BAB I

download BAB I

of 11

description

kkkk

Transcript of BAB I

BAB I

PAGE 11

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Paradigma baru program Keluarga Berencana Nasional telah diubah visinya dari mewujudkan NKKBS menjadi visi untuk mewujudkan Keluarga Berkualitas Tahun 2015. Keluarga yang berkualitas adalah keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan kedepan, bertanggung jawab, harmonis dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam paradigma baru Program Keluarga Berencana ini, misinya sangat menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga. (Sarwono Prawirohardjo 2011)

Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan kelahiran 5.000.000 per tahun. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan keluarga berencana yang merupakan sisi masing-masing mata uang. (Manuaba 2010)Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang beriorentasi pada Catur Warga. Gerakan keluarga berencana nasional indonesia telah berumur panjang (sejak 1970) dan masyarakat dunia menganggap indonesia berhasil menurunkan angka kelahiran dengan bermakna.(Manuaba 2010)Banyak perempuan mengalami kesulitan didalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga oleh ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Berbagai faktor harus dipertimbangkan, termasuk status kesehatan, efek samping potensial, konsekuensi kegagalan atau kehamilan yang tidak diinginkan, besar keluarga yang direncanakan, persetujuan pasangan, bahkan norma budaya lingkungan dan orang tua. Untuk ini semua, konseling merupakan bagian integral yang sangat penting dalam pelayanan Keluarga Berencana.( Sarwono Prowirohardjo 2010 )

Pemerintah meluncurkan gagasan baru, yaitu keluarga berencana mandiri artinya masyarakat memilih metode KB dengan biaya sendiri melalui KB lingkaran biru dan KB lingkaran emas daan mengarahkan pada pelayanan metode kontrasepsi efektif (MEK) yang meliputi AKDR, suntikan KB, susuk KB, dan Kontap.(Manuaba 2010)Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinyakehamilan. Usaha-usaha itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat permanen. ( Sarwono Prawiroharojo Jakarta, 2008 ) Implant adalah salah satu jenis alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari sejenis karet silstik yang berisi hormon, di pasang pada lengan atas. (Buku Ajar Pelayanan KB, Pustaka Rihama 2010) Efek samping kontrasepsi implant antara lain adalah gangguan pada pola haid, seperti terjadinya spotting, perdarahan haid memanjang atau lebih sering berdarah (metrorrhagia), amenorea; mual-mual, anoreksi, pening, sakit kepala, kadang-kadang terjadi perubahan pada libido dan berat badan, timbulnya acne. (Sarwono prawirohardjo jakarta, 2008) Spotting Merupakan perdarahan yang jumlahnya sedikit sekali,sehingga tidak memerlukan pemakaian tampon, kain, atau kasa pembalut.(Kamus Kebidanan Citra Pustaka 2010) Menurut data dari WHO (World Health Organization), lebih dari 100 juta wanita di dunia memakai metode kontrasepsi yang memiliki efektifitas yang cukup baik, dan sebanyak 75% yang memakai alat kontrasepsi hormonal dan 25% memakai kontrasepsi non hormonal dalam mencegah kehamilan.(http://www.medicastore.com.online, diakses tanggal 16 Juni 2014)Indonesia pada tahun 2012 tercatat jumlah WUS 161.750.743 Juta jiwa dan PUS 51.472.069 juta jiwa. Dari 34.712.157 peserta KB aktif, pengguna KB suntik 16.203.682 (46,47%). Peserta Pil 9.000.354 (25,81%), peserta IUD 3.933.631 (11,28%), peserta kondom 1.032.033 (2,96%), peserta implant 3.077.417 (8,82%), peserta MOW 1.216.355 (3,49%) dan peserta MOP 248.685 (0,71%). (http://.bkkbn.go.id online di akses tanggal 16 Juni 2014)Data dari Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan tahun 2011, yaitu jumlah PUS sebanyak 1.185.991 jiwa. Untuk akseptor suntikan baru 166.424 peserta (13,13%) dan akseptor suntikan lama 416.271 peserta (34,09%), akseptor pil baru 135.061 peserta (11,38%) dan pil lama 324.935 peserta (27,39%) , akseptor kondom baru sebanyak 50.234 peserta (4,33%) dan akseptor kondom lama sebanyak 74.051 peserta (6,24%) , MOW baru sebanyak 16.201 peserta (1,36%) dan MOW lama sebanyak 1.155 peserta (0,41%) serta MOP baru sebanyak 504 peserta (0,14%) dan MOP lama sebanyak 1.155 peserta (1,53%).(http://dinkessulsel.go.id online di akses tanggal 16 Juni 2014)Berdasarkan pencatatan dan pelaporan Dinas Kesehatan Sidrap pada tahun 2013 yaitu jumlah PUS sebanyak 98.890 peserta yang menggunakan implant 2.982 peserta (3,01%) , suntikan sebanyak 19.269 peserta (19,48%) , pil sebanyak 20.553 peserta (20,78%), kondom sebanyak 2.831 peserta (2,86%), MOW sebanyak 641 peserta (0,64%), MOP sebanyak 25 peserta (0,02%) dan IUD sebanyak peserta 1.055 (1,06%). (Profil dinas kesehatan sidrap 2013)Data Dari puskesmas Rappang yaitu jumlah PUS 3856 jiwa. Cakupan peserta KB aktif yaitu Pil 1281 peserta (33,22%), suntik 1483 peserta (38,45%), implant 40 peserta (01,03%), IUD 2 peserta (0,05%), kondom 16 peserta (0,41%). Jadi jumlah yang memakai KB aktif adalah 2822 peserta (72,8%). (Profil Puskesmas Rappang 2013).Dari data yang diperoleh pemakaian alat kontraksepsi jenis implant masih rendah dibanding dengan kontrasepsi jenis pil maupun suntikan, sehingga penulis termotivasi untuk membahas lebih lanjut melalui karya tulis ilmiah dengan judul Asuhan Kebidanan pada Ny. C Akseptor Implant dengan spoting di Poskesdes Cipotakari tanggal 06 April dan 12 April 2014.B. Rumusan MasalahRumusan masalah penulisan proposal adalah bagaimana menerapkan Asuhan Kebidanan pada Ny.C Akseptor Implant dengan Spoting di Poskesdes Cipotakari tanggal 06 & 12 April 2014?C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umumDapat melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny.C akseptor implant dengan spotting di Poskesdes Cipotakari tanggal 06 & 12 April 2014 dengan menggunakan pendekatan Asuhan Kebidanan sesuai kompentensi dan kewenangan bidan.2. Tujuan khusus

a. Dapat melaksanakan pengkajian data pada NyC Akseptor implant dengan spotting di Poskesdes Cipotakari tanggal 06 & 12 April 2014.b. Dapat menganalisis dan menginterpretasikan data untuk menegakkan diagnosa/ masalah aktual pada Ny.C akseptor implant dengan spoting di Poskesdes Cipotakari tanggal 06 & 12 April 2014.c. Dapat mengantisipasi diagnosa / masalah potensial pada NyC Akseptor implant dengan spotting di Poskesdes Cipotakari tanggal 06 & 12 April 2014.d. Dapat melaksanakan tindakan segera dan kolaborasi guna pemecahan masalah pada NyC Akseptor implant dengan spotting di Poskesdes Cipotakari tanggal 06 & 12 April 2014.e. Dapat melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada NyC Akseptor implant dengan spotting di Poskesdes Cipotakari tanggal 06 & 12 April 2014.f. Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan pada NyC Akseptor implant dengan spotting di Poskesdes Cipotakari tanggal 06 & 12 April 2014.g. Dapat mendokumentasikan semua temuan dan tindakan dalam asuhan kebidanan yang telah dilaksanakan pada NyC Akseptor implant dengan spotting di Poskesdes Cipotakari tanggal 06 & 12 April 2014.D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat praktisSebagai salah satu sumber informasi bagi penentu kebijakan dan pelaksanaan program baik Dinas Kesehatan Sidenreng rappang, Puskesmas Rappang maupun pihak dari Poskesdes Cipotakari.2. Manfaat akademikDiharapkan hasil penulisan ini dapat menjadi sumber informasi dan memperkaya ilmu pengetahuan dan bahan acuan bagi penulis selanjutnya.

3. Manfaat institusi

Sebagai bahan masukan atau pertimbangan bagi rekan-rekan mahasiswa Stikes Muhammadiyah Sidrap Program D III kebidanan dalam pelaksanaan Asuhan Kebidanan.4. Manfaat bagi penulis

Dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penulis serta tambahan yang sangat berharga dalam penerapan manajemen asuhan kebidanan akseptor implant.E. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam Penulisan Proposal ini secara sistematis meliputi :1. Studi kepustakaan

Penulis mengumpulkan buku-buku/literatur dan informasi internet yang berkaitan dengan masalah yang diangkat sebagai dasar teori yang dapat digunakan dalam pembahasan Karya Tulis Ilmiah ini.2. Studi kasus

Yaitu penulis melaksanakan studi kasus dengan menggunakan metode pendekatan masalah dalam kebidanan yang meliputi pengkajian, merumuskan diagnosa/masalah aktual dan potensial, tindakan segera/kolaborasi, menyusun rencana tindakan, melaksanakan tindakan dan mengevaluasi asuhan kebidanan serta mendokumentasikan kasus akseptor implant dengan perdarahan. Untuk memperoleh data/informasi digunakan teknik :a. Anamnese

Penulis melakukan tanya jawab dengan klien, suami, serta keluarga yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan.b. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis yaitu inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi serta pemeriksaan diagnostik lainnya dengan menggunakan format pengkajian.3. Pengkajian psikososialPengkajian psikososial meliputi status emosional, respon terhadap kondisi yang dialami serta pola interaksi klien terhadap keluarga, petugas kesehatan dan lingkungannya serta pengetahuan tentang kesehatan

4. Studi dokumenterStudi dilakukan dengan mempelajari status kesehatan klien yang bersumber dari dokter, bidan, perawat maupun dari sumber lain yang menunjang, yaitu hasil pemeriksaan diagnostik lainnya.5. Diskusi

Penulis mengadakan tanya jawab dengan tenaga kesehatan yaitu Bidan yang menangani langsung klien tersebut serta berdiskusi dengan Dosen pembimbing Karya Tulis Ilmiah.F. Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran umum tentang Karya Tulis Ilmiah ini maka penulis menyusun dengan sistematika sebagai berikut :BAB I:PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Ruang Lingkup Penulisan

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

2. Tujuan khusus

D. Manfaat Penulisan

E. Metode Penulisa

F. Sistematika Penulisan

BAB II:TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan umum tentang Kontasepsi1. Pengertian akseptor2. Pengerian kontrasepsi

3. Tujuan kontrasepsi

4. Prinsip kerja kontrasepsi

5. Macam-macam kontrasepsiB. Tinjauan tentang Kontrasepsi Implant

1. Pengertian kontrasepsi implant2. Macam-macam kontrasepsi implant3. Mekanisme kerja kontrasepsi implant

4. Indikasi implant

5. Kontra indikasi implant6. Kelebihan dan efek samping implant7. Cara pemasangan kontrasepsi implant

8. Cara pencabutan kontrasepsi implant9. Waktu pemasangan implantC. Tinjauan tentang Spotting

1. Pengertian Spotting2. Gejala Spotting

3. Penyebab Spotting4. Penanganan SpottingD. Tinjauan tentang Proses Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengertian proses Manajemen Asuhan Kebidanan

2. Tahapan Manajemen Asuhan Kebidanan3. Pendokumentasian Manajemen Asuhan Kebidanan

BAB III:STUDI KASUS

A. Langkah I. Identifikasi Data

B. Langkah II. Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual

C. Langkah III. IdentifikasiDiagnosa/Masalah Potensial

D. Langkah IV. Tindakan Segera/Kolaborasi

E. Langkah V. IntervensiF. Langkah VI. ImplementasiG. Langkah VII. EvaluasiPendokumentasian Hasil Asuhan Kebidanan I (SOAP)

Pendokumentasian Hasil Asuhan Kebidanan II (SOAP)

BAB IV : PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN