BAB I
-
Upload
lucky-roza-nugroho -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of BAB I
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Di tengah krisis dan perekonomian Indonesia maupun global yang tingkat
pertumbuhannya merosot. Salah satu peluang usaha yang dilirik adalah pengumpulan barang-
barang bekas dan rongsokan. Pada awalnya bisnis ini sangatlah dipandang sebelah mata oleh
orang lain, disebabkan karena orientasi barang bekas adalah sampah yang tak berguna dan
menjijikan. Tetapi dengan meningkatnya jumlah populasi penduduk dan tingkat konsumtif
yang tinggi mengakibatkan daya tampung lingkungan terhadap limbah menjadi menurun.
Sehingga terjadi keterbatasan daya dukung lingkungan untuk mengolah sampah anorganik
menjadi yang lebih berguna bagi manusia. Disamping dengan isu pemanasan global akibat
pengeksplotasian alam demi motif ekonomi secara berlebihan. Sehingga masalah sampah
menjadi sorotan penting ditengah masyarakat
Berdasarkan data statistik, hanya dalam satu hari, Kota Bandung menghasilkan sekitar
150 ton sampah anorganik. "Asumsinya jika satu hari sampah yang dihasilkan di Bandung
sekitar kurang lebih 1.500 ton, 20 persennya merupakan sampah anorganik, yang dibagi 10
persen sampah plastik dan 10 persen lagi sampah non plastik. Jadi dalam sehari saja bisa
menghasilkan 150 ton sampah anorganik. (Kepala BPLH Kota Bandung, Ahmad Rekotomo,
Selasa 3 April 2012.viva.news)
Tabel 1.1 Timbulan sampah daur ulang
Wilayah
Timbulan Sampah Daur UlangTimbulanSampah
Plastik Plastik Kertas Kertas Logam Logam
(m3/hari) (m3/hari) (Kg/hari) (m3/hari) (Kg/hari) (m3/hari) (Kg/hari)Bandung
Barat2971 416 82743 700 139332 31 6212
Bandung Tengah
2320 325 64621 546 108802 24 4851
Bandung Timur
2209 309 61514 520 103597 23 4618
Total 7500 1050 208878 1766 351731 78 15681
Sumber: PD.Kebersihan Kota Bandung 2011
Solusi yang ditawarkan para ahli pada saat ini menjadikan sampah atau barang bekas
anorganik, didaur ulang menjadi barang yang lebih berguna bagi manusia. Banyak industri
besar yang beralih berorientasi pengolahan barang bekas sebagai bahan bakunya,
I-2
Peluang ini menyebabkan tumbuh dan berkembangnya usaha ini, terutama bagi
masyarakat di Kota Bandung. Banyak diantaranya yang beralih profesi menjadi pengusaha
daur ulang, bandar, tukang loak, bahkan menjadi pemulung. Hal ini dapat dilihat dari
persebaran pelaku daur ulang di Kota Bandung pada tabel 1.2.
Tabel. 1.2 Tabel pelaku daur ulang Kota Bandung 2009
Pelaku Daur ulang
WilayahTotalBandung Bandung Bandung
Barat Selatan timurPemulung 9 7 14 30Tukang Loak 18 12 18 48Lapak 17 5 13 35Bandar kecil 13 6 7 26Bandar Besar 14 9 5 28
Total 71 39 57 167Sumber :Bambang Respati,2009
Melihat peluang yang ada maka PD. Jaya Putra pun didirikan oleh Usep Sopian
Januar pada tahun 2009. PD. Putra Jaya yang bergerak dibidang usaha jual beli barang-
barang rongsok. PD. Jaya Putra mengalami perkembangan yang sangat pesat setelah
bekerjasama dengan beberapa perusahaan-perusahaan daur ulang sebagai supplier material
plastik, karton (kertas) dan logam, diantaranya PT. 88 Plastik, PD. Barokah Putra, dan PD.
HR. BOX. Namun seiring perkembangan usahanya PD. Jaya Putra mengalami hambatan
dalam masalah penyimpanan material barang-barang rongsok, hal tersebut dikarenakan
gudang yang digunakan saat ini tidak mampu membendung banyak barang-barang yang di
jual dari pengumpul, ditambah alat transportasi yang minim sehingga terjadi penumpukan
barang di gudang. Dikarenakan, minimnya armada untuk melakukan pengiriman barang pada
beberapa konsumen.
Hal ini menjadi pertimbangan mendasar bagi PD.Jaya Putra untuk merencanakan
mengembangkan usahanya, dalam meningkatkan infrastruktur perusahaan sebagai fasilitas
pendukung demi kelancaran usahanya. Dengan adanya rencana tersebut, PD. Putra Jaya
diharapkan dapat meningkatkan kinerja usahanya, sehingga akan meningkatkan keuntungan
di tengah banyaknya pesaing dalam industri jual beli rongsok, dan perusahaan sejenis yang
akan tumbuh berkembang melihat peluang usaha yang masih terbuka lebar, seperti halnya
PD. Sumber Makmur yang merupakan pesaing terdekat yang berlokasi di Kota Bandung,
yang memiliki infrastruktur sarana dan prasarana yang lebih baik. Oleh karena itu, diperlukan
I-3
suatu rencana bisnis yang tepat untuk menentukan arah perusahaan dalam menghadapi
persaingan dimasa depan .
Untuk itu, agar PD.Putra Jaya mampu tetap bertahan dan tumbuh berkembang di
tengah persaingan yang begitu ketat, dan dapat memenangkan persaingan bisnis, maka
diperlukan suatu analisis terhadap lingkungan strategis perusahaan, dalam upaya memperoleh
rencana bisnis yang terbaik bagi perusahaan, dalam mengahadapi persaingan dimasa depan.
Maka perlu dibangun suatu keunggulan daya saing yang berkelanjutan.
1.2. Rumusan Masalah
Dilihat dari prospek usaha ini yang sangat menjanjikan dan semakin terbukanya
peluang dalam usaha jual-beli rongsok ini, menyebabkan tingginya tingkat persaingan pada
usaha ini. Maka untuk itu, dalam menghadapi persaingan yang semakin terlihat kompetitif,,
maka PD. Putra harus memiliki rencana bisnis yang lebih baik dengan mengindentisifikasi
faktor-faktor lingkungan perusahaan, baik itu lingkungan internal, lingkungan industri
maupun lingkungan ekternal untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Sehingga dapat dijadikan input bagi perusahaan dalam mengambil keputusan dalam
melakukan rencana bisnisnya.
1.3. Tujuan dan Manfaat Pemecahan Masalah
Adapun tujuan penulisan untuk melakukan penelitian pada PD.Puta Jaya adalah sebagai
berikut :
1. Menyusun rencana bisnis yang tepat untuk mampu tetap bertahan dan tumbuh
berkembang di tengah persaingan yang begitu ketat dan dapat memenangkan persaingan
bisnis
2. Menyusun strategi fungsional dengan melihat pada strategi pemasaran, strategi keuangan,
dan strategi operational.
3. Menyusun Rencana Aksi (Action Plan).
Selain tujuan terdapat juga mamafaat dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai masukan bagi pihak pemilik PD. Putra Jaya dalam menentukan rencana strategi
bisnis yang sesuai dengan lingkungannya.
2. Sebagai bahan informasi bagi pemilik PD.Putra Jaya untuk mengambil keputusan untuk
menciptakan keunggulan bersaing.
I-4
1.4. Pembatasan dan Asumsi Penelitian
Dalam memecahkan masalah diperlukan batasan-batasan agar. penelitian tidak
menyinggung dari tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Pembatasan masalah yang
digunakan adalah sebagai berukut :
1. Pembahasan dibatasi hanya sampai menentukan strategi bisnis pada PD.Putra Jaya dalam
mengahadapi persaingan bisnis
2. Data jumlah pemasok (Pemulung, tukang loak,dll ) tahun 2013
3. Data pembelian plastik, kertas dan logam dari pemasok (Pemulung,tukang loak dll ) tahun
2013
4. Data penjualan plastik dan kertas (karton) kepada industri daur ulang tahun 2013
5. Data penjualan logam kepada bandar besar tahun 2013
6. Rencana Bisnis yang dihasilkan digunakan untuk jangka waktu 5 tahun.
1.5. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan di wilayah bandung, yaitu :
Nama Perusahaan : PD. Jaya Putra
Pemilik : Usep Sopian Januar
Alamat : Jalan Cijerah No.116 Rt 03/Rw Kecamatan Bandung Kulon,
Kelurahan Cibuntu, Bandung.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada pembuatan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
pemecahan masalah, pembatasan dan asumsi penelitian, lokasi penelitian serta
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi penjelasan mengenai uraian teori yang berhubungan dengan masalah
yang akan dibahas, juga digunakan sebagai dasar perencanaan bisnis sehingga dapat
digunakan dalam pemecahan masalah.
BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH
Bab ini berisikan tentang model atau teori yang digunakan dalam pemecahan masalah,
yaitu dengan mengindentifikasi faktor-faktor eksternal, indutrial, dan internal, yang
I-5
dijadikan masukan untuk pembuatan rancangan rencana bisnis. Dan juga pada bab ini
berisikan langkah-langkah pemecahan masalah yang terdiri dari langkah-langkah
yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah dan flowchart pemecahan masalah.
BAB IV PENGUMPULAN DAN DATA PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisikan penyajian hasil pengumpulan data dan pencatatan pada periode
tertentu yang selanjutnya dilakukan indentifikasi terhadap faktor-faktor lingkungan
eksternal, indutrial, dan internal yang menggunakan analisis kompetitif Fred R.David.
Dimana analisis tersebut menganalisis identifikasi beberapa faktor secara sistematis
untuk penentuan strategi perusahaan yang dapat memaksimalkan kekuatan dan
peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancamannya
dari lingkungannya.
BAB V FORMULASI RENCANA AKSI
Bab V berisikan penentuan rencana bisnis yang harus diterapkan pada perusahan
dengan mengacu pada tujuan bisnis perusahaan agar dapat memenangkan persaingan
pada era kompetisi. Rencana bisnis tersebut disusun dalam suatu implementasi
berbentuk action plan yang terdiri dari rencana pemasaran, keuangan dan rencana
operasional.
BAB VI KESIMPULAN
Berisikan kesimpulan dari hasil indentifikasi dan analisa lingkungan eksternal,
lingkungan industri, dan lingkungan internal. Sehingga diketahui kekuatan dan
kelemahan, peluang dan ancaman yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN