BAB I
-
Upload
budimanrisman -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem saluran cerna, lambung, dan usus adalah pintu gerbang masuk zat-
zat gizi dari makanan, vitamin, mineral, dan cairan yang memasuki tubuh. Fungsi
sistem ini adalah mencernakan makanan dengan cara menggilingnya dan
kemudian mengubah secara kimiawi ketiga bagian utamanya (protein, lemak, dan
karbohidrat) menjadi unit-unit yang siap diresorpsi tubuh. Di saluran lambung-
usus dapat timbul berbagai gangguan yang ada kaitannya dengan proses
pencernaan, resorpsi bahan gizi, perjalanan isi usus yang terlampau cepat (diare)
atau terlampau lambat (konstipasi), serta infeksi usus oleh mikroorganisme. Salah
satu penyakit saluran cerna yang paling sering terjadi adalah radang mukosa
lambung (gastritis)1.
Angka kejadian gastritis di Indonesia berdasarkan data WHO menduduki
peringkat ke tiga dunia sebesar 40,85% setelah Amerika (47%) dan India (43%),
kota Bandung sendiri mencapai angka 30.145 jiwa (32,5%) berdasarkan hasil
Penelitian DepKes RI kota Bandung tahun 20092. Sedangkan angka kejadian di
Rumah Sakit mencapai angka 8.401 jiwa usia 5-44 tahun, 4.438 usia 45-64 tahun,
dan 3.188 usia diatas 65 tahun berdasarkan data dari Profil Kesehatan Kota
Bandung tahun 20073.
Penggunaan obat saluran pencernaan dalam kasus gastritis merupakan
salah satu penatalaksanaan gangguan saluran cerna secara farmakologi (Fase 2),
1
2
walaupun ada pula penatalaksanaan secara non farmakologi (Fase 1) dan
Intervensional/Pembedahan (Fase 3). Obat saluran pencernaan merupakan
penghambat sekresi asam lambung yang secara spesifik menghambat enzim
H+/K+-ATPase (pompa proton) dari sel parietal mukosa lambung. Kadar
penghambat asam tergantung dari dosis dan pada umumnya lebih kuat dari pada
perintangan oleh H2-blockers. Untuk itu monitoring dan evaluasi perlu dilakukan
untuk mengetahui ketepatan penggunaan obat saluran pencernaan dengan pustaka
yang ada terhadap pasien yang di diagnosa gastritis dilihat dari beberapa kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pada kasus di ruang HCU obat saluran pencernaan merupakan salah satu
obat penting yang dibutuhkan pasien seperti pada kasus gastritis, pendarahan
saluran pencernaan dan efek samping dari penggunaan obat-obatan yang
mempengaruhi sisitem pencernaan. Penyediaan obat saluran pencernaan di rumah
sakit harus tersedia guna memenuhi kebutuhan pasien dan mempermudah
penyediaan obat saluran pencernaan yang sering digunakan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dari penelitian
sebagai berikut, meliputi :
a. Obat saluran pencernaan mana yang sering di gunakan di ruang HCU di
salah satu rumah sakit di Bandung ?
3
b. Berapa banyak penggunaan obat saluran pencernaan pada pasien HCU di
salah satu rumah sakit di Bandung ditinjau dari kriteria pasien (jenis
kelamin dan usia) ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui obat saluran pencernaan yang sering di gunakan di ruang
HCU.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mengetahui jenis obat saluran pencernaan apa saja apa yang harus
disediakan di Depo Rawat Inap 2.
1.4 Manfaat
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat diantaranya :
1.4.1 Untuk Mahasiswa
a. Dapat memperkirakan penyediaan obat saluran pencernaan berdasarkan
pemakaian pasien.
b. Menjadi bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.
1.4.2 Untuk Masyarakat Umum
Menjadi bahan evaluasi dan informasi penggunaan obat saluran
pencernaan di rumah sakit.
4
1.4.3 Untuk Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi tambahan dalam
pemberian dan penyediaan penggunaan obat saluran pencernaan sesuai
dengan literatur.