BAB I

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Visi Pembangunan Kesehatan Nasional yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 574/Menkes/SK/IV/2000, yaitu Indonesia Sehat 2010, maka diharapkan bahwa tahun 2010 bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata di semua lapisan masyarakat, sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Hingga saat ini pencapaian yang ada dirasa masih kurang memenuhi target sehingga visi tersebut berkembang menjadi menuju Indonesia Sehat 2015. Dalam Milenium Development Goals (MDGs) disebutkan tentang target pencapaian pembangunan kesehatan merupakan sasaran yang hendak dicapai pada tahun 2015. Manajemen kesehatan adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat, 1

description

Bab I kti

Transcript of BAB I

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Visi Pembangunan Kesehatan Nasional yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 574/Menkes/SK/IV/2000, yaitu Indonesia Sehat 2010, maka diharapkan bahwa tahun 2010 bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata di semua lapisan masyarakat, sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Hingga saat ini pencapaian yang ada dirasa masih kurang memenuhi target sehingga visi tersebut berkembang menjadi menuju Indonesia Sehat 2015. Dalam Milenium Development Goals (MDGs) disebutkan tentang target pencapaian pembangunan kesehatan merupakan sasaran yang hendak dicapai pada tahun 2015.Manajemen kesehatan adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat, sehingga yang menjadi objek atau sasaran manajemen adalah sistem yang berlangsung (Notoatmodjo (2007).

Pada jaman dahulu pola manajemen yang diterapkan pada instansi rumah sakit selalu berpola pada kepentingan internal instansi, namun pada masa kini bergeser kepada pola yang mengacu kepada kepentingan dan tuntutan kebutuhan dari para konsumen. Oleh karena itu tidaklah mengherankan kalau pada saat ini rumah sakit-rumah sakit telah mengembangkan sistem pelayanan kesehatan yang berbasis kepada kebutuhan konsumen. Dengan keberpihakan kepada konsumen akan terjadi persaingan sistem pelayanan antar rumah sakit dalam hal memberikan pelayanan yang paling baik dan memuaskan bagi konsumen.

Dalam bidang manajemen, saat ini dikenal dua sistem atau proses manajemen yaitu (1) suatu proses manajemen tradisional yang selalu berorientasi kepada keadaan internal instansi dalam menentukan proses manajemen, dan (2) Oracles strategy, yang dalam penentuan proses manajemen selalu berorientasi kepada lingkungan stakeholders, pasar dan keuntungan bisnis. Gambar 1 dan 2 berikut mengambarkan prose penyusunsan pola manajemen tradisional dan Oracles strategy.

Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya oleh orang per orang tetapi juga oleh keluarga, kelompok atau komunitas dan bahkan oleh masyarakat. Karena keadaan sehat adalah suatu keadaan kesempurnaan atau keseimbangan struktur dan fungsi komponen manusia yaitu fisik jasmaniah dan sosial, mental, spiritual yang memungkinkan untuk produktif secara sosial dan ekonomis. Untuk mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang perlu dilakukan. Salah satu diantaranya yang mempunyai peranan cukup penting adalah pelayanan kesehatan. Manajemen strategis merupakan suatu filosofi, cara berpikir dan cara mengelola organisasi. Manajemen strategis tidak terbatas pada bagaimana mengelola pelaksanaan kegiatan di dalam organisasi, tetapi juga bagaimana mengembangkan sikap baru berkaitandengan perubahan eksternal. Pemahaman mengenai makna manajemen strategis tidak hanya erbatas pada aspek pelaksanaan rencana, teapi lebih jauh lagi ke aspek visi, misi, dan tujuan kelembagaan. Secara singkat, beberapa penulis seperti Duncan dkk (1995), Truitt (2002), dan Katshioloudes (2002) mengambbarkan manajemen strategis sebagai langkah-langkah para pemimpin organisasi melakukan berbagai kegiatan secara sistematis. Langkah-langkah tersebut antara lain melakukan analisis lingkungan organisasi yang memberi gambaran mengenai peluang dan ancaman. Kemudian langkah berikutnya melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi dalam konteks lingkungan internal. Kedua langkah ini dilakukan dalam usaha menetapkan visi, misi dan tujuan organisasi. Pernyataan misi merupakan hal utama dalam lembaga yang bersifat mission driven sehingga analisis lingkungan luar dan dalam lebih dipergunakan untuk menyusun strategi. Langkah berikutnya adalah merumuskan strategi sesuai dengan kekuatan dan kelemahan organisasi yang berada pada lingkungan yang mempunyai peluang atau ancaman. Melaksanakan strategi merupakan bagian ddari manajemen strategis. Pelaksanaan strategi tersebut akan dilaksanakan bersama dalam sistgem pengendalian strategis untuk menjamin tercapainya analisis perubahan dan persiapan penyususnan, diagnosis kelembagaan dan analisis situasi, formulasi strategi, pelaksanaan strategi dan pengendalian strategi.Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan mandiri yang terdepan dari dinas kesehatan kabupaten dan kota yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dan diterima serta terjangkau oleh masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan IPTEK tepat guna dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan dana masyarakat melalui jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (JPKM).Puskesmas memiliki beberapa fungsi, antara lain yaitu sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dan sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya pelayanan yang diselenggarakan dilakukan secara holistik, komprehensif dan berkesinambungan berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Mutu pelayanan kesehatan puskesmas selalu dituntut peningkatannya oleh konsumen kesehatan, pemberi layanan kesehatan dan pemerintah daerah setempat. Tuntutan konsumen terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan puskesmas tersebut adalah kemudahan mendapatkan pelayanan yang bermutu, kecepatan dan ketepatan pelayanan, serta biaya pelayanan yang terjangkau. Tuntutan tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, keterbukaan, kemajuan informasi dan komunikasi, kemudahan transportasi, semakin meningkatnya pendapatan dan pendidikan serta kesadaran yang semakin tinggi terhadap pentingnya kesehatan.Dalam pencapaian visi dan misi puskesmas, maka digunakan beberapa strategi seperti mengembangkan kemitraan dan pendekatan kewilayahan yang mantap di tingkat kecamatan, agar pembangunan berwawasan kesehatan selalu dikedepankan pada pembangunan disemua bidang, mengembangkan kemandirian dalam menjalankan dan melaksanakan pembangunan kesehatan dengan upaya upaya yang harus dapat dipertanggungjawabkan dan meningkatkan profesionalisme petugas untuk mewujudkan pelayanan yang efektif, efisien dan berkualitas.Untuk mencapai hasil yang diharapkan, maka profesionalisme petugas juga perlu dikembangkan. Salah satunya dengan memberikan pendidikan yang cukup bagi tenaga kesehatan yang ada terutama dokter melalui pendidikan keprofesian yang ditempuhnya. Salah satunya menempatkan tim dokter muda di sejumlah Puskesmas. Dengan demikian diharapkan dokter muda dapat memahami masalah kesehatan di lingkungan kerjanya serta mampu memecahkan permasalahan yang ada dan meningkatkan partisipasi dan memberdayakan masyarakat secara aktif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.Pada pelaksanaan Praktek Belajar Lapangan Pendidikan Kedokteran Masyarakat (PBL PKM) ini diharapkan memiliki wawasan ilmu kedokteran yang seimbang serta mampu menyelaraskan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan terjun langsung ke masyarakat untuk mempraktekkan ilmu klinik yang telah dimiliki dan belajar berinteraksi dengan masyarakat sekitar.1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum

Menyiapkan dokter yang mampu menjalankan pelayanan kesehatan secara holistik bagi masyarakat dengan menggunakan fasilitas dan sumberdaya yang tersedia dan mengikutsertakan peran aktif masyarakat setempat.1.2.2 Tujuan khusus1. Mampu memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh yang meliputi upaya pelayanan kesehatan dasar yaitu berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.2. Mampu menyusun rencana program kesehatan yang disesuaikan terhadap kondisi geografi dan sosio budaya masyarakat setempat.

3. Melatih diri dalam manajemen puskesmas.

4. Memahami medan kerja di suatu wilayah tertentu dan mampu menghayati kehidupan mayarakat.

5. Mampu meningkatkan peran serta masyarakat dalam menggunakan sumberdaya dan menanamkan pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat agar tercapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

6. Mampu bekerjasama dengan tim maupun lintas sektoral dalam memecahkan masalah kesehatan.1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi dokter muda

Memperluas wawasan Dokter Muda mengenai manajemen Puskesmas dan mampu menjalankan pelayanan kesehatan untuk masyarakat dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia dan mengikutsertakan peran serta masyarakat setempat. 1.3.2 Bagi puskesmas Mayangan1.Terbantu dalam pengadaan sumber daya manusia untuk pelayanan di Puskesmas mayangan2.Terbantu dalam pengadaan data penelitian komunitas di sekitar wilayah kerja Puskesmas mayangan1