BAB I

download BAB I

of 40

description

latar belakang

Transcript of BAB I

BAB IPENDAHULUAN1.1. Latar BelakangUntuk memenuhi persyaratan pengelolaan lingkungan sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 1999 tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan Hidup pada pasal 3 ayat 4 bahwa bagi rencana usaha dan/atau kegiatan di luar usaha dan/atau kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 wajib melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup yang pembinaanya berada pada instansi yang membidangi usaha dan/atau kegiatan. Serta keputusan Menteri Lingkunagan Hidup Republik Indonesia Nomor 86 tahun 2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.Dimana didalamnya akan dinyatakan rencana atau kegiatan pengelolaan dan pemantauan terhadap komponen lingkungan yang terkena dampak dari kegiatan/usaha. Diharapkan dengan adanya dokumen UKL/UPL ini dampak negatif terhadap lingkungan dapat dikurangi dan sedikit demi sedikit dihilangkan dengan upaya-upaya perbaikan yang berkelanjutan.1.2. Peraturan PerundanganUndang-undang Nomor 23 tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan HidupUndang-undang No. 4 Tahun 1982, Tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan.Undang-undang No. 5 Tahun 1984 tentang perindustrian.Undang-undang No 24 Tahun 1990, tentang konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya.Undang-undang No. 24 Tahun 1992, Tentang Penataan Ruang.Undang-undang No. 2 Tahun 1993,Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.Undang-undang No.32 Tahun 2004, Tentang Pemerintahan Daerah.Peraturan Pemerintah Noomor 27 tahun 1999, tentang Analysis Mengenai Dampak Lingkungan.Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 85 tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, tentang pengendalian pencemeran udaraSurat Keputusan Menteri Perindustrian No. 250/M/SK/10/1994 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Pengendalian Dampak Terhadap Lingkungan Hidup Pada Sektor Industri.Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-13/MENLH/3/1995 tentang Baku Mutu Emisi Tidak Bergerak.Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-51/Men/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja.Surat Edaran No. SE-01/Men/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia Di Udara Lingkungan Kerja.Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2000, tentang pengendalian kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 51/MENLH/10/1995, tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri.Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 48 tahun 1996, tentang Baku Mutu tingkat kebisinganKeputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Nomor 86 tahun 2002, tentang pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup.Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2003, tentang pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.1.3. TujuanMemberikan informasi tentang kegiatan operasional industri yang potensial memberikan dampak penting bagi lingkungan.Mengetahui komponen-komponen lingkungan hidup yang terkena dampak.Merumuskan Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan terhadap limbah, cemaran yang dihasilkan sebagai akibat dari aktifitas atau kegiatan usaha oleh PT. X .1.4. Manfaata. Manfaat bagi Pemerintah Mengetahui jenis usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh PT. X Memudahkan pemerintah dalam melakukan pengawasan terhadap aktifitas serta dampak penting terhadap lingkungan yang dilakukan oleh PT. X.b. Manfaat Bagi Pemrakarsa Mengetahui komponen-komponen yang terkena dampak dari aktifitas/kegiatan PT. X -Memberikan kemudahan dalam Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan dari dampak penting yang dihasilkan oleh PT. X.c. Manfaat Bagi Masyarakat Memberikan informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari aktifitas/usaha PT. X.

BAB IIINFORMASI KEGIATAN2.1. UmumPT. X . merupakan anak perusahaan dari PT. X yang berkantor pusat di Jakarta. Sebagai Perusahaan induk, PT. X mendapat izin beroperasi .. berdasarkan Persetujuan sebagai perusahaan penanam modal asing (PMA) dengan Investasi sebesar . Persetujuan Presiden ini didukung oleh surat pemberitahuan tentang Persetujuan Presiden dari BKPM berdasarkan surat No. .. tanggal , serta izin usaha tetap berdasarkan Keputusan Kepala BKPM No. . Jenis Usaha PT. X di Jakarta adalah jasa konstruksi bidang mekanical dan elektrikal.Untuk PT. X bergerak dibidang industri . beserta komponennya. PT. X didirikan pada tanggal .. dengan akte notaris yang dibuat oleh .. Perusahaan ini mulai beroperasi tanggal dengan izin Badan Koordinasi Penanamam Modal (BKPM) dengan investari sebesar Pendirian PT. X ini telah disahkan Surat keputusan (SK) Menteri Kehakiman No. .. tertanggal ..Identitas Usaha secara lengkap :1. Nama Perusahaan : PT. X2. Alamat Kantor : Jl. .3. Nomor NPWP : .4. Nama Pimpinan: Mr. ..5. Telpon : .6. Lokasi Pabrik Jalan: .. Kabupaten/Kota: . Propinsi : 7. a. Nomor Ijin Usaha Tetap: b. Surat izin Tempat Usaha (SITU) : c Status Penanaman Modal: 8. Penanggung Jawab UKL/UPL: PT. X Jl. 2.2. LahanLahan yang di gunakan oleh PT.X ditinjau dari aspek penggunaan terbagi atas dua hal yaitu lahan tertutup bangunan meliputi bangunan pabrik, gudang, dan peralatan tempat penyimpanan bahan baku, dan lahan terbuka yang meliputi tempat parkir, tempat bongkar muat barang, jalan/saluran, taman, dll. (lihat tabel 2.1.)Tabel 2.1. Penggunaan lahan PT.XJENIS BANGUNANLUAS AREAKETERANGAN

M2%

a. Lahan tertutup Bangunan / material kedap air- Bangunan Pabrik dan kantorb. Lahan Terbuka Parkir, jalan Saluran, bongkar muat,taman, kantin, mushala dll.

Luas lahan total yang di miliki (m2)

Peruntukan lahan : ..

Ketinggian tapak dengan lingkungan sekitar :

Status lahan :

2.3. ProduksiJenis dan Kapasitas ProduksiPT. X memproduksi . serta komponennya. Semua Produk berupa bahan jadi dan diperuntukkan untuk ekspor, yang mana pemasarannya diangkut dengan menggunakan alat angkut kontainer. (lihat tabel 2.2.)

Tabel 2.2 Jenis dan Kapasitas ProduksiJENIS PRODUKSIKAPASITAS PRODUKSI(Vol per bulan/th)SIFAT PRODUKSIJENIS ALAT ANGKUT (Colt, truk, trailer)

izin(buah)Riil(buah)Bahan / jadiJadi

Waktu Operasi PabrikPT. X mempunyai waktu operasi pabrik 8 jam dengan hari kerja normal 5 hari dalam seminggu.Jumlah Shift Tenaga KerjaJumlah shift tenaga kerja pada PT. X . adalah satu shift.2.4. Bahan Baku dan Bahan Penolong PT. X . menggunakan bahan baku (lihat tabel 2.3 dan 2.4)Tabel 2.3. Bahan BakuBAHAN BAKUBENTUK FISIKSUMBER BAHANSIFAT BAHANCARA PENYIMPANANNERACA BAHAN

% PRODUK% SISA

1. GluecairimporB3Gudang tertutup1000

2.Epoxy Adersive resinPadatImporB3Gudang tertutup1000

3.Instrument BE 12 OilCairimporB3Gudang tertutup1000

4. FLUX Solder WirePadatimporB3Gudang tertutup1000

5. CRMpadatimporB3Gudang tertutup1000

6. Super-BonderPadatimporB3Gudang tertutup1000

7.Lubricant greasecairimporB3Gudang tertutup1000

8. RTV SiliconCairimporB3Gudang tertutup1000

9. ToluenCairImporNon B3Gudang tertutup1000

10. CoatingPadatimporNon B3Gudang tertutup1000

11.Instapak ComponenPadatimporNon B3Gudang tertutup1000

12.Instafil ComponenPadatimporNon B3Gudang tertutup1000

13.Plastik AdderivePadatimporNon B3Gudang tertutup1000

Sumber : PT. XTabel 2.4 . Bahan PenolongBAHAN PENOLONGBENTUK FISIKSUMBER BAHANSIFAT BAHANCARA PENYIMPANANNERACA BAHAN

% PRODUK% SISA

1.GreaseCairimporB3Gudang tertutup1000

2. Isopropyl alkohol (semi grade)CairimporB3Gudang tertutup1000

3. TRV AdhesiveCairimporB3Gudang tertutup1000

4. LoctateCairimporB3Gudang tertutup1000

5. TarquePadatimporB3Gudang tertutup1000

6.SolvenCairimporB3Gudang tertutup1000

7. Poly UrentaneCairimporB3Gudang tertutup1000

Sumber : PT. X2.5. Jenis Alat ProduksiSecara umum peralatan produksi yang digunakan PT. X . umumnya berasal dari Jepang. Peralatan dan mesin produksi yang digunakan digerakkan dengan tenaga listrik dan dalam kondisi baik serta layak pakai. Detail jenis peralatan industri dapat dilihat tabel 2.5.Tabel 2.5. Jenis Alat ProduksiJENISKONDISINEGARAASALENERGIPENGGERAKJENIS CEMARAN(Debu/limbah/bising/dll)

Sumber : PT. X2.6. Proses ProduksiProses produksi yng berlangsung saat ini di PT. X . difokuskan pada produksi . Proses produksi diawali dengan proses penerimaan barang dari supplier masuk ke warehouse. Sebelum bahan masuk ke ., bahan (komponen elektronika) masuk kualiti kontrol internal. Kemudian dilakukan perakitan. Hasil perakitan diteruskan ke bagian produksi. Hasil rakitan masuk kebagian assembly dimana akan terbagi kedalam beberapa main line. Disinilah berlangsung proses penggabungan untuk menjadi final produk dan selanjutnya dilakukan uji kualitas produk dengan serangkaian test-test. Setelahn proses tersebut, maka dilakukan packing process and warehausing dan barang siap dikirim kepada pelanggan. Diagram proses produksi secara umum dapat dilihat pada Gambar 2. 1Gambar 2.3. Diagram alir proses produksi (Note: Sesuaikan dengan diagram alir perusahaan anda)2.7. Penggunaan EnergiEnergi yang di gunakan pada PT. X . adalah energi listrik yang disediakan oleh pihak pengelola kawasan dengan aliran terpasang sekitar Daya sekitar ..A. Pemakaian listrik per bulan +- .. Kwh/bulan.Tabel 2.6. Penyediaan dan pemakaian energi listrikSUMBER ENERGIKAPASITAS TERPASANGPEMAKAIAN PER BULAN

2.8. Penggunaan airPihak pengelola Kawasan ..menyediakan fasilitas air untuk keperluan kegiatan produksi serta aktivitas lainnya dimana pembayarannya sudah termasuk kedalan biaya sewa lahan. Adapun penggunaan air sekitar yang sebagian besar dipakai untuk kebutuhan domestik seperti toilet, kantin, mushola, taman, cuci mobil dll.Tabel 2.7. Data Penggunaan AirPenggunaan airKapasitas Penggunaan(m3/bulan)Diolah/Tidak

Proses produksi

Proses domestik

2.9. TENAGA KERJAJumlah karyawan yang bekerja di PT. X . sebanyak orang,Data lebih lengkap dapat di lihat pada table 2.8.Tabel 2.8. Jumlah Tenaga KerjaKLASIFIKASI PEKERJAJENIS KELAMINASAL DAERAHPENDIDIKAN

LkPrJmlWNIWNASDSLTPSLTAAkademi/PT

1. Manager Directur

2. Ass. Manager

3. Supervisor

4. Staff

5. Teknisi

6. Operator

7. Satpam

Total

2.10. Penggunaan Bahan BakarUntuk kegiatan produksi, tidak menggunakan bahan bakar solar atau bensin. Solar dan bensin digunakan hanya untuk kendaraan. Bahan pelumas seperti oli juga digunakan untuk sarana penunjang produksi.Tabel 2.9. Penggunaan Bahan Bakar dan pelumasJENISKAPASITAS/BULANPENANGANAN SISA

1. Solar

2. Bensin

3. Oli

2.11. Jenis alat angkut kendaraanTabel. 2.10. Jenis alat angkut kendaraanPENGGUNAANJENIS KENDARAANVOLUME / HARI atauPER-WAKTU PERIODIK

1. Bahan BakuTruk KontainerSetiap hari kerja

2. Hasil ProdsuksiTruk KontainerSetiap hari kerja

KaryawanMobil PribadiKendaraan Roda duaLainnyaTidak adaSepeda motorSetiap hari kerjaSetiap hari kerjaSetiap hari kerja

BAB IIIIDENTIFIKASI DAMPAK/CEMARANDampak yang ditimbulkan baik negatif maupun positif akibat kegiatan produksi PT. X merupakan pengembangan dari identifikasi dampak yang mungkin terjadi akhibat kegiatan operasional di wilayah kerja perusahaan. Dampak terhadap lingkungan yang terjadi berdasarkan sumber dampak dari setiap proses kegiatan industri dapat diuraikan sebagai berikut :3.1. Sumber Dampak3.1.1. Limbah PadatKegiatan Kantor dan DomestikLimbah padat dari kegiatan kantor dan domestik PT X adalah kertas dan alat tulis bekas. Limbah padat ini bersifat bukan bahan berbahaya dan beracun (Non B3).Proses ProduksiLimbah padat yang berasal dari kegiatan produksi perakitan komponen pesawat terbang yang merupakan kemasan bahan baku dan penolong seperti buangan botol plastic/gelas (loctate), sarung tangan karet, limbah ini merupakan limbah non B3. Limbah B3 berasal dari kegiatan produksi berupa kain lap terkontaminasi dan sarung tangan terkontaminasi, tisu/bemcot terkontaminasi, sisa solder serta bekas kemasan bahan baku (jirigen, drum).3.1.2. Limbah CairMaintenanceLimbah cair berasal dari proses kegiatan sarana penunjang proses produksi serta perawatan dan perbaikan mesin-mesin produksi hanya berupa oliKegiatan proses produksi dan aktifitas lainAir untuk keperluan kegiatan produksi berasal dari oleh pihak pengelola kawasan dipergunakan untuk kegiatan keperluan produksi serta kebutuhan domestik seperti : toilet, musholla, taman, kantin dan cuci mobil3.1.3. Limbah GasUdara di dalam pabrikSumber limbah berasal dari kegiatan produksi komponen yang menghasilkan .. dalam ruangan kerja.Udara di sekitar pabrikSumber limbah berasal dari kegiatan bongkar muat barang dan transportasi kendaraan operasional pabrik yang menghasilkan asap dan debu.3.1.4. KebisinganSumber kebisingan berasal dari dalam ruangan produksi serta dari luar ruangan dari proses bongkar muat dan kendaraan operasional.3.2. Jenis Dampak3.2.1. Pencemaran tanahPencemaran tanah disebabkan dari buangan limbah padat, ceceran solar/oli dan minyak pelumas.3.2.2. Pencemaran airPencemaran air disebabkan dari limbah proses maintenance, proses produksi dan kegiatan domestik.3.2.3. Pencemaran udara dan kebisinganPencemaran udara dan kebisingan disebabkan oleh pengoperasian mesin-mesin produksi, bongkar muat barang dan pengoperasian kendaraan operasional.3.3. Sifat dan tolak ukur dampakSifat limbah cair yang dikeluarkan oleh PT. X . berdampak penting terhadap lingkungan hidup. Namun secara teknologi dampak penting tersebut dapat dikelola secara secara baik oleh pihak pengelola dan menjadi kewajiban kegiatan untuk penyusunan dokumen UKL dan UPL, seperti yang tercanyum dalam Peraturan Pemerintah RI No. 27/1999 dan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 86/2002.Penurunan terhadap kualitas udara yang disebabkan pencemaran gas, debu, dan beberapan aktifitas lainnya akan dipantau secara berkala sesuai dengan PP Republik Indonesia 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, Baku Mutu Udara Ambien Nasional.Begitu juga dengan dampak kebisingan yang diakibatkan oleh kegiatan produksi akan mengganggu pendengaran dan kenyamanan kerja karyawan. Untuk tingkat kebisingan mengacu kepada Kep-Men KLH No. Kep-48/MENLH/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.Tabel 3.1. Matrik Identifikasi Dampak LingkunganJENIS DAMPAKBENTUK DAMPAKSUMBERSIFATBML YANG DIACUCARA PENANGANAN

1. PADAT

LimbahPabrikLimbah DomestikKertasKayu kemasanJergen/drumSkrap besiSampah organik, kertas, plastikBekas kemasan bahan bakuBekas kemesan bahan baku Bekas kemasan produksiKegiatan maintenance & warehousingKegiatan perkantoranTidak berbahayaTidak berbahayaBerbahayaTidak berbahayaTidak berbahayaPP 18/1999. PP 85/1999Peraturan kawasan BIIEDikumpulkan ditempat penampungan sementer.Dikumpul tempat penampungan.

2. Cair

Limbah PabrikLimbah domestikPelarut bekasCairSisa pelarut dalam proses produksiAktifitas dalam ruangan produksiBerbahayaTidak berbahayaPP.85/1999 dan Kep No. 01,02,05/BAPEDAL/09/1995Tempat penampunganTempat [penampungan

3. Gas

Gas dalam ruangan kerjagasAktifitas dalam ruangan produksiTidak berbahayaSE-01/Menaker/97

4. Debu

Debu ruangan kerjaPartikel debuTidak berbahaya

5. Kebisingan

Bising dalam ruangan kerjaBisingOperasional pabrikTidak berbahayaSK Menaker No. 51/99

BAB IVINFORMASI KUALITAS LINGKUNGANLingkup studi Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantau Lingkungan (UPL) meliputi uraian komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak akibat aktifitas industri. komponen lingkungan yang dikaji dalam lingkup studi ini mencakup iklim mikro, kualitas udara, fisiografi dan kualitas air.4.1. IKLIMIklim yang dimaksud dalam hal ini adalah iklim mikro yang meliputi curah hujan, temperatur, arar dan kecepatan angin serta kelembaban. Pada dasarnya faktor iklim dan meteorologi memiliki pengaruh terhadap kualitas udara. Studi iklim yang dilakukan pada areal kegiatan PT. X. berdasarkan data sekunder dan informasi yang diperoleh dari stasiun meteorologi 4.1.1.Temperatur UdaraKeadaan temperatur udara rata-rata tahunan selama periode tahun ..yang terpantau dari stasiun meteorologi ..berkisar ..oC Perubahan temperatur secara umum tidak begitu bervariasi setiap tahun. Temperatur rata-rata maksimum berkisar ..oC. Sedangkan temperatur rata-rata tahunan minimum berkisar ..oC.4.1.2. Kelembaban udaraKelembaban udara nisbi rata-rata tiap bulan selama periode ..yang terpantau dari stasiun meteorologi .. berkisar antara 84.0-88.5 %. Sedangkan kelembaban nisbi rata-rata tiap tahun berkisar. %. Pada umumnya perubahan tingkat kelembaban nisbi rata-rata tiap bulan tidak begitu besar.4.1.3. Curah HujanMenurut klasifikasi Schmidt & Fergusson, di wilayah pabrik PT. X . termasuk iklim basah (Tipy A). Hasil pengamatan stasiun Meteorologi..menunjukkan kisaran curah hujan rata-rata tahunan antara 579.7- 2,5 mm/ tahun. Periode tertinggi curah hujan rata-rata bulanan (>100 mm) terjadi hampir sepanjang tahun, dimana bulan Desember termasuk bulan dengan curah hujan rata-rata tertinggi.4.1.4. Tekanan UdaraData tekanan udara di stasiun Meteorologi menunjukkan bahwa tekanan udara rata-rata periode berkisar 1010.0-10117 mb. Pada bulan Februari tekanan udara paling tinggi dan pada bulan Mei tercatat tekanan udara paling rendah.4.2. KOMPONEN FISIKA KIMIA4.2.1. Kualitas Air LimbahKualitas air limbah disini terkait dengan kualitas air limbah domestik, seperti kantin. Secara umum parameter yang dikaji meliputi parameter fisika dan kimia air. Dalam hal ini parameter mengacu pada baku mutu lingkungan yang merujuk kepada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 1995. Pengambilan sampel air limbah dan analisis dilakukan oleh Laboratorium ..pada tanggal Parameter yang dianalisis disajikan pada tabel berikut:Tabel 4.1. Kualitas Air Limbah Pada Bak Pengelola Akhir di ..NoParameterUnitStandarHasilMethoda

Gol IGol II

I. Faktor fisika

1.TemperaturoC3840Expansion

2.TDSMg/L20004000Konduktimeter

3.TSSMg/L200400Gravimeter

II. Faktor Kimia

1.PHpH Units6 9Elektrometer

2.Iron, FeMg/L510AAS

3.Manganese, MnMg/L25AAS

4.Barium, BaMg/L23AAS

5.Copper, CuMg/L23AAS

6.Zinc, ZnMg/L510AAS

7.Hexavalent Chromium Cr6+Mg/L0,10,5AAS

8.Cadmium, CdMg/L0,050,1AAS

9.Mercury, HgMg/L0,0020,005AAS

10.Lead, PbMg/L0,11AAS

11.Tin, SnMg/L23AAS

12.Arsenic, AsMg/L0,10,5AAS

13.Selenium, SeMg/L0,050,5AAS

14.Nickel, NiMg/L0,20,5AAS

15.Cobalt, CoMg/L0,40,6AAS

16.Cyanide, CNMg/L0,050,5Spectrophotometer

17.Hydrogen Sulfide, H2SMg/L0,050,1Spectrophotomete

18.Floride, FMg/L2,03,0Spectrophotomete

19.Free Cloride, Cl2Mg/L12Spectrophotomete

20.Free Ammonium, NH3-NMg/L15Spectrophotomete

21.Nitrate, NO3-NMg/L2030Spectrophotomete

22.Nitrite, NO2-NMg/L13Spectrophotometer

23.BOD5Mg/L50150Inkubasi

24.CODMg/L100300Titrasi

25.SurfactantsMg/L510Spectrophotometer

26.PhenolMg/L0,51Spectrophotometer

27.Oil & GreaseMg/L1050Spectrophotometer

4.3. Kualitas Air Bersih pada .. (Air minum)NoParameterUnitStandardHasilMethoda

I. Faktor fisika

1.TemperaturoCRoom Temperature 3Expansion

2.TDSMg/L1000conductometry

3.TurbidityNTU5Spectrofhotometric

4.TasteOrganoleptic

5.OdourOrganoleptic

6.ColorTCU5Spectrophotometric

II. Faktor Kimia

1.PHpH Units6.5 8.5Elektrometri

2.Iron, FeMg/L0.3AAS

3.CaCO3Mg/L500Spectrophotometric

4.Aluminium, AlMg/L0.2AAs

5.Chlorine,ClMg/L250Spectrophotometric

6.Manganese, MnMg/L0.1AAS

7.Zinc, ZnMg/L3AAS

8.Sulfate,SO4Mg/L250Spectrophotometric

9.Copper, CuMg/L1AAS

10.Cloride, Cl2Mg/L5Spectrophotometric

11.Ammonia, NH3Mg/L1.5Spectrophotometric

12.Arsenic, AsMg/L0.01AAS

13.Floride, FMg/L1.5Spectrophotometric

14.Hexavalent Chromium Cr6+Mg/L0.05AAS

15.Cadmium, CdMg/L0.003AAS

16.Nitrate, NO3-NMg/L3Spectrophotometer

17.Nitrite, NO2-NMg/L50Spectrophotomete

18.Cyanide, CNMg/L0.07Spectrophotomete

19.Selenium, SeMg/L0.01Aas

20.Lead, PbMg/L1AAS

III.Biological Properties

23.Total Coliform BacteriaCol/100ml0Membrane Filter

24.Fecal ColiformCol/100ml0Membrane Filter

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kualitas air PT. X. relatif baik, dimana hampir semua kadar parameter kualitas air berada di bawah baku mutu lingkungan.4.2.2. Kualitas Udara4.2.2.1. Kualitas udara indoor dan outdoorPengukuran parameter lingkungan khususnya udara di dalam ruangan (Indoor) dan Outdoor dimana pemilihan titik-titik pantau berdasarkan pertimbangna keterwakilan lokasi dan keberadaan potensial reseptor (dalah hal ini manusia). Pengambilan sampel dan analisis dilakukan oleh Laboratorium ..pada tanggal Parameter udara yang diuji meliputi NOx, SO2, Dust, CH4, CO, O3, Pb dengan mengacu pada baku mutu udara ambien sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999. Lokasi pengukuran adalah Hasil pengukuara dan pemeriksaan kualitas udara tersaji pada tabel ..Tabel 4.5. Kualitas Udara Indoor pada ..No.PARAMETERUNITSTANDARRESULTMETHODEQUIPMENT

1.ToluenMg/m3188.0PhotoionizationGas Chromotography

2.IiSOPROPHYL Alkohol, IPAMg/m3983.0PhotoionizationGas Chromotography

3.DustMg/m310.0NIDREPAM

4.Lead,PBMg/m30.1AASAAS

5.Copper, CuMg/m30.05AASAAS

6.Cadmium,CdMg/m30.002AASAAS

Tabel 4.7. Kualitas Udara Outdoor antara ..No.PARAMETERUNITSTANDARRESULTMETHODEQUIPMENT

Ambien Air Quality

1.Nitric Oxide, NOxmg/ m3400/1HElectrochemical SensorIAQ 5000Pro

2.Sulfure Dioxside, SO2mg/ m3900/1HElectrochemical SensorMultilog 2000

3.Dust, Particulatemg/ m3230/24HNDIREPAM 5000

4.Hydrocarbon, CH4mg/ m3160/3HPhotoionizationGas Chromotogaphy

5.Carbon Monoxede, COmg/ m330000/1HElectrochemical SensorMultilog 2000

6.Ozone, O3mg/ m3235/1HElectrochemical SensorMultilog 2000

7.Lead, Pbmg/ m32/24HAASAAS

8.Hydrogen Sulfide, H2Smg/ m3Electrochemical SensorAQ5000Pro

9.Amoniak, (NH3)mg/ m3Electrochemical SensorAQ5000Pro

Hasil analisisi laboratorium terhadap parameter kualitas udara sekitar lokasi pabrik menunjukkan hasil yang relatif baik. Hal ini telihat dari parameter kualitas udara berada di bawah baku mutu yang ditetapkan pemerintah.

4.2.2.2. Kualitas Tingkat KebisinganUntuk Tingkat kualitas kebisingan PT. X melakukan pengukuran pada area kerja dan area diluar bangunan pabrik atau ambient. Standar baku mutu yang digunakan mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 51 Tahun1999. Kualitas tingkat kebisingan di luar pabrik dan area kerja di tampilkan pada table 4.8.Tabel 4.8. Tingkat Kebisingan dan AmbienNo.LOKASIUNITSTANDARHASILMETODA

1.dB (A)85.0Sound Lavel

2.dB (A)85.0Sound Lavel

3.dB (A)85.0Sound Lavel

4.dB (A)85.0Sound Lavel

Hasil pengukuran memperlihatkan bahwa tingkat kebisingan di dalam ruangan dan di luar ruangan PT. X masih baik atau berada di bawah baku mutu lingkungan.4.3.Komponen Lingkungan BiologiJenis tumbuhan yang ada disekitar PT.X yang teridentifikasi adalah tanaman pohon karet, pisang , mangga, kelapa dan tumbuhan liar rerumputan seperti ilalang. Jenis fauna yang dijumpai disekitar lokasi pabrik adalah berupa katak, tikus, ular, dan burung.4.4. Komponen Lingkungan Sosial Ekonomi dan BudayaPenduduk merupakan modal dasar pembangunan suatu daerah terutama sumber daya manusianya. Kualitas penduduk membawa dampak tersendiri bagi lingkungan sekitar. Kualitas sumber daya manusia sangat erat kaitannya dengan tingkat pendidikan masyarakat. Data yang dihimpun dari Dinas Diknas Kabupaten . Tahun.. menyimpulkan tingkat pendidikan masyarakat.. umumnya tamatan .. Untuk itu program wajib belajar 6 tahun dilanjutkan menjadi wajib belajar 9 tahun.Dari segi mata pencarian umumnya masyarakat sekitar bekerja sebagai nelayan dan hanya sebagian kecil saja yang bekerja sebagai karyawan pabrik. Jadi secara keseluruhan karyawan yang bekerja di .. berasal dari pendatang berbagai daerah.

BAB VUPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGANSecara umum, Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) yang dilaksanakan oleh PT X adalah sebagai berikut:5.1. Pengelolaan Air Limbah DomestikLimbah cair yang berasal dari buangan limbah domestik (mess) seperti buangan air dari musholla terlebih dahulu dialirkan ke septic tenk, kemudian ditampung dalam kolam penampungan sementara sebagai perlakukan awal (preliminary treatment) untuk menstabilkan kondisi air limbah serta menurunkan kadar parameter kunci dari polutan air limbah. Air limbah kemudian dualirkan ke open drain/ saluran drainase terbuka yang berada disekitar pabrik. Air limbah tersebut terlebih dahulu melalui penyaringan atau pengendapan secara alamiah pada saluran drainase yang telah dibangun disekitar pabrik. Dalam melakukan pengelolaan air limbah tersebut dilakukan pengawasan harian untuk memastikan bahwa tidak ada terdapat limbah sisa makanan yang terbuang ke septic tank.5.2. Pengelolaan Limbah Cair IndustriLimbah cair industri yang dihasilkan kegiatan dari maintenance termasuk kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yaitu :Solar/oli/minyak pelumas dari operasional PT X ditampung di dalam drum kemudian dikelola berdasarkan peraturan yang berlaku serta diangkut setiap tiga bulan sekali, ke .. untuk dikelola dengan menggunakan transporter .Limbah cair dari proses produksi dialirankan ke Waste Water Treatment Plant (WWTP) untuk diproses lebih lanjut.5.3. Pengelolaan Limbah Padat Domestik dan Non B3Limbah padat domestik dan non B3 berupa kertas, karton, pallet, plastik pembukus, buangan botol plastic/gelasl (loctate), sarung tangan karet dan lain-lain dengan cara membuat program pemisahan yang bisa dipakai ulang dengan yang tidak bisa dipakai ulang. Selanjutnya bagi limbah yang tidak bisa dipakai ulang akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh subkontraktor. Limbah scrap seperti scrap besi dikumpulkan di tempat tersendiri.5.4. Pengelolaan Limbah Padat B3Limbah padat B3 dari proses produksi berupa kain lap terkontaminasi, sarung tangan terkontaminasi, tisu/bemcot terkontaminasi serta kemasan bekas bahan baku & penolong (jirigen, drum). Pengelolaan yang dilakukan dengan membuat program pemisahan sejak dari line produksi antara limbah B3 dan limbah Non B3. Limbah yang telah dipisahkan ditempatkan ke dalam wadah yang diberi label kategori B3 atau Non B3. Selanjutnya bagi limbah yang Non B3 akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh subkontraktor.Sedangkan limbah B3 akan dikumpulkan di tempat khusus dan diberi label serta simbol sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 jo Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 dan Keputusan Kepala Bapedal Nomor 01 Tahun 1995, kemudian akan diangkut oleh Transporter Limbah B3 yang memiliki ijin pengangkutan limbah padat dari instansi yang berwenang.5.5. Pengelolaan Kualitas Udara5.5.1. Udara Dalam Ruangan (Indoor)Mutu udara dalam ruangan (indoor) sangat dipengaruhi oleh berbagai aktivitas yang berasal dari area produksi beserta bahan baku dan bahan penolong yang dipakai dalam aktivitas tersebut. Untuk itu perusahaan telah melakukan preventif dengan menyediakan ventilasi secara general, pemasangan exhause fan dan blower pada ruangan yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan baku dan bahan penolong.5.5.2. Udara Luar Ruangan (Ambien)Mutu udara ambien sangat dipengaruhi oleh proses pengoperasian mesin, lalu lalang kendaraan umum dan aktivitas perusahaan tetangga PT X. Perusahaan telah melakukan perawatan preventif (Preventive Maintenance) secara berkala untuk mesin-mesin produksi, serta penanaman pohon dan penghijauan disekitar pabrik.5.6. Pengelolaan Kebisingan5.6.1. Kebisingan Dalam RuangSumber kebisingan di dalam rungan pabrik berasal dari water pum room dan kompressor room dengan tingkat kebisingan yang cukup tinggi tetapi masih dibawah ambang batas yang telah ditetapkan.Pengelolaan tingkat kebisingan yang telah dilakukan oleh PT. X di dalam ruangan kerja yaitu : Dengan menyediakan alat pelindung diri (ear plug) untuk karyawan yang bekerja di area yang menimbulkan kebisingan terutama karyawan yang bertugas di rumah generator. Menutup pintu ruang mesin generator.5.6.2. Kebisingan Di luar Ruangan (Ambien)Kebisingan ambien sangat dipengaruhi oleh proses pengoperasian mesin, mobilitas kendaraan umum serta aktivitas perusahaan sekitar PT X. Kegiatan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan oleh perusahaan sesuai dengan arahan dokumen UKL dan UPL yang telah disyahkan yakni dengan penanaman pohon dan penghijauan disekitar pabrik guna mengurangi perambatan bunyi.5.7. Pengelolaan Kesehatan Keselamatan KerjaUntuk menjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi karyawan, maka PT X telah melaksanakan hal-hal seperti di bawah ini: Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas yang melaksanakan pekerjaan beresiko (seperti kacamata bagi petugas soldering) Pelatihan pengenalan dan penerapan K3 bagi seluruh karyawan Menyediakan peralatan penanganan kebakaran seperti : Alat pemadam api ringan, hose reel dan pintu/tangga kebakaran Penyediaan fasiltas kesehatanUntuk lebih jelasnya, Upaya Pengelolaan Lingkungan yang dilakukan oleh PT X dapat dilihat pada Tabel 5.1.. Matriks Pengelolaan Limbah/Cemaran.Tabel 5.1. Matrik Upaya Pengelolaan Lingkuangan (Limbah/Cemaran)KOMPONEN LINGKUNGANDAMPAK YANG TERJADIUPAYA PENGELOLAINSTANSI PELAPORINSTANSI PENGAWAS

1. LIMBAH PADAT

a. Palet BekasEstetikaDikumpulkan sementara, kemudian dijual ke pengumpil palet bekasPT. XDinas Perekonomian dan Promosi daerah,Badan Pengendalian Lingkungan Hidup

b. Drum sisa oliEstetikaDrum sisa oli yang masih bagus, digunakan kembali untuk menempung oli bekas pemeliharaan mesin (maintenance) dan sisa drum yang rusak diangkut transporter limbah berlisensi.PT. XPengendalian Lingkungan Hidup

c. Kain lap dan sarung tangan bekasEstetika dan kebersihanDikumpulkan di tempat penampungan sementara untuk dikirim ketempat pembuangan sampahPT. XPengendalian Lingkungan Hidup

d. Kemasan kartonEstetika dan kebersihanDisimpan di dalam gedung untuk kemudian dijual pada pengumpul karton bekasPT. XPengendalian Lingkungan Hidup

2. LIMBAH CAIR

a. Air limbah domestikPencemara air tanah, air permukaan dan sumber hidup bakteri E. coliDialirkan menuju aliran drainase sekitar pabrikPT. XPengendalian Lingkungan Hidup

b. Oli bekasPencemaran air tanah dan air permukaanDikumpulkan ke dalam drum kemudian diangkut oleh transporterPT. XPengendalian Lingkungan Hidup

3. KUALITAS UDARA

a. ambientPenurunan kualitas udaraPengawasan berkala terhadap kualitas ambienPT. XPengendalian Lingkungan Hidup

b. KebisinganGangguan terhadap pendengaran dan kenyamananMelakukan pengawasan terhadap seluruh karyawan yang bekerja pada pusat pembangkit agar senantiasa menggunakan ear pludge yang telah disediakanPT. XPengendalian Lingkungan Hidup

Tabel 5. 2 Kegiatan Minimalisasi Limbah / CemaranNoJenis ProgramAda / TidakBila ada kapanAlasan dilaksanakan / tidakKeterangan Singkat

1.Penggantian mesin / peralatanTidakMesin-mesin produksi mengeluarkan dampak kebisingan yang masih dibawah baku mutu yang berlaku

2.Penggantian proses produksiTidakProses produksi mengeluarkan dampak lingkungan yang masih dapat dikelola, sebagian dampak masih dibawah baku mutu yang dipersyaratkan

3.Penggantian bahan baku / penolongTidakBahan penolong berdampak sangat kecil terhadap lingkungan / masih dibawah baku mutu dan masih dapat dikelola

4.Diversifikasi produkTidakProduk yang diproduksi sesuai surat izin usaha

5.Penerapan recycling, reuse & recoveryAdaSejak perusahaan berdiriUntuk mengoptimalkan dan efisiensi penggunaan material (bahan baku) dan pemanfaatan limbah menjadi bahan yang lebih bernilai

6.Jenis diklat yang diikutiAdaInterpretasi tentang Standar

7.Penerapan hasil diklat pada perusahaanAdaMempersiapkan system Manajemen Lingkungan dan untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan

8.Program sertifikasi ISO 14001TidakMenggunakan corporate standard. Sertifikasi menunggu persetujuan dari korporat

BAB VIUPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGANUntuk memastikan bahwa Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) yang ditetapkan dalam BAB V telah dilaksanakan, maka PT X melaksanakan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) sebagai berikut:6.1Pemantauan Mutu Air LimbahPemantauan mutu air limbah dilakukan dengan cara pengambilan sampel secara langsung ke saluran pembuangan dari WWTP, dilaksanakan secara berkala setiap 6 bulan oleh laboratorium PT .. Titik pengambilan sampel sesuai dengan rekomendasi yang tertuang di dalam dokumen UKl dan UPL yang telah disyahkan yakni pada outlet WWTP dari PT X.Standar baku mutu yang digunakan mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 1995 tentang Pedoman Kualitas Air Limbah Industri.6.2Pemantauan Limbah Cair IndustriLimbah solar/oli/pelumas bekas adalah termasuk limbah B3 yang dikumpulkan dalam drum di area penampungan limbah B3 yang terletak dibagian samping pabrik. Aspek yang dipantau adalah metode penanganan dan penyimpanan, kuantitas limbah cair B3 yang disimpan dan kemungkinan adanya tumpahan limbah ke lingkungan sekitar. Pemantauan tersebut dilaksanakan secara berkala setiap bulan.Setiap 3 bulan sekali dilaksanakan inspeksi untuk memastikan waktu dan kuantitas limbah yang diangkut oleh kontraktor.6.3Pemantauan Limbah Padat Domestik, Non B3 dan B3Limbah padat domestik yang dipantau adalah limbah kegiatan kantor berupa kertas, dipantau oleh Human Research Development untuk memastikan adanya penggunaan kembali (reuse).Limbah padat non B3 yang dipantau adalah limbah kegiatan pabrik seperti buangan karton, buangan pallet dan buangan plastik pembungkus. Cara pemantauan yang dilakukan dengan mencatat inventory dan inspeksi setiap minggu untuk memastikan waktu dan kuantitas yang diangkut oleh kontraktor. Limbah dikumpulkan ditempat pembuangan sampah di belakang pabrik.Limbah padat B3 yang dipantau adalah limbah kegiatan pabrik seperti kain lap terkontaminasi, sarung tangan terkontaminasi, tisu/bemcot terkontaminasi serta kemasan bekas bahan baku & penolong (jirigen, drum). Cara pemantauan yang dilakukan dengan mencatat inventory dan inspeksi untuk memastikan waktu penyimpanan B3 tidak boleh melebihi waktu 90 hari atau 3 bulan sesuai dengan Peraturan Pemerintah dan kuantitas yang diangkut oleh kontraktor serta manifest limbah B3.6.4Pemantauan Kebisingan6.4.1Kebisingan Dalam RuanganPemantauan terhadap kebisingan dalam ruangan diukur secara langsung dengan menggunakan sound level dan dilaksanakan oleh laboratorium PT . setiap 6 bulan sekaliStandar baku mutu yang digunakan mengacu pada Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 51 Tahun1999. Lokasi pengukuran adalah ruang produksi.6.4.2Kebisingan Luar Ruangan (Ambien)Pemantauan terhadap kebisingan luar ruangan diukur secara langsung dengan menggunakan sound level dan dilaksanakan oleh laboratorium PT . setiap 6 bulan sekali.Standar baku mutu yang digunakan mengacu pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun1996. Lokasi pengukuran adalah ruang produksi6.5Pemantauan Udara6.5.1Udara Dalam Ruangan (Indoor)Pencemaran udara dalam ruangan dipengaruhi oleh berbagai aktivitas yang berasal dari area prodiksi beserta bahan baku dan bahan penolong yang di pakai dalam aktivitas tersebut, untuk itu dalam ruang produksi dilakukan pengambilan sampel dan kemudian dianalisis dalam laboratorium setiap 6 bulan sekali oleh laboratorium PT ..Parameter udara yang diuji meliputi Toluen, IPA, Dust, Pb, Cu, Cd dengan mengacu pada baku mutu udara ambien sesuai dengan Surat Edaran Meteri Tenaga Kerja Nomor 01 Tahun 1997. Lokasi pengukuran adalah 6.5.2Udara Luar Ruangan (Ambien)Pencemaran udara luar ruangan sangat dipengaruhi oleh proses pengoperasian mesin, lalu lalang kendaraan umum dan aktivitas perusahaan tetangga PT X. Mutu udara ambien dipantau setiap 6 bulan sekali oleh laboratorium PT ..Parameter udara yang diuji meliputi NOx, SO2, Dust, CH4, CO, O3, Pb dengan mengacu pada baku mutu udara ambien sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999. Lokasi pengukuran adalah depan gedung .6.6Pemantauan Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)Pemantauan aspek K3 dilaksanakan melalui inspeksi terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen Keshatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) meliputi:Inspeksi terhadap pemakaian alat pelindung diri di area yang beresiko tinggi seperti soldering.Inspeksi terhadap peralatan penanganan kebakaran seperti : alat pemadam api ringan, hose reel dan pintu/tangga kebakaran.Untuk lebih jelas, Upaya Pemantauan Lingkungan yang dilakukan oleh PT X dapat dilihat pada Tabel 6.1 Matriks Pemantauan Lingkungan Limbah dan Cemaran dan Tabel 6.2. Pemantauan Lingkungan Pabrik dan Karyawan.Tabel 6.1 Matriks Pemantauan Lingkungan Limbah dan Cemaran.KOMPONEN LINGKUNGANDAMPAK YANG TERJADIUPAYA PEMANTAUINSTANSI PELAPORINSTANSI PENGAWAS

1. LIMBAH PADAT

a. Palet BekasEstetikaPemantauan terhadap tempat pengumpulan dan proses penjualan ke pengumpul peallet bekas.PT. XDinas Perekonomian dan Promosi daerah,Badan Pengendalian Lingkungan Hidup

b. Drum sisa oliEstetikaPemantauan drum sisa oli dan pemantauan distribusi sisa drum yang tidak terpakai untuk dijual ke scraft.PT. XPengendalian Lingkungan Hidup

c. Kain lap dan sarung tangan bekasEstetika dan kebersihanPemantauan di tempat kerja dan tempat penampungan sementara serta pemantauan di tempat pembuangan sampah akhir.PT. XPengendalian Lingkungan Hidup

d. Kemasan kartonEstetika dan kebersihanPemantauan dalam gedung dan tempat penampungan sementara kemudian pemantauan pendistribusian penjualan ke pengumpul karton bekas.PT. XPengendalian Lingkungan Hidup

2. LIMBAH CAIR

a. Air limbah domestikPencemara air tanah, air permukaan dan sumber hidup bakteri E. coliPemantauan saluran drainase dan pengambilan sampel setiap 6 bulan sekali.PT. XPengendalian Lingkungan Hidup

b. Oli bekasPencemaran air tanah dan air permukaanPemantauan oli bekas di sekitar tempat penampungan sementara dan memastikan bahwa tempat tersebut dalam kondisi tertutup rapat sebelum dijual ke pengumpul oli bekasPT. XPengendalian Lingkungan Hidup

3. KUALITAS UDARA

a. ambientPenurunan kualitas udaraPengawasan berkala terhadap kualitas ambienPT. XPengendalian Lingkungan Hidup

b. KebisinganGangguan terhadap pendengaran dan kenyamananMelakukan pengawasan terhadap seluruh karyawan yang bekerja pada pusat pembangkit agar senantiasa menggunakan air pludge yang telah disediakanPT. XPengendalian Lingkungan Hidup

Tabel 6.2. Pemantauan Lingkungan Pabrik dan Karyawan.KOMPONEN YANG DIPANTAUASPEK YANG DIPANTAUCARA PEMANTAUANFREKUENSI PEMANTAUANPELAKSANAAN PEMANTAUANKEGUNAAN

1. BAHAN

a. Bahan BakuJumlah dan jenis bahan baku yang masukinventorySetiap barang masukPT. XKelangsungan produksi

b. Bahan penolongJumlah dan jenis bahan penolong yang masuk, memisahkan bahahn sesui dengan karakteristiknyainventorySetiap barang masukPT. XKelangsungan produksi dan pengamanan terhadap penyimpanan bahan kimia

2. PERALATAN PABRIK

a. Mesin-mesin produksiKondisi fisik alat dan kebisinganVisual analisa LaboratoriumVisual setiap kali pemakaian dan kebisingan setiap 6 bulan sekaliPT. XKelangsungan produksi, kesehatan dan keselamatan kerja

b. Oven ExhoustGas yang keluarAnalisa laboratoriumSetiap 6 bulanPT. XKesehatan lingkungan

3. SALURAN AIR HUJANKondisi dan saluran genangan airVisualSetiap satu bulan sekaliPT. XKesehatan karyawan dan lingkungan

4. Saluran DomestikKondisi saluran dan kualitas air limbah yang dialiran drainaseVisual dan analisa laboratoriumSetiap 6 bulanPT. XUntuk memantau kualitas air limbah

5. Fasilitas pemadaman kebakaranBerfungsi tidaknya alat, kebocoran dan penempatanUji coba dan pemantauan penenpatan1satu tahun sekaliPT. XUntuk mencegah kebakaran

6. Sistem Efisiensi penggunaan energiPenggunaan listrik melaui rekeningMencek Kwh meter yang terpakaiSetiap bulanPT. XMengurangi biaya dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya mineral

7. Kesehatah karyawan dan buruhKondisi kesaehatanMedical recordSetiap kali ada keluhan kesehatanPT. XKesehatan karyawan

PELAPORANBerbagai hasil pemantauan seperti yang dilakukan dalam bagian VI diwajibkan untuk dilaporkan kepada instasi terkait dengan ketentuan sebagai berikut :A.Laporan ditujukan kepada instansiKami selaku penanggung jawab UKL dan UPL PT. X, perusahaan yang bergerak di bidang Industri Produsen perakitan di Jl. .Dengan ini menyatakan bahwa kami bersedia melaporkan hasil pemantauan lingkungan seperti yang dilakukan dalam bagian V dari laporan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan kepada Badan Pengedalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL), dengan tembusan kepada ;Bupati/ WaliBadan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten .Dinas perekonomian dan pemberbayaan masyarakat Desa Kabupaten Surat pengantar yang ditanda tangani oleh penanggung jawab UKL dan UPL.Jenis dan Kapasitas ProduksiGambar Layout/tata letak papbrik yang dapat menunjukkan lokasi Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan yang dilakukanIsian dari bagian III, IV, V dokumen UKL/UPLBerbagai data hasil pemantauan yang dicatat selama 6 bulan terakhir untuk melaksanakan pengisian bagian IV dan V dokument UKL/UPL yang disertai hasil analisa laboratorium.B.Materi Waktu LaporanC.Frekuensi Waktu