BAB I

8
I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di tengah krisis dan perekonomian Indonesia maupun global yang tingkat pertumbuhannya merosot. Salah satu peluang usaha yang dilirik adalah pengumpulan barang-barang bekas dan rongsokan. Pada awalnya bisnis ini sangatlah dipandang sebelah mata oleh orang lain, disebabkan karena orientasi barang bekas adalah sampah yang tak berguna dan menjijikan. Tetapi dengan meningkatnya jumlah populasi penduduk dan tingkat konsumtif yang tinggi mengakibatkan daya tampung lingkungan terhadap limbah menjadi menurun. Sehingga terjadi keterbatasan daya dukung lingkungan untuk mengolah sampah anorganik menjadi yang lebih berguna bagi manusia. Disamping dengan isu pemanasan global akibat pengeksplotasian alam demi motif ekonomi secara berlebihan. Sehingga masalah sampah menjadi sorotan penting ditengah masyarakat Berdasarkan data statistik, hanya dalam satu hari, Kota Bandung menghasilkan sekitar 150 ton sampah anorganik. "Asumsinya jika satu hari sampah yang dihasilkan di Bandung sekitar kurang lebih 1.500 ton, 20 persennya merupakan sampah anorganik, yang dibagi 10 persen sampah plastik dan 10 persen lagi sampah non plastik. Jadi dalam sehari saja bisa menghasilkan 150 ton sampah anorganik. ( Kepala BPLH Kota Bandung, Ahmad Rekotomo, Selasa 3 April 2012.viva.news) Tabel 1.1 Timbulan sampah daur ulang Timbulan Sampah Daur Ulang

description

Bab1 TA Fandi

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Di tengah krisis dan perekonomian Indonesia maupun global yang tingkat

pertumbuhannya merosot. Salah satu peluang usaha yang dilirik adalah pengumpulan barang-

barang bekas dan rongsokan. Pada awalnya bisnis ini sangatlah dipandang sebelah mata oleh

orang lain, disebabkan karena orientasi barang bekas adalah sampah yang tak berguna dan

menjijikan. Tetapi dengan meningkatnya jumlah populasi penduduk dan tingkat konsumtif

yang tinggi mengakibatkan daya tampung lingkungan terhadap limbah menjadi menurun.

Sehingga terjadi keterbatasan daya dukung lingkungan untuk mengolah sampah anorganik

menjadi yang lebih berguna bagi manusia. Disamping dengan isu pemanasan global akibat

pengeksplotasian alam demi motif ekonomi secara berlebihan. Sehingga masalah sampah

menjadi sorotan penting ditengah masyarakat

Berdasarkan data statistik, hanya dalam satu hari, Kota Bandung menghasilkan sekitar

150 ton sampah anorganik. "Asumsinya jika satu hari sampah yang dihasilkan di Bandung

sekitar kurang lebih 1.500 ton, 20 persennya merupakan sampah anorganik, yang dibagi 10

persen sampah plastik dan 10 persen lagi sampah non plastik. Jadi dalam sehari saja bisa

menghasilkan 150 ton sampah anorganik. (Kepala BPLH Kota Bandung, Ahmad Rekotomo,

Selasa 3 April 2012.viva.news)

Tabel 1.1 Timbulan sampah daur ulang

Wilayah

Timbulan Sampah Daur UlangTimbulanSampah

Plastik Plastik Kertas Kertas Logam Logam

(m3/hari) (m3/hari) (Kg/hari) (m3/hari) (Kg/hari) (m3/hari) (Kg/hari)Bandung

Barat2971 416 82743 700 139332 31 6212

Bandung Tengah

2320 325 64621 546 108802 24 4851

Bandung Timur

2209 309 61514 520 103597 23 4618

Total 7500 1050 208878 1766 351731 78 15681

Sumber: PD.Kebersihan Kota Bandung 2011

Solusi yang ditawarkan para ahli pada saat ini menjadikan sampah atau barang bekas

anorganik, didaur ulang menjadi barang yang lebih berguna bagi manusia. Banyak industri

besar yang beralih berorientasi pengolahan barang bekas sebagai bahan bakunya,

Page 2: BAB I

I-2

Peluang ini menyebabkan tumbuh dan berkembangnya usaha ini, terutama bagi

masyarakat di Kota Bandung. Banyak diantaranya yang beralih profesi menjadi pengusaha

daur ulang, bandar, tukang loak, bahkan menjadi pemulung. Hal ini dapat dilihat dari

persebaran pelaku daur ulang di Kota Bandung pada tabel 1.2.

Tabel. 1.2 Tabel pelaku daur ulang Kota Bandung 2009

Pelaku Daur ulang

WilayahTotalBandung Bandung Bandung

Barat Selatan timurPemulung 9 7 14 30Tukang Loak 18 12 18 48Lapak 17 5 13 35Bandar kecil 13 6 7 26Bandar Besar 14 9 5 28

Total 71 39 57 167Sumber :Bambang Respati,2009

Melihat peluang yang ada maka PD. Jaya Putra pun didirikan oleh Usep Sopian

Januar pada tahun 2009. PD. Putra Jaya yang bergerak dibidang usaha jual beli barang-

barang rongsok. PD. Jaya Putra mengalami perkembangan yang sangat pesat setelah

bekerjasama dengan beberapa perusahaan-perusahaan daur ulang sebagai supplier material

plastik, karton (kertas) dan logam, diantaranya PT. 88 Plastik, PD. Barokah Putra, dan PD.

HR. BOX. Namun seiring perkembangan usahanya PD. Jaya Putra mengalami hambatan

dalam masalah penyimpanan material barang-barang rongsok, hal tersebut dikarenakan

gudang yang digunakan saat ini tidak mampu membendung banyak barang-barang yang di

jual dari pengumpul, ditambah alat transportasi yang minim sehingga terjadi penumpukan

barang di gudang. Dikarenakan, minimnya armada untuk melakukan pengiriman barang pada

beberapa konsumen.

Hal ini menjadi pertimbangan mendasar bagi PD.Jaya Putra untuk merencanakan

mengembangkan usahanya, dalam meningkatkan infrastruktur perusahaan sebagai fasilitas

pendukung demi kelancaran usahanya. Dengan adanya rencana tersebut, PD. Putra Jaya

diharapkan dapat meningkatkan kinerja usahanya, sehingga akan meningkatkan keuntungan

di tengah banyaknya pesaing dalam industri jual beli rongsok, dan perusahaan sejenis yang

akan tumbuh berkembang melihat peluang usaha yang masih terbuka lebar, seperti halnya

PD. Sumber Makmur yang merupakan pesaing terdekat yang berlokasi di Kota Bandung,

yang memiliki infrastruktur sarana dan prasarana yang lebih baik. Oleh karena itu, diperlukan

Page 3: BAB I

I-3

suatu rencana bisnis yang tepat untuk menentukan arah perusahaan dalam menghadapi

persaingan dimasa depan .

Untuk itu, agar PD.Putra Jaya mampu tetap bertahan dan tumbuh berkembang di

tengah persaingan yang begitu ketat, dan dapat memenangkan persaingan bisnis, maka

diperlukan suatu analisis terhadap lingkungan strategis perusahaan, dalam upaya memperoleh

rencana bisnis yang terbaik bagi perusahaan, dalam mengahadapi persaingan dimasa depan.

Maka perlu dibangun suatu keunggulan daya saing yang berkelanjutan.

1.2. Rumusan Masalah

Dilihat dari prospek usaha ini yang sangat menjanjikan dan semakin terbukanya

peluang dalam usaha jual-beli rongsok ini, menyebabkan tingginya tingkat persaingan pada

usaha ini. Maka untuk itu, dalam menghadapi persaingan yang semakin terlihat kompetitif,,

maka PD. Putra harus memiliki rencana bisnis yang lebih baik dengan mengindentisifikasi

faktor-faktor lingkungan perusahaan, baik itu lingkungan internal, lingkungan industri

maupun lingkungan ekternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

Sehingga dapat dijadikan input bagi perusahaan dalam mengambil keputusan dalam

melakukan rencana bisnisnya.

1.3. Tujuan dan Manfaat Pemecahan Masalah

Adapun tujuan penulisan untuk melakukan penelitian pada PD.Puta Jaya adalah sebagai

berikut :

1. Menyusun rencana bisnis yang tepat untuk mampu tetap bertahan dan tumbuh

berkembang di tengah persaingan yang begitu ketat dan dapat memenangkan persaingan

bisnis

2. Menyusun strategi fungsional dengan melihat pada strategi pemasaran, strategi keuangan,

dan strategi operational.

3. Menyusun Rencana Aksi (Action Plan).

Selain tujuan terdapat juga mamafaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai masukan bagi pihak pemilik PD. Putra Jaya dalam menentukan rencana strategi

bisnis yang sesuai dengan lingkungannya.

2. Sebagai bahan informasi bagi pemilik PD.Putra Jaya untuk mengambil keputusan untuk

menciptakan keunggulan bersaing.

Page 4: BAB I

I-4

1.4. Pembatasan dan Asumsi Penelitian

Dalam memecahkan masalah diperlukan batasan-batasan agar. penelitian tidak

menyinggung dari tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Pembatasan masalah yang

digunakan adalah sebagai berukut :

1. Pembahasan dibatasi hanya sampai menentukan strategi bisnis pada PD.Putra Jaya dalam

mengahadapi persaingan bisnis

2. Data jumlah pemasok (Pemulung, tukang loak,dll ) tahun 2013

3. Data pembelian plastik, kertas dan logam dari pemasok (Pemulung,tukang loak dll ) tahun

2013

4. Data penjualan plastik dan kertas (karton) kepada industri daur ulang tahun 2013

5. Data penjualan logam kepada bandar besar tahun 2013

6. Rencana Bisnis yang dihasilkan digunakan untuk jangka waktu 5 tahun.

1.5. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan di wilayah bandung, yaitu :

Nama Perusahaan : PD. Jaya Putra

Pemilik : Usep Sopian Januar

Alamat : Jalan Cijerah No.116 Rt 03/Rw Kecamatan Bandung Kulon,

Kelurahan Cibuntu, Bandung.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada pembuatan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat

pemecahan masalah, pembatasan dan asumsi penelitian, lokasi penelitian serta

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi penjelasan mengenai uraian teori yang berhubungan dengan masalah

yang akan dibahas, juga digunakan sebagai dasar perencanaan bisnis sehingga dapat

digunakan dalam pemecahan masalah.

BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH

Bab ini berisikan tentang model atau teori yang digunakan dalam pemecahan masalah,

yaitu dengan mengindentifikasi faktor-faktor eksternal, indutrial, dan internal, yang

Page 5: BAB I

I-5

dijadikan masukan untuk pembuatan rancangan rencana bisnis. Dan juga pada bab ini

berisikan langkah-langkah pemecahan masalah yang terdiri dari langkah-langkah

yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah dan flowchart pemecahan masalah.

BAB IV PENGUMPULAN DAN DATA PENGOLAHAN DATA

Bab ini berisikan penyajian hasil pengumpulan data dan pencatatan pada periode

tertentu yang selanjutnya dilakukan indentifikasi terhadap faktor-faktor lingkungan

eksternal, indutrial, dan internal yang menggunakan analisis kompetitif Fred R.David.

Dimana analisis tersebut menganalisis identifikasi beberapa faktor secara sistematis

untuk penentuan strategi perusahaan yang dapat memaksimalkan kekuatan dan

peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancamannya

dari lingkungannya.

BAB V FORMULASI RENCANA AKSI

Bab V berisikan penentuan rencana bisnis yang harus diterapkan pada perusahan

dengan mengacu pada tujuan bisnis perusahaan agar dapat memenangkan persaingan

pada era kompetisi. Rencana bisnis tersebut disusun dalam suatu implementasi

berbentuk action plan yang terdiri dari rencana pemasaran, keuangan dan rencana

operasional.

BAB VI KESIMPULAN

Berisikan kesimpulan dari hasil indentifikasi dan analisa lingkungan eksternal,

lingkungan industri, dan lingkungan internal. Sehingga diketahui kekuatan dan

kelemahan, peluang dan ancaman yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN