkan banyak zat kimia lainnya, seperti gar 

  dan banyak macam molekul organik (Anonim,

molekul yang spesifik, untuk molekul yang s

seperti nitrogen, flor, dan Posfor, sulfur dan kl

entuk senyawa dalam bentuk gas. Hidrogen

dalam fasa cair, karena oksigen lebih bersi

laintersebut (kecuali flor) (Anonim, 2009).

  but sebagai pelarut universal karena air melar

kesetimbangan dinamis antara fase cair da

  standar. Dalam bentuk ion, air dapat didesk

+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebua

Gambar II.2 Struktur Air 

II-14

auan Pustaka

 Kimia Fisika 

ekul air tersusun

gen. Air bersifat

standar, yaitu

a ini merupakan

tkan banyak zat

as dan banyak

a kondisi standar

yang memiliki

am-garam, gula,

009).

  ejenis atau atom

r, jika berikatan

erikatan dengan

at elektronegatif

tkan banyak zat

 padat di bawah

ripsikan sebagai

ion hidroksida

Page 23: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 23/42

Sifat-sifat air, yaitu :

− Mempunyai ru

molekul hidroge

− Air bersifat tidak

 pada tekanan 10

− Air merupakan

untukmelarutkan

 beberapa jenis g

− Air menempel p

− Air juga memp

kepolarannya

− Air memiliki

kuatnya sifat ko

− Mempunyai mas

− Air mempunyai

dan mempunyai

− Mempunyai titik

− Mempunyai titik

− Kalor jenis air y

(Supadi, 2012).

Salah satu c

 pembuatan logam besi.

 panas ini akan bereaks

 berwarna hitam yang ditersapu oleh aliran uap (

Dalam keadaa

melewati magnetit pana

 juga akan terbentuk. Ua

hidrogen. Reaksi ini da

satu arah. Produk dari re

 bereaksi satu sama lain

BAB II Tinj

Laboratorium

:

  us molekul H2O. Satu molekul air ter

yang terikat secara kovalen pada satu atom ok 

 berwarna, tidak berbau, tidak berasa pada kon

kPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K (0°C)

  suatu pelarut yang penting, yang memil

 banyak zat kimia lainnya, seperti garam-gar 

  s dan banyak macam pelarut organik 

  da sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar 

  unyai sifat adesi yang tinggi disebabkan

tegangan permukaan yang besar yang d

esi antar molekul-molekul air 

  sa molar :18,0153 gr/mol

  densitas 0,998 gr/cm3 (berupa fase cair

densitas 0,92 gr/cm3 (berupa fase padatan)

  lebur : 0°C, 273,15 K, 32°F

  didih : 100°C, 373,15 K, 212°F

  itu 4184 J/(kg.K) berupa cairan pada 20°C

ntoh aplikasi kelarutan timbal balik adal

Ketika uap panas dimasukkan ke sebuah besi

i dengan besi dan membentuk sebuah besi

sebut magnetit, Fe3O4. Hidrogen yang terbentuWahyuni, 2012).

  lain, hasil-hasil reaksi ini akan saling bereaks

akan mengubahnya menjadi besi, d

 panas yang kali ini terbentuk tersa

at berbalik, tapi dalam keadaan biasa, reaksi i

aksi satu arah ini berada dalam keadaan terpisa

ehingga reaksi sebaliknya tidak dapat terjadi (

II-15

auan Pustaka

 Kimia Fisika 

usun atas dua

sigen

  isi standar, yaitu

iki kemampuan

am, gula, asam,

leh sifat alami

  isebabkan oleh

n pada 20°C),

h pada proses

yang panas, uap

ksida magnetik

k oleh reaksi ini

i. Hidrogen yang

n uap panas

u oleh aliran

i menjadi reaksi

dan tidak dapat

ahyuni, 2012).

Page 24: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 24/42

III-1

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

III.1 Variabel Percobaan

Variabel Bebas : Penambahan aquadest 1,3 ml hingga volume 13 ml dan massa

fenol 2,5 gram dan 3,5 gram

Variabel Kontrol : Tekanan, zat terlarut, dan zat pelarut

Variabel Terikat : Temperatur 

III.2 Bahan yang Digunakan

1. Aquadest

2. Fenol (C6H5OH)

III.3 Alat yang Digunakan

1. Gelas ukur 

2. Kaca Arloji

3. Pemanas Elektrik 

4. Pengaduk 

5. Pipet tetes

6. Tabung Reaksi

7. Termometer 

8. Timbangan elektrik 

9.   Waterbath

III.4 Prosedur Percobaan

III.4.1 Percobaan Mencari Temperatur Kritis

1. Menimbang 2,5 gram fenol dan memasukkan ke dalam tabung reaksi besar yang

telah dilengkapi dengan termometer dan pengaduk.

2. Menambahkan 1,3 ml aquadest.

3. Memanaskannya dalam waterbath.

4. Mencatat besarnya suhu ketika larutan mulai jernih.

5. Mengangkatnya dari waterbath.

6. Mencatat besarnya suhu ketika larutan mulai keruh.

7. Menambahkan aquadest sesuai variabel volume 1,3 ml.

Page 25: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 25/42

8. Mengulangi tahap

9. Mengulangi tahap 1

III.4.2 Perhitungan Persent

1. Menimbang 2,5 gra

telah dilengkapi de

2. Menambahkan 1,3

3. Menghitung persen

2,5 gram fenol den

4. Mengulangi tahap

5. Mengulangi tahap 1

III.5 Diagram Alir Percob

III.5.1 Percobaan Mencari

Menimbang 2,5 gram

telah di

Mencat

Mencat

Menamba

BAB III Metodol

Laboratorium

sampai 6 hingga volume aquadest 13 ml.

  -8 dengan variabel berat fenol sebesar 3,5 gram

se Berat Fenol

m fenol dan memasukkan ke dalam tabung rea

gan thermometer dan pengaduk.

l aquadest.

  ase berat fenol dalam larutan fenol-air dengan

an 2,5 gram fenol dan 1,3 gram air.

sampai 3 hingga volume aquadest 13 ml.

  -4 dengan variabel berat fenol sebesar 3,5 gram

aan

  emperatur Kritis

Mulai

  fenol dan memasukkan ke dalam tabung reaksi

engkapi dengan termometer dan pengaduk.

Memanaskannya dalam waterbath.

t besarnya suhu ketika larutan mulai jernih.

t besarn a suhu ketika larutan mulai keruh.

Menambahkan 1,3 ml aquadest.

Mengangkatnya dari waterbath.

hkan aquadest sesuai variabel volume 1,3 ml.

A

III-2

gi Percobaan

 Kimia Fisika 

.

  si besar yang

ara membagi

.

  besar yang

Page 26: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 26/42

III.5.2 Perhitungan Persent

Menimbang 2,5 gram

telah dil

Menghitung persentase

ram fe

Mengulangi

Men ulan i tah

Mengulangi

Mengulangi tah

BAB III Metodol

Laboratorium

se Berat Fenol

Selesai

Mulai

  fenol dan memasukkan ke dalam tabung reaksi

engkapi dengan thermometer dan pengaduk.

  erat fenol dalam larutan fenol-air dengan cara

ol den an 2 5 ram fenol dan 1 3 ram air.

  ahap 2 sampai 3 hingga volume aquadest 13 m

  1-4 den an variabel berat fenol sebesar 3,5

Menambahkan 1,3 ml aquadest.

Selesai

  ahap 2 sampai 6 hingga volume aquadest 13 m

  p 1-8 dengan variabel berat fenol sebesar 3,5 g

A

III-3

gi Percobaan

 Kimia Fisika 

 besar yang

embagi 2,5

.

am.

.

am.

