BAB I

2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Bahan tambahan makanan ramai dibicarakan akhir-akhir ini. Salah satu bahan tambahan makanan adalah pemanis makanan. Banyak jenis pemanis diantaranya saccarin, aspartam dan stevia. Tetap kontroversialnya pemakaian pemanis sintetis terjadi karena berbagai hasil penelitian mengungkapkan bahwa penggunaannya mempunyai efek yang kurang baik terhadap kesehatan dan dicurigai menjadi salah satu penyebab timbulnya penyakit kanker. Karenanya, beberapa negara telah membatasi bahkan melarang penggunaan pemanis sintetis tertentu pada aneka produk makanan maupun minuman untuk kepentingan orang banyak. Kehadiran gula stevia dapat dijadikan alternatif yang tepat untuk menggantikan kedudukan pemanis buatan atau pemanis sintetis. Gula stevia sebagai pemanis alami, tingkat kemanisannya mampu menandingi kemanisan gula sintetis. Tingkat kemanisan gula stevia sekitar 200-300 kali (kadang 500 kali) tingkat kemanisan sukrosa (gula tebu). Sementara itu, siklamat, pemanis sintetis kontroversial yang masih sering digunakan, ternyata hanya mempunyai tingkat kemanisan antara 100-200 kali kemanisan sukrosa. Dengan kata lain, tingkat kemanisan gula stevia jauh lebih unggul apabila dibandingkan dengan siklamat atau aspartam yang selama ini masih banyak dipakai sebagai pemanis berbagai macam produk makanan dan minuman. Di Indonesia, tanaman stevia belum menunjukkan peranannya secara nyata

description

news

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I PENDAHULUANA. Latar belakangBahan tambahan makanan ramai dibicarakan akhir-akhir ini. Salah satu bahan tambahan makanan adalah pemanis makanan. Banyak jenis pemanis diantaranya saccarin, aspartam dan stevia.Tetap kontroversialnya pemakaian pemanis sintetis terjadi karena berbagaihasil penelitian mengungkapkan bahwa penggunaannya mempunyai efek yangkurang baik terhadap kesehatan dan dicurigai menjadi salah satu penyebabtimbulnya penyakit kanker. Karenanya, beberapa negara telah membatasibahkan melarang penggunaan pemanis sintetis tertentu pada aneka produkmakanan maupun minuman untuk kepentingan orang banyak.Kehadiran gula stevia dapat dijadikan alternatif yang tepat untukmenggantikan kedudukan pemanis buatan atau pemanis sintetis. Gula steviasebagai pemanis alami, tingkat kemanisannya mampu menandingi kemanisangula sintetis.Tingkat kemanisan gula stevia sekitar 200-300 kali (kadang 500 kali)tingkat kemanisan sukrosa (gula tebu). Sementara itu, siklamat, pemanis sintetiskontroversial yang masih sering digunakan, ternyata hanya mempunyai tingkatkemanisan antara 100-200 kali kemanisan sukrosa. Dengan kata lain, tingkatkemanisan gula stevia jauh lebih unggul apabila dibandingkan dengan siklamatatau aspartam yang selama ini masih banyak dipakai sebagai pemanis berbagaimacam produk makanan dan minuman.Di Indonesia, tanaman stevia belum menunjukkan peranannya secara nyatasebagai salah satu komoditi sumber pemanis. Padahal di banyak negara, pemanisstevia telah berhasil tampil menjadi salah satu komoditi perdagangan baik lokalmaupun ekspor. Sebenarnya apabila dipandang dari potensinya, tanaman steviadapat dipastikan memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan di Indonesia.