BAB I

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Diare merupakan salah satu penyakit menular yang angka kesakitan dan kematiannya relatif tinggi. Diare adalah berak-berak lembek sampai cair, bahkan dapat berupa cair saja, yang lebih sering dari biasanya (3 kali atau lebih dalam sehari) yang ditandai dengan gejala dehidrasi, demam, mual dan muntah, anorexia, lemah, pucat, keratin abdominal, mata cekung, membran mukosa kering, pengeluaran urin menurun, dan lain seba- gainya. Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak di berbagai negara termasuk Indonesia. Setiap anak men- galami episode serangan diare rata-rata 3,3 kali setiap tahun. Lebih kurang 80% kematian terjadi pada anak berusia kurang dari dua tahun. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2011, pada tahun 2010 jumlah penderita diare meningkat menjadi 8.443 kasus dengan korban yang meninggal sebanyak 209 jiwa, dan terjadi KLB di 15 propinsi, sedangkan pada tahun 2011 KLB diare terjadi di 11 propinsi dengan jumlah penderita sebanyak 4.204 orang, jumlah kematian sebanyak 73 orang dengan

description

Bab 1

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diare merupakan salah satu penyakit menular yang angka kesakitan dan

kematiannya relatif tinggi. Diare adalah berak-berak lembek sampai cair, bahkan

dapat berupa cair saja, yang lebih sering dari biasanya (3 kali atau lebih dalam

sehari) yang ditandai dengan gejala dehidrasi, demam, mual dan muntah,

anorexia, lemah, pucat, keratin abdominal, mata cekung, membran mukosa kering,

pengeluaran urin menurun, dan lain sebagainya. Penyakit diare masih menjadi

masalah kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan penyumbang

utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak di berbagai negara termasuk

Indonesia. Setiap anak mengalami episode serangan diare rata-rata 3,3 kali setiap

tahun. Lebih kurang 80% kematian terjadi pada anak berusia kurang dari dua

tahun. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2011, pada tahun 2010

jumlah penderita diare meningkat menjadi 8.443 kasus dengan korban yang

meninggal sebanyak 209 jiwa, dan terjadi KLB di 15 propinsi, sedangkan pada ta-

hun 2011 KLB diare terjadi di 11 propinsi dengan jumlah penderita sebanyak

4.204 orang, jumlah kematian sebanyak 73 orang dengan CFR sebesar 1,74%.

Pada tahun 2012 dengan jumlah penderita sebanyak 5.870 orang.1

Penyakit diare sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan

masyarakat dan salah satu penyebab utama kematian bayi dan balita. Penyakit

diare merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan dan masih sebagai

masalah besar di Provinsi Kalimantan Tengah dikarenakan masih buruknya

kondisi sanitasi dasar, lingkungan fisik maupun rendahnya perilaku masyarakat

untuk hidup bersih dan sehat. Penyakit diare sebagai penyakit berbahaya karena

dapat menyebabkan kematian dan menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Pada

tahun 2012 di Provinsi Kalteng terdapat 5 kecamatan dan 9 desa yang terserang

KLB diare dengan jumlah kematian sebanyak 10 kasus. 3

Page 2: BAB I

Penyakit menular ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lingkungan,

agen penyebab penyakit, dan pejamu. Bakteri penyebab diare yang tersering

adalah Escherichia coli walaupun masih ada bakteri penyebab diare yang lain

seperti Campylobacter, Salmonella, dan Vibrio cholera.2 Perilaku masyarakat

untuk hidup bersih dan sehat sangat penting untuk menurunkan kejadian diare.

Oleh karena itu peran sektor kesehatan untuk terus memberikan penyuluhan

kepada masyarakat. Di negara berkembang, diare adalah penyebab kematian

paling umum kematian balita.3

Selain diare, bakteri Escherichia coli dapat menyebabkan infeksi saluran kemih.

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan istilah umum untuk berbagai keadaan

tumbuh dan berkembangnya bakteri dalam saluran kemih dengan jumlah yang

bermakna. Infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh berbagai macam

mikroorganisme seperti bakteri, virus, dan jamur, tetapi yang terbanyak adalah

bakteri.5 ISK dinyatakan apabila ditemukan bakteri di dalam urin,

mikroorganisme yang paling sering menyebabkan ISK adalah bakteri Escherichia

coli dengan presentasi 50-90%. Infeksi saluran kemih dapat mengenai baik laki–

laki maupun perempuan dari semua umur baik pada anak, remaja, dewasa maupun

pada umur lanjut akan tetapi dari kedua jenis kelamin, ternyata wanita lebih sering

dari pria dengan angka populasi umum, kurang lebih 5–15%.6 Infeksi saluran

kemih adalah salah satu penyebab kelainan fungsi ginjal selain penyakit

hipertensi, adanya sumbatan padasaluran kemih, kelainan autoimun, dan diabetes

mellitus.7

Indonesia sebagai negara kedua tertinggi keanekaragaman hayatinya di

dunia dan memiliki potensi yang besar untuk mendapatkan senyawa-senyawa baru

yang berkhasiat sebagai obat.4 Daun sukun (Artocarpus altilis) adalah salah satu

obat tradisional yang mudah didapatkan dan secara empiris telah digunakan di

masyarakat tertentu di Indonesia. Masyarakat menggunakan daun sukun untuk

mengatasi gangguan fungsi ginjal dengan cara meminum air rebusan daun sukun

Page 3: BAB I

tua dengan dosis 15 g setiap harinya.7 Kandungan kimia yang terdapat pada sukun

adalah Flavonoid, artoindonesianin, asam hidrosianat, asetilcolin, tannin,

riboflavin, saponin, phenol, quercetin, champerol dan kalium merupakan

kandungan kimia daun sukun yang berkhasiat sebagai pengobatan. Daun sukun

berkhasiat mengobati berbagai penyakit seperti ginjal, jantung, tekanan darah

tinggi, liver, pembesaran limpa, kencing manis, asma, dan kanker.8 Hampir

seluruh bagian dari tanaman ini telah dimanfaatkan sebagai obat (daun ,buah, kulit

batang, getah). Telah dilakukan uji pendahuluan terhadap ekstrak daun sukun,

yang menunjukkan aktivitas terhadap bakteri dan jamur tertentu. Studi lanjutan

fitokimia terhadap ekstrak daun sukun ini perlu dilakukan, untuk mendapatkan

senyawa kimia yang bersifat aktif farmakologis terhadap bakteri dan jamur yang

patogen.4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas,maka rumusan masalah yang diajukan

untuk penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah kandungan ekstrak etanol Daun sukun dapat menghambat

pertumbuhan Escherichia coli?

2. Berapakah konsentrasi ekstrak etanol Daun sukun paling rendah pada

konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% yang dapat menghambat

pertumbuhan Escherichia coli ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol

Daun sukun dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli dengan metode

cakram Kirby-Bauer.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi ekstrak etanol Daun sukun

terhadap daya hambat pertumbuhan Escherichia coli.

Page 4: BAB I

2. Mengetahui konsentrasi paling rendah esktrak etanol Daun sukun pada

konsetrasi 25%, 50%, 75% dan 100% yang dapat menghambat

pertumbuhan Escherichia coli.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Ilmiah

Penelitian ini diharapkan mampu menjelaskan tentang daun sukun yang

dapat berpotensi sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan Escherichia coli.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan untuk pembelajaran

tentang potensi daun sukun sebagai antibakteri dan juga sebagai bahan pustaka

atau sumbangan pengetahuan untuk pembaca.