BAB I

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat bisnis untuk mencari alternatif sumber pembiayaan usaha selain bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar modal untuk mendapatkan dana yang diperlukan, tanpa harus membayar beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank. Disamping itu, perkembangan pasar modal juga dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi atau menjadi investor. Pasar modal menjadi wahana alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi selain real investment. Hal ini dilakukan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang tidak lagi berupa kebutuhan pokok saja. Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat tersebut diperlukan penghasilan tambahan. Penghasilan masyarakat yang diperoleh sekarang disisihkan dan digunakan untuk berinvestasi. 1

description

PMS

Transcript of BAB I

BAB IPENDAHULUAN1.1 LatarBelakangPasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat bisnis untuk mencari alternatif sumber pembiayaan usaha selain bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar modal untuk mendapatkan dana yang diperlukan, tanpa harus membayar beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.Disamping itu, perkembangan pasar modal juga dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi atau menjadi investor. Pasar modal menjadi wahana alternatif bagi masyarakat untuk berinvestasi selain real investment. Hal ini dilakukan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang tidak lagi berupa kebutuhan pokok saja. Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat tersebut diperlukan penghasilan tambahan. Penghasilan masyarakat yang diperoleh sekarang disisihkan dan digunakan untuk berinvestasi. Diharapkan hasil investasi tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang.Dengan rendahnya tingkat suku bunga bank yang hampir sama dengan inflasi memaksa masyarakat untuk lebih pintar untuk mengelola dananya agar tidak termakan inflasi. Dari sekian banyak jenis invetasi yang ada di Indonesia saat ini, reksa dana mungkin adalah salah satu alternatif investasi yang sangat menarik saat ini ditinjau dari sisi risk dan returnnya. Reksa dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manager Investasi yang telah mendapat ijin dari Bapepam. Dalam hal ini ada juga pembayaran fee untuk kepiawaian (expertise) seorang Manager Investasi untuk memilih berbagai investasi yang tepat. Reksa dana tumbuh sangat pesat dalam kurun waktu enam tahun terakhir ini dan telah menjelma menjadi salah satu raksasa kecil di sektor keuangan. Faktor pembebasan pajak atas investasi pada reksa dana tidak bisa dipungkiri lagi menjadi salah satu faktor utama pemicu melesatnya pertumbuhan reksa dana. Dengan adanya pembebasan pajak selama lima tahun untuk suatu portofolio reksa dana maka investor memiliki preferences yang lebih menarik untuk menanamkan uangnya pada reksa dana. Deposito yang dihimpun oleh industri perbankan tidak mengalami pertumbuhan sepesat dan secepat reksa dana. Investor akan semakin tertarik untuk memilih reksa dana apabila tingkat inflasi memperlihatkan tren penurunan karena dengan tingkat inflasi yang rendah investasi pada instrumen keuangan yang berbunga tetap seperti deposito menjadi semakin tidak menarik. Pada akhirnya arbritage theory yang akan berbicara disini, artinya kalau seorang pemilik dana ingin mencari yang rate of return yang lebih tinggi tentu dia akan memilih reksa dana sebagai instrumen investasinya dibandingkan pada deposito. Oleh karena itu perbedaan perlakuan pajak tersebut secara tidak langsung sangat mempengaruhi pertumbuhan reksa dana dan deposito. Banyak investor Reksa dana yang hanya membandingkan Return saja dan mengabaikan faktor Risk. Reksa dana mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggiInvestasi dalam memilih instrumen pasar uang yang tepat yang akan dimasukkan atau dikeluarkan dari portofolio reksa dana sehingga memberikan imbal hasil yang lebuh baik daripada imbal hasil pasar. Teori keuangan menyatakan bahwa apabila risiko suatu investasi meningkat, maka pemodal mensyaratkan tingkat keuntungan semakin besar. Untuk menghindari risiko pada suatu investasi antara lain dilakukan melalui diversifikasi saham dengan membentuk portofolio.Market timing memberikan arti bahwa pengelola portofolio mempunyai kemampuan meramalkan pasar dalam situasi naik atau turun.Beberapa pihak menyebutkan bahwa market timing yaitu kemampuan manajer investasi dalam rangka mengelola portofolio; membeli saham dengan beta diatas satu pada saat pasar akan naik dan menjualnya dengan mengganti membeli saham dengan beta di bawah satu ketika pasar akan turun.Untuk menganalisis portofolio, diperlukan sejumlah prosedur perhitungan melalui sejumlah data sebagai input tentang struktur portofolio. Salah satu teknik analisa portofolio optimal yang dilakukan oleh Elton dan Gruber (1995), adalah menggunakan single indeks tunggal.1.2 Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah (Research Problem) yang telah dikemukakan sebelumnya investor yang rasional akan menginvestaikan dananya dengan memilih saham yang efisien, yang memberikan return maksimal dengan risiko tertentu, atau return tertentu dengan risiko minimal. Untuk menghindari atau memperkecil risiko, investor melakukan strategi diversifikasi atas investainya dengan membentuk portofolio optimal saham yang terdiri atas saham yang efisien.1. Menentukan alas an pemilihan saham dan menentukan alokasi saham ( dengan modal Rp. 2.000.000.000)2. Menentukan komposisi portofolio yang optimal dengan model indeks tunggal3. Mengetahui sejauh mana investor yang rasional melakukan prosedur analisis pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal dengan model indeks tunggal. ( melakukan perhitungan per minggu untuk mengetahui laba/rugi yang kita terima )

1.3 Tujuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan terutama bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Secara terperinci manfaat penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:1. Bagi investor, penelitian ini dapat menjadi pedoman dalam melakukan analisis saham yang akan diperjualbelikan dipasar modal dan menentukan portofolio optimal dengan menggunakan model indeks tunggal yang tercermin dalam realisasi frekuensi transaksi perdagangan saham di Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau kebijakan investasi yang akan diambil oleh investor.2. Bagi manajemen perusahaan dapat dijadikan pertimbangan dalam pengelolaan investasi saham di Indonesia.3. Investor tetap bertindak rasional pada pemilihan saham untuk membentuk portofolio optimal dengan model indeks tunggal

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Teori PortofolioHarry M. Markowitz mengembangkan suatu teori pada dekade 1950- an yang disebut dengan Teori Portofolio Markowitz. Teori Markowitz menggunakan beberapa pengukuran statistik dasar untuk mengembangkan suatu rencana portofolio, diantaranya expected return, standar deviasi baik sekuritas maupun portofolio, dan korelasi antar return. Teori ini memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko dalam suatu investasi, dimana unsur risiko dapat diminimalisir melalui diversifikasi dan mengkombinasikan berbagai instrumen investasi kedalam portofolio. Pada tahun 1952 teori tersebut dipublikasi secara luas pada Journal of Finance.Teori Portofolio Markowitz didasarkan atas pendekatan mean (ratarata) dan variance (varian), dimana mean merupakan pengukuran tingkat return dan varian merupakan pengukuran tingkat risiko. Teori Portofolio Markowitz ini disebut juga sebagai mean-Varian Model, yang menekankan pada usaha memaksimalkan ekspektasi return (mean) dan meminimumkan ketidakpastian/risiko (varian) untuk memilih dan menyusun portofolio optimal.Sebagaimana telah dirumuskan oleh markowitz, yaitu menentukan efficient set dari suatu portofolio, maka dalam Model indeks Tunggal ini membutuhkan perhitungan yang lebih sedikit. Bukti empiris menunjukkan bahwa semakin banyak jenis saham yang dikumpulkan dalam keranjang portofolio, maka risiko kerugian saham yang satu dapat dinetralisir dengan keuntungan saham yang lain. Teori portofolio menggunakan asumsi bahwa pasar modal adalah efisien (efficient market hypothesis). Pasar modal efisien artinya bahwa hargaharga saham merefleksikan secara menyeluruh semua informasi yang ada di bursa (Reilly and Brown, 2003)Portofolio merupakan istilah asli yang digunakan dalam bahasa Inggris dan diterjemahkan secara bebas ke bahasa Indonesia, menjadi portofolio yang berarti adanya minimum dua barang atau lebih yang dipegang oleh investor atau dikelolanya, antara lain, portofolio investasi, portofolio merek, portofolio mengajar, dan sebagainya. Arti harfiah dari portofolio adalah sekumpulan investasi (Suad Husnan,2005;49). Sedangkan secara umum, portofolio adalah suatu kombinasi dari investasi sejumlah asset dengan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda-beda dalam jangka waktu tertentu. Pembentukan portofolio merupakan salah satu alternatif yang umum dipilih dalam rangka menerapkan gagasan utility maximization. 2.2 Investasi Salah satu keputusan yang diambil oleh seorang manajer keuangan adalah tentang investasi, yaitu keputusan tentang bagaimana sebaiknya komposisi dari masing-masing asset tersebut (Sundjaja dan Barlian, 2003;42). Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut (Ahmad Kamaruddin, 2003;1-3). Adapun beberapa pengertian investasi yang dikutip oleh Ahmad Kamaruddin yaitu:An investment is a commitment of funds made in the expectation of some positive rate of return, (Donald E. Fischer dan Ronald J. Jordan: Security Analysis and Portfolio Management). An investment is a commitment of money that is expected to generate of additional money, (Jack Clark Francis: Investment Analysis and Management).Dapat disimpulkan bahwa pengertian investasi adalah pengorbanan sejumlah nilai tertentu saat ini untuk memperoleh nilai (pengembalian) mendatang yang tentunya dengan harapan lebih besar dari nilai saat ini. Menurut Ahmad Kamaruddin (2003;2), investasi umumnya dikategorikan 2 jenis:1. Real Assets, yang bersifat berwujud seperti gedung, kendaraan, dan sebagainya.2. Financial Assets, yaitu dokumen (surat-surat) klaim tidak langsung pemegangnya terhadap aktiva riil pihak yang menerbitkan sekuritas tersebut.Investasi memiliki tiga tujuan, yaitu: 1. untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang,2. mengurangi tekanan inflasi,3. dorongan untuk menghemat pajak. Pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Pada umumnya investor dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu investor individual (individual/retail investors) dan investor institusional (institutional investors). Investor individual terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan asuransi, lembaga penitipan dana (bank, asosiasi simpan pinjam, serta serikat kredit), Dana Pensiun, maupun perusahaan-perusahaan investasi Proses Manajemen InvestasiManajemen investasi adalah proses pengelolaan uang. Menurut Frank J. Fabozzi (1999;1-5), proses manajemen investasi meliputi lima langkah sebagai berikut:1. Menetapkan sasaran investasi Langkah ini tergantung dari institusi itu sendiri. Sebagai contoh, Dana Pensiun yang berkewajiban untuk membayar sejumlah dana kepada pesertanya dimasa yang akan datang, akan memilih sasaran untuk memperoleh dana yang cukup dari portofolio investasi sehingga dapat memenuhi kewajiban dana pensiunnya.2. Membuat kebijakan investasi Langkah ini dibuat untuk memenuhi sasaran investasi yang telah ditetapkan. Penetapan kebijakan dimulai dengan keputusan alokasi aktiva/aset. Yaitu, investor harus memutuskan bagaimana dana institusi sebaiknya didistribusikan terhadap kelompok-kelompok aktiva utama yang ada. Kelompok aktiva umumnya meliputi saham, obligasi, real estate, dan sekuritas-sekuritas luar negeri.3. Memilih strategi portofolio Langkah ini harus konsisten terhadap sasaran dan kebijakan investasi dari klien maupun institusi. Strategi-strategi portofolio dapat dibedakan menjadi strategi aktif dan pasif. Strategi portofolio aktif menggunakan informasi-informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan untuk memperoleh kinerja portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar, dengan asumsi bahwa semua informasi yang tersedia akan diserap pasar dan direfleksikan pada harga saham.4. Pemilihan strategi tergantung pada: pandangan klien atau manajer keuangan mengenai harga pasar yang efisien, karakteristik dari kewajiban klien.Memilih aktiva/asset Setelah strategi portofolio dipilih, langkah selanjutnya adalah memilih aktiva tertentu untuk dimasukkan dalam portofolio. Hal ini membutuhkan evaluasi terhadap masing-masing sekuritas, berarti manajer investasi berusaha untuk merancang portofolio yang efisien. Portofolio yang efisien adalah portofolio yang memberikan pengembalian yang diharapkan terbesar untuk tingkat risiko tertentu, atau dengan kata lain, tingkat risiko terendah untuk tingkat pengembalian tertentu.5. Mengukur dan mengevaluasi kinerja Langkah ini merupakan langkah terakhir dalam proses manajemen investasi. Sebenarnya, penggunaan istilah langkah terakhir dapat menyesatkan, karena proses investasi merupakan proses yang berkesinambungan. Langkah ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan selanjutnya pengevaluasian kinerja portofolio tersebut secara relatif terhadap beberapa patok duga (benchmark). Portofolio investasi adalah kumpulan dari beberapa jenis instrumen investasi yang dirancang dengan komposisi tertentu untuk mencapai target imbal hasil yang diharapkan. Dengan memiliki beberapa instrumen investasi dalam satu portofolio, kita juga sekaligus menerapkan prinsip diversifikasi yang merupakan salah satu cara mengelola risiko.

