BAB I

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkebunan kelapa sawit Provinsi Riau secara nasional menempati posisi teratas di Indonesia seluas 2.372.400 Ha dengan total produksi 7.340.809 Ton (BPS Provinsi Riau, 2014). Pohon kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan suatu spesies tropis yang berasal dari Afrika Barat, namun kini tumbuh sebagai hibrida di banyak belahan dunia, termasuk Asia Tenggara dan Amerika Tengah. Pohon kelapa sawit menghasilkan minyak sawit yang berasal dari buah sawit. Minyak sawit menjadi minyak pangan yang paling banyak diperdagangkan secara internasional pada tahun 2007 karena relatif murah. Permintaan dunia akan minyak sawit telah melonjak dalam dua dasawarsa terakhir, pertama karena penggunaannya dalam bahan makanan, sabun, dan produk- produk konsumen lainnya, dan belakangan ini sebagai bahan baku mentah bahan bakar nabati. Untuk mencukupi permintaan dunia, maka perkebunan kelapa sawit menjadi primadona dalam sektor industri perkebunan. Buah sawit yang telah matang diolah menjadi CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil). CPO dihasilkan dari daging buah sawit, sedangkan PKO dihasilkan dari inti buahnya. CPO dan PKO ini yang akan menjadi bahan baku untuk membuat produk-produk 1

description

latar belakang cleaner production PKS

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkebunan kelapa sawit Provinsi Riau secara nasional menempati posisi

teratas di Indonesia seluas 2.372.400 Ha dengan total produksi 7.340.809 Ton

(BPS Provinsi Riau, 2014). Pohon kelapa sawit (Elaeis guineensis) merupakan

suatu spesies tropis yang berasal dari Afrika Barat, namun kini tumbuh sebagai

hibrida di banyak belahan dunia, termasuk Asia Tenggara dan Amerika Tengah.

Pohon kelapa sawit menghasilkan minyak sawit yang berasal dari buah sawit.

Minyak sawit menjadi minyak pangan yang paling banyak diperdagangkan secara

internasional pada tahun 2007 karena relatif murah. Permintaan dunia akan

minyak sawit telah melonjak dalam dua dasawarsa terakhir, pertama karena

penggunaannya dalam bahan makanan, sabun, dan produk-produk konsumen

lainnya, dan belakangan ini sebagai bahan baku mentah bahan bakar nabati.

Untuk mencukupi permintaan dunia, maka perkebunan kelapa sawit

menjadi primadona dalam sektor industri perkebunan. Buah sawit yang telah

matang diolah menjadi CPO (Crude Palm Oil) dan PKO (Palm Kernel Oil). CPO

dihasilkan dari daging buah sawit, sedangkan PKO dihasilkan dari inti buahnya.

CPO dan PKO ini yang akan menjadi bahan baku untuk membuat produk-produk

konsumen. Namun, dalam pengolahan kelapa sawit terdapat dampak negatif

terhadap lingkungan akibat dihasilkannya limbah cair, padat, dan gas dari

kegiatan perkebunan dan pabrik kelapa sawit (PKS).

Untuk itu tindakan pencegahan dan penanggulangan dampak negatif dari

kegiatan perkebunan kelapa sawit dan PKS harus dilakukan. Tindakan tersebut

tidak cukup dengan mengandalkan peraturan perundang-undangan saja, tetapi

perlu juga didukung oleh manajemen dampak secara sukarela dan pendekatan

instrumen-instrumen ekonomi oleh masing-masing industri kelapa sawit.

Manajemen dampak dapat dilakukan dengan mengelola limbah yang dihasilkan

menjadi tidak berbahaya dan bernilai jual (by product). Salah satunya, dengan

menerapkan produksi dalam proses pengolahan.

1

Page 2: BAB I

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penulisan makalah produksi bersih pada pabrik

kelapa sawit ini, sebagai berikut:

1. Memahami proses pengolahan buah kelapa sawit

2. Mengetahui potensi dan pemanafaatan limbah pabrik kelapa sawit

3. Memahami cara penerapan produksi bersih pada pabrik kelapa sawit

2