BAB I

3
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit jantung pada anak meliputi penyakit jantung bawaan (PJB) dan penyakit jantung didapat. Sebagian besar penyakit jantung pada anak merupakan penyakit jantung bawaan. Penyakit jantung bawaan adalah kelainan susunan jantung dan pembuluh darah besar yang mungkin sudah terdapat sejak lahir. PJB merupakan kelainan yang disebabkan oleh gangguan perkembangan sistem kardiovaskuler pada masa embrio. (1) Pada sebagian besar kasus PJB penyebabnya tidak diketahui, lebih dari 90 % kasus PJB penyebabnya adalah multifaktorial. Faktor yang berpengaruh adalah faktor lingkungan dan hereditasi. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap PJB terutama terdapat selama dua bulan pertama kehamilan ialah rubela pada ibu dan penyakit virus lain, talidomid dan mungkin obat-obat lain, radiasi, ibu perokok, ibu dengan diabetes melitus, minum jamu dan pil KB. (1) PJB diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu PJB sianotik dan PJB asianotik. Defek Septum Ventrikel (DSV) termasuk salah satu dari PJB asianotik dan merupakan kelainan jantung bawaan terbanyak yaitu sebesar 54 %. DSV sering ditemukan sebagai defek tersendiri (isolated) namun tidak jarang merupakan bagian PJB komplek seperti tetralogi fallot, transposisi arteri besar atau PJB komplek lainnya. Pada DSV, dinding pemisah antara kedua

description

BAB I

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyakit jantung pada anak meliputi penyakit jantung bawaan (PJB) dan penyakit

jantung didapat. Sebagian besar penyakit jantung pada anak merupakan penyakit jantung

bawaan. Penyakit jantung bawaan adalah kelainan susunan jantung dan pembuluh darah besar

yang mungkin sudah terdapat sejak lahir. PJB merupakan kelainan yang disebabkan oleh

gangguan perkembangan sistem kardiovaskuler pada masa embrio.(1)

Pada sebagian besar kasus PJB penyebabnya tidak diketahui, lebih dari 90 % kasus PJB

penyebabnya adalah multifaktorial. Faktor yang berpengaruh adalah faktor lingkungan dan

hereditasi. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap PJB terutama terdapat selama dua

bulan pertama kehamilan ialah rubela pada ibu dan penyakit virus lain, talidomid dan mungkin

obat-obat lain, radiasi, ibu perokok, ibu dengan diabetes melitus, minum jamu dan pil KB.(1)

PJB diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu PJB sianotik dan PJB asianotik. Defek

Septum Ventrikel (DSV) termasuk salah satu dari PJB asianotik dan merupakan kelainan jantung

bawaan terbanyak yaitu sebesar 54 %. DSV sering ditemukan sebagai defek tersendiri ( isolated)

namun tidak jarang merupakan bagian PJB komplek seperti tetralogi fallot, transposisi arteri

besar atau PJB komplek lainnya. Pada DSV, dinding pemisah antara kedua ventrikel tidak

tertutup sempurna, sehingga darah dari ventrikel kiri langsung mengalir ke ventrikel kanan dan

sebaliknya.(1,2)

Gambaran klinis bayi atau anak dengan DSV sangat bervariasi, tergantung dari ukuran

defek dan tahanan vaskular paru. Gejala klinis dapat asimptomatis sampai dengan gejala gagal

jantung kongestif dan gagal tumbuh pada DSV besar. Defek lebih dari lima milimeter merupakan

faktor predisposisi untuk terjadinya gejala.(1)

Gangguan pertumbuhan pada anak dengan PJB disebabkan oleh faktor gagal jantung

maupun malnutrisi. Secara garis besar gangguan pertumbuhan pada penderita PJB disebabkan

oleh salah satu atau kombinasi dari berbagai faktor, antara lain : ganguan hemodinamik,

hipoksemia, retardasi pertumbuhan intra uterin, masukan nutrien yang tidak mencukupi,

hipermetabolisme, sindroma atau kelainan ekstrakardial yang menyertai, dan menurunnya faktor-

faktor pertumbuhan.(3)

Page 2: BAB I

Pada penderita PJB yang disertai peningkatan aliran darah ke paru yang bermakna

seringkali menderita infeksi saluran nafas maupun pneumonial berulang, baik oleh karena virus,

bakteri, maupun organisme lain. Hal ini disebabkan antara lain karena traktus respiratorius

menjadi lebih basah sehingga fungsi toilet bronkial menjadi terganggu.(4)

Penatalaksanaan DSV meliputi tatalaksana medis dan bedah, dan bergantung pada besar

kecilnya defek.

B. TUJUAN

Pada laporan kasus ini disajikan suatu kasus seorang anak perempuan usia 9 bulan

dengan bronchopneumonia pada penyakit jantung bawaan asianotik defek septum ventrikel besar

dengan malnutrisi kronik, yang dirawat di bangsal anak C1L1 RSUP Dr. Kariadi Semarang.

Penyajian kasus ini bertujuan untuk mempelajari lebih dalam tentang cara mendiagnosis,

mengelola dan mengetahui prognosis penderita DVS besar dengan KEP berat.

C. MANFAAT

Penulisan laporan kasus ini diharapkan dapat membantu mahasiswa kedokteran untuk

belajar menegakkan diagnosis, melakukan pengelolaan dan mengetahui prognosis penderita DSV

sedang dengan KEP berat.