BAB I
-
Upload
maria-mustika-dewantii -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
description
Transcript of BAB I
7/21/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56dca9d9ea597 1/14
Referat
Kejang Demam
Penyusun:
Cindy Cellina Simu 11.2014.098
Kepaniteraan Klini !lmu Penyait Saraf
RS. Dr. "sna#an $ntarisa %&! $'
Peri(de )ei*+uni 201,
'ni-ersitas Kristen Krida a/ana
+aarta
1
7/21/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56dca9d9ea597 2/14
$ !. P"&D$''$&
Kejang bukan suatu penyakit, tetapi gejala dari suatu atau beberapa penyakit, yang
merupakan manifestasi dari lepasnya muatan listrik yang berlebihan di sel-sel neuron otak oleh
karena terganggu fungsinya. Kejang demam pada anak merupakan kelainan neurologik yang
paling sering dijumpai pada bayi dan anak. Kejang demam adalah tipe kejang yang paling sering
terjadi pada anak. Walaupun telah dijelaskan oleh bangsa Yunani , baru pada abad ini kejang
demam dibedakan dengan epilepsy.
Kejang merupakan salah satu darurat medik yang harus segera diatasi.2 Kejang
didefinisikan sebagai gangguan fungsi otak paroksismal yang dapat dilihat sebagai kehilangan
kesadaran, aktivitas motorik abnormal, kelainan perilaku, gangguan sensoris, atau disfungsi
autonom.
Kejang demam adalah kejang yang terjadi pada suhu badan yang tinggi. Suhu badan yang
tinggi ini disebabkan oleh kelainan ekstrakranial .
Serangan kejang demam pada anak yang satu dengan yang lain tidak sama, tergantung dari nilai
ambang kejang masing-masing. Setiap serangan kejang pada anak harus mendapat penanganan
yang cepat dan tepat apalagi pada kasus kejang yang berlangsung lama dan berulang. Karena
keterlambatan dan kesalahan prosedur akan mengakibatkan gejala sisa pada anak atau bahkan
menyebabkan kematian.
umlah penderita kejang demam diperkirakan mencapai 2-!" dari jumlah penduduk di
#S, #merika Selatan, dan $ropa %arat. &amun di #sia dilaporkan penderitanya lebih tinggi.
Sekitar 2'" diantara jumlah penderita mengalami kejang demam kompleks yang harus ditangani
secara lebih teliti. %ila dilihat jenis kelamin penderita, kejang demam sedikit lebih banyak
2
7/21/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56dca9d9ea597 3/14
menyerang anak laki-laki. (enderita pada umumnya mempunyai ri)ayat keluarga *orang tua atau
saudara kandung+ penderita kejang demam.
$ !!. P")$$S$&
Kejang emam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh *suhu
rektal /01+yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranial. Kejang demam adalah suatu
kejadian pada bayi atau anak, biasanya terjadi antara umur bulan dan 3tahun. #nak yang
pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali tidak termasuk dalam
kejang demam. Kejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari 4 bulan tidak termasuk
dalam kejang demam. . Saraf #nak sepakat bah)a anak yang berumur kurang dari bulan atau
lebih dari 3 tahun mengalami kejang yang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain
misalnya infeksi SS( atau epilepsi yang kebetulan terjadi bersama demam.
Kejang terjadi akibat loncatan listrik abnormal dari sekelompok neuron otak yang
mendadak dan lebih dari biasanya, yang meluas ke neuron sekitarnya atau dari substansia grasia
ke substansia alba yang disebabkan oleh demam dari luar otak. Kejang demam sering juga
disebut kejang demam tonik-klonik
Kejang emam Sederhana atau Simple
- 5erjadi pada anak bulan 6 3 tahun dengan status neurologis yang sehat dan
tanpa ada kelainan neurologis pada pemeriksaan fisik atau pada ri)ayat
perkembangan.
- isertai demam dan kejang yang bukan disebabkan oleh meningitis,
ensefalitis, dan penyakit lain yang dapat mempengaruhi otak.
- Kejang bersifat umum dan berlangsung kurang dari 43 menit.- Kejang berhenti sendiri dan tidak berulang dalama 2! jam.
- Kejang umum tonik klonik.- 5idak ada kelainan neurologis setelah kejang. 4
$57898:7
- $tiologi dan pathogenesis kejang demam sampai saat ini belum diketahui,
akan tetapi umur anak, tinggi dan cepatnya suhu meningkat mempengaruhi
terjadinya kejang. ;aktor hereditas juga mempunyai peran yaitu /-22" anak
3
7/21/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56dca9d9ea597 4/14
yang mengalami kejang demam mempunyai orang tua dengan ri)ayat kejang
demam pasa masa kecilnya.- Semua jenis infeksi bersumber di luar susunan saraf pusat yang menimbulkan
demam dapat menyebabkan kejang demam. (enyakit yang paling sering
menimbulkan kejang demam adalah infeksi saluran pernafasan atas terutama
tonsillitis dan faringitis, otitis media akut*cairan telinga yang tidak segera
dibersihkan akan merembes ke saraf di kepala pada otak akan menyebabkan
kejang demam+, gastroenteritis akut, e<antema subitum dan infeksi saluran
kemih. Selain itu, imunisasi (5 *pertusis+ dan campak *morbetili+ juga dapat
menyebabkan kejang demam.2,
$(7$=7898:7Kejang demam merupakan salah satu kelainan neurologis yang sering dijumpai pada bayi
dan anak. ari penelitian oleh berbagai pakar didapatkan bah)a sekitar 2,2"-3" anak pernah
mengalami kejang demam sebelum mereka mencapai usia 3 tahun.
(eneliti di jepang bahkan mendapatkan angka kejadian *insidensi+ yang lebih tinggi,
yaitu> =aeda dkk, 4??, mendapatkan angka ?,@ " *pada pria 4',3" dan pada )anita /,?"+ dan
5suboi mendapatkan angka sekitar @" .
ari berbagai hasil penelitian didapatkan bah)a kejang demam agak sering di jumpai
pada anak laki-laki dari pada anak perempuan, dengan perbandingan berkisar antara 4,!>4 dan
4,2>4. i dapatkan !2" dari anak berusia tahun yang menderita kejang adalah kejang demam .
ari 442 penderita kejang demam yang diteliti oleh =iyake dkk, 4??2, ' adalah laki-
laki dan 32 perempuan. =illichap, 4?/, telah mengumpulkan 2? laporan mengenai kejang
demam dan mendapatkan bah)a dari !?' penderita kejang demam, perbandingan pria dan
)anita adalah 4,!>4.
Sampai sekarang kejang demam merupakan kelainan yang banyak terjadi pada bangsal
saraf. Kejang demam jarang terjadi pada anak yang berumur kurang dari bulan atau lebih dari 3
tahun. #icardi, 4?/, menyebutkan usia rata-rata penderita kejang demam adalah usia antara 4@-
2 bulan, sesekali kejang demam juga dijumpai pada usia yang lebih tua yaitu 3- tahun.
9umbantobing, 4?@3, menyebutkan bah)a insiden tertinggi antara usia bulan sampai 4 tahun,
4
7/21/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56dca9d9ea597 5/14
dari 2?@ penderita kejang demam yang di telitinya. Kurang lebih " anak yang berumur bulan
sampai ? tahun pernah menderita satu kali atau lebih serangan kejang demam.
oeffer dan Wasser, 4?/@, melaporkan bah)a insidensi kejang demam 2!', /A4'''''. i
epang penelitian yang di kerjakan oleh 5suboi, 4?/, mendapatkan insidensi kejang demam
pada balita sebesar @" .!
(#58;7S7898:7
Sel dikelilingi oleh suatu membran yang terdiri dari permukaan dalam *lipid+ dan
permukaan luar *ion+. alam keadaan normal membran sel neuron dapat dengan mudah dilalui
oleh ion Kalium *K B+ dan sangat sulit dilalui oleh ion &atrium *&a B+ dan elektrolit lainnya
kecuali Klorida *1l-+. #kibatnya konsentrasi ion K dalam sel neuron tinggi dan ion &a rendah.
Karena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan luar sel maka terdapat potensial
membran sel neuron. Cntuk menjaga keseimbangan potensial membran ini diperlukan energi dan
bantuan enDim &a-K-#5(-ase yang terdapat pada permukaan sel. Keseimbangan potensial
membran ini dapat dirubah oleh adanya>
- (erubahan konsentrasi ion di ekstraseluler.
- Eangsangan mendadak berupa mekanis, kimia)i, atau aliran listrik dari sekitarnya.
- (erubahan patofisiologi dari membran sendiri dari penyakit atau keturunan.
(ada keadaan demam, kenaikan suhu 401 akan menaikan metabolisme basal 4'-43" dan
kebutuhan oksigen akan meningkat 2'". (ada seorang anak berusia tahun, sirkulasi otak
mencapai 3" dari seluruh tubuh, dibandingkan orang de)asa yang hanya 43". adi pada
kenaikan suhu tubuh tertentu, dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran sel
neuron,dan dalam )aktu yang singkat terjadi difusi ion K maupun &a melalui membran.
(erpindahan ini mengakibatkan lepas muatan listrik yang besar, sehingga meluas ke membran sel
lain melalui neurotransmitter, dan terjadilah kejang.
5iap anak mempunyai ambang kejang yang berbeda. (ada anak dengan ambang kejang
yang rendah, kejang telah terjadi pada suhu /01. (ada anak dengan ambang kejang yang tinggi,
kejang baru terjadi pada suhu !'01. 5erulangnya kejang demam lebih sering terjadi pada anak
dengan ambang kejang yang rendah, sehingga dalam penanggulangannya perlu diperhatikan
pada suhu berapa penderita kejang.!,3
5
7/21/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56dca9d9ea597 6/14
=#&7;$S5#S7 K97&7S
5erjadinya bangkitan kejang pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan dengan kenaikan
suhu badan yang tinggi dan cepat yang disebabkan oleh infeksi di luar susunan saraf pusat, otitis
media akuta, bronkitis, furunkulosis dan lain-lain. Serangan kejang biasanya terjadi dalam 2!
jam pertama se)aktu demam, berlangsung singkat dengan sifat bangkitan dapat berbentuk tonik-
klonik, tonik, klonik, fokal atau akinetik. Cmumnya kejang berhenti sendiri. &amun anak akan
terbangun dan sadar kembali setelah beberapa detik atau menit tanpa adanya kelainan
neurologik.
:ejala yang timbul saat anak mengalami kejang demam antara lain > anak mengalami
demam *terutama demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh yang terjadi secara tiba-tiba+, kejang
tonik-klonik atau grand mal, pingsan yang berlangsung selama ' detik-3 menit *hampir selaluterjadi pada anak-anak yang mengalami kejang demam+.Kejang dapat dimulai dengan kontraksi
yang tiba-tiba pada otot kedua sisi tubuh anak.Kontraksi pada umumnya terjadi pada otot )ajah,
badan, tangan dan kaki.#nak dapat menangis atau merintih akibat kekuatan kontaksi otot. #nak
akan jatuh apabila dalam keadaan berdiri.
(ostur tonik *kontraksi dan kekakuan otot menyeluruh yang biasanya berlangsung selama
4'-2' detik+, gerakan klonik *kontraksi dan relaksasi otot yang kuat dan berirama, biasanya
berlangsung selama 4-2 menit+, lidah atau pipinya tergigit, gigi atau rahangnya terkatup rapat,
inkontinensia *mengeluarkan air kemih atau tinja diluar kesadarannya+, gangguan pernafasan,
apneu *henti nafas+, dan kulitnya kebiruan.
Saat kejang, anak akan mengalami berbagai macam gejala seperti >
4 #nak hilang kesadaran
2 5angan dan kaki kaku atau tersentak-sentak
Sulit bernapas
! %usa di mulut
3 Wajah dan kulit menjadi pucat atau kebiruan
=ata berputar-putar, sehingga hanya putih mata yang terlihat.3
7#:&8S7S %#&7&:
4. $nsefalitis
6
7/21/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56dca9d9ea597 7/14
:ambaran klinis bervariasi dan sering termasuk nyeri kepala, letargi, muntah,
anoreksia, dan keluhan non-spesifik lain. Sering dijumpai kelaianan fungsi mental
yang bermanifestasi sebagai kebingungan, penurunan daya ingat, memberontak yang
tidak biasa, halusinasi dan koma. %angkitan kejang sering terjadi.
(emeriksaan neurologis biasanya memperlihatkan kelainan fokal yang mungkin
samar. (emeriksaan funduskopi sering memperlihatkan peninggian tekanan intra-
kranial. (emeriksaan 1SS mungkin memperlihatkan pleositosis ringan samapi sedang
dengan sel polimorf atau mononukleus, peningkatan ringan samapai sedang
konsentrasi protein dan glukosa selalunya normal. $$: biasanya memperlihatkan
perlambatan difus dengan atau tanpa perubahan paroksisimal.
2. =eningitis %akterialis
=eningitis adalah infeksi ruang subarachnoid dan leptomeningen yang
disebabkan oleh berbagai organism pathogen.#spek penting yang harus dipertimbangkan mencakup usia, etnik, musim, factor
pejamu, dan pola resistensi antibiotic regional di antara pathogen yang mungkin.
5rias klasik gejala meningitis adalah demam, sakit kepala, dan kaku kuduk.
&amun, pada anak di ba)ah dua tahun, kaku kuduk atau tanda iritasi meningen lain
mungkin tidak ditemui. (erubahan tingkat kesadaran laDim terjadi, sebagian besar
penderita mengalami letargi, iritabilitas, atau delirium. (emeriksaan fisik mungkin
memperlihatkan tanda-tanda iritasi meningen 6 kaku kuduk, tanda krenig dan
%rudDinski yang positif. %ayi mungkin menunjukkan peenonjolan ubun-ubun,
kelainan saraf keenam, mungkin terjadi akibat peninggian tekanan intrakranium atay
peradangan di ruang subarknoid.
(leositosis sering dijumpai pada meningitis bakterialis, dengan hitung sel darah
putih 1SS dalam rentang 4''-4',''' selAF9. selpolimorfonuklear mendominasi dan
biasanya melebihi ?'" total. Gipoglikorakia biasanya ditemukan dengan kadar
glukosa 1SS biasnya kurang dari '-3'" kadar glukosa serum. Konsentrasi protein
biasanya meningkat dalam 4''-3''mgAd9. (er)arnaan gram akan positif pada lebih
dari ?'" pasien.2
. $pilepsi
=erupakan kompleks gejala yang timbul akibat akibat gangguan fungsi otak yang
gangguan fungsinya sendiri dapat disebabkan oleh berbagai proses patologik. Kejang
epilepsi ialah satu gejala gangguan fungsi otak yang paling sering ditemukan. $pilepsi
adalah gangguan kronik, dengan tanda utama adalah kejang spontan yang berulang.
7
7/21/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56dca9d9ea597 8/14
:ejala-gejala atau tanda-tanda penyakit ayan ini adalah apabila penyakit ini akan
kambuh, penderita biasanya merasa pusing, pandangan berkunang-kunang, alat
pendengaran kurang sempurna. Selain itu, keluar keringat berlebihan dan mulut keluar
busa. Sesaat kemudian, penderita jatuh pingsan diiringi dengan jeritan. Semua urat-
urat mengejang, lengan dan tungkai menjulur kaku, tangan menggenggam dengan
eratnya, acapkali lidah luka tergigit karena rahang terkatup rapat, si penderita sulit
bernafas dan muka merah atau kebiru-biruan. Selama terserang ayan, biasanya mata
tertutup dan akhirnya tertidur pulas lebih dari !3 menit. #pabila telah bangun dan
ditanya, tidak lagi ingat apa-apa yang telah terjadi atas dirinya. Serangan ayan yang
demikian itu senantiasa datang berulang-ulang.
!. Kejang emam Kompleks
- 5erjadi pada anak bulan 6 3 tahun dengan status neurologis yang sehat dan
tanpa ada kelainan neurologis pada pemeriksaan fisik atau pada ri)ayat
perkembangan.- isertai demam dan kejang yang bukan disebabkan oleh meningitis,
ensefalitis, dan penyakit lain yang dapat mempengaruhi otak.
- Kejang berlangsung 43 menit.- Kejang fokal atau kejang multiple yang terjadi dalam )aktu yang berdekatan
antara 4 kejang dengan kejang yang lainnya.- Kejang terjadi lebih dari 4< dalam 2! jam.- Kejang fokal atau kejang fokal yang menjalar menjadi kejang umum
- =irip gejala SS( * pasien harus di ra)at untuk pemeriksaan lebih lanjut dan
menyingkirkan diagnosis SS( +
-
($#9#KS#&##&
#+ =edika =entosa
alam penanggulangan kejang demam ada faktor yang perlu dikerjakan, yaitu >
7. %ila pasien datang dengan keadaan kejang, maka atasi kejang secepat mungkin
%iasanya kejang demam berlangsung singkat dan pada )aktu datang, kejang sudah
berhenti. #pabila pasien dating dalam keadaan kejang >
5abel 2. 8bat-obat #nti Konvulsan dan osisnya
8bat %ucaal 7ntra Hena Eectal
=idaDolam ',3 mgA kg * ma< 4'
8
7/21/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56dca9d9ea597 9/14
mg +
iaDepam ', mgAkg * ma< 3
mg per dose I 3
yearsJ 4' mg for 3
years +
',3 mgAkg *ma< 2'
mg per dose +
9oraDepam ','3-',4 mgAkg over
4-2 min * ma< ! mg
per dose +
',4 mgAkg * ma< !
mg per dose + diluted
4>4 )ith )ater prior
to administration
ika kejang masih berlanjut >
4 (emberian diaDepam ',2 mgAkg%% per infus diulangi. ika belum terpasang selang
infus, ',3 mgAkg per rektal
2 (enga)asan tanda-tanda depresi pernapasan
ika kejang masih berlanjut >
4 (emberian fenobarbital 2'-' mgAkg%% per infus dalam ' menit
2 (emberian fenitoin 4'-2'mgAkg%% per infus dalam ' menit dengan kecepatan 4
mgAkg%%Amenit atau kurang dari 3'mgAmenit.
ika kejang masih berlanjut, diperlukan penanganan lebih lanjut di ruang pera)atanintensif dengan thiopentone dan alat bantu pernapasan.
%ila kejang telah berhenti, pemberian obat selanjutnya tergantung dari jenis kejang
demam sederhana atau kompleks dan faktor risikonya.
77. (engobatan penunjang
(engobatan penunjang dapat dilakukan dengan memonitor jalan nafas, pernafasan, sirkulasi
dan memberikan pengobatan yang sesuai. Sebaiknya semua pakaian ketat dibuka, posisi kepala
dimiringkan untuk mencegah aspirasi lambung.(enting sekali mengusahakan jalan nafas yang
bebas agar oksigenasi terjamin, kalau perlu dilakukan intubasi atau trakeostomi.(engisapan
lender dilakukan secara teratur dan pengobatan ditambah dengan pemberian oksigen.1airan
intavena sebaiknya diberikan dan dimonitor sekiranya terdapat kelainan metabolik atau
elektrolit.;ungsi vital seperti kesadaran, suhu, tekanan darah, pernafasan dan fungsi jantung
dia)asi secara ketat.
9
7/21/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56dca9d9ea597 10/14
(ada demam, pembuluh darah besar akan mengalami vasodilatasi, manakala pembuluh darah
perifer akan mengalami vasokontrisksi. Kompres es dan alkohol tidak lagi digunakan karena
pembuluh darah perifer bisa mengalami vasokontriksi yang berlebihan sehingga menyebabkan
proses penguapan panas dari tubuh pasien menjadi lebih terganggu. Kompres hangat juga tidak
digunakan karena )alaupun bisa menyebabkan vasodilatasi pada pembuluh darah perifer, tetapi
sepanjang )aktu anak dikompres, anak menjadi tidak selesa karena dirasakan tubuh menjadi
semakin panas, anak menjadi semakin re)el dan gelisah.=enurut penelitian, apabila suhu
penderita tinggi *hiperpireksi+, diberikan kompres air biasa. engan ini, proses penguapan bisa
terjadi dan suhu tubuh akan menurun perlahan-lahan.
%ila penderita dalam keadaan kejang obat pilihan utama adalah diaDepam yang diberikan secara
per rektal, disamping cara pemberian yang mudah, sederhana dan efektif telah dibuktikan
keampuhannya. Gal ini dapat dilakukan oleh orang tua atau tenaga lain yang mengetahui
dosisnya. osis tergantung dari berat badan, yaitu berat badan kurang dari 4' kg diberikan 3 mg
dan berat badan lebih dari 4' kg rata-rata pemakaiannya ',!-', mgAKg%%. Kemasan terdiri atas
3 mg dan 4' mg dalam rectiol. %ila kejang tidak berhenti dengan dosis pertama, dapat diberikan
lagi setelah 43 menit dengan dosis yang sama.
Cntuk mencegah terjadinya udem otak diberikan kortikosteroid yaitu dengan dosis 2'-'
mgAkg%%Ahari dibagi dalam dosis. :olongan glukokortikoid seperti deksametason diberikan
',3-4 ampul setiap jam sampai keadaan membaik.
777. (engobatan rumat
Setelah kejang diatasi harus disusul dengan pengobatan rumat dengan cara mengirim
penderita ke rumah sakit untuk memperoleh pera)atan lebih lanjut. (engobatan ini dibagi atas
dua bagian, yaitu>
• (rofilaksis intermitten
Cntuk mencegah terulangnya kejang di kemudian hari, penderita kejang demam
diberikan obat campuran anti konvulsan dan antipiretika yang harus diberikan kepada anak
selama episode demam. #ntipiretik yang diberikan adalah paracetamol dengan dosis 4'-
43mgAkgAkali diberikan ! kali sehari atau ibuprofen dengan dosis 3-4'mgAkgAkali, -! kali
sehari.#ntikonvulsan yang ampuh dan banyak dipergunakan untuk mencegah terulangnya kejang
demam ialah diaDepam, baik diberikan secara rectal dengan dosis 3 mg pada anak dengan berat
di ba)ah 4'kg dan 4' mg pada anak dengan berat di atas 4'kg, maupun oral dengan dosis ',
10
7/21/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56dca9d9ea597 11/14
mgAkg setiap / jam. (rofilaksis intermitten ini sebaiknya diberikan sampai kemungkinan anak
untuk menderita kejang demam sedehana sangat kecil yaitu sampai sekitar umur
!tahun.;enobarbital, karbamaDepin dan fenition pada saat demam tidak berguna untuk mencegah
kejang demam.
• (rofilaksis jangka panjang
(rofilaksis jangka panjang gunanya untuk menjamin terdapatnya dosis teurapetik yang
stabil dan cukup di dalam darah penderita untuk mencegah terulangnya kejang di kemudian
hari.8bat yang dipakai untuk profilaksis jangka panjang ialah>
4+ ;enobarbital
osis !-3 mgAkg%%Ahari. $fek samping dari pemakaian fenobarbital jangka
panjang ialah perubahan sifat anak menjadi hiperaktif, perubahan siklus tidur dan
kadang-kadang gangguan kognitif atau fungsi luhur.
2+ Sodium valproat A asam valproat
osisnya ialah 2'-' mgAkg%%Ahari dibagi dalam dosis. &amun, obat ini
harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan fenobarbital dan gejala toksik berupa
rasa mual, kerusakan hepar, pankreatitis.
+ ;enitoin
iberikan pada anak yang sebelumnya sudah menunjukkan gangguan sifat berupa
hiperaktif sebagai pengganti fenobarbital. Gasilnya tidak atau kurang memuaskan.
(emberian antikonvulsan pada profilaksis jangka panjang ini dilanjutkan sekurang-
kurangnya tahun seperti mengobati epilepsi. =enghentikan pemberian antikonvulsi
kelak harus perlahan-lahan dengan jalan mengurangi dosis selama atau bulan.
7H.=encari dan mengobati penyebab
(enyebab dari kejang demam baik sederhana maupun kompleks biasanya infeksi traktus
respiratorius bagian atas dan otitis media akut. (emberian antibiotik yang tepat dan kuat perlu
untuk mengobati infeksi tersebut.Secara akademis pada anak dengan kejang demam yang datang
untuk pertama kali sebaiknya dikerjakan pemeriksaan pungsi lumbal. Gal ini perlu untuk
menyingkirkan faktor infeksi di dalam otak misalnya meningitis.#pabila menghadapi penderita
11
7/21/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56dca9d9ea597 12/14
dengan kejang lama, pemeriksaan yang intensif perlu dilakukan, yaitu pemeriksaan pungsi
lumbal, darah lengkap, misalnya gula darah, kalium, magnesium, kalsium, natrium, nitrogen, dan
faal hati.
%+ &on-medika mentosa
$dukasi kepada orang tuaa. =engurangi kecemasan
Yakinkan umumnya prognosis baik
#jarkan cara penanganan kejang
7nformasikan kemungkinan akan berulang kembali
(emberian obat untuk cegah rekurensi tetapi ingatkan efek sampingnya
5idak ada bukti bah)a terapi mengurangi kejadian epilepsy dikemudian
hari
b. #pabila anak kejang kembali 5etap tenang dan jangan panik
9onggarkan pakaian terutama sekitar leher %ila tidak sadar >
• (osisi terlentang dengan kepala miring
• angan memasukkan sesuatu apapun ke dalam mulut )alau untuk
mencegah lidah tergigit
• %ersihkan lendirA ludahA muntahan dari mulut dan hidung
Ckur suhu, observasi dan catat lama dan bentuk kejang
5etap bersama anak selama kejang
iaDepam rektaJ jangan diberikan bila kejang berhenti
%a)a ke dokterA klinikA ES bila kejang 3L.
K8=(97K#S7
Komplikasi dari kejang demam adalah >
4 Kejang demam berulang
• ;aktor risiko >
- Ei)ayat kejang dalam keluarga.- Csia I 42 bulan.
- 5emperatur yg rendah saat kejang.
- 1epatnya kejang setelah demam
Mbila seluruh faktor ada kemungkinan berulangnya kejang demam /'".
%ila faktor *-+ kemungkinan berulangnya kejang demam 4'-43".
Kemungkinan berulangnya kejang demam pada tahun 7.
2. :angguan belajar dan perilaku, retardasi mental, deficit koordiansi dan motorik
dll.
12
7/21/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56dca9d9ea597 13/14
. $pilepsi
• #nak yang menderita kejang demam berisiko lebih besar mengalami
epilepsy, dibandingkan dengan yang tidak.
• ;aktor risiko terjadinya epilepsi di kemudian hari >
- Kelainan neurologis dan perkembangan yang jelas sebelum kejang demam pertama- Kejang demam kompleks- Ei)ayat epilepsi pada orang tua atau saudara kandung
M1atatan >
- =asing-masing faktor risiko meningkatkan kemungkinan kejadian
epilepsi !-"
-Kombinasi faktor risiko meningkatkan kejadian epilepsi menjadi 4o-!?"
-Kemungkinan epilepsi tidak dapat dicegah dengan member terapi rumat
pada kejang demam.!
$ !!!. P"&'%'P.
K$S7=(C9#&
Kejang demam merupakan penyakit yang laDim ditemui pada bayi dan anak usia bulan
sampai 3 tahun dan paling sering ditemui pada usia ?-2' bulan. Kejang demam merupakan
penyakit yang diturunkan, jika orang tua pernah mengalami kejang deman maka anak mereka
berpotensi sangat besar untuk mengalami kejang demam. Kejang demam biasanya dianggap
sebagai kondisi yang tidak membahayakan.
13
7/21/2019 BAB I
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56dca9d9ea597 14/14
D$3%$R P'S%$K$
4 =ary E, =alcolm 9 . (ediatric and 1hild Gealth. 2nd edition. Cnited States> %lack)ell
(ulblishingJ 2''.h. @2-?'.
2 %ehrman. 7lmu Kesehatan #nak. $disi ke-43. akarta > Kedokteran $:1J2''2..h 2'3?-@
;ebrile SeiDures> 1auses, Symptoms, iagnosis and 5reatment. 4 esember 2'42.
iunduh dari tanggal ))).medicinenet.comAfebrileNseiDuresAarticle.html. 4 uni 2'43
! (rice, Sylvia, #nderson. (atofisiologi, Konsep Klinis (roses-(roses (enyakit. akarta >
Kedokteran $:1J2''.h.3'3 Eudolph #=. ;ebrile SeiDures. Eudoplh (ediatrics. 2'th edition. Cnited States> #ppleton
and 9angeJ 2''2.h.2-/ 9atief #, &apitupulu (=, (udjiadi #, :haDali =, (utra 5S. $disi ke-?. 7lmu Kesehatan
#nak. akarta> 7nfomedika akartaJ 2'''. h. /3'-!.
14