Page 27: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 27/42

III.6 Gambar Alat Percobaa

Gelas Ukur 

Pengaduk 

Termometer 

BAB III Metodol

Laboratorium

n

Kaca Arloji Peman

Pipet Tetes Tabu

Timbangan Elektrik    Wa

III-4

gi Percobaan

 Kimia Fisika 

s Elektrik 

g Reaksi

terbath

Page 28: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 28/42

IV-1

BAB IV

HASIL PERCOBAAN dan PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Percobaan

Dari percobaan timbale balik fenol air yang telah dilakukan, didapatkan hasil

sebagai berikut :

Tabel IV.1.1 Hasil Percobaan Timbal Balik Fenol Air dengan Variabel Berat 2,5 gram

Fenol

Aquadest (ml) % BeratFenol (%) Suhu (0

C)

Jernih Keruh Rata-Rata (x 

1,3 65,79 60 57   58,5

2,6 49,02 67 65 66

3,9 39,06 70 68 69

5,2 32,47 71 68 69,5

6,5 27,78 70 67 68,5

7,8 24,27 67 65 66

9,1 21,55 65 64 64,5

10,4 19,38 64 63 63,5

11,7 17,61 63 62 62,5

13 16,13 63 61 62

Page 29: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 29/42

Tabel IV.1.2 Hasil Per 

Fenol

Aquadest (ml) %

1,3

2,6

3,9

5,26,5

7,8

9,1

10,4

11,7

13

IV.2 Pembahasan

Percobaan timba

fenol air. Selain itu, per 

 persentase berat fenol d 

dalam percobaan timbal

untuk variabel penam

sebanyak sepuluh kali.

BAB IV HasilPercobaanda

Laboratorium

obaan Timbal Balik Fenol Air dengan Variabe

  eratFenol (%)Suhu (

0C)

Jernih Keruh

79,37 54 50

65,79 65 63

56,18 66 64

49,02 67 6643,38 67 65

39,06 66 64

35,46 64 63

32,47 63 61

29,94 62 59

27,78 60 58

l balik fenol air bertujuan untuk mencari temp

  cobaan timbal balik fenol air ini juga bertujua

ri timbale balik fenol air. Variabel berat fenol

 balik fenol air ini adalah 2,5 gram dan 3,5 g

ahan aquadest adalah sebesar 1,3 ml den

IV-2

  Pembahasan

 Kimia Fisika 

l Berat 3,5 gram

ata-Rata (

52

64

65

66,566

65

63,5

62

60,5

59

eratur kritis dari

n untuk mencari

 yang digunakan

  am. Sedangkan,

an penambahan

Page 30: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 30/42

Grafik IV.2.1 Ti

Berdasarkan gra

sebesar 16,13% didapa

menjadi keruh adalah 6

suhu rata-ratanya adala

didapatkan suhu rata-ra

21,55% suhu rata-rata

24,27% suhu rata-rata y

suhu rata-ratanya adala

yang didapatkan adalah

rata-ratanya 690C. Untu

660C.Untuk persentase

didapatkan adalah 58,50

temperatur kritisnya a

Berdasarkan literatur d 

maka semakin tinggi te

 percobaan, tidak sesuai

34% dan temperatur krit

Kurva yang tevariabel berat fenol 2,

56

58

60

62

64

66

68

70

72

0 10

   T  e  m  p  e  r  a   t  u  r   (   0   C   )

BAB IV HasilPercobaanda

Laboratorium

 bal Balik Fenol-Air denganVariabel berat Fen

ik IV.2.1, dapat dilihat bahwa pada saat perse

  tkan suhu rata-rata larutan dari berubah jer 

 0C. Pada saat persentase berat fenol sebesar 17

h 62,50C. Pada saat persentase berat fenol

a larutan adalah 63,50C. Untuk persentase be

  larutan adalah 64,50C. Untuk persentase ber 

  ng didapatkan adalah 660C. Pada persentase be

  68,50C.Untuk persentase berat fenol 32,47

69,50C. Pada persentase berat fenol 39,06%

 persentase berat fenol sebesar 49,02% suhu ra

 berat fenol yang terakhir yaitu 65,79% suh

C. Berdasarkan percobaan timbal balik fenol a

alah 69,50C dengan persentase berat fenol

 jelaskan  bahwa semakin banyak aquadest ya

 peratur kritis fenol air. Temperatur kritis yan

dengan literatur yang menyatakan bahwa kom

is sistem fenol air adalah 660C (Fatmawati, 2011

  rbentuk berdasarkan percobaan timbal balikgram adalah parabola. Hal ini sesuai deng

20 30 40 50 60

Persentase Berat Fenol (%)

IV-3

  Pembahasan

 Kimia Fisika 

l 2,5 gram

ntase berat fenol

ih dan kembali

  ,61% didapatkan

sebesar 19,38%

at fenol sebesar

at fenol sebesar

rat fenol 27,78%

suhu rata-rata

didapatkan suhu

a-ratanya adalah

rata-rata yang

ir ini didapatkan

adalah 32,47%.

ng ditambahkan

didapatkan dari

osisi berat fenol

.

enol air dengann literatur yang

70

Page 31: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 31/42

menyatakan bahwa kurv

kritisnya yang merupak 

fenol 32,4%. Bentuk pa

 perubahan temperatur bai

Grafik IV.2.2 Ti

Berdasarkan grafik IV.2

27,78% didapatkan suh

adalah 590C. Pada saat

ratanya adalah 60,50C.

rata-rata larutan adalah

rata larutan adalah 63,5

yang didapatkan adalahadalah 66

0C.Untuk pers

66,50C. Pada persentase

 persentase berat fenol s

 berat fenol yang terakh

Berdasarkan percobaan

66,50C dengan persenta

 bahwa semakin banyak

kritis fenol air. Temper

50

52

54

56

58

60

62

64

66

68

70

0

   T  e  m  p  e  r  a   t  u  r

   (   0   C   )

BAB IV HasilPercobaanda

Laboratorium

a dari timbal balik fenol air adalah parabola, di

n titik puncak dari parabola yaitu 69,50C pada

  rabola ini  berdasarkan pada bertambahnya % f 

k di bawah temperatur kritis(Atkins, 1968).

 bal Balik Fenol-Air dengan Variabel Berat Fen

.2, dapat dilihat bahwa pada saat persentase be

rata-rata larutan dari berubah jernih dan kemb

 persentase berat fenol sebesar 29,44% didap

ada saat persentase berat fenol sebesar 32,47%

620C. Untuk persentase berat fenol sebesar 3

C. Untuk persentase berat fenol sebesar 39,06

650

C. Pada persentase berat fenol 43,38% sntase berat fenol 49,02% suhu rata-rata yang d

 berat fenol 56,18% didapatkan suhu rata-rata

 besar 65,79% suhu rata-ratanya adalah 640C.

ir yaitu 79,37% suhu rata-rata yang didapatk

imbal balik fenol air ini didapatkan temperatur

se berat fenol adalah 49,02%. Berdasarkan lit

aquadest yang ditambahkan maka semakin t

tur kritis yang didapatkan dari percobaan, tid

0 40 60 80

Persentase Berat Fenol (%)

IV-4

  Pembahasan

 Kimia Fisika 

mana temperatur 

 persentase berat

  nol dalam setiap

ol 3,5 gram

  rat fenol sebesar

li menjadi keruh

atkan suhu rata-

 didapatkan suhu

,46% suhu rata-

% suhu rata-rata

uhu rata-ratanyaidapatkan adalah

ya 650C. Untuk

ntuk persentase

an adalah 520C.

kritisnya adalah

eratur dijelaskan

nggi temperatur

k sesuai dengan

100

Page 32: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 32/42

literatur yang menyata

sistem fenol air adalah 6

Kurva yang te

variabel berat fenol 3,

menyatakan bahwa kurv

kritisnya yang merupak

fenol 49,02%. Bentuk p

 perubahan temperatur bai

Grafik IV.2.3Perba

Berdasarkan grafi

 balik fenolair dengan

variabel 3,5 gramfenol,

gram dan 3,5 gram ked 

menyatakan bahwa grafi

Selain itu, temp

dibandingkan dengan 3

dipengaruhi oleh zat te

semakin banyak zat ya

sehingga suhunya menj

46

50

54

58

62

66

70

74

78

82

0

   T  e  m  p  e  r  a   t  u  r   (   0   C   )

BAB IV HasilPercobaanda

Laboratorium

an bahwa komposisi berat fenol 34% dan t

  60C (Fatmawati, 2011).

  rbentuk berdasarkan percobaan timbal balik

gram adalah parabola. Hal ini sesuai deng

a dari timbal balik fenol air adalah parabola, di

n titik puncak dari parabola yaitu 66,50C pada

arabola ini  berdasarkan pada bertambahnya % f 

k di bawah temperatur kritis(Atkins, 1968).

dinganTimbalBalikFenol-Air VariabelBeratFe

denganBeratFenol 3,5 gram

k IV.2.3, dapat dilihat bahwa kesamaan anta

ariabel 2,5 gramfenoldankurva timbal balik

dimana pada kurva timbal balik fenolair den

anya membentuk parabola. Hal ini sesuai deng

k timbal balik fenol air berbentuk parabola (Atk

eratur fenol dengan variabel berat 2,5 gr

,5 gram, karena temperatur pada percobaan ti

larut dan pelarut. Hal ini tidak sesuai dengan

g terlarut maka semakin lama larutan tersebut

di lebih tinggi. Zat terlarut dalam larutan timb

20 40 60 80

Persentase Berat Fenol (%)

IV-5

  Pembahasan

 Kimia Fisika 

emperatur kritis

enol air dengan

n literatur yang

ana temperatur

 persentase berat

nol dalam setiap

nol 2,5 gram

ra kurva timbal

fenolair dengan

gan variabel 2,5

an literatur yang

ns, 1968).

m lebih tinggi

 bal balik fenol

literatur bahwa,

untuk mendidih

al balik fenol-air

100

Page 33: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 33/42

3,5 gram lebih banyak

gram. Sehingga, semaki

mendidih sehingga suh

 pelarut pun mempengar

Dari percobaan y

 balik fenol-air kelaruta

dengan salah satu komp

dari keruh menjadi je

mengalami perubahan k

Kelarutan timbal

sebagian bila temperatur

maka larutan tersebut

telah melewati tempera

kondisi bercampur seba

kelarutan fenol dalam

 bertambahnya % fenol

kritis. Jika temperatur d

komposisi larutan dari s

untuk lapisan atas akan

 bawah akan berkurang (

maka komposisi sistem l

dengan sempurna(Atkins

BAB IV HasilPercobaanda

Laboratorium

daripada zat terlarut dalam larutan timbal ba

n banyak zat terlarut maka semakin lama larut

nya menjadi lebih besar. Selain itu titik didi

hi temperatur larutan (Yistika, 2012).

  ng telah dilakukan, dapat dibuktikan bahwa

ya akan berubah apabila ke dalam campuran

onen penyusunnya yaitu fenol dan air. Perubah

rnih dan dari jernih menjadi keruh menan

elarutan yang dipengaruhi oleh perubahan suhu.

  balik adalah kelarutan dari suatu larutan

nya di bawah temperatur kritis. Jika mencapai t

apat bercampur sempurna (homogen) dan jik

tur kritis maka sistem larutan tersebut akan

ian lagi. Salah satu contoh dari temperatur ti

air yang membentuk kurva parabola yang b

dalam setiap perubahan temperatur baik di b

ri dalam kelarutan fenol aquadest dinaikkan di

stem larutan tersebut akan berubah. Kandunga

ertambah (lebih dari 11,8 %) dan kandungan

kurang dari 62,6 %). Pada saat suhu kelaruta

arutan tersebut menjadi seimbang dan keduany

PW, 1999).

IV-6

  Pembahasan

 Kimia Fisika 

lik fenol air 2,5

n tersebut untuk

zat terlarut dan

kelarutan timbal

itu ditambahkan

an warna larutan

akan kalau zat

ang bercampur

emperatur kritis,

a temperaturnya

kembali dalam

 bal balik adalah

erdasarkan pada

wah temperatur

atas 50°C maka

fenol dalam air

enol dari lapisan

mencapai 66°C

dapat dicampur

Page 34: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 34/42

V-1

BAB V

KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan timbal balik fenol air yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

 bahwa :

1. Pada hasil percobaan timbal balik fenol air dengan variabel berat fenol adalah 2,5 gram

memiliki grafik berbentuk parabola dan memiliki puncak kurva yang merupakan

temperatur kritis. Temperatur kritis yang dicapai pada percobaan ini adalah 69,50c dengan

 persentase berat fenol adalah 32,47%.

2. Pada hasil percobaan timbal balik fenol air dengan variabel berat fenol adalah 3,5 gram

memiliki grafik berbentuk parabola dan memiliki puncak kurva yang merupakan

temperatur kritis. Temperatur kritis yang dicapai pada percobaan ini adalah 66,50c dengan

 persentase berat fenol adalah 49,02%.

3. Temperatur fenol pada variabel berat 2,5 gram lebih tinggi jika dibandingkan dengan

variabel berat fenol sebesar 3,5 gram. Hal ini disebabkan karena temperatur dalam

 percobaan dipengaruhi oleh zat terlarut dan pelarut. Temperatur timbal balik fenol air pada

variabel berat 2,5 gram lebih tinggi jika dibandingkan dengan 3,5 gram dikarenakan jumlah

zat terlarutya lebih kecil dan volume aquadest yang ditambahkan sama sehingga semakin

lama larutan tersebut mendidih sehingga semakin tinggi temperaturnya.

4. Faktor-fator yang mempengaruhi kelarutan pada percobaan timbal balik fenol air ini adalah

suhu atau temperatur, jenis zat terlarut dan zat pelarut, pengadukan, konsentrasi, ion

senama, dan luas permukaan. Zat yang memiliki kemolaran sejenis dapat saling

melarutkan. Pengaturan suhu yang disesuaikan dengan titik didih zat yang digunakan akan

mempercepat kelarutan. Semakin kecil luas permukaan zat maka semakin cepat zat terebut

 bereaksi agar dapat melarut.

Page 35: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 35/42

BAB III Metodol

Laboratorium

III-2

gi Percobaan

 Kimia Fisika 

Page 36: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 36/42

vi

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2009, Agustus 14). Forum Positif dar dahlanforum. Retrieved Desember 25,

2013, from Forum Positif dar dahlanforum web site:

http://dahlanforum.wordpress.com/2009/08/14/air-h2o-senyawa-yang-paling-

melimpah-di-muka-bumi/

Anonim. (2012, Oktober 21).  Numero Uno. Retrieved Desember 25, 2013, from Numero

Uno: http://2011-numerouno.blogspot.com/2012/10/timbal-balik-fenol-air.html

Anonim. (2013, September 22). Wikipedia. Retrieved Desember 25, 2013, from Wikipedia

Ensiklopedia Bebas: http://id.wikipedia.org/wiki/Air 

Cahaya. (2012). Stuff about Chemist . Retrieved Desember 18, 2013, from Stuff about

Chemist web site: http://sitinursiami4ict.wordpress.com/education/laporan-

 praktikum-kimia-fisika-kelarutan-timbal-balik-sistem-biner-fenol-air/

Fatimah, N. (2013, April 15).  Afnan Aziz. Retrieved Desember 25, 2013, from Afnan Aziz

web site: http://dakwahkamp.blogspot.com/2013/04/laporan-praktikum-

kesetimbangan-fasa.html

Friskaiga. (2012, Januari 16). Retrieved Desember 18, 2013, from

http://friskaiga.blogspot.com/2012/01/menentukan-suhu-kritik-fenol-air.html

Lailatul. (2013, Juli 13). Titoel's. Retrieved Desember 25, 2013, from Titoel's Blog:

http://lailatul27.wordpress.com/2013/07/13/laporan-praktikum-2/

Medisa, E. (2013, Maret 09).  Eldesi Medisa. Retrieved Desember 18, 2013, from Eldesi

Medisa Web Site: http://eldesimedis.blogspot.com/2013/03/laporan-resmi-

 praktikum-kimia-fisika.html

 Nay. (2011 , Nopember 29).  NAY . Retrieved Desember 18, 2013, from NAY Blog's:

http://didahchem.blogspot.com/2011/11/sistem-biner-fenol-air.htmlRahayu, I. P. (2011, Nopember). Kimia Itu Indah. Retrieved Desember 18, 2013, from

Kimia Itu Indah Web Site:

http://ezzamogy.blogspot.com/2011/11/laporanpraktikum-kimia-fisika.html

Rahmat, Y. K. (2012, Nopember). Yoga Kevan Rahmat Farmasi Hiburan. Retrieved

Desember 25, 2013, from blogspot web site:

http://yoggazta.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-fenol-kfa.html

Rohayati, & Safitri, N. (2013). KELARUTAN TIMBAL BALIK SISTEM BINER FENOL

 AIR. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Page 37: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 37/42

vii

Santoso, B. (2012, Desember 2). Budi Santoso. Retrieved Desember 25, 2013, from BudiSantoso Web Site: http://inisantoso.wordpress.com/2012/12/02/fenol/

Sukardjo. (1989). Kimia Fisika. Jakarta: Rineka Cipta.

Supadi. (2010, Desember 1). Supadi. Retrieved Desember 25, 2013, from Supadi Blo:

http://www-supadi.blogspot.com/2010/12/kelarutan-timbal-balik.html

Wahyuni, I. T. (2012, Oktober 2).  Ita. Retrieved Desember 25, 2013, from Ita Blog:

http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-kimia-fisika-kelarutan-timbal.html

Widiyanti. (2011). Widiyanti4itc. Retrieved Desember 18, 2013, from Widiyanti4ict Web

Site: http://widiyanti4ict.wordpress.com/mata-kuliah/kimia-fisika/kelarutan-timbal- balik-sistem-biner-fenol-air/

Yustika, A. (2012).  LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN TIMBAL

 BALIK SISTEM BINER FENOL-AIR. Semarang.

Page 38: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 38/42

viii

DAFTAR NOTASI

Simbol Keterangan Satuan

m Massa gram

T Temperatur    0

C

V Volume L

 N Normalitas N

M Molaritas M

Page 39: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 39/42

ix

APPENDIKS

1. Menghitung Suhu Rata-Rata dengan Variabel Berat Fenol 2,5 gram

Volume Aquadest 1,3 ml

T =T jernih + T keruh

2

T =60 + 57

2

T = 58,5 0C

Volume Aquadest 2,6 ml

T =T jernih + T keruh

2

T =67 + 65

2

T = 660C

Volume Aquadest 3,9 ml

T = T jernih + T keruh2

T =70 + 68

2

T = 690C

Volume Aquadest 5,2 ml

T =T jernih + T keruh

2

T =71 + 68

2T = 69,5

0C

Volume Aquadest 6,5 ml

T =T jernih + T keruh

2

T =70 + 67

2

T = 68,50C

Volume Aquadest 7,8 ml

T =T jernih + T keruh

2

T =67 + 65

2

T = 66 0C

Volume Aquadest 9,1 ml

T =T jernih + T keruh

2

T =65 + 64

2

T = 64,50C

Volume Aquadest 10,4 ml

T = T jernih + T keruh2

T =64 + 63

2

T = 63,50C

Volume Aquadest 11,7 ml

T =T jernih + T keruh

2

T =63 + 62

2T = 62,5

0C

Volume Aquadest 13 ml

T =T jernih + T keruh

2

T =63 + 61

2

T = 620C

Page 40: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 40/42

x

2. Menghitung Persen Berat Fenol dengan Variabel Berat Fenol 2,5 gram

Volume Aquadest 1,3 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran×100 %

%W =2,5

1,3 + 2,5 ×100 %

%W = 65,79 %

Volume Aquadest 2,6 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campran×100 %

%W =2,5

2,6 + 2,5 ×100 %

%W = 49,02 %

Volume Aquadest 3,9 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran×100 %

%W =2,5

3,9 + 2,5  ×100 %

%W = 39,06 %

Volume Aquadest 5,2 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran×100 %

%W =2,5

5,2 + 2,5 ×100 %

%W = 32,47 %

Volume Aquadest 6,5 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran ×100 %

% =2,5

6,5 + 2,5 ×100 %

% = 27,78 %

Volume Aquadest 7,8 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran ×100 %

%W =2,5

7,8 + 2,5 ×100 %

%W = 24,27 %

Volume Aquadest 9,1 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Pelarut×100 %

%W =2,5

9,1 + 2,5 ×100 %

%W = 21,55 %

Volume Aquadest 10,4 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran ×100 %

%W =

2,5

10,4 + 2,5  ×100 %

%W = 19,38 %

Volume Aquadest 11,7 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran×100 %

%W =2,5

11,7 + 2,5 ×100 %

%W = 17,61 %

Volume Aquadest 13 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran×100 %

%W =2,5

13 + 2,5 ×100 %

%W = 16,13 %

Page 41: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 41/42

xi

3. Menghitung Suhu Rata-Rata dengan Variabel Berat Fenol 3,5 gram

Volume Aquadest 1,3 ml

T =T jernih + T keruh

2

T =54 + 50

2

T = 520C

Volume Aquadest 2,6 ml

T = T jernih + T keruh2

T =65 + 63

2

T = 640C

Volume Aquadest 3,9 ml

T =T jernih + T keruh

2

T =66 + 64

2T = 65

0C

Volume Aquadest 5,2 ml

T =T jernih + T keruh

2

T =67 + 66

2

T = 66,50C

Volume Aquadest 6,5 ml

T =T jernih + T keruh

2

T =67 + 65

2

T = 660C

Volume Aquadest 7,8 ml

T =T jernih + T keruh

2

T =66 + 64

2

T = 650C

Volume Aquadest 9,1 ml

T = T jernih + T keruh2

T =64 + 63

2

T = 63,50C

Volume Aquadest 10,4 ml

T =T jernih + T keruh

2

T =63 + 61

2T = 62

0C

Volume Aquadest 11,7 ml

T =T jernih + T keruh

2

T =62 + 59

2

T = 60,50C

Volume Aquadest 13 ml

T =T jernih + T keruh

2

T =60 + 58

2

T = 590C

Page 42: LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 42/42

4. Menghitung Persen Berat Fenol dengan Variabel Berat Fenol 3,5 gram

Volume Aquadest 1,3 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran×100 %

%W =3,5

1,3 + 3,5 ×100 %

%W = 79,37 %

Volume Aquadest 2,6 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran×100 %

%W =3,5

2,6 + 3,5 ×100 %

%W = 65,79 %

Volume Aquadest 3,9 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran×100 %

%W =3,5

3,9 + 3,5  ×100 %

%W = 56,18 %

Volume Aquadest 5,2 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran×100 %

%W =3,5

5,2 + 3,5 ×100 %

%W = 49,02 %

Volume Aquadest 6,5 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Cam puran×100 %

%W =3,5

6,5 + 3,5 ×100 %

%W = 43,38 %

Volume Aquadest 7,8 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran×100 %

%W =3,5

7,8 + 3,5 ×100 %

%W = 39,06 %

Volume Aquadest 9,1 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran×100 %

%W =3,5

9,1 + 3,5 ×100 %

%W = 35,46 %

Volume Aquadest 10,4 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran×100 %

%W =3,5

10,4 + 3,5  ×100 %

%W = 32,47 %

Volume Aquadest 11,7 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran ×100 %

%W =3,5

11,7 + 3,5 ×100 %

%W = 29,94 %

Volume Aquadest 13 ml

%W =Berat Terlarut

Berat Campuran ×100 %

%W =3,5

13 + 3,5 ×100 %

%W = 27,78 %