BAB I

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan jiwa adalah bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental atau kesehatan mental yg disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimulus ekstern dan ketegangan-ketegangan sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur dari suatu bagian, suatu organ, atau sistem kejiwaan mental (Erlinafsiah, 2010).Kemajuan teknologi dan kehidupan yang semakin sulit menyebabkan manusia tidak dapat terhindar dari tekanan kehidupan. Apabila hal ini tidak bisa ditangani dengan baik akan menjadi faktor penyebab peningkatan masalah kesehatan baik fisik maupun mental atau spiritual. Data WHO memperkirakan ada sekitar 450 juta orang mengalami gangguan kesehatan jiwa (Yosep,2009). Mekanisme koping tidak efektif seperti sedih berlebih, kesepian dan perasaan negatif terhadap dirinya sendiri. Bila hal tersebut yang terjadi dalam waktu lama akan memicu terjadinya depresi. Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan (Dalami,2009). WHO menunjukkan bahwa 5-10% dari populasi masyarakat menderita depresi, untuk perempuan angka 1

description

JIwa Orem

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gangguan jiwa adalah bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental atau

kesehatan mental yg disebabkan oleh kegagalan mereaksinya mekanisme adaptasi dari

fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimulus ekstern dan ketegangan-ketegangan sehingga

muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur dari suatu bagian, suatu organ, atau

sistem kejiwaan mental (Erlinafsiah, 2010).Kemajuan teknologi dan kehidupan yang

semakin sulit menyebabkan manusia tidak dapat terhindar dari tekanan kehidupan.

Apabila hal ini tidak bisa ditangani dengan baik akan menjadi faktor penyebab

peningkatan masalah kesehatan baik fisik maupun mental atau spiritual. Data WHO

memperkirakan ada sekitar 450 juta orang mengalami gangguan kesehatan jiwa

(Yosep,2009).

Mekanisme koping tidak efektif seperti sedih berlebih, kesepian dan perasaan negatif

terhadap dirinya sendiri. Bila hal tersebut yang terjadi dalam waktu lama akan memicu

terjadinya depresi. Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai

dengan perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan

(Dalami,2009). WHO menunjukkan bahwa 5-10% dari populasi masyarakat menderita

depresi, untuk perempuan angka depresi lebih tinggi yaitu 15-17% jiwa (Nasir &

Muhith,2011). Pada sebagian besar penderita depresi mengalami gangguan pola

komunikasi dan partisipasi sosial yang mempengaruhi hubungan ssial serta

interpersonal sehingga mereka cenderung menarik diri atau mengisolasi sosial dari

lingkungan. Ganguan komunikasi didalam keluarga merupakan faktor pendukung

terjadinya gangguan dalam hubungan sosial seseorang. Masalah komunikasi dalam

keluarga dapat menimbulkan etidakjelasan yaitu suatu keadaan dimana anggota

keluarga enerima pesan yang saling bertentangan dalam waktu yang bersamaan atau

1

Page 2: BAB I

ekspresi emosi yang tinggi dalam keluarga yang menghambat untuk berhubungan

dengan lingkungan.

Isolasi sosial merupakan faktor utama dalam gangguan hubungan. Hal ini akibat dari

transiensi; norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang lain; atau tidak

menghargai anggota masyarakat yang kurang produktif, seperti lanjut usia (lansia),

orang cacat, dan penderita penyakit kronis. Isolasi dapat terjadi karena mengadopsi

norma, perilaku, dan sistem nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas.

Harapan yang tidak realistis terhadap hubungan merupakan faktor lain yang berkaitan

dengan gangguan ini (Stuart, 2006). Menarik diri merupakan percobaan untuk

menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain

(Kusumawati dan Hartono, 2010).

Untuk mengatasi hal tersebut maka perawat perlu untuk melakukan intervensi antara

lain terhadap keluarga dengan membina hubungan saling percaya, memberikan

pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang bagaimana cara untuk membantu klien

agar dapat berinteraksi dengan orang lain secara bertahap. Proses ini dapat melibatkan

hubungan kerjasama antara perawat dengan klien dan keluarga untuk mencapai tingkat

kesehatan jiwa yang optimal. Berdasarkan hal diatas penulis ingin mengetahui

bagaimana penerapan teori model Lawrence Green terhadap pendidikan kesehatan

yang dapat diberikan pada keluarga pasien gangguan isolasi sosial dengan

memperhatikan tiga faktor yang dapat mempengaruhinya yaitu predisposing factors,

reinforcing factors dan enabling factors.

2.1 Tujuan

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan memahami penerapan teori model Lawrence Green pada

keluarga pasien dengan isolasi sosial

b. Tujuan Khusus

2

Page 3: BAB I

1) Untuk mengidentifikasi predisposing factors pada keluarga pasien dengan

isolasi sosial

2) Untuk mengidentifikasi reinforcing factors pada keluarga pasien dengan isolasi

sosial

3) Untuk mengidentifikasi enabling factors pada keluarga pasien dengan isolasi

sosial

3