BAB I

1
BAB I PENDAHULUAN Penyakit ginjal kronis adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada umunya berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, pada suatu derajat juga memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Penyakit ginjal mengakibatkan berbagai perubahan sistemik pada manusia dan salah satunya adalah rongga mulut. Manifestasi penyakit ginjal di rongga mulut bisa berupa serostomia, pembesaran ginggiva, inflamasi ginggiva, oral malodor, hypoplasia email dan peningkatan karies sehingga perawatan gigi harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan umum penderita penyakit ginjal. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya perdarahan. Pengontrolan dalam penggunaan obat karena turunnya laju filtrasi glomerulus, dan pemakaian profilaksis antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder merupakan hal penting yang harus diperhatikan.

description

aaa

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

Penyakit ginjal kronis adalah suatu proses patofisiologis dengan etiologi

yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, dan pada

umunya berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal adalah suatu

keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel,

pada suatu derajat juga memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa

dialisis atau transplantasi ginjal.

Penyakit ginjal mengakibatkan berbagai perubahan sistemik pada manusia

dan salah satunya adalah rongga mulut. Manifestasi penyakit ginjal di rongga

mulut bisa berupa serostomia, pembesaran ginggiva, inflamasi ginggiva, oral

malodor, hypoplasia email dan peningkatan karies sehingga perawatan gigi harus

disesuaikan dengan kondisi kesehatan umum penderita penyakit ginjal. Hal ini

bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya perdarahan. Pengontrolan dalam

penggunaan obat karena turunnya laju filtrasi glomerulus, dan pemakaian

profilaksis antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder merupakan hal

penting yang harus diperhatikan.