BAB I

2
BAB I PENDAHULUAN Presbikusis adalah gangguan pendengaran sensorineural pada usia lanjut akibat proses degenerasi organ pendengaran yang terjadi secara perlahan dan simetris pada kedua sisi telinga, dimana presbikusis merupakan tuli sensorineural frekuensi tinggi tetapi dalam berjalannya waktu juga dapat mencakup frekuensi menengah hingga rendah (Martines, 2011),(Muyassaroh, 2012). Ketulian adalah penyakit non menular terbanyak urutan keempat di dunia setelah penyakit arthritis dan rematik disease, cardiovaskuler dan penyakit gangguan mental. Pada tahun 1999 Dunia Organisasi Kesehatan (WHO) memperkirakan bahwa di seluruh dunia lebih dari 580 juta orang dengan usia diatas 60 berusia tahun menderita presbikusis. Jumlah ini, mungkin akan meningkat dengan

description

kkk

Transcript of BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

Presbikusis adalah gangguan pendengaran sensorineural pada usia lanjut akibat proses degenerasi organ pendengaran yang terjadi secara perlahan dan simetris pada kedua sisi telinga, dimana presbikusis merupakan tuli sensorineural frekuensi tinggi tetapi dalam berjalannya waktu juga dapat mencakup frekuensi menengah hingga rendah (Martines, 2011),(Muyassaroh, 2012). Ketulian adalah penyakit non menular terbanyak urutan keempat di dunia setelah penyakit arthritis dan rematik disease, cardiovaskuler dan penyakit gangguan mental. Pada tahun 1999 Dunia Organisasi Kesehatan (WHO) memperkirakan bahwa di seluruh dunia lebih dari 580 juta orang dengan usia diatas 60 berusia tahun menderita presbikusis. Jumlah ini, mungkin akan meningkat dengan perkiraan untuk tahun 2020 lebih dari satu miliar orang (Martines, 2011).

Presbikusis merupakan salah satu gangguan pendengaran yang menjadi perhatian progam penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian ( PGPKT). Tujuan program tersebut adalah menurunkan angka kejadian prebiskusis sebesar 90% pada tahun 2030. Diharapkan dengan program tersebut dapat dicegah peningkatan populasi presbikusis dengan memperhatikan faktor-faktor resikonya (Muyassaroh, 2012)