BAB I

16
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Perilaku masyarakat adalah perilaku proakftif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat melalui usaha kesehatan yang bersipat promotif, preventif yang didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif diharapkan dapat mengurangi angka morbiditas, mortalitas dan kecacatan dalam masyarakat (Depkes RI, 2009). Masalah kesehatan yang semakin komplek, menuntut asuhan keperawatan pada setiap orang dan pada berbagai tingkat usia yang membutuhkan bantuan perawatan kesehatan, terutama yang mempunyai

description

just share

Transcript of BAB I

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKesehatan merupakan hak dasar manusia dan tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Perilaku masyarakat adalah perilaku proakftif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat melalui usaha kesehatan yang bersipat promotif, preventif yang didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif diharapkan dapat mengurangi angka morbiditas, mortalitas dan kecacatan dalam masyarakat (Depkes RI, 2009). Masalah kesehatan yang semakin komplek, menuntut asuhan keperawatan pada setiap orang dan pada berbagai tingkat usia yang membutuhkan bantuan perawatan kesehatan, terutama yang mempunyai gangguan fungsi tubuh yang bersifat kronis, karena dapat mengancan kehidupan dan kesejahteraan keluarga dan masyarakat (Muttaqin, 2008).

Asuhan keperawatan merupakan suatu rangkaian proses keperawatan dalam mengatasi masalah keperawatan pada pasien. Dewasa ini seorang anak sangat rentan dengan berbagai penyakit yang dapat disebabkan oleh kuman, virus, dan lain lain. Penyakit yang sering didapat pada seorang anak diantaranya bronkopneumonia. WHO mencatat bahwa insiden pada tahun 2010 dinegara maju seperti Amerika Serikat, Kanada, dan negara- negara di Eropa lainya yang menderita penyakit bronkopeneumonia sekitar 45.000 orang. Negara negara berkembang seperti di Afrika dan Asia tengara sekitar 70 % kematian pada anak usia 0 sampai 6 tahun disebabkan bronkopneumonia.

1.2 Rumusan Masalah1.3 Tujuan1.3.1 Tujuan Umum1.3.2 Tujuan Khusus1.4 Ruang Lingkup1.4.1 Sasaran1.4.2 Tempata. Lokasi Pengambilan Kasusb. Waktu Pengambilan Kasus1.4.3 Manfaat1.4.4 Metode Penulisan1.5 Sistematika Penulisan

Penyakit infeksi paru merupakan penyakit yang paling sering ditemukan di masyarakat maupun di rumah sakit dan masih merupakan masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Infeksi paru dikenal dengan istilah pneumonia. Pneumonia adalah suatu infeksi dari satu atau dua paru-paru yang biasanya disebabkan oleh bakteri-b\akteri, virus atau jamur.Proses infeksi dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi. Jika terjadi pada satu atau lebih lobus disebut dengan pneumonia lobaris, sedangkan pneumonia lobularis atau bronchopneumonia menunjukkan penyebaran daerah infeksi yang memiliki bercak dengan diameter sekitar 3 4 cm mengelilingi dan mengenai bronchus. Bronchopneumonia adalah suatu peradangan pada parenkim paru yang meluas sampai bronkhioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada jaringan paru melalui cara penyebaran langsung melalui saluran pernapasan atau melalui hematogen sampai ke bronchus (Riyadi & Sukarmin, 2009, hal. 67).Penyakit ini bukannya tidak dapat disembuhkan ataupun ditangani tetapi kebanyakan bayi atau anak meninggal karena tidak mendapatkan pengobatan semestinya atau terlambat dibawa ke pelayanan kesehatan. Hal ini disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit bronchopneumonia ini.Faktor sosial ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian. Penanggulangan penyakit pneumonia menjadi fokus ketiga dari program PPISPA (Penanggulangan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Program ini mengupayakan agar pneumonia lebih dikenal masyarakat, sehingga memudahkan kegiatan penyuluhan dan penyebaran informasi tentang penanggulangan pneumonia (Donald, 2009)WHO tahun 2006 menyebutkan bahwa, 95% pneumonia pada anak-anak di dunia terdapat di negara-negara berkembang. Infeksi saluran napas bawah menjadi kedua teratas penyebab kematian pada anak-anak di bawah 5 tahun, sekitar 2,1 juta (19,6%). Di Amerika pneumonia merupakan peringkat ke-6 dari semua penyebab kematian dan peringkat pertama dari seluruh penyakit infeksi, angka kematian akibat pneumonia mencapai 25% di Spanyol dan 12% atau 25-30 per 100.000 penduduk di Inggris dan Amerika (Mustofa, 2011).Bronchopneumonia di Indonesia merupakan penyebab kematian ketiga terbesar setelah penyakit kardiovaskuler (jantung dan peredaran darah) dan tuberculosis (TBC). Dari tahun ke tahun penderita bronchopneumonia terus meningkat. Profil kesehatan Indonesia 2010 menempatkan pneumonia sebagai penyebab kematian tertinggi pasien rawat inap di rumah sakit yaitu 7,60%, jauh lebih tinggi daripada kematian akibat cedera. (Kompas, Senin 14 November 2011).Cakupan penemuan pneumonia balita di provinsi Jawa Barat Dari data rekam medik RS GUNUNG JATI CIREBON, total pasien yang dirawat adalah. Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul Asuhan keperawatan pada klien An. H dengan gangguan system pernafasan bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus pada bronkopnemonia di ruang kemuning RSUD Gunung jati Cirebon.

1.4 Rumusan MasalahRumusan masalah yaitu bagaimanakah penerapan asuhan keperawatan klien An.H dengan gangguan sistem pernafasan Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus pada Bronkopnemonia di Ruang Kemuning RSUD Gunung jati Kota Cirebon Tahun 2015.

1.5 Tujuan penulisanadapun tujuan penulisan pada Karya Tulis Ilmiah ini adalah terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.1.3.1 Tujuan UmumTujuan penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memperoleh pengalaman secara nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung komprehensif yang meliputi aspek Biopsikososial spiritual pada klien An.H dengan gangguan system pernafasan Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus pada bronkopnemonia dengan pendekatan proses perawatan

1.3.2 Tujuan KhususDalam penyusunan karya tulis ilmiah ini diharapkan penulis dapat :a. Melaksanakkan pengkajian pada klien An.H dengan gangguan sistem pernafasan bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus pada bronkopnemoniab. Menganalisa data yang diperoleh untuk menegakkan diagnose keperawatan dan prioritas masalahc. Menegakkan diagnosa keperawatan serta memprioritaskan masalah keperawatand. Menentukkan perencanaan keperawatan yang meliputi tujuan, kriteria, evaluasi, intervensi dan rasional.e. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah disusun.f. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah dilaksanakang. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan

1.6 Ruang Lingkup1.4.1 SasaranSasaran dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adanlah : Klien An.H dengan gangguan sistem pernafasan Bersihkan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi bronkus1.4.2 TempatRumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon.1. WaktuPada tanggal 16 ferbruari 2015.1.4.3 ManfaatHasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru terhadap :1. PenulisMendapatkan pengalaman dan meningkatkan pengetahuan dari studi kasus dan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.2. Instansi 1. PendidikanHasil studi kasus ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam memperkaya bahan pustaka yang berguna bagi pembaca secara keseluruhan.2. Rumah sakitKhususnya bagi perawat di RSUD sebagai masukan untuk lebih memperhatikan dalam penangaanan pada anak dengan kasus Bronkhopeunomia.3. Profesi keperawatan Dapat dijadikan sebagai dasar mengembangkan ilmu pengetahuan terutama dalam memberikan informasi mengenai Gangguan Sistem Pernafasan : Bronkhopeunomia.

1.4.4 Metode Memperolehan Data Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan hasil pengkajian sampai evaluasi melalui pendekatan proses keperawatan.Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :1. WawancaraSuatu teknik pengumpulan data melalui komunikasi secara langsung kepada klien, maupun komunikasi dengan keluarga klien atau tim kesehatan lain.2. ObservasiTeknik pengumpulan data melalui pengamatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai aktivitas dan kegiatan yang dilakukan klien selama masa-masa perawatan.3. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisikadalah sebuah proses dari seorang tenaga kesehatan dalam memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit.Merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki pada setiap sistem tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan perawat untuk membuat penilaian klinis.Teknik Pemeriksaan Fisik1) InspeksiAdalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. 2) PalpasiPalpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indera peraba.3) PerkusiPerkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh.4) AuskultasiAdalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. 4. Pemeriksaan penunjangPemeriksaan Penunjang yaitu suatu pemeriksaan medis yang dilakukan atas indikasi medis tertentu guna memperoleh keterangan-keterangan yang lebih lengkap. Tujuan Pemeriksaan ini bertujuan (a) Terapeutik yaitu untuk pengobatan tertentu atau (b) Diagnostik yaitu untuk membantu menegakan diagnosis tertentu.5. DokumentasiSuatu teknik pengumpulan data dengan cara membaca atau melihat laporan atau status keperawatan yang ada di Ruang Kemuning RSUD Gunung Jati Kota Cirebon.6. Studi KasusStudi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis.7. KepustakaanSuatu teknik pengumpulan data dengan cara membaca literatur-literatur yang berkaitan dengan kasus dan masalah yang timbul sebagai bahan acuan serta landasan dalam berfikir dan bertindak.8. Partisipasi AktifPenulis ikut serta dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung.

1.7 Sistematika PenulisanSistematika pernulisan Karya Tulis Ilmiah terdiri dari 5 (lima) bab yang tersusun sebagai berikut :BAB I:PENDAHULUAN, terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisanBAB II: TINJAUAN PUSTAKA, yang membahas konsep penyakit yang terdiri dari, Pengertian, Anatomi Fisiologi, klasifikasi, Etiologi, Patofisiologi, Manifestasi Klinis, Komplikasi, Pemeriksaan Penunjang, Penatalaksanaan Medis, dan Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Meliputi : Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.BAB III: TINJAUAN KASUS, Tinjauan kasus membahas tentang pengkajian, analisa data, diagnosa berdasarkan prioritas, intervensi, implementasi dan evaluasi.BAB IV: PEMBAHASAN, Yang berisi tentang teori dan kasus mengenai klien tentang penyakit . Bronkhopeunomia.BAB V: PENUTUP, yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari asuhan keperawatan pasien dengan Gangguan Sistem penafasan : Bronkhopeunomia.DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN