Bab I
-
Upload
laboransmpn187 -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
description
Transcript of Bab I
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan
manusia-manuasia berkualitas. Pendidikan memerlukan inovasi-inovasi
yang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa
mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Pendidikan juga dipandang sebagai
sarana untuk melahirkan insan-insan yang cerdas, kreatif, terampil,
bertanggung jawab, produktif dan berbudi pekerti luhur.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk melakukan
inovasi dalam dunia pendidikan. Inovasi yang dilakukan biasanya dilakukan
dengan memperhatikan tiga alasan penting, yaitu efisien, efektif dan
kenyamanan. Efisien maksudnya waktu yang tersedia bagi guru harus
dimanfaatkan sebaik-baiknya. Efektif maksudnya pelajaran yang diberikan
harus menghasilkan hasil yang bermanfaat bagi siswa atau masyarakat,
sedangkan kenyamanan berarti sumber belajar, media alat bantu belajar,
metode yang ditentukan sedemikian rupa sehingga memberikan gairah
belajar mengajar bagi siswa dan guru.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan pemerintah, guru, dan
orang tua selalu berupaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Usaha-
usaha yang telah dilakukan belum menunjukkan hasil yang memuaskan,
khususnya mata pelajaran matematika. Menurut catatan TIMSS (Trends in
2
International Mathematics and Science Study) tahun 2007, lembaga yang
mengukur pendidikan dunia bahwa penguasaan matematika siswa grade 8
negara Indonesia di peringkat ke-36 dari 48 negara. Skor rata-rata yang
diperoleh siswa-siswa Indonesia adalah 397. Skor ini masih jauh di bawah
skor rata-rata internasional yaitu 500. Selain itu, bila dibandingkan dengan
tiga Negara tetangga, yaitu Singapura, Malaysia dan Thailand, posisi
peringkat siswa kita jauh tertinggal. Singapura berada pada peringkat ke-3
dengan skor rata-rata 593, Malaysia berada pada peringkat ke-20 dengan
skor rata-rata 474 dan Thailand berada pada peringkat ke-29 dengan
skorrata-rata 441 (http://nces.ed.gov/timss/results07_math07.asp.).
Secara lebih sempit, permasalahan pembelajaran matematika di salah
satu Sekolah Menengah Atas wilayah Provinsi Banten yaitu SMA Negeri 1
Baros Kabupaten Serang Banten, berdasarkan pengalaman peneliti sebagai
guru di sekolah tersebut diperoleh temuan bahwa peserta didik masih belum
aktif dalam mengikuti proses pembelajaran matematika di kelas. Ada
beberapa peserta didik antusias dan bersikap aktif dalam proses
pembelajaran, tetapi sebagaian besar peserta didik bersikap pasif, yang
disebabkan merasa kurang mampu dalam menguasai mata pelajaran
tersebut. Peserta didik tidak berani bertanya, kurang berani menjawab
pertanyaan, tidak aktif ketika bekerja dalam kelompok, dan jarang
yang berani mengemukakan pendapat dengan baik pada waktu kerja
kelompok maupun pada waktu presentasi, sehingga daya serap peserta didik
pada pelajaran matematika masih kurang.
3
Dari ruang lingkup mata pelajaran matematika yang tertuang dalam
KTSP yaitu : Logika, Aljabar, Geometri, Trigonometri, Kalkulus, Statistika
dan Peluang, ruang lingkup Geometri adalah salah satu yang sering
dikeluhkan peserta didik khususnya pada materi pokok Dimensi Tiga.
Kesulitan yang dialami peserta didik adalah mereka sukar dalam
menyelesaikan soal dimensi tiga yang sangat bervariasi dalam
penyelesaiannya, hal ini disebabkan karena mereka cenderung menghafal
rumus dan contoh soal, sehingga apabila diberi soal yang berbeda dengan
contoh soal mereka akan merasa kesulitan.
Rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika
mungkin saja disebabkan usaha yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa belum berjalan seperti yang diharapkan. Banyak usaha yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan, diantaranya pembaharuan
kurikulum, proses belajar mengajar, peningkatan kualitas guru, pengadaan
buku pelajaran, sarana belajar mengajar, penyempurnaan sistem penilaian dan
sebagainya. Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan khususnya dalam
meningkatkan hasil pendidikan satu diantaranya yang harus dikembangkan
terletak pada proses belajar mengajar yang merupakan kegiatan yang paling
pokok dalam proses pendidikan. Dengan demikian berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan dipengaruhi keberhasilan proses belajar
mengajar.
Pada dasarnya tingkat keberhasilan belajar mengajar dipengaruhi
banyak faktor diantaranya kemampuan guru, kemampuan dasar siswa,
4
model pembelajaran, materi pembelajaran, sarana prasarana, motivasi,
kreativitas, alat evaluasi serta lingkungan yang kesemuanya merupakan satu
kesatuan yang paling berkaitan yang bekerja secara terpadu untuk
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Meskipun tujuan dirumuskan
dengan baik, materi yang dipilih sudah tepat, jika model pembelajaran yang
dipergunakan kurang memadai mungkin tujuan yang diharapkan tidak
tercapai dengan baik. Jadi model pembelajaran merupakan salah satu
komponen yang penting dan sangat menguntungkan dalam keberhasilan
proses pendidikan.
Dengan memperhatikan hal tersebut, seorang guru dituntut untuk
dapat memilih model pembelajaran yang tepat. Pemilihan model
pembelajaran tertentu yang digunakan oleh guru diharapkan juga dapat
meningkatkan aktifitas peserta didik di kelas dalam belajar, peserta didik
berani menyampaikan gagasan dan menerima gagasan dari orang lain,
serta kreatif dalam mencari solusi dari suatu permasalahan yang dihadapi.
Banyak model pembelajaran yang sudah dikembangkan oleh guru untuk
meningkatkan peran aktif peserta didik. Salah satu dari sekian banyak
model pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif. Dalam model
pembelajaran kooperatif ini siswa dituntut untuk aktif mengomunikasikan
gagasan matematis kepada teman sekelompok maupun kepada guru.
Model pembelajaran kooperatif memiliki beberapa tipe, salah satunya
adalah tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Menurut Slavin
(dalam Isjoni, 2009: 74) Student Teams Achievement Division (STAD)
5
terdiri dari sebuah siklus instruksi kegiatan reguler yaitu presentasi, belajar
tim, tes, dan rekognisi tim.
Selain model pembelajaran yang perlu dikembangkan,
terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan belajar
matematika salah satunya adalah kemandirian dalam belajar
matematika. Perkembangan dalam bidang teknologi pembelajaran
menekankan pada pentingnya kemandirian dalam belajar. Penerapan
sistem pembelajaran tuntas, pengajaran perorangan, sistem modul, cara
belajar peserta didik aktif dan pendekatan keterampilan proses, semuanya
menekankan pada kemandirian belajar peserta didik yang tinggi. Peserta
didik ditingkatkan perannya sehingga benar-benar menjadi subyek dalam
proses belajar mengajar. Mereka benar-benar dipandang sebagai individu
yang sedang berusaha meningkatkan kemampuannya melalui penguasaan
berbagai pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan sikap. Jadi
kemandirian dalam belajar merupakan prinsip yang sangat penting di dalam
interaksi belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditentukan.
Dari masalah yang telah diuraikan diatas maka penulis akan
melakukan studi koperhensif untuk menganalisis pengaruh model
pembelajaran kooperatif yang dituangkan dalam tesis yang berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Dan Kemandirian Belajar
Terhadap Hasil Belajar Matematika”
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti dapat
mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul dalam penelitian ini, yang
meliputi :
1. Rendahnya hasil belajar matematika peserta didik mungkin disebabkan
karena adanya sikap guru matematika yang kurang baik, tidak
menarik, bahkan cenderung menciptakan rasa takut dan tegang saat
menyampaikan pelajaran. Terkait dengan hal ini perlu dilakukan penelitian
apakah sikap guru yang baik, menarik dan menyenangkan dapat
meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik?
2. Rendahnya hasil belajar matematika peserta didik mungkin
disebabkanoleh model pembelajaran yang kurang tepat dan
monoton tanpa variasi/pengembangan. Terkait dengan hal ini perlu
dilakukan penelitian apakah dengan pemilihan model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD), dapat
meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik?
3. Rendahnya hasil belajar matematika peserta didik mungkin disebabkan
karena dalam mengajar seorang guru belum memanfaatkan media
pembelajaran sehingga peserta didik kurang dapat memahami materi
yang disampaikan. Berkenaan dengan ini dapat dilakukan penelitian,
apakah penggunaan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar
matematika peserta didik?
7
4. Rendahnya hasil belajar matematika peserta didik mungkin disebabkan
oleh tinggi rendahnya kemandirian belajar peserta didik. Terkait dengan
hal ini perlu dilakukan penelitian apakah semakin tinggi kemandirian
belajar peserta didik akan semakin tinggi pula hasil belajar peserta didik?
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, agar penelitian ini dapat lebih
terarah, perlu dilakukan pembatasan masalah, antara lain sebagai berikut :
1. Model pembelajaran kooperatif yang dibandingkan adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) yang diterapkan pada kelas eksperimen dibandingkan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS) yang diterapkan pada kelas kontrol.
2. Karakteristik peserta didik yang dilihat adalah kemandirian belajar
peserta didik yang meliputi kemandirian belajar tinggi dan rendah.
3. Hasil belajar matematika dibatasi pada materi pokok Dimensi Tiga
pada kelas X semester 2 tahun pelajaran 2011/2012.
4. Penelitian hanya dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Baros
Kabupaten Serang Banten.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah di atas dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
8
1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil
belajar matematika siswa?
2. Apakah terdapat pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar
matematika siswa?
3. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran kooperatif
dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika siswa?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap
hasil belajar matematika siswa.
2. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar
matematika siswa.
3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara model pembelajaran
kooperatif dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar matematika
siswa.
F. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara
lain sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah dan
9
mengembangkan ilmu pengetahuan dalam mendukung teori-teori yang
telah ada berhubungan yang telah diteliti.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai masukan bagi guru atau calon guru matematika dalam
menentukan model pembelajaran yang dapat menjadi alternatif lain,
selain model pembelajan yang biasa digunakan oleh guru matematika
dalam pengajarannya.
b. Memberi informasi kepada guru atau calon guru matematika untuk
lebih meningkatkan mutu pendidikan melalui penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD) dalam upaya peningkatan hasil belajar matematika peserta
didik ditinjau dari kemandirian belajar peserta didik.
c. Sumbangan dalam rangka perbaikan pembelajaran dan peningkatan
mutu proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran matematika.
d. Sebagai bahan pertimbangan dan bahan masukan atau referensi ilmiah
untuk penelitian selanjutnya.
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan tesis yang merupakan laporan hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I : Pada bab ini dibahas tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika
10
penulisan.
BAB II : Pada bab ini dibahas tentang landasan teori, kerangka berpikir
dan hipotesis penelitian.
BAB III : Pada bab ini dibahas tentang tempat dan waktu penelitian,
metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik
pengumpulan data, variabel penelitian, instrumen penelitian
dan teknik analisis data penelitian.
BAB IV : Pada bab ini disajikan hasil penelitian berupa deskripsi data,
pengujian persyaratan análisis, dan pengujian hipotesis
penelitian dan pembahasan.
BAB V : Pada bab ini disajikan kesimpulan dari hasil penelitian dan
saran.