BAB I
-
Upload
kesit-bayuwardhana -
Category
Documents
-
view
222 -
download
2
description
Transcript of BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam
rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam
persiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan
diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang
digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan
mengajar, secara khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan
alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang
alat-alat evaluasi.
Teknologi pembelajaran adalah salah satu dari aspek yang cenderung
diabaikan oleh beberapa pelaku pendidikan, terutama bagi mereka yang
menganggap bahwa sumber daya manusia pendidikan, sarana dan prasarana
pendidikanlah yang terpenting. Padahal jika dikaji lebih lanjut, setiap
pembelajaran pada semua tingkat pendidikan baik formal maupun non formal
apalagi tingkat Sekolah Dasar, haruslah berpusat pada kebutuhan perkembangan
anak sebagai calon individu yang unik, sebagai makhluk sosial, dan sebagai calon
manusia Indonesia.
Hal tersebut dapat dicapai apabila dalam aktivitas belajar mengajar, guru
senantiasa memanfaatkan teknologi pembelajaran yang mengacu pada
1
2
pembelajaran struktural dalam penyampaian materi dan mudah diserap peserta
didik atau siswa berbeda.
Khususnya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, guru menjelaskan
meteri tentang peistiwa penting dokumen pribadi dengan media visual,dengan
materi ini guru memakai metode belajar aktif model pengajaran terarah, metode
ini adalah suatu bentuk pembelajaran yang mengharuskan guru mengajukan satu
atau beberapa pertanyaan untuk melacak pengetahuan siswa atau menggambarkan
hipotesis atau simpulan mereka, agar siswa dapat memahami materi yang
disampaikan guru dengan baik, maka proses pembelajaran kontektual, guru akan
memulai membuka pelajaran dengan menyampaikan kata kunci, tujuan yang ingin
dicapai, baru memaparkan isi dan diakhiri dengan memberikan soal-soal kepada
siswa.
Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut di atas, maka
dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS
melalui Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Terarah Pada Kelas III Semester
I Tahun Pelajaran 2013/2014 SDN Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten
Tulungagung“
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penerapan metode belajar aktif model pengajaran terarah dalam
meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa Kelas III Semester I tahun
pelajaran 2013/2014 SDN Tunggangri?
3
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar IPS pada siswa Kelas III Semester I
tahun pelajaran 2013/2014 dengan metode belajar aktif model pengajaran
terarah di SDN Tunggangri?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS melalui
Metode Belajar Aktif Model Pengajaran Terarah Pada Kelas III Semester I Tahun
Pelajaran 2013/2014 SDN Tunggangri Kecamatan Kalidawir Kabupaten
Tulungagung“ ini adalah:
1. Mendeskripsikan penerapan metode belajar aktif model pengajaran terarah
untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa Kelas III Semeester I tahun
pelajaran 2013/2014 SDN Tunggangri.
2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar IPS pada siswa Kelas III semester I
tahun pelajaran 2013/2014 dengan penggunaan metode belajar aktif model
pengajaran terarah di SDN Tunggangri.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah, dapat diambil hipotesis tindakan bahwa
jika diterapkan metode belajar aktif model pengajaran terarah maka hasil belajar
IPS pada siswa Kelas III Tahun Pelajaran 2013/2014 SDN Tunggangri Kecamatan
Kalidawir Kabupaten Tulungagung dapat meningkat.
4
E. Batasan Masalah
Masalah ini terbatas pada pembelajaran IPS dengan motode belajar aktif
model pengajaran terarah pada siswa Kelas III SDN Tunggangri Kecamatan
Kalidawir Kabupaten Tulungagung.
F. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
berbagai pihak, antara lain:
1. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah
pengetahuan, wawasan, dan peningkatan kemampuan profesi guru khususnya
dalam memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan
pembelajaran. Serta dapat menambah pengalaman dalam mengembangkan
pembelajaran matematika yang inovatif.
2. Bagi Peserta Didik/Siswa
Hasil penelitian ini, siswa mendapatkan pengalaman belajar yang baru,
tidak hanya dengan mendengarkan penjelasan dari guru saja tetapi siswa juga
menemukan sendiri pengetahuan dengan bimbingan guru. Dapat
meningkatkan kreativitas siswa dan melatih diri untuk berfikir kritis. Serta
dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
5
3. Bagi Pendidik/Guru
Hasil penelitian ini memberikan manfaat bagi guru untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar dan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat
diterapkan guru untuk meningkatkan pemahaman dan penguasaan konsep
siswa pada mata pelajaran yang lain.
4. Bagi Kepala Sekolah
Bagi kepala sekolah hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran matematika di sekolah sehingga
tercermin lingkungan belajar yang kondusif.
5. Bagi Sekolah
Hasil penelitian tersebut bermanfaat bagi sekolah khususnya
pembelajaran yaitu sebagai bahan memotivasi guru-guru agar menggunakan
pembelajaran yang inovatif.
6. Bagi Peneliti Lain
Kegiatan penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan
dalam melakukan penelitian yang sejenis dengan materi/cakupan yang lebih
luas.
6
G. Definisi Operasional
Definisi operasional bertujuan untuk memberikan batasan istilah-istilah
yang digunakan agar tidak terjadi pemahaman yang salah. Adapun batasan-
batasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri seseorang sebagai hasil
dari proses belajar yang dicapai dalam bentuk pengetahuan dan pemahaman
terhadap ilmu yang dipelajarinya.
2. Model pengjaran terarah merupakan sebuah model pengajaran dimana guru
mengajukan satu atau beberapa pertanyaan untuk melacak pengetahuan siswa
atau mendapatkan hipotesis atau simpulan mereka dan kemudian memilah-
milahnya menjadi sejumlah kategori.