BAB I

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lata r Be lakan g Set iap makhlu k hid up membut uhk an oks ige n unt uk per nap asan. Demikian pul a manusi a sebaga i makhlu k hid up jug a membut uhk an oks ige n untuk keh idu pan nya . Manusia memperoleh oksigen yang dibutuhkan melalui udara yang bersih. Udara yang  bersih berarti udara tidak tercemar, sehingga kualitas udara terjaga dengan baik. Dengan udara yang bersih akan diperoleh p ernapasan yang sehat . Udara ambien adalah udara sekitar di lapisan troposfer yang apa adanya yang sehari- hari kita hirup. Dalam keadaan normal, udara ambien ini akan terdiri dari gas nitrogen (7!", oksigen (#$!", argon ($,%&!" gas karbon dioksida ($,$&!" dan sisanya terjadi dari neon, heli um, metan dan hidr ogen. Udara emisi adalah udara ya ng langsung dikeluarkan oleh sumber emisi seperti knalpot kendaraan bermotor dan cerobong gas  buang pabrik. 'e rgantung dari pengelolaan lingkungannya, udara emisi bisa mencemari udara ambien atau tidak mencemari udara ambien. oleh sebab itu perlu diadakan analisis udara ambien dan udara emisi dengan beberapa parameter. arameter-parameter kualitas udara yang dipantau umumnya hampir sama seperti gas S)*, +), )#, #S, & dan  partikulat yang berbentuk padat. encemaran udara adalah masuknya atau dimasukannya at, energi, atau komponen lainya ke dalam udara ambien oleh kegiatanya manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tin gka t ter tentu yan g menyeb abkan uda ra amb ien tidak memenuhi fungsinya. olusi udara perkotaan diperkirakan memberi kontribusi bagi $$.$$$ kematian tiap tahun (/)0U1". Saat ini banyak negara berkembang menghadapi masalah polusi udara yang jauh lebih serius dibandingkan negara maju. +ontoh pengaruh polusi udara terhadap kesehatan dapat dilihat pada kota-kota di negara maju seperti Meuse 2alley, 3elgia tahun 4%&$5 Donora, ennsyl6ania tahun 4%5 dan 8ondon, 9nggris ta hun 4%:#5 di mana terjadi penin gkatan angka kematian (morta litas" dan kesakit an (morb iditas" akibat  polusi udara yang berakibat pada penurunan produkti6itas dan peningkatan pembiayaan kesehatan. )leh sebab itu polusi udara juga merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cukup penting. Di 9ndonesia , ke ndaraan be rmot or merupakan sumber ut ama polusi udar a di  perkotaan. Menurut /o rld 3ank, dalam kurun ;aktu < tahun sejak 4%%: hingga #$$4 terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di 9ndonesia sebesar hampir 4$$!. Sebag ian besar kenda raan bermotor itu meng hasilk an emisi gas buang yang buruk , baik akibat pera;atan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal= kadar timbal0b yang tinggi". Oleh karena itu, untuk menghindari dampak negatif dari pencemaran udara diciptakan suatu alat >arakte risasi pori adsorb ansi dari kaolin telah mengel ompo kkan padatan berpo ri menjadi tiga kat ego ri ber das arkan pad a uku ran por iny a, yai tu mik rop ori (? # nm", mesopori (#-:$ nm" dan makropori (@ :$ nm" (Ahao et al., #$4#". Salah satu material  berpori yang secara umum telah banyak digunakan dalam proses kimia adalah eolit.  amun dalam perkembangannya, penggunaan eolit yang tergolong sebagai material

description

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSetiap makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk pernapasan. Demikian pula manusia sebagai makhluk hidup juga membutuhkan oksigen untuk kehidupannya. Manusia memperoleh oksigen yang dibutuhkan melalui udara yang bersih. Udara yang bersih berarti udara tidak tercemar, sehingga kualitas udara terjaga dengan baik. Dengan udara yang bersih akan diperoleh pernapasan yang sehat .Udara ambien adalah udara sekitar di lapisan troposfer yang apa adanya yang sehari-hari kita hirup. Dalam keadaan normal, udara ambien ini akan terdiri dari gas nitrogen (78%), oksigen (20%), argon (0,93%) gas karbon dioksida (0,03%) dan sisanya terjadi dari neon, helium, metan dan hidrogen. Udara emisi adalah udara yang langsung dikeluarkan oleh sumber emisi seperti knalpot kendaraan bermotor dan cerobong gas buang pabrik. Tergantung dari pengelolaan lingkungannya, udara emisi bisa mencemari udara ambien atau tidak mencemari udara ambien. oleh sebab itu perlu diadakan analisis udara ambien dan udara emisi dengan beberapa parameter. Parameter-parameter kualitas udara yang dipantau umumnya hampir sama seperti gas SOx, CO, NO2, H2S, NH3 dan partikulat yang berbentuk padat.Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukannya zat, energi, atau komponen lainya ke dalam udara ambien oleh kegiatanya manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak memenuhi fungsinya.Polusi udara perkotaan diperkirakan memberi kontribusi bagi 800.000 kematian tiap tahun (WHO/UNEP). Saat ini banyak negara berkembang menghadapi masalah polusi udara yang jauh lebih serius dibandingkan negara maju. Contoh pengaruh polusi udara terhadap kesehatan dapat dilihat pada kota-kota di negara maju seperti Meuse Valley, Belgia tahun 1930; Donora, Pennsylvania tahun 1948; dan London, Inggris tahun 1952; di mana terjadi peningkatan angka kematian (mortalitas) dan kesakitan (morbiditas) akibat polusi udara yang berakibat pada penurunan produktivitas dan peningkatan pembiayaan kesehatan. Oleh sebab itu polusi udara juga merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cukup penting.Di Indonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Menurut World Bank, dalam kurun waktu 6 tahun sejak 1995 hingga 2001 terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sebesar hampir 100%. Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik (misal: kadar timbal/Pb yang tinggi).Oleh karena itu, untuk menghindari dampak negatif dari pencemaran udara diciptakan suatu alat Karakterisasi pori adsorbansi dari kaolin telah mengelompokkan padatan berpori menjadi tiga kategori berdasarkan pada ukuran porinya, yaitu mikropori ( 50 nm) (Zhao et al., 2012). Salah satu material berpori yang secara umum telah banyak digunakan dalam proses kimia adalah zeolit. Namun dalam perkembangannya, penggunaan zeolit yang tergolong sebagai material mikropori, sangat terbatas sebagai akibat dari relatif kecilnya ukuran pori zeolit. Dibutuhkan material dengan ukuran pori lebih besar (mesopori) guna memenuhi kebutuhan dalam berbagai proses kimia tersebut.Para peneliti dari Mobil Research, pertama kali mengkonfirmasi penemuan suatu material mesopori MCM-41 yang merupakan anggota dari keluarga material M41S. Berbeda dengan zeolit yang disintesis dengan molekul tunggal (senyawa amina) sebagai cetakan, MCM-41 disintesis menggunakan aggregat molekul surfaktan atau supramolekul yang dapat mengalami self-assembly (pengaturan diri) sebagai agen pengarah struktur seperti kation tetradecyltrimethyl ammonium (C14TMA). Mekanisme ini dikenal sebagai Liquid Crystal Templating Mechanism (LCT). Sumber silika yang digunakan di antaranya adalah natrium silikat komersial, tetrametilammonium silikat dan tetraetil ortosilikat (TEOS) (Beck et a

Transcript of BAB I

7/21/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56da42115e9fb 1/3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk pernapasan. Demikian pula

manusia sebagai makhluk hidup juga membutuhkan oksigen untuk kehidupannya.Manusia memperoleh oksigen yang dibutuhkan melalui udara yang bersih. Udara yang

 bersih berarti udara tidak tercemar, sehingga kualitas udara terjaga dengan baik. Dengan

udara yang bersih akan diperoleh pernapasan yang sehat .

Udara ambien adalah udara sekitar di lapisan troposfer yang apa adanya yang sehari-

hari kita hirup. Dalam keadaan normal, udara ambien ini akan terdiri dari gas nitrogen

(7!", oksigen (#$!", argon ($,%&!" gas karbon dioksida ($,$&!" dan sisanya terjadi

dari neon, helium, metan dan hidrogen. Udara emisi adalah udara yang langsung

dikeluarkan oleh sumber emisi seperti knalpot kendaraan bermotor dan cerobong gas

 buang pabrik. 'ergantung dari pengelolaan lingkungannya, udara emisi bisa mencemari

udara ambien atau tidak mencemari udara ambien. oleh sebab itu perlu diadakan analisis

udara ambien dan udara emisi dengan beberapa parameter. arameter-parameter kualitas

udara yang dipantau umumnya hampir sama seperti gas S)*, +), )#, #S, & dan

 partikulat yang berbentuk padat.

encemaran udara adalah masuknya atau dimasukannya at, energi, atau komponen

lainya ke dalam udara ambien oleh kegiatanya manusia, sehingga mutu udara ambien

turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak memenuhi

fungsinya.

olusi udara perkotaan diperkirakan memberi kontribusi bagi $$.$$$ kematian tiap

tahun (/)0U1". Saat ini banyak negara berkembang menghadapi masalah polusiudara yang jauh lebih serius dibandingkan negara maju. +ontoh pengaruh polusi udara

terhadap kesehatan dapat dilihat pada kota-kota di negara maju seperti Meuse 2alley,

3elgia tahun 4%&$5 Donora, ennsyl6ania tahun 4%5 dan 8ondon, 9nggris tahun 4%:#5 di

mana terjadi peningkatan angka kematian (mortalitas" dan kesakitan (morbiditas" akibat

 polusi udara yang berakibat pada penurunan produkti6itas dan peningkatan pembiayaan

kesehatan. )leh sebab itu polusi udara juga merupakan salah satu masalah kesehatan

masyarakat yang cukup penting.

Di 9ndonesia, kendaraan bermotor merupakan sumber utama polusi udara di

 perkotaan. Menurut /orld 3ank, dalam kurun ;aktu < tahun sejak 4%%: hingga #$$4

terdapat pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di 9ndonesia sebesar hampir 4$$!.

Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik 

akibat pera;atan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan

kualitas kurang baik (misal= kadar timbal0b yang tinggi".

Oleh karena itu, untuk menghindari dampak negatif dari pencemaran

udara diciptakan suatu alat

>arakterisasi pori adsorbansi dari kaolin telah mengelompokkan padatan berpori

menjadi tiga kategori berdasarkan pada ukuran porinya, yaitu mikropori (? # nm",

mesopori (#-:$ nm" dan makropori (@ :$ nm" (Ahao et al., #$4#". Salah satu material

 berpori yang secara umum telah banyak digunakan dalam proses kimia adalah eolit. amun dalam perkembangannya, penggunaan eolit yang tergolong sebagai material

7/21/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56da42115e9fb 2/3

mikropori, sangat terbatas sebagai akibat dari relatif kecilnya ukuran pori eolit.

Dibutuhkan material dengan ukuran pori lebih besar (mesopori" guna memenuhi

kebutuhan dalam berbagai proses kimia tersebut.

ara peneliti dari Mobil Research, pertama kali mengkonfirmasi penemuan suatu

material mesopori M+M-4 yang merupakan anggota dari keluarga material M4S.

3erbeda dengan eolit yang disintesis dengan molekul tunggal (senya;a amina" sebagaicetakan, M+M-4 disintesis menggunakan aggregat molekul surfaktan atau

supramolekul yang dapat mengalami self-assembly (pengaturan diri" sebagai agen

 pengarah struktur seperti kation tetradecyltrimethyl ammonium (+4'MB". Mekanisme

ini dikenal sebagai Liquid Crystal Templating Mechanism (8+'". Sumber silika

yang digunakan di antaranya adalah natrium silikat komersial, tetrametilammonium

silikat dan tetraetil ortosilikat ('1)S" (3eck et   al.4%%#". Mahalnya harga prekursor 

silika tersebut menyebabkan harga produksi material M+M-4 yang dihasilkan menjadi

relatif tinggi, sehingga perlu dicari alternatif sumber silika yang lebih ekonomis.

>aolin adalah jenis batuan mineral clay (tanah liat" dengan formula

B8#)&.#Si).##). kaolin mengandung 74,#$! Si)#, oleh karena itu kaolin dapat

digunakan sebagai sumber Si)#. Dengan potensi tanah liat yang dimiliki >alimantan3arat, yang sangat melimpah sehingga mudah didapatkan, seperti di >ecamatan +ap

>ala >abupaten 3engkayang ini dapat di jadikan suatu sumber silica dan juga dapat

dijadikan potensi alam untuk meningkatkan pendaptan khas daerah.

 potensi dari kaolin sebagai sumber silika dalam sintesis suatu material nanopori

(mesopori" heksagonal. Dalam rangka lebih meningkatkan nilai ekonomis material yang

akan dihasilkan,

1.2 Rumusan MasalahBsap yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor merupakan hasil pembakaran yang tidak 

sempurna, Dimana at ini sangat berbahaya bagi makhluk yang ada di bumi.

3ahan pencemar yang terutama terdapat didalam gas buang kendaraan bermotor adalah

karbon monoksida (+)", berbagai senya;a hindrokarbon, berbagai oksida nitrogen

()*" dan sulfur (S)*", dan partikulat debu termasuk timbel (3". 3ahan bakar tertentu

seperti hidrokarbon dan timbel organik, dilepaskan keudara karena adanya penguapan

dari sistem bahan bakar.

1.3 Tujuan husus

'ujuan yang ingin dicapai dalam program kreatifitas karsa cipta ini adalah memanfaatkan

mineral tanah liat yang mampu mengurangi pencemaran yang terdapat didalam gas buangkendaraan bermotor yang sangat berbahaya bagi makhluk yang ada di bumi.

1.! Luaran "ang #$hara%kan

8uaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini adalah terciptanya prototype

 pembersih asap kenalpot berbahan dasar mineral tanah liat.

1.& Man'aat

>egunaan dari program ini diharapkan dapat memberi manfaat yakni alat yang dapat

memngurangi keresahan masyarakat terhadap asap kenalpot yang berbahaya dan

merugikan masyarakat.

7/21/2019 BAB I

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-56da42115e9fb 3/3

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 emisi gas buang kendaraan

Dalam gas buang kendaraan bermotor terdapat berbagai komponen yang berbahaya

 bagi tubuh manusia. Diantaranya gas +) (karbon monoksida", b (timbal", +)#  (gaskarbondioksida", serta kabut karbon.

+) adalah gas yang mampu membunuh orang secara massal. 3ila dihirup, ikatan

karbon monoksida dengan darah (karboksihaemoglobin", lebih stabil daripada ikatan oksigen

dengan darah (oksihaemoglobin",sehingga darah menjadi lebih mudah menangkap gas.

Bkibanya, hemoglobin yang semestinya mengangkut dan mengedarkan oksigen ke seluruh

tubuh akan terganggu. 'ubuh akan kekurangan )# dan menimbulkan kematian.

Untuk menurunkan nilai oktan yang biasanya ditambahkan kedalam bahan bakar 

 berkualitas rendah sehingga dapat mengurangi ketukan, maka ditamkanlah timbul (b".

>etika timbal terhirup oleh otak dan ginjal. Untuk selanjutnya disimpan dalam gigi dan

tulang. 3ahaya yang ditimbulkannya yaknik gangguan fase a;al pertumbuhan fisik dan

mental yang berakibat pada fungsi kecerdasan, penurunan 9C dan pemusatan perhatian,hiperaktif, gangguan fungsi kecerdasan, dan penglihatan, dan masih banyak lagi efek yang

disebabkan termasuk pula pelunakan tulang yang terjadi karena b memiliki biloks yang

sama dengan +a sehingga timbal dapat dengan mudah mengambil alih posisi kalsium dalam

tubuh. +a berperan dalam pengerasan tulang. Bpabila +a digantikan oleh b dengan

demikian tidak ada at yang berperan dalam pengerasan tulang sehingga tulang menjadi

lunak.

idrokarbon berbahaya senya;a penyebab iritasi seperti asam cuka, serta senya;a

 penyebab kanker seperti benzopirena,  juga mungkin dihasilkan. Suatu studi menyimpulkan,

asap dari pembakaran sampah mengandung benzopirena &:$ kali lebih besar dari asap rokok.

'elah kita kenal dengan baik, perokok pasif pun dapat berisiko kanker gara-gara asap rokok 

orang-orang di sekitarnya. 8ebih berbahaya apabila anda menderita lagi, karena mereka

menghirup jumlah udara persatuan berat badannya lebih besar darp pada orang de;asa dan

 juga karena perbedaan struktur paru-parunya

2.2 Material Nanopori eksagonal3eck et al. (4%%#" dari Mobil Research melaporkan telah berhasil mensintesis

keluarga material mesopori M4S dengan struktur pori yang teratur dan mengusulkan model

8iEuid +rystal 'emplateF (8+'" sebagai mekanisme pembentukannya seperti yang disajikan

 pada Gambar 4. Metode ini menggunakan struktur kristal cair surfaktan sebagai templat

organik. >eberhasilan mekanisme ini dapat dilihat dari struktur dan dimensi pori material

 berhubungan dengan surfaktan, diantaranya adalah panjang rantai dan sifat kimia surfaktandalam larutan. Material yang diperoleh disebut dengan M+M-4 yang ternyata memiliki

marfologi struktur loronglorong panjang heksagonal. Material M+M-4 memiliki struktur 

 pori sarang lebah berdimensi pori antara 4,: - 4$ nm dengan luas permukaan mencapai 7$$

m#0g. Material lain yang disintesis menggunakan mekanisme 8+' diantaranya adalah M+M-

(2artuli et al., 4%%".