BAB I

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Menurut World Health Organization (WHO) Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan oleh malnutrisi kronis, yang dinyatakan dengan nilai z-skor tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 standar deviasi (SD). Prevalensi anak stunting secara nasional tahun 2013 adalah 37,2%, yang berarti terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Prevalensi pendek sebesar 37,2% terdiri dari 18,0% sangat pendek dan 19,2% pendek. Pada tahun 2013 prevalensi sangat pendek menunjukkan penurunan, dari 18,8% tahun 2007 dan 18,5% tahun 2010. Prevalensi pendek meningkat dari 18,0% pada tahun 2007 menjadi 19,2% pada tahun 2013. Masalah stunting/pendek pada balita masih cukup serius, angka nasional 37,2%, bervariasi dari yang terendah di Kepulauan Riau, Di Yogyakarta, DKI Jakarta, kalimantan timur(<30%) sampai yang tertinggi (>50%) di Nusa Tenggara

description

stunting

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Menurut World Health Organization (WHO) Stunting merupakan gangguan

pertumbuhan linier yang disebabkan oleh malnutrisi kronis, yang dinyatakan dengan nilai

z-skor tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 standar deviasi (SD).

Prevalensi anak stunting secara nasional tahun 2013 adalah 37,2%, yang berarti

terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Prevalensi

pendek sebesar 37,2% terdiri dari 18,0% sangat pendek dan 19,2% pendek. Pada tahun

2013 prevalensi sangat pendek menunjukkan penurunan, dari 18,8% tahun 2007 dan 18,5%

tahun 2010. Prevalensi pendek meningkat dari 18,0% pada tahun 2007 menjadi 19,2%

pada tahun 2013.

Masalah stunting/pendek pada balita masih cukup serius, angka nasional 37,2%,

bervariasi dari yang terendah di Kepulauan Riau, Di Yogyakarta, DKI Jakarta, kalimantan

timur(<30%) sampai yang tertinggi (>50%) di Nusa Tenggara Timur. Sedangkan, untuk

Aceh berada di peringkat 9 tertinggi angka stunting.

Stunting pada anak sekolah merupakan manifestasi dari stunting pada masa balita

yang mengalami kegagalan dalam tumbuh kejar, defisiensi zat gizi dalam jangka waktu

yang lama, serta adanya penyakit infeksi.

Stunting pada balita perlu mejadi perhatian khusus karena dapat menghambat

perkembangan fisik dan mental anak (Purwandini dkk). Balita yang mengalami stunting

memiliki risiko terjadinya penurunan kemampuan intelektual, produktivitas, dan

peningkatan risiko penyakit degeneratif di masa mendatang (Anugraheni). Hal ini

dikarenakan anak stunting juga cenderung lebih rentan terhadap penyakit infeksi, sehingga

Page 2: BAB I

berisiko mengalami penurunan kualitas belajar di sekolah dan berisiko lebih sering absen

(Yunitasari).

Menurut Kar dkk Stunting berkaitan dengan rendahnya kemampuan kognitif anak.

Pemenuhuan kebutuhan akan zat gizi yang tidak adekuat dalam jangka waktu yang lama

berdampak pada tidak optimalnya perkembangan jaringan dan otak. Akibatnya akan terjadi

keterlambatan pematangan fungsi otak. Terganggunya pematangan fungsi otak dalam

jangka waktu yang lama berhubungan dengan rendahnya kemampuan kognitif anak

berkaita dengan malnutrisi.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka rumusan masalah penelitian ini

adalah apakah terdapat hubungan antara stunting dengan prestasi belajar siswa

SMP(sekolah menengah pertama) Lhokseumawe Tahun ajaran 2015-2016.

1.3. PERTANYAAN PENELITIAN

1. Apakah ada hubungan antara stunting dengan prestasi belajar siswa SMP(sekolah

menengah pertama) Lhokseumawe Tahun ajaran 2015-2016?

2. Bagaimanakah gambaran stunting pada siswa SMP(sekolah menengah pertama)

Lhokseumawe Tahun ajaran 2015-2016?

1.4. TUJUAN PENELITIAN

1.4.1. Tujuan Umum

Menganalisis hubungan stunting dengan prestasi belajar siswa SMP(sekolah

menengah pertama) Lhokseumawe Tahun ajaran 2015-2016.

Page 3: BAB I

1.4.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui gambaran stunting pada siswa SMP(sekolah menengah pertama)

Lhokseumawe tahun ajaran 2015-2016.

2. Mengetahui hubungan stunting dengan prestasi belajar siswa SMP(sekolah

menengah pertama) Lhokseumawe tahun ajaran 2015-2016.

1.5. MANFAAT PENELITIAN