BAB IIIPEMBAHASAN3.1 Alasan Pemilihan SahamNoNama Entitas ( Saham )

1Kalbe Farma ( KLBF )

2Bumi Resources Tbk. (BUMI.JK)

3Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP.JK)

4Tambang Batu Bara Bukit Asam (PTBA)

5Ultra Jaya Milk Industry & Trad (ULTJ.JK)

Dalam pengukuran kinerja fortopolio, terdapat 5 saham terpilih yaitu Kalbe farma, Bumi Resource, Indocement Tunggal Perkasa, Tambang Batu Bara Bukit Asam, dan Ultra Jaya Milik Industry & Trand dan data mengenai pasar yaitu menggunakan IHSG alasan kami memilih saham ini karena kami ingin menghitung dan menganalisis perusahaan dari industry mana yang lebih pantas untuk kami tanamkan saham dari itu kami mengambil berbagai perusahaan industry untuk kami pertimbangkan. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis portofolio menggunakan model indeks tunggal. Analisis yang digunakan dengan model indeks tunggal dapat dijabarkan debagai berikut :

1. Realized Return (Rt) ( menghitung return dan risiko saham ) adalah prosentase perubahan harga penutupan saham A pada bulan ke t dikurangi harga penutupan saham A pada hari ke t-1 kemudian hasilnya dibagi dengan harga penutupan saham A pada hari ke t-1.Pt Pt-1Return =Pt-1Keterangan :Pt = closing price saham i pada hari ke t ( harga saham periode t )Pt-1 = closing price saham i pada hari ke t-1 ( harga saham periode sebelumnya )2. Return Ekspektasi sahamTingkat keuntungan yang diharapkan atau expected return tiap saham individual merupakan prosentase rata-rata realized return saham i dibagi jumlah realized return saham i. Dihitung dengan program Excel menggunakan rumus Average atau menggunakan rumus:

NoNama Entitas ( Saham )E(rRi)

1Kalbe Farma ( KLBF )-0.784030406

2Bumi Resources Tbk. (BUMI.JK)-0.8537068

3Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP.JK)0.536774829

4Tambang Batu Bara Bukit Asam (PTBA)1.242612668

5Ultra Jaya Milk Industry & Trad (ULTJ.JK)-0.74389

3. Standar Deviasi (SD) digunakan untuk mengukur risiko dari realized return, yang dapat dihitung dengan program Excel menggunakan rumus STDEV.

NoNama Entitas ( Saham )E(rRi)Standar Deviation

1Kalbe Farma ( KLBF )-0.7840304060.252295129

2Bumi Resources Tbk. (BUMI.JK)-0.85370680.0529298

3Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP.JK)0.5367748290.163112998

4Tambang Batu Bara Bukit Asam (PTBA)1.2426126680.371140884

5Ultra Jaya Milk Industry & Trad (ULTJ.JK)-0.743890.220805

4. Menghitung return dan risiko pasar return pasar (IHSG) dapat dihitung dengan :IHSGt-IHSGt-1Rm.t = IHSG t-15. Variance (2 i) digunakan untuk mengukur risiko expected return saham i. Variance dapat dihitung dengan cara, yaitu mengkuadratkan standar deviasi atau dihitung dengan program Excel menggunakan rumus VAR atau menggunakan rumus:

NoNama Entitas ( Saham )E(rRi)Standar DeviationVariance

1Kalbe Farma ( KLBF )-0.7840304060.2522951290.63652832

2Bumi Resources Tbk. (BUMI.JK)-0.85370680.05292980.0028016

3Indocement Tunggal Prakasa Tbk. (INTP.JK)0.5367748290.1631129980.002660585

4Tambang Batu Bara Bukit Asam (PTBA)1.2426126680.3711408840.371140884

5Ultra Jaya Milk Industry & Trad (ULTJ.JK)-0.743890.2208050.048755

6. Beta (i) adalah risiko unik dari saham individual, menghitung keserongan (slope) realized return suatu saham dengan realized return pasar (IHSG) dalam periode tertentu. Beta digunakan untuk menghitung Excess Return to Beta (ERB) dan Bj yang diperlukan untuk menghitung Cut-Off Point (Ci). Beta dapat dihitung dengan program Excel menggunakan rumus Slope.

7. Variance (ei) adalah varian dari residual error saham i yang juga merupakan risiko unik atau tidak sistematik, dihitung dengan program Excel menggunakan rumus:

BAB IVPENUTUPKESIMPULANPortofolio merupakan sekumpulan investasi dengan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda-beda yang digabungkan untuk memenuhi tujuan investasi serta mengurangi risiko. Tujuan melakukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko bagi pihak yang memegang portofolio. Pengurangan risiko itu dilakukan dengan diversifikasi risiko. Proses portofolio mempunyai empat tahap yaitu tahap tujuan investasi, tahap ekspektasi pasar, tahap membangun portofolio, dan tahap evaluasi kinerja. Investasi adalah pengorbanan sejumlah nilai tertentu saat ini untuk memperoleh nilai (pengembalian) mendatang yang tentunya dengan harapan lebih besar dari nilai saat ini. Investasi memiliki tiga tujuan, yaitu: 1) untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang, 2) mengurangi tekanan inflasi, 3) dorongan untuk menghemat pajak. Proses manajemen investasi meliputi lima langkah sebagai berikut: Menetapkan sasaran investasi, Membuat kebijakan investasi, Memilih strategi portofolio, Memilih aktiva/asset, Mengukur dan mengevaluasi kinerja.Portofolio investasi adalah kumpulan dari beberapa jenis instrumen investasi yang dirancang dengan komposisi tertentu untuk mencapai target imbal hasil yang diharapkan. Dengan memiliki beberapa instrumen investasi dalam satu portofolio, kita juga sekaligus menerapkan prinsip diversifikasi yang merupakan salah satu cara mengelola risiko.Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya. Dilihat dari Expected Return pada kelima saham tersebut selama kurang lebih bulan, menunjukan hasil terdapat 1 saham yang bernilai positif yaitu tambung batu bara bukit asam yang menandakan adanya tingkat pengembalian yang cukup bagus.

16